presentation happiness

Post on 24-Jun-2015

1.348 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

• Keberagaman persepsi makna kebahagiaan• Menjamurnya buku self-help, promosi

media• Psikologi kebahagiaan yang beragam

perspektif• Bisakah definisi kebahagiaan (dalam ranah

sains psikologi) disatukan dalam sebuah peta yang bisa dimaknai?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana esensi dari konstrak kebahagiaan

di tengah keberagaman teori dan hasil penelitian mengenai psikologi kebahagiaan.

Dalam level teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan awal untuk memahami

berbagai konsepsi teori kebahagiaan dalam general psychology.

Tinjauan Filosofis Mengenai Kebahagiaan

• Era Yunani Kuno• Era Romawi Kuno• Era Peradaban Islam

Tinjauan Sains Psikologi Modern Mengenai Kebahagiaan

• Pandangan General Psychology• Psikologi Positif sebagai icon Psikologi

Kebahagiaan • Eudaimonic Happiness VS Hedonic Happiness

Studi meta-etnografi adalah bentuk prosedur penelitian kualitatif melalui proses sintesis dan

interpretatif substantif dari berbagai teks, literatur, atau hasil penelitian.

(Noblit & Hare, 1988)

Metode ini lebih dari sekedar studi literatur karena di dalam prosesnya tidak hanya

mengandalkan komparasi dan analisis teks, namun juga harus menciptakan interpretasi

baru yang lebih holistik.(Noblit & Hare, 1988)

Sumber Data• Jurnal penelitian internasional

• Buku-buku teks psikologi yang berkaitan dengan kebahagiaan.

studi atau teori psikologi yang menjabarkan konsep atau definisi dari kebahagiaan.

Kriteria Data (Selected & Excluded)

theoretical preposition, studi eksperimen, dan studi korelasi.

Tipe Data

Persiapan PenelitianPenelusuran pustaka dan diskusi dengan dosen

pembimbing untuk mematangkan konsep dan alur penelitian

Penentuan intellectual interest

Pengumpulan data teks

Identifikasi konstrak kebahagiaan dalam teks

Konstrak yang terkumpul....1. Income 2. Sexual Activity 3. Support 4. Pleasure 5. Faith/Religiousity 6. Spirituality 7. Hope 8. Flow activity/ engagement 9. Meaningful life 10. Social Activity 11. Virtue 12. Needs fulfillment 13. Love 14. Harmony /Peaceful attitude

15. Free from certain worries 16. Pleasant events/domains 17. Prestige 18. Self-esteem 19. Knowing purpose of life 20. Gratitude 21. Community value 22. Effort/hard work 23. Security needs 24. Bio-psychological needs25. Personal growth/self-flourishing

Kategorisasi KonstrakKebahagiaan

Need fulfillment (hedonic)

bio-psychological

needs

security needs

pleasurefree from

certain worries/

anxiety/stress

Prestige

1

FlowFlow activity/ engagement

Work Hard/ effort

Good deeds/ Gratification

Personal Growth/ Self-

flourishing

2

AcceptanceSupport

Community value

Pleasant domains

Love

Good relationship

3

4MeaningSpirituality

Religiousity/ faith

Virtue

Peaceful attitude

Gratitude

knowing the purpose of

life

Hope

Dinamika KonstrakKebahagiaan

Perbandingan dengan teori “tiga rute kebahagiaan” Seligman (2002)

“Saya tidak ingin berpanjang-panjang menyangkal bahwa saya pribadi menilai kehidupan yang bermakna (meaningful life) lebih bernilai daripada kehidupan yang baik (good life), dan kehidupan yang baik lebih bernilai daripada kehidupan yang menyenangkan (pleasant life). Tetapi, dasar penilaian dasar saya atas bentuk-bentuk kehidupan itu terpisah dari teori-teori tadi. Saya menilai kontribusi bagi keseluruhan lebih tinggi daripada kontribusi bagi diri sendiri....saya berharap Anda akan mencapai kehidupan yang utuh, ketiga-tiganya” (Seligman, 2002, hal. 401)

Penelitian ini mencoba untuk menarik garis-garis keterkaitan antar konstrak yang dapat dijelaskan melalui dinamika yang

secara empiris telah terbukti pada penelitian-penelitian yang ada. Tema-tema konstrak kebahagiaan ini berkaitan baik itu

saling mendukung ataupun justru berlawanan.

Secara garis besar ditemukan bahwa:

(1) Konstrak Need Fulfilment berkontradiksi dengan konstrak Meaning,

(2) Flow dan Acceptance bukanlah suatu konstrak final kebahagiaan, tapi akan berujung pada Need Fulfilment atau Meaning;

(3) Individu memiliki kewenangan sendiri untuk memilih jalan kebahagiaannya, baik melalui Need Fulfilment, Flow, Acceptance, ataukah Meaning.

Dinamika Meaning dan Need-fulfilment

Haybron (2001) Pleasure ≠ Happiness

Burroughs & Rindfleisch (2002) materialism memicu ketamakan dan keegoisan, membuat individu haus kekuasaan.

Polak & McCullough (2006) mempertinggi emosi negatif

Frankl (1959) pleasure = fun spoiler

Big Spender (Tatzel, 2003) merasa senang namun di saat yang sama ada resiko kecemasan, compulsive spending, dan rendahnya self-esteem yang menghadang.

Berlebih-lebihan dalam memuaskan pleasure, seperti bermewah-mewah dan adiksi, justru tidak berperan dalam kebahagiaan individu (Nesse, 2004; Diener, Horwitz, Emmons, 1985)

Annual survey UCLA (1965-2000) dalam Myers (2000)

Affective Forecasting (Wilson & Gilbert, 2005)

Causal Depth (Haybron, 2001)

Hedonia and Eudaimonia Perspective (Huta & Ryan, 2010; Fave Delle et al, 2010)

Dinamika Flow, Acceptance, dan Need-fulfilment

Flow dan acceptance tidaklah pula bersifat jangka panjang kecuali ada landasan meaningful pursuit di dalamnya

(Csikszentmihalyi, 1990; Frankl, 1959; Diener & Biswas-Diener, 2008; North, et al., 2008).

Character strengths and virtues (Peterson & Seligman, 2004)

If we enjoyed work and friendships, and faced every challenge as an opportunity to develop new skills, we

would be getting rewards out of living that are outside the realm of ordinary life. Yet even this would not be

enough to assure us of optimal experience. As long as enjoyment follows piecemeal from activities not linked to one another in a meaningful way, one is

still vulnerable to the vagaries of chaos

(Csikszentmihalyi, 1990, hal. 214)

Flow dan Acceptance: kedua hal ini tidak dapat dijadikan

acuan kebahagiaan yang final,

karena flow dapat menjadi meaningless jika tidak ada tujuan atau landasan virtue di baliknya,

dan acceptance dapat berbuah suffering jika individu kehilangan domain hidup yang menjadi tempatnya

bergantung dan diterima.

Meaning

“service of something much larger than you are”

(Seligman, 2002; Haidt, 2006)

“purpose in life” “a sense of directedness”

(Ryff, 1998)

“Secure needs” (Maslow, 1970)

Layers of Anchors (Riyono, 2011)

Konstrak KebahagiaanHuman Motivation Model

(Riyono, 2011)Konsep

Relativitas/Subjektivitas Kebahagiaan

Konsep “Self”: Freedom to ChooseKonstruk: autonomy, independence, self-determination, self-regulation

Need fulfilmentUrge

Konstruk: Instinc, need deprivation, revenge, interest

Flow

ChallengeKonstruk: difficult goal, demand,

inequity, trust, responsibility, competition

AcceptanceIncentive

Konstruk: reward, constructive feedback, support, achievement

MeaningMeaning

Konstruk: enjoyment, self-efficacy, self-actualization, contribution, valence

Dinamika sumber-sumber motivasi (Human Motivation Model)(Riyono, 2011)

• Adanya titik kebahagiaan tertinggi (the ultimate happiness) dan titik kebahagiaan terendah (the shadow happiness)

• Dinamika kebahagiaan manusia dapat dilihat melalui dinamika konstrak need fulfilment, flow, acceptance, dan meaning dengan berlandaskan pada prinsip subjektivitas/relativitas kebahagiaan.

• Penelitian lanjutan dalam level empiris untuk menguji penelitian ini

• Penelitian lanjutan mengenai keterkaitan teori kebahagiaan dan teori motivasi

• Harapan adanya studi-studi serupa yang mencoba memandang beragam perspektif psikologi dengan paradigma holistik

Bagi individu pada umumnya: “Serving God:

The Key to Ultimate Happiness”

top related