bab 2 irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf ·...

27
7 BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan yaitu teori sintaksis dan penjelasan dari fungsi-fungsi penggunaan bentuk te ita. Teori sintaksis yang dibahas adalah yang ditinjau dari segi aspek. Teori-teori ini yang akan digunakan untuk membantu menganalisis data yang ada di dalam bab ketiga. 2.1 Teori Sintaksis Salah satu bidang ilmu yang dipelajari dalam bahasa (linguistik) adalah sintaksis. Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani yaitu sun yang berarti ’dengan’ dan kata tattein yang berarti ’menempatkan’. Jadi secara etimologi berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut 「統語論‘tougoronatau「シンタクス sintakusu. Sintaksis mempelajari mengenai struktur sintaksis, satuan-satuan sintaksis, dan hal-hal lain yang berkenaan dengan sintaksis seperti masalah modus, aspek, dan sebagainya. Struktur sintaksis mencakup masalah fungsi, kategori, dan peran sintaksis sedangkan satuan-satuan sintaksis mencakup kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana. (Chaer, 2003) Menurut Hari Murt Kridalaksana (1993), pengertian sintaksis adalah subsistem bahasa yang mencakup tentang kata yang sering dianggap bagian dari gramatika yaitu morfologi dan cabang linguistik yang mempelajari tentang kata,

Upload: dodung

Post on 09-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

7  

BAB 2

Landasan Teori

Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai teori-teori yang akan digunakan.

Teori yang akan digunakan yaitu teori sintaksis dan penjelasan dari fungsi-fungsi

penggunaan bentuk te ita. Teori sintaksis yang dibahas adalah yang ditinjau dari segi

aspek. Teori-teori ini yang akan digunakan untuk membantu menganalisis data yang

ada di dalam bab ketiga.

2.1 Teori Sintaksis

Salah satu bidang ilmu yang dipelajari dalam bahasa (linguistik) adalah

sintaksis. Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani yaitu sun yang berarti ’dengan’

dan kata tattein yang berarti ’menempatkan’. Jadi secara etimologi berarti

menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Istilah

sintaksis dalam bahasa Jepang disebut 「統語論‘tougoron’」atau「シンタクス

‘sintakusu’」.

Sintaksis mempelajari mengenai struktur sintaksis, satuan-satuan sintaksis,

dan hal-hal lain yang berkenaan dengan sintaksis seperti masalah modus, aspek, dan

sebagainya. Struktur sintaksis mencakup masalah fungsi, kategori, dan peran

sintaksis sedangkan satuan-satuan sintaksis mencakup kata, frase, klausa, kalimat,

dan wacana. (Chaer, 2003)

Menurut Hari Murt Kridalaksana (1993), pengertian sintaksis adalah

subsistem bahasa yang mencakup tentang kata yang sering dianggap bagian dari

gramatika yaitu morfologi dan cabang linguistik yang mempelajari tentang kata,

Page 2: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

8  

selain itu juga beliau mendefinisikan sintaksis sebagai pengaturan dan hubungan

antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa.

Satuan terkecil dalam bidang ini adalah kata.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menurut Chaer (2003), hal-hal lain

yang berkenaan dengan sintaksis seperti masalah modus, aspek, dan sebagainya.

Oleh karena itu, penulis akan membahas sintaksis dari segi aspek secara mendalam

dan membahas segi modus secara umum. Karena yang digunakan dalam analisis

dalam bab 3 adalah sintaksis dari segi aspek.

2.2 Verba Dalam Bahasa Jepang

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa verba adalah kata

yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja

( Poerwadarmita, 2005:1260). Dalam bahasa Jepang, verba disebut dengan dooshi.

Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahaha Jepang memiliki pola dalam bentuk S-O-P

(Subjek -Objek-Predikat). Dooshi adalah kata kerja yag berfungsi menjadi predikat

dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk (katsuyo) dan bisa berdiri sendiri

(Sutedi, 2003:42). Verba (dooshi) adalah salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang,

sama dengan adjektiva-I dan adjektiva- Na menjadi sala satu yougen. Kelas kata ini

dipaka untuk menyatakan aktivitas, keberadaan atau keadaan sesuatu. Doushi dapat

mengalami perubahan (katsuyo) dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat

(Nomura dalam Sudjianto, 2007:149). Banyak istilah yang menunjukkan jenis-jenis

dooshi, tergantung pada dasar pemikiran yang dipakainya. Diantaranya ada yang

menunjukkan jenis dooshi sebagai berikut (Shimizu dalam Sudjianto, 2007:150).

Page 3: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

9  

1. Jidooshi

Kelompok dooshi yang tidak berarti mempengaruhi pihak lain.

2. Tadooshi

Kelompok dooshi yang menyatakan arti mempengaruhi pihak lain.

3. Shodooshi

Kelompok dooshi yang memiliki makna potensial seperti ikeru dan kikeru

disebut sebagai kanoo dooshi ‘verba potensial’.

2.2.1 Perubahan Bentuk Verba dalam Bahasa Jepang

Verba bahasa Jepang dalam bentuk kamus (jishokei) berdasarkan pada

perubahannya digolongkan ke dalam tiga kelompok berikut.

a. Kelompok I

Kelompok ini disebut dengan godan-doushi, karena mengalami

perubahan dalam lima deretan bunyi bahasa Jepang, yaitu あ、い、う、

え、お ( a-i-u-e-o), cirinya yaitu verba yang berakhiran (gobi) huruf う,

つ、る、ぶ、ぬ、む、く、す、ぐ ( u-tsu-ru-bu-nu-mu-kusu-gu).

Misalnya :

• 買う ka-u <membeli>

• 立つ ta-tsu <berdiri>

• 売る u-ru <menjual>

• 書く ka-ku <menulis>

• 泳ぐ oyo-gu <berenang>

• 読む yo-mu < membaca >

Page 4: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

10  

• 死ぬ shi-nu < mati >

• 遊ぶ aso-bu < bermain >

• 話す hana-su < berbicara >

b. Kelompok II

Kelompok ini disebut dengan ichidan-doushi, karena perubahanya hanya

pada satu deretan bunyi saja. Ciri utama dari verba ini adalah yang

berakhiran suara e-ru disebut kami ichidan doushi atau yang berakhiran i-

ru disebut shimo ichidan-doushi.

Misalnya :

• 見る mi-ru < melihat >

• 起きる oki-ru < bangun >

• 寝る ne-ru < tidur >

• 食べる tabe-ru < makan >

c. Kelompok III

Verba kelompok III ini merupakan verba yang perubahannya tidak

beraturan, sehingga disbut henkaku-doushi, hanya terdiri dari dua verba

berikut.

• する suru < melakukan >

• 来る kuru < datang >

Dalam sebuah kalimat terdiri dari beberapa kata, jadi kalimat merupakan

gabungan dari beberapa kata. Salah satunya merupakan verba (kata kerja). Verba

dalam bahasa Jepang disebut sebagai doushi (動詞).

Page 5: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

11  

Kindaichi (1989:9-11), membagi kata kerja dalam bahasa Jepang memnjadi

empat macam, berdasarkan bisa tidaknya diubah menjadi bentuk ~te iru (~ている),

yaitu:

1) Joutai Doushi (状態動詞)

Joutai Doushi (状態動詞) adalah kata kerja yang menerangkam kondisi atau

keadaan. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai ‘kata kerja keadaan’.

Bentuk ini tidak bisa diubah menjadi bentuk 「~ている」.

Contoh:

「ある」、「でごぎる」、「出来る」、「出来たない」、「できる」、

「切れる」、「話せる」、「見える」、「言う」、dan lain-lain.

2) Keizoku Doushi (継続動詞)

Keizoku Doushi (継続動詞 ) adalah kata kerja yang menunjukkan suatu

perbuatan yang berlangsung secara berkelanjutan. Dalam bahasa Indonesia

diterjemahkan sebagai ‘kata kerja berkelanjutan kontinuatif’. Bentuk ini dapat

diubah menjdi bentuk

~te iru (~ている) dan menyatakan suatu keadaan yang sedang berlangsung.

Contoh:

- Kegiatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu:

「読む」、「書く」、「泣く」、「歌う」、「見る」、「聞く」、

dan lain-lain.

- Yang menyatakan fenomena alam, yaitu:

「散る」、「揺れる」、dan lain-lain.

Page 6: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

12  

3) Shunkan Doushi (瞬間動詞)

Shunkan Doushi (瞬間動詞) adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan

yang selesai dalam sesaat. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai

‘kata kerja sesaat’. Bentuk ini dapat dirubah menjadi bentuk ~te iru (~てい

る) dan menunjukkan hasil setelah perbuatan selesai dilakukan atau terjadi.

Contoh:

「死ぬ」、「消える」、「とまる」、「忘れる」、「触る」、「失

う」、dan lain-lain.

4) Daiyonshu no Doushi (第四種の動詞)

Daiyonshu no Doushi ( 第 四 種 の 動 詞 ) dalam bahasa Indonesia

diterjemahkan sebagai ‘kata kerja tipe empat’. Bentuk ini menunjukkan suatu

kondisi. Memiliki bentuk ~ている.

Contoh:

「すぐれる」、「おもだつ」、「ありふれる」、「にやける」、dan

lain-lain.

2.3 Aspek Dalam Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, terdapat banyak jenis kategori gramatikal, salah

satunya adalah kategori gramatikal dalam predikat. Menurut Chaer (1994:259)

menyatakan bahwa dalam bahasa Jepang, aspek merupakan kategori gramatikal

karena dinyatakan secara morfemis.

Page 7: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

13  

Menurut Kudou (1995:8), morfem yang digunakan adalah morfem 「~る」、

morfem「~た」、morfem rangkap「 ~ている」、dan morfem rangkap 「~て

いた」. Morfem ini menempel dengan verba unruk menyatakan aspek.

Katou, et al. (2002:146) mendefinisikan aspek sebagai berikut:

話し手が設定した話題の時点において。話題の事柄が始まる段階にあ

るのか、始まって継続している段階にあるのか、おわった段階にある

のかといった、事柄の動きの段階を表す文法的範疇をアスペクトとい

う。 Terjemahan:

Aspek adalah kategori gramatikal yang menunjukkan apakah topik pembicaraan baru akan dimulai, sudah dimulai dan berlanjut atau sudah berakhir, dilihat dari titik waktu pembicaraan.

Kindaichi (1989:66) mendefinisikan aspek sebagai bentuk yang menunjukkan

keadaan dari berlangsungnya suatu perbuatan. Menurut Kindaichi, aspek memiliki

tiga fungsi utama, yaitu:

1. Menunjukkan suatu keselesaian atau kanryou (完了)

2. Menunjukkan keadaan atau joutai (状態)

3. Menunjukkan suatu perbuatan atau dousa (動作)

Selain itu, Kindaichi juga membagi predikat kata kerja menjadi dua

kelompok besar, yaitu:

1. Joutaisou (状態相)

Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kata kerja keadaan.

Page 8: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

14  

2. Dousasou (動作相)

Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kata kerja perbuatan.

2.3.1 Jenis-jenis Aspek Dalam Bahasa Jepang

Kelompok aspek menurut Kindaichi (1989:31-39) adalah sebagai berikut:

1. Joutaisou (状態相)

Salah satu jenis aspek yang menunjukkan suatu keadaan disebut sebagai

aspek Joutaisou. Aspek joutaisou dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1) Kizentai (既然態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek akhir.

Berfungsi untuk menunjukkan masih tersisanya hasil keadaan dari

perbuatan atau kejadian sebelumnya. Kata kerja yang digunakan

adalah kata kerja sesaat ditambah bentuk ~te iru「 ~ている」.

Contoh:

外に雪がっている。

(Di luar salju menumpuk)

Aspek kizentaidibagi menjadi dua jenis yaitu:

a. Kizentai Kakotai (既然態過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek akhir

bentuk lampau.

Contoh:

Page 9: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

15  

雪は三、四寸も積っていた。

(Salju menumpuk hingga tiga sampai empat bagian)

b. Kizentai Hikakotai (既然態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek akhir

bukan lampau.

Contoh:

雪が積っている。

(Salju menumpuk)

2) Shinkoutai (進行態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek keadaan

yang sedang berlangsung. Merupakan aspek yang menunjukkan

perbuatan yang telah dimulai sebelumnya dan saat inipun masih

berlangsung dan masih harus menunggu sampai berakhir. Kata

kerja yang digunakan adalah kata kerja kontinuatif ditambah

morfem lengkap 「 ~ている」. Aspek ini juga dapat dibentuk

dengan penggunaan「 ~ているところだ」、「ている最中」、

「中だ」、「つつある」. Aspek Shinkoutai (進行態) dibagi

menjadi tiga jenis:

a. Shinkoutai Kakotai (進行態過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek keadaan

yang sedang berlangsung bentuk lampau.

Contoh:

彼は本を読んでいた。

(Dia tadinya sedang membaca buku)

Page 10: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

16  

b. Shinkoutai Hikakotai (進行態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek keadaan

yang sedang berlangsung bukan bentuk lampau.

Contoh:

彼は本を読んでいる。

(Dia sedang membaca buku)

c. Hanpuku Shinkoutai (反復進行態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek keadaan

sedang berlangsung yang berulang-ulang. Bentuk ini dipakai

untuk menunjukkan keadaan yang sedang berlangsung

berulang-ulang. Kata kerja yang digunakan bisa kata kerja

sesaat maupun kata kerja kontinuatif. Bila kata kerja yang

digunakan adalah kata kerja sesaat maka dapat dikatakan

bahwa kata kerja tersebut terjadi berulang kali sehingga

hasilnya berubah menjadi kontinuatif.

Contoh:

この頃は栄養失調で人がどんどん死んでいる。

(Belakangan ini banyak orang yang terus meninggal akibat

kekurangan gizi)

3) Syouzentai (将然態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek keakanan.

Aspek ini menunjukkan arti perbuatan yang belum terjadi namun

berada pada kondisi akan dilakukan. Kata kerja yang digunakan

bisa kata kerja sesaat maupun kata kerja kontinuatif ditambah

dengan bentuk 「~うとしている」、「~ところだ」、「~ば

Page 11: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

17  

かりだ」、「~つつある」、 dan「~よる」 disini akan

menjadi Syouzentai (将然態). Syouzentai dibagi menjadi dua jenis,

yaitu:

a. Syouzentai Kakotai (将然態過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

keakanan lampau.

Contoh:

二時を打とうとしていた。

(Tadinya akan menunjukkan pukul dua)

b. Syouzentai Hikakotai (将然態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

keakanan bukan lampau.

Contoh:

二時を打とうとしている。

(Akan menunjukkan pukul dua)

4) Tanjunjoutaitai (単純状態態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek keadaan

yang sederhana. Disebut sederhana karena aspek ini tidak ada

hubungannya dengan mulai atau berakhirnya suatu kondisi dan

hanya menunjukkan sesuatu yang terjadi dalam suatu kondisi.

Contoh:

この道はまがっている。

Page 12: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

18  

(Jalan ini membelok)

Dari contoh yang tertulis dapat dilihat bahwa kalimatnya diartikan

sebagai aspek keselesaian bila berpikir bahwa tadinya jalan itu

lurus namun sekarang membelok. Tapi tak bisa dipungkiri juga

bahwa kalimat tersebut juga menunjukkan suatu keadaan tanpa

kaitannya dengan kondisi mulai atau selesainya sesuatu. Hal inilah

yang dimaksud dengan Tanjunjoutaitai. Bentuk ini juga memiliki

ciri khas karena dapat juga ditujukan untuk penggunaan morfem

~ta 「た」di dalamnya.

Contoh:

- 曲がった道 = 曲がっている道

Sama-sama diartikan sebagai: (Jalan yang berkelok)

- 猿に似た顔 = 猿に似ている顔

Sama-sama diartikan sebagai: (Wajah yang nirip monyet)

2. Dousasou (動作相)

Lawan dari joutaisou adalah dousasou. Salah satu dari jenis aspek yang

menunjukkan suatu perbuatan disebut sebagai aspek dousasou. Kalau

joutaisou menunjukkan bentuk 「ある」. Maka dousasou ditunjukkan

dengan bentuk 「する」, karena menunjukkan bentuk perbuatan.

Jenis aspek dousasou yaitu:

1. Syuuketsutai (終結態)

Page 13: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

19  

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek keselesaian.

Aspek ini menunjukkan selesainya suatu perbuatan atau kanryou

「 完 了 」 . Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja

kontinuatif ditambah dengan bentuk 「~てしまう」. Selain itu

dapat juga digubakan 「~しおわる」、「~しおえる」dan

「~しきる」 . Jenis Syuuketsutai (終結態 ) ini dibagi lagi

menjadi empat jenis, yaitu:

a. Syuuketsutai Fukanryoutai (終結態不完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

keselesaian yang belum selesai.

Contoh:

読んでしまう。

(Akan selesai dibaca semua)

b. Syuuketsutai Kanryoutai (終結態完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

keselesaian yang sudah selesai.

Contoh:

読んでしまった。

(Telah selesai dibaca semua)

c. Syuuketsutai kizentai hikakotai (終結態既然態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

keselesaian akhir bukan lampau.

Contoh:

読んでしまっている。

Page 14: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

20  

(Saat ini telah selesai dibaca semua)

d. Syuuketsutai Syouzentai hikakotai (終結態将然態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

keakanan keselesaian lampau.

読んでしまおうとしていた。

(Tadinya bermaksud untuk menyelesaikan membaca

semuanya)

2. Kigentai (既現態)

「~てしまう」dapat dipakai menjadi dua jenis aspek yaitu

syuuketsutai dan kigentai. Bila dalam syuuketsutai kata kerja yang

digunakan adalah kata kerja kontinuatif, maka untuk kigentai

kata kerja yang digunakan adalah kata kerja sesaat. Dalam bahasa

Indonesia diterjemahkan sebagai aspek keberakhiran. Contohnya

dalam kata 「死んでしまう」, di dalamnya terkandung arti

sudah tidak bisa lagi kembali ke kondisi semula. Aspek jenis ini,

dibagi lagi menjadi empat jenis, yaitu:

a. Kigentai Fukanryoutai (既現態不完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

keberakhiran yang belum selesai.

Contoh:

死んでしまう。

(Sudah mau mati)

Page 15: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

21  

b. Kigentai Kanryoutai (既現態完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

keberakhiran yang sudah selesai.

Contoh:

死んでしまった。

(Telah meninggal)

c. Kigentai Syouzentai Hikakotai (既現態将然態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

keakanan keberakhiran bukan lampau.

Contoh:

死んでしまおうとしている。

(Sepertinya sudah akan meninggal)

d. Kigentai Kizentai Kakotai (既現態既然態過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek akhir

keberakhiran lampau.

Contoh:

死んでしまっていた。

(Sudah meninggal)

3. Shidoutai (始動態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek mulai. Yaitu

aspek yang menunjukkan dimulainya suatu perbuatan. Kata kerja

yang digunakan adalah kata kerja kontinuatif. Pola yang digunakan

bisa 「~はじめる」、「~だす」dan 「~かける」. Jenis

aspek ini ada empat macam, yaitu:

Page 16: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

22  

a. Shidoutai Fukanryoutai (始動態不完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebgai aspek mulai

belum selesai.

Contoh:

雨が降り出す。

(Hujan mulai turun)

b. Shidoutai kanryoutai (始動態完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek mulai

sudah selesai.

Contoh:

雨が降り出した。

(Tadi hujan turun)

c. Shidoutai Kizentai Hikakotai (始動態既然態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek mulai

menjelang akhir bukan lampau.

Contoh:

書きかけている。

(Sudah akan selesai menulis)

d. Shidoutai Syouzentai Hikakotai (始動態将然態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek mulai

keakanan.

Contoh:

書きかけようとしている。

(Bermaksud untuk segera menulis)

Page 17: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

23  

4. Syougentai (将現態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek sekejab. Jika

pada Shidoutai kata kerja yang digunakana dalah kata kerja

kontinuatif dan menunjukkan awal dimulainya sesuatu, maka

pada Syougentai kata kerja yang digunakan adalah kata kerja

sesaat dan menunjukkan akan segera berakhirnya suatu peristiwa

secara sekejab. Pola yang digunakan adalah「~かける」 .

Aspek ini dibagi menjadi enam jenis, yaitu:

a. Syougentai Fukanryoutai (将現態不完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek sekejan

belum selesai.

Contoh:

消えかける。

(Sudah hampir padam)

b. Syougentai kanryoutai (将現態完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek sekejab

sudah selesai.

消えかけた。

Contoh:

(Tadi sudah padam)

c. Syougentai Kizentai Hikakotai (将現態始動態既然態非過去

態)

Page 18: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

24  

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek sekejab

menjelang akhir bukan lampau.

Contoh:

消えかけている。

(Segera akan padam)

d. Shidoutai Syougentai Hikakotai (始動態将現態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek sekejab

menjelang akhir lampau.

Contoh:

消えかけていた。

(Telah padam)

e. Syougentai Syouzentai Fukanryoutai(将現態将然態不完了

態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek sekejab

keakanan bukan lampau.

Contoh:

消えかけようとしている。

(Sudah hampir akan padam)

f. Syougentai Syouzentai Kakotai (将現態将然態過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek sekejab

keakanan lampau.

Contoh:

消えかけようとしていた。

(Tadi sudah hampir akan padam)

Page 19: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

25  

5. Tanjundousatai (単純動狭作態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek perbuatan

sederhana. Artinya keadaan yang tidak ada hubungannya dengan

mula dan akhir permuatan. Hanya menunjukkan keadaan saja.

Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja sesaat. Aspek ini

terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Tanjundousatai Kanryoutai (単純動狭作態完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

sederhana selesai.

Contoh:

死んだ。

(Mati)

b. Tanjundousatai Fukanryoutai (単純動狭作態不完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

sederhana belum selesai.

Contoh:

電気が消えている。

(Lampu mati)

6. Keizokutai (継続態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek perbuatan

terus-menerus. Keizokutai mirip dengan shinkoutai pada jotaisou.

Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja perbuatan

kontinuatif. Bentuk yang digunakan adalah 「~る」「~た」

「~ている」「~ていた」. Juga digunakan pula pola「~つ

Page 20: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

26  

ずける」 . Biasanya juga hanya ditunjuk dengan kata kerja

kontinuatif. Contohnya adalah kata 「まつ」. Jenis aspek ini

dibagi menjadi empat macam, yaitu:

a. Keizokutai Fukanryoutai (継続態不完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

perbuatan terus-menerus belum selesai.

Contoh:

三時間読みつづける。

(Membaca selama tiga jam berturut-turut)

b. Keizokutai kanryoutai (継続態完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

perbuatan terus-menerus sudah selesai.

Contoh tidak diberikan.

c. Keizokutai Shinkoutai Hikakotai (継続態進行態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

perbuatan terus-menerus sedang berlangsung bukan lampau.

Contoh:

二時間も書きつづけている。

(Terus-menerus menulis selama dua jam)

d. Keizokutai Shinkoutai Kakotai (継続態進行態過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

perbuatan terus-menerus sedang berlangsung lampau.

Contoh tidak diberikan.

Page 21: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

27  

7. Hanpuku Keizokutai (反復継続態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek perbuatan

yang terus-menerus berulang-ulang. Kata kerja yang digunakan

adalah kata kerja kontinuatif dan sesaat. Verba yang digunakan

adalah ver dengan bentuk 「~る」「~た」「~ている」「~

ていた」. Pola yang digunakan adalah 「~つづける」、「~来

る」dan「~て行く」. Jenis ini dibagi lagi mendai empat macam,

yaitu:

a. Hanpuku Keizokutai Fukanryoutai (反復継続態不完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

perbuatan terus-menerus berulang-ulang belum selesai.

Contoh tidak diberikan.

b. Hanpuku Keizokutai Kanryoutai (反復継続態完了態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

perbuatan terus-menerus berulang-ulang sudah selesai.

Contoh:

将軍連が死につづけた。

(Pasukan tentara terus-menerus mati)

c. Hanpuku Keizokutai Syounzentai Kakotai (反復継続態将然

態過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

perbuatan terus-menerus berulang-ulang keakanan lampau.

Contoh:

いろいろな本を読んでいこうとしていた。

Page 22: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

28  

(Tadinya saya bermaksud untuk akan membaca berbagai

macam buku)

d. Hanpuku Keizokutai Syounzentai Hikakotai (反復継続態将然

態非過去態)

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai aspek

perbuatan terus-menerus berulang-ulang keakanan bukan

lampau.

Contoh tidak diberikan.

2.4 Teori Morfem

Morfem adalah satuan gramatik terkecil dari kata. Sedangkan satuan gramatik

adalah satuan-satuan yang mengandung arti, baik arti leksikal maupun arti gramatik.

Satuan tersebut dapat berupa morfem, kata, frasa, klausa.

Sebagai satuan gramatik, kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. Seperti

contoh dalam kata 「ていた」terdiri atas dua morfem yaitu morfem「ている」dan

morfem 「た」 . Morfem 「ている」 yang bermakna kegiatan yang sedang

berlangsung dan morfem 「た」yang bermakna kegiatan yang telah terjadi dalam

bentuk lampau.

2.5 Perbedaan Verba 「~た」dan 「~ていた」

Menurut Machida (1989:149) verba bentuk 「~た」dan 「~ていた」

sama-sama menunjukkan kelampauan, yang membedakan keduanya adalah verba

bentuk 「~た」adalah keselesaian atau kanketsusou (完結相) yang berada pada

masa lampau sedangkan verba bentuk 「~ていた」menunjukkan ketidak selesaian

Page 23: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

29  

atau hikanketsusou ( 非完結相 ) yang berada pada masa lampau. Keselesaian

kanketsusou ( 完 結 相 ) memandang sesuatu fenomena kalimat sebagai suatu

keseluruhan. Sedangkan hikanketsusou (非完結相 ) memandang suatu fenomena

kalimat dengan memberi perhatian khusus pada situasi dan kondisi di dalamnya

bahwa fenomena tersebut belum selesai dan masih berlanjut.

2.5.1 Fungsi Penggunaan ~ tei (てい形)

Menurut Iori Isao (2001), ada 8 fungsi penggunaan bentuk tei (てい形),

yaitu:

1. Shinkouchuu 「進行中」

Contoh:

1) 田中さんは部屋で本を読んでいる。

Terjemahan: Tuan Tanaka sedang membaca buku di kamar.

2) 外では雨が降っていた。

Terjemahan: Di luar turun hujan.

2. Kekkazanzon 「結果残存」

Contoh:

3) 窓ガラスが割れている。

Terjemahan: Kaca jendela sedang pecah.

3. Kurikaeshi 「繰り返し」

Contoh:

Page 24: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

30  

4) 田中さんは毎朝ジョギングをしている。

Terjemahan: Setiap pagi Tuan Tanaka melakukan jogging.

4. Kou ryokujizoku「効力持続」

Contoh:

5) この橋は 5年前にに壊れている。

Terjemahan: Jembatan ini rusak 5 tahun yang lalu.

5. Kiroku 「記録」

Contoh:

6) 犯人は3日前にこの店でうどんを食べている。

Terjemahan: 3 hari yang lalu seorang kriminal sedang makan udon di kedai

ini.

6. Kanryou 「完了」

Contoh:

7) 彼からの手紙を受け取ったとき、彼は既に死んでいた。

Terjemahan: Saat menerima surat dari dia, dia telah meninggal

7. Hanjijitsu 「反事実」

Contoh:

8) 彼が助けてくれなかったら、私は死んでいた。

Terjemahan: Kalau dia tidak membatu, saya pasti meninggal.

8. Tannarujoutai「単なる状態」

Page 25: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

31  

Contoh:

9) 学校の北側に高い山がそびえている。

Terjemahan: Sekolah Kita Gawa sedang naik gunung yang tinggi.

Dari fungsi dan contoh bentuk tei (てい形) yang telah tertulis sebelumnya,

yang akan dibahas oleh penulis yaitu fungsi dari bentuk te ita(ていた形).

2.5.2 Fungsi Penggunaan Bentuk te ita(ていタ形)

Menurut Machida (1989:71-79), fungsi dan kedudukan verba 「ていた」

adalah sebagai berikut:

1. 「ていた」digunakan untuk menerangkan hubungan antara frase kata benda

yang menjadi subjek dan frase kata kerja yang menjadi predikat yang

jumlahnya sangat terbatas yaitu pada kata 「異なる」dan「適える」.

Contoh:

太郎の性格と次郎の性格は異なっている。

(Sifat Tarou dan Jirou sangat berbeda)

Berdasarkan contoh kalimat di atas, yang menjadi frase kata bendanya adalah

「太郎の性格」 dan「次郎の性格」, sedangkan yang menjadi predikat

kata kerjanya adalah「異なっている」. Hubungan langsung antara frase

kata benda dan frase kata kerja yang menjadi predikatnya adalah bahwa

kepribadian/sifat mereka (Tarou dan Jirou) berbeda.

2. 「ていた」untuk menunjukkan suatu keyakinan atau pikiran 「思考」 dan

「信念」 di masa lampau.

Contoh:

Page 26: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

32  

私は花子が美しいと思っていた。

(Dulu saya pikir Hanako sangat cantik)

Berdasarkan kalimat di atas, kalimat tersebut menunjukkan bahwa bentuk

「ていた」menunjukkan kelampauan dari keyakinan atau pikiran seseorang.

Jadi ‘saya’ berdasarkan kalimat tersebut, pernah berpikir bahwa Hanako

sangat cantik pada masa lampau.

3. 「ていた」pada kata kerja kontinuatif berfungsi untuk menunjukkan ketidak

selesaian hikanketsusou (非完結相) yang bermakna, situasi atau kondisi yang

sedang berlangsung dan tidak diketahui kapan berakhirnya.

Contoh:

太郎は走っていた。

(Tarou berlari)

Dalam kalimat tersebut, dapat dilihat bahwa Tarou tadi sedang berlari dan

belum diketahui kapan Tarou akan berhenti berlari.

4. 「ていた」 pada kata kerja sesaat yang berfungsi untuk menunjukkan

kejadian yang terjadi hanya sesaat pada masa lampau, dan hasilnya masih

dapat dilihat sampai sekarang.

Contoh:

空は雲っていた。

(Langit dalam keadaan mendung)

Berdasarkan kalimat di atas, penutur tidak melihat secara langsung saat langit

mendung, yang dialami penutur hanyalah ketika ia melihat ke atas, langit

dalam keadaan sudah mendung. Dalam hal ini verba bentuk 「ていた」

adalah untuk menunjukkan masih tersisanya hasil peristiwa di masa lampau,

Page 27: BAB 2 Irna - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00316-jp 2.pdf · yang menggambar proses, perbuatan atau keadaan, yang juga disebut kata kerja (

  

33  

yaitu sampai sekarang pun masih dapat dilihat bahwa langit masih dalam

keadaan mendung.