analisis semiotika pesan akhlak dalam komik · pdf fileanalisis semiotika pesan akhlak . dalam...
TRANSCRIPT
ANALISIS SEMIOTIKA PESAN AKHLAK
DALAM KOMIK ESQ FOR KIDS AKULAH SANG PEMENANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi
syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I)
Oleh :
Alvionita Jayussarah
NIM. 1110051000048
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
Alvionita Jayussarah
Analisis Semiotika Pesan Akhlak Dalam Komik ESQ For Kids Akulah Sang
Pemenang
Pada umumnya dalam penyampaian pesan dakwah yang salah satunya
adalah pesan akhlak ini menggunakan media elektronik seperti televisi, maupun
radio. Seiring berkembangnya zaman, media yang digunakan bisa melalui media
cetak, berbentuk buku, majalah, atau tabloid. Begitu juga dengan komik, yang
menjadi sarana bagi para komikus untuk menuangkan ide kreatifnya tanpa batas.
Keberadaan komik juga disukai tanpa batasan usia, dari anak-anak, remaja,
sampai dewasa. Dengan media komiklah bisa menjadi inovasi baru dalam
menyampaikan pesan-pesan dakwah termasuk pesan akhlak.
Komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang, adalah inovasi terbaru
dalam sebuah metode ESQ Way 165. Komik ini dituliskan berdasarkan gabungan
dari rukun Islam, rukun Iman, dan juga Ihsan. Dimana dalam penyampaian pesan-
pesannya terkandung banyak sekali pesan akhlak yang memang ditujukan untuk
kalangan anak-anak. Cerita yang dituangkan adalah contoh dari kehidupan sehari-
hari, yaitu seorang manusia yang terus melakukan pembersihan hati dan
pikirannya dari belenggu-belenggu hati dan pikiran yang terus mengganggu untuk
mencapai fitrah atau got spot. Kemudian muncul pertanyaan, representamen apa
saja yang terdapat dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang? Apa saja
object yang terdapat dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang?
Kemudian interpretant apa saja yang terdapat dalam komik ESQ For Kids Akulah
Sang Pemenang?
Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan adalah
teori semiotika menurut Charles Sanders Peirce yaitu dengan melihat tanda
representamen (ikon, indeks, simbol), object, dan interpretant. Ikon adalah tanda
yang mengandung kemiripan “rupa” (resemblance) sebagaimana dapat dikenali
oleh para pemakainya. Indeks adalah tanda dirancang untuk mengindikasikan
sumber acuan atau saling menghubungkan sumber acuan, sedangkan simbol
adalah tanda dirancang untuk menyandikan sumber acuan melalui kesepakatan
atau persetujuan.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
semiotik yang bersifat kualitatif model deskriptif. Data yang didapatkan dalam
penelitian ini bersumber dari komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang,
digabungkan dengan buku-buku teoritis yang membahas mengenai komik dan
pesan akhlak, wawancara, dan juga dokumentasi.
Kesimpulannya adalah dalam komik ESQ ini terdapat 5 (lima) bagian
yang menjelaskan tentang sifat optimis, sholat, berpuasa, berzakat, dan ibadah
haji. Kelima bagian tersebut mengandung pesan-pesan akhlak yang bisa dicontoh
untuk para anak-anak agar tertanam didiri mereka sifat-sifat atau akhlak yang
mulia. Serta bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sejak dini agar
terjauh dari belenggu-belenggu hati dan pikiran yang menjerumuskan kedalam hal
yang negatif.
Kata Kunci: Semiotika, Pesan Dakwah, Akhlak, Komik ESQ, Anak-anak.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Dzat Maha
Sempurna yang senantiasa menyempurnakan kenikmatan kepada hamba-Nya,
dengan segala karunia-Nya penulis akhirnya mampu menyelesaikan penelitian ini.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarganya.
Penulis menyadari bahwa tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini
tanpa bantuan dari pihak lain. Semua karena bimbingan, nasihat dan motivasi dari
semua pihak yang diberikan kepada penulis.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk melengkapi salah
satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata Satu (S1)
pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selanjutnya, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA. Bapak Suparto Ph.D, M.Ed selaku
Wakil Dekan Bidang Akademik. Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum. Bapak Dr. Sunandar Ibnu Noer, M.Ag
selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
iii
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Bapak Rachmat Baihaky, MA, dan Sekertaris Jurusan KPI
Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA yang membantu penulis dalam menjalankan
proses birokrasi yang ada, serta Bapak Fatoni yang telah banyak membantu
penulis dalam hal birokrasi untuk menempuh ujian skripsi ini.
3. Bapak Dr. Sunandar Ibnu Noer M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu, membimbing penulis dalam membuat skripsi
yang baik dan benar.
4. Bapak Drs. Hamdani, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan kepada penulis terima kasih.
5. Seluruh Dosen dan Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala pengetahuan dan
pengalaman berharga sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh staff Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan
Perpusatakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam mencari bahan referensi penelitian ini.
7. Kedua orang tua saya, Bapak Sofian Hurry dan Ibu Yussaryanah, yang tidak
pernah lelah dan penuh kesabaran dalam mendidik anak-anaknya, terimakasih
untuk kasih sayang, do’a, serta nasihat-nasihatnya,. Adik saya Salwa Zaffira
terimakasih untuk semangat dan keceriaannya setiap hari.
iv
8. Terimakasih untuk Umi Nawa Nursari, selaku Narasumber Komik ESQ For
Kids Akulah Sang Pemenang yang telah banyak meluangkan waktu dan
memberikan data-data untuk melengkapi skripsi ini.
9. Kakak senior KPI Novita Intan Sari S.Kom.I (Ka Sobok), terimakasih buat
bantuan bahan referensi, dan masukan-masukan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
10. R. Catur Satrio Utomo, terimakasih atas kesabaran, pengertian, waktu, dan
semua motivasi dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
11. Bapak Ir. R. Rudy Suryowidodo dan Ibu Ningrum, terimakasih untuk do’a,
motivasi dan keceriaan yang diberikan kepada penulis.
12. Sahabat-sahabat setia Endah, Eva, Manda, Iyos, Rika, Thank You guys! Buat
keceriaan selama 4 (empat) tahun ini.
13. Teman-teman dari KKN ULTRA 2013, terimakasih buat kekompakan dan
keseruannya selama satu bulan penuh.
14. Teman-teman KPI B angkatan 2010 yang telah banyak memberikan kenangan
selama masa kuliah.
15. Teman-teman dari LSO VOC, dan LSO SKETSA buat pengalaman-
pengalaman berharganya selama bergabung dengan kalian. Thank You!
16. Seluruh teman-teman KPI angkatan 2010, atas do’a dan semangatnya.
Terimakasih.
v
Dari semua ucapan terimakasih, yang pertama dan yang terakhir, sangat
berterimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan
kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung ataupun tidak langsung, terimakasih. Semoga
Allah SWT bisa membalas kebaikan jasa kalian semua. Penulis memohon maaf
apabila tanpa sengaja melakukan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Semoga
skripsi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Amiiin Yaa Robbal Aalamiin.
Wassalam
Jakarta, 11 April 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR…………………………………………...………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..........vi
DAFTAR GAMBAR…………………………………...……………………......ix
DAFTAR TABEL………………..…………………………………….………...x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….1
B. Batasan dan Rumusan Masalah…………………………………………..6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………………...6
D. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….7
E. Metodologi Penelitian…………………………………………………….9
F. Sistematika Penulisan…………………………………………………….13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Semiotika…...…………………………………………………………….15
1. Pengertian Semiotika …….……………..……………………………..15
2. Semiotika Charles Sanders Peirce …………………...………………..17
a. Ikon …………………………..……………………………………19
vii
b. Indeks ……………………..……………………………………… 20
c. Simbol ……………………………………………………………... 22
B. Pesan Akhlak …………………………………………………………….23
C. Tinjauan Tentang Akhlak …………………….………………………….25
1. Pengertian Akhlak ……………………………………………………. 25
2. Akhlak Mahmudah dan Akhlak Madzmumah ……….……….………..27
D. Tinjauan Tentang Komik…………………….…………………………. 33
1. Pengertian Komik ………………………..……………………………33
2. Sejarah Komik Islam ………………..………………………………...36
3. Elemen Dalam Komik …………………..…………………………….41
4. Bentuk dan Jenis Cerita Komik…………..…………………………... 48
5. Komikus, Kartunis, dan Karikaturis…………………………..……… 53
BAB III PROFIL PENULIS KOMIK
A. Komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang……...……………….... 54
B. Profil Tokoh Komik……………………………………………………. 57
C. Profil Pengarang Komik………………………………………………....69
1. Profil Ary Ginanjar Agustian…………………….……………………69
2. Profil Nawa Nursari……………..…………………………………….72
3. Sekilas Tentang Bambang Oeban……………………………………..73
D. Penghargaan dan Jabatan Ary Ginanjar Agustian………………………75
E. Karya-Karya Ary Ginanjar Agustian dan Nawa Nursari…….………….77
viii
BAB IV ANALISIS PENELITIAN
A. Analisis Semiotika Panel Komik ESQ For Kids Akulah Sang
Pemenang………………………………………………………………...79
B. Analisis Semiotika Tokoh Komik ESQ For Kids Akulah Sang
Pemenang……………………………………………………………….144
1. Tokoh Protagonis……...……………………………………………...146
2. Tokoh Antagonis………...……………………………………………149
C. Interpretasi Penulis Terhadap Komik ESQ For Kids Akulah Sang
Pemenang yang Mengandung Pesan Akhlak.…………………………..152
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………..………………………………156
B. Saran………………………………………………..………………......158
DAFTAR PUSTAKA…………….……………………………………………159
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Semiotika Peircean……………………………………………….12
Gambar 2.1 Semiotika Peircean……………………………………………….18
Gambar 3.1 Tokoh Komik Eqi…………………..…………………………….59
Gambar 3.2 Tokoh Komik Esqi……………………………………………….60
Gambar 3.3 Tokoh Komik Zero……………………………………………….61
Gambar 3.4 Tokoh Komik Blenggo…………………………………………...63
Gambar 3.5 Tokoh Komik Ayah...................………………………………….64
Gambar 3.6 Tokoh Komik Ibu……………….………………………………..65
Gambar 3.7 Tokoh Komik Erik………………….…………………………….66
Gambar 3.8 Tokoh Komik Ipung.……………………………………………..66
Gambar 3.9 Tokoh Komik Zimpi..……………....…………………………….67
Gambar 4.1 Zero Memberikan Semangat….................……………………….81
Gambar 4.2 Semangatnya Anak-anak untuk Mencapai Keinginannya……….85
Gambar 4.3 Erik Merayu Eqi untuk Membolos Sekolah…….……….……….91
Gambar 4.4 Blenggo Berhasil Menghasut Eqi……………..………………….97
Gambar 4.5 Mr. Zero Mengingatkan Eqi Waktu Shalat…….….…………….101
Gambar 4.6 Ayah Menceritakan Saat Thawaf di Tanah Suci.…….………….105
Gambar 4.7 Esqi Menjelaskan Gerakan Shalat…….……...……………….…110
Gambar 4.8 Blenggo Menghasut Eqi Batal Puasa Melalui Ipung..…….…….114
Gambar 4.9 Zero Menjelaskan Makna Berpuasa Kepada Eqi….…………….119
Gambar 4.10 Keikhlasan Esqi Memunguti Sampah……….…………………124
Gambar 4.11 Kebersihan adalah Sifat dari Allah SWT………………………130
Gambar 4.12 Tata Cara Ibadah Haji………………….………………………134
Gambar 4.13 Membuat Patung…….…………………………………………140
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Semiotika Peircean………………………………………………….12
Tabel 2.1 Semiotika Peircean………………………………………………….19
Tabel 4.1 Zero Memberikan Semangat……….……………………………….83
Tabel 4.2 Semangatnya Anak-anak untuk Mencapai Keinginannya………….88
Tabel 4.3 Erik Merayu Eqi untuk Membolos Sekolah…….………………….93
Tabel 4.4 Blenggo Berhasil Menghasut Eqi….……………………………….95
Tabel 4.5 Mr. Zero yang Mengingatkan Eqi Waktu Shalat…..……………….99
Tabel 4.6 Ayah Menceritakan Thawaf di Tanah Suci………..……………….108
Tabel 4.7 Esqi Menjelaskan Gerakan Shalat………………………………….112
Tabel 4.8 Blenggo Menghasut Eqi Batal Puasa Melalui Ipung……………….117
Tabel 4.9 Zero Menjelaskan Makna Berpuasa Kepada Eqi.….……………….121
Tabel 4.10 Keikhlasan Esqi Memunguti Sampah…..…………………………127
Tabel 4.11 Kebersihan adalah Sifat dari Allah SWT….………………………132
Tabel 4.12 Tata Cara Ibadah Haji…………………..…………………………137
Tabel 4.13 Membuat Patung………………..…………………………………142
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan zaman, media komunikasi dalam penyampaian
pesan-pesan dakwah salah satunya adalah pesan akhlak juga semakin
berkembang. Apalagi dengan hadirnya beragam media komunikasi baik visual
ataupun audio visual yang telah menjadi suatu kebutuhan mendasar bagi
manusia. Selain itu, masyarakat bisa memanfaatkan secara optimal media
komunikasi untuk menjadi salah satu sarana penyampaian pesan akhlak.
Akhlak adalah ilmu yang menerangkan tentang perilaku atau perbuatan
manusia. Akhlak itu sangat penting bagi manusia. Sifat seseorang dapat dilihat
dari akhlaknya. Kemuliaan akhlak sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Akhlak terbagi menjadi dua yaitu, akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah,
atau akhlak yang baik dan akhlak yang buruk.
Dalam penyampaikan pesan akhlak banyak metode dan media
komunikasi yang bisa digunakan. Media cetak atau media visual yang dalam
penggunaannya menggunakan alat indera penglihatan untuk menangkap isi
pesannya, diantaranya adalah koran, majalah, buku, novel, maupun komik.
Apapun media komunikasi yang digunakan tetaplah dalam
2
penyampaian pesan akhlak berpedoman dengan Al-Qur’an dan sirah
Rasulullah SAW.
Komik adalah narasi didunia modern, baik yang merefleksikan
kehidupan modern dan yang membantu mempengaruhinya. Bahkan sebelum
munculnya televisi, komik menentukan gaya berpakaian, gaya rambut,
makanan, perilaku, dan sikap-sikap lainnya. Komik telah mengispirasi
pertunjukkan, musik, balet, film, serial radio dan televisi, lagu-lagu populer,
buku, dan mainan. Bahasa dipenuhi dengan idiom dan kata yang diciptakan
oleh komik.1 Selain itu, komik juga memiliki kepentingan dalam
pengembangan budaya populer kontemporer.
Komik merupakan sebuah seni yang disampaikan melalui ilustrasi
gambar. Tujuan penggunaan gambar tersebut untuk mempermudah pembaca
memahami pesan yang disampaikan pengarang komik yang juga biasa disebut
komikus. Komik banyak digunakan dalam berbagai macam bentuk kebutuhan.
Komik bisa menjadi media hiburan, media propaganda, media dakwah
termasuk penyampaian pesan akhlak, dan juga alat bantu pendidikan atau
pengajaran.
Komik sebagai media komunikasi, memiliki kemampuan
menyesuaikan diri yang juga memiliki banyak fungsi, selain itu komik
memiliki penggemar dari berbagai kalangan, usia, dan juga gender. Komik
yang identik digemari oleh anak-anak juga digemari oleh remaja, bahkan
1 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 183.
3
orang tua. Oleh karena itu, komunikasi melalui media gambar seperti komik
memiliki kekuatan sendiri dalam penggambaran suatu hal.
Selain itu komik saat ini sudah menjadi media komoditi dan lahan
profesi. Citra komik perlahan-lahan naik karena keunikannya dari hanya
sekedar media hiburan saja menuju kepada media yang dipakai sebagai
promosi, edukasi, bahkan lahan kerja yang subur. Hal ini tidak terlepas dari
fungsi komik yang mampu memberikan nuansa baru bagi komunikasi yang
bersifat global dalam ranah kehidupan modern.2
Komik banyak memiliki jenis dalam pembahasannya, ada jenis horor
(hantu), percintaan, humor, kehidupan sehari-hari, dan tentu saja karangan
fiksi yang dikarang oleh komikus. Berbagai macam jenisnya, komik juga
mengandung unsur-unsur pendidikan, hiburan, dan unsur Islamnya. Banyak
komik yang disukai anak-anak hanya untuk sebagai bahan bacaan hiburan
saja. Contohnya komik Doraemon, Shincan, Detektif Conan, Naruto, dan lain
sebagainya.
Kalau untuk orang dewasa, seorang Ary Ginanjar Agustian membuat
sebuah buku yang melahirkan sebuah training ESQ, sedangkan dalam
menerapkan training ESQ for kids yang biasanya diikuti oleh anak-anak
berusia 8-12 tahun, beliau menyajikan sebuah komik yang syarat mengandung
makna rukun Islam, rukun Iman dan Ihsan dalam menyajikannya. Training
ESQ for kids yang tertuang dalam bentuk komik dan mengikuti perkembangan
2 Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 8.
4
zaman budaya kontemporer, sangat tepat jika disajikan dalam bentuk komik,
karena anak-anak biasanya tidaklah mudah untuk memahami informasi atau
pesan hanya melalui teks berita. Melalui komik yang banyak didominasi oleh
gambar-gambar lucu, membuat anak-anak tertarik untuk membacanya.
Nawa Nursari menjadikan komik sebagai media hiburan dan media
bacaan yang menarik, sekaligus untuk para orang tua juga bisa dijadikan
media bacaan untuk pendidikan yang berakhlak bagi anak-anaknya, agar
memiliki dasar dari ajaran agama Islam dan memahami makna Islam dalam
kehidupan sehari-hari untuk menyongsong kehidupan yang akan datang.
Komik yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Akulah Sang Pemenang.
Pembahasan komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang yang
memang ditujukan untuk anak-anak ini, berbeda dengan komik biasanya untuk
anak-anak yang hanya berceritakan hal-hal menarik tanpa didasari pesan
akhlak dan juga gambar-gambar yang biasanya hanya sekedar menceritakan
kartun-kartun yang digemari. Komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang
bisa menjadi alat bantu pengajaran, karena dalam komik tersebut berdasarkan
gabungan dari rukun Islam, rukun Iman, dan juga Ihsan yang dijelaskan
tentang berbuat kebaikan, disiplin melaksanakan shalat, puasa, zakat, ibadah
haji dan optimis untuk menjadi pemenang. Hal itulah yang membuat komik
Akulah Sang Pemenang menarik untuk di teliti.
Menjadikan media komik untuk menyampaikan pesan akhlak bahkan
media pendidikan tidaklah mudah. Pemilihan kata-kata yang tepat dan tidak
5
bertele-tele, serta menggunakan bahasa yang baik, karena dalam penyampaian
pesan yang efektif dibutuhkan bahasa yang baik. Alex Sobur di dalam buku
”Semiotik Bahasa” menuliskan bahasa lebih dari sekedar alat
mengkomunikasikan realitas; bahasa merupakan alat untuk menyusun
realitas.3
Pesan yang disampaikan melalui media komunikasi seperti komik ini
dapat dijelaskan dengan sungguh-sungguh yang maksudnya adalah isi pesan
yang berbentuk gambar dapat menjelaskan keseluruhan cerita. Pesan yang
disajikan komik juga bisa berbentuk pesan akhlak, yang disajikan sedemikian
rupa agar menarik perhatian.
Pesan yang tersusun rapi dan tertib mampu menciptakan suasana yang
baik, membangkitkan minat, memperlihatkan pembagian pesan yang jelas,
sehingga memudahkan pengertian, mempertegas gagasan pokok, dan
menunjukkan pokok-pokok pikiran secara logis.4 Begitu juga dalam
penyampain pesan dalam komik Akulah Sang Pemenang, yang mengandung
pesan akhlak dalam kehidupan sehari-hari yang kurang kita perdalam lagi.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul
“ANALISIS SEMIOTIKA PESAN AKHLAK DALAM KOMIK ESQ
FOR KIDS AKULAH SANG PEMENANG”.
3 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 273.
4 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2010), h. 100.
6
B. Batasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan memberi arahan yang tepat, maka penulis
membatasi masalah penelitian skripsi ini pada konteks pesan akhlak dalam
komik ESQ for kids Akulah Sang Pemenang.
2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
a. Representamen apa saja yang terdapat dalam komik ESQ for kids
Akulah Sang Pemenang?
b. Object apa saja yang terdapat dalam komik ESQ for kids Akulah Sang
Pemenang?
c. Interpretant apa saja yang terdapat dalam komik ESQ for kids Akulah
Sang Pemenang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemikiran dan permasalahan diatas, tujuan dari
penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan memahami Representamen dalam komik ESQ
for kids Akulah Sang Pemenang.
b. Untuk mengetahui dan memahami Object dalam komik ESQ for kids
Akulah Sang Pemenang.
7
c. Untuk mengetahui dan memahami Interpretan dalam komik ESQ
for kids Akulah Sang Pemenang.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
positif terhadap keilmuan dalam bidang dakwah melalui media cetak,
khususnya komik, karena sesungguhnya komik tidak hanya sekedar
menjadi media komunikasi hiburan saja, tetapi bisa menjadi media
pendidikan dan memberikan informasi yang dikemas secara menarik.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan para
akademisi dakwah dalam mengemas dakwah melalui media cetak yaitu
komik. Selain itu, dapat menambah informasi bagi penelitian yang
sama dalam hal pembahasan analisis semiotika komik.
D. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun perpustakaan Utama UIN Syarif
hidayatullah Jakarta, sudah banyak pembahasan mengenai analisis semiotika.
Perbedaannya adalah pada media yang di analisis sedangkan metode yang
digunakan sama, diantara lain:
1. Analisis Semiotik Kritik Sosial Handphone dalam Komik Kartun Benny &
Mice Talk About Hape, yang ditulis oleh Nurma Wazibali, NIM:
8
10701100323 mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Analisis Semiotik Komik Strip “KPK dalam Kepungan” pada Kaver
Koran Tempo Edisi No. 4008 Tahun XII, 27 September 2012, yang ditulis
oleh Bobby Alexander, NIM: 109051100042 mahasiswa Konsentrasi
Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Analisis Semiotika Kepemimpinan dalam Komik Strip Si Bujang, yang
ditulis oleh Novita Intan Sari, NIM: 108051000015 mahasiswa Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Banyaknya skripsi yang membahas tentang analisis semiotika, tetapi
penulis tidak menemukan pembahasan mengenai Analisis Semiotika Pesan
Akhlak dalam Komik ESQ for kids Akulah Sang Pemenang, dapat
disimpulkan penulis adalah orang pertama yang mengangkat Komik ESQ for
kids Akulah Sang Pemenang sebagai subjek penelitian.
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik, yang secara
umum bersifat kualitatif deskriptif. Definisi semiotika atau semiotik itu
9
sendiri adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.5
Sedangkan pendekatan jenis kualitatif deskriptif bertujuan membuat
deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau objek tertentu.6 Analisis semiotik itu sebagai
upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari subyek (penulis) yang
mengemukakan suatu pernyataan. Pengungkapan dilakukan dengan
penempatan diri pada posisi penulis dengan mengikuti struktur makna dari
sang penulis sehingga bentuk distribusi dan produksi ideologi yang
disamarkan dalam wacana dapat diketahui.
Penelitian ini juga menggunakan beberapa literatur dan studi
lapangan. Penggunaan sumber literatur yang memuat tentang komik, baik
berupa artikel, buku-buku, sumber-sumber yang tertulis lainnya. Analisis
semiotik yang penulis ambil adalah model analisis semotik dari Charles
Sanders Pierce, untuk melihat (representamen, object, dan interpretan).
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Komik ESQ for kids Akulah
Sang Pemenang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pesan
akhlak yang di analisis dan diamati dengan makna denotasi, konotasi, dan
mitos yang terkandung dalam Komik ESQ for kids Akulah Sang
Pemenang.
5 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 15.
6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2007), h. 69.
10
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tahapan-tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
a. Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
penghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.7
Dalam penelitian ini observasi dengan cara membaca dan mengamati
isi pesan dan makna yang terkandung dalam Komik ESQ for kids
Akulah Sang Pemenang.
b. Dokumentasi adalah dengan cara mencari data berupa buku-buku,
catatan arsip dan internet sesuai dengan apa yang bisa dijadikan
informasi tambahan bagi penelitian ini.
c. Wawancara adalah percakapan antara periset – seseorang yang
berharap mendapatkan informasi – dan informan – seseorang yang
diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu obek
(Berger, 2000: 111). Wawancara merupakan metode pengumpulan
data yang digunakan untuk memeroleh informasi langsung dari
sumbernya.8 Proses wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah dengan cara bertatap muka langsung (face to face), dan juga
melalui chatting bersama penulis naskah komik ESQ for kids Akulah
Sang Pemenang yaitu Nawa Nursari.
7 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2010), Edisi 1, cet. Ke. 4, h. 115. 8 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2007), Cet.
Ke- 2, h. 96.
11
4. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui dan menganalisis makna pesan akhlak dalam
objek melalui simbol-simbol yang ada di dalamnya (komik), maka dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan metode analisis
semiotika. Semiotika berasal dari bahasa Yunani semion yang berarti
“tanda”. Tanda itu sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang atas dasar
konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili
sesuatu yang lain. Charles Sanders Pierce mengartikan semiotika sebagai
makna tanda-tanda dalam gambar dapat dilihat dari jenis tanda yang
digolongkan dalam semiotic. Diantaranya: representamen (ikon, indeks,
dan simbol), objek, dan interpretan.9
Representamen (X)
Objek (Y) Interpretan (X=Y)
Gambar 1.1 Semiotika Peircean
Sumber: Marcel Danesi (2010)
9 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 38-39.
12
Tabel 1.1 (Tabel Semiotika Peircean)
Sumber: Marcel Danesi (2010)
Jenis Tanda
(Representamen)
Hubungan antara Tanda
dan Sumber Acuannya
Contoh
Ikon Tanda dirancang untuk
merepresentasikan sumber
acuan melalui simulasi atau
persamaan (artinya, sumber
acuan dapat dilihat,
didengar, dan seterusnya,
dalam ikon).
Segala macam
gambar (bagan,
diagram, dan lain-
lain), photo, kata-
kata onomatopoeia,
dan seterusnya.
Indeks Tanda dirancang untuk
mengindikasikan sumber
acuan atau saling
menghubungkan sumber
acuan.
Jari yang menunjuk,
kata keterangan
seperti di sini, di
sana, kata ganti
seperti aku, kau, ia,
dan seterusnya
Simbol Tanda diranang untuk
menyandikan sumber acuan
melalui kesepakatan atau
persetujuan.
Simbol sosial seperti
mawar, simbol
matematika, dan
seterusnya.
F. Sistematika Penulisan
Penulis menyusun sisitematika pembahasan yang terdiri dari lima bab,
untuk mempermudah penulisan skripsi ini, dengan susunan sebagai berikut:
BAB I: Merupakan bab yang membahas mengenai latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, serta
sistematika penulisan penelitian.
13
BAB II: Menjelaskan mengenai landasan teori diantaranya: analisis
semiotika, pengertian semiotika, semiotika Charles Sanders
Pierce, pesan akhlak, tinjauan tentang akhlak, pesan dalam komik,
pengertian komik, sejarah komik Islam, elemen dalam komik,
bentuk dan jenis cerita komik, pengertian komikus, kartunis, dan
karikaturis.
BAB III: Membahas tentang subjek penelitian, berupa penjelasan mengenai
Komik ESQ for kids Akulah Sang Pemenang, profil tokoh komik,
profil dari pengarang komik yaitu Ary Ginanjar Agustian dan
Nawa Nursari, karya-karya Ary Ginanjar Agustian dan Nawa
Nursari.
BAB IV: Bab ini membahas tentang analisis penelitian yang mencakup
analisis semiotika panel komik, analisis semiotika tokoh komik,
dan interpretasi penulis terhadap komik ESQ For Kids Akulah
Sang Pemenang edisi ke-3 (tiga).
BAB V: Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran. Pada bagian
terakhir ini, peneliti akan membaginya pada kesimpulan dari
peneliti dan hasil penelitian serta saran-saran untuk berbagai
pihak yang terkait dalam penelitian ini.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Semiotika
1. Pengertian Semiotika
Semiotika atau semiologi adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang
tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya
dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang
menggunakannya. Menurut Preminger (2001), ilmu ini menganggap bahwa
fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda.1
Istilah dari kata semiotika di samping kata semiologi sampai saat ini
masih dipakai, meskipun yang lebih sering digunakan para ilmuan ataupun
peneliti adalah istilah semiotika. Selain dua kata tersebut yang sering digunakan,
dalam sejarah linguistik ada pula digunakan istilah lain seperti semasiology,
sememik, dan semik untuk merujuk pada bisang studi yang mempelajari makna
atau arti dari suatu tanda atau lambang.
Kata “semiotika” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang
berarti “tanda” (Sudjiman dan van Zoest, 1996:vii), atau seme yang berarti
“penafsir tanda” (Cobley dan Jansz, 1999:4). Semiotika berakar dari studi klasik
1 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 261.
15
dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika (Kurniawan: 2001:49).2
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-
tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di
dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, atau
dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana
kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam
hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to
communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa
informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga
mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.3
Dalam definisi Saussure (Budiman, 1999:107), semiologi merupakan
“sebuah ilmu yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di tengah masyarakat” dan,
dengan demikian menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial. Sementara, istilah
semiotika atau semiotik, yang dimunculkan pada akhir abad ke-19 oleh filsuf
aliran pragmatik Amerika, Charles Sanders Peirce, merujuk kepada “doktrin
formal tentang tanda-tanda”. Semiotika adalah konsep tentang tanda: tak hanya
bahasa dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia
itu sendiri pun – sejauh terkait dengan pikiran manusia – seluruhnya terdiri atas
2 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 16.
3 Kurniawan, Semiologi Roland Barthes (Magelang: IndonesiaTera, 2001), h. 53.
16
tanda-tanda karena, jika tidak begitu, manusia tidak akan bisa menjalin
hubungannya dengan realitas.4
Jadi, sesungguhnya kedua istilah dari semiotika atau semiologi ini
mengandung pengertian yang persis sama, membahas cara atau metode
menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap lambang-lambang, tanda
gambar yang terdapat suatu paket lambang-lambang pesan atau teks, dengan kata
lain mengkaji relasi tanda yang satu dengan tanda-tanda yang lain, dengan objek-
objeknya, dan dengan para penggunanya (Interpreter).
2. Semiotika Charles Sanders Pierce
Charles Sanders Peirce, adalah salah seorang fisuf Amerika yang paling
orisinal dan multidimensional. Beliau terkenal karena teori tandanya,
sebagaimana dipaparkan Lechte (2001:227), seringkali mengulang-ulang bahwa
secara umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Berdasarkan
objeknya, Peirce membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks), dan symbol
(simbol).5 Pembagian atas tiga tanda tersebut masuk kedalam repsesentamen
dimana sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa
hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu dinamakan sebagai interpretant dari
tanda yang pertama pada gilirannya mengacu kepada object. Jelaslah bahwa,
4 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 12-13.
5 Ibid., h. 39.
17
sebuah tanda atau representamen memiliki relasi triadik langsung dengan
interpretant dan objeknya.6
Interpretant
Representamen Object
Gambar 2.1 Semiotika Peircean
Sumber: Marcel Danesi (2010)
Skema di atas ini menghasilkan rangkaian hubungan yang tak-
berkesudahan, maka gilirannya sebuah interpretan akan menjadi
representamen, menjadi interpretan kembali, menjadi representamen kembali
dan seterusnya. Gerakan yang tak berujung-pangkal ini sebagai proses
semiosis tanpa batas. Dalam teorinya, Peirce lazimnya menggunakan tanda-
tanda dalam gambar dapat dilihat dari jenis tanda yang digolongkan dalam
semiotika, di antaranya: Ikon, Indeks, dan Simbol.
6
Kris Budiman, Semiotika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonisitas (Yogyakarta:
Jalasutra, 2011), h. 17.
18
Tabel 2.1 (Semiotika Peircean)
Sumber: Marcel Danesi (2012)
Jenis Tanda
(Representamen)
Hubungan antar Tanda dan
Sumber Acuannya
Contoh
Ikon Tanda dirancang untuk
merepresentasikan sumber acuan
melalui simulasi atau persamaan
(artinya, sumber acuan dapat
dilihat, didengar, dan seterusnya,
dalam ikon).
Segala macam gambar
(bagian, diagram, dan
lain-lain), photo, kata-
kata onomatopoeia,
dan seterusnya.
Indeks Tanda dirancang untuk
mengindikasikan sumber acuan
atau saling menghubungkan
sumber acuan.
Jari yang menunjuk,
kata keterangan
seperti, di sini, sana,
kata ganti seperti aku,
kau, ia, dan
seterusnya.
Simbol Tanda dirancang untuk
menyandikan sumber acuan
melalui kesepakatan atau
persetujuan.
Simbol sosial seperti
mawar, simbol
matematika, dan
seterusnya.
a. Ikon
Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya
bersifat bersamaan bentuk alamiah. Dengan kata lain, ikon adalah
hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon
adalah tanda yang mirip dengan referennya dengan cara tertentu. Lukisan
19
potret seseorang adalah ikon visual yang menunjukkan wajah orang yang
sebenarnya dari perspektif seorang seniman.7
Ikonisitas juga jelas tampak pada tahap perkembangan masa
kanak-kanan. Literatur ilmiah yang relevan sangat menekankan fakta
bahwa semua anak melalui tahap awal gestikulasi dan imitasi bunyi vocal
sebelum mereka dapat menggunakan bahasa secara penuh. Selain itu
ikonisitas juga muncul dalam kecenderungan anak-anak membuat corat-
coret dan gambar elemental pada saat yang bersamaan dengan pengucapan
kata-kata pertama mereka.8. Ternyata ikonisitas tidak hanya muncul di
dalam dunia orang dewasa saja untuk menggambarkan berbagai macam
tanda kedalam persepsi manusia.
b. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat,
atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Dengan kata lain
indeks adalah ikon yang menggantikan atau menunjuk ke sesuatu dalam
hubungannya dengan sesuatu yang lain. Indeks hanya
mengidentifikasikannya atau menunjukkan dimana mereka berada.9
7 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h.
47-48. 8 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori
Komunikasi (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 35-36. 9 Marcel Danesi, Semiotika Media (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 48.
20
Indeksikalitas terwujud dalam segala macam perilaku
representatif. Manifestasinya yang paling khas dapat dilihat pada jari
yang menunjuk, yang oleh orang diseluruh dunia digunakan secara
naluriah untuk menunjukkan dan mencari sesuatu, orang, dan
peristiwa di dunia. Banyak kata telah dirancang pula sebagai indeks –
misalnya, di sini, di sana, atas, bawah, memungkinkan penutur bahasa
inggris untuk mengacu pada lokasi relatif sebuah benda saat
membicarakan benda itu. Ada tiga jenis dasar indeks, di antaranya:
1. Indeks ini mengacu pada lokasi spasial (ruang) sebuah benda,
makhluk dan peristiwa dalam hubungannya dengan penggunaan
tanda.
2. Indeks ini saling menghubungkan benda-benda dari segi waktu.
3. Indeks ini saling menghubungkan pihak-pihak yang ambil bagian
dalam sebuah situasi.
Indeks adalah tanda yang memiliki keterikatan fenomenal atau
eksistensial di antara representamen dan objeknya. Di dalam indeks,
hubungan antara tanda dan objeknya bersifat konkret, aktual, dan
biasanya melalui suatu cara sekuensial dan kausal. Indeks merupakan
21
tanda yang memiliki hubungan sebab akibat dengan apa yang
diwakilinya, atau disebut juga sebagai tanda bukti.10
Indeksikalitas membuktikan bahwa kesadaran manusia bukan
hanya memerhatikan pola warna, bentuk, dan lain-lain dan
menghasilkan tanda ikonis, tetapi juga memperhatikan pola berulang
dalam hubungan serta sebab-akibat yang tidak pasti dalam waktu dan
ruang. Dalam hal ini Peirce mengacu pada objek tanda sebagai “agen
ulang”, karena objek ini berupa reaksi terhadap sebuah agen yang
memungkinkan kita untuk menyimpulkan keberadaannya,
hubungannya dengan objek-objek lain, dan seterusnya.11
c. Simbol
Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah
antara penanda dengan petandanya. Simbol mewakili acuannya dalam
cara yang konvensional. Kata-kata pada umumnya merupakan simbol.
tetapi penanda manapun – sebuah objek, suara, sosok, dan seterusnya
– dapat bersifat simbolik.12
Simbol adalah tanda yang representamen-
nya merujuk kepada objek tertentu tanpa motivasi; simbol terbentuk
melalui konvensi-konvensi atau kaidah-kaidah, tanpa adanya kaitan
10
Kris Budiman, Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonisitas (Yogyakarta: Jalasutra,
2011), h. 20. 11
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 37. 12
Ibid., h. 38.
22
langsung di antara representamen dan objeknya.13
Simbolisme ada
dimana-mana, tiap negara memiliki simbol nasional baik yang resmi
maupun tidak. Bendera atau lagu kebangsaan melambangkan sebuah
negara. Tanda bentuk V yang tercipta dari jari telunjuk dan tengah
dapat mewakili “perdamaian”.
B. Pesan Akhlak
Hakikat pesan adalah sifatnya yang abstrak. Anda tidak tahu apa yang ada
di benak seseorang sampai ia mewujudkan pesan yang abstrak itu menjadi
konkret. Untuk mewujudkan pesan yang abstrak menjadi konkret, manusia
dengan akal budi menciptakan sejumlah lambang komunikasi. Pesan disampaikan
manusia kepada manusia lain guna memenuhi dorongan motif komunikasi. Dapat
didefinisikan pesan sebagai hasil penggunaan akal budi manusia untuk
mewujudkan motif komunikasi.14
Pesan bisa disampaikan melalui berbagai macam cara berkomunikasi, bisa
secara langsung tatap muka (face to face), bisa melalui media komunikasi, telepon
atau Handphone, fax, e-mail melalui komputer, bahkan juga melalui media sosial
yang mempermudah berkomunikasi tanpa jarak, ruang, dan waktu. Pesan pada
dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret agar dapat dikirim dan
13
Kris Budiman, Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonisitas (Yogyakarta: Jalasutra,
2011), h. 22. 14
Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Indeks, 2005),
h. 39.
23
diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah
lambang komunikasi berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa
tulisan (Cangara, 2006: 23).15
Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh
komunikator. Lambang utama dalam menyampaikan pesan adalah bahasa. Pesan
dapat berupa gagasan, pendapat dan sebagainya yang sudah dituangkan dalam
suatu bentuk dan melalui lambang komunikasi diteruskan kepada orang lain atau
komunikan.
Berdasarkan bentuknya pesan merupakan sebuah gagasan-gagasan yang
telah diterjemahkan ke dalam simbol-simbol yang dipergunakan untuk
menyatakan suatu maksud tertentu. Pesan adalah serangkaian isyarat yang
diciptakan oleh seseorang untuk saluran tertentu dengan harapan bahwa
serangkaian isyarat atau simbol itu akan mengutarakan atau menimbulkan suatu
makna tertentu dalam diri orang lain yang hendak diajak berkomunikasi.
Akhlak merupakan sebuah ruang lingkup budi pekerti, dimana dapat
melengkapi keimanan dan keIslaman seseorang. Jelas kedudukan akhlak
sangatlah penting bagi manusia. karena dengan memiliki akhlak yang baik, tidak
akan terjadi yang dinamakan kemerosotan moral. Meskipun umumnya akhlak
dapat dibagi menjadi dua, yaitu akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah.
15
Definisi Pengertian Pesan: http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-pesan-menurut-
ahli.html, diakses pada hari Selasa, 21 Januari 2014, Pukul 08.31 WIB.
24
Menyampaikan pesan akhlak tersebut juga diperlukan komunikasi yang baik,
begitu juga dengan media komunikasinya.
Komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting kedudukannya.
Dari segala jenis bidang membutuhkan komunikasi, agar apa yang dimaksud dan
dituju dapat tercapai dengan baik. Dalam setiap melakukan komunikasi unsur
yang paling inti adalah pesan. Pesan ditentukan dengan kata-kata yang tepat dan
sederhana, bahasa yang mudah dipahami, dan melalui media yang tepat agar
pesan yang disampaikan kepada komunikan bisa dimengerti dengan baik.
Demikian berarti pesan dalam komik yang berbentuk pesan akhlak ini
dapat berisi pesan dalam sebuah makna bahasa, tanda, simbol, kode, yang
terdapat dapal semua alat penyampaian komunikasi, baik berupa lisan atau tulisan
yang dimuat dalam media cetak, surat kabar, majalah, buku, komik serta karya
sastra lainnya, dengan isi dari pesannya tersebut mengandung nilai-nilai budi
pekerti atau perilaku.
C. Tinjauan tentang Akhlak
1. Pengertian Akhlak
Akhlak adalah sebagai budi pekerti atau perilaku. Dilihat dari sudut
bahasa (etimologi), perkataan akhlak (bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari
kata Khulk. Khuluk di dalam Kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai,
25
tingkah laku atau tabiat.16
Akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa manusia
sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu
antara lain berupa perbuatan baik, yang disebut dengan akhlak yang mulia
atau akhlak mahmudah, atau perbuatan buruk, yang disebut dengan akhlak
tercela atau akhlak mazmumah, sesuai dengan pembinaannya.
Prof. Dr. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan
kehendak. Ini berarti bahwa kehendak itu bila dibiasakan akan sesuatu maka
kebiasaannya itu disebut akhlak. Contohnya, bila hendaknya itu dibiasakan
memberi, maka kebiasaan itu ialah akhlak yang dermawan.17
Dermawan
adalah dimana orang yang memiliki sikap I‟tidal atau berlaku sedang dalam
segala persoalan.18
Di dalam Ensiklopedi Pendidikan dikatakan bahwa akhlak ialah budi
pekerti, watak, kesusilaan (kesadaran etik dan moral) yaitu kelakuan baik
yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap Khaliknya dan
terhadap sesama manusia. Senada dengan yang dikemukakan oleh Imam
Gazali dalam kitab Ihya-nya “ Al-Khulk ialah sifat yang tetanam dalam jiwa
16
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1994), h. 1. 17
Ibid., h.2. 18
Syekh Mushthafa Ghalayini, Bimbingan Menuju Ke Akhlak yang Luhur, Diterjemahkan
oleh Moh. Abdai Rathomy (Semarang: C.V. Toha Putra, 1976), h. 174.
26
yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah,
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.19
Jadi, pada hakikatnya akhlak adalah suatu kondisi atau sifat yang telah
meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga timbullah berbagai
macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan
tanpa memerlukan pemikiran. Apabila timbul kelakuan yang baik dan terpuji
menurut pandangan syari‟at dan akal pikiran, maka ia dinamakan budi pekerti
mulia, dan sebaliknya apabila yang timbul adalah kelakuan yang buruk, maka
disebut budi pekerti yang tercela.
2. Akhlak Mahmudah dan Akhlak Madzmumah
Ajaran Islam merupakan ajaran yang bersumber dari Al-Qur‟an dan
Sunnah Nabi Muhammad SAW. Akhlak adalah sesuatu yang sangat mendasar
yang dimiliki setiap manusia. Sebagaimana yang telah dikonsepkan atau
dijelaskan di atas tentang akhlak yaitu, kumpulan sifat yang dimiliki
seseorang yang melahirkan perbuatan baik dan buruk. Akhlak meliputi
hubungan dengan Tuhannya (vertikal) dalam bentuk ritual keagamaan, dan
berbentuk pergaulan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari
(horizontal), dan juga sifat serta sikap yang terpantul terhadap semua makhluk
(alam semesta).
19
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1994), h. 2-3.
27
Bagi seorang muslim akhlak yang paling terbaik dan nomor 1 (satu)
adalah akhlak dari Nabi Muhammad SAW, yang karena sifat-sifatnya yang
sangat terpuji yang menjadikan contoh uswatun khasanah bagi semua ummat
muslim di dunia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar
berakhlak agung”. (Al-Qalam (68):4)
a. Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah adalah akhlak baik yang dicontohkan Nabi
Muhammad SAW kepada para ummatnya. Kata “Baik” dalam bahasa
Arab adalah Khair. Beberapa pengertian “Baik” di antaranya: sesuatu
yang telah mencapai kesempurnaan (Al-Munjid, hlm.198); sesuatu yang
mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan, yang memberikan
kepuasan (The Advanced Learner’s Dictionary of Current English,
hlm.430); dan sesuatu hal dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat,
memberikan perasaan senang atau bahagia. Jadi sesuatu yang dikatakan
baik bila ia dihargai secara positif (Ensiklopedi Indonesia, I, hlm.362).20
Sifat-sifat akhlak mahmudah adalah sebagai berikut:
20
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1994), h. 25.
28
1. Taubah ialah keazaman untuk meninggalkan segala kesalahan dan
dosa-dosa besar, melalui jalan ilmu, penyesalan dan niat untuk tidak
mengulanginya (taubat Nasuha).
2. Zuhud ialah satu corak kehidupan insan mukmin yang mengekang
jiwa dari pada segala rupa kesenangan dunia sambil berusaha
meninggalkan semua perkara yang tidak baik.
3. Takut Allah SWT ialah seorang muslim itu mengenali zat Allah SWT,
melalui mengenal sifat-sifat Allah SWT dan mempunyai jiwa yang
takut akan melakukan perkara dosa atau perkara yang telah dilarang
oleh Islam.
4. Mahabbah (cinta Allah SWT dan Rasulullah SAW) ialah kasih
seorang mukmin kepada Allah SWT dan Rasul-Nya melebihi segala
yang lain. Melahirkan jiwa insan yang benar-benar cinta akan agama
dan rela mengorbankan dirinya kejalan Allah SWT.
5. Sabar ialah separuh dari Iman. Secara teori sabar memang sangat
mudah untuk dipahami, tetapi sabar sangat sulit untuk dipraktikkan di
dalam diri seseorang, kecuali mukmin yang kuat imannya dan ridho
atas segala ujian yang diberikan oleh Allah SWT.
6. Syukur ialah seorang mukmin yang senantiasa berterima kasih kepada
Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Bersyukur kepada
Allah SWT ini banyak sekali caranya, seperti melaksanakan ibadah
kepada Allah dangan hati yang ikhlas. Senantiasa memuji Allah SWT
29
dengan menyebut kalimat tayyibah (perkataan yang baik) seperti:
Allahu Akbar, Alhamdulillah dan lain sebagainya.
7. Ikhlas dan benar ialah mukmin yang senantiasa membersihkan
amalannya dinamakan orang yang benar ikhlas. Setiap amalan ibadah
atau pekerjaan agama hendaklah dilaksanakan dengan ikhlas hati,
ihsan kepada Allah SWT dengan sebenar-benar ibadah seolahnya
Allah SWT berada dihadapan kita.
8. Tawakal ialah meletakkan pergantungan hanya kepada Allah SWT
setelah berazam dan diikuti dengan usaha.
9. Ridho dengan qadar Allah SWT ialah salah satu dari sifat mahmudah.
Segala ketentuan Allah SWT, yang baik atau buruk diterima dengan
syukur dan sabar.
10. Mengingat mati ialah mukmin yang senantiasa menjadi orang yang
pintar, karena mereka senantiasa bersedia untuk mati dengan segala
ibadah yang dilaksanakannya.
11. Disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, rendah hati, jujur, percaya
diri, taat dan patuh, tolong-menolong, tanggung jawab, adil, optimis,
dermawan, berilmu, kreatif, produktif, akhlak dalam berpakaian,
berhias, perjalanan, bertamu atau menerima tamu, amanah.
b. Akhlak Madzmumah
Akhlak madzmumah adalah akhlak yang tercela, akhlak yang
didasari dari hati terkeji. Akhlak yang dilihat dari sifat dan sikap buruk
30
manusia. buruk dalam bahasa Arab yaitu syarr. Beberapa definisi buruk
yaitu sebagai berikut:
1. Tidak baik, tidak seperti yang seharusnya, tak sempurna dalam
kualitas, di bawah standar, kurang dalam nilai, tak mencukupi;
2. Keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui,
tidak dapat diterima;
3. Adalah segala yang tercela, lawan baik, pantas, bagus, dan
sebagainya. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan
dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.21
Beberapa sifat-sifat akhlak madzmumah, diantaranya adalah:
1. Gemar makan dan minum. Hadis Nabi SAW yang bermaksud :
“Yang terlebih Afdal (utama) pada Allah SWT ialah orang yang
banyak berlapar dan banyak tafakur (berfikir sambil meneliti) dan
yang terlebih benci kepada Allah SWT ialah orang yang banyak
makan, banyak tidur dan banyak minum”.
2. Banyak berkata-kata perkara sia-sia ialah manusia yang suka berkata-
kata perkara yang laqa (lalai) seperti mencaci orang, menfitnah,
hanya kepentingan dunia, perkara tanpa faedah dan sebagainya.
Firman Allah swt yang bermaksud :
21
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1994), h.25-26.
31
Artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-
bisikan mereka, melainkan bisikan-bisikan daripada yang
menyuruh (manusia) bersedekah, atau berbuat makruf, atau
mendamaikan manusia”. (An-Nisa (4): 114).
3. Marah ialah puncak dari kurang kesabaran dalam menghadapi
keadaan. Orang yang demikian, selalunya didorong oleh pengaruh
syetan yang ingin merusak iman dan dirinya.
4. Hasad dengki, dan iri hati ialah seseorang itu merasa kurang senang
dengan nikmat yang dicapai orang lain. Hadis Nabi saw yang
bermaksud : “Hasad itu memakan (memusnahkan) kebaikan ,
sebagaimana api memakan (membakar) kayu.”
5. Kasih kepada harta ialah seseorang yang memiliki harta dan
kemewahan hidup. Tetapi kemewahan yang membawa kepada sifat
bakhil , yang dibenci oleh Islam.
6. Takabur, puncak berlakunya sifat takabur adalah dari banyak sebab
yang boleh menyebabkan seseorang itu takabur atau sombong diri
seperti nasab keturunan, kuasa pemerintahan, kekayaan, kelebihan
ilmu, banyak pengikut dan banyak ibadat.
32
7. Riya, orang yang riya pula ditakrifkan sebagai sifat untuk menarik
pandangan orang dengan menampakkan berbagai amalan yang baik
dilakukan semata-mata menginginkan pujian, pangkat atau
kedudukan.
8. Ujub ialah sama dengan takbur dan riya. Ujud berarti merasa bangga
dengan keistimewaan dan kelebihan diri sendiri. Ini juga berkait rapat
dengan kelebihan dari segi kecantikan, kepandaian, kekayaan dan
lain-lain.
9. Kasih akan dunia ialah orang yang mempunyai hati yang sentiasa
berpaut kepada kehidupan dan kesenangan dunia akan menyebabkan
seseorang itu takut akan mati.
10. Sombong, malas, hidup kotor, berkata kasar, berkhianat, iri, dengki,
membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa,
syirik, pendendam, perbuatan dosa besar.
D. Tinjauan Tentang Komik
1. Pengertian Komik
Pengertian Komik atau comic sebutan Internasional untuk cerita yang
dituturkan lewat gambar diatas kertas, namun beberapa Negara juga punya
sebutan sendiri-sendiri, misalnya Jepang dengan manga, Cina dengan
manhua, Korea dengan manhwa dan Indonesia dengan cergam (dikutip dari
33
Concept Magazine edisi 04 vol 20).22
Komik adalah suatu bentuk seni yang
menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak dan diterbitkan
di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam
berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga
berbentuk buku tersendiri.
Maestro komik Will Eisner pada tahun 1986, membuat buku yang
berjudul Comics and Sequential Art. Di buku ini Eisner mendefinisikan komik
sebagai sequential art, yaitu: “Susunan gambar dan kata-kata untuk
menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide”. Dalam pertengahan
antara penerbitan buku Will Eisner tersebut, buku Understanding Comics
(1993) yang dibuat oleh Scott McCloud muncul. Scott McCloud
mendefinisikan seni sequential dan komik adalah gambar-gambar dan
lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam
urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk
mencapai tanggapan estetis dari para pembaca (McCloud, 2002:20).23
Sementara menurut R.A. Kosasih, Bapak Komik Indonesia, komik adalah
media atau alat untuk bercerita. Bila komik didefinisikan sebagai rangkaian
gambar yang berurutan, berarti komik telah menjadi bagian dari budaya
22 Pengertian Komik: http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-komik.html, diakses pada
hari Selasa, 21 Januari 2014, Pukul 09.54 WIB. 23
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h.3-4.
34
manusia di seluruh dunia sejak zaman dahulu, bahkan sebelum manusia
mengenal tulisan.24
Komik pada mulanya berkaitan dengan segala sesuatu yang lucu.
Kelucuan itu dapat dilihat dari segi gambarnya yang sering tidak proporsional,
namun mengena. Namun karena kelucuan itu, komik menjadi digemari oleh
anak-anak (dan dewasa) di berbagai pelosok dunia. Komik biasanya
menggambarkan pertualangan satu karakter atau lebih dalam rangkaian waktu
yang terbatas. Dialog direpresentasikan oleh kata-kata yang dilingkari didalam
balon, yang dikeluarkan dari mulut atau kepala karakter yang berbicara.25
Hakikat komik adalah perpaduan antara gambar dan bahasa, teks
visual dan teks verbal, pembicaraan struktur komik juga tidak dapat
dilepaskan dari dua unsur yang secara langsung mendukungnya itu. Kedua
aspek komik itu bersifat saling mengisi, menguatkan, dan menjelaskan.
Adegan-adegan tertentu membutuhkan teks verbal untuk menegaskan apa
yang terjadi. Berdasarkan teks verbal itu pembaca mengetahui dialog, isi
dialog, atau isi pikiran tokoh. Di pihak lain, lewat panel-panel gambar ada
banyak deskripsi verbal yang dapat dihindari atau dihemat. Berdasarkan teks
visual dan verbal itu pula kita dapat menafsirkan karakter tokoh dan
perkembangan alur cerita.
24
Sejarah Komik Dunia: http://6110111035-ernasusilawati.blogspot.com/2012/11/sejarah-
komik-dunia.html, diakses pada hari Selasa, 21 Januari 2014, Pukul 10.02 WIB. 25
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 180-181.
35
Komik adalah narasi yang dikisahkan menggunakan sederetan gambar
yang disusun dalam bentuk garis horizontal, pita, atau empat persegi panjang,
yang disebut sebagai „panel‟, dan dibaca seperti teks lisan dari kiri ke kanan.26
Jadi, dapat disimpulkan komik adalah sebuah media komunikasi yang
menyampaikan cerita dengan visualisasi atau ilustrasi gambar, dengan kata
lain komik adalah cerita bergambar, dimana gambar berfungsi untuk
mendeskripsikan cerita agar si pembaca mudah memahami cerita yang
disampaikan oleh si pengarang, dan juga menggunakan teks verbal untuk
melengkapinya.
2. Sejarah Komik Islam
Sejarah mencatat bahwa sejak pertengahan dekade 1950-an sampai
awal dekade 1980-an, komik Indonesia pernah berjaya dan senantiasa menjadi
konsumsi lazim generasi muda. Saat itu berbagai genre komik digemari dan
memiliki pasar yang menjanjikan. Katakanlah tema cerita rakyat, wayang,
roman, silat, komedi, horror atau misteri, superhero atau fantasi,
kepahlawanan, termasuk agama.
Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, juga
memiliki banyak sekali komik-komik bertema Islam. Walaupun secara umum
media komik merupakan sarana hiburan, namun tak jarang kita
menemukannya juga sebagai sarana pendidikan. Khusus pada masa keemasan
26
Marcel Danesi, Semiotika Media (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 94.
36
itu, komik-komik bertema Islam pada umumnya berkisar diantara tema
kepahlawanan atau pejuang nasional, syiar agama, dan petualangan, yang
kerap menyampaikan pesan moral. Bagi sebagian pihak, memvisualisasikan
wujud manusia dan makhluk hidup lainnya dalam bentuk gambar tidak
diperkenankan oleh agama. Visualisasi makhluk hidup dikhawatirkan akan
mengkultuskan seorang tokoh dan mengurangi kadar keimanan kepada Allah
SWT. Dalam banyak hal kekhawatiran ini memiliki latar belakang alasan
yang kuat, terutama banyaknya catatan sejarah perihal visualisasi tersebut.
Sebagian kalangan melihat visualisasi dari sisi positif dan
mengaplikasikannya untuk tujuan pendidikan. Visualisasi materi pendidikan
adalah salah satu metode yang efektif dalam menyampaikan pesan kepada
pembaca (dalam hal ini anak dan remaja). Komik sebagai media budaya pop
merupakan salah satu format yang tepat sebagai suplemen pendidikan.
Analogi yang sama juga digunakan oleh para Wali dalam menyebarkan agama
Islam di Indonesia dengan menggunakan media wayang kulit atau wayang
golek. Berangkat dari sinilah banyak kita jumpai komik Indonesia bertemakan
pendidikan Islam.
Untuk menyegarkan ingatan, mungkin teringat tokoh-tokoh pahlawan
nasional yang biografi atau perjuangannya divisualisasikan kedalam media
komik. Mungkin pula teringat saat menunaikan ibadah sholat Jumát, berbagai
pedagang di halaman masjid menjajakan komik-komik tipis bertema surga
37
dan neraka, riwayat para Nabi, kisah-kisah masyarakat di zaman para Nabi,
dan lainnya. Mungkin juga teringat sebagian kisah dari komik Jaka Sembung
(karya Djair Warni) dan Gina (karya Gerdi WK), yang kerap menyisipkan
pesan-pesan moral dan dakwah.
Seiring dengan melesunya industri komik nasional dipertengahan
dekade 1980-an, komik pendidikan Islam juga mulai hilang dari peredaran.
Khusus dalam komik bertema ke-Islam-an, kedatangan komik-komik asing
membawa kerugian. Tidak banyak (atau bahkan nyaris tidak ada) komik
impor atau komik terjemahan yang bertemakan ke-Islam-an. Putra-putri kita
tak lagi dapat menikmati komik-komik ke-Islam-an, sebagai pengetahuan
tambahan atau alternatif.
Beruntung sebagian generasi muda menyadari hal ini, dan hal ini juga
yang dilakukan oleh seorang Ary Ginanjar Agustian dan Nawa Nursari.
Secara perlahan, usaha untuk membangkitkan komik nasional bertemakan ke-
Islam-an mulai nampak diawal dekade 1990-an. Beberapa penerbit buku-buku
Islam seperti Aku Anak Saleh, As-Syaamil, MQ dan DAR Mizan mulai
menjajaki peluang komik Islam. Usaha keras ini mulai membuahkan hasil
yang memukau diawal tahun 2000-an. Diberbagai toko buku besar, pameran
buku nasional, bazar buku dilingkungan sekolah, dan sebagainya kerap
mengikutsertakan komik bertema ke-Islam-an.
38
Respon pasar yang sangat baik memberi hasil positif berupa semakin
giatnya para penerbit tersebut merekrut para komikus muda untuk
mempublikasikan karyanya. Sebagian memvisualisasi kisah para Nabi (serta
para sahabat), dan sebagian besar lainnya membuat kisah fiksi dengan tema
Islami. Bahkan ada komik panduan ibadah haji yang sangat informatif. Kini
kita temukan juga beberapa penerbit umum merilis satu-dua judul komik
bertema ke-Islam-an.
Salah satu buku komik bertema Islam terbaik yang bisa dijumpai
adalah Komik Nabi Muhammad SAW karya Nur Wahidin (DAR Mizan,
1997) sepanjang 12 buku dengan total 1.825 halaman. Rangkaian kisah
dimulai sejak leluhur Rasulullah, masa kanak-kanak, remaja, dewasa,
turunnya wahyu Illahi, penyebaran agama Islam, perjuangan, hingga wafatnya
Rasulallah. Setiap lembar komik secara cermat menggambarkan kisah dan
disampaikan dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti dan memiliki
makna dalam. Berbagai kutipan kitab suci juga ditemukan, termasuk
suplemen berisi penjelasan berbagai peristiwa (contohnya malam Isra Mi‟raj)
yang tidak divisualisasikan. Nampak jelas bahwa penulis secara bersungguh-
sungguh dan berhati-hati menyajikan seri komik ini, termasuk saat-saat
penting pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Seri komik ini sudah dicetak
berulang kali dan menjadi buku wajib koleksi.
39
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, tidak banyak ditemukan artikel, liputan,
wawancara, diskusi, resensi, atau kajian ringan diberbagai media seputar
dunia komik Islami. Ini bisa dimaklumi mengingat komik secara umumpun
belum mendapat perhatian khusus, sebagaimana media bacaan pop lainnya
seperti novel. Wacana sangatlah perlu sebagai sarana bertukar pikiran dan
pendapat, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu komik Islami. Pembaca
membutuhkan media alternatif untuk lebih memahami ajaran agama, dan
komik adalah salah satu media bacaan paling populer di masyarakat.27
Tetapi seiring perkembangan zaman, dan seiring majunya tingkat
teknologi sekarang ini membuat para komikus dan penuls-penulis karya sastra
banyak mengeluarkan karya-karyanya yang sangat menarik dan berbagai
macam jenis temanya. Baik sosial, hiburan, bahkan Islami. Seperti hasil karya
dari Ary Ginanjar Agustian dan Nawa Nursari dimulai dari sebuah metode
training mengenai emotional spiritual quotient for kids, sejak tahun 2007
mereka mengkombinasikan kecerdasan emosional dan spiritual dan dikemas
dengan bentuk yang semenarik mungkin, bahkan menjadi sebuah media
pembelajaran bagi anak-anak penerus bangsa dalam bentuk media komunikasi
yaitu komik.
27
Surjorimba Suroto, http://komikindonesia.com/, diakses pada hari Selasa, 21 Januari 2014,
Pukul 10.50 WIB.
40
3. Elemen dalam Komik
Dalam pembuatan komik, memiliki beberapa elemen. Tidak hanya
berupa cerita bergambar, tetapi dalam komik memiliki beberapa elemen, yaitu
sebagai berikut:
a. Panel
Panel adalah kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang nantinya
membentuk sebuah alur cerita. Panel bisa dikatakan sebagai frame atau
representasi dari kejadian-kejadian utama dari cerita yang terdapat dalam
komik tersebut. Menurut McCloud panel berfungsi sebagai petunjuk umum
untuk waktu atau ruang yang terpisah.28
Rentang waktu dan dimensi ruang
dalam komik lebih dijelaskan oleh isi dari panel tersebut, jadi bukan panel itu
sendiri.
Panel memiliki bentuk yang bermacam-macam. Istilah dalam bentuk-
bentuk panel disebut sebagai panel frame (Panels Frames). Panel frame tidak
hanya selalu kotak-kotak konvensional dengan garis yang tegas, tetapi juga
bisa dalam bentuk bulat atau bahkan panel tersebut dijadikan sebagai
background dalam halaman komik, itu semua tergantung kepada kreatifitas
para komikus. Adapun urutan membaca panel adalah dari kiri ke kanan, atas
28
Scott McCloud, Understanding Comic (Memahami Komik) (Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia, 2001), h. 99.
41
ke bawah. Urutan pembacaan ini karena pembaca sudah terbiasa membaca
dari arah tersebut, searah jarum jam yaitu dari kiri ke kanan.29
b. Sudut Pandang dan Ukuran Gambar dalam panel
a) Sudut Pandang
Beberapa aspek filmis yang dipakai dalam komik di antaranya
adalah sudut pandang atau jika dalam bahasa film disebut sebagai camera
angle. Karena itu komik dikatakan sebagai citra visual yang filmis, hal ini
karena rangkaian gambar yang tercipta memakai pola yang dipakai dalam
film. Artinya logika gerak-gerik kamera film bisa diterapkan dalam
visualisasi komik. Terdapat lima macam sudut pandang dalam komik
yaitu:
1. Bird Eye View
Bird Eye View adalah pengambilan gambar dalam posisi jauh di atas
ketinggian obyek gambar, sehingga lingkungan yang luas bisa
tertangkap dalam gambar.
2. High Angle
Sudut pengambilan gambar high angle lebih di bawah dari pada sudut
pengambilan gambar bird eye view. Selama sudut pengambilan
gambar masih berada di atas obyek maka disebut sebagai high angle.
3. Low Angle
29
Ibid., h. 106.
42
Low Angle adalah pengambilan gambar dalam posisi obyek berada di
bawah sudut pandang mata.
4. Eye Level
Eye Level merupakan pengambilan gambar yang sejajar dengan
obyek. Semacam tanggapan pandangan mata seseorang yang berdiri
atau pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian yang
sama dengan obyek.
5. Frog Eye
Frog Eye merupakan tekhnik pengambilan gambar dengan sudut
pandang mata sejajar dengan dasar kedudukan dari obyek.
b) Ukuran Gambar dalam Panel
Ukuran gambar dalam panel antara lain close up, extreme close
up, medium close up, long shot dan extreme long shot. Berikut sekilas
penjelasan mengenai ukuran gambar dalam panel:
1. Close Up, secara umum dikatakan sebagai pengambilan citra atau
gambar dari kepala sampai bahu.
2. Extreme Close Up, hanya memperlihatkan sebagian dari obyek
gambar. Gambar yang ditampilkan hampir memenuhi panel
sehingga terkesan seperti gambar terpotong.
3. Medium Shot, dikatakan sebagai intermediate shot karena
posisinya terletak antara long shot dan close up merupakan
43
pengambilan citra atau gambar dari lutut ke atas atau sedikit di
bawah pinggang.
4. Long Shot, merupakan pengambilan citra atau gambar dengan
menangkap seluruh wilayah dari tempat kejadian.
5. Extreme Long Shot, menggambarkan wilayah yang lebih luas dari
jarak yang sangat jauh.
c. Parit
Istilah parit merujuk pada ruang di antara panel. Parit atau
ruang sela inilah yang menumbuhkan imajinasi pembaca, dua gambar
yang terpisah dalam panel digubah pembaca untuk menjadi sebuah
gagasan yang sesuai dngan interpretasi pembaca itu sendiri.
d. Balon Kata
Balon kata merupakan representasi dari pembicaraan ataupun
narasi dari peristiwa yang sedang terjadi atau keadaan yang sedang
digambarkan dalam panel tersebut. Secara garis besar balon kata
dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu:
1. Balon Ucapan, menurut Bonneff (1998:31) balon ucapan
merupakan fungsi bahasa dari komik, fungsi bahasa dalam dialog
yang repliknya ditempatkan dalam balon merupakan ungkapan
sekaligus monolog batin dari agenda atau ilustrasi yang terdapat
dalam panel tersebut.
44
2. Balon Pikiran, balon ini dipakai untuk merepresentasikan
pemikiran tokoh dalam komik.
3. Captions, secara umum dipakai untuk pengisahan atau penjelasan
naratif dialog.
e. Bunyi Huruf
Disebut juga Sound Lettering. Bunyi huruf ini digunakan untuk
mendramatisir sebuah adegan. Bentuknya bisa bermacam-macam,
setiap komikus punya gaya sendiri untuk membuatnya. Sound
Lettering merupakan ekspresi dari ucapan yang dikeluarkan oleh
obyek.
f. Ilustrasi
Ilustrasi adalah seni gambar yang dipakai untuk memberi
penjelasan atas suatu tujuan atau maksud tertentu secara visual.
Menurut Kusrianto (2007:154), ilustrasi sangat dekat sekali kaitannya
dengan komik, bedanya ilustrasi hanya terdiri dari beberapa gambar
yang melukiskan isi dari suatu cerita, namun komik adalah gambar-
gambar yang memvisualkan keseluruhan isi cerita.
g. Cerita
Komik merupakan sebuah medium narasi visual, komik juga
dikatakan sebagai sastra gambar. Dengan demikian terdapat dua hal
yang menjadi unsur dasar terbentuknya komik, yaitu gambar dan
narasi atau cerita, sehingga karena sifat yang khas ini maka komik
45
disebut sebagai medium hibrida. Oleh karena itu unsur cerita atau
sastra menduduki unsur yang penting selain gambar.
h. Splash
Ada beberapa jenis splash, yaitu:
1. Splash Halaman, adalah panel dalam halaman pertama buku komik
yang memiliki ukuran paling besar diantara panel yang lain.
Fungsinya adalah sebagai prolog cerita dalam komik sehingga di
panel tersebut sekaligus mencantumkan judul dari buku komik
tersebut.
2. Splash Panel, adalah panel yang ukurannya melebihi panel-panel
yang lain dalam halaman yang sama. Fungsi dari splash panel ini
sebetulnya untuk menekankan bahwa dalam panel tersebut terdapat
adegan inti yang penting.
3. Splash Ganda, adalah panel komik yang menyambung dari
halaman satu ke halaman yang lain. Sehingga ukuran panel akan
menjadi semakin besar melebihi panel-panel yang ada di kedua
halaman tersebut.
i. Garis Gerak
Garis Gerak adalah efek gerak yang ditimbulkan oleh gesture
atau pergerakan karakter-karakter (manusia dan benda) yang muncul
dalam ilustrasi komik. Jadi garis gerak ini berfungsi mewakili gerakan
46
dari sebuah obyek, baik itu gerakan secara cepat ataupun yang tidak
cepat.
j. Symbolia
Symbolia adalah representasi ikon yang digunakan dalam
komik dan kartun. Symbolia tervisual dalam benda-benda ataupun
huruf. Ada banyak Symbolia dalam komik, diantaranya Plewds
menunjukkan karakter dalam komik sedang mengalami gejala stress
pikiran, Squeans menunjukkan karakter tokoh komik sedang dalam
keadaan pusing atau sakit, Emanata menunjukkan karakter tokoh
komik sedang dalam posisi kaget atau terkejut, Briffis merujuk
pergeseran tempat secara mendadak dari karakter tokoh dari
tempatnya semula berdiri, dan Grawlixes merujuk pada perasaan tidak
hormat, tidak senang.
k. Kop Komik
Kop Komik adalah bagian dari halaman komik yang berisi
judul dan nama pengarang. Umumnya dipakai dalam pembuatan
komik strip maupun komik promosi. Selain itu di dalam kop komik
disertakan pula karakter tokoh dari cerita dalam komik tersebut.30
30
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 75-
104.
47
l. Unsur Gaya Busana
Setiap karakter tampil dengan busana berbeda-beda sesuai
dengan watak dan keinginan tokoh tersebut. Seorang komikus
haruslah mampu menghadirkan karakter yang hidup dan
menghadirkan tata busana yang sesuai. Karena itu seorang komikus
dituntut agar mampu merangkai busana. Pemahaman tentang busana
harus cukup kuat dan mengerti busana yang sesuai konteks sejarah,
ada yang kontemporer, ada yang fantasi dan lain sebagainya.
4. Bentuk dan Jenis Cerita Komik31
a) Komik Berdasarkan Bentuknya
Menurut Bonneff, Komik dibedakan dalam 2 kategori berdasarkan
bentuknya yaitu komik bersambung (comic strips) dan buku komik atau
comic-books (Bonneff, 1998: 9). Namun dalam perkembangan selanjutnya
ada pula novel grafis, komik kompilasi yang menggabungkan beberapa
cerita yang berlainan dalam satu buku dan juga muncul pula web comic
atau komik online.
1) Komik Strip (Comic Strips)
Istilah komik strip (comic strips) merujuk pada komik yang
terdiri dari beberapa panel saja dan biasanya muncul di surat kabar
ataupun majalah. Komik jenis ini terbagi menjadi dua kategori yaitu:
31
Ibid., h. 15-29.
48
a. Komik Strip Bersambung
Komik strip bersambung merupakan komik yang terdiri dari
tiga atau empat panel yang terbit di surat kabar atau majalah dengan
cerita yang bersambung dalam setiap edisinya.
b. Kartun Komik
Kartun komik merupakan susunan gambar yang biasanya
terdiri dari tiga sampai enam panel yang berisi tentang komentar yang
bersifat humor tentang suatu peristiwa atau masalah yang sedang
aktual (Wijana, 2003:11). Istilah kartun komik memang tidak begitu
popular dibanding istilah komik strip. Hal ini karena secara umum
masyarakat kadang menyebutnya semua komik yang memiliki panel
sedikit langsung disebut sebagai komik strip, padahal ada perbedaan
yang mendasar antara komik strip bersambung dengan kartun komik
ini. Saat ini kartun komik yang cukup dikenal dengan sindiran-sindiran
politiknya adalah Panji Koming karya Dwi Koen yang muncul di
harian Kompas.
2) Buku Komik (Comic Books)
Comic Books atau buku komik adalah komik yang disajikan
dalam bentuk buku yang tidak merupakan bagian dari media cetak
lainnya. Kemasan comic book ini lebih menyerupai majalah dan terbit
secara rutin. Buku komik yang pertama kali muncul adalah The
Funnies pada tahun 1929.
49
3) Novel Grafis (Graphic Novel)
Istilah Graphic Novel atau novel grafis pertama kalinya
dikemukakan oleh Will Eisner. Nama ini dipakai untuk karyanya yang
berjudul „A Contract With God‟ tahun 1978. Yang membedakan novel
grafis dengan komik lainnya adalah pada tema-tema yang lebih serius
dengan panjang cerita yang hampir sama dengan novel dan ditujukan
bagi pembaca yang bukan anak-anak. Istilah ini juga untuk
menghilangkan kesan bahwa komik adalah suatu media yang dicap
murahan.
4) Komik Kompilasi
Komik kompilasi merupakan kumpulan dari beberapa judul
komik dari beberapa komikus yang berbeda. Cerita yang terdapat
dalam komik kompilasi ini bisa tidak berhubungan sama sekali, namun
kadang ada juga penerbit yang memberikan tema yang sama walaupun
dengan cerita yang berbeda.
5) Web Comic (Komik Online)
Sesuai dengan namanya maka komik ini menggunakan media
internet dalam publikasinya. Dengan memakai situs web maka komik
jenis ini hanya menghabiskan biaya yang relatif lebih murah dibanding
media cetak dan jangkauannya sangat luas tak terbatas. Komik ini
muncul seiring dengan munculnya cyberspace di dunia teknologi
komunikasi.
50
b) Komik Berdasarkan Jenis Cerita
Berdasarkan jenis ceritanya komik dibedakan menjadi:
1) Komik Edukasi
Komik secara nyata memberikan andil yang cukup besar
dalam ranah intelektual dan artistik seni. Keragaman gambar dan
cerita yang ditawarkannya menjadikannya sebagai alat atau media
untuk menyampaikan pesan yang beragam, salah satunya adalah
pesan didaktis kepada masyarakat awam. Sehingga hal tersebut
menunjukkan bahwa komik memiliki dua fungsi sekaligus. Fungsi
pertama adalah hiburan dan kedua dapat dimanfaatkan secara
langsung ataupun tidak langsung untuk tujuan edukatif.
Hadirnya komik bermuatan nilai-nilai pendidikan ini jika
dilihat dari sejarah komik terdahulu jelas mengalami perubahan
yang sangat drastis. Dahulu komik dicap sebagai „racun‟ karena
dianggap pesan yang dihadirkannya tidak mengandung nilai-nilai
edukatif sama sekali. Namun sekarang, komik justru dipakai
sebagai penyampaian pesan yang bermuatan edukatif dari tingkat
TK, SD hingga perguruan tinggi. Sehingga secara nyata komik
diakui sebagai media yang berbobot, bukan media yang tidak
bernilai. Bahkan komik mampu memberi nilai dalam perjalanan
pendidikan manusia menuju kepada kecerdasan mental, nalar, dan
spiritual.
51
2) Komik Promosi (Komik Iklan)
Pangsa pasar komik sangat beragam, komik juga mampu
menumbuhkan imajinasi yang selaras dengan dunia anak.
Sehingga muncul pula komik yang dipakai untuk keperluan
promosi sebuah produk. Munculnya komik sebagai media untuk
beriklan setidaknya semakin mengangkat komik sebagai elemen
penting yang patut diperhitungkan di dunia komunikasi. Karena
jika ditinjau dari sudut pandang iklan maka sebuah biro iklan
maupun produsen tidak akan sembaangan dalam menentukan
media atau sarana yang akan dipakai untuk mengiklankan produk
atau jasa mereka.
3) Komik Wayang
Komik wayang berarti komik yang bercerita tentang cerita
wayang, yaitu Mahabharata yang menceritakan perang besar antara
Kurawa dan Pandawa. Komik jenis ini di Indonesia muncul di
tahun 60-70an dengan beberapa komik yang mengawali masa ini.
4) Komik Silat
Komik silat sangatlah popular, karena tema-tema silat yang
didominasi oleh adegan laga atau pertarungan sampai saat ini
masih menjadi idola. Untuk setting cerita komik jenis ini
menyesuaikan budaya dari masing-masing negara yang
menerbitkan komik tersebut. Komik silat muncul pertama di
52
Indonesia dibuat oleh komikus loka yang bernama Siaw Tik Kwei
dengan komiknya yang berjudul “SIe Djin Koei”.
5. Pengertian Komikus, Kartunis, dan Karikaturis
a. Komikus
Komikus adalah orang yang ahli membuat komik. Para komikus
biasanya memiliki ciri khas tersendiri dari tokoh yang ia buat, cerita,
dan juga genre komik yang dibuat. Dari tokoh-tokoh yang dibuat
biasanya menggambarkan watak atau karakteristik seorang komikus
yang mengarang komik tersebut.
b. Kartunis
Istilah kartunis datang dari pada perkataan Inggris, cartoonist
yang bermaksud pelukis kartun. Tugas seorang kartunis adalah
membuat sebuah gambar yang menceritakan suatu kondisi. Kartun
adalah komunikasi dalam bentuk gambar dan bahasa.32
Hanya saja,
kartun lebih bersifat ekspresif, bebas dan terkadang visualnya
mempeleseti kaidah dalam struktur gambar, anatomi misalnya. Kartun
yang kita kenal sering kita dapati pada film animasi atau karikatur.
c. Karikaturis
Karikaturis adalah pelukis gambar karikatur, atau orang yang
bisa menciptakan karikatur. Jika di Indonesia, gambar yang bersifat
32
Ashadi Siregar, I Made Suarjana, Bagaimana Mempertimbangkan Artikel Opini untuk
Media Massa (Yogyakarta: Kanisius, 1995), h. 25.
53
dan bermaksud lucu disebut kartun, sedangkan yang bermaksud
menyindir atau mengkritik disebut karikatur.33
Dunia karikatur
memiliki kode etik yang banyak tak diketahui orang termasuk oleh
para karikaturis. Seorang karikaturis memang memiliki kebebasan
mengemukakan temanya dengan gaya satiris humor yang khas, selama
karikaturnya itu tidak vulgar atau amoral atau mengetengahkan cacat
fisik manusia dan tidak pula kotor atau jorok. Selain itu, karikatur
yang baik adalah karikatur yang paling hemat kata, bahkan kalau bisa
tanpa kata sama sekali. Sebab karikatur berbeda dengan poster yang
bisa saja (bahkan lazim) boros kata-kata.
33
Ibid., h. 26.
55
BAB III
GAMBARAN UMUM KOMIK DAN PENGARANG
A. KOMIK: ESQ COMIC FOR KIDS AKULAH SANG PEMENANG
Komik ESQ for kids yang berjudul Akulah Sang Pemenang ini adalah
komik ke-3 (tiga) karya dari Ary Ginanjar Agustian dan Nawa Nursari. Dalam
komik ini yang memang sengaja dirancang untuk bacaan yang membahas
tentang kisah-kisah yang bersumber dari Rukun Islam, melengkapi dari komik
sebelumnya yang juga didasari dari Rukun Iman, dan Ihsan. Ketiga prinsip
tersebut hadir sebagai dasar dari terbentuknya metode ESQ atau model ESQ
(Emotional Spiritual Qoutient). Komik yang berceritakan dengan bahasa yang
mendidik, menyemangati, dan Islami, yang memberikan contoh-contoh
perilaku akhlak yang baik dan yang buruk, dari berbagai tokoh.
Tokoh-tokoh dalam komik Akulah Sang Pemenang ini diantaranya:
Eqi berperan atau mewakili sebagai seorang anak yang memiliki kecerdasan
EQ (Emotional Qoutient) atau Kecerdasan Emosi. Seorang anak SD (sekolah
dasar) yang baik, periang, yang menuruti perintah orang tua, dan kakaknya,
disiplin, rajin, dan pantang menyerah. Lalu ada Esqi representasi anak yang
cerdas spiritualnya, SQ (Spiritual Qoutient), ceria, kalem adalah kakak dari
Eqi yang memiliki sikap penyabar, dan juga yang selalu mengingatkan,
mengajarkan, menyemangati Eqi dan juga teman-temannya dalam kebaikan.
56
Zero mewakili sebagai ZMP (Zero Mind Process) atau proses
pembersihan hati dan pikiran dari belenggu pikiran dan hati seseorang adalah
teman baik Eqi yang selalu mengingatkan kebaikan, dimanapun dan kapanpun
Eqi berada jikak Eqi mengalami keraguan atau belenggu hati dan lupa akan
sholat. Kemudian Blenggo, mewakili dari belenggu hati dan pikiran yang
dimiliki setiap manusia yang mengakibatkan dirinya terjerumus ke dalam
kejahatan, kecurangan, kekerasan, kerusakan dan laik-lainnya. Dalam komik
ini Blenggo memiliki sifat sangat jahat terhadap Eqi, Esqi dan juga teman-
temannya untuk selalu berbuat tidak baik, dan sosok yang seringkali
menghasut Eqi dalam berperilaku buruk. Selain itu ada Ayah dan Ibu sebagai
orang tua dari Eqi dan Esqi.
Dalam komik Akulah Sang Pemenang terdapat 5(lima) bagian cerita,
yang pertama adalah Keyakinan Berbuah Kemenangan yang menceritakan
sebuah perjuangan para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan yang penuh
dengan rasa percaya diri, optimis, yakin bahwa Allah SWT akan menolong
dalam mencapai suatu tujuan yang baik. Bagian kedua yaitu Shalat
Membuatku Disiplin, dimana menceritakan bahwa dunia ini semuanya
berputar agar tidak terjadi kekacauan, bumi berputar mengelilingi matahari,
orang-orang tawaf mengelilingi ka‟bah, dan begitupula dengan shalat. Bagian
ketiga yaitu Aku mampu Bertahan, yang menceritakan bahwa dalam berpuasa
tidak hanya menahan haus dan lapar, tetapi juga melawan rasa malas. Bagian
keempat yaitu Aku Suka Bersih-bersih yang menceritakan kebersihan itu
57
adalah sifat dari Allah dan apabila orang yang suka bersih-bersih berarti dia
sedang dekat dengan Allah, dan juga sebaliknya apabila orang yang suka
membuang sampah sembarangan berarti dia jauh dari Allah. Sedangkan
bagian kelima adalah Bertarung dengan Setan, yang mencertitakan bagaimana
caranya kita untuk membuang setan yang ada di dalam diri kita sendiri, yaitu
setan rasa malas, berbohong dan perbuatan buruk lainnya.
B. Profil Tokoh Komik
Dalam komik ESQ for kids Akulah Sang Pemenang ini menceritakan
seorang tokoh anak-anak yang bernama Eqi. Eqi memiliki karakter yang
semangat, kritis, disiplin, cerdas, rajin, dan juga optimis. Dengan bahasa
sehari-hari yang baik, mencerminkan bahwa Eqi adalah seorang anak yang
baik hati, dan juga penurut. Dalam bahasa yang digunakan seringkali Eqi
mengeluarkan kata-kata seperti “Subhanallah”, “Astaghfirullah”, yang
membuat karakter Eqi menjadi seorang anak-anak yang memiliki akhlak yang
sangat baik untuk pondasi dimasa depannya nanti.
Memang dalam komik ESQ for kids Akulah Sang Pemenang bahasa
yang digunakan sangat santun, membuat pesan yang ingin disampaikan bisa
dipahami bagi para pembacanya. Dengan tidak lupa dalam istilah-istilah
mengingat Allah SWT, menonjolkan sisi budi pekerti atau akhlak mahmudah
yang baik dalam memberikan contoh pendidikan bagi anak-anak seusia masa
berkembang dalam pola kehidupannya.
58
Begitu juga dengan bahasa yang dikeluarkan Eqi dalam komik ESQ
for kids Akulah Sang Pemenang, bisa memberikan contoh positif untuk
memiliki sikap, nilai, dan budi pekerti yang baik sejak usia dini, meskipun
begitu Eqi tetaplah seorang anak-anak yang sangat kritis dalam mengetahui
hal-hal baru dalam kehidupan sehari-harinya. Eqi dalam komik ini menjadi
anak bungsu dari dua bersaudara, dan juga menjadi tokoh utama selain dua
tokoh lainnya. Eqi, Esqi, dan juga Zero adalah tokoh utama dalam komik ESQ
for kids Akulah Sang Pemenang, nama Eqi, Esqi, dan Zero memiliki filosofi
yang berkaitan dengan metode IQ, EQ, SQ dalam ESQ Way. Metode EQ
adalah nama untuk Eqi, metode SQ nama untuk Esqi, dan Zero adalah hati
dan pikiran yang suci. Sedangkan ada juga Blenggo yang bersifat seperti
Syetan yang mengganggu manusia dalam melakukan kebaikan yang berasal
dari belenggu yang ada dalam hati dan pikiran manusia. Ada beberapa tokoh
dalam komik ESQ for kids Akulah Sang Pemenang dengan karakternya
masing-masing, di antaranya adalah sebagai berikut:
EQI
59
Adik dari Esqi
Gambar 3.1
Sumber: ESQ Komik For Kids Akulah Sang Pemenang (2009)
Eqi sebagai pemeran tokoh utama dalam komik ini memang sangat
rajin dan penurut. Selain dengan Ayah dan Ibunya, Eqi juga sangat penurut
dengan Kakaknya yang sangat penyabar dan baik hatinya. Eqi yang mewakili
dari kecerdasan emosional seseorang, EQ dalam metode ESQ merupakan
kemampuan untuk merasa, dengan kunci kecerdasan emosi adalah kejujuran
yang ada pada suara hati. Dalam cerita komik tersebut Eqi dan Kakakanya
yang bernama Esqi memang masih sama-sama SD (Sekolah Dasar), tetapi
mereka hanya berbeda kelas. Ketika pulang dari sekolah Eqi dan Esqi
memang sering sekali bertukar pikiran mengenai pelajaran yang dipelajari
disekolah dengan keadaan alam nyatanya.
Eqi seorang anak yang cerdas yang muncul dari sifat kemampuanya
untuk merasakan sesuatu hal, ia selalu tidak malu bertanya kepada Kakaknya
Esqi yang tingkatan kelasnya lebih tinggi dari Eqi, dan juga lebih pintar, serta
lebih berwawasan luas dibandingkan oleh Eqi. Dengan seringnya mereka
bertukar pikiran, Esqi dalam berbahasa juga lebih tegas terlihat, dan berkobar-
kobar dengan penuh semangat. Sama halnya dengan Eqi, Esqipun seorang
anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat dalam. Dengan rasa
keingintahuannya itulah yang membuat Esqi menjadi anak yang cerdas,
disiplin, ceria, kalem, dan juga penyabar.
60
ESQI
Kakak dari Eqi
Gambar 3.2
Sumber: ESQ Komik For Kids Akulah Sang Pemenang (2009)
Esqi adalah pemeran penting juga dalam komik ESQ for kids Akulah
Sang Pemenang. Esqi menjadi sosok Kakak bukan hanya untuk Eqi saja,
tetapi juga untuk teman-teman Eqi yang lainnya. Esqi hadir
merepresentasikan kecerdasan spiritualnya yang dalam metode ESQ
kecerdasan spiritual adalah kecerdasan tertinggi manusia, sebagai landasan
yang sangat diperlukan untuk memfungsikan IQ (Intelktual Qoutient) dan EQ
(Emotional Qoutient). Karena SQ (Spiritual Qoutient) adalah kemampuan
untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan,
serta mampu menyinergikan IQ, EQ, dan SQ secara komprehensif dan
transedental.1
1 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ
(Emotional Spritiual Qoutient) The ESQ Way 165 (Jakarta: PT. Arga Tilanta, 2001), h. 14.
61
Selain itu di dalam lingkungan rumah Esqi juga menjadi sosok Kakak
yang patut untuk ditiru, Karena sikapnya yang selalu berbuat baik, dan
berpikir positif yang membuat Ia menjadi Seorang Kakak yang berbudi baik
dan juga berkualitas. Sama halnya dengan Zero, tokoh yang selalu muncul
dalam kondisi yang diharapkan, menjadi pengingat bahwa segala sesuatu itu
bisa datang dengan baik yang muncul dari hati nurani yang paling dalam.
ZERO
Malaikat Nurani
Gambar 3.3
Sumber: ESQ Komik For Kids Akulah Sang Pemenang (2009)
Zero adalah malaikat nurani dalam komik ESQ for kids Akulah Sang
Pemenang ini, karena zero selalu muncul mejadi sosok yang menyadarkan
Eqi, Esqi, dan juga teman-temannya ketika mereka sedang mengalami
keadaan gundah dari hati yang terbelenggu. Karena itu, dimanapun dan saat
ketika dibutuhkan Zero akan selalu datang mengingatkan akan sebuah
kebaikan, seperti Eqi saat mau berangkat sekolah dibujuk oleh Erik temannya
62
agar tidak masuk sekolah, saat itulah Zero datang untuk mengingatkan bahwa
Allah SWT melihat segala sesuatu yang dilakukan para makhluknya. Karena
dalam komik ini Zero mewakili dari proses pembersihan hati dan pikiran dari
belenggu. Karena pada prinsipnya manusia bisa mempertahankan
keyakinannya, apapun resiko yang akan dihadapi, dan sesungguhnya suara
hati murni menjadi pembimbing paling sederhana terhadap apa yang harus
ditempuh dan apa yang harus diperbuat. Itulah Zero yang berhati mulia,
karena segala yang dilakukan oleh Zero itu muncul dari dalam hati nurani
yang paling kecil yang selalu mengajarkan kebaikan agar memiliki akhlak
yang mulia dan bijaksana. Sesuai dengan ajaran yang diberikan Allah SWT
kepada makluknya yang hidup dimuka bumi ini, seperti juga lawan kata dari
baik adalah buruk. Allah SWT juga menciptakan syetan untuk mengganggu
manusia dalam memperkuat Iman kepada-Nya, syetan itu ialah belenggu hati
dan pikiran manusia, yang timbul dari diri manusianya itu sendiri. Hal
tersebut juga diceritakan didalam komik ini, tokoh yang selalu berperan Jahat
adalah Blenggo yang berasal dari belenggu hati, hati yang kotor, selalu ingin
berbuat jahat:
BLENGGO
63
Si Belenggu Hati
Gambar 3.4
Sumber: ESQ Komik For Kids Akulah Sang Pemenang (2009)
Dengan kekacauan yang selalu dibuat oleh Blenggo, membuat Ia
selalu berpikir negatif dalam segala hal. Selain itu, Ia juga selalu menghasut
jika ada yang ingin melakukan kebaikan. Seperti menghasut Eqi untuk
membatalkan puasanya, dan juga menghasut teman-teman Esqi saat istirahat
sekolah untuk membuang sampah sembarangan, dan hal tersebut membuat
Esqi menjadi agak kesal dan marah. Hal itulah yang membuat Blenggo senang
jika ada yang memiliki sifat madzmumah atau tercela, karena Blenggo sendiri
itu berkarakter memiliki akhlak madzmumah. Sifat inilah yang sebenarnya
harus dijauhkan oleh anak-anak, agar mereka memiliki pondasi akhlak yang
mulia demi masa depannya yang harus ditanamkan oleh para orang tua.
Sebenarnya belenggu hati dan pikiran itu akan selalu muncul dalam
sepotong kalimat atau suatu kejadian yang mampu membelenggu pikiran
seseorang, yang sebenarnya manusia itu sendiri yang juga menjadi
penanggung jawab penuh dari reaksi, sikap, dan juga keputusan itu.
64
AYAH
Orang Tua Esqi dan Eqi
Gambar 3.5
Sumber: ESQ Komik For Kids Akulah Sang Pemenang (2009)
Ayah adalah sosok yang disiplin, selalu memberikan pengertian
kepada anak-anaknya dengan cara yang sabar, tutur kata yang diucapkannya
juga sopan, dan mudah dipahami oleh anak-anaknya. Ayah juga adalah
seorang yang penyabar, tidak pernah mengajarkan kepada anak-anaknya
untuk bersikap dan bersifat yang buruk dalam kehidupan sehari-hari. Ayah
mengajarkan anak-anaknya untuk selalu bersikap toleransi kepada sesama
ummat manusia. Eqi dan juga Esqi selalu bertanya kepada Ayah jika ada suatu
hal yang mereka belum mengerti seperti bagaimana ibadah Haji itu? Apakah
arti dari Tawah? Sa‟i? dan lain-lain. Ayah selalu mengajarkan kebaikan
kepada anak-anaknya, agar anak-anaknya itu memiliki bekal akhlak yang
baik, mulia, untuk mencapai cita-cita yang mereka inginkan, bahkan menjadi
seorang pemimpin yang bijaksana. Dalam mendidik anak-anaknya Ayah juga
ditemani dengan Ibu, yang selalu memberikan nasihat-nasihat kepada Eqi dan
juga Esqi. Serta mengajarkan akhlak mahmudah yang patut dimiliki oleh
anak-anaknya.
65
IBU
Orang Tua Eqi dan Esqi
Gambar 3.6
Sumber: ESQ Komik For Kids Akulah Sang Pemenang (2009)
Ibu merupakan sosok pemeran yang sangat perhatian dan baik hati
kepada Esqi, Eqi, dan juga teman-temannya. Ibu selalu memerhatikan Eqi,
Esqi, dan teman-temannya saat bermain bersama agar Ibu mengetahui apa saja
yang sedang mereka lakukan. Selain itu, Ibu selalu memberikan nasihat
kepada anak-anaknya, salah satunya memberikan nasihat kepada Esqi yang
sedang merasa kesal kepada orang-orang yang gemar membuang sampah
sembarangan. Saat itu Ibu memberikan nasihat untuk Esqi memberikan
pengertian kepada orang-orang agar tidak membuang sampah sembarangan.
Begitulah karakter Ibu yang selalu bersikap positif, lemah lembut sikapnya,
dan tidak pernah marah kepada anak-anaknya. Serta selalu mengingatkan
anak-anaknya kepada Sang Pencipta, yaitu Allah SWT.
66
ERIK
Teman Eqi dan Esqi
Gambar 3.7
Sumber: ESQ Komik For Kids Akulah Sang Pemenang (2009)
Tokoh selanjutnya adalah Erik, salah satu teman dari Eqi dan juga
Esqi. Erik berkarakter semangat, kritis terhadap suatu hal Ia selalu bertanya
jika ada yang Ia tidak pahami. Sama halnya seperti anak-anak SD (Sekolah
Dasar) pada umumnya. Erik juga mudah terhasut oleh hal-hal yang negatif,
seperti membolos untuk sekolah demi bermain PS (PlayStation), dan
membuang sampah sembarangan. Itulah Erik yang selalu ceria, dan setia
kepada teman-temannya. Tiga teman-teman Eqi dan Esqi yang selalu bersama
yaitu Ipung, Erik, dan juga Zimpi.
67
IPUNG
Teman Eqi dan Esqi
Gambar 3.8
Sumber: ESQ Komik For Kids Akulah Sang Pemenang (2009)
Ipung adalah salah satu tokoh teman dari Eqi dan juga Esqi. Teman
bermain dirumah dan juga teman disekolah. Ipung adalah anak kecil yang
bersemangat, perhatian, sopan dan santun, suka asal bicara, dan juga kritis
terhadap suatu hal. Ipung sebenarnya anak yang baik hati, tetapi disuatu ketika
disekolah uang Ipung hilang, sehingga Ia tidak bisa jajan pada jam istirahat.
Dihari itu Eqi sedang berpuasa, seperti biasanya Blenggo yang selalu
mengganggu dan ingin berbuat jahat kepada setiap orang yang sedang
melakukan hal baik. Blenggo ingin membatalkan puasa Eqi dengan meminta
bantuan Ipung, disaat itulah Ipung menyetujui ide Blenggo memakai uangnya
untuk mentraktir Eqi jajan dikantin sekolah, padahal Ipung tidak tahu niat
jahatnya Blenggo untuk membatalkan puasanya Eqi, tetapi untung saja bel
sekolah langsung berbunyi saat Ipung membujuk Eqi untuk ditraktirnya jajan
dikantin sekolah, gagallah niat jahat Blenggo kepada Eqi melalui perantara
Ipung.
68
ZIMPI
Teman Eqi dan Esqi
Gambar 3.9
Sumber: ESQ Komik For Kids Akulah Sang Pemenang (2009)
Zimpi adalah salah satu teman perempuan dari Eqi dan juga Esqi.
Zimpi adalah seorang anak perempuan yang memiliki badan yang agak
gendut, berkacamata, dan rambutnya selalu dikuncir dua. Zimpi sebenarnya
anak yang baik hati, tidak pelit, tetapi agak pemalas yang selalu mengerjakan
PR (Pekerjaan Rumah) disekolah. Selain itu, Zimpi yang sangat suka makan
dia lupa akan bekas bungkus makanannya tersebut, sehingga dia selalu
membuang sampahnya sembarang. Hal tersebut yang membuat Esqi agak
sedikit kesal dengan perbuatan Zimpi. Sikap yang dilakukan Zimpi ini meniru
sikap dari orang tuanya, yang suka membuang sampah sembarangan dijalan,
seperti cerita didalam komik Esqi saat melihat Zimpi diantar kesekolahnya
dengan papanya menggunakan kendaraan mobil, lalu saat mobil papanya
meluncur untuk pergi, sambil mengucapkan “Selamat belajar Zimpi!” tangan
papanya keluar jendela mobil sambil membuang sebungkus bekas makanan
ke jalanan. Itu adanya contoh yang tidak baik, dan termasuk ke golongan
akhlak madzmumah yang seharusnya tidak dilakukan orang tua untuk
dicontoh oleh anak-anaknya. Tetapi dengan begitu, Zimpi, Ipung dan juga
Erik adalah teman setia bagi Eqi dan juga Esqi.
69
C. Profil Pengarang Komik
1. Profil Ary Ginanjar Agustian
Ary Ginanjar Agustian adalah seorang profesional yang telah
berkecimpung di dunia bisnis selama lebih dari 20 tahun. Bermulai dari
kegalauan dan kegelisahan yang beliau alami saat di sekolah seorang Ary
Ginanjar bertanya “untuk apa saya belajar?”, dan ketika mengaji ia juga
bertanya “Mengapa ia di suruh membaca Al-Qur‟an tetapi tidak mengerti?”.
Setelah ia bertanya kepada guru dan teman-temannya tentang banyak hal,
namun jawabannya yang diberikan tidak kunjung memuaskan.
Sampai akhirnya seorang Ary Ginanjar menjadi “pemberontak” sejati
yang ingin merdeka, tetapi dengan melakukan hal tersebut tak kunjung juga ia
menemukan jawabannya. Pada suatu ketika saat ia mencoba mencari makna
hidup melalui jalur akademis. Beliau menghabiskan pendidikannya di STP
Bandung; Universitas Udayana, Bali; dan di Tafe College, Adelaide,
Australia. Belajar hingga ke luar negeri kemudian menjadi dosen di
universitas negeri, sebagai pengajar tetap di Politeknik Universitas Udayana,
Jimbaran, Bali selama lima tahun. Dengan menjalani profesi tersebut tetap
tidak menemukan apa yang ia cari untuk hidup didunia ini. selanjutnya ia
mengira kalau hidup didunia ini adalah untuk mencari kekayaan, dan saat
itulah ia menjadi seorang pengusaha yang sukses. Tetapi sampai saat itu juga
ia tetap merasakan kekeringan jiwa yang luar biasa, sehingga menimbulkan
70
penderitaan sebuah kesakitan yang amat sangat yang ia rasakan dalam
jiwanya karena tak mampu menemukan jawaban “untuk apa?”.
Kemudian dalam diri pemuda yang lahir di Bandung 24 Maret 1965,
memiliki dorongan yang kuat untuk menulis, siang malam, berjam-jam duduk
di depan meja kerja tanpa istirahat, dan tidak disadari ia menulis sudah sampai
lebih dari 1000 halaman. Didalam tulisannya ia mengaitkan intelektualitas,
mentalitas, dan nilai spiritualitas. Selain itu ia juga melakukan studi literatur,
membaca berbagai buku mulai dari leadership, bisnis, motivasi, juga
membaca Al-Qur‟an setiap hari. Dalam tulisannya itu Ary Ginanjar
menceritakan perjalanan hidupnya. Saat itu ketika ia mengejar kekayaan,
sesungguhnya ia sedang menyembah kepada materialisme. Ketika ia berusaha
menjadi juara, sesungguhnya ia sedang mengagungkan harga dirinya,
sehingga ia tidak menemukan makna hidup dan mengalami kekeringan jiwa.
Di lain hal ia juga mendapatkan penyampaian metode agama yang saat itu
hanya sekedar untuk ritual saja tanpa adanya makna. Sampai pada akhirnya ia
bertemu dengan seorang ulama bijak hafidz Al-Qur‟an bernama HS. Habib
Adnan, yang membantu, menuntun ilmu Al-Qur‟an kepada Ary Ginanjar
Agustian.2
Sampai ketika pada saat itu, akhirnya seorang Ary Ginanjar dapat
menemukan jawaban atas pencarian spiritualnya. Tulisan yang ia buat saat itu
kemudian menjadi sebuah buku, yang diberi judul ESQ Emotional Spiritual
2 Ibid, h. vii.
71
Qoutient. Buku yang berisi dari energi pikiran, perasaan, dan spiritualitas
yang tersalurkan. Dengan proses menulis tersebut, ia menemukan bahwa
sebenarnya perjalanan panjang, pengalaman-pengalaman yang ia rasakan, ia
alami adalah sebuah perjalanan tentang sebuah pencarian jati diri, dan juga
proses pembentukan dan pendidikan seorang manusia untuk mendapatkan arti
makna dari kehidupan yang dijalani.
Dari buku yang ia tulis tersebut, dan juga telah banyak melalui revisi
sehingga buku tersebut menjadi buku yang sangat fenomenal dengan judul
baru edisi revisi buku tersebut adalah ESQ: Rahasia Sukses Membangun
Kecerdasan Emosi & Spiritual. Dalam buku tersebut Ary Ginanjar
menyampaikan gagasan bahwa kecerdasan intelektual IQ saja tidak cukup.
Untuk menjadi seorang yang berhasil diperlukan juga kecerdasan emosional
EQ yang akan memberikan keterampilan dalam bersosialisasi dan
berhubungan dengan orang lain, serta kecerdasan spiritual SQ, yang akan
memberikan jawaban atas eksistensi diri. Selain itu juga menyampaikan
sebuah konsep pembangunan karakter yang ia sebut The ESQ Way 165 yaitu
sebuah konsep pembangunan karakter yang komprehensif dan integratif
berdasarkan 1 nilai universal, 6 prinsip pembanguan mental, dan 5 langkah
aksi yang berdasarkan Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan.
72
2. Profil Nawa Nursari
Nawa Nursari adalah seorang wanita yang sangat aktif dalam mengisi
waktu-waktu di kehidupannya. Lahir di Wonogiri, 4 Mei 1976 ini sudah
menikah dan memiliki dua anak, anak pertama perempuan bernama Thursina
berusia 4 tahun 10 bulan, dan anak keduanya bernama Ibrahim yang berusia 1
tahun 6 bulan. Nawa Nursari pada tahun 2000-2002 pernah mengajar di
sebuah sekolah Islam Al-Fikri di daerah Depok, Jawa Barat. Lalu pada tahun
2004 Ia bekerja menjadi wartawan di Nebula yang berlangsung hanya 6
(enam) bulan. Lulusan Strata 1 (satu) Sosial Ekonomi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor (IPB) ini berkarir menjadi Trainer ESQ For Kids pada tahun
2004-2011. Lalu ia melanjutkan karirnya dari tahun 2011-sekarang sukses
menjadi wellness coach dalam bisnisnya di herbalife.3
Dalam mengisi kesibukannya, beliau ini memang senang sekali
dengan menulis. Sejak beliau bergabung di ESQ Way 165 menjadi Trainer
ESQ For Kids dan Ia juga memahami metode dari ESQ tersebut, mulai tahun
2007 Ary Ginanjar Agustian mengajak beliau untuk membuat sebuah komik
yang diperuntukkan untuk anak-anak agar mereka lebih memahami metode
ESQ dalam kehidupan sehari-harinya, yang bukan hanya untuk sekedar
hiburan tetapi juga untuk pendidikan akhlaknya. Komik pertama yang mereka
buat berjudul “Aku Rindu Allah”, dan komik keduanya berjudul ESQ comic
3 Wawancara via WhatsUp dengan Nawa Nursari, Pada hari Rabu, tanggal 5 Maret 2014,
Pukul 14.52-10.27 WIB.
73
for kids, serta komik ketiganya yang berjudul “Akulah Sang pemenang”.
Komik kedua dan komik ketiga tersebut dibuat pada tahun 2008-2009.
Dalam pemuatan Komik ESQ seorang Nawa Nursari dibantu oleh
seorang illustrator yang sangat terkenal yaitu Bambang Oeban. Dari komik
ESQ yang pertama sampai ketiga ini Bambang Oeban memang menjadi
illustrator komik ESQ, dan Nawa Nursari menjadi penulis naskahnya.
3. Sekilas Tentang Bambang Oeban
Nama asli dari Bambang Oeban adalah Bambang Wahyono, lahir di
Palembang, 10 Mei 1961. Ibunya bernama Marlyn Salikin Hardjo kelahiran
Paramaribo-Suriname, dan bapaknya bernama Sudjono Dirdjo Saputro
kelahiran Cirebon-Banten. Sejak kelas III SD (Sekolah Dasar) Bambang
Oeban ini telah belajar tata budaya Jawa, menari, dan melukis pada Basuki
Abdullah di Solo (1971). Setelah itu Ia kembali ke Palembang untuk
menyelesaikan SMAnya. Tahun 1981 Ia hijrah ke Jakarta untuk mendaftar
sebagai AKABRI, tetapi mengundurkan diri sebelum Pantohir.
Lantaran dunia kesenian lebih memanggil jiwa seorang Bambang
Oeban masuk ke institute kesenian LPKJ yang sekarang lebih dikenal dengan
IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Sebenarnya Bambang Oeban ini memiliki
cita-cita untuk kuliah di jurusan Sosial-Politik, itu hanya niat saja. Namun, Ia
lebih menyatu jiwa dan raganya dengan ikhlas dalam dunia teater pinggiran.
Bergelut dengan alam lingkungan bebas.
74
Saat itu Ia juga merintis sebagai penyiar sejak tahun 1975, lalu Ia juga
mulai menulis sajak, tetapi masih kacau. Tetapi, Ia malah terjun kedalam
dunia panggung, sinetron, dan film. Beliau banyak bergabung dalam seni
teater, diantaranya adalah:
1. Teater HSBP Shubuh (Palembang, 1978).
2. Teater Tunggal (Jakarta Selatan, 1981).
3. Teater Marah (Jakarta Barat, 1982).
4. Teater Jakarta Timur (Jakarta Timur, 1983).
5. Teater Adinda/Teater Tanah Air (Jakarta Pusat, 1984).
6. Teater Empul (Jakarta Utara, 1987).
7. Mendirikan Terater Anak Negeri (1988).
8. Bergabung ke Bengkel Teater Rendra (1990).
9. Workshop di Teater Populer-Teguh Karya (1986).
10. Workshop di ITB, Bandung (Pertemuan Teater Antar
Mahasiswa se-Indonesia, 1987).
11. Workshop Teater Tradisional (2009).
Selain senang dalam berteater, Bambang Oeban juga membuat karya
sebagai illustrator, penulis skenario, dan buku. Sudah banyak buku yang
beredar dipasaran yang ditulis oleh beliau. Dari kalangan usia balita, anak,
remaja, dan juga dewasa. Buku yang mendapatkan penghargaan diantaranya:
1. Rubah Kecil, Gaya Favorit Press (1987).
75
2. Kartini, Exelmedia (2001).
3. Rumah di Menara Kubah Masjid (2003).
Selain itu banyak prestasi lainnya yang dimiliki oleh Bambang Oeban,
berprestasi sebagai aktor, pelukis. Pada tahun 2006 beliau juga mendapatkan
penghargaan Anugerah Kebudayaan dari Departemen Pariwisata dan
Kebudayaan (Bpk. Jero Wacik). Tahun 2009, beliau juga menulis buku
biografi ulama besar Cirebon yang bernama Kang Ayip berjudul “Lautan
Manusia Menhantar Sang Motivator”. Lalu beliau menekuni „Seni Sastra
Pertunjukkan‟ sejak tahun 2010, hingga kini, sampai Tuhan menjemput
pulang.
D. Penghargaan dan Jabatan Ary Ginanjar Agustian
Dengan adanya konsep tersebut Ary Ginanjar merancang metode
training yang menggunakan teknologi tinggi dan multimedia modern,
sehingga ia mendirikan lembaga training pembangunan karakter yaitu, ESQ
Leadership Center. Keberhasilan yang diraih Ary Ginanjar dalam
memberikan motivasi dan semangat perubahan melalui buku serta training
tersebut membuat beliau memiliki beberapa penghargaan serta jabatan, antara
lain, terpilih sebagai salah satu The Most Powerful People and Ideas in
Business 2004 oleh majalah Swasembada. Ditahun berikutnya 2005 beliau
juga terpilih menjadi Tokoh Perubahan (Agent of Change) oleh harian
Republika. Pada periode tahun 2005-2010 di daulat menjadi Pengurus Dewan
76
Pakar ICMI. Pada Desember 2007 konsep The ESQ Way 165 sebagai metode
pembangunan karakter juga telah diakui secara akademis melalui
penganugrahan gelar Doctor Honoris Causa oleh Universitas Negeri
Yogyakarta kepada Ary Ginanjar Agustian dan saat itu ia juga mendapatkan
kepercayaan untuk mengajar mata kuliah “Strategi Pendidikan Karakter” di
program pascasarjana UNY. Majalah Simpati Zone juga memberikan
penghargaan kepada Ary Ginanjar untuk menjadi Hero of New Period. Lalu
pada tahun 2009 Majalah BIOGRAFI POLITIK memilih beliau untuk
menjadi One of the Most Powerful People.
Penghargaan serta pengakuan konsep The ESQ Way 165 sebagai
metode pembangunan karakter terus mengalir. Pada peringatan Sumpah
Pemuda 2009, Ary Ginanjar menerima penghargaan dari Menteri Pemuda dan
Olah Raga (Menpora) yang bertajuk “ESQ Model sebagai Metode
Pembangunan Karakter”. Lalu ditahun yang sama Nahdatul Ulama juga
memberikan penghargaan kepada Ary Ginanjar sebagai Preaching Dedication
dan sebagai Golden Honorary Police oleh Kepala Kepolisian Wilayah Jawa
Barat. Selain itu pada tahun 2010 Ary Ginanjar juga menerima penghargaan
dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia sebagai penghargaan atas
kontribusi ESQ dalam pembangunan karakter di lingkungan Kepolisian RI.
Lalu sejak tahun 2010-2015 beliau menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua
Bidang Agama, Budaya, dan Pengembangan Karakter Bangsa, ICMI Pusat.
77
Pada tahun 2011 Ary Ginanjar Agustian juga menerima penghargaan
dari PIKUM (Pertubuhan Seni Silat Ikatan Kalam Utama), Malaysia sebagai
Anugerah Darjat Kalifah Kalam. Wakil Presiden RI juga memberikan
penghargaan pada tahun 2012 sebagai Penghargaan Pemilik HAKI Sukses.
Dalam Peringatan Hari Sastra Indonesia tahun 2013 beliau juga didedikasi
sebagai Tokoh Inspiratif dari Balai Pustaka dan Majalah Horison. Serta pada
tahun 2013 mendapatkan penghargaan Anugerah Intergitas Nasional dari
KUPAS-Komunitas Pengusaha Anti Suap, Indonesia. Dengan begitu
banyaknya penghargaan dan jabatan yang di dedikasikan kepada Ary Ginanjar
Agustian membuat bisnis pelatihannya program ESQ melahirkan ratusan ribu
alumni dan telah diadakan hampir di seluruh kota di Indonesia, dan juga di
Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Eropa, Amerika Serikat, dan
Australia.
E. Karya-Karya Ary Ginanjar Agustian dan Nawa Nursari
Sejak pembangunan ESQ berlangsung Ary Ginanjar Agustian banyak
membuat karya-karya dari berbagai macam format, buku-buku, DVD, VCD,
CD, dan juga Komik. Hasil karyanya antara lain:
1) Buku The ESQ Way Jilid I (Indonesia).
2) Buku The ESW Way Jilid II (Indonesia).
3) Buku Mengapa ESQ? (Indonesia).
4) ESQ English Version (Inggris).
78
5) Buku Spiritual Samurai.
6) Buku Spiritual Company.
7) Buku Nasihat Asmaul Husna.
8) Buku Bangkit dengan 7 Budi Utama.
9) Buku Munajat Suara Hati.
10) Buku untaian Mutiara dalam 165 Hari.
11) Buku Building the Best Indonesian Bussiness Way (Indonesia).
12) Dvd Paket Terbaru The ESQ Way.
13) VCD Paket Materi ESQ.
14) CD Dzikir 99 Asmaul Husna.
15) DVD Dzikir 99 Asmaul Husna.
16) DVD Asmaul Husna for Kids.
17) DVD 10 Tahun Menuju Indonseia Emas 2020 dengan 7 Budi
Utama.
18) Komik pertama ESQ for Kids Rindu Allah (Bersama Nawa
Nursari).
19) Komik kedua ESQ Comic for kids (Bersama Nawa Nursari).
20) Komik ketiga ESQ for Kids Akulah Sang Pemenang (Bersama
Nawa Nursari).
76
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Semiotik Panel Komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang
(Edisi ke-3)
Dalam analisis ini, penulis mengurai pesan akhlak yang berada dalam
komik ESQ for kids Akulah Sang Pemenang menggunakan konsep semiotik
menurut Charles Sanders Peirce. Data yang diteliti berupa isi dari komik ESQ
for kids Akulah Sang Pemenang, yang berupa nilai-nilai budi pekerti dari
seorang tokoh komik anak-anak yang sangat Islami, yang didasari dari Rukun
Islam.
Ary Ginanjar Agustian dan Nawa Nursari memberikan kesan yang
berbeda dalam serial komik untuk anak-anak ini, jenis dari komik ini termasuk
dalam jenis komik edukasi yang memberikan andil besar dalam ranah
intelektual dan artistik seni. Karena dalam penyajian gambar, karakteristik dari
tokoh dan juga cerita yang disampaikan menunjukkan adanya penyampaian
pesan yang beragam kepada masyarakat khususnya anak-anak yang memang
sangat penting untuk menyerap nilai-nilai pesan akhlak yang ada di dalam
komik sebagai dasar bagi kehidupannya untuk menuju masa depan yang
cemerlang.
77
Begitu juga dengan tokoh-tokoh yang diperankan dalam komik ESQ
for kids ini yang sangat beragam karakternya, dan juga beda dari tokoh-tokoh
komik biasanya.
Dalam komik ini beberapa tokoh yang diperankan memang sangat
Islami, dari sudut pandang karakter pakaiannya, pembicaraannya, dan juga
alur ceritanya. Setelah penulis meneliti cerita dari komik ESQ for kids Akulah
Sang Pemenang, penulis memilih beberapa halaman yang di anggap
mengandung pesan akhlak dan tanda-tanda yang cocok untuk di analisis.
Untuk mempermudah para pembaca mengerti apa yang diteliti, penulis
membuat tabel yang membedakan Representamen (Ikon, Indeks, Simbol),
Object, dan Interpretant yang terdapat dalam teori Charles Sanders Peirce,
serta yang mangandung makna pesan akhlak dalam komik ESQ for kids
Akulah Sang Pemenang. Selain itu penulis juga menambahkan gambar beserta
tokoh-tokohnya yang mempermudah para pembaca mengerti apa yang diteliti,
serta melihat tanda-tanda yang ada dalam komik ESQ for kids Akulah Sang
Pemenang.
Serta dalam penelitian ini, penulis menambahkan pada sub bagian
terakhir mengenai interpretasi penulis terhadap komik ESQ for kids Akulah
Sang Pemenang yang didasari atas rukun Islam dan mengandung makna pesan
akhlak.
78
Gambar 4.1 (Gambar Zero Memberikan Semangat)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag. 1 Keyakinan Berbuah Kemenangan)2009
Dalam gambar ini terdapat Eqi, Ipung dan juga Zero. Dalam panel
pertama, Eqi yang memakai sarung di kalungkan dibadannya dan
menjulurkan tangannya ke atas sedang bertanya dengan kritis kepada Zero
tentang para pahlawan dalam berjuang memenangi kemerdekaan menghadapi
para penjajah hanya dengan bambu runcing. Karena pemikiran mereka pada
waktu itu pasti akan menang, dan didorong dari suara hati nurani. Lalu Ipung
yang kelihatannya penasaran dengan apa yang Eqi tanyakan, dengan
79
digambarkan mata yang melihat sinis dalam memandang Eqi. Selain itu Zero
dengan senyuman membalas pertanyaan Eqi sambil memandang Eqi.
Pada panel kedua, terlihat Eqi dan juga Ipung mendengarkan apa yang
dijelaskan oleh Zero mengenai para pejuang dalam perang melawan penjajah.
Dengan mata yang memandang Zero, Eqi dan juga Ipung merasa semakin
penasaran, kenapa hanya dengan bambu runcing para pejuang bisa menang?
Dan zero yang berwajah bulat serta berkepala botak menjelaskan dengan
bertanya balik kepada Eqi tentang sebuah keyakinan agar mencapai suatu
tujuan, dengan mengepal tangan yang sebelah kiri dan tangan kanan terbuka
dan mata melirik ke Eqi sambil selalu senyum.
Panel ketiga, Zero sambil berjalan meninggalkan Eqi menjawab
dengan mata melirik dan penuh senyuman agar Eqi lebih memiliki semangat
untuk mencapai apa yang Ia inginkan. Dengan kata “Yo’i”, sederhana,
singkat, dan gaul kata yang diucapkan oleh Zero kepada Eqi. Dengan
membungkuk dan raut wajah yang masih bingung atau terbelenggu dari
perkataan Zero, serta sambil menjatuhkan kedua tangannya di tanah, Eqi
masih tetap bertanya kepada Zero, kalau Ia harus memiliki perasaan yakin,
tetapi yakin dengan siapa?
Pada panel keempat, ada bayangan Zero sambil berdiri di atas tanah
yang agak melengkung seperti bukit dengan membuka lebar kedua
tangannya, dan didalam balon kata ia berucap bahwa “yakin kalau Allah
bakalan menolong!”. Dari sikap yang diperlihatkan Zero, bahwa kita harus
80
yakin dengan apapun yang akan kita lakukan, asal berprinsip karena Allah
SWT, terus berikhtiar dengan segala cara, berdoa, dan berpikir positif adalah
pesan akhlak baik yang disampaikan oleh Zero, karena memang Allah SWT
sangat menyukai dan akan menolong kepada orang-orang yang mau berusaha,
yakin dengan apa yang dilakukannya akan tercapai dengan sebuah
kemenangan. Yakin bahwa Allah SWT akan merealisasikan apa yang di
tawakalkan seorang hamba-Nya apabila ia mengikhlaskan niatnya dan
menghadap kepada Allah SWT dengan hatinya. Allah berfirman:
Artinya: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia
akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberi rezeki dari
arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakan kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah
telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”
(QS. Ath-Thalaq (65): 2-3).
81
Tabel 4.1 (Zero Memberikan Semangat)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar seorang anak kecil
laki-laki sedang bertanya,
dan satu teman laki-lakinya
yang memandang dengan
penuh penasaran yang
digambarkan dengan mata
sinis, lalu satu temannya
berkepala botak sedang
tersenyum dan sambil
melihat temannya yang
bertanya.
- Gambar dua wajah yang
hanya setengah terlihat
serius melihat temannya
yang berkepala botak
menjawab sambil mengepal
tangan kirinya dan membuka
tangan kanannya.
- Gambar seorang anak laki
yang bertanya dengan raut
wajah yang penasaran,
sambil memakai sarung
dikalungi dibadannya dan
meletakkan kedua tangannya
ditanah. Lalu teman
berkepala botak yang melirik
tersenyum sambil agak
berlari pergi.
- Gambar bayangan dari
seorang teman laki-laki yang
berhati mulia, sambil
melepaskan kedua
tangannya, berdiri seperti di
atas bukit.
Indeks - Gambar kedua anak laki-laki
yang bertanya dengan
penasaran kepada seorang
temannya tentang sebuah
keyakinan yang akan
membuahkan kemenangan,
dengan yakin bahwa Allah
akan menolong hambanya
82
yang ingat akan Pencipta-
Nya.
- Menjadi tanda bahwa
seorang teman yang baik
hatinya, berakhlak mulia,
mau membantu temannya
agar memiliki sikap
semangat dan yakin terhadap
sesuatu yang ingin dicapai.
Simbol - Seorang anak laki-laki,
berambut pendek, memakai
sarung yang dikalungi
dibadannya, dengan seorang
temannya berambut belah
tengah, dan satu temannya
lagi berkepala botak selalu
tersenyum yang menjadi
simbol pemberi semangat
kepada teman-temannya
yang sedang mengalami
keraguan.
2 Objek (Y) Eqi, Zero, dan Ipung.
3 Interpretan (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa
sikap penasaran dan kritis Eqi dan
juga Ipung terjawab oleh Zero yang
memberikan semangat dan
keyakinan bahwa apabila ingin
mencapai suatu kemenangan
dibutuhkan sebuah keyakinan positif
bahwa Sang Maha Pencipta akan
menolong.
4 Makna Sikap semangat dengan penuh
keyakinan dan percaya diri yang
ditunjukkan dari seorang Zero
menjadi cerminan perilaku akhlak
yang mulia.
83
Gambar 4.2 (Gambar Semangatnya Anak-anak
untuk Mencapai Keinginannya)
Sumber: Comic ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag.1 Keyakinan Berbuah Kemenangan) 2009
Pada panel pertama terdapat dua anak laki-laki yang berlari dengan
penuh semangat, keduanya menjulurkan tangannya kedepan, mereka yaitu
Eqi dan juga Erik, lalu ada bayangan seseorang yang juga berlari sebagai
perumpamaan teman lainnya. Dalam panel pertama ada balon kata yang
menjelaskan bahwa anak-anak berlari tersebut karena ingin menuju pohon
rambutan, memetik buahnya untuk berlomba mengumpulkan rambutan
84
yang banyak. Maka dari itu, mereka berlari untuk memanjat pohon
rambutan dengan semangat agar bisa menjadi pemenang.
Panel kedua, menggambarkan seorang anak laki-laki memanjat
pohon rambutan yang buahnya sangat lebat. Ada yang sudah sampai di
atas pohonnya yaitu Erik. Ternyata ada seorang anak laki-laki lagi
dibawah yang masih merasa ragu untuk memanjat pohon rambutannya,
yaitu Eqi. Dengan membawa-bawa sarung dikalungi dibadannya dia
merasa ragu untuk naik ke atas menyusul teman-temannya. Sikap ragu dan
tidak yakin yang dimiliki Eqi adalah rasa belenggu hati dan pikirannya,
apakah Ia mampu untuk memanjat pohon rambutan itu? Apakah Ia bisa
menjadi pemenang dengan mendapatkan rambutan yang banyak? Rasa
belenggu itu hadir dari suatu kejadian yang sedang di alami Eqi.
Akhirnya pada panel ketiga, Zero muncul untuk memberikan
semangat kepada Eqi agar naik ke atas pohon untuk mendapatkan
rambutan sebanyak-banyaknya menyusul teman-temannya. Sambil
digambarkan dengan gambar para pejuang saat perang melawan penjajah
dengan muka yang penuh semangat, berlari sambil membawa sepotong
bambu runcing, lalu seperti ada ledakan dibelakangnya. Begitu juga
dengan firman Allah SWT yang diturunkan sehubungan dengan
permohonan Rasulullah SAW untuk mengalahkan musuh dalam perang
badar:
85
Artinya: “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada
Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan
mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang
datang berturut-turut. Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala
bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi
tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al-Anfal
(8):9-10)
Panel keempat, Eqi dengan muka penuh keyakinan dan sambil
membayangkan perjuangan para pahlawan membuat Ia menjadi semangat
untuk mengambil rambutan sebanyak-banyaknya dan karena kecerdasan
emosi yang menjadi kemampuan pribadi dan sosial yang dimiliki Eqi
menjadi kunci keberhasilannya. Setelah itu pada panel kelima, bergambar
berberapa lama kemudian, Eqi dengan muka yang gembira sambil
membawa dua ikat rambutan di kedua tangannya dan berucap “Horee!
rambutanku banyak!”. Dengan kejadian tersebut, menggambarkan apabila
kita yakin, optimis, bahwa kita pasti bisa maka Allah SWT juga akan
menolong kita agar tercapai sesuatu yang kita inginkan. Itulah sifat
seorang anak yang memiliki akhlak yang baik, untuk selalu bersemangat,
optimis dalam mencapai cita-cita dikehidupan yang akan datang.
86
Tabel 4.2 (Semangatnya Anak-Anak untuk Mencapai Keinginannya)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar dua orang anak laki-
laki berlari dengan muka
penuh semangat, yang satu
bermuka agak bulat, dan yang
satunya lagi berambut cepak,
berlari sambil menjulurkan
tangannya kedepan. Terdapat
banyangan untuk
perumpamaan teman lainnya
yang juga sedang berlari.
- Gambar pohon rambutan
yang berbuah lebat, dua
orang anak laki-laki, yang
satu sedang memanjat hampir
sampai di atas, yang satu lagi
memakai sarung dikalungi
dibadannya masih di bawah
pohon, dan bersikap ragu
untuk memanjat pohon
rambutan tersebut.
- Gambar seorang berkepala
botak yang selalu tersenyum
sambil memberikan
semangat. Dengan bayangan
dua orang pejuang yang
bermuka sinis dan penuh
semangat, lalu dibelakangnya
ada bayangan seorang yang
sedang berlari menjauhi
ledakan sambil membawa
bambu runcing.
- Gambar muka seorang anak
laki-laki yang sedang
membayangkan perjuangan
para pahlawan.
- Gambar seorang anak laki-
laki yang bahagia karena
keinginannya berbuahkan
hasil yang memuaskan,
dengan dua ikat rambutan di
kedua tangannya.
87
Indeks - Gambar para anak laki-laki
kecil, muka dengan penuh
semangat untuk memanjat
pohon rambutan, memetik
rambutannya, dan ketika ada
seorang anak yang ragu untuk
memanjat, muncullah teman
yang berkepala botak
bermuka bulat selalu
memberikan semangat
dengan membayangkan
perjuangan para pahlawan
dalam perang melawan
penjajah, agar anak laki-laki
tersebut yakin bahwa dia
pasti bisa memanjat pohon
rambutan.
- Gambar anak laki-laki kecil
yang sangat bersemangat
adalah Erik dan Ipung.
- Gambar anak laki-laki kecil
yang ragu adalah Eqi.
- Gambar yang memberikan
semangat adalah Zero.
- Menjadi tanda bahwa cerita
yang dibayangkan oleh Zero,
para pahlawan pejuang yang
menang melawan penjajah,
membuat semangat para anak
laki-laki tersebut untuk
mencapai suatu kemenangan
dengan keyakinan untuk
mendapatkan rambutan
sebanyak-banyaknya.
Simbol - Gambar bayangan para
pejuang yang sedang
melakukan perang melawan
penjajah tersebut menjadi
simbol untuk diri anak-anak
menjadi lebih semangat, dan
yakin akan sebuah
kemenangan.
88
2 Objek (Y) Erik, Ipung, Eqi, Zero, dan bayangan
para pahlawan pejuang.
3 Interpretan (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa sikap
ragu-ragu seorang Eqi adalah
perwakilan dari belenggu hati dan
pikiran seorang manusia, sikap yang
harus dihindari untuk mencapai suatu
keinginan, haruslah memiliki sikap
semangat, optimis, percaya diri,
yakin bahwa kita bisa untuk
mencapainya.
4 Makna Sikap ragu yang ditunjukkan Eqi
adalah perasaan belenggu hati dan
pikiran yang dimiliki manusia saat
menghadapi suatu kejadian, sikap
yang harus dihindari karena sikap itu
hanya membuat kita menjadi putus
asa, semangat dan berpikir positif
yang diberikan Zero adalah dasar
sikap yang harus dimiliki agar kita
merasa yakin dan optimis untuk
menjadi pemenang. Sikap-sikap
tersebut mencirikan perilaku akhlak
yang mulia.
Gambar 4.3 (Gambar Erik Merayu Eqi untuk Membolos Sekolah)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag.2 Shalat Membuatku Disiplin) 2009
89
Pada panel pertama terlihat gambar dua anak lak-laki kecil
berseragam Sekolah Dasar (SD), yang satu memakai topi bertuliskan
angka 165, memakai jam tangan ditangan sebelah kanannya, dan
membawa tas. Terlihat sambil berlari kecil untuk berangkat kesekolah.
Satu anak laki-laki kecil lainnya berkepala agak botak, memiliki rambut
sedikit seperti jambul, muka agak oriental memakai seragam sekolah
lengkap, dan juga membawa tas. Terlihat sambil berlari kecil mengejar
temannya yang memakai topi (Eqi), ternyata dia adalah Erik teman satu
sekolahnya Eqi. Eqi terus berjalan karena Ia merasa terlambat untuk
berangkat ke sekolah. Tetapi Erik terus mengejar karena Ia ada perlu
dengan Eqi.
Pada panel kedua terlihat muka anak laki-laki kecil, yang mengajak
Eqi untuk bermain PS di rental, dan ternyata Erik merayu Eqi untuk
membolos sekolah demi untuk bermain permainan baru di rental PS (Play
Station). Dilanjutkan pada panel ketiga terlihat gambar seseorang yang
memiliki telinga di atas kepalanya yang berbentuk seperti tanduk, dengan
muka yang sedikit sinis. Sambil berkata “Boleh juga rayuannya
meyakinkan!”. Ternyata orang yang mengintip Eqi dan juga Erik adalah
Blenggo, dan Blenggo juga yang tidak ada lelahnya untuk melakukan hal
buruk dengan menghasut Erik untuk merayu Eqi agar tidak masuk
sekolah. Pada panel keempat gambar Eqi yang berbalik badan untuk
menjawab ajakan Erik bermain PSnya nanti saja sepulang sekolah, tetapi
90
Erik tetap merayu Eqi untuk bermain PS (Play Station). Erik hadir sebagai
manusia biasa, yang mudah untuk terhasut.
Pada panel kelima, wajah anak laki-laki kecil itu yang mengenakan
topi bertuliskan angka 165 alias Eqi agak sedikit bingung dengan ajakan
Erik, dan hampir berhasil untuk membolos sekolah. Sambil tersenyum si
anak laki-laki kecil berambut jambul, terus merayu Eqi untuk bermain PS
(Play Station). Tetapi pada panel keenam muncul dibelakang Eqi, seorang
yang berkepala botak dan selalu tersenyum menegur Eqi, dan berkata
“Eqi, kamu yakinkan Allah melihatmu? Masa kamu mau bolos?”.
Perkataan Zero tersebut mengagetkan Eqi yang hampir saja terhasut
dengan ajakan Erik tersebut. Karena kecerdasan emosi yang dimiliki Eqi,
muncul dari suara hati nuraninya pada akhirnya Eqi berucap
“Astagfirullah”, yang menandakan Ia khilaf terbujuk rayuan syetan atau
belenggu yang diperantarakan melalui Erik, agar Ia membolos sekolah.
Dengan berlari didepan meninggalkan Eqi, yang hanya terlihat bayangan
dari Erik yang berambut jambul tersebut dengan terus mengajak Eqi untuk
bermain PS (Play Station) dirental. Tetapi dengan kedatangan Zero yang
mengingatkan Eqi, bahwa hal tersebut tidak baik untuk dilakukan, karena
Allah SWT selalu melihat apapun kegiatan yang hamba-Nya lakukan, Eqi
mengurungkan niatnya untuk membolos sekolah.
91
Tabel 4.3 (Erik Merayu Eqi untuk Membolos Sekolah)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar dua orang anak laki-
laki kecil, lengkap memakai
serangan Sekolah Dasar (SD),
yang satu mengenakan topi
bertuliskan angkat 165, dan
jam tangan disebelah tangan
kanannya. Lalu juga membawa
tas sekolahnya, dan dia adalah
Eqi. Satu anak laki-laki kecil
lainnya, berambut jambul,
bermuka agak oriental, dan
juga membawa tas sekolah dia
adalah Erik, yang mengejar Eqi
karena ada perlu.
- Gambar muka seorang anak
laki-laki kecil, bermuka agak
oriental, dengan raut wajah
penuh harapan. Yang terhasut
dari belenggu hati dan
pikirannya.
- Seorang yang terlihat sedang
mengintai dibalik tembok
dengan wajah yang terlihat
sinis, dan dua telinga yang
terlihat seperti tanduk di atas
kepalanya.
- Gambar dua orang anak laki-
laki kecil, yang ingin berangkat
sekolah, yang memakai topi
bertuliskan angka 165 seperti
berbalik badan melihat
temannya yang mengejarnya
itu, lalu temannya berdiri
dibelakangnya itu sambil
berbicara seperti merayu
dengan membawa sesuatu
ditangan sebelah kanannya.
- Gambar wajah dua orang anak
laki-laki kecil, yang satu
mengenakan topi dengan muka
seperti orang sedang berpikir
dan mata melirik, satu
92
temannya lagi sambil
tersenyum melihat Eqi yang
hampir berhasil dihasutnya
untuk membolos sekolah.
- Gambar seorang berkepala
botak muncul, dibelakang
gambar anak laki-laki kecil
yang mengenakan topi, sambil
mengingatkan anak laki-laki
yang memakai topi tersebut,
sedang berjalan mengejar
temannya yang hanya terlihat
bayangannya saja untuk tidak
masuk sekolah.
Indeks - Gambar seorang anak laki-laki
yang sedang terburu-buru
karena terlambat berangkat
kesekolah yaitu Eqi, dan
datang satu temannya mengejar
yaitu Erik, lalu merayu Eqi
untuk bermain PS (Play
Station) dan tidak masuk
sekolah yang ternyata hal ini
adalah ide dari Blenggo si
Penghasut perbuatan buruk.
Selang waktu, hampir saja Eqi
terhasut dengan ajakan
temannya itu, yaitu Erik yang
terjerumus belenggu hati dan
pikirannya. Datanglah seorang
malaikat penolong, yang selalu
mengingatkan Eqi jika dia
berada didalam keadaan yang
membingungkan. Apalagi
hampir saja terhasut untuk
membolos sekolah. Dengan
datanganya Zero si malaikat
penolong mengingatkan Eqi
bahwa Allah selalu melihat apa
saja perbuatan makhluknya
yang ada dimuka bumi ini.
- Menjadi tanda bahwa Syetan
memang diciptakan Allah
SWT untuk mengganggu Iman
manusia dimuka bumi, untuk
93
berbuat jahat dan itu
merupakan belenggu hati dan
pikiran yang muncul dari
dalam diri manusia itu sendiri.
Seperti yang selalu dilakukan
oleh Blenggo. Dengan
kehadiran Zero malaikat
penolong, yang muncul dari
hati yang murni, selalu
mengingatkan bahwa Allah
SWT juga melihat segala
perbuatan makhluknya dimuka
bumi ini.
Simbol - Gambar Blenggo yang selalu
muncul untuk menghasut
manusia berbuat buruk, dan
gambar Zero yang muncul
dengan mengingatkan Eqi.
- Menjadi simbol bahwa
Blenggo adalah belenggu hati
dan pikiran atau syetan yang
diciptakan Allah SWT untuk
mengganggu Iman manusia
dimuka bumi ini. Selain itu
munculnya Zero juga menjadi
simbol bahwa, karena Eqi
selalu mengerjakan Sholat
sebelum berangkat sekolah, Ia
menjadi disiplin, dan selalu
ingat Allah dimanapun Ia
berada.
2 Objek (Y) Eqi, erik, Blenggo, Zero, Bayangan
tubuh Erik.
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa
memang kenyataannya, Allah selalu
menciptakan apapun didunia ini
dengan berpasang-pasangan. Adanya
Blenggo yang diciptakan untuk
menjadi penghasut atau belenggu hati
dan pikiran, dan Zero yang diciptakan
untuk menjadi malaikat hati yang
mengingatkan manusia kepada
Pencipta-Nya.
4 Makna Blenggo yang selalu bersikap sinis
yang mencerminkan sikapnya selalu
94
berbuat jahat kepada orang, yang
mewakili akhlak madzmumah dan juga
Zero yang selalu tersenyum sesuai
dengan perbuatannya yang selalu baik
kepada setiap orang. Mencerminkan
akhlak mahmudah.
Gambar 4.4 (Gambar Blenggo yang Berhasil Menghasut Eqi)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag. 2 Shalat Membuatku Disiplin) 2009
Pada panel pertama terlihat seorang anak laki-laki kecil sedang
berdiri, menghadap ke dinding melihat jam yang berada di dinding,
dengan tangan sebelah kiri diletakkan di atas meja, dan yang sebelah
kanan dikepal. Jam dinding tersebut menunjukkan pukul 15.00. Anak laki-
laki kecil tersebut adalah Eqi. Eqi yang sedang merasakan waktu berputar
begitu lama rasanya. Pada panel kedua gambar muka Eqi yang sedikit
95
tersenyum dan seperti muka orang yang sedang berpikir kebingungan,
bahwa semuanya berputar tanpa henti.
Pada panel ketiga terlihat muka anak laki-laki kecil yang sedang
kebingungan dan tangan yang diletakkan di atas dadanya. Dia adalah Eqi,
saat dia sedang kebingungan, di jendela belakang terlihat wajah seseorang
yang terlihat ingin menghasut, dengan dua telinga di atas kepalanya seperti
tanduk. Ternyata dia adalah Blenggo si penghasut, dan benar kedatangan
Blenggo yang muncul dari jendela adalah untuk menghasut Eqi bermain
PS (Play Station). Karena memang Eqi sedang tidak ada kegiatan apa-apa,
dia lalu berpikir sama dengan Blenggo, dan berhasillah Blenggo
menghasut Eqi untuk bermain PS (Play Station). Saat itulah Eqi
terjerumus kedalam belenggu yang ternyata Eqi mengabaikan belenggu
tersebut dan membuat Ia terjerumus dengan melupakan waktu Shalatnya.
Pada panel keempat gambar seorang anak laki-laki kecil yang
sedang memegang Stick PS (Play Station), dengan muka tersenyum, mata
melihat kedepan televisi. Karena sangat asik sekali bermain PS (Play
Station) Eqi sampai nyaris lupa dengan waktu Sholatnya. Sebenarnya
Allah SWT telah memperingatkan para hamba-Nya dari orang-orang yang
buruk dan juga jahat. Allah SWT berfirman:
96
Artinya: "Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-
olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka
membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syetan menjadikan kamu
lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-
orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." (QS. Al-
An'am (6): 68)
Tabel 4.4 (Blenggo yang Berhasil Menghasut Eqi)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar anak laki-laki kecil
yang sedang berdiri,
menghadap kedinding, sambil
melihat jam yang berada di
dinding. Jam tersebut
menunjukkan pukul 15.00.
- Gambar muka anak laki-laki
kecil alias Eqi, yang sedang
berpikir, dengan tangan kanan
yang dikepalkan didepan
mukanya.
- Gambar raut wajah anak laki-
laki kecil yang sedang berpikir,
kebingungan, dengan mata
melirik ke kanan, dan tangan di
letakkan didepan dada. Terlihat
seorang yang muncul dari
jendela, dengan wajah yang
sinis, dan sedang merayu Eqi
untuk bermain PS (Play
Station). Si belenggu hati dan
pikiran datang lagi untuk
menjadi pengganggu manusia.
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil, sedang tersenyum, sambil
kedua tangannya memegang
stick PS (Play Station), dan
mata melihat ke televisi yang
ada didepannya, dan ternyata
dia adalah Eqi, yang hampir
saja lupa dengan waktu
Sholatnya karena keasikan
bermain PS (Play Station). Eqi
97
yang terjerumus kedalam
belenggu yang
menghampirinya.
Indeks - Gambar seorang anak laki-laki
kecil alias Eqi yang sedang
melihat jam dinding, dan
setelah itu merasa kebingungan
bahwa, semuanya berputar
tanpa henti. Disaat
kebingungannya itu, datang
seorang Blenggo yang tidak
mau menyia-nyiakan waktu
untuk selalu mengganggu Eqi,
dan berhasil merayunya untuk
bermain PS (Play Station)
sampai Eqi hampir lupa waktu
shalat.
- Menjadi tanda bahwa dalam
kondisi seperti apapun, anak
kecil maupun orang dewasa,
dimanapun berada. Jika Iman
Islamnya sedang menurun atau
mengabaikan belenggu yang
hadir dalam hati dan
pikirannya, syetan yang datang
mengganggu akan berhasil
untuk menghasutnya.
Simbol Gambar Blenggo yang tiba-tiba muncul
dijendela dengan kondisi Eqi yang
sedang merasa kebingungan, menjadi
simbol bahwa dalam kondisi apapun
syetan atau belenggu yang diciptakan
Allah SWT akan datang terus
mengganggu.
2 Objek (Y) Eqi, dan Blenggo.
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa cerita
dari kemunculan Blenggo adalah
gambaran bahwa syetan atau bisa
muncul dalam kondisi apapun.
4 Makna Gambar kemunculan Blenggo
menjadikan kritik bahwa jangan pernah
kita melupakan Allah SWT dalam
keadaan apapun. Sikap Blenggo
mencerminkan akhlak yang buruk.
98
Gambar 4.5 (Gambar Mr. Zero yang Mengingatkan Eqi Waktu Shalat)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag. 2 Shalat Membuatku Disiplin) 2009
Pada panel pertama menggambarkan seorang yang berkepala
botak, selalu tersenyum. Dengan menjulurkan tangan kanannya ke depan,
dan telunjuknya seperti sedang menunjuk seseorang, lalu tangan kirinya
terbuka kesamping. Ternyata dia adalah Mr. Zero yang mengingatkan Eqi
untuk melaksanakan Shalat, Eqi dengan ekspresi wajah yang terkejut
dengan kedatangan Mr. Zero sambil mengucapkan “Aduh hampir saja aku
kebablasan!”. Kehadiran Zero memang sebagai proses membebaskan diri
Eqi dari belenggu yang berhasil telah menjerumuskan Ia agar lupa pada
waktu Shalatnya.
99
Pada panel kedua terlihat seorang anak laki-laki kecil mengenakan
peci, baju koko, dengan kedua tangannya di angkat, dan raut wajah sedih
dengan mata melirik ke atas. Ternyata dia adalah Eqi yang sedang
meminta maaf kepada Allah SWT atas kesalahan yang Ia perbuat, karena
hampir lupa Shalat. Sikap yang takut dengan Allah SWT adalah sifat dari
akhlak mahmudah atau akhlak yang mulia. Dengan kecerdasan emosi yang
Eqi miliki, Ia merasa malu kepada Allah SWT karena melupakan waktu
shalatnya, yang menimbulkan perasaan untuk meminta maaf dalam
do’anya yang Ia sampaikan kepada Allah SWT. Selanjutnya pada panel
ketiga, terlihat seorang anak laki-laki kecil yang tersenyum dengan
temannya, sambil menjulurkan ibu jarinya dia adalah Eqi yang sedang
mengucapkan terimakasih ke Mr. Zero karena telah mengingatkan Eqi
untuk melaksanakan Shalat, karena melaksanakan Sholat itu lebih penting
dari segalanya. Dengan mengucap “Alhamdulillah” si kepala botak yang
selalu tersenyum, mengingatkan, dan baik sangat hatinya berucap syukur
karena Eqi telah mengingat Allah SWT, dengan kekhilafan sebelumnya
yang Ia lakukan. Hadirnya Zero dengan merasa bahagia, karena Eqi telah
kembali atau merujuk kepada fitrah yaitu keinginan bertuhan serta sifat
suci dan mulia yang dianugrahkan Tuhan kepada setiap manusia.
Begitulah sebuah proses untuk membersihkan hati dan pikiran, dengan
tidak melupakan Shalat salah satu contohnya. Karena shalat adalah ibadah
utama seorang muslim kepada Sang Pencipta-Nya. Berdasarkan firman
Allah SWT:
100
Artinya: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia
melainkan untuk beribadah kepada-Ku”. (QS. Adh-Dhariyat (51):56).
Dipanel selanjutnya ada gambar rumah, dengan pohon-pohon
disekelilingnya, yang menggambarkan itu adalah rumah Eqi dan juga Esqi.
Pada balon kata tertulis bahwa betapa senang Eqi dan Esqi karena Ayah
dan Ibunya pulang dari Tanah Suci.
Tabel 4.5 (Mr. Zero yang Mengingatkan Eqi Waktu Shalat)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar seorang berkepala
botak, bermuka bulat, dengan
mulut selalu tersenyum, tangan
kanannya menjulur kedepan
dan telunjukknya seperti sedang
menunjuk orang, tangan kirinya
terbuka ke samping, dia adalah
Mr. Zero, si malaikat yang
selalu mengingatkan hambanya,
yang muncul dari hati yang
murni. Gambar muka seorang
anak kecil laki-laki, kaget,
sambil menengok dan mata
melirik yaitu Eqi, yang lupa
akan waktu Shalat, karena
terjerumus dari belenggu hati
dan pikirannya.
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil yang mengenakan peci,
baju koko, dengan kedua tangan
di angkat ke atas, dan muka
kelihatan bersedih, dengan mata
melirik ke atas, yaitu Eqi yang
sedang memohon maaf kepada
Allah SWT, karena hampir lupa
101
dengan Shalat karena keasikan
bermain PS (Play Station).
Sikap merasa malu dan sedih
karena Ia telah berbuat salah.
Timbul karena kecerdasan
emosi yang dimiliki Eqi.
- Gambar seorang anak laki-laki
yang tersenyum melihat
temannya, dengan mata melirik,
dan ibu jarinya terjulur kedepan
sambil mengucapkan “Thanks
Mr. Zero!”, yang ternyata
gambar Eqi berterimakasih
kepada Zero telah
mengingatkan Ia Sholat, dan
gambar si malaikat penolong
dengan kepala botak, muka
bulat, dan selalu tersenyum dan
mengucapkan
“Alhamdulillah..”. Proses ZMP
yang dilakukan Zero terhadap
Eqi berhasil karena Eqi kembali
kepada God Spot atau fitrah.
- Gambar rumah Eqi dan Esqi
yang dikelilingi pepohonan.
Indeks - Gambar Mr. Zero yang datang
mengingatkan Eqi untuk
melaksanakan Shalat.
- Menjadi tanda bahwa Shalat
merupakan suatu hal yang lebih
penting dibandingkan kegiatan
yang lainnya.
Simbol Gambar Eqi yang meminta maaf
karena hampir lupa Shalat menjadi
simbol bahwa, Shalat adalah suatu hal
yang sangat wajib dilakukan bagi
ummat Muslim.
2 Objek (Y) Eqi, Mr. Zero
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa
kedatangan Mr. Zero adalah sebagai
proses untuk pembersihan hati dan
pikiran dari belenggu yang
menjerumuskan Eqi dengan melupakan
waktu Shalatnya untuk selalu
melaksanakan kebaikan, dan kembali
102
ke fitrah dengan salah satu caranya
yaitu Shalat agar Eqi memiliki akhlak
yang mulia.
4 Makna Gambar kemunculan Mr. Zero
mengingatkan bahwa pentingnya,
wajibnya Shalat bagi ummat Muslim
adalah suatu hal yang menjelaskan
perilaku yang mulia.
Gambar 4.6 (Gambar Ayah Menceritakan Saat Tawaf di Tanah Suci)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag. 2 Shalat Membuatku Disiplin) 2009
Pada panel pertama terlihat gambar seorang anak perempuan
mengenakan kerudung dengan wajah tersenyum, kalem dan dia adalah
Esqi. Selanjutnya gambar seorang laki-laki, tidak terlalu tua, terlihat
gagah, mengenakan peci, dan baju koko, sambil melihat anak
perempuannya dan tangan disebelah kanan dikepalkan didepan dada, dan
103
dia adalah Ayah dari Esqi dan Eqi. Lalu ada gambar seorang anak kecil
yang sedang menengok ke samping kanannya melihat Esqi dan Ayah yang
sedang berbicara, dia adalah Eqi. Saat itu Eqi sedang bertanya kepada
Ayah tentang bagaimana rasanya bertawaf? Ayah langsung menjawabnya
dengan mengucapkan “Subhanallah”. Yang artinya adalah Maha Suci
Allah SWT, menggambarkan bahwa Ayah memiliki akhlak yang baik,
akhlak mahmudah. Orang yang selalu ingat dengan Allah.
Pada panel kedua, terlihat menceritakan seorang laki-laki dewasa,
sambil mengenakan peci dan wajah terlihat serius dengan mata sambil
melirik, dia adalah Ayah. Ayah yang sedang menceritakan bagaimana
bertawaf ditanah suci, semuanya berpakaian ihrom, putih-putih seperti
hamparan salju. Selain itu ada gambar halusinasi bayangan Ayah
mengenai keadaan di Tanah Suci, menggambarkan Ka’bah yang
dikelilingi banyak orang mengenakan pakaian ihrom serba putih.
Pada panel ketiga ada gambar seorang anak laki-laki kecil dengan
mata melirik, dan raut wajah yang kebingungan sambil berkata “Coba
kalau saja ada yang berhenti pasti tabrakan”. Pernyataan kritis dari seorang
Eqi ini membuat Blenggo si malaikat penolong menjadi tersenyum yang
berada didepan Eqi. Dilanjutkan pada panel keempat ada gambar seorang
laki-laki dewasa mengenakan peci yaitu Ayah, sedang menghadap
kedepan seorang anak laki-laki kecil yang sedang berdiri, mengepalkan
tangan kanannya ke depan dadanya dengan wajah yang kebingungan alias
Eqi. Ayah menjawab pernyataan Eqi dengan memberikan pernyataan
104
“Begitu juga kalau kita tidak mengikuti aturan Allah SWT”. Dengan
jawaban Ayah tersebut Eqi baru mengerti, tetapi dia kembali bingung
ketika mengingat pelajaran IPA disekolahnya mengenai planet yang
berputar sama dengan gerakan tawaf di Tanah Suci. Semua benda dari
yang terkecil hingga yang terbesar, dari atom sampai sistem tata surya,
berthawaf, patuh mengikuti aturan-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. Al-
Faatihah (1): 2).
Semua yang terjadi didunia ini berada dalam genggaman Allah
SWT. Alam semesta beserta isinya adalah benar-benar milik Allah SWT.
Dialah yang menciptakan, mengatur, dan mengurusnya setiap saat.
Sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: “Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allah-lah apa yang
ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang
kamu berada di dalamnya (sekarang) dan (mengetahui pula) hari (saat
manusia) dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka
apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu”. (QS.An-Nuur (24): 64).
105
Tabel 4.6 (Ayah Menceritakan Tawaf di Tanah Suci)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag. 2 Shalat Membuatku Disiplin) 2009
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar seorang perempuan
yang mengenakan jilbab
dengan bibir tersenyum, dan
mata melirik (Esqi) sedang
bertanya, gambar seorang
laki-laki dewasa mengenakan
peci, baju koko, terlihat sangat
tegas dengan tangan kanan
dikepal didepan dada (Ayah)
sedang menjelaskan rasanya
bertawaf. Gambar seorang
anak laki-laki kecil berada
disebelah kiri Ayah, dengan
potongan rambut pendek, dan
mata yang sedang
memerhatikan (Eqi).
- Gambar wajah seorang laki-
laki dewasa mengenakan peci,
dengan muka yang tegas dan
mata melirik sambil
menjelaskan (Ayah).
Bayangan kotak seperti kubus
berwarna hitam dikelilingi
hamparan putih seperti salju
yang menggambarkan banyak
orang sedang melakukan
tawaf mengelilingi Ka’bah.
Hamparan putih atau
mengenakan pakaian ihram itu
resresentasi dari fitrah
manusia.
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil, dengan wajah yang
kebingungan, mata melirik,
sambil menaruh kedua tangan
dibawah wajahnya (Eqi).
Gambar seorang berkepala
botak, dan selalu tersenyum
(Zero).
- Gambar seorang laki-laki
106
dewasa mengenakan peci,
sedang menghadap kedepan
seorang anak laki-laki kecil
dengan wajah yang selalu
kebingungan dengan
pertanyaan, pernyataan
kritisnya. (Ayah dan Eqi).
Indeks - Gambar seorang keluarga di
antara Ayah, kakak (Esqi),
Adik (Eqi). Anak-anak yang
sangat cerdas yang selalu
ingin tahu banyak hal. Dengan
bertanya mengenai rasanya
tawaf di Tanah Suci.
Simbol - Gambar bayangan banyak
orang yang sedang bertawaf
mengelilingi Ka’bah dengan
menggunakan pakaian ihram
berwarna putih-putih menjadi
simbol kesucian ummat
Muslim saat menjalankan
Ibadah Umrah di Tanah Suci
dan melambangkan
kemerdekaan dan pembebasan
dari belenggu-belenggu hati
dan pikirannya.
- Selain itu, bahwa ketika
seorang melakukan tawaf
mereka terus berputar seperti
planet yang terus berputar
apabila berhenti akan
bertabrakan, menjadi simbol
bahwa apabila kita tidak
mengikuti aturan Allah SWT,
kita akan menjadi manusia
yang sesat dan terjerumus ke
dalam hal yang negatif dalam
menjalani kehidupan didunia
ini.
2 Objek (Y) Ayah, Esqi, dan Eqi.
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa setiap
orang yang sedang bertawaf
mengelilingi Ka’bah yang terus
berputar apabila berhenti bisa
bertabrakan, hal itu juga bisa terjadi
pada planet yang terus berputar
107
mengelilingi porosnya, apabila
berhenti pasti kehidupan didunia ini
juga akan berhenti.
4 Makna Menunjukkan bahwa apabila kita juga
berhenti mengikuti aturan Allah
SWT, kita pasti menjadi manusia
yang tidak memiliki budi pekerti yang
baik.
Gambar 4.7 (Gambar Esqi Menjelaskan Gerakan Shalat)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag.2 Shalat Membuatku Disiplin) 2009
Gambar wajah seorang perempuan pada panel pertama, seperti
sedang menjelaskan gerakan Shalat dia adalah Esqi, dengan kecerdasan
spiritualnya mampu dengan baik menjelaskan makna dari gerakan shalat
dari berdiri, ruku, dan juga sujud. Ada gambar kotak-kotak, pada kotak
108
pertama menggambarkan seorang laki-laki yang mengenakan peci, baju
koko, dan sarung sedang berdiri tegak 00
dengan kedua tangan diletakkan
didepan dada, itu juga menggambarkan saat orang Shalat sedang membaca
Al-Fatihah. Pada kotak kedua terlihat gerakan Shalat yang dilakukan
seorang laki-laki sedang ruku, meletakkan kedua tangannya dilutut
membentuk posisi rukunya 900, dan pada kotak ketiga terlihat gerakan
Shalat sedang melakukan sujud membentuk posisi 1350, Esqi yang sedang
menjelaskan Gerakan Shalat kepada adiknya Eqi, juga menjelaskan bahwa
kita melakukan sujud sebanyak dua kali dalam satu raka’at Shalat jadi
dalam melakukan sujud membentuk 2700. Apabila gerakan Shalat tersebut
ditotal semua menjadi 360 derajat, artinya sama dengan putaran matahari
atau bulan. Wajah anak laki-laki kecil yaitu Eqi, yang sedang
mendengarkan dengan serius kakaknya (Esqi) menjelaskan gerakan Shalat.
Pada panel kedua terlihat gambar raut wajah seorang anak laki-laki
kecil dengan mata melirik, dan tersenyum. Sedang merasa senang
mengerti akan gerakan Shalat yang dijelaskan kakaknya (Esqi), bahwa
gerakan Shalat itu sama dengan gerakan planet yang berputar, dan semua
itu Allah SWT yang telah mengaturnya, apabila kita tidak mengikuti
aturan Allah SWT dalam menjalani kehidupan kita akan merasa kacau,
seperti orang yang berhenti melakukan tawaf.
Pada panel ketiga terlihat gambar seorang perempuan berkerudung
dan laki laki dewasa yang menghadap ke gambar seorang anak laki-laki
kecil yang membalikkan badannya sedang mengucapkan janji kepada
109
Allah SWT bahwa dia akan Shalat tepat waktu, dia adalah Eqi. Muncul
gambar seorang yang memiliki kedua telinga di atas kepalanya seperti
tanduk dengan wajah yang kesal, mengepalkan tangannya dia adalah
Blenggo, yang kesal karena Eqi semakin mengerti tentang gerakan Shalat,
dan Blenggo semakin susah untuk menghasut Eqi melakukan tindakan
tidak baik. Semakin manusia berhasil menjalankan ZMP (Zero Mind
Process) untuk menuju God Spot atau fitrah, semakin menjauhnya
terhadap belenggu-belenggu hati dan pikiran yang menjerumuskan
kedalam hal yang negatif, dan membuat manusia memiliki akhlak yang
tidak baik.
Tabel 4.7 (Esqi Menjelaskan Gerakan Shalat)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar seorang perempuan
mengenakan kerudung (Esqi)
sedang menjelaskan gerakan
Shalat, representasi dari
kecerdasan spiritual yang Esqi
miliki, gambar tiga kotak-
kotak kecil yang
menggambarkan gerakan
Shalat dari berdiri yaitu 00,
ruku 900, dan juga sujud 135
0,
yang dilakukan dua kali
menjadi 2700. Jika semua
ditotal mejadi 3600, sesuai
dengan gerakan putaran
matahari, bulan ataupun planet
yang telah di atur gerakannya
oleh Allah SWT. Gambar
seorang anak laki-laki kecil
dengan wajah yang serius
sedang mendengarkan
penjelasan gerakan Shalat
110
(Eqi).
- Gambar wajah seorang anak
laki-laki kecil sedang
tersenyum kecil, yang telah
mengerti tentang gerakan
Shalat.
- Gambar menghadap belakang
perempuan menggunakan
kerudung (Esqi), laki-laki
dewasa (Ayah), dan juga anak
laki-laki kecil yang sedang
mengucap janji untuk
melaksanakan Shalat tepat
waktu (Eqi).
- Gambar seorang yang
memiliki kedua telinga di atas
kepalanya seperti tanduk,
dengan wajah yang kecewa,
dan kedua tangannya dikepal
(Blenggo).
Indeks - Gambar seorang perempuan
yang mengenakan kerudung,
sangat cerdas sedang
menjelaskan arti dari gerakan
Sholat yang totalnya 3600,
sebagai tanda sama halnya
seperti matahari, bumi, bulan
berputar sesuai dengan aturan
yang telah Allah SWT berikan.
Simbol Gambar gerakan Shalat dalam kotak-
kotak kecil yang ditotal dalam
derajatnya adalah 3600, sama halnya
dengan putaran matahari, bumi, atau
bulan. Menjadi simbol bahwa semua
yang ada di dunia ini bertasbih,
berputar sesuai dengan aturan yang
telah Allah SWT berikan.
2 Objek (Y) Esqi, Eqi, Gerakan Shalat dalam
kotak-kotak kecil, Ayah, dan Blenggo.
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa
gerakan Shalat juga memiliki makna
yang sangat banyak sekali dan
bermanfaat bagi manusia, salah
satunya adalah menunjukkan Allah
SWT mengatur yang ada dimuka bumi
ini semuanya berputar, agar tidak
111
bertabrakan satu sama lain.
4 Makna Menunjukkan bahwa, Shalat memang
sangat penting untuk menunjang
dalam menjalani kehidupan didunia
ini, agar kita terus lurus dalam
mengikuti aturan yang Allah SWT
berikan. Contoh dari perilaku yang
harus ditiru untuk memiliki akhlak
yang mulia.
Gambar 4.8 (Gambar Blenggo Menghasut Eqi Batal Puasa Melalui Ipung)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag.3 Aku Mampu Bertahan) 2009
Gambar seorang yang bermuka bulat, memiliki kedua telinga di
atas kepalanya seperti tanduk, dengan wajah yang penuh harapan tidak
baik, karena matanya yang terlihat sinis (Blenggo), sedang merayu
seseorang untuk membantu menepati janji pada panel pertama.
112
Selanjutnya pada panel kedua terlihat ada seorang anak laki-laki kecil
mengenakan pakaian seragam Sekolah Dasar (SD), dengan poni rambut
dibelah tengah, muka yang kebingungan (Ipung), yang sedang berbicara
dengan Blenggo karena Ia berniat baik untuk membantu Ipung yang
kehilangan uang dan juga ingin menepati janjinya kepada Eqi untuk
mentraktir jajan dikantin sekolah. Ditambah dengan ada bayangan seorang
perempuan dengan rambut dikuncir dua dibelakang Ipung
merepresentasikan bahwa Ia sedang dalam keadaan pada jam istirahat saat
disekolahnya, karena teman-temannya sedang diluar kelas juga.
Pada panel ketiga, terlihat wajah seorang anak laki-laki dengan
poni rambut dibelah tengah, wajahnya terlihat tersenyum (Ipung),
tersenyum karena setuju dengan rayuan Blenggo untuk memakai uangnya,
dan mentraktir Eqi jajan dikantin. Muncul balon kata yang menjelaskan,
bahwa Ipung menyetujui usul dari Blenggo, tetapi Ia tidak mengetahui niat
jahat Blenggo untuk membatalkan puasanya Eqi. Hadirnya Blenggo,
kembali untuk menjerumuskan Eqi kedalam hal yang buruk, yaitu
membatalkan puasanya. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Syetan itu memberikan janji-janji kepada mereka, dan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syetan itu
tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (QS. An-
Nisaa’ (4): 120).
113
Gambar pada panel keempat, terlihat dua orang anak laki-laki kecil
yang satu sedang berjalan dengan menggunakan seragam Sekolah Dasar
(SD), lengkap dengan dasi, dan sepatunya. Dengan wajah tertunduk sambil
berjalan menghampiri temannya, gambar anak laki-laki kecil,
menggunakan seragam Sekolah Dasar (SD) juga sedang duduk sambil
serius membaca buku dengan judul buku “Rasul”. Menjadi alasan bahwa
dengan membaca buku “Rasul” itu simbol dari Eqi merupakan anak yang
bisa menjaga kecerdasan emosinya dengan mencontoh sifat dan sikap
Rasulullah SAW serta memiliki sifat mahabah (cinta kepada Rasulullah
SAW). Pada panel kelima terlihat gambar seorang anak laki-laki kecil
yang memegang buku, sambil menengok untuk menjawab pertanyaan dari
temannya (Eqi). Gambar seorang anak laki-laki yang menghadap
temannya yang sedang membaca buku, dan mengajak ke kantin sekolah
untuk jajan. Tetapi Eqi menolak ajakan Ipung, karena Eqi sedang berpuasa
senin dan kamis, latihan berpuasa untuk bulan Ramadhan. Rasulullah
SAW bersabda:
“(pahala) Amalan di angkat pada hari senin dan kamis, maka aku
menyukai jika ketika amalanku di angkat aku dalam keadaan berpuasa.”
(HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Tabel 4.8 (Blenggo Menghasut Eqi Batal Puasa Melalui Ipung)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar seorang bermuka
bulat, memiliki kedua telinga
di atas kepala seperti tanduk
(Blenggo), sedang
menawarkan idenya kepada
114
Ipung.
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil mengenakan seragam
sekolah dengan wajah yang
kebingungan (Ipung), dan
dibelakangnya ada bayangan
perempuan dengan rambut
dikuncir dua.
- Gambar seorang anak laki-laki
yang poni rambutnya dibelah
tengah sambil tersenyum
(Ipung), Gambar seorang yang
berkepala seperti ada tanduk,
sedang berjalan menjauh dari
Ipung sambil terus
menawarkan idenya untuk
memakai uangnya dan
mentraktir Eqi yang sedang
berpuasa.
- Gambar dua anak laki-laki
kecil mengenakan seragam
Sekolah Dasar (SD) yang satu
sedang berjalan sambil
menundukkan kepala, yang
satunya lagi sedang duduk
sambil membaca buku
berjudul “Rasul” (Eqi).
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil yang sedang
menghampiri temannya yang
sedang duduk membaca buku,
dan mengajaknya untuk jajan
kekantin sekolah.
Indeks - Gambar Eqi yang sedang
duduk membaca buku
berjudul “Rasul” saat Ia
sedang sekolah dan berpuasa.
- Menjadi tanda bahwa Eqi bisa
menjaga kecerdasan emosinya
karena membaca buku tentang
Rasulullah SAW, dan Ia dapat
mencontoh sikap dan sifat dari
Rasulullah SAW.
Simbol Gambar Blenggo yang Menawari ide
untuk Ipung memakai uangnya, lalu
115
mentraktir Eqi untuk membatalkan
puasanya menjadi simbol bahwa
Syetan atau belenggu bisa hadir
dalam suatu keadaan yang
membingungkan manusia untuk
menjerumuskannya.
2 Objek (Y) Blenggo, Ipung, Eqi.
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa untuk
menjerumuskan seseorang, salah satu
contohnya membatalkan puasa
seseorang, syetan bisa menggunakan
caranya dengan bersikap baik,
maupun jahat.
4 Makna Sikap baik yang ditunjukkan Blenggo
untuk membatalkan puasa Eqi melalui
Ipung. Merupakan cara untuk
menjerumuskan kedalam hal yang
negatif. Mencerminkan akhlak yang
buruk, karena didasari dengan niat
yang jahat.
Gambar 4.9 (Gambar Zero Menjelaskan Makna Berpuasa Kepada Eqi)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag.3 Aku Mampu Bertahan) 2009
116
Pada panel pertama, terlihat gambar seorang perempuan
mengenakan kerudung, dengan raut wajah yang lesu sedang mengerjakan
PR (Esqi), sedang meminta tolong adiknya (Eqi) dengan wajah yang juga
lesu untuk membuka pintu karena ada tamu yang datang. Tetapi Eqi juga
tidak mau membukakan pintunya dengan menggelengkan kepalanya.
Akhirnya Esqi juga yang membukakan pintunya. Pada panel kedua terlihat
wajah seorang berkepala bulat, selalu tersenyum, dan membawa energi
positif (Zero), ternyata tamu yang datang adalah Zero. Wajah seorang anak
laki-laki kecil yang sangat lemas, dan diam saat ditanya (Eqi).
Pada panel selanjutnya gambar seorang berkepala bulat sambil
tersenyum, dan bertanya kepada Eqi. Pada panel keempat terlihat wajah
berkepala bulat dan Eqi yang menjawab kalau dia sedang berpuasa. Maka
dari itu keadaan Eqi lemas sekali, Zero yang bertanya tadi memberikan
semangat. Dalam panel kelima, zero bertanya lagi tentang makna berpuasa
kepada Eqi yang terlihat sangat lesu dan juga lemas, dan dilihat oleh
perempuan berkerudung yaitu kakaknya (Esqi). Tetap saja Eqi malas
untuk menjawabnya, dan Ia belum memahami apa arti dari berpuasa.
Kehadiran Zero untuk membuat proses pembersihan hati dan pikiran Eqi
dari belenggu, rasa malas saat menjalankan puasnya.
Pada panel keenam Esqi yang mengenakan kerudung, dengan
wajah yang lesu menjawab pernyataan Eqi “Kalau malas berarti kalah
dong!”. Maksudnya adalah, jika kita berpuasa tetapi bersikap malas berarti
kita tidak sah menjalankan ibadah puasanya, karena mengikuti nafsu malas
117
yang dimilik oleh syetan. Dengan wajah yang selalu tersenyum dan sambil
menjelaskan Zero menceritakan kisah Rasulullah SAW perjuangannya
dalam berpuasa untuk mencapai kemenangan kepada Eqi, agar Eqi bisa
memahami makna menjalankan ibadah puasa. Berkaitan dengan firman
Allah SWT:
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat
kemenangan”. (QS.An-Naba (78): 31).
Pada panel selanjutnya terlihat Eqi yang bersemangat, sambil
memegang selang dan menyiram bunga yang berada dihalaman rumahnya,
dan Zero yang selalu memberikan energi positif menjadi senang dengan
hal yang Eqi lakukan walaupun dia sedang berpuasa. Pada panel terakhir
gambar seorang anak laki-laki kecil (Eqi) yang menjulurkan kedua
tangannya ke samping kanan dan kiri dengan wajah yang tersenyum
karena Ia telah memahami arti dari berpuasa, dan bersemangat melewati
ibadah puasanya pada hari itu untuk menjadi pemenang, dan dengan sikap
semangatnya itu, Ia tidak merasakan kalau waktu magrib telah tiba,
saatnya Ia berbuka puasa dengan gembira.
Energi positif yang diberikan Zero selalu berhasil, karena itu
timbul dari suara hati murni, untuk bisa kembali menjadi fitrah atau
bersifat suci dan mulia, yang memang sebenarnya sudah di anugrahkan
Tuhan kepada setiap manusia.
118
Tabel 4.9 (Zero Menjelaskan Makna Berpuasa Kepada Eqi)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar seorang anak
perempuan yang mengenakan
kerudung, berwajah lesu
(Esqi) sedang mengerjakan
PR. Gambar seorang anak
laki-laki kecil yang juga
berwajah lesu (Eqi) yang di
perintahkan untuk
membukakan pintu karena ada
tamu, tetapi dengan
menggelengkan kepala Ia
tetap tidak mau
membukakannya.
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil, yang berwajah lemas,
lesu yang sedang berpuasa
(Eqi), gambar seorang
berkepala bulat, mata terlihat
besar dan selalu tersenyum
(Zero) yang sedang bertanya
kepada Eqi.
- Gambar seorang berkepala
bulat (Zero) sedang
memberikan semangat kepada
Eqi yang sedang berpuasa,
karena Eqi menuruti sifat
malas saat menjalankan
ibadah puasa.
- Gambar seorang perempuan
memakai kerudung, dengan
muka ditundukkan kebawah,
dan raut wajahnya lemas
(Esqi), Si kepala bulat yang
selalu tersenyum (Zero)
menceritakan kisah Rasulullah
SAW meraih kemenangan saat
bulan Ramadhan, dan
menjauhi sifat malas, dan juga
marah. Agar Eqi bisa
memahami makna berpuasa.
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil sedang menyiram bunga
119
dihalaman rumahnya, karena
Ia telah mengerti arti dari
berpuasa, dan gambar sedikit
si kepala bulat sambil
tersenyum merasa senang
karena Eqi tidak bermalas-
malasan lagi saat menjalankan
ibadah puasanya.
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil, sambil menjulurkan
kedua tangannya kesamping
dengan wajah tersenyum (Eqi)
merasa senang karena Ia ingin
menjadi pemenang seperti
Rasulullah SAW dalam
menjalankan puasanya.
Menjadi keberhasilannya Zero
dalam mengembalikan Eqi
menjadi fitrah.
Indeks Gambar Zero yang menjelaskan
makna berpuasa kepada Eqi dengan
cara menceritakan kisah Rasulullah
SAW menjadi tanda bahwa saat
berpuasa harus menjauhi hawa nafsu
yang bernama malas, dan juga marah.
Simbol Gambar Zero yang memberikan
semangat ke Eqi dengan menceritakan
kisah Rasulullah SAW, yang banyak
meraih kemenangan pada bulan
Ramadhan, menjadi simbol bahwa
saat berpuasa kita harus tetap
semangat menjalani aktivitas, dengan
melawan rasa malas yang ada didiri
kita.
2 Objek (Y) Eqi, Zero, Esqi.
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa hal
yang harus dihindar saat berpuasa
adalah rasa malas dan juga marah,
yang membuat kita kalah dalam
menjalani Ibadan puasa.
4 Makna Saat berpuasa harus tetap memiliki
sikap bersemangat dalam menjalani
segala aktivitas. Ini adalah perilaku
yang mencerminkan akhlak yang
baik.
120
Gambar 4.10 (Gambar Keikhlasan Esqi Memunguti Sampah)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag.4 Aku Suka Bersih-bersih) 2009
Pada gambar dipanel pertama, menggambarkan pada saat jam
istirahat sekolah, ada seseorang yang bermuka licik, memiliki kedua
telinga di atas kepalanya (Blenggo) yang memiliki rencana jahat.
Selanjutnya gambar anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang sedang bermain
karena jam istirahat sekolah. Ada anak laki-laki kecil yang berambut
pendek dan berponi belah tengah sambil membawa bungkusan makanan
121
(Ipung), ada juga anak laki-laki kecil bermuka agak bulat sedang bermain
sambil menjulurkan tangannya kesamping kanan dan kiri, ada gambar 3
(tiga) orang anak Sekolah Dasar (SD) yang menghadap belakang, seakan-
akan sedang bermain.
Pada panel kedua terdapat gambar anak-anak yang sedang
membuang sampah sembarangan. Hal itu terjadi karena si penghasut
Blenggo berhasil menjerumuskan anak-anak kedalam hal yang negatif
untuk membuang sampah sembarangan. Ada 3 (tiga) orang anak laik-laki
berseragam Sekolah Dasar (SD) lengkap dengan dasi, yang pertama
bermuka agak oriental sambil tertawa, tangan kanannya membuang
bungkusan sampah bekas makanan. Yang kedua gambar seorang anak
laki-laki kecil dengan muka angkuh tersenyum mendangak ke atas, tangan
kanannya dimasukkan kedalam saku celana dan tangan kirinya membuang
bungkus bekas makanan, dan yang ketiga seorang anak laki-laki berambut
pendek, dan berponi dibelah tengah ini juga dengan muka yang mengejek,
tangan kanannya membuang bungkusan makanan sembarangan.
Pada panel ketiga gambar seorang anak perempuan, berkerudung
dengan wajah penuh marah, kesal, bingung (Esqi) dan di depan wajahnya
terlihat gambar bungkusan sampah. Dilanjutkan pada panel berikutnya
gambar seorang anak laki-laki menghadap belakang, dengan menjulurkan
tangannya kesamping kanan dan kiri sambil membuang sampah
sembarangan, dengan hati ikhlas dan sabar Esqi, perempuan berkerudung
mengenakan seragam Sekolah Dasar (SD) dengan membungkuk, dan
122
membawa kotak sampah memunguti sampah-sampah yang berserakan
dihalaman sekolah, karena ulah teman-temannya yang terjerumus oleh
Blenggo (belenggu) untuk membuang sampah sembarangan. Sesuai
dengan firman Allah tentang kesabaran hati dalam menghadapi suatu
cobaan dkehidupan:
Artinya: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang
yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridhaanNya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharap perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami,
serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaannya itu melewati
batas”. (Al Kahfi (18) : 28).
Di depan Esqi ada seekor burung dengan mulut terbuka, seperti
orang yang kesal terdapat balon kata diatasnya dengan tulisan “Dasar
Blenggo”. Pada panel terakhir ada seorang anak laki-laki kecil, teman dari
Esqi, dengan tersenyum sinis, berdiri didekat pagar berkata “Kerajinan
amat!”. Berdasarkan hadits yang ada tentang kebersihan adalah
“Sesungguhnya Islam itu bersih, hendaklah kamu mewujudkan
kebersihan karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang
yang bersih”. (H.R. Khatib)
Dengan kecerdasan spiritual yang Esqi miliki, membuat ia menjadi
pribadi yang penuh dengan kesabaran, keikhlasan, dan selalu menjadikan
segala kegiatannya adalah caranya ia untuk mengabdi kepada Allah SWT.
123
Karena Ia bisa menempatkan perilaku dan hidupnya dalam konteks makna
yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau
jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
Selain itu kegiatan kebersihan yang dilakukan Esqi juga menjadi simbol Ia
sedang berzakat, menurut istilah zakat berarti sesuatu yang dikeluarkan
atas nama harta atau jiwa dengan mekanisme tertentu. Sedangkan kalau
menurut bahasa zakat itu ialah suci, berkembang, berkah, tumbuh, bersih,
dan baik. Berarti kebersihan juga merupakan zakat yang menjadi amalan
kita kelak untuk di akhirat nanti.
Tabel 4.10 (Keikhlasan Esqi Memunguti Sampah)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar seorang bermuka
licik (Blenggo) sedang
merencanakan niat jahatnya.
Gambar anak-anak Sekolah
Dasar (SD) sedang
beristirahat dihalaman
sekolahnya, seorang anak
laki-laki berambut pendek dan
poni dibelah tengah sambil
tersenyum sedang makan, ada
juga yang sedang bermain,
seorang anak laki-laki
berkepala agak bulat sambil
menjulurkan tangannya ke
kanan dan kiri. Dan 3 (tiga)
orang anak-anak lainnya
menghadap belakang.
- Gambar tiga orang anak laki-
laki mengenakan serangam
Sekolah Dasar (SD) lengkap
dengan dasi membuang
sampah sembarangan.
Bermuka agak sedikit oriental
124
sambil tertawa dan tangan
kanannya membuang
bungkusan makanan
sembarangan (Erik). Gambar
seorang anak laki-laki
bermuka angkuh, sambil
tersenyum kepala agak
mendangak dan tangan kanan
dimasukkan ke dalam
sakunya, lalu tangan kirinya
membuang bungkusan
makanan dengan seenak
hatinya (Ipung), dan juga
seorang anak laki-laki dengan
muka mengejek tangan
sebelah kanannya membuang
sampah dengan cara
melemparinya.
- Gambar seorang perempuan
mengenakan kerudung,
dengan muka bingung, agak
kesal, marah dengan gambar
sampah didepan mukanya
(Esqi).
- Gambar seorang anak laki-
laki menghadap kebelakang,
dengan kedua tangannya
dijulurkan kesamping kanan
dan kiri. Gambar seorang
anak perempuan mengenakan
kerudung, dengan
membungkuk (Esqi)
memunguti sampah dan
menaruhnya dikotak sampah
disebelahnya dengan ikhlas,
lalu didepannya ada seekor
burung yang juga ikut kesal
dengan ulah Blenggo.
- Gambar seorang anak laki-
laki kecil mengenakan
seragam sekolah, dengan
rambut berponi dibelah
tengah, berdiri didekat pagar,
dan berbicara mengejek Esqi.
Indeks - Gambar keikhlasan dan
kesabaran hati yang dimiliki
125
Esqi dalam mengambil
sampah dan diletakkannya di
tempat sampah menjadi tanda
bahwa yang dilakukan Esqi
itu ikhlas karena ia mengabdi
kepada Allah SWT tanpa ada
imbalan dan pikiran yang
negatif.
Simbol Gambar seorang anak perempuan
mengenakan kerudung dan seragam
Sekolah Dasar (SD) lengkap yang
membawa kotak sampah untuk
memunguti sampah yang berceceran
di halaman sekolah, menjadi simbol
keikhlasan hati, kesabaran seorang
perempuan yang memiliki sikap
inisiatif yang tinggi, dan juga
berperasaan positif, serta sedang
melakukan zakat yang diperintakan
dalam rukun Islam.
2 Objek (Y) Blenggo, 3 (tiga) orang anak laki-laki
yang membuang sampah
sembarangan, Esqi, dan juga Burung
kecil.
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa
keikhlasan hati muncul dari perasaan
yang dalam dan tingkat inisiatif dan
kesabaran yang tinggi terhadap
sesuatu hal.
4 Makna Keikhlasan hati dan kesabaran yang
tinggi yang dimiliki oleh Esqi adalah
perilaku yang mulia, mencerminkan
akhlak mahmudah.
126
Gambar 4.11 (Gambar Kebesihan adalah Sifat dari Allah SWT)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag.4 Aku Suka Bersih-bersih) 2009
Pada panel pertama terlihat gambar seorang anak laki-laki kecil
yang sedang berlari, dengan mulut terbuka seperti sedang berteriak, tangan
kanannya menjulurkan 2 (dua) jarinya, dan sebelah kirinya terbuka ke atas
(Eqi) yang telah membersihkan piring sampai dua kali. Ada juga gambar
seorang perempuan mengenakan kerudung dan tersenyum saat melihat dan
mengetahui kalau Eqi telah mencuci piring sampai dua kali (Esqi).
127
Pada panel selanjutnya seorang perempuan berkerudung sambil
tersenyum (Esqi) bertanya kepada adiknya (Eqi), yang sedang merasakan
senang, dengan tersenyum dan menjulurkan kelima jarinya kedepan
menjawab pertanyaan Esqi yaitu “Lawannya kotor apa yaa..”, dengan
mudahnya Eqi menjawab “Gampang! bersih!”. lalu ada seorang
perempuan dewasa sambil tersenyum melihat kedua anaknya (Ibu) yang
suka bersih-bersih. Ibu bertanya kepada kedua anaknya “nah, kalau bersih
sifatnya siapa ayo?!” kedua anak Ibu yaitu Esqi dan Eqi dengan serempak
menjawabnya “Allah!”. Mewakili bahwa dengan kecerdasan emosi dan
spiritual yang dimilki anak-anaknya, menjadikan mereka selalu ingat
kepada Allah SWT, dan juga cerdas dalam intelektualitasnya.
Dengan wajah penuh harapan Esqi sambil berpikir bahwa siapa
yang menjaga kebersihan, sebenarnya sedang dekat dengan Allah SWT,
berarti orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan dia akan
jauh dengan Allah SWT. Seiring dengan firman Allah SWT tentang
kebersihan, yaitu:
Artinya: “Janganlah engkau melaksanakan shalat dalam masjid itu
selama-laamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa
(masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau
melaksanakan shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang
ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih”. (Q.S.
At-Taubah (9): 108)
128
Tabel 4.11 (Kebersihan adalah Sifat dari Allah SWT)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil yang sedang berlari, sambil
membuka mulutnya seperti sedang
berteriak (Eqi).
- Gambar seorang anak perempuan
yang mengenakan kerudung sambil
tersenyum melihat adiknya sudah
membersihkan piring sampai dua
kali (Esqi).
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil, berwajah gembira (Eqi)
sedang menjawab pertanyaan dari
kakaknya (Esqi).
- Seorang perempuan dewasa dengan
wajah senang melihat kedua
anaknya suka dengan bersih-bersih
(Ibu).
- Gambar seorang anak perempuan
dan laki-laki kecil yang merasa
senang dan selalu ingat kepada
Allah SWT. merepresentasikan
bahwa dengan kecerdasan emosi
yang dimiliki Eqi dan kecerdasan
spiritual yang dimiliki Esqi, bisa
membuat mereka selalu ingat akan
penciptaa-Nya, dan juga cerdas
dalam intelektualitasnya.
- Gambar seorang anak perempuan
dengan wajah seperti seorang yang
sedang berpikir (Esqi) dan juga
penuh harapan. Dengan keluar
balon kata tentang sifat Allah di
atas kepalanya.
Indeks Gambar seorang anak laki-laki kecil
yang sudah membersihkan piring
sampai 2 (dua) kali dan merasa senang
sekali menjadi tanda bahwa kebersihan
adalah hal yang menyenangkan.
Simbol - Gambar seorang Ibu yang bertanya
bersih adalah sifatnya siapa? Dan
kedua anaknya menjawab “Allah”
menjadi simbol bahwa kebersihan
adalah salah satu sifat yang sangat
129
disukai Allah, dan orang yang
senang dengan bersih-bersih
sebenarnya sedang dekat dengan
Allah.
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil sambil berlari dan
menjulurkan kedua jarinya, menjadi
simbol bahwa Ia telah mencuci atau
membersihkan piring sampai 2
(dua) kali.
2 Objek (Y) Eqi, Esqi, Ibu.
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa
kebersihan adalah sifat dari Allah SWT
yang harus kita tanam dari masa kecil.
4 Makna Kebersihan adalah sebagian dari Iman.
Bersih itu adalah suci, suci adalah
berzakat. Perbuatan tersebut
mencerminkan akhlak yang baik.
Gambar 4.12 (Gambar Tata cara Ibadah Haji)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag.5 Bertarung dengan Syetan) 2009
130
Pada panel pertama, terdapat gambar halaman rumah dari Esqi dan
Eqi yang banyak ditanami pepohonan yang rindang, lalu ada sebuah
kendaraan motor beroda empat yang terparkir didepan rumah. Lalu terlihat
sedikit jendela rumah bagian atas. Panel pertama ini menggambarkan
bahwa Esqi, Eqi dan Ayah, Ibu baru saja sampai dirumah sehabis pergi.
Ketika itu mereka melewati Asrama Haji, dan melihat banyak sekali
orang-orang para jama’ah haji yang baru saja sampai di Tanah Air, serta
banyak sekali sanak saudaranya yang menjemput di Asrama Haji tersebut.
Setelah sampai dirumah Eqi dan Esqi meminta Ayah dan Ibu untuk
menjelaskan masalah ibadah haji.
Pada panel kedua terlihat seorang anak laki-laki kecil berwajah
serius seperti sedang memerhatikan penjelasan, dan juga ada seorang anak
perempuan yang mengenakan kerudung dengan wajah yang cantik juga
sedang serius mendengarkan penjelasan dari seorang perempuan dewasa
yang juga mengenakan kerudung (Ibu) yang sedang menjelaskan tata cara
ibadah haji.
Pada panel selanjutnya terlihat seorang perempuan dewasa
mengenakan kerudung mewakilkan seorang perempuan yang berakhlak
baik, sambil tersenyum (Ibu) sedang menjelaskan tata cara ibadah haji.
Ada seorang anak laki-laki kecil, berambut agak botak dan berdiri ke atas,
dengan mulut terbuka, dan kedua tangannya di angkat ke atas didepan
dadanya, memakai pakaian ihram, seperti kain putih yang dikenakan
ditubuhnya sedang melakukan niat atau ihram dan Ibu berkata “Sewaktu
131
niat atau ihram jangan sampai salah..”. mewakili bahwa ketika seseorang
telah berpakaian ihram berarti ia telah kembali merdeka, kembali fitrah
dari belenggu-belenggu hati dan pikiran. Dalam panel selanjutnya terdapat
gambar suatu tempat untuk menjalankan wukuf atau berdiam diri, dimana
saat itu para jama’ah sedang membayangkan kesenjangan yang telah
terjadi dimasa lalu yaitu seperti rasa bersalah, malu, ragu, ataupun
menyesal yang menandakan kembali kepada Allah Yang Maha
Mengetahui, yang dilakukan di Arafah. Sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: “Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang
sebenarnya bagi mereka, dan mereka tahu bahwa Allah Maha Benar,
Maha menjelaskan.”(QS. An-Nuur (24) :25).
Ditambah dengan gambar suatu kotak berwarna hitam dengan
titik-titik kecil yang menjadi simbol saat oranng-orang bertawaf
mengelilingi Ka’bah. Mengelilingi Ka’bah melambangkan kegiatan
manusia tiada henti, dan berpusat pada Ka’bah melambangkan bahwa
segala kegiatan hanya berprinsip kepada Allah semata, tiada yang lain.
Serta digambar terakhir ada gambar seseorang yang sedang berjalan,
mengenakan pakaian tertutup rapat dari ujung kepala sampai ujung kaki
sedang berlari-lari kecil (Sa’i) dengan dua bayangan orang-orang yang
sedang melakukan Sa’I juga. Teladan dari sikap Siti Hajar itu diabadikan
oleh Allah SWT dalam Sa’i pada haji, untuk mengajarkan manusia tentang
132
pentingnya sikap istiqamah, persistensi atau upaya tiada kenal lelah dan
henti.Allah SWT berfirman mengenai hal ini:
Artinya: “Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sunggu, Dia-lah Yang Maha Penyempurna lagi Maha Penyayang.” (QS
Az-Zumar (39) :53).
Gambar terakhir ada seseorang yang sedang melempar sebuah
batu-batu ke sebuah tiang dengan tangan kanannya dan mengenakan
pakaian ihram atau disebut dengan Lontar jumroh. Melontar jumroh
adalah simbol dari perlawanan aktif terhadap musuh-musuh yang ada di
dalam diri tersebut, yang ada di dalam diri manusia itu sendiri. Tujuan
dalam melontar jumroh adalah memelihara dan melindungi fitrah yang
telah kita miliki dari tipu daya setan. Firman Allah SWT mengenai ibadah
haji, adalah:
Artinya: “Disana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya)
maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia.
Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan
ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban)
haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari seluruh alam”.(Ali ‘Imran (3): 97).
133
Tabel 4.12 (Tata Cara Ibadah Haji)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar halaman depan rumah
dari Esqi dan Eqi yang ditanami
pohon-pohon yang rindang,
terparkir kendaraan beroda empat
didepan rumahnya, dan terlihat
sedikit jendela bagian atas rumah
dari Esqi dan Eqi.
- Gambar seorang laki-laki kecil
yang berambut pendek, dengan
raut wajah yang serius (Eqi),
seorang perempuan yang
mengenakan kerudung sambil
tersenyum dan terlihat serius
(Esqi), mereka sedang
mendengarkan penjelasan tentang
tata cara ibadah haji. Gambar
seorang perempuan dewasa yang
mengenakan kerudung sambil
tersenyum dan mata melihat
kedua anaknya (Ibu) sedang
menjelaskan tata cara ibadah haji.
- Gambar seorang perempuan
dewasa mengenakan kerudung
dengan tersenyum menjelaskan
niat atau ihram dengan gambar
seorang laki-laki kecil yang
mengenakan pakaian ihram
dengan wajah yang bulat, mulut
terbuka, dan kedua tangannya di
angkat ke atas didepan dadanya
yang menggambarkan seseorang
sedang melakukan niat atau
ihram.
- Gambar sebuah tempat dengan
kotak persegi dengan tiang-tiang
di atasnya, tempat orang-orang
yang sedang beribadah haji
melakukan wukuf (berdiam diri)
di Arafah.
- Gambar sebuah kotak seperti
kubus ditutupi dengan kain hitam
dengan titik-titik disekelilingnya,
134
menggambarkan orang-orang
sedang melakukan thawaf
(mengelilingi Ka’bah).
- Gambar seseorang yang
mengenakan pakaian rapat dari
ujung rambut sampai ujung kaki,
seperti seorang wanita yang
sedang berlari-lari kecil atau Sa’i
dengan ditambah bayangan dua
orang yang juga sedang
melakukan Sa’i.
- Gambar seseorang yang memakai
baju ihram sedang melempar batu
ke arah tiang dengan tangan
kanannya atau biasa disebut
dengan lontar jumrah.
Indeks - Gambar yang dijelaskan Ibu
mengenai tata cara ibadah haji
menjadi tanda bahwa melakukan
ibadah haji tidak sembarangan
dilakukannya, harus dengan niat
yang kuat, suci, dan harus fokus.
Simbol - Gambar seorang anak laki-laki
kecil yang mengenakan pakaian
ihram dengan tangan di angkat ke
atas dan mulut terbuka, menjadi
simbol seseorang yang sedang
melakukan niat atau ihram.
- Gambar sebuah kotak kubus
dengan dikelilingi titik-titik kecil,
menjadi simbol bahwa Ka’bah
yang berada di Tanah Suci
dikelilingi orang-orang yang
sedang berthawaf.
- Gambar seseorang yang
mengenakan pakaian rapat dari
ujung rambut dan ujung kaki
sedang berlari kecil dengan ada
dua bayangan orang yang sama,
menjadi simbol seseorang yang
sedang melakukan tata cara
ibadah haji yaitu Sa’i.
- Gambar seseorang mengenakan
pakaian ihram melemparkan batu
kesebuah tiang menjadi simbol
bahwa seseorang sedang
135
melakukan lontar jumrah.
2 Objek (Y) Eqi, Esqi, Ibu.
3 Interpretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa
dengan menjelaskan tata cara ibadah
haji agar Esqi dan Eqi bisa
memahami dengan lebih baik
bagaimana melaksanakan ibadah haji.
4 Makna Ibu menjelaskan tata cara ibadah haji
untuk mejawab rasa penasaran Esqi
dan Eqi, karena ibadah haji itu adalah
salah satu cara menjauhkan diri
manusia dari syetan-syetan atau
belenggu yang mengganggu hati dan
pikiran, karena itu tergolong ke
dalam akhlak mahmudah.
Gambar 4.13 (Gambar Membuat Patung)
Sumber: ESQ Comic For Kids Akulah Sang Pemenang
(Bag.5 Bertarung dengan Syetan) 2009
136
Gambar dipanel pertama ada seorang anak laki-laki kecil,
badannya agak gemuk, dengan muka bulat, dan rambut berjambul sedikit
dikepalanya. Dengan wajah kebingungan, dan kedua tangan dibuka
disamping kanan dan kiri (Erik). Gambar seorang anak lak-laki kecil yang
berambut pendek, dengan mulut terbuka dan mata melihat temannya
dengan serius (Eqi) sedang menjelaskan kepada Erik kalau mereka ingin
membuat patung yang sangat seram.
Pada panel kedua terlihat gambar seseorang membawa setumpukan
tanah liat yang diletakkan disebuah wadah, saat itu Eqi dan teman-
temannya seperti Ipung, Erik, Zimpi dan juga kakaknya Esqi
mengumpulkan tanah liat yang sangat banyak untuk membuat patung
tersebut. Dalam beberapa jam kemudian patung itu sudah jadi, dan patung
tersebut sekilas mirip sekali dengan Blenggo yang memiliki taring
digiginya, dan dua tanduk di atas kepalanya. Ternyata Blenggopun datang
untuk melihat patung tersebut, dan saat Ia melihatnya, Blenggo sangat
kesal dia berkata “Ukh! Ternyata mereka bikin gerakan untuk
menghinaku”. Karena patung yang dibuat Eqi dan teman-temannya sangat
mirip dengan wajah Blenggo. Digambar selanjutnya Blenggo dengan
wajah yang kesal membawa sebuah alat tembak dari kayu yang terbelah
dua dan di ikat dengan dua tali di ujung atasnya, yang biasa disebut
dengan ketapel. Blenggo membawa alat itu untuk melemparkan batu ke
patung.
137
Pada panel terakhir terlihat Eqi dengan kedua tangannya dibuka ke
samping kanan dan kiri dengan wajah yang serius sedang menjelaskan
untuk apa membuat patung yang menyeramkan itu. Disekeliling Eqi
terlihat teman-temannya yang menghadap ke Eqi, ada Zimpi yang
rambutnya dikuncir dua, Ipung, dan juga Erik. Sedangkan dibelakang Eqi
terlihat gambar patung yang dibuat mereka. Eqi menjelaskan patung itu
dibuat untuk menjadi monumen yang melambangkan setan, karena saat
melaksanakan ibadah haji ada monument yang senantiasa dilempari batu
alias lontar jumrah. Karena Eqi telah dijelaskan oleh Ayah tentang lempar
jumroh dan Ia telah memahaminya. Alasan melempari monumen itu yang
melambangkan syetan yang ada didalam hati kita, setan dari rasa malas,
berbohong, dengki, iri hati, dan lain-lain.
Tabel 4.13 (Membuat Patung)
Tabel Analisis
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X):
Ikon
- Gambar seorang anak laki-laki
kecil, berbadan gemuk, besar,
muka bulat, dengan jambul di
kepalanya (Erik) sedang
kebingungan. Gambar seorang
anak laki-laki kecil berambut
pendek, dengan mulut
terbuka, dengan wajah yang
serius (Eqi) sedang
menjelaskan kalau mereka
ingin membuat patung yang
sangat seram.
- Gambar setumpuk tanah liat
yang diletakkan didalam
wadah, yang dibawa oleh
seseornag untuk dikumpulkan.
- Gambar sebuah monumen
138
patung yang bergigi tajam,
dengan mata bulat, dan dua
tanduk di atas kepalanya,
gambar patung yang mirip
dengan Blenggo.
- Gambar seorang muncul
dengan wajah yang kesal,
mengepalkan tangan kirinya,
kedua mata yang bulat melihat
tajam, dan kedua telinganya di
atas kepalanya seperti tanduk
(Blenggo). Muncul dengan
membawa alat tembak yang
biasanya terbuat dari kayu
yang dibelah tengah menjadi
dua, dan di ujung atasnya di
ikat dengan tali biasa disebut
dengan ketapel.
- Gambar sekumpulan anak-
anak yang terdiri dari Eqi,
yang sedang berdiri
menjulurkan kedua tangannya
ke samping kanan dan kiri
sedang menjelaskan untuk apa
patung itu dibuat, dan
melambangkan syetan yang
ada didalam hati kita.
Diperhatikannya Eqi dengan
teman-temannya yang terlihat
menghadap ke Eqi yaitu
Zimpi yang rambutnya
dikuncir dua, disebelahnya
ada Erik dan Ipung, lalu
dibelakang Eqi terlihat patung
yang mereka buat. Serta
terdapat semak-semak dan
terlihat kedua mata yang bulat
sedang mengumpat, dan
mengintai Eqi dan Teman-
temannya (Blenggo).
Indeks Gambar patung yang dibuat Eqi dan
teman-temannya yang sangat mirip
dengan Blenggo menjadi tanda,
bahwa Blenggo itu adalah makluk
jahat seperti belenggu yang
menjerumuskan ke dalam hal yang
139
negatif .
Simbol Gambar patung itu yang disebut
sebagai monumen oleh Eqi dan
teman-temannya, yang sangat mirip
dengan Blenggo menjadi simbol
syetan yang senantiasa dilempari
batu, untuk membuang rasa malas,
sering berbohong dsb. Ini biasanya
dilakukan orang-orang yang sedang
melakukan ibadah haji yang disebut
dengan lempar jumrah.
2 Objek (Y) Erik, Eqi, Blenggo, Patung, dan
Teman-teman Eqi.
3 Intrepretant (X=Y) Menjadi alasan komikus bahwa wajah
Blenggo memang seperti syetan
karena dilihat dari sikap dan
perbuatan jahatnya yang sering Ia
perbuat, yang tergolong ke dalam
akhlak mazmumah.
4 Makna Monumen patung yang dibuat mirip
dengan Blenggo melambangkan
syetan yang ada di dalam diri manusia
yang harus dibuang.
B. Analisis semiotika Tokoh Komik ESQ For Kids Akulah Sang
Pemenang(Edisi Ke-3)
Dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang edisi ke-3
pada tahun 2009 terdapat beberapa tokoh yang sering muncul dalam
pembahasan, tetapi dari sekian banyak tokoh yang muncul dengan
karakternya masing-masing terdapat dua tokoh yang sangat mencolok
sekali karakternya. Tokoh ini berdasarkan masing-masing sifat dan
sikapnya dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang. Ada dua
pembagian tokoh dalam komik ini adalah tokoh protagonis dan antagonis.
140
Tokoh protagonis diperankan oleh Zero atau Mr. Zero. Zero yang
dalam filosofi metode ESQ ini berperan sebagai hatinya atau kembali ke
fitrah agar tercapainya ZMP (Zero Mind Process) proses pembersihan hati
dan pikiran menuju Got Spot (fitrah), pembersihan dari belenggu-belenggu
hati dan pikiran manusia selama ini. ZMP yang dimaksud adalah sifat dan
sikap yang muncul dari dasar lubuk hati seseorang yang paling dalam, hati
yang murni, hati yang mulia, dan selalu mengeluarkan energi positif bagi
dirinya dan bagi setiap orang yang berada didekatnya untuk selalu
memiliki akhlak yang baik atau mahmudah. Zero salah satu teman setia
Eqi dan Esqi, memiliki sikap yang mulia sekali, selalu memberikan
semangat bagi teman-temannya, dengan selalu mengingatkan teman-
temannya bahwa semua didunia ini telah di atur oleh Allah SWT, dan
Allah SWT ialah hal yang selalu harus diingat dimanapun, dan kapanpun
dalam masa kehidupan manusia dimuka bumi ini tentunya untuk
mendapatkan bekal di akhirat nanti.
Kemudian tokoh antagonisnya adalah Blenggo, seseorang yang
selalu muncul dengan niat jahatnya, dan memiliki akhlak yang buruk atau
mahmudah. Kehadiran Blenggo merepresentasikan adanya belenggu-
belenggu yang ada di dalam hati dan pikiran manusia, dan untuk
membersihkannya dengan melalui proses ZMP tersebut. Dalam setiap
kegiatan Eqi ataupun Esqi Blenggo selalu hadir untuk menjadi
pengganggu dengan niat jahatnya. Kalau dalam metode ESQ, Blenggo ini
hadir dari belenggu hatinya Zero. Maksudnya adalah hati yang terikat, dan
141
selalu ada yang menghalangi. Blenggo hadir dalam cerita ini memang
sebagai penghalang dalam segala kegiatan baik Eqi dan juga Esqi. Ia hadir
dan selalu merasa tidak suka dengan hal-hal positif yang dilakukan oleh
Eqi dan Esqi serta teman-temannya.
1. Tokoh Protagonis
Menurut Dwi Koendoro Br. Dalam bukunya Yuk, Bikin Komik
tokoh protagonis adalah jagoan, pelakon utama yang baik, dan perlu
diingat tokoh protagonis tidak selalu berwajah bagus.1 Dimana pada tokoh
protagonis ini berperan selalu membawa misi kebaikan dan juga kebenaran
agar tercipta kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Zero dalam
serial komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang edisi ke-3 (tiga) ini
yang memiliki peran tokoh protagonis. Tokoh Zero ini memang salah satu
dalam tokoh utama di serial komik ESQ For Kids edisi pertama sampai
ketiga ini.
Sifat dan sikap dari Zero dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang
Pemenang ini memang sangat terlihat sekali dalam peran-perannya
disetiap pembagian cerita. Dalam lima sub bagian yang terdapat dalam
komik ini Zero selalu tampil sebagai pelakon utama yang baik selain Eqi
dan juga Esqi. Terlihat dalam beberapa panel menganai teks, ekspresi
wajah Zero antara lain:
1 Dwi Koendoro Br. Yuk, Bikin Komik (Bandung: DAR! Mizan, 2007), h. 93.
142
Dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang edisi ke-3
(tiga). Zero memang berperan sebagai tokoh yang selalu memiliki aura
positif, dan menjadi malaikat disetiap kali teman-temannya ingin
melakukan hal yang tidak baik. Zero selalu tersenyum, dengan senyumnya
itulah dapat memberikan energi positif kepada setiap orang yang berada
didekatnya. Karakteristik Zero hadir dari sebuah hati manusia yang paling
dalam, hati nurani, yang selalu ingin berbuat baik kepada sesama. Selain
itu kehadiran Zero muncul dari suara hati fitrah atau dorongan kehendak
hati yang sesuai dengan fitrah dan terbebas dari berbagai belenggu. Maka
dari itu, kehadiran Zero dalam komik ini untuk proses pembersihan hati
dan pikiran dari belenggu-belenggu menuju ke fitrah (Got Spot).
143
Kemudian peran yang dilakukan oleh Zero yang selalu
mengingatkan apapun perbuatannya, dan aktivitas dalam komik ini kepada
Allah SWT. Sesuai dari pembuatan komik ini yang berdasarkan kepada
rukun Islam, rukun Iman, dan juga Ihsan yang akan menciptakan suatu
akhlak yang mulia bagi anak-anak penerus bangsa, untuk tidak saja
mengingat akan kehadiran ilmu kontemporer semata, tetapi juga harus
memiliki nilai spiritual yang tinggi sebagai dasar untuk perjalanan
kehidupan masa depannya dan bekal di akhirat nanti. Beberapa gambar
Zero yang selalu mengingatkan teman-temannya akan kehadiran Allah
SWT dan juga Rasulullah SAW, antara lain:
144
Dalam penggolongan pesan, pesan akhlak mahmudah yang
disampaikan oleh Zero sangatlah kental sekali untuk ditiru kepada anak-
anak dan juga para orang tua, yang mendidik dan mengajarkan nilai budi
pekerti yang baik, agar terwujudnya cita-cita dari para penerus bangsa,
untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki karakteristik yang baik
dan berakhlak mulia. Karena akhlak yang mulia adalah dasar dari sikap
dan perbuatan manusia, agar tidak menjadi seseorang yang kriminal,
berhati dengki, dan tidak mudah terjerumus ke dalam belenggu-belenggu
hati dan pikiran yang membuat diri kita menjadi pribadi yang buruk
akhlaknya.
2. Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah lawan dari tokoh protagonis dalam setiap
alur cerita drama, novel, dan juga komik. Menurut Dwi Koendoro Br.
Tokoh antagonis adalah pelakon jahat yang bisa berbentuk orang atau
sesuatu yang melawan kebaikan. Begitu juga dengan tokoh antagonis tak
selalu berwajah buruk yang dijadikan peran antagonis. Yang menentukan
antagonis dan protagonis adalah “bahasa jiwa” mereka digambarkan dalam
kata-kata dan perilakunya.2
Dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang edisi ketiga
ini yang menjadi peran antagonis adalah Blenggo. Dalam komik ini
Blenggo memang selalu muncul dengan niat jahatnya, ada niatnya yang
2Dwi Koendoro Br. Yuk, Bikin Komik (Bandung: DAR! Mizan, 2007), h. 93.
145
berhasil dan sering juga gagal. Blenggo memang dihadirkan untuk
merepresentasikan belenggu-belenggu hati dan pikiran yang terjadi pada
manusia yang sering juga menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negatif
atau buruk, yang dapat merugikan diri Anda sendiri. Ada beberapa panel
yang menggambarkan peran Blenggo dalam komik ini, antara lain:
Blenggo yang hadir sebagai penghasut, pengganggu, bisa di artikan
sebagai syetan yang selalu memiliki niat jahat kepada makhluk Allah
SWT. Dalam setiap hal apapun yang bernilai positif yang dilakukan Eqi
dan Esqi, Blenggo selalu hadir sebagai penghalang. Sama halnya dalam
hati para manusia yang selalu terbelenggu atau terikat dengan sesuatu yang
membuatnya batal untuk melakukannya atau dengan kata lain manusia itu
terjerumus oleh belenggu-belenggu yang selalu menghasut diri manusia itu
sendiri. Maksudnya sesuatu itu adalah rasa malas, atau marah dua hal yang
146
sering kali muncul dan selalu menjadi penghalang bagi setiap manusia
untuk menjalankan aktivitasnya. Ada beberapa panel yang
menggambarkan karakter Blenggo yang selalu menjadi penghalang, antara
lain:
Dalam penggolongannya, pesan akhlak yang di sampaikan tokoh
Blenggo adalah akhlak madzmumah, yang seharusnya dijauhi, tidak patut
dicontoh oleh setiap ummat manusia. Begitu juga kepada para pembaca
komik ini, karena Blenggo selalu memiliki pemikiran negatif, selalu
menjadi penghalang, dan penghasut. Sikap itu adalah sikap yang dimiliki
syetan, yang juga diciptakan oleh Allah SWT sebagai pengukur Iman yang
dimiliki para ummatnya. Dalam komik ini pasti memiliki tokoh yang baik
dan yang buruk. Begitu juga dengan Sang Pencipta, yang menciptakan
147
segalanya didunia ini berpasangan, selain Allah SWT menciptakan
malaikat sebagai penolong, dan memiliki hati yang mulia, Allah SWT juga
menciptakan Syetan atau belenggu-belenggu hati dan pkiran yang menjadi
pengasut dan pengganggu yang dapat menjerumuskan ke dalam hal yang
negatif dalam setiap aktivitas yang dilakukan manusia. Maka dari itu, sifat
dan sikap Blenggo ini tidak sangat pantas untuk ditiru.
C. Interpretasi Penulis Terhadap Komik ESQ For Kids Akulah Sang
Pemenang yang Mengandung Pesan Akhlak
Komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang edisi ketiga ini
memang sangat sarat mengandung makna pesan akhlak yang baik bagi
para pembacanya. Terlebih komik ini ditujukan untuk kalangan anak-anak
yang sangat butuh pendidikan akhlak sebagai pondasi pendidikan formal
masa depannya. Akhlak adalah budi pekerti, tingkah laku, atau tabiat.
Tabiat atau watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang diulang-ulang
sehingga menjadi biasa. Akhlak dalam istilah adalah kehendak jiwa
manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan
tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu.
Maka dari itu adanya pendidikan akhlak seperti yang telah dibuat
oleh seorang pengarang komik Ary Ginanjar Agustian dan Nawa Nursari
merupakan usaha sadar dan tidak sadar yang mereka lakukan untuk
membentuk tabiat yang baik kepada seorang anak didik atau para pembaca
komik ini sehingga membentuk manusia yang taat kepada Allah SWT.
148
Dengan adanya komik yang berjenis cerita mengenai edukasi ini bisa
menambah dan membantu para orang tua dalam bahan bacaan dalam
mendidik para anak-anaknya agar mendapatkan pendidikan akhlak yang
baik. Akhlak Rasulullah SAW-lah yang menjadi contoh para hambanya,
karena beliau telah diutus untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana
hadits berikut: “Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah) untuk
menyempurnakan”. (HR. Bukhari).
Akhlak dalam ajaran Islam umumnya terbagi menjadi dua yaitu,
akhlak mahmudah atau akhlak yang baik, dan akhlak madzmumah atau
akhlak yang buruk. Semua manusia yang diciptakan dimuka bumi ini
masing-masing memiliki tabiat atau akhlak dalam dirinya, yang telah
dipupuk sejak kecil. Tetapi akhlak atau budi pekerti setiap manusia bisa
saja berubah sesuai dengan niat dan juga faktor lingkungan sosialnya.
Selalu berpikir positif dan bersemangat dalam menjalani kehidupan
memang sangat penting, dan itu merupakan sikap orang yang memiliki
akhlak mahmudah di dalam dirinya, karena semangat adalah mengerahkan
segala usaha untuk mencapai suatu keinginan, atau meraih apa yang
bermanfaat dari perkara dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
“Semangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah
pertolongan kepada Allah serta janganlah kamu lemah”. Allah SWT akan
selalu menolong para hambanya yang membutuhkan pertolongan, jika
hambanya tetap bertawakal, berserah diri kepada-Nya diikuti pula dengan
149
usaha, dan pertolongan akan datang tanpa kita tahu kapan dan bagaimana
pertolongan itu datang.
Selanjutnya selain bersemangat setiap saat, harus selalu ada
kedisiplinan yang kita jalani, karena kedisiplinan menjadi modal
terpenting untuk mencapai keberhasilan. Dalam mencapai keberhasilan
kita harus bisa menghargai waktu, agar kita bisa terbiasa menghargai
waktu Allah SWT memerintahkan kepada para ummatnya untuk
mengerjakan Shalat lima waktu, yang merupakan amal ibadah yang
mendidik pelakuannya agar disiplin dalam mengerjakannya. Allah SWT
berfirman:
Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan Sholat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah Sholat itu
(sebagaimana biasa).Sesungguhnya Sholat itu adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. An-Nisa’
(4):103).
Sesungguhnya shalat banyak sekali memberikan manfaat bagi yang
menjalankannya. Apalagi bagi tubuh manusia, karena gerakan-gerakan
shalat seperti halnya olah raga, yang bisa membuat tubuh menjadi fresh
kembali. Selain itu shalat merupakan suatu alat komunkasi kita kepada
Allah SWT, shalat adalah (mi’raj) bertemunya seorang mukmin dengan
150
Rabb-Nya yaitu Allah SWT. Jika kita bayangkan apabila kita terus
melakukan ibadah shalat akan tercipta sebuah hubungan yang harmonis
antara manusia dan pencipta-Nya. Shalat juga mendidik dan mengajarkan
kita untuk membangun kepribadian kita menjadi pribadi yang visioner dan
sukses dimasa depan. Jadi, shalat adalah salah satu cara membuat diri kita
menjadi displin dalam segala kegiatan. Dengan memiliki sikap seperti itu,
jelas akan membawa pengaruh positif pada akhlak manusia yang
mengerjakannya.
Akhlak adalah watak atau tabiat. Terbitnya komik ini memang
dikhususkan untuk anak-anak, anak itu sebenarnya harus dididik supaya
memiliki akhlak yang baik dan mulia, sehingga ketika besar akhlak
tersebut telah mendarah daging dalam dirinya dan dia menjadi pemuda
yang menyandang sifat-sfatnya yang mulia yang tidak mudah terbelenggu
dengan hal-hal yang menjerumuskan ke dalam perbuatan negatif yang
dapat timbul dari pikiran dan hati manusia itu sendiri. Inilah yang menjadi
alasan, sebagai manusia umumnya dan khususnya anak-anak yang masih
dalam masa perkembangan, yang harus diberikan nilai-nilai positif
didalam kehidupannya, haruslah selalu diberikan semangat dalam
menjalankan kehidupan, bersikap yakin, optimis, lalu disiplin dalam
mengerjakan ibadah shalat, berpuasa, dan harus dibiasakan hidup bersih,
atau selalu mengamalkan perbuatannya agar menjadi manusia yang
visioner dan sukses agar bisa melaksanakan ibadah haji sebagaimana yang
telah diwajibkan Allah SWT.
151
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis dan temuan pada 13
gambar yang di analisis dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang
edisi ke-3 (tiga) karya dari Ary Ginanjar Agustian dan Nawa Nursari tahun
2009, adalah sebagai berikut:
Dalam buku komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang yang
berjenis komik edukasi ini terdapat Representamen yang di dalamnya terdapat
(ikon, indeks, dan simbol), object, dan interpretant. Ikon yang sering muncul
dalam komik ini adalah Eqi, dan Zero. Kehadiran Eqi disetiap panel menjadi
indeks bahwa ia adalah tokoh yang menjadi pemeran paling utama di antara
Esqi, Zero, dan Blenggo. Peran Eqi yang menjadi salah satu tokoh utama ini
memang selalu muncul dalam setiap panel, dan menjadi simbol sebagai
seorang anak yang cerdas emosionalnya memiliki akhlak mulia dan baik
dalam setiap perkataan dan ucapan serta segala aktivitasnya dalam metode
ESQ.
Kemudian Object dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang
ini adalah ruang terbuka di antaranya adalah halaman rumah Esqi dan Eqi,
rumah Eqi dan Esqi, serta Sekolah. Dari lima tema yang terdapat didalam
komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang, ketiga tempat tersebut yang
selalu muncul disetiap panel, karena alur cerita di dalam komik ini
152
mengisahkan tentang rutinitas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh anak-anak
sekolah.
Interpretant atau pesan yang ingin disampaikan komikus secara umum
adalah, pesan yang berlandaskan Rukun Iman, Ihsan, dan dilengkapi dengan
Rukun Islam, yang menjadikan satu kesatuan, membentuk suatu sinergi yang
positif, menjadikan contoh perilaku akhlak, budi pekerti yang baik dalam
memajukan proses pendidikan bagi anak-anak. Kecerdasan emosional dan
spiritual ternyata juga menjadi suatu kebutukan akan diri seorang anak-anak
yang akan terus tumbuh berkembang, mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan juga teknologi. Hal ini patut menjadi bahan kajian, karena
dalam mendidik seorang anak pembentukan akhlak sangatlah penting untuk
masa depannya, agar memiliki sifat-sifat yang mulia dan juga menjadikan
pribadi yang sukses dan visioner dalam kehidupan didunia dan juga bekal di
akhirat. Komik ini juga menunjukkan, untuk kita agar bisa memilih sesuatu
yang baik ataupun yang tidak baik, akhlak mahmudah atau akhlak
mazmummah dalam hal ini menghadirkan Blenggo yang berperan sebagai
pengganggu dan penghasut yang merepresentasikan dari belenggu-belenggu
hati dan pikiran manusia. Hal ini pula mengingatkan kita untuk selalu menjaga
kekuatan Iman Islam dalam setiap langkah, karena syetan atau belenggu
memang diciptakan Allah SWT untuk mengukur kadar keimanan manusia
yang sebenarnya memiliki derajat yang lebih tinggi dari makhluk ciptaan-Nya
yang lain.
153
B. Saran-saran
1. Untuk para komikus hendaklah mengasah kreativitasnya dalam membuat
komik yang mengandung nilai-nilai Islam dan dikemas dengan bentuk
yang menarik perhatian pembacanya. Tidak saja komik yang ditujukan
untuk anak-anak yang bertemakan Islam, tetapi juga bisa untuk segala
jenis gender, dan umur. Mengingatkan kisah-kisah Rasulullah SAW dan
juga perintah Allah SWT yang dikemas melalui media komik merupakan
pesan dakwah yang sangat menarik perhatian para pembaca dan penikmat
komik.
2. Untuk para da’i dan da’iyah bisa memberikan konsep Islam dalam materi
dakwahnya kepada para komikus agar kegiatan dakwahnya tidak hanya
melalu media elektornik, tetapi juga bisa melalui media baca, komik yang
diselingi gambar-gambar yang menjadi simbol pesan yang disampaikan.
3. Untuk para pembaca atau penikmat komik, jangan hanya melihat sisi
komik sebagai media hiburan semata, karena banyak juga komik yang
menjadikan media edukasi yang tidak membosankan.
4. Untuk pihak ESQ Leadership Center sebaiknya dalam mentafsirkan Al-
Qur’an di metode ESQ ini, di tafsirkan oleh seorang mufasir yang ahli
dibidang ilmu mentafsirkan Al-Qur’an, agar tidak menyimpang dari ajaran
Al-Qur’an yang sebenarnya.
154
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosidan
Spiritual ESQ (Emotional Spritiual Qoutient) The ESQ Way 165. Jakarta:
PT. Arga Tilanta, 2001.
As, Asmaran. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994.
Br, Dwi Koendoro. Yuk, Bikin Komik. Bandung: DAR! Mizan, 2007.
Budiman, Kris. Semiotika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonisitas.
Yogyakarta: Jalasutra, 2011.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana,Edisi 1, cet ke.4, 2010.
Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra,
2010.
------------------. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika
dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2012.
------------------. Pesan, Tanda, Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.
Ghalayini, Syekh Mushthafa. Bimbingan Menuju Ke Akhlak yang Luhur,
Diterjemahkan oleh Moh. Abdai Rathomy. Semarang: C.V. Toha Putra,
1976.
Ilahi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet. Ke-
2, 2007.
Kurniawan, Semiologi Roland Barthes, Magelang: IndonesiaTera, 2001.
Maharsi, Indiria. Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku,
2011.
McCloud, Scott. Understanding Comic (Memahami Komik). Jakarta: Kepustakaan
Populer Gramedia, 2001.
Siregar, Ashadi dan Suarjana, I Made. Bagaimana Mempertimbangkan Artikel
Opini untuk Media Massa. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
155
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.
Indeks, 2005.
SUMBER LAIN
Definisi Pengertian Pesan: http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-
pesan-menurut-ahli.html, diakses pada hari Selasa, 21 Januari 2014, Pukul
08.31 WIB.
http://6110111035ernasusilawati.blogspot.com/2012/11/sejarah-komik-
dunia.html, “Sejarah Komik Dunia”, di akses pada hari Selasa 21 Januari
2014, Pukul 10.02 WIB.
Pengertian Komik: http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-komik.html,
diakses pada hari Selasa, 21 Januari 2014, Pukul 09.54 WIB.
SurjorimbaSuroto, http://komikindonesia.com/, diakses pada hari Selasa, 21
Januari 2014, Pukul 10.50 WIB.
Wawancara via Whats Up dengan Nawa Nursari, pada hari Rabu, tanggal 5 Maret
2014, Pukul 14.52-10.27 WIB.
Hasil Wawancara dengan Penulis Naskah
Komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang
Nama Narasumber : Nawa Nursari
Tanggal & Waktu Wawancara : Sabtu 29 Maret 2014, pukul 08.00 WIB
Tempat Wawancara : CBD Ciledug
P: Jelaskan mengenai riwayat hidup Anda?
J: Nama : Nawa Nursari
Tempat Tanggal Lahir : Wonogiri, 4 Mei 1976
Pendidikan : S1 Sosial Ekonomi Pertanian Institut
Pertanian Bogor (IPB)
Karir :
1. 2000-2002, Mengajar di Sekolah Islam
Al-Fikri, Depok.
2. 2004, Wartawan Nebula (Hanya 6
Bulan).
3. 2004-2011, Trainer ESQ for kids.
4. 2011-Sekarang, Wellness Coach,
Herbalife.
Karya :
1. Komik ESQ For Kids I “Aku Rindu
Allah”, bersama Ary Ginanjar Agustian.
2. ESQ Comic For Kids II (Rukun Iman).
3. Komik ESQ For Kids III “Akulah Sang
Pemenang”.
P: Apa arti dari Eqi, Esqi, Zero, dan Blenggo dalam Komik ESQ
For Kids Akulah Sang Pemenang?
J: Eqi dalam konsep ESQ merepresentasikan EQ (Emotional
Qoutient), Esqi dalamm konsep ESQ juga merepresentasikan
SQ (Spiritual Qoutient), Zero dalam konsep ESQ mewakili
ZMP (Zero Mind Process), Blenggo dalam konsep ESQ
mewakili belenggu hati dan pikiran.
P: Bagaimana karakter dari Eqi, Esqi, Zero, dan Blenggo?
J: Eqi mewakili anak yang cerdas emosi, dan periang. Esqi
representasi anak cerdas spiritual, ceria dan kalem. Zero
mewakili dari fitrah (God Spot) dalam proses pembersihan hati
dan pikiran dari belenggu-belenggu, periang, berpikir positif,
memiliki akhlak yang baik. Blenggo mewakili sebagai
belenggu hati dan pikiran yang dapat menjerumuskan teman-
temannya ke dalam hal yang buruk, jahat, selalu menjadi
pengganggu, penghasut, seperti syetan yang mengganggu Iman
manusia.
P: Apa saja ide dalam pembuatan tema Komik ESQ For Kids
Akulah Sang Pemenang?
J: Sesuai dengan konsep ESQ 165, 1 hati dari Ihsan yang secara
umum Ihsan itu merupakan sebuah kebaikan yang dilakukan
seseorang terhadap Allah SWT dan juga sesama makhluk,
tetapi dalam pengertian khusus Ihsan itu penghayatan terhadap
kehadirn Allah SWT dalam beribadah. 6 prinsip yang
berdasarkan kepada 6 (enam) Rukun Iman, yaitu Iman kepada
Allah SWT, Iman kepada malaikat, Iman kepada Rasul, Iman
kepada kitab-kitab Allah SWT, Iman kepada hari akhir/kiamat,
dan Iman kepada kadar baik dan buruk yang datang dari Allah
SWT. Selanjutnya 5 (lima) langkah yang berdasarkan kepada
Rukun Islam yang dapat menjadikan seseorang menjadi
muslim, yang pertama mengucap dua kalimat syahadat, Solat
lima waktu, puasa ramadhan, mengeluarkan zakat, menunaikan
Ibadah Haji bagi yang mampu.
P: Apa yang menjadi tujuan Anda dalam pembuatan Komik
tersebut?
J: Agar buku dari Ary Ginanjar Agustian dalam konsep ESQ
Way 165 itu, bisa dipahami oleh semua kalangan, baik dewasa,
remaja, sampai anak-anak.
P: Apa yang membedakan dari Komik ESQ 1, 2, & 3?
J: Kalau Komik yang pertama itu dibuat berdasarkan dari Ihsan,
dan Rukun Iman dari yang pertama sampai kedua atau ketiga.
Kalau komik yang kedua berdasarkan dari Rukun Iman
melengkapi yang komik pertama. Sedangkan komik yang
ketiga “Akulah Sang Pemenang” ini gabungan dari Rukun
Iman, Rukun Islam, dan juga Ihsan menjadi pelengkap dari
konsep ESQ yang ditulis dalam bukunya Pak Ary Ginanjar
Agustian.
P: Berapa lama pembuatan komi ESQ yang ke-3 ini?
J: +/- 1 (satu) bulan untuk merapihkan naskahnya, atau
merampungkan, lalu saya berikan kepada illustrator yaitu pak
Bambang Oeban yang dikerjakannya juga +/- 1 (satu) bulan
sampai selesai, kalau dengan outlinenya digabungkan bisa
sampai 6 (enam) bulan.
P: Apa yang menjadi latar belakang untuk pembuatan nama
Komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang?
J: Kesimpulan dari semua bagian yang terdapat di dalam komik
ini, yang semuanya itu menuju kepada kemenangan dalam
meraih fitrahnya. Tetapi, lebih melihat pada bagian pertama
yang bersubjudul “Keyakinan Berbuah Kemenangan”.
P: Bagaimana harapan Anda mengenai komik yang beredar di
Indonesia, khususnya komik yang bertemakan Islam?
J: Semenjak saya menulis naskah untuk Komik ESQ ini, saya
memiliki cita-cita untuk anak-anak Indonesia tidak hanya
menyukai tokoh-tokoh komik yang berasal dari luar saja, dan
berharap tokoh-tokoh dalam komik ESQ ini menjadi
pemenang dari tokoh-tokoh komik luar, meskipun anak-anak
kecil umumnya zaman sekarang tidak menyukai tokoh seperti
Gatot Kaca dan lain-lain.
COVER KOMIK ESQ FOR KIDS EDISI 1, 2, dan 3
DOKUMENTASI
Foto Bersama Nawa Nursari Pengarang Komik ESQ For Kids, Pada Hari
Sabtu, 9 Maret 2014 Pada Acara Talk Show Herbalife Bertempat Di Dadu Cafe
CBD (Ciledug)
Sekilas Tentang Bambang Oeban