urgensi penanggulangan kemiskinan multidimensi pada anak di

Post on 15-Jan-2017

227 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

URGENSI PENANGGULANGAN KEMISKINAN MULTIDIMENSI PADA ANAK DI INDONESIA

No. 3/2013

Anak dalam Konteks Pembangunan di IndonesiaMasadepanIndonesiatergantungpadakesejahteraananak-anakIndonesiayangjumlahnyamencapaisekitarsepertigajumlahtotalpenduduknya.MenurutSensusPenduduk2010,dari237,6jutajiwapendudukIndonesia,sekitar81,3jutaberusiadibawah18tahun,kelompokusiayangberdasarkanUndang-Undang(UU)No.23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Konvensi PBB tentang Hak-hakAnak(theUnitedNationsConventionontheRightsoftheChild/CRC)didefinisikansebagaianak-anak.Lebihdariseparuh(54%)anakIndonesiatinggaldiwilayahperdesaan.Meskipundemikian,sejalandenganlajuurbanisasiyangterjadidiIndonesia,proporsianakyangtinggaldiwilayahperkotaancenderungmeningkat.Proporsianakdiperkotaanmeningkatdari40%menjadi46%selamaperiode1993–2010.Persebarananakantardaerahjugasangattidakmerata.Sekitar55%anakIndonesiatinggaldipulau-pulauyangberpendudukpalingbanyak,yaituJawadanBali.Namun,proporsianakterhadapjumlahtotalpendudukprovinsiyangtertinggiadadiprovinsi-provinsibelahantimurIndonesia.NusaTenggaraTimurmemilikiproporsianaktertinggi(43%),sementaraDaerahIstimewaYogyakartamemilikiproporsianakterendah(27%).

KomitmenPemerintahIndonesiauntukmenempatkankesejahteraananakpadagarisdepanpembangunannasionalmemberikanlandasanhukumyangkuatbagipemenuhanhak-haksemuaanak,danmerupakanpenegasanbahwaanak-anakmerupakanbagian–danharusmemperolehmanfaat–daripembangunan.Pasal28B,ayat2,Undang-UndangDasar(UUD)1945menggariskanbahwasemuaanakmemilikihakuntukhidup,tumbuh,danberkembang

untukmewujudkanpotensimerekasepenuhnya,sertahakuntukterlindungidaridiskriminasidankekerasan.Selainitu,Pasal34,ayat1,UUDinijugamenyatakan,“Fakirmiskindananak-anakyang terlantar dipelihara oleh negara.” Pernyataan-pernyataan tersebutmenunjukkandukunganresmiterhadappandanganbahwatidakbolehadaseorangpunanakdiIndonesiayangterdeprivasiatauterlantar.Terlebihlagi,Indonesiajugaterikatdengankomitmen-komitmeninternasionalyangberkaitandenganhak-hak dan perlindungan anak.1Sepanjangdekadelalu,PemerintahIndonesiatelahmemberlakukanberbagaiundang-undangyangberkaitandenganhak-hakanak,termasukundang-undangtentangperlindungananak(UUNo.23Tahun2002),penghapusankekerasandalamrumahtangga(UUNo.23Tahun2004),sistemadministrasikependudukan(UUNo.23Tahun2006),pemberantasantindakpidanaperdaganganorang(UUNo.21Tahun2007),kesejahteraansosial(UUNo.11Tahun2009),dansistemperadilanpidanaanak(UU No. 11 Tahun 2012).

PeningkatankesejahteraandanperlindungananakmerupakansalahsatuprioritasdalamRencanaPembangunanJangkaMenengahNasional(RPJMN)periode2004–2009.Selanjutnya,RPJMN2010–2014menekankanpentingnyapengarusutamaanhak-hakanakkedalamberbagaiprioritaspembangunan,termasukdalambidangpendidikandankesehatansertapenanggulangankemiskinan.Halinimenandaiditerapkannyapendekatanstrukturaldanholististerhadapperlindungananakdalamrencanakerjapemerintah.Padasaatyangsama,banyakprogramsektoral,khususnyadisektorpendidikandankesehatan,diperluasuntukmencapaitarget-targetpembangunanmilenium(MillenniumDevelopmentGoals/MDGs).

Studi tentang kesenjangan dan kemiskinan anak yang dilakukan untuk pertama kalinya di Indonesia pada 2010–2011 mengungkapkan bahwa meskipun kemajuan telah dicapai dalam mengurangi deprivasi dari segi pendapatan dan berbagai

dimensi lainnya, pada 2009 sekitar 55,8% anak Indonesia masih hidup di rumah tangga dengan konsumsi per kapita kurang dari 2 dolar PPP per hari; 17,4% hidup di bawah garis kemiskinan nasional; dan 10,6% hidup dengan kurang dari 1 dolar PPP per hari. Terlebih lagi, hanya sekitar 18% anak yang benar-benar terbebas dari enam dimensi deprivasi–kurangnya akses terhadap pendidikan, keterlibatan dalam dunia kerja (pekerja anak), serta terbatasnya akses terhadap kesehatan, tempat tinggal, sanitasi, dan air. Sekitar 78% anak mengalami satu sampai tiga dimensi deprivasi. Fakta bahwa jumlah anak yang hidup dalam rumah tangga yang miskin dari segi pendapatan jauh lebih besar daripada jumlah anak yang hidup dalam rumah tangga yang lebih kaya, dan bahwa anak-anak di rumah tangga yang lebih miskin tertinggal jauh di belakang anak-anak di rumah tangga yang lebih kaya dalam banyak dimensi deprivasi, menjadi tantangan nyata bagi penanggulangan kemiskinan dalam jangka panjang. Hal ini menuntut pemerintah untuk tidak saja terus mengarusutamakan hak-hak anak ke dalam agenda pembangunan, tetapi juga membangun aliansi yang lebih kuat dengan aktor-aktor nonpemerintah dalam rangka memfokuskan perhatian yang lebih besar pada anak-anak rentan guna melindungi dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan anak antartingkat pendapatan rumah tangga dan antardaerah.

Rangkuman Eksekutif

Berbagailaporanresmi,terutamalaporan-laporantentangcapaianMDGs,mengungkapkandicapainyakemajuanyangcukupbesardalambanyakdimensikesejahteraananak.LaporanMDGstahun2010(Bappenas,2010),khususnya,menyoroticapaian-capaiandalampeningkatanstatusgizi,pendidikan,dankesehatananakditingkatnasional.Kendatiangkaagregatnasionaltelahmemperlihatkandicapainyaberbagaikeberhasilan,studitentangkesenjangandankemiskinananakyangpertamakalidilakukandiIndonesia(UNICEF,Bappenas,danSMERU,2012),yangmenganalisisdimensi-dimensimoneterdannonmoneterdarikemiskinananakberdasarkandata-datanasionalyangtersedia,2mengidentifikasibeberapakecenderunganyangmengkhawatirkandalamhalkemiskinananak.

Anak dalam Kemiskinan MoneterTingkatkemiskinanmoneterpadaanak,yaituproporsianakyanghidupdibawahgariskemiskinantertentu,lebihtinggidaripadatingkatkemiskinanpenduduksecaraumum(Tabel1)karenarumahtanggayanglebihmiskincenderungmempunyailebihbanyakanak.DataSusenas2009memperlihatkanbahwapersebarananakcenderungmengumpuldikelompokberpendapatanrendah,dengan28%anakberadadikuintiltermiskin(20%rumahtanggatermiskin–K1),22%dikuintiltermiskinkedua(K2),20%dikuintiltermiskinketiga(K3),17%dikuintiltermiskinkeempat(K4),danhanya13%dikuintilterkaya(K5).Diperkirakanbahwapada2009,sekitar44,3jutaanakIndonesiahidupdengankurangdari2dolarPPPperkapitaperhari;13,8jutadiantaranyahidupdibawahgariskemiskinannasional (GKN) dan sekitar 8,4 jutaanakhidupdalamkemiskinanekstrem(kurangdari1dolarPPPperkapitaperhari).Selamaperiode2003–2009,berdasarkansemuaukuran,baikkemiskinananakmaupunkemiskinansecaraumummenurun.Namun,kemiskinananakmenurundengantingkatyanglebihcepatdaripadapenurunankemiskinansecaraumum.Halinimenunjukkanbahwapenguranganangkakemiskinansecaraumumternyatamengangkatanakkeluardarikemiskinandalamproporsiyanglebihbesar,danpenguranganinisangatpentingbagipeningkatankesejahteraananak-anak rentan yang hidup dalamrumahtanggamiskin.

Kemiskinananakterkaiteratdengankarakteristikrumahtangga,termasukgenderdanlatarbelakangpendidikankepalarumahtanggasertajumlahanggotarumahtangga.Baikproporsianakyanghidupdibawah1dolarPPP,maupunyanghidupdibawahgariskemiskinannasional,padarumahtanggayangdikepalaiperempuancenderunglebihtinggibiladibandingkandenganrumahtanggayangdikepalailaki-laki,masing-masingdenganselisih3,6poinpersendan2,8poinpersen.Proporsianakyanghidupdalamkemiskinanekstremdirumahtanggadengananggotalebihdaritujuhorangadalahsekitarempatkalilipatlebihtinggidaripadaproporsipadarumahtanggayanghanyaberanggotakantigasampaiempatorang.Proporsianakyanghidupdalamkemiskinanekstremdirumahtanggayangkepalanyamerupakanlulusansekolahmenengahpertamaatautingkatpendidikanyanglebihtinggisecarasubstansiallebihrendahdaripadaproporsipadarumahtanggayangdikepalaiolehindividudengantingkatpendidikanyanglebihrendah.Namun,biladiukurdengangariskemiskinanyanglebihtinggi(GKNdanPPP2dolar),dampakpositifyangsignifikanhanyadapatdikaitkandengankepalarumahtanggayangmerupakanlulusansekolahmenengahatasataupernahmenempuhpendidikantinggi.Halinimemberialasankuatuntukmemperluasbantuanpendidikanbagianakmiskin,lebihluasdaripadakebijakanwajibbelajarpendidikandasarsembilantahunyangditerapkansaatini.

Adapulafaktor-faktorgeografisyangpentinguntukdipertimbangkanketikakitamemerhatikankemiskinananak.Risikokemiskinananakjauhlebihtinggidiwilayahperdesaan–tingkatkemiskinananakdiwilayahperdesaanmencapaihampir16%biladiukurdenganmenggunakan1dolarPPP,21%bilamenggunakan

Garis KemiskinanAnak (%) Semua Penduduk (%)

2003 2009 Total Penurunan 2003 2009 Total

Penurunan

1 dolar PPP/kapita/hari (kemiskinan ekstrem) 12,75 10,63 -17% 10,09 8,55 -15%Garis kemiskinan nasional (standar kebutuhan pokok) 23,44 17,35 -26% 17,15 14,15 -17%2 dolar PPP/kapita/hari (standar hidup layak) 63,54 55,78 -12% 57,82 50,65 -12%

Sumber:DihitungdariSusenas2003dan2009.

Tabel 1. Tingkat Kemiskinan di Kalangan Anak dan Penduduk secara Umum, 2003 dan 2009

GKN,dan70%bilamenggunakan2dolarPPP;sedangkantingkatkemiskinananakdiwilayahperkotaandenganmenggunakanukuran-ukuranyangsamamasing-masingadalah5%,13%,dan39%.Karenajumlahdankepadatanpenduduknya,provinsi-provinsidiPulauJawamemberikansumbangantertinggi,baikdalamjumlahtotalpopulasianakmaupunjumlahanakyangmengalamikemiskinan:secarakeseluruhan,54%anakIndonesiadan46,9%anakmiskinhidupdiJawa.Namun,tingkatkemiskinananakperprovinsiyangtertinggijustruterdapatdiprovinsi-provinsiIndonesiabagiantimur.Meskipundemikian,bilajumlahseluruhanakmiskindisepuluhprovinsidengantingkatkemiskinantertinggi(dariPapuaBaratsampaiSulawesiTenggara,sepertiditunjukkandalamGambar1)dijumlahkan,hasilnyahanyaakanmencapai15%dariseluruhanakmiskindiIndonesia.Kesepuluhprovinsiinimemilikibanyakdaerahterpencilyang,darisegilogistik,masyarakattermiskinnyaakanlebihsulitdijangkauolehberbagaiprogrambiladibandingkandengansituasidiJawaataudiwilayah-wilayahlainyangpenduduknyalebihpadat.Halinimenuntutperlunyapendekatan-pendekatanberbedadalamupayamenjangkauanakmiskindiwilayah-wilayahtersebut.

Anak-anak yang Mengalami Kemiskinan Multidimensi

Analisiskemiskinannonmoneterperiode2003–2009menunjukkanbanyakkemajuan,sertabeberapakemunduran,diberbagaidimensideprivasi.Dalambidangkesehatan,terjadipeningkatanpadabeberapaindikator,sepertistatusgizi(insufficient weight, stunting, dan wasting)3anakberusiadibawahlimatahun(balita);imunisasilengkapdanimunisasiuntukperlindungandarihepatitisB1,B2,danB3;sertatingkatkematianbayibarulahir(neonatal), pascaneonatal,dantingkatkematiananakbalita.Namun,terjadipulakemundurandalamhalkeluhan(self-reported)menderitaasmadandiare,cakupanimunisasicampak,pemberianairsusuibu(ASI)secaraeksklusif,danobesitas.Padabidangpendidikan,telahdicapaikemajuandalamhaltingkatkeikutsertaananakdisemuajenjangpendidikan–pendidikananakusiadini(PAUD),sekolahdasar,sekolahmenengahpertama,dansekolahmenengahatas–sertaaksesterhadapbukupelajaran,bukusains,dantelevisi.Namun,aksesterhadapbukucerita,korandanmajalah,danmateri-materisenisedikitmenurun.Kendatiadakemajuandalamtingkatkeikutsertaanbelajardisekolah,pada2009sekitar67,8%anakberusia3–6tahuntidakterdaftardiPAUDdansekitar32,8%anakberusia16dan17tahuntidakbersekolah.

Hampirsemuacapaianindikatoruntukperumahan–luaslantai,tipelantai,sambunganlistrik,danaksesterhadapjambanyanglayak–telahmeningkat.Aksesterhadapsumberairyangamandanlayak4merupakansatu-satunyaindikatoryangtidakmeningkat.Aksesinimenurunsecarasignifikanrata-rata3%pertahunhinggamengakibatkansekitar35%anaktidakmemilikiakses(terhadap

sumberairminumyangamandanlayak)pada2009.Proporsianakbalitayangmemilikiaktakelahiranjugameningkat,meskisekitar52,3%darimerekamasihbelummemilikiaktakelahiranpada2009.Dalamhalketerlibatandalamduniakerja,proporsianakberusiaantara10dan17tahunyangterlibatsecaraeksklusifdalamaktivitasekonomicenderungmenurun.Namun,proporsianakyangmelakukanbanyakaktivitas–bekerja,melakukanpekerjaanrumahtangga,danbersekolah–meningkat.Halinimencerminkanmeningkatnyabebanyangdihadapiolehanak-anak.

Analisiskemiskinanmultidimensidikalangananak,yangmelihatenamdimensideprivasisecarabersamaan,menyingkapgambaranyanglebihmenantanglagi.Berdasarkanbeberapaindikatorterkaityang tersedia di data panel Susenas 2009, diperkirakan hanya sekitar18,3%anakIndonesiayangbenar-benarterbebasdarikeenamdimensideprivasi.Sekitar30,6%anakterdeprivasidalam1dimensi;29,1%terdeprivasidalam2dimensi;18,5%terdeprivasidalam3dimensi;6,6%terdeprivasidalam4dimensi;1,3%terdeprivasidalam5dimensi;dan0,07%terdeprivasidalamkeenamdimensi.Tipedeprivasiyangpalingumumterjadiadalahtidakadanyaaksesterhadapsanitasi(51,6%),air(37,4%),dantempattinggalyanglayak(37%).

Limadarienamaspeknonmoneterdarikemiskinantersebutterkaiteratdengankemiskinanmoneter.SepertiditunjukkandalamTabel2,tingkatkesejahteraanrumahtangga(berdasarkanproxy pengeluaran)tidakterkaitdengantingkatdeprivasianakhanyadalamhalaksesterhadapsumberairyangamandanlayak.Namun,hasilinidiperolehberdasarkandefinisiresmitentangsumberairyangamandanlayak.Analisisyangmenggunakanukuranberbedatentang“aksesterhadapairminumyangaman”–yangmencakupkonsumsiairdalamkemasan,airkeran,atauairdarisumuryangmenggunakanpompaair,sumuryangterlindung,ataupunmataairyang terlindung5–memunculkanhasilyangsangatberbeda.Denganmenggunakanukuran-ukuranini,persentaseanakyangterdeprivasidalamhalaksesterhadapairminumyangamanpadakuintilrumahtanggatermiskinsecarasignifikanlebihtinggidaripadapersentasepadakuintilterkaya–32,6%padaK1;30,4%padaK2;26,8%padaK3;22,0%padaK4;danhanya13,7%padaK5.Perbedaaninimenunjukkanbahwabanyakrumahtanggaterkayamungkintelahberalihkepenggunaanairdalamkemasanyangharganyalebihmahal.

Selainitu,proporsianakyangterdeprivasipadadimensiyangmanapuncenderungmenurunseiringnaiknyatingkatpengeluaranrumahtangga(dariK1hinggaK5).Proporsianakyangterbebasdarideprivasiyangmanapunmeningkatseiringpeningkatankuintilpendapatanrumahtangga.Hanya4,95%anakpadaK1yangterbebasdarisemuadeprivasi;sementarauntukanak-anakpadaK5,angkaininaikmenjadi39,76%(Gambar2).Analisislebihterperincimengenaipersebarankemajuandiantaraanak-anakpadaberbagaikelompokpengeluaranrumahtanggamengungkapfaktabahwaanak-anakdirumah-rumahtanggayanglebihmiskintidak

Dimensi Kemiskinan Anak K1 K2 K3 K4 K5 Total

Pendidikan 35,2 28,6 24,2 20,3 16,6 25,9Partisipasi dalam dunia kerja 8,0 6,5 6,1 5,0 5,3 6,3Kesehatan 17,2 17,3 17,3 17,6 16,4 17,2Tempat tinggal 60,8 43,2 32,6 23,6 11,4 37,0Sanitasi 78,0 62,8 49,4 33,9 17,9 51,6Air 41,37 40,34 36,14 32,98 33,63 37,38Sumber:EstimasiberdasarkanPanelSusenas,2009.

Tabel 2. Anak-anak yang Terdeprivasi pada Masing-masing Dimensi Berdasarkan Kuintil Pengeluaran Rumah Tangga, 2009 (%)

PENTINGNYA MENGATASI KEMISKINAN ANAK MULTIDIMENSI DI INDONESIA

No. 3/2013

DAFTAR ACUANBappenas (2010) Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia 2010. Jakarta: Bappenas.

UNICEF, Bappenas, SMERU (akan datang) ‘Child Poverty and Disparity Study in Indonesia: Challenges for Inclusive Growth.’ Jakarta: UNICEF, Bappenas, SMERU.

WHO dan UNICEF (2006) Meeting the MDG Drinking Water and Sanitation Target: The Urban and Rural Challenge of the Decade. Geneva: WHO dan UNICEF.

1MencakupKonvensiPerserikatanBangsa-BangsatentangHak-hakAnak(CRC)yangdiratifikasimelaluiKeputusanPresidenNo.36Tahun1990,komitmenterhadapdeklarasi‘DuniayangLayakbagiAnak’yangditandatanganipada2001,danTujuanPembangunanMilenium(theMillenniumDevelopmentGoals/MDGs).2 KhususnyadatadariSurveiSosial-EkonomiNasional(Susenas)tahun2009.3 Insufficient weight(kuranggizi)diukurberdasarkanperbandinganberatbadandanumur,stunting (pendek)diukurberdasarkanperbandingantinggibadandanumur,danwasting(kurus)diukurberdasarkanperbandinganberatbadandantinggibadan.4Inimencakupairleding,airhujan,sumurbordansumurgali,sertasumurdanmataairyangterlindung.5DefinisiiniduludigunakanolehProgramPembangunanPBB(UnitedNationsDevelopmentProgramme/UNDP).Namun,menurutWHOdanUNICEF(2006),airdalamkemasanbotoldianggapsudahlayakhanyabilarumahtanggamenggunakannyauntukkeperluanmemasakdanhigienepersonal.

w w w . s m e r u . o r . i d | w w w . u n i c e f . o r . i d

selalumengalamikemajuanyangsama.Risetkesehatandasar(Riskesdas)2007dan2010,misalnya,menunjukkanbahwakendatiadakemajuanpadatingkatnasional,kejadianinsufficient weight, stunting, dan wasting di kalangananakbalitapadaK1justrumeningkat.

Menanggulangi Kesenjangan dan Kemiskinan Anak: Rekomendasi Kebijakan

DalammenanggulangikemiskinandankesenjanganpadaanakdiIndonesia,pentinguntukdicatatbahwakemajuanditingkatagregatataunasionalseringkalimenyembunyikanketidaksetaraankemajuandancapaianpadakelompok-kelompokanakdariberbagailatarbelakangdanlokasi.Olehkarenaitu,untukdimensi-dimensidimanakemajuanbesartelahdicapai,tantangannyaterletakpadaupayabagaimanamembuathasilyanglebihmeratabagisemuaanak.Analisisyang

lebihmendalamdanterpilahdiperlukanuntukmemastikanagartidakadakelompokanaktertentuyangterabaikansehinggatertinggaldibelakang.Halinijugaberlakuuntukbeberapadeprivasiyangmasihdideritaanak-anak,yangsebagianbesarcenderungmemburuk.

Sumber;

Berikutinibeberaparekomendasidalamrangkamenanggulangikemiskinandankesenjanganpadaanakdi Indonesia.

1. Terusmemperkuatlandasanhukumuntukmenjaminpemenuhanhak-hakanaktanpadiskriminasidisemuatingkatpemerintahan–baikpusatmaupundaerah–danmemperkuatpemantauanperkembangandibidangini;

2. Meningkatkanfokusprogram-programpenanggulangankemiskinandenganmengarusutamakanisu-isuanakkedalamperumusandanpelaksanaankebijakan/programbaikditingkatnasionalmaupundaerah;

3. Memperluasdanmeningkatkanprogram-programperlindungansosialyanglebihpekaanaksertamempertimbangkankonteksperdesaan-perkotaandan/ataukonteksperbedaanantarprovinsidiIndonesia;dan

4. Memfokuskanperhatianpadapenanggulangankesenjanganantardaerahdenganmencurahkanlebihbanyakupayadansumberdayagunamemperkuatkesadarandankapasitaspemerintahdaerah,membangunaliansiyanglebihkuatdenganaktor-aktornonpemerintahuntukmenanggulangikemiskinandankesenjanganpadaanakdidaerahmerekamasing-masing,dan,bilamanamungkin,menerapkankebijakan-kebijakansertaprogram-programyangsesuaidengankontekslokal.n

top related