analisis problem statement manajemen kesehatan tingkat daerah

25
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Nama Anggota Kelompok: 1. Eliya Agustina 2. Iie Herdianti 3. Syahrur Ridho 4. Yan Indira Kumala Murti 5. Qoniatul fuadiyah 6. Anita Maulia Tari

Upload: hrdnt

Post on 27-Jul-2015

233 views

Category:

Healthcare


4 download

TRANSCRIPT

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

Nama Anggota Kelompok:1. Eliya Agustina2. Iie Herdianti

3. Syahrur Ridho4. Yan Indira Kumala Murti

5. Qoniatul fuadiyah6. Anita Maulia Tari

Keadaan Umum

• Secara Geografi

Kabupaten Bogor termasuk dalam wilayah administratif Provinsi

Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Bogor sekitar 299.019,06 Ha terdiri

dari 40 kecamatan, 417 desa dan 17 kelurahan, 3.882 RW, 15.561 RT.

sebelah utara : DKI Jakarta, kabupaten Tangerang dan kabupaten

Bekasi,

sebelah selatan : kabupaten Sukabumi,

sebelah timur : kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Karawang

sebelah barat : kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang.

Kabupaten Bogor dibagi tiga (3) wilayah pembangunan yaitu:

• Wilayah Pembangunan Barat terdiri dari 13 kecamatan yaitu kecamatan

jasinga, parung panjang, tenju, cigudeg, sukajaya, nanggung, leuwiliang,

cibungbulang, ciampea, pamjahan, rumpin, tenjolaya dan kecamatan

leuwisadeng.

• Wilayah Pembangunan Tengah terdiri dari 20 kecamatan yaitu kecamatan

gunung sindur, parung, ciseeng, cibinong, sukaraja, bojong gede, dramaga,

ciawi, megamendung, cisarua, citereup, babakan madang, ciomas, tajurhalang.

• Wilayah Pembangunan Timur terdiri dari 7 kecamatan yaitu kecamatan

gunung putrid, cileungsi, klapanunggal, jonggol, sukamakmur.

Status KesehatanMeningkatknya Angka Harapan Hidup (AHH) memberikan

gambaran kepada kita bahwa salah satu penyebabnya adalah karena

meningkatnya kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Angka Harapan

Hidup di kabupaten Bogor selama periode 2008 – 2012 adalah sebagai

berikut :

Peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) dari tahun ke tahun dapat

dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan upaya kesehatan yang telah

dilakukan di kabupaten Bogor.

TAHUN PRESENTASE

2008 67,68%

2009 67,78%

2010 68,48%

2011 69,15%

2012 69,49%

Situasi Upaya Kesehatan Berdasarkan Pencapaian Indikator MDG’s

Indikator yang mencapai target Target Capaian tahun 2012

Prevalensi Balita Kekurangan Gizi 15,5% 8,31%

Prevalensi Balita Gizi Buruk 3,6% 0,75%

Prevalensi Balita Gizi Kurang 11,9% 7,56%

Tingkat Prevalensi Tuberkulosis Dihentikan, mulai menurun 157 per 100.000

Situasi Derajat Kesehatan Berdasarkan Indikator Pencapaian MDG’s

Indikator yang TIDAK mencapai target

Capaian tahun 2012 Target MDG’s 2015

Angka Kematian Bayi 41,82 per 1000 kelahiran hidup

23 per 1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Anak dan Balita

49 per 1000 kelahiran hidup

32 per 1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Ibu 228 per 100.000 kelahiran hidup

102 per 100.000 kelahiran hidup

Situasi Upaya Kesehatan Berdasarkan Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal

Indikator yang mencapai target

Target Capaian tahun 2012

Cakupan Kunjungan Bayi 90% 93,96%Cakupan Desa/Kelurahan UCI 90% 90,23%

Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapatkan perawatan

100% 100%

Cakupan Peserta KB Aktif 70% 72,35%Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100% 1.580 kasus (100%)

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 jam

100% 100%

Situasi Upaya Kesehatan Berdasarkan Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal

Indikator yang TIDAK mencapai target Target Capaian th 2012Cakupan Pelayanan Anak Balita 90% 72,35%Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 90% 83,09%Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani 75% 68,88%Cakupan pertolongan persalinan oleh tenkes yang memiliki kompetensi kebidanan

87,5% 82,89%

Cakupan pelayanan nifas 87,5% 82,52%Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 75% 4.725 bayi

(27,82%)

Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak BGM usia 6-24 bulan keluarga miskin

100% 93,69%

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

100% 92,48%

Cakupan penemuan penderita diare 100% 93,58%

Cakupan penemuan pneumonia balita 100% 24,95%Cakupan penemuan pasien baru TB BTA (positif) 100% 80,20%

Problem StatementLima masalah ini kami ambil dari data yang indikatornya tidak

mencapai target, capaiannya jauh dari pada tahun 2012, yakni:

1. Angka Kematian Bayi2. Angka Kematian Balita3. Angka Kematian Ibu4. Neonatus dengan komplikasi yang ditangani5. Penemuan Pneumonia balita

Identification Problem dengan Fishbone1. Angka Kematian Bayi

AKB

ManMethod

prematur

Telat penangan

Tk. Prngrtahuan rendah

infeksi

Tenkes krg kompeten

Program yg kurang

Pendapatan rendahAkses

yankes sulit

Machine Material Lingkungan

Alat kes kurang steril

Alkes tidak lengkap

Alat transportasi

susah

Kurang modern

alkes Persediaan fe, dan zat gizi lain

kurang

Informasi kurang

Persediaan obat

terbatas

Sarana kes. Sulit

dijangkau

Budaya perilaku spt jaman dulu

Biaya kesehatan

tinggi

Keadaan geografi terpencil

Percaya dukun

Rekomendasi AKB• Mensosialisasikan program ibu hamil• Mengembangkan program imunisasi• Mengembangkan program-program pencegahan penyakit

menular terutama pada anak-anak, • Mengembangkan program penerangan tentang gizi dan

pemberian makanan sehat untuk anak < 5 tahun• Pemerataan pelayanan kesehatan dan fasilitasnya perlu

lebih ditingkatkan• Perbaikan kondisi ekonomi bila ditingkatkan maka bisa

berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit

• Program Buku KIA

POA AKB

Kegiatan Tujuan Sasaran Biaya Waktu

Sosialisasi Program ibu hamil

Pemberian Fe dan suntikan anti Tetanus

Ibu Hamil 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

3 x seminggu

Pengembangan Program Imunisasi

Pemberian vaksin Anak Bayi sejak baru lahir 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Pengembangan program penyakit menular

Penyuluhan Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Pemerataan Yankes Akses yankes mudah dijangkau

Faskes 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

Cek scr berkala

Pengembangan pemberian makanan sehat dan bergizi

Meningkatkan status kes bayi

Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Perbaikan kondisi ekonomi

Peningkatan pendapatan Orangtua bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

Secara berkala

Program Buku KIA Pemantauan kesehatan bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x sebulan

Identification Problem dengan Fishbone2. Angka Kematian Balita (AKABA)

AKABA

ManMethodDiare, gangguan

pd otak

Telat penangan

Tk. Prngrtahuan rendah

Gizi buruk

Krg perhatian dinkes

Program yg kurang

Infeksi, TB Akses

yankes sulit

Machine Material Lingkungan

Alat kes kurang steril

Alkes tidak lengkap

Alat transportasi

susah

Kurang modern

alkes Kurang asuoan fe, dan zat gizi

lain

Informasi kurang

Persediaan obat

terbatas

Sarana kes. Sulit

dijangkau

Budaya perilkau spt jaman dulu

Biaya kesehatan

tinggi

Keadaan geografi terpencil

Percaya dukun

Rekomendasi AKABA• Mengembangkan program imunisasi• Mengembangkan program penerangan tentang

gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak < 5 tahun

• Pemerataan pelayanan kesehatan dan fasilitasnya perlu lebih ditingkatkan

• Penempatan bidan desa• Pemberdayaan keluarga• Buku KIA

POA AKABA

Kegiatan Tujuan Sasaran Biaya Waktu

Sosialisasi Program ibu hamil

Pemberian Fe dan suntikan anti Tetanus

Ibu Hamil 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

3 x seminggu

Pengembangan Program Imunisasi

Pemberian vaksin Anak Bayi sejak baru lahir 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Pengembangan program penyakit menular

Penyuluhan Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Pemerataan Yankes Akses yankes mudah dijangkau

Faskes 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

Cek scr berkala

Pengembangan pemberian makanan sehat dan bergizi

Meningkatkan status kes bayi

Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Perbaikan kondisi ekonomi

Peningkatan pendapatan Orangtua bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

Secara berkala

Program Buku KIA Pemantauan kesehatan bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x sebulan

Identification Problem dengan Fishbone3. Angka Kematian Ibu

AKI

ManMethod

Kurang gizi

Telat penangan

Tk. Prngrtahuan ibu rendah saat

hamilKehamilan, persalinan,

nifas

Krg perhatian dinkes

Terlambat dirujuk

Pendarahan Akses

yankes sulit

Machine Material Lingkungan

Alat kes kurang steril

Alkes tidak lengkap

Alat transportasi

susah

Kurang modern

alkes Kurang asuoan fe, dan zat gizi

lain

Informasi kurang

Persediaan obat

terbatas

Sarana kes. Sulit

dijangkau

Budaya perilkau spt jaman dulu

Biaya kesehatan

tinggi

Keadaan geografi terpencil

Percaya dukun

Rekomendasi AKI• Program ibu hamil• Sosialisasi tentang kesehatan ibu hamil• Perbaikan kondisi ekonomi bila ditingkatkan maka

bisa berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit

• Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

• Buku KIA• Penempatan bidan desa• Pelatihan dukun terampil

POA AKIKegiatan Tujuan Sasaran Biaya Waktu

Sosialisasi Program ibu hamil

Pemberian Fe dan suntikan anti Tetanus

Ibu Hamil 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

3 x seminggu

Desa siaga Kesiapan Suami, keluarga, teteangga

Suami, keluarga, teteangga

1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x bulan

Pengembangan program penyakit menular

Penyuluhan Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Pemerataan Yankes Akses yankes mudah dijangkau

Faskes 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

Cek scr berkala

Pengembangan pemberian makanan sehat dan bergizi

Meningkatkan status kes bayi

Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

P4K Pemantauan kes ibu hamil Ibu hamil 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

Setiap kunjungan

Program Buku KIA Pemantauan kesehatan bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x sebulan

Penempatan bidan desa Adanya Tenaga medis bidan 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

Setiap desa

Pelatihan dukun terampil Turunnya komplikasi Dukun/paraji 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x sebulan

Identification Problem dengan Fishbone4. Neonatus dg komplikasi yang ditangani

Neonatus Komplikasi yang

ditangani

ManMethodPengetahuan masy kurang

Telat penangan

Tenkes kurang kompoten

Kurang informasi

Krg perhatian dinkes

Program yg kurang

Pendapatan rendahAkses

yankes sulit

Machine Material Lingkungan

Alat kes kurang steril

Alkes tidak lengkap

Alat transportasi

susah

Kurang modern

alkes Kurang asuoan fe, dan zat gizi

lain

Informasi kurang

Persediaan obat

terbatas

Sarana kes. Sulit

dijangkau

Budaya perilkau spt jaman dulu

Biaya kesehatan

tinggi

Keadaan geografi terpencil

Percaya dukun

Rekomendasi Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani

• Mensosialisasikan program ibu hamil• Mengembangkan program penerangan tentang

gizi dan pemberian makanan sehat untuk ibu hamil

• Pemerataan pelayanan kesehatan dan fasilitasnya perlu lebih ditingkatkan

• Perbaikan kondisi ekonomi bila ditingkatkan maka bisa berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit

• Sosialisasi penangan persalinan

POA Neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Kegiatan Tujuan Sasaran Biaya Waktu

Sosialisasi Program ibu hamil

Pemberian Fe dan suntikan anti Tetanus

Ibu Hamil 1. APBD2. APBN3. Swadaya

masyarakat

3 x seminggu

Pengembangan Program Imunisasi

Pemberian vaksin Anak Bayi sejak baru lahir

1. APBD2. APBN3. Swadaya

masyarakat

1 x seminggu

Pengembangan program penyakit menular

Penyuluhan Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya

masyarakat

1 x seminggu

Pemerataan Yankes Akses yankes mudah dijangkau

Faskes 1. APBD2. APBN3. Swadaya

masyarakat

Cek scr berkala

Pengembangan pemberian makanan sehat dan bergizi

Meningkatkan status kes bayi

Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya

masyarakat

1 x seminggu

Perbaikan kondisi ekonomi

Peningkatan pendapatan

Orangtua bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya

masyarakat

Secara berkala

Identification Problem dengan Fishbone5. Pneumonia Balita

Pneumonia Balita

ManMethodmasy. Kurang

kesadaran akan kes

Telat penangan

Tk. Prngrtahuan rendah

Jumlah &Tenkes krg

berkompeten

Krg perhatian dinkes

Program yg kurang

Pendapatan rendahAkses

yankes sulit

Machine Material Lingkungan

Alat kes kurang steril

Alkes tidak lengkap

Alat transportasi

susah

Kurang modern

alkes Kurang asuoan fe, dan zat gizi

lain

Informasi kurang

Persediaan obat

terbatas

Sarana kes. Sulit

dijangkau

Budaya perilkau spt jaman dulu

Biaya kesehatan

tinggi

Keadaan geografi terpencil

Percaya dukun

Rekomendasi Pneumonia Balita• Mengembangkan program imunisasi DPT dan Campak– proporsi

menurunkan kematian pneumonia• Mengembangkan program-program pencegahan penyakit menular

terutama pada anak-anak, • Mengembangkan program penerangan tentang gizi dan pemberian

makanan sehat untuk anak < 5 tahun• Pemerataan pelayanan kesehatan dan fasilitasnya perlu lebih

ditingkatkan• Perbaikan kondisi ekonomi bila ditingkatkan maka bisa berkontribusi

melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit

• Pemberian vaksin Hib dan vaksin pneumokokus• Sosialisasi pemberian ASI Ekslusif• Penghindaran pajanan asap rokok, asap dapur• Perbaikan lingkungan hidup

POA Pneumonia BalitaKegiatan Tujuan Sasaran Biaya Waktu

Pengembangan Program Imunisasi DPT dan Campak

Pemberian vaksin Anak Bayi sejak baru lahir 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Pengembangan program penyakit menular

Penyuluhan Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Sosialisasi pemberian ASI Ekslusif

Cakupan pemberian ASI 0-6bulan

Ibu balita 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x bulan

Pengembangan pemberian makanan sehat dan bergizi

Meningkatkan status kes bayi

Bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Perbaikan kondisi ekonomi

Peningkatan pendapatan Orangt ua bayi 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

Secara berkala

Pemberian vaksin Hib dan pneumokokus

Pencegahan pneumonia Balita 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x 3bulan

Program sosialisasi asap rokok dan asap dapur

Penghindaran pajanan asap rokok dan asap

Orang tua balita 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x 3bulan

Kerja bakti Pembersihan lingkungan masyarakat 1. APBD2. APBN3. Swadaya masyarakat

1 x seminggu

Terima Kasih