analisa marketing mix dalam upaya meningkatkan...
TRANSCRIPT
ANALISA MARKETING MIX DALAM UPAYA
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN BUSANA
MUSLIM DI TOKO ROSIDAH KOTA BENGKULU
SKRIPSI
Diajukan Salah Satu Syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
OLEH:
MARYANA
NIM 212 313 8419
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
KOTA BENGKULU 2017M/1438H
MOTTO
“PELAJARILAH OLEHMU AKAN ILMU, SEBAB MEMPELAJARI ILMU
AKAN MEMBERIKAN RASA TAKUT KEPADA ALLAH SWT,
MENUNTUTNYA MERUPAKAN IBADAH, MENGULANG-
NGULANGNYA MERUPAKAN TASBIH, MEMBAHASNYA
MERUPAKAN JIHAD, MENGAJARKANNYA MERUPAKAN SEDEKAH,
DAN MENYERAHKANNYA KEPADA AHLINYA MERUPAKAN
PENDEKATAN KEPADA ALLAH SWT.”
( H. R. IBNU ABDUL )
PERSEMBAHAN
Ucapan syukur dari hati yang paling dalam kepada Allah SWT atas
karunia yang telah diberikan kepada saya sehingga saya dapat berdiri tegar dan
menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “ Analisa Marketing Mix Terhadap
Volume Penjualan Busana Muslim di Toko Rosidah Kota Bengkulu”. Shalawat
beriring salam tak lupa saya lantunkan kepada baginda rasul Muhammad SAW.
Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati saya skripsi ini saya
persembahkan kepada :
1. Kedua orang tua saya yang amat sangat saya cintai. Bapak Musni dan Ibu
Suriani. Berjuta banyak terima kasih untuk kedua orang terhebat dan
terkuat dalam hidup saya yang tak pernah lelah untuk selalu mendo’akan
saya serta selalu memberikan dukungan yang sangat kuat kepada saya
hingga pada saat ini.
2. Kakak- kakak saya: Maryani, Anasrul, Rena, Reni, Zulkifli, Samsul Bahri,
dan Susilawati yang selalu mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi
ini.
3. Kakak- kaki ipar saya: Marwan Efendi, Budi Utama, Miftahul Jannah,
Julian Sugianto, Riza Oktaviana, Dedi Sugianto yang selalu memberikan
masukan kepada dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Keponakan- keponakan saya: Anggi Marsyah Putra, Mia Dwi Anggraini,
Natassya, Kenzo alfarizie, Muhammad Reza Nurwahid Syahputra, Jelita
Redantia, Raffi Arkan, Aditia Rizki Virendra, Akbar Nur Daffa Pratama
yang selalu menghibur saya di saat saya lelah.
5. Terkhusus untuk sesorang yang spesial dimana telah bersedia
menyediakan waktunya untuk membantu dan selalu mendukung demi
kemajuan pendidikan saya sampai saat ini yaitu Fauzi Yaturahman .
6. Sahabat- Sahabat saya: Reren Dwi Shinta, Siti Romlah, Fitri yani, Selpi
Riani, Sri Nurlina Sari , kak Jefri Maidi yang selalu mendukung dan
berjuang bersama untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Teman- teman Sefakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, terkhususnya jurusan
Ekonomi Islam, yang telah juga memberikan semangat dan masukan
kepada saya.
8. Dan almamater yang telah menempah saya sampai saat ini.
ABSTRAK
Analisa Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan Busana Muslim di
Toko Rosidah Kota Bengkulu. Oleh Maryana Nim 2123138419.
Ada satu persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: Bagaimana analisa
marketing mix terhadap volume penjualan busana muslim di toko rosidah Kota
Bengkulu. Adapun tujuan yang ingin penulis capai adalah sebagai berikut:Untuk
mengetahui Analisa marketing mix yang paling tepat terhadap volume penjualan
busana muslim di Toko Busana Muslim rosidah Kota Bengkulu. Untuk
mengungkap persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh, peneliti
menggunakan metode deskriptif kualitatif agar dalam hasil penelitian, peneliti
memperoleh gambaran yang jelas tentang kegiatan penjualan di Toko busana
muslim rosidah kota Bengkulu. Kemudian data tersebut diuraikan dianalisis dan
dibahas untuk menjawab permasalahan tersebut.Dari hasil penelitian ini
menyatakan bahwa penjualan busana muslim di toko busana rosidah kota
bengkulu ini masih belum mengalami peningakatan yang maksimal dan belum
menerapkan strategi marketing mix yang maksimal di toko rosidah ini. Yaitu
dapat dilihat dari kurang banyaknya pelanggan atau konsumen yang belum
mengetahui apa saja yang di jual oleh toko busana muslim rosidah Kota
Bengkulu.
Kunci: Marketing mix,Strategi, TokoBusana Muslim Rosidah Kota Bengkulu.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Analisa
Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan Busana Muslim di Toko Rosidah
Kota Bengkulu”.
Shalawat dan salam untuk Nabi besar Muhammad SWT, yang telah
berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam sehingga umat islam mendapatkan
petunjuk kejalan yang lurus di dunia maupun akhirat.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada program studi Ekonomi
Islam pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Bengkulu. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak, dengan demikian penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr.H. Sirajuddin. M, M.Ag, MH selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri ( IAIN ) Bengkulu.
2. Ibu Dr. Asnaini, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Bengkulu.
3. Ibu Desi Isnaini, Ma selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu.
4. Bapak Nurul Hak, M.Ag selaku Pembimbing 1 dan ibu Eka Sriwahyuni,
SE.MM selaku dosen Pembimbing II yang juga telah bersedia meluangkan
waktu dan pikiranya untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi
ini.
5. Bapak dan ibu dosen IAIN Bengkulu yang telah memberikan banyak ilmu
selama penulis kuliah.
6. Bapak dan ibu dosen penguji pada saat siding munaqasah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu.
7. Kedua orang tua saya yang selalu setia memberikan dukungan dan materi serta
doanya.
8. Kakak-kakak, keponakan serta keluarga besar tercinta, serta semua teman,
sahabat yang selalu memberi dukungan terhadap saya.
9. Kepada Toko Busana Muslim Rosidah Kota Bengkulu yang telah bersedia
memberikan kesempatan dan meluangkan waktunya selama saya melakukan
penelitian.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pengguna
penulis terima dengan senang hati, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua.
Demikian dan terima kasih.
Bengkulu, Februari 2017
Penulis
Maryana
NIM. 2123138419
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
MOTTO................................................................................................... iii
PERSEMBAHAN ................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN........................................................................ v
ABSTRAK .............................................................................................. vi
ABSTRACT ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
D. Kegunaan Penelitian.............................................................. 7
E. Penelitian Terdahulu ............................................................. 7
F. Metode Penelitian.................................................................. 9
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian...................................... 9
2. Sumber Data .................................................................... 10
3. Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................... 10
4. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 11
G. Sistematika Penulisan............................................................ 12
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Marketing Mix ....................................................................... 15
B. Enam Konsep Pemasaran ...................................................... 17
C. Konsep Pemasaran dalam Islam............................................ 20
D. Strategi Pemasaran ................................................................ 21
E. Bauran Promosi ..................................................................... 27
F. Tinjauan Penjualan ................................................................ 33
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil Toko Busana Muslim Rosidah Bengkulu ................... 43
B. Visi dan Misi Toko Busana Muslim Rosidah ....................... 45
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Marketing Mix dalam Upaya Meningkatkan
Volume Penjualan Busana Muslim di Toko Rosidah Bengkulu ..... 49
A. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................... 49
B. Hasil Temuan Penelitian ....................................................... 49
C. Pembahasan ........................................................................... 56
D.
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 64
B. Saran ...................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini masyarakat Islam diIndonesia pada umumnya dan di
Bengkulu khususnya semakin mudah menemukan berbagai untuk busana yang
di buat secara aturan syar’i.Hal ini tidak luput dari penerapan ekonomi syariah
yang merupakan sebuah sistem perekonomian sesuai dengan Al-Qur’an dan
Al-hadist.1Kegiatan ekonomi syariah ini dalam perkembangannya tidak lagi
sekedar trend ataupun alternatif namun sudah menjadi kebutuhan dalam
berbusana pada zaman sekarang.Perintah Allah dalam menggunakan pakaian
muslim yang terkandung dalam QS. Al-Ahzab : 59
Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan
jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih
mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha
pengampun, maha penyayang,”2
1 Al Fandi, Safuan. Samudra Pilihan Hadits Shahih Buhori.(Solo: Sedang Ilmu), h. 220.
2Departemen agama RI.Al-Qur’an dan Terjemahaanya.(Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan
Penerjemahaan Al-Qur’an.1986), h.157
Dari ayat di atas dapat di simpulkan setiap perempuan- perempuan
muslim dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang menutup auratnya
keseluruh tubuh istri-istri mukmin. Di sini toko busana muslim Rosidah
menjual busana- busana muslim yang dapat memenuhi kebutuhan berbusana
menurut syari’ah islam dimana terdapat berbagai jenis- jenis produk seperti
busana muslim wanita maupun pria, hijab, sajadah, batik, koko, dan gamis
yang dengan harga dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat sekitarnya.
Toko Rosidah merupakan sebuah toko yang bergerak di bidang
penjualan pakaian muslim yang berlokasi di Jalan Raden Patah Simpang Tiga
IAIN Bengkulu. Mekanisme penjualan yang terjadi di Toko Busana Muslim
Rosidah adalah konsumen datang ke toko untuk mencari dan memilih barang
yang akan dibeli. Di dalam melakukan pemasaran, pihak toko masih
menggunakan media spandek/merek toko serta perbincangan dari orang ke
orang.Untuk mengelola data penjualan, Toko Rosidah menggunakan cara
manual yaitu menggunakan buku catatan penjualan.
Fenomena saat ini yang menarik di kalangan hawa atau perempuan
adalah fenomena menggunakan pakaian muslim yang modern. Pemakaian
busana muslim kali ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, jika
dulu muslimah tidak diberikan kebebasan untuk berpakaian muslim yang
modern, maka pada era ini tidak ada lagi ada larangan bagi para muslimah
untuk menjalankan syariat ini. Wanita-wanita yang mengenakan busana
muslim bukan golongan- golongan ibu-ibu arisan saja. Namun sudah
merambah kekalangan pelajar, mahasiswa, pegawai, ibu-ibu pejabat hingga
1
para selebritis pun tidak ketinggalanramai-ramai mengenakan busana muslim
yang modern.
Sehubungan dengan perkembangan tersebut, penyediaan busana muslim
punmulai andil untuk bisa berperan didunia bisnis. Pada dasarnya setiap
usaha atau perusahaan mempunyai tujuan yang maksimalkan pencapaian
keuntungan atau profit (laba) dan hal ini dapat juga dipakai sebagai tolak ukur
alam sukses atau tidaknya suatu usaha dalam mencapai tujuanya. Konsep
marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern pada
saat sekarang ini.Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan
pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar
maksimum profit.3
Mengapa pentingnya analisa marketing mix dalam suatu usaha atau pun
penjualan karena marketing mix ini merupakan suatu proses yang setiap
pengusaha harus melakukan proses ini. Karena dengan melakukan proses
marketing atau sering juga kita sebut pemasaran ini maka produk yang kita
jual dapat dikenal dipasaran, dapat dikenal dipasaran, dapat menjadi pilihan
bagipelanggan sehingga banyak orang yang membeli produk kita.4
Salah satu bentuk strategi pemasaran yang dapat digunakan oleh para
pemasar adalah strategi yang sering disebut dengan marketing mix (bauran
pemasaran) yang mencakup pada 4P yang telah tertera diatas yaitu produk,
price, promotion, place.5Dari sini dapat diketahui bahwasannya marketing mix
3 Suharsi Arikunto. Presedur Pendekatan Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta:
Renika Cipta. 1993).h. 107. 4Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2014), h. 2
5Mardani.Ayat-Ayat dan adis Ekonomi Syariah.(Jakarta: PT Grafindo Persada. 2011). h. 126
atau bauran pemasaran seperti yang didefinisikan oleh Kotler adalah variable-
variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang
diharapkan dari pasar sasaran.Dengan memperhatikan variable-variabel yang
terkandung dalam bauran pemasaran atau marketing mix diatas, maka
diharapkan proses pemasaran ini dapat mencapai tujuan dengan baik dan
mendapatkanhasil yang optimal.
Toko busana muslim Rosidah sebagai salah satu toko busana muslim
yang bergerak dalam bidang penjualan pakaian muslim yang satu-satunya
berada di tengah kawasan kampus IAIN Bengkulu ini seharusnya memiliki
kemampuan untuk menarik perhatian masyarakat di sekitarnya termaksud
mahasiswa dan mahasiswi untuk dapat membeli produk-produk yang di jual
oleh toko Rosidah tersebut. Toko busana muslim ini menjual produk seperti:
pakaian gamis syar’i wanita, pakaian koko laki-laki, pakaian anak-anak, hijab,
dan lain-lain. Toko ini juga menyediakan pesanan seperti: pemesanan busana
muslim, seragam batik, baju pesta, tas, sepatu dan sandal dan lain-lain.
Table 1.1
Catatan Tansaksi Penjualan Toko Busana Muslim Rosidah
Bengkulu Tahun 2015-2016
No Bulan Piece Volume penjualan Laba
1. Januari 25 buah Rp. 3.000.000,- Rp. 1.000.000,-
2. Februari 15 buah Rp. 2.700.000,- Rp. 900.000,-
3. Maret 12 buah Rp.1.002.000,- Rp 334.000,-
4. April 27 buah Rp. 3.240.000,- Rp. 1.008.000.-
5. Mei 33 buah Rp. 3.135.000,- Rp. 1.04.500,-
6. Juni 42 buah Rp. 7.000.000,- Rp. 2.333.333,-
7. Juli 48 buah Rp. 1.680.000,- Rp. 560.000,-
8. Agustus 52 buah Rp. 6.500.000,- Rp. 2.166.667,-
9. September 9 buah Rp. 1.305.000,- Rp. 435. 000,-
10. Oktober 24 buah Rp. 2.280.000,- Rp. 760.000,-
11. November 30 buah Rp. 5.400.000,- Rp.1.800.000,-
12. Desember 17 buah Rp. 1.360.000,- Rp. 453.333,-
13. Januari 29 buah Rp. 2.175.000,- Rp. 725.000,-
14. Februari 10 buah Rp. 1.400.000,- Rp. 466.666,-
15. Maret 24 buah RP. 3.600.000,- Rp. 1.200.000,-
Sumber : Data Primer transaksi penjualan di Toko Rosidah Bengkulu6
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui hasil penjualan Toko Busana
Muslim Rosidah Bengkulu dari rata-rata bulan ke bulan masih mengalami
peningkatan yang belum stabil.7Padahal toko busana muslim Rosidah ini telah
melakukan penurunan harga atau diskon di hampir setiap bulannya, dan
apabila busana yang telah lama tidak laku terjual maka produk itu di cuci
gudang dengan dipajang didepan toko busana muslim Rosidah dengan
melakukan strategi seperti itu toko busana muslim Rosidah berharap menarik
para konsumen-konsumennya. Tetapi setelah melakukan cara itu Peningkatan
inimalah tidak sebanding dengan apa yang di harapkan toko busana muslim
6Rosidah.Pemilik Toko Busana Muslim Rosidah. Wawancara pribadi: Bengkulu 3 Mei
2016. 7Ibu Rosidah. Pemilik toko, Wawancara pada Tanggal 18 November 2016.
Rosidah . Hal ini merupakan tanda yang masihkurang bagus bagi pemasaran
toko busana muslim Rosidah ini, sehingga untuk lebih lanjut mengenai
analisa marketing mix penulisakan uraikan dibawah ini.8
Dari uraian dan latar belakang di atas serta dari masalah-masalah yang
dihadapi oleh toko busana muslim Rosidah, penulis tertarik untuk mengetahui
dan meneliti apakah toko busana muslim Rosidah sudah melakukan strategi
4P yaitu product, promotion, price dan place secara maksimal dan benardi
dunia perdagangan antar toko busana muslim lainnya. Oleh karena itu penulis
memilih judul skripsi, “Analisa Marketing Mix Dalam Upaya
Meningkatkan Volume Penjualan Busana Muslim di Toko Rosidah Kota
Bengkulu”.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas penulis dalam skripsi ini
adalah “ Bagaimana analisa marketing mix yang dilaksanakan dalam upaya
meningkatkan volume penjualan busana muslim di toko Rosidah Kota
Bengkulu?
C. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis marketing mix yang digunakan dalam upaya
meningkatkan volume penjualan busana muslim di toko Rosidah Kota
Bengkulu.
8 Rosidah, pemilik toko, Wawancara pada tanggal 22 November 2016
D. Kegunaan Penelitian
Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah.
1. Kegunaan teoritis
Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan di bidang penjualan busana
muslim khususnya tentang analisis marketing mix.
2. Kegunaan praktis
Diharapkan penelitian dan penulisan ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi efektifitas dari analisa marketing mix yang telah dijalankan
selama ini dan juga memberikan alternatif strategi yang dapat digunakan
oleh perusahaan.
E. Penelitian terdahulu
Berdasarkan penelusuran data yang peneliti lakukan, peneliti melihat
ada beberapa skripsi yang membahas tentang analisa marketing mix. Diantara
skripsi tersebut yaitu:
Melinda Sari pada tahun 2007 dengan judul skripsi analisa strategi
bauran pemasaran jasa yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan
di rumah makan mie ayam jamur H. Mahmud.S,9 hasil penelitian menunjukan
bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari 7P berpengaruh signifikan dan
positif terhadap keputusan pembelian jumlah pelanggan.
Darmawati pada tahun 2007 melakukan penelitian yang berjudul
analisa Pengaruh Faktor- Faktor Marketing Mix terhadap Niat Pembelian
Ulang Produk Soft drink Tebs di Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukan
9 Melinda Sari, analisa Strategi Bauran Pemasaran Jasa Yang Mempengaruhi keputusan
Pembelian Pelanggan di Rumah Makan Mie ayam Jamur H. Mahmud.S., 2010, Skripsi IAIN
kalijaga.
bahwa faktor- faktor marketing mix yang terdiri dari produk, harga, distribusi,
dan promosi secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap niat pembelian ulang. 10
Erly ardiana pada tahun 2010 dengan judul Pengaruh Marketing Mix
Terhadap keputusan Pembelian Rokok sampoerna mild ( analisis konsumen
rokok sampoerna mild). Hasil analisis penelitian menunjukan secara simultan
dengan menggunakan uji F marketing mix yang terdiri dari produk, harga,
promosi dan distribusi secara bersama- sama mempunyai pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian rokok mild. 11
Tabel 1.2
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Objek Judul Hasil Penelitan
Melinda Sari Rumah
makan mie
ayam jamur
H. Mahmud
Analisis
Strategi
Bauran
Pemasaran
Jasa
Hasil
penelitianmenunjukan
bahwa bauran pemasaran
yang terdiri dari 7p
berpengaruh signifikan
dan positif terhadap
keputusan pembelian
jumlah pelanggan
Darmawati
Pabrik
Produk soft
Drink Tebs
di Surabaya
Analisis
Pengaruh
Faktor- Faktor
Marketing Mix
Terhadap Niat
Pembelian
Ulang Produk
Soft Drink
Tebs di
Surabaya
Hasil penelitian ini
menunjukan faktor- faktor
marketing mix yang terdiri
dari produk, harga,
distribusi dan promosi
secara bersama- sama
mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
niat pembelian ulang.
10
Darmawati, Analisis Pengaruh Faktor- Faktor marketing Mix Terhadap Niat Pembelian
Ulang Produk Soft Drink Tebs di Surabaya, 2007, Skripsi IAIN Surabaya. 11
Erly Ardiana, Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna
Mild,2010, Skripsi IAIN walisongo.
Erly Ardianta Pabrik
rokok
Sampoerna
mild di
Jakarta
Pengaruh
Marketing Mix
terhadap
Keputusan
Pembelian
Rokok
Sampoerna
Mild
Marketing mix yang terdiri
dari produk, harga,
promosi, dan Distribusi
secara bersamaan -sama
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
rokok mild di Jakarta
Maryana
Toko
busana
muslim
Rosidah
Bengkulu
Analisa
Marketing Mix
terhadap
Penjualan di
Toko Rosidah
Bengkulu
Apakah terdapat pengaruh
marketing mix yaitu yang
terdiri dari produk, price,
promotion, place, terhadap
Volume Penjualan Busana
Muslim di Toko Rosidah
Bengkulu
Dari penelitian terdahulu yang ada. Skripsi memang membahas tentang
marketing mix namun yang membedakan dengan penelitian saya adalah saya
membahas tentang analisa marketing mix dalam upaya meningkatkan volume
penjualan busana muslim di toko Rosidah bengkulu, penelitian ini bersifat
penelitian kualitatif, menggunakan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Objek penelitian saya adalah toko busana muslim Rosidah
kawasan IAIN Bengkulu, rumusan masalah yang ada pada penelitian
iniadalah analisa marketing mix dalam upaya meningkatkan volume
penjualan busana muslim di toko Rosidah kota Bengkulu.
F. Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jenis dan pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
bersifat kualitatif deskriftif, yaitu penelitian yang berusaha memberikan
pembuktian kebenaran fakta dilapangan dan nilai secara ilmiah
berdasarkan kerangka teoritis yang berkenaan dengan permsalahan yang
diangkat dengan menggunakan teknik deduktif, yakni sebuah proses
pengambilan kesimpulan untuk mencapai kebenaran melalui pemikiran
dari yang bersifat umum kemudian ditarik kepada kesimpulan yang
khusus.12
2. Sumber data
a. Primer
Yang dimaksud dengan sumber data primer adalah data yang diperoleh
dari objek penelitian dimana dalam penelitian ini penelitian
memperoleh data dari toko busana muslim Rosidah Bengkulu.
b. Sekunder
Yang dimaksud dengan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
data kepustakaan, buku, dokumen, dan lainya dan tentunya
berhubungan dengan marketing mix atau penjualan dan buku-buku
yang berhubungan dengan judul skripsi ini. Data ini sebagai data awal
sebelum penulis terjun ke lapangan.
3. Waktu dan lokasi Penelitian
a. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 17 November sampai
tanggal 20 Desember 2016 kurang lebih satu bulan.
12
Ade. Pelaksanaan Gadai Emas Di Bank Syariah Mandiri ( BMS) Kantor Cabang bukit
Tinggi ditinjau Dari Fiqih Muamalah” Skripsi. (STAIN Bukittinggi. 2012).
b. Lokasi
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di toko busana muslim Rosidah
yang beralamat di Jl. Raden Patah Pagar Dewa Simpang Tiga Kawasan
IAIN Bengkulu.13
G. Teknik Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data merupakan langka penting dalam sebuah
penelitian, kualitas suatu penelitian sangat bergabung dengan instrument yang
ditentukan sesuai dengan paradigma penelitian itu sendiri.
Berdasarkan pernyataan tersebutsesuai dengan penelitian kualitatif,
maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara
mengamati dan mencatat sistematik gejala-gejala yang di selidiki.14
Jadi,
observasi dalam penelitian ini toko busana muslim Rosidah.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara, yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan pada responden.15
Penelitian melakukan wawancara dengan ibu Rosidah selaku
pemilik toko busana muslim Rosidah kota bengkulu, dengan beberapa
pertanyaan yang telah dipersiapkan mengenai objek masalah.Selain itu
13
Rosidah. Pemilik toko,Wawancara pada tanggal, 20 November 2016. 10
Cholid dan Abu.Metodelogi Penelitian.(Jakarta: PT. Bumi Aksara. 1999).h. 70 15
Joko.Metode Penelitian Dalam teori Dan praktik. (Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2011). h.
9.
peneliti juga melakukan wawancara dengan 2 orang karyawan dan 5 orang
pelanggan.Semua itu dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan penjualan
pada toko busana muslim Rosidah bengkulu.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi, dan wawancara dalam penelitian
kualitatif.16
Di toko busana muslim Rosidah penulis mendapatkan data-data
dan buku saku toko busana muslim Rosidah yang telah disediakan, yang
berisi tentang toko busana muslim Rosidah dan produk-produk yang
dijual.
H. Sistematika Penulisan
BAB I :Menguraikan pendahuluan yang menjadi pondasi dari setiap
karya ilmiah yang berisikan latar belakang masalah. Batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian ,
penelitian terdahulu dan sistematika penulisan skripsi. Latar belakang
masalah dapat memberikan informasi relavan untuk membantu menemukan
pokok masalah dimulai dari hal yang umum kepada yang khusus.Pokok
masalah merupakan pernyataan tentang suatu keadaan yang memerlukan
pemecahan dan jawaban akibat dari ketidak sesuaian antara teori dan praktek.
Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang dirumuskan secara
16
Sugiyono. Metode Kualitatof- Kuantitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta. 2006). h. 154.
formal atau pernyataan yang diharapkan akan ditemukan jawabanya melalui
penelitian yang dilakukan, dan juga barmanfaat untuk mempermudah dalam
melaksanakan penelitian karena rumusan masalah sebagai pendorong atau
penyebab suatu kegiatan penelitian dilakukan. Tujuan dari penelitian yang
berisi penjelasan secara spesifik tentang hal- hal yang ingin dicapai melalui
penelitian yang dilakukan. Kegunaan dari penelitian menjelaskan secara
tegas untuk apa penelitian dalam pengembangan penelitian. Penelitian
terdahulu ditunjukan untuk melihat lebih dalam permasalahan-permasalahan
yang ada dalam penelitian sekarang dan untuk melihat kekurangan penelitian
terdahulu guna mendapatkan hasil penelitian baru yang baik dan bermanfaat.
Sistematika penulisan skripsi memaparkan setiap bab atau komponen-
komponen dalam skripsi secara runtun dan singkat.
BAB II :Berisikan kajian teori, yang menguraikan teori yang
berhubungan dengan obyek penelitiaan melalui teori- teori yang mendukung
serta relevan dari buku atau litelatur yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti dan juga sebagai sumber informasi dan referensi. Konsep,
prinsip, teori dan berbagai uraian lain yang relevan dalam permasalahan yang
menjadi topik penelitian yaitu tentang tinjauan umum tentang konsep
marketing mix.
BAB III:Berisikan tentang Gambaran Umum Toko Busana Muslim
Rosidah Kota Bengkulu, bab ini membahas profil toko busana muslim
Rosidah kota bengkulu, visi misi Toko Busana Muslim Rosidah, sasaran dan
tujuan, sistem pemasaran toko busana muslim Rosidah, produk toko busana
muslim Rosidah, sikap masyarakat setempat terhadap produk yang di jual
oleh toko busana muslim Rosidah.
BAB IV :Berisi tentang pembahasan masalah terdiri dari: paparan data
dan fakta temuan penelitian, uraian secara sistematis, komprehensif
pengolahan data hasil penelitian, sesuai permasalahan yang dikaji
berdasarkan pada metode dan pendekatan penelitian yang telah ditentukan.
BAB V :Berisi kesimpulan dan saran. Dimana kesimpulan merupakan
penyajian secara singkat apa yang diperoleh dari pembahasan serta menjawab
hipotesis awal. Dan saran merupakan anjuran yang diberikan peneliti itu
kepada pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian dan berguna bagi
peneliti selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Marketing mix
Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut bauran
pemasaran (marketing mix) yang memiliki peranan penting dalam
mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari
semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan untuk dapat memuaskan para
konsumen. Pengertian bauran pemasaran menurut Buchari Alma “Marketing
mix merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari
kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan”
Menurut Zeithaml dan Bitner“ Bauran pemasaran adalah elemen-elemen
organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan
komunikasi dengan tamu dan untuk memuaskan tamu”.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong “Marketing mix is good
marketing tool is a set of products, pricing, promotion, distribution, combined
to produce the desired response of the target market”.17
Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu perusahaan,
dimana perusahaan mampu mengendalikannya agar dapat mempengaruhi
respon pasar sasaran. Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat
pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P, yaitu product (produk), price
17
Dhruv grewal dan Michael Levy, Marketing. Jakarta: includes Index.
15
(harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi).
Adapun pengertian 4P menurut Kotler dan Amstrong :18
1. Product
Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk
perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk
dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah
dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam
produk atau jasa.
2. Price
Harga (price) adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan
menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus
menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran
ongkos angkut dan berbagi variabel yang bersangkutan.19
3. Place
Distribusi (place) yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan
yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani
pasar sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman
dan perniagaan produk secara fisik.
4. Promotion
Promosi (promotion) adalah suatu unsur yang digunakan untuk
memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru
18
Buchari Alma. Manajemen Bisnis Berbasis Hasil Pebnelitian. (Bandung: Alfabeta. 2007).
h. 5 19
Basu Swastha. Azas- azas Marketing. (Yogyakarta: Liberty. 2005). h.17
pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
maupun publikasi.20
Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran, maka
dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran memiliki elemen-elemen
yang sangat berpengaruh dalam penjualan karena elemen tersebut dapat
mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.21
B. Enam Konsep Pemasaran
Dimana konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan atau bisnis
yang menyatakan bahwa kepuasaan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya
adalah syarat yang paling penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan
yang dijalani. Konsep inti dari pemasaran antara lain: keinginan, kebutuhan,
produksi, permintaan, nilai, kualitas, kepuasan, transaksi dan interaksi,
pemasaran dan pasar. 22
1. Konsep Produksi: Yaitu suatu konsep dimana konsumen lebih menyukai
produk yang dapat ditemukan dimana-mana dengan harga yang murah. Jadi
orientasi konsep ini lebih mengarah pada upaya pencapaian efisiensi produk
yang tinggi dan distribusi yang sangat luas. Tugas manajemen disini adalah
memperbanyak produksi barang karena konsumen dianggap akan menerima
hasil produksinya yang terjangkau dimana-mana.
2. Konsep Produk: Menyatakan bahwa akan lebih menyukai produk yang
menawarkan mutu, kualitas, performansi dan karakter terbaik. Dimana tugas
20
Suwarsono dan Lukia Zuraida.Manajemen Pemasaran Global.(Yogyakarta: Unit
Penerbitan dan Percetakan (UPP) AMP YKPN. 2012). h. 98 21
Warren J Keegan. Manajemen Pemasaran Global.(Jakarta: PT. Indeks. 2007). h. 56. 22
Sismanto Soetoyo. Prinsip- Prinsip Pemasaran…………….. h. 90
manajemen disini ialah membuat produk yang berkualitas tinggi dan
penampilan yang terbaik dan menarik.
3. Konsep Penjualan: Menyatakan bahwa konsumen dengan dibiarkan begitu
saja atau apa adanya, organisasi harus berusaha melaksanakan promosi yang
menarik para konsumen.
4. Konsep Pemasaran: Menyatakan bahwa kunci dalam mencapai tujuan
sebuah organisasi bisnis meliputi penentuan kebutuhan & keinginan pasar
sebagai sasaran serta memberi kepuasan yang sesuai secara efektif & efisien
dibandingkan dengan para pesaing.
5. Konsep Pemasaran Sosial: Dalam konsep ini tugas sebuah organisasi yaitu
menentukan kebutuhan, kepentingan, keinginan pasar dan tetap memberi
kepuasan serta tetap melestarikan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat atau konsumen.
6. Konsep Pemasaran Global: Dalam konsep ini manajer eksekutifnya harus
berupaya memahami segala faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
pemasaran lewat manajemen yang strategis. Dimana tujuan akhirnya ialah
berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat dan memberikan
yang terbaik dan bermanfaat kepada seluruh pihak yang terlibat di dalam
suatu perusahaan.23
Dengan kata lain, tujuan perusahaan akan dicapai melalui pencapaian
tujuan konsumen. Pemasaran juga bukan monopoli kegiatan bisnis yang
23
Philip kotler, Manajemen Pemasaran..., h. 128
mendasarkan keuntungan saja individu atau organisasi nonprofit pun perlu
melakukan kegiatan pemasaran untuk pencapaian tujuannya.24
Tujuan pemasaran adalah untuk memahami pelanggan sedemikian
rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya
menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan
yang siap membeli. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk
atau jasa itu. Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen
dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan
antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep
penjualan yang menitik beratkan pada keinginan perusahan tau pun
usaha.25
Ada pun fungsi dari pemasaran adalah:
a. Meningkatkan motivasi untuk berpikir jauh ke depan. Berfikir out of
the box memang sangat diperlukan untuk menjaga ritme, ataupun
kelangsungan perusahaan. Sesekali jangan terus mengikuti ritme pasar,
tetapi coba untuk menggebrak pasar dengan sesuatu yang baru.
b. Koordinasi pemasaran yang lebih efektif dan terarah. Sesuatu kalau tidak
memiliki tujuan atau pun strategi pastinya akan berjalan dengan berantakan.
Dengan adanya strategi pemasaran akan membuat koordinasi tim menjadi
jauh lebih baik serta terarah.
c. Dapat merumuskan tujuan/goal perusahaan yang akan dicapai. Dengan
bantuan strategi ini, wirausahawan dapat terbantu untuk lebih mendetailkan
24
Lamb, Hair and Mc Daniel.Pemasaran:Buku Satu. (Jakarta: Salemba Empat. 2001), h.
134 25
Yusuf Qardawi,Norma dan Etika Ekonomi Islam,(Jakarta: gema Insani Press,1997), h. 51
tujuan apa yang ingin perusahaan capai. Baik jangka panjang atau pun
jangka pendek.
d. Pengawasan kegiatan pemasaran lebih efektif atas standar prestasi
kerja. Tentunya dalam hal pemasaran perlu diawasi setiap anggota tim
untuk peningkatan mutu atau pun kualitas.26
Falsafah adapun pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar
manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu.
C. Konsep Pemasaran Dalam Islam
Dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan strategi bisnis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari seorang
inisiator kepada pelanggannya. Menurut ajaran Islam, kegiatan pemasaran
harus dilandasi dengan nilai-nilai Islami yang dijiwai oleh semangat ibadah
kepada Allah dan berusaha semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bersama.
Allah SWT berfirman :
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-
orang yang selalu menegakan (kebenaran) karena Allah. Menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah kamu sekali-kali kebencianmu terhadap suatu
kaum, nendorong kamu berlaku tiak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
dejat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (QS. 5/al-Maidah: 8)27
26
Lamb, Hair and Mc Daniel.Pemasaran:Buku Satu……h. 140 27
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Semarang : As-Syifa', 2005), h. 38
D. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisis pasar sasaran yang
merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh suatu bauran
pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.
Dunia pemasaran diibaratkan dengan suatu medan tempur bagi pasar produsen
dan para pedagang yang bergerak dalam komoditas yang sama sehingga perlu
sekali diciptakan strategi pemasaran agar dapat memenangkan peperangan
tersebut.28
Dalam menyusun strategi pemasaran, setidaknya ada dua variabel
utama yang perlu dipertimbangakan, yaitu variabel yang dapat dikontrol dan
variabel yang tidak dapat dikontrol oleh seorang wirausahawan. Variabel yang
dapat di control oleh seorang wirausahawan adalah:
Pertama, Market Segmentation yaitu wirausahawan harus menetapkan
strategi arah sasaran dari pemasaranya, apakah ditujukan keseluruh lapisan
masyarakat konsumen tahu hanya menetapkan segmen pasar tertentu saja.
Menurut Philip Kotler sebuah perusahaan melakukan market segmentation
karena adanya perbedaan keinginan, daya beli, lokasi, sikap, dan kebiasaan
pembeli.29
Ada pun variabel yang tidak dapat dikontrol oleh seorang
wirausahawan adalah: keadaan persaingan, perubahan demografi,
kebijaksanaan politik dan ekonomi pemerintahan.
1. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran
Suatu aspek yang paling penting dalam melaksanakan segmentasi
pasar adalah aspek operasional. Hal ini berarti bahwa kita harus
28
M Umar capra, Islam dan Tantangan Ekonomi, ( Jakarta: Gema insane, 2000), h. 212 29
David W. Ccravens. Pemasaran Strategi.( terjemahan: Lina Salim). (Jakarta: Erlangga.
1999).ed.4.cet.2 jil. 1. h.34.
menghindarkan diri dari dimensi yang tidak dapat dilaksanakan. Dasar
segmentasi yang dipakai haruslah dapat dilaksanakan. Dasar pelaksanaan
segmentasi umumnya dipergunakan segmentasi atas dasar demografis
(kependudukan) seperti umur, jenis kelamin, penghasilan daerah,
penghasilan keluarga dan sebagainya.30
Informasi kependudukan semacam
itu sangat mudah memperolehnya dan sangat berguna dalam hal promosi
dan distribusi. Setelah diketahui bahwa pasar yang dihadapi dapat dibagi-
bagi ke dalam strategi yang mungkin dilakukan terhadap keadaan tersebut.
Strategi pemasaran secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis
strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan yaitu :
a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated
marketing).
b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated
marketing).
c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).
Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar
(Undifferentiated Marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu
keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan
konsumen secara umum. Oleh karena itu perusahaan hanya
30
Philip kotler, Manajemen Pemasaran...,h. 122
menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha
menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana
pemasaran saja.31
Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal,
sehingga menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan perhatiannya
pada seluruh konsumen dan kebutuhannya, serta merancang produk
yang dapat menarik sebanyak mungkin para konsumen tersebut.
Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan adanya
kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai suatu
keseluruhan dengan ciri kesamaan dalam kebutuhannya.
Salah satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan perusahaan
untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis. Sebaliknya,
kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain juga menjalankan
strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam
untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan
segmen pasar yang kecil lainnya. Akibatnya, strategi ini dapat
menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran
perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.32
Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated
marketing). Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan
beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu
pula. Jadi perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan
31
David W. Ccravens,Pemasaran Strategi..., h. 36. 32
Philip kotler, Manajemen Pemasaran...,h. 129
produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Dengan perkataan
lain, perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi produk
dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan program
pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan
yang tertinggi dalam masing-masing segmen pasar tersebut.33
Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk
mempertebal kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap
produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan
dilakukan berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan
perusahaan akan lebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan
lebih kuat atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi pemasaran
ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk
yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan
akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan.
Kelemahan strategi ini adalah, terdapat kecenderungan biaya akan lebih
tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya
administrasi, biaya promosi, dan biaya investasi.
b. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran
produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan
keterbatasan sumber daya perusahaan. Dalam hal ini perusahaan
33
David W. Ccravens,Pemasaran Strategi..., h. 38.
produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada
pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran
ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa
segmen pasar tertentu saja. Jadi perusahaan memusatkan segala
kegiatan akan memberikan keuntungan yang terbesar.
Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan
akan memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat di dalam segmen
pasar tertentu yang dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan mempunyai
pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melakukan
pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari
segmen pasar yang dilayaninya.34
Di samping itu perusahaan
memperoleh keuntungan karena spesialisasi dalam produksi, distribusi
dan usaha promosi, sehingga apabila segmen pasar dipilih secara tepat,
akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk
perusahaan tersebut.
Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan
menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada satu atau
beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena, kemungkinan terjadinya
perubahan selera para konsumen, atau peningkatan kemampuan daya
saing perusahaan lain yang dapat melebihi kemampuan perusahaan ini
dalam melayani pasar secara baik dan efektif.
34
David W. Ccravens. Pemasaran Strategi..., h. 45.
Sehubungan dengan kondisi pasar yang bersifat heterogen dan
dapat disegmentasikan menjadi homogen, pengusaha dapat memilih
salah satu dari 3 strategi pemasaran yang pada dasarnya berpangkal dari
2 tipe pengusaha yaitu :
1. Pengusaha yang mensegmentasikan pasar
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar disebut
segmenter. Pengusaha dapat mengelompokkan konsumen yang
berbeda-beda itu dan kemudian melayani pasar atau menerapkan
strategi pemasaran (marketing mix) yang berbeda pula sesuai dengan
perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing segmen. Dalam
strategi ini berarti pengusaha menyajikan produk yang berbeda,
dengan harga yang berbeda, serta promosi maupun distribusi yang
berbeda pula terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara inilah yang
biasa disebut sebagai “pemasaran serba ada” atau “diffrentiated
marketing”. Dalam hal ini pengusaha memberikan perlakuan,
penyajian, penyampaian dan pelayanan (marketing mix) yang
berbeda terhadap segmen pasar yang berbeda.35
Cara ini lebih menjamin adanya kemungkinan bahwa
perusahaan dapat memperoleh posisi persaingan yang lebih baik
(competitive advantage). Hal ini disebabkan karena perusahaan
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik atau lebih sesuai
35
David W. Ccravens. Pemasaran Strategi..., h.54.
dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya dibandingkan
dengan pesaing-pesaingnya.36
2. Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar
Pengusaha ini berarti menggabungkan semua segmen yang ada
dalam pasar yang dihadapinya itu, oleh karena itu biasanya disebut
sebagai pengusaha yang combiner. Pengusaha yang tidak
mengelompokkan dan tidak mencari sasaran pada sekelompok
segmen tertentu tetapi dia bergerak dalam pasar umum (masyarakat)
yang sangat heterogen maka hal ini berarti dia memperlakukan
konsumen yang berbeda-beda itu dengan cara atau strategi
penyampaian, penyajian dan pelayanan atau marketing mix yang
sama.37
Jadi, dalam hal ini perusahaan berpandangan bahwa semua
orang (konsumen) adalah sama, jadi perlakuan terhadapnya juga
sama. Tindakan semacam ini disebut “undifferentiated marketing”
atau “pemasaran serba sama”.
E. Bauran Promosi
1. Pengertian Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan gabungan dari beberapa jenis promosi
yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang
dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal.
36
David W. Ccravens. Pemasaran Strategi..., h. 48. 37
Philip kotler, Manajemen Pemasaran..., h. 138
2. Tugas khusus bauran promosi
Beberapa tugas khusus itu di sebut bauran promosi seperti:
a. Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjualan dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk
kepada pelanggan.
b. Mass Selling terdiri atas periklanan dan publisitas yang merupakan
pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan
informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.
c. Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalaui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk.
d. Public Relations (hubungan masyrakat) merupakan upaya komunikasi
menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini,
kleyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.
e. Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat intraktif yang
satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur
dan akur transaksi di sembarang lokasi. 38
3. Promosi Dalam Perspektif Islam
Islam adalah merupakan ajaran yang mengatur sesama aspek
kehidupan manusia, tidak terkecuali bidang ekonomi. Dalam kegiatan
mu’amalah ini terdapat ketentuan-ketentuan dasar yaitu halal dan thayyib,
sehingga kegiatan yang dilakukan tidak menimbulkan ketidakadilan,
38
Kotler & Armstrong.Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. (Jakarta: Erlangga. 2000), h. 25
kebohongan, yang akhirnya berdampak pada saling merugikan satu sama
lain.
Kegiatan perdagangan telah dilakukan oleh Rasulullah SAW, yang
sejak kecil hingga dewasa harus berusaha sendiri mencari nafkah untuk
keperluan hidupnya. Beliau menjual barang-barang dagangan milik Siti
Khadijah. Penjual yang dilakukan membawa hasil yang luar biasa karena
didasari dengan sifat beliau yang jujur dan dapat dipercaya. Dalam
melakukan kegiatan perdagangan tersebut, tentunya beliau juga telah
menggunakan sistem komunikasi pemasaran yang tentunya berbeda dengan
komunikasi pemasaran pada saat ini. Komunikasi yang beliau lakukan
mengandung moralitas yang tinggi dan sama sekali tidak merugikan pihak
lain.39
Pada saat ini, kegiatan promosi (periklanan) lebih mengutamakan
keuntungan bagi perusahaan, karena banyak produk-produk yang diiklankan
terlalu melebih-lebihkan kualitas produk, bahkan ada yang mengandung
unsur penipuan. Padahal citra positif akan tercipta apabila iklan yang
ditampilkan sesuai dengan keadaan produk (mengandung unsur
kejujuran), dengan demikian konsumen akan mendapatkan kepuasan dan
tidak merasa dirugikan.
Menurut Amir dalam Islam terdapat beberapa etika dalam melakukan
komunikasi pemasaran yang meliputi: fairness (kejujuran, keadilan,
kewajaran).
39
Warren J Keegan. Manajemen Pemasaran Global….. h. 76.
4. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan itu.
Pengertian lain perilaku konsumen sebagai perilaku yan diperlihatkan
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan mengevaluasi
dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka.40
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan individu yang
secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan
barang-barang serta jasa ekonomis termasuk proses pengambilan
keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan
tersebut.Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses
psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum
membeli, ketika membeli, menggunakan produk dan jasa setelah
melakukan hal-hal tersebut diatas atau kegiatan mengevaluasi.
1. Model-model Perilaku Konsumen
Memahami perilaku konsumen adalah sesuatu yang sangat
komplek, kompleksitas permasalahan disebabkan banyaknya variabel
40
Slamet Sugiri. Akuntansi Keuangan Menengah. (Yogyakarta: Unit Penerbitan Dan
Percetakan. 2005), h. 86
yang saling mempengaruhi dan kecenderungan untuk saling
berinteraksi.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
yaitu, budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Faktor-faktor ini
memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap konsumen dalam
memilih produk yang akan dibelinya.
b. Keputusan pembeli
1. Pengertian Keputusan
Pengertian keputusan pembelian adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar
membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan.41
Tahap-tahap Proses
Keputusan Pembelian. Para konsumen melakukan lima tahap dalam
melakukan pembelian. Kelima tahap tersebut tidak selalu terjadi,
khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan
yang tinggi dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati
beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai. Pengenalan masalah
proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli
menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan
keadaan yang diinginkanya.
41
Slamet Sugiri. Akuntansi Keuangan Menengah….., h. 89
Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri
pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adalah haus
dan lapar akan meningkat hingga mencapai suatu ambang rangsang
dan berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman ynag
sudah ada. Seseorang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan itu
dan dia didorong kearah satu jenis objek yang diketahui akan
memuaskan dorongan itu pencarian Informasi.42
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari
informasi sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang
tersebut mencari informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan
kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan
memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari
kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari
informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi
pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang
maksimal. Evaluasi alternatif Informasi yang didapat dari calon
pembeli digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas
mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta daya tarik
masing-masing alternatif.
Produsen harus berusaha memahami cara konsumen mengenal
informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu
mengenai produk merek dan keputusan untuk membeli. Keputusan
42
Suwarsono dan Lukia Zuraida.Manajemen Pemasaran Global..., h. 111
pembelian Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai
cara sendiri dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan
membatasi alternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi
untuk menentukan produk mana yang akan dibeli.
Perilaku setelah pembelian apabila barang yang dibeli tidak
memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan
merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap
negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya
bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka
keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung
untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak
senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan cara
membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan
pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-
orang yang baru saja membeli produknya.
F. Tinjauan Penjualan
1. Pengertian Penjualan
Penjualan (disebut juga pendapatan, total penjualan, atau total
pendapatan) adalah jumlah uang yang diraup perusahaan dari semua
operasinya sebelum dikurangi dengan biaya-biaya.43
Ini berarti bahwa
perkiraan penjualan tidak meliputi uang yang diperoleh perusahan dari,
misalnya, mengobrol harta tak bergerak, gedung, dan peralatan yang sudah
43
Muhammad. Etika Bisnis Islam. (Yogyakarta: unit Penertib dan pencetakan dan
Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.2004). h.99.
tua. Jika itu terjadi, maka hasilnya akan dimasukan dalam penghasilan lain-
lain.
Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting
dan menentukan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu
memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Allah Swt
berfirman:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku suka sama suka diantara kamu. Sesungguhnya Allah adalah
maha penyayang kepadamu. (QS. An-Nissa’: 29).44
Sebenarnya pengertian penjualan sangat luas, beberapa para ahli
mengemukakan tentang definisi penjualan antara lain :
Menurut Philip Kotler yang diterjemahkan oleh Ronny A. Rusli dan
Hendra dalam buku Manajemen Pemasaran pengertian penjualan adalah
Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Swastha M.B.A. Penjualan sebagai ilmu dan sebagai seni.
Pada pokoknya, istilah penjualan sama dengan menjual. Menjual dapat
diartikan sebagai berikut: Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi
44
Al-Quran dan Terjemahanya ( Medinah Munawarrah. Mujamma’ Khadim al Haramain
asy Syarifain al malik fahd li thiba’at al- mush-haf Asy- Yarif. 1971 H).hlm. 122 ( an-nisaa’:29).
pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar
bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.45
Pengertian penjualan dalam buku Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan
dan Perdagangan adalah ”suatu kontrak atau perjanjian antara dua pihak,
masing-masing dikenal sebagai penjual, dan pembeli, yang mewajibkan
pihak yang pertama itu untuk, atas pertimbangan akan suatu pembayaran,
atau suatu janji akan pembayaran sejumlah harga dalam uang tertentu,
memindahkan kepada pihak yang terakhir hak dan kepemilikan harta benda.
2. Strategi Penjualan
Seorang guru pemasaran dunia, Philip Kotler, pernah berkata jika
pemasaran diibaratkan sebuah gunung es maka puncak dari gunung es itu
adalah penjualan. Jadi kesimpulannya adalah segala sesuatu yang
direncanakan dan dilaksanakan itu takkan ada artinya tanpa adanya transaksi
penjualan, sebab perusahaan hidup dari penjualan. Jika penjualan menurun,
perputaran modal akan macet dan keberuntungan akan hilang. Akibatnya
perusahaan terancam bangkrut.
Tentunya anda bisa membuka usaha, misalnya toko, dan kemudian
bersikap pasif. Membiarkan perusahaan berjalan seadanya dan membiarkan
pembeli datang kepada anda. Kalau cara seperti ini tetap dipertahankan
ditengah persaingan bisnis yang sangat ketat maka percayalah usaha yang
45
Fessy Hernita, Pengaruh Strategi Pemasaran Melalui Agen Terhadap Peningkatan
Penjualan Produk di Asuransi Syariah Takaful Keluarga Bengkulu, 2015, Skripsi IAIN Bengkulu.
anda rintis akan tutup. Tidaklah cukup dengan bertindak pasif, tetapi harus
aktif, bahkan bila perlu harus agresif.46
Beberapa strategi penjualan yang bersifat aktif bisa anda terapkan47
.
Tentunya hasus disesuaikan dengan jenis usaha, skala usha dan produk yang
anda jual. Setiap orang boleh mencoba atau memiliki strategi yang berbeda
dan setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
Bisa juga anda menggabungkan semuanya dan siapa tahu anda beruntung.
Omset penjualan anda semakin naik dan kantong anda semakin
menggelembung membuat anda mampu membeli mobil mewah, rumah
bertingkat atau apa pun yang anda inginkan.
a. Direct Selling
Ada bermacam istilah untuk direct selling ini. Katakanlah direct
sales, marketing, marketing executive .Salesman, marketing officer, salas
representative, bisnis konsultan dan masih banyak lagi. Semua istilah itu
diciptakan untuk mempopulerkan direct selling ini, meski kadang
manipulative. Contohnya, contohnya seringkali perusahaan membuka
lowongan kerja posisi marketing officer yang ternyata tugas dan
tanggung jawabnya tak berbeda dengan salles yang harus keluar
menjajakan produk dan mencari pelanggan baru.
Padahal kita tahu bahwa seorang marketing officer tugas dan
tanggung jawabnya adalah dimulai dari mana menciptakan ide sebuah
produk baru, bagaimana menciptakan strategi yang harus ditempuh
46
Tom Gorman. MBA Basic Edisi ke-2. (Jakarta : Prenada Media. 2005). h 159. 47
Supriyono, Manajemen Strategi..., h. 5
(marketing mix) agar produk tersebut sukses diterapkan di pasar, hingga
bagaimana cara mempertahankan brand produk tersebut untuk jangka
waktu tertentu. Tugas devisi marketing sebenarnya mirip orang yang
membabat hutan yang luas guna mempermudah penggunaanya lewat
(devisi sales).48
b. Telemarketing
Jika pada direct selling si penjual mendatangi dan bertatap muka
secara langsung dengan customer, maka dalam telemarketing si penjual
cukup menghubunngi dan menawarkan produk melalui telepon.
Seandainya penawaran ini closed (diterima) maka produk tersebut akan
diantar atau dikirim melalui jasa kurir dan pos. Biasanya bisnis jasa
sering menggunakan cara seperti ini.
c. Member Get Member (MGM)
Barangkali anda pernah ditawari sebuah produk oleh rekan dekat,
teman atau saudara yang juga mengggunakan produk tersebut. Jika
pernah berarti perusahaan produk tersebut sedang menggunakan strategi
MGM. Sebagai kompensasi atas keberhasilan teman anda menjual
produk tersebut kepada anda, maka teman anda akan menerima imbalan.
Entah itu produk bonus, uang, voucer, diskon atas produk, dan
rewards lainnya.49
MGM akan sangan efktif jika dilakukan secara baik,
sebab pelanggan baru tersebut seolah-olah telah direkomendasikan oleh
pelanggan sebelumnya yang sudah tahu track record-nya.
48
Sugeng Haryanto. Direct Marketing. (Jakarta: Prenada. 2006). h. 76 49
Buchari Alm, pengantar Bisnis, (Bandung: Alfabeta, CV 2014), h. 20
d. Cross Selling
Cross selling adalah strategi penjulan di mana kepada pelanggan
yang telah menggunakan produk kita, kita tawarkan produk berikutnya.
Contoh yang paling nyata adalah jika anda memakai kartu kredit
Citibank Visa. Dalam waktu yang tak berapa lama, jika pembayaran
anda lancar, maka anda akan ditawarkan kartu kredit Citibank
Mastercard. Begitu juga sebaliknya, jika anda telah memiliki Citibank
Mastercard maka akan ditawari Citibank Visa. Dalam hal ini Citibank
Menggunakan Cross Selling.50
3. Landasan Penjualan Dalam Islam
Landasan atau dasar hukum mengenai jual beli ini disyariatkan
berdasarkan Al-Qur’an, Hadist Nabi, dan Ijma’ Yakni :
a. Al-Qur’an
Yang mana Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surat An-Nisa : 29
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan
harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”
(QS. An-Nisa : 29).51
b. Sunnah
Nabi, yang mengatakan:”Suatu ketika Nabi SAW, ditanya tentang
mata pencarian yang paling baik. Beliau menjawab, ’Seseorang bekerja
50
Andi.Membaca Saham..., h. 33 51
Depag RI. Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Jumanatul Ali-ART, 2005), h. 128
dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Bajjar,
Hakim yang menyahihkannya dari Rifa’ah Ibn Rafi’).52
Maksud mabrur
dalam hadist adalah jual beli yang terhindar dari usaha tipu-menipu dan
merugikan orang lain.
c. Ijma’
Ulama telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan
bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa
bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang
lain yang dibutuhkannya itu, harus diganti dengan barang lainnya yang
sesuai. Mengacu kepada ayat-ayat Al Qur’an dan hadist, hukum jual beli
adalah mubah (boleh). Namun pada situasi tertentu, hukum jual beli itu
bisa berubah menjadi sunnah, wajib, haram, dan makruh.53
Berikut ini adalah contoh bagaimana hukum jual beli bisa berubah
menjadi sunnah, wajib, haram, atau makruh. Jual beli hukumnya sunnah,
misalnya dalam jual beli barang yang hukum menggunakan barang yang
diperjual-belikan itu sunnah seperti minyak wangi. Jual beli hukumnya
wajib, misalnya jika ada suatu ketika para pedagang menimbun beras,
sehingga stok beras sedikit dan mengakibatkan harganya pun melambung
tinggi. Maka pemerintah boleh memaksa para pedagang beras untuk
52
Depag RI, Al-Quran dan terjemahannya…………………...h. 1035 53
Alwan fanani, Gagasan Keadilan Dalam Hukum Islam, ( Semarang: Wahana Akademika,
2005), h. 322
menjual beras yang ditimbunnya dengan harga sebelum terjadi
pelonjakan harga54
.
Menurut Islam, para pedagang beras tersebut wajib menjual beras
yang ditimbun sesuai dengan ketentuan pemerintah. Jual beli hukumnya
haram, misalnya jual beli yang tidak memenuhi rukun dan syarat yang
diperbolehkan dalam Islam, juga mengandung unsur penipuan.Jual beli
hukumnya makruh, apabila barang yang dijual-belikan itu hukumnya
makruh seperti rokok.
4. Macam-Macam Penjualan
Adapun penjelasan dari klasifikasi di atas yang dikemukakan oleh
Basu Swatha, yaitu:
a. Trade Selling, penjualan yang terjadi bilamana produsen dan pedagang
besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi
produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan
promosi, peragaan, persediaan dan produk baru, jadi titik beratnya adalah
para penjualan melalui penyalur bukan pada penjualan ke pembeli
akhir.55
b. Missionary Selling, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang dari penyalur perusahaan.
c. Technical Selling, berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian
saran dan nasihat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.
54
Hasan, AliManajemen bisnis syariah (kaya di duniaterhormat di akhirat),
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2009), h. 87 55
Philip Kotler. Marketing (Mulai dari Produk ke Pelanggan Ke Human Sprit). Jakarta:
Erlangga.
d. New Business Selling, berusaha membuka transaksi baru dengan
membuat calon pembeli menjadi pembeli seperti halnya yang dilakukan
perusahaan asuransi.
e. Responsive Selling, setiap tenaga penjual diharapkan dapat memberikan
reaksi terhadap permintaan pembeli melalui route driving and retaining.
Jenis penjualan ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar, namun
terjalin hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada pembelian
ulang.
5. Konsep Penjualan
Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika
dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi. Karenanya,
organisasi tersebut harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang
agresif. Konsep pejualan dinyatakan dalam pemikiran Sergio Zyman,
mantan wakil presiden pemasaran dari cola- cola, yang mengatakan:”tujuan
pemasaran adalah menjual lebih banyak barang secara lebih sering untuk
mengasilkan lebih banyak uang dan pada giliranya menghasilakn lebih
banyak laba”.56
Konsep penjualan di praktikan paling agresif untuk barang-barang
yang tidak dicari. Yaitu barang-barang yang biasanya tidak terpikirkan
untuk dibeli konsumen. Seperti: asuransi, ensiklopedia, dan peti mati.
Kebanyakan perusahaan juga memprakstikan konsep penjualan ketika
mengalami kelebihan kapasitas.57
56
Husain syahatah,Siddiq Muh.Al-Amin,Transaksi dan Etika bisnis Islam,(Jakarta:Visi
Insani Publishing,2005),h. 21 57
Agus Arijanto, Etika bisnis bagi pelaku bisnis, , (PT. Raja Grapindo persada, 2012) , h. 4
Tujuannya adalah menjual apa yang mereka buat, alih-alih membuat
yang diinginkan pasar. Namun pemasaran yang didasarkan pada penjualan
memiliki rasio yang tinggi. Pemasaran model ini mengansumsikan bahwa
pelanggan yang terbujuk untuk membeli suatu produk akan menyukai
produk tersebut. Dan jika ternyata tidak, mereka bukan hanya tidak akan
mengembalikan atau menjelek-jelekan produk tersebut atau mengeluh
kepada organisasi konsumen, melainkan malah membeli. 58
58
Husain Syahatah,Siddiq Muh Al-Amin,Transaksi dan etika bisnis Islam, (Jakarta:Visi
Insani Publishing,2005), h.23
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil Toko Busana Muslim Rosidah Bengkulu
Sejarah berdirinya Toko Busana Muslim Rosidah Kota Bengkulu
berawal dari pandangan Ibu Rosidah tentang banyaknya masyarakat kota
Bengkulu yang membeli busana muslim menjelang hari raya di pasar pasar
atau toko-toko di kota Bengkulu. Meskipun pasar penjualan busana muslim di
Bengkulu terbilang besar namun di Bengkulu sendiri waktu itu (sebelum tahun
2006) masih belum banyak toko yang menyediakan khusus busana muslim
saja. Bahkan, untuk membeli baju muslim masyarakat Bengkulu biasa
berbelanja sampai memesan dari saudara di luar kota. Meskipun usaha
perdagangan busana muslim namun tidak seluruh pedagang yang ada di
Bengkulu adalah seorang muslim, bahkan ada juga yang non muslim.
Berawal dari pandangan tersebut, mencoba untuk mendirikan sebuah
usaha keluarga yang bergerak di bidang perdagangan busana muslim. Pada
Oktober 2014 Toko Busana Muslim Rosidah didirikan di Bengkulu.
a. Lokasi Berdirinya Toko Busana Muslim Rosidah Bengkulu
Toko busana muslim Rosidah ini juga merupakan salah satu bentuk
toko busana muslim yang berada di kawasan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) yang beralamatkan jalan Raden Fatah Pagar Dewa kota Bengkulu.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Rosidah pemilik toko
busana muslim Rosidah tersebut mengapa memilih lokasi dibukanya toko
busana muslim tersebut yaitu:
“Lokasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam aktivitas
usaha. Sehubungan dengan itu seorang pengusaha tidak dapat
mengabaikan peran lokasi tempat usaha yang sangat penting ini. Banyak
usaha yang sukses dijalankan di tempat tertentu, tetapi usaha yang sama
terbukti gagal jika dilaksanakan di tempat lainnya. Tempat tertentu akan
sangat sesuai untuk suatu jenis usaha tetapi tidak sesuai untuk jenis usaha
yang lainnya.”59
Penjelasan ibu Rosidah di atas mengisyaratkan bahwa Toko
Busana Muslim Rosidah Kota Bengkulu sangat menyadari pentingnya
lokasi karena lokasi dianggap sebagai salah satu faktor yang turut
menentukan eksistensi Toko Busana Muslim Rosidah.60
Pemilihan lokasi disimpang tiga jalan membuat Toko Busana
Muslim Rosidah mudah dilihat oleh para calon konsumen. Ini merupakan
salah satu cara promosi dari Toko Busana Muslim Rosidah dalam
memperkenalkan toko tersebut kecalon pelanggan. Pemilihan lokasi di
tempat yang dianggap strategis oleh pemilik Toko Busana Muslim
Rosidah. Toko Busana Muslim Rosidah ini terletak di jalur strategi
ssehingga menjadi jalur akan mempermudah TokoBusana Muslim
Rosidah dalam mempromosikan produk.
59 Rosidah, Pemilik Toko, Wawancara pada tanggal 18 November 2016.
60RosidahPemilikTokoBusana Muslim Rosidah.WawancaraPribadi. Bengkulu 3 Mei 2016.
B. Visidan Misi Toko Busana Muslim Rosidah
1. Visi dan Misi
a. Visi Toko Busana Muslim Rosidah
Menjadi Toko Busana Muslim yang menyediakan busana muslim
berkualitas dengan harga yang sesuai dengan masyarakat.
b. Misi Toko Busana Muslim Rosidah
Menyediakan busana muslim dengan harga yang terjangkau oleh demua
kalangan masyarakat.
Sasaran dan Tujuan
1. Sasaran
Masyarakat muslim di sekitar Bengkulu khususnya di kawasan
kampus Institut Agama Islam Negeri kota Bengkulu Perempuan-
perempuan yang masih belum berhijab Pelajar-pelajar di SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA di sekitar Bengkulu
2. Tujuan
Mencari keuntungan/profit yang halal dan barokah sesuai dalam
konsep ekonomi Islam Melakukan usaha perdagangan busana muslim
sesuai dengan ajaran dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
c. Pemasaran Toko Busana Muslim Rosidah Bengkulu
Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh toko busana
muslim Rosidah Bengkulu adalah sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan promosi, promosi toko busana muslim Rosidah
Bengkulu dilakukan dengan spanduk, melalu sosial media, dari mulut-
ke mulut.
2. Pelayanan prima, dalam hal ini pramuniaga dengan ramah dan siap
dalam memberikan pelayanan yang terbaik dengans alam, senyum,
sapa, sopan.
3. Harga jual bersaing, dimanap roduk yang dijual oleh toko busana
Muslim Rosidah menentukan harga yang lebih murah dibandingkan
toko lain.
d. Produk Toko Busana Muslim Rosidah Bengkulu
Toko Busama Muslim rosidah merupakan usaha yang bergerak
dalam bidang perdagangan busana muslim, sehingga dalam usahanya
toko tersebut menjual beraneka macam busana muslim untuk laki-laki
ataupun perempuan baik remaja ataupun orang tua.61
Produk yang dijual di Toko Busana Muslim Rosidah Bengkulu
sendiri diperoleh dari beberapa daerah di luar Blora sehingga harga jual
toko busana muslim rosidah bersaing atau bahkan lebih murah dari toko
yang lain.Berikut daftar barangyang dijual di Toko Busana Muslim
rosidah Bengkulu,
NO JENIS BARANG YANG DI JUAL
1 Kerudung Segi Empat
2 Kerudung syar’i
61
Data di perolehdarihasilwawancarapemiliktokorosidahbengkulu.15juni 2016.
3 Busana koko Laki-Laki
4 Rok Panjang Model
5. Busana Pesta
6. Tas, Sepatu, dan Sendal
7. TerimaPesanan Seragam Batik
8. Busana Gamis Syar’i
e. Sikap masyarakat setempat
Sikap masyarakat menerima dan menyambut baik keberadaan toko
busana muslim Rosidah bengkulu. Sikap masyarakat di sekitar tempat
usaha akan berpengaruh kepada aktivitas usaha. Sikap masyarakat, baik
yang mendukung maupun yang menentang keberadaan perusahaan di
daerah tertentu dapat disebabkan oleh berbagai hal. Budaya setempat,
agama yang dianut mayoritas penduduk, atau dampak positif dan efek
negatif dari keberadaan perusahaan di lingkungannya akan
mempengaruhi sikap masyarakat terhadap perusahaan. Berdasarkan hal
tersebut pengusaha harus mempertimbangkan berbagai faktor dari sikap
masyarakat setempat yang akan berpengaruh kepada perusahaan.
Kelebihan dan Kekurangan toko busana muslim Rosidah
Setiap usaha pasti memiliki faktor pendorong dan penghambat dalam
kegiatan pemasarannya, begitu juga dengan toko busana muslim Rosidah,
adapun faktor pendorong dan penghambat dalam pemasaran di toko
busana muslim Rosidah adalah sebagai berikut:
Pemilihan lokasi di desa tentuakan lebih minim pesaing jika
dibandingkan dengan pemilihan lokasi di pasar, Karena pemilihan
lokasi ini termasuk dalam memasuki pasar baru sehingga persaingan
masih minim.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisa Marketing Mix Dalam Upaya Meningkatkan Volume Penjualan
Busana Muslim di Toko Rosidah Bengkulu
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Toko busana muslim Rosidah merupakan sebuah toko yang
bergerak di bidang penjualan busana muslim yang berlokasi di jalan Raden
Patah Simpang Tiga kawasan kampus IAIN Bengkulu. Di sini toko busana
muslim Rosidah menjual busana- busana muslim yang dapat memenuhi
kebutuhan berbusana menurut syar’iah Islam dimana terdapat berbagai
jenis- jenis produk seperti busana muslim wanita maupun pria, hijab,
sajadah, batik, koko, dan gamis yang dengan harga dapat dijangkau oleh
seluruh masyarakat sekitarnya. Mekanisme penjualan yang terjadi di toko
busana muslim Rosidah adalah konsumen datang ke toko untuk mencari
dan memilih barang yang akan dibeli. Pihak toko masih menggunakan
media spandek/ merek toko serta perbincangan dari orang ke orang untuk
mengelola data penjualan, toko Rosidah menggunakan cara manual yaitu
menggunakan buku catatan penjualan.
B. Hasil temuan penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan telah di temukan
bahwa toko busana muslim Rosidah ini telah menjalankan marketing mix
sesuai dengan teori yang dimana terdapat di dalam buku Buchari Alma
bahwa “marketing mix merupakan strategi mencampurkan kegiatan-
kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga
mendatangkan hasil yang paling maksimal”.
Dimana toko busana muslim Rosidah ini melakukan marketing mix nya
dengan alat 4P yaitu product, promotion, price dan place.
a. Product
Mengenai produk penulis menemukan bahwa toko busana muslim
Rosidah ini melakukan perencanaan, pengembangan dan
mengeluarkan produk- produk mereka dengan mengikuti trend setiap
adanya pengeluaran model busana muslim yang terbaru di kalangan
masyarakat. Contohnya seperti busana kutu baru, hijab pasmina, batik
coupel yang lagi sangat di gandrungi oleh masyarakat sekarang.
b. Promotion
Di toko busana muslim Rosidah ini mereka melakukan promosinya
dengan cara memasang spanduk/ merek di depan toko, melalui media
sosial yaitu facebook dan blackberry masengger.
c. Price
Toko busana muslim Rosidah menentukan harga di setiap produknya
dengan cara memperhitungkan dengan baik dan yang pasti toko busana
muslim Rosidah ini tidak mengambil keuntungan yang berkali-kali
lipat.
d. Place
Memilih dan mengelola tempat yang strategis hal yang paling di
utamakan dalam mendirikan suatu usaha. Hal ini juga yang di lakukan
oleh pemilik toko busana muslim Rosidah. Toko busana Rosidah
memilih di kasawan IAIN Bengkulu di karenakan letak yang strategis
dan diharapkan dapat di minati dan di lirik oleh mashasiswa,
mahasiswi dan juga masyarakat di kalangan sekitaran kawasan kampus
IAIN ini yang utama.
Untuk meyakinkan teori dan fakta itu berlawan Penulis juga
melakukan wawancara terhadap pemilik toko busana muslim Rosidah
yaitu Ibu Rosidah: Ibu bagaimana penjualan yang telah ibu lakukan
selama 2 tahun ini, apakah mendapatkan peningkatan?
Ada pun hasil dari wawancara dengan ibu Rosidah mengatakan:
“ selama saya mendirikan usaha ini hasilnya begitu lah, belum ada
kestabilan dalam usaha saya, hanya kalau lebaran saja rami itu pun
hanya sebentar.” 62
Dari hasil wawancara kepada pemilik toko ibu Rosidah bahwa
penjualan yang terjadi di dalam usaha ibu Rosidah ini belum terlihat
hasilnya yang maksimal padahal menurut ibu Rosidah dalam usahanya
ini telah melakukan apa yang sering di sebut dengan marketing mix itu
yaitu salah satunya product.
Agar lebih meyakinkan lagi bahwa apakah benar produk yang di jual
oleh toko busana muslim Rosidah ini mengikuti trend dan selalu
mengeluarkan hal yang terbarunya setiap bulan, peneliti juga melakukan
62 Rosidah, Pemilik Toko, Wawancara pada tanggal 18 November 2016.
wawancara terhadap konsumen dari toko busana muslim Rosidah yaitu
ibu lisnawati:
“ pertama kali membeli produk yaitu baju yang di jual ditoko Rosidah,
saya merasa puas dengan produk bajunya selain bagus terjangkau juga
oleh semua kalangan.”63
Jadi dari hasil wawancara pemilik toko dan konsumen dapat di
simpulkan bahwa toko busana muslim Rosidah ini memang benar telah
melakukan marketing mix yang salah satunya yaitu melalui produk yang
ada di toko tersebut. Dalam konsep produk menyatakan bahwa masyarakat
akan lebih menyukai produk yang menawarkan mutu, kualitas,
performansi dan karakter terbaik dan itu juga telah menjadi pemikiran
setiap konsumen.
Hal yang sama penulis lakukan dengan mewawancarai anak dari pemilik
toko busana muslim Rosidah yaitu monik : promosi seperti apakah yang
sudah toko busana muslim Rosidah lakukan dan dalam bentuk seperti apa
promosinya?
“toko kami ini promosinya telah dilakukan seperti kami membuat spanduk
atau merek yang telah kami pajang di depan toko dan di pinggir jalan,
terus promosi mulut ke mulut dan juga melalui media sosial”.64
Di sini penulis juga melakukan wawancara kepada salah satu mahasiswi
IAIN Jurusan Tarbiyah yang bernama Deka : dari mana taunya kalau di
63 Lisnawati, Konsumen Toko, wawancara pada tanggal 19 November 2016. 64 Monik , Anak Pemilk Toko, Wawancara pada tanggal 22 November 2016.
sini tersedia produk busana muslim yang mengikuti trend setiap bulannya
mbak?
“kami tau kalau di sini tersedia berbagai busana muslim itu dari
perbincangan orang di kampus, terus di grup bbm juga ada dan yang
pastinya setiap mau kuliah selalu terlihat spanduknya di pinggir jalan”. 65
Promosi ini juga merupakan suatu unsur yang sangat penting untuk
digunakan dalam memberitahukan dan membujuk konsumen dan pasar
tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan dengan melalui iklan,
penjualan pribadi, maupun publikasi. Disini juga islam merupakan ajaran
yang mengatur sesama aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam
bidang ekonomi. Dalam kegiatan bermuamalah juga terdapat ketentuan-
ketentuan dasar yaitu halal dan thayyib sehingga kegiatan yang dilakukan
tidak menimbulkan ketidak adilan, kebohongan dan tidak merugikan satu
sama lain.
Wawancara pun peneliti lanjutkan dengan mewawancarai pemilik toko
yaitu Ibu Rosidah: mengenai harga di toko ini apakah anda memberikan
harga yang mahal atau yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat?
“ sebelum menjual produk-produk di toko ini saya selalu memikirkan
apakah, harga ini terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, dan kami
tidak mengambil keuntungan yang berlipat ganda”.66
Karena didalam aturan dalam bermuamalah sesuai dengan syari’at islam
tidak di anjurkan untuk mengambil keuntungan yang berlipat ganda karena
65 Deka, Mahasiswi Tarbiyah, Wawancara pada tanggal 23 November 2016. 66 Rosidah, Pemilik Toko, Wawancara pada tanggal 25 November 2016.
takutnya akan terperangkap oleh riba. Dimana dalam ayat QS. Ali Imran
(3) : 130.
Artinya: Hai, orang –orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan brtakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapatkan keberuntungan. Periharalah dirimu dari api neraka yang
disediakan untuk orang- orang yang kafir.”67
Dari ayat di atas dapat di simpulkan bahwa pemilik toko busana
muslim Rosidah sama sekali tidak mengambil keuntungan secara berlipat-
lipat karena beliau yakin dan paham atas apa aturan- aturan yang harus di
patuhi dalam bermuamalah salah satunya dengan tidak mengambil
keuntungan secara berlebihan dan tidak merugikan orang lain sebab keridhan
yang ikhlas dari seseorang yng membeli produknya merupakan salah satu hal
yang sangat beliau utamakan.
Strategi yang terakhir digunakan oleh toko busana muslim rosidah
yaitu strategi tempat (place), Dimana strategi ini adalah strategi yang sangat
penting juga dalam mendirikan usaha seperti penjualan karena suatu usaha itu
akan mudah berkembang dengan mudah dan di kenal oleh semua orang
apabila pemilik toko mendapatkan lokasi yang mendukung atau pun strategis.
Peneliti pun mewawancarai konsumen toko busana muslim Rosidah ini yaitu
Anisa: kalau menurut anda apakah letak keberadaan toko busana muslim
67 Kementrian Agama, Al-qur’an dan Tafsir,( Yogyakarta: UUI Press, 1991), h.29
Rosidah ini sudah terjangkau oleh semua kalangan masyarakat karena anda
sebagai konsumen juga?
“letak toko busana muslim Rosidah ini udah strategis karena terdapat di
sekitaran kampus IAIN di simpang tiga juga jadi kami selaku konsumen tidak
terlalu susah untuk mencarinya.”68
Dari hasil wawancara penulis terhadap responden strategi yang di
gunakan oleh toko busana muslim dalam upaya meningkatkan volume
penjualannya sudah dilakukan dengan benar sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Philip kotler yaitu bahwasanya bauran pemasaran
(marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan atau usaha untuk terus- menerus mencapai tujuan pemasaranya di
pasar sasaran.” Berdasarkan defenisi tersebut bahwa bauran pemasaran
adalah kombinasi beberapa elemen bauran pemasaran untuk memperoleh
pasar , pangsa pasar yang lebih besar, posisi bersaing yang kuat dan citra
positif pada pelanggan sehingga dapat kita artikan bahwa tujuan pemasaran
adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan hasil penjualan,
serta dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan atau usaha.
68 Anisa, Konsumen, Wawancara pada tanggal 25 November 2016.
Gambar diagram sikap suka melayani
Pada diagram tersebut peniliti menjelaskan bahwa sikap suka
melayani ini berkaitan dengan 4P yaitu salah satunya dengan promosi
karena di dalam suatu usaha sikap melayani yang baik dan benar
merupakan hal yang sangat memiliki peranan penting, majunya suatu
usaha tergantung dengan cara pelayanan setiap anggota yang berada di
dalam usaha itu sendiri. Berdasarkan penelitian bahwa 75% pelayanan
yang di lakukan oleh toko busana muslim Rosidah melayani dengan
sabar dan ramah. Sedangkan 25% merupakan pelayanan yang sedikit
tidak sabar untuk melayani pelanggan atau konsumennya yang sering
bertanya dan memilih-milih produk yang di jual.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan membandingkan antara data dan
fakta yang diperoleh selama penelitian dengan uraian teoritis sehingga
diperoleh sebuah data dan fakta yang aktual tentang teori dan kenyataan
Sikap Suka Melayani
Melayani DenganSabar
Melayani DenganTidak Sabar
75
25
dilapangan mengenai pelaksanaan marketing mix di toko busana muslim
Rosidah Kota Bengkulu.
Menurut Buchari alma “ Marketing mix merupakan strategi
mencampurkan kegiatan-kegiatan marketing , agar di cari
kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling
memuaskan.”
Sedangkan menurut Philip kotler dan amstrong “ Maketing mix is
good marketing tool is a set of products, pricing, promotion,
distribution, combined to produce the desired response of the
target market.” 69
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa marketing mix
(bauran pemasaran) merupakan alat pemasaran yang baik yang berada di
suatu usaha dimana usaha mampu mengendalikannya agar dapat
mempengaruhi respon pasar sasaran. Dalam bauran pemasaran ini
terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P, yaitu
product, promotion, price dan place.
1. Product
Mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan
produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah
produk atau jasa yang ada dengan menambahkan dan mengambil
tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau
jasa.
69 Dhruv grewal dan Michael Levy, Marketing. ( Jakarta : Includes Index.2012). h.22
2. Promotion
Adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahu dan
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan
atau usaha melalui
iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi. 70
3. Price
Adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan
harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan
strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut,
dan berbagai variabel yang bersangkutan.
4. Place
Adalah memilih dan mengelola saluran perdagangan yang akan
dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga melayani pasar
sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan
perniagaan produk secara fisik.
Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran(
marketing mix ) maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
memiliki elemen-elemen yang sangat berpengaruh dalam penjualan
karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat konsumen dalam
melakukan keputusan. 71
70 Warren J Keegan. Manajemen Pemasaran Global. ( Jakarta: PT. Indeks. 2007). H.56 71 Suwarsono dan Lukia Zuraida, Manajemen Pemasaran Global, ( Yogyakarta: Unit
Penerbitan dan Percetakan (UUP)nAMP YKPN.2012). h.98
a. Pengertian penjualan
Adalah jumlah uang yang diraup perusahaan dari semua operasinya
sebelum dikurangi dengan biaya-biaya. Ini berarti bahwa perkiraan
penjualan tidak meliputi uang yang diperoleh perusahaan,
Misalnya mengobrol harta tak bergerak. Seperti: gedung, dan
peralatan yang sudah tua. Jika itu terjadi maka hasilnya akan
dimasukan dalam penghasilan lain-lain.
Menurut Swasta M.B.A penjualan sebagai ilmu dan sebagai seni.
Pada pokoknya, istilah penjualan sama dengan menjual. Menjual
dapat diartikan sebagai berikut: menjual adalah ilmu seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk
mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang
ditawarkan.72
Pengertian penjualan dalam buku Ensiklopedia Ekonomi,
keuangan dan perdagangan adalah” suatu kontrak atau perjanjian antar
dua pihak masing-masing dikenal sebagai penjual dan pembeli yang
mewajibkan pihak yang pertama itu atas pertimbangan akan suatu
pembayaran atau suatu janji akan pembayaran sejumlah harga dalam
uang tertentu, memindahkan kepada pihak yang terakhir hak dan
kepemilikan harta benda.
72 Fessy Hernita, Pengaruh Strategi Pemasaran Melalui Agan Terhadap Peningkatan
Penjualan Produk di Asuransi Syariah Takaful Keluarga Bengkulu, 2015, Skripsi IAIN Bengkulu.
Disini setelah penulis melakukan penelitian selama satu bulan maka
penulis telah menemukan data dan fakta yang berbeda antara secara teoritis
dengan apa yang terjadi dilapangan di antaranya mengenai 4P:
1. Product
Didalam teori produk merupakan suatu unsur yang didalamnya terdapat
perencanaan dan pengembangan produk itu sendiri dengan cara menambah
dan mengambil tindakan yang lain seperti mengeluarkan dan menjual
produk yang bermacam-macam anekanya. Apabila telah melakukan itu
maka suatu usaha akan di lirik dan menarik perhatian konsumen atau pun
pelanggan.
Sedangkan yang terjadi di lapangan hal tersebut tidak seperti apa yang di
jelaskan dalam teori. Disini toko busana muslim Rosidah Bengkulu telah
menjual dan menyediakan produk- produknya dengan cara mengikuti
trend setiap bulannya.
2. Promotion
Promosi merupakan hal yang digunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk yang baru pada usaha baik melalui iklan,
penjualan pribadi maupun publikasi.
Di toko Busana muslim Rosidah ini telah melakukan promosi seperti:
memasang spanduk atau merek di depan toko dan di pajang di pinggir
jalan, melalui mulut ke mulut dan melalui media sosial ( blackberry
messenger).
3. Price
Price atau harga merupakan suatu sistem manajemen perusahaan atau
usaha dalam menetapkan harga dan memperhitungkan segala yang
bersangkutan dengan pendapatan, pengeluaran dan lain-lainnya.
Toko busana muslim Rosidah sebelum melakukan penjualan terhadap
setiap produknya, toko ini selalu memikirkan barapa harga yang pas untuk
di tetapkan ke setiap barang-barangnya, pemilik toko berharap agar apa
yang mereka jual dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
4. Place
Memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk
menyalurkan produk untuk melayani pasar sasaran.
Toko busana muslim Rosidah Kota Bengkulu telah memilih kawasan
kampus IAIN Bengkulu sebagai tempat membuka usaha mereka, terletak
di tengah –tengah kalangan masyarakat, mahasiswa dan lainnya.
Table 1.1
Catatan Tansaksi Penjualan Toko Busana Muslim Rosidah
Bengkulu Tahun 2015-2016
No Bulan Piece Volume penjualan Laba
1. Januari 25 buah Rp. 3.000.000,- Rp. 1.000.000,-
2. Februari 15 buah Rp. 2.700.000,- Rp. 900.000,-
3. Maret 12 buah Rp.1.002.000,- Rp 334.000,-
4. April 27 buah Rp. 3.240.000,- Rp. 1.008.000.-
5. Mei 33 buah Rp. 3.135.000,- Rp. 1.04.500,-
6. Juni 42 buah Rp. 7.000.000,- Rp. 2.333.333,-
7. Juli 48 buah Rp. 1.680.000,- Rp. 560.000,-
8. Agustus 52 buah Rp. 6.500.000,- Rp. 2.166.667,-
9. September 9 buah Rp. 1.305.000,- Rp. 435. 000,-
10. Oktober 24 buah Rp. 2.280.000,- Rp. 760.000,-
11. November 30 buah Rp. 5.400.000,- Rp.1.800.000,-
12. Desember 17 buah Rp. 1.360.000,- Rp. 453.333,-
13. Januari 29 buah Rp. 2.175.000,- Rp. 725.000,-
14. Februari 10 buah Rp. 1.400.000,- Rp. 466.666,-
15. Maret 24 buah RP. 3.600.000,- Rp. 1.200.000,-
Sumber : Data Primer transaksi penjualan di Toko Rosidah Bengkulu73
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui hasil penjualan Toko Busana
Muslim Rosidah Bengkulu dari rata-rata bulan ke bulan masih mengalami
peningkatan yang belum stabil.74
Padahal toko busana muslim Rosidah ini
telah melakukan penurunan harga atau diskon di hampir setiap bulannya, dan
apabila busana yang telah lama tidak laku terjual maka produk itu di cuci
gudang dengan dipajang didepan toko busana muslim Rosidah dengan
melakukan strategi seperti itu toko busana muslim Rosidah berharap menarik
para konsumen-konsumennya. Tetapi setelah melakukan cara itu Peningkatan
ini malah tidak sebanding dengan apa yang di harapkan toko busana muslim
Rosidah.
73Rosidah.Pemilik Toko Busana Muslim Rosidah. Wawancara pribadi: Bengkulu 3 Mei
2016. 74
Ibu Rosidah. Pemilik toko, Wawancara pada Tanggal 18 November 2016.
Dari data dan fakta di atas dapat disimpulkan bahwa toko busana muslim
Rosidah ini telah melakukan apa yang terdapat di dalam teori Buchari Alma,
Kotler dan Amstrong yaitu mengenai alat pemasaran yang sering di sebut
dengan 4P: product, promotion, price dan place.
Tetapi hal ini tidak mempengaruhi pendapatan dan peningkatan yang
signifikan terhadap toko busana Rosidah itu sendiri. Ini membuktikan bahwa
penulis menemukan hal yang tidak sesuai antara teori dan kenyataanya di
lapangan. Tidak semua teori itu adalah hal yang benar- benar terjadi di
lapangan dan kenyataannya malah ini sangat berbeda dengan teori.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di toko busana muslim Rosidah telah
melakukan perencanaan, pengembangan dan mengeluarkan produk-
produk mereka dengan mengikuti trend setiap adanya pengeluaran model
busana muslim yang terbaru di kalangan masyarakat. Contohnya seperti
busana kutu baru, hijab pasmina, batik coupel yang lagi sangat di
gandrungi oleh masyarakat sekarang. Sehingga dapat disimpulkan telah
sesuai dengan teori produk.
Yang berikutnya berdasarkan hasil penelitian mengenai promosi
yaitu merupakan suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan
melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi. Di
toko busana muslim Rosidah ini mereka melakukan promosinya dengan
cara memasang spanduk/ merek di depan toko, melalui media sosial yaitu
facebook dan blackberry masengger. Dari hasil penelitian mengenai
promosi ini maka dapat disimpulkan bahwa telah sesuai dengan teori
promosi yang memang seharusnya di lakukan dalam suatu usaha.
Disini juga peneliti melakukan penelitian tentang price ( harga) di
toko busana muslim Rosidah ini juga telah melakukan dengan
menentukan harga di setiap produknya dengan cara memperhitungkan
dengan baik dan yang pasti toko busana muslim Rosidah ini tidak
mengambil keuntungan yang berkali-kali lipat, terjangkau di kantong
mahasiswa dan kalangan masyarakat sekitar. Disini dapat disimpulkan
bahwa toko busana musli Rosidah telah melakukan sesuai teori price atau
harga.
Penelitian yang terakhir yaitu mengenai place atau tempat dimna
toko busana muslim Rosidah memilih dan mengelola tempat yang
strategis hal yang paling di utamakan dalam mendirikan suatu usaha.
Toko busana Rosidah memilih di kasawan IAIN Bengkulu di karenakan
letak yang strategis dan diharapkan dapat di minati dan di lirik oleh
mahasiswa, mahasiswi dan juga masyarakat di kalangan sekitaran
kawasan kampus IAIN ini yang utama. Disini juga dapat di tarik
kesimpulan bahwa telah sesuai dengan teori yang dibahas mengenai teori
place atau tempat.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat peneliti
sarankan kepada pemilik toko busana muslim Rosidah:
a. Supaya dapat melakukan langkah-langkah atau pun strategi yang lebih
baik lagi terutama dalam bidang promosinya kepada semua kalangan
masyrakat agar apa yang di harapkan oleh toko ini dapat tercapai
dengan baik dan sesuai dengan yang di harapkan.
b. Menjalin komunikasi dengan baik kepada suplayer atau agen-agen
yang berada di luar kota yang dimanat empat kita membeli produk-
produk yang kita jual, contohnya seperti agen- agen yang berada
65
ditanah abang Jakarta agar proses pembelian produk lebih mudah tanpa
harus pergi kejakarta setiap bulannya. Dengan cara seperti itu dapat
mengurangi biaya transportasi yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Purnomo Setiady dan husnaini Usman. Metodologipenelitian
social.Jakarta: BumiAksara. 1998.
Al Fandi, safuan. Samudrapilihanhaditsshahihbuhori. Solo: SedangIlmu, 2000
Al-Ummah, Basirun.Jenis- jenis penelitian. (hhtp:// basirun-ummah.
Blogspot.Com/2009/04/jenis-jenis-penelitian.html). (Dipostingtanggal 19
April 2009).( online). ( Diaksestanggal 15 februari 2016).
Al-Qur’andanTerjemahaanya ( MedinahMunawarrah: Mujamma’ khadim al-
HaramainasySyarifain al- malik Fahd Li Thiba:at al- Mush-hafasy-Syarif.
1971 H).
Arikunto, Suharsini. Presedur Pendkatan Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Renika Cipta. 1993.
Assauri, Sojan, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep & Strategi, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada,2007.
Basu Swastha DH dan Irawan. ManajemenPemasaran Modern, Edisi 2
Yogyakarta: Liberty, 1990.
Chaffey & Smith, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: Selemba Empat ( edisi
X), 2005.
David W. Ccravens. Pemasaran Strategi. (terjemahan: LinaSalim).
(Jakarta:Erlangga. 1999.
Departemen Agama Islam RI, Al-Qur’an dan Terjemahaanya, Bandung: CV
Penerbit Dipononegoro,2006.
Fessy Hernita, Pengaruh Strategi Pemasaran Melalui Agen Terhadap
Peningkatan Penjualan Produk di Asuransi Syariah Takaful Keluarga
Bengkulu,2015, Skripsi IAIN Bengkulu.
Hartman, Desjardins, Etika Bisnis: Pengambilan Keputusan Untuk Intehritas
Pribadi & Tanggung Jawab Sosial.: Penerbit Erlangga, 2008.
Husain Usman dan Purnomo setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: Bumi Aksara, 2000,
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2014.
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok, Jakarta:
Gramedia,2005
Kotler, Philip, Keller, Kevin Lane, Manajemen Pemasaran Ed. Ke-13 jilid 1.
Jakarta: Erlangga, 2009.
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran. Jakarta, Prenhaliindo, 1997.
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran. Jakarta, Prenhallindo, 2002.
Lamb, Hair and Mc Daniel. Pemasaran:BukuSatu. Jakarta: SalembaEmpat, 2001.
Mardalis. MetodePenelitian. Jakarta: BumiAksara, 2006.
Muhammad. EtikaBisnis Islam. Yogyakarta: unit
PenertibdanpencetakandanPercetakanAkademiManajemen Perusahaan
YKPN.2004.
Mustafa Edwin Nasution, dkk.PengenalanEkslusifEkonomi Islam. Jakarta:
KencanaPrenada Media Group.2006.
Kotler, Philip. ManajemenPemasaran Analisis, Perencanaan Implementasi, dan
Pengendalian .terj. Jakarta: Universitas Indonesia, 1991.
Onan, etika bisnis dalam islam ,( http:// onan –kost.blogspot.com/2011/01/ etika-
bisnis-dalam-islam. htlm).( Diposstingtanggal 6 januari 2015).
(online).Diaksestanggal 27 Februari 2016.
Rahma Juliani, Strategi Pemasaran pada Toko Kue dan Roti Matahari Bengkulu
Perspektif Etika Bisnis Islam, 2012,STAIN Bengkulu.
SumadiSuryabrata.MetodologiPenelitian. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.1998.
Vera Mardiana, Strategi Harga Sebagai Upaya Mengatasi Pembiayaan
Murabaha Bermasalah Pada KJKS Satmakura Halal Bengkulu, 2014,
Skripsi IAIN Bengkulu.
Yazid. Pemasaran Jasa.Konsep Implementasi.Yogyakarta: Ekonomi FE UI.2001
L
A
M
P
I
R
A
N
DOKUMENTASI