pp pre-eklampsia berat
Post on 11-Aug-2015
104 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PRE-EKLAMPSIA BERAT
PenyajiNama :Farah Dibah, S.Ked
Nim : 70 2008 006
PembimbingDr. Didi Askari Pasaribu, SpOG
REFERAT
Dipresentasikan hari kamis tanggal 3 Mei 2012 jam 10.00 wib
BAB IPENDAHULUAN
Komitmen Indonesia u/
mencapai MDGs
AKI : 102/100.000 klhrn hdp
AKB : 23/ 1000 klhrn hdp
Manusia sbg fokus utama program pembangunan
AKI dan AKB tinggi
5 keadaan obstetri
penyebab AKI1. HPP2. Sepsis3. Preeklampsi
a-eklampsia4. Jalan lahir
sempit5. abortus
WHO : 14,9 % wanita meninggal krn Preeklampsia
Pembunuh no.1 di Amerika Latin 25,7 %, disusul Afrika dan Asia 9,1%
Preeklampsia-eklampsia penyebab kematian
palingserius
Depkes RI 2011 : penyebab kematian no.2 (7-10%)
ANC : diagnosis dini dan
penanganan cepat
Mengetahui secara
dini fak.risiko
untuk trjdnya
komplikasi kehamilan
WHO
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Preeklampsia ialah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan / atau edema akibat dari kehamilan setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Preeklampsia ringan, adalah suatu keadaan pada ibu hamil disertai kenaikan tekanan darah sistolik 140/90 mm/Hg atau kenaikan diastolik 15 mm/Hg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mm/Hg atau setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat tekanan darah normal dan adanya proteinuria kuantitatif >3 gr perliter atau kuantitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter atau midstream.
Preeklamsia berat, adalah suatu keadaan pada ibu hamil bila disertai kenaikan tekanan darah 160/110 mm/Hg atau lebih, adanya proteiunuria 5 gr atau lebih per liter dalam 24 jam atau kuantitatif 3+ atau kuantitatif 4+ dan atau edema pada kehamilan lebih dari 20 minggu.
Eklampsia merupakan preeklampsia yang disertai kejang dan disusul dengan koma.
B. EPIDEMIOLOGI
Dunia : 2-10 % kehamilan
• Penyebab kematian no.3 menurut WHO
Indonesia : 7-10% kehamilan
• Penyebab kematian ibu no.2 setelah perdarahan
C. ETIOLOGI
Preeklampsia-
Eklampsia
D. GEJALA KLINIS
Hipertensi
Edema
Proteinuria
Gejala subjektif : sakit kepala, nyeri ulu hati, gangguan
penglihatan
E. PATOGENESIS
CLICK HERE
F. DIAGNOSISDikatakan preeklampsia berat bila dijumpai satu atau lebih tanda/gejala berikut :
1. TD ≥ 160 / 110 mmHg 2. Proteinuria > 5 gr / 24 jamatau kualitatif 3+ / 4+ 3. Oliguria ≤ 500 ml / 24 jam disertai kenaikan kadar kreatinin
darah 4. Peningkatan kadar enzim hati dan / atau ikterus 5. Gangguan visus dan cerebral 6. Nyeri epigastrium 7. Edema paru atau sianosis 8. Pertumbuhan janin intra uterin yang terhambat (IUFGR) 9. HELLP Syndrom (H = Hemolysis, E = Elevated, L = Liver
enzyme, LP = Low Platelet Counts)
Impending eklampsia bila dijumpai tanda/ gejala berikut :
Nyeri kepala hebat Gangguan visual Muntah-muntah Nyeri epigastrium TD naik secara progresif
G. PEMERIKSAAN FISIKPada pemeriksaan fisik harus diketahui :
Tekanan darah harus diukur dalam setiap ANC
Tinggi fundus harus diukur dalam setiap ANC untuk mengetahui adanya retardasi pertumbuhan intrauterin atau oligohidramnion
Edema pada pretibia, dinding perut, lumbosakral, wajah dan tangan yang memberat
Peningkatan berat badan lebih dari 500 gr per minggu atau peningkatan berat badan secara tiba-tiba dalam 1-2 hari.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium dasar harus dilakukan di awal kehamilan pada wanita dengan faktor resiko menderita preeklampsia, yang terdiri dari pemeriksaan kadar enzim hati, hitung trombosit, kadar kreatinin serum, protein total, reduksi bilirubin, sedimen pada urin 24 jam.
Pada wanita yang telah didiagnosis preeklampsia, harus dilakukan juga pemeriksaan kadar albumin serum, LDH, apus darah tepi, serta waktu perdarahan dan pembekuan serta untuk mengetahui keadaan janin perlu dilakukan pemeriksaan USG. Semua pemeriksaan ini harus dilakukan sesering mungkin untuk memantau progresifitas penyakit.
I. PROGNOSIS
Penentuan prognosis ibu dan janin sangat bergantung pada umur gestasi janin, ada tidaknya perbaikan setelah perawatan, kapan dan bagaimana proses bersalin dilaksanakan, dan apakah terjadi eklampsia.
Kematian ibu antara 9.8%-25.5%, kematian bayi 42.2% -48.9%.
J. KOMPLIKASI
Solusio plasenta
DIC
Kelainan ginjal
Prematuritas
Sindrom HELLP
Nekrosis hati
Edema paru
Kelainan mata
Perdarah otak
hemolisis
K.DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding preeklampsia berat , yaitu :
Kehamilan dengan sindrom nefrotikKehamilan dengan payah jantung,Hipertensi KronisPenyakit GinjalEdema KehamilanProteinuria Kehamilan,
L.PENATALAKSANAAN
CLICK HERE
M. PENCEGAHAN
Meningkatkan jumlah balai pemeriksaan antenatal dan mengusahakan agar semua wanita hamil memeriksakan diri sejak hamil muda.
Mencari pada setiap pemeriksaan tanda-tanda preeklampsia dan mengobatinya segera apabila ditemukan.
Mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya pada kehamilan 37 minggu ke atas apabila setelah dirawat tanda-tanda preeklampsia tidak juga dapat dihilangkan.
DAFTAR PUSTAKA
BAPPENAS. 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium di Indonesia 2010. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta, Indonesia, hal 1-74
AbouZhar, C. 2003. Global buden of maternal death and disability : “Causes of Maternal deaths and disabilities”. British Medical Bulletin. 60: 1-11. (http://bmb.oxfordjournal.org, diakses 24 April 2012).
UNFPA. 2011. Maternal Mortality Ratio. (http://Indonesia.unfpa.org/issues-and-challenges/maternal-mortality-ratio, diakses 24 April 2012).
WHO, 2011. Maternal and Perinatal Health. (http://www.who.int/topics/maternal_health/en/, diakses 24 April 2012)
Departemen Kesehatan RI [Online]. 2011. (http://www.gizikia.depkes.go.id/wp_content/uploads/downloads/2011/01/Materi-Advokasi-BBL-Pdf, diakses 24 April 2012).
Winkjosastro, H, dkk. 2006. Ilmu Kebidanan: “Hipertensi dalam Kehamilan” (edisi ke-3). Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Indonesia, hal. 281-300.
Sudhaberata, Ketut. Penanganan Preeklampsia Berat dan Eklampsia. UPF. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Rumah Sakit Umum Tarakan Kalimantan Timur. Di unduh dari: (http://www.sidenreng.com/2008/06/penanganan-preeklampsia-beratdaneklampsia/, diakses pada tanggal 25 Maret 2012).
Lana, K.,M.D. 2004. Diagnosis and Management of Preeclampsia. The American Family Physician. 70(12). Hal 1-7 (http://wwwaafp.org/afp/2004/1215/p23.h, diakses 24 April 2012).
Cunningham, F.G., dkk. 2005. Obstetri Williams : “Gangguan Hipertensi dalam Kehamilan” (edisi ke-21). Terjemahan oleh : Hartono, Suyono, Pendit. EGC, Jakarta, Indonesia, hal. 624-683.
Universitas Sriwijaya. Protap Obgyn: “Preeklampsia Berat”, hal.3-10.
Arga, J., Guick Obgyn: “PEB”. Departemen Obstetri dan Ginekologi Dr. Mohammad Hoesin, FK UNSRI, Palembang, hal.73-77.
Angsar, M,D., 2002. Ilmu Kebidanan: “ Hipertensi dalam Kehamilan” (edisi ke-3). Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Indonesia, hal. 530-561.
Anonim. Preeklampsia Berat / Eklampsia. Di unduh dari : (http://idmgarut.wordpress.com/2009/01/24/preeklampsia-berateklamsia/ Di akses pada tanggal 25 Maret 2012).
ACOG, 2002. Practice Bulletin : “Diagnosis and Management of Preeclampsia and Eclampsia.33.(http://mail.ny.acog.org/website/SMIPodcast/DiagnosisMgt.pdf, diakses 24 April 2012)
Zhang, Jun., dkk. 1997. Epidemiology of Pregnancy-induced hypertension. Epidemiologic Reviews. 19(2). (http://epirev.oxfordjournals.org/, diakses 24 April 2012).
Subianto, Teguh. Prosedur Penatalaksanaan Pre-Eklampsia Berat. Di unduh dari: (http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/07/prosedur-penatalaksanaan-pre-eklampsia.html, diakses pada tanggal 25 Maret 2012).
Anonim. Penanganan Preeklampsia Berat. Di unduh dari: http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10_PenangananPreeklampsiaBerat.pdf/10_PenangananPreeklampsiaBerat.html Di akses pada tanggal 25 Maret 2012.
Mochtar, R. 1998. Toksemia Gravidarum. Dalam : Lutan, D (Editor). Sinopsis Obstetri (hal. 198-208). EGC, Jakarta, Indonesia.
Diyoyen. Preeklampsia Berat. Di unduh dari : http://diyoyen.blog.friendster.com/2008/11/preeklampsia-berat/ Di akses pada tanggal 25 Maret 2012.
Mansjoer, A, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran : “ Komplikasi selama Kehamilan” (edisi ke-3). Media Aesculapius, Jakarta, Indonesia, hal. 270-271.
top related