BAHAYA LAS TERHADAP KESEHATAN

“sehat dan selamat bukanlahSegalanya, tapi tanpa sehat danSelamat segalanya tidak adaartinya. “ CHOIRIJAH ST. MM

DEFINISILAS / PENGELASAN/WELDINGLAS DIDEFINISIKAN SEBAGAI IKAT

AN METALURGI PADA SAMBUNGAN LO GAM ATAU LOGAM PADUAN YANG DIHA SILKAN OLEH PEMANASAN PADA SUHU TERTENTU ATAU TEMPERATUR YANG SE SUAI (SUITABLE TEMPERATURE), DENGAN ATAU TANPA PENGGUNAAN TEKANAN, DAN DENGAN ATAU TANPA PEMAKAIAN LOGAM PENGISI (FILLER METAL)

LINGKUNGAN KERJA

adalah segala sesuatu yang berada di sekitar tenaga kerja yang dapat mempengaruhi tenaga kerja dalam melaksanakan tugasnya.

KESELAMATAN KERJA Mencakup identifikasi dan evaluasi bahaya faktor

lingkungan kerja yang berdampak pada gangguan kesehatan tenaga kerja yang juga mengganggu keselamatan kerja tenaga kerja bahkan menimbulkan Kecelakaan Kerja .

Kesehatan Kerja Menurut ILO dan WHOKesehatan Kerja (Occupational Heath) didefinisikan sebagai suatu aspek atau unsur kesehatan yang erat berhubungan dengan lingkungan kerja dan pekerjaan , yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja

Tujuan : Meningkatkan dan memelihara derajad

kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik jasmani ,rohani maupun sosial untuk semua lapangan pekerjaan

Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja

Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan yang timbul akibat pekerjaan

Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisik,mental dan faal tubuh.

UPAYA / LANGKAH PENANGANAN KESELAMATAN KERJA PADA PROSES PENGELASAN

1. Identifikasi : mengenal bahaya-bahaya yang ada pada proses pengelasan dan dampaknya pada kesehatan tenaga kerja

2. Evaluasi : melakukan penilaian dengan pengukuran secara kuantitatif, dan membandingkan dengan standard yang ada ( Nilai Ambang Batas )

3. Melakukan Pengendalian : - Engineering Control - Administratif Control - Penggunaan APD

PENGELASAN ATAU WELDING MELIPUTI BERBAGAI PROSES DI INDUSTRI MISALNYA

PEMBRASINGAN (BRASING), PENYOLDERAN (SOLDERING), LAS BUSUR LISTRIK (ELECTRIC ARC WELDING), LAS KARBID (OXY-ACETHYLENE WELDING), DAN PEMOTONGAN (CUTTING).

CARA PENGELASAN TERSEBUT MELIBATKAN BERBAGAI PERALATAN DAN BAHAN YANG BERBEDA SERTA MEMERLUKAN ENERGI DAN PANAS YANG TINGGI UNTUK MENCAIRKAN ATAU MELEBUR LOGAM-LOGAM

PANAS DAN ENERGI YANG TINGGI YANG DIHASILKAN PADA PROSES PENGELASAN AKAN MENYEBABKAN TERJADINYA REAKSI KIMIA DAN FISIKA . REAKSI-REAKSI INI AKAN MENG HASILKAN BEBERAPA ZAT KIMIA YANG TOKSIK YANG BERBENTUK FUME, DEBU,UAP DAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK (NONIONIZING RADIATION)

Kondisi lingkungan kerja Pengelasan

MACAM-MACAM PENGELASAN

LAS BUSUR DENGAN PELINDUNG GAS (INERT GAS SHIELDED METAL ARC WELDING)

LAS BUSUR DENGAN ELECTRODA CARBON ATAU GRAFIT ( CARBON ARC WELDING )

LAS GESEK ( FRICTION WELDING )LAS ULTRASONIC ( ULTRASONIC WELDING )LAS SINAR LASER ( LASER WELDING )

BAHAYA LAS ( WELDING HAZARDS )

SECARA UMUM BAHAYA LAS DIKLASIFIKASIKAN : BAHAYA FISIK ( PHYSICAL HAZARDS ) BAHAYA KIMIAWI ( CHEMICAL HAZARDS )

DISAMPING BAHAYA FISIKA DAN KIMIA BAHAYA FAKTOR FISIOLOGIS SEPERTI SIKAP DAN CARA KERJA , LAMA KERJA SERTA BAHAYA PSIKOLOGIS SEPERTI PEMAPARAN GELOMBANG MICRO YANG MENAHUN DAPAT MENIMBULKAN DEPRESI.

BAHAYA FISIKA( PHYSICAL HAZARDS )

1. ELECTRICAL SHOCK ( SHOK KARENA ALIRAN LISTRIK )

2. RADIASI GELOMBANG ELECTRO MAGNETIK ( ARC RADIATION )

3. GELOMBANG MIKRO ( MICROWAVE )4. VISIBLE LIGHT ( CAHAYA TAMPAK YANG

TERANG)5 BAHAYA KEBAKARAN, PELEDAKAN, 6. BAHAYA RADIASI SINAR X ATAU GAMMA7. PARTIKEL-2 PANAS YANG BETERBANGAN

( FLAYING HOT PARTICLES )8. LUKA MEMAR9. KEBISINGAN

1. ELECTRICAL SHOCK

• PROSES PENGELASAN YANG CANGGIH UMUMNYA MEMERLUKAN ALIRAN LISTRIK DARI BERBEGAI VOLTASE DAN AMPER. TINGKAT ATAU BERAT RINGANNYA SHOCK TERGANTUNG :

VOLTASE DAN AMPER : JANTUNG MANUSIA AKAN BERHENTI BERDENYUT BILA TERKENA ALIRAN LISTRIK PADA KUAT ARUS 0.006 AMPER.

RESISTANCE: PADA KULIT YANG KERING DAPAT MENCAPAI 10.000 OHMS, SEDANGKAN PADA KULIT YANG BASAH KURANG LEBIH 500 OHMS.PADA VOLTASE YANG SAMA KUAT ARUS YANG MELALUI KULIT YANG BASAH LEBIH BESAR DARI KULIT YANG KERING

JALAN MASUKNYA ALIRAN LISTRIK : TIPE SHOCK YANG PALING BERBAHAYA ADALAH SHOCK YANG DISEBABKAN ALIRAN LISTRIK YANG MELALUI RONGGA JANTUNG DAN PARU

ELECTRICAL SHOCK

• LAMANYA SHOCK BERLANGSUNG : LUKA KARENA ALIRAN LISTRIK DAPAT TERJADI DALAM WAKTU YANG SANGAT SINGKAT ATAU SETELAH PERIODE WAKTU TERTENTU, DAN HAL INI TERGANTUNG DARI KUATNYA ARUS LISTRIK. PADA SEKITAR 0.004 AMPER ALIRAN LISTRIK AKAN MENYEBABKAN RASA SAKIT ,DAN BILA MELEBIHI 0.009 AMPER MENYEBABKAN KELUMPUHAN PADA SYARAF. KARENA OTAK MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN TUBUH YANG PALING PEKA TERHADAP DEFISIENSI OKSIGEN DAN HANYA BERTAHAN KURANG LEBIH 4 MENIT MAKA PERNAPASAN BUATAN DAN PIJAT JANTUNG HARUS DILAKUKAN BILA PENDERITA MENGALAMI ELECTRICAL SHOCK BERHENTI BERDENYUT

2. EFEK RADIASI GELOMBANG ELECTROMAGNETIK( ARC RADIATION )

SUHU YANG DIHASILKAN PADA LAS BUSUR LISTRIK DAPAT MENCAPAI 1200 oF DAN KEADAAN INI DAPAT MENYEBABKAN TIMBULNYA PANAS RADIASI INFRA MERAH DAN ULTRA VIOLET .

ULTRA VIOLET RADIASI NONIONISASI INI TIDAK DAPAT DIDETEKSI OLEH RESEPTOR DARI INDERA

PENGLIHATAN MANUSIA SEHINGGA KERUSAKAN MATA SERING TERJADI SEBELUM TENAGA KERJA MENYADARI BILA TELAH TERPAPAR RADIASI INI.

PADA MATA PEMAPARAN RADIASI ULTRAVIOLET DAPAT MENYEBABKAN PERADANGAN PADA SELAPUT LENDIR ATAU KONJUGTIVA ( KONJUGTIVITIS) DAN KORNEA ( KERATITIS )

PADA PANJANG GELOMBANG 250 NM ( NANOMETER ) DE NGAN GEJALA-2 KLINIK MATA MERAH, BENGKAK, PEDIH LAKRIMASI TIMBUL SEGERA SETELAH PEMAPARAN DAN MENGHILANG SETELAH KURANG LEBIH 14 JAM.PADA PANJANG GELOMBANG DIATAS 250 NM GEJALA KLINIK BIASANYA TIMBUL SETELAH 9 – 11 JAM DAN MENGHILANG SETELAH 24 JAM ATAU LEBIH

PADA KULIT RADIASI ULTRAVIOLET DAPAT MENYEBABKAN LUKA BAKAR ( SKIN BURN ), ELASTOSIS ( KULIT KERING DAN KERIPUT ) PERUBAHAN WARNA KULIT (HIPO ATAU HIPERPIGMENTASI ) DAN KANKER KULIT .

INFRA MERAH PADA MATA : PENGARUH RADIASI INFRAMERAH PADA MATA

MENYEBABKAN LENSA MATA MENJADI KERUH (KATARAK) SETELAH PEMAPARAN JAUH DIBAWAJH DOSIS YANG MENYEBABKAN LUKA BAKAR PADA KULIT DAN BIASANYA TERJADI PADA BAGIAN BELAKANG DARI LENSA MATA.

PADA KULIT : MENYEBABKAN PELEBARAN PEMBULUH DARAH ( VASODILATASI ) DAN PADA PEMAPARAN YANG BERULANG DAN MENAHUN , RADIASI INI AKAN MENYEBABKAN PERUBAHAN WARNA KULIT ( HIPO ATAU HIPERPIGMENTASI ). LUKA BAKAR PADA KULIT AKAN TERJA

DI BILA SUHU KULIT MENCAPAI 45 Oc.

3. EFEK RADIASI GELOMBANG MIKRO( MICROWAVE )

MATA : ADALAH SANGAT PEKA TERHADAP EFEK TERMIS RADIASI GELOMBANG MIKRO . INI DIKARENAKAN VASKULARISASI PADA JARINGAN LENSA MATA ADALAH KURANG BAIK SEHINGGA PANAS YANG DITERIMA OLEH LENSA MATA TIDAK DAPAT DISALURKAN KEJARINGAN SEKITARNYA, DENGAN AKIBAT SUHU LENSA AKAN MENINGKAT DAN MENYEBABKAN DENATURASI PROEIN LENSA DAN AKHIRNYA LENSA AKAN MENJADI KERUH DAN BERWARNA PUTIH ( OPAQUE WHITE )

TESTIS ATAU BUAH PELIR : MERUPAKAN ORGAN TUBUH YANG SANGAT RENTANG TERHADAP EFEK TERMIS RADIASI GELOMBANG MIKRO.PADA INTENSITAS PEMAPARAN YANG TINGGI DAPAT MENYEBABKAN DEGENERASI SEL-2 TUBULI SEMINIFEROUS DAN KEMANDULAN YANG SIFATNYA REVERSIBEL. PADA INTENSITAS PEMAPARAN DIATAS 10 mW/cm DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN SPERMATOGENESIS , PERBAHAN POLA HAID, DAN KELAINAN KONGENITAL ATAN CACAT BAWAAN .

PEMAPARAN GELOMBANG MIKRO YANG MENAHUN (10 –20 TH ) DAPAT PULA MENIMBULKAN GANGGUAN-2 PADA SISTIM SYARAF ( NEURO LOGIC EFFECT ) , FISIOLOGIS DAN PERILAKU DENGAN TANDA-2 DAN GEJALA-2 KLINIK :

- SAKIT KEPALA - MUDAH TERSINGGUNG/MARAH (IRRITABILITY ) - NAFSU MAKAN BERKURANG - DEPRESI - TEKANAN DARAH MENURUN ( HIPOTENSI ) - SERING BERKERINGAT - DENYUT NADI LAMBAT - KADAR HISTAMIN DALAM DARAH MENINGKAT

4. EFFECT VISIBLE LIGHT VISIBLE LIGHT DAPAT DIDETEKSI OLEH INDRA PENGLIHATAN .

BILAMANA SESEORANG TERPAPAR OLEH CAHAYA YANG SANGAT KUAT , SECARA GERAK REFLEKS PUPIL MATA AKAN MENYEMPIT DAN KELOPAK MATA AKAN MENUTUP SEHINGGA PEMAPARAN PADA RADIASI INI DAPAT DICEGAH.

PEMAPARAN TERHADAP CAHAYA YANG SANGAT TERANG DAPAT MENYEBABKAN KESILAUAN. KESILAUAN DIBEDAKAN :

DISCOMFORT GLARE : SERING MENYEBABKAN RASA KETIDAK NYAMANAN PADA MATA ( VISUAL DISCOMFORT ) DAN TERUTAMA BILA KEADAAN INI BERLANGSUNG DALAM WAKTU YANG CUKUP LAMA.

DISABILITY GLARE : DAPAT TERJADI KEBUTAAN ( FLASH BLINDNESS ) YANG SIFATNYA REVERSIBEL . INI DISEBABKAN MEMUTIHNYA PIGMEN-2 PENGLIHATAN SEHINGGA TERBENTUK SCOTOMA PADA MEDAN PENGLIHATAN.

5. BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN

BAHAYA KEBAKARAN KEBAKARAN DAPAT TERJADI KARENA ADANYA BAHAN-2

YANG MUDAH TERBAKAR (BENSIN, SOLAR, CAT,LEM, GAS ACETYLENE, DLL ) DAN SUMBER PANAS ( API, PERCIKAN BUNGA API, LOGAM YANG PANAS, KABEL YANG MENJADI PANAS KARENA HUBUNGAN YANG KURANG BAIK ATAU KABEL YANG TIDAK SESUAI ).

BAHAYA LEDAKAN LEDAKAN TERUTAMA AKAN TERJADI PADA PENGELASAN

TANGKI YANG MENGANDUNG MINYAK , GAS ATAU CAT YANG MUDAH TERBAKAR

6. BAHAYA RADIASI SINAR X ATAU GAMA

SINAR X ATAU SINAR GAMA TERUTAMA DIGUNAKAN UNTUK PEMERIKSAAN HASIL LAS, DAN SECARA LANSUNG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN PROSES PENGELASAN.

PENGARUH SINAR X ATAU SINAR GAMA TERUTAMA PADA SEL-SEL DARAH, DAN LIMPFOSIT ( MERUPAKAN SEL DARAH) YANG PALING RADIOSENSITIF. PADA DOSIS RENDAH, PEMAPARAN YANG MENAHUN TERHADAP RADIASI INI DAPAT MENYEBABKAN KATARAK LENSA MATA DAN KEMANDULAN.

7. PARTIKEL PANAS YANG BETERBANGAN FLYING HOTS PARTICLES

• PARTIKEL-2 LOGAM YANG PANAS DAN BUNGA API ( SPARKS ) YANG BERTERBANGAN DI UDARA TEMPAT KERJA

ADALAH BERBAHAYA BAGI OPERATOR LAS. TERAK YANG PANAS /HOT LAG YANG DIKELUPAS DARI PERMUKAAN LOGAM YANG TELAH DI LAS DAN FRAGMEN-2 YANG BERTER BANGAN DAPAT MENYEBABKAN LUKA BAKAR

8.LUKA MEMAR (BRUISES )

SELAMA PENGELASAN BERLANSUNG , TANGAN OPERATOR DAPAT TERJEPIT ATAU TERTIMPA OLEH PIPA-PIPA ATAU BATANG-BATANG LOGAM YANG BERUKURAN BESAR SEHINGGA MENYEBABKAN LUKA MEMAR.

9. KEBISINGAN ( NOISE ) KEGIATAN –KEGIATAN PENGELUPASAN TERAK DARI

PERMUKAAN LOGAM, AIR HAMERING DLL DAPAT MENIMBULKAN KEBISINGAN. INTENSITAS KEBISINGAN TERUKUR DAPAT MENCAPAI 90 – 100 DB.A. DAN INI DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN PENDENGARAN BAHKAN MENYEBABKAN KETU LIAN (NAB kebisingan ditempat kerja : 85 Db.A.)

BAHAYA KIMIA ( CHEMICAL HAZARDS )

BEBERAPA ZAT-ZAT KIMIA YANG TOKSIK YANG KELUAR DARI PROSES PENGELASAN ANTARA LAIN :

1. CARBON DIOKSIDA (CO2) 2. CARBON MONOKSIDA (CO) 3. ACETHYLENE ( C2H2 ) 4. PHOSPHINE 5. ARSIN ( AsH3 ) 6. HRIDROGEN SULFIDA (H2S) 7. CARBON SULFIDA (CS2) 8. NITROGEN DIOKSIDA (NO2) 9. NITROGEN OKSIDA (NO) 10. OZONE (O3)11. FOSGEN (COCL2) 12. WELDING FUMES13. KATMIUM 14. OKSIDA BESI (Fe2O3)15. CHROMATE (CrO4) 16. COPPER FUMES 17. FLUORIDA (F) 18. MANGAN DIOKSIDA (MnO2)19. ZINC OXIDE (ZnO) 20. TIMAH HITAM

BEBERAPA ISTILAH

• CHEMICAL HAZARDS : BAHAN KIMIA YANG DIGOLONGKAN KEDALAM BAHAN-2 BERBAHAYA ATAU MEMILIKI INFORMASI YANG MENYATAKAN BAHWA BAHAN TERSEBUT BERBAHAYA

FUMES : BUTIRAN-2 BENDA PADAT DENGAN UKURAN < 1 u DAN TERBENTUK BILA LOGAM DIPANASKAN. UAP LOGAM YANG TERBENTUK KEMUDIAN AKAN MENGALAMI KONDENSASI DAN OKSIDASI DALAM UDARA SEHINGGA TERBENTUK OKSIDA DARI LOGAM TERSEBUT.

EFEK AKUT : PENGARUH YANG DISEBABKAN OLEH PAPARAN JANGKA PENDEK, BIASANYA TIDAK LEBIH DARI SATU SHIFT KERJA DENGAN JUMLAH KONSENTRASI YANG TINGGI DARI SUATU BAHAN

EFEK KRONIS : PENGARUH YANG DISEBABKAN OLEH PAPARAN YANG BERULANG-ULANG TERHADAP BAHAN KIMIA DALAM JANGKA WAKTU YANG LAMA.

• SIMPLE ASPHYXIANT : SESAK NAPAS SEDERHANA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ZAT ASAM DIUDARA YANG DIGANTIKAN DAN DIDOMINASI OLEH GAS SEPERTI NITROGEN,KARBONDIOKSIDA,HIDROGEN YANG PADA KADAR TERTENTU MEMPENGARUHI KELANGSUNGAN HIDUP.

• UDARA NORMAL : BIASANYA MENGANDUNG 21 % ZAT ASAM . APABILA KANDUNGAN ZAT ASAM TURUN DIBAWAH 17 % MAKA JARINGAN TUBUH AKAN MENGALAMI KEKURANGAN ZAT ASAM, SEHINGGA MENIMBULKAN GEJALA-2 SEPERTI PUSING, MUAL DAN KEHILANGAN KOORDINASI.

GAS CARBON DIOKSIDA ; NAB = 5000 ppm

EFEK : MENYEBABKAN SIMPLE ASPHYXIANT (SESAK NAPAS SEDERHANA) , STIMULASI PADA PERNAPASAN DAN SISTEM SYARAF PUSAT.

TANDA DAN GEJALA :# MULAI PEMAPARAN DAN KADAR TERENDAH DENGAN GEJALA SAKIT KEPALA, SESAK NAPAS PADA SAAT MELAKUKAN AKTIVITAS RINGAN.

# PADA KONSENTRASI TINGGI DAN PEMAPARAN SATU MENIT GEJALA YANG DITIMBULKAN ADALAH KEJANG-2 DAN KEHILANGAN KESADARAN ( KOMA )

GAS CARBON MONOKSIDA ; NAB = 100 ppm

EFEK : ADANYA CO YANG TERHIRUP AKAN MENGIKAT KADAR Hb DARAH DAN MELEPASKAN IKATAN OKSIGEN DALAM DARAH MEMBENTUK CO Hb, SEHINGGA TUBUH KEKURANGAN OKSIGEN.

TANDA DAN GEJALA :# PUSING-PUSING, SAKIT KEPALA, KEJANG SAMPAI KOMA.# KERACUNAN AKUT# KERACUNAN KRONIS : PADA PEMAPARAN YANG MENAHUN DAPAT MENIMBULKAN BERKURANG ATAU MENGHILANGNYA KEKUATAN OTOT DAN KESIGAPAN MENTAL, SAKIT KEPALA TERUS-MENERUS, SERING PUSING DAN KERUSAKAN SYARAF PENDENGARAN.

GAS ACETHYLENE ; NAB = 1000 ppm

EFEK : SIMPLE ASPHYXIANT, PADA KADAR TINGGI DAPAT MENYEBABKAN IRITASI PADA SISTEM SYARAF PUSAT.

TANDA DAN GEJALA :# PUSING, SAKIT KEPALA, MUAL.# IRITASI PADA SISTEM SYARAF PUSAT# KESADARAN MENURUN # KOMA

GAS FOSFIN (PH3 ) ; NAB = 0,3 ppm

EFEK : SANGAT TOXIC, IRITAN KUAT

TANDA DAN GEJALA :# PADA KADAR 35 ppm BILA TERHIRUP MENYEBABKAN :SAKIT KEPALA, PUSING, SESAK NAPAS, BATUK, RASA PENUH DI DADA, SEMBAB PARU BIASANYA TERJADI SETELAH 24 JAM PEMAPARAN.# HIDUNG BERDARAH, SAMPAI TREMOR DAN KEJANG.

GAS ARSINE ( AsH3 ) ; NAB = 0,05 ppm

EFEK : KERUSAKAN HATI DAN GINJAL, DEPRESI PADA SISTEM SARAF PUSAT, HEMOLISIS SEL-SEL DARAH MERAH.

TANDA DAN GEJALA :# TIMBUL SETELAH 24-28 JAM PEMAPARAN# PUSING, SAKIT KEPALA, PERNAPASAN BERBAU BAWANG PUTIH, KESEMUTAN, TANGAN DAN KAKI TERASA DINGIN# MUAL DAN MUNTAH# BADAN LEMAH DAN MUDAH CAPEK # PEMBESARAN HATI

GAS HIDROGEN SULFIDA ( H2S ) ; NAB = 10 mg/m3

EFEK : PADA KADAR RENDAH IRITASI PADA MATA, SALURAN PERNAPASAN. PADA KADAR YANG TINGGI DAPAT MENYEBABKAN PARALISIS ( KELUMPUHAN ) PADA PUSAT PERNAPASAN .

TANDA DAN GEJALA :# KADAR 50 ppm DENGAN PEMAPARAN YANG LAMA PERADANGAN PADA HIDUNG# KADAR DIATAS 50 ppm PERADANGAN PADA KONJUNGTIVA DAN KORNEA# KADAR 1000 ppm MENYEBABKAN KEJANG , KOMA DAN KEMATIAN DALAM WAKTU SINGKAT .

GAS KARBON DISULFIDA ( CS2); NAB: 20 PPM

EFEK : MENGHAMBAT AKITIVITAS ENZIM, DEPRESI PADA SYARAF PUSAT DAN PERDANGAN PADA SYARAF MATA

TANDA DAN GEJALA : “AKUT: SAKIT KEPALA,MUAL DAN MUNTAH,SAKIT PERUT,KULIT

BERWARNA KEMERAHAN,RASA SAKIT PADA SELURUH TUBUH ,NARKOSIS,DERMATITIS.

“KRONIK : - SISTIM SARAF PUSAT DENGAN GEJALA PU SING,SAKIT

KEPALA,PERUBAHAN PERILKAU. -PADA MATA :PENYEMPITAN MEDAN PENGLIHATAN. - SALURAN KEMIH : BADAN LEMAH DAN MUDAH

CAPAI ,ANEMIA,DERMATITIS,KELAINAN KARDIOVASCULER.

GAS NITROGEN DIOKSIDA (NO2 ) ; NAB = 5 ppm

EFEK : LOKAL : IRITASI PADA MATA, IRITASI PADA SALURAN PERNAPASAN ATAS, PERUBAHAN WARNA KULIT DAN GIGI.

TANDA DAN GEJALA :# PEMAPARAN AKUT : KULIT BERWARNA KEBIRUAN ATAU KE ABU-ABUAN, BATUK DARAH, SESAK NAPAS, MENGGIGIL, KESADARAN MENURUN# PEMAPARAN KRONIS : GANGGUAN FUNGSI PARU, SESAK NAPAS PADA SAAT ANGGAUTA TUBUH MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK, SULIT TIDUR, BOROK PADA MULUT DAN HIDUNG, BADAN LEMAH DAN MUDAH CAPEK, EROSI PADA GIGI.

GAS OZONE ( O3 ) ; NAB = 0,1 ppm

EFEK : GAS IRITAN

TANDA DAN GEJALA :# PADA KADAR 0.05 – 0,1 ppm PEMAPARAN SELAMA 13-30 MENIT MENYEBABKAN IRITASI SALURAN PERNAPASAN ATAS DAN RASA KERING TENGGOROKAN# KADAR DI ATAS 0,1 ppm GANGGUAN PENGLIHATAN, SESAK NAPAS, BATUK DAN RASA TERCEKIK# PADA TINGKAT PEMAPARAN LEBIH TINGGI MENYEBABKAN PUSING, SAKIT KEPALA, RASA TERBAKAR PADA MATA, SAMPAI SEMBAB PARU

GAS FOSGEN ( COCl2 ) ; NAB = 0,1 ppm

EFEK : IRITASI HIDUNG, TENGGOROKAN DAN MATA

TANDA DAN GEJALA :# PADA KADAR 2– 3 ppm IRITASI RINGAN PADA HIDUNG DAN TENGGOROKAN # KADAR DI ATAS 4 ppm IRITASI PADA MATA (GANGGUAN PENGLIHATAN) , 4,8 ppm MENIMBULKAN BATUK # PADA KADAR 50 ppm atau LEBIH TINGGI MENYEBABKAN PUSING, LUKA BAKAR PADA KULIT , SAMPAI SEMBAB PARU, SAMPAI KEMATIAN .

MACAM2 WELDING FUMES 1.CADMIUM OXIDE ;NAB = 0,1 mg/m3

“ Pada kadar 40-50 mg/m3 dan waktu pemaparan selama satu jam , atau 9 mg/m3 selama 5 jam dapat menyebabkan kematian..

“ Pada kadar 0,5 – 2,5 mg/m3 dapat menyebabkan peradangan paru

“ Pada kadar rendah dan pemaparan berulang dapat menyebabkan keracunan kronis yang ditandai dengan kerusakan paru dan ginjal .

“ Pada pemaparan yang menahun menyebabkan fibrosis paru, anemia, perubahan warna gigi (kuning),timbul borok pada sekat hidung, dan kerusakan syaraf pembau.

2.FUMES OKSIDA BESI ( FE2O3 ) ; NAB = 5 mg/m3

“ Pada kadar 0,65 – 47 mg/m3 dan masa kerja rata-rata 19 tahun pekerja menderita siderosis.

“ Oksida besi diduga dapat menyebabkan kanker pada hati ,saluran pernapasan dan jaringan ikat.

“ Bahan-bahan kimia yang mengandung besi dan yang diduga dapat menyebabkan kanker tersebut adalah : Hematite, Logam besi, Pigmen Oksida Besi .

3.FUMES CHROMATE ( CrO4 ) ; NAB = 0,05 mg/m3

EFEK : IRITAN KUAT PADA PEMAPARAN YANG MENAHUN (10-30 TH) DAPAT MENYEBABKAN KANKER PARU DAN SINUS HIDUNG.

TANDA DAN GEJALA :# DERMATITIS (BAIK KARENA IRITASI MAUPUN SENSITISASI)# BOROK CHROM # PERADANGAN PADA SELAPUT LENDIR MATA# BATUK, NYERI DADA, SESAK, BRONKITIS, PERADANGAN PADA PARU.

4.FUMES COPPER ( TEMBAGA ) ; NAB = 1 mg/m3

EFEK : IRITASI SALURAN PERNAPASAN ATAS ,BOROK PADA SEKAT HIDUNG METAL FUME FEVER (TERPAPAR PARTIKEL TEMBAGA YANG SANGAT HALUS ) .

TANDA DAN GEJALA :

# PADA KADAR 0,075 – 0,12 mg/m3 FUMES FEVER DENGAN GEJALA BADAN PANAS, MENGGIGIL, OTOT-2 TERASA SAKIT ,RASA KERING PADA MULUT DAN TENGGOROKAN DAN SAKIT KEPALA . GEJALA INI BIASANYA MENGHILANG SETELAH 24 – 48 JAM

.

5.FUMES FLUORIDA ( F ) ; NAB = 2.5 mg/m3

TANDA DAN GEJALA : INHALASI: NAFSU MAKAN BERKURANG,MUAL, MUNTAH,

SEMBELIT,BERAT BADAN MENURUN, BADAN LEMAH, BATUK DAN SESAK NAPAS, RASA KAKU PADA SENDI, SERING SAKIT PINGGANG.

KULIT : PADA PEMAPARAN YANG BERULANG DAN WAKTU LAMA MENYEBABKAN DERMATITIS.

SALURAN PENCERNAAN:MUAL DAN MUNTAH ,KOLIK ( KEJANG PADA PERUT) DAN MENCRET, RASA HAUS.

6.FUMES MANGAN DIOKSIDA ( MnO2 ) ; NAB = 0.5 mg/m3

DIHASILKAN DARI LAS BUSUR LISTRIK. EFEK MANGAN TERUTAMA PADA SISTIM SARAF PUSAT DAN DAPAT

MENYEBABKAN “METAL FUME FEVER “ KERACUAN MANGAN YANG MENAHUN DITANDAI: - Stadium I : sakit kepala ringan, badan lemah,lesu, gelisah, nafsu makan

berkurang,vertigo, mengeluar kan banyak keringat,sering mengeluarkan air mata, sering kantuk dan lemah syahwat.

- Stadium II : sulit bicara, wajah seperti bertopeng, tremor,gangguan emosi,timbul gerakan secara ritmis pada lengan,tungkai bawah dan badan.

- Stadium III : Tonus Otot Meningkat, kelumpuhan pada otot-2 tungkai bawah,dan penderita berjalan dengan langkah yang kaku.

7.FUMES ZINC DIOKSIDA ( ZnO2 ) ; NAB = 5 mg/m3

INHALASI ZINC OKSIDA DAPAT MENYEBABKAN PENYAKUT YANG MENYERUPAI INFLUENSA YANG DIKENAL DENGAN “METAL FUME FEVER “.

METAL FUME FEVER HANYA TERJADI PADA PEMAPARAN FUMES YANG BARU TERBENTUK, KARENA FUMES DAPAT MENGADAKAN FLOKULASI DALAM UDARA SEHINGGA TERBENTUK PARTIKEL – PARTIKEL YANG BERUKURAN BESAR YANG AKAN DITIMBUN DALAM SALURAN PERNAPASAN ATAS DAN TIDAK MENGADAKAN PENETRASI KEDALAM PARU.

8.TIMAH HITAM (DEBU DAN FUMES ) ; NAB = 0.15 mg/m3

EFEK : PADA PEMAPARAN YANG BERULANG DAN MENAHUN MENYEBABKAN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN DAN ANEMIA.PADA KERACUNAN YANG LEBIH HEBAT GANGGUAN FUNGSI OTOT DAN SARAF.

TANDA DAN GEJALA :# UMUM : PUCAT, BADAN LEMAH, BERAT BADAN MENURUN DAN MUDAH CAPEK# RASA LOGAM PADA LIDAH, MULUT BERBAU BUSUK, SEKRESI AIR LIUR MENINGKAT# GARIS HITAM PADA GUSI # NAPSU MAKAN BERKURANG

Pengendalian Lingkungan Kerja

• Maksud pengendalian lingkungan kerja adalah untuk menerapkan metode-metode tertentu agar bahaya di lingkungan kerja berada sampai pada batas yang dapat ditolerir oleh manusia dan lingkungannya.

• Waktu yang terbaik untuk merencanakan teknik pengendalian adalah pada saat pabrik masih dalam proses perencanaan.

Pengendalian lingkungan kerja pada prinsipnya berpedoman pada herarki kontrol, yaitu :

a. Cara teknik : engineering control eliminasi,substitusi,modifikasi proses,isolasi ,penyelenggaran

ventilasi yang baikb. Cara administratif :

- mengurangi waktu pemajanan/ pemaparan dengan bahan kimia- rotasi pekerjaan (Job rotation)---(perhatikan keahliannya)

- Good House keeping - Good Personal Hygiene - Pendidikan dan latihan - Monitoring Lingkungan Kerja ( identifikasi dan evaluasi ) - Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check up)c. Program pemakaian alat pelindung diri ( APD )

PENGENDALIAN SECARA TEKNIK/ MEKANIK (ENGINEERING MECHANICAL CONTROLS )

ENGINEERING / MECHANICAL CONTROLS ADALAH PROSEDUR YANG AKAN MENGURANGI KADAR KONTAMINAN DALAM UDARA, DIANTARANYA DENGAN CARA :PENGGUNAAN VENTILASI :

CARA YANG TERBAIK UNTUK MENGENDALIKAN FUMES YANG DIHASILKAN OLEH PROSES PENGELASAN ( WELDING FUMES) ADALAH DENGAN LOCAL EXHAUST VENTILATION

(GAMBAR 3a, 3b. 3c,3d) BILA LOCAL EXHAUST TIDAK DAPAT DIGUNAKAN MAKA VENTILASI

UMUM ( GENERAL VENTILATION ) DITEMPAT KERJA HARUS MEMENUHI PERSYARATAN

UNTUK ZAT KIMIA (FUMES ) YANG TOKSIK DIPERLUKAN ALIRAN UDARA YANG LEBIH BESAR DAN OPERATOR PERLU MEMAKAI ALAT PELINDUNG PERNAPASAN

PROGRAM ALAT PELINDUNG DIRI (APD )

Alat Pelindung diri harus dapat memenuhi beberapa ketentuan yaitu :– Memberikan perlindungan yang adekuat terhadap

bahaya yang spesifik– Beratnya seringan mungkin dan nyaman– Dapat dipakai secara fleksibel– Bentuknya menarik– Tidak mudah rusak– Tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan– Memenuhi standar– Tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris

pemakainya– Suku cadang mudah didapatkan

ALAT PELINDUNG KEPALA

Alat pelindung kepala menurut bentuknya dapat dibedakan :– Safety helmet (hard hat), untuk melindungi

kepala dari bahaya kejatuhan, terbentur dan terpukul oleh benda-benda keras atau tajam.

– Hood, untuk melindungi kepala dari bahaya bahan-bahan kimia, api dan panas radiasi.

– Hair cap (hair guard), untuk melindungi kepala dari kotoran dan bahaya terjerat oleh mesin-mesin yang berputar.

ALAT PELINDUNG MATA

Alat pelindung mata berfungsi untuk melindungi mata dari percikan bahan-bahan korosif, kemasukan debu-debu atau partikel-partikel kecil yang melayang, pemajanan gas-gas atau uap-uap yang menyebabkan iritasi pada mata, radiasi dan benturan atau pukulan benda-benda keras/tajam

Menurut bentuknya dapat digolongkan menjadi :– Kacamata (spectacles) dengan atau tanpa

pelindung samping– Goggles (cup type/box type)– Tameng muka (face shield/face screen)

Lensa dari kacamata pengaman/goggles terbuat dari plastik (polycarbonate, cellulose acetate, polycarbonate vinyl) yang transparan atau kaca.

Untuk melindungi mata dari radiasi elektromagnetik yang tidak mengion (infra merah, ultra violet), lensa kacamata pengaman/goggles dilapisi dengan cobalt (Co) dan diberi warna biru atau hijau untuk mengurangi kesilauan.

Untuk melindungi mata dari bahaya radiasi elektromagnetik yang mengion (sinar x) lensa kacamata dilapisi dengan timah hitam (Pb).

ALAT PELINDUNG TELINGA

Dibedakan menjadi 2 macam :– Sumbat telinga (ear plug ) – Tutup telinga ( ear muff ).

Keuntungan Ear Plug– Ukurannya kecil– Lebih nyaman dipakai di tempat kerja yang panas– Tidak membatasi gerakan kepala– Harganya murah– Tidak dipengaruhi oleh pemakaian kacamata,

tutup kepala dan anting-anting.

Kerugian Ear Plug• Diperlukan waktu yang lama untuk

pemasangannya• Tingkat proteksinya lebih kecil• Sulit dipantau oleh pengawas dalam

pemakaiannya• Hanya dapat dipakai oleh pekerja yang

telinganya sehat

Keuntungan Ear Muff– Daya atenuasinya lebih besar– Dapat dipakai oleh semua pekerja– Pemakaiannya mudah dipantau oleh pengawas– Dapat dipakai oleh pekerja yang menderita infeksi telinga

yang ringan– Mudah dicari bila kehilangan

Kerugian Ear Muff– Tidak nyaman dipakai di tempat kerja yang panas– Efektivitas dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup

kepala dan anting-anting– Penyimpanannya lebih sulit– Membatasi gerakan kepala– Harganya lebih mahal

Tingkat perlindungan yang diberikan tergantung pada :– Alat pelindung telinga yang dipakai, – Keadaan alat, – Cara pemakaian, – Cara pemeliharaan – Lamanya alat pelindung tersebut dipakai pada waktu kerja.

Efekifitas APT menurun oleh karena – Menjadi keras dan mengkerut – Kebocoran udara, – Perambatan melalui bahan, – Getaran dari alat pelindung telinga – Konduksi tulang.

ALAT PELINDUNG PERNAPASAN

Dalam pemilihan perlu mengetahui– Bentuk kontaminan– Kadar kontaminan– NAB kontaminan– Apakah kontaminan membahayakan dalam

pemaparan singkat– Apakah deficiency oksigen

Menurut fungsinya dibedakan– Air purifying respirator– Air supplying respirator

1. Air purifying respirator– melindungi dari debu,gas, mist, uap, fume, asap,

fog– Toksisitas dan kadar zat kimia rendah– Cara kerja : filtrasi, adsorbsi, absorbsi

2. Air supplying respirator– Tidak dilengkapi filter / adsorbent– Untuk kontaminan toksik (kekurangan oksigen)– Dengan mensuplay udara atau oksigen pada

pemakai melalui silinder, tangki atau kompresor dengan alat pengatur tekanan

ALAT PELINDUNG TANGAN

Menurut bentuknya sarung tangan dibedakan menjadi :– Sarung tangan biasa (Gloves)– Gaunlets (sarung tangan yang dilapisi dengan plat

logam– Mitts (sarung tangan yang keempat jarinya

dibungkus menjadi satu kecuali ibu jari)

ALAT PELINDUNG KAKI

Menurut jenis pekerjaan safety shoes dapat dibedakan menjadi :– Sepatu pengaman yang digunakan pada

pengecoran baja (foundry leggings) terbuat dari bahan kulit yang dilapisi dengan krom atau asbes dan tinggi sepatu kurang lebih 35 cm.

– Sepatu yang digunakan di tempat-tempat yang mengandung bahaya peledakan tidak boleh memakai paku-paku yang dapat menimbulkan percikan bunga api.

– Sepatu karet anti elektrostatik, digunakan untuk melindungi dari bahaya listrik hubungan pendek. Sepatu ini harus tahan terhadap tegangan listrik sebesar 10.000 volt selama 3 menit.

– Sepatu pengaman untuk pekerja bangunan, digunakan untuk melindungi kaki dari bahaya tertusuk benda tajam, kejatuhan benda berat atau terbentur oleh benda keras. Sepatu ini terbuat dari kulit yang ujungnya dilengkapi dengan baja.

PAKAIAN PELINDUNG Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi dari

bahaya kepercikan bahan-bahan kimia (chemical spill) dan cuaca kerja yang ekstrim. Pakaian pelindung dapat berbentuk :– APRON : menutupi tubuh mulai dari dada

sampai lutut– OVERALLS : menutupi seluruh bagian tubuh

Apron dibuat dari kain drill, kulit, plastik (PVC/Polyethylene), karet, asbes atau kain yang dilapisi aluminium.

Apron tidak boleh digunakan di tempat-tempat kerja yang terdapat mesin-mesin yang berputar.

EMPAT PRINSIP STRATEGI PENCEGAHAN

TERHADAP BAHAYA LAS 1. MENGHILANGKAN BAHAYA MELALUI PENGGANTIAN PROSES SAMPAI

PENGGANTIAN BAHAN

2. JAGA JARAK ATAU MENGGUNAKAN PELINDUNG ANTARA PEKERJA DENGAN BAHAN BERBAHAYA

3. PEMASANGAN VENTILASI UMUM ATAU SETEMPAT

4. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PEKERJA SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAN JENIS BAHAYANYA.

UNTUK ITU YANG SANGAT PERLU ADALAH MENGENAL BAHAYA KIMIA DAN RESIKO DI TEMPAT KERJA KEMUDIAN MELAKUKAN INVENTARISASI, PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SERTA 4 PRINSIP PENCEGAHAN TERSEBUT

TRIMAKASIH