bab 2 landasan teori 2.1 sistem pendukung keputusanthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2008-1-00244-mnsi-bab...

41
11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Menurut Keen dan Morton (Turban dan Aronson, 2001, p13) sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan sistem berbasiskan komputer yang menggabungkan sumber daya intelektual dari individu dengan kemampuan komputer dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah semi terstruktur. Sistem melibatkan penggunaan basis data yang ditujukan untuk pengambilan keputusan yang spesifik. Sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) tidak hanya mengotomisasi transformasi yang dilakukan oleh data atau hanya menyediakan keluaran dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan melalui persentasi dari informasi yang dirancang untuk pendekatan pemecahan masalah dari pengambil keputusan dan kebutuhan aplikasi. Sistem tidak menggantikan penilaian ataupun mengambil keputusan untuk pengguna SPK ini hanya memberikan rekomendasi dalam pengambilan keputusan. Struktur masalah terbagi atas masalah terstruktur, masalah tidak terstruktur, dan masalah semi terstruktur. Masalah terstruktur adalah masalah yang terjadi secara rutin atau berulang kali dan pemecahan masalahnya sudah tersedia (sudah tersedia prosedur- prosedurnya). Masalah tidak terstruktur adalah masalah yang kompleks dan belum tersedia pemecahan masalahnya. Seringkali pemecahan masalah tidak terstruktur melibatkan faktor intuisi manusia. Masalah semiterstruktur adalah masalah yang mengandung unsur terstruktur maupun tidak terstruktur, pemecahan masalahnya merupakan kombinasi antara prosedural dan penilaian manusia. 2.1.1 Karakteristik Dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan Karakteristik dan kemampuan Sistem pendukung keputusan (Turban and Aronson, 2001, pp98-99), antara lain:

Upload: nguyenque

Post on 02-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Keen dan Morton (Turban dan Aronson, 2001, p13) sistem pendukung

keputusan (SPK) merupakan sistem berbasiskan komputer yang menggabungkan sumber

daya intelektual dari individu dengan kemampuan komputer dan bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah semi

terstruktur. Sistem melibatkan penggunaan basis data yang ditujukan untuk pengambilan

keputusan yang spesifik. Sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) tidak hanya

mengotomisasi transformasi yang dilakukan oleh data atau hanya menyediakan keluaran

dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan melalui

persentasi dari informasi yang dirancang untuk pendekatan pemecahan masalah dari

pengambil keputusan dan kebutuhan aplikasi. Sistem tidak menggantikan penilaian

ataupun mengambil keputusan untuk pengguna SPK ini hanya memberikan rekomendasi

dalam pengambilan keputusan.

Struktur masalah terbagi atas masalah terstruktur, masalah tidak terstruktur, dan

masalah semi terstruktur. Masalah terstruktur adalah masalah yang terjadi secara rutin

atau berulang kali dan pemecahan masalahnya sudah tersedia (sudah tersedia prosedur-

prosedurnya). Masalah tidak terstruktur adalah masalah yang kompleks dan belum

tersedia pemecahan masalahnya. Seringkali pemecahan masalah tidak terstruktur

melibatkan faktor intuisi manusia. Masalah semiterstruktur adalah masalah yang

mengandung unsur terstruktur maupun tidak terstruktur, pemecahan masalahnya

merupakan kombinasi antara prosedural dan penilaian manusia.

2.1.1 Karakteristik Dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan

Karakteristik dan kemampuan Sistem pendukung keputusan (Turban and

Aronson, 2001, pp98-99), antara lain:

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

12

1. SPK menyediakan dukungan bagi para pengambil keputusan dalam pemecahan

masalah semiterstruktur maupun tidak terstruktur dengan menggabungkan antara

penilaian manusia dan computer.

2. Dapat digunakan oleh berbagai level manajerial, mulai dari manajer puncak

sampai manajer tingkat bawah.

3. Dapat digunakan secara individual maupun secara kelompok.

4. SPK mendukung keputusan yang saling berkesinambungan. Keputusan tersebut

biasa dibuat sekali, beberapa kali, ataupun berulang kali.

5. SPK mendukung semua tahap dalam proses pengambilan keputusan yaitu

intelegensia, perancangan, pemilihan, dan implementasi.

6. SPK medukung berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.

7. SPK dapat beradaptasi seiring dengan waktu. Pengambil keputusan harus

bersikap reaktif dan mampu mengadaptasi SPK agar dapat memenuhi perubahan-

perubahan yang terjadi.

8. User harus merasa nyaman dengan SPK tersebut. User friendly, kemampuan

penampilan grafik, dan antarmuka user dengan computer yang interaktif dapat

meningkatkan keefektifan SPK.

9. SPK bertujuan untuk lebih meningkatkan efektifitas dari pengambilan keputusan

(keakuratan, kualitas, waktu) daripada efisiensi ( biaya dalam membuat

keputusan untuk memecahkan masalah.

10. Pengambil keputusan mempunyai kontrol penuh dalam setiap tahap pengambilan

keputusan untuk memecahkan masalah. SPK bertujuan untuk mendukung

pemecahan masalah, bukan menggantikannya.

11. User harus membangun atau memodifikasi sistem sederhana .

12. SPK biasanya mengutilisasikan model untuk melakukan analisa dalam

pengambilan keputusan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

13

2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Data

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban dan Aronson (2001, pp 100-101, Sistem Pendukung Keputusan

terdiri dari komponen berikut :

1. Subsistem manajemen data (data management subsystem)

Subsistem manejemen data mempunyai elemen-elemen sebagai berikut:

Other Computer -Based Systems

Internet, Intranets, Extranets

Data Management

Model Management

User Interface

Knowladge –Based Sub Systems

External Models

Manager (User)

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

14

a. Basisdata

Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan, diatur

sedemikian rupa sehingga saling berkaitan dengan struktur dan kebutuhan

suatu perusahaan. Basis data merupakan sekumpulan data-data yang

diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Basisdata ini bias

dibangun sendiri ataupun diimpor dari data warehouse yang sudah ada. Suatu

aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) bias menggunakan lebih dari 1

basisdata, tergantung data yang dibutuhkan.

b. Sistem manajemen basisdata

Sistem manajemen basis data merupakan sistem untuk membuat ,

mengakses dan meng-update basisdata.

c. Kamus Data

Kamus data adalah catalog dari semua data yang ada di dalam basisdata.

Kamus data ini mengandung definisi data dan fungsi utamanya adalah untuk

memberikan informasi tentang jenis data, sumber data, dan entity data.

d. Fasilitas query

Fasilitas query adalah fasilitas untuk melakukan akses, manipulasi, men-

query data dari basis data. Fasilitas query juga mempunyai kemampuan untuk

menyediakan dasar untuk pengaksesan data dan permintaan akan data yang

hendak di akses. Tugasnya adalah untuk menerima permintaan data dari

komponen SPK yang lain, menentukan bagaimana permintaan data ini bisa

terpenuhi, memformulasikan permintaan data tersebut, dan mengirimkan

kembali permintaan data tersebut kepada yang memintanya.

2. Subsistem manajemen model (model management subsystem)

Elemen – elemen dari manajemen model meliputi basis model, direktori

model, dan eksekusi model, integrasi, dan perintah. Subsistem manajemen model

mempunyai elemen – elemen sebagai berikut:

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

15

a. Basis model

Basis model mencakup model statistic, financial, peramalan, ilmu

pengetahuan, dan model-model kuantitatif lainnya yang menyediakan

kemampuan bagi SPK untuk melakuakan analisa.

b. Sistem manajemen basis model

Fungsi sistem manajemen basis model adalah untuk membangun suatu

model dengan menggunakan bahasa pemerograman.

c. Bahasa permodelan

Bahasa permodelan adalah bahasa pemerograman yang digunakan untuk

melakukan perubahan terhadap model.

d. Kamus model

Kamus model merupakan catalog dari semua model yang terdapat dalam

basis model. Kamus model menggandung definisi model dan fungsi

utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan

kemampuan model.

e. Eksekusi, integrasi, dan perintah model

Eksekusi model adalah proses untuk mengawasi model yang sedang

berjalan. Integrasi model adalah pengkombinasian beberapa model jika

diperlukan. Perintah model bertugas untuk menerima dan menerjemahkan

intruksi yang diterima dari subsistem anatarmuka dan menyampaikan kepada

sistem manajemen basis model.

3. Subsistem manajemen berbasiskan pengetahuan (knowledge based management

subsystem)

Sebagian besar SPK yang canggih telah dilengkapi oleh subsistem ini

yaitu subsistem untuk menyediakan pengetahuan yang dimiliki oleh para ahli

demi kemajuan komponen-komponen SPK yang lain. Subsistem tambahan ini

dapat mendukung subsistem lainnya atau bertindak sebagai komponen

independent.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

16

4. Subsistem antarmuka (user interface subsystem)

User melakukan komunikasi dan memberikan perintah kepada SPK

dengan perantara subsistem ini. Selai perangkat keras dan piranti lunak, subsitem

ini mencakup faktor-faktor lain seperti kemudahan akses oleh user, fleksibilitas,

interaksi antara manusia dan mesin, dan sebagainya. Rancangan perangkat lunak

atau perangkat keras yang menyediakan user interface yang mudah dimengerti

oleh pemakai di dalam mendukung proses pengambilan keputusan dengan

kemudahan penggunanya juga merupakan bagian dari subsistem ini.

2.1.3 Model Dari Sistem Pendukung Keputusan

Model merupakan perwujudan atau abstraksi yang disederhanakan dari

kenyataan atau entitas yang sebenarnya (Turban and Aronson, 2001, p38). Para

pengambil keputusan menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang akan

dipecahkan. Pengguna model sangat berguna untuk mengurangi kerumitan yang ada

pada kenyataan sebenarnya.

2.1.3.1 Jenis-jenis Model SPK

Model terbagi atas 4 jenis (Mcleod, 2001, p138), antara lain:

1. Model fisik

Model fisik merupakan penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. model

fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata.

Contohnya, pembuat mobil dapat membuat sejumlah membuat sejumlah perubahan

dengan lebih murah melalui rancangan model fisik ini dibandingkan dengan produk

akhir.

2. Model naratif

Model naratif menggambarkan entitasnya secara lisan atau tulisan. Pendengar

atau pembaca dapat memahami entitas dari narasi atau cerita. Semua komunikasi

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

17

bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan jenis yang paling

popular.

3. Model grafik

Model grafik menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis, symbol, atau

bentuk. Model grafik digunakan dalam bisnis untuk menkomunikasikan informasi.

Banyak laporan keuangan perusahaan kepada para pemegang saham berisiskan

grafik-grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan.

pergerakan harga mata uang juga biasanya digambarkan dalam bentuk grafik.

4. Model matematika

Model matematika adalah semua rumus atau persamaan matematika.

2.1.3.2 Kegunaan Model SPK

Kegunaan penggunaan model dalam membantu pemecahan masalah (McLeod,

2001, p138:

1. Mempermudah pemahaman

Model dapat mempermudah pemahaman karena suatu model pasti lebih

sederhana dari entitas yang diwakilinya. Setelah model-model sederhana ini

dipahami, secara bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga

dapat menggambaran entitasnya dengan lebih akurat. Bagaimana pun, model tetap

hanya menggambarkan entitasnya dan tidak pernah tepat sama dengan entitasnya.

2. Mempermudah komunikasi

Setelah pemecah masalah pengertian entitasnya, pengertian itu sering perlu

dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis sistem harus berkomunikasi

dengan manajer atau programmer.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

18

3. Memperkirakan masa depan

Kemampuan ini hanya disediakan oleh model matematika. Model matematika

dapat memperkirakan apa yang terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen

akurat.

2.1.4 Tahap pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan terbagi atas 4 tahap utama (Turban and Aronson,

2001,p41),yaitu:

1. Intelegensia (intelegence)

Tahap ini dimulai dengan mengidentifikasiakan tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai. Masalah terjadi ketika terjadi kesenjangan antara tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai dengan kecataan yang ada. Selanjutnya, masalah diklarifikasikan

menjadi masalah terstruktur, tidak tersetruktur, atau semi terstruktur. Tahap yang

tidak akalah pentingnya adalah menentukan orang yang bertanggung jawab untuk

mengatasi masalah tersebut. Tahap intelegensia ini diakhiri dengan pernyataan

masalah secara formal.

2. Perancangan (design)

Tahap perancangan ini meliputi menemukan atau mengembangkan dan

menganalisa alternatif-alternatif yang telah dinyatakan dalam tahap intelegensia.

Pada tahap ini, suatu modelakan dibuat, diuji dan divalidasikan. Pembuatan model

itu sendiri meliputi pemilihan kriteria yang akan digunakan untuk menaganalisa

dan mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada untuk mendapatkan alternative

yang terbaik. Selain itu, pembuatan model meliputi pemilihan alternatif-alternatif

yang akan dimasukkan ke dalam model tersebut.

3. Pemilihan (choice)

Tahap ini merupakan tahap paling penting dalam proses pengambilan keputusan

karena pada tahap ini keputusan yang sebenarnya akan dibuat. Evaluasi merupakan

tahap final untuk menghasilkan rekomendasi alternative yang terbaik. Dalam

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

19

melakukan evaluasi, perlu pula diperhatikan sensitivitas terhadap perubahan data

ataupun parameter yang akan mengakibatkan perubahan pada rekomendasi

alternatif. Setelah rekomendasi alternatif terbaik dihasilkan, tahap selanjutnya

adalah mempersiapkan model tersebut untuk diimplementasiakn.

4. implentasi (implementation)

Tahap terakhir dalam proses pengambilan keputusan adalah pengimplementasian

rekomendasi alternatif yang dihasilkan oleh model. banyak hambatan-hambatan

yang bias terjadi semasa tahap implementasi, antara lain kurangnya dukungan dari

manajer puncak, ketakutan untuk perubahan, kurangnya pelatihan, dan masih

banyak lagi.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

20

Simplification

Amplification

Success

Validation of Model

Verification, testing of proposed solution

Failure

Gambar 2.2 Tahap Pengambilan Keputusan

Reality Intelegent Phase

Organizational ObjectivesSearch and Scanning ProcedursData collectionProblem IdentificationProblem ClassificationProblem Statement

Design Phase

Formulate A ModelSet Criteria For ChoiceSearch For AlternatifPredict and Measures Outcomes

Choice Phase

Solution To The ModelSensitivity AnalysisSelection Of Bad (Good) AlternatifPlan For Implementation

Implementation Of Solution

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

21

2.1.5 Tahap Pengembangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

System Development Life Cycle

Menurut Potter (2003, p485) System Development Life Cycle (SDLC)

adalah sebuah kerangka kerja terstruktur yang terdiri dari beberapa proses yang

saling berurutan yang menunjukkan tahap dari pengembangan sistem.

Berdasarkan Potter (2003, p463) SDLC terdiri dari 8 tahap, tetapi model

lain memungkinkan untuk terdiri dari lebih atau kurang dari 8 tahap. Walaupun

jumlah tahap berbeda tetapi aliran kerja secara umum tetap sama.

Gambar 2.3 SDLC

1. Systems Investigation

System investigation menyangkut studi untuk memahami business

problem yang harus diselesaikan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

22

2. Systems Analysis

Tahap ini mendefinisikan business problem, mengidentifikasikan

penyebab, dan mendefinisikan solusi.

3. Systems Design

Systems design menggambarkan bagaimana sebuah sistem akan

menyelesaikan permasalahan yang ada (business problem). Hasil dari tahap

perancangan sistem yaitu :

Masukan, input dan user interface dari sistem.

Hardware, software, database.

Cara bagian-bagian sistem itu berinteraksi.

4. Programming

Programming dilakukan untuk mentranslasikan spesifikasi disain ke

dalam kode komputer

5. Testing

Testing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Black Box Testing, testing dilakukan dengan hanya memvalidasi

inputan dan hasil keluaran dari modul yang di test.

White Box Testing, testing ini dilakukan dengan mencek tiap baris

source code.

Testing dilakukan untuk mendeteksi errors (bug) dalam kode computer.

Terdapat dua macam error, yaitu :

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

23

Syntax errors, contohnya kesalahan ejaan atau kesalahan penempatan

koma, jenis kesalahan ini lebih mudah ditemukan dan tidak

mengijinkan program untuk berjalan.

Logic errors, kesalahan jenis ini mengijinkan program untuk berjalan

tetapi menghasilkan output yang salah. Logic errors lebih sulit untuk

ditemukan karena penyebabnya tidaklah jelas.

6. Implementation

Implementation yaitu proses untuk mengganti sistem lama ke sistem baru.

Organisasi menggunakan empat strategi penggantian sistem, yaitu :

Parallel conversion process, yaitu sistem lama dan sistem baru

berjalan seiring untuk beberapa periode waktu.

Direct conversion process, yaitu sistem lama diganti secara langsung

dengan sistem baru.

Pilot conversion process, yaitu memperkenalkan sistem ke salah satu

bagian dari organisasi. Setelah sistem baru berjalan dengan baik,

maka sistem diperkenalkan bagian lain organisasi.

Phased conversion process, yaitu memperkenalkan bagian dari sistem

sedikit demi sedikit kepada user.

7. Operation

8. Maintenance

Sebuah sistem membutuhkan maintenance, terdapat beberapa jenis

maintenance yang dibutuhkan sebuah sistem, yaitu :

Debugging

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

24

Updating

Add new functionality

2.2. Pengertian Pasar

Pasar adalah sekelompok orang dan atau organisasi yang mempunyai kebutuhan

dan keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu

pertukaran guna memuaskan kebutuhan dan keinginannya.

Pasar adalah terdiri atas sejumlah pelanggan potensial yang mempunyai

kebutuhan dan keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri

dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.

Berdasarkan motif pembelian dari pembeli maka pasar sasaran dapat

digolongkan dalam jenis-jenis pasar adalah sebagai berikut:

a. Pasar konsumen

Individu-individu rumah tangga yang membeli produk dan jasa untuk konsumen

pribadi

b. Pasar industri

Organisasi yang membeli produk dan jasa yang dibutuhkan untuk memproduksi

barang-barang dan jasa-jasa lainnya dengan maksud memperoleh keuntungan

atau mencapai sasaran lain.

c. Pasar penjual kembali

Organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa dengan maksud menjual

kembali barang-barang dan jasa-jasa itu agar memberikan keuntungan bagi

mereka.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

25

d. Pasar pemerintah

Lembaga-lembaga pemerintah yang membeli produk dan jasa agar menghasilkan

pelayanan kepada masyarakat umum, mengalihkan barang dan jasa itu kepada

pihak lain yang membutuhkan

e. Pasar internasional

Pembeli yang terdapat di luar negeri, termasuk konsumen, produsen, penjual

2.3 Bursa Berjangka

Bursa berjangka merupakan sebuah lembaga yang dibentuk berdasarkan

keanggotaan yang menyediakan fasilitas serta sarana pelayanan untuk

menyelenggarakan dan mengawasi kegiatan transaksi di pasar berjangka sesuai

peraturan dan undang-undang yang berlaku. (Wijaya, 2002, p10).

Sistem, sarana berupa fasilitas dan pelayanan yang diberikan suatu bursa adalah

Lokasi fisik yang layak dan memadai untuk tempat bertransaksi para anggotanya

Prosedur yang menjamin ketepatan dan keakuratan proses transaksi

Sistem kliring dan penjaminan (margin) yang efektif untuk menjamin integritas

kontrak

Peraturan dan tata tertib sesuai dengan ketentuan perundangan yang menjamin

perlakuan yang adil bagi semua peserta

Bursa berjangka diberi wewenang untuk membuat aturan dalam organisasinya,

yaitu peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh para anggotanya dan para

pelaku transaksinya.

Bursa berjangka harus mencegah terjadinya tindakan penipuan, cidera janji

(wanprestasi), rumor/isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan yang dapat

mempengaruhi harga, serta tindakan-tindakan tidak jujur (curang) lainnya yang

dapat menurunkan bursa itu sendiri

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

26

Bursa berjangka diisyaratkan harus berbentuk badan usaha hokum perseroan

terbatas (PT)

2.3.1 Lembaga Kliring Berjangka

Menurut undang-undang no.32 tahun 1997 tentang perdagangan berjangka yang

dimaksud dengan lembaga kliring berjangka adalah badan usaha yang

menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk pelaksanaan kliring

dan penjaminan transaksi di bursa berjangka.

2.4 Mata Uang Asing Dan Komponennya

2.4.1 Pengertian Mata Uang Asing (Foreign Exchange)

Mata uang asing merupakan salah satu alat atau benda ekonomi yang

berpengaruh dan yang memiliki peranan penting dalam transaksi ekonomi

internasional.

Menurut Hamdy Hadi (2002: 125) mata uang asing dapat diartikan sebagai alat

pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi

ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada banj

sentral.

Mata uang asing memiliki arti dan peranan penting dalam perdagangan

internasional dan investasi sehingga menyebabkan valuta asing tersebut

diperdagangkan atau ditransaksikan sebagai komoditi atau benda ekonomi di bursa

mata uang asing.

Keberhasilan dan kelancaran seluruh transaksi ekonomi internasional yang

terjadi akan sangat memerlukan dan menggunakan mata uang asing sebagai sasaran

utamanya.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

27

2.4.2 Analisis Investasi Mata Uang Asing

Pada dasarnya ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan dalam melakukan analisis

investasi mata uang asing, yaitu:

1. Analisis teknikal

Analisis teknikal adalah pendekatan analisis yang bertujuan untuk

menentukan kapan saat yang tepat (timing) untuk membeli atau menjual mata

uang asing dengan mempelajari mekanisme pasar seperti pergerakan harga dan

volume perdagangan (Cohen, Zinbarg & Zeikel, 2001, p 252).oleh karena itu,

analisis teknikal sering juga disebut analisis internal atau analisis pasar. Para

teknikal analis percaya bahwa pergerakan harga mata uang asing mempunyai

pola yang akan selalu berulang. Alat utama bagi mereka untuk menemukan pola-

pola tersebut adalah dengan menggunakan grafik.

Beberapa analisis teknikal (http://www.BAPPEBTI.go.id) yang akan

digunakan skripsi ini antara lain:

1. Rate Of Change

Momentum dan laju perubahan (rate of change, ROC) adalah suatu

indikator sederhana dalam melakukan analisis teknis yang memperlihatkan

perbedaan antara harga penutupan hari ini dan harga penutupan N-hari yang lalu.

Momentum adalah merupakan perbedaan yang terjadi.

Tingkat skala perubahan diukur berdasarkan harga penutupan yang lama

untuk menggambarkan kenaikan sebagai fraksi dari:

Momentum secara umum adalah harga yang merupakan kelanjutan dari

tren. Indikator momentum dan tingkat perubahan menunjukkan nilai positif

sewaktu terjadinya kenaikan harga dan nilai negatif sewaktu terjadinya

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

28

penurunan harga. Perlintasan naik ke atas menembus nilai nol dapat digunakan

sebagai indicator sinyal beli dan sebaliknya pada perlintasan turun ke bawah

melewati nol adalah merupakan indikator sinyal jual. Seberapa rendah

(sewaktu negatif) atau tingginya (sewaktu positif) indikator dapat

menunjukkan seberapa kuatnya suatu tren

Perlintasan naik ke atas menembus nilai nol dapat digunakan sebagai

indikator sinyal beli, dan sebaliknya pada perlintasan turun ke bawah melewati

nol adalah merupakan indikator sinyal jual. Seberapa rendah (sewaktu negatif)

atau tingginya (sewaktu positif) indikator dapat menunjukkan seberapa kuatnya

suatu tren.

2. Simple Moving Average (SMA)

Simple Moving Average adalah indikator yang menunjukkan nilai rata-

rata dari suatu mata uang asing selama periode waktu tertentu. Metode ini akan

membandingkan antara nilai rata-rata mata uang asing dengan nilai mata uang

asing saat itu untuk menghasilkan signal beli ataupun jual. Signal beli terbentuk

ketika nilai mata uang asing berada diatas nilai rata-ratanya dan rata-rata

bergerak, bergerak ke atas sedangkan signal jual terbentuk ketika nilai mata uang

asing berada di bawah nilai rata-ratanya dan rata-rata bergerak, bergerak ke

bawah. Elemen terpenting dalam menggunakan indikator ini adalah memilih

periode waktu yang tepat untuk menghitung nilai rata-rata tersebut.

Berikut ini rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai rata-rata

tersebut:

SMA = Harga Penutupan

Sigma N

Dimana:

N = periode waktu yang digunakan untuk menghitung harga rata-rata.

(misalnya 15 hari).

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

29

3. Exponential Moving Average (EMA)

EMA ini digunakan di kalangan analisis da;am rangka mengatasi

kekurangan yang terdapat pada SMA yaitu mengurangi efek lagging dengan cara

memberikan pembebanan kepada harga terkini terhadap harga masa lalu. Adapun

formula yang digunakan untuk menghasilkan EMA adalah:

X = [ K x (C – P)] + P

Dimana: X = EMA

C = Harga aktual atau harga sekarang

P = EMA periode sebelumnya. (untuk pertama kali digunakan

SMA)

K = Smoothing constant

Sedangkan formula untuk Smoothing constant (K) adalah :

K = 2 / (1+N)

Di mana : N = basis periode EMA yang digunakan.

4. Osilator stokastik

Pemikiran yang melatar belakangi indikator ini adalah kecenderungan

harga untuk mendekati harga tertinggi yang pernah dicapai sebelumnya pada saat

nilai pasar naik (bullish) dan mendekati nilai terendah yang pernah dicapai

sebelumnya pada saat nilai pasar menurun (bearish). Sinyal transaksi dapat

ditentukan saat osilator stochastic memotong garis pergerakan rata-rata (moving

average).

Dua indikator osilator stochastic biasanya digunakan untuk menghitung

variasi pergerakan harga kedepan, yaitu suatu stochastic cepat (%K) dan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

30

stochastic lambat (%D). Perbandingan dari statistik ini adalah merupakan suatu

indikator kecepatan yang bagus guna menentukan pada harga berapakah

perubahan akan terjadi .

Stochastic cepat atau juga biasa disebut Stoch %K menggunakan cara

perhitungan rasio sebagai berikut :

HP=Harga penutupan

Terendah=harga terendah

Stochastic oscillator lambat atau juga disebut Stoch %D menggunakan

perhitungan pergerakan harga sederhana dari statistik Stoch %K melintasi

periode s periods . Biasanya s=3:

5. Indeks Kekuatan Relatif

Indeks Kekuatan Relatif atau lebih dikenal dengan nama Relative

Strength Index (RSI) adalah merupakan suatu osilator yang digunakan dalam

analisa teknis untuk menunjukkan kekuatan harga dengan cara membandingkan

pergerakan kenaikan dan penurunan harga. Berikut ini adalah formula untuk

menghitung RSI:

RS = Average upclose value

Average down value

RSI = 100 - 100 ___

100 + RS

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

31

Wilder berpendapat bahwa sekuriti dikatakan kelebihan minat beli

apabila ia mencapai nilai 70, yang artinya spekulator harus mempertimbangkan

untuk menjual . Atau sebaliknya pada kondisi kelebihan minat jual pada nilai

30. Prinsipnya adalah bahwa apabila terdapat proporsi yang tinggi atas

pergerakan nilai harian pada satu arah itu menunjukkan pertanda ekstrim, dan

harga kemungkinannya akan berbalik arah. Biasanya digunakan juga atau dapat

juga bervariasi tergantung kondisi pasar misalnya "bullish" ( pasar naik) atau

"bearish" ( pasar jatuh)

Gelombang besar dan kejatuhan harga sekuriti akan berpengaruh pada

RSI, namun bisa juga merupakan sinyal palsu untuk menjual ataupun membeli.

RSI sangat baik apabila digunakan bersama-sama dengan indikator analisis

teknikal lainnya.

6. MACD

MACD adalah merupakan singkatan dari Moving Average Convergence /

Divergence (rata-rata pergerakan konverjensi / perbedaan), yang adalah

merupakan suatu indikator dari analisis teknis yang diciptakan oleh Gerald Appel

pada tahun 1960an. MACD adalah indikator untuk kelebihan beli atau kelebihan

jual dengan melihat hubungan antara MA (moving average = rata-rata

pergerakan) jangka panjang dan pendek.

MACD menunjukkan perbedaan antara eksponensial pergerakan rata-rata

(exponential moving average yang biasa disingkat "EMA") yang cepat dan

lambat dari harga penutupan. Periode standar yang disarankan oleh Gerald Appel

pada tahun 1960an adalah dengan menggunakan periode 12 dan 26 hari:

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

32

Garis yang menjadi sinyal atau garis pemicu adalah terbentuk dengan

memperhalus rumusan tersebut dengan menggunakan EMA dan standarnya

dengan menggunakan periode 9 hari.

7. Tren harga dan volume

Tren harga dan volume atau lebih dikenal dengan istilah Price and

Volume Trend yang disingkat biasa disingkat dengan singkatan "PVT" atau "PV"

adalah merupakan suatu indikator dalam analisis teknis yang ditujukan untuk

menggabungkan harga dan volume pada pasar modal. PVT adalah berdasarkan

volume transaksi berjalan, dengan penambahan volume berdasarkan persentase

perubahan harga pada saat penutupan pasar dibandingkan dengan harga

penutupan sebelumnya.

Rumusan PVT adalah sebagai berikut :

Pemikiran umumnya adalah bahwa volume akan meningkat pada hari

dimana harga bergerak pada arah yang dominan, misalnya saja pada tren

kenaikan yang kuat maka volume akan lebih tinggi daripada hari dimana harga

mengalami penurunan. Jadi apabila harga mengalami kenaikan maka PVT akan

naik juga dan sewaktu harga menciptakan tingkat tertinggi barunya maka PVT

juga akan demikian. Apabila PVT gagal untuk mencapai reli harga tertinggi

sebelumnya maka ini adalah merupakan divergensi negatif yang menandakan

melemahnya pergerakan.

2. Analisis fundamental

Analisis Fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan

kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global. Informasi maupun berita-

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

33

berita yang berhubungan baik secara langsung dengan situasi perekonomian

dapat digunakan sebagai indikator yang cukup penting. Beberapa faktor

fundamental yang berpengaruh terhadap mata uang asing adalah :

Faktor keuangan yang sangat vital terhadap analisis fundamental.

Perubahan kebijaksanaan keuangan suatu negara, nilai ekspor,

pendapatan, penganguran, dan lain-lain akan sangat berpengaruh terhadap

nilai tukar mata uang negara tersebut.

Tingkat suku bunga. Besar kecil tingkat suku bunga berpengaruh

terhadap nilai mata uang yang kemudian berpengaruh juga terhadap suku

bunga kredit, ketertarikan investor, dan lain-lain.

Faktor politik dan sosial. Perubahan politik suatu negara pergantian

pimpinan, kabinet, tingkat keamanan, dan lain-lain. Semakin stabilnegara

tersebut, akan semakin baik nilai mata uangnya.

Kerusuhan atau bencana alam. Faktor yang tidak dapat selalu diprediksi

dan sangat berpengaruh (secara negatif).

Beberapa analisis fundamental menurut Ivan Susanto (Forex Trading, 2007,

p29) yang akan digunakan skripsi ini antara lain:

1. International Trade

Definisi: Pengukuran ini menghitung perbedaan antara jumlah ekspor dan

impor (barang dan jasa).

Kegunaan: Impor dan ekspor merupakan komponen penting dan

berpengaruh terhadap GDP, yang menyumbang sekitar 14% dan 12%.

Ekspor yang kuat akan berpengaruh terhadap kenaikan nilai tukar mata

uang asing negara tersebut.

Sumber: The Cencus Bureau of Economic Analysis of the Department of

commerce.

Waktu terbit: Bulanan, Sekitar tanggal 13 bulan berjalan, pukul 0.30 a.m

EST.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

34

Ada revisi: Ada.

Dampak Revisi : Kecil.

2. Durable Goods Order

Definisi: Nama lainnya adalah Advanced report on durable goods

manufacture’s shipment and orders. Merupakan indeks dari pemerintah

untuk mengukur volume dolar pada durable goods. Durable goods

merupakan kata yang digunakan untuk mewakili kelompok barang (baik

baru atau bekas) yang memiliki masa kegunaan lebih dari tiga tahun

(selain barang yang termasuk dalam kategori barang yang digunakan oleh

departemen pertahanan dan transportasi).

Kegunaan: Melalui laporan ini kita akan mengetahui kebutuhan akan

‘durable goods’, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun kebutuhan

luar negeri (ekspor).

Index yang mengalami kenaikan menunjukkan kenaikan kebutuhan

barang ‘durable goods’, yang berakibat juga terhadap kenaikan produksi

dan kebutuhan tenaga kerja, Demikian juga sebaliknya. Kenaikan index

durable goods order akan membantu menekan kenaikan inflasi.

Sumber: The Census Bureau of The Department of Commerce.

Waktu terbit: Bulanan, sekitar tanggal 26, pukul 08.30 a.m EST.

Ada revisi: ada

Dampak revisi: Besar

3. Federal Budget

Definisi: Federal Reserve Bank (BI di Indonesia) di setiap cabang

mengumpulkan informasi mengenai kondisi ekonomi di daerahnya

masing-masing. Informasi didapatkan dari laporan Direktur Bank atas

hasil wawancaranya dengan pengusaha, pakar ekonomi, ahli pemasaaran,

dan sumber-sumber lain.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

35

Kegunaan: The Fed menggunakan laporan tersebut bersama beberapa

indikator lain untuk menetukan kebijaksanaan tingkat suku bunga dalam

rapat FOMC. Rapat itu diadakan dua minggu setelah Federal Budget.

Jika informasi pada Federal Budget menunjukkan adanya tekanan inflasi,

maka The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga untuk meredam

demikian juga sebaliknya.

Sumber: Federal Reserve Board.

Waktu terbit: Bulanan, sekitar tanggal 13 setiap bulannya, pukul 01.00

a.m EST.

Ada revisi: tidak ada.

4. Jobless Claims

Definisi: Index pemerintah yang mencatat jumlah warga yang pertama

kali mengisi formulir jaminan tunjangan karena kehilangan pekerjaan

(menganggur).

Kegunaan: Investor menggunakan data-data tersebut untuk membuat

grafik trend pengangguran dalam dunia usaha. Jika terjadi lonjakan pada

index tersebut (di atas 30.000 orang), maka hal tersebut menunjukkan

bahwa pasar sedang dalam kondisi lesu, demikian juga sebaiknya.

Sumber: The Employment and Training Administration of The

Department of Labor.

Waktu terbit: Mingguan, terbit hari selasa pukul 08.30 a.m EST dan

berakhir hari sabtu.

Ada revisi: revisi dilakukan hari kamis untuk minggu sebelumnya.

Dampak revisi: Sedang.

5. Gross Domestic Product (GDP)

Definisi: GDP mencerminkan tingkat pendapatan per kapita rata-rata

suatu negara. GDP mengukur niali mata uang suatu negara tersebut atas

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

36

barang dan jasa yang dihasilkan di negara tersebut tanpa memperhatikan

bahwa barang dan jasa tersebut dihasilkan dari asset milik siapa (milik

negara lain atau join), atau oleh siapa.

Kegunaan: Merupakan pengukuran yang paling komperhensif dan

menjadi tolak ukur performa ekonomi suatu negara. GDP yang sehat

berada pada kisaran 2,0%-2,5% (dengan tingkat pengangguran berada

pada kisaran 5,5%-6,0%).

Tingkat GDP yang terlalu tinggi akan mengakibatkan inflasi sedangkan

tingkat yang terlalu rendah menunjukkan lemahnya ekonomi negara

tersebut.

Sumber: Bureau of Economic Analysis, US Department of Commerce.

Waktu terbit: 4 bulanan, minggu ketiga atau keempat dari bulan pertama,

pukul 08.30 a.m EST.

Ada revisi: Ada pada bulan kedua atau ketiga

Dampak revisi: Sedang.

2.4.3 Kondisi Pasar Bursa Berjangka

Di dalam suatu bursa berjangka terdapat kondisi-kondisi yang menggambarkan

pergerakan harga yang terjadi dalam bursa tersebut selama periode tertentu. Kondisi-

kondisi tersebut adalah:

1. Bearish Market

Kondisi Bearish merupakan kondisi bursa dimana harga mata uang asing terus-

menerus mengalami penurunan dalam jangka waktu tertentu. (Wijaya, 2002, p81)

2. Bullish market

Kondisi pasar Bullish merupakan kondisi bursa dimana harga mata uang asing

terus-menerus mengalami peningkatan dalam jangka waktu tertentu. (Wijaya,

2002, p82)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

37

2.5 Analisa Kompetitif Porter

Menurut Porter, persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan

persaingan (five competitive forces) yang berpengaruh terhadap struktur ekonomi

dalam suatu industri. Lima kekuatan tersebut antara lain :

1. Ancaman pendatang baru

Besar kecilnya ancaman pendatang baru tergantung dari hambatan yang ada untuk

memasuki industri tersebut. Semakin kecil hambatan yang dihadapi, maka

ancaman masuknya pendatang baru semakin kecil.

2. Ancaman barang pengganti atau jasa pengganti

semakin banyak barang atau jasa pengganti dari apa yang ditawarkan perusahaan

maka posisi perusahaan akan semakin lemah. Sebaliknya, semakin sedikit barang

atau jasa pengganti dari apa yang ditawarkan prusahaan, maka posisi perusahaan

semakin kuat.

3. Daya tawar pemasok

Semakin kuat daya tawar pemasok, maka posisi perusahaan akan semakin lemah

karena ketergantungan perusahaan terhadap pemasok tersebut. Sebaliknya bila

pemasok tidak memiliki daya tawar yang kuat, maka posisi perusahaan kuat karena

perusahaan yang memegang kendali.

4. Daya tawar pembeli

semakin besar daya tawar pembeli, maka posisi perusahaan akan semakin lemah.

Sebaliknya semakin kecil daya tawar pembeli, maka posisi perusahaan akan

semakin kuat.

5. Persaingan antar perusahaan sejenis dalam industri

Kuat atau lemahnya posisi perusahaan dalam persaingan antar perusahaan sejenis

dalam satu industri tergantung dari keunggulan kompetitif yang dimiliki

perusahaan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

38

2.6 Alat Bantu Perancangan Sistem

2.6.1Use Case

2.6.1.1 Pengertian Use Case

Menurut Fowler (2004, p141), use case adalah teknik untuk merekam persyaratan

fungsional sebuah sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para

pengguna sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana

sistem narasi tersebut digunakan.

2.6.1.2 Simbol-Simbol yang Digunakan Use Case Diagram

1. Use Case

Use case adalah hasil penguraian cakupan sistem secara fungsional kedalam bentuk-

bentuk pernyataan yang lebih kecil. Pernyataan ini digambarkan dengan simbol elips

dengan nama use case di atas, bawah, atau di dalam elips.

Gambar 2.4 Use Case

2. Aktor

Aktor adalah pengguna sistem. Aktor x aktifitas sistem (sebuah use case) dengan

tujuan untuk menyelesaikan beberapa task yang menghasilkan keadaan.

Gambar 2.5 Actor

Use Case

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

39

3. Hubungan (Relasi)

Sebuah relasi digambarkan sebagai sebuah garis diantara dua simbol use case dalam

use case diagram. Tipe relasi dapat berbeda tergantung dari bagaimana garis tersebut

digambarkan.

Gambar 2.6 Relasi

2.6.2 Class Diagram

Class diagram menunjukkan class yang terdapat dalam perangkat lunak

dan bagaimana mereka saling berhubungan. Class diagram mendeskripsikan jenis-

jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat diantara

mereka. Class diagram menunjukkan properti dan operasi sebuah kelas dan

batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut (Fowler,

2005, p53).

2.6.2.1 Simbol-Simbol yang Digunakan Class Diagram

Terdapat tiga simbol-simbol yang digunakan pada class diagram, yaitu :

1. Kelas

Kelas digambarkan dengan sebuah kotak yang terbagi atas tiga bagian, yaitu :

- nama kelas (bagian atas)

- atribut kelas (bagian tengah)

- operasi kelas (bagian bawah)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

40

2. Asosiasi

Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan dua kotak.

Tujuannya adalah menggambarkan bahwa terdapat hubungan antara kelas satu

dengan kelas lainnya.

3. Multiplicity

Multiplicity mengindikasikan tentang berapa banyak objek yang akan mengisi

properti. Multiplicity yang umum ditemui adalah satu-ke-satu (1), nol-ke-satu

(0..1), nol-ke-banyak (0..*) dan satu-ke-banyak (1..*).

Sebagai contoh, gambar 2.1 menggambarkan class diagram untuk kelas

mobil dan orang. Setiap orang bisa punya mobil lebih dari satu atau tidak punya

mobil sama sekali. Sedangkan sebuah mobil bisa belum punya pemilik (masih

dalam proses penjualan) atau telah punya satu pemilik (tidak mungkin ada mobil

dengan atas nama dua orang).

Gambar 2.1 Class Diagram

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

41

2.6.3 Sequence Diagram

Interaction diagram menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok objek

saling berkolaborasi dalam beberapa behavior. UML memiliki beberapa bentuk

interaction diagram dan yang paling umum digunakan adalah sequence diagram.

Sebuah sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah

skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek contoh dan

pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case (Fowler, 2005, p81).

Gambar 2.2 Sequence Diagram

Gambar 2.2 mencontohkan sebuah sequence diagram untuk skenario

student-login. Langkah pertama adalah student mengisi username dan password

kemudian submit login, request tersebut ditangani oleh StudentController dan

mencari model Student untuk mencocokkan username dan password-nya. Jika

cocok, barulah StudentController melanjutkan proses selanjutnya yaitu view.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

42

2.6.4 State Transition Diagram (STD)

Menurut Grange, CL. (2003, p 64), state diagram transation diagram adalah

variasi urutan layer dalam aliran program dan diagram hierarki. Tujuan dari STD

adalah untuk menggambarkan urutan dan variasi layer yangdapat muncul ketika

pengguna sistem menggunakan terminal.

State transation diagram (STD) adalah diagram yang menggambarkan urutan

dari proses atau fungsi yang akan dilakukan waktu ke waktu. STD menggambarkan

state yang dimiliki komponen sistem dan event yang menyebabkan perubahan dari

suatu state ke state lainnya.

EVENT

TRANSITION

Gambar 2.7 Komponen – komponen STD

2.6.5 Delapan Aturan Emas Perancangan Dialog

Delapan aturan emas perancangan dialog menurut Scheinederman (1998, pp74-75) :

1. Berusaha keras untuk konsisten

Konsitensi disini tidak hanya dalam bentuk tampilan interface-nya saja,

tetapi juga meliputi serangkaian proses yang ada di dalam sistem tersebut.

2. Memungkinkan Frequent Users menggunakan Shortcuts.

Penggunaan shortcut disini adalah supaya jika seorang user pernah

mengakses halaman tertentu suatu situs web dapat kembali ke halaman tersebut

pada kesempatan lain. Hal ini untuk mempercepat waktu respon sistem terhadap

Old State New State

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

43

keinginan penggunanya dalam rangka untuk menampilkan informasi yang ada pada

halaman tertentu sebuah situs web.

3. Memberikan umpan balik yang informatif bagi pembuat sistem.

Dalam setiap aksi yang dilakukan oleh penggunanya, dapat menjadi masukan

bagi pembuat sistem untuk mengembangkan sistem tersebut di kemudian hari atau

untuk mengevaluasi apakah sistem tersebut sudah sesuai dengan keinginan

penggunanya atau belum.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir (sukses, selesai).

Suatu aksi yang dilakukan oleh pengguna suatu sistem, harus mengahasilkan

suatut keadaan akhir supaya tidak terjadi overloop pada sistem tersebut. Sehingga

pengguna tahu bahwa aksi yang dilakukannya sudah selesai.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana.

Suatu sistem yang baik, hendaknya memberikan alternative pemecahan

masalah yang sederhana apabila penggunanya melakukan kesalahan saat

menggunakan sistem tersebut. Misalnya dengan memberitahu jika ada field yang

belum diisi pad saat mengisi formulir dendaftaran.

6. Mengizinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah.

Pembalikan aksi (undo) merupakan sebuah kegiatan untuk kembali ke proses

sebelumnya yang sudah terjadi. Selain untuk mundur ke proses sebelumnya, undo

juga bisa berfungsi untuk kembali ke halaman situs web yang sebelumnya.

7. Mendukung internal locus of control.

Pengguna yang sudah berpengalaman saat menginginan control yang kuat

pada sistem, sehingga mereka merasa menguasai sistem tersebut. Sistem yang tidak

terduga dan sangat sulit untuk melakukan suatu tindakan maka akan menyulitkan

penggunanya.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Manusia memiliki keterbatasan dalam mengingat sehingga jangan

memaksakan orang untuk mengingat terlalu banyak. Oleh karena itu, jangan

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

44

menampilkan informasi yang terlalu panjang-lebar pad satu halaman situs web.

Lebih baik berikan informasi secara garis besar terlebih dahulu. Setelah pengguna

tertarik untuk memperoleh informasi yang lebih terperinci baru disediakan link ke

halaman lain yang berisi informasi yang lebih terperinci.

2.7 Kerangka pemikiran teoritis

Gambar 2.8 kerangka pemikiran teoritis

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Metode Analisis Mata Uang Asing

Analisis Fundamental

Berita ( - )

Signal( Timing )

Berita - Berita

Analisis Teknikal

Berita ( + ) Signal BeliSignal Jual

Alternatif Rekomendasi Keputusan

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

45

Penelitian ini bermaksud membuat atau merancang suatu sistem pendukung

keputusan (SPK) untuk membantu investor mengambil keputusan dalam melakukan

transaksi jual beli valuta asing. Sistem tersebut akan menganalisis valuta asing dengan

menggunakan metode yang umum digunakan yaitu analisis teknikal. Analis teknikal

adalah analisis dengan mempelajari grafik-grafik sehingga bisa mendapatkan signal beli

atau signal jual.

2.8 Metodologi Penelitian

2.8.1 Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam proses penulisan skripsi ini adalah

studi kasus yang dilakukan dengan mempelajari kasus yang terjadi di lapangan.

Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu

dengan cara melakukan penelitian, kemudian melaporkannya dalam bentuk

laporan deskriptif yang menggambarkan hasil penelitian.

2.8.2 Teknik Pengumpulan Data

2.8.2.1 Jenis Dan Tipe Data

Penyusunan skripsi ini menggunakan dua macam jenis data yaitu data

primer dan data sekunder.

Data primer yang digunakan adalah :

a. Data wawancara analisis perusahaan yang berkaitan dengan cara memilih,

menggunakan metoda dan teknik yang dibutuhkan dalam melakukan analisis

terhadap masukan-masukan bagi proses rekomendasi investasi dalam

Foreign Exchange.

Data sekunder yang digunakan adalah :

a. Data teknikal yaitu harga valuta asing dari waktu ke waktu dengan tipe data

interval 3 bulan terakhir.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

46

b. Data fundamental yaitu adalah dengan mempelajari berita-berita yang akan

mempengaruhi naik atau turunnya harga mata uang asing.

2.8.2.2 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sample dalam populasi menggunakan metode purposive sampling

atau pengambilan sample berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang

digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah likuiditas dan kapitalisasi pasar dan

pergerakan nilai mata uang asing (Foreign Exchange).

2.8.2.3 Kecakupan dan Kesesuaian Data

Karena data nilai mata uang asing atau valuta asing diperoleh dari lembaga-

lembaga resmi yang bergerak dalam bidang pasar modal, maka data yang diambil

diasumsikan sudah sesuai untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.

2.8.2.4 Sumber dan Cara Pengumpulan Data

Data pergerakan nilai valuta asung diperoleh dari basisdata perusahaan dan

internet yang kemudian akan diimpor ke dalam SPK yang akan dirancang. Sedangkan

data-data untuk keperluan analisis sistem, diperoleh dengan cara observasi atau

pengamatan.

2.8.2.5 Validitas dan Reliabilitas data

Karena data-data yang digunakan merupakan data public yang dikeluarkan oleh

BBJ (Bursa Berjangka Jakarta), maka data-data tersebut diasumsikan sudah memenuhi

uji validitas dan realibilitas.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

47

2.8.3 Definisi Operasional dan Instrumental Pengukuran

Tabel 2.1 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran

Variabel Dimensi Indikator Skala

Analisis

teknikal

Momentum Momentum = Penutupan hari ini –

Penutupan hari yang lalu

Tidak

ada

SMA Tidak

ada

Osilator

Stokastik

Tidak

ada

Exponential

Moving

Average

X = (k x (c-p)) + p Tidak

ada

MACD MACD = EMA[12] dari harga -

EMA[26] dari harga

Tidak

ada

RSI Tidak

ada

Analisis

Fundamental

International

Trade

International Trade yang dikeluarkan

oleh The Cencus Bureau of Economic

Analysis of the Department of

commerce.

Bln

Durable

Goods Order

Durable Goods Order yang dikeluarkan

oleh The Census Bureau of The

Department of Commerce.

%

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

48

Federal

Budget

Federal Budget yang dikeluarkan oleh

Federal Reserve Board.

Bln

Jobless

Claims

Jobless Claims yang dikeluarkan oleh

The Employment and Training

Administration of The Department of

Labor.

K

Gross

Domestic

Products

Gross Domestic Products yang

dikeluarkan oleh Bureau of Economic

Analysis, US Department of Commerce.

%

Sumber : Penulis

Dalam membuat Sistem Pendukung Keputusan (SPK) rekomendasi mata uang

asing, akan digunakan metode analisis teknikal dan fundamental. Analisis Fundamental

dilakukan dengan cara melihat berita-berita yang akan mempengaruhi nilai mata uang

tersebut. Analisis teknikal dilakukan dengan melakukan studi terhadap pergerakan

mata uang asing yang dapat menghasilkan signal beli maupun jual.

2.8.4 Teknik Analisis Data

Analisis data akan menggunakan metode:

1. Analisis teknikal adalah pendekatan analisis yang bertujuan untuk

menentukan kapan saat yang tepat (timing) untuk membeli atau menjual mata

uang asing dengan mempelajari mekanisme pasar seperti pergerakan harga

dan volume perdagangan.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

49

2. Analisis fundamental yaitu pendekatan analisis yang didasarkan pada situasi

dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global. Informasi maupun

berita-berita yang berhubungan baik secara langsung dengan situasi

perekonomian dapat digunakan sebagai indikator yang cukup penting dari

suatu negara yang akan mempengaruhi naik atau turunnya harga mata uang

asing di negara tersebut.

2.8.5 Kelemahan Teknik Analisis Data

Setiap teknik analisis data memiliki kelemahan tersendiri. Kelemahan dari

analisis fundamental adalah tidak memperdulikan trend dan momentum pergerakan

harga yang dapat menghasilkan kapan saat terbaik untuk membeli ataupun menjual

mata uang asing. Sedangkan kelemahan analisis teknikal adalah tidak memperdulikan

berita-berita yang dapat mempengaruhi ekonomi atau kondisi politik suatu Negara.

Menurut mereka, grafik pergerakan harga dan volume mata uang asing dapat

memberikan gambaran psikologis pasar atas suatu mata uang asing.

2.9 Teori Khusus yang Berhubungan

2.9.1 Web Based Application

Web-Based Application merupakan suatu aplikasi yang memanfaatkan

teknologi World Wide Web sebagai interface-nya, yang berarti data yang anda

inginkan dapat diakses dan diubah dengan menggunakan sebuah Web Browser. Ini

sangat menguntungkan sebuah perusahaan karena aplikasi ini dapat dijalankan di

sembarang komputer, selama komputer tersebut memiliki Web Browser.

Beberapa keuntungan lainnya dari Web-Based Applications ialah:

1. Data dapat diakses kapan saja dan dari mana saja,

2. Mudah dipakai, pemakai cukup melakukan point & click,

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

50

3. Perusahaan tidak harus membeli program pengakses karena browser

umumnya tersedia secara gratis di Internet.

2.9.2 Web Server

Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web server

menggunakan protokol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol).

Anda mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan

Anda. Dalam tulisan ini akan kita bahas salah satu web server yang sangat terkenal

dan menjadi standar de facto setiap distribusi Linux, yaitu Apache. Apache adalah

nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber dan ide-ide yang ada pada

web server leluhurnya, yaitu web server NCSA. Sesuai namanya, web server NCSA

dibuat oleh National Center for Supercomputing Applications.

2.9.3 PHP

PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang handal.

Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung pada homepage-

nya. Rasmus adalah seorang pendukung open source. Karena itulah Rasmus

mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Setelah mempelajari

YACC dan GNU Bisson, Rasmus menambah kemampuan PHP 1.0 dan menerbitkan

PHP 2.0.

PHP mudah dibuat dan cepat pula dijalankan. PHP dapat berjalan dalam web

server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan

di sistem operasi UNIX, Windows dan Macintosh.

2.9.4 MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.

Kepopulerannya disebabkan MySQL bersifat free pada pelbagai platform.

MySQL termasuk jenis Relational Database Management System (RDBMS).

Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00244-MNSI-Bab 2.pdf · dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan

51

MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel sendiri terdiri

atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

2.9.5 Manipulasi Grafik dalam PHP dengan JpGraph

PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang cukup populer dalam

membuat halaman web dinamis. PHP bersifat open source, artinya pengguna dapat

menggunakannya secara gratis dan mendistribusikannya secara bebas. JpGraph

adalah salah satu library dari PHP yang berfungsi untuk membuat dan memanipulasi

grafik. Dengan menggunakan JpGraph, seorang programmer dapat dengan mudah

menggambar suatu grafik dengan menggunakan class-class dan method yang ada

pada JpGraph. Teknik pembuatan grafik yang kedengarannya sulit dapat

disederhanakan menjadi beberapa baris saja.

Kadang kala kita dihadapkan memresentasikan sebuah data baik yang statis maupun

dinamis misalnya dari sumbar data base kedalam grafik dan ditampilkan dalam web

kita.

Banyak cara untuk merealisasikanya. salah satu cara adalah dengan menggunakan

JpGraph. JpGraph berbasiskan pada PHP. Membangun grafik menggunakan

JpGraph sangat mudah dan sederhana. Format keluaran merupakan image, dan

mendukung banyak format file image.

Gambar 2.9 Grafik JpGraph