sain kosmik klp 1
Post on 24-Dec-2015
233 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Bumi merupakan satu-satunya planet yang terdapat kehidupan diantara ke delapan
planet di dalam tata surya. Hal ini dikarenakan bumi memiliki keistimewaan yang dapat
mendukung kehidupan di dalamnya. Keistimewaan tersebut diantaranya adalah suhu
yang optimal, kadar oksigen yang baik, serta yang tidak kalah penting adalah
terdapatnya air di bumi sebagai sumber kehidupan.
Jika kita membicarakan masalah air, pasti yang terpikir oleh kita adalah air yang ada
di lautan, setiap hari kita minum air. Akan tetapi bahasan tentang air tidak hanya
sebatas itu saja.
Seperti kita ketahui bahwa sekitar 70,8 % bumi kita ini terdiri dari air, dimana air
adalah kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup dan 29, 2%
daratan. Prosentase air di bumi paling banyak berada di lautan yakni sekitar 97,2%;
kemudian dalam bentuk es sekitar 1,75%; berada di daratan sebagai air sungai, air
danau, air tanah sekitar 0,62%; dan hanya 0,001% dalam bentuk uap di udara.
Air adalah bahan yang ditemukan pada bumi dalam tiga fase (wujud) yaitu, padat
(es), cai, dan gaas (uap air). Dalam bentuk padat, air berada dalam atmosfer sebagai
salju, dan sebagai kristarl es atau batu es (hail stone) ddi dala awan. Di bumi tampak
dalam bentuk ladang salju, air beku dalam tanah, atau sebagai glaser (es) di pegunungan
yang tinggi. Es juga tampak sebagai gunung es (icebergs) di samudra dan sebagai air
beku di danau. Es berinteraksi dengan bumi padat, laut, dan udara. Dalam bentuk
glaiser, es dapat merubah bentuk daratan. Es muncul dari atmosfer melalui deposisi,
dari hidrosfer melalui pembekuan, dan kembali lagi ke atmosfer melalui penguapan an
sublimasi.
1
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke
atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai
tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga
cara yang berbeda: Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau,
waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir
membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi
dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran
Sungai (DAS).
Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari laut. Jika dibandingkan dengan luas
daerah keseluruhan, perairan Indonesia 62,9 % dan daratan 37,1 %. Di Indonesia
terdapat perairan laut dan berbagai macam perairan darat, di mana perairan darat dan
perairan laut ini merupakan bagian hidrosfer. Hidrosfer atau lapisan air merupakan fisik
bumi yang berguna bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Untuk lebih
mengetahui lebih jelasnya mengenai hidrosfer meliputi daur hidrologi,kolam samudera,
manfaat laut, kedalaman laut, sifat kimia laut, dan densitas air laut maka hal ini akan di
bahas lebih lanjut pada pembahasan dalam makalah ini.
2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan
dikaji adalah sebagai berikut:
1 Bagaimana terjadinya siklus Hidrologi ?
2 Apakah yang dimaksud dengan kolam samudera?
3 Apa sajakah manfaat laut ?
4 Bagaimanna cara mengukur kedalaman laut ?
5 Bagaimana sifat kimia laut?2
6 Bagaimana densitas air laut?
3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu
1 Untuk mengetahui terjadinya siklus Hidrologi
2 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kolam samudera
3 Untuk mengetahui manfaat dari laut
4 Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur kedalaman laut
5 Untuk mengetahui sifat kimia laut
6 Untuk mengetahui densitas air laut
4 Manfaat Penulisan
Untuk penulis
Dapat mengetahui lebih dalam mengenai hidrosfer secara terperinci dan
mendapatkan tambahan ilmu dari pembuatan makalah ini
3
Untik pembaca
Manfaat yag didapatkan dari membaca makalah ini yaitu dapat menambah wawasan
pemahaman dari pembaca mengenai hidrosfer.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1 Daur Hidrologi
Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan
reservoir utama air cair di bumi. Air ditemukan di udara dalam bentuk awan dan hujan,
di permukaan bumi air ada di danau dan sungai, dan di proses permukaan bumi
sebagai air bawah tanah. Air dapat mengubah bentuk tanah melalui proses erosidan
transpor tanah, air meninggalkan atmosfer melalui kondensasi dan kembali ke
atmosfer melalui penguapan.
Uap air memasuki atmosfer melalui penguapan air laut dan air tawar, serta
transpirasi tetanaman. Uap air meninggalkan udara bila mengkondensasi dalam bentuk
embun, embun beku, tetes awan, dan tetes hujan yang jatuh sebagai salju ataupun
hujan.
Perubahan fase dari air menjadi uap air disebut dengan penguapan, yang
memerlukan sejumlah energi atau panas yang disebut panas penguapan. Panas ini
tersimpan dalam uap air yang berbentuk panas laten kondensasi. Jika uap air
mengkondensasi, maka panas laten kondensasi diberikan oleh air sehingga molekul-
molekulnya terikat lebih rapat dalam bentuk cair. Penguapan pengambilan panas dari
lingkungan dan kondensasi memmberikan panas pada lingkungan.
Perubahan fasa dari uap air menjadi es disebut dengan deposisi dan kebalikannya
dari es menjadi uap disebut sublimasi. energi yang diperlukan untuk mengubah es
menjadi uap lebih besar daripada mengubah air menjadi uap air. Jika uap air menjadi
5
es, seperti pada pembentukan embun beku (frost) maka panas laten sublimasi diberikan
pada lingkungan sehingga udara menjadi panas.
Peleburan dari es menjadi air membutuhkan sejumlah energi yang disebut panas
peleburan, sedangkan dalam fasa cir panas ini tersimpan sebagai panas laten
peleburan. Panas ini akan dilepaskan jika air membeku. Jadi peleburan es, seperti juga
penguapan air adalah pengambilan panas , sedangkan pembekuan air seperti juga
kondensasi uap iar adalah pelepasan panas. Transformasi air melalui semua fasanya di
bumi disebut daur hidrologi. Daur hidrologi juga sering diartikan sebagai sirkulasi air
yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui
kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan Bumi
mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air akan
naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan. Akibat
pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya
6
jatuh menjadi hujan (presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam
tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik
aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di
permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk).
Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan batu, hujan es, hujan gerimis ataupun kabut. Pada perjalanan menuju bumi
beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah,
siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
1. Evaporasi / transpirasi yaitu air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman,
dan sebagainya menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan.
Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
2. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah yaitu air bergerak ke dalam tanah melalui celah-
celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak
akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3. Air Permukaan yaitu air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran
utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju
laut. Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,
rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam
komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran
7
Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah
adalah wujud dan tempatnya.
Pada dasarnya siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu
1. Siklus pendek.
Penguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi, kemudian membentuk
awan dan akhirnya terjadi hujan yang jatuh ke laut lagi.
2. Siklus sedang.
Penguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi uap air terbawa angin,
kemudian terbentuk awan diatas daratan, terjadi hujan didaratan, dan mengalir lagi
ke laut melalui sungai dipermukaan.
3. Siklus panjang.
Penguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi, uap air terbawa angin dan
membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, kemudian jatuh
sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai dan kembali lagi ke laut.
2 Kolam Samudra
Samudra (juga dieja samudera) atau lautan (dari bahasa Sanskerta) adalah laut yang
luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan
bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. Samudra meliputi 71%
permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta kilometer persegi, isi samudra sekitar
1.370 juta km³, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter.
Di belahan bumi bagian utara (BBU), 61% permukaan bumi adalah samudra,
sedangkan di belahan bumi bagian selatan (BBS) samudra mencakup 81%. Lebih dari
8
setengah volume air bumi berada di Samudra Pasifik. Luas permukan, volume air dan
kedalaman rata-rata tubuh air utama bumi ditunjukkan pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Luas permukan, volume air dan kedalaman rata-rata samudra
Daerah
Luas
permukaan
(106 mil2)
Volume
(106 mil3)
Kedalaman
rata-rata
(kaki)
Samudra Atlantik
Samudra Pasifik
Samudra Hindia
Laut Mediterania Besar
Laut Mediterania Kecil
Laut-laut Marginal
32
64
28
12
1
3
78
171
70
10
0,1
2
12.900
14.000
13.000
4.400
560
2.850
Total 140 331,1
Proposisi relatif dari daratan dan air yang berubah menurut lintang tempat ditunjukkan
oleh tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Persentase permukaan bumi yang meliputi air dalam berbagai pita lintang
Belahan bumi utara Belahan bumi selatan
9
Lintang utara Persen air Lintang selatan Persen air
90o - 70o
70o -50o
50o -30o
30o -10o
10o - 0o
75
37
53
68
77
70o - 90o
50o - 70o
30o - 50o
10o - 30o
0o - 10o
20
96
92
77
76
Dari tabel di atas diketahui bahwa persentase air di lintang-lintang tengah belahan
bumi selatan lebih tinggi daripada persentase air di lintang-lintang tengah belahan
bumi bagian utara.
3 Manfaat Laut
Indonesia adalah sebuah negara maritim terbesar dunia. Lebih dari 70 persen luas
wilayahnya terdiri dari lautan yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera
sampai ke ujung selatan Irian Jaya,karena semua wilayah daratannya merupakan
gugusan pulau-pulau yang membentang antara Benua Asia dan Benua Australia.
Semua wilayah Indonesia berada di sekitar garis khatulistiwa tersebut.Sekarang
tinggal bagaimana upaya bangsa Indonesia dalam mengelola segala potensi
sumberdaya laut yang sangat luar biasa besar tersebut untuk kesejahteraan rakyat dan
bangsa Indonesia, serta kelestarian lingkungan hidup demi masa depan anak cucu
bangsa Indonesia. Maka manfaat besar dari laut bagi bangsa dan rakyat Indonesia
yaitu:
10
1. Sarana Transportasi (Media Angkutan)
Laut bagi bangsa Indonesia bukanlah sebagai pemisah melainkan sebagai pemersatu
bangsa melalui jalur komunikasi dan transportasi termurah. Melalui jalur lautlah
sebagian terbesar dari keperluan bangsa Indonesi diangkut. Karena itu laut benar-
benar berfungsi sebagai peersatu bangsa Indonesia. Lalu lintas laut sebagai sarana
angkutan, praktis tidak memerlukan perawatan (maintenance) dibandingkan dengan
jalan- jalan raya di darat yang selalu memerlukan perawatan. Kapal sebagai alat
pengangkut dapat memuat barang atau orang relatif dalam jumlah besar sehingga
ongkosnya lebih murah. Ditinjau dari wilayah indonesia yang merupakan negara
maritim yang sangat luas, perhubungan laut merupakan faktor yang penting dan
menentukan dalam pembangunan negara kita.
2. Sumber Pangan (hayati)
Laut Indonesia juga berfungsi sebagai sumber pangan, terutama protein hewani
dalam bentuk ikan dan hasil laut lainnya. Ikan termasuk salah satu komoditas
ekspor non Migas bangsa indonesia yang telah sejak lama menjadi salah satu tulang
punggung ekonomi bangsa Indonesia. Melalui usaha penangkapan ikan di laut,
bangsa Indoensia mampu mengekspor ikan dan hasil laut ke mancanegara, terutama
ke Jepang dan Eropa dan Amerika serikat.
Indonesia juga berhasil dalam mengembangkan usaha budaya perikanan, baik untuk
memenuhi keperluan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor. Tidak kurang dari
9 juta ton ikan dihasilkan oleh laut dan wilayah perairan Indonesia, baik dalam
usaha penangkapan ikan maupun usaha budidaya perikanan
3. Pertambangan (mineral)
Laut juga termasuk wilayah pertambangan yang sangat potensial bagi banga
Indonesia. Laut sebagai sumber mineral dapat digolongkkan sebagai berikut
11
a. Mineral sebagai bahan yang larut dalam air laut
b. Mineral sebagai sedimen (endapan) di dsar laut
c. Mineral sebagai deposit di lapisan- lapisan dasar laut
Dari ketiga hal tersebut, hasil yang nyata diketahui dan dirasakan manusia adalah
hal yang ketiga yaitu mineral deposit dari lapisan dasar laut. Salah satu hasil mineral
terpenting yang dihasilkan dari laut Indonesia adalah minyak dan gas bumi yang
sudah diekspor ke mancanegara. Selain itu Indonesia juga terkenal sebagai
penghasil timah dan pasir besi, selain boksit dan juga granit. Sungguh banyak hasil
tambang yang dapat digali dari laut yang mendatangkan manfaat besar bagi
kesejahteraan rakyat Indonesia. Hanya saja dalam penambangan memang harus
dipertimbangkan benar agar tidak merusak lingkungan biota laut serta terumbu
karang yang banyak terdapat di peraian laut Indonesia. Selain di dasar laut, air laut
itu sendiri mengandung aneka tambang yang tidak sedikit, karena air laut adalah zat
pelarut yang terbaik, sehingga semua logam mulia terdapat di dalam air laut. Hanya
saja untuk melakukan penambangan air laut diperlu teknologi mutakhir.
4. Energi
Laut juga terenal sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang pada saat ini
memang belum tergarap dengan sempurna. Berbagai potensi energi terbarukan
sebenarnya terdapat di laut Indonesia dalam jumlah yang sangat besar. Di antaranya
terdapat arus laut abadi yang menghubungkan dua samudara, yaitu Samudera
Hindia dan Pasifik, yang di bawah lautnya terdapat arus abadi yang jika digunakan
untuk menggerakkan turbin listrik, bukan saja Indonesia, daratan Asia bisa terang
benderang olehnya. Sayangnya arus laut yang menghubungi dua samudera ini
belum sama sekali digarap sebagai sumber energi potensial. Selain itu juga terdapat
energi pasang surat, perbedaan suhu air laut, gelombang dan lain sebgainya.
12
Selain itu di atas bawah air laut (marine rock) dan sedimennya mengandung minyak
bumi, deposit logam dan nonlogam yang penting bagi kebutuhan energi manusia.
Laut dapat memberikan energi dan gelombang, pasang surut (tides), atau energi
yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur air laut.
5. Rekreasi dan Pariwisata
Sebagai sebuah negara tropis, panorama alam laut Indonesia sangat luar biasa
memiliki keragaman yang dapat dijadikan sebagai pusat wisata bahari. Di kawasan
Indonesia bagian timur sangat terkenal daerah Bunaken di Sulawesi Utara dan
Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Termasuk juga di daerah Irian Jawa dan Maluku
Utara yang sangat terkenal dengan keindahan alam lautnya. Untuk Indonesia bagian
barat, keindahan alam laut yang terkenal adalah di bagian pantai barat Sumatera dan
selatan Jawa. Termasuk juga di daerah Kepulauan Natuna, yang memiliki keindahan
alam laut dan pantai yang sangat luar biasa. Untuk daerah Riau terdapat daerah
Kepulaan Arwah di Rokan Hilir, dengan pantai Pulau Jemur yang indah
mempesona. Pada saat sekarang sedang dikembangkan pula bono Kuala Kampar
yang ternyata sudah menjadi daya tarik yang sangat luar biasa bagi peselancar
dunia.
6. Bahan Baku Obat-obatan
Laut juga sangat terkenal dengan kekayaan alami nabati maupun hewani yang dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan (herbal). Ekstrak dari
berbagai jenis tanaman maupun hewan itu sangat bermanaat bagi tubuh manusia,
baik untuk mengobati maupun untuk mencegah berbagai macam penyakit. Salah atu
contoh sederhana sekarang yang sedang dikembangkan adalah eskrak albumin dari
ikan gabus yang dapat dipakai untuk mempercepat proses penyembuhan orang-
orang yang memerlukan operasi ringan maupun berat. Air laut dalam juga sekarang
13
sudah populer digunakan sebagai air meneral yang dapat menyegarkan tubuh
manusia.
7. Pendidikan dan Penelitian
Karena laut memiliki luas dan kedalaman yang sangat luar biasa, maka laut
merupakan salah satu objek pendidikan dan penelitian yang sangat potenisal.
Karena manusia hidup di darat, maka selama ini perhatian manusia terhadap
lingkungan hidup di darat memang terasa lebih dominan, namun setelah manusia
mampu meneroka kehidupan bawah laut dengan keanekaragaman sumberdaya
hayati maupun non hayatinya, maka pada saat sekarang ini perhatian terhadap laut
sudah semakin intensif dilakukan. Apalagi laut benar-benar diharapkan akan dapat
sebagi penyanggah kehidupan utama manusia ke depan, baik sebagai sumber
pangan, energi, maupun berbagai keperuan termasuk juga sumber oksigen yang
sangat diperlukan bagi kehidupan umat manusia.
8. Konservasi Alam
Darat dan laut adalah merupakan dua kawasan yang saling berinteraksi antara satu
dengan lain, karena itu keduanya merupakan suatu ekosistem yang tidak dapat
dipisahkan. Konservasi alam merupakan salah satu upaya manusia untuk menjaga
kelestarian lingkungan alam, baik di darat maupun di laut. Di Riau konservasi ikan
terubuk di Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu contoh yang sangat konkrit
bagaimana upaya pemerintah dan masayrakat berupaya untuk menjaga kelestarian
leingkungan hidup, terutama untuk ikan terubuk. Konservasi terumbu karang dan
hewan-hewan langka seperti penyu laut, merupakan langkah yang sangat tepat
untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup agar anak cucu masa depan masih tetap
dapat menikmati keanekaragaman flora dan fauna, serta lingkungan hidup baik di
darat maupun di laut.
14
9. Pertahanan dan Keamanan
Sebagai sebuah negara maritim, bangsa Indonesia memang banyak mengandalkan
kawasan laut sebagai buffer dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Laut benar-benar dapat berfungsi sebagai areal penyangga utama dalam menjaga
teritorial bangsa Indonesia. Selain angkatan laut dengan armada perangnya,
keberadaan nelayan-nelayan yang menangkap ikan di kawasan perairan Indonesia
juga merupakan pagar hidup yang dapat menjaga keutuhan kawasan teritorial
bangsa Indonesia. Karena itu pemerintah menaruh perhatian besar untuk
memperkuat armada kapal ikan Indonesia, sehingga keberadaan mereka diperairan
Indonesia selain berfungsi dalam memafaatkan potensi sumberdaya alam yang
tersedia, mereka juga sekaligus bisa berperan sebagai putra bangsa yang berperan
dalam menjaga wilayah Indonesia agar tidak dimasuki dan dijarah oleh orang-orang
yang tidak bertanggungjawab.
10. Sumber Air Bersih
Sudah tidak dapat diragukan lagi bahwa laut bisa menjadi sumber air bersih bagi
rakyat dan bangsa Indonesia. Di dalam laut ternyata banyak terdapat sumber mata
air tawar termasuk juga sumber air mineral yang siap untuk ditambang sebagai
sumber air bersih. Selain itu air laut juga dapat menjadi sumber air bersih dengan
melakukan penyulingan buatan seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Arab
Saudi di Jeddah, yang dapat untuk memenuhi keperluan, bukan saja bagi manusia,
melainkan juga bagi hewan ternak dan tumbuh-tumbuhan yang memang sangat
tergantung dari sumber air bersih yang dipompakan ke sekitar akar mereka,
sehingga tanaman itu bisa hidup di padang pasir yang gersang.
4 Kedalaman Laut
Menurut letaknya, laut dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut.15
1. Laut tepi, yaitu bagian lautan yang terletak di pinggir benua serta terhalang dari
lautan oleh luas gugusan pulau atau jasirah. Contoh : Laut Bering terhalang oleh
Kepulauan Aleuten, Laut Utara terhalang oleh Kepulauan Inggris, Laut Ochostk
terhalang oleh jasirah Kamsyatkan dan Kepulauan Kurrilen, Laut Tiongkok Selatan
terhalang oleh Filipina dan Kepulauan Indonesia, dan Laut Jepang terhalang oleh
Kepulauan Jepang.
2. Laut Pertengahan atau Laut Tengah, yaitu laut yang terletak antara dua benua yang
memiliki gejala-gejala gunung api dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contoh:
Laut Pertengahan Australia, Asia, dan gugusan kepulauan Indonesia, Laut Tengah
dengan gugusan pulau-pulau Yunani.
3. Laut Pedalaman, yaitu bagian lautan yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh
daratan. Contohnya : Laut Baltik, Laut Kaspia, dan Laut Hitam.
Menurut terjadinya, laut juga dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
Laut Transgressi atau Laut Meluas, yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan
air laut positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri
atau karena turunnya daratan perlahan-lahan, sehingga sebagian dari daratan
tergenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada zaman glasial. Contohnya :
Laut Utara dan Laut Jawa.
Laut Ingresi atau Laut Tanah Turun. Laut ini terjadi karena turunnya tanah sebagai
akibat tekanan vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan. Contoh: Laut
Karibia, Laut Jepang, Laut Tengah.
Laut Regresi atau Laut Menyempit, yaitu laut yang terjadi pada zaman es (merupakan
kebalikan dari laut transgresi).
Menurut zona atau jalur kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona
sebagai berikut.
16
Zona Litoral atau jalur pasang, yaitu bagian cekungan lautan yang terletak diantara
pasang naik dan pasang surut.
Zona Neritis, yaitu zona yang terletak diantara garis air surut sampai kedalaman 200 m.
Jadi, zona ini termasik laut dangkal, seperti Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
Zona Bathyal, yaitu bagian laut terletak antara kedalaman 200 m dan 100 m.
Zona Abisal, yaitu bagian laut yang dalamnya lebih dari 100 m. Pada zona ini terdapat
palung laut yang kedalamannya melebihi 6000 m. Laut yang termasuk zona abisal
sebagian besar terletak di Indonesia bagian tengah (antara Dangkalan Sunda dan
Dangkalan Sahul). Misalnya : Laut Flores (5.410 m), Laut Banda (7.440 m), Laut
Sulawesi (5.590 m).
Gambar 2.2 Zona Laut
Dengan melihat gambar di atas, garis air surut dipakai sebagai garis dasar untuk
menentukan laut wilayah Indonesia selebar 12 mil laut (1 mil laut = 1.852 m).
17
Dahulu pengukuran kedalam air laut diukur denggan tali dan kawat yang dibebani
pemberat. Tali itu diluncurkan sampai mencapai dasar laut. Pada ekspedisi di Laut
Maluku Indonesia, kapal peneliti Belanda "Willebroad Snrllius" mengukur kedalaman
33.500 kaki dengan sebuah pengunting (sounder) kawat pada Palung Mindanao
(Filipina). Beberapa kapal membawa kawat sepanjang 40.000 kaki. Cukup untuk
mencapai seberat beban lebih dari 12 ton. Sekarang, kedalaman laut diukur dengn alat
echo- sounding, berdasarkan kecepatan bunyi di air. Sinyal bunyi dipancarkan oleh
kapal pengukur, dan gelombang bunyi (suara) yang berjalan ke segala arah akan
dipantulkan dari dasar laut dan kembali ke kapal. Jaarak (interval) waktu antara
pemancaran bunyi dan kembalinya echo dari lantai laut diukur dan direkam pada
sebuah pias (chart). Kedalaman laut dapat ditulis sebagai berikut
Keterangan
v = kecepatan bunyi di air
t = interval waktu antara bunyi pergi dan datang
18
Gambar 2.3. Alat pengukur kedalaman laut
perhitungan dibagi dua karena gelombang suara menenpuh jarak bolak balik atau dua
kali kedalaman. Misalnya, kecepatan suara dalam air laut = 5000 kaki/s. Jika waktu
antara bunyi dipancarkan dan diterima kembali adalah 8 sekon, maka kedalam laut
adalah
Karena air kurang dapat dimampatkan dibandingkan udara, maka kecepatan suara
dalam air sekitar 5 kali kecepatan suara di udara, dan kecepatan suara dalam air laut
lebih besar dari pada di dalam air murni. Suara yang melalu laut mempunyai kecepatan
tidak konstan, dan menjalar lebih cepat di air panas dari pada di air dingin. Kecepatan
suara yang senderung meningkat dengan bertambahnya kedalaman laut, disebabkan
oleh meningkatnya tekanan. Dalam metode echo-sounding, efek salinitas, temperatur
dan tekan pada bunyi dalam air laut perlu diperhitungkan. Selain itu juga dapat
digunakan untuk menentukan tinggi dasar es dari dasar laut. Kedalaman laut dapat juga
ditentukan dengan mengukur tekanan. Dimana tekanan sebanding dengan kedalam air.
19
Tekanan laut dapat diukur dengan bathyhermograph yang mengukur kedalam dan
teperatur. Alat ini biasanya dipakai untk menduga besarnya tekan pada kedalam laut
yang dangkal. Tekanan pada laut yang besar dapat menggunakan dua termometer. Salah
satu termometer dilindungi dari tekanan laut, dan yang lain tidak. Perbedaan antara
temperatur yang dibaca pada teemometer yang dilindungi dan yang tidak dilindungi
adalah ukuran tekanan yang merupakan kedalaman laut di mana termometer diturunkan
5 Sifat Kimia Laut
Dua zat yang mencolok dalam laut adalah air dan garam. Salinitas air laut
menyatakan jumlah garam dalam jumlah air tertentu. Salinitas didefinisikan sebagai:
Jumlah (garam) zat yang terlarut dalam 1 Kg air laut, dimana dianggap semua karbonat
telah diubah menjadi oksida, kemudian brom dan jod diganti oleh khlor dan semua
bahan organik telah dioksidasi secara sempurna. Satuan dari salinitas adalah gram per
kilogram atau bagian per seribu (0/00). Tabel 2.3 menunjukkan salinitas rata-rata
samudra.
Knudsen (1902) memperkenalkan konsep air normal di mana konsentrasi khlornya
diketahui. Jumlah konsentrasi khlor (garam) yang terdapat dalam 1 Kg air laut
berdasarkan anggapan bahwa semua brom dan jod telah diganti oleh khlor. Dari
percobaan ditemukan hubungan empiris antara salinitas (S) dengan khlorinitas (Cl).
S 0/00 = 0,030 + 1,850 Cl 0/00
Istilah lain dari khlorinitas adalah khlorositas yang didefinisikan dengan cara seperti
khlorinitas. Khlorositas didefinisikan sebagai:
"Jumlah semua khlor (garam) yang terdapat dalam 1 liter air laut pada temperatur 20oC
dengan anggapan bahwa semua brom dan jod telah diganti oleh khlor. Khlorositas
20
biasanya 2% sampai 3% lebih besar daripada khlorinitas karena 1 liter air laut
mempunyai massa lebih besar dari 1 liter air tawar".
Tabel 2.3. Salinitas rata-rata samudera
Samudra S (0/00)
Atlantik
Pasifik
Indian
Samudera Dunia
34,90
34,62
34,76
34,72
6 Densitas Air Laut
Penentuan densitas air murni hanya ditinjau dari dua peubah (variabel), yaitu
temperatur dan tekanan. Akan tetapi, densitas air laut ditentukan oleh tiga peubah:
temperatur, tekanan, dan salinitas. Besaran sigma ( ) didefinisikan sebagai:
1000)1(
di mana adalah densitas air laut. Jika = 1,02578 maka = 25,78. Nilai ini lebih
sederhana untuk perhitungan daripada densitas ( ) itu sendiri.
Densitas air laut bergantung pada salinitas (S), temperatur (t), dan tekanan (p)
sehingga persamaan menjadi
1000)1( ,,,, ptspts
21
Jika densias air ditentukan ditentukan pada tekanan atmosfer artinya dibawa ke
permukaan dimana p = 0 tanpa mengubah salinitas atau temperatur, maka persamaan
ditulis:
1000)1( 0,, tst
Disebut sigma t karena hanya bergantung pada salinitas dan temperatur, sehingga
didefinisikan sebagai t . Dengan diketahui salinitas, temperatur, dan tekanan dari
sampel air laut, maka densitas dapat dihitung.
Sigma yang didefinisikan pada temperatur 0oC disebut sigma nol ( 0 ), dimana:
1000)1( 0,0,0 s
0 dan t dihubungkan dengan persamaan:
Dt 0
dengan D adalah perbedaan antara t dan 0 atau tD 0 . Sigma nol hanya
fungsi salinitas (atau khlorinitas) saja yang dihubungkan dengan persamaan:
32
0 0000398,0001578,04708,1069,0 ClClCl
Tabel hidrografi dari Knudsen (1901) memberikan hubungan antara 0 dan S
sebagai berikut:
320 0000068,0000482,08149,0093,0 SSS
22
BAB III
PENUTUP
23
Kesimpulan
Daur hidrologi diartikan sebagai sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui tahapan evaporasi,
kondensasi, transpirasi, presipitasi, dan infiltrasi.
Samudra (juga dieja samudera) atau lautan (dari bahasa Sanskerta) adalah laut
yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung
meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan
yang besar yang meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361
juta kilometer persegi, isi samudra sekitar 1.370 juta km³, dengan
kedalaman rata-rata 3.790 meter
Indonesia dalam mengelola segala potensi sumber daya laut yang sangat luar
biasa besar tersebut untuk kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia,
serta kelestarian lingkungan hidup demi masa depan anak cucu bangsa
Indonesia. Maka manfaat besar dari laut bagi bangsa dan rakyat
Indonesia yaitu: sarana transportasi (media angkutan), sumber pangan
(hayati), pertambangan (mineral), energi, rekreasi, bahan baku obat-
obatan, pendidikan, konservasi alam, pertahanan dan keamanan, dan
sumber air bersih
Pengukuran kedalaman laut dahulu dilakukan menggunakan tali, dan semakin
berkembangnya zaman pengukuran kedalaman laut semakin berkembang
menggunakan alat yang bernama echo- sounding yang dapat digunakan
untuk mengukur kedalam laut yang dalam.
Salinitas air laut menyatakan jumlah garam dalam jumlah air tertentu, yang
didefinisikan sebagai "jumlah (garam) zat yang terlarut dalam 1 Kg air
laut, dimana dianggap semua karbonat telah diubah menjadi oksida,
24
kemudian brom dan jod diganti oleh khlor dan semua bahan organik
telah dioksidasi secara sempurna.
Penentuan densitas air murni hanya ditinjau dari dua peubah (variabel), yaitu
temperatur dan tekanan, selain itu densitas air laut juga ditentukan oleh
salinitas.
Saran
Melalui penulisan makalah ini, adapun saran yang dapat diberikan adalah
sebagai mahasiswa yang merupakan calon pendidik nantinya diharapkan dapat
memahami materi terkait dengan hidrofer serta dapat mengkajinya dalam
berbagi disiplin imu khususnya fisika sehingga mendapat pengetahuan yang
lebih kompleks dan bermkna.
25
top related