analisis program dan anggaran kemiskinan...
TRANSCRIPT
ANALISIS ANGGARAN KEMISKINAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 – 2016
BAB IPENDAHULUAN
Jumlah Kepala Keluarga (KK) Miskin di Kabupaten Bantul (selanjutnya disebut Bantul) Tahun 2011 menunjukkan angka 40.321 KK atau 15,7%, dengan usia produktif 22,5%. Indikator kemiskinan Bantul menggunakan 3 (tiga) dimensi yaitu dimensi ekonomi, sosial dan fisik. Detail indikator kemiskinan di Bantul, dapat dilihat dalam Tabel.1 dibawah ini :
Tabel.1Indikator Kemiskinan di Bantul
Dengan indikator kemiskinan tersebut, Bantul berupaya menyusun data kemiskinan yang sesuai dengan indikator lokal. Jika dilihat dari program penanggulangan kemiskinan, cukup banyak alokasi anggaran untuk program penanggulangan kemiskinan baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Propinsi maupun APBD Kabupaten. Berdasarkan dokumen Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kabupaten Bantul 2012 - 2015, program penanggulangan kemiskinan 2007 - 2011 sangat beragam.
Program tersebut dibagi menjadi 3 kluster yaitu berbasis rumah tangga, berbasis komunitas, dan berbasis usaha mikro dan kecil. Penulis mencoba melakukan penyandingan data sumber dana untuk setiap program dari ketiga kluster tersebut sebagaimana tercantum dalam Tabel.3 dibawah ini :
Tabel.3Program dan Anggaran Penanggulangan Kemiskinan 2007 – 2011
1
Program APBN APBD Propinsi APBD kabupaten1. Kluster Program Penanggulangan Terpadu Berbasis Rumah Tangga
a. Program Keluarga Harapan (PKH)
Rp 9.398.680.000
b. Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) PKH30 kelompok
@Rp 30.000.000 @Rp 10.000.000
c. Program Beras untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin)
Rp 32.900.000.000
Rp 323.035.000
d. Program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas)
Rp 2.865.000.000
Rp 1.044.000.000
e. Bantuan Subsidi Pelayanan Kesehatan (Bayankes)
Rp 3.650.000.000
f. Program Bantuan Pendidikan Rp 4.500.000.000
g. Program Beasiswa Miskin dan BOS
Rp 28.700.000.000 untuk 72.300 anak
Rp 2.130.000.000 untuk SDRp 987.000.000 untuk SMP
h. Beasiswa Siswa Miskin (BSM) Rp 1.926.000.000 untuk SDRp 677.600.000 untuk SMP
i. Beasiswa Bakat dan Prestasi Rp120.000.000 untuk 167 anak, @Rp 720.000
j. Beasiswa Retrievel Tahun 2011 tidak ada
k. Beasiswa SMP terbuka Rp 111.650.0002. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Komunitas
a. PNPM Mandiri Pedesaan Rp 2.766.000.000(2008 - 2011)
b. PNPM Mandiri Perkotaan Rp 4.905.000.000(2008 - 2011)
c. PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan
Rp 750.000.000(2010)
d. PNPM Mandiri Bidang Pertanian (PUAP)
Rp 7.500.000.000(2008 - 2011)
e. PNPM Mandiri Wisata Rp.1.700.000.000(2009 - 2011)
f. PNPM Mandiri PAKET Rp 7.500.000.000 (2008 - 2011)
g. PNPM Penataan Lingkungan berbasis Komunitas
Rp 1.000.000.000 per desa untuk 11 Desa
3. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Usaha Mikro dan Kecila. Program Pengembangan Rp190.000.000
2
Industri Kecil dan Menengahb. Program Kemitraan Bina
LingkunganRp 3.500.000.000 (2011) dari Bank Mandiri
c. Program Hibah Kementrian Koperasi dan UMKM
Rp 1.000.000.000
4. Program Penanggulangan Kemiskinan Inisiatif Daeraha. Bantuan Sosial
KemasyarakatanRp 3.150.000.000
b. Bantuan Pengembangan Usaha bagi Keluarga Miskin
Rp 1.500.000.000
c. Bantuan Modal bagi Pedagang Tradisional
Rp 1.190.000.000
d. Bantuan Cacat Korban Gempa
Rp 20.000.000
e. Bantuan Modal bagi Lansia Potensial
Rp 50.000.000(2010)
f. Pemberdayaan Fakir Miskin (KUBE)
@Rp 7.500.000 90 kelompok
g. Penguatan Modal bagi Fakir Miskin
@ Rp 30.000.000 30 kelompok
h. Modal bagi Keluarga Miskin (Gakin)
Rp 358.000.000
i. Fasilitasi Anak Yatimj. Bantuan Operasional
Posyanduk. PMTAS
Berdasarkan data dari dokumen OPD Bantul 2012 - 2015, strategi yang untuk mengoptimalisasi anggaran daerah, antara lain :
1. Perlindungan sosial. 2. Penciptaan peluang berusaha.3. Peningkatan sumberdaya manusia.4. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat.5. Penataan kemitraan global.
Sementara itu, strategi khusus yang dilakukan untuk memaksimalkan penanggulangan kemiskinan adalah :
1. Revitalisasi dan replikasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) sampai tingkat dusun.
2. Penguatan pendidikan mental keluarga miskin.3. Memperkuat jejaring dengan berbagai pihak.4. Supervisi, monitoring, dan OPD secara intensif dalam implementasi program
penanggulangan kemiskinan.5. Mendorong dan mendukung pengembangan pelembagaan partisipasi publik.6. Melindungi masyarakat dengan penyediaan pelayanan hak dasar yang memadai.7. Memperbaiki manajemen pengelolaan keuangan pemerintah.8. Meningkatkan kesetiakawanan nasional.
Strategi program yang dilakukan untuk periode Tahun 2012 – 2015, antara lain :1. Validasi data KK miskin dan penguatan sistem monitoring evaluasi (monev)
penanggulangan kemiskinan.2. Program pengurangan beban hidup keluarga miskin.3. Pemberdayaan KK miskin.4. Sosialisasi peraturan tentang penanggulangan kemiskinan.
3
Bantul kemudian menyusun perencanaan penanggulangan kemiskinan 2012 - 2015, dengan membagi ke dalam 4 kluster, yaitu:
1. Perlindungan sosial.2. Perluasan kesempatan.3. Peningkatan sumberdaya manusia.4. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat.
Target penurunan kemiskinan Bantul :
Tahun IKemiskinan 13%
Tahun IIKemiskinan 11%
Tahun IIIKemiskinan 9%
4
BAB II
ANALISIS PROGRAM DAN ANGGARAN KEMISKINAN
A. Latar Belakang Melakukan Analisis Program dan Angagran Penanggulangan Kemiskinan
Dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir, IDEA Yogyakarta bekerjasama dengan jejaring Strategic Alliance for Prosperity Achievement (SAPA) dan didukung oleh Ford Foundation melakukan penguatan program penanggulangan kemiskinan di DIY. Program meliputi penguatan TKPKD, pembuatan Sistem Satu Data Kemiskinan, mendorong Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan, Sistem Informasi Desa, Audit Sosial, Open Data Anggaran Kemiskinan, dan lain-lain. Secara berkala, IDEA Yogyakarta melakukan analisis anggaran program penanggulangan kemiskinan yaitu setiap 5 (lima) tahun. Pada tahun 2010, IDEA Yogyakarta melakukan kajian kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul. Tahun 2016, IDEA Yogyakarta juga melakukan studi Indeks Penganggaran Lokal, dengan melihat aspek kesetaraan terkait dengan penanggulangan kemiskinan di 4 (empat) kabupaten di DIY.
Dalam rangka mengetahui apakah ada perubahan selama kurun waktu lebih dari 6 (enam) tahun terkait angagran penanggulangan kemiskinan, IDEA Yogyakarta melakukan analisis program dan anggaran penanggulangan kemiskinan dengan metode sebagai berikut :
Data - data yang dikumpulkan, meliputi :
1. Data Dokumen Perencanaan Daerah (Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah/ RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah/ RKPD).
2. Data Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender.3. Data Testimoni Warga terkait Program Penanggulangan Kemiskinan, misalnya Hasil
Audit Sosial Program Penanggulangan Kemiskinan.4. Data OPD Kabupaten Bantul 2012 – 2015.5. Data APBD Kabupaten Bantul 2014 – 2016.
Proses Analisis
5
I. Pengumpulan DataII. Pemilahan DataIII. Analisis DataIV. Penulisan Akhir Hasil Telaah Kebijakan
B. Sistematika Penulisan Analisis Program dan Anggaran Kemiskinan
Analisis ini meliputi analisis pendapatan, belanja, belanja urusan, dan belanja program penanggulangan kemiskinan. Untuk lebih detilnya, dapat dilihat dibawah ini :1) Analisis Anggaran Pendapatan Daerah, dilakukan untuk melihat dari
sektor mana saja pendapatan daerah didapatkan dan sektor apa yang menjadi penyumbang terbesar pendapatan suatu daerah.
2) Analisis Anggaran Belanja Umum, dilakukan untuk melihat penggunaan anggaran belanja umum digunakan untuk membiayai kebutuhan masyarakat atau aparat pemerintah.
3) Analisis Anggaran Belanja Urusan, dilakukan untuk melihat sejauhmana pengelolaan dan penggunaan anggaran belanja per urusan dapat menyelesaikan persoalan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
4) Analisis Belanja Program Penanggulangan Kemiskinan, berdasarkan bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
Dari keempat aspek anggaran tersebut, akan diukur sejauhmana keberpihakan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dalam memenuhi hak - hak dasar warga masyarakat, khususnya masyarakat miskin.
1. Analisis Pendapatan
Komponen 2014 % 2015 % 2016 %PENDAPATAN 1.733.247.144.497,7
8 1.857.098.630.926
,18 2.077.645.141.978
,60 PENDAPATAN ASLI DAERAH
288.038.728.992,34 17% 312.419.913.746,54
17% 349.492.789.755,00
17%
Pendapatan Pajak Daerah
0% 85.000.100.000,00 5% 104.668.270.000,00
5%
Hasil Retribusi Daerah 0% 26.774.227.400,00 1% 21.918.541.400,00 1%Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
0% 16.049.617.546,54 1% 19.314.676.071,00 1%
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
0% 184.595.968.800,00
10% 203.591.302.284,00
10%
6
Data Kemiskinan BantulAnalisis Anggaran Penanggulangan KemiskinanMembandingkan antara Kebijakan OPD dan Kebijakan AnggaranKesimpulan dan Rekomendasi
DANA PERIMBANGAN 1.042.578.600.994,00
60% 1.037.859.454.842,00
56% 1.152.588.359.000,00
55%
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
32.412.042.994,00
2% 33.905.757.842,00 2% 33.336.934.000,00 2%
Dana Alokasi Umum 949.252.188.000,00 91% 942.850.827.000,00
91% 999.814.365.000,00
87%
Dana Alokasi Khusus 60.914.370.000,00 4% 61.102.870.000,00 3% 119.437.060.000,00
6%
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
402.629.814.511,44 23% 506.819.262.337,64
27% 575.563.993.223,60
28%
Pendapatan Hibah 1.877.580.000,00 0% 1.000.000.000,00 0% 6.250.000.000,00 0%Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
83.287.001.711,44 5% 118.063.633.375,64
6% 122.724.051.143,60
6%
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
285.847.270.000,00 16% 349.048.100.962,00
19% 422.912.142.080,00
20%
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
31.617.962.800,00 2% 38.707.528.000,00 2% 23.677.800.000,00 1%
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir (2014 – 2016), tren pendapatan daerah Bantul selalu meningkat. Pun demikian halnya dengan PAD dalam tiga tahun terakhir, meningkat lebih dari 60 milyar. Pos dana perimbangan masih diatas 50%, yang mengindikasikan kemampuan fiskal Pemkab Bantul, masih dependen terhadap kucuran fiskal pemerintah pusat.
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
1,001,000,000
3,027,200,000
484,000,000
2,310,000,000
22,000,000,000
79,200,000
181,500,000
2,200,000
385,000,000
22,869,000,000
32,661,000,000
16,049,617,547
1,150,000,000
4,250,000,000
500,000,000
2,500,000,000
25,200,000,000
87,120,000
199,650,000
1,500,000
450,000,000
26,580,000,000
43,750,000,000
19,314,676,071
2016 2015 2014
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan (BPHTP), dan Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU); merupakan penyumbang PAD Bantul. BPHTP
7
memberikan kontribusi yang cukup besar. Tahun 2015, kontribusi BPHTB terhadap PAD sebesar 32 milyar, dan di tahun selanjutnya, angka kontribusi ini meningkat signifikan menjadi 43 milyar. Kenyataan ini mengindikasikan adanya kenaikan harga tanah dan bangunan di Bantul, sebagai implikasi dari pertumbuhan perumahan dan industri di Bantul. Adapun yang perlu diantisipasi dari pertumbuhan perumahan dan industri di Bantul adalah mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan dan tidak hanya mengejar peningkatan PAD semata, melainkan memperhatikan pembangunan berkelanjutan.
2. Analisis Belanja
BELANJA 1.901.355.826.511,47
1.979.120.891.883,18
2.223.664.634.415,72
BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.103.697.182.625,47
58%
1.239.821.811.956,18
63%
1.360.241.955.325,72
61%
Belanja Pegawai 1.008.895.356.969,00
91%
1.043.905.676.093,00
84%
1.117.661.233.118,00
82%
Belanja Hibah 10.500.000,00 0% 26.331.000.000,00 2% 13.035.929.500,00 1%Belanja Bantuan Sosial 8.952.744.000,00 1% 19.391.950.000,00 2% 5.508.550.000,00 0%Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
12.969.925.000,00 1% 11.177.432.740,00 1% 12.664.759.430,00 1%
Belanja Bantuan Keuangan kpd Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
59.939.587.100,00 5% 134.931.464.962,00 11%
195.731.577.000,00 14%
Belanja Tidak Terduga 12.929.069.556,47 1% 4.084.288.161,18 0% 15.639.906.277,72 1%BELANJA LANGSUNG 797.658.643.886,00 42
%739.299.079.927,00 37
%863.422.679.090,00 39
%Belanja Pegawai 119.076.607.317,00 15
%53.795.711.815,00 7% 55.856.375.700,00 6%
Belanja Barang dan Jasa 348.815.942.641,00 44%
392.007.276.437,00 53%
468.612.655.318,00 54%
Belanja Modal 329.766.093.928,00 41%
293.496.091.675,00 40%
338.953.648.072,00 39%
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
Belanja Tidak Langsung (BTL) di Bantul sekitar 60% dari total belanja APBD. Jika dilihat dari nominal rupiah, besarannya meningkat lebih dari 100 milyar, terhitung dari tahun 2015 ke 2016. Meskipun begitu, masyarakat harus terus mendorong agar Belanja Langsung (BL) lebih besar dari BTL, sehingga anggaran benar – benar diperuntukkan untuk masyarakat.
8
3. Belanja Langsung per Urusan
EKONOMI
LINGKUNGAN HIDUP
PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
KESEHATAN
PARIWISATA DAN BUDAYA
PENDIDIKAN
PERLINDUNGAN SOSIAL
62,757,353,693.00
19,474,683,960.00
182,609,348,380.00
249,663,998,430.00
4,004,989,000.00
93,199,951,953.00
3,039,686,200.00
79,898,635,455.00
18,153,581,900.00
209,814,495,700.00
305,776,444,696.00
12,790,050,100.00
98,868,019,175.00
8,582,027,850.00
Belanja Langsung per Urusan
2016 2015
Belanja langsung per urusan, didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh Pemkab Bantul. Di dalam dokumen APBD, telah dipilah menjadi 7 urusan. Urusan ekonomi terdiri dari Perhubungan, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Penanaman Modal, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pertanian, Kehutanan, Energi dan Sumberdaya Mineral, Kelautan dan Perikanan, Perdagangan, Perindustrian, Transmigrasi. Urusan pendidikan terdiri dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, serta Perpustakaan. Urusan pariwisata dan budaya terdiri dari Dinas Pariwisata dan Budaya. Urusan kesehatan terdiri dari Dinas Kesehatan, serta Badan Keluarga Berencana dan Sejahtera. Sementara itu, perumahan dan fasilitas umum terdiri dari Perumahan dan Fasilitas Umum. Adapun lingkungan hidup terdiri dari Penataan Ruang, Lingkungan Hidup, dan Pertanahan. Belanja perlindungan sosial terdiri dari Kantor Catatan Sipil, Dinas Sosial, dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dari belanja per urusan tersebut, belum dipilah belanja yang dikhususkan untuk program penanggulangan kemiskinan.
Adapun belanja urusan kesehatan menempati posisi belanja tertinggi, yakni sebesar 305 milyar; dibandingkan dengan belanja urusan lainnya.
4. Analisis Belanja Kemiskinan
Berdasarkan dokumen perencanaan penanggulangan kemiskinan Bantul 2012 - 2015, program penanggulangan kemiskinan dibagi ke dalam 4 (empat) kluster, yaitu :
1. Perlindungan sosial.2. Perluasan kesempatan.3. Peningkatan sumberdaya manusia.4. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat.
Belanja urusan pendidikan dapat dimasukan ke dalam kluster ketiga, yaitu peningkatan sumberdaya manusia. Apabila dilihat dari belanja pendidikan pada Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) dan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof), Program Wajib Belajar (Wajar) 9 Tahun masih menjadi program andalan. Adapun Program PAUD
9
mendapatkan alokasi anggaran cukup besar, yakni 26,6 milyar, lalu Program Pendidikan Menengah mendapatkan alokasi anggaran 16 milyar (2016). Yang perlu dicatat dari analisis anggaran pendidikan adalah memastikan apakah anak usia sekolah dari KK miskin mendapatkan akses pendidikan yang memadai? Seringkali yang terjadi adalah siswa usia sekolah dari KK miskin bersekolah di swasta, dan berakhir dengan kesulitan membayar sekolah. Pada saat kelulusan, sebagian besar siswa miskin ini tidak dapat membawa ijazah dikarenakan belum melunasi biaya pendidikan. Di Bantul sendiri, masih ada ribuan ijazah sekolah yang tidak diambil oleh KK miskin dikarenakan problematika biaya pendidikan. Problematika biaya pendidikan siswa miskin ini sudah selayaknya ditanggapi serius oleh Pemkab Bantul dengan program penanggulangan kemiskinan di sektor pendidikan, guna menjamin terpenuhinya hak dasar warganegara terhadap akses pendidikan yang layak.
a. Belanja Pendidikan
Dinas Pendidikan Dasar 2014 2015 2016Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Rp 61.929.193.574,00
Rp 44.162.074.800 Rp 36.675.720.875
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Rp 592.050.000,00 Rp 1.755.731.500 Rp 2.670.891.100
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp 3.844.475.000 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Rp 620.400.500,00 Rp 829.355.500 Rp 543.044.250
Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal
Program Pendidikan Anak Usia Dini Rp 1.321.562.500,00
Rp 10.983.281.000 Rp 26.633.850.000
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Rp 161.700.000,00 Rp 173.777.000 Rp 172.037.000
Program Pendidikan Menengah Rp 39.854.191.051,00
Rp 29.221.173.150 Rp 16.985.645.000
Program Pendidikan Non Formal Rp 7.073.165.000,00
Rp 350.635.000 Rp 325.161.000
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Rp 190.055.000,00 Rp 260.292.003 Rp 578.890.000
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Rp 2.023.490.052,00
Rp 1.861.870.600 Rp 1.478.330.000
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Rp 24.130.000
Total Rp 113.765.807.677,00
Rp 93.442.665.553
Rp 86.087.699.225
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
b. Belanja Kesehatan
Belanja kesehatan untuk Program Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Miskin oleh Pemkab Bantul dialokasikan sebesar 15,2 milyar setiap tahunnya. Perihal ini penting untuk memastikan apakah program pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dapat dirasakan manfaatnya oleh warga. Padahal dalam kenyataannya, masih banyak aduan - aduan yang terkait pelayanan kesehatan yang buruk bagi warganegara miskin, misalnya : mobil Ambulans yang tidak boleh dipakai; masih banyak warganegara miskin yang ditelantarkan oleh pihak rumah sakit; warganegara miskin akan melakukan operasi katarak namun karena tidak mempunyai jaminan kesehatan maka operasi katarak tidak dapat dilakukan, padahal penyakitnya sudah cukup parah. Dokter mengatakan, operasi mandiri
10
tanpa jaminan kesehatan akan menelan biaya sekitar 5 - 8 Juta. Kondisi ini tentu memberatkan bagi warganegara miskin.
Ketidaktahuan informasi, yang diperparah dengan minimnya akses pengetahuan warganegara miskin, menjadikan beban mereka bertambah. Kenyataan ini harus menjadi perhatian serius oleh Pemkab Bantul, dan harus segera diselesaikan oleh penyedia pelayanan kesehatan. Besaran alokasi anggaran yang besar sudah seharusnya berimplikasi positif terhadap pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas bagi warganegara miskin.
Program - program pencegahan kesehatan ternyata mendapatkan alokasi anggaran yang cukup besar. Pada 2016, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat mendapatkan kucuran anggaran sebesar 3,7 milyar, Program Upaya Kesehatan Masyarakat 57,4 milyar, lalu Biaya untuk Sarana dan Prasarana Kesehatan mendapatkan alokasi anggaran sebesar 30,5 milyar, kemudian Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 4,8 milyar (meningkat signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 130 juta). Kondisi ini seharusnya berbanding lurus dengan kondisi kesehatan di masyarakat yang semakin baik. Namun kenyataannya, kondisi berkebalikannya yang justru terjadi. Masih banyak warganegara miskin yang belum terdata, serta masih banyak pelayanan kesehatan yang kurang berkualitas.
Dinas Kesehatan
Program 2014 2015 2016Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Rp 5.642.391.743 Rp 21.718.500 Rp 9.052.012.000
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rp 10.343.244.411
Rp 47.524.318.000
Rp 57.425.788.716
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Rp 163.850.000 Rp 116.125.000 Rp 100.800.000
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Rp 1.899.400.000 Rp 5.172.969.850 Rp 3.713.390.000
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp 797.340.000 Rp 741.645.000 Rp 709.339.000 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Rp 352.160.000 Rp 189.145.000 Rp 301.345.000
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Rp 547.812.000 Rp 914.611.000 Rp 630.640.000
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Rp 97.860.000 Rp 93.450.000 Rp 700.276.000
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Rp 15.219.000.000
Rp 15.219.000.000
Rp 15.219.000.000
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskemas Pembantu dan Jaringannya
Rp 11.171.109.150 Rp 30.532.275.000
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rp 39.403.158.500 Rp 464.768.350 Rp 413.112.500
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Rp 30.000.000 Rp 33.100.000 Rp 33.100.000
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Rp 288.210.000 Rp 207.195.000 Rp 18.595.000
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Rp 130.400.000 Rp 130.280.000 Rp 4.880.894.080
Program Peningkatan Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Rp 10.000.000 Rp 98.192.000 Rp 108.000.000
Total Rp 74.924.826.654
Rp 82.097.626.850
Rp 123.838.567.296
11
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
c. Belanja Ekonomi
Belanja ekonomi berasal dari pelbagai OPD dengan program - proram yang beragam, baik berbasis individu maupun pemberdayaan untuk kelompok atau komunitas. Apabila dilihat dari kluster kedua terkait perluasan kesempatan, terutama perluasan kesempatan kerja; banyak program kerja yang sudah sudah disusun dan diberikan alokasi anggaran, misalnya Program Peningkatan Kesempatan Kerja, Penempatan Tenaga Kerja, Transmigrasi Regional dan Program Perluasan Kerja. Program ini cenderung mendorong masyarakat untuk bekerja di sektor formal atau industri.
Di Dinas Perdagangan dan Koperasi, serta Bidang Kerjasama dan Pengembangan Potensi Daerah, Pemkab Bantul menganggarkan untuk Pemberdayaan UMKM. Misalnya, Program Pengembangan IPTEK di sektor UMKM, Program Promosi dan Pengembangan Investasi, Pengembangan Sentra - Sentra Industri Potensial. Yang perlu menjadi catatan disini adalah memastikan apakah program - program tersebut di monev dengan baik, sehingga dari sisi keluaran berkontribusi positif untuk penanggulangan kemiskinan.
Prog
ram
pen
cipta
an ik
lim u
saha
Us
aha
Kecil
Men
enga
h ya
ng k
on-du
ksif
Prog
ram
pen
ingk
atan
kap
asita
s ip
tek
siste
m p
rodu
ksi
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Pro
mos
i dan
Ke
rjasa
ma
Inve
stas
i
Prog
ram
per
lindu
ngan
kon
sum
en
dan
peng
aman
an p
erda
gang
an
Prog
ram
pen
gem
bang
an in
dust
ri ke
cil d
an m
enen
gah
Prog
ram
Pen
gem
bang
an
Kew
iraus
ahaa
n da
n Ke
ungg
ulan
Ko
mpe
titif U
saha
Kec
il M
enen
gah
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Iklim
Inve
stas
i da
n Re
alisa
si In
vest
asi
Prog
ram
Pen
gem
bang
an S
istem
Pe
nduk
ung
Usah
a Ba
gi U
saha
Mik
ro
Kecil
Men
enga
hPr
ogra
m p
enin
gkat
an d
an
peng
emba
ngan
eks
por
Prog
ram
pen
ataa
n st
rukt
ur in
dust
ri
Prog
ram
pen
ingk
atan
efis
iens
i pe
rdag
anga
n da
lam
neg
eri
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Kua
litas
Ke
lem
baga
an K
oper
asi
Prog
ram
pem
bina
an p
edag
ang
kaki
l-im
a da
n as
onga
n
Prog
ram
pen
gem
bang
an se
ntra
-sen-
tra
indu
stri
pote
nsia
l
Prog
ram
pem
bang
unan
infr
astr
uk-tu
r per
desa
an
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
12
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ket
ahan
an P
anga
n Pe
r-
tani
an /
Perk
ebun
an
Prog
ram
reha
bilit
asi h
utan
dan
laha
n
Prog
ram
pen
ingk
atan
pem
asar
an h
asil
prod
uksi
pert
ania
n/pe
rkeb
unan
Prog
ram
pen
ingk
atan
pen
erap
an te
knol
ogi p
er-ta
nian
/per
kebu
nan
Prog
ram
pen
ingk
atan
pro
duks
i pe
rtan
ian/
perk
ebun
anPr
ogra
m p
ence
gaha
n da
n pe
nang
gula
ngan
pe
nyak
it te
rnak
Prog
ram
pen
ingk
atan
pro
duks
i has
il pe
tern
akan
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Kes
ejah
tera
an P
etan
i
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ket
ahan
an P
anga
n Pe
r-
tani
an /
Perk
ebun
an
Prog
ram
reha
bilit
asi h
utan
dan
laha
n
Prog
ram
pen
ingk
atan
pem
asar
an h
asil
prod
uksi
pert
ania
n/pe
rkeb
unan
Prog
ram
pem
berd
ayaa
n pe
nyul
uh
pert
ania
n/pe
rkeb
unan
lapa
ngan
Prog
ram
pem
berd
ayaa
n ek
onom
i mas
yara
kat
pesis
irPr
ogra
m p
embe
rday
aan
mas
yara
kat d
alam
pen-
gaw
asan
dan
pen
gend
alia
n su
mbe
rday
a ke
laut
anPr
ogra
m p
enin
gkat
an k
egia
tan
buda
ya k
elau
tan
dan
waw
asan
mar
itim
kep
ada
mas
yara
kat
Prog
ram
pen
gem
bang
an b
udid
aya
perik
anan
Prog
ram
pen
gem
bang
an p
erik
anan
tang
kap
Prog
ram
pen
gem
bang
an si
stem
pen
yulu
han
perik
anan
Prog
ram
Opti
mal
isasi
peng
elol
aan
dan
pem
asar
an p
rodu
ksi p
erik
anan
Prog
ram
pen
gem
bang
an k
awas
an b
udid
aya
laut
, ai
r pay
au d
an a
ir ta
war
Prog
ram
Pen
gem
bang
an T
ekno
logi
Kel
auta
n da
n Pe
rikan
anPr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Sar
ana
Pras
aran
a da
n Ke
lem
baga
an K
elau
tan
Perik
anan
Disperhut badan ketahanan pangan dan penyuluhan
Kelautan dan Perikanan
Dinas Pertanian dan Kehutanan, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Kelautan & Perikanan
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Keb
erda
yaan
M
asya
raka
t Per
desa
anPr
ogra
m p
enge
mba
ngan
lem
baga
ek
onom
i ped
esaa
nPr
ogra
m p
enin
gkat
an p
artis
ipas
i m
asya
raka
t dal
am m
emba
ngun
des
aPr
ogra
m p
enin
gkat
an p
eran
per
empu
an
di p
erde
saan
Prog
ram
Pem
berd
ayaa
n Pe
rem
puan
Prog
ram
Per
baik
an G
izi M
asya
raka
t
Prog
ram
pen
ingk
atan
pel
ayan
an k
e-se
hata
n an
ak b
alita
Prog
ram
pem
bang
unan
infr
astr
uktu
r pe
rdes
aan
Prog
ram
pem
bina
an d
an p
enge
mba
ngan
bi
dang
ket
enag
alist
rikan
Prog
ram
Pen
gem
bang
an d
an P
enge
lo-la
an Ja
ringa
n Iri
gasi,
Raw
a da
n Ja
ringa
n Pe
ngai
ran
lain
nya
Prog
ram
Pen
gem
bang
an, P
enge
lola
an,
dan
Kons
erva
si Su
ngai
, Dan
au d
an
Sum
ber D
aya
Air L
ainn
yaPr
ogra
m P
enge
ndal
ian
Banj
ir
Prog
ram
pen
cipta
an ik
lim u
saha
Usa
ha
Kecil
Men
enga
h ya
ng k
ondu
ksif
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ket
ahan
an P
anga
n Pe
rtan
ian
/ Per
kebu
nan
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Pro
mos
i dan
Ker-
jasa
ma
Inve
stas
i
Prog
ram
Ker
jasa
ma
Pem
bang
unan
Prog
ram
Pen
gem
bang
an K
ewira
usah
aan
dan
Keun
ggul
an K
ompe
titif U
saha
Kec
il M
enen
gah
Prog
ram
Pen
gem
bang
an S
istem
Pen-
duku
ng U
saha
Bag
i Usa
ha M
ikro
Kec
il M
enen
gah
Prog
ram
pen
gem
bang
an p
erik
anan
ta
ngka
p
Kantor pemdes Dinas Sumber daya air
Bagian Kerjasama dan Pengembangan Potensi Daerah
Kantor Pemerintah Desa, Dinas Sumberdaya Air Bagian Kerjasama dan Pengembangan Potensi
Daerah
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
13
2,015 2,016
97,196,166
,838
109,984,48
1,950
Belanja Penanggulangan Kemiskinan Bidang Ekonomi
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
Belanja penanggulangan kemiskinan di bidang ekonomi, dari 2015 ke 2016, mengalami peningkatan lebih dari 10 milyar. Kondisi ini perlu digarisbawahi, mengingat Pemkab Bantul berupaya mengurangi angka kemiskinan sebesar 2% per tahunnya. Meskipun begitu, tidak ada data yang menunjukkan apakah target pengurangan angka kemiskinan 2% per tahun tersebut, telah tercapai.
d. Belanja Perlindungan Sosial
Belanja perlindungan sosial ini berasal dari Dinas Sosial dan Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana. Belanja perlindungan sosial ini digunakan untuk pelbagai program perlindungan sosial yang ada di Dinas Sosial. Alokasi anggaran untuk Dinas Sosial Bantul sebesar 4,1 milyar (2016), sementara alokasi untuk Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana sebesar 4 milyar (2016). Beberapa program perlindungan sosial yang menarik untuk dicermati, antara lain : Pendampingan Program Layanan bagi Keluarga Miskin dan PMKS sebesar 30 milyar, Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Dana Bergulir bagi Kelompok Ekonomi Produktif Keluarga Pra Sejahtera dan KSI sebesar 46 milyar. Pertanyaan selanjutnya, apakah program ini mampu memberdayakan kelompok pra sejahtera, meningkat menjadi sejahtera I, atau dapat keluar dari jerat kemiskinan?
Dinas Sosial
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
14
Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana
Program 2014 2015 2016Pembinaan Keluarga Berencana 645.472.000 1.617.145.000 2.686.780.000 Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin
400.000.000
Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi bagi Individu
10.787.500 7.600.000
Promosi Pelayanan Khiba 5.000.000 5.950.000 Pengadaan Sarana Mobilitas Tim KB Keliling 10.000.000 10.000.000,
00
Pemetaan Potensi Keluarga dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
77.000.000 47.500.000
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
47.065.000 243.640.000
Pelaksanaan Sosialisasi yang Terkait Dengan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
42.200.000
Penyusunan dan Pengumpulan Data dan Statistik Daerah (Data Gakin)
470.873.375 321.296.700 595.090.000
Pengolahan, Updating dan Analisis Data dan Statistik Daerah
42.153.000 31.030.000 25.310.000
Pelatihan Sistem dan Mekanisme Pengolahan dan Pengelolaan Data Statistik Daerah
45.645.000
Program Kesehatan Reproduksi Remaja 117.602.500 103.495.000 102.750.000 KIE Kesehatan Reproduksi bagi Siswa 54.612.500 41.400.000 41.000.000Pendampingan Program Layanan bagi Keluarga Miskin dan PMKS
68.758.700 17.210.000 30.000.000
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan & Anak
128.670.000 138.079.500 267.915.000,00
Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan Terhadap Tindak Kekerasan
78.670.000
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
120.500.000 100.882.500
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
211.810.000 115.362.500 14.980.000
Program Pemberdayaan Perempuan 50.000.000 55.000.000 Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
15.000.000
Program Penyiapan Tenaga Pedamping Kelompok Bina Keluarga
163.057.280
Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU
275.581.055
Promosi Hasil Usaha Kelompok UPPKS 16.100.000 Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Dana Bergulir bagi Kelompok Ekonomi Produktif Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
54.575.000 46.525.000
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
25.462.000
Total 2.987.747.910 2.729.691.200
4.125.097.000
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
15
2,015 2,016
5,922,762,550
8,262,796,900
Belanja Perlindungan Sosial
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
Total anggaran kemiskinan Bantul Tahun 2015 sebesar 274,49 milyar dan meningkat menjadi 339,6 milyar setahun kemudian. Data ini mengindikasikan alokasi anggaran program penanggulangan kemiskinan sudah cukup besar. Meskipun begitu, pemerintah perlu memastikan keluaran dari program penanggulangan kemiskinan, tata kelola anggaran yang partisipatif dan akuntabel, serta pelayanan publik yang berkualitas bagi warganegara miskin. Jangan sampai ada keluhan terhadap pelayanan publik yang tidak ramah, berbelit – belit, tidak terjangkau/aksesibel, dan minim informasi.
20152016
-
274,497,326,
813
339,666,211,
599
13.9%17.2%
Anggaran Kemiskinan Bantul 2015 - 2016
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
5. Belanja untuk Pejabat
16
2014 2015 2016
12,452,057,992 12,128,654,48
4
16,296,324,484
2,228,003,000 2,009,995,000 780,514,600
DPRD bupati dan wakil bupati
Sumber : Analisis APBD Bantul 2014 - 2016
Di dalam APBD Bantul, pos belanja untuk pejabat publik, khususnya untuk gaji anggota dan perjalanan dinas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul; sebesar 12,4 milyar. Pada 2016, pos belanja untuk pejabat publik ini meningkat menjadi 16,29 milyar. Apabila dibagi ke setiap anggota DPRD, maka setiap anggota DPRD akan mendapatkan uang sekitar 30 juta/orang/bulan. Kondisi ini berkebalikan dengan anggaran kemiskinan daerah sebesar 339 milyar, dimana besaran anggaran tersebut digunakan untuk mengkover 40.321 KK miskin. Apabila dibagi ke setiap KK miskin, maka setiap KK miskin akan mendapatkan 700 ribu/KK/bulan.
Dengan melihat kenyataan ini, kiranya Pemkab Bantul dapat meningkatkan besaran anggaran penanggulangan kemiskinan, serta tata kelola anggaran kemiskinan yang lebih baik. Selain itu, sudah selayaknya DPRD Bantul dapat menghemat anggaran, khususnya anggaran perjalanan dinas ke luar daerah. Alangkah baiknya, upaya peningkatan kapasitas kelembagaan maupun anggota dilakukan di Bantul.
17
BAB III
KESIMPULAN dan REKOMENDASI
1. Rata - rata anggota DPRD Bantul akan menerima uang publik sekitar Rp 30 juta/orang/bulan, sementara KK miskin menerima Rp 700 ribu/KK/bulan.
2. Alokasi anggaran kemiskinan sebesar 17,2% dari total belanja APBD tahun 2016, namun belum berhasil menurunkan target angka kemiskinan di Bantul.
3. Pendataan penduduk miskin masih perlu divalidasi ulang.4. Program penanggulangan kemiskinan Bantul masih banyak yang tidak tepat
sasaran.5. Inovasi program penanggulangan kemiskinan daerah masih kurang maksimal.6. Program penguatan kelembagaan TKPKD sudah ada, namun koordinasinya masih
kurang optimal.
Rekomendasi
1. Realokasi anggaran untuk pejabat menjadi anggaran inovasi program penanggulangan kemiskinan.
2. Penguatan kelembagaan TKPKD Bantul sampai ke tingkat dusun perlu dioptimalkan.
3. Inovasi program penanggulangan kemiskinan harus dibuat lebih riil dan konkret.
18