bab 1. pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · penyusunan...

128
2016-2021 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 1 PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI Bab 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Supiori telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) periodesasi 2016-2021, dimana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Supiori dilaksanakan pada 9 Desember 2015. berdasarkan hasil Pilkada tersebut ditetapkan Bupati dan Wakil Bupati terpilih dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 2016-2021 pada tanggal 2016. Pada Pasal 264 Undang-Undang Nomor Nomor 23 Tahun 2014 disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah dan ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik, dimana RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan Program Kepala Daerah. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf b Undang- undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Sampai dengan saat ini telah dirasakan peningkatan hasil dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring dengan dinamika pembangunan, kebutuhan masyarakat dan tantangan pada masa mendatang diperlukan keterpaduan dan keberlanjutan pembangunan sehingga tujuan dan harapan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Supiori dapat tercapai. Keberadaan Pemerintah Kabupaten Supiori dalam melaksanakan fungsinya mengutamakan kearifan lokal dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki meliputi; Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi demi peningkatan kesejahteraan masyarakat, oleh karenanya dituntut adanya inovasi, kreativitas, spirit kewirausahaan (entrepreneur) serta lebih responsif terhadap kepentingan publik. Dengan demikian jarak antara pemerintah dan masyarakat menjadi semakin dekat yang memungkinkan kinerja pelayanan kepada masyarakat (public services) menjadi lebih baik.

Upload: others

Post on 20-May-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 1

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Bab 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pemerintah Kabupaten Supiori telah memiliki Peraturan Daerah

Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMD) periodesasi 2016-2021, dimana Pemilihan Kepala Daerah

(Pilkada) Kabupaten Supiori dilaksanakan pada 9 Desember 2015.

berdasarkan hasil Pilkada tersebut ditetapkan Bupati dan Wakil Bupati

terpilih dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 2016-2021

pada tanggal 2016. Pada Pasal 264 Undang-Undang Nomor Nomor 23

Tahun 2014 disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan

Daerah dan ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah

terpilih dilantik, dimana RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021

merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan Program Kepala Daerah. Hal

tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf b Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Sampai dengan saat ini telah dirasakan peningkatan hasil dan

manfaatnya bagi masyarakat. Seiring dengan dinamika pembangunan,

kebutuhan masyarakat dan tantangan pada masa mendatang diperlukan

keterpaduan dan keberlanjutan pembangunan sehingga tujuan dan

harapan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Supiori

dapat tercapai. Keberadaan Pemerintah Kabupaten Supiori dalam

melaksanakan fungsinya mengutamakan kearifan lokal dengan

memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki meliputi; Sumber Daya

Manusia, Sumber Daya Alam, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi demi

peningkatan kesejahteraan masyarakat, oleh karenanya dituntut adanya

inovasi, kreativitas, spirit kewirausahaan (entrepreneur) serta lebih

responsif terhadap kepentingan publik. Dengan demikian jarak antara

pemerintah dan masyarakat menjadi semakin dekat yang memungkinkan

kinerja pelayanan kepada masyarakat (public services) menjadi lebih baik.

Page 2: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 2

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Revisi atas dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Daerah Kabupaten Supiori 2016-2021 ini dilakukan dengan

beberapa pertimbangan sebagai berikut : (1) Adanya perubahan Tahapan

Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pebangunan Daerah Tata

Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD,

serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD (2) adanya

perubahan target pencapaian pembangunan di Kabupaten Supiori;

Perubahan RPJMD ini mengakomodir kepentingan semua

stakeholder pembangunan yang dijabarkan secara operasional dari Visi

dan Misi Bupati dan Wakil Bupati periode Tahun 2016-2021, selaras

dengan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi, dan selaras

dengan kebijakan pembangunan Jangka Panjang Nasional serta

pembangunan Jangka Panjang Menengan Nasional. RPJMD perlu

disusun secara komprehensif agar memudahkan penjabarannya kedalam

dokumen perencanaan tahunan, dan memudahkan dalam proses evaluasi

kinerja pembangunan daerah, sehingga pembangunan di Kabupaten

Supiori bisa efektif, efisien, tepat sasaran sehingga mampu mewujudkan

visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Supiori periode 2016-2021

yaitu:“Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Supiori yang Mandiri,

berkeadilan dan Sejahtera pada Tahun 2021”.

Perubahan paradigma dan pendekatan dalam perencanaan

pembangunan nasional yang dicanangkan melalui penetapan kebijakan

peraturan perundang-undangan pada prinsipnya merupakan upaya untuk

menata kembali dan mengedepankan penyusunan perencanaan

pembangunan nasional dan daerah secara sistematis, terarah, terpadu,

menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan, serta menjamin

keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, pelaksanaan, serta

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Hal

tersebut digunakan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori dimana

Page 3: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 3

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

menggunakan pendekatan pendekatan teknokratik, partisipatif, politis,

serta atas-bawah dan bawah-atas. Pendekatan atas-bawah dan bawah-

atas dimaksudkan bahwa RPJMD disusun dengan memperhatikan

harapan masyarakat di seluruh Kabupaten Supiori, mengarah pada

percepatan pembangunan Daerah tertinggal dan wilayah perbatasan, dan

memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat. Adapun pendekatan politis

dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih

ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang

dibahas bersama dengan DPRD.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan

program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah

kebijakan pembangunan daerah dan arah kebijakan keuangan daerah,

serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang

disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu

5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan

RPJMN. Dengan mendasarkan pada ketentuan tersebut, penyusunan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 berpedoman pada RPJPD

Provinsi Papua Tahun 2005-2025 dan RTRW Kabupaten Supiori. Pada

saat penyusunan RPJMD ini RTRW belum ditetapkan dengan Peraturan

Daerah. Penyusunan RPJMD juga memperhatikan RPJMN Tahun 2015-

2019, RPJMD dan RTRW Provinsi Papua. Hal ini dilakukan guna

mewujudkan keselarasan pembangunan Kabupaten Supiori dengan

pemerintah pusat dan pemerintah daerah sekitar. RPJMD Kabupaten

Supiori Tahun 2016-2021 akan dijabarkan dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai rencana pembangunan tahunan

daerah, dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis

Perangkat Daerah (Renstra-PD) Tahun 2016-2021 yang merupakan

dokumen perencanaan jangka menengah di tingkat perangkat daerah.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 juga menjadi acuan dalam

penyusunan Renstra Perangkat Daerah juga digunakan sebagai

Page 4: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 4

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan akan

menjadi acuan bagi masyarakat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

untuk mengevaluasi kinerja pemerintah daerah dalam penyelenggaraan

pembangunan daerah.

1.2. Dasar Hukum

Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2011-2016

didasarkan olehperaturan perundangan sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi

Otonomi Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonomi di Propinsi

Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor

47 , Tambahan lembar Negara Republik Indonesia Nomor 2907);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003 Tentang Pembentukkan

Kabupaten Supiori;

4. Undang-undang nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus

Papua;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

Page 5: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 5

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungn Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara 5059);

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5233);

12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

13. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Nomor 5132);

Page 6: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 6

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

19. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

114,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

20. Peraturan Pemerintah nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar

Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018

Nomor 5587, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

6178);

21. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-

2019;

22. Permendagri 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

21Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

310);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang

Pedoman Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan

atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun

2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pebangunan Daerah Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan

Daerah tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan

RPJPD, RPJMD dan RKPD.

26. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 21 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun

2005-2025;

Page 7: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 7

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

27. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Papua tahun 2013-2033;

28. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 14 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Papua tahun 2013-2018;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Supiori Nomor 32 Tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang dan Wilayah;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Supiori Nomor 4 Tahun 2016 tentang

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Supiori;

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Perubahan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-

2021 dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh komponen daerah

(pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingan

lainnya) dalam penyelenggaraan pembangunan dan penyusunan Renstra

SKPD Tahun 2016-2021 dan RKPD Kabupaten Supiori dalam periode

tahun 2016-2021, sesuai dengan visi, misi, dan program pembangunan

dari Bupati/Wakil Bupati terpilih masa bakti tahun 2016-2021.

Berpijak dari maksud tersebut maka tujuan penyusunan

Perubahan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 adalah sebagai

berikut:

1. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar

perumusan permasalahan dan isu strategis daerah, dan sebagai

dasar prioritas penanganan pembangunan daerah 5 (lima) tahun

kedepan. Sebagai pedoman bagi seluruh SKPD dilingkungan

pemerintah Kabupaten Supiori dalam menyusun Renstra SKPD

periode 2016-2021;

Page 8: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 8

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

2. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka

pendanaan sebagai dasar penentuan kemampuan kapasitas

pendanaan 5 (lima) tahun kedepan;

3. Menerjemahkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Supiori kedalam

tujuan dan sasaran pembangunan daerah Tahun 2016-2021, yang

disertai dengan program prioritas untuk masing-masing untuk masing

masing SKPD Tahun 2016-2021;

4. Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi

pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan

pada Tahun 2016-2021;

5. Menetapkan indikator kinerja daerah Kabupaten Supiori sebagai dasar

penilaian keberhasilan pemerintah Supiori dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan daerah periode 2016-2021.

1.4. Hubungan Antar Dokumen

Perubahan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 sebagai

dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah untuk

kurun waktu lima tahun memiliki keterkaitan dengan beberapa dokumen

lain sebagai berikut.

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah (RPJPD)

RPJMD merupakan penjabaran dari RPJPD Provinsi Papua tahun

2005-2025. Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021

ini memperhatikan visi, misi, sasaran pokok RPJPD, serta prioritas

pembangunan pada periodesasi ke-3 RPJPD (2005-2025).

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021

memperhatikan RPJMN tahun 2015-2019 terutama visi, misi, tujuan

Page 9: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 9

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

dan sasaran pokok RPJMN, sembilan agenda prioritas (nawacita), dan

arah pengembangan wilayah Pulau Papua.

3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua

Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 juga tidak

lepas dari visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah

provinsi Papua yang tertuang dalam dokumen RPJMD Provinsi Papua

Tahun 2013-2018. Visi pembangunan jangka menengah daerah

provinsi Papua Tahun 2013-2018 adalah: Papua Bangkit, Mandiri dan

Sejahtera.

4. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021

memperhatikan dan mempertimbangkan pola ruang dan struktur

ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW Nasional, RTRW Provinsi

Papua dan Rancangan Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten

Supiori, sebagai dasar dalam penetapan lokasi program dan kegiatan

pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di

Kabupaten Supiori. RTRW Kabupaten Supiori ditetapkan dengan

Peraturan Daerah.

5. Dokumen Perencanaan Daerah Sekitar

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 juga disusun dengan

memperhatikan RPJMD dan RTRW kabupaten sekitar lainnya

(Kabupaten Biak, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen,

dan Kabupaten Sarmi).

6. Dokumen Perencanaan Multi Sektor

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 juga disusun dengan

memperhatikan dokumen perencanaan multi sektor, seperti Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), Kajian Lingkungan

Hidup Strategis (KLHS), dan hasil kajian seperti Perencanaan Bidang

Pendidikan, dan Perencanaan Bidang Kesehatan.

Page 10: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 10

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

7. Rencana Strategis Perangkat Daerah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 menjadi pedoman

dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah(Renstra-PD)

yang berwawasan 5 tahunan. Rencana PD merupakan penjabaran

teknis yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis

operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program

dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan

untuk jangka waktu 5 tahunan, yang disusun setiap satuan perangkat

daerah dbawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (Bappeda Kabupaten Supiori).

8. Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Pelaksnaan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 setiap

tahun dijabarkan ke dalam rencana kerja Pemerinah daerah sebagai

suatu dokumen rencana pembangunan pemrintah Kabupaten Supiori

memuat prioitas program dan kegiatan dari rencana kerja SKPD.

RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan musenbang daerah

Kabupaten Supiori yang diaksanakan secara berjenjang mulai dari

tingkat desa, kecamatan dan kabupaten hingga provinsi.

9. RPJMD Kabupaten Supiori dengan Beberapa Dokumen Lainnya

Dalam rangka sinergitas pembangunan kewilayahan dan sektoral,

maka Penyusunan dan penetapan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun

2016-2021 juga memperhatikan keberadaan dokumen-dokumen lain

diluar komponen perencanan. Pada bagian lain, dokumen berupa

perencanaan sektoral dan bersifat mikro juga perlu mengacu pada

RPJMD. Adapun contoh dari dokumen-dokumen lain yang dimaksud

meliputi (1) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan

Kemiskinan di Indonesia (MP3KI), (2) Rencana Aksi Pengurangan

Dampak Perubahan Iklim, Pemberlakuan MEA, Keberlanjutan

Program SDGs.

Page 11: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 11

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Secara ringkas keterkaitan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun

2016-2021 dengan beberapa dokumen lain sebagai berikut:

Gambar 1.1. Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan lainnya

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021 disusun

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, dasar hukum,

hubungan antar dokumen, sistematika penulisan, maksud dan

tujuan RPJMD Kabupaten Supiori.

Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah, berisi tentang gambaran

kondisi daerah dilihat dari Aspek Geografis dan Demografis,

Page 12: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 12

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum,

dan Aspek Daya Saing.

Bab III Gambaran Keuangan Daerah, berisi tentang gambaran hasil

pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan

daerah.

Bab IV Permasalahan dan isu-isu strategis Daerah, berisi tentang

analisis lingkungan strategis, permasalahan pembangunan

daerah, dan isu strategis yang akan memberikan pengaruh

terhadap pencapaian pembangunan jangka menengah daerah

5 (lima) tahun mendatang.

Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, berisi tentang rumusan, misi,

tujuan dan sasaran beserta target kinerja sasaran

pembangunan jangka menengah.

Bab VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah

berisi tentang 1) Strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan

dan sasaran; serta (2) Arah kebijakan Program pembangunan

daerah dirumuskan dari masing-masing strategi untuk

mendapatkan program prioritas dari setiap strategi terpilih untuk

menggambarkan fokus pembangunan setiap tahun selama 5

(lima) tahun.

Bab VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program

Pembangunan Daerah, memuat program prioritas dalam

pencapaian visi dan misi serta seluruh program yang

dirumuskan dalam renstra Perangkat Daerah beserta indikator

kinerja, pagu indikatif target, Perangkat Daerah penanggung

jawab berdasarkan bidang urusan.

Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, berisi tentang

gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan

misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan

menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan indikator

Page 13: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 1 - 13

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan

menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode masa

jabatan.

Bab IX Penutup.

Page 14: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 1

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Bab 2. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambaran umum dan kondisi daerah di Kabupaten Supiori tercermin dari

uraian beberapa aspek yang meliputi aspek geografi dan demografi, aspek

kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah

berikut penjelasan gambaran umum dari keseluruhan aspek diatas.

2.1. Aspek Geografis dan Demografis

2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Supiori terletak di bagian Barat Daya merupakan salah

satu wilayah di Provinsi Papua yang Ibukota kabupaten terletak di

Sorendiweri. Dengan luas wilayah 634,25 Km2(Sumber data: Kabupaten

Supiori Dalam Angka 2016) Kabupaten Supiori merupakan wilayah

pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor berdasarkan UU Nomor 35

Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003 dan terdiri dari 5 (lima)

distrik/kecamatan, yaitu Distrik Supiori Timur, Distrik Supiori Utara, Distrik

Supiori Barat, Distrik Supiori Selatan dan Distrik Kepulauan Aruri.

Page 15: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 2

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Gambar 2.1. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Supiori

Batas-batas wilayah Kabupaten Supiori dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Sebelah Utara : Samudera Pasifik

b. Sebelah Selatan : Selat Yapen

c. Sebelah Timur : Kabupaten Biak Numfor

d. Sebelah Barat : Selat Aruri

Pada awal berdirinya, Kabupaten Supiori hanya memiliki 3 distrik

dan kemudian berkembang menjadi 5 Distrik yaitu Distrik Supiori Timur,

Distrik Supiori Utara, Distrik Supiori Barat, Distrik Supiori Selatan dan

Distrik Kepulauan Aruri. Gambaran pembagian wilayah Kabupaten Supiori

berdasarkan distrik seperti dibawah ini.

Page 16: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 3

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: Kabupaten Supiori dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2.1. Pembagian wilayah Kabupaten Supiori menurut Distrik, 2016

Lebih jelas mengenai kondisi administrasi Kabupaten Supiori

dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Supiori Tahun 2016 (km2)berdasarkan Distrik

No Distrik Kelurahan Ibukota ∑ Desa

Luas Total (Km²)

1 Distrik Kepulauan Aruri

1. Desa Aruri 2. Desa Yamnaisu 3. Desa Ineki 4. Desa Insumbrei 5. Desa Rayori 6. Desa Mbrurwandi 7. Desa manggoswan 8. Desa Wongkeina 9. Desa Inbirsbari

Desa Mbrurwandi (9 Desa)

119,75 Km²

2 Distrik Supiori Barat

1. Desa Mapia 2. Desa Masyai 3. Desa Napisdi 4. Desa Amyas 5. Desa Wayori 6. Desa Koryakam 7. Desa Waryei

Desa Koryakam (7 Desa)

150,80 Km²

3 Supiori Selatan 1. Biniki 2. Maryaidori 3. Warbefondi 4. Fanindi 5. Awaki 6. Odori 7. Didiabolo

Desa Fanindi (7 Desa)

87,60 Km²

4 Supiori Utara 1. Warsa Desa Puweri 79,83 Km²

Page 17: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 4

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

No Distrik Kelurahan Ibukota ∑ Desa

Luas Total (Km²)

2. Puweri 3. Warbor 4. Kobarijaya 5. Fanjur

(5 Desa)

5 Supiori Timur 1. Yawerma 2. Wombonda 3. Marsram 4. Duber 5. Sauyas 6. Wafor 7. Sorendiweri 8. Waryesi 9. Doubo 10. Syurdori

Desa Sorendiweri (10 Desa)

196,26 Km²

Luas Total 634,24 Km² Sumber: Sakernas 2015

2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Supiori berada pada 134o47’-

136o30’ Bujur Timur dan antara 0o55’ - 1o31’ Lintang Selatan.

2.1.1.3. Topografi

Topografi Kabupaten Supiori berupa perbukitan, daratan

bergelombang, dataran rendah dan daerah kepulauan, dengan ketinggian

berkisar 0-1.030 meter di atas permukaan laut (dpl). Adapun pembagian

wilayah menurut ketinggian wilayah dari permukaan laut dan

kelerengannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.2. Luas WiIayah berdasarkan Ketinggian Wilayah

Ketinggian Wilayah (Mdpl)

Distrik Jumlah

Kep.Aruri Sup.Barat Sup. Selatan Sup.Timur Sup.Utara

0-10 1.400,29 325,42 566,29 840,43 158,67 3.291,10

10-25 1.321,19 987,07 839,33 1.526,72 748,68 5.422,98

25-50 438,97 1.080,80 333,25 1.642,82 1.006,89 4.502,73

50-100 1.201,30 1.538,07 573,99 2.357,74 1.640,40 7.311,51

100-200 2.487,97 2.339,81 1.089,92 4.585,58 1.745,40 12.248,57

200-500 3.141,00 2.970,56 3.554,79 6.885,09 1.057,24 17.608,69

500-750 - 498,97 4.212,90 380,90 112,44 5.205,21

750-950 - 26,93 1.582,28 - - 1.609,21

Page 18: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 5

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: Peta Dasar Kabupaten Supiori, 2010

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa wilayah Kabupaten

Supiori dapat dijelaskan ke dalam tiga kriteria yaitu:

a. Wilayah dengan ketinggian 0-300 meter di atas permukaan laut

Wilayah dengan kondisi lahan yang cukup datar dan tingkat

kelerengan antara 0-300 dpl di Kabupaten Supiori, sebagian besar

berada di wilayah utara, yaitu Distrik Supiori Timur, Distrik Supiori

Utara serta Distrik Supiori Barat. Di wilayah ini telah berkembang

pemukiman, dan perladangan, tegalan, dan kebun penduduk, serta

kebun kelapa.

b. Wilayah dengan ketinggian 300-400 meter di atas permukaan laut

Kelompok berikutnya adalah wilayah yang bergelombang dengan

kelerengan yang berkisar 300-400.Daerah ini tersebar hampir di

seluruh wilayah Kabupaten Supiori. Pada kelompok ini sebagian besar

wilayah berada di Distrik Supiori Timur yang berbatasan langsung

dengan Kabupaten Biak Numfor (Doubo, Syurdori,Waryesi serta

Duber), kemudian kawasan pesisir pantai pada distrik Supiori Utara

serta Supiori Barat.

Pada wilayah pesisir dengan kontur bergelombang banyak ditumbuhi

tanaman bakau atau mangrove serta tanaman sagu yang

dimanfaatkan oleh penduduk lokal sebagai makanan pokok.

Sementara itu wilayah daratan yang bergelombang banyak dijumpai

semak belukar dan tanaman pertanian yang dibudidayakan oleh

penduduk.

c. Wilayah dengan ketinggian >1000 meter diatas permukaan laut

Wilayah dengan karakter topografi demikian adalah wilayah

perbukitan dengan kelerengan lahan sebesar >1000 mdpl dan banyak

dijumpai pada bagian tengah wilayah Kabupaten Supiori. Wilayah

Page 19: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 6

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

tersebut merupakan kawasan lindung cagar alam Supiori. Topografi

membentuk barisan gunung yang disebut juga Pegunungan Supiori

dengan puncak Wombonda sebagai puncak tertinggi yang mencapai

1.034 meter di atas permukaan air laut.

2.1.1.4. Klimatologi

Kabupaten Supiori beriklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar

antara23,20º-30,50ºC. Keadaan iklim ini sangat dipengaruhi oleh

keberadaan Samudera Pasifik yang mengelilingi sebagian besar wilayah

Kabupaten Supiori. Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 85,6%

sampai dengan 88%. Kecepatan angin rata-rata 5 m/detik, tertinggi terjadi

pada bulan Oktober sampai dengan Desember dengan kecepatan

maksimum mencapai 22-23 m/detik.

Tabel 2.3. Rata-rata Kelembaban Udara Setiap Bulan di Kabupaten Biak dan Sekitarnya, Tahun 2013-2016

Bulan Rata-rata Kelembaban Udara (%)

2013 2014 2015 2016

Januari 87 87 87 89

Februari 87 87 87 90

Maret 87 86 86 89

April 89 87 87 89

Mei 88 89 87 90

Juni 88 88 87 89

Juli 88 86 87 86

Agustus 86 89 85 86

September 85 87 86 87

Oktober 84 85 87 88

November 87 87 88 86

Desember 88 88 88 86

Rata-rata 87 87 87 88

Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Klasi I Frans Kaisepo Biak

Curah hujan yang yang cukup tinggi terjadi sepanjang tahun, yaitu

antara 2.100 sampai dengan 3.500 mm/tahun. Periode bulan kering terjadi

antar bulan Oktober sampai dengan November dan bulan basah terjadi

Page 20: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 7

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

pada bulan Januari sampai bulan Maret. Catatan klimatologi secara

lengkap di di Kabupaten Supiori dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.4. Rata-rata Suhu Udara Setiap Bulan di Kabupaten Biak dan Sekitarnya, Tahun 2013-2016

Bulan Rata-rata Suhu Udara (°C)

2013 2014 2015 2016

Januari 27,3 27,1 27,1 27,0

Februari 27,2 27,1 26,8 26,8

Maret 27,4 27,3 26,9 27,1

April 27,2 27,7 27,3 27,5

Mei 27,5 27,3 27,3 27,5

Juni 26,9 27,3 27,3 27,3

Juli 26,6 27,5 27,0 26,8

Agustus 26,5 26,5 27,5 26,8

September 27,2 27,0 27,5 27,2

Oktober 27,3 27,8 27,6 27,2

November 27,0 27,0 27,3 27,4

Desember 27,2 27,2 27,3 27,4

Rata-rata 27,1 27,2 27,2 27,2 Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Klasi I Frans Kaisepo Biak

Dikarenakan posisi geografis Kabupaten Supiori yang berada

pada daerah Khatulistiwa, maka dipengaruhi juga dengan angin Muson

Tenggara (dari arah benua Australia) dan angin Muson Barat Laut (dari

arah benua Asia), sehingga angin yang sepanjang tahun bertiup di

wilayah Kabupaten Supiori dapat dikategorikan dalam 2 (dua) jenis musim

angin, yaitu:

a. Musim Angin Timur (dalam bahasa penduduk lokal Biak dan Supiori

disebut dengan Angin Wamires), yang bertiup sekitar bulan April

hingga September. Keberadaan angin ini dapat menguntungkan

transportasi laut dan kegiatan penangkapan ikan karena keadaan air

laut relatif tenang (kurang berombak dan kurang bergelombang). Pada

waktu-waktu tertentu (biasanya pada bulan April-Juli) keadaan air laut

mengalami surut terendah. Musim angin pada waktu itu disebut

dengan “Wampasi”.

Page 21: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 8

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

b. Musim Angin Barat (dalam bahasa penduduk lokal Biak dan Supiori

disebut dengan Angin Wambrauw), yaitu bertiup sekitar bulan

September hingga Maret. Keberadaan angin ini sangat mengganggu

transportasi laut dan aktifitas penangkapan ikan, karena ombak dan

gelombang laut cukup besar, serta curah hujan biasanya terjadi relatif

tinggi.

Secara umum masyarakat lokal Biak (Supiori) mengenal 4 (empat)

jenis angin, yaitu:

a. Angin Wambarek. Angin ini terjadi pada pagi hingga sore hari, dan

paling sering terjadi pada bulan September hingga Desember.

Biasanya pada bulan-bulan tersebut angin Wambarek terjadi selama

tiga hari berturut-turut, sehingga nelayan tidak bisa melakukan

aktivitas penangkapan ikan.

b. Angin Wamires. Angin sepoi-sepoi dan biasanya bertiup pada sore

hari dan berlangsung selama 3-4 jam dalam sehari (pukul 15.00-

18.00). Pada saat terjadinya angin Wamires, biasanya dijumpai

banyak ikan cakalang (hampir terjadi setiap hari sepanjang tahun).

c. Angin Wambrur. Angin ini menguntungkan untuk kegiatan melaut

bagi nelayan yang tinggal di daratan Pulau Supiori, tetapi merugikan

nelayan-nelayan yang tinggal di pulau-pulau kecil. Biasanya angin ini

bertiup pada sore hari dengan kecepatan yang lebih kencang

daripada angin Wamires.

d. Angin Wambrauw. Angin ini paling sering terjadi pada bulan Mei dan

bertiup dari pagi hingga sore hari, biasanya terjadi kurang dari

seminggu lamanya. Bagi masyarakat Supiori, angin ini dikenal paling

jahat sehingga bila datang angin ini maka jarang ada aktivitas

penangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan.

Page 22: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 9

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah Kabupaten Supiori

Kabupaten Supiori mempunyai potensi daerah yang sangat besar,

seperti sumber daya alam, sumber daya pariwisata, dan lain-lain. Sumber

daya alam ini tercermin dari luas lahan hutan, perairan laut, pantai yang

belum seluruhnya tergarap dengan baik dan optimal. Dengan demikian,

potensi daerah yang sangat besar itu belum dimanfaatkan secara

maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sumber

pendapatan daerah.

2.1.2.1. Kawasan Suaka Alam

Sekitar 92% dari luas lahan yang dimiliki Kabupaten Supiori di

Provinsi Papua, merupakan kawasan hutan. Dari besaran tersebut

sebagian besar merupkan cagar alam dan sisnya adalah tanaman

industri. Pada dasarnya pemantapan kawasan cagar alam bertujuan untuk

melestarikan lingkungan dan melindungi keanekaragaman hayati,

ekosistem, gejala dan keunikan alam bagi kepentingan keberlangsungan

plasma nutfah, ilmu pengetahuan dan pembangunan pada umumnya.

Kawasan hutan Pulau Supiori telah ditetapkan sebagai kawasan

cagar alam dengan luas kawasan sebesar 41.990 Ha. Kawasan hutan

suaka terletak di wilayah Distrik Supiori Timur. Penetapan kawasan ini

sebagai cagar alam karena merupakan hutan hujan tropis yang masih asri

dan perlu untuk di lindungi, guna menjaga keseimbangan iklim global,

sekaligus sebagai paru-paru dunia. Selain itu, di kabupaten ini juga

terdapat kawasan hutan konservasi mangrove yang berlokasi di

sepanjang pantai distrik Supiori Timur.

Page 23: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 10

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

2.1.2.2. Kawasan Hutan Produksi

Kawasan hutan produksi merupakan kawasan hutan yang

mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan berupa kayu dan non

kayu (damar,jati, mahoni, pinus, rotan dan hasil hutan lainnya). Kawasan

hutan produksi juga memiliki fungsi perlindungan sebagai daerah resapan

air, berarti bahwa kawasan ini tidak boleh dialih fungsikan untuk kegiatan

lain, dan harus dikendalikan secara ketat. Berdasarkan jenisnya, hutan

produksi terbagi 4 (empat) yaitu hutan produksi terbatas, hutan produksi

tetap, hutan produksi konversi dan hutan rakyat.

Penetapan sebagian kawasan sebagai kawasan konservasi

dilakukan menyusul bencana tsunami pada tahun 1996 yang

menyebabkan abrasi pantai sampai sejauh ratusan meter ke darat.

Maksud dari penetapan tersebut adalah untuk melindungi pulau-pulau

kecil di Kabupaten Supiori dari abrasi lanjutan yang lebih

parah.Sebagaimana kita ketahui Kabupaten Supiori merupakan

kabupaten kepulauan yang memiliki puluhan pulau-pulau kecil yang

dikelililngi Samudra Pasifik.

Tabel 2.5. Luas Hutan di Kabupaten Supiori, Tahun 2009 (km²)

No Fungsi Hutan Luas Area

Ha %

1 Hutan Lindung (HL) 6.514 9,1

2 Hutan Produksi - -

- Tetap - -

- Terbatas 373 0,5

- Yang Dapat konversi - -

- APL 23.855,52 33.42

3 Hutan Suaka Alam

- Cagar Alam Supiori 41.900 56,9

4 Kawasan Lainnya - -

Jumlah/Total 71.380 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Supiori,Tahun 2016

Sebagaimana tersebut dalam tabel di atas, dapat diketahui

besarnya luasan di Kabupaten Supiori didominasi oleh kawasan cagar

Page 24: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 11

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

alam (CA) seluas 41.900 ha atau 56,9% dan hutan lindung (HL) seluas

6.514 ha atau 9,1%, sementara untuk kawasan areal penggunaan lain

yang dimanfaatkan seluas 23.855ha atau 33.42%.

2.1.2.3. Kawasan Lindung Setempat

Kawasan ini berfungsi untuk melindungi fungsi kelestarian suatu

manfaat atau suatu fungsi tertentu, baik yang merupakan bentukan alami

maupun buatan.

Untuk jenis kawasan sempadan pantai di Kabupaten Supiori

terdapat di seluruh wilayah karena wilayahnya yang dikelilingi oleh lautan.

Sedangkan untuk sempadan sungai di Kabupaten Supiori terdapat pada

perlindungan sungai besar di luar permukiman yang ditetapkan 100 meter.

Perlindungan terhadap anak sungai di luar permukiman ditetapkan

sebesar 15 meter.

2.1.2.4. Kawasan Pertanian

Pada umumnya kegiatan pertanian di Kabupaten Supiori

didominasi oleh pertanian lahan kering yang berupa tegalan dan

perkebunan, sedangkan untuk pertanian lahan basah belum berkembang

di daerah ini. Sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Supiori

merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, hal ini dapat

dilihat dari perkembangan luasan lahan kawasan pertanian setiap distrik

dibawah ini.

Page 25: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 12

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.6. Rata-rata Luas Lahan yang Dikuasai per Rumah Tangga Usaha Pertanian menurut Distrik dan Jenis Lahan Tahun 2013 (m2) di Kabupaten Supiori Tahun 2013

Kecamatan

Lahan Pertanian Lahan Bukan

Pertanian Lahan Sawah Lahan Bukan

Sawah Jumlah

Supiori Selatan 0,00 2.341,63 2.341,63 2.666,40

Kepulauan Aruri 0,00 1.640,03 1.640,03 1.871,75

Supiori Utara 0,00 2.143,10 2.143,10 2.214,64

Supiori Barat 0,00 7.161,79 7.161,79 7.475,91

Supiori Timur 0,00 1.201,54 1.201,54 1.393,98

SUPIORI 0,00 2.422,03 2.422,03 2.649,62

Sumber: Sensus Pertanian 2013, BPS Kabupaten

*) Pembagi adalah jumlah rumah tangga pertanian

Berdasarkan data dalam tabel diatas memperlihatkan distrik

terluas adalah Distrik Supiori Barat, dan distrik tersempit adalah Distrik

Supiori Timur. Selain itu, perkembangan hasil produksinya menunjukkan

perkembangan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Tabel 2.7. Hasil ProduksiKomoditas Tanaman Pangandi Kabupaten Supiori, Tahun 2010-2013

No. Komoditi Produksi (Ton)

2010 2011 2012 2013

1 Jagung NA NA 51,60 77,30

2 Ketela Pohon NA NA 87,20 142,20

3 Ketela Rambat NA NA 79,00 136,50

4 Keladi NA NA 82,00 156,00

Total - - 299,80 512,00

Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Sebagaimana tabel di atas, dapat diketaui bahwa produksi

tanaman pangan menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan.

Kenaikan produksi yang signifikan dari tahun 2012 dan tahun 2013

menunjukkan produktivitas Jagung, Ketela Pohon, Ketela Rambat dan

Keladi di Kabupaten Supiori cukup tinggi. Artinya keempat bahan

karbohidrat tersebut sangat cocok untuk dikembangkan di Kabupaten

Supiori.

Page 26: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 13

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Alasan mengapa sangat cocok dikembangkan di wilayah ini

ditunjukkan dengan luasan lahan yang tersedia untuk areal penanaman

dari komoditas tersebut di atas. Tabel berikut menunjukkan luasan areal

tanam untuk komoditas jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang

tanah, dan keladi.

Tabel 2.8. Luas LahanKomoditas Tanaman Pangandi Kabupaten Supiori Tahun2010-2013

No. Komoditi Luas Tanam (Ha)

2010 2011 2012 2013

1 Jagung 0,00 5,50 10,00 10,00

2 Ketela Pohon 2,33 1,50 9,00 15,00

3 Ketela Rambat 4,53 1,80 10,00 13,00

4 Kacang Tanah 0,00 2,20 NA 2,00

5 Keladi 2,47 0,30 14,00 19,00

Total 9,33 12,60 43,00 59,00

Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Meskipun secara statistik menunjukkan perkembangan yang baik,

pengembangan komoditas tersebut di atas masih terdapat kendala yang

perlu diperhatikan. Secara umum kendala yang perlu di antisipasi dalam

pengembangan semberdaya pertanian di Kabupaten Supiori adalah faktor

iklim yang basah dengan tingkat curah hujan yang tinggi (2000-4000)

mm/th, suhu udara rata-rata satu tahun sekitar 25ºC-30ºC dan tingkat

kelembaban udara berkisar 75%-95% dan jumlah hari hujan dalam satu

tahun lebih dari 216 hari. Meskipun membutuhkan air yang cukup, tetapi

dengan iklim basah (lembab)tersebut dapatmenyebabkan jenis tanaman

tertentu menjadi rawan terhadaphama dan penyakit, sehingga potensi

gagal panen tetap ada.

Oleh karena itu diperlukan pemikiran yang serius untuk

pengembangan dan pengelolaan lahan pertanian di Kabupaten Supiori

terutama mengenai jenis tanaman yang akan dikembangkan serta pola

tanam yang akan diterapkan. Ragam tanaman yang cocok dengan

Page 27: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 14

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

pertanian lahan kering yang dapat diusahakan dan sedang dijalankan

masyarakat adalah jagung, ketela pohon, ubi jalar (keladi), kacang tanah,

kacang kedele, kacang hijau, sayur-sayuran dan lain sebagainya.

Selain tanaman tegalan, masyarakat juga membudidayakan

tanaman hortikultura yang menyumbang pendapatan bagi masyarakat

seperti bayam, buncis, cabe, kacang panjang, kangkung, sawi/petsai, dan

lain-lain. Sebagai gambaran areal tanam tanaman hortikultura, dapat

dilihat dalam tabel tersebut di bawah ini.

Tabel 2.9. Luas Lahan Hortikultura Kabupaten Supiori, Tahun 2010-2013

No. Komoditi Luas Tanam

2010 2011 2012 2013

1 Bayam 0,02 0,18 1,00 2,00

2 Buncis 0,04 0,58 5,00 5,00

3 Cabe 0,03 0,09 1,00 NA

4 Kacang Panjang 0,48 0,69 11,00 10,00

5 Kangkung 0,13 1,59 27,00 25,00

6 Ketimun 0,10 1,07 3,00 3,00

7 Sawi/Petsai 0,08 1,30 12,00 10,00

8 Terung 0,02 0,20 1,00 1,00

9 Tomat 0,14 0,91 14,00 8,00

10 Cabe Rawit 0,29 1,60 13,00 13,00

11 Labu Siam 0,02 0,09 NA NA

Total 1,35 8,30 88,00 77,00

Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Namun demikian, tidak semua wilayah Kabupaten Supiori di

usahakan sebagai lahan pertanian, terutama di wilayah Kecamatan

Supiori Timur, dengan adanya Kota Sorendiweri yang merupakan ibukota

kabupaten. Kondisi ini tidak terlepas dari melimpahnya potensi ikan di

wilayah-wilayah tersebut. Di samping itu juga kondisi topografi di Daerah

Supiori Selatan yang sebagian besar berupa tebing-tebing terjal dan

curam, terbatasnya lahan pertanian serta pola pertanian masyarakat

hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan rumah tangga,

bukan untuk dipasarkan.

Page 28: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 15

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Berdasarkan data Kabupaten Supiori, produksi ubi jalar, talas dan

sayuran hijau menjadi unggulan di Kabupaten Supiori dengan jumlah

produksi masing-masing komoditi adalah 325 kwintal, 526 kwintal dan

2.561 kwintal untuk sayuran hijau. Persebaran penggunaan lahan untuk

kegiatan pertanian sebagian besar berada di Distrik Supiori Timur, Supiori

Selatan dan Kepulauan Aruri. Dengan luas 142 Ha, 115 Ha dan 113 Ha

untuk Kepulauan Aruri.

2.1.2.5. Kawasan Perkebunan

Berdasarkan data yang ada, komoditi perkebunan sebagai bagian

hasil pertanian yang dihasilkan di Kabupaten Supiori, antara lain adalah

vanili, pinang, kelapa, cengkeh, kopi,salak, pisang, rambutan dan pala.

Lahan perkebunan di Kabupaten Supiori meliputi areal tanam seluas

1237,38 ha. Hasil perkebunan kelapa tersebut diseluruh wilayah

Kabupaten Supiori, begitu pula dengan perkebunan kopi yang hampir

tesebar diseluruh wilayah Kabupaten Supiori. Hasil yang mengembirakan

dari perkebunan tersebut menunjukan bahwa perkebunan kelapa perlu

untuk lebih di kembangkan baik mengenai hasil panen maupun

pengelolaan dan pemasarannya. Hasil perkebunan yang lain kurang dapat

dikembangkan mengingat produktivitas yang dihasilkan dari tahun ke

tahun kurang menggembirakan.

Tabel 2.10. Produksi Tanaman dan Jenis Komoditas Perkebunan Menurut Distrik di Kabupaten Supiori, Tahun 2010-2013

No. Komoditi Luas Tanam

2010 2011 2012 2013

1 Cengkeh 0,00 0,00

2 Jahe 0,00 0,00

3 Jambu Mete 0,00 0,00

4 Jarak 0,00 0,00 17,00 15,00

5 Kakao 6,00 30,00 12,00 30,50

6 Kapas 0,00 0,00

7 Kapuk 0,00 0,00

8 Karet 0,00 0,00

9 Kayu Manis 0,00 0,00

Page 29: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 16

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

No. Komoditi Luas Tanam

2010 2011 2012 2013

10 Kelapa 355,63 98,70 743,40

11 Kelapa Sawit 0,00 0,00 3,50

12 Kemiri 0,00 0,00

13 Kina 0,00 0,00

14 Kopi 5,00 0,00 4,00

15 Lada 0,00 0,00

16 Pala 0,00 0,00

17 Panili 0,00 0,00

18 Rami 0,00 0,00

19 Pinang 56,75 0,00 66,75

20 Sagu

Total 423,38 128,70 846,65 45,50

Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Meskipun luas area perkebunan kakao, pinang dan kelapa dari

tahun 2010 s/d 2013 terus mengalami peningkatan, namun hasil panen

yang diperoleh dari tahun ke tahun tersebut mengalami penurunan.

Budidaya pinang merupakan salah satu yang banyak diusahakan

oleh masyarakat. Jumlah produksi pinang pada tahun 2012 mencapai

66,75 ton. Usaha perkebunan pinang ini dilakukan oleh masyarakat tidak

dengan menempati areal tanam sendiri (terlokalisasi) seperti budidaya

perkebunan yang lain melainkan menempati lahan yang sempit dan hanya

dikelola secara perorangan. Budidaya perkebunan tanaman pinang ini

perlu untuk terus dikembangkan mengingat besarnya konsumsi

masyarakat Kabupaten Supiori khususnya dan Masyarakat Papua

umumnya terhadap buah pinang. Besarnya konsumsi masyarakat tersebut

adalah di asumsikan dari hasil produksi pinang di Kabupaten Supiori yang

mencapai 66,75 ton tersebut tidak dipasarkan untuk industri melainkan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data-data tersebut

diatas, maka diketahui bahwa produk pertanian unggulan dan dapat

dikembangkan lebihjauh di Kabupaten Supiori adalah kelapa, keladi, ubi

jalar, ketela pohon, kacang hijau, sayur-sayuran, serta pinang.

Page 30: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 17

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

2.1.2.6. Kawasan Perikanan

Sektor perikanan di Kabupaten Supiori yang sangat potensial dan

bias disebut sebagai lumbung pangan, namun sebenarnya kabupaten ini

belum tergarap dengan baik karena keterbatasan sarana dan prasarana.

Jenis produksi perikanan di Kabupaten Supiori meliputi Ikan Ekor Kuning,

Ikan Cakalang, Udang, Teripang dan lain-lain.

Ada dua jenis kegiatan perikanan yang dapat dikembangkan di

Kabupaten Supiori, yaitu perikanan tangkap (laut) dan perikanan tambak.

Perikanan tambak masih mempunyai peluang besar untuk dikembangkan.

Untuk mengembangkan kegiatan tambak ini masih diperlukan bantuan

pemerintah lebih banyak, khususnya dalam hal penyuluhan, penyediaan

lahan, modal, peralatan dan pemasaran. Dalam penyediaan modal dapat

pula diikutsertakan pihak swasta ataupun koperasi.

Wilayah Kabupaten Supiori terdiri atas kepulauan dan sebagian

besar terdiri atas lautan, sehingga sebagian besar mata pencaharian

penduduk tergantung pada hasil laut yaitu sebagai nelayan. Penyebaran

pemukiman nelayan tersebar hampir diseluruh wilayah Kabupaten Supiori.

Teknologi penangkapan ikan yang digunakan relatif masih sederhana

yaitu sebagian besar masih menggunakan perahu tanpa motor, sebagian

menggunakan perahu motor dan sedikit menggunakan kapal motor

dengan menggunakan alat penangkapan yang lain.

Jumlah nelayan terbanyak terdapat di Kecamatan Supiori Selatan.

Namun jenis alat penangkap ikan yang digunakan oleh nelayan pada

daerah tersebut lebih banyak dari alat penangkap ikan yang digunakan

oleh nelayan di Kecamatan Supiori Timur dan Supiori Utara.

Page 31: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 18

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

2.1.2.7. Kawasan Permukiman

Penggunaan tanah untuk permukiman terbesar berada di Distrik

Supiori Timur dan Kepulauan Aruri. Permukiman berkembang secara linier

hanya pada beberapa ruas jalan saja.

Kawasan permukiman perdesaan lebih besar dibandingkan

dengan permukiman perkotaan, hal ini dikarenakan mayoritas wilayah

Kabupaten Supiori adalah hutan cagar alam, kampung-kampung dan

sejumlah besar gugus pulau-pulau kecil. Sedangkan untuk kawasan

permukiman perkotaan berada di Distrik Supiori Timur yaitu di

Sorendoweri sebagai Ibukota Kabupaten Supiori.

2.1.2.8. Kawasan Pariwisata

Kabupaten Supiori merupakan salah satu kawaasan wisata bahari

andalan dengan karakteristik pantai yang jernih, landai dan dangkal

dengan hamparan pulau-pulau yang kecil dan ekosistem terumbukarang

dan ikan hias yang beragam. Selain itu kawasan taman Nasional laut

Teluk Cendrawasihjuga menjadi andalan. Secara khusus wisata ini juga

dapat dikembangkan menjadi wisata sekaligus wilayah penelitian

khususnya untuk kelompok-kelompok ilmuwan dan ahli biologi

internasional.

Kabupaten Supiori kaya akan obyek wisata alam dan religius. Di

dalam pengembangan sektor kepariwisataan, obyek wisata merupakan

komponen penting sebagai sarana daya tarik pengunjung. Ditinjau dari

karakteristik dan potensi obyek-obyek wisatanya, pola pengembangan

kepariwisataan di Kabupaten Supiori dapat dikelompokkan ke dalam dua

bagian yang meliputi wisata yang telah dikembangkan dan belum

dikembangkan, sebagai berikut:

Page 32: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 19

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

1. Obyek wisata Distrik Kepulauan Aruri adalah sebagai berikut :

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor di Distrik Kepulauan

Aruri yang sangat berpotensi namun belum dikembangkan secara

optimal. Terdapat beberapa obyek wisata di Distrik Kepulauan Aruri

yaitu:

a) Pasir putih di sepanjang Pantai Kepulauan Aruri Di kampong

Aruri, dan Gugus Karang Pulau Prap.

b) Pulau Prap.

c) Taman Laut Pulau Rani.

d) Kampung Rayori dan Kampung Manggoswan serta Kampung

Rayori Selat Sowek yang menyuguhkan keindahan alam

pantai.

e) Hutan Mangrove Kepulauan Sowek.

2. Obyek wisata Distrik Supiori Selatan dan Supiori Utara serta distrik

Supiori Timur adalah sebagai berikut :

a. Sektor pariwisata di Distrik Supiori Selatan dibedakan menjadi

3 kelompok yaitu:

b. Wisata alam:(Distrik Supiori Selatan) Wisata air terjun (Waryesi

dan Korido), Pantai dan Pelabuhan Korido, Matahari terbit dan

senja di Teluk Korido, dan rumah nelayan terapung; (Distrik

Supiori Utara) wisata pantai dan pemandangan alam; Supiori

Timur (Pantai Sorendoweri dan rumah apung nelayan).

c. Wisata sejarah: Gereja korido menjadi salah satu bukti sejarah

bahwa Supiori adalah Pulau Injil, dan salah satu situs tengkorak

Jepang.

d. Wisata Budaya: Rumah adat Rum Son dan Rum Sram, perahu

tradisional (Wai Kabasa, Wai Papa, Wai Bok, Sababer, Wai

Ron dan Wai Wansusu), pesta adat/upacara adat (Munara

Page 33: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 20

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Famarmar, Kapapknik, Kaborinsos, Karindan Auw, Yakyeker

Farbakbuk, Kofkefer Afer, Wor Koreri, dan Manura Sabsider).

e. Seni musik tradisional Wor.

f. Seni ukir tradisional seperti krwar, kerang-kerangan dan

anyam-anyaman.

g. Atraksi wisata: apen Bayeren, munura yekyeker farbakbuk, tari

yosim pancar, tari mapia, tari kreasi baru, pesta bumi, festival

perahu tradisional dan pancing tangkap lepas.

Sektor pertanian mempunyai potensi yang besar, karena sektor ini

memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap struktur

perekonomian Kabupaten Supiori. Adapun potensi tersebut antara lain:

1. Pertanian Tanaman Pangan

Penggunaan lahan pertanian di Kabupaten Supiori didominasi oleh

pertanian lahan kering berupa tegalan dan perkebunan, sedangkan

pertanian lahan basah belum berkembang di Kabupaten Supiori.

Sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Supiori merupakan

sektor yang potensial untuk dikembangkan, hal ini dapat dilihat dari

perkembangan hasil produksinya yang semakin meningkat dari tahun

ke tahun.

Tabel 2.11. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis Sayuran di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

No Kecamatan Cabai Petsai Lainnya

1 Supiori Selatan 138,00 160,00 345,00

2 Kepulauan Aruri 35,00

279,00

3 Supiori Utara 78,00 85,00 444,00

4 Supiori Barat 97,00

197,00

5 Supiori Timur 99,00 75,00 178,00

Supiori 447,00 320,00 1 443,00

Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Page 34: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 21

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Jika melihat data diatas bahwa Kabupaten Supiori memiliki potensi

produksi tanaman jagung di 4 Wilayah Distrik dengan jumlah lahan

seluruhnya sekitar 4,9 Ha dan jumlah produksi rata-rata tiap hektar

sebesar 1,67 Ton. Selain itu, potensi lainnya yang dimiliki oleh

Kabupaten Supiori adalah tanaman ubijalar, kacang tanah, talas,dan

sayur hijau. Selengkapnya mengenai luas panen dan jumlah produksi

tanaman-tanaman tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.12. Luas Tanam, Luas Panen, dan Produksi Padi dan Palawija di Kabupaten Supiori

Komoditi Luas Tanam Luas Panen Produksi (Ton)

2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013

Padi 0,00 0,80 0,00 0,50 0,00 0,00

Jagung 0,00 5,50 10,00 10,00 0,00 4,97 6,30 8,00 0,00 0,00 51,60 77,30

Ketela Pohon 2,33 1,50 9,00 15,00 1,94 1,37 7,00 11,00 0,00 0,00 87,20 142,20

Ketela Rambat 4,53 1,80 10,00 13,00 2,85 1,61 4,00 9,00 0,00 0,00 79,00 136,50

Kacang Tanah 0,00 2,20 2,00 0,00 2,05 0,25 0,00 0,00

Kacang Kedelai

Kacang Hijau 0,00 0,50 0,00 0,45 0,00 0,00

Kentang

Keladi 2,47 0,30 14,00 19,00 2,11 0,25 3,00 10,00 0,00 0,00 82,00 156,00

Total 9,33 12,60 43,00 59,00 6,90 11,20 20,55 38,00 0,00 0,00 299,80 512,00

Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Secara umum kendala yang perlu di antisipasi dalam pengembangan

sumberdaya pertanian di Kabupaten Supiori adalah faktor iklim yang

basah dengan tingkat curah hujan yang tinggi (2000-4000) mm/thn,

suhu udara rata-rata satu tahun sekitar 25oC-30oC dan tingkat

kelembaban udara berkisar 75%-95% dan jumlah hari hujan dalam

satu tahun lebih dari 126 hari. Meskipun iklim basah (lembab) tersebut

baik untuk pertanian dan perkebunan akan tetapi iklim yang demikian

menyebabkan jenis tanaman tertentu menjadi rawan terhadap hama

dan penyakit sehingga diperlukan pemikiran serius untuk

pengembangan dan pengelolaan lahan pertanian di Kabupaten

Supiori terutama mengenai jenis tanaman yang akan dikembangkan

serta pola cocok tanam yang diterapkan. Jenis pertanian lahan kering

yang diusahakan masyarakat berupa jagung, ketela pohon, ubi jalar

Page 35: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 22

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

(keladi), kacang tanah, kacang kedele, kacang hijau, sayur-sayuran

dan lain sebagainya.

Tabel 2.13. Luas Panen dan ProduksiSayur Mayur di Kabupaten Supiori

Komoditi Luas Tanam Luas Panen Produksi (Ton)

2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013

Bawang Merah 0,00 0,00 0,00 0,00

Bawang Putih 0,00 0,00 0,00 0,00

Bawang Daun 0,00 0,00 0,00 0,00

Bayam 0,02 0,18 1,00 2,00 0,01 0,09 1 3 8 26,8

Buncis 0,04 0,58 5,00 5,00 0,02 0,40 4 5 36 46,5

Cabe 0,03 0,09 1,00 0,01 0,06 1,00 11,5

Kacang Panjang 0,48 0,69 11,00 10,00 0,29 0,50 11,00 12,00 91,5 70

Kangkung 0,13 1,59 27,00 25,00 0,11 1,30 23,00 28,00 227,5 210,7

Ketimun 0,10 1,07 3,00 3,00 0,06 1,00 3 2 120 120

Kubis 0,00 0,00 0,00 0,00

Lobak 0,00 0,00 0,00 0,00

Pare 0,00 0,00 0,00 0,00

Sawi/Petsai 0,08 1,30 12,00 10,00 0,05 1,00 12 7 109,1 46,6

Terung 0,02 0,20 1,00 1,00 5,00 0,05 1 2 12 32

Tomat 0,14 0,91 14,00 8,00 0,08 0,70 12 8 125 53,8

Wortel 0,00 0,00 0,00 0,00

Kacang Merah 0,00 0,00 0,00 0,00

Cabe Rawit 0,29 1,60 13,00 13,00 0,12 1,30 10 14 60,8 85,4

Labu Siam 0,02 0,09 6,00 0,05

Total 1,35 8,30 88,00 77,00 11,75 6,45 78,00 81,00 0,00 0,00 801,40 691,80

Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Tidak semua wilayah Kabupaten Supiori diusahakan sebagai lahan

pertanian, terutama di wilayah Distrik Supiori Timur, dimana dengan

adanya Kota Sorendiweri yang merupakan ibukota kabupaten. Kondisi

ini tidak terlepas dari melimpahnya potensi ikan diwilayah-wilayah

tersebut. Disampingitujuga kondisi topografi di Daerah Supiori Selatan

yang sebagian besar berupa tebing- tebing terjal dan curam,

terbatasnya lahan pertanian serta pola pertanian masyarakat yang

hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan rumah

tangga, bukan untuk dipasarkan.

Berdasarkan data yang di dapat dari Dinas pertanian Kabupaten

Supiori, bahwa produksi ubi jalar, talas dan sayuran hijau menjadi

uggulan di Kabupaten Supiori dengan jumlah produksi masing-masing

komoditi adalah 325 kwintal untuk Ubi jalar, 526 kwintal untuk talas,

Page 36: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 23

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

dan 2561 kwintal untuk sayuran hijau. Persebaran penggunaan lahan

untuk kegiatan pertanian sebagian besar di Distrik Supiori Timur yaitu

sekitar 142 Ha, Distrik Supiori Selatan sekitar 115 Ha, dan Distrik

Kepulauan Aruri sekitar 113 Ha. Tanaman umbi-umbian dan

merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk.

Perkembanganluas tanam dan produksi tanaman pangan pada setiap

distrik di Kabupaten Supiori berupa jagung, ketela pohon, ubi jalar,

kacang tanah, talas, kacang hijau, sayur-sayuran.

2. Perkebunan

Dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat petani di Kabupaten Supiori, pemerintah telah

merealisasikan program yang berwawasan perkebunan rakyat dengan

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Pemberian bimbingan, penyuluhan teknis budidaya perkebunan.

b. Pemberian bantuan sarana peningkatan produksi perkebunan.

c. Pembangunan unit pengolahan hasil tanaman perkebunan.

d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam

bentuk kegiatan kursus dan magang.

e. Pembangunan kebun-kebun petani.

f. Pembangunan sarana penunjang penyuluhan.

Berdasarkan data yang ada, bahwa komoditi perkebunan yang

dikembangkan di Kabupaten Supiori antara lain, perkebunan vanili,

pinang, kelapa, cengkeh, kopi, salak, pisang, rambutan dan pala.

Lahan perkebunan di Kabupaten Supiori meliputi area tanam seluas

1237,38 Ha. Hasil perkebunan kelapa di seluruh wilayah Kabupaten

Supiori hampir sama dengan perkebunan kopi, dimana dalam hal

pengelolaan dan pemasarannya, hasil perkebunan kopi dan

perkebunan kelapa perlu perlakuan khusus, agar hasil produksi dari

dua sektor perkebunan ini dalam komposisi banyak, dapat dibantu

Page 37: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 24

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

dalam tahap pembelian dan pemasarannya oleh pemerintah, sehingga

petani di Kabupaten Supiori menjadi maju dengan harapan dapat

meningkatkan daya beli masyarakat.

Tabel 2.14. Luas Panen dan Produksi Tanaman PerkebunanKelapa, Kopi, Kakao, Sagu, dan Pinangdi Kabupaten Supiori

Komoditi Luas Tanam Luas Panen Produksi (Ton)

2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013

Cengkeh 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Jahe 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Jambu Mete 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Jarak 0,00 0,00 17,00 15,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kakao 6,00 30,00 12,00 30,50 0,00 0,00 0,00 0,00 5,60

Kapas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kapuk 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Karet 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kayu Manis 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kelapa 355,63 98,70 743,40 0,00 0,00 678,40 62,10 0,00

Kelapa Sawit 0,00 0,00 3,50 0,00 0,00 0,00 0,00 1,40

Kemiri 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kina 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kopi 5,00 0,00 4,00 0,00 0,00 0,12 0,00

Lada 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Pala 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Panili 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Rami 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Pinang 56,75 0,00 66,75 0,00 0,00 11,75 49,00 0,00 49,00

Sagu

Total 423,38 128,70 846,65 45,50 0,00 0,00 690,15 0,00 111,22 0,00 56,00 0,00

Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Budidaya pinang juga merupakan salah satu komiditi perkebunan

yang perlu diperhatikan karena menjadi salah satu sector yang

penting untuk di kembangkan. Jumlah produksi pinang pada tahun

2013 berkisar 49 ton pertahun dan usaha perkebunan ini dilakukan

oleh masyarakat tidak dengan menempati areal tanaman sendiri

(terlokalisasi) seperti budidaya perkebunan yang lain, melainkanhanya

dengan menempati lahan yang sempit dan hanya dikelola oleh

perorangan.

Budidaya perkebunan tanaman pinang ini perlu untuk terus

dikembangkan mengingat besarnya konsumsi masyarakat Kabupaten

Page 38: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 25

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Supiori khususnya dan masyarakat Papua umumnya terhadap buah

pinang. Besarnya konsumsi masyarakat tersebut diasumsikan dari

hasil produksi pinang di Kabupaten Supiori yang mencapai 49 ton

tersebut tidak dipasarkan untuk industri melainkan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Potensi Lahan Perkebunan lainnya yang bias

dikembangkan Supiori adalah kakao, pala, cengkeh dan sukun.

3. Perikanan

Sektor perikanan di Kabupaten Supiori yang sangat potensial dan bisa

disebut sebagai lumbung pangan, namun sebenarnya kabupaten ini

belum tergarap dengan baik karena keterbatasan sarana dan

prasarana. Jenis produksi perikanan di Kabupaten Supiori meliputi

ikan ekor kuning, ikan napoleon, ikan cakalang, ikan tuna, udang,

teripang dan lain sebagainya.

Ada dua jenis kegiatan perikanan yang dapat dikembangkan di

Kabupaten Supiori, yaitu perikanan tangkap (Laut) dan perikanan

tambak (darat). Perikanan tambak masih mempunyai peluang besar

untuk dikembangkan.Untuk mengembangkan kegiatan tambak ini

perlu bantuan lebih banyak dari pemerintah, dalam hal penyuluhan,

penyediaan lahan, modal, peralatan, dan pemasaran.Dalam

penyediaan modal dapat pula diikutsertakan pihak swasta ataupun

koperasi.

Kabupaten Supiori memiliki potensi perikanan yang besar untuk

dikembangkan.Potensi perikanan tersebut meliputi potensi perikanan

tangkap, budidaya, pengolahan hasil perikanan dan daerah

konservasi alam. Lokasi penangkapan ikan di wilayah perairan Supiori

antara lain berada di perairan Ineki, Rani, Insumbabi, dan

Meosbefondi, Mapia, dan lain-lain. Namun teknologi penangkapan

ikan yang digunakan relatif masih sangat sederhana yaitu sebagian

besar nelayan masih menggunakan perahu tanpa motor, dan

Page 39: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 26

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

sebagian lagi menggunakan perahu motor dan kapal motor yang lebih

besar.

Tabel 2.15. Rumah Tangga Perikanan (RTP) berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Supiori, Tahun 2011-2015

Distrik RTP 2011 RTP 2012 RTP 2013 RTP 2014 RTP 2015

Supiori Selatan 597 597 739 Na 482

Kepulauan Aruri 518 518 578 Na 497

Supiori Utara 513 513 593 Na 284

Supiori Barat 515 515 575 Na 388

Supiori Timur 460 460 520 Na 294

Jumlah 2603 2603 3005 Na 1945 Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas memperlihatkan perkembangan

RTP mengalami penurunan hampir 25%, dengan jumlah RTP

terbanyak di distrik Kepulauan Aruri dan jumlah RTP terkecil ada di

Distrik Supiori Utara.

Ditinjau dari produksi ikan dan hasil laut lainnya dalam rentang tahun

2011-2015 memperlihatkan gambaran seperti dalam gambar berikut

ini.

Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Gambar 2.2.Produksi Ikan dan Hasil Laut lainnya berdasarkan Distrik tahun 2011 dan 2015

Page 40: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 27

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Berdasarkan data data dalam grafik diatas, produksi perikanan dan

hasil laut terbesar ada di Distrik Kepulauan Aruri, diikuti oleh Distrik

Supiori Selatan, dan produksi terkecil ada di Distrik Supiori Utara.

Sementara dilihat dari armada motor tempel dari rumah tangga

perikanan di Kabupaten Supiori menunjukkan gambaran seperti dalam

tabel dibawah ini.

Tabel 2.16. Rumah Tangga Perikanan berdasarkan Armada Motor Tempel

Distrik RTP 2011 2012 2013 2014 2015

Supiori Selatan 597 79 79 149 Na 373

Kepulauan Aruri 518 72 72 102 Na 234

Supiori Utara 513 71 71 111 Na 263

Supiori Barat 515 67 67 97 Na 267

Supiori Timur 460 62 62 92 Na 275

Jumlah 2603 351 351 551 Na 1412 Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas, menunjukkan terjadinya

peningkatan jumlah armada motor tempel RTP yang sangat signifikan

di tahun 2015, dimana distrik yang terbesar memiliki armada motor

tempel adalah Distrik Supiori Selatan, dan Distrik terkecil armada

motor tempelnya adalah Distrik Kepulauan Aruri.

Dilihat dari keberadaan RTP tanpa perahu di Kabupaten Supiori

menunjukkan gambaran seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.17. Rumah Tangga Perikanan (RTP) Tanpa Perahu, Tahun 2011-2015

Distrik RTP 2011 2012 2013 2014 2015

Supiori Selatan 597 73 73 73 Na 153

Kepulauan Aruri 518 56 56 56 Na 167

Supiori Utara 513 66 66 66 Na 127

Supiori Barat 515 53 53 53 Na 174

Supiori Timur 460 64 64 64 Na 163

Jumlah 2603 312 312 312 Na 784 Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Page 41: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 28

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan bahwa rumah

tangga perikanan tanpa perahu menunjukkan terjadinya peningkan

hampir 100% dari tahun 2013 ke tahun 2015. Dari sisi distribusi RTP

tanpa perahu menunjukkan jumlah terbesar ada di Distrik Supiori

Barat, diikuti oleh Distrik Kepulauan Aruri, sementara distrik terkecil

RTP tanpa perahu adalah Distrik Supiori Utara.

Dan, apabila dilihat dari armada penangkapan berdasarkan distrik di

Kabupaten Supiori menunjukkan gambaran seperti dalam tabel

dibawah ini.

Tabel 2.18. Armada Penangkapan Ikan berdasarkan Distrik

Distrik RTP

2011 2013 2015

Jukung Perahu Papan Jukung Perahu Papan Jukung Perahu Papan

Kecil Sedang Besar

Kecil Sedang Besar

Kecil Sedang Besar

Supiori Selatan 597 73 372 69 4 372 69 4 - 176 168 283 83

Kepulauan Aruri 518 56 327 61 2 327 61 2 - 163 174 276 74

Supiori Utara 513 66 315 58 3 315 58 3 - 128 138 119 56

Supiori Barat 515 53 332 63 - 332 63 - - 173 149 249 63

Supiori Timur 460 64 269 64 1 269 64 1 - 139 118 192 67

Jumlah 2603 312 1615 315 10 1615 315 10 0 779 747 1119 343

Sumber: Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2016

Berkenaan dengan perikanan budidaya, sebenarnya produksi

perikanan budidaya jumlahnya jauh lebih kecil jika dibanding dengan

perikanan tangkap. Potensi perikanan budidaya yang sudah

dikembangkan antara lain budidaya rumput laut, budidaya teripang,

budidaya air tawar (udang galah). Sedangkan potensi yang saat ini

masih perlu diperhatikan untuk dikembangkan adalah budidaya air

tawar, budidaya air laut, keramba dan budidaya air payau.

Selain potensi perikanan tangkap dan budidaya, perairan Supiori juga

mempunyai potensi daerah konservasi alam yang terdiri dari kawasan

terumbu karang di perairan Insumbabi, Rani, Tanjung Bimoni dan

Page 42: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 29

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

hutan bakau. Sebagai daerah konservasi alam terumbu karang

mempunyai peranan penting antara lain sebagai sumber makanan,

perikanan tangkap, dan budidaya, pariwisata, bahan baku industri,

pelindung pantai, dan tumbuhan laut.

Pengembangan potensi perikanan tergantung kepada pengembangan

kapasitas nelayan yang ada di Kabupaten Supiori, jika diamati dari

data yang ada bahwa jumlah nelayan terbanyak sebenarnya berada di

Distrik Supiori Selatan,tetapi jika dilihat banyaknya penyediaan alat

untuk para nelayan ternyata banyak disiapkan oleh nelayan-nelayan

yang ada di Distrik Supiori Timur dan Distrik Supiori Utara.

4. Peternakan

Kabupaten Supiori memiliki potensi peternakan berupa ternak sapi,

ternak kambing, ternak babi dan Ayam Kampung yang tersebar di

berbagai Distrik yang ada di Kabupaten Supiori.

Tabel 2.19. Jumlah Ternak di KabupatenSupiori

No. Komoditi Produksi (Kg)

2010 2011 2012 2013

1 Sapi 1.109,00 1.236,80 3.104,00 3.492,00

2 Kerbau - -

3 Kambing 620,00 130,00 870,32 1.022,00

4 Kuda - -

5 Babi 7.243,00 7.296,00 7.730,00 9.088,00

6 Entok 92,00 358,88 107,35 112,10

7 Ayam Kampung 2.976,00 1.239,26 4.469,00 4.561,00

8 Ayam Ras Pedaging - -

9 Ayam Ras Petelur - -

10 Produksi Lainnya:

Telur Entok 120,00 90,00 6.687,00 6.927,00

Telur Ayam Kampung 14,00 68,00 8.377,00 8.545,00

Telur Ayam Ras - - Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas memperlihatkan sampai tahun

2013, jumlah ternak di Kabupaten Supiori mengalami peningkatan

Page 43: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 30

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

yang signifikan, dengan komposisi jumlah ternak babi yang paling

besar diikuti dengan ternak sapi, sedangkan jumlah ternak terkecil

adalah ternak entok, sementara produk ternak lainnya yang terbesar

adalah telur ayam kampung.

Dilihat dari perkembangan harga komoditas ternak di Kabupaten

Supiori, dapat dilihat gambarannya seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.20. Rata-Rata Harga/kg

No. Komoditi Rata-rata Harga/Kg

2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp)

1 Sapi 85.000,00 85.000,00 85.000,00 85.000,00

2 Kerbau - - - -

3 Kambing 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00

4 Kuda - - - -

5 Babi 60.000,00 60.000,00 60.000,00 60.000,00

6 Entok 24.000,00 24.000,00 27.000,00 27.000,00

7 Ayam Kampung 27.000,00 27.000,00 27.000,00 27.000,00

8 Ayam Ras Pedaging - - 23.000,00 23.000,00

9 Ayam Ras Petelur - -

10 Produksi Lainnya:

Telur Entok 15.000,00 15.000,00 15.000,00 15.000,00

Telur Ayam Kampung 32.500,00 32.500,00 32.000,00 32.000,00

Telur Ayam Ras - - Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan perkembangan

harga ternak dan produk ternak lainnya dalam rentang tahun 2011-

2013 menunjukkan kecenderungan yang stabil, tidak ada lonjakan

harga yang signifikan.

Dilihat dari produksi peternakan per ekor di Kabupaten Supiori

menunjukkan gambaran seperti dalam tabel dibawah ini.

Page 44: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 31

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.21. Rata Produksi per Ekor

No. Komoditi Produksi (Ekor)

2011 2012 2013

1 Sapi 23 16 18

2 Kerbau -

3 Kambing 20 86 101

4 Kuda -

5 Babi 15 148 174

6 Entok - 113 118

7 Ayam Kampung 258 4.063 4.147

8 Ayam Ras Pedaging -

9 Ayam Ras Petelur -

10 Produksi Lainnya:

Telur Entok

Telur Ayam Kampung

Telur Ayam Ras Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan bahwa produksi

peternakan per ekor di Kabupaten Supiori sampai dengan tahun

2013terlihat masih sangat kecil,dan mungkin hanya baru pada tingkat

pemenuhan kebutuhan Kabupaten Supiori sendiri

Dilihat dari perkembangan harga ternak per ekor dalam rentang tahun

2010-2013 menunjukkan gambaran seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.22. Rata-Rata Harga perEkor

No. Komoditi 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp)

1 Sapi 7.700.000,- .7.700.000,- 10.000.000,- 10.000.000,-

2 Kerbau - -

3 Kambing 1.500.000,- 1.500.000,- 2.000.000,- 2.000.000,-

4 Kuda - -

5 Babi 2.500.000,- 2.500.000,- 1.500.000,- 1.500.000,-

6 Entok 120.000,- 120.000,- 200.000,- 200.000,-

7 Ayam Kampung 125.000,- 125.000,- 200.000,- 200.000,-

8 Ayam Ras Pedaging

9 Ayam Ras Petelur

10 Produksi Lainnya:

Page 45: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 32

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

No. Komoditi 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp)

Telur Entok

Telur Ayam Kampung

Telur Ayam Ras Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas memberikan gambaran bahwa

harga ternak per ekor di Kabupaten Supiori menunjukkan

kecenderungan yang stabil, hanya untuk ternak sapi menunjukkan

peningkatan harga yang signifikan dalam rentang tahun tersebut.

Apabila pengelolaan potensi ternak di Kabupaten Supiori dikelola

dengan baik maka akan dapat memberikan kontribusi pada daerah

khususnya dan masyarakat pada umumnya. Perkembangan populasi

ternak terus ditingkatkan seiring dengan perbaikan tata laksana

pemeliharaan sampai dengan pemasaran.

5. Industri

Industri yang tersebar hampir di semua distrik, 60% didominasi oleh

industri sedang dan rumah tangga. Kawasan peruntukan industri

ditetapkan dengan kriteria :

a. Berupa wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan industri.

b. Tidak mengganggu kelestarian fungsi lingkungan hidup.

c. Tidak mengubah lahan produktif.

Di Supiori terdapat kelompok non sentra industri yang juga tersebar di

seluruh distrik, 83% adalah industri rumah tangga. Jenis industri di

Kabupaten Supiori adalah industri pangan dan kulit, industri kimia dan

bahan bangunan, industri kerajinan tangan,industri logam, industri

kapal rakyat, dan industri pengolahan pertanian dan perikanan.

Page 46: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 33

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.23. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Menurut Klasifikasi Industri di Kabupaten Supiori, Tahun 2014

Klasifikasi Industri Perusahaan Tenaga Kerja

1 Makanan 2 4

2 Minuman 1 5

3 Furnitur 2 6

4 Bahan Bangunan 21 44

5 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan

5 8

Supiori 31 67 Sumber: Survei Perusahaan Manufaktur Tahunan, BPS Kabupaten Supiori, 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan sampai tahun 2014

perusahaan terbanyak adalah perusahaan bahan bangunan disusul

perusahaan reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan. Demikian

halnya dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan

selaras dengan jumlah perusahaannya.

6. Pariwisata

Alam Supiori dan Objek Wisata Kabupaten Supiori memiliki berbagai

objek wisata mulai dari wisata alam, wisata sejarah dan wisata

budaya. Dari ketigaobjek tersebut, wisata alam khususnya wisata

bahari adalah objek wisata yang sangat menarik. Panorama pantai di

laut yang indah serta keanekaragaman hayati laut yang kaya akan

berbagai jenis ikan serta berbagai warna-warni terumbu karang

menjadi salah satu andalan pariwisata daerah ini.

Secara umum wisata di Kabupaten Supiori berbasis pada wisata alam.

Wisata alam ini berlokasi baik di daratan maupun lautan

(wisatabahari). Ini mengingat kondisi sebagian besar alam di wilayah

ini masih belum terjamah aktivitas manusia. Kondisi ini merupakan

modal utama untuk menarik wisatawan, khususnya wisatawan

pencinta olahraga alam, wisata yang memiliki minat tinggi terhadap

keunikan, serta wisatawan yang berorientasi pada penemuan-

Page 47: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 34

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

penemuan. Sisa-sisa peninggalan perang dunia ke-II juga merupakan

objek wisata yang menarik, mengingat lokasi Supiori (dan pulau biak)

dan daerah- daerah yang lainnya di Provinsi Papua merupakan

kawasan pertahanan yang strategis,sehingga diperebutkan oleh pihak

sekutu dan pihak jepang pada masa perang dunia ke II. Sisa-sisa

perang seperti gua-gua persembunyian dan sisa- sisa peralatan

perang milik tentara sekutu maupun tentara jepang sangat penting

sekali untuk dikembangkan sebagai objek wisata.

Walaupun wisata bahari di Kabupaten Supiori cukup prospektif,

namun dari banyaknya potensi wisata bahari tersebut belum dapat

dimanfaatkan secara optimal baik oleh masyarakat, Pemerintah

Daerah maupun investor. Pengembangan wisata bahari tidak hanya

tergantung dari faktor sumberdaya alam saja, tetapi perlu

memperhitungkan faktor lain yang tidak kalah pentingnya, seperti

penyediaan fasilitas, aksebilitas, keamanan dan sikap masyarakat

sekitarnya dalam menerima kedatangan para pengunjung.

Arahan pariwisata bahari di Kabupaten Supiori dikembangkan untuk

kegiatan menyelam, memancing dan boating. Lokasi wisata bahari

tersebut tersebar di seluruh pesisir pantai supiori dan pulau-pulau kecil

di Kabupaten Supiori. Wilayah Kabupaten Supiori yang dikelilingi

lautan dengan pulau-pulau kecil yang kaya akan berbagai jenis dan

warna-warni ikan serta terumbu karang, saat ini menawarkan

panorama alam bawa laut yang sangat menakjubkan. Spot-spot selam

berada disepanjang Pulau Rani dan Meosbefondi, serta pulau-pulau

kecil lainnya; sebagian besar pulau-pulau tersebut memiliki pantai

dengan hamparan pasir putih yang luas dan bersih.

Kawasan pesisir di pulau Supiori dan pulau-pulau kecil lainnya

memiliki pantai yang cukup panjang. Secara umum, tipe pantai di

pulau-pulau kecil Kabupaten Supiori terdiri atas:

Page 48: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 35

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

a. Tipe pantai yang memiliki daerah intertidal yang pendek,selain itu

jarang ditemukan komunitas pantai seperti mangrove.

b. Tipe pantai berpasir, dengan substrat dasar pasir berlumpur,pasir,

patahan karang mati, dan cangkang moluska. Ciri utama dari

pantai ini adalah memiliki daerah teritorial yang panjang, profil

pantai yang landai, dan kadang dijumpai komunitas bakau,

lamun,serta alga yang cukup banyak.

Objek-objek wisata yang terdapat di Kabupaten Supiori antaral ain

sebagai berikut:

a. Wisata Alam

Obyek wisata alam yang terdapat di Kabupaten Supiori antara

lain:

Habitat flora dan fauna khusus dan keindahan alam laut,

habitat karang laut dan ikan.

Hutan primer dan habitat burung di cagar alam.

Keindahanpantai-pantai dengan pasir putih, serta panorama

ketika sunset dan sunrise.

Air terjun dan panorama alamnya.

b. Wisata Alam Buatan

Obyek wisata buatan yang terdapat di Kabupaten Supiori, yakni:

Wisata sejarah, yang meliputi peninggalan sejarah

keagamaan, tempat ziarah makam tua, dan peninggalan

jaman perang Dunia II baik dari pasukan Jepang dan Sekutu.

Seni dan budaya, yang terdiri dari pusat kerajinan tradisional

Page 49: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 36

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

7. Perdagangan

Sektor perdagangan di Kabupaten Supiori mampu memberikan

sumbangan/berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Supiori setelah

sektor pertanian, jasa, dan pengangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa

sektor perdagangan ke depan diharapkan mampu menjadi motor

penggerak perekonomian masyarakat. Posisi Kabupaten Supiori yang

terletak pada gerbang masuknya Provinsi Papua merupakan posisi

strategis untuk berkembang menjadi pusat perdagangan.

Fasilitas perdagangan yang mendukung kegiatan perekonomian di

Kabupaten Supiori antara lain pasar Sentral, kios serta koperasi.

Fasilitas pasar terdapat di setiap ibukota distrik (kecamatan), selain itu

terdapat kios-kios di setiap ibukota distrik untuk melayani kebutuhan

pokok penduduk. Fasilitas jasa seperti bank dan wartel hanya terdapat

di beberapa distrik di Kabupaten Supiori sedangkan di distrik lain

masih terbatas.

8. Potensi Kawasan

Dikaitkan dengan fungsi strategis, struktur dan pola ruang, kawasan

prioritas yang akan dikembangkan dalam beberapa kebijakan yaitu:

1). Kebijakan Struktur Tata Ruang Wilayah

Peningkatan peran dan fungsi perkotaan sebagai pusat

kegiatan permukiman penduduk, kegiatan sosial, dan kegiatan

pelayanan pemerintah secara berimbang dan berjenjang

sesuai dengan daya dukung daya tamping;

Pemantapan sistem kawasan produksi perikanan di kawasan

perkampungan untuk peningkatan komoditi perikanan disertai

pengelolaan hasil dan peningkatan peran dalam kegiatan

kepariwisataan;

Page 50: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 37

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Pengembangan kelengkapan prasarana wilayah meliputi

transportasi, energi, sumberdaya air, telekomunikasi, dan

prasarana lingkungan lainnya dalam mendukung

pengembangan sektor pertanian, perikanan dan pariwisata

dengan permukiman.

2). Kebijakan Pola Tata Ruang Wilayah

Pemantapan pelestarian dan perlindungan kawasan lindung

untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan ekosistemnya,

meminimalkan resiko dan mengurangi kerentanan bencana,

mengurangi efek pemanasan global yang berprinsip

partisipasi, menghargai kearifan lokal, serta menunjang

pariwisata, penelitian, dan edukasi.

3). Kebijakan Pola Ruang Kawasan Budidaya

Pengembangan kawasan budidaya untuk mendukung

pemantapan produksi pertanian, serta industri berbasis

perikanandan pariwisata.

4). Kebijakan Kawasan Strategis

Meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan

strategis ekonomi di Kabupaten Supiori.

Meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan

strategis perlindungan ekosistem dan lingkungan hidup.

Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

negara.

Peningkatan fungsi kawasan untuk mempertahankan

ketersediaan sumber energi.

Page 51: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 38

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

2.1.3. Wilayah Rawan Bencana

Morfologi wilayahnya terdiri atas: wilayah datar/landai, perbukitan

dan pegunungan dengan kemiringan lereng antara 0%-8%; 8%-15%;

hingga di atas 45%. Kondisi alam tersebut, membuat Kabupaten Supiori

rentan dengan bencana alam, baik itu bencana banjir,bencana

longsor,bencana erosi dan lain sebagainya, wilayah yang berpotensi

bencana di kabupaten dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.2. Peta Wilayah dengan Potensi Bencana di Kabupaten Supiori

Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

2.1.4. Wilayah Perbatasan Negara

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor : 78/2005 Kabupaten

Supiori memiliki 3 pulau kecil terluar yang terletak di Samudera Pasifik

yaitu Pulau Fanildo, Pulau Bras, digugusan kepulauan Mapia dan Pulau

Bepondi.

Bagian barat gugusan Kepulauan Mapia berbatasan dengan

negara Kepulauan Palau sementara bagian utara berbatasan dengan

negara Philipina. Kepulauan Mapia terdiri dari Pulau Mapia atau Pegun

(332 Ha), Pulau Bras atau Berasi (309 Ha), Pulau Bras kecil (6 Ha), Pulau

Fanildo (50 Ha) dan Fanildo kecil (4 Ha).

Page 52: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 39

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Kelima pulau ini merupakan satu kesatuan yang terhubungkan

oleh hamparan pantai pasir putih yang dilingkari karang seluas 37.760 Ha

dengan laguna di tengahnya seluas 3.000 Ha. Kedalaman lagoon berkisar

antara 5-22 meter dengan kanal atau alur yang berada di sisi barat,

dimana kanal tersebut merupakan akses masuk dan keluar lagoon. Pulau

Mapia secara administratif termasuk kedalam Kecamatan Supiori Barat.

Dilihat dari letaknya Gugus Pulau Mapia di tengah Samudra Pasifik sangat

strategis dan potensial karena memiliki potensi sumber daya perkebunan

kelapa dan laut yang besar, yaitu wisata bahari, perikanan.

Pulau Bepondi ditempuh dengan motor tempel 40 PK dari

Sabarmoikre dengan waktu tempuh 2 jam. Di Pulau Fanildo terdapat

markas Marinir dari satgas pulau-pulau terluar yang beranggotakan 20-30

orang. Terdapat juga penduduk yang berasal dari Morotai, Maluku Utara,

Buton dan Biak sendiri. Sebagian berprofesi sebagai petani kopra.

Kepulauan Mapia berjarak sekitar 400 km dari kota Biak, dapat ditempuh

lama waktu selama kurang lebih 15 jam perjalanan dengan menggunakan

kapal perintis Pelni Papua Lima. Secara garis besar gambaran umum dari

masing-masing pulau adalah sebagai berikut:

a. Pulau Bras

Pulau Bras merupakan salah satu dari Gugus Pulau Mapia. Pulau ini

berpenduduk, dengan mata pencahariaan utama pembuat kopra dan

nelayan. Pulau Bras merupakan pusat pemerintahan desa Pulau-

pulau Mapia. Pulau Bras dikelilingi oleh pantai berpasir yang landai

selebar 30-40 m. Bila air surut penduduk di Pulau Bras dapat berjalan

kaki ke Pulau Pegun (Mapia) dan Pulau Fanildo. Pulau Bras di kelilingi

oleh terumbu karang yang cukup luas. Pulau Bras secara astrononis

berada pada posisi 00 55 57 N dan 134 20 30 E.

Melihat potensi alamnya, pulau Bras merupakan salah satu pulau dari

gugusan pulau Mapia yang potensi alamnya kaya akan ikan

tangkapan, ikan hias, serta terumbu karang yang masih belum

Page 53: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 40

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

terjamah oleh dunia luar. Dengan potensi yang dimilikinya, nelayan

pulau Brass membutuhkan pengetahuan yang lebih untuk

mengoptimalkan potensi alam tersebut.

b. Pulau Fanildo

Salah satu pulau kecil terluar yang berbatasan dengan Republik Palau

adalah Pulau Fanildo yang merupakan gugusan dari Kepulauan

Mapia. Jarak antara Pulau Fanildo dengan Pulau Babelthuap adalah

sejauh 390 mil.Pulau Babelthuap adalah salah satu pulau milik Negara

Palau. Posisi Pulau Fanildo ini menjadi salah satu pulau yang sangat

strategis bagi NKRI. Pulau Fanildo berada pada posisi 00 56 22 N dan

134 18 14 E .

c. Pulau Pegun (Mapia)

Pulau Mapia juga disebut Pulau Panjang karena bentuknya yang

panjang. Penduduk di Pulau ini bermata pencaharian utama sebagai

pembuat Kopra. Sumber air tawar adalah sumur gali dengan

kedalaman 1 meter dan diameter sumur 1 m. Pantai berpasir putih

dikelilingi pulau dan landai kecuali bagian barat yang agak dalam

sebagai tempat berlabuh kapal perintis dan navigasi. Tidak ada

sarana berlabuh seperti pelabuhan. Bila air surut, pasir putih terlihat

memanjang sampai ke Pulau Bras.

Gugus Pulau Mapia dapat dicapai dari Jakarta dengan menggunakan

Pesawat Udara dan kapal laut, dengan Rute Jakarta-Biak-

Fanildo/Mapia/Bras. Kepulauan Mapia dapat diakses dengan

menggunakan perahu motor (spead boat) dari Kabupaten Biak

Numfor. Jarak Kepulauan Mapia dengan Kota Biak adalah 150 mil dan

dapat dicapai dengan kapal motor. Lamanya waktu perjalanan dari

Kota Biak dengan menggunakan perahu motor carteran berkekuatan

320 PK menuju Pulau Fanildo kurang lebih sekitar 6 jam.

Pembangunan di wilayah perbatasan negara yang ada di

Kabupaten Supiori terus dipacu pemerintah. Untuk pembangunan wilayah

Page 54: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 41

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

perbatasan negara yang ada di Kabupaten Supiori, sejak tahun 2014

pemerintah pusat menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk

membangun kawasan perbatasan khususnya kecamatan lokasi prioritas

(Lokpri).

Anggaran tersebut dialokasikan untuk meningkatkan dan memacu

pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, perikanan dan kelautan

termasuk pengembangan sektor infratruktur yang ada di wilayah

kepulauan terpencil atau masuk dalam kategori wilayah perbatasan.

Program tersebut beberapa diantaranya seperti pembangunan

sarana dan prasana sekolah berpola asrama, pembangunan rumah guru,

pembangunan usaha perikanan, pembangunan sarana dan prasana

pariwisata, peningkatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur jalan

lingkungan dan sejumlah lainnya.

2.1.5. Aspek Demografi

1. Kependudukan

Kabupaten Supiori adalah salah satu Kabupaten yang berada di

Provinsi Papua dan merupakan suatu kesatuan wilayah pemerintahan,

sehingga dalam pelaksanaan pembangunan memiliki arah dan tujuan

yang harus dicapai di segala bidang. Dalam penyelenggaraan

pemerintahan di Kabupaten Supiori masih ditemukan masalah-

masalah antara lain: pendataan kependudukan berdasarkan ratio,

pendidikan, pekerjaan dan usia penduduk.

Jumlah penduduk Kabupaten Supiori di tahun 2011 mencapai 16,759

jiwa, meningkat menjadi 18,186 jiwa di tahun 2015, dengan penduduk

laki-laki sebanyak 8,806 jiwa dan perempuan 7,953 jiwa di tahun 2011

meningkat menjadi 9,121 jiwa dan 9,065 jiwa di tahun 2015.

Kepadatan penduduk meningkat dari 26,42 di tahun 2011 menjadi

28,67 di tahun 2015. Sex ratio berubah dari 110,73 di tahun 2011

Page 55: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 42

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

menjadi 110,62 di tahun 2015. Berarti di tahun 2011 dan 2015,

penduduk masih didominasi oleh laki-laki, yaitu diantara 100 wanita

terdapat 110 lelaki.Jumlah rumah tangga pada rentang tahun yang

sama meningkat dari 3,044 di tahun 2011 menjadi 4,174, dengan

jumlah anggota keluarga menurun dari 5,5 orang menjadi 5,19.

Pertumbuhan penduduk relatif sama dalam rentang waktu yang sama,

yaitu 5,58 persen di tahun 2011 menjadi 5,19 persen di tahun 2015.

Pada tahun 2016 jumlah penduduk supiori meningkatnya menjadi

18.486 jiwa, dimana terdiri dari 50,29 persen perempuan dan 49,71

persen laki-laki. Hal ini memperlihatakan adanya pertumbuhan

penduduk dimana pada tahun 2016 sebesar 1,65 persen.

Tabel 2.24. Kependudukan Kabupaten Supiori, Tahun 2016

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Rumah Tangga 3.044 3.033 3.211 3.764 4.174 4.338

Jumlah Penduduk 16.759 16.894 16.976 17.288 18.186 18.486

Laki-laki 8.806 8.803 8.875 9.040 9.121 9.189

Perempuan 7.953 8.091 8.101 8.248 9.065 9.297

Seks Rasio 110,73 108,80 109,55 109,60 100,62 98.84

Pertumbuhan Penduduk 5,58 0,81 0,49 1,84 5,19 1,62

Rata-rata Anggota Keluarga 5,50 5,57 5,28 4,59 4,35 4,26

Kepadatan Penduduk (Km²) 26,42 26,64 26,77 27,26 28,67 29,15 Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2017

Perkembangan penduduk menurut kelompok umur mengalami

perubahan yang cukup berarti. Di tahun 2011 jumlah penduduk usia

14 tahun sebesar 7063 jiwa dan usia 65 keatas sebesar 404 jiwa,

sedangkann usia 15-64 tahun sebesar 9292 jiwa. Dengan demikian

angka dependency ratio di tahun 2011 adalah 80,3.Di tahun 2015,

penduduk berusia 0-14 tahun mencapai 6610 jiwa dan diatas 65 tahun

sebesar 692 jiwa, sedangkan kelompok usia 15-64 tahun sebanyak

10884 jiwa, Dengan demikian angka dependency ratio menurun

menjadi 67,1 di tahun 2015. Dengan demikian di tahun 2011 rata-rata

100 orang berusia produktif (15-64 tahun) harus menanggung hidup

80 orang.Beban ini berkurang menjadi 67 orang di tahun 2015.

Page 56: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 43

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.25. Data Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Supiori, Tahun

2011-2016

Kelompok Umur

2012 2013 2014 2015 2016

Jenis Kelamin Jumlah

Jenis Kelamin Jumlah

Jenis Kelamin Jumlah

Jenis Kelamin

Jumlah Jenis

Kelamin Jumlah L P L P L P L P

L P

(1) (2) (3) (4) (2) (3) (4) (2) (3) (4) (2) (3) (4) (2) (3) (4)

0-4 1.379 1.232 2.611 1.301 1.227 2.528 1.336 1.257 2.593 1.289 1.319 2.608 1.289 1.319 2.608

5-9 1.226 1.200 2.426 1.016 1.039 2.055 1.040 1.060 2.100 999 1.123 2.122 983 1.131 2.114

10-14 1.116 984 2.100 957 876 1.833 976 886 1.862 936 944 1.880 919 952 1.871

15-19 871 792 1.663 905 820 1.725 925 838 1.763 899 881 1.780 892 884 1.776

20-24 785 649 1.434 881 654 1.535 898 667 1.565 902 709 1.611 901 714 1.615

25-29 645 669 1.314 649 587 1.236 667 597 1.264 666 646 1.312 671 657 1.328

30-34 514 495 1.009 488 444 932 498 453 951 489 480 969 489 484 973

35-39 432 426 858 430 425 855 438 434 872 432 461 893 428 464 892

40-44 427 408 835 447 457 904 455 467 922 466 533 999 470 555 1.025

45-49 447 374 821 508 433 941 518 437 955 554 534 1.088 571 571 1.142

50-54 352 329 681 444 409 853 427 414 841 513 524 1.037 541 569 1.110

55-59 239 210 449 318 267 585 322 272 594 382 352 734 415 393 808

60-64 177 126 303 217 151 368 221 152 373 261 200 461 285 223 508

65 + 193 197 390 314 312 626 319 314 633 333 359 692 344 374 718

Jumlah 8.803 8.091 16.894 8.875 8.101 16.976 9.040 8.248 17.288 9.121 9.065 18.186 9.189 9.297 18.486

Sumber: BPS Kabupaten Supiori Tahun 2017

Page 57: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 44

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2017

Data yang digambarkan dalam kedua piramida diatas menunjukkan

ada kecenderungan perubahan struktur penduduk menurut umur dari

tahun 2011 ke 2015, yaitu adanya kecenderungan mengecilnya usia

25 sampai 39 tahun, dan kemudian terjadinya peningkatan di usia 40

sampai 65 tahun. Ini menunjukkan meningkatnya penduduk usia tua,

yang dapat memberikan gambaran peningkatan angka harapan hidup,

atau perbaikan tingkat kesehatan.

Tabel 2.26. Data Kependudukan berdasarkan Distrik dan Jenis Kelamin di Kabupaten Supiori, Tahun 2012-2016

Distrik 2012 2013 2014 2015 2016

L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml

Supiori Selatan

1.510 1.409 2.919 1.525 1.416 2.941 1.557 1.448 3.005 1.571 1.593 3.164 1.578 1.631 3.209

Kep. Aruri

2.440 2.264 4.704 2.455 2.263 4.718 2.486 2.319 4.805 2.510 2.524 5.034 2.555 2.594 5.149

Supiori Utara

913 836 1.749 918 839 1.757 934 838 1.772 951 927 1.878 950 960 1.910

Supiori Barat

1.178 1.108 2.286 1.183 1.097 2.280 1.205 1.119 2.324 1.217 1.231 2.448 1.1231 1.269 2.500

Supiori Timur

2.762 2.474 5.236 2.794 2.486 5.280 2.858 2.524 5.382 2.872 2.790 5.662 2.875 2.843 5.718

8.803 8.091 16.894 8.875 8.101 16976 9.040 8.248 17.288 9.121 9.065 18.186 9.189 9.297 18.486

1,294 1,184

1,086 864

756 639

511 419 399 428

359 248

186 210

1238 1144

959 775

620 629

497 405 384 355

317 215 131 198

2000 1000 0 1000 2000

0 – 4

10 – 14

20 – 24

30 – 34

40 – 44

50 – 54

60 – 64

Gambar/ Figure 3.2. Piramida Penduduk Kabupaten

Supiori, 2011 Supiori Regency Population

pyramid, 2011

Page 58: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 45

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016

Apabila dilihat dari distribusi rumah tangga menurut distrik, maka di

tahun 2011 paling kecil terdapati di distrik Supiori Utara dengan jumlah

rumah tangga sebanyak 334, dan kepadatan 21,73 atau 22 jiwa per

kilometer. Di tahun 2015, jumlah distrik tersebut meningkat jumlah

rumah tangganya yaitu sebanyak 449, dengan kepadatan 23,52. Di

tahun 2015 jumlah rumah tangga terbesar terdapat paling banyak di

distrik Supiori Timur, dengan kepadatan penduduk sebesar 28,85 atau

29 orang per km2, yang terkecil jumlah rumah tangga terdapat di

Supiori Utara, dan kepadatan terkecil di Supiori Barat. Sedangkan

pada tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga terbesar

terdapat paling banyak di Distrik Supiori Timur sebesar 1.526

sedangkan yang terkecil Distrik Supiori Utara sebesar Data ini

disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.27. Data Luas, Kepadatan, dan Jumlah Rumah Tangga Menurut Kecamatandi Kabupaten Supiori, Tahun 2012-2016

Kecamatan Luas (Km²)

2012 2013 2014 2015 2016

RT Kepa Datan

RT Kepa datan

RT Kepa datan

RT Kepa datan

RT Kepa datan

Supiori Selatan

87,60 528 33,32 571 33,57 659 34,30 636 36,12 654 36,63

Kepulauan Aruri

119,75 834 39,28 873 39,40 1.004 40,12 1.077 42,04 1.087 43,00

Supiori Utara 79,83 333 21,91 353 22,01 413 22,20 449 23,52 469 23,93

Supiori Barat 150,80 420 15,16 447 15,12 518 15,41 578 16,23 602 16,58

Supiori Timur 196,26 918 26,68 967 26,90 1.170 27,42 1.434 28,85 1.526 29,13

Total 634,24 3.033 26,64 3.211 26,77 3.764 27,26 4.174 28,67 4.338 29,15

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2017

Page 59: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 46

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.28. Distribusi dan Kepadatan Penduduk

Distrik Luas (Km2) Jumlah Penduduk Kepadatan per(Km2)

Supiori Selatan 133,87 3.209 36,63

Supiori Utara 122,00 1.910 23,93

Supiori Timur 299,93 5.718 29,13

Kepulauan Aruri 183,01 5.149 43,00

Supiori Barat 230,45 2.500 16,58

Jumlah 969,26 18.486 29,15

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Supiori, 2017

Tabel 2.29. JumlahPenduduk Menurut Agama

No Kecamatan Uraian

Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu Lainnya

1. 2010 203 15.655 13 3 0 0 0

2. 2011 164 16.582 12 1 0 0 0

3. 2012 199 16.676 18 1 0 0 0

4. 2013 382 16.466 117 11 0 0 0

5. 2014 382 16.778 117 11 0 0 0

6. 2015 513 17.544 119 10 0 0 0

TOTAL 1.843 99.701 396 37 0 0 0 Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016

Data diatas menunjukkan bahwa, komposisi penduduk beragama di

dominasi oleh agama Kristen, dimana Perkembangan penduduk

menurut agama Kristen di Supiori sebanyak 99.701 jiwa pada tahun

2015. Beragama Islam sebanyak 1.843 Jiwa (data Tahun 2015), diikuti

oleh penduduk beragama Katolik sebanyak 396 Jiwa (data Tahun

2015).

2. Daya Beli (Purchasing Power Parity/PPP)

Indikator daya beli yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur

kemajuan pembangunan manusia adalahkonsumsi/pengeluaran

riilperkapita berdasarkan paritas daya beli dalam rupiah.

Kemampuan daya beli penduduk Kabupaten Supiori tahun 2015

mengalami peningkatan sebesar Rp. 254.000,- dibanding tahun 2011.

Intervensi strategis yang dilakukan pemerintah cukup membantu

Page 60: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 47

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

meningkatkan kemampuan daya beli yang berada pada kisaran

sebesar Rp 5.180.111 (lima juta seratus delapan puluh ribu seratus

sebelas rupiah).

2.1.6. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Salah satu alat yangdigunakan untuk mengetahui keberhasilan

pembangunan ekonomi adalah melalui pengukuran pencapaian indikator

makro ekonomi, yang masing-masingindikatornya terdiri dari beberapa

komponen. Komponen-komponen Indikator makro tersebut diantaranya

adalah: Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan

Ekonomi (LPE), PDRB perkapita dan tingkat inflasi.

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB Kabupaten Supiori 2016 berdasarkan harga berlaku mencapai

Rp. 830.384.000.000,- dan PDRB berdasarkan harga konstan

mencapai Rp.673.171.000.000,-

Perkembangan PDRB Kabupaten Supiori atas dasar harga berlaku

dan harga konstan serta kontribusi masing masing sektor dalam

pembentukan PDRB dalam rentang tahun 2011-2016 dapat dilihat

dalam grafik dibawah ini.

Page 61: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 48

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2017

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2017

Sektor Lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar yaitu

sektor lapangan usaha, sector pertanian khususnya perikanan

berperan paling besar bagi PDRB Kabupaten Supiori (27,59 persen).

Sektor lainnya yang mempunyai peranan cukup besar adalah sektor

Konstruksi sebesar 26,54 persen serta sektor Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; sebesar 22,13

persen.

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

2011 2012 2013 2014 2015 2016

517,698 587,724 630,378

689,058 761,171

830,385

PDRB atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Supiori Tahun 2011 - 2016 (Juta Rupiah)

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

2011 2012 2013 2014 2015 2016

505,729 557,123 580,840

610,889 642,309

673,172

PDRB atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Supiori Tahun 2011 - 2016 (Juta Rupiah)

Page 62: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 49

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

b. Pertumbuhan Ekonomi Agregat

Kondisi makro ekonomi yang kondusif dicerminkan dengan

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Supiori sebesar 10,47 persen yang

mengalami peningkatan dibanding pada tahun 2011 yang sebesar

10,73 persen.

Tabel 2.29. Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Supiori,Tahun 2011-2016

Uraian

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016

HB HK HB HK HB HK HB HK HB HK HK

PDRB 10,73 8,17 13,53 10,16 7,26 4,26 9,31 5,17 10,47 5,14 4,43

PDRB tanpa Migas

10,73 8,17 13,53 10,16 7,26 4,26 9,31 5,17 10,47 5,14

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016

Untuk memudahkan memahami perkembangan pertumbuhan

ekonomi agregat, dapat dilihat seperti dalam grafik dibawah ini.

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam grafik diatas, menunjukkan bahwa

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Supiori mengalami fluktuasi yang

cukup tajam dari tumbuh signifikan pada tahun 2011-2012 mengalami

8.17

10.16

4.26 5.17

5.14

0

2

4

6

8

10

12

2011 2012 2013 2014 2015

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Supiori Tahun 2011 - 2015 (Juta Rupiah)

Page 63: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 50

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

penurunan tajam pada periode 2012-2013 dan mengalami kenaikan

pertumbuhan tipis pada tahun 2014 dan 2015.

c. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral

Selama tahun 2015 semua sector ekonomi memberikan sumbangan

bagi pertumbuhan yang positif sebesar 10,47 persen, meningkat dari

tahun 2014 yakni 9,31 persen. Sumbangan sektor-sektor bervariasi.

Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi

tahun 2015 adalah sector jasa perusahaan sebesar 97,21 persen.

Pertumbuhan sektor ini lebih besar dibanding tahun 2014 yang

sebesar 35,66 persen. Hal ini dikarenakan subsektor pengadaan listrik

dan gas yang merupakan sub sector penyumbang pertumbuhan yang

signifikan pada tahun 2015 sebesar 571,87 mengalami penurunan

jumlah yang signifikan dibanding tahun 2014 menjadi sebesar -2.43.

Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tertinggi kedua pada

tahun ini mengalami perubahan. Pada tahun 2014 sektor yang

mengalami pertumbuhan tertinggi kedua adalah sektor jasa

perusahaan sebesar 35,66 persen. Namun pada tahun 2015 sektor

yang mengalami pertumbuhan tertinggi kedua adalah sektor Industri

pengolahan yang tumbuh sebesar13,59 persen, mengalami

peningkatan berlipat lipat dibanding tahun 2014 yang sebesar -0,77.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada tahun 2015 jumlah

pengusaha subsektoral industri pengolahan bertambah.Ditambah lagi

Pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan pada tahun 2015 yang

menyebabkan permintaan produk di kedua subsektor cukup besar.

Page 64: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 51

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.30. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral di Kabupaten Supiori,Tahun 2011-2015

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016

Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tertinggi ketiga pada

tahun ini adalah Akomodasi dan Makan Minum. Pada Tahun 2014

sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi ketiga adalah sektor

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yaitu sebesar 7,46 persen.

Dan, pada tahun 2015 sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi

ketiga adalah tetap sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

yang tumbuh sebesar 7,66 persen, meningkat tipis dari tahun 2014

yang sebesar 0,20 persen.

Kate gori

Uraian

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk

% % % % % % % % % %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

A Pertanian, Kehu tanan, dan Perikanan -5,95 -4,80 -1,83 -0,44 -3,93 -2,63 -2,17 -2,50 -5,69 -2,39

B Pertambangan dan Penggalian 8,30 0,09 -5,95 -6,86 3,27 0,80 -1,69 -2,72 0,51

C Industri Pengolahan -2,97 -1,98 -7,49 -5,55 10,04 10,26 -2,32 -0,77 14,22 13,59

D Pengadaan Listrik dan Gas 199,76 153,94 29,62 21,38 38,28 39,72 708,78 571,87 12,31 -2,43

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

F Konstruksi 2,68 2,16 1,66 2,32 -0,47 -0,83 0,44 1,46 3,12 1,24

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -4,41 -0,18 14,54 3,99 2,58 1,86 -2,78 -2,30 0,37 0,09

H Transportasi dan Pergudangan -5,02 -6,70 -5,65 -7,00 0,32 -2,51 -0,49 -3,31 -0,58 2,06

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,13 0,33 0,68 -4,11 23,11 15,98 16,79 7,52 7,88 7,66

J Informasi dan Komunikasi -6,74 -6,58 -10,07 -8,09 -3,52 -1,00 5,97 7,46 -3,29 -3,86

K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,19 -2,83 4,55 3,55 13,83 10,68 3,15 -1,30 -0,87 1,01

L Real Estate 5,15 0,34 6,15 4,63 23,62 12,98 -1,33 -0,33 -0,64 -0,28

M,N Jasa Perusahaan 5,07 -1,05 -6,25 -6,15 -2,11 -1,90 41,02 35,66 92,14 97,21

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6,75 5,52 -1,52 -2,22 -1,96 -1,32 0,53 -0,16 2,74 0,19

P Jasa Pendidikan 0,51 0,79 -1,04 0,58 8,33 10,42 3,00 3,37 -1,30 2,27

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,91 2,22 -1,17 0,16 6,38 3,62 -0,44 -0,59 1,46 -0,29

R,S,T,U Jasa lainnya -10,06 -5,31 -1,72 -6,91 5,77 3,61 1,92 4,35 2,10 3,21

Page 65: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 52

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Bila dilihat dari tren laju pertumbuhannya, terdapat dua sektor yang

mengalami pertumbuhan yang cukup besar dalam periode 2011-2015.

Kedua sektor tersebut adalah sektor Jasa Perusahaan pada tahun

dan sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

Pada tahun 2011, sektor pengadaan listrik dan gas mengalami

pertumbuhan yang cukup besar yaitu 30,86 persen dibandingkan

tahun 2005 yang laju pertumbuhannya sebesar 9,28 persen. Hal ini

kemungkinan dikarenakan dimulainya pembangunan infrastruktur

besar-besaran mengingat kabupaten ini baru dimekarkan dan

membutuhkan banyak pembangunan dan perbaikan infrastruktur.

Pada 2011, sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan yang sangat

tinggi yaitu 199,76 persen lebih besar dari tahun 2012 yang sebesar

153,94 persen. Sub sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib merupakan penyumbang kurang signifikan.

Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh pejabat dan Pegawai

Negeri Sipil dan Honorer Daerah kebanyakan masih bertempat tinggal

di Kabupaten Induk Biak, sehingga konsumsinya lebih banyak

dilakukan di Kota Biak.

Perkembangan PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha (Juta Rupiah) dan PDRB Seri 2010 Atas Dasar

Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) antara tahun

2011-2015 dapat dilihat berdasarkan data yang ada pada tabel

dibawah ini.

Page 66: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 53

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.31. PDRB Seri 2011-2015 Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2011 -2015

Kategori 2011 2012 2013 2014 2015

A 158.365,48 176.497,28 181.869,00 194.481,92 202.607,86

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 13.914,75 15.369,07 17.375,17 19.326,74 21.171,18

a. Tanaman Pangan 5.336,33 5.710,25 6.247,31 6.667,20 7.087,80

b. Tanaman Hortikultura Semusim 765,44 868,00 993,88 1.065,66 1.159,22

c. Perkebunan Semusim 8,38 9,11 10,10 11,13 13,16

d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 2.033,53 2.236,89 2.460,58 2.706,63 2.951,22

e. Perkebunan Tahunan 3.324,16 3.853,22 4.702,54 5.619,27 6.346,46

f. Peternakan 2.446,91 2.691,60 2.960,76 3.256,84 3.613,33

g. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3.766,54 4.143,19 4.557,51 5.013,26 5.398,91

3 Perikanan 140.684,20 156.985,02 159.936,33 170.141,93 176.037,77

B 1.811,83 1.934,57 2.142,80 2.302,65 2.556,67

1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 1.811,83 1.934,57 2.142,80 2.302,65 2.556,67

C 2.704,17 2.840,11 3.352,03 3.579,22 4.516,14

1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

a. Industri Batu Bara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Pengilangan Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Industri Makanan dan Minuman 451,61 479,38 505,75 517,66 666,67

3 Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang

Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 756,00 781,02 809,89 832,88 997,93

7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan

Reproduksi Media Rekaman 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

10 Industri Barang Galian bukan Logam 840,00 904,16 976,80 1.076,90 1.451,12

11 Industri Logam Dasar 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

12 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang

Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik0,00 0,00 333,33 412,41 489,65

13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

14 Industri Alat Angkutan 656,56 675,56 681,81 686,81 777,89

15 Industri Furnitur 0,00 0,00 44,45 52,56 132,88

16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan

pemasangan mesin dan peralatan0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

D 107,51 158,20 234,64 2.074,41 2.573,58

1 Ketenagalistrikan 57,97 92,41 123,94 1.962,92 2.440,90

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 49,54 65,80 110,70 111,49 132,68

E 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

F 138.723,96 160.104,28 170.923,93 187.653,46 213.754,75

G 19.623,47 25.517,59 28.074,60 29.833,54 33.078,01

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 60,14 82,28 113,59 157,14 666,90

2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan

Sepeda Motor19.563,33 25.435,31 27.961,01 29.676,40 32.411,11

H 1.831,14 1.961,30 2.110,32 2.295,48 2.520,95

1 Angkutan Rel 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Angkutan Darat 555,31 573,25 608,98 640,83 821,82

3 Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 1.275,83 1.388,04 1.501,35 1.654,65 1.699,12

5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan

Kurir0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

I 825,15 943,14 1.245,38 1.589,83 1.894,52

1 Penyediaan Akomodasi 48,88 81,45 242,46 386,91 515,90

2 Penyediaan Makan Minum 776,28 861,69 1.002,92 1.202,92 1.378,62

J 3.457,12 3.529,54 3.652,32 4.230,48 4.519,32

K 4.550,17 5.400,58 6.593,83 7.434,37 8.140,64

1 Jasa Perantara Keuangan 4.550,17 5.400,58 6.593,83 7.434,37 8.140,64

2 Asuransi dan Dana Pensiun 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Jasa Keuangan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

L 11.875,30 14.311,08 18.976,05 20.466,84 22.464,12

M,N 165,25 175,89 184,67 284,67 604,21

O 112.697,69 126.000,21 132.495,38 145.594,81 165.244,15

P 27.118,85 30.468,13 35.400,32 39.855,73 43.453,19

Q 19.988,64 22.427,28 25.590,78 27.848,64 31.212,20

R,S,T,U 13.852,06 15.454,50 17.532,20 19.532,20 22.030,20

517.697,79 587.723,67 630.378,25 689.058,25 761.170,52

Jasa lainnya

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa Keuangan dan Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Informasi dan Komunikasi

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik dan Gas

Uraian

Page 67: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 54

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.32. PDRB Seri 2011-2015 Atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2011 -2015

Kategori 2011 2012 2013 2014 2015

A 156.604,00 171.759,15 174.352,66 178.785,30 183.496,65

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 13.608,42 14.798,92 15.845,80 16.902,73 17.815,81

a. Tanaman Pangan 5.321,25 5.622,40 5.845,68 6.039,44 6.194,75

b. Tanaman Hortikultura Semusim 753,03 806,00 892,88 934,32 970,23

c. Perkebunan Semusim 7,38 7,89 8,29 9,13 10,62

d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 2.015,05 2.176,25 2.328,59 2.468,30 2.618,43

e. Perkebunan Tahunan 3.109,29 3.579,75 3.955,21 4.383,01 4.753,14

f. Peternakan 2.402,42 2.606,63 2.815,16 3.068,52 3.268,63

g. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3.732,30 4.030,88 4.313,04 4.571,82 4.771,82

3 Perikanan 139.263,28 152.929,35 154.193,81 157.310,75 160.909,02

B 1.635,72 1.678,37 1.763,85 1.804,55 1.868,89

1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 1.635,72 1.678,37 1.763,85 1.804,55 1.868,89

C 2.668,59 2.776,71 3.191,82 3.331,01 3.978,13

1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

a. Industri Batu Bara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Pengilangan Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Industri Makanan dan Minuman 441,51 459,18 475,55 481,33 521,34

3 Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang

Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 746,24 768,79 780,62 792,58 913,24

7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan

Reproduksi Media Rekaman 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

10 Industri Barang Galian bukan Logam 830,78 886,43 934,74 997,13 1.297,96

11 Industri Logam Dasar 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

12 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang

Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik0,00 0,00 293,82 343,12 394,75

13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

14 Industri Alat Angkutan 650,06 662,31 663,95 666,80 729,98

15 Industri Furnitur 0,00 0,00 43,16 50,04 120,86

16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan

pemasangan mesin dan peralatan0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

D 88,97 118,97 173,31 1.224,65 1.256,33

1 Ketenagalistrikan 41,59 56,64 75,17 1.124,48 1.144,61

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 47,39 62,33 98,14 100,17 111,72

E 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

F 134.836,43 151.979,44 157.131,58 167.665,66 178.472,52

G 20.016,64 22.931,20 24.353,10 25.024,87 26.335,34

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 55,19 67,27 85,63 109,54 419,48

2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan

Sepeda Motor19.961,45 22.863,93 24.267,47 24.915,33 25.915,85

H 1.757,12 1.800,14 1.829,75 1.860,64 1.996,62

1 Angkutan Rel 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Angkutan Darat 549,17 571,74 578,09 590,30 717,28

3 Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 1.207,95 1.228,40 1.251,65 1.270,34 1.279,34

5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan

Kurir0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

I 791,81 836,42 1.011,41 1.143,68 1.294,58

1 Penyediaan Akomodasi 41,88 61,45 142,46 204,54 255,44

2 Penyediaan Makan Minum 749,94 774,97 868,95 939,14 1.039,14

J 3.382,77 3.424,89 3.535,11 3.995,36 4.038,57

K 4.067,33 4.639,70 5.353,85 5.557,90 5.902,49

1 Jasa Perantara Keuangan 4.067,33 4.639,70 5.353,85 5.557,90 5.902,49

2 Asuransi dan Dana Pensiun 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Jasa Keuangan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

L 11.070,46 12.759,79 15.029,68 15.755,49 16.520,16

M,N 152,03 157,18 160,76 229,38 475,63

O 108.817,72 117.220,00 120.601,20 126.633,63 133.400,47

P 26.566,31 29.436,52 33.887,96 36.841,23 39.614,94

Q 19.025,60 20.993,22 22.680,06 23.712,45 24.858,80

R,S,T,U 14.247,25 14.611,32 15.783,94 17.323,34 18.798,75

505.728,75 557.123,04 580.840,03 610.889,14 642.308,88

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa lainnya

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik dan Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Transportasi dan Pergudangan

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Uraian

Page 68: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 55

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sementara apabila dilihat dari PDRB per kapita Kabupaten Supiori

menunjukkan gambaran seperti dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.33. PDRB per Kapita di Kabupaten Supiori, Tahun 2011-2015

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2011 -2015

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan perkembangan

PDRB per kapita dari tahun 2011-2015 menunjukkan perkembangan

yang signifikan baik menggunakan acuan harga dasar berlaku

maupun harga dasar konstan.

d. Indeks Gini Ratio

Indeks Gini atau Koefisien Gini merupakan indikator yang

menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh.

Nilai Koefisien Gini berkisar antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai

0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna, atau

setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Sedangkan, Koefisien

Gini bernilai 1 menunjukkan ketimpangan yang sempurna, atau satu

orang memiliki segalanya sementara orang-orang lainnya tidak

memiliki apa-apa. Dengan kata lain, Koefisien Gini diupayakan agar

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta) 517.697,79 587.723,67 630.378,25 689.058,25 761.170,52

Jumlah Penduduk 16.759 16.894 16.976 17.288 18.186

PDRB per Kapita ADHB (Juta) 30,89 34,79 37,13 39,86 41,85

Pertumbuhan PDRB per Kapita (persen) 4,88 12,62 6,74 7,34 5,01

PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta) 505.728,75 557.123,04 580.840,03 610.889,14 642.308,88

Jumlah Penduduk 16.759 16.894 16.976 17.288 18.186

PDRB per Kapita ADHK (Juta) 30,18 32,98 34,22 35,34 35,32

Pertumbuhan PDRB per Kapita (persen) 2,46 9,28 3,75 3,28 -0,05

Page 69: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 56

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

mendekati 0 untuk menunjukkan adanya pemerataan distribusi

pendapatan antar penduduk.

Kesenjangan/ketimpangan pendapatan antar penduduk di Kabupaten

Supiori dalam rentang tahun 2011-2015 menunjukkan gambaran

seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.34. Indeks Gini Ratio di Kabupaten Supiori, Tahun 2011-2015

Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 2015

Supiori 0,23 0,293 0,280 0,240 0,280

Prov. Papua (data gabungan) 0,39 0,440 0,411 0,410 0,422 Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas, maka diketahui bahwa trend

kesenjangan pendapatan antar penduduk Kabupaten Supiori

menunjukkan trend yang naik secara fluktuatif, meskipun dalam

rentang angka 23-29. Kecenderungan tersebut menunjukkan

kecenderungan ketimpangan antar penduduk tidak begitu tajam,

dibandingkan dengan indeks gini ratio Provinsi Papua yang

menunjukkan kecenderungan ketimpangan yang sangat lebar.

e. Struktur Perekonomian

Struktur perekonomian suatu daerah sangat dipengaruhi oleh

besarnya sumbangan atau peranan masing-masing sektor ekonomi

dalam membentuk nilai tambah di suatu daerah. Dengan mengetahui

struktur perekonomian suatu daerah dapat diketahui corak

perekonomian daerah tersebut.

Struktur perekonomian Kabupaten Supiori masih didominasi oleh

sektor pertanian sebesar 43,94 persen. Hal ini dikarenakan kultur

masyarakat di Kabupaten Supiori yang agraris sehingga sektor

Page 70: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 57

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

pertanian menjadi salah satu sumber penghasilan terutama dari sub

sektor perikanan. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran menjadi

kontributor terbesar kedua sebesar 19,35 persen, dan sektor jasa-jasa

menjadi kontributor terbesar ketiga selama tahun 2009 sebesar 11,34

persen.

Selama tahun 2007-2009 struktur perekonomian Kabupaten Supiori

mengalami perubahan, sektor pertanian selalu menjadi yang paling

dominan, diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran ditempat

kedua, namun tempat ketiga terjadi perubahan. Pada 2007 dan 2008

penyumbang PDRB urutan ketiga adalah sektor bangunan, namum

pada 2009 penyumbang ketiga adalah sektor jasa-jasa.

Tabel 2.35. Struktur Ekonomi di Kabupaten Supiori,Tahun 2011-2015

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2015

Page 71: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 58

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

f. Analisis Share Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh gerak laju

pertumbuhan sektor-sektor ekonomi terutama sektor yang memiliki

peranan dominan, sedikit saja pergeseran dari sektor yang

memberikan kontribusi terbesar akan sangat berpengaruh terhadap

laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Untuk mengetahui besarnya sumbangan masing-masing sektor

ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, maka

analisis yang digunakan adalah "analisis share" yang diperoleh

dengan cara mengalikan distribusi persentase atas dasar harga

konstan tahun sebelumnya (tn-1) dengan laju pertumbuhan ekonomi

atas dasar harga konstan masing-masing sektor pada tahun yang

bersangkutan (tn).

Pertumbuhan ekonomi Supiori tahun 2009 yang sebesar 9,97 persen

tersebut disumbangkan oleh sembilan sektor ekonomi dengan

besaran yang bervariasi. Penyumbang terbesar adalah sektor

ekonomi pertanian sebesar 4,10 persen, kedua adalah sektor

perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,81 persen dan ketiga

adalah sektor jasa-jasa sebesar1,70 persen. Sedangkan keenam

sektor lainnya memberikan sumbangan terhadap laju pertumbuhan

dibawah satu persen.

Sumbangan sektor pertanian terlihat begitu dominan. Hal ini

dikarenakan memang struktur perekonomian Kabupaten Supiori yang

berorientasi pada sektor pertanian terutama subsektor perikanan.

Page 72: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 59

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.36. Analisis Share Terhadap Pertumbuhan Ekonomidi Kabupaten Supiori, Tahun 2011-2015

Kontribusi 2011 2012 2013 2014 2015

Kontribusi Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan 30,59 30,03 28,85 28,22 26,62

Kontribusi Pertambangan Dan Penggalian 0,35 0,33 0,34 0,33 0,34

Kontribusi Industri Pengolahan 0,52 0,48 0,53 0,52 0,59

Kontribusi Pengadaan Listrik dan Gas 0,02 0,03 0,04 0,30 0,34

Kontribusi Konstruksi 26,80 27,24 27,11 27,23 28,08

Kontribusi Perdagangan Besar Dan Eceran, Reparasi Mobil Dan Seperti Motor

3,79 4,34 4,45 4,33 4,35

Kontribusi Transportasi dan Pergudangan 0,35 0,33 0,33 0,33 0,33

Kontribusi Penyediaan Akomodasi Dan Makan minum 0,16 0,16 0,20 0,23 0,25

Kontribusi Informasi dan Komunikasi 0,67 0,60 0,58 0,61 0,59

Kontribusi Jasa Keuangan dan Asuransi 0,88 0,92 1,05 1,08 1,07

Kontribusi Real Estate 2,29 2,44 3,01 2,97 2,95

Kontribusi Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,03 0,04 0,08

Kontribusi Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib

21,77 21,44 21,02 21,13 21,71

Kontribusi Jasa Pendidikan 5,24 5,18 5,62 5,78 5,71

Kontribusi Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,03 3,82 4,06 4,04 4,10

Kontribusi Jasa Lainnya 2,68 2,63 2,78 2,83 2,89 Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2010

g. PDRB Perkapita

PDRB Perkapita merupakan salah satu indikator ekonomi untuk

membandingkan tingkat kemakmuran suatu daerah dengan daerah

lainnya. PDRB Perkapita diperoleh dengan cara membagi besaran

nilai PDRB atas dasar harga berlaku suatu tahun tertentu dengan

penduduk pertengahan tahun pada tahun yang sama. Jadi besar

kecilnya nilai PDRB Perkapita sangat tergantung dari besaran PDRB

yang terbentuk dan jumlah penduduk pada suatu tahun.

Page 73: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 60

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.37. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011-2015 Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 Kabupaten Supiori

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016

Selama 2004 hingga 2005, PDRB Kabupaten Supiori menunjukan

pertumbuhan yang wajar. Namun pada tahun 2006, PDRB per kapita

mengalami pertumbuhan hampir dua kali lipat dibanding tahun 2005.

Hal ini dikarenakan pada tahun 2006pembangunan infrastruktur

secara besar-besaran mulai terjadi di kabupaten. Pembangunan

kantor-kantor pemerintah, rumah-rumah dinas, jalan dan jembatan

dan pembangunan Pasar Sentral Supiori yang menyebabkan lonjakan

yang sangat besar di sektor bangunan. Tahun 2007 hingga 2009,

PDRB kabupaten ini tetap bertumbuh, namun pertumbuhannya tidak

lagi sedrastis tahun 2006.

h. PDRB Menurut Kelompok Sektor

Pengelompokkan PDRB menurut kelompok sektor yaitu sektor

primer,sekunder dan tersier didasarkan atas output maupun input

Page 74: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 61

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

menurut asal terjadinya proses produksi masing-masing produsen.

Suatu unit dikelompokkan atas kelompok primer apabila output yang

dihasilkan merupakan proses tingkat awal (dasar), sektor yang masuk

dalam kategori ini adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan

penggalian. Kelompok sekunder adalah unit-unit kegiatan ekonomi

yang biaya produksinya (inputnya) sebagian besar berasal dari sektor

primer, sektor-sektor yang termasuk kelompok ini adalah sektor

industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih serta sektor

bangunan. Sedangkan sisanya masuk kelompok sektor tersier.

Tabel 2.38. PDRB Kabupaten Supiori menurut Kelompok Sektor,Tahun 2008-2009

Kelompok Sektor

Adh. Berlaku(JutaRp) Pertumbuhan(%)

Adh. Konstan2000 (JutaRp) Pertumbuhan(%)

2008 2009 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

Primer Sekunder Tersier

76.532,91 116.758,66 110.380,89

89.512,70 125.422,33 119.779,64

16,96 7,42 8,51

50.415,00 16.248,87 44.189,16

55.106,03 16.887,52 49.906,53

9,30 3,93

12,95

PDRB 303.672,46 334.714,67 10,22 110.850,06 121.900,08 9,97

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2010

PDRB tahun 2009 mengalami peningkatan nilai tambah,dari 303,67

miliar tahun 2008 menjadi 334,71 miliar pada tahun ini. Nilai tambah

PDRB tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 10,22 persen

dibandingkan tahun 2008. Pertumbuhan ini disumbangkan oleh tiga

kelompok sektor yang juga mengalami pertumbuhan yang positif pada

tahun ini. Dilihat dari harga konstantahun 2000, hal ini mencerminkan

peningkatan produksi sebesar 9,97 persen yang disebabkan oleh

peningkatan produksi di semua kelompok sektor. Kelompok sektor

primer mengalami peningkatan produksi sebesar 9,30 persen,

kelompok sekunder 3,93 persen dan kelompok tersier sebesar 12,95

persen.

Page 75: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 62

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sektor Primer memberikan nilai tambah sebesar 89,51 miliar rupiah

dari total nilai PDRB sebesar 334,71 miliar rupiah. Bila dibandingkan

dengan tahun 2008, kelompok sektor ini mengalami pertumbuhan

terbesar yaitu 16,96 persen. Kelompok sektor tersier memberikan nilai

tambah sebesar 119,78 miliar. Nilai ini mengalami pertumbuhan

sebesar 8,51 persen. Nilai tambah kelompok sektor sekunder adalah

sebesar 125,42 miliar meningkat dari tahun 2008 yaitu sebesar 116,76

miliar. Kelompok sektor sekunder bertumbuh sebesar 7,42 persen.

Dilihat dari peranannya, pada tahun 2009 seluruh kelompok sektor

tidak memberikan perubahan urutan peranan. Kelompok sektor

sekunder tetap memberikan peranan terbesar dalam pembentukan

PDRB Supiori yaitu sebesar 37,47 persen. Kelompok sektor tersier

tetap berada di urutan kedua yaitu sebesar 35,79 persen dan

kelompok sektor primer memberikan peranan sebesar 26,74 persen.

Tabel 2.39. Peranan Kelompok Sektor terhadap Pembentukan PDRB Kabupaten Supiori, Tahun 2011-2015 (Persen)

Kelompok Sektor 2011 2012 2013 2014 2015

Pertanian, Kehutanan, Perikanan 30,59 30,03 28,85 28,22 26,62

Total Manufaktur 34,11 35,16 35,78 35,72 36,64

Total Service 31,47 34,81 35,36 36,06 36,74

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016 diolah

i. Kontribusi Sektor dalam Pembentukan PDRB dan Peranannya

dalam Penyerapan Tenaga Kerja antara Tahun 2012-2015

Kontribusi Distribusi PDRB dan pekerjaan di subsektor pertanian

tanaman pangan di Kabupaten Supiori dalam rentang tahun 2012-

2015, menunjukkan gambaran seperti dalamgrafik dibawah ini.

Page 76: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 63

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam grafik diatas, menunjukkan bahwa laju

kontribusi subsektor pertanian tanaman pangan dalam pembentukan

PDRB cenderung tetap, dari 2,62% pada tahun 2012 menjadi 2,78%

pada tahun 2015. Sementara penyerapan tenaga kerjanya mengalami

penurunan secara drastis, dari 39,88 pada tahun 2012 menjadi 26,18,

meskipun ada fluktuasi dalam perjalanannya.

Kontribusi Distribusi PDRB dan pekerjaan di subsektor kehutanan di

Kabupaten Supiori dalam rentang tahun 2012-2015, menunjukkan

gambaran seperti dalam grafik dibawah ini.

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

2012 2013 2014 2015

Grafik Distribusi PDRB dan Pekerjaan di Subsektor Kehutanan

Distribusi PDRB Pekerjaan

Page 77: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 64

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Berdasarkan data dalam grafik diatas, menunjukkan bahwa laju

kontribusi sub sektor kehutanan dalam pembentukan PDRB

cenderung tetap, dari 0,70 % pada tahun 2012 menjadi 0,71 % pada

tahun 2015. Sementara penyerapan tenaga kerjanya mengalami

penurunan secara drastis, dari 2,97 pada tahun 2012 menjadi 1,70%.

Kontribusi Distribusi PDRB dan pekerjaan di subsektor Perikanan di

Kabupaten Supiori dalam rentang tahun 2012-2015, menunjukkan

gambaran seperti dalam grafik dibawah ini.

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam grafik diatas, menunjukkan bahwa laju

kontribusi sub sektor perikanan dalam pembentukan PDRB cenderung

menurun, dari 26,71% pada tahun 2012 menjadi 23,13 % pada tahun

2015. Sementara laju penyerapan tenaga kerjanya dalam rentang

waktu yang sama mengalami kenaikan tipis, dari 21,10 pada tahun

2012 menjadi 25,54 %, pada tahun 2015.

Kontribusi Distribusi PDRB dan pekerjaan di sektor konstruksi di

Kabupaten Supiori dalam rentang tahun 2012-2015, menunjukkan

gambaran seperti dalam grafik dibawah ini.

Page 78: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 65

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam grafik diatas, menunjukkan bahwa laju

kontribusi sektor konstruksi dalam pembentukan PDRB cenderung

menurun, dari 27, 24% pada tahun 2012 menjadi 28,08 % pada tahun

2015. Sementara laju penyerapan tenaga kerja dalam rentang waktu

yang sama mengalami kenaikan tipis, dari 3,85% pada tahun 2012

menjadi 6,59%, pada tahun 2015.

Kontribusi Distribusi PDRB dan pekerjaan di sektor perdagangan di

Kabupaten Supiori dalam rentang tahun 2012-2015, menunjukkan

gambaran seperti dalam grafik dibawah ini.

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016

Page 79: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 66

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Berdasarkan data dalam grafik diatas, menunjukkan bahwa laju

kontribusi sektor perdagangan dalam pembentukan PDRB Kabupaten

Supiori cenderung tetap, dari 4, 34% pada tahun 2012 menjadi 4,35 %

pada tahun 2015. sementara laju penyerapan tenaga kerjanya dalam

rentang waktu yang sama mengalami kenqaikan tipis, dari 2,49%

pada tahun 2012 menjadi 4,91%, pada tahun 2015.

Kontribusi Distribusi PDRB dan pekerjaan di sektor transportasi di

Kabupaten Supiori dalam rentang tahun 2012-2015, menunjukkan

gambaran seperti dalam grafik dibawah ini.

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam grafik diatas, menunjukkan bahwa laju

kontribusi sektor transportasi dalam pembentukan PDRB tetap pada

angka 0,33% pada tahun 2012 dan tahun 2015. sementara laju

penyerapan tenaga kerjanya dalam rentang waktu yang sama

mengalami kenaikan tipis, dari 1,10% pada tahun 2012 menjadi

2,43%, pada tahun 2015, meskipun dalam rentang waktu tersebut

terjadi fluktuasi yang cukup tajam pada tahun 2014.

Kontribusi Distribusi PDRB dan pekerjaan di sektoradministrasi

pemerintahan di Kabupaten Supiori dalam rentang tahun 2012-2015,

menunjukkan gambaran seperti dalam grafik dibawah ini.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

2012 2013 2014 2015

Grafik Distribusi PDRB dan Pekerjaan di Sektor Transportasi

Distribusi PDRB Pekerjaan

Page 80: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 67

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam grafik diatas, menunjukkan bahwa laju

kontribusi sektor administrasi pemerintahan dalam pembentukan

PDRB cenderung tetap dengan kenaikan yang sangat kecil pada

angka 21,44% pada tahun 2012 menjadi 21,71% tahun 2015.

sementara laju penyerapan tenaga kerjanya dalam rentang waktu

yang sama mengalami kenaikan 13,04, pada tahun 2012 menjadi

18,54%, pada tahun 2015, meskipun dalam rentang waktu tersebut

terjadi fluktuasi tipis pada tahun 2014.

Kontribusi Distribusi PDRB dan pekerjaan di sektor jasa pendidikan di

Kabupaten Supiori dalam rentang tahun 2012-2015, menunjukkan

gambaran seperti dalam grafik dibawah ini.

Sumber: PDRB Kabupaten Supiori 2016

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

2012 2013 2014 2015

Grafik Distribusi PDRB dan Pekerjaan di Sektor Administrasi Pemerintahan

Distribusi PDRB Pekerjaan

0.00

5.00

10.00

2012 2013 2014 2015

Grafik Distribusi PDRB dan Pekerjaan di Sektor Jasa Pendidikan

Distribusi PDRB Pekerjaan

Page 81: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 68

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Berdasarkan data dalam grafik diatas, menunjukkan bahwa laju

kontribusi sektor jasa pendidikan dalam pembentukan PDRB

cenderung tetap dengan kenaikan yang sangat kecil , dari angka

5,18% pada tahun 2012 menjadi 5,71% tahun 2015. Sementaralaju

penyerapan tenaga kerjanya dalam rentang waktu yang sama

mengalami kenaikan 6,38, pada tahun 2012 menjadi 8,45%, pada

tahun 2015, meskipun dalam rentang waktu tersebut terjadi fluktuasi

pada tahun 2014.

2.1.7. Kesejahteraan Sosial

2.1.7.1. Kemiskinan

1. Presentase penduduk diatas garis kemiskinan.

Penduduk miskin Kabupaten Supioristagnan, dimana pada tahun 2011

sebesar 7,2 persen, sedangkan pada tahun 2014 penduduk miskin

menurun menjadi 6,4 persen dan pada Tahun 2015 meningkat menjadi

7,2 persen, hal ini berarti selama kurun waktu 2011-2015 penduduk

miskin di Kabupaten Supiori mengalami stagnansi, pada angka 7,2

persen.

Tabel 2.39 Perkembangan Penduduk Miskin Kabupaten Supiori Tahun 2011 - 2015

Tahun

Jml Penduduk

Miskin (Dlm 000)

Persentase P1/

Kedalaman Kemiskinan

P2/ Keparahan Kemiskinan

Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)

Perubahan P0

Kenaikan Garis

Kemiskinan (%)

2011 7,2 45,82 18,28 9,43 249.340

2012 7,0 41,58 7,51 2,17 301.605 -4,24 20,96

2013 7,1 41,50 7,55 1,93 325.385 -0,07 7,88

2014 6,4 36,65 7,39 2,10 338.029 -4,85 3,89

2015 7,2 39,25 11,44 4,21 381.346 2,60 12,81

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016

Page 82: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 69

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

2) Angka Kriminalitas yang tertangani.

Angka kriminalitas yang tertangani adalah penanganan kriminal oleh

aparat penegak hukum (polisi). Angka kriminalitas yang ditangani

merupakan jumlah tindak kriminal yang ditangani selama 1 tahun terhadap

10.000 penduduk. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Supiori, angka

kriminalitas di Kabupaten Supiori dalam kurun waktu 5 tahun tergambar

dari tabel 2.40 di bawah ini :

Tabel 2.40.Presentase banyaknya perkara yang diterima dan diselesaikan Tahun 2011 – 2015 Kabupaten Supiori

No Jenis Kriminal 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah kasus penghinaan 0 0 1 1 0

2 Jumlah kasus penggelapan 2 2 3 3 2

3 Jumlah kasus penganiyayaan 7 7 7 7 8

4 Jumlah kasus pengancaman 0 0 1 1 3

5 Jumlah kasus pengrusakan 5 5 4 4 1

6 Jumlah kasus penipuan 8 8 2 2 3

7 Jumlah kasus dugaan penganiyayaan 0 0 1 1 0

8 Jumlah kasus pengroyokan 0 0 2 2 1

9 Jumlah kasus perbuatan tidak menyenangkan 0 0 5 5 0

10 Jumlah kasus mengganggu ketertiban umum 0 0 1 1 0

11 Jumlah kasus korupsi 0 0 1 1 2

12 Jumlah kasus pencurian 11 11 0 0 6

13 Jumlah kasus pencemaran nama baik 0 0 0 0 2

14 Jumlah kasus pemalsuan 0 0 0 0 1

15 Jumlah kasus perzinahan 1 1 0 0 0

16 Jumlah kasus percabulan 2 2 0 0 0

17 Jumlah kasus temu mayat 1 1 0 0 0

18 Jumlah tindak kriminal selama 1 tahun 37 37 28 28 29

19 Jumlah penduduk 16.759 16.894 16.976 17.288 18.186

20 Angka kriminalitas per 1000 penduduk ((8)/(9)*1.000)

2,21 2,19 1,65 1,62 1,59

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016

2.1.7.2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Gambaran keberhasilan pembangunan manusia/kualitas sumber

daya manusia baik fisik maupun non fisik dapat terlihat dari Indeks

Pembangunan Manusia (IPM). IPM mencakup 3 (tiga) komponen dasar

yang digunakan untuk merefleksikan upaya pembangunan manusia.

Ketiga komponen dasar tersebut berkaitan dengan pengetahuan

Page 83: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 70

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

(pendidikan), peluang hidup (kesehatan) dan hidup layak (kemampuan

daya beli/Purchasing Power Parity). Kesehatan dan kemampuan daya beli

dapat mencerminkan kondisi fisik manusia, sedangkan pendidikan dapat

mencerminkan kondisi non fisik manusia. Untuk mengetahui nilai IPM

digunakan indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks daya beli

sebagai acuan untuk mengukur indeks pembangunan manusia

(IPM).Tahun 2015 IPM Kabupaten Supiori mencapai 60,09.

Tabel 2.41. IPM Kabupaten Supiori, Tahun 2011-2015

No Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 2015

1 Angka Harapan Hidup (Tahun) 65,10 65,15 65,15 65,15 65,25

2 Rata-rata-Lama Sekolah (Tahun) 7,52 7,78 8,06 8,11 8,12

3 Angka Melek Huruf 96’68 96,69 96,76 98,02 92,11

4 Harapan Lama Sekolah (Tahun) 12,03 12,19 12,36 12,52 12,69

5 Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan Setahun (Juta) 4.985 5.023 5.060 5.098 5.180

6 IPM 58,31 58,86 59,40 59,70 60,09

7 Ranking IPM 10 11 11 11 11 Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016

a. Pendidikan

Indikator pendidikan yang digunakan untuk mengukur kemajuan

pembangunan manusia (IPM) adalah Angka Melek Huruf (AMH) dan

Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Indikator-indikator tersebut dapat

menggambarkan mutu Sumber Daya Manusia/SDM dan jumlah tahun

yang dihabiskan dalam menempuh semua jenis pendidikan formal.

Persentase penduduk dewasa (usia 15 tahun keatas) yang melek

huruf mencapai 96,68%, dengan rata-rata lama sekolah mencapai

8,12 tahun.

Data series dari 2010-2015 juga menunjukkan perkembangan RLS

mengalami perkembangan secara konstan sebesar 0,26 setiap tahun

antaratahun 2010-2013, dan mengalami pelambatan perkembangan

pada tahun 2014 dan 2015.

Page 84: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 71

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sementara untuk komponen harapan lama sekolah (tahun)

menunjukkan perkembangan yang relatif konstan, dan pada tahun

2015 memiliki harapan lama sekolah sebesar 12,69, atau setingkat

dengan lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP)/terputus ketika kelas

1 Sekolah Menengah Umum (SMU).

a.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kondisi pendidikan di Kabupaten Supiori, seperti halnya kondisi

pendidikan pada umumnya di Provinsi Papua dimana masih

rendahnya kesadaran sebagian warga masyarakat akan

pentingnya arti pendidikan bagi anak-anak mereka. Menyadari

pentingnya pendidikan sebagai upaya peningkatan kualitas

sumber daya manusia di Kabupaten Supiori yang pada akhirnya

bermuara pada peningkatan kesejahtaraan masyarakat, maka

pemerintah bersama masyarakat telah memposisikan program

peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu agenda prioritas

pembangunan di Kabupaten Supiori.

Program pembangunan sebagaimana dimaksud dalam paragraf

di atas telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan di

Kabupaten Supiori baik dalam Dokumen Perencanaan Jangka

menengah maupun Jangka Pendek Kabupaten Supiori, dimana

program tersebut dimaksudkan untuk memberikan arah dalam

penyelenggaraan pembangunan dengan tujuan mewujudkan

kehidupan masyarakat yang demokratis,berkeadilan sosial,

maju, mandiri, menghargai supremasi hukum dan hak asasi

manusia dalam tatanan masyarakat dan lingkungan yang

beradab, berkualitas dan sejahtera.

Salah satu modal dalam membangun Kabupaten Supiori adalah

sumber daya manusia. Kondisi sumber daya manusia sangat

bervariasi dari mulai pendidikan dasar sampai dengan

pendidikan tinggi. Jumlah penduduk dengan latar belakang

Page 85: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 72

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

pendidikan yang berbeda ini menjadi modal dasar dalam

pembangunan daerah Kabupaten Supiori. Data penduduk

menurut pendidikan di Kabupaten Supiori dapat dilihat di dalam

tabel berikut ini.

Tabel 2.42. Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN

Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan

TOTAL Supiori Selatan

Supiori Utara

Supiori Timur

Kepulauan Aruri

Supiori Barat

Belum Sekolah 540 306 1.005 1.000 416 3.267

SD 510 318 967 910 389 3.094

SLTP 1882 1175 3732 3043 1346 11.178

SLTA 229 140 417 396 166 1.348

Perguruan Tinggi 222 138 417 370 172 1.319

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Supiori, 2011

Jika diperhatikan data diatas terlihat bahwa rata-rata tingkat

pendidikan masyarakat Kabupaten Supiori berada di posisi

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Meskipun

masyarakat Kabupaten Supiori juga sudah ada yang mencapai

tingkat pendidikan hingga perguruan tinggi baik negeri maupun

swasta, namun masih perlu dilakukan program khusus untuk

meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Kabupaten Supiori.

Kondisi yang dominan masih di Tingkat Pendidikan Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) perlu ditingkatkan lagi menjadi

sekurang-kurangnya berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat

Atas (SLTA) baik tingkat pendidikan SMA umum maupun SMK

kejuruan.

Jika dilihat dari rasio antara jumlah sekolah dan kelompok usia

sekolah di Kabupaten Supiori menunjukkan gambaran seperti

tabel dibawah ini.

Page 86: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 73

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.43. Rasio Jumlah Sekolah dan Penduduk Kelompok Usia Sekolah, Tahun 2011-2015

No Jenjang Pendidikan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI

1.1 Jumlah Gedung Sekolah 40 40 40 40 40

1.2 Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 2.783 2.727 2.360 2.458 2.470

1.3 Rasio 69,58 68,18 59,00 61,45 61,75

2 SMP/MTS

2.1 Jumlah Gedung Sekolah 11 11 11 11 11

2.2 Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 1.142 1.115 1.226 1.011 1.145

2.3 Rasio 103,82 101,36 111,45 91,91 104,09

3 SMA/SMK

3.1 Jumlah Gedung Sekolah 7 7 7 7 8

3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 912 1.047 1.054 1.006 1.112

3.3 Rasio 130,29 149,57 150,57 143,71 139,00 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Supiori, 2011

Berdasarkan perbandingan/rasio antara jumlah sekolah dan

jumlah penduduk kelompok usia sekolah di Kabupaten Supiori

tahun 2011-2015 menunjukkan gambaran jumlah sekolah SD,

SMP, dan SMA tetap, dimana jumlah siswa SD-nya mengalami

penurunan dengan rasio yang semakin tahun menurun, dan

jumlah dan rasio nya mengalami sedikit peningkatan. Dan,

jumlah dan rasio untuk jenjang SMA mengalami peningkatan

tipis.

Jika dilihat dari perbandingan Jumlah Guru dan Murid Jenjang

Pendidikan Dasar Tahun 2011-2015 menunjukkan gambaran

seperti dalam tabel dibawah ini.

Page 87: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 74

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.44. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar, Tahun 2011-2015

No Jenjang Pendidikan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI

1.1 Jumlah Guru 197 215 215 215 245

1.2 Jumlah Murid 3.542 3.544 3.544 3.702 3.610

1.3 Rasio 17,98 16,48 16,48 17,22 14,73

2 SMP/MTS

2.1 Jumlah Guru 104 112 112 113 123

2.2 Jumlah Murid 1.135 1.219 1.219 1.296 1.418

2.3 Rasio 10,91 10,88 10,88 11,47 11,53

3 SMA/SMK

3.1 Jumlah Guru 97 98 93 106 1.084

3.2 Jumlah Murid 717 815 907 947 135

3.3 Rasio 7,39 8,32 9,75 8,93 8,03

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Supiori, 2011

Berdasarkan data dalam tabel diatas dapat diketahui,

perbandingan antara guru dan siswa untuk jenjang pendidikan

SD di Kabupaten Supiori adalah 1: 14,73, dan untuk jenjang

pendidikan SMP menunjukkan komposisi 1: 11,53, dan untuk

jenjang pendidikan SMA menunjukkan rasio perbandingan 1:

8,03. Kondisi ini secara agregat menunjukkan gambaran yang

sangat ideal untuk terjadinya proses belajar dan mengajar yang

baik. Kondisi ini harus tetap dipertahankan, dan bila perlu

ditingkatkan.

Meskipun kondisi di atas memperkuat daya saing Kabupaten

Supiori, namun demikian belum menjadi jaminan hasil kelulusan

siswa di daerah ini dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan

selanjutnya, atau dapat masuk ke dunia kerja.

Page 88: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 75

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.45. Indikator Pendidikan Kabupaten Supiori, Tahun 2011-2015

Tahun Angka Partipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Sekolah (APS)

SD SMP SMA SD SMP SMA 7-12 13-15 16-18

2011 110,01 90,92 60,48 83,29 58,97 34,75 90,39 92,31 52,71

2012 108,33 95,67 54,32 82,82 49,21 25,38 88,89 79,75 61,44

2013 119,91 82,00 99,26 93,29 54,93 50,21 99,00 97,53 70,45

2014 111,91 93,36 132,36 94,17 62,37 63,74 99,74 100,00 83,70

2015 107,74 127,83 75,65 90,36 70,10 42,47 96,57 100,00 84,91

Jumlah Penduduk yang bersekolah di SD/Jumlah Penduduk 7-12 tahun *100 Jumlah Penduduk usia 7-12 yang bersekolah di SD/Jumlah Penduduk usia 7-12 tahun *100 Jumlah Penduduk usia 7-12 tahun yang bersekolah / Jumlah penduduk usia 7-12 tahun * 100

Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkkan partisipasi

penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan

jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar (APK)

merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang

bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya)

terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan

jenjang pendidikan tersebut.

APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program

pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka

memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam

pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana

untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-

masing jenjang pendidikan.

Berdasarkan data dalam tabel diatas, dalam rentang 2010-2015

Nilai APK SD rata-rata diatas 100% dengan kecenderungan

menurun pada tahun 2015 sebesar 107,74, hal itu berarti 7,74%

siswa yang mengikuti pendidikan SD di Kabupaten Supiori

berada pada usia diatas rata rata usia siswa yang seharusnya

mengikuti pendidikan jenjang SD (7-12 tahun).

Dan untuk APKSMPdalam rentang tahun 2011 -2014 berada

dibawah angka 100, tetapi mengalami lonjakan pada tahun 2015

Page 89: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 76

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

menjadi diatas angka 100 secara signifikan dengan angka

127,83, artinya 27,88 siswa SMP yang bersekolah di SMP di

Kabupaten Supiori usianya lebih tinggi dibandingkan dengan

usia yang semestinya siswa bersekolah di tingkat SMP (13-15

tahun).

Untuk APK SMA dalam rentang tahun 2010-2013 secara

konsisten berada dibawah angka 100, sementara pada tahun

2014 mengalami pelonjakan signifikan diatas angka 100, yaitu

pada angka 132,36, dan pada tahun 2015 mengalami penurunan

secara signifikan menjadi dibawah 100 pada angka 75,65. Data

pada tahun 2014 menunjukkan 32,36% siswa yang mengikuti

pendidikan SMA di Kabupaten Supiori berada pada usia diatas

usia siswa yang seharusnya mengikuti pendidikan SMA (16-18

tahun).

Adanya siswa dengan usia lebih tua dibanding usia standar di

jenjang pendidikan tertentu menunjukkan terjadinya kasus

tinggal kelas atau terlambat masuk sekolah. Sebaliknya, siswa

yang lebih muda dibanding usia standar yang duduk di suatu

jenjang pendidikan menunjukkan siswa tersebut masuk sekolah

di usia yang lebih muda.

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak

pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah

pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap

jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang

bersangkutan. Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa

banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan

fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa

melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni (APM)

mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu.

Page 90: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 77

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu,

maka APM akan mencapai nilai 100. Secara umum, nilai APM

akan selalu lebih rendah dari APK karena nilai APK mencakup

anak diluar usia sekolah pada jenjang pendidikan yang

bersangkutan. Selisih antara APK dan APM menunjukkan

proporsi siswa yang terlambat atau terlalu cepat bersekolah.

Keterbatasan APM adalah kemungkinan adanya under estimate

karena adanya siswa diluar kelompok usia yang standar di

tingkat pendidikan tertentu.

Berdasarkan data dalam tabel diatas, memperlihatkandalam

rentang tahun 2010-2015 menunjukkan APM SD berada

dikisaran angka 83,29-90,36, data itu menunjukkan bahwa siswa

yang bersekolah di SD di Kabupaten Supiori berada pada

jenjang usia 7-12 tahun.

Sementara APM SMP Kabupaten Supiori menunjukkan dalam

rentang tahun 2010-2015 rentang angka APM berfluktuasi mulai

dari 49,21-70,10. Data tersebut menunjukkan bahwa 49,21-70,10

% dari jumlah penduduk yang berusia 13-15 tahun siswa yang

sedang menempuh pendidikan di SMP. Data tersebut juga

menunjukkan bahwa pada tahun 2015, penduduk berusia 13 -15

tahun yang tidak bersekolah di SMP sebesar 29,90%.

Dan, APM SMA Kabupaten Supiori dalam rentang tahun 2010 -

2015 menunjukkan fluktuasi yangsangat tajam dari 34,75%

ditahun 2010 menjadi 63,74 ditahun 2014 dan turun lagi menjadi

42,47 ditahun 2015. Data tersebut menunjukkan bahwa

pendudukusia 16-18 tahun di Kabupaten Supiori yang sedang

menjalani pendidikan SMA sebesar 42,47%, dan 57,53% berusia

diluar usia 16-18 tahun.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap

lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS

Page 91: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 78

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses

penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk

usia sekolah. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin

besar jumlah penduduk yang berkesempatan mengenyam

pendidikan. Namun demikian meningkatnya APS tidak selalu

dapat diartikan sebagai meningkatnya pemerataan kesempatan

masyarakat untuk mengenyam pendidikan.

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan untuk

kelompok usia 7-12 tahun prosentase menunjukkan konsisten

dikisaran 90% dengan pengecualian tahun 2012 sebesar 88,89

dan puncaknya pada tahun 2014 sebesar 99,74. Data tersebut

menunjukkan hampir seluruh anak usia 7-12 mendapatkan

kesempatan besar untuk mendapatkan pendidikan.

Dan, untuk kelompok penduduk usia 13-15 tahun memiliki angka

partisipasi yang sangat tinggi, terkecuali pada tahun 2013 yang

memiliki APS sebesar 79,75, dan kembali naik ditahun tahun

berikutnya secara signifikan yaitu sebesar 100 ditahun 2014 dan

2015. Data ini menunjukkan apabila penduduk Kabupaten

Supioripada usia 13-15 tahun memiliki kesempatan penuh untuk

mengenyam pendidikan.

Untuk penduduk kelompok usia 16-18 tahunmemiliki angka APS

mulai 52,71 pada tahun 2010 menjadi 84,91, suatu kenaikan

angka APS yang mengesankan, dengan lompatan kenaikan APS

yang signifikan. Data itu menunjukkan kondisi bahwa semakin

tahun semakin banyak masyarakat yang berkesempatan untuk

mengenyam pendidikan sesuai kelompok usianya.

a.2. Penduduk berdasarkan Usia

Dalam menjalankan pemerintahan, pemerintah juga perlu

mendata jumlah penduduk agar pemerintah bisa mengetahui

Page 92: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 79

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

jumlah penduduk di wilayahnya. Hal ini dilaksanakan

untukmembantu jalannya administrasi pemerintahan di bidang

kependudukanKabupaten Supiori yang merupakan salah satu

penyelenggara pemerintahtelah melaksanakan tugas

pemerintahan dengan melaksanakan pendataan penduduk

berdasarkan jenjang usia di berbagai distrik di Kabupaten

Supiori. Data penduduk berdasarkan usia dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 2.46. Jumlah Penduduk berdasarkan Usia

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Supiori, 2011-2015

Dari data diatas terlihat bahwa komposisi penduduk terbanyak di

Kabupaten Supiori adalah penduduk di usia 0-4 tahun dan

komposisi penduduk terkecil adalah penduduk dengan usia 60–

Page 93: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 80

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

64 tahun. Jika melihat usia produktif di Kabupaten Supiori antara

usia 20-59 tahun, bahwa usia produktif terbanyak adalah diusia

20-24 tahun dan terkecil adalah di usia 35-39 tahun.

b. Kesehatan

Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan salah satunya dapat

dilihat dari indikator : Angka Harapan Hidup saat dilahirkan (AHH),

Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Kasar (AKK) dan status

gizi. AHH merupakan salah satu indikator kesehatan yang digunakan

sebagai acuan untuk mengukur kemajuan pembangunan manusia

(IPM). AHH berbanding terbalik dengan angka kematian (bayi lahir

mati, kematian bayi di bawah 1 tahun, kematian anak di bawah 5

tahun dan kematian ibu). Makin tinggi kualitas kesehatan, makin

rendahnya angka kematian sehingga meningkatnya harapan untuk

hidup.

AHH Kabupaten Supiori tahun 2015 mencapai 65,25 artinyaperkiraan

lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan

pola mortalitas menurut umur adalah selama ± 65-70 tahun.

Sedangkan AKB mencapai 34,75 artinya rata-rata dari setiap 1000

kelahiran hidup terdapat 34-35 bayi diperkirakan meninggal. Kematian

bayi tersebut lebih banyak dialami oleh ibu yang mengidap

infeksi/penyakit, berat bayi lahir rendah, pertolongan kelahiran yang

kurang aman dan perawatan bayi yang kurang baik.

Dari sisi ketersediaan fasilitas prasarana kesehatan, menunjukkan

gambaran seperti dalam tabel dibawah ini.

Page 94: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 81

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.47. Jumlah Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

No Kecamatan Rumah Sakit

Rumah Bersalin

Puskesmas Posyandu Klinik/Balai Kesehatan

Polindes

1 Supiori Selatan 1 7 1

2 Kepulauan Aruri 1 11

3 Supiori Utara 1 5

4 Supiori Barat 1 8

5 Supiori Timur 1 1 11 2

Supiori 1 0 5 42 0 3

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data yang ada dalam tabel tersebut menunjukkan

bahwakualifikasi rumah sakit perlu ditingkatkan, polindes perlu

diperbanyak dan klinik/balai kesehatan perlu di tingkatkan

kuantitasnya. Implikasi lanjutannya perlu diperbanyak tenaga

kesehatan yang berkualitas di Kabupaten Supiori.

Dilihat dari keberadaan tenaga kesehatan di Kabupaten Supiori

menunjukkan keadaan seperti dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.48. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

Kecamatan

Tenaga Kesehatan

Tenaga Medis

Tenaga Keperawatan

Tenaga Kebidanan

Tenaga Kefarmasian

Tenaga Kesehatan

Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Supiori Selatan 2 16 7 2 5

2 Kepulauan Aruri 14 15 1 5

3 Supiori Utara 1 13 4 1 5

4 Supiori Barat 1 17 7 5

5 Supiori Timur 1 24 7 2 6

Supiori 5 84 33 6 26

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan jumlah tenaga

medis tersebar di ke 5 (lima) distrik, dengan komposisi distrik yang

terbanyak tenaga kesehatannya ada di distrik Supiori Timur (40 orang,

Page 95: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 82

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

sementara distrik paling kecil jumlah tenaga kesehatannya adalah

Distrik Supiori Utara (24 orang). Sementara dari sisi kelengkapan

tenaga medis menunjukkan Distrik Kepulauan Aruri tidak memiliki

tenaga medis dan Distrik Supiori Barat tidak memiliki tenaga

kefarmasian.

Dari sisi ketersediaan Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi

Menurut Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Supiori,

menunjukkan gambaran seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.49. Jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi menurut Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

Unit Kerja Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi

(1) (2) (3) (4)

Puskesmas 5

Rumah Sakit 6 2

Jumlah 0 11 2

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan ketersediaan

dokter di Kabupaten Supiori masih sangat terbatas, meskipun

demikian di setiap puskesmas yang ada telah tersedia Dokter Umum,

sementara di rumah sakit tersedia 6 (enam) dokter umum dan 2 (dua)

dokter gigi.

Ditinjau dari sisi ketersediaan Persentase Perempuan Pernah Kawin

Berumur 15-49 Tahun yang Melahirkan Anak Lahir Hidup (ALH)

Menurut Penolong Proses Kelahiran di Kabupaten Supiori,

menunjukkan gambaran seperti terlihat dalam tabel dibawah ini.

Page 96: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 83

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.50. Persentase Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun yang Melahirkan Anak Lahir Hidup (ALH) menurut Penolong Proses Kelahiran di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

No Penolong Proses Kelahiran Persentase

(1) (2)

1 Dokter Kandungan 16,86

2 Dokter Umum 15,01

3 Bidan 33,38

4 Tenaga Kesehatan Lainnya 6,84

5 Tenaga Non Medis 27,92

Supiori 100,00

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan gambaran

Persentase terbesar Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun

Yang Melahirkan Anak Lahir Hidup (ALH) Menurut Penolong Proses

Kelahiran di Kabupaten Supiori ditangani oleh Bidan dan diikuti oleh

tenaga non medis, sementara persentase terkecil ditangani tenaga

kesehatan lainnya.

Dilihat dari Banyaknya Imunisasi Menurut Jenis Menurut Kecamatan

dan Jenis Imunisasi di Kabupaten Supiori, menunjukkan gambaran

seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.51. Banyaknya Imunisasi menurut Jenis menurut Kecamatan dan Jenis Imunisasi di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

Kecamatan BCG DPTHB

Campak Polio

HB-0 1 2 3 1 2 3 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Supiori Selatan 54 60 49 56 73 56 56 52 52 41

2 Kepulauan Aruri 97 132 87 82 53 114 114 104 53 19

3 Supiori Utara 57 59 57 59 61 57 57 59 56 46

4 Supiori Barat 45 55 52 50 49 41 41 52 42 29

5 Supiori Timur 116 140 91 56 91 147 147 129 86 24

Supiori 369 446 336 303 327 415 415 396 289 159

Page 97: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 84

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas, jumlah imunisasiyang dilakukan

berdasarkan kecamatan menunjukkan kondisi dari 3.455 orang anak

yang diimunisasi, jumlah terbesar yang diimunisasi atau sejumlah

1.027 orang (29,73%) ada di Distrik Supiori Timur, Distrik Kepulauan

Aruri sebanyak 855 orang (24,75%), Distrik Supiori utara sebanyak568

orang (16,44%), Supiori Selatan sebanyak 549 orang (15,89%), dan

Distrik Supiori Barat sebanyak 456 orang (13,20).

Sementara dari sisi jenis imunisasi yang dilakukan menunjukkan

kondisi imunisasi DPT HB 1 yang paling banyak dilakukan sebesar

446 orang (12,9%), imunisasi polio 1 dan 2 sebanyak 415 orang

(12,0%), polio 3 sebanyak 396 orang (11,5%), BCG sebanyak 369

orang (10,7%), imunisasi DPT HB 2 sebanyak 336 (9,7%), imunisasi

campak sebanyak 327 orang (9,5%), imunisasi DPT HB 3 sebanyak

303 orang (8,8%), imunisasi polio 4 sebanyak 289 orang (8,4%),

sementara yang terkecil adalah imunisasi jenis HB-0 sebanyak 159

orang (4,6%)

Dilihat dari 10 (sepuluh) besar jenis penyakit yang diderita masyarakat

Kabupaten Supiori menunjukkan gambaran seperti dalam tabel

dibawah ini.

Tabel 2.52. Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Page 98: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 85

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Berdasarkan data dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa kasus

penyakit tertinggi adalah ISPA sebanyak 5265 kasus (42,15%), dan

kasus penyakit terkecil di Kabupaten Supiori pada tahun 2015 adalah

kasus penyakit Malaria Klinis dengan kasus sebanyak 173 (1,39%).

Dilihat dari kasus penyakit HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB, dan

Malaria Menurut Kecamatan di Kabupaten Supiori, tahun 2015

menunjukkan gambaran seperti yang ada dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.53. Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB, dan Malaria Menurut Kecamatan di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

Kecamatan HIV/AIDS IMS DBD Diare TB Malaria

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Supiori Selatan 2 - 142 11 248

2 Kepulauan Aruri 0 - 338 2 36

3 Supiori Utara 2 - 51 3 67

4 Supiori Barat 0 - 29 4 267

5 Supiori Timur 7 - 121 62 576

Supiori 11 0 0 681 82 1194

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan bahwa kasus

penyakit HIV/AIDs pada tahun 2015 terdapat 11 kasus, sementara itu

sampai dengan November 2016 terdapat 16 kasus baru yang

terlaporkan (Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Supiori, 2016). Data

perkembangan kasus penyakit menular dapat dilihat dalam diagram

berikut.

Page 99: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 86

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sedangkan untuk IMS dan DBD menunjukkan ketiadaan data kasus,

sementara kasus malaria menunjukkan posisi tertinggi 1.194 kasus

dan diikuti dengan kasus diare 681 kasus, serta terakhir kasus TB

sebanyak 82 kasus.

Dilihat dari Jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif

Menurut Kecamatan di Kabupaten Supiori, tahun 2015 menunjukkan

gambaran seperti dalam tabel yang ada dibawah ini.

Tabel 2.54. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif menurut Kecamatan di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas dapat diketahuijumlah pasangan

usia subur terbesar ada di distrik Supiori timur sebanyak 1267 orang,

dan jumlah pasangan usia subur terkecil ada di distrik Supiori Barat

dengan jumlah 664 orang. Sementara dari 1354 orang peserta KB

aktif yang ada di Kabupaten Supiori, pengguna alat kontrasepsi

terbesar adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi Suntikan, dan

Page 100: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 87

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

diikuti dengan penggunaan alat kontrasepsi implan, sementara

penggunaan alat kontrasepsi terkecil adalah IUD sebanyak 0 orang.

Dilihat dari distrik yang memiliki peserta KB aktif terbesar adalah

Distrik Supiori Timur (306 orang) dan distrik dengan peserta KB aktif

terkecil adalah Distrik Supiori Barat dengan jumlah 220 orang.

Dilihat dari alat kontrasepsi yang diterima, didistribusikan dan stok

akhir tahun di Kabupaten Supiori, tahun 2015, menunjukkan

gambaran seperti dalam tabel yang ada dibawah ini.

Tabel 2.55. Alat Kontrasepsi yang Diterima, Didistribusikan dan Stok Akhir Tahun di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

Alat Kontrasepsi Satuan Diterima Distribusi Stok Akhir Tahun

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pil Strip 25 0 25

2 Suntik Vial 5900 800 5100

3 IUD Set 4560 1640 2920

4 Kondom Lusin 120 82 38

5 Implan Set 184 6 178

Supiori 10789 2528 8261 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas, menunjukkan kondisi apabila

stok alat kontrasepsimencukupi dan jumlah alat kontrasepsi terbesar

yang diterima adalah alat kontrasepsi suntik sebanyak 5.900 vial, dan

sudah didistribusikan sebanyak 800 vial dan tersisa stok sebanyak

5.100 vial.

Dan, apabila dilihat dari 10 Besar Keluhan Rawat Jalan menurut

Kelompok Umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Supiori,

tahun 2015, menunjukkan gambaran seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.56. 10 Besar Keluhan Rawat Jalan menurut Kelompok Umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Supiori, Tahun 2015

Page 101: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 88

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan kondisi 10 besar

keluhan rawat jalan adalah penderita penyakit ISPA (1.587 keluhan),

dan terendah adalah penderita penyakit Ascariasis sebesar 142

keluhan. Dilihat dari kelompok umur penderita menunjukkan

gambaran penderita yang melakukan keluhan adalah penderita pada

kelompok umur 44-65 tahun sebesar 1.078 keluhan, sementara yang

terkecil adalah pada penderita dengan kelompok umur 0-28 hari (2

keluhan).

Dilihat dari 10 Besar Keluhan Rawat Inap menurut Kelompok Umur di

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Supiori, Tahun 2015,

menunjukkan gambaran seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.57. 10 Besar Keluhan Rawat Inap menurut Kelompok Umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Supiori, Tahun 2015

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas, menunjukkan kondisi 10 besar

keluhan rawat inap berdasarkan kelompok umum di rumah sakit

umum daerahberjumlah 368 keluhan dengan posisi terbanyak adalah

penderita penyakit Dispepsia sebanyak 94 keluhan, dan jumlah

0-28 Hari28 hari

< 1 ThJan-14 15-24 25-44 44-65 >65 Jumlah

1 Dispepsia 1 4 21 32 28 8 94

2 Malaria Tersiana 2 4 24 5 7 4 3 49

3 Diare 1 15 17 6 5 2 46

4 ISPA 4 2 23 4 3 1 2 39

5 Malaria Tropika 2 12 6 14 2 1 37

6 TB Paru 3 4 11 12 6 36

7 Asma 2 2 2 8 4 2 20

8 Obs. Febris 1 3 7 3 5 19

9 Gastritis 3 2 7 4 16

10 Anemia 4 3 3 2 12

7 27 91 55 94 68 26 368Supiori

Keluhan

Kelompok Umur Kelompok Umur

Page 102: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 89

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

terkecil adalah penderita penyakit Anemia sebanyak 12 keluhan.

Sementara apabila dilihat dari kelompok umur menunjukkan penderita

pada kelompok umur 25-44 tahun adalah yang menduduki posisi

terbesar dengan jumlah keluhan sebanyak 94 keluhan.

c. Kemiskinan

Rincian jumlah penduduk miskin dan Garis Kemiskinan di Kabupaten

Supiori.

Tabel 2.58. Kemiskinan Kabupaten Supiori, Tahun 2011-2015

Upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Supiori selama 5

(lima) tahun mengalami fluktuasi, dimana pada periode 2011-2012

mengalami penurunan prosentase kemiskinan sebesar 4,24%, tahun

2012-2013 mengalami penurunan sebesar 0,08%, tahun 2013-2014

mengalami penurunan signifikan sebesar 4,85 dan tahun 2014-2015

mengalami kenaikan sebesar 2,60. Kenaikan prosentase kemiskinan

pada tahun terakhir banyak dipengaruhi oleh peningkatan garis

kemiskinan sebesar 12,81% dari Rp. 338.029,- menjadi Rp. 381.346,-.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1), merupakan

ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk

miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks,

semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan indeks kedalaman

Page 103: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 90

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

kemiskinan secara agregat mengalami penurunan selama 5 (lima)

tahun terakhir, dari 18,28 menjadi 11,44 atau menurun sebesar 6,84.

Indeks Keparahan Kemiskinan (Proverty Severity Index-P2)

memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara

penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi

ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.. Indeks

keparahan kemiskinan di Kabupaten Supiori selama 5 tahun

menunjukkan kondisi mengalami penurunan dari 9,43 menjadi 4,21,

meskipun dalam perjalanannya mengalami fluktuasi, tapi secara

umum mengalami penurunan sebesar 5,22.

Berdasarkan kedua penjelasan diatas menujukkan indek kedalaman

kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan mengalami penurunan

artinya kondisi penduduk miskin selama 5 tahun terakhir semakin

membaik. Meskipun demikian yang perlu dicermati bahwa indeks

kedalaman dan keparahan kemiskinan di kabupaten masuk kategori

tinggi dibandingkan dengan indeks kedalaman dan keparahan

kemiskinan secara nasional.

d. Ketenagakerjaan

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Supiori cukup tinggi, dan

menunjukkan kecenderungan meningkat yang sangat tajam. Sampai

dengan tahun 2015, angka pengangguran terbuka di kabupaten ini

mencapai 10,15%. Angka pengangguran tertinggi dicapai pada tahun

2014 yang mencapai 19,24 persen dari angkatan kerja yang ada.

Pengangguran yang tinggi memungkinkan munculnya penyakit sosial

di masyarakat. Oleh karena itu antisipasi terhadap ledakan

pengangguran perlu mendapat perhatian yang serius sehingga tidak

berdampak pada permasalahan sosial.

Rincian tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Supiori dapat

dilihat dalam tabel berikut.

Page 104: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 91

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.59. Tingkat Pengangguran Terbukadi Kabupaten Supiori

Tahun %

BekerjaTerhadapAngkatanKerja TingkatPengangguran Terbuka (TPT)

2010 94,27 5,73

2011 94,96 5,04

2012 87,11 12,89

2013 88,02 11,98

2014 80,76 19,24

2015 89,25 10,75

Sumber: BPS diolah

Selanjutnya bila dilihat dari rasio penduduk yang bekerja, maka

kesempatan kerja yang tersedia belum dapat menampung seluruh

angkatan kerja. Angka kesempatan kerja di Kabupaten Supiori dapat

dilihat dari tabel berikut.

Tabel 2.60. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja)di Kabupaten Supiori

TAHUN

ANGKATAN KERJA BUKAN ANGKATAN KERJA

BEKERJA

PENGANGGURAN TERBUKA JUMLAH

ANGKATAN KERJA

PERNAH BEKERJA

TDK PERNAH BEKERJA

JML SEKOLAH MENGURUS

RUMAH TANGGA

LAINNYA JML JML BUKAN ANGKATAN

KERJA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

2010 1.908 17 99 116 2.024 561 1.525 195 2.281 4.305

2011 8.358 444 444 8.802 751 1.423 509 2.683 11.485

2012 5.615 30 801 831 6.446 1.392 1.799 589 3.780 10.226

2013 5.120 697 697 5.817 1874 2342 563 4.779 10.596

2014 4.793 1142 1.142 5.935 2.193 1.944 645 4.782 10.717

2015 6.013 63 661 724 6.737 1.444 2.342 1.094 4.880 11.617

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016 diolah

Page 105: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 92

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.61. Jenis Pekerjaan Berdasarkan KLUI 1990 dan Jenis Kelamin Tahun 2015 di Kabupaten Supiori

No

Uraian

Jenis Kelamin Total Persentase

1. Laki-laki 2. Perempuan

1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan 2.263 943 3.206 53,32

2 Pertambangan dan Penggalian 0 23 23 0,38

3 Industri 124 37 161 2,68

4 Listrik, Gas dan Air Minum 26 0 26 0,43

5 Konstruksi 396 0 396 6,59

6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 123 172 295 4,91

7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 146 0 146 2,43

8 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 924 836 1.760 29,27

Total 4.002 2.011 6.013 100,00

Sumber: Survei Angkatan Kerja Tahun 2015

2.2. Capaian Kinerja Urusan Wajib Pelayanan Dasar (SPM)

A. BIDANG URUSAN KESEHATAN

Akses terhadap pelayanan kesehatan masih menjadi masalah bagi

sebagian masyarakat, hal ini disebabkan oleh permasalahan

pemerataan dan ketidakterjangkauan keberadaan sarana pelayanan

baik sarana pelayanan kesehatan dasar maupun kesehatan lanjutan

meskipun puskesmas dan jaringannya telah terdapat diseluruh distrik

di Kabupaten Supiori, namun bagi sebagian masyarakat

keberadannya masih sulit dijangkau. Selain itu untuk pelayanan

kesehatan rujukan seperti Rumah Sakit Umum Daerah, ketersediaan

pelayanan kesehatan masih belum berjalan. Sebagaimana

tergambar pada tabel capaian kinerja urusan bidang kesehatan di

bawah ini.

Page 106: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 93

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.61. Capaian Kinerja Kesehatan Pelayanan Dasar dan Pelayanan Rujukan Tahun 2011-2013 di Kabupaten Supiori

B. BIDANG PENDIDIKAN

Pembangunan pendidikan merupakan investasi SDM yang di

harapkan pada masa depan akan menjadi aset strategis dalam

pelaksanaan pembangunan. Untuk itu perencanaan pembangunan

perlu diarahkan pada upaya menjawab kebutuhan atau kondisi nyata

2011 2012 2013 2014 2015

1 Cakupan ibu Hamil k4 39, 66 31,49 33,60 95

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani 42,63 48,5 139,23 80

3Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan55,34 59,57 46,14 90

4 Cakupan Pelayanan Nifas 45,05 65,79 43,06 90

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang di tangani 24,69 90,91 89,33 80

6 Cakupan kunjungan bayi 87,65 74,55 67,99 90

7 Cakupan desa/kelurahan UCI 73,66 68,42 55,26 100

8 Cakupan pelayanan anak balita 23,21 92,12 82,04 90

9Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak

usia 6-24 bulan keluarga miskin15,28 100 23,53 100

10 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 100 23,53 100

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 6,14 5,34 4,32 100

12 Cakupan peserta KB aktif 46,91 39,57 39,85 70

Cakupan penemuan dan penangan penyakit: 100

a.     Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk

< 15 tahun100 86,06 100

b.     Penemuan penderita pneumonia Balita 2,24 4,17 3,16 100

c.      Penemuan Pasien Baru TB BTA positif 86,84 33,33 46,67 100

d.     Penderita DBD yang di tangani 100 na na 100

e.     Penemuan Penderita Diare 77,21 68,36 90,10 100

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 171,76 118,51 81,25 100

15Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin171,76 118,51 81,25 100

16Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus

ditangani sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota0,00 0,00 0,00 100

17Cakupan desa/kampung mengalami KLB yang dilakukan

penyelidikan < 24 jamna na na 100

18 Cakupan kelurahan siaga aktif 39,47 39,47 39,47 80

NO INDIKATORCAPAIAN (%) TARGET

Nasional

(%)

13

Page 107: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 94

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

termasuk di dalamnya persoalan-persoalan yang berkaitan dengan

kondisi penyelenggaraan pendidikan.

Berdasarkan beberapa kondisi sarana dan prasarana pendidikan

sebagaimana dikemukakan diatas, menunjukkan bahwa

perkembangan pendidikan di Kabupaten Supiori menuju pada tahap

yang cukup baik, namun berdasarkan kondisi terkini masih dijumpai

permasalahan koordinasi ditingkat sekolah dan dilingkungan dinas

pendidkan pemuda dan olah raga yang mana hal ini telah

berpoengaruh signifikan terhadap penyelenggaraan pendidikan

Menyimak bidang urusan diatas ini, dapat di simpulkan secara

ringkas bahwa akses sarana prasarana, data, informasi terkini serta

koordinasi terkini antar instansi terkait masih menjadi

masalah/kendala utama dalam proses pelayanan dasar yang secara

teknis berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan di

Kabupaten Supiori.

Tabel 2.62. Capaian Kinerja Pendidikan Pelayanan Dasar Tahun 2011-2013 di Kabupaten Supiori

No Indikator Tingkat Capaian (%) Target

Nasional(%) 2011 2012 2013

Pendidikan Dasar

1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 28,95 29,00 28,95 Belum Tercapai

2. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tifdak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang

SD 92,50 93,00 92,50 Belum tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapai dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis;

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

3. Di setiap SMP/MTs tersedia ruang laboraturium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta pendidik

SMP 0 0 0 Belum tercapai

Di setiap SMP/MTs tersedia minimal 1 set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik

SMP 100 100 100 Tercapai

Page 108: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 95

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

No Indikator Tingkat Capaian (%) Target

Nasional(%) 2011 2012 2013

4. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia 1 ruang guru yang dilengkapai dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf pendidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru;

SD 97,50 98,00 97,50 Belum tercapai

SMP 54,55 55,00 54,44 Belum tercapai

5. Di setiap 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 pesert didik dan 6 9enam orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 9empat) orang guru setiap satuan pendidikan

SD 60,00 60,00 60,00 Belum tercapai

6. Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu0 orang guru untuk setiap mata pelajaran dan untuk daerah khusus tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran;

SMP 54,55 82,00 90,91 Belum tercapai

7. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik SI dn D-IV

SD 55,00 55,00 72,50 Belum tercapai

Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik SI dn D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik.

SD 17,50 23,00 25,00 Belum tercapai

8. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasiakademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40%;

SMP 100 100 100 Tercapai

9. Di setiap SMP/MTs tersedia guru kualifikasi akademik s-1 atau D-IV dan memiliki sertifikasi pendidik masing-masing atau 1 (orang) untuk mapel matematika, IPA, bahasa Indonesia, bahasa inggris dan PKN;

SMP 27,27 27,00 27,27 Belum tercapai

10. Di setiap Kabupaten/kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik

SD 20,00 20,00 20,00 Belum tercapai

11. Di setiap kabupaten/kota semua kepala SMP/MTs berkulifikasi akademik S-1 atau D-3 dan telah memiliki sertifkat pendidik

SMP 72,73 73,00 72,73 Belum tercapai

12. Di setiap kab/kota semua pengawas sekolah/madrasah memiliki kualifikasi akademi s-1 atau D3 dan telah memiliki sertifikat pendidik

SD 10,00 10,00 10,00 Belum tercapai

13. Pemerintah kab/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

100-> bila kab/kota memiliki rencana dan telah melaksanakan kegiatan untuk membantu sekolah mengembangkan kuruikulum dan proses pembelajaran yang efektif 50-> bila memiliki rencana tetapi belum melaksanakan 0-> bila tidak meiliki rencana untuk membantu sekolah dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif

14. Kunjungan pengawas kesatuan pendidik di lakukan 1 kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan

SD 0 0 0 Belum tercapai

SMP 0 0 0 Belum tercapai

Page 109: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 96

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

No Indikator Tingkat Capaian (%) Target

Nasional(%) 2011 2012 2013

15. Setiap SD/MI menyedsiakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya

SD 56,00 86,00 84,00 Belum tercapai

SD 100 100 100 tercapai

16. Setiap SMP/MTsmenyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan 1 set untuk setiap peserta didik;

SMP 57,00 98,00 74,00 Belum tercapai

Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah mencakup semua mata opelajaran dan perbandingan 1 set untuk setiap peserta pendidik

SMP 100 100 100 Tercapai

17. Setiap SD/MI menyediakan 1 set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model Tubuh mnanusia, bola dunia (globe), contoh poeralatan optik,kit IPA untuk eksperimen dasar dan poster/carta IPA

SD 100 100 100 Tercapai

18. Setpa SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku represnsi, dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku refrensi;

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

19. Setapa guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan dan melaksanan pembelajaran,menilai hasil pembelajaran,membimbing atau melatih peserta pendidik, dan melaksnakaan tugas tambahan;

SD 60 60 60 Belum tercapai

SMP 55 82 91 Belum tercapai

20. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan pembelajaran sebagai berikut; a). Kelas I-II=18 jamper minggu, b). Kelas III=24 jam per minggu, c). Kelas IV-VI=27 per minggu atau kelas VII-IX=27 jam per minggu;

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

21. Setiap satuan pendidikan menerapkan kurikulum sesuai ketentuan yang berlaku;

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

22. Setiap guru yang menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disususn berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang di ampuhnya;

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

23. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik;

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

24. Kepala sekolah melakukan sepervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru 2 kali dalam setiap semester;

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

25. Setiap guru menyampaiakan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akir semester dalam bentuk laporan hasil presentasi belajar peserta didik;

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

Page 110: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 97

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

No Indikator Tingkat Capaian (%) Target

Nasional(%) 2011 2012 2013

26. Kepala sekolah atau madrasah menyampaiakn lapoiran hasil ulangan akhir semester (UAS) dan ulangan kenaikan kelas (UKK) serta ujian akhir (US atau UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasi kepada dinas pendidikkan kab/kotaatau kantor kemenag kab/kota pada setiap akhir semester.

SD 100 100 100 Tercapai

SMP 100 100 100 Tercapai

CATATAN: BIDANG URUSAN INFRASTRUKTUR DLL BELUM ADA

C. MODAL DASAR

Modal dasar pembangunan Kabupaten Supiori adalah keseluruhan

kekuatan daerah yang dimiliki dan dapat didayagunakan untuk

mendukung pembangunan Kabupaten Supiori yang dicita-citakan:

1. Membuka dan mengembangkan potensi kawasan strategis

Kabupaten Supiori yang dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi wilayah seperti pengembangan kawasan argopolitan,

pengembangan kawasan minapolitan, pengembangan kawasan

pertambangan panas bumi, dan pengembangan kawasan

pariwisata. Mata rantai pengelohan hasil produk unggulan di

Kabupaten Supiori di atas harus dapat diperpanjang sehingga

dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh masyarakat

Kabupaten Supiori baik dalam proses pengolahan hasil

pertanian, pemanfaatan hasil pertambangan dengan harapan

masyarakat Kabupaten Supiori bukan menjadi penonton

terhadap pengelolaan hasil bumi di wilayah mereka.

2. Kabupaten Supiori memiliki wilayah yang luas terdiri dari 5

Kecamatan/Distrik, dan 38 Desa dengan luas wilayah 92.926 ha.

Sebagai counter magnet, aktivitas yang tumbuh dan berkembang

di Kabupaten Supiori cenderung merupakan kegiatan perkotaan

yang memiliki daya tarik bagi kegiatan pariwisata, dan kelautan

dan perikanan.

Page 111: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 98

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

3. Membuka dan mengembangkan kawasan perbatasan, tertinggal

dan terisolir dengan pengembangan sistem jaringan jalan yang

dapat menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan wilayah,

perkotaan dan pedesaan.

4. Sumber daya alam dan sumber daya energi yang tersedia

menjadi potensi yang dapat memberikan nilai tambah untuk

dikelola secara berkelanjutan guna mewujudkan kesejahteraan

masyarakat.

5. Komposisi penduduk di Kabupaten Supiori yang rata-rata

penduduk produktif, adalah potensi yang besar untuk mensuport

tersedianya angkatan kerjapada sektor unggulan yang akan

dikembangkan oleh Kabupaten Supiori.

D. Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang

a) Jalan dan Jembatan

Jalan merupakan salah satu prasarana penting dalam

pengembangan suatuwilayah, jalan yang baik akan

memudahkan aksesibilitas manusia, barang dan jasa. Kondisi

jalan baik di Kabupaten Supiori sampai tahun 2015 menunjukan

kondisi jalan kabupaten Supiori ruas jalan yang ada sepanjang

171.790 Km. Sementara untuk jumlah jembatan, sampai dengan

tahun 2015terdapat 74 unit. Jembatan ini berfungsi sebagai

penunjang untuk menjangkau daerah yang satu dengan daerah

yang lain lebih efisien dan efektif.

Page 112: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 99

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.63. Ruas Jalan, Lokasi Distrik, Panjang dan Status Jalan di Kabupaten Supiori,Tahun 2016

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Supiori, tahun 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas menunjukkan status jalan

yang ada di Kabupaten Supiori adalah jalan dengan panjang

ruas jalan sepanjang 171.790 km.

Dilihat dari Kondisi jalan di Kabupaten Supiori menunjukkan

gambaran seperti dalam tabel dibawah ini.

Page 113: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 100

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.64. Kondisi Jalan, Lokasi Distrik di Kabupaten Supiori, Tahun 2015

NO Ruas Jalan Distrik Yang

Dilalui

KONDISI (%)

Baik Sedang RusakRingan RusakBerat

% KM % KM % KM % KM

001 Sorendiweri - Pasar Sentral Sup Timur 100 2,7 0 0 0

002 Psr Sentral - Masram Sup Timur 10 0,5 30 1 30 1,35 30 1,35

003 Masram - Wakre Sup Timur 20 0,6 30 1 20 0,6 30 0,9

004 Wakre - Yendoker Sup Timur 100 10 0 0 0

005 Yendoker - Korido Sup Timur-Selatan

100 9,8 0 0 0

006 Korido - Ababiadi Sup Selatan 10 0,3 20 1 30 0,84 40 1,12

007 Ababiadi - Kp. Kasihan Sup Selatan 100 2,5 0 0 0

008 Kampung Kasihan

- Kunef Sup Selatan 10 0,6 20 1 30 1,8 40 2,4

009 Mbrurwandi - Manggonswan Kep. Aruri 20 0,3 30 0 10 0,16 40 0,69

010 Sorendiweri - Duber Sup Timur 20 1,1 30 2 10 0,57 40 2,26

011 Sorendiweri - Wandos Sup Timur 10 0,8 30 3 20 1,70 40 3,39

012 Sorendiweri - Paryem (ktr Bawasada)

Sup Timur 100 3,1 0 0 0

013 Paryem - Wafor Sup Timur-Utara

20 1,8 20 2 30 2,7 30 2,7

014 Wafor - Warbor Sup Timur-Utara

10 0,9 30 3 30 2,7 30 2,7

015 Warbor - Kpudori Sup Utara 20 0,6 20 1 30 0,9 30 0,9

016 Kpudori - Warsa Sup Utara-Barat

20 0,8 20 1 20 0,8 40 1,6

017 Wabudori - Sabarmiokre Sup Barat 20 1,5 20 2 30 2,25 30 2,25

018 Sabarmiokre - Koryakam Sup Barat 10 0,5 30 1 30 1,35 30 1,35

019 Koryalkam - Rusweri Porisa Sup Barat 5 2,5 30 15 30 15 35 17,5

021 Sapondi - Sowek Kap. Aruri 20 0,5 20 1 30 0,75 30 0,75

022 Ababiadi - Kunef Sup. Selatan 30 2,6 0 0 0 0 70 6,09

024 Wabudori - PLTA Sup Barat 0 0 0 0 0 0 100 3,2

025 Sawendi - Aidiru Kep. Aruri 0 5 0 5 0,25 90 4,5

027 Manggonswan - Sawendi Kep. Aruri 50 1,2 0 0 0 0 50 1,23

028 Mbrurwandi - Samna Darat Kep. Aruri 100 0,5 0 0 0 0 0 0

029 Samna Darat - SamnaPantai Kep. Aruri 100 0,9 0 0 0 0 0 0

030 Manggonswan - Famili Kep. Aruri 100 0,2 0 0 0 0 0 0

031 Manggonswan - Dermaga Kep.Aruri 100 0,1 0 0 0 0 0 0

032 Gereja Sowek - Mbrurwandi Kep. Aruri 100 1 0 0 0 0 0 0

A. Total Panjang Jalan (Km)

48 33 33,71 56,87

B.Persentase Jalan (%)

28 19,34 19,62 33

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Supiori, tahun 2016

Berdasarkan data dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa

jalan di Kabupaten Supiori yang dalam kondisi baik sepanjang 48

Page 114: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 101

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

km (28%), Kondisi Sedang 33 km (19,34%), Rusak

Ringansepanjang 33,71 km(19,62%) dan, kondisi jalan Rusak

Berat sepanjang 56,87 km (33 %).

Dilihat dari jumlah jembatan yang ada di Kabupaten Supiori

menunjukkan gambaran seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.65. Nama Jembatan, Nama Ruas, Panjang dan Dimensi Jembatan di Kabupaten Supiori, Tahun 2016

NAMA JEMBATAN NO

RUAS NAMA RUAS

DIMENSI

PANJANG JEMBATAN

LEBAR JALUR

JUMLAH BENT

1) Jembatan Beli Kali Wandos 011 Sorendiweri - Wandos 60,00 4,00 2,0

2) Jembatan box culvert binfur 011 Sorendiweri - Wandos 7,00 6,00 1,0

3) Jembatan Beton Kali Srodwe 011 Sorendiweri - Wandos 20,00 6,00 1,0

4) Jembatan beton Kali yardido 011 Sorendiweri - Wandos 10,00 6,00 1,0

5) Jembatan Rangka Baja Kali Syurdori 011 Sorendiweri - Wandos 60,00 6,00 1,0

6) Jembatan Beton Kali Waryesi I 010 Sorendiweri - Duber 10,00 6,00 1,0

7) Jembatan Beton Kali Waryesi II 010 Sorendiweri - Duber 10,00 6,00 1,0

8) Jembatan Beton Kali Duber 010 Sorendiweri - Duber 10,00 6,00 1,0

9) Jembatan Beton Kali Sorendiweri kembar

012 Sorendiweri - Paryem (ktr Bawasada)

55,00 6,00 1,0

012 Sorendiweri - Paryem (ktr Bawasada)

55,00 6,00 1,0

10) Jembatan Beton Kali Warmusnondi Kembar

001 Sorendiweri - Pasar Sentral 13,00 6,00 1,0

001 Sorendiweri - Pasar Sentral 13,00 6,00 1,0

11) Jembatan BetonKali Warparaidi Kembar

001 Sorendiweri - Pasar Sentral 11,00 6,00 1,0

001 Sorendiweri - Pasar Sentral 11,00 6,00 1,0

12) Jembatan Beton Kali warba/10 002 Pasar Sentral - Masram 10,00 6,00 1,0

13) Jembatan Box Culvert Yamnaidori/7 m 1` Pasar Sentral - Masram 7,00 6,00 1,0

14) Jembatan Beton Kai Warbindi ii/10/ 002 Pasar Sentral - Masram 10,00 6,00 1,0

15) Jembatan Beton Kali Warbindi i/15/ 002 Pasar Sentral - Masram 15,00 6,00 1,0

16) Jembatan Beton Kali Naperdori 15 002 Pasar Sentral - Masram 15,00 6,00 1,0

17) JembatanBeton Kali Wakre/25 m/ky 003 Masram - Wakre 30,00 4,00 1,0

18) Jembatan Beton Kali Aminweri III/bonwaf

004 Wakre - Yendoker 10,00 6,00 1,0

19) Jembatan Beton Kali Aminweri II/bonwaf i/16

004 Wakre - Yendoker 16,00 6,00 1,0

20) Jembatan Beton Kali Aminweri I/amindori

004 Wakre - Yendoker 18,00 6,00 1,0

21) Jembatan Beton Kali Yendoker V 004 Wakre - Yendoker 15,00 4,00 1,0

22) Jembatan Beton Kali Yendoker IV 004 Wakre - Yendoker 15,00 4,00 1,0

Page 115: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 102

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

NAMA JEMBATAN NO

RUAS NAMA RUAS

DIMENSI

PANJANG JEMBATAN

LEBAR JALUR

JUMLAH BENT

23) Jembatan Beton Kali Yendoker III 004 Wakre - Yendoker 10,00 4,00 1,0

24) Jembatan Beton Kali Yendoker II 004 Wakre - Yendoker 10,00 4,00 1,0

25) Jembatan Beton Kali Yendoker I 004 Wakre - Yendoker 17,00 6,00 1,0

26) Jembatan Beton Kali Ramardori 005 Yendoker - Korido 10,00 4,00 1,0

27) Jembatan Beton Kali Kayendi 005 Yendoker - Korido 10,00 4,00 1,0

28) Jembatan Beton Kali Maryaidori 005 Yendoker - Korido 10,00 4,00 1,0

29) Jembatan Beton Kali Wasem 005 Yendoker - Korido 15,00 4,00 1,0

30) Jembatan Beton Kali Waranai 005 Yendoker - Korido 10,00 4,00 1,0

31) Jembatan Beton Kali Warsam 005 Yendoker - Korido 7,00 4,00 1,0

32) Jembatan Beton Kali Warbefondi II 005 Yendoker - Korido 15,00 4,00 1,0

33) Jembatan Beton Kali Warbefondi I 005 Yendoker - Korido 7,00 4,00 1,0

34) Jembatan Beton Kali Ramkardori 005 Yendoker - Korido 25,00 4,00 1,0

35) Jembatan Beton Kali Awaki 006 Korido - Ababiadi 7,00 4,00 1,0

36) Jembatan Beton Kali Kasian I 006 Korido - Ababiadi 25,00 4,00 1,0

37) Jembatan Beton Kali Kasian II 006 Korido - Ababiadi 10,00 4,00 1,0

38) Jembatan Beton Kali Ababiadi III 006 Korido - Ababiadi 15,00 4,00 1,0

39) Jembatan Beton Kali Ababiadi I 007 Ababiadi - Kampung Kasihan

10,00 4,00 1,0

40) Jembatan Beton Kali Ababiadi II 007 Ababiadi - Kampung Kasihan

10,00 4,00 1,0

41) Jembatan Beton Kali Masriv I 008 Kampung Kasihan

- Kunef 30,00 4,00 1,0

42) Jembatan Beton Kali Masriv II 008 Kampung Kasihan

- Kunef 20,00 4,00 1,0

43) Jembatan Beton Kali Masriv III 008 Kampung Kasihan

- Kunef 18,00 4,00 1,0

44) Jembatan Beton Kali Masriv IV/20 M 008 Kampung Kasihan

- Kunef 20,00 4,00 1,0

45) Jembatan Beton Kali Pariem/10 M 013 Paryem - Wafor 10,00 6,00 1,0

46) Jembatan Beton Kali Waremkop/10 M 013 Paryem - Wafor 10,00 6,00 1,0

47) Jembatan Beton Kali Niben/10 M 013 Paryem - Wafor 10,00 6,00 1,0

48) Jembatan Rangka Baja Kali Wafor 013 Paryem - Wafor 60,00 6,00 1,0

49) Jembatan Beton Kali Wargam 014 Wafor - Warbor 7,00 4,00 1,0

50) Jembatan Beton Kali Wariyapen 014 Wafor - Warbor 7,00 4,00 1,0

51) Jembatan Beton Kali Yosem 014 Wafor - Warbor 10,00 6,00 1,0

52) Jembatan Beton Kali Yardori/10 M 014 Wafor - Warbor 10,00 6,00 1,0

53) Jembatan Kayu Kali Nansfori/10 M 014 Wafor - Warbor 10,00 4,00 1,0

54) Jembatan Rangka Baja Kali Yanem/60 M

015 Warbor - Kpudori 60,00 6,00 1,0

55) Jembatan Beton Kali Warkamnam 015 Warbor - Kpudori 12,00 4,00 1,0

56) Jembatan Rangka Baja Kali Warkamnam/60 M

015 Warbor - Kpudori 60,00 6,00 1,0

57) Jembatan Beton Kali Kpudori 015 Warbor - Kpudori 7,00 4,00 1,0

Page 116: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 103

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

NAMA JEMBATAN NO

RUAS NAMA RUAS

DIMENSI

PANJANG JEMBATAN

LEBAR JALUR

JUMLAH BENT

58) Jembatan Beton Kali Yenggarbun I 016 Kpudori - Warsa 15,00 4,00 1,0

59) Jembatan Beton Kali Warmgam 016 Kpudori - Warsa 10,00 4,00 1,0

60) Jembatan Beton Kali Urbowi 016 Kpudori - Warsa 8,50 4,00 1,0

61) Jembatan Beton Kali Wasdo 016 Kpudori - Warsa 10,00 4,00 1,0

62) Jembatan Beton Kali Warsnombin 017 Wabudori - Sabarmiokre 20,00 4,00 1,0

63) Jembatan Beton Kali Amioref 017 Wabudori - Sabarmiokre 25,00 4,00 1,0

64) Jembatan Beton Kali Wabudori 017 Wabudori - Sabarmiokre 60,00 6,00 1,0

65) Jembatan Beton Kali Araudo 018 Sabarmiokre - Koryakam 10,00 4,00 1,0

66) Jembatan Beton Kali Imakdo 018 Sabarmiokre - Koryakam 12,00 4,00 1,0

67) Jembatan Beton Kali Sroido 018 Sabarmiokre - Koryakam 7,00 4,00 1,0

68) Jembatan Beton Kali Miokredo 018 Sabarmiokre - Koryakam 20,00 4,00 1,0

69) Jembatan Beton Kali Samarbu 019 Koryalkam - Rusweri Porisa 12,00 4,00 1,0

70) Jembatan Beton Kali Wapurdo 019 Koryalkam - Rusweri Porisa 10,00 4,00 1,0

71) Jembatan Beton Kali Auriri 019 Koryalkam - Rusweri Porisa 10,00 4,00 1,0

72) Jembatan Baja Kali Rusweri 019 Koryalkam - Rusweri Porisa 60,00 6,00 1,0

73) Jembatan Beton Kali Rusweri II 019 Koryalkam - Rusweri Porisa 15,00 4,00 1,0

74) Jembatan Beton Kali Sansane 019 Koryalkam - Rusweri Porisa 15,00 4,00 1,0

Total Panjang Jembatan 1410 Meter

b) Air Baku

Kabupaten Supiori merupakan kawasan yang mengalami

kesulitan dalam pemenuhan air bersih. Hal ini disebabkan oleh

belum tersedianya suatu jaringan pipa transmisi yang dapat

mendistribusikan air dari sumber mata air ke pemukiman

penduduk. Beberapa daerah yang mengalami kesulitan dalam

pemenuhan kebutuhan air bersih terdapat di Distrik Supiori Timur

yakni DesaYawerma, Desa Marsram, Desa Waryesi, dan Desa

Sorendiweri. Terdapat suatu mata air yang berpotensi untuk

dijadikan sumber pemenuhan kebutuhan air baku untuk desa-

desa tersebut, yaitu mata air Aminweri yang berada di Desa

Yawerma.

Page 117: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 104

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Sistem pengaliran air dimulai dari mata air Aminweri yang berada

padaelevasi +54 m dan memiliki debit sebesar 1,37 m3/s. Dalam

sistem transmisi ini dibutuhkan 3 buah pompa, hal ini

dikarenakan jalur pipa transmisi melewati 3 daerah perbukitan

yang memiliki elevasi lebih tinggi dari elevasi mata air dan desa

layanan. Air ditarik oleh ketiga pompa secara bersamaan selama

2 x 6 jam dalam 1 hari menuju daerah perbukitan tersebut.

Kemudian air dialirkan menuju ke bak penampung di setiap desa

layanan secara gravitasi. Volume bak penampung di setiap desa

layanan sebesar 25% dari kebutuhan harian yang dibutuhkan

setiap desa layanan. Besarnya debit pada semua pipa didesain

untuk memenuhi volume setiap bak penampung tersebut selama

pompa hidup dalam 6\jam. Pipa menggunakan bahan galvanis,

yang mempunyai diameter sebesar 2 inci sampai 4 inci. Setelah

air masuk ke bak penampung, kemudian air dialirkan menuju ke

hidran umum di setiap desa secara gravitasi. Hidran umum

mengalirkan kebutuhan air di setiap desa layanan dalam 24 jam.

c) Air Minum

Air minum merupakan kebutuhan pokok penduduk Kabupaten

Supiori. Persentase penduduk yang mendapatkan akses air

minum yang aman di Kabupaten Supiori selama tahun 2011-

2015 sebesar 0,00% menjadi 13,99% (Akses air minum melalui

jaringan perpipaan yaitu Sambungan Langsung / Sambungan

Rumah (SR).

Page 118: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 105

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.66. Jumlah Penduduk di Kabupaten Supiori,Tahun2011-2015

No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1. Persentasi pelayanan akses

airbersih/minum yangaman(%) Jiwa 16.318 16.714 16.976 17.288 18.186

Sumber: BPS Kabupaten Supiori 2016

Tabel 2.67. Jumlah Sambungan Rumah (SR)diKabupaten Supiori,Tahun 2011-2015

No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Sambungan Rumah (SR)

Terpasang Unit 0 0 175 403 509

Sumber: Hasil Perhitungan DPUP Kabupaten Supiori2016

Tabel 2.68. Jumlah Penduduk Terlayani Air Minum (Terlayani SR)diKabupaten Supiori,Tahun 2011-2015

No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Penduduk Terlayani

airminum yangaman Jiwa 0 0 875 2.015 2.545

Sumber: Hasil Perhitungan DPUP Kabupaten Supiori 2016

Tabel 2.69. Persentase Pelayanan Akses Air Bersih/Minum yang Amandi Kabupaten Supiori,Tahun 2011-2015

No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1. Persentasi pelayanan akses

airbersih/minum yangaman % 0,00 0,00 5,15 11,66 13,99

Sumber: Hasil Perhitungan DPUP Kabupaten Supiori 2016

Air minum merupakan kebutuhan pokok penduduk Kabupaten

Supiori. Persentase penduduk yang mendapatkan akses air

minum yang aman di Kabupaten Supiori selama tahun 2011-

2015 menunjukkan peningkatan dari sebesar 63,96% menjadi

70,21%.

Page 119: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 106

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

d) Sanitasi

Sanitasi mencakup air limbah domestik, drainase, dan

persampahan. Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari

manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.

Sementara itu pengurangan sampah meliputi kegiatan

pembatasan timbunan sampah, pendaurulangan sampah

dan/atau pemanfaatan kembali sampah. Drainase merupakan

prasarana yang berfungsi mengelola atau mengendalikan air

permukaan sehingga tidak menyebabkan banjir. Pemenuhan

kebutuhan sanitasi yang layak bagi penduduk perlu ada

peningkatan.

e) Penataan Ruang

Penataan ruang di daerah sangat penting untuk mewujudkan

keterpaduan pembangunan dalam wilayah kota maupun

keserasian dengan wilayah disekitarnya. Pengaturan mengenai

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Supiori telah

ditetapkan dengan Perda Nomor 32 tahun 2012.

Dalam rangka implementasi kebijakan tata ruang dan sebagai

perangkat operasional RTRW sebagaimana diamanatkan dalam

Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

serta mengacu Peraturan Pemerintah nomor 15 Tahun 2010

tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/2011 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR),

Kabupaten/Kota yang telah memiliki RTRW wajib menyusun

rencana teknis yang dimuat dalam RDTRK.

Secara rinci kinerja urusan pekerjaan umum dan penataan ruang

dapatdilihat pada tabel dibawah ini.

Page 120: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 107

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.70. Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,Tahun 2011-2015

No Indikator Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1.

PersentaseTersedianya airirigasiuntukpertanianrakyatpada sistemirigasiyangsudahada(%)

% 25,91 22,59 30,64 30,64 30,64

2. PersentaseTersedianya airbakuuntukmemenuhikebutuhanpenduduk(%)

% 36,09 51,21 54,02 55,94 60,60

3. Jumlahtitikrawanbanjiryangdiatasi(titik)

% 10,00 16,00 22,00 28,00 34,00

4. Persentasi pelayanan akses airbersih/minum yangaman(%)

% 63,96 64,78 65,50 67,10 70,21

5.

CakupanpelayananSanit

asi(AirLimbah domestik,drainase, persampahan)(%)

% 73,01 69,20 71,35 71,50 71,80

6. Persentasiluaskawasan kumuh/lingkunganpermukiman/perumahan yangditangani(%)

% 20,00 30,00 40,00 45,00 50,00

7. Persentasejalan berkondisibaik(%)

% 69,44 68,90 71,27 71,57 71,97

8. Rasio PanjangJalan perJumlah Kendaraan

0,0010 0,0010 0,0009 0,0008 0,0008

9.

CakupanlayananPrimaPembina

anJasa Konstruksidan PengujianPeralatan Laboratorium

% 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan

E. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan

Permukiman, menyebutkan bahwa perumahan adalah kelompok

rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau

lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

lingkungan (pasal 1 ayat 2). Peraturan Menteri Perumahan Rakyat

Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota, disebutkan dalam pasal 2 pemerintah memberikan

pelayanan dalam bidang perumahan rakyat agar masyarakat mampu

Page 121: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 108

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

menghuni rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan

yang sehat dan aman yang didukung dengan sarana, prasarana dan

utilitas umum (PSU).

Pemerintah Kabupaten Supiori berupaya untuk meningkatkan

penyedianperumahan layak huni bagi masyarakat melalui

peningkatan penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi

masyarakat berpenghasilan rendah melalui pembangunan rumah

susun sederhana sewa (rusunawa); Peningkatan aksesibilitas

masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak dan

terjangkau; Peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui

penyediaan prasarana, sarana dasar (PSD) dan utilitas umum yang

memadai dan terpadu dengan pengembangan kawasan perumahan

dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh;

peningkatan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan

pembangunan perumahan dan permukiman melalui peningkatan

kapasitas dan koordinasi pemangku kepentingan pembangunan

perumahan dan permukiman serta penyusunan rencana tindak

penanganan kawasan kumuh. Tabel-tabel berikut menyajikan luas

kawasan kumuh per kabupaten/kota, dan rincian lokasi kawasan

kumuh di Kabupaten Supiori.

Meskipun telah banyak dilakukan kegiatan peningkatan kualitas

hunian dan penyediaan rumah namun masih belum menunjukkan

hasil yang optimal, hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja bidang

perumahan tahun 2011-2015, menunjukkan persentase kawasan

kumuh perkotaan yang tertangani dari sebesar 39,72% pada tahun

2011 menjadi sebesar 52,71% pada tahun 2015.

Page 122: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 109

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.71. Persentase Rumah Tangga menurut Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal, Tahun 2011-2015

Tahun Milik Sendiri Kontrak/sewa Dinas Lainnya Jumlah

2011 88,90 1,60 8,60 0,90 100,00

2012 88,54 0,00 7,82 3,64 100,00

2013 80,10 1,30 10,20 8,40 100,00

2014 90,72 1,51 6,53 1,24 100,00

2015 88,49 0,92 8,73 1,86 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Tabel 2.72. Persentase Rumah Tangga menurut Atap Terluas, Tahun 2011-2015

Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Tabel 2.73. Persentase Rumah Tangga menurut Lantai Terluas, Tahun 2011-2015

Tahun Marmer/Keramik/G

ranit Tegel/Tera

so Semen Kayu

Tanah/Lainnya

Jumlah

2011 1,49 3,26 66,19 25,26 3,81 100,00

2012 1,65 2,95 61,04 31,09 3,27 100,00

2013 3,29 3,76 72,38 19,80 0,77 100,00

2014 3,15 3,20 69,99 21,25 2,41 100,00

2015 4,00 9,74 81,98 3,65 0,63 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Tabel 2.74. Persentase Rumah Tangga menurut Dinding Terluas, Tahun 2011-2015

Tahun Tembok Kayu Lainnya Jumlah

2011 55,33 40,12 4,56 100,00

2012 54,46 40,82 4,72 100,00

2013 67,97 30,45 1,57 100,00

2014 67,81 29,08 3,11 100,00

2015 85,96 10,11 3,93 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Tahun Beton/Genteng Sirap/Seng/Asbes Ijuk/Rumbia/Lainnya Jumlah

2011

100,00

100,00

2012 0,36 94,91 4,73 100,00

2013

99,60 0,40 100,00

2014 0,52 98,38 1,10 100,00

2015 0,72 96,77 2,51 100,00

Page 123: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 110

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.75. Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum Utama, Tahun 2011-2015

Tahun Air

Kemasan/Isi Ulang

Sumur bor/Pomp

a

Sumur/Mata Air

Terlindung

Sumur/Mata Air Tak

Terlindung

Sungai/Air Hujan/ Lainnya

Jumlah

2011 1,00 45,36 26,71 26,93 100,00

2012 41,00 22,06 36,94 100,00

2013 4,49 26,71 54,80 111,17 197,18

2014 1,29 47,63 8,77 42,31 100,00

2015 7,96 3,73 26,66 25,39 36,27 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Tabel 2.76. Persentase Rumah Tangga menurut Kloset, Tahun 2011-2015

Tahun Leher Angsa Lainnya Tidak Ada Jumlah

2011 92,53 2,65 4,83 100,00

2012 80,16 10,44 9,40 100,00

2013 95,72 4,28

100,00

2014 95,93 4,07

100,00

2015 94,51 4,81 0,68 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Tabel 2.77. Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja, Tahun 2011-2015

Tahun Tanki

Septik/SPAL Sungai/Danau/Laut Lobang Tanah Pantai/Kebun/Lainnya Jumlah

2011 74,17 5,49 1,99 18,35 100,00

2012 56,62 10,62 12,85 19,91 100,00

2013 59,67 12,79 18,92 8,62 100,00

2014 6,28 14,33 62,84 16,55 100,00

2015 60,41 3,41 30,15 6,03 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016 Catatan: Tahun 2011,2012,2013 Lubang Tanah yang disemen bagian samping, atas dan diberi

lubang udara didefenisikan sebagai tanki septik Tahun 2014 tanki septik dirubah defenisinya dengan semen harus dibagian atas,

samping dan alas Tahun 2015 tanki septik defenisinya kembali ke konsep 2011-2013

Tabel 2.78. Persentase Rumah Tangga menurut Sumber

Penerangan Utama, Tahun 2011-2015

Tahun Listrik PLN Listrik Non PLN Bukan Listrik Jumlah

2011 8,58 27,53 63,88 100,00

2012 18,22 1,49 80,29 100,00

2013 39,97

60,03 100,00

2014 37,64 11,22 51,14 100,00

2015 42,78 2,82 54,40 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Supiori, 2016

Page 124: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 111

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

2.3. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci

keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan

pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi

dan berkelanjutan.

Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur

a. Panjang Jalan dan Jumlah Kendaraan

Di Kabupaten Supiori, jumlah kendaraan mencapai sebanyak 2.053

unit, terdiri dari 1.159 mobil plat hitam,45 plat kuning, 849 plat merah

dan 1.721 sepeda motor. Jumlah kendaran terbanyak di Kabupaten

Supiori, sebagaimana tercantum pada tabel berikut.

Tabel 2.79. Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis dan Plat NomorKendaraan di Kabupaten Supiori, Tahun Tahun 2015

Jenis Kendaraan Plat Hitam Plat Kuning Plat Merah Jumlah

Jeep 1 0 3 4

Minibus 38 28 116 182

Mikrobus 0 8 12 20

Bus 0 1 5 6

Pick up 17 0 72 89

Light Truck 4 4 6 14

Light Truck Bus 0 0 0 0

Dump Truck 0 4 1 5

Ambulance 0 0 2 2

Ransus 0 0 2 2

Sepeda Motor 1098 0 623 1721

Sepeda Motor Roda 3 1 0 7 8

Supiori 1159 45 849 2053 Sumber: Kabupaten Supiori dalam Angka 2016

b. Jumlah Bank dan KantorCabang

Keberadaan lembaga keuangan sangat penting dalam menjaga

kelangsungan ketersediaan dana bagi pembangunan disegala bidang.

Tidak saja sebagai sarana penyaluran dana tetapi juga berfungsi

sebagai salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan

Page 125: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 112

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

adanya perbankan yang sehat, maka pergerakan finansial untuk

mendukung kegiatan ekonomi masyarakat dapat terpantau dan

terkontrol dengan berbagai jasa yang disediakan. Terdapat 419 Bank

Umum di Kabupaten Supiori pada tahun 2015, dengan perincian

tercantum pada tabel berikut.

Tabel 2.80. Jumlah Kantor Bank Umum menurut Jenisnya di Kabupaten Supiori,Tahun 2015

No Jenis KantorPusat Kantor

Unit CabangPemb

antu KantorKas Jumlah

1. BankRakyat Indonesia 0 1 1

2. BankPembangunanDaerah Papua

0 1 1 2

Jumlah /Total 42 86 168 123 419

Sumber: Kabupaten Supiori dalam Angka 2016

c. Jumlah Penginapan/hotel

Pengembangan pariwisata belum didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai, seperti hotel, tempat hiburan, dan

pendukung pariwisata lain. Yang utama, hotel terdiri dari hotel

berbintang dan hotel non-bintang. Belum ada hotel/penginapan di

Kabupaten Supiori.

d. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten

Supiori, 2011‒2015

Sarana Perdagangan menjadi salah satu sarana pendukung ekonomi

Kabupaten Supiori dan pariwisata. Jumlah rumah makan

menunjukkan peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun

2015, dengan perincian tercantum pada tabel berikut.

Page 126: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 113

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Tabel 2.81. Jumlah Sarana Perdagangandi Kabupaten Supiori, Tahun 2011-2015

Sarana Perdagangan

2011 2012 2013 2014 2015

Pasar 2 2 2 2 2

Toko

5 7 10

Kios

50 55 63

Warung

10 15 17

Jumlah 2 67 79 92 2 Sumber: Kabupaten Supiori dalam Angka 2016

e. Ketersediaan Daya Listrik

Pembangunan suatu wilayah yang cukup pesat seperti di Kabupaten

Supiori tentu membutuhkan sarana pendukung seperti ketersediaan

sumber energi. Kebutuhan energi di Kabupaten Supiori selama ini

dipenuhi dari Pembangkit listrik yang ada di kabupaten Biak Numfor,

khususnya pada gardu di distrik Biak Barat, PLTS Terkonsentrasi,

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), dan sedang proses

pembangunan Pembangkit Listrik Mini Hydro.

Berdasarkan data yang diperoleh dari PLN, di tahun Produksi

listriknya sendiri sebesar 6.385.920,00 KWh dengan listrik terjual

sebanyak 5.943.144,00 KWh. Secara rinci dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2.82. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) Cabang/Ranting PLN di Kabupaten Supiori, Tahun

2015

Tahun Daya

Terpasang (KW)

Produksi Listrik (KWh)

Listrik Terjual KWh)

Dipakai Sendiri(K

Wh)

Susut/Hilang

(KWh)

2011 104 830,00 72 053,00 652,00 32 125,00

2012 76 122,00 76 122,00 - -

2013 91 283,00 91 283,00 - -

2014 6 385 920,00 5 943 144,00 - 442 776,00

2015

Sumber: Kabupaten Supiori dalam Angka 2016

Page 127: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 114

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Selain dipasok dari pembangkit listrik di Kabupaten Biak Numfor,

Kabupaten Supiori sudah membangun pembangkit listrik tenaga surya

terkonsentrasi, Pembangkit listrik tenaga diesel dan sedang proses

penyelesaian pembangkit listrik tenaga Mini Hydro.

Sumber pendanaan pembangunan PLT di Kabupaten Supiori berasal

dari bantuan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral dan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi.

Dilihat dari sebaran PLTS terkonsentrasi di Kabupaten Supiori,

menunjukkan kondisi seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.83. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terkonsentrasi, Lokasi dan Kapasitas Listrik yang Dihasilkan,

Tahun 2016

No Kampung Distrik Kapasitas

1 Masyai Supiori Barat 50 KWP

2 Mappia Supiori Barat 30 KWP

3 Mappia Supiori Barat 5 KWP

4 Insumbrei Kep. Aruri 50 KWP

5 Aidiru Kep. Aruri 30 KWP

6 Napido Kep. Aruri 15 KWP

Total

180 KWP

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Supiori, 2016

Dilihat dari sebaran lokasi PLTD di Kabupaten Supiori, menunjukkan

kondisi seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.84. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Sebaran Lokasi dan

Kapasitas Listrik yang Dihasilkan, Tahun 2016

No Kampung Distrik Kapasitas

1 Sowek Kep. Aruri 2 X 40 KVA

2 Sowek Kep. Aruri 1 X 210 KVA

3 Insumbabi Kep. Aruri 65 KVA

4 aiburambondi Kep. Aruri 30 KVA

5 Sawendi Kep. Aruri 30 KVA

6 Ineki Kep. Aruri 2 X 30 KVA

7 Amias Supiori Barat 40 KVA

8 Yamaisu Kep. Aruri 50 KVA

Total 565 KVA

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Supiori, 2016

Page 128: Bab 1. Pendahuluansupiorikab.go.id/uploads/file/download_191218_075322_3997_bab i … · Penyusunan RPJMD yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

2016-2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori 2 - 115

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUPIORI

Dilihat dari sebaran PLT di Kabupaten Supiori, menunjukkan kondisi

seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.85. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), SebaranLokasi dan Kapasitas Listrik yang Dihasilkan, Tahun

2016

Nama Distrik Kapasitas

PLTM Wabudori Supiori Barat 2X1,5 MAW

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Supiori, 2016

Kinerja pembangunan kelistrikan secara umum sangat baik, karena

hanya tinggal 3 kampung yang belum teraliri dengan listrik, karena

lokasinya yang sangat terpencil, dan pada saat ini sedang dilakukan

kajian untuk pengembangan PLTS terkonsentrasi di kampung

kampung tersebut. Dan, apabila PLTM Wabudori terbangun maka

kebutuhan listrik tercukupi bahkan lebih kebutuhan rumah tangga dan

industri kecil, meskipun memerlukan dana yang cukup besar untuk

Pembangunan Jaringan Supiori Barat dari Supiori Utara.

Produksi PLTM Wabudori yang besar akanmemungkinan Kabupaten

Supiori bisa menjual produksi listriknya ke kabupaten tetangga,

apabila kebutuhan konsumsi listrik yang besar olehindustri belum

terealisasi. Potensi Air Terjun Wabudori yang sangat besar, yang

memiliki air terjun sebanyak (7) tujuh tingkat memungkinkan dibangun

PLTM baru di masing masing tingkat, apabila ada kebutuhan listrik

baru dari industri dan hotel yang akan dibangun di Kabupaten Supiori.