atk leopold
DESCRIPTION
Analisa tindakan leopoldTRANSCRIPT
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN LEOPOLD NY. R
POLI KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
PUSKESMAS MANGKANG, SEMARANG
Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Maternitas di
Puskesmas Mangkang Semarang
Dosen Pembimbing : Ns. Dwi Susilawati, M.Kep., Sp.Mat
Oleh :
Hana Adilah
22020111130072
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN LEOPOLD NY. R
POLI KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
PUSKESMAS MANGKANG, SEMARANG
A. TINDAKAN
1. Nama Tindakan : Pemeriksaan Leopold
2. Jenis Tindakan : Observasi dan Asistensi
B. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. R
Alamat : Mangkang Kulon, Semarang
Ruang : Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas
Mangkang, Semarang
Tanggal Periksa : 12 Maret 2014
Umur : 22 tahun
C. PROSEDUR DAN RASIONAL SESUAI TEORI
1. Tujuan
Pemeriksaan Leopold bertujuan untuk menentukan presentasi janin dan
dapat dilakukan pada usia kehamilan trimester II dan III. Terdapat 4
langkah dalam pemeriksaan Leopold dengan tujuan yang berbeda – beda
yaitu :
a. Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan menentukan
presentasi teratas janin yang terdapat pada fundus uteri.
b. Leopold II : Untuk menentukan letak punggung (punggung kanan atau
punggung kiri ) dan bagian ekstremitas janin.
c. Leopold III : Untuk menentukan presentasi terbawah janin pada bagian
bawah uterus (kepala atau bokong),
d. Leopold IV : Untuk menentukan berapa presentase bagian terbawah
janin yang sudah masuk PAP
2. Ruang Lingkup : Ibu hamil
3. Alat dan Bahan
Persiapan Alat Analisa Persiapan Alat
1. Wastafel/ air mengalir Ada
2. Sabun Tidak ada
3. Handuk/tissue Handuk tidak ada, pemeriksa
menggunakan tisue
4. Handscoen Tidak ada
5. Mitelin Ada
6. Doppler Ada, namun tidak dibersihkan
terlebih dahulu
7. Kasa Ada
8. Alkohol Ada
4. Prosedur dan Rasional Tindakan
a. Cuci tangan
b. Menjelaskan prosedur dan tujuan
c. Menanyakan kesediaan klien
d. Klien dipersilahkan untuk berbaring dengan tangan sejajar dengan
badan (posisi anatomis)
e. Menjaga privasi klien
f. Memakai handscoen
g. Pemeriksa berada di sebelah kanan klien
h. Membuka pakaian hanya di area abdomen
i. Leopold I
1) Meletakkan sisi lateral telunjuk tangan kiri pada bagian atas
abdomen/ puncak fundus uteri, sedikit di tekan – tekan dan digeser
untuk menentukan TFU.
2) Jika sudah ditentukan, perhatikan untuk tidak mendorong uterus ke
bawah.
3) Meletakkan sisi lateral telunjuk tangan kanan untuk mencari batas
simfisis pubis dengan abdomen, sedikit ditekan – tekan dan digeser
hingga merasakan adanya perbedaan tulang dengan simfisis pubis
dengan abdomen
4) Mencatat hasil ukuran tinggi fundus
5) Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada puncak
fundus uteri dan rasakan bagian dari bayi tersebut. Sedikit menekan
dan bergeser secara bergantian.
j. Leopold II
1) Meletakkan tangan kiri pada dinding abdomen lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding abdomen lateral kiri
2) Telapak tangan kiri diam dan menahan, sedangkan telapak tangan
bergerak menekan serta bergeser hingga merasakan apakah terasa
ada punggung janin atau bagian kecil janin (ekstremitas)
3) Sebaliknya, telapak tangan kanan diam dan menahan , sedangkan
telapak tangan kiri bergerak menekan serta bergeser hingga
merasakan apakah terasa ada punggung janin atau bagian kecil
janin (ekstremitas)
4) Tentukan letak punggung janin (disebelah kanan atau kiri) dan
letak ekstremitas janin.
5) Jika sudah dapat ditentukan, dengarkan denyut jantung janin (DJJ)
di bagian punggung janin dengan menggunakan Doppler
k. Leopold II
1) Menempatkan diri pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap
kebagian kaki ibu
2) Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral bawah
perut ibu, tekan secara lembut bersamaan atau bergantian untuk
menentukan bagian bawah bayi (bagian keras bulat dan melenting
adalah kepala, sedangkan tonjolan lunak dan kurang simetris
adalah bokong)
3) Kemudian goyangkan, apakah masih dapat bergerak atau tidak.
l. Leopold IV
1) Meletakkan ujung telapak tangan kanan dan kiri pada dinding
lateral kiri dan kanan uterus bawah.
2) Ujung – ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi simfisis
pubis
3) Tentukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-
jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
4) Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari – jari kiri dan kanan
(konvergen/divergen)
5) Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagaian bawah
bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di
dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang
pinggang bayi).
6) Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian
letakkan jari – jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis
untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah tela memasuki pintu
atas panggul.
m. Menutup kembali pakaian
n. Mengembalikan klien ke posisi semula
o. Cuci tangan
p. Dokumentasi
D. ANALISA TINDAKAN
No Prosedur Analisa Tindakan
1 Cuci tangan Pemeriksa tidak mencuci tangan
terlebih dahulu
2 Menjelaskan prosedur dan tujuan Pemeriksa menjelaskan prosedur
namun tidak lengkap dari awal
sampai akhir. Pemeriksa hanya
mengatakan akan memeriksa
kondisi janin dan apakah janin ada
masalah atau tidak
3 Menanyakan kesediaan klien Pemeriksa menanyakan kesediaan
klien untuk diperiksa sesuai teori
4 Klien dipersilahkan untuk
berbaring dengan tangan sejajar
dengan badan (posisi anatomis)
Pemeriksa sudah melakukan sesuai
dengan teori
5 Menjaga privasi klien Pemeriksa menjaga privasi klien
dengan menutup tirai dan
memberikan klien selimut untuk
menyelimuti kaki.
6 Memakai handscoen Pemeriksa tidak memakai hanscoen
7 Pemeriksa berada di sebelah
kanan klien
Pemeriksa berada disebelah kanan
klien sesuai teori.
8 Membuka pakaian hanya di area
abdomen
Sesuai teori
9 Leopold I
Meletakkan sisi lateral telunjuk
tangan kiri pada bagian atas
abdomen/ puncak fundus uteri,
sedikit di tekan – tekan dan
digeser untuk menentukan TFU.
Jika sudah ditentukan, perhatikan
untuk tidak mendorong uterus ke
bawah.
Meletakkan sisi lateral telunjuk
tangan kanan untuk mencari batas
simfisis pubis dengan abdomen,
sedikit ditekan – tekan dan digeser
Leopold I
Meletakkan sisi lateral telunjuk
tangan kiri pada bagian atas
abdomen/ puncak fundus uteri,
sedikit di tekan – tekan dan digeser
untuk menentukan TFU.
Jika sudah ditentukan, perhatikan
untuk tidak mendorong uterus ke
bawah.
Meletakkan sisi lateral telunjuk
tangan kanan untuk mencari batas
simfisis pubis dengan abdomen,
sedikit ditekan – tekan dan digeser
hingga merasakan adanya
perbedaan tulang dengan simfisis
pubis dengan abdomen
Mencatat hasil ukuran tinggi
fundus
Meletakkan ujung telapak tangan
kiri dan kanan pada puncak
fundus uteri dan rasakan bagian
dari bayi tersebut. Sedikit
menekan dan bergeser secara
bergantian.
hingga merasakan adanya
perbedaan tulang dengan simfisis
pubis dengan abdomen
Pemeriksa mengambil mitelin dan
mengukur TFU dari simfisis pubis
ke fundus uteri dengan posisi
mitelin dibalik
Mencatat hasil ukuran tinggi fundus
Meletakkan ujung telapak tangan
kiri dan kanan pada puncak fundus
uteri dan rasakan bagian dari bayi
tersebut. Sedikit menekan dan
bergeser secara bergantian.
Kesimpulan : Pemeriksa sudah
melakukan sesuai teori
10 Leopold II
Meletakkan tangan kiri pada
dinding abdomen lateral kanan
dan telapak tangan kanan pada
dinding abdomen lateral kiri
Telapak tangan kiri diam dan
menahan, sedangkan telapak
tangan bergerak menekan serta
bergeser hingga merasakan
apakah terasa ada punggung janin
atau bagian kecil janin
(ekstremitas)
Sebaliknya, telapak tangan kanan
diam dan menahan , sedangkan
telapak tangan kiri bergerak
Leopold II
Meletakkan tangan kiri pada
dinding abdomen lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding
abdomen lateral kiri
Telapak tangan kiri diam dan
menahan, sedangkan telapak tangan
bergerak menekan serta bergeser
hingga merasakan apakah terasa
ada punggung janin atau bagian
kecil janin (ekstremitas)
Sebaliknya, telapak tangan kanan
diam dan menahan , sedangkan
telapak tangan kiri bergerak
menekan serta bergeser hingga
menekan serta bergeser hingga
merasakan apakah terasa ada
punggung janin atau bagian kecil
janin (ekstremitas)
Tentukan letak punggung janin
(disebelah kanan atau kiri) dan
letak ekstremitas janin.
Jika sudah dapat ditentukan,
dengarkan denyut jantung janin
(DJJ) di bagian punggung janin
dengan menggunakan Doppler
merasakan apakah terasa ada
punggung janin atau bagian kecil
janin (ekstremitas)
Tentukan letak punggung janin
(disebelah kanan atau kiri) dan
letak ekstremitas janin.
Jika sudah dapat ditentukan,
dengarkan denyut jantung janin
(DJJ) di bagian punggung janin
dengan menggunakan Doppler
Kesimpulan : Pemeriksa sudah
melakukan sesuai teori
11 Leopold II
Menempatkan diri pemeriksa pada
sisi kanan dan menghadap
kebagian kaki ibu
Meletakkan ujung telapak tangan
kiri pada dinding lateral bawah
perut ibu, tekan secara lembut
bersamaan atau bergantian untuk
menentukan bagian bawah bayi
(bagian keras bulat dan melenting
adalah kepala, sedangkan tonjolan
lunak dan kurang simetris adalah
bokong)
Kemudian goyangkan, apakah
masih dapat bergerak atau tidak.
Leopold III
Menempatkan diri pemeriksa pada
sisi kanan dan menghadap kebagian
kaki ibu
Meletakkan ujung telapak tangan
kiri pada dinding lateral bawah
perut ibu, tekan secara lembut
bersamaan atau bergantian untuk
menentukan bagian bawah bayi
(bagian keras bulat dan melenting
adalah kepala, sedangkan tonjolan
lunak dan kurang simetris adalah
bokong)
Kemudian goyangkan, apakah
masih dapat bergerak atau tidak.
Kesimpulan : Pemeriksa sudah
melakukan sesuai teori
12 Leopold IV
Meletakkan ujung telapak tangan
kanan dan kiri pada dinding
lateral kiri dan kanan uterus
bawah.
Ujung – ujung jari tangan kiri dan
kanan berada pada tepi simfisis
pubis
Tentukan kedua jari kiri dan
kanan, kemudian rapatkan semua
jari – jari tangan kanan yang
meraba dinding bawah uterus.
Perhatikan sudut yang dibentuk
oleh jari – jari kiri dan kanan
(konvergen/divergen)
Pindahkan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri pada bagaian bawah
bayi (bila presentasi kepala
upayakan memegang bagian
kepala di dekat leher dan bila
presentasi bokong upayakan untuk
memegang pinggang bayi).
Fiksasi bagian tersebut kearah
pintu atas panggul, kemudian
letakkan jari – jari tangan kanan
diantara tangan kiri dan simfisis
untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah tela memasuki
pintu atas panggul.
Leopold IV
Meletakkan ujung telapak tangan
kanan dan kiri pada dinding lateral
kiri dan kanan uterus bawah.
Ujung – ujung jari tangan kiri dan
kanan berada pada tepi simfisis
pubis
Tentukan kedua jari kiri dan kanan,
kemudian rapatkan semua jari – jari
tangan kanan yang meraba dinding
bawah uterus.
Perhatikan sudut yang dibentuk
oleh jari – jari kiri dan kanan
(konvergen/divergen)
Pindahkan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri pada bagaian bawah
bayi (bila presentasi kepala
upayakan memegang bagian kepala
di dekat leher dan bila presentasi
bokong upayakan untuk memegang
pinggang bayi).
Fiksasi bagian tersebut kearah pintu
atas panggul, kemudian letakkan
jari – jari tangan kanan diantara
tangan kiri dan simfisis untuk
menilai seberapa jauh bagian
terbawah tela memasuki pintu atas
panggul.
Kesimpulan : Pemeriksa sudah
melakukan sesuai teori
13 Menutup kembali pakaian Pemeriksa mempersilahkan
kembali klien menutup pakaian.
Tindakan sesuai dengan teori
14 Mengembalikan klien ke posisi
semula
Sesuai teori
15 Cuci tangan Pemeriksa tidak mencuci tangan
16 Dokumentasi Pemeriksa mendokumentasikan hal
yang diperoleh di RM pasien
E. HASIL
Setelah dilakukan pemeriksaan Lepold pada Ny.
Leopold I TFU setinggi prosesus xipoideus (34 cm), presentasi atas lunak
(bokong). Leopold II posisi janin punggung kanan, kiri ektremitas . Leopold
III presentasi bawah kepala, tidak bisa digerakkan. Leopold IV kepala sudah
masuk PAP 4/5 divergen
F. KESIMPULAN
Secara garis besar, pemeriksaan leopold pada Ny. R sudah sesuai teori.
Namun masih perlu diperhatikan pada prosedur mencuci tangan sebelum dan
seudah tindakan karena hal tersebut tidak dilakukan oleh pemeriksa.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.
Uliyah, Musrifatul., Hidayat, Alimul AA. 2008. Keterampilan Dasar Praktik
Klinik Untuk Kebidanan, Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Bonak, dkk. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC