referat herpes labialis
Post on 02-Jun-2018
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
1/15
HERPES LABIALIS
PENDAHULUAN
Virus herpes simpleks tipe 1 (VHS-1) dan virus herpes simpleks 2 (VHS-2)
merupakan patogen yang secara primer menyebabkan infeksi orolabial dan genital. Hubungan
penyebab lesi herpetik orolabial pertama kali dikenali pada abad 1. !ada tahun 1"#$
%ahmias dan &o'dle mendemonstrasikan bah'a VHS-1 berkaitan dengan herpes orolabial
dan VHS-2 berkaitan dengan herpes genital.1
Herpes labialis (cold sore, fever blister) sering teradi dengan insiden 1$# per 1
penduduk dan prevalensi 2$* per 1 penduduk setiap tahun. +nfeksi primer biasa teradi
sebelum usia 2 tahun. ,ntibodi terhadap VHS ditemukan pada remaa.2 Herpes labialis
uga sering teradi saat anak$ kisaran -# anak terpaan virus tersebut. /asus herpes
labialis meningkat seiring bertambah usia dan kebanyakan pasien usia tahun atau lebih$
seropositif terhadap VHS-1. /isaran 2-0 populasi pernah mengalami herpes labialis.
/isaran 1 populasi di ,merika Serikat mengalami rekurensi herpes labialis. rekuensi
kekambuhan herpes labialis pada de'asa bervariasi 1 hingga 12 episode atau lebih setiaptahun.0
/ompetensi dokter umum untuk herpes simpleks tanpa komplikasi adalah 0,
sehingga dokter umum harus mampu mendiagnosis dan menatalaksana kasus herpes simpleks.
3eferat ini dibuat untuk menambah pemahaman tentang herpes labialis agar dapat
menegakkan diagnosis secara dini sehingga penatalaksanaan dapat dilakukan dengan segera
dan tepat serta dapat dilakukan tindakan pencegahan untuk herpes labialis. &alam referat ini
akan dibahas mengenai epidemiologi$ etiologi$ patogenesis$ manifestasi klinis$ diagnosis serta
tatalaksana herpes labialis.
ETIOPATOGENESIS
Herpes labialis disebabkan VHS-1. +nfeksi primer dapat uga disebabkan VHS-2
namun arang menyebabkan rekurensi.2 Virus herpes simpleks tipe 1 dan VHS-2 merupakan
virus double-stranded &%, anggota famili herpesviridae dansubfamili alphaherpesvirinae.*
Virus dalam kelompok ini menginfeksi banyak tipe sel saat dibiakkan$ tumbuh dengan cepat$
dan menghancurkan sel hostsecara efisien.+nfeksi sel hostsecara umum ditandai dengan lesi
1
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
2/15
di epidermis$ sering melibatkan mukosa dengan penyebaran virus ke sistem saraf dan
membentuk infeksi laten di sistem saraf hingga secara periodik mengalami reaktivasi. $#
+nfeksi VHS dapat dibagi menadi fase$ yaitu4 (1) infeksi primer$ (2) fase laten$ dan
() reaktivasi virus. Selama infeksi primer$ virus bereplikasi di permukaan mukokutan daerah
orofasial tempat virus melakukan inokulasi dan memproduksi virion infeksius baru yang
menyebabkan kematian sel. Setelah periode infeksi litik di sel epitel$ virus menyebar ke uung
saraf dan masuk ke ganglion akar dorsal saraf sensorik trigeminal. Virus diba'a melalui
akson secara retrogradeke inti sel neuron kemudian virus mengalami fase laten sepanang
hidup host. Stres$ paanan radiasi ultraviolet$ imunitas rendah atau infeksi sekunder
menyebabkan reaktivasi virus dari fase laten. Virus beralan anterogradeke aringan perifer
dan menyebabkan rekurensi. 3ekurensi teradi pada lokasi infeksi primer.* /ecepatan
reaktivasi VHS dipengaruhi umlah &%, virus laten di ganglia.$# !atogenesis herpes labialis
dapat dilihat pada Gambar 1.#
+munitas host terhadap VHS tampak elas mempengaruhi risiko terinfeksi$ keparahan
penyakit$ dan frekuensi rekurensi. 3isiko tingkat keparahan dan rekurensi infeksi VHS
berhubungan dengan kompetensi imunitas selular dari host. !asien dengan sedikit penurunan
imunitas selular dapat hanya mengalami peningkatan angka rekurensi dan resolusi lesi lebih
lambat sedangkan pasien dengan imunokompromais berat dapat mengalami perkembangan
penyakit menadi lesi lebih luas$ kronik$ atau infeksi dengan resisten obat.$#
!enelitian pada manusia atau mencit telah menyimpulkan bah'a limfosit 5 6&7$
6&07$ sel natural killer(%/)$ dan sitokin inflamasi seperti interferon-memediasi proteksi
terhadap VHS. 8alaupun demikian$ peran masing-masing sel dan sitokin dalam kontrol
infeksi VHS belum diketahui elas.$#
!ada pasien dengan defek imunitas humoral tidak terdapat peningkatan keparahan
VHS$ tetapi respon humoral ini penting dalam menurunkan umlah titer virus di lokasiinokulasi dan di aringan neural regional selama infeksi primer. He'an yang menerima
antibodi poliklonal atau monoklonal dan vaksinasi terbukti lebih efektif terlindungi dari
perluasan infeksi dan keterlibatan sistem saraf.$#
!erlunya mekanisme imun untuk mempertahankan masa laten dan membatasi
reaktivasi VHS masih kurang elas. 8alaupun demikian$ terdapat beberapa bukti tentang
perlunya sistem imun yang baik untuk membatasi reaktivasi$ khususnya oleh limfosit 6&7
spesifik VHS dan protein virus yang diproduksi di neuron.$#
2
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
3/15
MANIFESTASI KLINIS
9anifestasi klinis herpes labialis tergantung status imunitas host. +nfeksi primer teradi
pada seseorang tanpa imunitas terhadap VHS-1 sebelumnya$ biasanya lebih berat$ sering
dengan tanda dan geala sistemik$ dan memiliki komplikasi lebih tinggi dibandingkan episode
rekuren.$#
!ada infeksi primer$ geala timbul dalam -: hari setelah paanan. ;eala prodormal
seperti limfadenopati$ malaise$ anoreksia$ demam$ nyeri terlokalisir$ dan rasa terbakar sering
teradi sebelum a'itan lesi mukokutan. Satu sampai dua hari setelah geala prodormal$
muncul vesikel dengan dasar eritem. Vesikel dapat bersatu menadi lesi lebih besar dengan
tepi tidak teratur. Vesikel kemudian menadi pustul$ erosi dan krusta.
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
4/15
terus menerus. (?)/rusta erosi pada bibir atas dan daerah kumis setelah : hari onsetgeala.11
A B C
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
5/15
folikulitis dan ulkus friksional. !emeriksaan laboratorium diperlukan untuk diagnosis akurat
lesi tidak khas.:
PEMERIKSAAN PENUNJANG
!emilihan metode untuk diagnosis infeksi VHS tergantung manifestasi klinis.
!emeriksaan laboratorium tersedia untuk diagnosis infeksi VHS$ mencakup biakan virus$
pemeriksaan antibodifluorescent$ teknik molekular dan serologi.1
Ba!a" S#$
!ada pasien dengan lesi$ virus dapat diisolasi pada biakan sel. &alam biakan$
kebanyakan spesimen akan memberikan hasil positif dalam 0-"# am setelah inokulasi.
Sensitivitas kultur tergantung pada banyaknya virus dalam spesimen. +solasi virus
menunukkan angka keberhasilan tinggi ika lesi dibiakkan pada tahap vesikular dan ika
spesimen diambil dari pasien dengan imunitas rendah atau pada pasien dengan infeksi
primer.1
P#m#r!%aa"Polymerase Chain Reaction(PCR)
Polymerase Chain Reaction lebih sensitif dari isolasi virus dan menadi metode
pilihan untuk menegakkan diagnosis. ?aik biakan virus maupun !63 dapat membedakan
virus sebagai VHS-1 atau VHS-2. +nformasi ini dapat memprediksi frekuensi reaktivasi
setelah episode a'al infeksi VHS.1
S#r&$&'
!emeriksaan serologi digunakan untuk mendeteksi antibodi VHS namun dapat teradi
kesalahan interpretasi. ungsi utama adalah membedakan episode fase primer dan fase
reaktivasi. /lasifikasi infeksi VHS untuk membedakan fase primer dan fase reaktivasi dapat
dilihat pada (Tab#$ 1).1
/lasifikasi +solasi Virus
Serologi (akut) Serologi (penyembuhan)
VHS-1 VHS-2
VHS-1 VHS-2
VHS-1 primer VHS-1 - - 7 -VHS-2 !rimer VHS-2 - - - 7
5
Tab#$ 1. /lasifikasi infeksi herpes simpleks berdasarkan isolasi virus dan berpasangan dengan hasil ui
serologi.1
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
6/15
VHS-1 primer$ VHS-2sebelumnya
VHS-1 - 7 7 7
VHS-2 primer$ VHS-1sebelumnya
VHS-2 7 - 7 7
3eaktivasi VHS-1 VHS-1 7 -7 7 -7
3eaktivasi VHS-2 VHS-2 -7 7 -7 7
,ntibodi +g9 dan +g; memberi gambaran infeksi akut atau kronik herpes simpleks.
+g9 dapat dideteksi setelah 0-: hari$ mencapai puncak setelah 2-0 minggu$ dan menetap
selama 2- bulan$ bahkan sampai " bulan. ,ntibodi +g9 mengindikasikan infeksi akut VHS-1
atau VHS-2$ dapat positif selama fase reaktivasi$ namun tidak dapat digunakan untuk
membedakan infeksi VHS-1 atau VHS-2. ,ntibodi +g; dapat dideteksi setelah 2- minggu$
mencapai puncak setelah 0-# minggu dan menetap lama$ bahkan seumur hidup.1 !emeriksaan
antibodi +g; mendeteksi antibodi terhadap glikoprotein ; VHS (g;) dan dapat membedakan
infeksi VHS-1 atau VHS-2. ,ntibodi +g; positif terhadap VHS-1 atau VHS-2
mengindikasikan infeksi VHS sebelumnya.1
Direct Fluorescent Antibody Assay
!e'arnaan antibodifluorescentpada kerokan dasar lesi dan pemeriksaan antigen dapat
uga digunakan namun sensitivitas kurang ika dibandingkan dengan biakan virus.1
P$a%a"Tzanck
!ulasan Tzanck dapat digunakan untuk diagnosis cepat herpes$ namun sensitivitas
kurang ika dibandingkan dengan biakan dan pe'arnaan dengan antibodifluorescent$ dengan
hasil positif kurang dari 0 pada kasus yang telah terbukti dari hasil biakan. 5eknik pulasan
Tzanckdilakukan dengan mengerok dasar vesikel yang telah pecah dan dilakukan pe'arnaan
6
Gambar . Direct fluorescent antibody assay4 /eratinosit yangterinfeksi virus herpes simpleks ber'arna hiau.1
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
7/15
dengan menggunakan iemsa atau !right,diikuti dengan pemeriksaan di ba'ah mikroskop
ditemukan sel giant berinti banyak "multinucleated giant cell#. ?aik VHS maupun virus
varicella zoster dapat menyebabkan perubahan ini. !ada spesimen biopsi kulit$ sel epitel
membesar$ bengkak dan sering terpisah. Sel multinuklear dengan badan inklusi eosinofil
intranuklear (inklusi Co$dry tipe ,) dapat terlihat.1
DIAGNOSIS BANDING
/ebanyakan infeksi VHS ditegakkan secara klinis$ namun diagnosis banding perlu
dibuat dengan mempertimbangkan penyakit vesikoulseratif lainnya.
+mpetigo merupakan diagnosis banding herpes labialis tersering (Gambar *A + *B).
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
8/15
simpleks dan tidak menyebabkan gingivitis akut seperti pada infeksi primer herpes simpleks.
!enyakit hand-foot-and mouth dapat tampak sebagai ulkus mulut dan dapat dibedakan dari
infeksi herpes simpleks dengan lesi keterlibatan tangan dan kaki.
Stomatitis aphthous rekuren sering didiagnosis sebagai infeksi VHS$ namun terdapat
gambaran klinis unik dari kedua penyakit tersebut. !ada infeksi VHS sering dia'ali geala
prodormal sebelum timbul vesikelulkus dan berhubungan dengan eritem gusi$ sedangkan
stomatitis aphthous tidak memiliki geala prodormal dan tidak berhubungan dengan eritem
gusi.11*phthous oral secara spesifik muncul sebagai lesi tunggal pada mukosa pipi tanpa
berhubungan dengan vesikel. 5onsilitis eksudatif$ hiperemia difus pada orofaring$ ptechiae
padapalatum durumdanpalatum mollemerupakan manifestasi yang sering ditemukan pada
mononukleosis diinduksi epstein-barr virus(=?V).1
=ritema multiformis dapat dipertimbangkan sebagai diagnosis banding infeksi virus
VHS$ namun pada infeksi eritema multiformis terdapat keterlibatan lesi intraoral$ dengan
tampilan kinis luas dan secara spesifik berhubungan dengan lesi target pada kulit. Sebaliknya$
infeksi herpes simpleks lebih seragam dan konsisten pada tampilan klinis.
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
9/15
dalam 1-2 hari. =k@ema herpetikum berhubungan dengan rekurensi VHS primer. !ada pasien
dengan sistem imun rendah$ lesi ulseratif atau verusiformdapat timbul.:
/ekambuhan herpes simpleks dengan keterlibatan mata dapat menyebabkan
keratokonungtivitis$ ulkus dendritik$ iridosinklitis dan keratitis hipopion.: !enyakit mata
akibat VHS disebabkan reaktivasi virus pada saraf trigeminal. 9anifestasi a'al berupa infeksi
kelopak mata superfisial (blefarokonungtivitis)$ atau permukaan kornea (ulkus dendritik).
/eterlibatan kornea lebih dalam (keratitis stroma) atau uvea anterior (iritis) menunukkan
bentuk lebih serius dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.$#
Setiap infeksi VHS melibatkan saraf. Saraf terbukti merupakan tempat tunggal fase
laten virus herpes simpleks. 9anifestasi neurologis infeksi VHS tidak umum$ namun
bervariasi sesuai presentasi klinis dan tingkat keparahan. 9eningitis menunukkan manifestasi
berupa sakit kepala$ demam dan fotofobia ringan.$#=nsefalitis yang disebabkan VHS sering
teradi setelah virus mengalami fase laten.&iagnosis cepat dengan !63 dan pengobatan a'al
dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.:
/isaran #* pasien dengan eritema multiformis memiliki ri'ayat kekambuhan herpes
labialis sebelumnya. Herpes labialis biasanya mendahului eritema multiformis beberapa hari
sampai 2 minggu atau teradi bersamaan.:
PENATALAKSANAAN
!enatalaksanaan herpes labialis dibedakan menadi pencegahan dan pengobatan
sebagaimana dielaskan di ba'ah ini.
P#"-#'aa"
9
Gambar /. +nfeksi virus herpes simpleks4 eritema multiform rekuren.Herpes labialis rekuren pada bibir ba'ah dan papul edematosa
pada dorsum manus.))
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
10/15
Secara khusus$ intervensi yang paling menanikan untuk mencegah herpes labialis
adalah mencegah kontak langsung dengan penderita herpes labialis atau lesi herpetik lain.
!enyebaran tidak langsung dari infeksi virus dapat dilakukan dengan mencuci (bahkan
merebus) peralatan makan dengan air panas sebelum digunakan$ tidak menggunakan barang
secara bersamaan dengan orang yang terinfeksi terutama ika lesi herpes aktif. Selain itu$
hindari faktor pencetus seperti paparan sinar matahari. +nfeksi virus herpes dapat
ditransmisikan bahkan ketika seseorang tidak memiliki lesi aktif.1
P#"'&ba0a"
/ebanyakan infeksi VHS tidak membutuhkan terapi spesifik sama sekali$ menaga lesi
tetap bersih dan kering membuat lesi tersebut sembuh dengan sendirinya. !engobatan
dituukan untuk infeksi yang terbukti berkepanangan$ menimbulkan geala berat$ atau timbul
komplikasi.1
!engobatan herpes labialis berulang dengan obat antivirus pada hostimunokompeten
menunukkan manfaat yang tidak banyak. !engobatan dapat efektif hanya ika digunakan
pada a'al penyakit terutama pada tahap lesi eritema prodormal. !asien yang membutuhkan
pengobatan harus memastikan ketersediaan obat dan 'aspada pada tanda dan geala a'al
kekambuhan. Saat diperlukan pengobatan$ terapi pilihan adalah krim pensiklovir 1 setiap 2
am selama 0 hari. !engobatan harus dimulai sea'al mungkin. Saat dimulai dalam 1 am pada
geala a'al kekambuhan$ pensiklovir mempercepat penyembuhan lesi (0$ vs*$* hari) dan
menurunkan durasi nyeri ($* hari vs 0$1 hari). 3egimen ini diterima oleh +ood and Drug
*dministration (&,). /rim dokosanol 1 uga diterima oleh &, sebagai pilihan
pengobatan pada herpes labialis$ digunakan *A sehari pada tanda pertama kekambuhan herpes
labialis.1$$#
+nfeksi VHS orolabial lebih arang membutuhkan pengobatan antivirus dibandingkan
infeksi genital karena biasanya pasien dapat sembuh sendiri. ;ingivostomatitis primer harus
ditatalaksana dengan asiklovir oral. &osis pada anak 1* mgkg?? suspensi asiklovir *A sehari
selama : hari. Bika pengobatan tersebut dimulai dalam hari a'itan penyakit$ regimen
tersebut menurunkan durasi lesi oral dan ekstraoral$ demam$ kesulitan makan dan minum.
Valasiklovir dan famsiklovir mungkin sama efektif namun tidak ada penelitian lebih lanut
dan tidak diterima sebagai penatalaksanaan pada anak. ,nak yang sakit berat harus menalani
ra'at inap untuk diberikan hidrasi dan asiklovir intravena mungkin dibutuhkan.1$#
amsiklovir * mg A sehari selama * hari$ saat diberikan selama 0 am setelahpaanan sinar ultraviolet$ menurunkan rerata 'aktu penyembuhan dari # hari menadi 0 hari.
10
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
11/15
Valasiklovir regimen 1 hari (2 A 2gram sehari selama 1 hari) menurunkan episode menggigil
selama 1 hari dibandingkan plasebo$ ika diberikan pada a'al geala prodormal. &osis tunggal
famsiklovir menurunkan 'aktu penyembuhan lesi herpes labialis sebanyak 2 hari
dibandingkan plasebo. ,siklovir oral$ * A 0 mg sehari selama * hari memberikan manfaat
signifikan ika diberikan pada a'al timbul geala.1$$#
Satu penelitian melaporkan asiklovir oral (* A 2mg selama * hari) tidak memiliki
efek terhadap durasi dan 'aktu penyembuhan herpes labialis. !enelitian lain melaporkan
pengurangan durasi geala ($1 vs 12$* hari) ika dosis tinggi asiklovir (* A 0mg sehari
selama * hari) diberikan. =fek valasiklovir pada regimen 1 hari (2 A 2 mg sehari) atau 2
hari (2 A 2 mg sehari pada hari pertama dan 2 A 1 mg sehari pada hari kedua)
dilaporkan pada 2 penelitian lain (1*20 dan 1#2: pasien). 3egimen 1 hari menghasilkan
pengurangan durasi geala selama 1 hari (0$ vs *$ hari)$ efek lebih singkat pada regimen 2
hari (0$* vs *$ hari). &ua regimen pengobatan famsiklovir (dosis tunggal 1* mg atau 2 A
:* mg sehari selama 1 hari) diteliti dalam :1 pasien. !asien dengan kelompok famsiklovir
memiliki 'aktu rerata singkat dibanding kelompok plasebo (dosis tunggal4 0$0 hari> 2 A :*
mg sehari4 0$ hari> plasebo4 #$2 hari).2 3egimen pengobatan herpes labialis yang
direkomendasikan+ood and Drug *dministration(&,) dapat dilihat pada Tab#$ 2.
Oba0 H#r#% $aba$% (cold sores)
amsiklovir (amvirC)5ablet 12*$2*$* mg
1* mg (dosis tunggal)
Valasiklovir (ValtreAC)/aplet *$ 1mg
D 12 tahun42 gr 2A sehari selama 1 hari45idak boleh melebihi 1 hari pengobatan.
?erdasarkan surat keputusan pengurus besar +katan &okter +ndonesia
%o.*#1!?,.021 mengenai panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer$ pengobatan herpes simpleks menggunakan asiklovir oral (* A 2mg sehari
selama :-1 hari) atau valasiklovir (2 A *mg sehari selama :-1 hari). 10
PROGNOSIS
Herpes labialis dapat sembuh spontan dalam 1-2 minggu. +nfeksi dapat menadi berat
atau berbahaya bila teradi pada orang dengan imunitas rendah.1
8alaupun dapat sembuh spontan dalam :-10 hari$ VHS dapat tetap laten dalam saraf
trigeminal. Hal ini dibuktikan dengan satu dari tiga pasien mengalami kekambuhan.:
11
Tab#$ 2. 3egimen yang direkomendasikan &, pada pengobatan herpes labialis.
12
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
12/15
/ekambuhan dapat dipicu trauma minor$ infeksi saluran nafas atas$ radiasi ultraviolet$
trigeminal neuralgia$ operasi intrakranial atau operasi saraf lain$ dan pembedahan gigi.
?eberapa 'anita mengalami rekurensi saat periode premenstrual$ dan stres emosi.:
KESIMPULAN
Herpes labialis disebabkan oleh VHS-1 sering teradi dengan insiden 1.# per 1
pasien dan prevalensi 2.* per 1 pasien setiap tahun. +nfeksi primer biasa teradi sebelum
usia 2 tahun. Herpes labialis uga sering teradi saat anak$ kisaran -# anak terpaan
virus tersebut dan kebanyakan pasien usia tahun atau lebih seropositif terhadap VHS-1.
+nfeksi VHS dapat dibagi menadi fase$ yaitu4 (1) infeksi primer$ (2) fase laten$ dan ()
reaktivasi virus. Setelah virus bereplikasi di permukaan mukokutan daerah orofasial tempat
virus melakukan inokulasi (infeksi primer)$ virus mengalami fase laten di ganglion akar dorsal
saraf sensorik trigeminal (fase laten). Stres$ paanan radiasi ultraviolet$ imunitas rendah atau
infeksi sekunder menyebabkan reaktivasi virus dari fase laten (reaktivasi virus). &iagnosis
herpes labialis didukung dari pemeriksaan penunang seperti pulasan Tzanck$ kultur sel$ !63$
direct fluorescent antibody assay, dan serologi. 5erapi diberikan berdasarkan regimen yang
direkomendasikan pada pengobatan herpes labialis sesuai dengan geala penyakit dan usia.
DAFTAR PUSTAKA
1. 9adkan V. Human herpes virus. +n4 ?olognia B
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
13/15
. Stephen =S$ 9arGues ,3. Herpes simpleA. +n4 8ollf /$ ;oldsmith :142"-02.
*. 9ichaela %. Herpes simpleA virus type 1 (HSV-1) pathogenesis and HSV gene therapy
of eAperimental autoimmune encephalomyelitis IdissertationJ. 5urku4 Kniversity of
5urku> 21.
#. 9arGues ,3$ Beffrey +6. Herpes simpleA. +n4 8olff /$ ;oldsmith 2#.
1. atah@adeh 9. Human herpes simpleA virus infections4 epidemiology$ pathogenesis$
symptomatology$ diagnosis$ and management. B ,m ,cad &ermatol 2:>*:(*)4::-
#.
11. 8olff /$ 3ichard ,B. Human herpes virus. it@patricks 6olor ,tlas and Synopsis of
6linical &ermatology. #th ed. %e' Eork4 9c ;ra' Hill> 2". p. 1-20.
12. KS,. !rovider Synergies. ,ntivirals$ herpes simpleA virus (HSV) revie'. Fhio> 21.
1. 6hildrens Hospital and 6linics.
cited 210 %ov 1J. ,vailable from4 http4'''.childrensmn.org...Serology#:"10. +ndonesia. +katan &okter +ndonesia. !anduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer. Bakarta4 !engurus ?esar +&+> 21.
13
http://www.childrensmn.org/.../Serology/03679/http://www.childrensmn.org/.../Serology/03679/ -
8/10/2019 Referat herpes labialis
14/15
DISKUSI
1.Aa !&m#0#"% &!0#r mm a$am !a%% #r#% "4/ompetensi dokter umum untuk herpes simpleks tanpa komplikasi adalah 0, sehingga
dokter umum harus mampu mendiagnosis dan menatalaksana kasus herpes simpleks.
2. Da$am #"-#'aa"5 "ar !&"0a! $a"'%"'. K&"0a! #"'a" %aa 6a"'
ma!%4
9encegah kontak langsung dengan penderita herpes labialis atau lesi herpetik lain.
!enyebaran tidak langsung dari infeksi virus dapat dilakukan dengan mencuci (bahkan
merebus) peralatan makan dengan air panas sebelum digunakan$ tidak menggunakan
14
-
8/10/2019 Referat herpes labialis
15/15
barang secara bersamaan dengan orang yang terinfeksi terutama ika lesi herpes aktif.
Selain itu$ hindari faktor pencetus seperti paparan sinar matahari.
3. M#"'aa #r$ b#r!a" #"'&ba0a"5 aaa$ aa0 %#mb %&"0a"4
/ebanyakan infeksi VHS tidak membutuhkan terapi spesifik sama sekali$ menaga lesi
tetap bersih dan kering membuat lesi tersebut sembuh dengan sendirinya. !engobatan
dituukan untuk infeksi yang terbukti berkepanangan$ menimbulkan geala berat$ atau
timbul komplikasi.
. Da$am #"-#'aa"5 "ar 7a!0&r #"-#0%. Fa!0&r #"-#0% %##r0 aa 6a"'
ma!%4
aktor pencetus seperti stres dan paanan sinar ultraviolet yang dapat mengakibatkan
teradinya reaktivasi VHS.
15
top related