analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja...

99
ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA AGROINDUSTRI YANG DIKELOLA OLEH KELOMPOK WANITA TANI (STUDI KASUS AGROINDUSTRI KELOMPOK WANITA TANI DI KABUPATEN KEDIRI) SKRIPSI Oleh : LINDA CITRA AMELIA NIM 115100701111021 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA AGROINDUSTRI YANG DIKELOLA OLEH

KELOMPOK WANITA TANI (STUDI KASUS AGROINDUSTRI KELOMPOK WANITA TANI

DI KABUPATEN KEDIRI)

SKRIPSI

Oleh : LINDA CITRA AMELIA NIM 115100701111021

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2015

Page 2: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA AGROINDUSTRI YANG DIKELOLA OLEH

KELOMPOK WANITA TANI (STUDI KASUS AGROINDUSTRI KELOMPOK WANITA TANI

DI KABUPATEN KEDIRI)

Oleh :

LINDA CITRA AMELIA NIM 115100701111021

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2015

Page 3: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

i

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Agroindustri yang Dikelola Oleh Kelompok Wanita Tani (Studi Kasus Agroindustri Kelompok Wanita Tani Di Kabupaten Kediri)

Nama Mahasiswa : Linda Citra Amelia NIM : 115100701111021 Jurusan : Teknologi Industri Pertanian Fakultas : Teknologi Pertanian

Pembimbing Pertama, Pembimbing Kedua, Dr. Ir. Imam Santoso, MP Dr. Ir. Endah Rahayu L., MS NIP 19681005 199512 1 001 NIP 19590924 198601 2 001 Tanggal Persetujuan: Tanggal Persetujuan: …………………………….. ……………………………

Page 4: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Agroindustri yang Dikelola Oleh Kelompok Wanita Tani (Studi Kasus Agroindustri Kelompok Wanita Tani Di Kabupaten Kediri)

Nama Mahasiswa : Linda Citra Amelia NIM : 115100701111021 Jurusan : Teknologi Industri Pertanian Fakultas : Teknologi Pertanian

Dosen Penguji I,

Dr. Siti Asma’ul Mustaniroh, STP, MP NIP. 19740608 199903 2 001

Ketua Jurusan,

Dr. Sucipto STP, MP NIP 19730602 199903 1 001

Tanggal Lulus TA :

Dosen Penguji II, Dr. Ir. Endah Rahayu L., MS NIP 19590924 198601 2 001

Dosen Penguji III,

Dr. Ir. Imam Santoso, MP NIP 19681005 199512 1 001

Page 5: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Totok Soedaryanto dan Rosita Fajariyah yang dilahirkan di Jember pada tanggal 11 Juli 1993. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN Kanigaran I Probolinggo pada tahun 2005, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Tingkat Pertama di SMP Negeri 9 Probolinggo dengan tahun kelulusan 2008, dan menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1

Dringu Probolinggo pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan Strata I di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian di Universitas Brawijaya Malang dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2015. Selama masa kuliah, penulis aktif di berbagai kegiatan organisasi mahasiswa di antaranya sebagai staf bidang 3 (Kesejahteraan Mahasiswa) Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian pada tahun 2012-2013.

Page 6: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

iv

Alhamdulillah…Terima Kasih Ya Allah Karya kecil ini aku persembahkan untuk kedua orang tua dan teman-temanku tercinta

Page 7: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

v

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Mahasiswa : Linda Citra Amelia NIM : 115100701111021 Jurusan : Teknologi Industri Pertanian Fakultas : Teknologi Pertanian Judul TA : Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kinerja Usaha Agroindustri yang Dikelola Oleh Kelompok Wanita Tani (Studi Kasus Agroindustri Kelompok Wanita Tani Di Kabupaten Kediri)

Menyatakan bahwa,

TA dengan judul di atas merupakan karya asli penulis tersebut di atas. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar saya bersedia dituntut sesuai hukum yang berlaku. Malang, Oktober 2015 Pembuat Pernyataan, Linda Citra Amelia NIM. 115100701111021

Page 8: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

vi

LINDA CITRA AMELIA. 115100701111021. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA AGROINDUSTRI YANG DIKELOLA OLEH KELOMPOK WANITA TANI (STUDI KASUS AGROINDUSTRI KELOMPOK WANITA TANI DI KABUPATEN KEDIRI). TUGAS AKHIR. Pembimbing: Dr. Ir. Imam Santoso, MP dan Dr. Ir. Endah Rahayu Lestari, MS. Penguji: Dr. Siti Asma’ul Mustaniroh, STP, MP

RINGKASAN

Pengembangan agroindustri dapat meningkatkan sektor

pertanian yang makin menurun. Pengembangan agroindustri pada dasarnya diharapkan untuk dapat memacu pertumbuhan tingkat ekonomi, juga sekaligus diarahkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan petani dalam memberikan nilai tambah suatu produk pertanian terutama di pedesaan yang memiliki perekonomian rendah. Agroindustri juga dapat menjadi wadah untuk Kelompok Wanita Tani yang hanya memiliki kewajiban sebagai ibu rumah tangga.

Kelompok Wanita Tani merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani yang mana para anggotanya terdiri dari para wanita-wanita yang bergerak dalam kegiatan pertanian, sehingga Kelompok Wanita Tani mempunyai peran yang penting dalam sebuah kegiatan agroindustri yang perlu dikembangkan. Agar usaha agroindustri yang dimiliki Kelompok Wanita Tani dapat bersaing dengan agroindustri lainnya yaitu dengan meningkatkan kinerja usaha agroindustri, karena kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh seseorang sesuai dengan perannya dalam pekerjaannya.

Penilaian kinerja usaha dapat dilihat dari variabel kebijakan pemerintah (X1), pasar kompetitif (X2) dan kualitas SDM (X3). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan pemerintah, pasar kompetitif dan kualitas SDM dalam membentuk kinerja usaha. Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri. Sumber

Page 9: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

vii

pengolahan data akan diperoleh secara langsung melalui penyebaran kuesioner kepada 30 responden. Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala likert, sementara rancangan penelitian memakai metode Partial Least Square (PLS) dengan bantuan SmartPLS dan SPSS 17.0 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja usaha dapat dimodelkan dengan persamaan Y = 0,296 X1 + 0,198 X2 + 0,464 X3. Variabel kebijakan pemerintah (X1) dan kualitas SDM (X3) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja usaha. Sedangkan variabel pasar kompetitif (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha. Kata Kunci : Agroindustri, Kelompok Wanita tani (KWT),

Kinerja, Kebijakan Pemerintah, Pasar Kompetitif dan Kualitas SDM

Page 10: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

viii

ANALYSIS OF FACTORS THAT AFFECTING PERFORMANCE IN AGRO-INDUSTRY MANAGED BY KELOMPOK WANITA TANI (CASE STUDY IN AGRO-INDUSTRY KELOMPOK WANITA TANI KABUPATEN KEDIRI) MINOR THESIS. SUPERVISORS: Dr. Ir. Imam Santoso, MP AND Dr. Ir. Endah Rahayu LestarI, MS. Co-Supervisor: Dr. Siti Asma’ul Mustaniroh, STP, MP

SUMMARY

Agro-industry development can increase the agricultural

sector which continues to decrease. Basically agroindustry development is expected to spur the growth rate of the economy, also simultaneously directed to increase employment opportunities and incomes of farmers in giving more value of agricultural products, especially in rural areas that have a low economy. Agro-industries can also be an accommodating place for The Kelompok Wanita Tani (KWT) who only has an obligation as a housewife.

The Kelompok Wanita Tani (KWT) is one form of institutional farmer whose members consist of the women engaged in agricultural activities, so that the Kelompok Wanita Tani (KWT) has an important role in agro industrial activities that need to be developed. In order agro industrial enterprises that owned by Kelompok Wanita Tani (KWT) can compete with other agroindustry is to improve business performance agroindustry, because the performance is real behaviour that displayed by everyone as the resulting performance by a person in accordance with their role in their work.

Business performance assessment can be seen from the variable of government policy (X1), variable of competitive market (X2) and the variable of quality of human resources variable (X3). The purpose of this study was to determine the effect of government policy, competitive market and quality of human resources in the form of business performance. This research was conducted at the Kelompok Wanita Tani (KWT) in Kediri. Source of data processing will be obtained directly by

Page 11: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

ix

distributing questionnaires to 30 respondents. Data measurement scale which used in this research is Likert scale, while the research design using the methods Partial Least Square (PLS) with the help SmartPLS and SPSS 17.0 for Windows.

The results showed that business performance can be modeled by the equation Y = 0,296 X1 + 0,198 X2 + 0,464 X3. Variable of the government policies (X1) and the quality (X3) of human resources have a significant positive effect on business performance. While the variable of a competitive market has no significant effect on business performance.

Keywords : Agro-industry, Kelompok Wanita Tani (KWT), Performance, Government Policy, Competitive Market and quality and human resources

Page 12: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehinggapenulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Agroindustri yang Dikelola Oleh Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri (Studi Kasus di Kabupaten Kediri). ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Kedua orang tua penulis, Bapak Totok Soedaryanto dan Ibu

Rosita Fajariyah yang selalu memberikan doa, motivasi, kasih sayang dan semangat bagi penulis

2. Bapak Dr.Ir. Imam Santoso, MP dan Dr. Ir. Endah Rahayu Lestari, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, pengalaman, serta motivasi yang membangun bagi penulis.

3. Ibu Dr. Siti Asma’ul Mustaniroh, STP, MP selaku dosen dosen penguj, yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

4. Bapak Dr. Ir. Nur Hidayat, MP selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak saran, bimbingan dan motivasi yang sangat membangun bagi penulis, serta seluruh staf pengajar dan administrasi jurusan Teknologi Industri Pertanian

5. Bapak Dr. Sucipto, STP, MP selaku Ketua Jurusan Teknologi Industri Pertanian

6. Sahabat terbaik, Rya Fitria Dewi, Nyimas Rizanatul, Miftahus Sa’adah, Febilia Yanuanti, Arfa Betty, Evalita Dinda. O, Febri, Puspa Prameswari, Ario Dimas, Anik Nur Habybah, Karina Meidayanti, Enggar Dayaningtyas dan seluruh keluarga besar Dynasti 2011 yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa tanpa batas.

7. Teman terdekat Ishak Sukma Wijaya yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi dan rela mendengarkan keluh kesah sekaligus tawa tangis selama ini.

Page 13: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

xi

8. Keluarga kecil asrama A2 1-5, Meidina Rosyadah, Yuli Anggraeni, Amelia Krisdayanti, Dara Kirana dan Inayah R yang rela mendengarkan keluh kesah sekaligus tawa tangis selama hidup bersama.

9. Sahabat tersayang, Eko Listiawan, Renti, Ririf, dan Danita yang selalu memotivasi dalam suka dan duka.

10. Teman-teman sebimbingan, Muhammad Alfian, Amelia Wima, Azza, Firdausi Ummi, Anik Anfa, dan Ayu Yuni A.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dari awal masa perkuliahan hingga selesainya laporan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penyusunan skripsi ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Malang, Oktober 2015

Page 14: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................... ii

RIWAYAT HIDUP ................................................................. iii

LEMBAR PERUNTUKAN ..................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TA ............................................. v

RINGKASAN ........................................................................ vi

SUMMARY ......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ xvii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Agroindustri ............................................. 5

2.2 Kelompok Wanita Tani .................................................... 5

2.3 Kinerja ............................................................................. 7

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja KWT ............. 8

2.4.1 Kebijakan Pemerintah .................................................. 8

2.4.2 Pasar Kompetitif ........................................................... 9

2.4.3 Kualitas SDM ............................................................. 10

2.4 Partial Least Square (PLS) ............................................ 11

2.5 Penelitian Terdahulu ..................................................... 14

Page 15: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

xiii

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................... 17

3.2 Populasi dan Sampel .................................................... 17

3.3 Prosedur Penelitian ....................................................... 18

3.3.1 Survey Pendahuluan dan Studi Literatur .................. 19

3.3.2 Identifikasi Masalah .................................................. 19

3.3.3 Identifikasi Variabel .................................................. 19

3.3.4 Penyusunan Kuesioner ............................................ 20

3.3.5 Pengumpulan Data ................................................... 22

3.3.6 Uji Kualitas Data........................................................ 23

3.3.7 Pengolahan dan Analisis Data dengan PLS ............. 24

3.3.8 Hasil dan Pembahasan ............................................ 29

3.3.9 Kesimpulan dan Saran ............................................. 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum Kelompok Wanita Tani .......................... 31

4.2 Karakteristik Responden ............................................... 32

4.3 Hasil Pengujian Instrumen ............................................ 34

4.3.1 Hasil Uji Validitas ........................................................ 34

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas .................................................... 35

4.3.3 Hasil Uji Linearitas ..................................................... 36

4.4 Hasil Analisis Partial Least Square (PLS) ...................... 36

4.4.1 Model Struktural .......................................................... 36

4.4.2 Konvensi Diagram Jalur Kedalam Persamaan ............ 38

4.4.2.1 Variabel Kebijakan Pemerintah ................................ 39

4.4.2.2 Variabel Pasar Kompetitif ......................................... 40

4.4.2.3 Variabel Kualitas SDM ............................................. 42

4.4.2.4 Variabel Kinerja Usaha ............................................. 44

4.4.3 Pendugaan Parameter ................................................ 45

4.4.4 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit ................................ 46

4.4.4.1 Hasil Evaluasi Goodness of Fit Outer Model ............ 46

4.4.4.2 Hasil Evaluasi Goodness of Fit Inner Model ............. 48

4.4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ............................................ 49

Page 16: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

xiv

4.4.5.1 Pengaruh Kebijakan Pemrintah Terhadap Kinerja

Usaha..................................................................... 50

4.4.5.2 Pengaruh Pasar Kompetitif Terhadap Kinerja

Usaha..................................................................... 51

4.4.5.3 Pengaruh Kualitas SDM terhadap Kinerja Usaha ..... 52

4.5 Implikasi Manajerial ....................................................... 54

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................. 55

5.2 Saran ........................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 57

LAMPIRAN .......................................................................... 67

Page 17: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian ...... 21 Tabel 4.1 Karakteristik Responden .................................... 32 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas ............................................... 35 Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ........................................... 35 Tabel 4.4 Hasil Uji Linearitas ............................................. 36 Tabel 4.5 Nilai Outer Loading dan Rata-Rata Responden . 38 Tabel 4.6 Loading Factor ................................................... 46 Tabel 4.7 Nilai AVE ........................................................... 47 Tabel 4.8 Nilai Cross Loading ............................................ 47 Tabel 4.9 Nilai Composite Reliability .................................. 48 Tabel 4.10 Nilai Cronbach’s Alpha ....................................... 48 Tabel 4.11 Nilai R-Square ................................................... 49 Tabel 3.12 Hasil Uji Hipotesis .............................................. 50

Page 18: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Penelitian ..................... 18

Gambar 3.2 Tahapan Pemodelan PLS ................................ 25

Gambar 3.3 Diagram Jalur Penelitian .................................. 26

Gambar 4.1 Konstruksi Diagram Jalur Hasil PLS ................ 37

Page 19: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ....................................... 68

Lampiran 2 Gambaran Umum Kelompok Wanita Tani ....... 72

Lampiran 3 Hasil Uji Instrumen Penelitian .......................... 75

Lampiran 4 Hasil Uji Linearitas .......................................... 78

Lampiran 5 Hasil Output Pendugaan Parameter ................ 78

Lampiran 6 Hasil Output SmartPLS Uji Validitas dan

Reliabilitas ........................................................ 79

Lampiran 7 Nilai Output R-Square ..................................... 80

Lampiran 8 Hasil Output Hipotesis ..................................... 80

Page 20: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan agroindustri dapat meningkatkan sektor pertanian yang makin menurun. Pengembangan agroindustri pada dasarnya diharapkan untuk dapat memacu pertumbuhan tingkat ekonomi, juga sekaligus diarahkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan petani dalam memberikan nilai tambah suatu produk pertanian terutama di pedesaan yang memiliki perekonomian rendah. Agroindustri itu sendiri dapat sebagai suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian untuk mendapatkan penghasilan (Udayana, 2011).

Agroindustri juga dapat menjadi wadah untuk kelompok Wanita Tani yang hanya memiliki kewajiban sebagai ibu rumah tangga. Kelompok Wanita Tani merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani yang mana para anggotanya terdiri dari para wanita-wanita yang bergerak dalam kegiatan pertanian. Berbeda dengan kelompok tani yang lainnya, kelompok wanita tani dalam pembinaannya diarahkan untuk mempunyai suatu usaha produktif dalam skala rumah tangga yang memanfaatkan atau mengolah hasil-hasil pertanian, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga (Anonymous, 2013). Di dalam rumah tangga tani, wanita tani juga penting untuk mensejahterahkan keluarga. Namun sejalan dengan perkembangan di sektor pertanian, maka perempuan tani perlu melakukan usaha pengolahan agroindustri untuk mendukung perekonomian keluarga dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan sehingga dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari segala jenis sumber daya yang ada disekitarnya berupa sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Rata-rata Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri sudah memiliki produk unggulan seperti permen susu jagung, kerupuk singkong, kerupuk tela rambat, tortila, dodol jagung,

Page 21: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

2

mie aneka sayur, keripik pisang dan sebagainya. Sejauh ini, proses produksi yang digunakan oleh Kelompok Wanita Tani masih tergolong tradisional, sehingga produk yang dihasilkan tidak terlalu banyak karena disesuaikan dengan produktivitas tenaga kerja yang ada.

Berdasarkan kondisi tersebut, Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri perlu dikembangkan lagi untuk dapat bersaing dengan agroindustri lainnya. Salah satunya dengan meningkatkan kinerja usaha agroindustri. Menurut Rivai (2004), kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh seseorang sesuai dengan perannya dalam pekerjaannya.

Kabupaten Kediri memiliki Kelompok Wanita Tani yang masih dalam perkembangan, karena hanya sebagian kecil Kelompok Wanita Tani yang tingkat produktifitasnya tinggi, hal tersebut dipengaruhi beberapa hal seperti kebijakan pemerintah, pasar kompetitif dan kualitas sumber daya manusia. Kebijakan pemerintah yang terkait dengan pelatihan, bantuan modal maupun mesin yang tidak merata, membuat perkembangan agroindustri kurang maksimal. Selain itu, keterampilan SDM dalam mengelola agroindustri juga menyebabkan terbatasnya inovasi pada suatu produk. Pasar kompetitif juga menjadi masalah yang dihadapi oleh KWT, karena pasar kompetitif menjadi persaingan ketat antar agroindustri. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja agroindustri yang didikelola oleh kelompok wanita tani di Kabupaten Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Partial Least Square (PLS). Penggunaan metode Partial Least Square (PLS) dalam penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan yang ada di kelompok wanita tani Kabupaten Kediri yaitu mengenai masih rendahnya kinerja usaha agroindustri yang dimiliki. Selain itu metode Partial Least Square (PLS) juga dapat menguji teori atau pengembangan teori dalam tujuan prediksi.

Page 22: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

3

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari topik yang diteliti oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Apakah variabel kebijakan pemerintah berpengaruh

terhadap variabel kinerja usaha? 2. Apakah variabel pasar kompetitif berpengaruh terhadap

variabel kinerja usaha? 3. Apakah variabel kualitas SDM yang berpengaruh terhadap

variabel kinerja usaha?

1.3 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah penelitian yang disebutkan, tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh variabel

kebijakan pemerintah terhadap variabel kinerja usaha. 2. Menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh variabel

pasar kompetitif terhadap variabel kinerja usaha 3. Menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh variabel

kualitas SDM terhadap variabel kinerja usaha.

1.4 Manfaat

1. Bagi Agroindustri Diharapkan dapat membantu memberikan informasi kepada Kelompok Wanita Tani tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja usaha serta kondisi dari agroindustri yang dikelola.

2. Bagi Pemerintah Diharapkan dapat memberi masukan kepada Pemerintah Daerah sebagai bahan pertimbangan dalam mendukung dan menggali potensi untuk Kelompok Wanita Tani agar dapat mengembangkan agroindustri.

Page 23: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

4

Page 24: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

5

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Agroindustri

Kegiatan agroindustri yang merupakan bagian integral dari sektor pertanian mempunyai kontribusi penting dalam proses industrialisasi di wilayah pedesaan. Efek agroindustri tidak hanya mentransformasikan produk primer ke produk olahan tetapi juga budaya kerja dari agraris tradisional yang menciptakan nilai tambah rendah menjadi budaya kerja industrial modern (Suryana, 2005). Menurut Udayana (2011) bahwa, kerangka pembangunan pertanian agroindustri merupakan penggerak utama perkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan datang posisi pertanian merupakan sektor andalan dalam pembangunan nasional sehingga peranan agroindustri akan semakin besar.

Agroindustri pangan lokal di pedesaan merupakan kegiatan yang memberdayakan sumberdaya lokal. Seluruh potensi lokal di pedesaan diramu dan dimanfaatkan sehingga menguatkan agroindustri pangan lokal, yang mana pengembangan agroindustri pangan lokal dapat meningkatkan nilai tambah, dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan lapangan kerja sehingga menumbuhkan perekonomian daerah (Arumsari dan Syamsiar, 2011). Menurut Tarigan dan Ariningsi (2007), agroindustri merupakan kegiatan dengan ciri meningkatkan nilai tambah, menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan, meningkatkan daya simpan, dan menambah pendapatan dan keuntungan produsen. Sifat kegiatan tersebut mampu menciptakan lapangan pekerjaan, memperbaiki pendapatan dan mempunyai kapasitas yang cukup besar untuk menarik pembangunan sektor pertanian.

2.2 Kelompok Wanita Tani Perempuan adalah potensi keluarga yang memiliki

semangat namun tak berdaya sehingga perlu dikembangkan. Salah satu penyebab ketidakberdayaan perempuan adalah

Page 25: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

6

tingkat pendidikan yang rendah. Sehingga, perkembangan perempuan antara lain dapat dilakukan dengan memberi motivasi, pola pendampingan usaha, pelatihan keterampilan, penyuluhan kewirausahaan membekali perempuan agar dapat bekerja, berusaha dan dapat memiliki penghasilan. Sehingga, dorongan untuk keluar dari kemiskinan menuntut adanya peran aktif serta tanggung jawab dari seluruh anggota keluarga. Kenyataan ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang cukup besar untuk membawa keluarganya keluar dari himpitan ekonomi, sebab selain bekerja pada sektor domestik (dalam rumah tangga) mereka bahkan dituntut pula untuk dapat berperan dalam sektor publik (di luar rumah), misalnya sektor pertanian. Sektor pertanian sebagai wadah pengembangan bagi perempuan merupakan pilihan yang tepat. Alasannya, karena Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar wilayah Indonesia masih memiliki potensi lahan pertanian (Susilo, 2010).

Kelompok merupakan satu media pendekatan pemberdayaan yang belakangan ini mampu mengangkat mereka yang miskin agar menjadi berdaya dan berkembang. Masyarakat diorganisir dalam wadah kelompok, dan kelompok itu dimultifungsikan menjadi media pembelajaran anggota sekaligus proses tukar menukar informasi, pengetahuan dan sikap. Secara perlahan, kekuatan individu akan muncul menjadi kekuatan kelompok dan di situlah berlangsungnya proses penguatan dan pemberdayaan (Yaningwati dan Siti, 2007).

Salah satu dari kekuatan kunci Kelompok Wanita Tani adalah kemampuannya untuk memberikan dampak positif pada kehidupan sosial anggotanya, dan manfaat lanjutan bagi komunitas desa. Anggota Kelompok Wanita Tani merasakan bagaimana keikutsertaan dalam Kelompok Wanita Tani telah meningkatkan kualitas hidup mereka, dan banyak yang merasa bahwa dampak sosial proyek tersebut merupakan hasilnya yang paling penting. Anggota Kelompok Wanita Tani menghargai kesempatan untuk berbagi waktu dengan perempuan lain secara rutin. Mereka juga menjelaskan bahwa fokus untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama adalah faktor

Page 26: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

7

yang menentukan kesuksesan kegiatan yang mereka lakukan (Strempel, 2011).

2.3 Kinerja

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2008). Menurut Hanum (2013) bahwa, Kinerja menunjukan suatu penampilan kerja seseorang dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam suatu lingkungan tertentu termasuk dalam organisasi. Dalam kenyataannya, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, sehingga bila diterapkan pada pekerja, maka bagimana dia bekerja akan dapat menjadi dasar untuk menganalisis latar belakang yang mempengaruhinya.

Kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh seseorang sesuai dengan perannya dalam pekerjaannya (Rivai, 2004). Menurut Prawirosentono (2008), kinerja dapat disebut hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Kinerja berupa serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaran sejauh mana hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi (Ranto, 2007). Menurut Srimindarti (2006), bahwa kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi kinerja merupakan prestasi yang dicapai suatu organisasi atau entitas dalam periode

Page 27: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

8

akuntansi tertentu yang diukur berdasarkan perbandingan dengan berbagai standar.

Kinerja berupa hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama. Kinerja juga dapat didefinisikan sebagai cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas. Dari kedua definisi tersebut terlihat bahwa istilah kinerja mengarah pada dua hal, yaitu proses dan hasil yang dicapai (Rai, 2008). Menurut Ibnu et al. (2013), Kinerja usaha akan memberikan gambaran mengenai pendapatan, produktivitas, dan kapasitas dari usaha.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja KWT

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor dari variabel individu yang terdiri dari kemampuan dan keterampilan, latar belakang, dan demografis. Faktor yang mempengaruhi kinerja yang kedua adalah faktor dari variabel psikologi yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, motivasi, kepuasan kerja dan stres kerja. Selain itu, kemampuan dan keterampilan memainkan peran penting dalam perilaku dan kinerja individu. Sebuah kemampuan adalah sebuah trait (bawaan atau dipelajari) yang mengijinkan seseorang mengerjakan sesuatu mental atau fisik (Gibson et al., 2008).

2.4.1 Kebijakan Pemerintah

Keberadaan pemerintah dalam suatu negara merupakan suatu hal yang penting dimana kebijakan-kebijakan yang diterapkan dapat menjadi suatu pedoman untuk mencapai kemakmuran masyarakat karena pemerintah memiliki fungsi-fungsi yang berhubungan erat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah yaitu melalui pelaksanaan pembangunan nasional. Pelaksanaan pembangunan nasional ini mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Tujuan pelaksanaan pembangunan nasional ini juga untuk mewujudkan

Page 28: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

9

tujuan nasional (Permatasari, 2014). Menurut Wahyuningsih (2007), bahwa pemerintah memiliki kebijakan, kemampuan anggaran dan wewenang dalam pengaturan agar manfaat dari pembangunan pedesaan tersebut dapat terdistribusi kesemua stake holders di pedesaan.

Menurut Fatih (2010), kelompok usaha agrondustri merupakan motor penggerak pengembangan suatu agroindustri. Dalam pengembangannya perlu didukung sepenuhnya oleh pemerintah. Dukungan pemerintah yang diharapkan untuk pengembangan agroindustri meliputi: 1. Dukungan Kebijakan

Dukungan ini sangat penting terutama terkait dengan pengembangan jasa pendukung dalam pengembangan kawasan. Transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sumber informasi bagi pelaku usaha untuk pengembangan usahanya. Bantuan pemerintah baik modal usaha maupun subsisdi terutama sarana yang memberikan rangsangan bagi berkembangnya kelompok usaha agroindustri seperti kredit.

2. Bimbingan dan Pembinaan Bimbingan dan pembinaan yang berupa penyuluhan

maupun pelatihan bagi anggota kelompok agroindustri sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang lebih luas agar dapat terjadi peningkatan efisiensi dan produktivitas suatu usaha.

2.4.2 Pasar Kompetitif

Untuk dapat menjadi agroindustri yang kompetitif di pasar global, maka agroindusti Indonesia selanjutnya perlu terus didukung oleh kemampuan pengembangan teknologi yang bersifat dinamis dan mampu melakukan inovasi terus-menerus (Lakitan, 2011). Menurut Robison dan Pearce (2008), salah satu cara menentukan keberhasilan pasar kompetitif yaitu melakukan strategi pertumbuhan terkonsentrasi yang mengarah pada peningkatan kinerja, meliputi kemampuan untuk menilai kebutuhan pasar, pemahaman akan perilaku pembeli, sensitivitas harga konsumen, dan efektivitas promosi.

Page 29: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

10

Pada umumnya dalam melakukan pengelolahan pertanian harus disertai dengan kondisi pasar yang kompetitif, hal ini dapat menyebabkan persaingan yang ketat sehingga terdapat upaya yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas agroindustri. Menurut Chairany dan Wahyuni (2011), bahwa situasi pasar yang semakin kompetitif dan penuh dengan ketidakpastian, maka dari itu diperlukan pengelolaan secara seksama sehingga dapat meningkatkan kualitas produknya, salah satunya melalui pengelolaan sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia yang efektif yaitu dengan mengarahkan karyawan ke arah yang produktif.

Dinamika pertumbuhan ekonomi bisnis serta kemajuan teknologi saat ini membawa berbagai lembaga atau perusahaan dengan bermacam produknya kedalam suasana yang kompleks dan kompetitif. Dengan terjadinya over produktivitas di semua lini, menjadikan suasana pasar global dan regional menjadi penuh kompetisi yang ketat dan sengit. Hal ini membuat pasar tidak lagi menjadi kompetitif, namun sudah melebihi batas kompetitif (Suprana 1997 dalam Rondonuwu, 2003).

2.4.3 Kualitas SDM

Suatu perusahaan maupun organisasi sangat memerlukan SDM untuk melaksanakan proses kegiatan dalam mencapai hasil yang diharapkan dengan pengelolaan SDM secara professional. Oleh karena itu pentingnya SDM berdasarkan hasil penelitian Moran (2000) yang menyatakan bahwa SDM sebagai sumber keunggulan kompetitif utama dan pengelolaan sumber keunggulan lainnya. Kemampuan pelaku bisnis sangat tergantung dengan kemampuan SDM (Naisbit, 2009), karena agroindustri merupakan langkah strategik untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui pemanfaatan dan penerapan teknologi, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Apriyanto, 2005).

Pemanfaatan Sumber Daya Manusia untuk pengembangan agroindustri bertujuan untuk mengetahui karakteristik Sumber Daya Manusia sebagai pendukung kegiatan agroindustri. Kegiatan pengembangan agroindustri

Page 30: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

11

perlu mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam mengelola kegiatan yang ada, berkaitan dengan kemampuan manajerial yang baik dalam bidang keuangan, produksi, pemasaran dan lain-lain (Indarwanta dan Pujiastuti, 2011). Menurut Sony (2003), SDM mempunyai peranan sebagai faktor produksi. Namun sebagaimana halnya dengan faktor produksi lainya sumber daya manusia mempunyai keterbatasan, sehingga ekonomi sumber daya manusia berusaha menerangkan bagaimana memanfaatkan sumber daya manusia sebaik-baiknya untuk dapat menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi sebanyak mungkin kebutuhan masyarakat.

2.5 Partial Least Square (PLS)

Partial least square merupakan metode analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar (Ghozali, 2008). Menurut Devie dan Rendy (2013) penggunaan analisa PLS digunakan karena dapat menganalisa secara menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian. Analisa PLS terbagi dalam dua model, yaitu inner model dan outer model. Outer model digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas dari instrument penelitian. Inner model atau model struktural dilakukan dengan melihat R2 presentase varian yang dijelaskan yaitu dengan melihat untuk konstruk laten dependen dengan menggunakan ukuran Stone-GeisserQ-square test dan juga melihat besarnya jalur koefisien jalur strukturalnya.

PLS merupakan teknik analisis multivariat yang digunakan untuk memproyeksikan hubungan linear antar variabel-variabel pengamatan (Handayani et al., 2012). Menurut Ghozali (2008), Tujuan PLS adalah menguji teori yang lemah dan data yang lemah, seperti jumlah sampel yang kecil atau terdapat masalah normalitas data, memprediksikan pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen, dan menjelaskan hubungan teoritikal di antara kedua variabel tersebut (Abdi, 2003).

Page 31: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

12

Pengujian model struktural dalam PLS dilakukan dengan bantuan software SmartPLS. Terdapat tujuh tahapan dalam Partial Least Square (PLS) yang meliputi: 1. Merancang model struktural (inner model)

Model Struktural menggambarkan hubungan antara variabel laten yang satu dengan variabel laten lainnya. Merancang model struktural didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian (Swaputri, 2014).

2. Merancang model pengukuran Model Pengukuran mendefinisikan bagaimana setiap

indikator berhubungan dengan variabel latennya. Perancangan model pengukuran menentukan sifat indikator dari masing-masing variabel laten, apakah refleksif atau formatif, berdasarkan definisi operasional variabel (Swaputri, 2014).

3. Mengkonstruksi Diagram Jalur Setelah melakukan perancangan inner model dan outer

model, dilakukan pembuatan konstruksi diagram jalur. Terdapat dua hal yang perlu dilakukan antara lain yaitu menghubungkan antar variabel baik endogen maupun eksogen dan menyusun model pengukuran yaitu menghubungkan variabel laten eksogen dengan indikator (Fitriani et al., 2013).

4. Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan Setelah pembuatan konstruksi diagram jalur, dilakukan

konversi kedalam model persamaan. Konversi diagram jalur ke dalam persamaan ada dua yaitu persamaan model struktural (inner model) dan persamaan model pengukuran (outer model) (Jaya dan Sumertajaya, 2008).

5. Pendugaan Parameter Setelah model dikonversikan secara lengkap kedalam

persamaan, langkah berikutnya adalah melakukan pendugaan terhadap parameter dari variabel endogen (Y) dan variabel eksogen (X). Pendugaan parameter sendiri, bertujuan mengestimasi model teoritis yang dibangun dengan mengukur kebaikan model pada jenjang variabel laten dan parameter yang diestimasi atau indikatornya (Hartonoo, 2009 dalam Fitriani et al., 2013):

Page 32: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

13

a. Estimasi Bobot (Weight Estimate) yang digunakan untuk menghitung data variabel laten.

b. Estimasi Jalur (Path Estimate) yang menghubungkan antar variabel laten dan estimasi loading antar variabel laten dengan indikatornya.

6. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Pada sebuah evaluasi kriteria Goodness of Fit dilakukan

pengujian terhadap kesesuaian model yaitu: 1. Evaluasi Goodness of Fit Inner Model

Evaluasi goodness of fit inner model ditentukan berdasarkan nilai R-square atau koefisien determinasi dari variabel laten. R-Square yang diperoleh merupakan nilai sebuah model konstruk dimana harus diukur lagi menggunakan Q-Square predictive relevance untuk menilai seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan estimasi parameternya (Solimun, 2010). Q-squaredapat dihitung dengan rumus:

Q2= 1-(1-R12)(1-R22)……(1-Rp2) Dimana R12, R22, dan Rp2adalah R-square

variabel endogen dalam model persamaan. Besaran nilai Q2 memiliki nilai dengan rentang 0<Q2<1, jika semakin mendekati 1 berarti model semakin baik.

2. Evaluasi Goodness of Fit Outer Model Model ini bertujuan untuk mengukur skor yang

dinilai berdasarkan korelasi yang dihitung dengan: a. Convergent validity, untuk mengetahui validitas

setiap indikator yang digunakan dalam penelitian. Nilai Convergent validity yang rendah menunjukkan bahwa indikator – indikator tersebut tidak cukup baik dalam mewakili variabel bentukan yang dikembangkan. Nilai loading factor indikator yang baik adalah memenuhi kriteria nilai minimal 0,5 (Aryani dan Rosinta, 2010).

b. Discriminant validity, pengukuran Discriminant validity pada indikator yang bersifat refleksif, didasarkan pada nilai cross loading indikator dengan variabel latennya. Nilai validitas diskriminan lebih

Page 33: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

14

besar dari pada 0,5 maka variabel laten tersebut sudah menjadi pembanding yang baik untuk model (Solimun, 2010). Menurut Sugiharto dan Devie (2015), pengujian discriminant validity dapat melihat nilai akar average varianve extracted (AVE) dan membandingkannya korelasi variabel laten. Model memiliki discriminant validity yang baik, jika akar AVE lebih besar dari korelasi variabel laten.

c. Composite reability, adalah uji untuk menunjukkan tingkat konsistensi atau sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya untuk diandalkan. Instrumen penelitian bersifat konsiten apabila memiliki composite reliability ≥ 0,70 (Hartono, 2009). Nilai batas yang diterima untuk tingkat realibilitas composite adalah 0.60 dikatakan cukup (Ghozali 2011).

7. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan

dengan uji t. uji t dapat digunakan untuk menguji besarnya pengaruh secara parsial variabel X terhadap variabel Y (Rangkuti, 2008). Menurut Henseler et al., (2009), Pengujian hipotesis dalam output PLS, menggunakan statistik uji-t, Jika diperoleh statistik-t lebih besar dari t-tabel dengan tingkat kesalahan 5% (db= B-1) maka disimpulkan signifikan dan sebaliknya.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian Ukhisia dkk. (2013), yang dilaksanakan di bagian instalasi PG Krebet Baru II Malang tentang Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap produktivitas karyawan yang menyimpulkan bahwa variabel keselamatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Variabel keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kesehatan kerja. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa keselamatan kerja secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Keselamatan kerja

Page 34: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

15

secara tidak langsung mempengaruhi produktivitas karyawan melalui kesehatan kerja.

Kemudian untuk hasil penelitian Kusumawati dkk. (2010), yang dilaksanakan di Kabupaten Rembang tentang Upaya Peningkatan Kinerja Usaha Perikanan Melalui Peningkatan Lingkungan Usaha Pada Alat Tangkap Cantrang (Boat Seine) dan Kebijakan Pemerintah Daerah menyimpulkan bahwa lingkungan usaha berpengaruh positif terhadap variabel kebijakan pemerintah daerah. Selain itu, kebijakan pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap variabel kinerja usaha perikanan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dkk. (2014), yang dilaksanakan di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana tentang Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kualitas Sumber Daya Manusia (Sdm), dan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah menyimpulkan bahwa secara parsial variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah, kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah, penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah.

Penelitian lain yang berkaitan dengan kinerja dilakukan oleh Ma’arif dkk. (2013), yang dilaksanakan di Perusahaan Daerah Pasar Tohaga Kabupaten Bogor tentang Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai menyimpulkan bahwa Kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor psikologis. Faktor individu yang mempengaruhi kinerja karyawan tercermin dari indikator kemampuan dan keterampilan, faktor psikologis yang mempengaruhi secara langsung kinerja karyawan yang diwakili oleh proses pembelajaran. Sedangkan faktor organisasi yang tercermin dari kepemimpinan, desain pekerjaan dan pengawasan tidak mempengaruhi kinerja karyawan.

Page 35: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

16

Page 36: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

17

III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pertanian dan Agroindustri yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Manajemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dan pengolahan data dimulai pada bulan Maret 2015 sampai Oktober 2015.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek atau individu yang sedang dikaji. Jadi populasi dalam statistik tidak terbatas pada sekelompok atau kumpulan orang-orang, namun mengacu pada seluruh ukuran ataupun kualitas yang menjadi fokus perhatian suatu kajian (Harinaldi, 2005). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini semua Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri sejumlah 30 kelompok.

Sampel dalam penelitian sebanyak 30 responden yang diambil dari semua agroindustri yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri. Sampel adalah sebagian dari suatu populasi, sehingga populasi dapat berisi data yang jumlahnya sangat besar yang mengakibatkan tidak mungkinnya dilakukan pengkajian terhadap seluruh data, sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampel (Harinaldi, 2005). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan non probability dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2009). Menurut Ferdian et al. (2012), teknik pengambilan data yang menggunakan purposive sampling dimana seseorang peneliti harus benar-benar mengetahui bahwa responden yang dipilih dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan peneliti.

Page 37: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

18

3.3 Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kebijakan pemerintah, pasar kompetitif dan kualitas SDM terhadap kinerja agroindustri yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani. Prosedur penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Penelitian

Page 38: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

19

3.3.1 Survey Pendahuluan dan Studi Literatur

Survey pendahuluan dilakukan dengan pengamatan

secara langsung untuk mengetahui kondisi umum agroindustri

pangan yang dikelola Kelompok Wanita Tani Kabupaten Kediri.

Dilihat dari hasil survey pendahuluan tersebut kemudian

dilakukan studi literatur dari buku maupun jurnal untuk mencari

informasi tambahan dan landasan teori yang mendukung dan

dapat memudahkan dalam menentukan metode yang digunakan

dalam penelitian. Selain itu, tujuan dilakukannya studi literatur

yaitu untuk memperjelas permasalahan yang dipilih, mencari

kemungkinan dilanjutkan penelitian dan mengetahui hasil

penelitian lain yang serupa.

3.3.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi masalah untuk memudahkan peneliti dalam menentukan tahapan berikutnya dengan lebih jelas dan terarah. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel kebijakan pemerintah, pasar kompetitif, dan kualitas SDM terhadap kinerja Kelompok Wanita Tani. Hingga saat ini, masih belum ada penelitian mengenai evaluasi kinerja untuk agroindustri yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri. Sedangkan dengan adanya penelitian ini, dapat membantu agroindustri menjadi lebih berkembang. Oleh sebab itu, tema tersebut diangkat oleh penulis.

3.3.3 Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kebijakan pemerintah, pasar kompetitif, dan kualitas SDM. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Identifikasi variabel dilakukan dengan melihat variabel yang signifikan dari penelitian

Page 39: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

20

terdahulu maupun dari studi literatur. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi usaha agroindustri. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kebijakan pemerintah

Dukungan dalam pengembangan suatu agroindustri dilakukan oleh pemerintah yang berupa kebijakan pemerintah maupun bimbingan dan pembinaan bagi masyarakat.

2. Pasar kompetitif Keberhasilan pasar kompetitif dilakukan dengan meningkatkan kinerja meliputi kemampuan untuk menilai kebutuhan pasar, pemahaman akan perilaku pembeli, sensitivitas harga konsumen, dan efektivitas promosi.

3. Kualitas SDM Sumber keunggulan kompetitif yang utama adalah kualitas dari SDM yang dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui manfaat dan penerapan teknologi.

4. Kinerja usaha Suatu kinerja usaha menunjuk pada tingkat pencapaian keberhasilan atau prestasi dari suatu agroindustri dalam waktu tertentu.

Tiap variabel tersebut memiliki beberapa indikator yang akan dijadikan dasar untuk mengetahui pengaruh terhadap kinerja agroindustri pangan yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani, sehingga diketahui hubungan antar variabel. Indikator tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

3.3.4 Penyusunan Kuesioner

Kuesioner merupakan instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang disebarkan kepada Kelompok Wanita Tani yang ada di Kabupaten Kediri. Pada penelitian ini, alat ukur yang digunakan berupa check list. Sedangkan penyusunan kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala Likert yang memiliki skor 1 sampai 5. Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan

Page 40: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

21

berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu objek tertentu (Hermawan, 2005).

Tabel 3.1 Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian Variabel Definisi Operasional Indikator

Kebijakan pemerintah (X1)

Program pemerintah untuk meningkatkan keterampilan KWT

Pelatihan (X1.1)

Dana dari pemerintah sebagai penunjang usaha KWT

Bantuan modal (X1.2)

Peralatan dari pemerintah untuk meningkatkan hasil produksi KWT

Bantuan mesin (X1.3)

Pasar kompetitif (X2)

Harga produk sesuai dengan harga pasar

Harga (X2.1)

Tampilan yang dimiliki oleh produk

Keunikan (X2.2)

Banyaknya produsen untuk produk sejenis

Jumlah pesaing (X2.3)

Kualitas SDM (X3)

Upaya bimbingan dalam mengembangkan kemampuan KWT

Pendidikan (X3.1)

Kecakapan yang dimiliki dalam membangun usaha agroindustri

Keterampilan (X3.2)

Pengalaman yang telah dimiliki oleh KWT

Pengalaman bisnis (X3.3)

Kinerja usaha (Y)

Ketepatan atau ketelitian hasil kerja sesuai dengan target

Kinerja efektif dan efisien (Y1)

Besarnya pemasukan yang didapatkan dari hasil produksi

Jumlah keuntungan (Y2)

Cakupan wilayah pemasaran produk KWT

Daerah pemasaran (Y3)

Sumber: Data Primer Diolah (2015)

Page 41: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

22

3.3.5 Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data Primer Data primer juga merupakan data atau keterangan

yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumbernya (Waluya, 2007). Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen sebagai berikut :

a. Wawancara Wawancara merupakan tahap tanya jawab dengan cara memberikan pertanyaan langsung kepada Kelompok Wanita Tani yang didasarkan pada suatu tujuan dalam memperoleh informasi untuk menunjang data yang dibutuhkan.

b. Kuesioner Kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan kepada responden yaitu Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri dengan harapan mereka akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen (Sugiyono, 2005). Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut : a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. Hal tersebut dilakukan untuk memperjelas permasalahan yang dipilih dan mengetahui hasil penelitian lain yang serupa. Sehingga dapat dijadikan perbandingan antara teori dengan kejadian nyata yang ada di lapang.

b. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian serta menganalisis

Page 42: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

23

dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik yang dapat mendukung penelitian.

3.3.6 Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang

dilakukan terhadap isi atau content dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji validitas ini bertujuan untuk menguji ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya, agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut (Sugiyono, 2006). Untuk mengetahui tingkat validitas maka digunakan rumus korelasi Product Moment yaitu (Tika, 2006):

dimana:

r = indeks korelasi antar dua variabel yang dikorelasikan ΣX = nilai skor pada masing-masing pertanyaan ΣY = total skor tiap responden n = jumlah sampel

Uji validitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan software SPSS for Windows versi 17.

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik (Suliyanto 2005). Suatu konstruk variabel dikatakan reliabilitasnya baik apabila memiliki nilai Cronbach alpha>0.6. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode koefisien Cronbach Alpha berikut Gumilar (2007):

Page 43: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

24

dimana: r = reliabilitas instrumen Σ = jumlah varians butir

k = banyaknya butir pertanyaan σ1

2 = varians total 3. Uji Linieritas

Uji linearitas memiliki sifat hubungan yang linear antar variabel artinya, setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel akan dikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya (Durianto et al, 2004). Menurut Handaru dan Nailul (2012), Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0. Kriteria dalam uji linearitas adalah dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikasi (linearity) kurang dari 0,05.

3.3.7 Pengolahan dan Analisis Data dengan PLS

Dari data yang telah diperoleh, akan analisis dengan menggunkan Partial Least Square (PLS). PLS merupakan teknik analisis multivariat yang digunakan untuk mendeskripsikan keterkaitan hubungan linier antar variabel-variabel pengamatan yang sekaligus melibatkan variable laten yang tidak dapat diukur secara langsung (Handayani et al., 2012). Pengujian model struktural dengan menggunakan PLS dilakukan bantuan software SmartPLS dimana terdiri dari tujuh tahapan yang dapat dilihat pada Gambar 3.2 1. Merancang model struktural (Inner model)

Perancangan model struktural (Inner model) hubungan antar variabel laten pada PLS didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.

Page 44: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

25

2. Merancang model pengukuran (Outer model) Perancangan model pengukuran (outer model) dalam PLS

menggambarkan hubungan antara indikator dengan variabel latennya terkait dengan apakah indikator bersifat reflektif atau formatif. 3. Mengkonstruksi Diagram Jalur

Setelah melakukan perancangan inner model dan outer model, agar hasilnya lebih mudah dipahami, hasil perancangan inner model dan outer model tersebut, selanjutnya dinyatakan dalam bentuk diagram jalur. Diagram jalur dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.3

Kebijakan pemerintah (X1), Pasar kompetitif (X2), Kualitas SDM (X3) berpengaruh positif terhadap kinerja usaha (Y). Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kebijakan Pemerintah (X1) berpengaruh positif terhadap kinerja usaha (Y).

b. Pasar Kompetitif (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja usaha (Y).

c. Kualitas SDM (X3) berpengaruh positif terhadap kinerja usaha (Y).

Gambar 3.2 Tahapan Pemodelan PLS

Page 45: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

26

4. Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan Setelah mengkonstruk diagram jalur, diagram tersebut

dikonversikan ke dalam model persamaaan. Terdapat dua konversi diagram jalur kedalam persamaan yaitu: a. Persamaan model struktural (Inner Model) menyatakan

hubungan pengaruh antar variabel laten satu dengan variabel laten lainnya. Persamaan model struktural dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan: Y = Kinerja Agroindustri = Koefisien jalur yang menghubungkan variabel

eksogen terhadap variabel Endogen X1 = Kebijakan Pemerintah X2 = Pasar Kompetitif X3 = Kualitas SDM

b. Persamaan model pengukuran (Outer Model) menentukan seberapa besar indikastor dapat menjadi dasar penyusun

Gambar 3.3 Diagram Jalur Penelitian

Page 46: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

27

variabel laten. Pada penelitian ini model yang terbentuk adalah model reflektif. Model reflektif dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut: 1. Variabel laten eksogen (Kebijakan Pemerintah)

2. Variabel laten eksogen (Pasar Kompetitif)

3. Variabel laten eksogen (Kualitas Sumber Daya

Manusia)

4. Variabel laten endogen (Kinerja Agroindustri)

Keterangan: Y = Kinerja Agroindustri X2 = Pasar kompetitif Y1 = Kinerja efektif dan efisien X21 = Harga Y2 = Keuntungan X22 = Keunikan Y3 = Daerah Pemasaran X23 = jumlah pesaing X1 = Kebijakan pemerintah X3 = Kualitas SDM X11 = Pelatihan X31 = Pendidikan X12 = Bantuan modal X32 = Keterampilan X13 = Bantuan mesin X33 = Pengalaman bisnis

5. Pendugaan Parameter Setelah konstruk terbentuk, selanjutnya dilakukan

pendugaan parameter dari variabel endogen (Y) dan variabel eksogen (X). Pendugaan parameter merupakan pengujian statistika yang bertujuan mengestimasikan model teoritis yang dibangun dengan mengukur kebaikan model pada jenjang variabel laten dan indikatornya, sehingga pendugaan parameter sangat tepat digunakan ketika menguji suatu teori yang mendapatkan justifikasi atas pengujian tersebut dengan serangkaian hasil statistika yang komplek. 6. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit

Pada evaluasi Goodness of fit dilakukan pengujian terhadap kesesuaian pada masing-masing model yaitu:

a. Evaluasi model struktural (Inner Model) Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan

menggunakan R-Square untuk konstruk dependen.

Page 47: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

28

Evaluasi pada model ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan pengaruh anara variabel laten eksogen dengan variabel endogen. Nilai Q-Square lebih besar dari 0 (nol) maka model mempunyai nilai predictive relevance, sedangka nilai Q-Square kurang dari 0 (nol) menunjukkan bahwa model kurang memiliki predictive relevance.

b. Evaluasi model pengukuran (Outer Model) 1. Convergent Validity

untuk mengetahui validitas setiap indikator yang digunakan dalam penelitian. Nilai loading factor indikator yang baik adalah memenuhi kriteria nilai minimal 0,5 (Aryani dan Rosinta, 2010).

2. Discriminant Validity Nilai validitas diskriminan lebih besar dari pada 0,5 maka variabel laten tersebut sudah menjadi pembanding yang baik untuk model (Solimun, 2010).

3. Composite Reability Composite Reability digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya untuk diandalkan. Nilai batas yang diterima untuk tingkat realibilitas composite adalah 0.60 dikatakan cukup (Ghozali, 2011).

7. Pengujian Hipotesis Interpretasi hasil diperoleh dari data yang dianalisis

menggunakan Partial Least Square dengan metode resampling boostrap. Kemudian di interpretasikan di dalam pembahasan yang menggunakan statistik uji t. Isi dari pembahasan berupa data yang telah diolah dan dianalisis sehingga diperoleh hasil tentang pengaruh kebijakan pemerintah, pasar kompetitif dan kualitas SDM terhadap kinerja usaha. Hipotesis yang digunakan dalam penilitian ini yaitu: Hipotesis variabel Kebijakan pemerintah terhadap Kinerja Usaha

H0 : yi = 0 H1 : yi ≠ 0

Hipotesis variabel Pasar Kompetitif terhadap Kinerja Usaha H0 : yi = 0 H1 : yi ≠ 0

Page 48: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

29

Hipotesis variabel Kualitas SDM terhadap Kinerja Usaha H0 : yi = 0 H1 : yi ≠ 0

Penerapan metode resampling, memungkinkan berlakunya data terdistribusi bebas (distribution free), tidak memerlukan asumsi distribusi normal, serta tidak memerlukan sampel besar (sampel minimum 30). Pengujian dilakukan dengan melihat thitung, bilamana diperoleh thitung > ttabel dengan tingkat kesalahan 5% maka disimpulkan terdapat pengaruh variabel laten dengan variabel laten lainnya. Bila hasil pengujian hipotesis pada outer model signifikan, hal tersebut menunjukkna bahwa indikator dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran variabel laten. Sedangkan hasil pengujian pada inner model adalah signifikan, maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna variabel laten terhadap variabel laten lainnya (Sumartejaya dan Mindra, 2008).

3.3.8 Hasil dan Pembahasan

Data yang telah terkumpul dan dianalisa dengan menggunakan metode PLS, kemudian diintepretasikan di dalam pembahasan. Isi dari pembahasan tersebut berupa data yang telah di olah dan dianalisa sehingga didapatkan hasil kinerja terhadap agroindustri Kelompok Wanita Tani dan variabel mana yang sangat mempengaruhi kinerja dari agroindustri yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri.

3.3.9 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran merupakan akhir dari penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini mengacu dari hasil penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sedangkan saran berisikan masukan bagi agroindustri berdasarkan hasil dari penelitian

Page 49: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

30

Page 50: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

31

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani yang anggotanya terdiri dari para wanita yang berkecimpung dalam kegiatan pertanian. Berbeda dengan kelompok tani yang lain, Kelompok Wanita Tani dalam pembinaannya diarahkan untuk mempunyai suatu usaha produktif yang memanfaatkan atau mengolah hasil-hasil pertanian maupun perikan sehingga dapat menambah penghasilan keluarga (Kurniyati et al., 2014). Terdapat ± 50 Kelompok Wanita Tani yang tersebar di Kabupaten Kediri dari berbagai macam kecamatan. Tetapi hanya 30 kelompok yang masih terlihat aktif dan masih berkembang dalam pengolahan produk pertanian maupun melakukan pemanfaatan lahan pekarangan. Kondisi umum mengenai profil Klompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada Lampiran 2 dapat dilihat bahwa terdapat 13 KWT yang memiliki anggota diantara 1-30 orang. Sedangkan KWT yang memiliki anggota antara 31-60 orang sebanyak 15 KWT dan selebihnya 2 KWT diantaranya memiliki anggota lebih dari 61 orang.

Dari sekian banyaknya KWT di Kabupaten Kediri telah memiliki produk unggulan seperti susu jagung instan, permen susu jagung, kerupuk singkong, kerupuk tela rambat, tortila, dodol jagung, mie aneka sayur, keripik pisang, keripik bothe, matahari, keripik bayam, keripik sawi, sagon kacang hijau, rengginang, roti garut, keripik usus pepaya, roti, kerupuk krecek, keripik bekicot, kue kering, stik dan ada juga yang hanya melakukan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam hortikultura seperti cabai, tomat, terong, brokoli, gambas, sawi, pare, bayam dan kangkung.

Pada KWT dikabupaten Kediri masih banyak kendala yang dihadapi, salah satunya yaitu keterbatasan modal dan bantuan mesin. Hal tersebut menjadi kendala utama bagi KWT dalam mengembangkan usahanya. Sampai pada saat ini modal yang digunakan oleh KWT sangat minim sehingga usaha KWT

Page 51: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

32

belum bisa berkembang dengan baik. Sedangkan bantuan mesin yang diberikan oleh pemerintah masih belum optimal untuk digunakan karena minimnya pengetahuan dari sumber daya manusianya dalam mengoperasikannya.

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden menggambarkan keadaan responden yang meliputi umur, pendidikan terakhir, status pernikahan, jumlah anak dan pendapatan perbulan anggota Kelompok Wanita Tani yang ada di Kabupaten Kediri. Responden yang diambil pada penelitian ini adalah 30 orang Kelompok Wanita Tani. Karakteristik umum responden secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

No. Karakteristik Responden Jumlah

Orang %

1. Umur a. 21-30 tahun b. 31-40 tahun c. 41-50 tahun d. > 50 tahun

3 8 15 4

10

26,7 50

13,3 2. Pendidikan Terakhir

a. SD b. SMP c. SMA d. Sarjana

4 9 15 2

13,3

30 50 6,7

3. Status Pernikahan a. Sudah Menikah b. Belum Menikah c. Cerai

28 - 2

93,3

6,7

4. Jumlah Anak a. 1 anak b. 2 anak c. 3 anak d. > 3 anak

8 15 7 -

26,7

50 23,3

Page 52: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

33

5.

Pendapatan Per Bulan a. 500.000 – 750.000 b. 750.001 – 1.250.000 c. 1.250.001 – 1.500.000 d. 1.500.001 – 2.000.000 e. >2.000.000

12 4 13 1 -

40

13,3 43,3 3,3

Sumber: Data Primer Diolah (2015)

Berdasarkan Tabel 4.1, hasil dari penyebaran kuesioner penelitian terhadap anggota KWT di Kabupaten Kediri mayoritas responden berusia 41-50 tahun (50%), dikarenakan pada usia diantara 41-50 tahun merupakan usia yang produktif bagi ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan perlu ikut serta dalam kegiatan KWT untuk memiliki pendapatan lebih yang dapat membantu menambah penghasilan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut Adhitya (2009), bahwa umumnya berusia 16-64 tahun untuk wanita tani merupakan usia produktif dalam melakukan pekerjaan dengan efektif dan efisien. Tingkat pendidikan KWT sangat bervariasi yang terdiri dari lulusan SD, SMP, SMA maupun sarjana. Mayoritas tingkat pendidikan KWT adalah lulusan SMA (50%), karena ketidak tahuan masyarakat desa tentang pentingnya pendidikan dalam menambah pengetahuan, mengembangkan sikap dan akan berpengaruh terhadap penyerapan ide-ide baru mengenai pengembangan agroindustri. Pendidikan merupakan komponen penting terhadap pembangunan terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merupakan input bagi total produksi (Todaro, 2003). Pendidikan juga berfungsi meningkatkan produktivitas. Selain dari itu, kemampuan untuk menyerap teknologi memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (Sirojuzilam, 2008).

Status pernikahan KWT diketahui bahwa mayoritas sudah menikah. Seperti yang diketahui pada karakteristik responden mengenai usia, diketahui bahwa rata- rata anggota KWT berusia diatas 20 tahun dan tergolong dewasa. Karakteristik responden tentang jumlah anak dapat dilihat pada Tabel 4.1 bahwa, mayoritas responden memilki anak 2 (93,3%) yang menunjukkan bahwa para anggota KWT telah mengikuti

Page 53: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

34

program keluarga berencana (KB). Menurut Sri (2012), kesejahteraan keluarga akan lebih mudah dicapai apabila memiliki jumlah yang ideal yaitu “dua anak cukup”m dengan cara mengatur jarak kelahiran dan jumlah anak.

Para anggota KWT mayoritas memiliki pendapatan sebesar Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.000 (43,3%), dimana para anggota KWT memiliki pendapatan sesuai dengan upah minimum Kabupaten Kediri sebesar Rp. 1.305.250 pada tahun 2015. Menurut Ismanthono (2006), Upah Minimum Regional merupakan upah bulanan terendah, yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap pada wilayah tertentu dalam satu provinsi.

4.3 Hasil Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian untuk mengetahui sejauh mana sebuah instrumen penelitian (kuesioner) yang digunakan mampu mengukur apa yang ingin diukur serta mengetahui kehandalan kuesioner dan konsisten responden dalam memberikan penilaian terhadap setiap pernyataan. Pengujian instrumen penelitian meliputi uji validitas, reliabilitas dan linieritas yang dilakukan terhadap 30 responden dengan menggunakan software SPSS 17.0 for Windows.

4.3.1 Hasil Uji Validitas

Validitas menunjukkan kemampuan kuesioner dalam mengungkapkan sesuatu yang diukur. Uji validitas merupakan ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu instrumen (Durianto et al., 2004). Output hasil uji validitas menggunakan software SPSS 17.0 dapat dilihat pada Lampiran 3, sedangkan ringkasan dari hasil uji validitas disajikan dalam Tabel 4.2.

Dari uji validitas diperoleh hasil bahwa seluruh instrumen penelitian telah memenuhi syarat yaitu rhitung lebih besar dibandingkan dengan rtabel (α = 0,05; n = 30). Hal ini menunjukknan bahwa seluruh butir pertanyaan pada instrumen tersebut valid. Apabila nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka instrumen tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2008).

Page 54: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

35

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan

Kebijakan Pemerintah (X1)

X11 0,949 0,361 Valid X12 0,945 0,361 Valid X13 0,910 0,361 Valid

Pasar Kompetitif (X2)

X21 0,929 0,361 Valid X22 0,747 0,361 Valid X23 0,910 0,361 Valid

Kualitas SDM (X3) X31 0,807 0,361 Valid

X32 0,787 0,361 Valid X33 0,849 0,361 Valid

Kinerja Usaha (Y) Y1 0,918 0,361 Valid Y2 0,859 0,361 Valid Y3 0,865 0,361 Valid

Sumber: Dta Primer Diolah (2015)

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Arifin, 2008). Output hasil dari uji reliabilitas menggunakan software SPSS 17.0 disajikan pada Lampiran 3, sedangkan ringkasan dari hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach

Alpha Keterangan

Kebijakan Pemerintah (X1) 0,930 Reliabel Pasar Kompetitif (X2) 0,835 Reliabel

Kualitas SDM (X3) 0,732 Reliabel

Kinerja Usaha (Y) 0,815 Reliabel

Sumber: Data Primer Dilolah (2015) Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa besarnya nilai

Cronbach Alpha pada semua variabel lebih besar dari 0,6. Nilai tersebut menunjukkan bahwa instrumen memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Durianto et

Page 55: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

36

al (2004), pengujian reliabilitas antara lain jika nilai Cronbach Alpha > 0,6 maka instrumen dikatakan reliabel, sedangkan jika nilai Cronbach Alpha < 0,6 maka instrumen dikatakan tidak reliabel.

4.3.3 Hasil Uji Linearitas

Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Menurut Durianto et al. (2004), bahwa uji linearitas digunakan sebagai persyaratan dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dapat dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi kurang dari 0,05.

Tabel 4.4 Hasil Uji Linearitas

Variabel Nilai Linearity Keterangan

X -> X1 0,015 Linear X -> X2 0,035 Linear X -> X3 0,000 Linear

Sumber: Data Primer Dilolah (2015)

Dapat dilihat pada Tabel 4.4, diketahui bahwa semua variabel memiliki hubungan yang linear dikarenakan signifikansi yang dihasilkan kurang dari 0,05. Hasil output uji linearitas dengan menggunakan program SPSS statistic 17 dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.4. Hasil Analisis Partial Least Square (PLS) 4.4.1 Model Struktural

Diagram jalur pada penelitian ini merupakan suatu diagram yang memperlihatkan hubungan antar variabel dan menunjukkan nilai antara indikator ke variabel laten eksogen serta variabel laten eksogen dengan variabel laten endogen melalui nilai outer loading Diagram jalur secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 4.1

Page 56: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

37

Gambar 4.1 Konstruksi diagram jalur hasil pemodelan PLS

Keterangan: X11 : Pelatihan X31 : Pendidikan X12 : Bantuan modal X32 : Keterampilan X13 : Bantuan mesin X33 : Pengalaman bisnis X21 : Harga Y1 : Efektif dan Efisien X22 : Keunikan Y2 : Keuntungan X23 : Jumlah pesaing Y3 : Daerah pemasaran

Berdasarkan dari hasil diagram jalur, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 0,296 X1 + 0,198 X2 + 0, 464 X3 Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh dalam membentuk kinerja usaha adalah variabel kualitas SDM (X3) dengan nilai koefisien 0,464. Setelah variabel Kualitas SDM (X3), urutan variabel yang berpengaruh dalam membentuk kinerja usaha adalah kebijakan pemerintah (X1) dan pasar kompetitif (X2). Dari ketiga variabel tersebut, kebijakan pemerintah (X1) dan kualitas SDM (X3) berpengaruh positif signifikan terhadap membentuk kinerja usaha (Y). Sedangkan untuk variabel pasar kompetitif (X2), meskipun berpengaruh positif namun peningkatan maupun

Page 57: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

38

penurunan pada vairiabel tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha.

4.4.2 Konversi Diagram Jalur dalam Persamaan

Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui nilai outer loading untuk masing-masing indikator. Menurut Fitriani dkk. (2013), nilai outer loading berfungsi untuk menunjukkan pengaruh yang paling dominan hubungan antara indikator dengan variabel laten. Semakin tinggi nilai outer loading suatu indikator, maka indikator tersebut memiliki pengaruh yang paling kuat. Menurut Jaya dan Sumertajaya (2008), dalam menunjukkan hubungan tersebut nilai outer loading yang telah diketahui dapat dikonversikan ke dalam bentuk persamaan.

Nilai outer loading yang ada pada diagram jalur merupakan hasil perhitungan statistik yang berdasarkan dari jawaban responden terhadap setiap pernyataan. Selain dengan perhitungan secara statistik juga dapat diketahui nilai aktual jawaban responden dengan menggunakan nilai rata-rata dari jawaban responden. Perbandingan nilai statistik (outer loading) dan nilai rata-rata dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Nilai Outer Loading dan Rata-Rata Responden

Variabel Indikator Outer

Loading

Nilai rata-rata

responden

Kebijakan Pemerintah (X1)

Pelatihan (X11) Bantuan Modal(X12) Bantuan Mesin(X13)

0,956 0,963* 0,890

3,8 3,8 3,5

Pasar Kompetitif (X2)

Harga(X21) Keunikan (X22) Jumlah Pesaing (X23)

0,910 0,735 0,942*

3,67 3,6

3,53

Kualitas SDM (X3)

Pendidikan (X31) Keterampilan (X32) Pengalaman Bisnis (X33)

0,758 0,843 0,862*

4,1 4,03 3,63

Kinerja Usaha (Y)

Kinerja Efektif dan Efisien (Y1) Keuntungan (Y2) Daerah Pemasaran (Y3)

0,853 0,848 0,871*

3,93 3,9

3,73

Sumber: Data Primer Dilolah (2015)

Page 58: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

39

4.4.2.1 Variabel Kebijakan Pemerintah

Variabel kebijakan pemerintah terdiri dari beberapa indikator diantaranya pelatihan (X11), bantuan modal (X12), bantuan mesin (X13). Hubungan antar variabel kebijakan pemerintah dengan indikator-indikatornya adalah sebagai berikut: X1 = 0,956 X11 + 0,963 X12 + 0,890 X13

Setiap indikator dalam variabel kebijakan pemerintah memiliki persamaan dengan spesifikasi sebagai berikut: X11 = 0,956 ξ11 + δ11 X12 = 0,963 ξ12 + δ12 X13 = 0,890 ξ13 + δ13

Persamaan diatas merupakan persamaan yang menunjukkan nilai dari masing-masing indikator, dimana seluruh indikator berpengaruh positif terhadap variabel kebijakan pemerintah. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa indikator yang memiliki hubungan paling tinggi terhadap kebijakan pemerintah adalah bantuan modal (X12) dengan nilai outer loading sebesar 0,963. Pada kenyataannya bantuan modal yang diberikan pemerintah masih dianggap kurang baik. Pemerintah hanya memberikan bantuan modal bagi KWT yang hanya memiliki produk unggulan, sehingga KWT yang lain kurang memiliki kesempatan dalam mendapatkan modal dalam mengembangkan usahanya. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata indikator bantuan modal (X12) sebesar 3,8. Sehingga hal tersebut harus diperbaiki agar KWT mendapatkan bantuan modal secara merata dalam mengembangkan usahanya. Sedangkan pelatihan dari pemerintah untuk KWT juga kurang maksimal, karena pemerintah hanya memberikan pelatihan sesuai dengan program yang dijalankan, tetapi sayangnya tidak ada tindak lanjut. Menurut Afifah dan Achma (2012), bahwa bantuan modal menjadi faktor utama dan penentu dari suatu kegiatan usaha. Karenanya setiap orang yang akan melakukan kegiatan usaha, maka langkah utama yang dilakukannya adalah memikirkan dan mencari modal untuk usahanya. Dengan tersedianya modal maka usaha akan berjalan lancar sehingga

Page 59: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

40

akan mengembangkan modal itu sendiri melalui suatu proses kegiatan usaha.

Dilihat dari nilai rata-rata pada Tabel 4.5, juga dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari indikator pelatihan (X11), bantuan modal (X12) dan bantuan mesin (X13) dianggap masih belum baik, sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap ketiga indikator tersebut. terutama pada indikator bantuan modal (X12) karena merupakan indikator yang paling berpengaruh dalam variabel kebijakan pemerintah. Menurut Irdayanti (2012), bahwa pemerintah berfungsi sebagai fasilitator dalam mempertahankan kelangsungan suatu usaha agroindustri yang di kelola oleh Kelompok Wanita Tani. Modal berupa uang serta fasilitasi peralatan industri. Menurut Wati et al. (2012), bantuan modal yang diberikan bisa berupa uang, benih maupun fasilitas peralatan industri serta bahan yang dapat menunjang suatu usaha.

4.4.2.2 Variabel Pasar Kompetitif

Variabel Pasar kompetitif terdiri dari beberapa indikator diantaranya harga (X21), keunikan (X22), jumlah pesaing (X13). Hubungan antar variabel pasar kompetitif dengan indikator-indikatornya adalah sebagai berikut: X2 = 0,910 X21 + 0,735 X22 + 0,942 X23

Setiap indikator dalam variabel pasar kompetitif memiliki persamaan dengan spesifikasi sebagai berikut: X21 = 0,910 ξ21 + δ21 X22 = 0,735 ξ22 + δ22 X23 = 0,942 ξ23 + δ23

Menurut persamaan tersebut diketahui bahwa indikator jumlah pesaing (X23) merupakan indikator yang paling berpengaruh dalam membentuk variabel pasar kompetitif (X2) dengan nilai outer loading sebesar 0,942. Pada kenyataannya, diketahui pada Tabel 4.5 bahwa nilai rata-rata indikator jumlah pesaing (X23) adalah sebesar 3,53. Hal ini menandakan indikator jumlah pesaing (X23) dianggap cukup tinggi, karena KWT memiliki banyak pesaing dari produk sejenis yang ada dipasaran maupun produk dari skala industri seperti produk

Page 60: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

41

dodol, keripik pisang, keripik buah, dimana pesaing memiliki produk unggulan yang di percaya oleh konsumen dan produk yang berkualitas, sehingga KWT perlu memperbaiki kondisi tersebut dengan cara menyusun strategi secara efektif dalam memperbaiki kualitas produk dan melakukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen

Menurut Baedowi dan Eisha (2012), makin bertambahnya pesaing-pesaing dalam bidang tertentu maka semakin banyak pula pertimbangan yang harus dipilih oleh para konsumen karena makin banyak pula produk-produk yang ditawarkan. Tentunya konsumen tersebut akan memilih produk barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Oleh sebab itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk lebih inovatif dalam menghasilkan produk barang maupun jasa sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para calon konsumen mereka guna menarik perhatian konsumen dan menghadapi persaingan dari para pesaing.

Berdasarkan Tabel 4.5 selain indikator jumlah pesaing (X23) diketahui pula bahwa nilai rata-rata pada indikator harga (X21) dan keunikan (X22) juga mencerminkan persepsi yang kurang baik sehingga ketiga indikator tersebut perlu diperbaiki. Keunikan produk KWT kurang menampilkan sisi inovatif pada kemasan, bentuk maupun rasa yang berbeda terhadap produk, sehingga produk KWT kalah terhadap produk industri yang memiliki produk yang berkualitas. Menurut Hartini (2012), Inovasi yang tinggi baik itu inovasi proses maupun inovasi produk akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan produk yang berkualitas. Kualitas produk yang tinggi akan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan. Menurut Fitrihana (2005), pernyataan “kualitas” menjadi senjata utama para produsen untuk menarik hati konsumen agar membeli produknya. Konsumen pun akan merasa bangga, puas dan menjadi pelanggan setia terhadap sebuah produk yang memiliki kualitas yang unggul. Sedemikian pentingnya kebutuhan akan kualitas baik oleh produsen maupun konsumen sehingga memiliki arti yang sangat penting bagi

Page 61: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

42

keberlangsungan hidup kegiatan bisnis di bidang jasa maupun manufaktur.

Harga bagi KWT sangat penting, tetapi harga yang diterapkan oleh KWT masih di bawah harga pasar dikarenakan ingin menarik banyak konsumen dengan harga yang murah. Selama ini harga produk KWT kurang bersaing, hal tersebut disebabkan kualitas produk yang rendah dan volume produksi yang sedikit. Menurut Setiawan (2012), penentuan harga dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan harga produk dengan harga umum di pasaran yang sesuai dengan daya beli pelanggan dalam kata lain tidak membebankan pelanggan (Setiawan, 2012). Selain itu juga memberikan promosi dalam memperkenalkan produk yang dihasilkan KWT untuk dapat menarik konsumen. Menurut Setiawati (2006), dengan promosi tersebut diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi, sehingga akan terjadi pembelian ulang dan penjualan produk suatu usaha akan meningkat. Selain itu, pelaku usaha juga harus dapat menghasilkan produk yang inovatif agar produk tersebut memiliki daya saing yang kuat dan

mampu bertahan di tengah padatnya persaingan pasar.

4.4.2.3 Variabel Kualitas SDM

Variabel kualitas SDM terdiri dari beberapa indikator diantaranya pendidikan (X31), keterampilan (X32), Pengalaman bisnis (X33). Hubungan antar variabel pasar kompetitif dengan indikator-indikatornya adalah sebagai berikut: X3 = 0,758 X31 + 0,843 X32 + 0,864 X33

Setiap indikator dalam variabel kualitas SDM memiliki persamaan dengan spesifikasi sebagai berikut: X31 = 0,758 ξ31 + δ31 X32 = 0,843 ξ32 + δ32 X33 = 0,864 ξ33 + δ33

Persamaan diatas merupakan persamaan yang menunjukkan nilai dari masing-masing indikator, dimana seluruh indikator memiliki hubungan positif terhadap variabel kualitas SDM. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa pengalaman

Page 62: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

43

bisnis (X33) merupakan indikator yang paling berpengaruh dalam membentuk variabel kualitas SDM (X3) dengan nilai outer loading sebesar 0,864. Pada kenyataannya pengalaman bisnis (X33) memiliki nilai rata-rata sebesar 3,63, sehingga dianggap masih belum baik. Pengalaman bisnis KWT masih kurang, karena KWT tidak memiliki kemampuan dalam mengolah produk unggulan. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan cara memperbanyak pengalaman berbisnis dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dan belajar dari orang-orang yang sudah memulai usaha terlebih dahulu baik yang gagal maupun yang sukses, sehingga KWT dapat mengembangkan usaha yang sedang digeluti. Menurut Abriyani (2004), bahwa pengalaman bisnis seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang telah dilakukan seseorang dan memberikan peluang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas pengalaman bisnis seseorang, semakin terampil seseorang dalam melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pula pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Selain indikator pengalaman bisnis (X33), pada Tabel 4.5 dapat diketahui nilai rata-rata indikator pendidikan (X31) dan indikator keterampilan (X32) adalah sebesar 4,1 dan 4,03. Hal ini didukung oleh data responden 60% lulusan SMA yang menandakan bahwa indikator pendidikan (X31) dan indikator keterampilan (X32) dianggap sudah baik. Pendidikan bagi KWT sangat penting dalam mengembangkan suatu usaha, walaupun mayoritas tingkat pendidikan KWT lulusan SMA, KWT mampu menghasilkan produk unggulan dengan cara mengikuti pelatihan dalam mengolah produk yang inovatif dan saling berbagi pendapat pada para KWT. Begitu pula dengan keterampilan KWT yang ahli dalam membuat produk, selalu mengikuti kegiatan pameran produk yang diadakan oleh dinas pertanian dan mengikuti kegiatan rutin dalam perkumpulan KWT. Oleh karena itu, hal tersebut harus dipertahankan bahkan ditingkatkan agar SDM dapat lebih terampil dalam inovasi produk. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Hutauruk (2008), tingkat pendidikan masyarakat merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi pola pikir seseorang dalam menentukan

Page 63: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

44

keputusan menerima inovasi baru, karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diharapkan dapat berpikir lebih baik dan mudah menyerap inovasi pertanian yang berkaitan dengan pengembangan usaha taninya.

4.4.2.2 Variabel Kinerja Usaha

Variabel kinerja usaha terdiri dari beberapa indikator diantaranya kinerja efektif dan efisien (Y1), keuntungan (Y2), daerah pemasaran (Y3). Hubungan antar variabel pasar kompetitif dengan indikator-indikatornya adalah sebagai berikut: Y = 0,758 Y1 + 0,843 Y2 + 0,864 Y3

Setiap indikator dalam variabel kualitas SDM memiliki persamaan dengan spesifikasi sebagai berikut: Y1 = 0,853 ξ31 + δ31 Y2 = 0,848 ξ32 + δ32 Y3 = 0,871 ξ33 + δ33

Persamaan diatas merupakan persamaan yang menunjukkan nilai dari masing-masing indikator, dimana seluruh indikator memiliki hubungan positif terhadap variabel kinerja usaha (Y). Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa daerah pemasaran (Y3) merupakan indikator yang paling berpengaruh dalam membentuk variabel kinerja usaha (Y) dengan nilai outer loading sebesar 0,871. Pada kenyataannya indikator daerah pemasaran masih belum dianggap baik. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata sebesar 3,73, Karena saluran distribusi yang KWT gunakan masih dalam satu tingkat, dimana produk hanya dititipkan pada toko pusat oleh-oleh Kota Kediri, sehingga daerah pemasaran yang dimiliki KWT masih disekitar Kota Kediri. Oleh karena itu, hal tersebut harus diperbaiki agar target dari penjualan yang ingin dicapai oleh KWT dapat terwujud. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan promosi kepada konsumen dan memperbaiki sistem distribusi sehingga penyebaran produk kedaerah pemasaran semakin luas. Menurut Hadi (2009), bahwa dengan adanya saluran distribusi yang baik maka penyebaran produk serta jangkauan ke daerah pemasaran semakin luas. Dengan semakin baiknya saluran distribusi yang digunakan oleh produsen terhadap konsumen,

Page 64: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

45

maka akan semakin banyak konsumen yang dapat direbut. Pentingnya peranan pemasaran terutama saluran distribusi dalam usaha meningkatkan volume penjualan serta memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen.

Berdasarkan Tabel 4.5, selain indikator daerah pemasaran (Y3) diketahui pula bahwa nilai rata-rata pada indikator kinerja efektif dan efisien (Y1) dan keuntungan (Y2) juga dianggap masih belum baik, karena KWT masih belum dapat memaksimalkan modal dan tenaga kerja yang ada, sehingga tujuan yang dicapai kurang maksimal, dimana akan mengakibatkan kinerja menurun. Hal ini berarti perlu dilakukan perbaikan terhadap indikator tersebut dengan cara para KWT mengikuti pelatihan dan penyuluhan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang lebih luas untuk meningkatkan produktivitas usahanya. Sehingga dengan produktivitas yang meningkat akan membawa profit atau keuntungan yang lebih besar. Menurut Ma’arif (2013), adanya kinerja yang baik dapat menciptakan suatu produk unggulan yang berkualitas dan memiliki hasil yang memuaskan, sehingga dapat tercapai tujuan kinerja yang diinginkan oleh suatu usaha agroindustri. Selain itu, keuntungan yang didapatkan KWT tidak terlalu banyak, karena modal yang dimiliki kurang dapat dimanfaatkan, seperti memproduksi produk terlalu over dan menghasilkan produk cacat yang tidak dapat dijual kepada konsumen. Hal tersebut perlu diperbaiki dengan cara memproduksi sesuai dengan permintaan konsumen. Menurut Masharyono dkk. (2012), pelaku usaha berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diinginkan, keuntungan tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengembangan usaha yang digeluti dengan cara meningkatkan produktivitas suatu usaha.

4.4.3 Pendugaan Parameter

Berdasarkan dari hasil penelitian, diketahui bahwa seluruh indikator yang digunakan dinyatakan signifikan karena nilai outer loading lebih besar dari 0,5. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh indikator yang digunakan pada

Page 65: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

46

penelitian ini merupakan pengukuran yang baik dalam mengukur variabel penelitian. Hasil pendugaan parameter yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.4.4 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit 4.4.4.1 Hasil Evaluasi Goodness of Fit Outer Model

Evaluasi Goodness of Fit pada outer model dengan indikator reflektif di evaluasi dengan uji validitas konvergen, uji validitas diskriminan dan uji reliabilitas. Hasil uji validitas konvergen, uji validitas diskriminan dan uji reliabilitas adalah sebagai berikut: 1. Uji Validitas Konvergen

Berdasarkan hasil pengujian vailiditas konvergen, semua indikator dinyatakan valid. Hasil pengolahan dengan SmartPLS dapat dilihat pada Lampiran 6. Dilihat dari Tabel 4.6, seluruh indikator memiliki loading factor lebih dari 0,5, sehingga dapat dinyatakan valid. Sedangkan dilihat dari Tabel 4.7, seluruh variabel tersebut memiliki nilai AVE lebih dari 0,5, maka dapat dikatakan valid. Nilai dari loading factor dikatakan tinggi apabila memiliki nilai >0,7 namun nilai 0,5 sampai 0,6 telah dianggap cukup dan dapat pula ditunjukkan oleh nilai Average Variance Extracted (AVE) yang diatas 0,5 (Wiyono, 2011).

Tabel 4.6 Nilai Loading Factor

Variabel Indikator Loading factor

Keterangan

Kebijakan Pemerintah (X1)

X11 0,956 Valid

X12 0,963 Valid

X13 0,890 Valid

Pasar Kompetitif (X2)

X21 0,910 Valid

X22 0,735 Valid

X23 0,942 Valid

Kualitas SDM (X3)

X31 0,758 Valid

X32 0,843 Valid

X33 0,862 Valid

Kinerja Usaha (Y)

Y1 0,853 Valid

Y2 0,848 Valid

Y3 0,871 Valid

Sumber: Data Primer Diolah (2015)

Page 66: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

47

Tabel 4.7 Nilai AVE

Variabel Nilai AVE Keterangan

Kebijakan Pemerintah (X1) 0,878 Valid Pasar Kompetitif (X2) 0,751 Valid Kualitas SDM (X3) 0,676 Valid Kinerja Usaha (Y) 0,735 Valid

Sumber: Data Primer Diolah (2015)

2. Uji Validitas Diskriminan Uji validitas diskriminan ditunjukkan oleh nilai cross loading

dengan variabel latennya harus lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap variabel laten lainnya maka dikatakan valid (Wiyono, 2011). Hasil validitas diskriminan dapat dilihat pada Tabel 4.8, sedangkan output cross loading untuk validitas diskriminan hasil pengolahan dengan SmartPLS dapat dilihat pada Lampiran 6. Berdasarkan Tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa validitas diskriminan terpenuhi karena nilai cross loading indikator terhadap konstruknya lebih besar dari cross loading indikator atau variabel laten lainnya. Oleh karena itu indikator-indikator tersebut dapat menjelaskan variabel latennya dengan baik.

Tabel 4.8 Nilai Cross Loading

Indikator X1 X2 X3 Y Keterangan

X11 X12 X13

0,956 0,963 0,980

0,224 0,185 0,353

0,309 0,071 0,124

0,465 0,407 0,334

Valid Valid Valid

X21 X22 X23

0,146 0,300 0,243

0,910 0,735 0,942

0,268 0,107 0,366

0,289 0,268 0,473

Valid Valid Valid

X31 X32 X33

0,213 0,183 0,076

0,270 0,352 0,141

0,758 0,843 0,862

0,442 0,497 0,493

Valid Valid Valid

Y1 Y2 Y3

0,433 0,253 0,415

0,429 0,270 0,367

0,419 0,498 0,569

0,853 0,848 0,871

Valid Valid Valid

Sumber: Data Primer Diolah (2015)

Page 67: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

48

3. Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil pengujian menggunakan cara Composite

reliability dapat dilihat pada Tabel 4.9 sedangkan output Composite reliability hasil pengolahan dengan SmartPLS dapat dilihat pada Lampiran 6. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten memiliki nilai lebih besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel laten dinyatakan reliabel. Sebuah variabel laten dinyatakan reliabel apabila nilai Composite reliability diatas 0,7 (Wiyono, 2011). Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Cronbach’s alpha dapat dilihat pada Tabel 4.10 bahwa seluruh variabel dinyatakan reliabel karena nilai alpha lebih besar dari 0,6. Hasil output uji reliabilitas dengan Cronbach’s alpha dapat dilihat pada Lampiran 6

Tabel 4.9 Nilai Composite Reliability Variabel Composite Reliability Keterangan

Kebijakan Pemerintah (X1)

0,956 Reliabel

Pasar Kompetitif (X2) 0,900 Reliabel Kualitas SDM (X3) 0,862 Reliabel Kinerja Usaha (Y) 0,893 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah (2015)

Tabel 4.10 Nilai Cronbach’s Alpha

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kebijakan Pemerintah (X1) 0,931 Reliabel Pasar Kompetitif (X2) 0,834 Reliabel Kualitas SDM (X3) 0,759 Reliabel Kinerja Usaha (Y) 0,821 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah (2015)

4.4.4.2 Hasil Evaluasi Goodness of Fit Inner Model

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.11, diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0,482, hal ini berarti bahwa variasi perubahan variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 48,2%, sedangkan 51,8% sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya diluar model yang

Page 68: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

49

digunakan. Kemudian melalui nilai R2 dapat diketahui nilai Q2 predictive relevance dengan formulasi sebagai berikut:

Q2 = 1 – (1 – (R2)2) = 1 – (1 – (0,482)2) = 0,232

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui bahwa nilai Q2 lebih besar dari nol. Hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan memiliki relevansi prediksi yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian. Menurut Ghozali (2008), suatu konstruk memiliki relevansi prediksi yang baik apabila memiliki nilai Q-square > 0.. Hasil pengolahan dengan SmartPLS dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel. 4.11 Nilai R-Square

Variabel R-Square

Kebijakan Pemerintah (X1) Pasar Kompetitif (X2) Kualitas SDM (X3) Kinerja Usaha (Y) 0,482

Sumber: Data Primer Diolah (2015)

4.4.5 Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Perbandingan thitung dengan ttabel digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar variabel. Nilai thitung diperoleh dari hasil bootstrapping dengan menggunakan software SmartPLS dimana output bootstrapping dapat dilihat pada Lampiran 8. Sedangkan hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.12. Menurut Ghozali (2006) bahwa pengujian dengan bootstrapping bertujuan untuk meminimalkan masalah ketidaknormalan data dalam penelitian. Nilai ttabel untuk penelitian ini adalah sebesar 1,96 (sig.0,05 dan df=29). Kriteria pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jika nilai thitung < ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima b. Jika nilai thitung > ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak

Page 69: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

50

Tabel. 4.12 Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis Statistik

Outer Loading

t-Statistics t-tabel Keterangan

Kebijakan Pemerintah->Kinerja Usaha

0,296 2,323 1,96 Signifikan

Pasar Kompetitif -> Kinerja Usaha

0,198 1,065 1,96 Tidak

Signifikan

Kualitas SDM -> Kinerja Usaha

0,464 3,914 1,96 Signifikan

Sumber: Data Primer Diolah (2015)

4.4.5.1 Pengaruh kebijakan Pemerintah Terhadap kinerja Usaha

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja usaha. Hal ini dapat dilihat pada nilai thitung sebesar 2,323. Nilai thitung yang didapatkan lebih besar daripada ttabel sebesar 1,96. Dapat diketahui indikator yang paling dominan adalah bantuan modal. Sedangkan pada kenyataannya, dilihat dari nilai rata-rata, pelatihan sangatlah penting dalam meningkatkan kemampuan KWT. Perkembangan suatu usaha agroindustri perlu adanya kinerja yang efektif dalam mendukung usaha yang dikelola oleh KWT, sehingga perlu mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah.

Kondisi KWT di Kabupaten Kediri masih membutuhkan bantuan dari pemerintah dikarenakan masih minimnya modal, sehingga usaha yang dilakukan tidak dapat berkembang secara berkelanjutan. Kendala yang dihadapi berupa terbatasnya modal maupun peralatan yang digunakan. Hal ini, membuat usahanya tidak dapat berkembang dengan pesat. Selain itu kurangnya pelatihan yang rutin akan membuat KWT cenderung kurang kreatif dalam inovasi suatu produk. Dilihat dari hal tersebut bahwa KWT sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk mengembangkan usahanya dengan baik dan dapat mensejahterahkan para anggota dan masyarakat

Page 70: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

51

disekitar, seperti yang di utarakan oleh Irdayanti (2012), pemerintah sebagai fasilitator dalam proses pengembangan potensi daerah selama ini dianggap kurang mampu untuk mengembangkan usaha sesuai dengan program yang dijalankan. namun pada prakteknya kebijakan dan sarana yang dibangun oleh pemerintah tidak banyak memberikan kontribusi terhadap pengembangan Apabila pemerintah melakukan pembinaan, pemerintah jarang melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan atau kegagalan dari pembinaan yang telah dilakukan. Keberhasilan suatu usaha yang terjadi selama ini di akibatkan sepenuhnya bukan dari pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah, tetapi keberhasilan suatu usaha terjadi karena kemandirian dan kerja keras yang dilakukan oleh pengusaha untuk bisa bertahan dalam dunia bisnis. Kebutuhan yang dibutuhkan oleh pelaku usaha saat ini berupa modal untuk memulai usahanya kembali.

Kelompok usaha agrondustri dalam pengembangannya perlu didukung sepenuhnya oleh pemerintah yaitu Dukungan yang berupa modal maupun peralatan yang dapat meningkatkan secara produktifitas terutama sarana yang memberikan rangsangan bagi berkembangnya kelompok usaha agroindustri. Selain itu dapat berupa pelatihan dan penyuluhan yang dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dalam pengembangan daya fikir sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang lebih baik (Fatih, 2010).

4.4.5.2 Pengaruh Pasar Kompetitif Terhadap kinerja Usaha

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 1,065 lebih kecil dari nilai ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kompetitif terhadap kinerja usaha tidak berpengaruh signifikan. Perlu diketahui bahwa nilai outer loading indikator yang paling rendah adalah keunikan, dimana hasilnya tidak berkontribusi terhadap peningkatan kinerja usaha, sehingga kurang memberikan pengaruh terhadap kinerja usaha. Hal tersebut dikarenakan keunikan kemasan dan bentuk yang dimiliki produk tidak cukup baik dalam menarik konsumen, sehingga keuntungan yang didapatkan oleh KWT tidak banyak.

Page 71: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

52

Selain itu juga dikarenakan adanya beberapa KWT yang hanya melakukan pemanfaatan lahan pekarangan yang menyebabkan pasar kompetitif tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha.

Pada saat ini KWT merasa kesulitan dalam memasarkan produk yang dihasilkan dikarenakan adanya pesaing dengan produk skala industri yang memiliki kualitas tinggi. Selain itu, KWT juga dalam proses pengolahan usahanya belum sepenuhnya menerapkan sikap keinovatifan tanpa diimbangi dengan kemampuan dan sikap terampil terhadap produk yang dihasilkan, sehingga tidak mampu menarik minat beli konsumen. Hal tersebut perlu dilakukan penyusunan strategi agar tujuan dapat tercapai, seperti yang dikatakan oleh Kusuma dan Devie (2013), dengan adanya persaingan bisnis yang semakin ketat dapat memacu dunia usaha untuk lebih memerhatikan strategi yang dijalankan. Persaingan tersebut akan membuat pelaku usaha kesulitan dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Agar dapat bertahan di lingkungan bisnis, pelaku bisnis melakukan berbagai cara seperti inovasi produk, memperluas pasar, meningkatkan kualitas layanan, memperbaiki proses produksinya, perbaikan sistem organisasi, dan melakukan penghematan biaya.

Pada umumnya dalam melakukan pengolahan hasil pertanian harus disertai dengan kondisi pasar yang kompetitif. Hal itu dapat mengakibatkan adanya persaingan yang baik sehingga meningkatkan kinerja usaha yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas agroindustri. Usaha kecil lebih diarahkan untuk pengembangan usaha yang mampu bersaing dengan meningkatkan efisien usaha (Maharani dan Susy, 2010).

4.4.5.3 Pengaruh Kualitas SDM Terhadap kinerja Usaha

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kualitas SDM memiliki pengaruh terhadap kinerja usaha. Hal ini dapat dilihat pada nilai thitung yang lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 3,914. Diketahui nilai salah satu indikator yang penting adalah pengalaman bisnis, dimana pengalaman bisnis yang dimiliki KWT masih rendah. Akan tetapi pendidikan dan

Page 72: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

53

keterampilan cukup tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa pelatihan-pelatihan atau keikutsertaan KWT dalam berbagai kegiatan pameran akan bermanfaat dalam meningkatkan kualitas SDM.

Kualitas SDM sangat penting dalam suatu usaha, karena Kualitas SDM dapat meningkatkan kinerja dari usaha agroindustri yang dikelola oleh KWT dikabupaten Kediri. SDM yang berkualitas dapat diperoleh dengan menggali potensi dari para anggota KWT dengan cara mengikuti pelatihan, pembinaan serta pendidikan lebih lanjut. Meningkatkan Kinerja SDM merupakan hal yang paling penting, sebab dengan adanya SDM yang berkualitas, maka pekerjaan yang dilakukan akan berjalan dengan baik. SDM yang berkualitas akan berpengaruh pada kinerja usaha. Oleh karena itu pengembangan SDM di Kabupaten Kediri sangat perlu dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas SDM yang nantinya akan mampu meningkatkan kinerja. Menurut Widayanti (2007), SDM merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensi dalam suatu usaha, karena kompetisi yang dimiliki berupa intelektualitas, sifat, keterampilan, karakter personal, serta proses intelektual dan kognitif yang tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain. Hal tersebut membuat pelaku usaha melakukan pengembangan berkesinambungan terhadap kuantitas dan kualitas pengetahuan SDM.

Pemanfaatan sumber daya manusia untuk pengembangan agroindustri bertujuan untuk mengetahui karakteristik sumber daya manusia sebagai pendukung kegiatan agroindustri. Adanya sumber daya manusia yang berkualitas dapat meningkatkan kinerja dari agroindustri sehingga pengembangan agroindustri dapat tercapai. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat diperoleh dengan menggali potensi dari para anggota usaha agroindustri. Kegiatan pengembangan agroindustri perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengelola kegiatan yang ada. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan manajerial yang baik dalam bidang keuangan, produksi, pemasaran dan lain-lain (Indarwanta dan Pujiastuti, 2011).

Page 73: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

54

4.5. Implikasi Manajerial

Kebijakan pemerintah merupakan variabel yang mempengaruhi kinerja usaha, sehingga kebijakan tersebut diharapkan dapat memperbaiki perekonomian KWT khususnya di pedesaan yang memiliki pendapatan rendah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan indikator bantuan modal yang sangat penting dalam pengembangan usaha, sehingga pemerintah perlu memperbaiki hal tersebut.

Kualitas SDM menjadi variabel yang mempengaruhi kinerja usaha yang dapat dilihat dari pengalaman bisnis, dengan demikian KWT harus proaktif dalam mengikuti pelatihan-pelatihan dan kegiatan pameran karena dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat, sehingga mampu menghasilkan produk yang inovatif dan dapat bersaing dengan produk yang ada di pasaran.

Selanjutnya KWT harus mempertimbangkan kembali strategi yang digunakan dalam menghasilkan produk yang inovatif, sehingga dapat menarik minat beli konsumen. KWT dapat menurunkan harga yang tidak membebankan konsumen. Selain itu juga dengan cara memperbaiki kualitas produk yang akan meningkatkan keunggulan bersaing suatu agroindustri.

Page 74: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

55

V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Agroindustri yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Kediri dapat disajikan pada model persamaan Y = 0,296 X1 + 0,198 X2 + 0, 464 X3, dimana kebijakan pemerintah (X1) dan kualitas SDM (X3) berpengaruh signifikan dalam membentuk kinerja usaha, sedangkan pasar kompetitif (X2) tidak berpengaruh signifikan dalam membentuk kinerja usaha.

2. Kebijakan pemerintah (X1) yang makin baik akan meningkatkan kinerja usaha dan kualitas SDM (X3) yang makin bagus akan memiliki kontribusi yang berarti untuk peningkatan kinerja usaha. Untuk pasar kompetitif (X2) belum dapat meningkatkan kinerja usaha.

5.2 Saran

1. Saran bagi pemerintah daerah lebih memberikan dukungan terhadap KWT secara menyeluruh, agar usaha KWT dapat berkembang dan meningkatkan kinerja usaha.

2. Saran untuk KWT adalah bersikap proaktif dalam mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada, sehingga KWT dapat terampil dalam menghasilkan produk yang inovatif.

3. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah melakukan penelitian dengan menambahkan variabel lainnya seperti motivasi, orientasi pasar, produksi dan teknologi yang dapat meningkatkan kinerja usaha.

Page 75: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

56

Page 76: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

57

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2013. Kelompok Wanita Tani (KWT) Mendukung Kegiatan Pertanian di Banjarnegara. Dilihat tanggal 30 September 2014 (http://www.banjarnegarakab.go.id/v2/index.php/berita/sosialbudaya/1402-kelompok-wanita-tani-kwt-mendukung-kegiatan-pertanian-di banjarnegara).

Abdi, H. 2003. Partial Least Squares (PLS) Regression. Thousand Oaks. Sage.

Abriyani, P. 2004. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer Perusahaan Manufaktur. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Jakarta.

Adhitya, R., Santoso, I dan Atica, S. P. 2009. Analisis variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Teknologi dengan Metode Partial Least Square (PLS). Jurnal Industria 1(3):147-158.

Apriyanto, A. 2005. Seminar Nasional Teknologi Inovasi Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen. Bogor.

Arifin, J. 2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. PT Elex Media Komputindo. Jakarta

Arumsari, V Dan Syamsiar, S. 2011. Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Berbasis Agroindustri Pangan Lokal (Suatu Kajian Agroindustri Gula Kelapa Kristal Di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). SEPA 8(1): 35 – 41.

Page 77: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

58

Aryani, D dan Rosinta, F. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi 17(2): 114-126.

Baedowi, M. M dan Eisha L. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kesesuaian Harga dan Intensitas Promosi Terhadap Keputusan Pembeli Konsumen Pada Merek Rokok Djarum Super. Diponegoro Journal of Management 1(1): 1-8.

Chairany, N dan Wahyuni L. P. 2011. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Kepemimpinan Dan Perilaku Produktif Karyawan. Skripsi. Fakultas Teknik. Makasar. Universitas Hasanuddin

Devie dan Rendy. 2013. Analisa Pengaruh Activity Based Costing Terhadap Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Organisasi. Jurnal Business Accounting Review 1(2): 61-71.

Dewi, A. K. 2009. Tugas Akhir: Penentuan Lokasi Kota Agroindusri Di Kabupaten Mojokerto. Institut Teknologi. Surabaya.

Durianto, D. Sugiarto dan Budiman, L. 2004. Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar. PT Gramedia Pustaka Utama.

Fatih, C. 2010. Strategi Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut. Jurnal J-SEP 4(3): 77-88.

Ferdian, F., Ine, M., dan Rosidah. 2012. Analisis Permintaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Konsumsi di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan 3(4).

Page 78: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

59

Fitrihana, N. 2005. Peningkatan Daya Saing Produk Melalui Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia. Program Studi Teknik Busana FT-UNY.

Fitriani, N., Deoranto, P dan Dania. W. A. P. 2013. Analisis Pengaruh Keselamatan dan kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja dengan Metode Partial Least Square. Industria 2(2) : 93-105.

Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnelly, James H.,Jr. 2008 . Organisasi. Binarupa Aksara. Tangerang.

Ghozali, I. 2006. Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, I. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi kedua. UNDIP. Semarang.

Ghozali, I. 2011. Structural equation modelling metode alternatif dengan Partial Least Square. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gumilar, I. 2007. Metode Riset Untuk Bisnis & Manajemen. Utama. Bandung.

Hadi, D. Y. 2009. Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Volume Penjualan Pada Percetakan “CV Cahaya Alami” Surakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hanum, L. 2013. Motivasi dan Peningkatan Kinerja Organisasi Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran 1(2): 93-104.

Handaru, A. W dan Nailul, M. 2012. Pengaruh Kepuasan Gaji dan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Turnover

Page 79: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

60

Pada Divisi Jamsostek. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) 3(1): 1-19.

Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknis dan Sains. Erlangga. Jakarta

Hartini, S. Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Bisnis. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 14(1): 82-88.

Hartono, Jogiyanto dan Abdillah, W. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris. BPFE. Yogyakarta.

Hutauruk, E. H. 2008. Pengaruh pendidikan dan pengalaman petani terhadap tingkat produktivitas tanaman kopi dan kontribusinya terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Tapanuli Utara. Tesis Magister. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Handayani, N. U., Santoso, H., dan Pratama, A. I. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Klaster Mebel di Kabupaten Jepara. Jurnal Teknik Industri 13(1): 25.

Henseler, J., Ringle, C.M., and Sinkovicks, R.R. 2009. The Use of Partial Least Square Path Modelling in International Marketing. Advances in international marketing 20: 271-319.

Hermawan, A. 2005. Penelitian Bisnis Pradigma Kuantitatif. PT Grasindo. Jakarta.

Ibnu, M,. Affandi, M,. I, dan Sagala , I,. C. 2013. Kinerja Usaha Agroindustri Kelanting di Desa Karang Anyar Kecamatan Gedongtataan Kebupaten Pesawaran. JIIA 1(1).

Page 80: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

61

Indarwanta, D dan Pujiastuti, E. 2011. Kajian Potensi (Studi Kelayakan) Pengembangan Agroindustri di Desa Gondangan Kecamatan Jogonalan Klaten. Jurnal Administrasi Bisnis 8(2).

Irdayanti. 2012. Peran Pemerintah dalam Pengembangan UKM Berorientasi Ekspor Studi Kasus: Klaster Kasongan dalam Rantai Nilai Tambah Global. Jurnal Transnasional 3(2).

Ismanthono, H. 2006. Kamus Istilah Ekonomi Populer. Buku Kompas. Jakarta.

Jaya, I. G. M. N dan Sumertajaya, I. M. 2008. Pemodelan Persamaan Struktural dengan Partial Least Square. Seminar Nasional dan Pendidikan Matematika. 118-132.

Kurniyati, Y., Fitri, R dan Pulut, S. 2014. Potimasi Pemanfaatan dan Diversifikasi Olahan Pangan Lokal Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Inotek 8(1): 1-15.

Kusuma, F. S. D dan Devie. 2013. Analisa Pengaruh Knowledge Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan. Jurnal Business Accounting Review 1(2): 161-171.

Kusumawati, P., Abdul, R dan Abdul K. M. 2010. Upaya Peningkatan Kinerja Usaha Perikanan Melalui Peningkatan Lingkungan Usaha pada Alat Tangkap Cantrang (Boat Seine) dan Kebijakan Pemerintah Daerah di Kabupaten Pembang. Jurnal Saintek Perikanan 6(1): 36-24.

Lakitan, B. 2011. Membangun Agroindustri dan Mewujudkan Sistem Inovasi: Agar teknologi berkontribusi pada kesejahteraan rakyat. Seminar dan Lokakarya Nasional

Page 81: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

62

Pengembangan Agroindustri Kalimantan Selatan: tanggal 23 Juni 2011.

Ma’ arif, M. S., Anggraini, S dan Dessy, D. 2013. Faktor-faktor Mempengaruhi Kinerja Pegawai: Studi di Perusahaan Daerah Pasar Tohaga Kabupaten Bogor. Jurnal Aplikasi Manajemen 11(2): 241-249.

Maharani, E dan Susy, E. 2010. Persepsi Petani Terhadap Teknologi Pengolahan Pangan di Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak. Indonesian Journal of Agicultural Economics 2(1).

Mangkunegara, P. A. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Edisi dari Teori ke Praktik. Alfabeta. Bandng.

Masharyono, Ira. S dan Siti. H. A.S. 2012. Analisis Pengukuran Produktivitas dengan Model The American Produktivity Center (APC) dan Marvin E Mundel. Jurnal Inovasi Industri 1(1): 23-31.

Moran, J. W., B. K. Brightman. 2000. Leading Organizational Change. Journal of Workplace Learning 12(2): 66-76.

Naisbit, J and Aburdene. 2009. Mega Trend 2010, ten New Directions for 2005’s. William Morrow and Company. New York.

Permatasari, T. M. 2014. Pengaruh Komitmen Karyawan dan Sistem Pengendalianintern Pemerintah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Kota Pasuruan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 2(1): 1-20.

Prawirosentono, S. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia “Kebijakan Kinerja Karyawan”. BPFE. Yogyakarta.

Page 82: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

63

Rahayu, N. L. S., Ni Luh, G. E. S dan Ni Kadek, S. 2014. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi Program S1 2(1): 1-10.

Rai, I. G. A. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Salemba Empat. Jakarta.

Ranto, B. 2007. Analisis Hubungan Antara Motivasi, pengetahuan kewirausahaan, dan kemandirian usaha terhadap kinerja pengusaha pada kawasan industri kecil di daerah pulogadung. Jurnal Usahawan No.10 TH XXXVI Oktober 2007.

Rangkuti, F. 2008. The Power of Brands: Teknik Mengolah Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek + Analisis Kasus dengan SPSS. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori Ke Praktik. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Robinson, R dan Pearce, R. 2008. Manajemen Strategis-Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian Edisi 10 Buku 1. Penerbit Selemba 4. Jakarta.

Setiawan, H. 2012. Pengaruh Orientasi pasar, orientasi Teknologi dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Songket Skala Kecil di Kota Palembang. Jurnal Orasi Bisnis Edisi ke-VIII November 2012.

Setiawati, B. 2006. Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Kepuasan Konsumen dalam Pembelian Kerupuk Rambak Dwi Joyo di Desa Penanggulan

Page 83: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

64

Kecamatan Pegadon Kabupaten Kendal. Skripsi UNNES.

Sirojuzilam. 2008. Beberapa Aspek Pembangunan Regional. Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Bandung.

Sonny, S. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Solimun. 2010. Analisis Multivariat Pemodelan Struktural Metode Partial Least Square –PLS. CV Mitra. Malang.

Srimindarti, C. 2006. Balanced Scorecard sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja. Adi Cipta. Jakarta.

Strempel, A. 2011. Kelompok Wanita Tani’ Penilaian Kebutuhan Proyek untuk perempuan Aceh di bidang pertanian. Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NAD (BPTP). http://duniaebook.net

Sugiharto, L dan Devie. 2015. Pengaruh Transformational Leadership Terhadap Financial Performance Perusahaan Melalui Employee Engagement Dan Job Satisfaction Sebagai Intervening Variable Pada Perusahaan Retail Terbuka Di Surabaya. Jurnal Business Accounting Review 3(1): 11-22.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Penerbit Alfabeta. Bandung

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabet. Bandung

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administratif. PT. Gramedia. Bandung.

Page 84: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

65

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia. Bogor

Suryana, A. 2005. Arah, Strategi dan Program Pembangunan Pertanian 2005-2009. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

Susilo, B. 2010. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan TaniBerbasis Kelembagaan. MUWÂZÂH 2(2).

Tarigan, H dan Ariningsi, E. 2007. Peluang dan Kendala Pengembangan Agroindustri sagu di Kabupaten Jayapura. Dilihat pada tanggal 6 Februari2009.http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/Semnas4Des07_MP_B_ENA.pdf.

Tika, M. P. 2006. Metodologi Riset Bisnis. PT Bumu Aksara. Jakarta. Hal 66

Todaro, M. P. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Alih Bahasa: Aminuddin dan Drs Mursid. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Udayana, I. G. B. 2011. Peran Agroindustri dalam Pembangunan Pertanian Edisi 44. Singhadwala. Jakarta.

Ukhisia, B. G., Retno, A dan Arif, H. Analisis Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Dengan Metode Partial Least Squares. Jurnal Teknologi Pertanian 14(2): 95-104.

Wahyuningsih, S. 2007. Pengembangan Agribisnis Ditinjau dari Kelembagaan. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 3(1): 9-20.

Page 85: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

66

Waluyo. 2007. Manajemen Publik. Konsep, Aplikasi & Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Mandar Maju. Bandung.

Wati, N. K., Choirul, S dan Abdul, W. 2012. Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Apel Berbasis Ekonomi Lokal. Jurnal Administrasi Publik (JAP) 2(1): 102-108.

Widayanti, E. 2007. Perencanaan Sumber Daya Manusia yang Efektif: Strategi Mencapai Keunggulan Kompetitif. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan 7(2).

Wiyono, D. G. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0. Unit Penerbit dan Percetakan STMI YKPN. Yogyakarta.

Yaningwati, F dan Siti, H. 2007.Pemberdayaan SDM Perempuan pada Sektor Agribisnis. Jurnal Administrasi Bisnis 1(1).

Page 86: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

67

LAMPIRAN

Page 87: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

68

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Jl. Veteran, Malang 65415 Telp (0341) 551611

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN Yth. Responden Kelompok Wanita Tani Dengan hormat, Dalam rangka menyusun tugas akhir guna mendapatkan gelar sarjana, dengan biodata saya sebagai berikut : Nama : Linda Citra Amelia Jurusan : Teknologi Industri Pertanian

Pada saat ini sedang menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Agroindustri yang di Kelola Oleh Kelompok Wanita Tani. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada kelompok wanita tani tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja agroindustri yang dikelola dan juga memberikan informasi kepada pemerintah agar lebih memperhatikan usah yang dimiliki oleh kelompok wanita tani.

Saya berharap kesediaan Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Atas perhatian serta kesediaan waktunya yang telah diberika, saya sampaikan terimakasih.

Hormat saya

Linda Citra Amelia

Page 88: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

69

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :……………………………….. 2. Umur :

a. 17-20 tahun c. 31-40 tahun e. > 50 tahun b. 21-30 tahun d. 41-50 tahun

3. Pendidikan Terakhir : a. SD c. SMA e.Lain-lain……………….. b. SMP d. Sarjana

4. Status Pernikahan : a. Sudah menikah c. Cerai b. Belum menikah

5. Jumlah Anak : a. Tidak Mempunyai Anak c. 2 e. >3 b. 1 d. 3

6. Pendapatan per bulan : a. 500.000-750.000 b. 1.000.000-1.500.000 c. 1.500.000-2.000.000 d. > 2.000.000

Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Dibawah ini diajukan sejumlah pertanyaan tentang faktor-

faktor kinerja agroindustri, Anda diminta untuk menyatakan sikap atau persepsi terhadap pertanyaan yang diberikan Ibu dalam kinerja agroindustri yang dikelola.

2. Pilihan alternatif jawaban yang paling sesuai dengan memberi memberikan tanda cek (√) pada salah satu kolom jawaban (1 s.d 5) yang sesuai dengan pilihan Anda. Pembobotan pilihan jawaban adalah sebagai berikut:

5 SS (Sangat Setuju) 4 S (Setuju) 3 N (Netral) 2 TS (Tidak Setuju)

1 STS (Sangat Tidak Setuju) 3. Untuk memperlancar penelitian ini, maka sangat penting bila

Anda mengisi semua pertanyaan tanpa terlewatkan.

Page 89: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

70

DAFTAR INSTRUMEN PENELITIAN

1. Variabel Kebijakan Pemerintah (X1)

Pernyataan Pilihan Jawaban

1 2 3 4 5

1. Pelatihan dari pemerintah mampu memberikan keahlian kelompok wanita tani untuk mengelola usaha.

2. Pemberian modal dari pemerintah mampu mengembangkan agroindustri yang dikelola

3. Bantuan mesin dari pemerintah bisa menambah kapasitas produksi

2. Variabel Pasar Kompetitif (X2)

Pernyataan Pilihan Jawaban

1 2 3 4 5

1. Harga produk bersaing dengan pasar

2. Produk yang unik mampu menarik minat beli konsumen

3. Pesaingan produk sejenis berpengaruh pada penjualan produk

3. Variabel Kualitas SDM (X3)

Pernyataan Pilihan Jawaban

1 2 3 4 5

1. Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan usaha agroindustri yang dikelola

2. Keterampilan mampu membuka peluang usaha bagi kelompok wanita tani

3. Pengalaman bisnis penting dalam mengembangan inovasi produk.

Page 90: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

71

4. Kinerja Usaha (Y1)

Pernyataan Pilihan Jawaban

1 2 3 4 5

1. Kinerja yang efektif dan efisien bisa menambah jumlah produk

2. Adanya keuntungan tiap tahun

3. Daerah pemasaran produk yang dimiliki cukup luas

Page 91: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

72

Lampiran 2. Gambaran umum Kelompok Wanita Tani

No. Nama KWT Jumlah

Anggota Alamat Produk

1. Agro Alam 10

Desa Ngancar Kec. Ngancar

Keripik nanas, sirup, jelly

2. Lestari 49

Desa Babadan Kec. Ngancar

Tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan

3. Mugi Rahayu 32

Desa Sugihwaras Kec. Ngancar

Nanas dan pengolahan hasil

4. Srikandi Makmur 20

Desa Pandantoyo Kec. Ngancar

Tanaman pangan, hortikultura dan peternakan

5. Ploskid Tani Jaya 33

Desa Ploso Kidul Kec. Plosoklaten

Tanaman hortikultura

6. Srigading 45

Desa Donganti Kec. Plosoklaten

Roti kering

7. Gayatri 20

Desa Gurah Kec. Gurah

Opak gambir

8. Mekar Makmur 84

Desa Asmorobangun Kec. Puncu

Kripik pisang dan keripik tahu

9. Sekar Arum 67

Desa Manggis Kec. Puncu

Kripik pisang dan keripik tahu

10. Asri 31

Desa Kepung Kec. Kepung

Tanaman pangan, hortikultura dan peternakan

11. Dewi Sri 36 Desa Siman Kec. Kepung

Tanaman pangan, hortikultura dan peternakan

Page 92: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

73

No. Nama KWT Jumlah

Anggota Alamat Produk

12. Putri Jaya 30

Desa Mlancu Kec. Kandangan

Kripik mbote

13. Wanodya Manunggal Tani

43 Desa Medowo Kec. Kandangan

Kripik pisang

14. Jeruk Indah 35

Desa Jeruk Gulung Kec. Kandangan

Krupuk ubi jalar

15. Mekar 53

Desa Klampisan Kec. Kandangan

Tanaman padi

16. Srikandi 50

Desa Klampisan Kec. Kandangan

Krupuk rengginang

17. Srikandi 25

Desa Jeruk Wangi Kec. Kandangan

Krupuk konghan

18. Putri Srikandi 22

Desa Kuwik Kec. Kunjang

Tanaman pangan

19. Kartini 25

Desa Kapi Kec. Kunjang

Tanaman pangan

20. Dewi Sri 47

Desa Payaman Kec. Plemahan

Dodol segala buah, matahari, krpik usus pepaya

21. Sumber Sari 40

Desa Ngampel Kec. Papar

Jagung

22. Among Tani Makmur

19 Desa Kepuh Kec. Papar

Tanaman pangan

23. Sri Widodo 27

Desa Tanon Kec. Papar

Susu Jagung, Dodol Jagung, Kue basah dari tepung jagung.

Page 93: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

74

No. Nama KWT Jumlah

Anggota Alamat Produk

24. Mekar Sari 60

Desa Dawuhan Kidul Kec. Papar

Kripik pisang

25. Sri Rejeki 34

Desa Purwotengah Kec. Papar

Padi dan jagung

26. Ratu Tani Mandiri 16

Desa Cerme Kec. Grogol

Keripik bayam

27. Jelita 20

Desa Grogol Kec. Grogol

Susu jagung instan, Permen susu jagung, Aneka stik dan Kue basah

28. Kasava Jaya 36

Desa Kalipang Kec. Grogol

Olahan kasava

29. Kwt Mekar Sari 25

Desa Doko Kec. Ngasem

Dodol jagung, permen jagung

30. Kwt Candra Kirana 14

Desa Paron Kec. Ngasem

Roti tepeng, Krupuk krecek, Kripik bekicot, dan Krupuk rengginang

Page 94: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

75

Lampiran 3. Hasil Uji Instrumen Penelitian

a. Kebijakan Pemerintah (X1)

b. Pasar Kompetitif (X2)

Page 95: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

76

c. Kualitas SDM (X3)

d. Kinerja Usaha (Y)

Page 96: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

77

X1 X2 X3 Y

X11 X12 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X33 Y1 Y2 Y3

4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4

2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2

4 4 3 3 3 3 5 4 4 5 5 5

5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3

4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3

4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3

5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4

4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3

3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4

4 4 5 3 3 3 4 4 3 4 4 3

2 2 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4

4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4

4 4 3 3 3 3 4 5 5 4 4 4

3 2 2 3 2 3 5 4 4 3 3 3

4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3

4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4

4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4

5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 3 4

3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3

3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 4 4

4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4

5 5 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4

4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4

3,8 3,8 3,5 3,67 3,6 3,53 4,1 4,03 3,63 3,93 3,9 3,73

Page 97: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

78

Lampiran 4. Hasil Uji Linearitas

Lampiran 5. Hasil Output Pendugaan Parameter

Page 98: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

79

Lampiran 6. Hasil Output SmartPLS Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Convergent Validity

b. Discriminant Validity

Page 99: ANALISI FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA …repository.ub.ac.id/150160/1/Skripsi_Linda_Citra_Amelia... · 2018. 11. 22. · analisi faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja

80

c. Composite Validity

Lampiran 7. Nilai Output R-square

Lampiran 8. Hasil Output Uji Hipotesis