askep ca colon

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lebih dari dari 95% ca kolorektal adalah adenokarsinoma. Kanker ini berasal dari sel glandula yang terdapat di lapisan dinding kolon dan rektum. ca kolorektal di dunia menempati urutan nomor 3 dalam frekuensinya dan merupakan penyebab kematian nomor 4 dari kematian karena kanker di dunia. WHO mengestimasikan terjadi 945.000 kasus baru setiap tahun dengan 492.000 kematian. Ca kolorektal ini lebih sering terjadi di negara maju dibandingkan dengan negara berkembang. Di negara maju merupakan penyebab tersering kedua dari seluruh tumor dengan insiden pada semua usia adalah 5%, walaupun sekarang insiden dan mortalitasnya sudah berkurang. Insidensinya relatif tinggi pada negara yang intake daging tinggi seperti Kanada dan Australia sedangkan negara di Mediterania lebih rendah insidensinya karena lebih banyak mengkonsumsi buah, sayuran, dan ikan. Ca kolorektal menempati urutan ke-5 kanker terbanyak di Amerika Utara bahkan di seluruh dunia menempati urutan ke-6 dari keganasan yang paling dominan di dunia. Berdasarkan survei WHO, di USA, ca kolorektal merupakan penyebab kematian kedua terbesar akibat kanker. Pada tahun 2002 ditemukan 139.534 orang dewasa yang didiagnosa menderita kanker usus besar, sebanyak 56.603 di antaranya meninggal dunia. 1

Upload: nhia-rahmadania

Post on 06-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sistem pencernaan

TRANSCRIPT

Page 1: askep ca colon

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lebih dari dari 95% ca kolorektal adalah adenokarsinoma. Kanker ini berasal dari sel

glandula yang terdapat di lapisan dinding kolon dan rektum. ca kolorektal di dunia

menempati urutan nomor 3 dalam frekuensinya dan merupakan penyebab kematian nomor 4

dari kematian karena kanker di dunia. WHO mengestimasikan terjadi 945.000 kasus baru

setiap tahun dengan 492.000 kematian.

Ca kolorektal ini lebih sering terjadi di negara maju dibandingkan dengan negara

berkembang. Di negara maju merupakan penyebab tersering kedua dari seluruh tumor

dengan insiden pada semua usia adalah 5%, walaupun sekarang insiden dan mortalitasnya

sudah berkurang. Insidensinya relatif tinggi pada negara yang intake daging tinggi seperti

Kanada dan Australia sedangkan negara di Mediterania lebih rendah insidensinya karena

lebih banyak mengkonsumsi buah, sayuran, dan ikan.

Ca kolorektal menempati urutan ke-5 kanker terbanyak di Amerika Utara bahkan di

seluruh dunia menempati urutan ke-6 dari keganasan yang paling dominan di dunia.

Berdasarkan survei WHO, di USA, ca kolorektal merupakan penyebab kematian kedua

terbesar akibat kanker. Pada tahun 2002 ditemukan 139.534 orang dewasa yang didiagnosa

menderita kanker usus besar, sebanyak 56.603 di antaranya meninggal dunia.

Survival di seluruh dunia sangat bervariasi tergantung dari fasilitas dan obat-obatan

yang tersedia. Ketahanan hidup sampai 5 tahun (5 years survival rates) di USA lebih dari

60% tetapi kurang dari 40% di negara berkembang.

Begitu juga insiden di negara-negara Asia yang kecenderungannya juga meningkat.

Insiden paling tinggi di Jepang dan Korea dibandingkan negara-negara Asia lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa defenisi Ca colon ?

2. Apa klasifikasi Ca Colon ?

3. Apa penyebab ca colon ?

4. Apa patofisiologi ca colon

5. Apa tanda dan gejala ca colon ?

6. Apa komplikasi ca colon ?

7. Apa Penatalaksanaan pengobatan ca colon ?

1

Page 2: askep ca colon

8. Apa pemeriksaan diagnostic untuk ca colon ?

9. Apa asuhan keperawatan untuk ca colon ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui defenisi Ca colon

2. Mengetahui klasifikasi Ca Colon

3. Mengetahui penyebab ca colon

4. Mengetahui patofisiologi ca colon

5. Mengetahui tanda dan gejala ca colon

6. Mengetahui komplikasi ca colon

7. Mengetahui Penatalaksanaan pengobatan ca colon

8. Mengetahui pemeriksaan diagnostic untuk ca colon

9. Mengetahui asuhan keperawatan untuk ca colon

2

Page 3: askep ca colon

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Ca Colon

Karsinoma atau kanker kolon ialah keganasan tumbuh lambat yang paling sering

ditemukan daerah kolon terutama pada sekum, desendens bawah, dan kolon sigmoid.

Prognosa optimistik; tanda dan gejala awal biasanya tidak ada. (Susan Martin Tucker, 1998).

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel  yang bersifat ganas yang tumbuh   pada  

kolon   dan   menginvasi   jaringan   sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).

Kanker   kolon/usus   besar   adalah   tumbuhnya   sel   kanker yang ganas di dalam 

permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).

2.2 Klasifikasi

Klasifikasi kanker kolon berdasarkan metastasis menurut modifikasi DUKES

adalah sebagai berikut (FKUI, 2001 : 209) :

1. KELAS A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis.

2. KELAS B : penetrasi melalui dinding usus

B1 : kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa.

B2 : kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria.

3. KELAS C : invasi ke dalam sistem limfe yang mengalir regional

C1 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu

sampai empat buah.

C2 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari 5 buah.

4. KELAS D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan

penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasi lagi

2.3 Etiologi

Terdapat empat etiologi utama kanker (Davey, 2006 : 334) yaitu:

1. Diet :

Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-

buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani.

2. Kelainan kolon

a) Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.

3

Page 4: askep ca colon

b) Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi

karsinoma.

c) Kondisi ulserative Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko

terkena karsinoma kolon.

3. Genetik:

Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon mempunyai

frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anak yang orang tuanya sehat

(FKUI, 2001 :207).

Faktor resiko telah teridentifikasi. Faktor resiko untuk kanker kolon :

a) Usia lebih dari 40 tahun

b) Darah dalam feses

c) Riwayat polip rektal atau polip kolon

d) Adanya polip adematosa atau adenoma villus

e) Riwayat keluarga dengan kanker kolon atau poliposis dalam keluarga

f) Riwayat penyakit usus inflamasi kronis

g) Diit tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat.

Makanan-makanan yang pasti di curigai mengandung zat-zat kimia yang

menyebabkan kanker pada usus besar. Makanan tersebut juga mengurangi waktu peredaran

pada perut,yang mempercepat usus besar menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang

tinggi lemak terutama lemak hewan dari daging merah,menyebabkan sekresi asam dan

bakteri anaerob, menyebabkan timbulnya kanker didalam usus besar. Daging yang di goreng

dan di panggang juga dapat berisi zat-zat kimia yang menyebabkan kanker. Diet dengan

karbohidrat murni yang mengandung serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi

waktu peredaran dalam usus besar. Beberapa kelompok menyarankan diet yang mengadung

sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran dan buah-buahan ( e.g Mormons,seventh Day

Adventists ).

2.4 Patofisiologi Ca Kolon

Karsinoma Colon sebagian besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya tumor ini

tumbuh tidak terditeksi sampai gejala-gejala muncul secara berlahan dan tampak

membahayakan. Penyakit ini menyebar dalam beberapa metode. Tumor mungkin menyebar

dalam tempat tertentu pada lapisan dalam di perut,mencapai serosa dan mesenterik fat.

4

Page 5: askep ca colon

Kemudian tumor mulai melekat pada organ yang ada disekitarnya,kemudian meluas

kedalam lumen pada usus besar atau menyebar ke limpa atau pada sistem sirkulasi. Sistem

sirkulasi ini langsung masuk dari tumor utama melewati pembuluh darah pada usus besar

melalui limpa,setelah sel tumor masuk pada sistem sirkulasi,biasanya sel bergerak menuju

liver. Tempat yang kedua adalah tempat yang jauh kemudian metastase ke paru-paru. Tempat

metastase yang lain termasuk :

a) Kelenjar Adrenalin

b) Ginjal

c) Kulit

d) Otak

Penambahan untuk infeksi secara langsung dan menyebar melalui limpa dan sistem

sirkulasi, tumor colon juga dapat menyebar pada bagian peritonial sebelum pembedahan

tumor belum dilakukan. Penyebaran terjadi ketika tumor dihilangkan dan sel kanker dari

tumor pecah menuju ke rongga peritonial.

Patofisiologi 2

Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan

merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi dengan

faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang

rendah, serta adanya interaksi antara bakteri di dalam usus besar dengan asam empedu dan

makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang beralkohol, khususnya bir.

Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%) adenokarsinoma (muncul

dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai polip

jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup, serta merusak; jaringan normal

dan meluas ke dalam struktur sekitarnya. Tumor dapat berupa masa polipoid, besar, tumbuh

ke dalam lumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura annular (mirip

cincin). Lesi annular lebih sering terjadi pada bagi rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid

yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan kolon asendens.

Tumor dapat menyebar melalui :

1) Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih

(vesika urinaria).

2) Penyebaran lewat pembuluh limfe limfogen ke kelenjar limfe perikolon dan

mesokolon.

5

Page 6: askep ca colon

3) Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah

balik ke sistem portal.

Stadium pada pasien kanker kolon menurut Syamsu Hidyat (1197) diantaranya:

a) Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan dinding usus

besar (lapisan mukosa).

b) Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan

mukosa.

c) Pada stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe yang banyak

terdapat di sekitar usus.

d) Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe atau

bahkan ke organ-organ lain.

2.5 Manifestasi Klinik

1.      Kanker kolon kanan

a) Isi kolon berupa cairan

b) Obstruksi

c) Anemia

d) Mucus jarang terlihat

e) Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi jarang pada

stadium awal. Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak pada abdomen, dan

kadang – kadang pada epigastrium.

2.      Kanker kolon kiri dan rectum

a) Menderung menyebabkan perubahan defekasi

b) Diare

c) Nyeri kejang

d) Kembung

e) Sering timbul gangguan obstruksi

f) Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita

g) Mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses.

h) Anemia

i) Keinginan defekasi atau sering berkemih

j) Gejala yang mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses yang tidak

lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian, serta feses berdarah (Gale,

2000).

6

Page 7: askep ca colon

Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai gejala umum

keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya. Setelah berlangsung beberapa waktu

barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan tumor dalam ukuran

yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi tumor dengan anus biasanya gejalanya

makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala tumor usus besar, gejala tersebut terbagi

tiga, yaitu gejala lokal, gejala umum, dan gejala penyebaran (metastasis).

a. Gejala lokalnya adalah

1) Perubahan kebiasaan buang air

a) Perubahan frekuensi buang air, berkurang (konstipasi) atau bertambah (diare)

b) Sensasi seperti belum selesai buang air, (masih ingin tapi sudah tidak bisa keluar)

dan perubahan diameter serta ukuran kotoran (feses). Keduanya adalah ciri khas

dari kanker kolorektal

c) Perubahan wujud fisik kotoran/feses :

Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat buang

air besar

Feses bercampur lender

Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan terjadinya

perdarahan di saluran pencernaan bagian atas

2) Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi akibat

sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor

3) Adanya benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh penderita.

4) Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar lokasi tumor, karena kanker dapat tumbuh

mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut, seperti kandung kemih (timbul

darah pada air seni, timbul gelembung udara, dll), vagina (keputihan yang berbau,

muncul lendir berlebihan, dll). Gejala-gejala ini terjadi belakangan, menunjukkan

semakin besar tumor dan semakin luas penyebarannya.

b. Gejala umumnya adalah :

1) Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di

semua jenis keganasan)

2) Hilangnya nafsu makan

3) Anemia, pasien tampak pucat

4) Sering merasa lelah

7

Page 8: askep ca colon

5) Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang

c. Gejala penyebarannya adalah :

Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala :

Penderita tampak kuning

Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi hati

Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter

Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik, berhubungan dengan peningkatan

kekentalan darah akibat penyebaran kanker.

2.6 Komplikasi

8

Page 9: askep ca colon

Komplikasi pada pasien dengan kanker kolon yaitu:

1) Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap.

2) Metastase ke organ sekitar, melalui hematogen, limfogen dan penyebaran langsung.

3) Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon yang

menyebabkan hemorragi.

4) Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses.

5) Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok

2.7 Penatalaksaan

1. Penatalaksanaan Medis

a) Pengobatan.

Bila sudah pasti ditemukan karsinoma kolorektal, maka kemungkinan pengobatannya

adalah:

a. Pembedahan Reseksi.

Satu-satunya pengobatan definitif adalah pembedahan reseksi dan biasanya diambil

sebanyak mungkin dari kolon, batas minimal adalah 5 cm di sebelah distal dan proksimal dari

tempat kanker. Untuk kanker di sekum dan kolon asendens biasanya dilakukan

hemikolektomi kanan dan dibuat anastomosis ileo-transversal. Untuk kanker di kolon

transversal dan di pleksura lienalis, dilakukan kolektomi subtotal dan dibuat anastomosis

ileosigmoidektomi. Pada kanker di kolon desendens dan sigmoid dilakukan hemikolektomi

kiri dan dibuat anastomosis kolorektal transversal. Untuk kanker di rektosigmoid dan rektum

atas dilakukan rektosigmoidektomi dan dibuat anastomosis. Desenden kolorektal. Pada

kanker di rektum bawah dilakukan proktokolektomi dan dibuat anastomosis kolorektal.

b. Kolostomi

Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari

pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat

bersifat sementara atau permanen.

2. Penatalaksanaan Keperawatan

1) Dukungan adaptasi dan kemandirian.

2) Meningkatkan kenyamanan.

3) Mempertahankan fungsi fisiologis optimal.

9

Page 10: askep ca colon

4) Mencegah komplikasi.

5) Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan kebutuhan

pengobatan.

3. Penatalaksanaan Diet

1) Cukup mengkonsumsi serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Serat dapat

melancarkan pencemaan dan buang air besar sehingga berfungsi menghilangkan

kotoran dan zat yang tidak berguna di usus, karena kotoran yang terlalu lama

mengendap di usus akan menjadi racun yang memicu sel kanker.

2) Kacang-kacangan (lima porsi setiap hari).

3) Menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi terutama

yang terdapat pada daging hewan.

4) Menghindari makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik, karena hal tersebut dapat

memicu sel karsinogen / sel kanker.

5) Menghindari minuman beralkohol dan rokok yang berlebihan.

6) Melaksanakan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur.

Prognosis pasien yang terkena kanker kolon lebih baik bila lesi masih terbatas pada

mukosa dan submukosa pada saat operasi; dan jauh lebih buruk bila telah terjadi penyebaran

di luar usus (metastasis) ke kelenjar limfe, hepar. paru, dan organ-organ lain.

2.8 Pemeriksaan penunjang

1. Endoskopi.

Pemeriksaan endoskopi perlu dikerjakan, baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.

Gambaran yang khas karsinoma atau ulkus akan dapat dilihat dengan jelas pada endoskopi,

dan untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan biopsi.

2. Radiologi.

Pemeriksaan radiologi yang dapat dikerjakan antara lain adalah : foto dada dan foto

kolon (barium enema).

Tes ini mungkin menggambarkan adanya kebuntuan pada isi perut, dimana terjadi

pengurangan ukuran tumor pada lumen. Luka yang kecil kemungkinan tidak teridentifikasi

dengan tes ini. Enema barium secara umum dilakukan setelah sigmoidoscopy dan

colonoscopy.

10

Page 11: askep ca colon

Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan luas dari penyakit.

Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan tempat yang jauh yang sudah

metastasis.

Pemeriksaan foto dada berguna selain untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker pada

paru juga bisa digunakan untuk persiapan tindakan pembedahan. Pada foto kolon dapat dapat

terlihat suatu filling defect pada suatu tempat atau suatu striktura.

3.Ultrasonografi (USG).

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi ada tidaknya metastasis kanker kelenjar getah

bening di abdomen dan di hati.

4. Histopatologi/ Selain melakukan endoskopi sebaiknya dilakukan biopsi di beberapa tempat

untuk pemeriksaan histopatologis guna menegakkan diagnosis. Gambaran histopatologi

karsinoma kolorektal ialah adenokarsinoma, dan perlu ditentukan differensiasi sel.

5.Laboratorium.

Tidak ada petanda yang khas untuk karsinoma kolorektal, walaupun demikian setiap

pasien yang mengalami perdarahan perlu diperiksa Hb. (FKUI, 2001 : 210)

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

11

Page 12: askep ca colon

3.1 Pengkajian Keperawatan

3.1.1 Identitas Pasien

Nama,Umur, Jenis Kelamin,Alamat, Pendidikan,No register,Agama,Tanggal

masuk, Tanggal pengkajian,Diagnosa medis,dan Penanggung jawab.

3.1.2 Riwayat kesehatan

a.       Riwayat kesehatan sekarang :

Klien mengatakan diare, Nyeri kejang, Kembung, mual dan muntah,rasa nyeri saat buang

aur besar,hilangnya nafsu makan,sering merasa lelah ,adanya benjolan pada perut, sering

berkemih, feses berdarah.

b. Riwayat Kesehatan dahulu

Usia lebih dari 40 tahun, kebiasaan merokok,Riwayat polip rektal atau polip kolon,Adanya polip adematosa atau adenoma villus, Riwayat penyakit usus inflamasi kronis, Diit tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat.

c. Riwayat Kesehatan keluarga

Adanya keluarga yang pernah mengalami ca colon

3.1.3 Pemeriksaan Fisik

a. Aktifitas atau istirahat

pasien dengan Ca Colon biasanya merasakan tidak nyaman pada abdomen

dengan keluhan nyeri ,perut kembung, sehingga perlu dilakukan pengkajian

terhadap pola istirahat dan tidur

b. Sirkulasi

Palpasi : nyeri dada pada pergerakan kerja.

c. Eliminasi

Adanya perubahan fungsi Colon akan mempengarui perubahan pada defekasi

pada pasien, konstipasi dan diare terjadi bergantian.Mengkaji bagaimana

frekuensi ,komposisi,jumlah,warna, dan cara pengeluarannya.

Pada pasien dengan Ca colon dapat dilakukan pemeriksaanfisik denag

observasi adanya distensi abdomen ,massa akibat timbunan feces.

Masa tumor di abdomen, pembersarn hepar akibat metastas, asites ,

pembesaaran kelenjer inguinal, pembesaran kelenjer aksila dan supra

klafikula.

d. Makanan dan cairan

12

Page 13: askep ca colon

Ada keluhan anoreksia, mual, perasaan penuh atau begah, muntah,nyeri

uluhati sehingga menyebabkan berat badan menurun,perubahan pada

kelembaban atau turgor kulit dan adema.

e. Neurosensori

Pusing: sinkope, karena pasien kurang beraktifitas,banyak tidur sehingga

sirkulasi darah keotak tidak lancar.

f. Nyeri

Nyeri bagian abdomen dan hati dengan derajat bervariasi dari ringa sampai

nyeri berat.

g. Keamanan

Demam, ruang kulit,ulserasi

h. Interaksi sosial

Ketidak adekuatan dan kelemahan,gelisah

3.1.4 Pemeriksaan Diagnostik

a. Pemeriksaan Laboratorium

Nilai Hb dan Ematokcrit biasa turun dengan indikasi anemia. Hasil tes gualac

positif untuk accult blood pada feses memperkuat pendarahan pada GI Tract.

Pasien hrus menghindari daging makanan yang mengandung peroksidase

(tanman lonak dan gula bit) aspirin dan vitamin c untuk 48 jam sebelum

duberiakn feces spesimen.

Dua contoh sampel feses yang terpisah dites selama tiga hari berturut turt,

hasil yang yang negatif sama sekali tidak menyampingkan kemungkinan

menderita Ca colon

b. Pemeriksaan radiografi

Pemeriksaan dengan enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan

tumor dan meindifitikasikan letak nya. Tes ini mungkin menggambarkan

adanya kebuntuan pada isi perut ,dimana terjadi pengurangan ukuran tumor

pada lumen,. Luka yang kecil kemungkinan tidak teridentifikasi degan tes ini.

Enema barium secara umum dilakukan setelah sigmoidiscopy dan

colonoscopy.

Computer Termografi (CT) menbantu memperjelas ada nya massa dan luas

dari penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menumukan tepat

yang jauh yang sudah metastasis.

13

Page 14: askep ca colon

3.1.5 Analisa Data

Data Etiologi Masalah Keperawatan

Ds :

1. Klien megatakan

cemas dengan

penyakit nya

Do :

1. Pasien kelihatan

gelisah

2. Wajah tegang

3. Berkeringat

4. Suara bergetar

5. Peningkatan

tekanan darah

6. Ketakutan

Kanker Ansietas

Ds :

1. klien mengatakan

nyeri pada abdomen

2. klien mengatakan

nyeri pada ulu hati

3. klien mengatakan

nyeri dada

Do:

1. pasien meringis

2. pasien

memegang are

yang sakit

3. susah tidur

4. perubahan

Metastase tumor Nyeri akut

14

Page 15: askep ca colon

tekanan darah

5. sikap

melindungi area

nyeri

Ds :

1. klien mengatakan

diare

2. klien mengatakan

sering berkemih

Do :

1. feces klien cair

2. penurunan berat

badan

3. penurunan turgor

kulit

4. kulit klien kering

Output yang berlebih Kekurangan volume cairan

Ds :

1. Klien mengatakan

nafsu makan

menurun

2. Klien mengatakan

mual dan muntah

3. Klien mengatakan

lesu dan merasa lelah

4. Klien mengatakan

pusing

5. Klien mengatakan

perasaan penuh pada

perut.

Do :

Mual dan mutah Ketidak seimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

15

Page 16: askep ca colon

1. Berat badan menurun

2. Pasien terlihat lemah

3. Membran mukosa

pucat

4. Makanan tidak

dihabiskan

5. Turgor kulit jelek

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas atau ketakutan berhubungan dengan krisis situasi atau kanker

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus.

3.3 Intervensi Keperawatan

Diagnosa

Keperawatan

Kriteria Hasil Aktivitas NIC

Ansietas atau

ketakutan

berhubungan dengan

krisis situasi atau

kanker

1. Klien mampu

meidentifikasi dan

mengungkapkan gejala

cemas

2. Mengidentifikasi,meng

ungkapkan dan

menunjukkan teknik

untuk mengontrol

cemas.

3. TTV dalam batas

normal

4. Postor tubuh, ekpresi

wajah,bahasa tubuh dan

tingkat aktifitas

menunjukkan

berkurangnya

Anxiety Reduction (penurunan

kecemasan)

1. Pahami prespektif pasien

terhadap situasi stress.

2. Identifikasi tingkat kecemasan

pasien.

3. Tingkatkan rasa tenang dan

lingkungan yang tenang

4. Dorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan dan

ketakutan

5. Pertahankan kontak sering

dengan pasien.

16

Page 17: askep ca colon

kecemasan.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi

1. Mengungkapkan nyeri

berulang secara

bertahap

2. Mampu mengenal

nyeri (skala,

itensitas,frekuensi,dan

tanda nyeri)

3. Melaporkan bahwa

nyeri berkurang

dengan menggunakan

manajemen nyeri

Pain management

1. Tentukan riwayat nyeri

(lokasi

nyeri,frekuensi,durasi, dan

intensitas,

2. Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

3. Dorong keterampilan

management nyeri misalnya

teknik ralaksasi nafas dalam.

4. Kontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi nyeri

5. Tingkatkan istirahat

6. Monitor TTV pasien

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus.

1. Adanya peningkatan

berat badan

2. Tidak ada tanda tanda

malnutrisi

3. Menunjujkan

peningkatan fungsi

pengecapan dari

penelan

Nutrition management

1. Pantau masukan setiap hari.

2. Timbang BB setiap hari atau

sesuai indikasi.

3. Dorong pasien untuk makan

diet tinggi kalorri dan kaya

nutrient dengan masukan

cairan adekuat.

4. Ciptakan suasana makan yang

menyenangkan.

5. Identifikasi klien yang

mengalami mual dan muntah

yang diantisipasi.

6. Dorong pasien untuk makan

dengan porsi kecil tetapi

sering.

17

Page 18: askep ca colon

BAB IV

PENUTUP

4. 1. Kesimpulan

Kanker colon adalah suatu kanker yang berada di colon. Kanker colon merupakan penyakit penyebab kedua kematian di AS setelah kanker paru-paru (ACS 1998).

18

Page 19: askep ca colon

Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah kanker colon

Penyebab dari kanker colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu perdaran pada usus besar atau aliran depan feses yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society (The National Cancer Institute).

4.2. Kritik dan SaranDalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurang dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat positif dan membangun untuk dijadikan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & suddarth,2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, ahli bahasa : Waluyo Agung, Yasmi Asih, Juli,kuncara, I.made Karyasa, EGC, Jakarta.

19

Page 20: askep ca colon

Doenges,ME, Moorhouse, MF, Geissler, A.C, 1993, Asuhan Keperawatan untuk pencernaan dan pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3, Alih bahasa ; Kariasa, I.M, Sumarwati, N.M,EGC,Jakarta

Sjamsuhidayat & wong,2005,buku ajari ilmu bedah, EGC,Jakarta,

NANDA dan NIC NOC

20