trans7 pada pemberitaan republika online junjungan nabi muhammad saw. ... maulid, tawassul, dan ......
Post on 11-May-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS WACANA PELANGGARAN PENYIARAN KHAZANAH
TRANS7 PADA PEMBERITAAN REPUBLIKA ONLINE
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Afini Nur Fitria
1110051100029
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H./2014 M
i
ABSTRAK
Afini Nur Fitria
Analisis Wacana Pelanggaran Penyiaran Khazanah Trans7 pada
Pemberitaan Republika Online
Perkembangan media televisi sebagai media penyalur informasi terus
meningkat. Banyaknya tayangan televisi yang mendidik mempermudah
masyarakat dalam mendapatkan informasi, seperti salah satu contoh program
acara televisi, Khazanah Trans7 yang memberikan informasi mendidik mengenai
nilai keagamaan. Namun, pada pemberitaan di Republika Online (ROL),
Khazanah Trans7 melakukan pelanggaran penyiaran, terhadap isi tanyangannya.
Hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat, kerena materi dalam tayangan
tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Agama Islam, seperti ziarah kubur
yang dianggap sirik, narasi dan gambar tidak sesuai, serta lafal Al-Quran yang
kurang tepat.
Melihat persoalan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana ROL mengkonstruksikan pemberitaan mengenai pelanggaran
penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7? bagaimana dimensi kognisi
sosial dan konteks sosial dalam pemberitaan pelanggaran penyiaran oleh
Khazanah Trans7?
Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis
wacana model Teun Van Djik dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan
paradigma konstruktivisme. Metode ini memiliki tiga elemen penting, yaitu
struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dan teori yang digunakan dalam
penelitian adalah teori konstruksi sosial yang menyatakan bahwa media memiliki
kekuatan untuk mengkonstruksi realitas sosial melalui pemindahan pesan kepada
khalayak dengan dirubah citranya.
Berdasarkan tiga elemen di atas hasil penelitian dan analisis menunjukan
bahwa konstruksi pemberitaan pelanggaran penyiaran Khazanah Trans7 adalah
ROL melakukan pemilihan kata dan penekanan pada makna teks berita. Secara
kognisi sosial, terlihat bahwa ROL menghimbau agar Komisi Penyiran Indonesia
(KPI) memberi sanksi yang tegas terhadap pelaku pelanggaran tersebut.
Kemudian dilihat dari konteks sosial, pelanggaran penyiaran ini berkembang di
masyarakat dan menuai aksi protes terhadap tayangan tersebut karena
menyimpang dari ajaran agama Islam.
Jadi, program acara Khazanah Trans7 yang menayangkan isi tayangan
yang menyimpang dari ajaran Agama Islam ini harus diberisanksi yang tegas.
Dalam kasus ini pihak ROL hanya ingin memberikan informasi kepada
masyarakat tentang kasus pelanggaran isi tayangan keagamaan tersebut, karena
ROL pada pemberitaan ini berada pada posisi netral dan berharap agar KPI untuk
lebih tegas dalam menangani kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh
media-media penyiaran lainnya yang melakukan pelanggaran.
Kata Kunci: pelanggaran penyiaran, Khazanah Trans7, tayangan keagamaan, dan
Republika Online.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya dan shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Penulis bersyukur atas
terselesaikannya skripsi ini setelah penulis mengenyam pendidikan selama empat
tahun di Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama penulisan skripsi ini penulis mengalami berbagai kendala dan
kejenuhan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-
besarnya kepada
1. Dr. Arief Subhan, MA. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Suparto, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni M.Si
selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan Dr. Sunandar selaku
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Kholis Ridho, M.Si dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA selaku ketua dan
sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang telah banyak membantu peneliti
dalam memberi kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini. Serta Ibu
Rubiyanah, M.A dan Ibu Ade Rina Farida M.Si yang telah memberi
dukungan kepada peneliti dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan.
3. Orang tua, S. Eddy Subroto dan Rumini yang tak pernah lelah memberikan
nasihat, dukungan dan doa yang berlimpah dan kepada seluruh keluarga,
iii
Kakak Ajeng Trikartika, Asri Wulandari, serta Adik Fatur Rahkman, yang
selalu memberi semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
4. Ibu Siti Nurbaya, M.Si selaku pembimbing yang telah membantu peneliti
dalam mengerjakan skripsi.
5. Ibu Fita Faturokhmah, SS, M.Si selaku dosen metodologi penelitian dan
kepada seluruh dosen-dosen Konsentrasi Jurnalistik yang telah memberikan
ilmu yang diberikan sangat bermanfaat bagi peneliti. Terima kasih juga staf
tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Fakultas Ilmu Komunikasi, serta
Perpustakaan Dakwah dan Umum.
6. Teman-teman Jurnalistik A (NAJUA) yang selama empat tahun
menjalankan perkulihan, berbagi ilmu, support terimakasih Jurnalistik A.
Serta teman-teman seperjuangan, Jurnalistik B dan Jurnalistik C yang sama-
sama berjuang terimakasih semoga kalian sukses.
7. Teman-teman tercinta dan seperjuangan Irni Febriani,WuriAryani, Triana
Afrianti, Siti Nurhayati yang selalu memberikan masukan, dukungan serta
semangat dalam membuat skripsi terima kasih.
8. Untuk seluruh anggota KPA TERJAL dan KKN Simfoni yang selalu
mengganggu peneliti dalam menyusun skripsi, tetapi selalu mendengarkan
keluh kesah selama peneliti menyelesaikan skripsi.
Peneliti mohon maaf tidak dapat menyebutkan satu persatu, namun segala
dukungan orang-orang yang telah membantu, peneliti sangat berterima kasih.
Jakarta, 12 Desember 2014
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……........................................................................ 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ………………………………………..…... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………….……………………….... 7
D. Metodologi Penelitian ………..……...…………………………………….. 8
E. Tinjauan Pustaka ……................................................................................. 11
F. Sistematika Penulisan ..…..………………………………………………. 12
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Konseptualisasi Berita ................................................................................. 14
1. Pengertian Berita …............................................................................... 14
2. Nilai-Nilai Berita …............................................................................... 15
3. Katagori dan Jenis-Jenis Berita …......................................................... 16
B. Konstuksi Realitas Sosial di Media Massa …...……...………………….... 17
C. Analisis Wacana …….....…………………………………………………. 21
1. Pengertian Analisis Wacana …….......................................................... 21
2. Model Analisis Wacana …..………....................................................... 23
D. Undang-Undang Penyiaran di Indonesia ……..……...……………..…….. 32
E. Ziarah Kubur dalam Islam …....…………………………………………... 36
1. Hukum Ziarah Kubur ……….………………..………………………. 36
2. Tujuan dan Hikmah Ziarah Kubur .………………………………...… 37
3. Tata Cara Ziarah Kubur ….........…………………………………….... 38
4. Hukum Wanita dalam Ziarah Kubur ……..………...……………….... 39
v
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Republika Online ……………..……...………………..................... 40
B. Visi dan Misi Republika Online ……...…................................................... 41
C. Karakteristik Republika Online ……….…................................................. 41
D. Tujuan Republika Online ……..………...................................................... 43
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis Struktur Teks Berita Pelanggaran Penyiaran ……….................... 44
1. Analisis Teks Berita Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim
Khazanah Trans7 ……………………..……………………………..….. 44
2. Analisis Teks Berita KPI Belum Beri Sanksi
Program Khazanah Trans7 ………….....……………………………….. 58
3. Analisis Teks Berita Acara Khazanah Ditegur KPI,
Ini Tanggapan Trans7 ………...………………………………………… 72
B. Analisis Kognisi Sosial Berita Pelanggaran Penyiaran ……….................. 86
C. Analisis Kognisi Konteks Sosial Berita Pelanggaran Penyiaran ……........ 93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan …..…....................................................................................... 98
B. Saran dan Penutup ……............................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA ……............................................................................... 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..……..................................................................... 104
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Struktur Teks ……………………………………….................... 18 2. Tabel 1.2 Elemen Teun A Van Djik ………................................................. 22
3. Tabel 2.1 Temuan Elemen Teks Berita Banyak Aduan Masyarakat,
KPI Panggil Tim Khazanah Trans7 ………................................. 49
4. Tabel 2.2 Temuan Elemen Teks Berita KPI Belum Beri Sanksi
Program Khazanah Trans7 ……………………………............... 60
5. Tabel 2.3 Temuan Elemen Teks Berita Acara Khazanah Ditegur, Ini
Tanggapan Trans7 ………………………………………....…… 72
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media massa merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi
kehidupan manusia. Dengan media massa, setiap individu dapat memperoleh
berbagai informasi yang mereka inginkan, namun seiring dengan perkembangan
zaman media massa mempunyai peranan dan fungsi penting dalam kehidupan
manusia seperti kebutuhan informasi. Bila dilihat dari fungsinya,media massa
memiliki empat fungsi yaitu pertama, menghimpun dan menyebarluaskan
informasi bagi khalayak. Kedua, memberikan pendidikan bagi khalayak.Ketiga,
sebagai media hiburan bagi khalayak dan yang keempat, sebagai alat kontrol
sosial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.1
Secara umum media massa mempunyai arti yaitu suatu alat yang
digunakan untuk menyampaikan informasi. Adapun jenis-jenis dari media massa
yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu media cetak, media
elektronik dan media online. Ketiganya mempunyai peranan yang penting bagi
masyarakat untuk mendapatkan informasi.Melalui jenis–jenis media itulah
masyarakat bisa mendapatkan informasi berdasarkan fakta dari suatu
peristiwa.Televisi juga menjadi sarana masyarakat untuk mendapatkan informasi,
pendidikan dan hiburan.Perkembangan televisi di masa demokrasi saat ini
berkembang semakin pesat.Kemajuannya seiring dengan berkembangnya dunia
1Zaenuddin, HM The Journalist, (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media,2011), h.2.
2
pertelevisian sebagai media penyampai pesan.Televisi semakin memiliki peran
penting untuk publik dengan berbagai penyampaian pesan yang disalurkan oleh
media tersebut.Tidak dapat dipungkiri, televisi secara tidak langsung menjadi
kegemaran dan kebutuhan publik karena dilihat dari sifatnya yaitu audio-
visual.Melalui kelebihannya tersebut, dalam menonton program televisi selain
mendapat isi pesan yang disampaikan publik juga dapat melihat gambar bergerak
yang bisa membuat publik semakin berimajinasi. Munculya berbagai stasiun
televisi dengan berbagai program acara yang dihadirkan, membuat khalayak
semakin mudah untuk mendapat akses informasi, tidak hanya melalui program
berita saja masyarakat bisa mendapat informasi yang mendidik tetapi melalui
program acara keagamaan yang disajikan oleh stasiun televisi masyarakat
mendapat informasi mengenai keagamaan.
Selain itu, kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini juga membuat
masyarakat tak hanya sekedar membutuhkan informasi yang akurat dan menarik
saja.Akses kecepatan dan kepraktisan, merupakan hal penting bagi masyarakat di
abad ini dalam memperoleh sebuah informasi. Dengan demikian dapat dikatakan
media online juga merupakan salah satu media yang paling sering digunakan oleh
masyarakat untuk mengakses berita Berita pada hakikatnya adalah rekontruksi
tertulis atas suatu realitas yang ada dalam masyarakat.Ia tidak mungkin sama dan
sebangun dengan apa yang direkontruksi tentang realitas. Karena ada berbagai
3
kepentingan yang berbicara antara yang memiliki kepentingan dengan masyarakat
umum sebagai konsumen berita.2
Dilihat dari fungsi media sebagai pendidik bagi khalayak, televisi
menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi masyarakat selain buku, radio
ataupun internet, melalui tontonan yang bersifat mendidik,dari situlah
masyarakat bisa mendapatkan informasi ataupun pengetahuan serta fungsi dari
media massa itu sendiri.
Seperti salah satu contoh, Trans7 melalui salah satu program acara
televisi yaitu Khazanah memberikan informasi atau pengetahuan yang mendidik
mengenai ajaran agama Islam dan nilai-nilai yang terkandung dalam agama
Islam. Namun dari beberapa tayangan-tayangan di dalam acara Khazanah itu
mengandung unsur-unsur yang tidak sesuai dengan ajaran Islam atau
menyimpang dari ajaran agama Islam seperti tayangan yang bersifat amaliah,
seperti ziarah kubur, maulid, tawassul, dan shalawat badar yang disalahartikan.
Dan dalam beberapa penayangan program Khazanah, ada narasi dan gambar-
gambar yang tidak sesuai, lafaz Al-Quran yang kurang tepat, serta tidak cover
both side. 3
Hal ini jelas melanggar Undang Undang PenyiaranNo. 32 Tahun 2002
pada pasal 4 ayat 1 yang berbunyi “Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa
mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat,
kontrol dan perekat sosial,”namun Trans7 sebagai media yang salah satunya
2Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, Analisis
Framing ,(Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2006), h.30. 3Http://Www.Republika.Co.Id/Berita/Nasional/Umum/13/04/17/Mlerz4-Kpi-Belum-Beri-Sanksi-Program-
Khazanah-Trans-7.html
4
mempunyai fungsi sebagai pendidik, malah melakukan pelanggaran terhadap isi
tayangan tentang keagamaan. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai lembaga
pengawas, dalam kasus ini tidak tinggal diam. Dalam pemberitaan di Republika
Online dijelaskan bahwa KPI memberi peringatan kepada pihak Trans7
khususnya kepada Direktur Utama Trans7 dan tim yang tergabung dalam
penyelenggaraan program acara Khazanah, untuk mempertanggungjawabkan
tayangan yang menyimpang tersebut.
Pada salah satu media online di Indonesia yaitu Republika Online yang
terkenal dengan media berbasis Islam memberitakan tentang kasus pelanggaran
tersebut dengan judul “KPI Peringkatkan Khazanah Trans7”.Untuk itu penulis
merasa bahwa kasus ini menarik bukan hanya karena masalah tayangan
Khazanah yang menyimpang, melainkan juga ingin mengetahui bagaimana
sikap Republika Online sebagai media berlatarbelakang Islam dalam
menanggapi kasus ini.
Pada dasarnya, dalam setiap pemberitaan sebuah media mempunyai
frame dan konstruksi yang berbeda.Sebuah realitas sesungguhnya merupakan
sebuah hasil cipta manusia yang dikontruksi terhadap sebuah peristiwa.Menurut
Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, proses sosial merupakan tindakan dan
interaksi dimana seseorang menciptakan terus menerus suatu realitas yang
dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.4
Oleh karena itu, menurut Althusser dan Gramsei, media massa tidaklah
bebas dan independen, tetapi memiliki keterikatan dengan realitas sosial. Ada
4Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di
Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2007), h.189.
5
beberapa kepentingan yang bermain dalam media massa. Namun yang
terpenting adalah kita harus mampu membedakan antara kuasa atas teks dengan
kuasa atas struktur, dimana teks dikontruksi, dipresentasikan, dan dimaknai.5
Menurut Smith dan Muis, salah satu fungsi mediamassa yang amat
penting adalah memelihara identifikasi anggota-anggota masyarakat yang
bersangkutan. Para reporter dan editor berkuasa penuh atas pemilihan kata yang
hendak digunakan dalam pembuatan berita.6
Dengan demikian, seluruh isi media tidak lain adalah realitas yang telah
dikonstruksikan dalam bentuk wacana. Misalkan, pemberitaan pada Republika
Online tentang kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Trans7 dalam
program acara Khazanah, pihak Republika Online bukan berada pada media
provokatif dalam pemberitaan kasus ini. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui
bagaimana caraRepublika Online mengkontruksikan pemberitaan kasus “KPI
Peringkatkan Khazanah Trans7” sehingga tidak timbul kesalahpahaman antara
pihak Trans7 ataupun Republika Online. Melihat dari dua media ini yang
mempunyai perbedaan jenis antara media online dan media televisi, serta
mempunyai idelogi dan kontruksi yang berbeda dalam membuat berita.
Di dalam suatu pemberitaan, pembaca berharap agar media bertindak
netral dan dalam pemberitaan sebuah kasus sesuai dengan fakta yang ada, dan
tidak memihak kepada siapapun dalam suatu konflik.Keberadaan bahasa tidak
lagi sebagai alat semata untuk menyampaikan sesuai dengan realitas yang ada,
tetapi bisa membuat penyampaian tersebut berbeda dengan realitas yang
5Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta ,2001), h.135. 6Alex, Analisis Tesk Media, h.32.
6
ada.Bahasa yang dipakai media ternyata mampu mempengaruhi cara melakukan,
tata bahasa, susunan kalimat, perluasan dan modifikasi perbendaharaan kata, ada
ahkirnya mengubah atau mengembangkan percakapan bahasa, serta makna.
Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “Analisis Wacana Pelanggaran
Penyiaran Khazanah Trans7 pada Pemberitaan Republika Online.”
B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis membatasi
penelitian ini pada “Pelanggaran Penyiaran oleh Khazanah Trans7 pada
PemberitaanRepublika Online edisi 17 April sampai 18 April 2013, dengan judul:
a. Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7
b. KPI Belum Beri Sanksi Program Khazanah Trans7
c. Acara Khazanah Ditegur KPI, Ini Tanggapan Trans7
Karena pada edisi tersebutRepublika Online memaparkan jelas tentang isi-
isi pelanggaran penyiaran penyiran yang dilakukan oleh pihak Khazanah Trans7.
2. Rumusan Masalah
Mengacu pada pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana analisis struktur teks dalam pemberitaan tentang
“Pelanggaran Penyiaran oleh Khazanah Trans7 di Republika Online?”
2. Bagaimana dimensi kognisi sosial dalam pemberitaan tentang
“Pelanggaran Penyiaran oleh Khazanah Trans7 di Republika Online?”
7
3. Bagaimana dimensi Konteks sosial dalam pemberitaan tentang
pelanggaran “Pelanggaran Penyiaran oleh Khazanah Trans7 di Republika
Online?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mendeskripsikan analisis
wacana teks yang dikontruksi dalam pemberitaan “Pelanggaran
Penyiaran oleh Program Khazanah Trans7 di Republika Online”.
b. Dan untuk mendeskripsikan bagaimana dimensi kognisi sosial dan
konteks sosial dalampemberitaan tentang“Pelanggaran Penyiaran
oleh Program Khazanah Trans7 di Republika Online”.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan berfikir dalam bidang jurnalistik, khususnya bagi penelitian
analisis wacana dengan pendekatan kualitatif pada pemberitaan di
media massa.
b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran tentang bagaimana sebenarnya suatu wacana pemberitaan
dikontruksikan oleh media massa dan diharapkan juga penelitian ini
dapat memberi masukan dan referensi tambahan terkait dengan data
analisis yang sama.
8
D. Metodelogi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma yang dipakai pada penelitian ini adalah
konstruktivis.Paradigma konstruktivis menekankan bahwa realitas merupakan
konstruksi sosial.Sebuah berita bukanlah sebuah peristiwa atau fakta dalam arti
rill.Di sini realitas merupakan produk interaksi antara wartawan dengan
fakta.Dalam hal ini wartawan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dalam
menyusun teks berita.7Paradigma bersifat kualitatif, tidak lagi meneliti tentang
sebab akibat sebuah fenomena, tetapi lebih memahami dan merekonstruksi
berbagai konstruksi yang sudah ada.Penelitian menggunakan paradigma
konstruktivis karena ingin melihat konstruksi realitas dalam pemberitaan
pelanggran penyiaran yang dilakukan oleh program televisi Khazanah Trans7yang
di beritakan oleh Republika Online.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam memaparkan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.
Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
bersifat umum yang diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan
7Burhan, Sosiologi Komunikasi, h.237.
9
sosial yang menjadi fokus penelitian, kemudian ditarik kesimpulan berupa
pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.8
Deskriptif merupakan suatu teknik penelitian yang objektif sistematik
dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengumpulan data seperti
penggunaan instrumen wawancara mendalam (in depth interview) dan
pengamatan (observasi).9Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis wacana.
Penelitian mengenai pemberitaan analisis wacana menekankan pada
bagaimana ideologis berita merupakan bagian dan menjadi paket metode yang
digunakan untuk memproses media.10
Sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teun Van
Djik yang menekankan bahwa wacana dapat berfungsi sebagai suatu pernyataan,
pertanyaan, tuduhan, dan ancaman.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Republika Online, sedangkan yang
menjadi objek penelitian ini adalah Pemberitaan Pelanggaran Penyiaran yang
dilakukan oleh Khazanah Trans7
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Republika Jl. Warung Buncit Raya No 37
Jakarta Selatan 1250 Telp.(021) 7803747 Fax. (021) 7800649 email:
8Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian Publik Realation dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003), h.215. 9Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Gintanyali, 2004),
h.126. 10Alex, Analisis Tesk Media, h.48.
10
secretariat@republika.co.id, newsroom@rol.republika.co.id. Dan waktu
kurung waktu tiga bulan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis
wacana.Melalui analisis wacana ini penulis tidak hanya ingin mengetahui isi
teks tetapi juga bagaimana sebuah pesan disampaikan melalui kata, frase,
kalimat, atau metafora. Dalam hal ini, maka peneliti menggunakan beberapa
teknik untuk mengumpulan data yang berkaitan dengan pembahasan
diantaranya sebagai berikut:
a. Dokumentasi
Adapun pengumpulan data melalui dokumentasi ini penulis
mengumpulkan data dari buku, internet dan profil lembaga serta berita tentang
isu pelanggaran penyiaran Khazanah Trans7 di pemberitaan Republika Online.
b. Wawancara
Wawancara, dalam riset kualitatif adalah wawancara mendalam atau
wawancara intensif dan kebanyakan tak berstruktur. Dengan tujuan
mengumpulan data secara lengkap dan mendalam.Dengan begitu, penulis
mewawancarai kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini yaitu,
Bapak Djoko Sadewo sebagai redaktur dari Republika Online dan H.Rusli
sebagai ulama dari Majelis Taklim Codet.
11
E. Tinjauan Pustaka
Analisis ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku
yang membahas tentang media massa, berita dan analisis wacana. Oleh karena itu,
untuk menghindari hal-hal yang menjiplak hasil karya orang lain, maka penulis
mempertegas perbedaan antara masing-masing judul yang sedang dibahas yaitu
sebagai berikut:
1. “Analisis Wacana Pemberitaan Pemerintahan Daerah Tanggerang
Selatan Pada Harian Lokal Tangsel Pos.” Skripsi ini disusun oleh
Ahmad Fathul Wahab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, dengan membatasi masalahnya pada pemberitaan pemerintahan
daerah tanggerang selatan.
2. “Wacana Kekerasan Oknum Aparat terhadap Wartawan pada Harian
Republika.” Skripsi ini disusun oleh Ana Aryati di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013, dengan batasan
penelitian pada wacana kekerasan oknum aparat terhadap wartawan.
3. “Komunikasi Politik Di Media Mass: Studi Analisis Wacana Terhadap
Pemberitaan Partai Nasdem Di Harian Media Indonesia” Skripsi ini
disusun oleh di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tahun 2010, dengan batasan penelitian pada wacana aborsi.
Sedangkan skripsi yang penulis buat berjudul“Analisi Wacana Pelanggaran
PenyiaranKhazanah Trans7 Pada Pemberitaan Republika Online.”Karena penulis
ingin melihat bagaimana konstruksi pemberitaan pelanggaran penyiaran tersebut.
12
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat masalah penelitian, metodologi
penelitian, tinjauan masalah, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas mengenai konseptualisasi berita, teori
konstruksi realitas sosial di media massa, analisis wacana dan
model analisis Teun Van Djik, undang-undang penyiaran, hukum
ziarah kubur.
BAB III GAMBARAN UMUM
Pada bab ini memaparkan mengenai profil dari Republika Online
yang berisi sejarah dari Republika Online, visi dan misi
RepublikaOnline, karakteristikRepublika Online, dan tujuan dari
Republika Online.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Dalam bab ini memaparkan analisa penulis meliputi: analisis teks
tentang berita pelanggaran KhazanahTrans7 pada pemberitaan di
Republika Online, serta analisis kognisi sosial dan konteks sosial.
13
BAB V PENUTUP
Pada bab penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang telah
diteliti dan juga memberikan saran-saran terhadap masalah yang
diangkat.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konseptulisasi Berita
1. Pengertian Berita
Berita berasal dari bahasa sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris
disebut “Write” yang arti sebenarnya adalah “Ada” atau “Terjadi”. Menurut
kamus besar, berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Ada beberapa definisi tentang berita , diantaranya :
1. Menurut Willard C. Bleyer: Berita adalah sesuatu yang termasa (baru)
yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena itu ia
dapat menarik atau mempunyai makan bagi pembaca surat kabar, atau
karena ika dapat menarik pembaca – pembaca tersebut.
2. Menurut Eric C. Hepwood: Berita adalah laporan pertama dari kejadian
yang penting yang dapat menarik perhatian umum
3. Menurut Dja‟far H Assegaf: Berita adalah laporan tentang fakta atau ide
yang termasa (baru), yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk
disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa,
entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup
segi–segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan.1
Dari beberapa definisi diatas bisa disimpulkan pengertian berita adalah
laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau
penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar,
1As.Haris Sumandria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnal
Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media ,2006), h. 64.
15
radio, televisi, atau media online. Berita adalah hasil ahkir dari proses kompleks
dengan menyortir dan menentukan peristiwa dan tema dalam satu katagori
tertentu.
a. Nilai-Nilai Berita
Setiap hari ada ribuan peristiwa yang terjadi, dan ribuan peristiwa tersebut
semuanya memiliki potensi untuk dijadikannya informasi atau berita2.Berita
berasal dari peristiwa yang dianggap memiliki nilai-nilai berita adalah produk dari
kontruksi media. Ada pun pembagian konstruksi berita oleh media yaitu :
1. Significance: Seberapa penting arti suatu peristiwa bagi khalayak.
Contoh: Berita tentang wabah SARS lebih penting bagi khalayak;
ketimbang berita tentang kenaikan harga BBM.
2. Actuality: Yaitu tingkat aktualitas suatu peristiwa. Berita tentang kampanye
calon presiden.
3. Proximity: Yaitu kedekatan peristiwa terhadap khalayak. Contoh: Bagi
warga Jawa Barat, berita tentang gempa bumi di Bandung lebih menarik
ketimbang berita tentang gempa bumi di Surabaya.
4. Prominence: Yaitu akrabnya peristiwa dengan khalayak. Contoh: Berita-
berita tentang Indonesian Idol lebih akrab bagi remaja Indonesia ketimbang
berita-berita tentang Piala Thomas.
5. Human Interest: Yaitu kemampuan suatu peristiwa untuk menyentuh
perasaan kemanusiaan khalayak. Contoh: Berita tentang nasib TKI
2Eryanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2002), h.
10.
16
Indonesia yang dianiaya di Malaysia, diminati khalayak, karena berita ini
mengandung nilai human interest tinggi.
b. Katagori dan Jenis-Jenis Berita
Secara umum seperti dicatat Gaye Tucman, Wartawan memakai lima
katagori berita yaitu: hard news, soft news, spot news, developing news, dan
continuing news. Katagori tersebut dipakai untuk membedakan jenis isi berita dan
subjek peristiwa yang menjadi berita.Sedangkan jenis berita terdapat lima jenis
yaitu :
1. Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan
lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini.
Jenis berita straight news dipilih lagi menjadi dua macam yaitu hard
new, yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan
kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Soft News,
nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita
pendukung.
2. Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-
hal yang ada di bawah suatu permukaan.
3. Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian
atau penyelidikan dari berbagai sumber.
4. Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau
penelitian penulisnya/reporter.
17
2. Konstuksi Realitas Sosial di Media Massa
Menurut Crigler, setidaknya ada dua karakteristik penting dari pendekatan
konstruksionis di dalam analisis wacana. Pertama, pendekatan konstruksionis
menekankan pada politik pemaknaan dan proses bagaimana seseorang membuat
gambaran tentang realitas politik. Kata makna merujuk kepada sesuatu yang di
harapkan untuk di tampilkan, khususnya melalui bahasa. Kedua, pendekatan
konstruksionis memandang kegiatan komunikasi sebagai proses terus menerus
dan dinamis.3
Istilah konstruksi sosial didefinisikan sebagai proses melalui tindakan dan
interaksi dimana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang
dimiliki dan dialami secara subjektif.4 Menurut Peter L Berger dan Thomas
Luckman realitas tidak di bentuk secara ilmiah.Tidak juga suatu yang diturunkan
oleh Tuhan. Tetapi di bentuk dan di konstruksi. Dengan pemahaman ini realitas
beruwujud ganda atau prural. Setiap orang mempunyai konstruksi yang berbeda
beda atas suatu realitas, berdasarkan pengalaman preperensi, pendidikan dan
lingkungan sosial yang di milliki masing masing individu.5
Burhan Bungin dalam bukunya konstruksi media masa menjelaskan bahwa
media memiliki kekuatan untuk mengkonstruksi realitas sosial melalui
pemindahan pesan kepada media dengan atau dirubah citranya, kemudian media
3Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, Analisis
Framing, (Jakarta: Remaja Rosdakarya , 2006), h. 72. 4 Margareth Poloma, Sosiologi Kontemporer, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2004), h. 301. 5Eryanto, Analisis Framing, h. 15.
18
tersebut memindahkan atau mentransfer kembali citra yang di konstruksinya
kepada masyarakat selah sebagai realitas yang sebagai mana mestinya.6
Dalam hal ini berita yang di produksi oleh media massa tak dapat lepas
dari cara media mengkonstruksi isu-isu yang ada menjadi sebuah berita. Sebuah
peristiwa yang sama dapat di konstruksikan berbeda beda menurut cara pandang
dan konsepsi pada masing-masing wartawan. Mulai pada teks melalui bahasa,
foto, dan sebagainya yang berkaitan dengan berita.
Berita dalam pandangan konstruksi sosial bukan merupakan fakta yang
riil.Berita adalah produk interaksi wartawan dengan fakta.Realitas sosial tidak
begitu saja menjadi berita tetapi melalui proses. Diantaranya proses internalisasi
dimana wartawan dilanda oleh realitas yang ia amati dan diserap dengan
kesadarannya. Kemudin proses selanjutnya adalah proses eksternalisasi. Dalam
proses ini wartawan menceburkan diri dalam realitas. Hasil dari berita adalah
produk interaksi dan dialektika.7
Menurut Berger dan Luckman yang dikutip Burhan Bungin mengenai
realitas sosial ada 3 macam yaitu:
1. Realitas subjektif yaitu realitas yang terbentuk sebagai proses penyerangan
realitas objektif dan simbolik kedalam individu melalui proses
internalisasi.
6Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi Masyarakat,
(Jakarta: Kencana,2007), h. 167. 7 Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 17.
19
2. Realitas objektif yaitu realitas yang terbentuk dari pengalam didunia
objektif yang berada di luar diri individu dan realitas ini dianggap sebagai
kenyataan.
3. Realitas simbolik yaitu merupakan ekspresi simbolik dari realitas objektif
dalam berbagai bentuk.8
Dalam melakukan kegiatan jurnalistik, pekerjaan media pada akikatnya
ialah mengkonstruksi realitas. Meskipun memiliki tema pemberitaan yang sama
akan tetapi setiap media massa akan menghasilkan makna yang berbeda dari hasil
konstruksi realitas yang dilakukan. Proses kelahiran konstruksi media massa
berlangsung melalui tahap-tahap sebagai berikut: 9
1. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi
Pada tahap ini isu-isu penting di munculkan. Isu-isu ini dipilih berdasarkan
isu yang paling menjadikan pembaca tertarik. Misalkan isu mengenai harta, tahta
dan perempuan. Selain itu isu yang sifatnya menyentuh atau memiliki kedekatan
dengan pembaca juga dimunculkan. Misalkan isu konflik, kriminalitas dan human
interest.
2. Tahap Penyebaran Konstruksi
Prisnsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah semua
informasi harus sampai kepada pemirsa atau pembaca secepatnya dan setepatnya.
8Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 5.
9Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 204.
20
Berdasarkan pada agenda medi, apa yang dipandang penting oleh media, menjadi
penting pula bagi pemirsa dan pembaca.10
3. Pembentukan Konstruksi Realitas
a. Tahap Pembentukan Konstruksi realitas
Setelah terjadinya sebaran konstruksi, dimana pemberitaan telah sampai pada
pemirsa atau pembaca, selanjutnya yaitu terjadi tahap pembentukan konstruksi di
masyarakat melalui 3 tahap yang berlangsung secara general. Pertama, konstruksi
realitas pembenaran. Kedua, kesediaan dikonstruksi oleh media massa. Ketiga,
sebagai pemilihan konstruktif.
b. Pembentukan Konstruksi Citra
Pembentukan konstruksi citra adalah bangunan yang diinginkan oleh tahan
kontruksi. Dimana bangunan konstruksi citra yang dibangun oleh media massa ini
terbentuk dalam dua model: model good news dan model bad news.
c. Tahap Konfirmasi
Konfirmasi adalah tahan ketika media massa maupun pembaca atau pemirsa
memberikan argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat
dalam tahap pembentukan kontruksi. Bagi media, tahapan ini perlu sebagai untuk
memberi argumentasi terhadap alasan-alasan kontruksi sosial, sedangkan bagi
pemirsa dan pembaca, tahapan ini juga sebagai bagian untuk menjelaskan
mengapa ia terlibat dan bersedia hadir pada proses kontruksi sosial.11
10Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 208. 11Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 212.
21
3. Analisis Wacana
a. Pengertian Analisis Wacana
Analisis Wacana dalam studi linguistik merupakan reaksi dari bentuk
linguistik formal (yang lebih memperhatikan pada unit kata, frase, atau kalimat
semata tanpa melihat keterkaitan di antara unsur tersebut). Analisis wacana adalah
kebalikan dari linguistik formal, karena memusatkan perhatian pada level di atas
kalimat, seperti hubungan gramatikal yang terbentuk pada level yang lebih besar
dari kalimat dan bahasa adalah aspek sentral dari penggambaran suatu subyek,
dan lewat bahasa ideologi terserap di dalamnya, maka aspek inilah yang dipelajari
dalam analisis wacana. 12
Wacana merupakan praktik sosial (mengkontruksi realitas) yang
menyebabkan sebuah hubungan dialektis antara peristiwa yang diwacanakan
dengan konteks sosial, budaya, ideologi tertentu.13
Sebuah tulisan adalah sebuah
wacana, tetapi apa yang dinamakan wacana itu tidak perlu hanya sesuatu yang
tertulis, sebuah pidato juga disebut wacana. Jadi kita mengenal wacana lisan dan
wacana tulisan, bahasa dipandang sebagai faktor penting untuk mempresentasikan
maksud si pembuat wacana.14
Konteks memasukkan situasi dan hal yang berada diluar teks dan
mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti situasi dimana teks diproduksi, fungsi
yang dimaksudkan dan sebagainya. Wacana disini, kemudian dimaknai sebagai
teks dan konteks besama-sama.15
Guy Cook menyebutkan ada tiga hal yang
12Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001), h. 5. 13 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktik riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 258. 14Alex, Analisis Teks Media, h. 10. 15
Eriyanto, Analisis Wacana, h. 9.
22
sentral dalam pengertian wacana teks, konteks dan wacana. Teks adalah semua
bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak dilembar kertas, tetapi juga
semua jenis ekspresi komunikasi, ucapan, musik, gambar, efek, suara, citra dan
sebagainya.
Ada tiga pandangan mengenai analisis wacana. Pandangan pertama
diwakili kaum positivisme-empiris. Menurut mereka, analisis wacana
menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Wacana
diukur dengan pertimbangan kebenaran atau ketidakbenaran menurut sintaksis
dan semantik (titik perhatian didasarkan pada benar tidaknya bahasa secara
gramatikal).
Pandangan kedua disebut konstruktivisme. Pandangan ini menempatkan
analisis wacana sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud-maksud dan
makna-makna tertentu. Wacana adalah suatu upaya pengungkapan maksud
tersembunyi dari sang subyek yang mengemukakan suatu pertanyaan.
Pengungkapan dilakukan dengan menempatkan diri pada posisi sang pembicara
dengan penafsiran mengikuti struktur makna dari sang pembicara.
Pandangan ketiga disebut sebagai pandangan kritis. Analisis wacana
dalam paradigma ini menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada
proses produksi dan reproduksi makna. Bahasa tidak dipahami sebagai medium
netral yang terletak di luar diri si pembicara. Bahasa dipahami sebagai
representasi yang berperan dalam membentuk subyek tertentu, tema-tema wacana
tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya. Oleh karena itu analisis wacana
dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa, batasan-
23
batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai,
topik apa yang dibicarakan. Wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam
hubungan kekuasaan. Karena memakai perspektif kritis, analisis wacana kategori
ini disebut juga dengan analisis wacana kritis (critical discourse analysis). 16
b. Model Wacana Teun A Van Djik
Fokus penelitian ini yaitu wacana model teun Van Djik. Dimana banyak
model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli.
model Van Djik adalah model yang mengolaborasikan elemen-elemen wacana
sehingga bisa dipakai secara praktis. Model yang digunakan Van Djik ini disebut
sebagai kognisi sosial.
Analisis wacana model Van Dijk sering disebut ”kognisi sosial” nama
pendekatan semacam ini tidak dapat dilepaskan dari karakteristik analisis wacana
model Van Dijk. Menurut Van Dijk penelitian wacana tidak cukup hanya
didasarkan pada analisis teks saja, karena teks hanya hasil dari praktik produksi
yang harus diamati. Disini patut dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi.
Sehingga kita dapat memperoleh suatu pengetahuan tentang kenapa suatu teks
bisa semacam itu. Proses pendekatan dan produksi ini melibatkan suatu yang
disebut kognisi sosial.17
Pendekatan kognisi sosial ini membantu menggambarkan bagaimana
produksi teks yang melibatkan proses yang kompleks dapat dipelajari dan
dijelaskan. Oleh karenanya Van Dijk tidak mengekslusi modelnya hanya semata
menganalisis teks. Tapi ia juga melihat bagaimana struktur sosial berpengaruh
16
Eriyanto, Analisis Wacana, h. 213. 17Eriyanto, Analisis Wacana, h. 221-222.
24
pada teks. Kognisi sosial mempunyai dua sisi. Dimana satu sisi menunjukkan
bagaimana teks tersebut diproduksi oleh wartawan atau media, di sisi lain
digambarkan bagaimana nilai-nilai masyarakat terhadap suatu konteks, dan
ahkirnya digunakan untuk membuat teks berita.18
Wacana oleh van dijk
digambarkan mempuyai tiga dimensi, diantaranya : teks, kognisi sosial, dan
kontek sosial (analisis sosial).
Analisis teks terdiri atas beberapa struktur/ tingkatan yang masing-masing
bagian saling mendukung. Ada tiga tingkatan dalam analisis teks: struktur makro,
superstruktur dan struktur mikro.19
1. Teks
Menurut Van Djik, struktur makro merupakan makna global/umum dari
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Kemudian
superstruktur adalah kerangka suatu teks, seperti bagaimana struktur elemen
wacana itu disusun dalam teks secara utuh yang bersifat skema (alur) yang terdiri
atas pendahuluan, isi, dan ahkir suatu wacana. Dan struktur mikro adalah wacana
yang dapat diamati dengan menganalisis pilihan kalimat, proposisi, anak kalimat,
parafrase, dan gambaran yang digunakan pada wacaana tersebut.
Jika digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut: 20
18Eriyanto, Analisis Wacana, h. 222 19Eriyanto, Analisis Wacana, h. 225 20Eriyanto, Analisis Wacana, h. 227.
25
Tabel 1.1
Stuktur Teks
Struktur Makro
Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema yang dianggkat
oleh suatu teks
Suprastruktur
Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya
yang dipaki oleh sutu teks
Berikut akan diuraikan satu per satu elemen wacana Van Djik
a) Tematik
Elemen tematik menunjukan pada gambaran umum dari suatu teks. Bisa
juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks.
Tema merupakan gambaran umum mengenai pendapat atau gagasan yang
disampaikan seseorang atau wartawan. Tema menunjukkan konsep dominan,
sentral, dan paling penting dari isi suatu berita.
b) Skematik/ Alur
Skematik adalah skema atau alur teks. Teks atau wacana umumnya
mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut
menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan
sehingga membentuk satu kesatuan arti.
26
Sebuah berita terdiri dari dua skema besar. Pertama, summary yang
ditandai dengan judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang
dipandang paling penting. Judul dan lead umumnya menunjukkan tema yang
ingin ditampilkan oleh wartawan dalam pemberitaannya. Lead ini umumnya
sebagai pengantar ringkasan apa yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi
berita secara lengkap. Kedua, story yakni isi berita secra keseluruhan.
c) Semantik
Semantik adalah makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Tinjauan
semantik suatu berita meliputi latar, detail, maksud, praanggap dan pengandaian
yang ada dalam wacana itu.
1. Latar: Latar merupakan elemen wacana yang dapat mempengaruhi (arti kata)
yang ingin disampaikan. Seorang wartawan ketika menyampaikan pendapat
biasanya mengemukakan latar belakang atas pendapatnya. Latar yang dipilih
menentukan ke arah mana khalayak hendak dibawa.
2. Detail: Elemen ini berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan
oleh seorang wartawan. Komunikator akan menampilkan secara berlebihan
informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya akan
membuang atau menampilkan dengan jumlah sedikit infomasi yang dapat
merugikan citra dan kedudukannya.
3. Maksud: Elemen ini melihat apakah teks itu disampaikan secara eksplisit atau
tidak. Apakah fakta disajikan secara gamblang atau tidak. Itulah masuk
karegori elemen maksud dalam wacana.
27
4. Praanggapan: Strategi lain yang dapat memberi citra tertentu ketika diterima
khalayak. Elemen ini pada dasarnya digunakan untuk memberi basis rasioal,
sehingga teks yang disajikan komunikator tampak benar dan meyakinkan.
Praanggapan hadir untuk memberi pernyataan yang dipandang terpercaya dan
tidak perlu lagi dipertanyakan kebenarannya karena hadirnya pernyataan
tersebut.
d) Sintaksis
Sintaksis yaitu menentukan bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang
dipilih. Sintaksis meliputi: koherensi, bentuk kalimat, kata ganti.
1. Koherensi: adalah pertalian antar kata atau kalimat dalam teks. Dua buah
kalimat atau proposisi yang mengambarkan fakta yang berbeda dapat
dihubungkan dengan memakai koherensi. Sehingga dua fakta tersebut dapat
menjadi berhubungan.
a) Koherensi sebab akibat. Koherensi sebab akibat dengan mudah dapat kita
lihat dari pemakaian kata penghubung yang dipakai untuk
menggambarkan dan menjelaskan hubungan, atau memisahkan suatu
proposisi dihubungkan dengan bagaimana seeorang memaknai sesuatu
yang ingin ditampilkan pada khalayak pembaca.
b) Koherensi Penjelas. Koherensi penjelas ditandai dengan pemakaian anak
kalimat sebagai penjelas. Bila ada dua proposisi, proposisi kedua adalah
penjelas atau keterangan dari proposisi pertama.
c) Koherensi pembeda. Koherensi pembeda ini berhubungan dengan
pertanyaan bagaimana dua peristiwa atau fakta itu hendak dibedakan.
28
Dua peristiwa dapat dibuat seolah-olah saling bertentangan dan
berseberangan (contrast). Kata sambung yang biasa dipakai untuk
membedakan dua proposisi ini adalah dibandingkan, dibanding,
ketimbang.
2. Pengingkaran: bentuk praktik wacana yang menggambarkan bagaimana wartawan
menyembunyikan apa yang ingin diekspresikan secara implisit. Pengingkaran
menunjukkan seolah-olah wartawan menyetujui sesuatu tapi hakikatnya tidak
menyetujuinya.
3. Bentuk kalimat: berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas.
Logika kausalitas ini kalauditerjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan
subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Dalam kalimat yang
berstruktur aktif seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam
kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya.
4. Kata ganti : alat untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan komunitas
imajinatif. Kata ganti merupakan elemen yang dipakai oleh komunikator untuk
menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.
e) Stilistik
Stilistik yaitu menentukan bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks
berita, seperti leksikon. Leksikon menandakan bagaimana seseorang melakukan
pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia.
29
f) Retoris
Retoris menentukan bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan.
Retoris terdiri dari:
1. Gaya Penulisan: deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi dan narasi.
2. Grafis: pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah,
huruf yang dibuat ukuran lebih besar, termasuk pula, caption, raster,
grafik, gambar atau tabel untuk mendukung arti penting suatu pesan. 21
Tabel 1.2
Elemen Teks Teun A. Van Djik
Struktur wacana Hal yang diamati Elemen
Struktur makro Tematik
Tema/ topik yang
dikedepankan dalam
suatu berita.
Topik
Superstruktur Skematik
Bagaimana bagian dan
urutan berita diskemakan
dalam teks berita utuh
Skema
21Eriyanto, Analisis Wacana, h. 232.
30
Struktur mikro Semantik
Makna yang ingin
ditekankan dalam teks
berita. Misalnya dengan
member detail pada satu
sisi atau membuat ekplisit
satu sisi dan mengurangi
detail sisi lain.
Latar, detil, maksud,
praangapan.
Sintaksis
Bagaimana kalimat
(bentuk, susunan) yang
dipilih
Bentuk kalimat,
koherensi, kata ganti
Stilistik
Bagaimana pilihan kata
yang dipakai dalam teks
berita
Leksikon
Retoris
Bagaimana dan dengan
cara penekanan dilakukan
Gaya bahasa, Grafis
31
2. Kognisi Sosial
Dalam kerangka Van Djik, perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial.
Kognisi sosial berisi paket skema, atau diistilahkan Van Djik sebagai model
struktur mental yang berisi pandangan wartawan/penulis yang membentuk suatu
teks tersebut. Model ini berdasarkan asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna,
tetapi makna dibentuk dari bahasa yang digunakan untuk mengkonstruksi realitas,
menyeleksi dan memproses informasi dalam memprodiksi berita.
Dalam kerangka analisis Van Dijk, pentingnya kognisi sosial yaitu
kesadaran mental wartawan yang membentuk teks tersebut. Karena, setiap teks
pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, prasangka, atau pengetahuan tertentu
atas suatu peristiwa. Di sini, wartawan tidak dianggap sebagai individu yang
netral tapi individu yang memiliki beragam nilai, pengalaman, dan pengaruh
ideologi.
Dalam proses memproduksi berita, menurut Van Djik ada beberapa
strategi besar yang dilakukan untuk memahami peristiwa yang sedang diliput.
Pertama, seleksi.Seleksi adalah strategi bagaimana wartawan memilih sumber,
peristiwa, dan informasi untuk ditampilkan ke dalam berita. Kedua, reproduksi.
Reproduksi berhubungan dengan informasi yang digunakan oleh wartawan,
apakah dikopi, diganti, atau tidak dipakai sama sekali. Hal ini berhubungan
dengan sumber berita yang didapat dari kantor berita atau press release. Ketiga,
penyimpulan ini berhubungan dengan bagaimana realitas yang kompleks
dipahami dan ditampilkan secara ringkas oleh wartawan. Keempat, transformasi
32
lokal. Transformasi lokal berhubungan dengan peristiwa yang ditampilkan dengan
adanya penambahan.22
Teks diproduksi dalam suatu proses mental yang melibatkan strategi
tertentu. Menurut Van Djik, sebuah keputusan dan strategi terjadi secara langsung
dalam mental dan kognisi seseorang sehingga teks akan membentuk perubahan
tertentu sebagaimana wartawan memahami peristiwa tersebut.
3. Konteks Sosial
Dimensi ketiga dari analisis wacana Van Dijk ini adalah konteks sosial,
yaitu bagaimana wacana komunikasi diproduksi dalam masyarakat. Titik
pentingnya adalah untuk menunjukkan bagaimana makna dihayati bersama,
kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi. Menurut Van
Dijk, ada dua poin yang penting, yakni praktik kekuasaan (power) dan akses
(access). Praktik kekuasaan didefinisikan sebagai kepemilikan oleh suatu
kelompok atau anggota untuk mengontrol kelompok atau anggota lainnya.Hal ini
disebut dengan dominasi, karena praktik seperti ini dapat memengaruhi di mana
letak atau konteks sosial dari pemberitaan tersebut.
Kedua, akses dalam mempengaruhi wacana.Akses ini maksudnya adalah
bagaimana kaum mayoritas memiliki akses yang lebih besar dibandingkan kaum
minoritas.Oleh karena itu kaum mayoritas lebih punya akses kepada media dalam
mempengaruhi wacana.23
22Eriyanto, Analisis Wacana, h. 269-270. 23Eriyanto, Analisis Wacana, h. 271-272.
33
4. Undang-Undang Penyiaran di Indonesia
Pelanggaran dalam penyiaran sering kali dilakukan oleh stasiun-stasuin
televisi, meski sudah banyak laporan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
terhadap tayangan negatif di stasiun televisi, tetep aja masih banyak media yang
menayangkan tayangan negatif. Tayangan negatif yang dimaksud tak lain adalah
tayangan yang memiliki konten tidak mendidik, menonjolkan unsur kekerasan,
mengabaikan nilai-nilai agama, serta tayangan yang melecehkan.
Tercatat pada pertengahan 2013 KPI Pusat mencatat ada 286 sisi
pelanggaran tayangan, sedangkan pada tahun 2012 KPI mencatat ada sejumlah
laporan atau pengaduan publik terhadap isi siaran televisi yaitu ada 43.470
laporan dari 3.856 laporan di tahun 2011.24
Saat ini di Indonesia belum ada sanksi yang tegas bagi stasiun televisi
yang melakukan pelanggaran. KPI sebagai lembaga negara yang bersifat
independen yang mengaturhal-hal mengenai penyiaran, masih lemah dalam
pengawasi media-media penyiaran yang melakukan pelanggaran, hanya saja KPI
saat ini hanya dapat memberikan sanksi yang maksimal berupa sanksi
administratif bagi televisi yang bermasalah atau yang melakukan pelanggaran.
Seperti salah satu contoh pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu
stasiun televisi swasta yaitu Trans7 dalam program acaranya yang berjudul
Khazanah, program tersebut melakukan pelanggran penyiaran sebagai berikut:
24http:www.kompasiana.com/2013/06/30/sanksi-kpi-belum-menimbulkan-efek-jera-573272.htm
34
1. Menayangankantayangan yang berisi muatan atauhal-hal yang bersifat
amaliyah seperti ziarah kubur yang disalah artikan.
2. Pembagian tauhid menjadi tiga, menurut Khazanah hal tersebut
menyalakan akidah Islam.
3. Pelafalan ayat suci Al-Quran yang kurang benar, ketidakcocokan
narasi dengan gambar, dubbing yang kurang tepat spelling-nya.
4. Mengina ajaran umat agama lain di luar Islam (dalam tolerasi umat
beragama, hal ini tidak dibenarkan.)25
Dalam pemberitaan yang ditulis oleh Republika Online (ROL) bahwa KPI
telah memberi sanksi berupa teguran terhadap Khazanah Trans7. Dilihat dari
pemberitaan yang dibuat oleh ROL, pihak Khazanah Trans7 melanggar Undang-
Undang Penyiaran No.32 Tahun 2002 dimana dalam undang-undang tersebut
tertulis bahwa “Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar
pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan
gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur
dan berkesinambungan” tertulis pada pasal 1 ayat 4, dan “Penyiaran sebagai
kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi,
pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta dalam
menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud” tertulis dalam ayat (1), penyiaran
juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan tertulis pada pasal 4.26
25
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/17/mlerz4-kpi-belum-beri-sanksi-program-
khazanah-trans-7.htm 26http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU/No.32Tahun/2002/tentang/Penyiaran.pdf
35
Dalam undang-undang di Indonesia, pelanggaran penyiaran telah diatur
dalam undang-undang penyiaran No 32 Tahun 2002, stasiun televisi yang
terbuktimelakukan pelanggaran akan diberi sanksi administratif sebagaimana
yang telah diatur dalam pasal 55 ayat 1, 2, dan 3 serta ketentuan pidana tertulis
pada pasal 57 pasal 58 tentang ketentuan pidana.
Dilihat dari pemberitaan Republika Online (ROL), pelanggaran yang
dilakukan oleh pihak Khazanah Trans7 telah melanggar undang-undang penyiaran
pada pasal 36 yang berbunyi :
1. Isi siaran wajib mengandungin formasi, pendidikan, hiburan, dan
manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan,
kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan
nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.
2. Isi siaran dari jasa penyiaran televisi, yang diselenggarakan oleh
Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Publik, wajib
memuat sekurang-kurangnya 60% (enam puluh per seratus) mata acara
yang berasal dari dalam negeri.
3. Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada
khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan
mataa cara pada waktu.
4. Isi siaran dilarang:
a. bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong;
b. menonjolkan unsure kekerasan, cabul, perjudian, penyalah-gunaan
narkotika dan obat terlarang atau
36
c. mempertentangkan suku, agama, ras, dan antar golongan.
5. Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan danatau
mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau
merusak hubungan internasional.27
5. Ziarah Kubur dalam Islam
Ziarah menurut arti bahasa adalah menengok. Ziarah kubur mempunyai
arti menengok kubur. Menurut syari‟at agama Islam, ziarah kubur itu bukan hanya
sekedar menengok kubur akan tetapi mempunyai arti mendoakan kepada yang
dikubur atau yang dimakamkan dan mengirim pahala untuknya atas bacaan-
bacaan dari ayat Al-quran.Dalam pandangan Islam, ziarah kuburtermasuk ibadah
yang pada awalnya diharamkan, yaitu diawal perkembangan Islam.Namun
kemudian dianjurkan dalam agama maka Rasulullah membolehkan untuk
berziarah kubur. Menurut syariat agama Islam ziarah kubur adalah amal shalih,
amal perbuatan yang baik28
1. Hukum Ziarah Kubur
Berziarah kubur adalah sesuatu hal yang disyariatkan dalam agama, hal ini
berdasarkan hadits-hadits Rasulullah tentang disyariatkannya ziarah kubur di
antaranya:
a. Hadits Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallâhu „anhu dari Rasulullah
bersabda,
تكم عن كنت ني ىا إن ر ر فش سارج انقث
27
http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU/No.32Tahun/2002/tentang/Penyiaran.pdf 28
Al-Ustadz.H Usman.NCK, Tata Cara Ziarah Kubur, (Jakarta: Up.Firdaus, 2000), h. 3.
37
”Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka
(sekarang) ziarahilah kuburan.”
b. Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Muslim dan Imam Abu Dâud
dengan tambahan lafazh,
خزج زكم ا فإنيا تذك
“Sebab ziarah kubur itu akan mengingatkan pada hari akhirat.”
Maka jelaslah bahwa hukumnya dari ziarah kubur adalah sunnah, artinya
apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak akan
disiksa.
2. Tujuan dan Hikmah dari Ziarah Kubur
Tujuan ziarah kubur salah satunya adalah mendoakan orang yang
diziarahi. Para ulama ahli sunnah sepakat tentang bermanfaatnya doa kepada
orang yang sudah meninggal kerena itu adalah salah satu pengganti amal- amalan
yang belum dilakukan oleh mayit. Anjuran untuk berziarah tersebut tak lepas dari
dua tujuan pokok utama dalam berziarah yaitu sarana untuk mengingat kematian
dan untuk mendoakan ahli kubur. Dan adapun hikmah dari ziarah kubur yaitu:
a. Mengingat akan alam akhirat
Bahwa kelak di alam akhirat manusia yang telah mati itu dibangunkan
kembali oleh Allah, untuk menerima keadilan dan balasan atas segala amal
perbutan manusia semasa hidupnya baik berupa amal baik maupun amal perbutan
jelek.
38
b. Untuk dapat berzuhud terhadap dunia
Zuhud terhadap dunia yaitu meninggalkan dunia untuk berbakti kepada
Allah. Artinya, orang jangan sampai terpikat hati dan fikirannya dengan tipu
muslihat dunia, tetapi ia dapat menggunakan dan menyalurkan harta benda yang
diperolahnya dengan jalan halal untuk kepentingan amal-amal shalih yang di
ridlahi oleh Allah.
c. Untuk diambil suri tauladan
Bahwa tiap-tiap manusia pasti akan mengalami kematian yang waktunya
tidak dapat diketahui. Maka dari dengan manusia berziarah kubur, ia akan ingat
selalu bahwa diri manusia akan mati tanpa diketahui kapan waktu tersebut akan
dating, fungsi dari ziarah kubur ini sebagai pengingat kita bahwa akan kematian.
Dengan cara kita berziarah kubur ke makam para wali, para ulama, para
syuhada, maka dapat diambil tauladannya bahwa orang yang semasa hidupnya
berbakti kepada Allah, berjasa kepada masyarakat, beramal dengan ikhlas hanya
semata-mata karena Allah, maka ia akan tetap terhormat sekalipun telah
meninggal.29
3. Tata Cara Ziarah Kubur
Adapun tata cara dari ziarah kubur tersebut, yaitu :
1. Hendaklah berwudhu dahulu sebelum berziarah
2. Memberi salam saat memasuki wilayah kuburan
3. Sesampainya di depan makan yang dituju, kemudian menghadap kearah
muka mayyit seraya mengucapkan salam.
29
Al-Ustadz.H Usman.NCK, Tata Cara Ziarah Kubur, h. 6.
39
4. Bacalah ayat-ayat atau surat-surat dari Al-Quran
5. Setelah itu berahlihlah menghadap Qiblat dengan membaca doa.
6. Hendaklah dalam hati ada ingatan bahwa aku pasti akan mengalami seperti
dia (mati)
4. Hukum Wanita dalam Ziarah Kubur
Sebuah hadist yang diriwatkan dari sahabat Anas bin Malik ra
عن انس تن مانك رض هللا عنو قال
عليه وسلم بامرأة تبكي ك عن فإنك نم تصة عند قبر مر النبي صلى للا اصثزي قانت إن فقال اتق هللا
ص سهم فأتت تاب اننث و عه صهى هللا نم تعزفو فقم نيا إنو اننث سهم فه تمصثت و عه م تجد عنده هى هللا
دمح النى ثز عند انص اتن فقانت نم أعزفك فقال إنما انص ت
Anas bin Malik radliallahu „anhu berkata: Nabi Shallallahu‟alaihiwasallam pernah
berjalan melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kubur. Maka
Beliau berkata: “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah”. Wanita itu berkata:
“Kamu tidak mengerti keadaan saya, karena kamu tidak mengalami mushibah
seperti yang aku alami”.
Berdasarkan hadist hadis diatas dapat diambil pengertian bahwa pada
dasarnya nabi tidak melarang seorang wanita berziarah kemakam, akan tetapi nabi
menasehatinya. Sekalipun kaum wanita tidak dilarang berziarah kemakan namun
harus diingat dan dijaga akan keselamatan dan penjagaan dirinya dari segala
macam fitnah, dari hal-hal yang dilarang oleh agama serta harus menjaga
kesopanan berziarah dan harus dijaga kehormatannya. Ingatlah bahwa pada
dasarnya orang ziarah kemakam itu, untuk mendapatkan nasehat dan untuk dapat
mengambil suri tauladannya.30
30
Al-Ustadz.H Usman.NCK, Tata Cara Ziarah Kubur, h. 9.
40
BAB III
PROFIL DAN GAMBARAN UMUM
A. PROFIL REPUBLIKA ONLINE (ROL)
1. Sejarah Singkat ROL
Pada tanggal 17 Agustus 1995, beberapa hari menjelang Microsoft
melunjurkan Internet Explorer. Republika membuka situs websitenya yaitu
(www.republika.co.id) di internet. Republika menjadi yang pertama
mengoperasisistem jarak jauh (SCJJ) pada 17 Mei 1997 di Solo. Pendekatan juga
dilakukan kepada komunitas pembaca lokal. Republika menjadi salah satu Koran
pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah. Selalu dekat dengan republik
adalah komitmen Republika untuk maju.1
ROL adalah sempalan dari koran Republika. Pada tahun 1995, Koran
Republika membuka situs web di internet dengan nama ROL. Pada awalnya isi
koran Republika diisi ke internet, tapi kemudian pada masa perkembangannya
ROL sudah banyak peminat, sehingga mulai tahun 2008 konten pemberitaannya
tidak hanya dari koran Republika yang dipindahkan ke internet tetapi juga hasil
liputan dari ROL
ROL adalah media nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas
muslim bagi publik di Indonesia.2 Menurut Yeyen Rostiani “ROL adalah sebuah
media untuk komunitas muslim, mayoritas pembaca ROL adalah muslim tapi
1 Company Profile PT. Republika Media Mandiri
2 http://www.republika.co.id
41
tidak seratus persen karena ada juga yang non muslim. Republika Online (ROL)
muncul pertama pada tanggal 4 Januari 1993.
Berdirinya ROL menjadi berkah bagi kaum muslim karena sebelum masa
itu, aspirasi umat tidak mendapat tempat dalam wacana nasional. Kehadiran
Republika bukanhanya memberi saluran bagi aspirasi masyarakat, namun juga
menumbuhkan pluralisme informasi di masyarakat.
2. Visi dan Misi ROL
Sebagai media, ROL sudah terpercaya dan mengedapankan nilai-nilai
universal yang sejuk, damai, toleransi, cerdas, professional, namun mempunyai
prinsip dalam keterlibatan menjaga persatuan bangsa dan kepentingan umat Islam
yang berdasarkan pemahaman rahmatanlil’alamin
Sedangkan misi ROL adalah menciptakan dan menghidupkan sistem
manajemen yang efisien dan efektif, serta mampu dipertanggujawabkan secara
professional.3
3. Karakteristik ROL
ROL tergolong kategori mainstream news site. Di mana konten beritanya
disediakan oleh media induk. Walaupun ROL menganut sistem citizen journalism
(dimana pembaca dapat berpartisipasi dalam kegiatan pemberitaan). Untuk itu
berita yang di upload oleh pembaca disediakan space tersendiri, yaitu pada
direktorik “My Republika.”
3Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September
2014
42
Konten yang ada di ROL dibagi menjadi tiga yakni umum, keislaman, dan
internasional. Tapi sasaran ROL adalah untuk membuat suatu komunikasi dengan
usia produktif antara 15-25. Dari pembagaian itu dari berita umum menyangkut
kepentingan umum. Proposinya keislaman 50 persen, umum 25 persen,
internasional 25 persen.
Sejak berdirinya Republika Online (ROL ) hingga saat ini selalu mengikuti
perkembangan teknologi media digital agar, para khalayak tidak jenuh dalam
mengaksesnya. Kehadiran ROL merupakan jawaban para pembaca untuk
menjejaki teknologi informasi global yang juga baru masuk ke Indonesia. Di ROL
terdapat berbagai macam rubik, feature yang berisikan mengenai masalah-
masalah sosial, ekonomi, pilitik, agama, budaya, hingga pariwisata.
Sebagai media Online yang telah berdiri belasan tahun silam, ROL
memiliki tagline yaitu “Jendela Umat”. Tagline tersebut memiliki arti bahwa ROL
berkeinginan untuk mengantar masyarakat Indonesia memasuki era baru media
konvergen yang akan mempengaruhi berbagai perubahan segala aspek,
menjadikan ROL sebagai media umat terpercaya dan mengedepannkan nilai-nilai
universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan professional.
Tagline dari Republika Online di atas jalan dengan prinsip-prinsip dasar
Republika Online itu sendiri yakni:
1. Mengutamakan berita dan informasi interatif dalam format citizen
journalism
2. Memberikan ruang luas bagi content how to, tips, people and sevices
43
3. Santun, ramah, dan akrab
4. Dekat dengan semua komunitas
5. Mengutamakan berita dan informasi keislaman
6. Menyeimbangkan good news dengan bad news
7. Menyajikan berita secara ringkas dancepat, mudah diakses
4. Tujuan Republika Online (ROL)
Tujuan utama penerbitan Republika versi internet atau ROL adalah untuk
melayani pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran cetak dan untuk
pembaca yang berada diluar negeri.4
4Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September
2014
44
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Teks Pemberitaan Republika Online Tentang Pelanggaran yang
Dilakukan oleh Khazanah Trans7 pada tanggal 17 sampai 18 April 2013
Pada bab ini penulis akan memaparkan analisis wacana pemberitaan
tentang pelanggaran yang dilakukan program televisi Khazanah Trans7 di
Republiak Online yang disesuaikan dengan Model Teun A. Van Djik. Analisis
wacana dalam model ini meliputi segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.
Dari segi teks meliputi tema, segi skematik, segi semantik, segi sintaksis,
segi stilistik dan dari segi yang diuraikan sebagai berikut :
1. Analisis Berita ke-1: “Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim
Khazanah Trans7”
a. Tematik
Secara harfiah tema berarti gambaran dari suatu teks, gagasan inti,
ringkasan atau yang utama dari suatu teks. Judul pada berita ini adalah “Banyak
Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7”, menjelaskan bahwa
masyarakat sudah resah akibat tayangan Khazanah Trans7 yang menyimpang.
Tema utama wacana yang dikembangkan dalam berita ini secara
keseluruhan adalah pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh salah satu
program televisi Trans7 yaitu Khazanah. Dalam setiap paragraf juga
memperlihatkan suatu maksud tertentu. Pada paragraf pertama menjelaskan
45
banyaknya aduan dari masyarakat yang menganggap acara Khazanah Trans7
menyerong dari ajaran Agama Islam. Pada paragraf tiga dan empat menjelaskan
bahwa tayangan Khazanah Trans7 menimbulkan keresahan masyarakat yang
disebabkan pada tayangan tersebut amalan Islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
disalahartikan, serta menjelaskan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah
memanggil direktur utama dan tim dari Khazanah Trans7. Pada paragraf lima dan
enam menjelaskan pendapat dari ketua KPI yang menyatakan akan melakukan
langkah mediasi antara pelapor, pihak trans7 dan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
sebagai pihak menengah, serta pengakuan oleh pihak Trans7 bahwa beberapa
episode Khazanah Trans7 ada yang memicu kontrovesial di masyarakat. Pada
paragraf tujuh menjelaskan pendapat dari pihak Trans7 yang menyatakan akan
merubah konten dan materi sesuai dengan tuntutan pelapor.
Dan pada paragraf akhir, sembilan dan sepuluh menjelaskan
penyimpangan-penyimpangan tayangan yang dilakukan oleh pihak Khazanah
Trans7 seperti pembagian tauhid menjadi tiga, tayangan yang menyalahkan arti
tentang ziarah kubur, menayangkan fakta sejarah shalawat badar yang diputar
balikan dan penyebutan lambang bulan dan bintang merupakan simbol
penyembahan dewa-dewi, serta menyangkan penghinaan terhadap ajaran umat
agama lain diluar Islam.
46
b. Skematik
Skematik yaitu gambaran bentuk wacana yang disusun dengan sejumlah
katagori seperti pendahuluan, isi, penutup, kesimpulan dan sebagainya sehingga
membentuk kesatuan arti.1
Skematik berita ini dimulai dengan judul berita “Banyak Aduan
Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7”. Berita ini didahului dengan
penjelasan pihak Komisi Penyiran Islam (KPI) memanggil direktur utama Trans7
dan tim redaksi dari Khazanah Trans7 dikarenakan banyaknya aduan dari
masyarakat atas tayangan Khazanah Trans7 yang menyerong dari ajaran Agama
Islam dan tayangan tersebut meresahkan masyarakat, oleh karena itu KPI
melakukan pemanggilan terhadap direktur utama dan tim dari Khazanah Trans7
tersebut untuk mempertanggung jawabkan tayangannya. KPI juga mengundang
Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar bisa menemui jalan keluar terhadap kasus
tersebut. Dalam pernyataan tersebut masyarakat menganggap tayangan khazanah
ini meresahkan, karena amalan ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
diplesetkan.
Alur selanjutnya pada bagaian tengah terdapat pernyataan dari ketua KPI
yaitu Muhammad Riyanto yang menyatakan pemanggilan ini merupakan langkah
mediasi antarpelapor, pihak Trans7 dan KPI, termasuk MUI sebagai penengah.
Jika pihak Trans7 tetap menanyangkan tayangan yang kontroversial baru akan
diberi sanksi. Selanjutnya penjelasan dari pihak Trans7 yang menyampaikan atau
1Eryanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2002), h.
231.
47
mengakui bahwa ada beberapa tayangan Khazanah Trans7 yang memicu
kontrovesial dimasyarakat. Dan pihak Trans7 juga menjelaskan bahwa
kedepannya Trans7 akan merubah konten dan materi sesuai tuntuan pelapor.
Pada bagian akhir berita ini ditutup dengan pernyataan tentang
pelanggaran tayangan atau penyimpangan-penyimpangan dalam tayangan
Khazanah Trans7 yaitu tentang pembagian tauhid menjadi tiga. Menyalahkan
ziarah kubur, menayangkan fakta sejarah shalawat badar yang diputarbalikan
menyebutkan lambang bulan bintang merupakan simbol penyembahan dewa
dewi, serta menghina ajaran umat agama lain diluar islam hal tersebut
menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
c. Semantik
Semantik yaitu makna yang ingin ditekankan dalam suatu teks yang
digambarkan dalam bentuk katagori latar, detail, dan maksud.2
1. Latar
Latar berita ini muncul dari banyaknya laporan masyarakat terhadap
tayangan program televisi Khazanah Trans7 yang menyerong dari ajaran agama
Islam. Hal ini menyebabkan pihak Khazanah Trans7 dipanggil oleh Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI).
2Eryanto, Analisis Framing, h. 235-240.
48
2. Detail
Detail berita ini terlihat ketika membahas mengenai kesalahan-kesalahan
dalam tayangan Khazanah Trans7 yang menyerong dari amalan ajaran Islam.
Teks berita menguraikan apa saja kesalahan atau pelanggaran tayangan Khazanah
Trans7 tersebut. Detail yang diuraikan adalah beberapa kesalahan pada tayangan,
seperti yang tertulis pada teks berita :
“Penyimpangan yang ditayangkan acara Khazanah, antara lain tentang
pembagian tauhid menjadi tiga. Hal ini dianggap menyalahi akidah umat
Islam.
Penyimpangan lainnya juga tersirat dari tayangan tersebut yang menyalahkan
ziarah kubu. Padahal dalam ajaran islam hukumnya sunnah. Khazanah Trans7
juga menayangkan fakta sejarah shalawat badar yang diputar balikkan
menyebutkan lambang bulan dan bintang merupakan simbol penyembah dewa
dewi.
Dalam tayangannya di setiap hari senin hingga jumat, acara Khazanah juga
menghina ajaran umat agama lain di luar Islam. Dalam toleransi umat
beragama, hal seperti ini tidak dibenarkan.”
Dengan strategi semacam ini, yang digambarkan dimata pembaca adalah
Khazanah Trans7 memang terbukti banyak melakukan pelanggaran pada
tayangannya. Dan mengakibatkan keresahan terdapat masyarakat yang menonton
acara tersebut dan tidak seharusnya Khazanah Trans7 sebagai program acara
televisi yang mempunyai fungsi mendidik menanyangkan informasi yang salah
kepada masyarakat.
49
3. Praanggapan
Praanggapan dalam berita ini yaitu pihak Trans7 mengakui ada beberapa
tayangan Khazanah Trans7 yang memicu kontrovesial dimasyarakat. Ada pihak
yang setuju dan ada pihak yang tidak setuju.
d. Sintaksis
1. Koherensi
Berita ini juga didukung dengan pemakaian koherensi dalam kalimat.
Koherensi yang ditemukan dalam teks, yaitu:
“Beragam pengaduan dari masyarakat datang dan menganggap tayangan
Khazanah ini meresahkan. Alasannya, karena amalan ajaran islam
Ahlusunnah wal Jamaah dipelesetkan. Terjadi penyimpangan ajaran Islam
yang benar dan ditayangkan oleh televisi dari Trans Corp ini.”
“Untuk itu, KPI memanggil direktur utama dan tim dari cara Khazanah
untuk mempertanggung jawabkan tayangannya. KPI juga menyertakan
MUI agar pemanggilan untuk melakukan mediasi ini bisa menemui jalan
keluar dan tayangan khazanah tak lagi memicu keresahan masyarakat.”
Teks ini merupakan kalimat fakta dan dihubungkan kata penghubung
“karena”, kata penghubung karena dalam teks tersebut menunjukkan hubungan
sebab akibat. Dan pada paragraf selajutnya terdapat kata penjelas yaitu “Untuk”,
kata penjelas dalam teks tersebut sebagai kata penjelas pada paragraf sebelumnya.
50
2. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat dalam teks berita ini dapat dilihat pada kalimat :
“Ketua KPI, Muhammad Riyanto mengatakan pemanggilan ini merupakan
langkah mediasi antarpelapor, pihak Trans 7 dan KPI, termasuk MUI
sebagai penengah. Jika nantinya Trans 7 tetap menayangkan tayangan
yang kontroversial, baru nanti akan dijatuhkan sanksi.”
Teks ini merupakan kalimat aktif yang menempatkan ketua Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI), Muhammad Riyanto menjadi subjek dengan
menempatkannya diawal kalimat. Ini memberi kesan ketua Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) sudah melakukan tindakan pemanggilan terhadap pihak yang
bersalah yaitu Khazanah Trans7.
3. Kata ganti
Teks berita ini juga menggunakan kata ganti. Dalam teks, kata ganti
digunakan untuk menyamarkan yang sebenarnya.
Kata ganti ini terdapat pada teks :
"Ke depannya, Trans 7 akan merubah konten dan materi di dalamnya, sesuai
tuntutan pelapor dan kami," kata Riyanto kepada Republika”
Kata ganti pelapor menunjukan atau menjelaskan tentang pihak pihak
yang melaporkan kasus tersebut dan indentitas pelapor disebunyikan atau tidak
disebutkan siapa yang melaporkan kasus tersebut dan lebih menggunakan kata
lebih umum.
51
“Dalam mediasi yang berlangsung selama sembilan puluh menit tersebut,
pihak Trans 7 mengakui ada beberapa episode Khazanah memicu
kontroversial di masyarakat.Ada yang setuju dan ada pihak yang tak setuju.”
Dan kata ganti atas nama pihak Trans7 menunjukkan sikap reprentasi
kebersamaan atas kesalahan yang dibuat oleh salah satu program acara Trans7
tersebut.
e. Stilistik
Leksikon dari teks berita ini juga terdapat pemakaian leksikon. Misalnya
yang telihat dari teks berikut :
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil Direktur Utama Trans 7
dan tim yang tergabung dalam penyelenggaraan acara Khazanah.
Apapasal?
Kata pasal menunjukan atau menjelaskan tentang kesalahan atau
pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Khazanah Trans7. Kata pasal juga
mempunyai arti perkara.
Kemudian, “KPI mendapatkan banyak pengaduan dari masyarakat yang
menganggap acara yang ditayangkan pada pukul 05.30 WIB di Trans 7 itu
menyerong dari amalan ajaran Islam.”
Kata menyerong menujukan atau menjelaskan bahwa tayangan yang
disiarkan oleh Khazanah Trans7 tidak susai dengan yang ajaran Agama Islam.
Kata menyerong juga mempunyai arti kecurangan, ketidak jujuran, kepalsuan.
“Beragam pengaduan dari masyarakat datang dan menganggap tayangan
Khazanah ini meresahkan. Alasannya, karena amalan ajaran islam
Ahlusunnah wal Jamaah dipelesetkan. Terjadi penyimpangan ajaran Islam
yang benar dan ditayangkan oleh televisi dari Trans Corp ini.”
52
Kata dipelesetkan menujukkan atau menjelaskan bahwa tayangan ajaran
Islam tentang Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dibuat tidak sesuai dengan sebenernya
hingga membuat keresahan dikalangan masyarakat. Kata dipelesetkan juga
mempunyai arti membuat sesuatu di luar yang sebenarnya.
“Ketua KPI, Muhammad Riyanto mengatakan pemanggilan ini merupakan
langkah mediasi antarpelapor, pihak Trans 7 dan KPI, termasuk MUI
sebagai penengah. Jika nantinya Trans 7 tetap menayangkan tayangan
yang kontroversial, baru nanti akan dijatuhkan sanksi”
Kata kontroversial menjelaskan bahwa tayangan Khazanah Trans7
tersebut menimbulkan perdebatan atau permasalahan dikalangan masyarakat atau
meresahkan masyarakat.
f. Retoris
Grafis pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu terdapat gambar dengan
tulisan Komisi Penyiaran Islam (KPI) dan kepanjangan dari kata KPI yaitu
Komisi Penyiaran Indonesia, serta dibawa tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga
Negara Independen dan disebelah kanan tulisan KPI terdapat lambang garuda
Indonesia.
Tabel 2.1
Temuan Elemen Teks Berita
“Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7”
Struktur wacana Elemen Keterangan
Struktur Makro
(Tematik)
Topik/Tema Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil
Tim Khazanah Trans7
53
Superatruktur
(Skematik)
Skema Skema pemberita ini dimulai dengan
judul berita yaitu Banyak Aduan
Masyarakat, KPI Panggil Tim
Khazanah Trans7
Pada bagian awal dimulai dengan
Komisi Penyiran Indonesia (KPI)
mendapat banyaknya aduan dari
masyarakat terkait tentang Khazanah
Trans7 yang melakukan pelanggaran
tentang isi tayangannya yang
menyerong dari ajaran agama Islam
yang kemudian mengakibatkan Pihak
KPI memanggil Trans7 untuk
mempertanggungjawabkan tentang isi
tayangannya.
Selanjutnya pada bagaian tengah
dibahas mengenai maksud dari
memanggilan dari pihak Trans7 dan
langkah mediasi yang dilakukan oleh
KPI , Majelis Ulama Indonesia (MUI)
dan pihak Trans7.
Pada bagian ahkir berita menjelaskan
tentang pelanggaran-pelanggaran
54
yang dilakukan oleh pihak Khazanah
Trans7
Struktur Mikro
(Semantik)
Latar Latar belakang berita ini dimulai dari
banyaknya laporan masyarakat terhadap
tayangan Khazanah Trans7 yang
menyerong dari ajaran agama Islam. Hal
ini menyebabkan pihak Khazanah Trans7
dipanggil oleh Komisi Penyiran
Indonesia (KPI). (terdapat pada paragraph
1 sampai 3)
Detail Detail berita ini terlihat ketika membahas
mengenai kesalahan-kesalahan dalam
tayangan Khazanah Trans7 yang
menyerong dari amalan ajaran Islam.
(terdapat pada paragraf 7 sampai 10)
Maksud Maksud dalam memberita ini supaya KPI
dapat member sanksi yang tegas kepada
pihak Khazanah Trans7 terkait tentang
pelanggaran yang dilakukan oleh pihak
Trans7 tersebut.
55
Praanggapan Praanggapan dalam berita ini yaitu pihak
Trans7 mengakui ada beberapa tayangan
Khazanah Trans7 yang memicu
kontrovesial dimasyarakat. Ada pihak
yang setuju dan ada pihak yang tidak
setuju. (terdapat pada paragraf 6)
Sintaksis Koherensi Beragam pengaduan dari masyarakat
datang dan menganggap tayangan
Khazanah Trans7 ini meresahkan.
Alasannya, karena amalan ajaran islam
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dipelesetkan.
Terjadi penyimpangan ajaran Islam yang
benar dan ditayangkan oleh televisi dari
Trans Corp ini. (terdapat pada paragraf 3)
Untuk itu, Komisi Penyiran Indonesia
(KPI) memanggil direktur utama dan tim
dari cara Khazanah Trans7 untuk
mempertanggung jawabkan tayangannya.
KPI juga menyertakan Majelis Ulama
Indonesia (MUI) agar pemanggilan untuk
melakukan mediasi ini bisa menemui
jalan keluar dan tayangan khazanah tak
56
lagi memicu keresahan masyarakat.
(terdapat pada paragraf 4)
Bentuk
Kalimat
Ketua KPI, Muhammad Riyanto
mengatakan pemanggilan ini merupakan
langkah mediasi antarpelapor, pihak
Trans7 dan KPI, termasuk MUI sebagai
penengah. Jika nantinya Trans7 tetap
menayangkan tayangan yang
kontroversial, baru nanti akan dijatuhkan
sanksi. (terdapat pada paragraph 5)
Kata Ganti “Ke depannya, Trans7 akan merubah
konten dan materi di dalamnya, sesuai
tuntutan pelapor dan kami," kata Riyanto
kepada Republika Online (terdapat pada
paragraf 7)
Dalam mediasi yang berlangsung selama
sembilan puluh menit tersebut, pihak
Trans7 mengakui ada beberapa episode
Khazanah memicu kontroversial di
57
masyarakat. Ada yang setuju dan ada
pihak yang tak setuju. (pada paragraf 6)
Stilistik Leksikon Leksikon berita ini terdapat pada kata :
Pasal (paragraf 1,menyerong (paragraf 2),
dipelesetkan (paragraf 3, kontroversial
(paragraph 5), menyimpang (paragraf 7)
Retoris Grafis Pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu
terdapat gambar dengan tulisan Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) dan
kepanjangan dari kata KPI yaitu Komisi
Penyiaran Indonesia, serta dibawa tulisan
KPI terdapat tulisan Lembanga Negara
Independen dan disebelah kanan tulisan
KPI terdapat lambang garuda Indonesia.
58
2. Analisis berita ke-2: “KPI Belum Beri Sanksi Program Khazanah
Trans7” Rabu, 17 April 2013
a. Tematik
Tema utama wacana yang dikembangkan dalam berita ini secara
keseluruhan adalah membahas tentang Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
melakukan pemanggilan terhadap pihak Khazanah Trans7 dan menjabarkan
semua kesalahan yang dilakukan oleh tim Khazanah Trans7. Pada setiap paragraf
juga di menjelaskan suatu maksud atau tema tertentu. Pada paragraf pertama
menjelaskan acara Khazanah Trans7 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat
terkait isi tayangannya yang menyimpang dan pihak Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) memanggil pihak pelapor dan Trans7 untuk melakukan mediasi. Pada
paragraf kedua dan ketiga menjelaskan pendapat atau pernyataan dari komisioner
KPI bidang Kelembagaan Idy Muzayyad, Menyatakan mediasi yang dilakukan
KPI bertujuan untuk menengahi pro dan kontra terjadi dimasyarakat dan
pengakuan oleh pelapor yang keberatan dengan beberapa tayangan Khazanah
yang menyerong.
Pada paragraf empat dan lima menjelaskan tentang asumsi masyarakat dan
pernyataan dari komisioner KPI dan pengakuan pihak Trans7 terhadapat isi
tayangannya yang menyimpang atau keliru. Pada paragraf enam dan tujuh
menjelaskan tentang pernyataan dari Idy yang menyatakan pihak Trans7 akan
melakukan evalusi untuk memperbaiki tayangannya dan menjelaskan tentang
waktu untuk mengklarifikasi atas episodenya yang memicu keresahan. Pada
paragraf delapan dan sembilan menjelaskan tentang penegasan dari Idy yang
59
menyatakan belum ada sanksi yang tegas terkait kasus ini. Dan pernyataan dari
KPI bahwa pihaknya akan memonitori tayangan Khazanah Trans7 tersebut.
b. Skematik
Skematik berita ini dimulai dengan judul berita “KPI belum beri sanksi
program Khazanah Trans7” pada isi berita bagian awal dimulai dengan
pemanggilan pihak trans7 oleh KPI dan pihak pelapor serta Majelis Ulama
Indonesia (MUI) untuk melakukan mediasi. Pemanggilan ini dikarenakan
tayangan Khazanah Trans7 menuai pro dan kontra dimasyarakat. Mediasi ini
dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan bertujuan untuk menengahi
pro dan kontra yang terjadi dimasyarakat dan menyebutkan beberapa pelapor yang
merasa resah terhadapa isis tayangan Khazanah Trans7 antara lain lembaga
dakwah, Nahdatul Ulama (NU), MUI Jakarta Utara, Kiai Tobali, dan perwakilan
masyarakat.
Alur selanjutnya, pada bagian tengah penjelasan dari komisioner KPI
bidangkelembagaan Idy Muzayyad yang menyampaikan pengakuan oleh para
pelapor yang keberatan dengan beberapa episode tayangan Khazanah Trans7 yang
menurut pelapr tayangan tersebut berisi muatan hal-hal yang bersifat amaliyah
dan penjelasan dari pihak Trans7 yang menyatakan pengakuannya terhadapa
tayangan yang keliru tersebut dan pihak Trans7 akan melakukan evaluasi untuk
memperbaiki tayangannya. Dan pada bagian ahkir berita ini ditutup dengan
penegasan dari Idy yang menyatakan pihak Trans7 belum diberikan sanksi atas
60
terjadinya kasus tersebut dan KPI akan terus memonitori atau mengawasi
tayangan Khazanah Trans7 kedepannya.
c. Semantik
1. Latar
Latar berita ini muncul dari tayangan program acara Khazanah Trans7
yang menimbulkan pro dan kontra dimasyarakat dan pemanggilan pihak pelapor
dan Trans7 oleh pihak KPI untuk melakukan mediasi.
2. Detail
Detail berita ini terlihat dari pernyataan Trans7 yang mengakui ada
beberapa isi tayangannya yang keliru. Teks berita menguraikan apa saja kesalahan
yang dilakukan pihak Khazanah Trans7, seperti pada teks berikut :
“Namun, menurutnya Trans 7 memang mengakui ada beberapa hal yang
keliru dalam penayangan episode dalam Khazanah. Misalnya, narasi dan
gambar yang tidak sesuai, lafal Alquran yang kurang tepat, dan tidak cover
both side.”
Selanjutnya detail juga terlihat pada pernyataan penegasan dari pihak Idy
yang menyatakan pihak Trans7 belum diberi sanksi atas terjadi masalah ini seperti
pada teks berikut :
”Idy menegaskan Trans 7 belum diberikan sanksi atas terjadinya masalah
ini karena dalam mediasi ini Trans 7 berjanji akan memperbaikinya.
"Kami juga mengingatkan, untuk penayangan hal-hal yang bersifat
Khilafiyah, yaitu perbedaan sebaiknya dihindari, karena akan memicu
keresahan berbagai pihak," ujar pria yang menjabat pada spesiliasi
tayangan agama ini.”
61
Dengan strategi semacam ini, yang tergambar dimata pembaca adalah
sikap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai lembaga yang berwenang
memberi teguran dan sanksi terhadap Trans7 belum cukup tegas dalam mendak
atau menangani kasus pelanggaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7
tersebut.
3. Praangapan
Praanggapan dalam berita ini yaitu pelapor berasumsi kalau ziarah kubur
dianggap sirik, tetapi pihak Trans7 tidak bermaksud untuk mengharamkan hal
tersebut. Terlihat dalam uraian berikut :
“mereka berasumsi kalau ziarah kubur dianggap sirik misalnya, padahal
Trans 7 tidak bermaksud untuk mengharamkan hal-hal demikian," kata Idy.
d. Sintaksis
1. Koherensi
Berita ini juga didukung dengan pemakaian koherensi dalam kalimat,
koherensi yang ditemukan dalam teks, yaitu
”Idy menegaskan Trans 7 belum diberikan sanksi atas terjadinya masalah
ini karena dalam mediasi ini Trans 7 berjanji akan memperbaikinya.
"Kami juga mengingatkan, untuk penayangan hal-hal yang bersifat
Khilafiyah, yaitu perbedaan sebaiknya dihindari, karena akan memicu
keresahan berbagai pihak," ujar pria yang menjabat pada spesiliasi
tayangan agama ini.”
62
Teks ini merupakan dua kalimat pertanyataan yang bersangkutan atau
menjelaskan hubungan dan menggunakan kata penghubung “karena”, kata
penghubung karena dalam teks menunjukan sebab-akibat
2. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat dalam teks berita ini dapat dilihat pada kalimat :
”Namun, menurutnya Trans 7 memang mengakui ada beberapa hal yang
keliru dalam penayangan episode dalam Khazanah. Misalnya, narasi dan
gambar yang tidak sesuai, lafal Alquran yang kurang tepat, dan tidak cover
both side.”
Teks ini merupakan kalimat aktif yang menempatkan kata “menurutnya”
sebagai subjek dan penempatan kata tersebut diawal kalimat.Ini menjelaskan
tentang pengakuan Trans7 prihal isi tayangan Khazanah Trans7 yang
menyimpang.
3. Kata Ganti
Teks berita ini juga menggunakan kata ganti. Dalam teks, kata ganti
digunakan untuk menyamarkan yang sebenarnya.
Kata ganti ini terdapat pada teks :
“Acara khazanah yang ditayangkan oleh Trans 7 menimbulkan pro dan
kontra di masyarakat.Ada pihak yang merasa materi yang ditayangkan
menyimpang dari ajaran agama Islam.Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
pun memanggil pihak pelapor dan Trans 7 untuk melakukan mediasi.”
Kata ganti ada pihakmenunjukan atau menjelaskan tentang adanya pihak
pihak yang melaporkan kasus tersebut dan indentitas pelapor disebunyikan atau
63
tidak disebutkan siapa yang melaporkan kasus tersebut dan lebih menggunakan
kata lebih umum.
“Komisioner KPI Bidang Kelembagaan, Idy Muzayyad, mengatakan
mediasi yang dilakukan oleh KPI ini bertujuan untuk menengahi pro dan
kontra yang terjadi di masyarakat.Beberapa pelapor yang merasa materi
yang disampaikan oleh acara Khazanah ini menyimpang dari ajaran islam
adalah Lembaga Dakwah NU, MUI Jakarta Utara, Kiai Tobali, dan
beberapa perwakilan masyarakat lainnya.”
Dan kata ganti atas namabeberapa perwakilan masyarakat menunjukkan
sikap reprentasi kebersamaan atas pelapor yang dilakukan oleh masyarakat.
”Mereka berasumsi kalau ziarah kubur dianggap sirik misalnya, padahal
Trans 7 tidak bermaksud untuk mengharamkan hal-hal demikian, kata
Idy”
Dan kata ganti atas nama pihak Trans7 menunjukkan sikap reprentasi
kebersamaan atas kesalahan yang dibuat oleh salah satu program acara Trans7
tersebut.
e. Stilistik
Leksikon dari teks berita ini juga terdapat pemakaian leksikon. Misalnya yang
telihat dari teks berikut :
“Idy menjelaskan para pelapor mengaku keberatan dengan beberapa
episode tayangan Khazanah yang menurut mereka berisi muatan hal-hal
yang bersifat amaliyah, seperti ziarah kubur, maulid, tawassul, shalawat
badhar dan muatan yang lain.”
Kata keberatan pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan
tentang pihak pelapor merasa tidak setuju dengan isi tayangan Khazanah Trans7
64
yang menyimpang dari ajaran Agama Islam. Kata keberatan juga mempunyai arti
merasa berat atau kurang setuju.
Kemudian terlihat juga pada paragraf berikut :
“Rencananya akan ditayangkan dalam jeda waktu secara bertahap dalam
empat minggu ini, sebagai klarifikasi atas episode yang memicu keresahan
masyarakat tersebut.”
Kata klarifikasi pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan
tentang pihak Khazanah Trans7 akan melakukan pembentulan terhadap tayangan
yang memicu kontroversial tersebut dengan tayangan ralat. Kata klarifikasi juga
mempunyai arti penjernihan, penjelasan, dan pengembalian kepadaapa yg
sebenarnya.
“Ke depan, KPI akan terus akan memonitor tayangan Khazanah tersebut,
apakah Trans 7 akan tetap membandel menayangkan program yang
kontroversial atau akan berubah. "Karena jika hal itu diteruskan, akan
merusak hubungan antar umat beragama," kata Idy.”
Kata memonitor pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan
tentang pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan mengawasi tayangan
Khazanah Trans7 supaya tidak melakukan kesalahan dalam isi tayangannya yang
memicu kontroversial di masyarakat. Kata memonitor juga mempunyai arti
mengawasi, mengamati, atau mengecek dengan cermat, terutama untuk tujuan
khusus dan memantau. Dan pada kata membandel tersebut menunjukan atau
menjelaskan larangan terhadap pihak Trans7 untuk tidak melakukan akan
menayangkan tayangan yang memicu kontroversial di masyarakat. Kata
65
membadel mempunyai arti tidak mau menurut (mendengar, memperhatikan)
nasihat atau perintah orang lain.
f. Retoris
Grafis pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu terdapat gambar dengan
tulisan KPI dan kepanjangan dari kata KPI yaitu lembaga penyiaran Indonesia,
serta dibawa tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga Negara Independen dan
disebelah kanan tulisan KPI terdapat lambang garuda Indonesia. Dan
menggunakan huruf miring pada kata cover both side dalam pemberitaan yang
mempunyai arti sikap adil terdapat pihak manapun yang menjadi objek dalam
pemberitaan.
Tabel 2.2
Temuan Elemen Teks Berita
“KPI Belum Beri Sanksi Program Khazanah Trans7”
Struktur wacana Elemen Keterangan
Struktur Makro
(Tematik)
Topik/Tema KPI Belum Beri Sanksi Program
Khazanah Trans7
Superatruktur
(Skematik)
Skema Skema pemberita ini dimulai dengan
judul berita yaitu KPI Belum Beri
Sanksi Program Khazanah Trans7
Pada bagian awal dimulai dengan
dengan pemanggilan pihak trans7
66
oleh Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) dan pihak pelapor serta
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
untuk melakukan mediasi.
Pemanggilan ini dikarenakan
tayangan Khazanah Trans7 menuai
pro dan kontra dimasyarakat.
Selanjutnya pada bagaian tengah
penjelasan dari komisioner KPI
bidang kelembagaan Idy Muzayyad
yang menyampaikan pengakuan oleh
para pelapor yang keberatan dengan
beberapa episode tayangan Khazanah
Trans7 yang menurut pelapor
tayangan tersebut berisi muatan hal-
hal yang bersifat amaliyah dan
penjelasan dari pihak Trans7 yang
menyatakan pengakuannya terhadap
tayangannya yang keliru tersebut dan
pihak Trans7 akan melakukan
evaluasi untuk memperbaiki
tayangannya.
67
Pada bagian ahkir berita
menjelaskan tentang penegasan dari
Idy yang menyatakan pihak Trans7
belum diberikan sanksi atas
terjadinya kasus tersebut dan Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) akan
terus memonitori atau mengawasi
tayangan Khazanah Trans7
kedepannya.
Struktur Mikro
(Semantik)
Latar Latar berita ini muncul dari tayangan
program acara Khazanah Trans7 yang
menimbulkan pro dan kontra
dimasyarakat dan pemanggilan pihak
pelapor dan Trans7 oleh pihak Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) untuk
melakukan mediasi. (terdapat pada
paragraf 5)
Detail Detail berita ini terlihat ketika
membahas dari pernyataan Trans7 yang
mengakui ada beberapa isi tayangannya
yang keliru dan pernyataan penegasan
dari pihak Idy yang menyatakan pihak
Trans7 belum diberi sanksi atas terjadi
68
masalah ini. (terdapat pada paragraf 8
dan 9)
Maksud Maksud dalam memberita ini supaya
KPI dapat memberi sanksi yang tegas
kepada pihak Khazanah Trans7 terkait
tentang pelanggaran yang dilakukan oleh
pihak Trans7 tersebut.
Praanggapan Praanggapan dalam berita ini yaitu pada
kalimat “mereka berasumsi kalau ziarah
kubur dianggap sirik misalnya, padahal
Trans7 tidak bermaksud untuk
mengharamkan hal-hal demikian," kata
Idy.” (terdapat pada paragraf 4)
Sintaksis Koherensi Idy menegaskan Trans7 belum diberikan
sanksi atas terjadinya masalah ini karena
dalam mediasi ini Trans 7 berjanji akan
memperbaikinya. "Kami juga
mengingatkan, untuk penayangan hal-hal
yang bersifat Khilafiyah, yaitu
perbedaan sebaiknya dihindari, karena
akan memicu keresahan berbagai pihak,"
ujar pria yang menjabat pada spesiliasi
tayangan agama ini. (terdapat pada
69
paragraf 8)
Bentuk
Kalimat
Namun, menurutnya Trans7 memang
mengakui ada beberapa hal yang keliru
dalam penayangan episode dalam
Khazanah. Misalnya, narasi dan gambar
yang tidak sesuai, lafal Alquran yang
kurang tepat, dan tidak cover both side.
(terdapat pada paragraf 5)
Kata Ganti Acara khazanah yang ditayangkan oleh
Trans7 menimbulkan pro dan kontra di
masyarakat. Ada pihak yang merasa
materi yang ditayangkan menyimpang
dari ajaran agama Islam. Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) pun
memanggil pihak pelapor dan Trans7
untuk melakukan mediasi. (terdapat pada
paragraf 1)
Komisioner KPI Bidang Kelembagaan,
Idy Muzayyad, mengatakan mediasi
yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) ini bertujuan untuk
menengahi pro dan kontra yang terjadi di
70
masyarakat. Beberapa pelapor yang
merasa materi yang disampaikan oleh
acara Khazanah ini menyimpang dari
ajaran islam adalah Lembaga Dakwah
Nahdatul Ulama (NU), Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Jakarta Utara, Kiai
Tobali, dan beberapa perwakilan
masyarakat lainnya. (terdapat pada
paragraf 2)
Mereka berasumsi kalau ziarah kubur
dianggap sirik misalnya, padahal Trans7
tidak bermaksud untuk mengharamkan
hal-hal demikian, kata Idy (terdapat pada
paragraf 4)
Stilistik Leksikon Leksikon berita ini terdapat pada kata :
Keberatan ( paragraf 3), klarifikasi
(paragraf 7), memonitor (paragraf 9),
membandel (paragraf 9)
71
Retoris Grafis Pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu
terdapat gambar dengan tulisan Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) dan
kepanjangan dari kata KPI yaitu Komisi
Penyiaran Indonesia, serta dibawa
tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga
Negara Independen dan disebelah kanan
tulisan KPI terdapat lambang garuda
Indonesia. Dan menggunakan huruf
miring pada kata cover both side dalam
pemberitaan yang mempunyai arti sikap
adil terdapat pihak manapun yang
menjadi objek dalam pemberitaan.
3. Analisis berita ke-3: “Acara Khazanah Ditegur KPI, Ini Tanggapan
Trans7” Kamis 18, April 2013
a. Tematik
Tema utama wacana yang dikembangkan dalam berita ini secara
keseluruhan adalah membahas tentang tanggapan pihak Khazanah Trans7 terkait
pelanggaran tayangan keagamaan yang menuai pro dan kontra dimasyarakat.
Disetiap paragraf juga menjelaskan maksud atau tema dari judul pemberitaan
tersebut. Pada paragraf pertama menjelaskan tanggapan pihak Trans7 terkait
pelanggaran tentang isi tayangan yang menyimpang yang menuai kontra
72
dimasyarakat. Pada paragraf dua menjelaskan tentang perwakilan masyarakat
yang mengadu tentang pelanngran tayangan ini melakukan mediasi yang
ditengahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dan pihak Trans7 akan mengubah konten didalam acara tersebut.
Pada paragraf tiga dan empat menjelaskan tentang tanggapan pihak Trans7
dan pihak Trans7 akan memperbaiki dan mengevaluasi terkait hal-hal yang
kurang tepat pada tayangan Khazanah Trans7. Pada paragraf lima dan enam
menjelaskan tentang pihak Trans7 akan melakukan mengevaluasi terhadapat
tayangan yang menyimpang dan akan mengevaluasi juga terkait dengan
visualisasi, narasi, dan pelafalan ayat suci dan pihaknya akan menghindari tema-
tema yang bersifat kontroversial dan akan memilih tema yang lebih umum. Dan
pada paragraf tentang pernyataan dari pihak Trans7 akan merubah konten dan
materi yang lebih menghargai tentang perbedaan pendapat dan lebih berhati-hati
dalam memilih tema dan konten yang akan ditayangkan.
b. Skematik
Skematik berita ini dimulai dengan judul berita acara “Khazanah ditegur
KPI, ini tanggapan Trans7”. Pada isi berita bagian awal dimulai dengan tanggapan
dari pihak Trans7 tentang pelanggaran tentang isi tayangan yang menyimpang
sehingga menuai pro dan kontra dimasyarakat. Pihak Trans7 selaku yang
melakukan pelanggaran pun berjanji untuk merubah konten dalam acara tersebut.
Dan terdapat tanggapan dari pihak Trans7 yang mengatakan pihaknya akan lebih
berhati hati dalam memilih tema dan konten yang akan ditayangan.
73
Alur selanjutnya, pada bagian tengah terdapat pernyataan dari pihak
Trans7 yang akan melakukan pembenaran dan akan melakukan evaluasi terhadap
tayangannya karena dianggap telah menayangkan konten yang memicu keresahan
masyarakat. Evaluasi yang akan dilakukan pihak Trans7 terkait dengan
visualisasi, dubbing yang kurang tepat spillingnya, pelafalan ayat-ayat suci yang
kurang benar, dan ketidak cocokan narasi. Dan pada bagian ahkir berita ini ditutup
dengan pernyataan dan pihak Trans7 yang menyatakan pihaknya akan
menghindari tema-tema yang kontroversial, dan akan memilih tema yang lebih
umum serta merubah konten dan materi yang lebih menghargai perbedaan
pendapat namun pihak Trans7 memastikan secara konsep, judul dan program
acara Khazanah Trans7 tidak berubah, hanya pemilihan tema dan konten saja
yang akan lebih hati-hati.
c. Semantik
1. Latar
Latar berita ini muncul dari aduan masyarakat yang menganggap tayangan
Khazanah Trans7 menyimpang dari ajaran Agama Islam dan menuai pro dan
kontra dimasyarakat, dan tanggapan pihak Trans7 terkait pelanggaran yang
dilakukan oleh pihaknya.
2. Detail
Detail berita ini terlihat dari tanggapan pihak Trans7 yang akan
memperbaiki dan mengevaluasi tayanganya yang dianggap menuai pro dan kontra
dimasyarakat. Evaluasi yang akan dilakukan oleh pihak Trans7 antara lain terkait
74
dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat speliing-nya, pelafalan ayat suci
yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi. Seperti yang terlihat dalam teks
berita berikut ini :
“Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan
visualisasi, dubbingyang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci
yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi.”
Detail berikutnya terlihat dari pernyataan pihak Trans7 setelah melakukan
mediasi bahwa pihak Trans7 akan merubah konten ddan materi, yang lebih
menghargai perbedaan pendapat. Namun pihaknya secara konsep, judul, dan
program Khazanah Trans7 tidak berubah.
Selanjutnya detail juga terlihat dari pernyataan pihak Trans7 yang akan
menghindari tema tema yang kontrovesial, dan akan memilih tema yang lebih
umum dan penjelasan dari pemimpin Redaksi Trans7, Titin Kosmari menyatakan
bahwa acara Khazanah Trans7 tidak bermaksud sengaja memecah belah umat
islam dan menyisipkan paham Wahabi. Seperti terlihat dalam teks berita berikut
ini:
“Kami juga akan menghindari tema-tema yang kontroversial, akan
memilih tema yang lebih umum," ujar Titin yang memastikan acara
Khazanah tidak bermaksud sengaja memecah belah umat islam dan
menyisipkan paham Wahabi.”
Dengan strategi semacam ini, yang tergambar dimata pembaca adalah
pengakuan oleh pihak Khazanah Trans7 tentang pelanggran isi tayangannya yang
menyimpang, karena dalam teks berita diatas pihak Trans7 menjelaskan tentang
75
kesalahan apa saja yang terdapat pada tayangannya tersebut dan pihaknya akan
melakukan perbaikan serta evaluasi terhadapat tayangannya.
3. Pranggapan
Praanggapan dalam berita ini terlihat dari pernyataan berikut yaitu pihak
Trans7 kedepannya akan lebih berhati-hati dalam memilih tema dan kontennya.
Terlihat dalam uraian berikut :
“"Kami akan lebih hati-hati memilih tema dan konten," kata Pemimpin
Redaksi Trans 7, Titin Rosmasari”
Praanggapan selanjutnya terlihat dalam teks berikut yang menyatakan
tayangan Khazanah Trans7 dianggap telah menanyangkan konten yang memicu
keresahan di masyarakat dan menuai pro dan kontra di masyarakat.
“Karena dianggap telah menayangkan konten yang memicu keresahan
masyarakat, Trans 7 siap memperbaiki dan mengevaluasi jika ada hal-hal
yang kurang tepat dalam tayangan berdurasi 30 menit ini.”
d. Sintaksis
1. Koherensi
Berita ini juga didukung dengan pemakaian koherensi dalam kalimat,
koherensi yang ditemukan dalam teks, yaitu
Usai menempuh langkah mediasi, Titin mengatakan Trans7 ada niatan
untuk merubah konten dan materi, yang lebih menghargai perbedaan
pendapat.(kalimat pertama)
Namun, ia memastikan secara konsep, judul, dan program acara Khazanah
tidak berubah, hanya pemilihan tema dan konten saja yang akan lebih
berhati-hati.(kalimat kedua)
76
Teks ini merupakan dua kalimat sebagai kalimat penjelas. Kalimat
penjelas ditandai dengan pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Dan terdapat
dua kalimat , pada kalimat kedua adalah penjelas atau keterangan dari kalimat
pertama.
2. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat dalam teks berita ini dapat dilihat pada kalimat :
Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan
visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci
yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi.
Teks ini merupakan kalimat pasif yang menempatkan kata Trans7 sebagai
objek dan penempatan kata tersebut ditengah kalimat. Ini menjelaskan tentang
pengakuan Trans7 prihal isi perbaikan atau evaluasi yang dilakukan oleh
pihaknya terkait dengan visualisasi, dubbing, pelafalan ayat suci, narasi yang
salah.
3. Kata Ganti
Teks berita ini juga menggunakan kata ganti. Dalam teks, kata ganti
digunakan untuk menyamarkan yang sebenarnya.
Kata ganti ini terdapat pada teks :
”Setelah melakukan mediasi dengan perwakilan masyarakat yang
mengadukan acara ini dan ditengahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Trans 7 selaku pihak yang
menayangkan acara Khazanah pun berjanji akan mengubah konten di
dalam acara tersebut”
77
Dan kata ganti atas terdapat pada kata perwakilan masyarakat ini
menunjukkan sikap reprentasi kebersamaan atas pelaporan yang dilakukan oleh
masyarakat kepada pihak Khazanah Trans7.
Kata ganti juga terlihat pada teks berita berikut :
“Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan
visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci
yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi”
Dan kata ganti atas nama pihak Trans7 menunjukkan sikap reprentasi
kebersamaan atas kesalahan yang dibuat oleh salah satu program acara Trans7
tersebut.
e. Stilistik
Leksikondari teks berita ini juga terdapat pemakaian leksikon. Misalnya
yang telihat dari teks berikut :
“Setelah melakukan mediasi dengan perwakilan masyarakat yang
mengadukan acara ini dan ditengahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Trans 7 selaku pihak yang
menayangkan acara Khazanah pun berjanji akan mengubah konten di
dalam acara tersebut.”
Kata mengadukan pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan
tentang pihak masyarakat melakukan pelaporan atau mengajukan perkara kepada
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait isi tayangan Khazanah Trans7 yang
menyimpang. Kata mengadukan juga mempumyai arti sebagai mengajukan
perkara.
78
Kemudian terlihat juga pada paragraf berikut :
“Karena dianggap telah menayangkan konten yang memicu keresahan
masyarakat, Trans 7 siap memperbaiki dan mengevaluasi jika ada hal-hal
yang kurang tepat dalam tayangan berdurasi 30 menit ini”
Kata memicu pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan tentang
pihak Khazanah Trans7 telah menanyangkan isi tayangan keagamaan yang
menyiampang dan mengakibatkan keresahan dimasyarakat. Kata memicu juga
mempunyai arti menggerakkan sesuatu yg berakibat membahayakan.
Pemakaian leksikon juga terlihat dalam teks berita berikut ini :
“Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan
visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci
yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi.”
Kata evaluasi pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan
tentang pihak Trans7 akan melakukan penilaian kembali terhadap isi tayangannya
yang menyimpang, serta melakukan perbaikan pada tayangannya. Kata evaluasi
juga mempunyai arti sebagai upaya penilaian secara teknis.
f. Retoris
Grafis pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu terdapat gambar dengan
tulisan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan kepanjangan dari kata KPI yaitu
Komisi Penyiaran Indonesia, serta dibawa tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga
Negara Independen dan disebelah kanan tulisan KPI terdapat lambang garuda
Indonesia. Dan menggunakan huruf miring pada kata dubbing dan spelling yang
masing masing mempunyai arti. Arti dari dubbing pengisian suara atau narasi atau
79
bias diartikan juga sebagai perekaman suara manusia secara sinkron dengan
gambar film. Dan arti dari spelling adalah penyebutan kata.
Tabel 2.3
Temuan Elemen Teks Berita
“Acara Khazanah Ditegur KPI, Ini Tanggapan Trans7
Struktur wacana Elemen Keterangan
Struktur Makro
(Tematik)
Topik/Tema a. Acara Khazanah Ditegur KPI, ini
Tanggapan Trans7
Superatruktur
(Skematik)
Skema Skema pemberita ini dimulai dengan
judul berita yaitu Acara Khazanah
“Ditegur KPI, ini Tanggapan Trans7”
Pada bagian awal dimulai dengan
tanggapan dari pihak Trans7 tentang
pelanggaran tentang isi tayangan
yang menyimpang sehingga menuai
pro dan kontra dimasyarakat. Pihak
Trans7 selaku yang melakukan
pelanggaran pun berjanji untuk
merubah konten dalam acara
tersebut. Dan terdapat tanggapan dari
pihak Trans7 yang mengatakan
pihaknya akan lebih berhati hati
dalam memilih tema dan konten
80
yang akan ditayangan.
Selanjutnya pada bagaian tengah
pernyataan dari pihak Trans7 yang
akan melakukan pembenaran dan
akan melakukan evaluasi terhadap
tayangannya karena dianggap telah
menayangkan konten yang memicu
keresahan masyarakat. Evaluasi yang
akan dilakukan pihak Trans7 terkait
dengan visualisasi, dubbing yang
kurang tepat spillingnya, pelafalan
ayat-ayat suci yang kurang benar,
dan ketidak cocokan narasi.
Pada bagian ahkir berita menjelaskan
tentang dengan pernyataan dan
pihak Trans7 yang menyatakan
pihaknya akan menghindari tema-
tema yang kontroversial, dan akan
memilih tema yang lebih umum serta
merubah konten dan materi yang
lebih menghargai perbedaan
pendapat namun pihak Trans7
memastikan secara konsep, judul dan
81
program acara Khazanah Trans7
tidak berubah, hanya pemilihan tema
dan konten saja yang akan lebih hati-
hati.
Struktur Mikro
(Semantik)
Latar Latar berita ini muncul dari aduan
masyarakat yang menganggap tayangan
Khazanah Trans7 menyimpang dari
ajaran agama Islam dan menuai pro dan
kontra dimasyarakat, dan tanggapan
pihak Trans7 terkait pelanggaran yang
dilakukan oleh pihaknya. (terdapat pada
paragraf pertama)
Detail Detail berita ini terlihat dari tanggapan
pihak Trans7 yang akan memperbaiki
dan mengevaluasi tayanganya yang
dianggap menuai pro dan kontra
dimasyarakat. Evaluasi yang akan
dilakukan oleh pihak Trans7 antara lain
terkait dengan visualisasi, dubbing yang
kurang tepat speliing-nya, pelafalan ayat
suci yang kurang benar, dan ketidak
cocokan narasi. (terdapat pada paragraf
82
5)
Maksud Maksud dalam memberita ini
menjabarkan tanggapan pihak Trans7
terkait pelanggaran isi tayangannya dan
melakukan berbaikan dan evaluasi
terhadap tayangaannya.
Praanggapan Praanggapan dalam berita ini yaitu pada
kalimat “Kami akan lebih hati-hati
memilih tema dan konten," kata
pemimpin redaksi Trans7 (terdapat pada
paragraf 3)
Karena dianggap telah menayangkan
konten yang memicu keresahan
masyarakat, Trans7 siap memperbaiki
dan mengevaluasi jika ada hal-hal yang
kurang tepat dalam tayangan berdurasi
30 menit ini. (terdapat pada paragraf 4)
Sintaksis Koherensi Usai menempuh langkah mediasi, Titin
mengatakan Trans7 ada niatan untuk
merubah konten dan materi, yang lebih
menghargai perbedaan pendapat.
(kalimat pertama) Namun, ia
83
memastikan secara konsep, judul, dan
program acara Khazanah Trans7 tidak
berubah, hanya pemilihan tema dan
konten saja yang akan lebih berhati-
hati.(kalimat kedua). (terdapat pada
paragraf 7)
Bentuk
Kalimat
Evaluasi yang akan dilakukan oleh
Trans7 antara lain berkaitan dengan
visualisasi, dubbing yang kurang tepat
spelling-nya, pelafalan ayat suci yang
kurang benar, dan ketidak cocokan
narasi. (paragraf 5)
Kata Ganti Setelah melakukan mediasi dengan
perwakilan masyarakat yang
mengadukan acara ini dan ditengahi oleh
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan
Majelis Ulama Indonesia (MUI), Trans7
selaku pihak yang menayangkan acara
Khazanah Trans7 pun berjanji akan
mengubah konten di dalam acara
tersebut (terdapat pada paragraf 2)
Evaluasi yang akan dilakukan oleh
84
Trans7 antara lain berkaitan dengan
visualisasi, dubbing yang kurang tepat
spelling-nya, pelafalan ayat suci yang
kurang benar, dan ketidak cocokan
narasi (terdapat pada paragraf 5)
Stilistik Leksikon Leksikon berita ini terdapat pada kata :
Mengadukan ( paragraf 2), Memicu (
paragraf 4), Evaluasi (paragraf 5)
Retoris Grafis Pada berita ini terdapat juga grafis,
yaitu terdapat gambar dengan tulisan
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan
kepanjangan dari kata KPI yaitu Komisi
Penyiaran Indonesia, serta dibawa
tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga
Negara Independen dan disebelah kanan
tulisan KPI terdapat lambang garuda
Indonesia. Dan menggunakan huruf
miring pada kata dubbing dan spelling
yang masing masing mempunyai arti.
Arti dari dubbing pengisian suara atau
narasi atau bias diartikanjuga sebagai
Perekaman suara manusia secara sinkron
85
dengan gambar film. Dan arti dari
spelling adalah penyebutan kata.
B. Analisis Kognisi Sosial Pemberitaan Pelanggaran Penyiaran yang
dilakukan oleh Program Khazanah Trans7padaRepublika Online
Dalam memahami sebuah teks, kognisi sosial menjadi hal terpenting. Pada
umumnya teks diasumsikan tidak mempunyai makna namun anggapan tersebut
salah karena teks tersebut diberikan makna oleh pemakai bahasa (penulis). Makna
inilah yang dikonstruksi oleh penulis.
Dalam menganalisis struktur kedua wacana Van Dijk, diperlukannya
menganalisis kesadaran mental dari penulis atau pembuat berita dilihat dari
pemberitaan pelanggaran program Khazanah Trans7, naskah ini tidak terlepas dari
konstruksi teks serta mental dari penulis. Tentunya, Republika Online (ROL)
sebagai media yang menjunjuk tinggi kepentingan umat Islam memiliki nilai,
pengaruh, dan ideologi yang memengaruhi terbentuknya teks tersebut.
Dalam pemberitaan pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh program
telivisi Khazanah Trans7 pada ROL, ini menjadi tiga berita yang terpisah yaitu
yang pertama berita tentang banyaknya aduan masyarakat terhadap isi tayangan
Khazanah Trans7 yang menyimpang. Pada bagian kedua diberitakan tentang
86
pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) belum memberi sanksi kepada pihak
Trans7 terkait pemanggilannya oleh KPI. Dan yang ketiga diberitakan tentang
tanggapan pihak Trans7 terkait pemanggilan KPI dan pelanggaran yang
dilakukannya oleh pihaknya.
Dalam kasus ini, ROL bermaksud memberitahukan kepada pembaca bahwa
telah terjadi pelanggaran penyiaran tentang isi tayangan keagamaan oleh
Khazanah Trans7 yang dianggap masyarakat (pelapor) sebagai tayangan yang
menyimpang dari ajaran Agama Islam dan pihak Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) telah melakukan teguran terhadap pihak Khazanah Trans7.
Kasus pelanggaran penyiaran ini menjadi pemberitan di beberapa media, salah
satunya adalah Republika Online (ROL) adalah sebuh media massa yang
mayoritas pembacanya muslim. ROL mengikuti perkembangan berita ini dari awal
hingga perkembangan terahkir. Dan tim dari redaksi ROL hadir dalam proses
mediasi yang dilakukan oleh pihak KPI.
Dikutip dari wawancara ketika peneliti bertanya mengenai bagaimana proses
pra produksi sebelum berita diangkat, Djoko Sadewo sebagai staf redaksi dari
ROL menjelaskan tentang prosedur awal perencanaan liputan.
“Bahwa satu hal harus dilakukan oleh media itu melakukan perencanaan.
Suatu perencanaan dilakukan berdasarkan fakta dan data-data yang bersangkutan
dengan peristiwa yang terjadi.Setiap hari Republika Online melakukan rapat
redaksi dua kali. Rapat pertama, pada jam 10 pagi, yaitu seluruh redaktur
melaporkan berita-berita yang ada pada saat itu. Kemudian mancari informasi
yang kuat dari seluruh berita laporan, yang nantinya akan dimuat pada halaman
berita. Sedangkan rapat kedua jam 2 siang yaitu rapat finishing. Biasanya pada
87
jam tersebut sudah ada perkembangan, dan mungkin ada perubahan segala macam
tentang apa saja yang ingin diangkat dan ditulis oleh Republika Online”.3
Terkait dengan konstruksi sosial dan kognisi sosial dalam memposisi
dirinya sebagai media yang netral, ROL hanya menggumpulkan fakta dan
menyampaikannya ke publik. Dimana ada sebuah fenomena, ketika KPI yang
memberikan teguran kepada media lain (Trans7) yang dianggap melakukan
pelanggaran, pihak ROL hanya menginformasikan berita tersebut kepada
masyarakat atau pembaca bahwa terjadi pelanggaran tentang isi tayangan yang
menyimpang dari ajaran Islam yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 dan kasus
ini telah dilaporkan kepada pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), tanpa ada
maksud tertentu karena posisi Republika Online (ROL) dan Trans7 adalah
sejajar.4 Namun tujuan lain dari ROL memberitakan kasus ini adalah supaya
masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam memilih tayangan yang layak untuk
dikonsumsi dan tidak menutup kemungkinan ROL memberitakan kasus ini untuk
kepentingan dari Republika Online dari segi ekonomi salah satunya yang
berhubungan dengan retting dari ROL.5
Strategi yang digunakan Van Dijk untuk mengetahui model yang digunakan
wartawan atau penulis naskah dalam memahami peristiwa tentang isu pelanggaran
penyiaran isi tayangan keagamaan yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 adalah
dengan melakukan empat strategi.
3Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September
2014 4Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September
2014 5 Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2
September 2014
88
Strategi yang pertama itu adalah seleksi.Seleksi adalah strategi yang kompleks
untuk menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa, dan informasi diseleksi oleh
wartawan kemudian ditampilkan ke dalam berita.Setiap media maupun wartawan
memiliki ideologinya masing-masing. ROL merupakan media Online yang
berbasis Islam. Dalam penentuan dan memilih tema liputan di ROL didiskusikan
oleh manajemen redaksi. Setelah disetujui oleh semua redaksi, wartawan
selanjutnya melakukan reportase. ROL dalam melakukan reportase dan memilih
narasumber yang akan dimintai keterangan terkait dengan kasus pelanggaran
penyiaran tersebut.
“Dalam proses membuatan berita di Republika Online sama seperti media-media
lain pada umumnya, kami melakukan rapat redaksi, menentukan tema, judul,
narasumber dan lain-lain. Namun dalam mengangkat sebuah berita tim Rol
berlandasan dengan kaidah jurnalistik. Dan memilih informasi yang yang akan
diangkat, bahwa informasi tersebut penting atau tidak untuk masyarakat”6
Kedua yaitu reproduksi. Setelah menggunakan strategi pertama yaitu
penyeleksi tema yang dipilih, reproduksi kisah yang berkaitan dengan perolehan
informasi dari narasumber. Dalam hal ini, Republika Online (ROL) mencari data
sebanyak-banyaknya ketika reportase dan mengkonfirmasikan kembali kepada
narasumber. Selain itu juga, editor mengkroscek setiap data, dialog narasumber,
detil kejadian yang benar-benar akurat sebelum sampai kepada publik. Dalam
menentukan judul, gagasan, dan fakta yang dipilih untuk ditulis, ROL mengaju
pada fakta-fakta yang ada.
Dalam pemberitaan kasus pelanggaran penyiaran ini ROL membagi berita
tersebut menjadi tiga bagian. Yaitu yang pertama “Banyaknya aduan masyarakat”
6 Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September 2014
89
dalam judul ini pihak ROL ingin menampilkan fakta tentang banyaknya
masyarakat yang melapor kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang isi
tayangan khazanah Trans7 yang menyimpang dari ajaran Islam dan dalam
pemberitaan dijelas beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pihak Khazanah
Trans7.
Pada judul yang kedua, “KPI panggil Tim Khazanah Trans7” dalam judul ini
pihak ROL ingin menampilkan fakta dari berita tersebut bahwa pihak Trans7 yang
belum diberi sanksi yang tegas oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena
pihak Trans7 akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki tayangan yang
menyimpang tersebut. Dan penempatan kata KPI yang berada diawal kalimat
merupakan subjek pada judul tersebut, sehingga memberi kesan KPI sebagai
pihak yang berwenang untuk memberi sanksi terhadap pihak yang melakukan
pelanggaran, belum tegas dalam mengangani kasus pelanggaran tersebut.dan
dalam judul berita ini, pihak Republika Online (ROL) tidak bermaksud untuk
menjatuhkan pihak KPI. Pada judul berita yang ketiga tertulis “Acara Khazanah
ditegur KPI, ini Tanggapan Trans7”, pada judul berita ini ROL menjelaskan
tentang tanggapan dari pihak Trans7 terkait dengan pelanggaran yang mereka
lakukan, dan pihak Khazanah Trans7 siap untuk memperbaiki tayangan yang
menyimpang tersebut.
Strategi ketiga adalah kesimpulan. Setelah penyeleksian tema serta
narasumber dan reproduksi informasi dari narasumber, selanjutnya adalah proses
penyimpulan. Data dari liputan dan informasi narasumber dikemas dalam satu
teks naskah utuh, yang didalamnya terbagi dalam tiga pemberitaan. Konstruksi
90
dari tiap berita ini termasuk ke dalam pengetahuan wartawan tentang kasus
pelanggran penyiaran tersebut.
Strategi keempat, transformasi lokal. Strategi ini berhubungan dengan
bagaimana peristiwa tersebut ditampilkan. Dalam pemberita pelanggaran
penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 tekait tentang isi tayangan
keagamaan. Sebuah informasi atau data yang berkaitan dengan peristiwa tokoh
dikemas dengan menarik agar pembaca mampu menyerap informasi dari
pemberitaan tersebut.7
Sebagai media online yang memiliki visi dan misi mencerdaskan bangsa,
penembangkan budaya, serta peningkatakan keimanan dan ketakwaan, Republika
Online (ROL) ingin menampilkan warna lain dalam kasus pelanggaran penyiaran
ini, dimana republika online lebih mementingkan kepentingan umat Islam karena
tidak ada ideologi tertentu yang melatarbelakangi pemberitaan pelanggaran
penyiaran tersebut.
“Tidak ada Ideologi yang melatar belakangi kasus ini, tapi warna yang
dihadirkan oleh Rol adalah lebih berkepentingan tentang umat Islam. Islam yang
modern, Islam yang yang netral bukan islam yang liberal ataupun islam yang
capital”8
Pada teks berita menjelaskan bahwa pihak ROL hanya berkepentingan
menyampai informasi kepada pembaca bahwa telah terjadi pelanggaran penyiaran
terhadap isi tayangan keagamaan. Hal tersebut tergambar dari bahasa yang
digunakan yang cenderung netral dan tidak mengandung makna sensasional.Dan
7Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September
2014 8Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September
2014
91
ROL sebagai institusi yang berkepentingan menjaga dan menginformasikan
kepublik tentang tayangan-tayangan yang menyebabkan kerugian dimasyarakat.
“Kami memandang kasus ini secara netral, nah kenapa diangkat kasus ini
dalam pemberitaan karena kami menganggap kasus ini penting untuk masyarakat
ketahui bahwa ada pihak masyarakat lain yang melapor ke KPI bahwa tayangan
televisi tersebut melakukan kesalahan dan kami bertugas sebagai media yang
memberikan informasi kepada masyarakat, agar publik tidak melan mentah-
mentah tentang kasus pelanggaran tersebut.
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa Republika Online (ROL)
ingin pemberitahu kepada masyarakat tentang adanya laporan oleh pihak
masyarakat (pelapor) tentang kesalahan dalan tayangan keagamaan yang telah
dilaporkan kepada pihak yang berwenang yaitu Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI). Dalam hal ini ROL hanya berkepentingan memberi informasi kepada
masyarakat (pembaca) dan menjaga masyarakat tentang tayangan-tayangan yang
dapat merugikan masyarakat, terlihat dari visi dari ROL yang berusaha menjadi
perusahaan media terpadu, serta dikelola secara professional islami sehingga
berpengaruh dalam proses pencerdasakan bangsa, pengembangkan kebudayaan,
serta peningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta berideologi Islam modern,
Islam yang netral bukan Islam yang liberal ataupun Islam yang kapital.
92
C. Analisis Konteks Sosial Pelanggaran Penyiaran yang Dilakukan oleh
Program Khazanah Trans7 pada Pemberitaan Republika Online
Tingkatan ketiga dari analisis Van Djik adalah konteks sosial. Konteks
sosial menganalisis bagaian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat.
Sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis interteksual dengan meneliti
bagaimana wacana tentang suatu diproduksi dan dikontruksi dalam masyarakat.
Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukan bagaimana makna yang
dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan
legitimasi. Menurut Van Djik, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua
kunci penting yaitu kekuasaan dan akses.
Dalam pemberitaan pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah
Trans7 mendapat protes keras dari masyarakat yang merasa tayangan tersebut
meresahkan. Aksi protes dan pelaporan yang dilakukan masyarakat ini menuai pro
dan kontra dimasyarakat, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju mengenai isi
tayangan Khazanah Trans7 tersebut. Tuntutan yang disuarakan oleh masyarakat
ialah agar tim Khazanah Trans7 mengakui atas kesalahan pada isi tayangannya
yang penyimpangan terhadap ajaran Agama Islam dan berisi muatan hal-hal
bersifat amaliyah disalah artikan seperti ziarah kubur dianggap sirik, serta narasi
93
dan gambar tidak sesuai, lafal Al-Quran yang kurang tepat. Hal tersebut yang
membuat sebagaian masyarakat (pelapor) merasa resah dengan isi tayangan
tersebut.
Sementara, dalam Islam hukum dari ziarah kubur adalah sunnah.
Berziarah kubur adalah sesuatu hal yang disyariatkan dalam agama, hal ini
berdasarkan hadits-hadits Rasulullah tentang disyariatkannya ziarah kubur di
antaranya:
a. Hadits Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallâhu „anhu dari Rasulullah
bersabda,
إني كنت نهيتكم عن سيارة القبىر فشوروها
”Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka
(sekarang) ziarahilah kuburan.”
b. Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Muslim (3/65 dan 6/82) dan Imam
Abu Dâud (2/72 dan 131) dengan tambahan lafazh,
زكم الخزة فإنها تذك
“Sebab ziarah kubur itu akan mengingatkan pada hari akhirat.”
Maka jelaslah bahwa hukumnya dari ziarah kubur adalah sunnah, artinya
apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak akan
disiksa.9
Selain itu pihak Khazanah Trans7, dalam salah satu tayangannya telah
menyinggung perasaan sebagaian umat Islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah di
9Wawancara Pribadi dengan H. Rusli, Jakarta 5 Oktober 2014.
94
Indonesia.10
Sementara pihak Ahlus Sunnah Wal Jama'ah melalui ketuanya, KH
Tobary Syadzily, serta Forum Pembela Islam (FPI) meminta agar pihak Khazanah
Trans7 mengakui ideologi alirannya, dan seluruh tim redaksi program acara
Khazanah Trans7 untuk berikrar dan mengakui dengan sungguh-sungguh bahwa
mereka adalah penganut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
Di kalangan masyarakat umum, aksi protes juga dilakukan, terlihat pada
media sosial seperti facebook dan blog-blog yang ditulis oleh sebagaian
masyarakat, terlihat bahwa masyarakat menolak dan menegaskan bahwa
tayangan-tayangan Khazanah Trans7 sangat meresahkan. Dan mengimbau agar
umat Islam ataupun masyarakat perlu mewaspadai dan lebih mengontrol terhadap
tayangan yang mereka tonton, khususnya tayangan tentang nilai-nilai keislaman.11
Menurut beberapa situs-situs Islam di Indonesia mengatakan bahwa
tayangan Trans7 yang diadukan melanggar Pasal 1, 2 dan 8 kode etik jurnalistik,
karena tidak berimbang, memuat gambar yang tidak disertai keterangan tentang
sumbernya, serta melanggar prinsip untuk tidak memberitakan hal-hal yang
bermuatan prasangka atau diskriminasi atas dasar SARA.12
Melihat dari beberapa komentar masyarakat tentang kasus ini, mereka
berharap Trans7 untuk melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh terhadap
tayangan program Khazanah Trans7, agar pelanggaran serupa tidak terjadi lagi.
Trans7 hendaknya memperhatikan dan menghormati keragaman pemahaman dari
10
Html://kompasiana.com/televisi/2013/04/18/pihak-khazanah-trans-7-mengakui-kesalahan-dan-
meminta-maaf-kepada-umat-islam-ahlussunnah-wal-jamaah-indonesia-547590.html 11
http://www.sarkub.com/2013/kebohongan-khazanah-trans7-dalam-memaknai-sholawat.html 12
http://www.islamtimes.org/vdcezv8xxjh8nwi.rabj.txt
95
pemeluk agama Islam di Indonesia. Merekomendasikan kepada jajaran pimpinan
redaksi Trans7 untuk lebih ketat mengawasi dalam proses produksi program
Khazanah, terutama dalam hal pemenuhan standar, kaidah, dan fungsi jurnalistik
televisi.
Namun tidak semua masyarakat menganggap tayangan Khazanah Trans7
meresahkan. Ada beberapa masyarakat yang pro terhadap program acara
keagamaan ini dan berharap program acara ini tetap dihadirkan namun pihak
Khazanah Trans7 harus lebih berhati-hati dalam memilih konten yang akan
ditayangkan, hal ini terlihat dari beberapa komentar di forum-forum yang pro
terhadap program acara Khazanah Trans7.13
Manyangkut pemberitaan ini dan berdasarkan undang-undang penyiaran
No. 32 tahun 2002, terlihat bahwa kasus ini melanggar undang-undang penyiaran
antara lain :
1. Pasal 4
a. Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi
sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan
perekat sosial.
b. Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.
13
http://mediaumat.com/wawancara/4622-104-uu-nya-menyulitkan-kpi-untuk-bertindak.html
96
Khazanah Trans7 merupakan program acara televisi yang berfungsi
sebagai media informasi dan pendidikan, karena program ini mencerdaskan
masyarakat dengan menyajikan seputar nilai-nilai keislaman, hadist-hadist,
hukum-hukum islam, sejarah islam, dan lain sebagainya. Program ini juga
mempunyai fungsi kebudayaan, yaitu dengan membudayakan kehidupan yang
berakhlak, bertakwa, dan agamis.
2. Pasal 36
a. Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan
manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan,
kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta
mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.
Program Khazanah Trans7 merupakan program yang mengandung
berbagai informasi dan pendidikan terutama dalam nilai agama Islam, sehingga
memberikan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, serta moral
masyarakat, karena pada dasarnya ajaran Islam itu membahas mengenai akidah,
yakni perilaku terpuji. Program ini juga dapat menghasilkan persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, karena banyak episode yang menanyangkan mengenai
pentingnya tolong menolong antar sesama.
b. Isi siaran dilarang bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau
bohong;
Mengharamkan ziarah, tawassul, bershalawat badar, dan lain sebagainya
adalah salah satu hal yang menyesatkan. Karena pada dasarnya hal-hal tersebut
adalah sunnah, dan diperbolehkan oleh agama, asalkan niatnya tidak untuk
97
menyekutukan Allah. Sehingga dapat dikatakan beberapa tayangan Khazanah
Trans7 ini telah melanggar pasal 36 ayat 5 (a).
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis, menganalisis, dan menjelaskan bahasan-bahasan yang telah
dipaparkan pada bab-bab sebelumnya serta diperkuat dengan wawancara langsung
kepada Republika Online (ROL). Maka dapat disimpulkan bahwa pemberitaan
pelanggran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 edisi 17 April dan 18
April 2013 terlihat kurang mengkritik secara tegas atas kasus tersebut.
Secara umum pemberitaan pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh
Khazanah Trans7 terlihat hanya memberikan informasi kepada publik. Namun, dalam
wawancara langsung, ROL mengatakan bahwa ada tujuan lain selain hanya
menyampaikan informasi yaitu ini berisi sebuah himbauan. Himbauan ini ditujukan
kepada masyarakat untuk memperhatikan tayangan yang akan ditonton dan perlu
mengkontrol serta berhati-hati terhadap tontonan yang bersangkutan dengan nilai-
nilai keagamaan yang ditayangkan di stasiun televisi. Dan untuk Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) sebagai pihak yang berwenang mengawas dan mengontrol tayangan
yang disiarkan, seharus lebih tegas dalam menangani kasus-kasus pelanggaran yang
dilakukan oleh stasiun-stasiun televisi, karena jika KPI belum tegas dalam menangani
kasus pelanggaran, akan semakin banyak stasiun stasiun televisi yang akan
melakukan pelanggaran penyiaran. Dan kasus pelanggaran penyiaran ini juga
merupakan beban bagi pemerintah, jadi pemerintah juga harus tegas dalam
99
menanganu kasus pelanggran penyiaran tersebut, mengingat kasus ini sudah sering
terjadi berulang kali.
Berdasarkan analisis wacana model Teun A. Van Djik, penelitian teks berita
pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 yang di beritakan oleh
Republika Online (ROL) dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dilihat dari struktur teks, secara struktur makro, rangkaian tema yang dikemas
oleh ROL menjelaskan bahwa ROL memposisikan sebagai media umum untuk
memberikan sebuah informasi dan berusaha mengajak masyarakat untuk lebih
berhati-hati dalam menonton acara telivisi khususnya acara telivisi yang
menanyangkan tentang nilai-nilai keagamaan. Secara superstrukstur, ROL mengemas
alur berita dengan menggunakan skema. Setiap pemberitaan diawali dengan
menjelaskan situasi yakni proses dan jalannya peristiwa. Pada umumnya situasi
menjelaskan kisah utama pada peristiwa dan latar yang didukung dengan peristiwa.
Kemudian, ditampilkan komentar dari beberapa tokoh. Dalam kasus ini komentar
tentang pelanggaran penyiaran terhadap isi tayangan dikutip langsung dari pernyataan
masyarakat (pelapor), pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Trans7. Dan
secara mikro, ROL selalu memaparkan secara terang-terangan tentang isi tayangan
apa saja yang menyimpang seperti Ahlus Sunnah Wal Jama'ah diplesetkan dan sifat
amaliyah disalah artikan seperti ziarah kubur yang anggap sirik. Dalam pemilihan
kata, ROL melakukan pemilihan kata atas berbagai gaya bahasa dalam berita ini.
Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat langsung. Kata ganti yang digunakan
100
secara umum adalah kata ganti pernyataan dari narasumber dan pihak pihak yang
bersangkutan dalam kasus ini seperti pihak pelapor (masyarakat), pihak KPI dan
pihak Trans7. Dilihat dari kognisi sosialnya, wartawan ROL melakukan perencanaan
yang matang dalam mempersiapkan liputan dan mengemasan berita dilapangan
sesuai dengan ide kreatif wartawan. Wartawan ROL memiliki latar belakang
pengetahuan yang luas, sehingga ia memahami apa yang akan disampaikan.
Wartawan ROL mengemas kasus tersebut untuk informasi dan menghimbau kepada
masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menonton tayangan khusunya tayangan
yang berisi muatan keagamaan. Dalam mewancanakan kasus pelanggaran penyiaran
ini Republika Online (ROL) menempatkan diri ada posisi yang netral, namun ROL
juga mengimbau agar tidak ada lagi kasus seperti ini yang menayangankan isi
tayangan keagamaan yang menyimpang dari ajaran agama islam karena ini bisa
menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Dalam konteks sosial dapat diketahui bahawa ROL ingin memberitahukan
kasus ini kepada masyarakat, hal ini juga sebagai upaya agar pihak Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) sebagai pihak pengawas harus lebih tegas dalam menangani kasus-
kasus pelanggaran yang terjadi di Indonesia. Dan masyarakat juga harus bias memilih
tonton yang layak atau tidak untuk dikonsumsi.
101
B. Saran
Peneliti menyampaikan beberapa saran yang berkenaan dengan kasus pelanggaran
penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7, sebagai berikut :
1. Dalam menyajikan sebuah peristiwa, media dituntut untuk, memberikan
sebuah peristiwa dengan sebenarnya dan mengkomodir sebagai bentuk
kepentingan. Media harus memberikan apa adanya dan mencari narasumber
yang memang berkompeten mengenai kasus pelanggaran ini. Media harus
bias secara selektif, seminimal mungkin memberitakan berita yang tidak
menimbulkan aksi lanjutan.
2. Peneliti memberi saran kepada ROL seharusnya mengangkat berita
pelanggaran penyiaran ini sampai pada keputusan ahkir dan pemberitaan
tentang tayangan larat yang akan dilakukan oleh pihak Trans7 dan tindak
lanjut atas sanksi yang akan dijatuhkan oleh KPI kepada tim Khazanah
Trans7.
3. Dan kepada pihak KPI untuk benar-benar menangani kasus pelanggaran yang
terjadi di Indonesia, karena sudah banyak kasus pelanggaran yang dilakukan
oleh stasiun televisi dan belum mendapatkan sanksi yang tegas dari pihak
KPI.
103
103
DaftarPustaka
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotika, Analisis Framing, Jakarta: Remaja Rosdakarya,
2006
Al-Ustadz.H Usaman. NCK, Tata Cara Ziarah Kubur, Jakarta: Up.Firdaus, 2000
Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi,
Yogyakarta: Gintanyali, 2004
As.Haris Sumandria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Paduan
Praktis Jurnal Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2006
Bahasa, Pusat Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka 1988
Bungin, Burhan. Penetian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2010
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi, Jakarta; Kencana, 2007
Company Profile.Pusat Data Republika Online
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar AnalisisTeks Media, Yogyakarta: Lkis,
2001
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, Yogyakarta:
Lkis, 2001
Margareth Poloma, Sosiologi Kontemporer Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada,
2004
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktik Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2006
Ruslan, Rosady. Metodologi Penelitian Publik Realation Dan Komunikasi,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.
104
104
Sobur, Alex. AnalisisTeks Media SuatuPengantarUntukAnalisisWacana,
Semiotika, Dan AnalisisFraming.Bandung: Rosdakarya, 2009.
Sumandiria, Dalam Indah Suryawati. Ed. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori Dan
Praktik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.
Undang-Undang Penyiaran. Jakarta: Pustaka Pelajar. 2006
Zaenuddin.HM.The Journalist. Jakarta:SimbiosaRekatama Media, 2011
105
105
Referensi Internet
Www.Republika.Co.Id
Http://Www.Republika.Co.Id/Berita/Nasional/Umum/13/04/17/Mlerz4-Kpi-
Belum-Beri-Sanksi-Program-Khazanah-Trans-7
Http://Www.Kpi.Go.Id/Download/Regulasi/UU/No.32Tahun/2002/Tentang/Penyi
aran.Pdf
Html://Kompasiana.Com/Televisi/2013/04/18/Pihak-Khazanah-Trans-7-
Mengakui-Kesalahan-Dan-Meminta-Maaf-Kepada-Umat-Islam-Ahlussunnah-
Wal-Jamaah-Indonesia-547590
Http://Www.Sarkub.Com/2013/Kebohongan-Khazanah-Trans7-Dalam-
Memaknai-Sholawat/
Hasil Wawancara Dengan Djoko Sadewo Sebagai Redaktur Republika Online
pada tanggal 2 September 2014
Bagaimana kebijakan Redaksi Republika Online dalam Menentukan suatu Isu
yang akan ditampilkan ?
Secara umum ada tantangan besar bagi media-media.Saya bicara secar umum
dul. Jadi tiap media jadi, ada beberapa media :cetak, elektronik, dan online. Masing
masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Saya contohkan, misalnya
media televisi, di televisi peristiwa yang terjadi bisa diketahui langsung,termasuk
radio juga bisa mengabarkan secara langsung peristiwa tersebut. Lalu media online itu
sama halnya seperti media cetak harus ada suatu perencanaan daluhu, walapun tidak
sedetail media cefak atau koran,
Suatu hal yang harus dilakukan oleh media online dalam membuat suatu berita harus
melakukan perencanaan, harus sesuai dengan dengan fakta dan data-data yang akurat,
misalnya ada suatu kasus korupsi, belum tentu kita akan mengangkat kasus korupsi
secara garis besar dan secara umum. Nah sebelumnya kami harus melalukan
perencanaan terlebih dahulu, berita seperti apa yang ingin kita tampilkan kepada
khalayak. Setiap hari kita melakukan rapat redaksi dua kali yang pertama pagi hari
dan yang kedua sore hari dan seluruh redaktur memberikan informasi berita apa yang
ingin diangkat misalnya kasus korupsi, bbm, kriminal, ekonomi atau pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan masyarakat ataupun pelaku media, baru kemudian kita
mencari informasi sesuai fakta, dan tim kami terjun langsung ketempat kejadian dan
mencari fakta ke narasumber secara langsung, sehingga berita bisa kita olah secara
langsung karena ini media online. Namun secara kesuluruhan dalam membuat berita
kita sama seperti halnya media cetak, harus ada perencanaan terlebih dahulu.
Bagaimana ROL memandang kasus pelanggaran tersebut ?
Mengumpulkan fakta dan menyampaikan kepublik,itu adalah kerja jurnalistik,
posis republika dengan media-media yang bersangkutan dalam kasus ini adalah
sejajar. Nah, kita itu media, dimana kita bekerja jurnalistik, dimana ada sebuah
fenomena, komisi penyiaran itu memberikan terguran ke media lain yang dianggap
melakukan pelanggaran terhadap tayangannya. Hal tersebut kami anggap informasi
yang perlu diketahui oleh khalayak.Tetapi kita tidak mempunyai wewenang untuk
menilai kasus tersebut karena disini kita posisi republika sebagai media yang netral.
Kita bukan penilai agama islam kita hanya pengabarkan berita, yang
berwenang menilai adalah kpi. Kita hanya melihat kpi itu memberi teguran kepada
televisi tersebut. Persoalan terlevisi A melalukan pelanggaran kareana dianggap
menyimpang, itu yang menilai bukan kita tapi kpi, kita hanya memberitakan kpi
menengur tv tersebut, dalam pemeberitaan ini kita mengutip apa yang sampaikan oleh
pihak kpi dimana tvtersebut melakukan pelanggran ini..Ini ..Ini . Dan kita hanya
melihat, mengabarkan dan memberitakan menemukan fakta bahwa tv A melakukan
pelanggaran, itu saja.
Apa yang melatar belakangi tim Rol dalam menulis berita ?
Kita hanya melihat peristiwa yang brrkembang dimasyarakat, tapi kita bukan
seorang yang menciptakan atau mengkonstruksi sebuah peristiwa, dalam membuat
berita kita hanya mengangkat isu yang berkembang dimasyarakat, dan mencacat
peristiwa, misalnya ada ibu-ibu yang protes ke tv A, tv itu telah melanggar ini... Ini...
Ini..., nah kita mengabarkan ada ibu-ibu yang memprotes bahwa tv A melakukan
pelanggran, nah kita hanya memberitakan kasus tersebut sesuai fakta.
Kami memandang kasus ini secara netral, nah kenapa diangkat kasus ini dalam
pemberitaan karena kami menganggap kasus ini penting untukmasyarakat ketahui
bagwa ada pihak masyarakat lain yang melapor ke kpi bahwa ada tayangan tv tersebut
melakukan kesalahan dan kami bertugas sebagai media yang memberikan informasi
kepada masyarakat, agar publik tidak menelan mentah mentah tentang kasus
pelanggaran tersebut.
Menurut tim rol dalam kasus ini, hal apa yang menarik sehingga kasus
pelanggaran ini diangkat menjadi berita ?
Hal ini menarik karena ini sebuah acara , bagaimanapun kpi adalah
lembagayang bertugas melakukan pemantauan terhadap tv yang dianggap baik atau
buruk, atau sebuah tv ini tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak. Hanya sebatas itu
aja, karena hal ini menarik, kareana peristiwa yang ditegur adalah acara tv yang
kebutulan berkaitan dengan keagamaan, adaa konten agama yang ditayangkan lalu
mendapat geguran oleh kpi, itu menjadi hal menarik kerana apa karena republika
memang berbasis islam, kita koran umum tapi kita memberikan informasi khusus yng
berkaitan dengan dunia islam.
Bagaimana alur pembuatn berita di rol ?
Alur pembuatan berita di rol itu sama saja seperti kerja jurnalistik, dimana ada
kpi ingin melakukan proses mediasi kasus pelanggaran tersebut, prosesnya sama
artinya kita melalukan liputan ke kpi untuk mendapatkan informasi sesuai fakta yang
terjadi, kita minta data kpda kpi, minta penjelasan kepada kpi kenapa mereka menegur
tv tersebut dan segala macam pertayangan, selanjutnya kita minta konfirmasi kepada
pihak televisi tersebut, tanggapan mereka apa,sikap mereka bagaimana, jadi tidak ada
yang membedaan kerja jurnalistiknya sama.
Dalam penulisan sebuah berita rol sama seperti media- media lainnya pada umumnya,
kami melakukan rapat redaksi, menentukan tema, judul narasumber dan lain-lain.
Namun dalam mengangkat sebuah berita tim rol belandasan dengan kaidah jurnalistik.
Dan memilih informasi yang akan diangkat,bahwa informasi tersebut penting tidak
untuk masyarakat.
Menurut tim rol kreteria suatu berita yang penting untuk diangkat itu seperti
apa ?
Sama sesuai dengan kaidah jurnalistik, apakah berita itu bermanfaat untuk
publik, iya kita anggkat sebagai sebuah berita, namun jika sebuah peristiwa kalo
hanya diberitakan menjadi sebuah masalah iya kami tidak angkat.
Lalu, siapakah yang bertanggung jawab menentukan isu berita ?
Yang bertanggung jawab dalam menentukan isu berita iya kalo di rol, yang
bertugas adalah pemred, kalo memang bermasalah, kita membuat berita menjadi
masalah, iya yang bertanggung jawab pemred, kaya misalnya kasus dani ahmad, dani
ahmad protes ke rol, iya kita dipanggil oleh dewan pers, kemudian mereka meminta
penjelasan, bagaimana kita mendapat berita tersebut, apakah dari segi jurnalistik
berita tersebut sesuai dengan kaidahnya atau lain-lain dan kita menjelaskan ke dewan
pers.
Bagaimana ideologi instusi ataupun pribadi yang melatarbelakangi penulisan
berita di rol ?
Tidak ada, karena disini beragam ideologi, orang yang berkerja disini itu dari
banyak pendidikan dan beragam pendidikan yang berbeda, dari beragam institusi
yang berbeda, umjr yang berbeda, tapi kalo kemuadian apakah warna yang ingin di
bawa oleh rol adalah warna yang kita hadirkan salah satunya adalah keagamaan atau
menjadi fokus ke isu isu hal atau peristiwa yang berkaitan dengan dunia islam, tapi
apakah latarbelakang disini sama? Beda, banyak disini ada orang nu, orang muhadiah,
orang nasionalis, dari ormas.Disini beragam jadi tidak ada ideologi khusus di rol.
Ideologi kita apa , ideologi kita ya republika dimana ideologi kita adalah islam yang
modern, islam yang kita bangun itu islam tengah yaitu islam yang tidak liberal atau
islam yang kapital.
Makna pembaca bagi tim rol
Kita memandang pembaca itu banyak, pembaca rol itu adalah masyarakat
umum, luas, kareana kita ingin memberikan nilai kepublik, jadi kita tidak
kosongandalam membuat berita, sekali pun kita mengabarkan berita , bukan berarti
hanya sekedar mengabarkan berita, tapi ada nilai yang ingin kita bangun, ketika kita
menulis berita islam, iya kita ingin ada nilai didalam berita tersebut, sehingga
masyarakat mendaoatvmanfaat dari apa yg kita beritakan.
Apakah makna rating menurut rol ?
Kita tidak ingin munafik bahwa urusan rating, kita punya kepentingan dalam
hal itu, tapi itu bukan menjadi tujuan tunggal dari sebuah pembuatan berita, bukan
kebutuhan tunggal kami, kita tidak munafik bahwa pembaca itu punya nilai khusus
untuk kami, banyak tujuan lain dari rol ini didirikan.
Hasil Wawancara Dengan bapak H.Rusli Guru di Masjelis Taklim daerah Condet
pada tanggal 10 Oktober 2014
Apakah hukum dari ziarah kubur menurut islam ?
Hukumnya ziarah kubur dalam islam adalah sunnah, tapi sebelumnya memang
rasullah melarang ziarah kubur tersebut karena takut ingkar, karena keimanan pada
waktu itu belum kuat, setelah perang badar, nabi pernah menziarahi dikuburan baqi,
dengan dasar itulah bahwa nabi pernah berziarah ke kubur baqi korban perang badar,
dan ada hadisnya yang tertera pada buku tersebut.
Jadi ziarah kubur itu hukumnya sunnah ?
Sunnah, karena itu merupakan amalan shaleh, ziarah kubjr itu maksudnya ,
untuk kita mengingat kematian, nah didalam kubur kita sudah tidak bisa berbuat
amalan, nah melalui ziarah kubur tersebut orang orang yangg mendoakan kita,
menjadi amalan untuk kita. Dan tergantung niat dari yang berziarah tersebut, mereka
berniat untuk mendoakan atau ingin mendapatkan sesuatu.
top related