analisis buku ajar marugoto: bahasa dan kebudayaan …repository.ub.ac.id/1351/1/rakhmania...
TRANSCRIPT
-
ANALISIS BUKU AJAR MARUGOTO: BAHASA DAN
KEBUDAYAAN JEPANG A1 DITINJAU DARI RANAH
KOGNITIF TAKSONOMI BLOOM
SKRIPSI
OLEH:
RAKHMANIA WULANDARI
135110601111019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Buku Ajar Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan Jepang A1 Ditinjau dari
Ranah Kognitif Taksonomi Bloom” ini. adapun skripsi ini dibuat sebagai salah
satu persyaratan meraih gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Brawijaya.
Dengan terselesaikannya skripsi ini, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Ratya Anindita, Ph. D selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Brawijaya.
2. Bapak Syariful Muttaqin, M. A selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Brawijaya.
3. Bapak Mahar Effendy dan Ibu Amin Khuriati untuk segala dukungan moril
dan materil yang diberikan, serta adikku Ziana Ardani untuk segala kasih
sayang yang diberikan.
4. Ibu Febi Ariani Saragih, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, waktu, dan kesempatan untuk berbagi ilmu.
5. Ibu Ulfah Sutiyarti, M. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Jepang dan dosen penguji.
6. Sahabat-sahabatku Henry Agung dan Diella Fortuna untuk segala motivasi,
semangat, dan canda tawa yang menemani selama pengerjaan skripsi.
7. Sahabatku Amaliya Astriyani yang telah berkenan menjadi tempat sharing
penulis, serta keluarga Pandjaitan untuk segala dukungan dan kasih sayang
yang diberikan.
8. Keluarga Besar Nikoga 2013 sebagai tempat berbagi ilmu, pengalaman, dan
informasi selama ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari etelitian
pada penulisan, kekurangtepatan ataupun kesalahan penyampaian kata, karena
semua itu tidak lepas dari keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
-
viii
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar selanjutnya laporan ini lebih sempurna dan bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 18 Juli 2017
Penulis
-
ix
ABSTRAK
Wulandari, Rakhmania. 2017. Analisis Buku Ajar Marugoto: Bahasa dan
Kebudayaan Jepang A1 Ditinjau dari Ranah Kognitif Taksonomi Bloom.
Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Brawijaya. Pembimbing : Febi Ariani Saragih, M.Pd.
Kata Kunci : Analisis Buku Ajar, Ranah Kognitif, Taksonomi Bloom.
Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting untuk proses belajar.
Salah satu bahan ajar yang umum digunakan adalah buku ajar. Kualitas buku ajar
menjadi pertimbangan pengajar dalam menentukan buku ajar yang baik
digunakan. Menelaah kualitas buku ajar dapat dilakukan dengan menggunakan
teori belajar taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom adalah pengelompokan belajar
berdasarkan tingkatan belajar. Yaitu belajar tingkat rendah yang terdiri dari
kualifikasi C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3 (mengaplikasikan), serta
belajar tingkat tinggi yang terdiri dari kualifikasi C4 (menganalisis), C5
(mengevaluasi), dan C6 (mencipta).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data
utama adalah buku ajar Marugoto rikai dan katsudoo. Analisis dilakukan dengan
menganalisis bahan ajar menggunakan kualifikasi-kualifikasi kognitif pada
taksonomi Bloom.
Analisis menunjukkan bahwa buku Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan
Jepang A1 mencapai hasil yang sangat baik pada kualifikasi C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (mengaplikasikan), C4 (menganalisis); hasil analisis baik pada
C5 (mengevaluasi); dan hasil analisis sangat kurang pada C6 (mencipta). Materi
yang disajikan mewakili kata kerja operasioanal dalam memenuhi kebutuhan
belajar tingkat rendah dengan sangat baik, namun hanya cukup mewakili kata
kerja operasional dalam memenuhi kebutuhan belajar tingkat tinggi.
-
x
要旨
ウランダリ・ラクマニア.2017年.認知領域におけるブルームの分類
学による教科書の分析:まるごと日本のことばと文化入門 A1.ブラウィ
ジャヤ大学、人文学部、日本語教育学科.
指導教官:フェビ・アリアに・サラギー
キーワード:教科書の分析、認知領域、ブルームの分類学
学習過程の中ではいくつかの重要な部分があり、その一つは教科書である。
教科書の使用し方の大切さは教師が使用する教科書を厳密に選択しなけれ
ばならない。認知領域におけるブルームの分類学により、適切な選択した
教科書は六つの資格がある。それは C1(覚える)、C2(理解)、C3(適用)、
C4(分析)、C5(評価)、C6(作成)である。
本研究は質的記述という研究方法を使用している。まるごと日本のことば
と文化入門 A1 の理解と活動をデータとして使用された。分析するために
は、認知領域におけるブルームの分類学による教科書の分析を基づいてま
るごと日本のことばと文化入門 A1を分析した。
本研究の結果として、まるごと日本のことばと文化入門 A1 は C1(覚える)、
C2(理解)、C3(適用)、C4(分析)が 優れた分析結果を達成された。それ
から、C5(評価)が良い分析結果を達成された。しかし、C6(作成)が悪
い分析結果を達成された。その上教科書の教材は、初級レベルの学習に相
応しくて、上級レベルの学習にも充分に相応しいと発見された。
-
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
PERNYATAAN KEASLIAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
要旨
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah .................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian...................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ................................... Error! Bookmark not defined.
1.5 Batasan Masalah ....................................... Error! Bookmark not defined.
1.6 Definisi Istilah Kunci ............................... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Analisi Bahan Ajar ................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Buku Ajar.................................................. Error! Bookmark not defined.
2.3 Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan Jepang A1 .... Error! Bookmark not
defined.
2.4 Kajian Kognitif Taksonomi Bloom ......... Error! Bookmark not defined.
2.5 Penelitian Terdahulu ............................... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 34
3.2 Data dan Sumber Data .............................................................................. 34
3.3 Instrumen Penelitian ................................ Error! Bookmark not defined.
3.4 Pengumpulan Data ................................... Error! Bookmark not defined.
3.5 Analisa Data ............................................. Error! Bookmark not defined.
3.6 Validitas Data ........................................... Error! Bookmark not defined.
BAB VI HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis............................................ Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Analisis Data Fisik Buku Ajar Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan
Jepang A1 (Tabel Analisis Bahan Ajar) Error! Bookmark not defined.
-
xii
4.1.2 Analisis Materi Buku Ajar Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan
Jepang A1 (Tabel Analisis Ranah Kognitif Taksonomi Bloom) ... Error!
Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan .............................................. Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Analisis Data Fisik Buku Ajar Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan
Jepang A1 (Tabel Analisis Bahan Ajar) Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Analisis Materi Buku Ajar Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan
Jepang A1 (Tabel Analisis Ranah Kognitif Taksonomi Bloom) .......... 66
4.2.2.1 Kualifikasi C1 ................... Error! Bookmark not defined.
4.2.2.2 Kualifikasi C2 .................................................................... 70
4.2.2.3 Kualifikasi C3 ................... Error! Bookmark not defined.
4.2.2.4 Kualifikasi C4 ................... Error! Bookmark not defined.
4.2.2.5 Kualifikasi C5 ................... Error! Bookmark not defined.
4.2.2.6 Kualifikasi C6 ................... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1.4 Kesimpulan ............................................... Error! Bookmark not defined.
2.4 Saran.......................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kajian Analisis Bahan Ajar .................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.2 Standar Pendidikan Bahasa Jepang JF ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.3 Kategori JF Can do .................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.4 Metode Pembelajaran Rikai dan Katsudoo ........... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 2.5 Alur Topik dan Bab Rikai ....................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.6 Alur Topik dan Bab Katsudoo ................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.7 Domain kognitif ....................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.8 Kata Kerja Operasional Taksonomi Bloom .......... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 2.9 Kata Kerja Operasional pada Buku Ajar Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ................................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Kategori Interaksi dan Nilai Presentase . Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Ikhtisar Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Bahan Ajar Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan Jepang
A1 .............................................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Ranah Kognitif Taksonomi Bloom ...... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.3 Hasil Presentase Penelitian ...................................................................... 51
Tabel 4.4 Tes dan Evaluasi Rikai ............................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Tes dan Evaluasi Katsudoo ..................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Struktur Rikai BAB 9 .............................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Struktur Katsudoo BAB 9 ....................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Bentuk Kegiatan Rikai ............................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Bentuk Kegiatan Katsudoo ..................... Error! Bookmark not defined.
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses Kognitif .................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.1 Can do level ......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 JF Can-do A1 ....................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Level A1 JF .......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Marugoto A1 Rikai dan Katsudoo ...... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Swakelola Hasil Pembelajaran............ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Marugoto Plus ...................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.6 Marugoto Words .................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.7 Daftar Isi Marugoto Rikai dan Katsudoo ............................................ 60
Gambar 4.8 Tabel Kazu to Kazoekata .................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.9 Tabel Penanggalan ............................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.10 Nihongo Cekku................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.11 Can-do Cekku ..................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.12 Contoh Ilustrasi dan Gambar buku Rikai ........ Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.13 Contoh Ilustrasi dan Gambar buku Katsudoo . Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.14 Benkyoo suru mae ni ......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.15 Seikatsu to Bunka BAB 10 ................................................................. 70
Gambar 4.16 Contoh Materi Menyimak Rikai dan Katsudoo ..... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 4.17 Contoh Materi Berbicara Rikai ......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.18 Contoh Materi Membaca Rikai dan Katsudoo Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.19 Contoh Materi Menulis Rikai dan Katsudoo .................................... 80
Gambar 4.20 Latihan Menyimak Rikai .................................................................... 81
Gambar 4.21 Latihan Berbicara Rikai dan Katsudoo.............................................. 82
Gambar 4.22 Latihan Membaca Rikai .................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.23 Latihan Menulis Rikai dan KatsudooError! Bookmark not defined.
Gambar 4.24 Penjelasan Tata Bahasa ..................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.25 Latihan Kosakata ............................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.26 Latihan Soal Membandingkan ........................................................... 90
Gambar 4.27 Seikatsu to Bunka (Kehidupan dan Kebudayaan)............................. 91
Gambar 4.28 Contoh Halaman Bab dan Topik ...... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.29 Contoh Bab ........................................ Error! Bookmark not defined.
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Katsudoo BAB 9 ................................................................................. 109
Lampiran 2 Rikai BAB 9 ........................................................................................ 111
Lampiran 3 Curriculum Vitae................................................................................. 113
Lampiran 4 Berita Acara Seminar Proposal .......................................................... 114
Lampiran 5 Berita Acara Seminar Hasil ................................................................ 115
Lampiran 6 Berita Acara Bimbingan Skripsi ........................................................ 116
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan bahasa Jepang di Indonesia dalam perkembangannya dapat
dibagi dalam beberapa fase, antara lain fase pertama, pendidikan bahasa Jepang
dilaksanakan bersifat doktrin karena situasi saat itu. Fase kedua, pendidikan
bahasa Japang di masa awal kemerdekaan yang bersifat informal, karena diajarkan
di lembaga-lembaga non formal, dan yang ketiga, pendidikan bahasa Jepang yang
dilaksanakan secara formal yang berkembang mulai dari sekolah menengah
sampai jenjang Perguruan Tinggi (Danasasmita, 2012: 1). Fase ketiga tersebut
muncul akibat adanya faktor-faktor yang mendukung seseorang untuk
mempelajari bahasa Jepang, seperti banyaknya perusahaan multinasional Jepang
yang menawarkan lowongan-lowongan kerja di Indonesia maupun di negara
Jepang itu sendiri, atau dari kalangan anak muda dapat kita jumpai semakin
banyak remaja sampai dewasa yang menyukai budaya pop Jepang seperti anime
dan manga. Dari fenomena tersebut meningkatlah perkembangan lembaga
pendidikan bahasa Jepang berupa lembaga-lembaga kursus, program studi di
Perguruan Tinggi, mata pelajaran di sekolah menengah, dan layanan online
belajar bahasa Jepang milik pemerintah maupun swasta.
Perkembangan lembaga pendidikan harus diimbangi dengan
perkembangan sarana pembelajaran seperti buku ajar sebagai media utama.
Pengembangan buku ajar terbaru yang telah dilakukan oleh Japan Foundation
-
2
adalah penerbitan buku Marugoto pada tahun 2013. Buku Marugoto: Bahasa dan
Kebudayaan Jepang A1 merupakan sebuah buku pelajaran bahasa Jepang yang
disusun sesuai standar pendidikan bahasa Jepang The Japan Foundation yang
berdasarkan pada CEFR (Common European Framework of Reference). Buku
Marugoto A1 pertama kali diterbitkan di Jepang pada tahun 2013 dalam bahasa
Inggris, dan tiga tahun setelahnya diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia. Buku
Marugoto menarik bagi penulis karena disusun dengan materi di setiap bab yang
saling berkesinambungan dan mencakup aspek-aspek yang harus dikuasai dalam
pembelajaran bahasa. Marugoto juga disusun lebih up to date karena materi
disajikan disertai pengaplikasian gambar yang lebih menarik dibandingkan
dengan buku-buku yang sering dijadikan sebagai buku utama pembelajaran,
seperti Minna No Nihongo, Nihongo, dan Sakura.
Dalam pembelajaran bahasa Jepang, pemilihan buku ajar biasanya akan
mempertimbangkan ketercakupan materi yang dibutuhkan untuk menguasai
keseluruhan aspek bahasa. Dalam proses pembelajaran bahasa, pembelajar
diharapkan mampu menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis (Mulyadi dalam Ningrum, 2012:68). Empat
keterampilan tersebut akan sangat praktis apabila terdapat buku ajar yang mampu
mendukungnya secara keseluruhan.
Buku ajar dapat memiliki pengaruh yang kuat dalam menentukan
keberhasilan suatu proses pembelajaran. Darwis (1979: 269) mengatakan bahwa
buku pelajaran penting bagi pengembangan efektifitas pembelajaran, bergantung
pada cara memilih maupun menggunakan buku pelajaran. Pemilihan buku ajar
biasanya akan mempertimbangkan kemungkinan peserta didik dapat
-
3
mempelajarinya sendiri tanpa bimbingan terus-menerus dari guru, serta banyak
atau tidaknya latihan-latihan soal untuk peserta didik dalam buku tersebut.
Melalui buku ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran, peserta didik
tentunya diharapkan tidak hanya mampu memahami materi secara baik, namun
juga melakukan latihan-latihan yang dapat mengasah kemampuan dari materi
yang diterimanya dalam kelas. Oleh karena itu sebuah buku ajar harus memiliki
kualitas yang dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran dengan kriteria-kriteria
tertentu.
Salah satu kriteria yang harus dipenuhi adalah mampu tidaknya suatu buku
ajar memberikan efek timbal balik pada peserta didik. Timbal balik yang
dimaksud adalah adanya dorongan peserta didik untuk mempelajari suatu materi
dari buku ajar tersebut, serta kemampuan peserta didik untuk berkembang melalui
apa yang dia dapatkan dalam buku ajar. Berkembangnya pengetahuan peserta
didik akan mendorongnya untuk aktif dan terlibat langsung dalam kegiatan
pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh John Dewey (Dimyati dan
Mudjiono, 2009:46) dengan konsep learning by doing-nya. Belajar sebaiknya
dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara
aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah
(problem solving).
Hal yang diungkapkan oleh Dewey sejalan dengan psikologi kognitif yang
memandang proses belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pembelajar
untuk mengerti sesuatu. Siregar dan Nara (2014: 31) mengungkapkan bahwa
keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan
masalah, mencermati lingkungan, mempraktikkan sesuatu untuk mencapai tujuan
-
4
tertentu. Usaha-usaha tersebut dilakukan secara aktif oleh peserta didik dalam
menggali potensi dalam dirinya. Keaktifan tersebut dapat muncul apabila terdapat
rangsangan dari media yang digunakan, misalkan buku ajar sebagai media
berisikan materi pelajaran.
Anggapan tentang keaktifan peserta didik yang berkaitan dengan buku ajar
salah satunya adalah anggapan bahwa pendidikan berfokus pada peserta didik
(student centered) yang menekankan pada keaktifan peserta didik menuntut peran
buku sebagai sumber informasi menjadi sangat penting (Muljono, 2007: 14).
Dalam pernyataan tersebut peserta didik diposisikan sebagai pemeran utama
dalam suatu pembelajaran yang harus mengolah suatu informasi baru yang ia
dapatkan dari sumber atau media yang salah satunya adalah buku. Buku
merupakan salah satu sumber belajar dan media pengajaran yang dapat membantu
peserta didik maupun pengajar demi tercapainya tujuan dari belajar.
Belajar merupakan tindakan yang dilakukan manusia secara terus menerus
demi mengembangkan kemampuan dan kepribadiannya, baik secara fisik maupun
secara psikis. Belajar juga dimaksudkan untuk mengembangkan seluruh aspek
intelegensi sehingga anak didik akan menjadi manusia yang utuh, cerdas secara
intelegensi, cerdas secara emosi, cerdas psikomotornya, dan memiliki
keterampilan hidup yang bermakna bagi dirinya (Suyono dan Hariyanto, 2014:
165). Untuk mengoptimalkan kecerdasan-kecerdasan tersebut seseorang harus
mampu mengembangkan domain-domain dalam pembelajaran. Domain atau
ranah belajar yang kita kenal selama ini adalah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari ketiga ranah tersebut, ranah utama berada pada ranah kognitif. Sesuai
dengan yang diungkapkan Syah (2015: 48) bahwa ranah psikologi siswa yang
-
5
terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan yang berkedudukan pada otak
ini, dalam prespektif psikologi kognitif adalah sumber sekaligus pengendali
ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif (rasa), dan ranah psikomotor
(karsa). Hal tersebut dikarenakan kognitif bersumber dari otak manusia, dimana
otak merupakan organ penting yang mengendalikan organ-organ lain dalam tubuh.
Syah (2015: 51) juga mengungkapkan bahwa sekurang-kurangnya ada
dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu dikembangkan segera
khususnya oleh guru, yakni:
1. Strategi belajar memahami isi materi pelajaran;
2. Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta
menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran
tersebut.
Strategi yang dimaksud adalah strategi atau kebiasaan untuk pengembangan ranah
kognitif melalui kegiatan belajar. Kebiasaan belajar ini secara garis besar terdiri
atas:
1. Menghafal prinsip-prinsip yang terkandung dalam materi;
2. Mengaplikasikan prinsip-prinsip materi.
Kaitannya dengan kandungan prinsip-prinsip dalam materi yang akan
mendukung terwujudnya strategi dalam kegiatan belajar dapat dianalisis
menggunakan teori-teori belajar. Teori belajar yang berkembang dalam dunia
pendidikan, antara lain teori behavioristik, konstruktivistik, kognitivistik, dan
humanistik. Teori-teori tersebut lahir dari pemikiran para tokoh dengan aliran dan
ciri khas masing-masing. Salah satu tokoh yang berhasil mengembangkan teori
belajar yang banyak dimanfaatkan dalam bidang pendidikan adalah Benjamin S.
-
6
Bloom dengan karyanya yang dikenal dengan sebutan taksonomi belajar atau
taksonomi Bloom. Taksonomi belajar mengembangkan pembelajaran dalam ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Pengertian belajar dalam batasan ini mengacu
pada teori belajar behaviorisme dan kognitivisme, dimana behaviorisme
menganggap bahwa “tingkah laku” adalah wujud dari sebuah proses belajar,
apakah terjadi proses belajar atau tidak pada diri seseorang maka akan telihat pada
tingkah lakunya (Jamaludin et al, 2015: 11).
Ketika otak manusia bekerja maka secara otomatis dia akan menunjukkan
tingkah laku hasil dari proses yang bekerja dalam domain kognitif. Sejalan dengan
anggapan Tyler (dalam Kuswana, 2014: 112) yang menjelaskan bentuk paling
berguna untuk menyatakan tujuan adalah mengekspresikan tujuan itu sendiri
dalam istilah mengidentifikasi dua macam bentuk dari tingkah laku yang akan
dikembangkan oleh siswa dan isinya untuk mencapai tujuan. Isi yang dimaksud
adalah subject matter/materi pelajaran. Hal tersebut menyimpulkan bahwa siswa
akan berinteraksi dengan materi pelajaran yang terkandung dalam berbagai media
yang salah satunya adalah buku, dengan maksud mengekspresikan tujuan dari
suatu pembelajaran. Hubungan antara siswa, buku ajar, dan teori belajar dapat
digambarkan dalam bagan berikut:
Gambar 1.1 Proses Kognitif
Taksonomi Bloom sendiri lebih populer di dunia pendidikan dibandingkan
dengan teori belajar lain. Teori Bloom tersebut banyak pula digunakan untuk
-
7
dijadikan pedoman pembuatan soal-soal ujian. Hal tersebut didasari oleh
kemampuan taksonomi tersebut dalam menjabarkan aspek-aspek apa saja yang
harus dimilki suatu media ajar siswa maupun media evaluasi siswa. Hamzah
(2012: 14) dalam bukunya menyebutkan bahwa pada tingkatan yang lebih praktis
taksonomi ini telah banyak membantu praktisi pendidikan untuk
memformulasikan tujuan-tujuan belajar dalam bahasa yang mudah dipahami,
operasional serta dapat diukur.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kualitas isi buku ajar Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan
Jepang A1 ditinjau dari ranah kognitif taksonomi Bloom?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana kualitas isi buku ajar Marugoto: Bahasa
dan Kebudayaan Jepang A1 ditinjau dari ranah kognitif taksonomi Bloom.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan
bahan atau buku ajar bahasa Jepang, serta dapat digunakan sebagai acuan
untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kualitas buku ajar baik
dari segi isi maupun materi kognitif didalamnya.
2. Manfaat Praktis
-
8
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pendidik
untuk dijadikan dasar pertimbangan menentukan buku ajar atau sumber
belajar yang ingin digunakan pada proses pembelajaran di lembaga
pendidikan formal maupun informal.
1.5 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada analisis kualitas isi pada buku ajar
Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan Jepang A1 ditinjau dari ranah kognitif
taksonomi Bloom.
1.6 Definisi Istilah Kunci
Untuk menghindari adanya kesalahan arti dan pemahaman bahasa, maka
diperlukan definisi istilah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Analisis Buku Ajar
Analisis buku ajar dalam penelitian ini adalah kegiatan menelaah,
menyelidiki, mengkaji, memeriksa, dan mengidentifikasi kualitas isi buku
ajar yang digunakan sebagai salah satu media berisikan sumber informasi
dan pengetahuan dalam pembelajaran menggunakan taksonomi Bloom.
2. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah belajar yang berfokus pada otak
manusia. Ranah ini mengedepankan bagaimana otak memproses informasi
atau pengetahuan dari luar.
-
9
3. Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom merupakan teori belajar yang terdiri dari tiga
domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Taksonomi ini terdiri dari
kualifikasi-kualifikasi yang dibuat dengan tujuan menggambarkan proses
pembelajaran yang terintegritas mulai dari tahap paling rendah hingga
tahap paling tinggi.
-
10
-
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Analisi Bahan Ajar
Dahidi (2008: 1) menyebutkan bahwa telaah buku teks dalam bahasa
Jepang disebut Kyozai Kenkyu, yang secara singkat tujuannya adalah menelaah
buku-buku pelajaran di seputar nilai-nilai pendidikan apa saja yang terkandung di
dalam sebuah buku teks. Nilai-nilai yang dimaksudkan adalah nilai-nilai yang
dapat dijadikan tolak ukur kualitas sebuah buku ajar yang memiliki peran sebagai
media ajar. Peran sebuah buku sebagai media ajar yang digunakan oleh siswa
dalam mencari suatu informasi, maupun yang digunakan oleh pengajar sebagai
sumber penyampai ilmu pengetahuan, harus memiliki standar tersendiri sesuai
dengan target dan sasaran yang ingin dicapai dalam suatu pegajaran. Oleh karena
itu analisis buku ajar bertujuan untuk mengetahui apakah suatu buku sesuai
digunakan dalam proses pembelajaran.
Dalam hal objek penelaahan buku teks bahasa Jepang, Dahidi (2008: 1)
menyebutkan terdapat tiga kajian yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Menelaah materi bahasa Jepang yang terdapat pada salah satu buku teks/buku
ajarnya.
2. Menelaah buku teks dengan membanding-bandingkan antara buku teks yang
satu dengan buku teks yang lain.
3. Menelaah buku teks berdasarkan sejarah perkembangannya.
Adapun penjelasan dalam butir 1 adalah penelaahan isi buku teks itu
sendiri, yang terdiri dari:
-
11
a. Kajian terhadap format/struktur bukunya.
b. Kajian satuan materi yang terkandung.
c. Kajian buku teks yang dikaitkan dengan proses belajar mengajarnya.
Hal-hal yang perlu dikaji pada poin a adalah menelaah serta memperjelas
tentang sistematika setiap pokok bahasan dan struktur buku tersebut, seperti yang
dijabarkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Kajian Analisis Bahan Ajar Kajian Keterangan
Identitas Buku Nama buku; penulis, penyusun atau editor; penerbit; ukuran buku dan
jumlah halaman; tahun terbit.
Sasaran Ditujukan untuk kalangan apakah suatu buku.
Target Kemampuan apa yang akan diperoleh peserta didik setelah
menyelesaikan meteri pada buku.
Waktu Waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan buku ajar dalam proses pembelajaran. Biasanya waktu penyelesaian dicantumkan pada buku.
Level Pada tingkat berapa buku dipelajari.
Struktur Buku Menelaah isi keseluruhan buku yang diantaranya, pokok bahasan apa
saja yang terdapat dalam buku.
Struktur Bab Menelaah isi materi pada satu bab tertentu pada buku.
Jenis Kegiatan Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan siswa saat mempelajari materi
dalam buku.
Media Penunjang Media pembelajaran lain yang dapat membantu penyelesaian materi
yang terdapat dalam buku.
Ciri khas buku Membedakan buku dengan buku yang lain dengan mata pelajaran yang
sama.
Untuk poin b, Dahidi mengibaratkan ketika mengkaji buku-buku karya
sastra. Maka yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana topiknya,
bagaimana plot ceritanya, dan lain-lain. Hal itu menunjukkan tentang bagaimana
kandungan isi dari suatu buku ajar. Kajian yang berkaitan dengan isi tersebut
dapat dianalisis antara lain dengan menggunakan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar dalam sebuah kurikulum untuk mengukur kesesuaian isi buku
dengan tujuan pembelajaran, menggunkan tabel Kelayakan Isi dari BSNP untuk
mengukur kesesuaian isi buku dengan standar yang telah ditetapkan, ataupun
-
12
teori-teori belajar untuk melihat kesesuaian isi buku dengan proses belajar siswa
seperti yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Sedangkan yang dimaksud
dengan poin c, adalah kajian yang dikaitkan dengan perencanaan pengajaran yang
di dalamnya mencakup proses belajar mengajar, mengkaji pokok-pokok
bahasannya, dan lain-lain. Pada poin c lebih dipusatkan pada praktik belajar
mengajar, termasuk juga menelaah apakah metode yang telah ditetapkan sebelum
praktik belajar mengajar terdapat permasalahan atau tidak.
2.2 Buku Ajar
Buku secara umum dapat diartikan sebagai benda yang berisikan informasi
yang tercetak dalam suatu kertas dan terdiri dari beberapa halaman. Secara umum
unsur-unsur dalam buku disusun dengan sistematika yang hampir sama, namun
tidak semua buku dibuat dengan tujuan yang sama. Setiap buku disusun atas latar
belakang yang memiliki tujuan masing-masing. Buku dapat dibedakan dan
dikelompokkan berdasarkan isi, pembaca sasaran, tampilan, dan peruntukkannya
(Sitepu, 2014:14). Berdasarkan salah satu indikator tersebut yang menyebutkan
untuk siapa buku diproduksi, buku dapat dibedakan sebagai buku pelajaran dan
buku bacaan.
Menurut Sugiarto (dalam Simbolon, 2011: 119) buku pelajaran atau buku
ajar adalah buku yang disusun untuk kepentingan proses pembelajaran baik yang
bersumber dari hasil-hasil penelitian atau hasil dari sebuah pemikiran tentang
sesuatu atau kajian bidang tertentu yang kemudian dirumuskan menjadi bahan
pembelajaran. Buku ajar merupakan salah satu komponen dalam sistem
pembelajaran yang memegang peranan penting untuk mencapai Standar
-
13
Kompetensi dan Kompetensi Dasar suatu pembelajaran. Sebuah buku ajar akan
memuat informasi-informasi yang dapat dimanfaatkan untuk sumber belajar
berdasarkan kebutuhan masing-masing penggunanya.
Disamping penggunaan tiap-tiap jenis buku, kategori buku yang
digunakan disetiap proses pembelajaran berkembang dan berubah pada waktu
tertentu. Seperti perubahan yang dilakukkan tahun 2008 melalui Peraturan
Menteri Nomor 2 Tahun 2008 (Sitepu, 2014: 17). Dalam Permen tersebut kategori
buku tidak hanya dibatasi untuk pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga
termasuk di pendidikan tinggi. Namun setiap buku masih digolongkan dalam
kelompok dengan istilah dan pengertian yang berbeda, yaitu buku teks pelajaran,
buku panduan guru, buku pengayaan, dan buku referensi, dengan penjelasan
sebagai berikut:
1. Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan peguruan tinggi
yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk
digunakan di satuan pendidikan dasar, menengah, atau perguruan tinggi
yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan,
ketakwaan, akhlak mulia dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, peninggkatan kepekaan dan kemampuan estetis,
peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.
2. Buku panduan pendidik adalah buku yang memuat prinsip, prosedur,
deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran yang digunakan untuk
para pendidik.
-
14
3. Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat
memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi.
4. Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan
untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya secara dalam dan luas.
Atas dasar pengertian buku teks pelajaran atau buku ajar yang dikutip dari
Peraturan Pemerintah tersebut dapat disimpulkan bahwa buku teks pelajaran
merupakan unsur wajib dalam proses pembelajaran di sekolah maupun perguruan
tinggi. Buku ajar memiliki kedudukan dalam berbagai model pembelajaran
sebagai komponen sumber belajar dan memberikan pengajaran. Apabila ditinjau
dari kepentingan siswa, buku bersifat sebagai sumber belajar, sedangkan dari segi
pendidik buku berfungsi memberikan pengajaran kepada siswa.
Secara umum buku ajar berstandar dapat dijadikan sebagai sarana untuk
meningkatkan kualitas siswa, maupun mutu pendidikan. Dilihat dari isi dan
penyajiannya, buku ajar berfungsi sebagai pedoman manual bagi siswa maupun
guru untuk bidang studi tertentu. Buku ajar merupakan satuan unit pembelajaran
yang berisikan informasi, pembahasan, dan evaluasi. Buku ajar yang tersusun
secara sistematis dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi
sehingga mendukung ketercapaian tujuan dari suatu pembelajaran. Maka dari itu,
buku ajar harus disusun secara sitematis, menarik, dan mudah dicerna.
2.3 Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan Jepang A1
Buku Marugoto diterbitkan The Japan Foundation pada Oktober 2013, dan
ditulis oleh Hiromi Kijima, Tomoyo Shibaha, dan Naomi Hatta. Buku ini terdiri
-
15
dari lima level, yaitu nyumon (pemula), shokyuu 1 (dasar 1), shokyuu 2 (dasar 2),
shochuukyuu (pra-menengah), dan chuukyuu (menengah). Marugoto disusun
berdasarkan tingkatan dari JF Standard for Japanese-Language Education yang
penyusunannya berdasar pada standar CEFR (Common European Framework of
Reference). Standar tersebut terdiri dari enam level, yaitu A1, A2, B1, B2, C1,
dan C2.
Gambar 2.1 Can do level
Enam level tersebut dibagi menjadi tiga kategori yang terdiri dari Basic
User, Independent User, dan Proficient User. Ketiga kategori tersebut
dispesifikasikan sebagai berikut:
Tabel 2.2 Standar Pendidikan Bahasa Jepang JF Tingkat Referensi Umum: skala global
A1 Dapat memahami dan menggunakan ekspresi yang biasa digunakan sehari-hari dan kata-kata dasar yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dasar.
Dapat memperkenalkan diri sendiri dan orang lain, dan dapat bertanya dan menjawab pertanyaan tentang jati diri seperti dimana seseorang tinggal, apa yang diketahui dan
dimiliki seseorang.
Dapat berinteraksi secara sederhana dengan syarat orang lain berbicara secara perlahan dan jelas dan siap untuk membantu.
A2 Dapat memahami kalimat dan ekspresi yang biasa digunakan terkait dengan bidang yang paling relevan (misalnya informasi tentang diri sendiri dan keluarga, berbelanja,
lingkungan, pekerjaan).
Dapat berkomunikasi secara sederhana dan rutin yang membutuhkan pertukaran informasi secara langsung dan sederhana mengenai hal-hal yang sering dijumpai.
Dapat mendeskripsikan aspek sederhana tentang istilah dari latar belakang seseorang, lingkungan sekitar dan berbagai hal dari lingkungannya.
B1 Dapat memahami poin utama dari pemakaian standar yang jelas pada berbagai hal yang sering digunakan dalam bekerja, sekolah, waktu luang, dan lain sebagainya.
-
16
Dapat memahami situasi yang timbul ditempat dimana kemungkinan besar bahasa tersebut akan digunakan.
Dapat membuat teks peghubung sederhana pada topik yang biasa muncul atau berdasarkan kepentingan pribadi. Dapat menggambarkan pengalaman dan peristiwa,
impian, harapan, dan ambisi, serta secara singkat memberikan alasan terhadap
pendapat atau rencana tersebut.
B2 Dapat memahami ide pokok dari teks yang rumit pada suatu hal konkrit dan topik yang abstrak, mencakup diskusi teknis dalam bidang spesialis.
Dapat berinteraksi dengan tingkat kelancaran dan spontanitas dalam interaksi yang umum dengan penutur asli tanpa ada kesalah pahaman pada salah satu pihak.
Dapat membuat teks yang jelas dan rinci tentang berbagai persoalan pokok yang luas, dan menjelaskan sudut pandang pada suatu isu degan memberikan topik terkait
keuntungan dan kerugian yang dilihat dari berbagai pilihan.
C1 Dapat memahami berbagai tuntutan dan teks yang panjang serta makana yang tersirat.
Dapat mengungkapkan keadaan seseorang dengan lancar dan spontan tanpa banyak mencari ekspresi yang sesuai.
Dapat menggunakan bahasa yang fleksibel dan efektif untuk tujuan sosial, akademik, dan profesional.
Dapat menyusun teks yang jelas, terstruktur dengan baik, rinci dalam subjek yang komplek, memperlihatkan pola pengorganisasian yang terkontrol, dan
menyambungkan alat yang salit terhubung.
C2 Dapat memahami dengan mudah tentang hampir semua hal yang didengar atau dibaca.
Dapat merangkum informasi dari pembicaraan dan sumber yang berbeda-beda, merekonstruksi pendapat dan cerita yang saling berhubungan. Dapat
mengekspresikan tentang dirinya sendiri secara spontan, tepat dan lancar,
membedakan nuansa halus dari suatu makna dalam situasi yang lebih komplek.
Rangkaian buku Marugoto terdiri dari dua buku pada level pemula dan
dasar, dan satu buku pada level pra-menengah dan menengah. Dalam level pemula
dan dasar buku terdiri dari rikai (pemahaman) dan katsudoo (aktivitas). Buku
katsudoo berisikan mengenai kegiatan bahasa Jepang secara komunikatif yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan praktik bahasa Jepang. Sedangkan
buku rikai berisikan mengenai kompetensi berbahasa Jepang yang tentunya
mencakup aspek-aspek berbahasa meliputi moji (huruf), bunpou (tata bahasa),
dokkai (membaca), sakubun (karangan), choukai (mendengar), dan kaiwa
(percakapan). Kedua buku tersebut akan saling melengkapi satu sama lain dan
akan sangat baik apabila digunakan secara berdampingan untuk lebih maksimal
dalam memahami bahasa Jepang.
-
17
Marugoto disusun dengan standar Pendidikan Bahasa Jepang JF tingkat
A1 sesuai dengan penjabaran pada Tabel 2.2. Standar A1 dalam CERF mencakup
beberapa aspek pembelajaran bahasa meliputi berbicara, menulis, menyimak, dan
membaca sesuai dengan deskripsi pada tabel berikut:
Tabel 2.3 Kategori JF Can do Kualifikasi JF Can-do
Berbicara - Dapat mengatakan secara sederhana jumlah anggota dalam keluarga saat memperkenalkan diri pada sekelompok orang untuk pertama kalinya, seperti
saat pertama masuk pelajaran kursus bahasa Jepang.
- Dapat memberitahu teman atau seseorang dengan menunjukkan ruangan di dalam rumah saat mengajak berkeliling rumah.
- Dapat menunjukkan rumah seseorang secara sederhana seperti "Saya tinggal di lantai dasar" dan "Ruangannya cerah", saat mengajak teman ke rumah
seseorang.
- Dapat mengatakan dengan istilah sederhana "Ada satu ruangan", "Saya belum punya TV" dan seterusnya, saat memberi tahu seorang teman tentang rumah
seseorang. - Dapat bertanya pada teman secara sederhana apa aktivitas sehari-hari yang dia
lakukan dan kapan.
Menulis Dapat menulis singkat, kalimat sederhana tentang apa yang dilakukan, dll
Membaca - Dapat membaca kartu pos, e-mail, dll, yang ditulis singkat, kalimat sederhana tentang keluarga atau teman seseorang dalam perjalanan, dan mengerti kemana
tujuan untuk bepergian dan apa yang mereka lakukan.
- Dapat membaca dan mengerti ungkapan-ungkapan sederhana seperti "Selamat Tahun Baru", "Selamat Ulang Tahun" yang ditulis pada kartu ucapan dari
seorang teman.
- Dapat melihat kartu nama dan menggunakan kata-kata yang ditulis alfabet selain bahasa Jepang dan sebagainya sebagai petunjuk untuk memeriksa
informasi dasar seperti nama dan nama perusahaan.
- Dapat melihat alamat dan plat nama di rumah dan periksa apakah itu sama dengan alamat dan nama orang yang sedang dikunjungi tertulis di catatan.
- Dapat melihat poster di sebuah acara seperti festival terkenal di daerah itu, dan menemukan potongan informasi yang sangat mendasar seperti waktu dan
tempat.
- Dapat melihat pemberitahuan dan tanda-tanda seperti "Pangkalan Taxi" dan "Tanda Keluar" di stasiun kereta api dan pangkalan taksi.
- Dapat melihat tanda di depan toko atau restoran, dan mencari informasi dasar seperti jam kerja dan hari libur.
- Dapat mengecek harga barang di toko, misalnya melihat label harga. - Dapat melihat tanda restoran yang ditulis dalam bahasa Jepang sederhana
seperti "Restaurant Sakura", atau menggunakan kata-kata yang ditulis dengan
alfabet, sebagai petunjuk untuk mencari restoran yang ingin dikunjungi.
- Dapat melihat blog internet yang ditulis dengan kalimat mudah yang sangat pendek dan menggunakan foto dan sebagainya sebagai petunjuk untuk
memahami apa yang ditulis dalam blog tersebut.
- Dapat melihat menu, misalnya restoran makanan cepat saji, dan mengerti beberapa informasi seperti nama makanan dan minuman yang sudah kita kenal.
Menyimak
dan
berbicara
- Dapat mengajukan pertanyaan kepada teman dan menjawab pertanyaannya secara sederhana tentang bagaimana orang tua dan apa pekerjaan mereka saat
menunjukkan foto keluarga masing-masing.
- Dapat betukar kalimat basa-basi dasar seperti "Silahkan tehnya" dan
-
18
"Terimakasih" saat menawarkan dan ditawarkan makanan dan minuman.
- Dapat bertanya kepada teman atau tetangga apakah dia akan pergi ke suatu tempat untuk liburan seperti liburan tahun baru atau musim panas, atau
menjawab saat ditanya.
- Dapat menanyakan kepada seseorang yang baru saja bertemu di pesta atau acara tentang nama, kampung halaman, pekerjaan, dll, atau memberikan informasi
tersebut saat ditanya.
- Dapat menanyakan kepada seseorang yang baru pertama kali bertemu di pesta perkawinan, tentang hobinya, dan menjawab pertanyaan tentang hobi seseorang.
- Dapat menanyakan kepada seseorang yang baru bertemu di pesta perkawinan yang diatur secara sederhana apa yang dia lakukan pada hari liburnya dan
menjawab pertanyaan tentang apa yang dilakukan pada hari libur.
- Dapat bertanya kepada teman atau tetangga dimana dia berlibur, "Apakah Anda bersenang-senang?" Dan seterusnya, dan menjawab apa yang dilakukan
seseorang pada hari liburnya sambil memberikan komentar sederhana.
- Dapat bertanya kepada teman atau tetangga tentang sebuah peristiwa yang baru-baru ini diikutinya, dan menjawab bagaimana perasaan seseorang tentang
sebuah peristiwa yang baru-baru ini terjadi dalam beberapa hal sederhana
seperti "Ini luar biasa".
- Dapat bertanya pada teman dengan istilah sederhana singkat tentang kapan dia bangun dan pergi tidur, dan menjawab pertanyaan yang serupa.
- Dapat membuat komentar singkat dengan istilah sederhana seperti "Bagaimana cara memotongnya" dan "Aku ingin yang itu" saat berbelanja dengan teman.
- Dapat membuat komentar sederhana seperti "Ini sangat baik" atau mintalah komentar saat berbagi makanan dengan teman.
- Dapat bertanya dan menjawab tentang referensi makanan secara sederhana seperti "Apa yang anda suka?" Dan "Saya suka daging", misalnya pada pesta prasmanan bersama teman atau kolega.
- Dapat menawarkan minuman kepada teman secara sederhana seperti "Apakah anda suka minum kopi?" Dan jawablah dengan kata-kata sederhana singkat
seperti "Ya, tolong" dan "Tidak, thak Anda" di, misalnya, pesta prasmanan.
- Dapat bertanya pada teman saat secara sederhana apakah dia mau sarapan, dan apa yang ingin dia makan dan minum.
- Dapat berterima kasih pada seseorang dengan menggunakan ungkapan seperti "Terima kasih" saat seseorang dibantu atau diperlakukan dengan baik.
- Dapat menjawab secara sederhana saat menggunakan alat bantu visual seperti peta dan catatan, saat ditanya oleh pelanggan tentang bentuk transportasi ke
tempat tujuannya, dan memahami jawabannya jika diajak bicara secara perlahan
dan jelas, misalnya resepsionis hotel atau turis di Pusat Informasi.
- Dapat menunjukkan kepada sopir taksi sebuah catatan dengan tujuan yang tertulis dan mengatakan kemana tujuannya.
- Dapat bertanya kepada sopir taksi dengan singkat dan sederhana tentang seberapa jauh menuju ke suatu tempat, dan dapat memahami jawabannya jika
diajak berbicara dengan pelan dan jelas. - Dapat bertanya kepada sopir taksi apakah bisa membayar dengan kartu kredit,
dan mengerti jawabannya jika diajak bicara dengan pelan dan jelas, misalnya
untuk membayar ongkosnya.
- Dapat memberi tahu sopir taksi tempat di mana seseorang ingin berhenti secara tiba-tiba dengan istilah sederhana seperti "Bisakah anda berhenti di sini?".
- Dapat mengajukan pertanyaan secara sederhana tentang transportasi yang digunakan unruk menuju lokasi seseorang dengan menggunakan alat bantu
visual seperti peta dan catatan, dan pahami jawabannya jika diajak bicara secara
perlahan dan jelas, misalnya bertanya kepada resepsionis hotel.
- Dapat bertanya kepada pelayan toko jika inginmelakukan sesuatu yang sederhana seperti "Apakah boleh saya coba ini?", dan mengerti jawabannya jika
ucapannya lambat dan jelas.
- Dapat memberi tahu pelayan saat memasuki restoran jumlah orang yang akan datang, dan apakah seseorang menginginkan meja merokok atau tidak merokok.
-
19
- Dapat bertanya dan menjawab dimana toilet itu berada pada saat di rumah teman.
- Dapat bertanya kepada teman secara singkat apakah dia akan menghadiri sebuah acara, dan menjawab apakah seseorang akan menghadiri acara sambil
melihat poster untuk acara tersebut.
- Dapat bertukar informasi dengan kata-kata sederhana singkat dengan teman tentang jadwal mingguan saat menentukan hari untuk bertemu.
- Dapat menggunakan istilah yang sangat sederhana dan menjawab pertanyaan misalnya tentang, menentukan hari dan waktu untuk makan bersama.
- Dapat bertanya pada seseorang tentang petunjuk arah saat aku menuju suatu tempat dan dapat memahami pernyataan seseorang yang memberikan arah,
seperti "Berjalanlah ke arah kanan".
- Dapat menjelaskan secara singkat kepada sesorang tentang lokasi untuk bertemu dengan menggunakan telepon..
- Dapat bertanya pada teman tentang souvenir apa yang akan dibeli dan pada siapa souvenir tersebut akan diberikan, begitupun sebaliknya.
- Dapat meminta referensi kepada sopir taksi dimana letak berbelanja souvenir yang diinginkan.
- Dapat mengajukan pertanyaan kepada teman tentang makanan apa yang dia suka dan menjawab pertanyaan tentang makanan apa yang disukainya, ketika
makan bersama.
- Dapat meminta referensi kepada teman tentang restoran yang bagus untuk makan bersama.
- Dapat bertanya atau memberitahu kepada rekan baru, teman sekelas, dll, bahasa apa yang bisa diucapkan.
- Dapat menjawab "Ya" saat nama seseorang dipanggil, dan menjawab "Absen" saat nama seseorang yang tidak hadir dipanggil, seperti saat absensi kelas bahasa Jepang.
Membaca
dan
menulis
- Dapat menulis e-mail kepada teman dengan istilah sederhana singkat seperti "Datanglah untuk berkunjung", atau mengundangnya ke rumah seseorang.
- Dapat menulis pesan sederhana seperti "Selamat Tahun Baru", "Selamat Ulang Tahun" di ucapan atau kartu ulang tahun ke teman.
- Dapat menulis nama sendiri atau nama seseorang di dalam kartu nama dalam karakter Jepang.
- Dapat menulis dengan singkat istilah sederhana bahasa asing yang telah dipelajari, seperti tentang motivasi seseorang ke sekolah bahasa, portofolio
seseorang, dll.
Selain pada uraian tentang level pemula buku ini juga disajikan
menggunakan tata bahasa yang sesuai dengan situasi keseharian masyarakat.
Kalimat yang disusun lebih mudah dimengerti dengan bantuan visual yang
menarik pada setiap struktur bab. Berikut adalah penjelasan metode pembelajaran,
alur topik dan bab rikai dan katsudoo:
Tabel 2.4 Metode Pembelajaran Rikai dan Katsudoo Rikai - Dirancang bagi mereka yang ingin mengetahui bahasa Jepang.
- Targetnya adalah mempelajari mekanisme bahasa Jepang yang dibutuhkan dalam
-
20
berkomunikasi.
- Mempelajari secara sistematik bagaimana bahasa Jepang digunakan dalam komunikasi.
Katsudoo - Dirancang bagi mereka yang ingin segera mencoba menggunakan bahasa Jepang. - Targetnya adalah mengajarkan kemampuan praktis berkomunikasi dalam situasi
keseharian.
- Banyak mendengarkan dan berlatih bahasa Jepang.
Tabel 2.5 Alur Topik dan Bab Rikai Rikai
Menetukan
target
Satu topik berisi dua bab. Setelah melihat foto, kita tahu akan membahas topik
apa. Setelah kita melihat kalimat dasar, kita memastikan apa yang akan kita
pelajari di bab tersebut.
Sebelum pelajaran
Ada pertanyaan sehubungan dengan materi pada bab yang bersangkutan. Ini merupakan tahap persiapan agar lebih mudah memahami. Pembelajar
membayangkan lebih dulu materi bab tersebut.
Huruf dan
kata
Berlatih huruf dan kata yang digunakan dalam bab yang bersangkutan. Apabila
diperlukan, digunakan juga Daftar Kosakata. Kata lebih efektif dipahami
maknanya karena dihubungkan dengan topik.
Kanji Kata yang berhubungan dengan topik dimunculkan dalam bentuk kanji.
Pertama-tama mari menghafalkan cara baca kanji.
Percakapan
dan tata
bahasa
- Model percakapan: membaca dalam hati sambil mendengarkan audio. Menghubungkan percakapan dan tata bahasa, lalu memahaminya. Mari
gunakan pula gambar ilustrasi sebagai petunjunk.
- Struktur kalimat: memahami struktur dan peraturan dalam membuat kalimat. - Latihan: berlatih percakapan yang dihubungkan dengan tata bahasa dalam
suatu konteks/situasi tertentu. Gunakan pula audio untuk melakukan
pengecekan jawaban yang benar.
Wacana Membaca wacana pendek yang dihubungkan dengan materi bab. Mari
perhatikan baik-baik bagaimana tata bahasa, pola kalimat digunakan didalam
konteks.
Mengarang Menulis karangan pendek yang dihubungkan dengan materi bab. Setelah
berlatih menuliskan kembali model karangan, kita menulis mengenai diri kita
sendiri. Disediakan latihan menebalkan huruf untuk latihan menulis huruf.
Setelah menulis karangan disimpan didalam portofolio.
Pengecekan
hasil belajar
Setelah selesai pembelajaran, kita menandai apakah kita sudah memahami
pemakaian bahasa Jeapang sesuai situasi.
Tabel 2.6 Alur Topik dan Bab Katsudoo Katsudoo
Menentukan target
Setiap topik terdiri atas dua bab. Lihatlah foto, lalu bicarakanlah pendapat anda, hal apakah yang dilakukan pada topik tersebut. Kemudian lihatlah
target Can-do untuk mengetahui apa yang mampu anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran satu bab.
Melihat,
menyimak, dan
mencoba mengucapkan
Simaklah rekaman audio dan periksalah kemampuan pemahaman anda
sambil menunjuk foto dan gambar ilustrasi yang tersedia. Coba ucapkan
kata dan pola kalimat dengan suara pelan ketika anda menyimak. Hafalkan kata-kata yang anda perlukan.
Menyimak dan
menemukan
Anda akan banyak menyimak percakapan dalam berbagai situasi dan
konteks. Poin pentingnya adalah memahami isi percakapan sambil
menangkap alur percakapan tersebut, serta menemukan ungkapan yang
lazim digunakan.
-
21
Mencoba
mempraktikkan
Berlatih bicara berpasangan menggunakan ungkapan dari percakapan
sebelumnya. Apabila tidak dapat mengucapkan dengan benar, cobalah
menyimak percakapan itu sekali lagi.
Pengecekan
target Can-do
Setelah pembelajaran, pembelajar menandai sendiri apakah target Can-do
sudah tercapai atau tidak, serta menuliskan komentar.
Kehidupan dan kebudayaan
Penejelasan mengenai gaya hidup dan kebudayaan mengajak kita melihat berbagai foto. Kemudian membandingkannya dengan negara kita sendiri,
dengan diri kita sendiri, lalu mendiskusikannya di kelas.
2.4 Kajian Kognitif Taksonomi Bloom
Pengembangan ranah kognitif belajar telah dilakukan oleh Benjamin S.
Bloom pada 1956, dan dikenal dengan taksonomi belajar atau taksonomi Bloom.
Taksonomi belajar adalah pengelompokan tujuan belajar berdasarkan domain atau
kawasan belajar (Siregar dan Nara, 2011: 8). Taksonomi belajar terbagi atas tiga
domain yang dikembangkan oleh ahlinya masing-masing, yaitu kognitif (Bloom),
afektif (Krathwohl), dan psikomotor (Dave). Domain kognitif sendiri juga
mengalami pengembangan, versi terakhir tercatat dikembangkan pada 2001.
Pada mulanya domain kognitif Bloom memuat unsur-unsur sebagai
berikut:
Tabel 2.7 Domain kognitif Sub Domain Deskripsi
Pengetahuan Tentang suatu materi yang telah dipelajari.
Pemahaman Memahami makna materi.
Analisis Sebuah proses analisis teoritis dengan menggunakan kemampuan akal.
Aplikasi Penerapan penggunaan materi atau aturan teoritis yang prinsip.
Sintesa Kemampuan memadukan konsep, sehingga menemukan konsep baru.
Evaluasi Kemampuan melakaukan evaluatif atas penguasaan materi pengetahuan.
Dalam Revised Taxonomy yang dilakukan oleh Anderson dan Krathwohl
pada tahun 2001. Domain awal yang dirancang Bloom dikembangkan dengan
menambahkan sub-sub domain dengan tujuan mengembangkan indikator awal ke
indikator yang lebih kompleks. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan
-
22
penulis adalah indikator yang terdapat pada taksonomi Bloom revisi. Indikator
tersebut terdiri dari klasifikasi C1 hingga C6. Berikut merupakan klasifikasi
domain kognitif berdasarkan revisi taksonomi Bloom yang dijabarkan oleh
Anderson dan Krathwohl (2015: 99-133):
1. Mengingat (remember: C1)
Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari
memori jangka panjang. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting
dalam proses pembelajaran yang bermakna dalam pemecahan masalah. Kategori
dalam proses mengingat meliputi mengenali dan mengingat kembali.
a) Proses mengenali (recognizing) adalah mengambil pengetahuan yang
dibutuhkan dari memori jangka panjang untuk membandingkan dengan
informasi yang baru saja diterima. Dalam mengenali, siswa mencari di
memori jangka panjang suatu informasi yang mirip sekali dengan
informasi yang baru diterima.
b) Proses mengingat kembali (recalling) adalah mengambil pengetahuan
yang dibutuhkan dari memori jangka panjang ketika soalnya sering berupa
pertanyaan. Dalam mengingat kembali, siswa mencari informasi di
memori jangka panjang dan membawa informasi tersebut ke memori kerja
untuk diproses.
2. Memahami (understand: C2)
Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat mengkonstruksikan makna
dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis
yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Siswa
memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan “baru” dan pengetahuan
-
23
lama mereka. Lebih tepatnya, pengetahuan yang baru dipadukan dengan skema-
skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah ada. Proses-proses kognitif
dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,
mengklarifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan
menjelaskan.
a) Menafsirkan (interpreting)
Proses menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari
satu bentuk ke bentuk lain. Dalam menafsirkan, ketika siswa diberi
informasi dalam bentuk tertentu dapat mengubahnya jadi bentuk lain.
b) Mencontohkan (exemplifying)
Proses mencontohkan terjadi ketika siswa memberikan contoh tentang
konsep atau prinsip umum. Mencontohkan melibatkan proses identifikasi
ciri-ciri pokok atau prinsip umum dan menggunakan ciri-ciri tersebut
untuk memilih atau membuat contoh. Dalam proses kognitif mencontoh,
siswa diberi konsep dan mereka harus membuat contohnya yang belum
pernah mereka jumpai dalam pembelajaran.
c) Mengklasifikasikan (classifying)
Proses kognitif mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengetahui bahwa
sesuatu (misalnya, suatu contoh) termasuk dalam kategori tertentu
(misalnya, konsep atau prinsip) mengklasifikasikan melibatkan proses
mendeteksi ciri-ciri atau pola yang sesuai dengan contoh dan konsep
tersebut. Mengklasifikasikan adalah proses kognitif yang yang melengkapi
proses mencontohkan. Proses kognitif ini siswa diberikan dengan contoh
-
24
tertentu dan mengharuskannya untuk menentukan konsep atau prinsip
umum.
d) Merangkum (summarizing)
Proses kognitif merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu
kalimat yang mempresentasikan informasi yang diterima atau
mengabstraksikan sebuah tema. Merangkum melibatkan proses membuat
ringkasan informasi. Dalam proses kognitif merangkum, ketika siswa
diberi informasi mereka membuat rangkuman atau mengabstraksikan.
e) Menyimpulkan (inferring)
Proses kognitif menyimpulkan terjadi ketika siswa dapat
mengabstraksikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan sejumlah
contoh dengan mencermati ciri-ciri setiap contohnya dan menarik
kesimpulan dari ciri-ciri tersebut. Proses menyimpulkan berpusat pada
penarikan pada informasi yang disuguhkan.
f) Membandingkan (comparing)
Proses kognitif membandingkan melibatkan proses mendeteksi persamaan
dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah atau
situasi yang baru dengan mengaitkan pengetahuan yang sudah familiar.
Dalam membandingkan, ketika siswa diberi informasi baru dan dapat
mendeteksi keterkaitannya dengan pengetahuan yang sudah familiar.
g) Menjelaskan (explaining)
Proses kognitif menjelaskan berlangsung ketika siswa diberi gambaran
tentang sebuah sistem, mereka menciptakan dan menggunakan model
sebab-akibatnya. Menjelaskan mencakup pada setiap bagian pokok dari
-
25
suatu sistem atau setiap peristiwa penting dalam rangkaian peristiwa dan
proses penggunaan model ini untuk menentukan bagaimana perubahan
pada satu bagian dalam rangkaian peristiwa tersebut akan mempengaruhi
perubahan pada bagian lain.
3. Mengaplikasikan (apply: C3)
Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-
prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah.
Mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Kategori
mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, yakni mengeksekusi berkaitan
dengan soal latihan dan mengimplementasikan berkaitan dengan pemecahan
masalah.
a) Mengeksekusi (executing)
Dalam mengeksekusi, siswa secara rutin menerapkan prosedur ketika
menghadapi tugas yang sudah familiar. Dalam hal ini, siswa mendapat
tugas yang familiar dan sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan
untuk menyelesaikan tugas tersebut. Siswa sekedar melaksanakan
prosedur yang telah diketahui untuk merampungkan tugasnya.
b) Mengimplementasikan (implementing)
Mengimplementasikan berlangsung saat siswa memilih dan menggunakan
sebuah prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak familiar.
Mengimplementasikan lebih sering diasosiasikan dengan penggunaan
teknik dan metode. Teknik dan metode memiliki dua sifat yang sangat
sesuai dengan proses mengimplementasikan.
-
26
4. Menganalisis (analyze: C4)
Menganalisi melibatkan proses pemecahan permasalahan dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari
tiap-tiap bagian tersebut dengan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut
dapat menimbulkan permasalahan. Tujuan-tujuan pendidikan yang
diklasifikasikan dalam menganalisis mencakup belajar untuk menentukan
potongan-potongan informasi yang relevan atau penting, menentukan cara untuk
menata potongan-potongan informasi tersebut serta menetukan tujuan dibalik
informasi tersebut. Kategori proses menganalisis ini meliputi proses kognitif
membedakan, mengorganisasi, dan mengaatribusikan.
a) Membedakan (differentiating)
Membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian yang relevan atau
penting dari sebuah struktur. Membedakan terjadi ketika siswa
mendiskriminasikan informasi yang relevan maupun tidak relevan yang
penting dan kemudian memperhatikan informasi yang relevan. Secara
lebih khusus, membedakan berbeda dengan membandingkan dalam hal
penggunaan konteks yang lebih luas untuk menentukan mana informasi
yang relevan atau penting dan mana informasi yang tidak relevan.
b) Mengorganisasi (organizing)
Mengorganisasi melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen
komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen
ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Dalam mengorganisasi,
siswa membangun hubungan yang sistematis dan koheren antar potongan
informasi. Proses mengorganisasi terjadi ketika siswa diberi suatu
-
27
deskripsi tentang sebuah situasi atau masalah, mereka dapat
mengidentifikasi hubungan yang sistematis dan koheren diantara elemen-
elemen yang relevan.
c) Mengatribusikan (atributeing)
Mengatribusikan terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang,
pendapat, nilai, atau tujuan dibalik komunikasi. Mengatribusikan
melibatkan proses dekonstruksi yang didalamnya siswa menentukan
tujuan dari materi yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini,
mengatribusikan melampaui pemahaman dasar untuk menarik kesimpulan
tentang tujuan atau sudut pandang dari materi tersebut. Proses kognitif ini
terjadi ketika siswa diberikan informasi, mereka dapat menentukan sudut
pandang atau tujuan pengarang.
5. Mengevaluasi (evaluate: C5)
Mengevaluasi didefinisikan untuk membuat keputusan berdasarkan
kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah
kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria-kriteria ini ditentukan
oleh siswa. Perlu diingat bahwa tidak semua keputusan bersifat evaluatif.
Misalnya, siswa membuat keputusan apakah suatu contoh sesuai dengan suatu
kategori. Siswa membuat keputusan tentang kesesuaian suatu prosedur untuk
menyelesaikan masalah tertentu. Perbedaan yang mencolok antara evaluasi dan
keputusan lain yang dibuat siswa adalah standar-standar performa dengan
kriteria-kriteria yang jelas. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses
kognitif memeriksa (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria
-
28
internal) dan mengkritik (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria
eksternal).
a) Memerikasa (checking)
Memeriksa melibatkan proses menguji konsistensi atau kesalahan internal
dalam suatu produk. Misalnya, memeriksa terjadi ketika siswa menguji
apakah suatu kesimpulan sesuai dengan premis-premisnya atau tidak,
apakah data-datanya mendukung atau menolak hipotesis, atau apakah
suatu bahan pelajaran berisikan bagian-bagian yang saling bertentangan.
b) Mengkritik (critiquing)
Mengkritik melibatkan proses penilaian suatu produk atau proses
berdasarkan kriteria dan standar eksternal. Dalam mengkritik, siswa
mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari suatu produk dan membuat
keputusan setidaknya sebagian berdasarkan ciri-ciri tersebut. Mengkritik
merupakan inti dari apa yang disebut berpikir kritis. Proses kognitif ini
terjai ketika siswa menilai kelebihan-kelebihan suatu produk atau proses
berdasarkan kriteria-kriteria atau standar berasal dari siswa sendiri.
6. Mencipta (create: C6)
Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen dari sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsioanl. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan
dalam mencipta, meminta siswa membuat produk baru dengan mengorganisasi
sejumlah elemen atau bagian dari suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada
sebelumnya. Proses-proses kognitif mencipta umumnya sejalan dengan
pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya. Dalam mencipta, siswa harus
-
29
mengumpulkan elemen-elemen dari banyak sumber dan menggabungkan pada
sebuat struktur atau pola baru terkait dengan pengetahuan siswa sebelumnya.
Proses mencipta (kreatif) dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
penggambaran masalah yang didalamnya siswa berusaha memahami tugas dan
mencari solusi, perencanaan solusi yang didalamnya siswa mengkaji
kemungkinan yang terjadi dan membuat rencana yang dapat dilakukan, serta
eksekusi solusi yang didalamnya siswa berhasil melaksanakan rencananya
dengan baik. Kategori proses kognitif mencipta terdiri dari merumuskan,
merencanakan, dan memproduksi.
a) Merumuskan (formulating)
Merencanakan melibatkan proses menggambarkan masalah dan membuat
pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Proses
kognitif merumuskan menggambarkan masalah dengan menunjukkan
bagaimana solusinya dan merumuskan ulang atau menggambarkan
kembali masalahnya menunjukkan solusi yang berbeda. Dalam
merumuskan siswa diberi deskripsi tentang suatu masalah dan diharuskan
mencari beragam solusi.
b) Merencanakan (planning)
Merencanakan melibatkan proses penyelesaian masalah yang sesuai
dengan kriteria-kriteria masalahnya dengan membuat rencana untuk
menyelesaikan masalah. Merencanakan adalah mempraktikkan langkah-
langkah untuk menciptakan solusi yang nyata bagi suatu masalah. Dalam
merencanakan, mencari solusi yang realistis, mendeskripsikan rencana-
-
30
rencana penyelesaian masalah atau memilih rencana-rencana penyelesaian
masalah yang tepat.
c) Memproduksi (producing)
Memproduksi melibatkan proses melaksanakan rencana untuk
menyelesaikan yang memenuhi spesifikasi-spesifikasi tertentu.
Memproduksi membutuhkan pengetahuan dari memori jangka panjang
meliputi pengetahuan faktual, konseptul, prosedural, dan metakognitif.
Proses ini melibatkan siswa dengan memberi gambaran tentang suatu
produk dan harus menciptakan sebuah produk yang sesuai dengan
gambaran tersebut. Proses memproduksi melibatkan pelaksanaan rencana
penyelesaian masalah.
Kualifikasi-kualifikasi tersebut dibagi kembali dalam bentuk kata kerja
operasional, dengan penjelasan sebagai berikut:
Tabel 2.8 Kata Kerja Operasional Taksonomi Bloom Kualifikasi Kata Kerja Operasional
Mengingat Mengenali
Mengingat kembali
Mengenali, mengidentifikasi, mengingat
kembali, mengambil
Memahami Menafsirkan
Mencontohkan
Mengklasifikasikan
Merangkum
Menyimpulkan
Membandingkan
Menjelaskan
Mengklarifikasi, menafsirkan,
mempresentasi, menerjemahkan,
mengilustrasikan, menggambarkan,
mengkategorikan, mencontohkan,
mengelompokkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menggeneralisasi,
menyimpulkan, mencarikan, memprediksi,
membandingkan, mencocokkan,
menjelaskan, mendiskusikan
Mengaplikasikan Mengeksekusi
Mengimplementasikan
Mengeksekusi, melaksanakan,
mengimplementasikan, menggunakan,
menghitung, menentukan, mengurutkan
Menganalisis Membedakan
Mengorganisasikan
Mengatribusikan
Membedakan, menyendirikan, memilih,
memfokuskan, memilih, mengorganisasi,
menstrukturkan, memadukan, menemukan,
membuat, mendeskripsikan,
mengatribusikan, mendekonstruksi
Mengevaluasi Memeriksa Mengkritik
Memeriksa, menguji, mendeteksi, memonitor, mengkoordinasi, mengkritik,
menilai
Mencipta Merumuskan Merumuskan, membuat hipotesa,
-
31
Merencanakan
Memproduksi
merencanakan, mendesain,
memproduksi, mengkonstruksi
Apabila kata kerja operasional dalam kualifikasi tersebut dikaitkan dengan
buku ajar maka dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 2.9 Kata Kerja Operasional pada Buku Ajar Kata Kerja
Operasional
Deskripsi
Mengenali Buku memberikan ilustrasi, misalkan gambar, bagan, atau peta
konsep dengan tujuan agar lebih mudah memahami dan
mengidentifikasi materi.
Mengingat kembali Buku membantu untuk mengingat kembali materi yang saling
berkaitan, ataupun materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari.
Menafsirkan Buku menyajikan suatu materi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dengan tujuan memberikan informasi lebih sehingga siswa dapat
mengklasifikasikan, mempresentasi, menerjemahkan,
mengilustrasikan, menggambarkan, dan mengkategorikan materi.
Mencontohkan Konsep yang ada dalam buku dapat menggiring siswa untuk
membuat contoh dari apa yang siswa telah pelajari.
Mengklasifikasikan Dari proses mencontohkan siswa dapat mengklasifikasikan contoh
tersebut termasuk dalam kategori-kategori tertentu sesuai dengan
materi dalam buku.
Merangkum Materi dalam buku mudah dipahami sehingga siswa dapat
merangkum atau menggeneralisasi keseluruhan materi.
Menyimpulkan Informasi dari buku yang disuguhkan dapat diserap dengan baik
oleh siswa sehingga siswa dapat menyimpulkan, mencari, dan
memprediksi materi yang diperoleh.
Membandingkan Materi dalam buku dapat memberikan gambaran terkait materi baru
yang diberikan dengan materi yang sudah familiar sehingga siswa
dapat membandingkan atau mencocokkan materi-materi yang diperoleh.
Menjelaskan Buku mampu memberikan pemahaman yang baik kepada siswa
sehingga siswa dapat menjelaskan atau mendiskusikan kembali
materi yang diperolehnya.
Mengeksekusi Buku memberikan tugas dengan kriteria yang sama setiap bab nya,
sehingga siswa dapat dengan mudah mengenali tugas dan dapat
melaksanakan atau mengeksekusinya dengan mudah.
Mengimplementasikan Buku memberikan tugas dengan kriteria yang tidak sama setiap bab
nya, sehingga siswa harus mengimplementasikannya terlebih dahulu
dengan cara menggunakan, menghitung, menentukan, atau
mengurutkan.
Membedakan Buku menyajikan materi berdasarkan informasi yang relevan dengan
topik agar siswa dapat menyendirikan, memfokuskan, dan memilih
informasi terkait.
Mengorganisasikan Buku dapat membentuk struktur materi yang sistematis dan koheren
untuk membantu siswa menstrukturkan, memadukan, menemukan, membuat, dan mendeskripsikan.
Mengatribusikan Buku membantu siswa mendekonstruksi materi yang didapat agar
siswa dapat melampaui pemahaman dasar dari materi yang
diperoleh.
Memeriksa Buku memberikan sarana bagi siswa untuk memeriksa, menguji,
-
32
mendeteksi, memonitor, atau mengkoordinasi materi yang disajikan.
Mengkritik Buku memberikan siswa sarana untuk menilai baik-buruknya suatu
produk berdasarkan standar yang dimiliki siswa sendiri.
Merumuskan Buku mampu menyajikan suatu masalah yang berkaitan dengan
metari dengan tujuan siswa dapat membuat hipotesa dan mencari
solusi.
Merencanakan Merencanakan adalah tahap selanjutnya dari proses mencari solusi
untuk menyelesaikan masalah dengan cara mendesain langkah-
langkah menciptakan solusi.
Memproduksi Memproduksi adalah proses mengkonstruksi hasil dari pelaksanaan
rencana penyelesaian masalah.
2.5 Penelitian Terdahulu
Dalam sebuah penelitian salah satu hal yang penting adalah tinjauan
pustaka yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara penelitian terdahulu
dan penelitian yang akan dilakukan. Sampai saat ini belum terdapat peneliti yang
mengkaji buku ajar bahasa Jepang, khususnya buku ajar Marugoto: Bahasa dan
Kebudayaan Jepang A1 dengan menggunakan ranah kognitif taksonomi Bloom.
Namun sudah terdapat penelitian tentang buku ajar bahasa Jepang dengan
menggunakan pendekatan lain dan penelitian menggunakan taksonomi Bloom
pada buku ajar mata pelajaran lain. Penelitian terdahulu yang yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Endang Susilowati (2011), dalam tesis yang berjudul “Analisis Buku Teks
Sakura: Refleksi Konsep Pendekatan Komunikatif”. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah buku teks Sakura masih menggunakan pembelajaran
yang berfokus pada tata bahasa (audiolingual), masih banyak didapatkan
wacana tulis dan wacana lisan yang tidak disertai dengan konteks. Integrasi
antar aspek ketrampilan berbahasa pada buku teks Sakura lebih banyak pada
ketrampilan membaca dan menulis.
-
33
2. Niken Rifa’tul Matfutah (2012), dalam skripsi yang berjudul “Analisis
Pertanyaan Bacaan Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas IV Berdasarkan
Taksonomi Bloom”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kategori tingkat
taksonomi Bloom tidak semuanya sering muncul. Sehingga dapat dikatakan
kategori tingkat taksonomi Bloom lainnya kurang mampu menunjang
pertanyaan bacaan dalam buku tersebut.
3. Agustin Arum Kusumaningdyah (2016), dalam skripsi yang berjudul
“Analisis Kualitas Buku Teks Akuntansi SMA Berdasarkan Taksonomi
Bloom”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dilihat dari tiga aspek yang
diteliti, yaitu aspek tujuan pembelajaran, aspek materi pembelajaran, dan
aspek latihan soal buku akuntansi yang beredar di pasaran memiliki kualitas
buku kurang baik.
-
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif
kualitatif dengan model deduksi. Model deduksi merupakan model dimana teori
masih menjadi alat penelitian sejak memilih dan menemukan masalah,
membangun hipotesis, maupun melakukan pengamatan di lapangan sampai
dengan menguji data (Bungin, 2015: 24). Adapun teori yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah taksonomi Bloom yang digunakan untuk menganalisis objek
penelitian berupa buku ajar.
Sedangkan metode yang digunakan merupakan metode kepustakaan (literer).
Prastowo (2016: 190) menjelaskan metode kepustakaan adalah salah satu jenis
metode penelitian kualitatif yang lokasi atau tempat penelitiannya dilakukan di
pustaka, dokumen, arsip, dan lain sejenisnya. Salah satu jenis metode kepustakaan
adalah penelitian analisis isi (analysis content). Analisis isi sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu analisis isi terhadap “isi” itu sendiri dan analisis isi sebagai analisis
“makna”. Adapun yang digunakan penulis adalah analisis isi terhadap “isi” atau
analisis isi deskriptif terhadap objek penelitian buku ajar.
3.2 Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini merupakan jenis data kualitatif. Data kualitatif
yang dimaksud adalah data berupa kata, kalimat, wacana, teks, dan keseluruhan
-
35
isi buku ajar. Seperti yang diungkapkan Prastowo (2016: 204) bahwa data
kualitatif adalah semua bahan, keterangan data fakta-fakta yang tak dapat diukur
secara eksak matematis, tetapi hanya berwujud karangan naratif semata, seperti
cantik, indah, menarik, baik-buruk, dan sebagainya. Jenis data tersebut hanya
dapat digolongkan menjadi sebuah kategori-kategori. Kategori yang terdapat
dalam penelitian ini merupakan kategori berdasarkan kualifikasi taksonomi
Bloom.
Sumber data dalam penelitian kualitatif menurut Lofland dan Lofland
(dalam Moleong, 1988: 95) adalah data utama berupa kata-kata dan tindakan
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, dan lain-lain. Namun, sumber
tersebut apabila dibagi berdasarkan jenisnya terdiri dari, kata-kata dan tindakan,
sumber data tertulis, foto dan statistik. Untuk sumber data dalam penelitian ini
adalah sumber data tertulis berupa buku ajar Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan
Jepang A1. Buku ajar tersebut terdiri dari dua buku, yaitu rikai (pemahaman)
sebanyak 200 halaman dan katsudoo (aktivitas) sebanyak 148 halaman berisikan
materi, soal, dan latihan.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah instrumen yang disusun berdasarkan
kualifikasi dalam taksonomi Bloom yang dikaitkan dengan penguasaan aspek
keterampilan pembelajaran bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Kualifikasi C1-C6 disusun sebagai berikut:
-
36
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Kualifi
kasi
Konsep Kesesuaian Bukti
Sesuai Tidak
Sesuai
C1 Buku memberikan ilustrasi, misalkan
gambar, bagan, atau peta konsep dengan tujuan agar lebih mudah
memahami dan mengidentifikasi
materi
Gambar/bagan/ilustrasi/peta konsep
disajikan menarik dan dapat
membantu siswa mengenali materi yang akan diajarkan dengan mudah
Buku membantu untuk mengingat
kembali atau meresensi materi yang
saling berkaitan satu sama lain
Gambar/bagan/ilustrasi/peta konsep
mengidentifikasikan fenomena
kehidupan sehari-hari untuk
memudahkan siswa mengaitkannya
dengan fenomena disekitarnya
C2 Buku menyajikan suatu materi dari
satu bentuk ke bentuk yang lain
dengan tujuan memberikan informasi
secara menyeluruh
Materi terkait aspek menyimak
mudah untuk ditafsirkan,
diterjemahkan, diilustrasikan, dan
digambarkan
Materi terkait aspek berbicara mudah
untuk ditafsirkan, diterjemahkan,
diilustrasikan, dan digambarkan
Materi terkait aspek membaca mudah
untuk ditafsirkan, diterjemahkan,
diilustrasikan, dan digambarkan
Materi terkait aspek menulis mudah
untuk ditafsirkan, diterjemahkan,
diilustrasikan, dan digambarkan
Latihan soal menyimak disertai
dengan contoh yang dapat membantu
siswa memahami cara mengerjakan
latihan soal tersebut
Latihan soal berbicara disertai
dengan contoh yang dapat membantu
siswa memahami cara mengerjakan
latihan soal tersebut
Latihan soal membaca disertai
dengan contoh yang dapat membantu
siswa memahami cara mengerjakan
latihan soal tersebut
Latihan soal menulis disertai dengan
contoh yang dapat membantu siswa memahami cara mengerjakan latihan
soal tesebut
Konsep yang ada dalam buku dapat
menggiring siswa untuk membuat
contoh dari apa yang siswa telah
-
37
pelajari terkait aspek
menyimak/berbicara/membaca/menu
lis
Masing-masing bab sudah mencakup
atau menyajikan aspek menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis
Pada masing-masing bab terdapat
penjelasan tata bahasa atau pola
kalimat
Pada masing-masing bab terdapat
latihan kosa-kata baru
Materi atau latihan soal melibatkan proses membandingkan, seperti
kegiatan mendeteksi persamaan dan
perbedaan
Terdapat materi yang
mengindikasikan keterkaitan bahasa
dengan budaya
Buku menjelaskan aspek menyimak,
membaca, berbicara, dan menulis
yang lebih mendalam terkait
hubungannya dengan kebudayaan
masyarakat Jepang
C3 Latihan soal yang terdapat pada buku
memiliki jenis yang beragam
Keseluruhan materi yang yang
diajarkan atau terdapat pada buku
terdapat pula pada setiap latihan soal
Materi menyimak disertai dengan latihan soal menyimak
Materi berbicara disertai dengan
latihan soal berbicara
Materi membaca disertai dengan
latihan soal membaca
Materi menulis disertai dengan
latihan soal menulis
C4 Materi dan latihan soal yang
diberikan dalam setiap bab relevan dengan topik
Materi dan latihan soal pada masing-
masing bab fokus pada satu topik
Materi dan latihan soal pada masing-
masiang bab disusun sistematis dan
koheren
Materi dan latihan soal sampai pada
pemahaman dasar hingga siswa
mampu memahami tujuan
penyusunan buku
C5 Materi dan latihan soal secara
keseluruhan efektif digunakan pada
pembelajaran
Materi dan latihan soal secara
keseluruhan efisien digunakan pada
pembelajaran
Materi pada buku dapat dipraktekkan
atau digunakan secara langsung pada
kegiatan pembelajaran
-
38
Materi pada buku dapat dipraktekkan
atau digunakan secara langsuang
pada aktivitas sehari-hari
Buku memberikan sarana bagi siswa
untuk melakuan evaluasi diri terkait
apa yang telah dipelajari
C6 Terdapat tugas yang menuntut siswa
membuat karya atau proyek terkait
aspek menyimak
Terdapat tugas yang menuntut siswa
membuat karya atau proyek terkait
aspek berbicara
Terdapat tugas yang menuntut siswa
membuat karya atau proyek terkait
aspek membaca
Terdapat tugas yang menuntut siswa
membuat karya atau proyek terkait
aspek menulis
Penilaian intrumen menggunakan skala guttman seperti yang diungkapkan
Sugiyono (2012: 96) bahwa skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat
jawaban yang tegas, yaitu ya-tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, positif-
negatif. Pada penelitian ini kategori untuk pernyataan dengan nilai positif=1, dan
pernyataan dengan nilai negatif=0. Skor akan dihitung per kualifikasi dengan
tujuan kualifikasi manakah yang sesuai atau tidak sesuai. Jumlah skor yang
diperoleh dari proses penilaian dipresentasekan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = Presentase yang diperoleh
= Jumlah pernyataan yang sesuai dengan kualifikasi
= Jumlah seluruh pernyataan dalam kualifikasi
(Arikunto, 2016: 195)
Tabel 3.2 Kategori Interaksi dan Nilai Presentase Presentase Kriteria
80% - 100% Sangat Baik
60% - 79% Baik
40% - 59% Cukup
21% - 39% Kurang
0% - 20% Sangat Kurang
-
39
3.4 Pengumpulan Data
Pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi (2016: 39) disebutkan bahwa
konteks penelitian kualitatif, jenis pengumpulan data diantaranya adalah
observation, document analysis dan interview. Namun, instrumen utama dalam
penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan document analysis (analisa dokumen). Analisa dokumen dilakukan
terhadap sumber data berupa buku ajar Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan
Jepang A1. Penulis diposisikan sebagai instrumen utama karena sesuai dengan
pendekatan dalam penelitian ini, yaitu penulis sebagai pengumpul data,
penganalisa data, dan pembuat laporan hasil penelitian.
3.5 Analisa Data
Analisa data merupakan salah satu langkah penelitian yang dilakukan
dengan tujuan untuk memecahk