presentasi atsiri m.kayu putih new
Post on 27-Nov-2015
175 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
KELOMPOK: 6
1. RISKI MEI ARISMAWATI (I8311052)
2. SEPTIANA HADI MAFIDYAH(I8311055)
3. TITA SRI WAHYUNINGSIH (I8311058)
4. TRI HANDAYANI(I8311060)
PROSES PEMBUATAN MINYAK KAYU PUTIH
TANAMAN KAYU PUTIH
Kayu putih (Melaleuca leucadendron L) merupakan jenis tumbuhan yang memiliki rasa tawar, netral dan bersifat penenang. Daun kayu putih memiliki rasa pedas dan hangat
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaClassis : DicotyledonaeOrdo : MyrtalesFamilia : MyrtaceaeGenus : MelaleucaSpesies : Melaleuca leucadendronL.
Daerah Tumbuh Tanaman Kayu Putih
Tanaman kayu putih dapat tumbuh di daerah yang mengandung air garam, angin bertiup kencang, kering dan berhawa sejuk, maka tanaman ini dapat ditanam didaerah pantai dan pegunungan. Karena dapat tumbuh di daerah yang tandus, maka penanaman kayu putih selain untuk mendapatkan minyaknya, dapat juga digunakan untuk mencegah erosi pada tanah yang gundul.
Tumbuhan ini tumbuh baik di Indonesia bagian timur dan Australia bagian utara
Di Indonesia, tanaman ini dapat ditemukan di Jawa, Madura, Sumatera, Sulawesi dan Papua.
Umur Panen dan Cara Pemanenan
Umur panen Daun kayu putih yang akan disuling minyaknya mulai bisa dipanen setelah umur lima tahun. Seterusnya dapat dilakukan setiap enam bulan sekali sampai tanaman berusia 30 tahun. Di beberapa daerah yang subur, tanaman kayu putih telah bisa diambil daunnya pada usia 2 tahun. Pada umur 20 tahun ke atas tanaman kayu putih akan menghasilkan rendemen yang kurang bagus, jadi sebaiknya dipanen sebelum umur 20 tahun.
Cara pemanenanPengambilan daun kayu putih sebaiknya
dilakukan pada pagi hari. Alasannya, pada waktu pagi hari daun mampu menghasilkan rendeman minyak atsiri lebih tinggi dengan kualitas baik. Setelah pemanenan pertama, pohon kayu putih dipangkas agar bisa tumbuh tunas baru dan akan menghasilkan daun yang lebih banyak. Selanjutnya setiap kali pemanenan daun, selalu diikuti dengan pemangkasan. (Lutony, 1994).
Faktor-faktor yang mempengaruhi Minyak Atsiri
Faktor - Faktor yang mempengaruhi Rendemen Kayu Putih:1. Iklim dan Tempat TumbuhTumbuhan minyak kayu putih pada iklim basah menghasilkan rendemen yang lebih rendah.2. MusimPemanenan daun minyak kayu putih sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, agar memperoleh rendemen yang tinggi.3. UmurPada umur 20 tahun ke atas tanaman kayu putih akan menghasilkan rendemen yang kurang bagus, jadi sebaiknya dipanen sebelum umur 20 tahun.4. Keadaan daun dimana keadaan daun segar dan bersih akan menghasilkan rendemen yang optimal dan sebaiknya menunggu waktu proses tidak lebih dari 48 jam.
Bagian Tanaman Yang Diambil Untuk Minyak Kayu Putih
Daun Kayu Putih Daun merupakan bagian tumbuhan yang terpenting, karena dari daun inilah akan dihasilkan minyak kayu putih. Daun kayu putih terdiri atas dua bagian, yaitu tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun kayu putih mengandung cairan yang disebut cineol (sineol) dimana apabila daun diremas, cairan ini akan keluar dan mengeluarkan aroma yang khas.
Tangkai daunTangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaian daun, yang berfungsi untuk menempatkan helaian daun pada posisi yang tepat, sehingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Tangkai daun berbentuk bulat kecil, sedangkan panjang tangkainya bervariasi.
Penyulingan daun kayu putih dilakukan dengan tiga metoda distilasi, yaitu:
distilasi air = menghasilkan rendemen minyak ± 2,5 %
Proses Pengambilan Minyak Kayu Putih
Komposisi Senyawa Minyak Kayu Putih
Rendemen minyak atsiri yang berasal dari daun kayu putih berkisar antara 0,8-2,5%.
Kandungan kimia dari minyak kayu putih yang dihasilkan dari tumbuhan Melaleuca leucadendra L. dapat dilihat pada tabel disamping:
Kegunaan Minyak Atsiri
Minyak kayu putih banyak digunakan dalam industri farmasi. Penduduk indonesia telah mengenal minyak kayu putih sejak lama serta mempergunakannya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Manfaat lain minyak kayu putih antara lain:1. Anti Septik dan Anti Bakteri2. Insektisida3. Decongestant dan Expetorant 4. Kosmetik dan Tonik 5. Perangsang dan Sudororific 6. Analgesik7. Obat panas atau demam8. Obat oles9. Anti Sakit Saraf
top related