silogisme hipotesis

Post on 22-Jun-2015

988 Views

Category:

Documents

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Dinar D.K.

Fuji Lestari

Hafidz Nuramdhan

Layalia SelmaAudyra Mauretha

Nada Bilqis

Yesaya Ferdinand

SILOGISME HIPOTESIS

SILOGISME HIPOTESIS• Silogisme hipotesis merupakan

proses penalaran yang premisnya berupa pernyataan bersyarat: P diakui atau dipungkiri tentang S tidak secara mutlak, melainkan bergantung pada suatu syarat (kalau.....maka.....).

?

SILOGILSME HIPOTESIS

Silogisme Kondisional

Silogisme DisjungtifDilema

SILOGISME KONDISIONAL• Silogisme kondisional (bersyarat, conditional syllogism)

ialah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan kondisional.

• Keputusan kondisional adalah keputusan yang mengandung suatu syarat, yaitu terdiri dari dua bagian, yang satu dinyatakan benar jika syarat yang dinyatakan dalam bagian lain dipenuhi.

“Jikalau turun hujan, maka jalan basah”A B

antecedens konsekuens

Hukum-hukum Silogisme Kondisional

Kalau antecedens benar (dan hubungannya sah), maka kesimpulan akan

benar.

Kalau kesimpulan salah (dan hubungannya sah), maka antecedens salah

pula.

BENTUK SAH

• Jika (A), maka <B> ; Nah, (A). Jadi <B>

• Jika (A), maka <B>

• Nah, tidak <B>• Jadi tidak (A)

BENTUK TIDAK SAH

• Jika (A), maka <B>

• Nah, <B> Jadi (A)• Jika (A), maka

<B>• Nah, tidak (A)

Jadi tidak <B>

SILOGISME DISJUNGTIF• Silogisme disjungtif ialah silogisme yang premis

mayornya terdiri dari keputusan disjungtif. • Premis minor menyatakan atau memungkiri salah

satu dari ‘kemungkinan’ yang disebut dalam mayor. Kesimpulan mengandung kemungkinan yang lain.

A atau BNah, A

Jadi bukan B

A atau BNah, bukan A

Jadi B

BAGAN SILOGISME DISJUNGTIF:

• Keputusan disjungtif ialah: keputusan yang di dalamnya terkandung suatu pilihan suatu pilihan antara dua (atau lebih) kemungkinan (menunjukkan apa yang disebut suatu ‘alternatif’, dinyatakan dalam kalimat dengan atau . . . atau . . . .).

DISJUNGTIF DIBEDAKAN JADI 2:DISJUNGTIF DALAM ARTI SEMPIT• Hanya mengandung dua

kemungkinan, tidak lebih dan tidak kurang, tidak dapat bersama-sama benar, dan tidak ada kemungkinan ketiga. Jadi, dari dua kemungkinan yang disebut hanya satu dapat benar. Karena itu, ‘A atau B’ dapat juga dirumuskan: “Tidak dapat bersama-sama A dan B. Nah, A; jadi bukan B”

DISJUNGTIF DALAM ARTI LUAS

• Dalam arti luas, A dan B dapat sama-sama benar, bahkan dapat terjadi kemungkinan ketiga. Misalnya: “Dialah yang pergi, atau saya (dapat juga bersama-sama).”

DILEMA• Dilema adalah semacam pembuktian, yang di dalamnya

terdiri dari dua atau lebih putusan disjungtif untuk ditarik kesimpulan yang sama; atau dibuktikan bahwa dari masing-masing kemungkinan harus ditarik kesimpulan yang tidak dikehendaki.

• Dilema merupakan suatu kombinasi dari berbagai bentuk silogisme. Mayor terdiri dari sebuah putusan disjungtif. Dalam minor diambil kesimpulan yang sama dari kedua alternatif.a

BENTUK POKOK DILEMAA, atau tidak A.

Nah, kalau A, maka B.Kalau tidak A, toh B

Jadi B.

Hukum-hukum DILEMA

Putusan disjungtif harus lengkap,

menyebut semua kemungkinan.

Konsekuensinya harus sah

Kesimpulan lain tidak mungkin (tak boleh

dapat di-‘retorsi’ atau dibalik)

QUESTIONS?

THANKS!

top related