bab 2 landasan teori 2.1 sistem pendukung keputusanthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2008-1-00244-mnsi-bab...
TRANSCRIPT
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Keen dan Morton (Turban dan Aronson, 2001, p13) sistem pendukung
keputusan (SPK) merupakan sistem berbasiskan komputer yang menggabungkan sumber
daya intelektual dari individu dengan kemampuan komputer dan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah semi
terstruktur. Sistem melibatkan penggunaan basis data yang ditujukan untuk pengambilan
keputusan yang spesifik. Sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) tidak hanya
mengotomisasi transformasi yang dilakukan oleh data atau hanya menyediakan keluaran
dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan melalui
persentasi dari informasi yang dirancang untuk pendekatan pemecahan masalah dari
pengambil keputusan dan kebutuhan aplikasi. Sistem tidak menggantikan penilaian
ataupun mengambil keputusan untuk pengguna SPK ini hanya memberikan rekomendasi
dalam pengambilan keputusan.
Struktur masalah terbagi atas masalah terstruktur, masalah tidak terstruktur, dan
masalah semi terstruktur. Masalah terstruktur adalah masalah yang terjadi secara rutin
atau berulang kali dan pemecahan masalahnya sudah tersedia (sudah tersedia prosedur-
prosedurnya). Masalah tidak terstruktur adalah masalah yang kompleks dan belum
tersedia pemecahan masalahnya. Seringkali pemecahan masalah tidak terstruktur
melibatkan faktor intuisi manusia. Masalah semiterstruktur adalah masalah yang
mengandung unsur terstruktur maupun tidak terstruktur, pemecahan masalahnya
merupakan kombinasi antara prosedural dan penilaian manusia.
2.1.1 Karakteristik Dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
Karakteristik dan kemampuan Sistem pendukung keputusan (Turban and
Aronson, 2001, pp98-99), antara lain:
12
1. SPK menyediakan dukungan bagi para pengambil keputusan dalam pemecahan
masalah semiterstruktur maupun tidak terstruktur dengan menggabungkan antara
penilaian manusia dan computer.
2. Dapat digunakan oleh berbagai level manajerial, mulai dari manajer puncak
sampai manajer tingkat bawah.
3. Dapat digunakan secara individual maupun secara kelompok.
4. SPK mendukung keputusan yang saling berkesinambungan. Keputusan tersebut
biasa dibuat sekali, beberapa kali, ataupun berulang kali.
5. SPK mendukung semua tahap dalam proses pengambilan keputusan yaitu
intelegensia, perancangan, pemilihan, dan implementasi.
6. SPK medukung berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.
7. SPK dapat beradaptasi seiring dengan waktu. Pengambil keputusan harus
bersikap reaktif dan mampu mengadaptasi SPK agar dapat memenuhi perubahan-
perubahan yang terjadi.
8. User harus merasa nyaman dengan SPK tersebut. User friendly, kemampuan
penampilan grafik, dan antarmuka user dengan computer yang interaktif dapat
meningkatkan keefektifan SPK.
9. SPK bertujuan untuk lebih meningkatkan efektifitas dari pengambilan keputusan
(keakuratan, kualitas, waktu) daripada efisiensi ( biaya dalam membuat
keputusan untuk memecahkan masalah.
10. Pengambil keputusan mempunyai kontrol penuh dalam setiap tahap pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah. SPK bertujuan untuk mendukung
pemecahan masalah, bukan menggantikannya.
11. User harus membangun atau memodifikasi sistem sederhana .
12. SPK biasanya mengutilisasikan model untuk melakukan analisa dalam
pengambilan keputusan.
13
2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Data
Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban dan Aronson (2001, pp 100-101, Sistem Pendukung Keputusan
terdiri dari komponen berikut :
1. Subsistem manajemen data (data management subsystem)
Subsistem manejemen data mempunyai elemen-elemen sebagai berikut:
Other Computer -Based Systems
Internet, Intranets, Extranets
Data Management
Model Management
User Interface
Knowladge –Based Sub Systems
External Models
Manager (User)
14
a. Basisdata
Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan, diatur
sedemikian rupa sehingga saling berkaitan dengan struktur dan kebutuhan
suatu perusahaan. Basis data merupakan sekumpulan data-data yang
diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Basisdata ini bias
dibangun sendiri ataupun diimpor dari data warehouse yang sudah ada. Suatu
aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) bias menggunakan lebih dari 1
basisdata, tergantung data yang dibutuhkan.
b. Sistem manajemen basisdata
Sistem manajemen basis data merupakan sistem untuk membuat ,
mengakses dan meng-update basisdata.
c. Kamus Data
Kamus data adalah catalog dari semua data yang ada di dalam basisdata.
Kamus data ini mengandung definisi data dan fungsi utamanya adalah untuk
memberikan informasi tentang jenis data, sumber data, dan entity data.
d. Fasilitas query
Fasilitas query adalah fasilitas untuk melakukan akses, manipulasi, men-
query data dari basis data. Fasilitas query juga mempunyai kemampuan untuk
menyediakan dasar untuk pengaksesan data dan permintaan akan data yang
hendak di akses. Tugasnya adalah untuk menerima permintaan data dari
komponen SPK yang lain, menentukan bagaimana permintaan data ini bisa
terpenuhi, memformulasikan permintaan data tersebut, dan mengirimkan
kembali permintaan data tersebut kepada yang memintanya.
2. Subsistem manajemen model (model management subsystem)
Elemen – elemen dari manajemen model meliputi basis model, direktori
model, dan eksekusi model, integrasi, dan perintah. Subsistem manajemen model
mempunyai elemen – elemen sebagai berikut:
15
a. Basis model
Basis model mencakup model statistic, financial, peramalan, ilmu
pengetahuan, dan model-model kuantitatif lainnya yang menyediakan
kemampuan bagi SPK untuk melakuakan analisa.
b. Sistem manajemen basis model
Fungsi sistem manajemen basis model adalah untuk membangun suatu
model dengan menggunakan bahasa pemerograman.
c. Bahasa permodelan
Bahasa permodelan adalah bahasa pemerograman yang digunakan untuk
melakukan perubahan terhadap model.
d. Kamus model
Kamus model merupakan catalog dari semua model yang terdapat dalam
basis model. Kamus model menggandung definisi model dan fungsi
utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan
kemampuan model.
e. Eksekusi, integrasi, dan perintah model
Eksekusi model adalah proses untuk mengawasi model yang sedang
berjalan. Integrasi model adalah pengkombinasian beberapa model jika
diperlukan. Perintah model bertugas untuk menerima dan menerjemahkan
intruksi yang diterima dari subsistem anatarmuka dan menyampaikan kepada
sistem manajemen basis model.
3. Subsistem manajemen berbasiskan pengetahuan (knowledge based management
subsystem)
Sebagian besar SPK yang canggih telah dilengkapi oleh subsistem ini
yaitu subsistem untuk menyediakan pengetahuan yang dimiliki oleh para ahli
demi kemajuan komponen-komponen SPK yang lain. Subsistem tambahan ini
dapat mendukung subsistem lainnya atau bertindak sebagai komponen
independent.
16
4. Subsistem antarmuka (user interface subsystem)
User melakukan komunikasi dan memberikan perintah kepada SPK
dengan perantara subsistem ini. Selai perangkat keras dan piranti lunak, subsitem
ini mencakup faktor-faktor lain seperti kemudahan akses oleh user, fleksibilitas,
interaksi antara manusia dan mesin, dan sebagainya. Rancangan perangkat lunak
atau perangkat keras yang menyediakan user interface yang mudah dimengerti
oleh pemakai di dalam mendukung proses pengambilan keputusan dengan
kemudahan penggunanya juga merupakan bagian dari subsistem ini.
2.1.3 Model Dari Sistem Pendukung Keputusan
Model merupakan perwujudan atau abstraksi yang disederhanakan dari
kenyataan atau entitas yang sebenarnya (Turban and Aronson, 2001, p38). Para
pengambil keputusan menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang akan
dipecahkan. Pengguna model sangat berguna untuk mengurangi kerumitan yang ada
pada kenyataan sebenarnya.
2.1.3.1 Jenis-jenis Model SPK
Model terbagi atas 4 jenis (Mcleod, 2001, p138), antara lain:
1. Model fisik
Model fisik merupakan penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. model
fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata.
Contohnya, pembuat mobil dapat membuat sejumlah membuat sejumlah perubahan
dengan lebih murah melalui rancangan model fisik ini dibandingkan dengan produk
akhir.
2. Model naratif
Model naratif menggambarkan entitasnya secara lisan atau tulisan. Pendengar
atau pembaca dapat memahami entitas dari narasi atau cerita. Semua komunikasi
17
bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan jenis yang paling
popular.
3. Model grafik
Model grafik menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis, symbol, atau
bentuk. Model grafik digunakan dalam bisnis untuk menkomunikasikan informasi.
Banyak laporan keuangan perusahaan kepada para pemegang saham berisiskan
grafik-grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan.
pergerakan harga mata uang juga biasanya digambarkan dalam bentuk grafik.
4. Model matematika
Model matematika adalah semua rumus atau persamaan matematika.
2.1.3.2 Kegunaan Model SPK
Kegunaan penggunaan model dalam membantu pemecahan masalah (McLeod,
2001, p138:
1. Mempermudah pemahaman
Model dapat mempermudah pemahaman karena suatu model pasti lebih
sederhana dari entitas yang diwakilinya. Setelah model-model sederhana ini
dipahami, secara bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga
dapat menggambaran entitasnya dengan lebih akurat. Bagaimana pun, model tetap
hanya menggambarkan entitasnya dan tidak pernah tepat sama dengan entitasnya.
2. Mempermudah komunikasi
Setelah pemecah masalah pengertian entitasnya, pengertian itu sering perlu
dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis sistem harus berkomunikasi
dengan manajer atau programmer.
18
3. Memperkirakan masa depan
Kemampuan ini hanya disediakan oleh model matematika. Model matematika
dapat memperkirakan apa yang terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen
akurat.
2.1.4 Tahap pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan terbagi atas 4 tahap utama (Turban and Aronson,
2001,p41),yaitu:
1. Intelegensia (intelegence)
Tahap ini dimulai dengan mengidentifikasiakan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai. Masalah terjadi ketika terjadi kesenjangan antara tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai dengan kecataan yang ada. Selanjutnya, masalah diklarifikasikan
menjadi masalah terstruktur, tidak tersetruktur, atau semi terstruktur. Tahap yang
tidak akalah pentingnya adalah menentukan orang yang bertanggung jawab untuk
mengatasi masalah tersebut. Tahap intelegensia ini diakhiri dengan pernyataan
masalah secara formal.
2. Perancangan (design)
Tahap perancangan ini meliputi menemukan atau mengembangkan dan
menganalisa alternatif-alternatif yang telah dinyatakan dalam tahap intelegensia.
Pada tahap ini, suatu modelakan dibuat, diuji dan divalidasikan. Pembuatan model
itu sendiri meliputi pemilihan kriteria yang akan digunakan untuk menaganalisa
dan mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada untuk mendapatkan alternative
yang terbaik. Selain itu, pembuatan model meliputi pemilihan alternatif-alternatif
yang akan dimasukkan ke dalam model tersebut.
3. Pemilihan (choice)
Tahap ini merupakan tahap paling penting dalam proses pengambilan keputusan
karena pada tahap ini keputusan yang sebenarnya akan dibuat. Evaluasi merupakan
tahap final untuk menghasilkan rekomendasi alternative yang terbaik. Dalam
19
melakukan evaluasi, perlu pula diperhatikan sensitivitas terhadap perubahan data
ataupun parameter yang akan mengakibatkan perubahan pada rekomendasi
alternatif. Setelah rekomendasi alternatif terbaik dihasilkan, tahap selanjutnya
adalah mempersiapkan model tersebut untuk diimplementasiakn.
4. implentasi (implementation)
Tahap terakhir dalam proses pengambilan keputusan adalah pengimplementasian
rekomendasi alternatif yang dihasilkan oleh model. banyak hambatan-hambatan
yang bias terjadi semasa tahap implementasi, antara lain kurangnya dukungan dari
manajer puncak, ketakutan untuk perubahan, kurangnya pelatihan, dan masih
banyak lagi.
20
Simplification
Amplification
Success
Validation of Model
Verification, testing of proposed solution
Failure
Gambar 2.2 Tahap Pengambilan Keputusan
Reality Intelegent Phase
Organizational ObjectivesSearch and Scanning ProcedursData collectionProblem IdentificationProblem ClassificationProblem Statement
Design Phase
Formulate A ModelSet Criteria For ChoiceSearch For AlternatifPredict and Measures Outcomes
Choice Phase
Solution To The ModelSensitivity AnalysisSelection Of Bad (Good) AlternatifPlan For Implementation
Implementation Of Solution
21
2.1.5 Tahap Pengembangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
System Development Life Cycle
Menurut Potter (2003, p485) System Development Life Cycle (SDLC)
adalah sebuah kerangka kerja terstruktur yang terdiri dari beberapa proses yang
saling berurutan yang menunjukkan tahap dari pengembangan sistem.
Berdasarkan Potter (2003, p463) SDLC terdiri dari 8 tahap, tetapi model
lain memungkinkan untuk terdiri dari lebih atau kurang dari 8 tahap. Walaupun
jumlah tahap berbeda tetapi aliran kerja secara umum tetap sama.
Gambar 2.3 SDLC
1. Systems Investigation
System investigation menyangkut studi untuk memahami business
problem yang harus diselesaikan.
22
2. Systems Analysis
Tahap ini mendefinisikan business problem, mengidentifikasikan
penyebab, dan mendefinisikan solusi.
3. Systems Design
Systems design menggambarkan bagaimana sebuah sistem akan
menyelesaikan permasalahan yang ada (business problem). Hasil dari tahap
perancangan sistem yaitu :
Masukan, input dan user interface dari sistem.
Hardware, software, database.
Cara bagian-bagian sistem itu berinteraksi.
4. Programming
Programming dilakukan untuk mentranslasikan spesifikasi disain ke
dalam kode komputer
5. Testing
Testing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Black Box Testing, testing dilakukan dengan hanya memvalidasi
inputan dan hasil keluaran dari modul yang di test.
White Box Testing, testing ini dilakukan dengan mencek tiap baris
source code.
Testing dilakukan untuk mendeteksi errors (bug) dalam kode computer.
Terdapat dua macam error, yaitu :
23
Syntax errors, contohnya kesalahan ejaan atau kesalahan penempatan
koma, jenis kesalahan ini lebih mudah ditemukan dan tidak
mengijinkan program untuk berjalan.
Logic errors, kesalahan jenis ini mengijinkan program untuk berjalan
tetapi menghasilkan output yang salah. Logic errors lebih sulit untuk
ditemukan karena penyebabnya tidaklah jelas.
6. Implementation
Implementation yaitu proses untuk mengganti sistem lama ke sistem baru.
Organisasi menggunakan empat strategi penggantian sistem, yaitu :
Parallel conversion process, yaitu sistem lama dan sistem baru
berjalan seiring untuk beberapa periode waktu.
Direct conversion process, yaitu sistem lama diganti secara langsung
dengan sistem baru.
Pilot conversion process, yaitu memperkenalkan sistem ke salah satu
bagian dari organisasi. Setelah sistem baru berjalan dengan baik,
maka sistem diperkenalkan bagian lain organisasi.
Phased conversion process, yaitu memperkenalkan bagian dari sistem
sedikit demi sedikit kepada user.
7. Operation
8. Maintenance
Sebuah sistem membutuhkan maintenance, terdapat beberapa jenis
maintenance yang dibutuhkan sebuah sistem, yaitu :
Debugging
24
Updating
Add new functionality
2.2. Pengertian Pasar
Pasar adalah sekelompok orang dan atau organisasi yang mempunyai kebutuhan
dan keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu
pertukaran guna memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
Pasar adalah terdiri atas sejumlah pelanggan potensial yang mempunyai
kebutuhan dan keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri
dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.
Berdasarkan motif pembelian dari pembeli maka pasar sasaran dapat
digolongkan dalam jenis-jenis pasar adalah sebagai berikut:
a. Pasar konsumen
Individu-individu rumah tangga yang membeli produk dan jasa untuk konsumen
pribadi
b. Pasar industri
Organisasi yang membeli produk dan jasa yang dibutuhkan untuk memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa lainnya dengan maksud memperoleh keuntungan
atau mencapai sasaran lain.
c. Pasar penjual kembali
Organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa dengan maksud menjual
kembali barang-barang dan jasa-jasa itu agar memberikan keuntungan bagi
mereka.
25
d. Pasar pemerintah
Lembaga-lembaga pemerintah yang membeli produk dan jasa agar menghasilkan
pelayanan kepada masyarakat umum, mengalihkan barang dan jasa itu kepada
pihak lain yang membutuhkan
e. Pasar internasional
Pembeli yang terdapat di luar negeri, termasuk konsumen, produsen, penjual
2.3 Bursa Berjangka
Bursa berjangka merupakan sebuah lembaga yang dibentuk berdasarkan
keanggotaan yang menyediakan fasilitas serta sarana pelayanan untuk
menyelenggarakan dan mengawasi kegiatan transaksi di pasar berjangka sesuai
peraturan dan undang-undang yang berlaku. (Wijaya, 2002, p10).
Sistem, sarana berupa fasilitas dan pelayanan yang diberikan suatu bursa adalah
Lokasi fisik yang layak dan memadai untuk tempat bertransaksi para anggotanya
Prosedur yang menjamin ketepatan dan keakuratan proses transaksi
Sistem kliring dan penjaminan (margin) yang efektif untuk menjamin integritas
kontrak
Peraturan dan tata tertib sesuai dengan ketentuan perundangan yang menjamin
perlakuan yang adil bagi semua peserta
Bursa berjangka diberi wewenang untuk membuat aturan dalam organisasinya,
yaitu peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh para anggotanya dan para
pelaku transaksinya.
Bursa berjangka harus mencegah terjadinya tindakan penipuan, cidera janji
(wanprestasi), rumor/isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan yang dapat
mempengaruhi harga, serta tindakan-tindakan tidak jujur (curang) lainnya yang
dapat menurunkan bursa itu sendiri
26
Bursa berjangka diisyaratkan harus berbentuk badan usaha hokum perseroan
terbatas (PT)
2.3.1 Lembaga Kliring Berjangka
Menurut undang-undang no.32 tahun 1997 tentang perdagangan berjangka yang
dimaksud dengan lembaga kliring berjangka adalah badan usaha yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk pelaksanaan kliring
dan penjaminan transaksi di bursa berjangka.
2.4 Mata Uang Asing Dan Komponennya
2.4.1 Pengertian Mata Uang Asing (Foreign Exchange)
Mata uang asing merupakan salah satu alat atau benda ekonomi yang
berpengaruh dan yang memiliki peranan penting dalam transaksi ekonomi
internasional.
Menurut Hamdy Hadi (2002: 125) mata uang asing dapat diartikan sebagai alat
pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi
ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada banj
sentral.
Mata uang asing memiliki arti dan peranan penting dalam perdagangan
internasional dan investasi sehingga menyebabkan valuta asing tersebut
diperdagangkan atau ditransaksikan sebagai komoditi atau benda ekonomi di bursa
mata uang asing.
Keberhasilan dan kelancaran seluruh transaksi ekonomi internasional yang
terjadi akan sangat memerlukan dan menggunakan mata uang asing sebagai sasaran
utamanya.
27
2.4.2 Analisis Investasi Mata Uang Asing
Pada dasarnya ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan dalam melakukan analisis
investasi mata uang asing, yaitu:
1. Analisis teknikal
Analisis teknikal adalah pendekatan analisis yang bertujuan untuk
menentukan kapan saat yang tepat (timing) untuk membeli atau menjual mata
uang asing dengan mempelajari mekanisme pasar seperti pergerakan harga dan
volume perdagangan (Cohen, Zinbarg & Zeikel, 2001, p 252).oleh karena itu,
analisis teknikal sering juga disebut analisis internal atau analisis pasar. Para
teknikal analis percaya bahwa pergerakan harga mata uang asing mempunyai
pola yang akan selalu berulang. Alat utama bagi mereka untuk menemukan pola-
pola tersebut adalah dengan menggunakan grafik.
Beberapa analisis teknikal (http://www.BAPPEBTI.go.id) yang akan
digunakan skripsi ini antara lain:
1. Rate Of Change
Momentum dan laju perubahan (rate of change, ROC) adalah suatu
indikator sederhana dalam melakukan analisis teknis yang memperlihatkan
perbedaan antara harga penutupan hari ini dan harga penutupan N-hari yang lalu.
Momentum adalah merupakan perbedaan yang terjadi.
Tingkat skala perubahan diukur berdasarkan harga penutupan yang lama
untuk menggambarkan kenaikan sebagai fraksi dari:
Momentum secara umum adalah harga yang merupakan kelanjutan dari
tren. Indikator momentum dan tingkat perubahan menunjukkan nilai positif
sewaktu terjadinya kenaikan harga dan nilai negatif sewaktu terjadinya
28
penurunan harga. Perlintasan naik ke atas menembus nilai nol dapat digunakan
sebagai indicator sinyal beli dan sebaliknya pada perlintasan turun ke bawah
melewati nol adalah merupakan indikator sinyal jual. Seberapa rendah
(sewaktu negatif) atau tingginya (sewaktu positif) indikator dapat
menunjukkan seberapa kuatnya suatu tren
Perlintasan naik ke atas menembus nilai nol dapat digunakan sebagai
indikator sinyal beli, dan sebaliknya pada perlintasan turun ke bawah melewati
nol adalah merupakan indikator sinyal jual. Seberapa rendah (sewaktu negatif)
atau tingginya (sewaktu positif) indikator dapat menunjukkan seberapa kuatnya
suatu tren.
2. Simple Moving Average (SMA)
Simple Moving Average adalah indikator yang menunjukkan nilai rata-
rata dari suatu mata uang asing selama periode waktu tertentu. Metode ini akan
membandingkan antara nilai rata-rata mata uang asing dengan nilai mata uang
asing saat itu untuk menghasilkan signal beli ataupun jual. Signal beli terbentuk
ketika nilai mata uang asing berada diatas nilai rata-ratanya dan rata-rata
bergerak, bergerak ke atas sedangkan signal jual terbentuk ketika nilai mata uang
asing berada di bawah nilai rata-ratanya dan rata-rata bergerak, bergerak ke
bawah. Elemen terpenting dalam menggunakan indikator ini adalah memilih
periode waktu yang tepat untuk menghitung nilai rata-rata tersebut.
Berikut ini rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai rata-rata
tersebut:
SMA = Harga Penutupan
Sigma N
Dimana:
N = periode waktu yang digunakan untuk menghitung harga rata-rata.
(misalnya 15 hari).
29
3. Exponential Moving Average (EMA)
EMA ini digunakan di kalangan analisis da;am rangka mengatasi
kekurangan yang terdapat pada SMA yaitu mengurangi efek lagging dengan cara
memberikan pembebanan kepada harga terkini terhadap harga masa lalu. Adapun
formula yang digunakan untuk menghasilkan EMA adalah:
X = [ K x (C – P)] + P
Dimana: X = EMA
C = Harga aktual atau harga sekarang
P = EMA periode sebelumnya. (untuk pertama kali digunakan
SMA)
K = Smoothing constant
Sedangkan formula untuk Smoothing constant (K) adalah :
K = 2 / (1+N)
Di mana : N = basis periode EMA yang digunakan.
4. Osilator stokastik
Pemikiran yang melatar belakangi indikator ini adalah kecenderungan
harga untuk mendekati harga tertinggi yang pernah dicapai sebelumnya pada saat
nilai pasar naik (bullish) dan mendekati nilai terendah yang pernah dicapai
sebelumnya pada saat nilai pasar menurun (bearish). Sinyal transaksi dapat
ditentukan saat osilator stochastic memotong garis pergerakan rata-rata (moving
average).
Dua indikator osilator stochastic biasanya digunakan untuk menghitung
variasi pergerakan harga kedepan, yaitu suatu stochastic cepat (%K) dan
30
stochastic lambat (%D). Perbandingan dari statistik ini adalah merupakan suatu
indikator kecepatan yang bagus guna menentukan pada harga berapakah
perubahan akan terjadi .
Stochastic cepat atau juga biasa disebut Stoch %K menggunakan cara
perhitungan rasio sebagai berikut :
HP=Harga penutupan
Terendah=harga terendah
Stochastic oscillator lambat atau juga disebut Stoch %D menggunakan
perhitungan pergerakan harga sederhana dari statistik Stoch %K melintasi
periode s periods . Biasanya s=3:
5. Indeks Kekuatan Relatif
Indeks Kekuatan Relatif atau lebih dikenal dengan nama Relative
Strength Index (RSI) adalah merupakan suatu osilator yang digunakan dalam
analisa teknis untuk menunjukkan kekuatan harga dengan cara membandingkan
pergerakan kenaikan dan penurunan harga. Berikut ini adalah formula untuk
menghitung RSI:
RS = Average upclose value
Average down value
RSI = 100 - 100 ___
100 + RS
31
Wilder berpendapat bahwa sekuriti dikatakan kelebihan minat beli
apabila ia mencapai nilai 70, yang artinya spekulator harus mempertimbangkan
untuk menjual . Atau sebaliknya pada kondisi kelebihan minat jual pada nilai
30. Prinsipnya adalah bahwa apabila terdapat proporsi yang tinggi atas
pergerakan nilai harian pada satu arah itu menunjukkan pertanda ekstrim, dan
harga kemungkinannya akan berbalik arah. Biasanya digunakan juga atau dapat
juga bervariasi tergantung kondisi pasar misalnya "bullish" ( pasar naik) atau
"bearish" ( pasar jatuh)
Gelombang besar dan kejatuhan harga sekuriti akan berpengaruh pada
RSI, namun bisa juga merupakan sinyal palsu untuk menjual ataupun membeli.
RSI sangat baik apabila digunakan bersama-sama dengan indikator analisis
teknikal lainnya.
6. MACD
MACD adalah merupakan singkatan dari Moving Average Convergence /
Divergence (rata-rata pergerakan konverjensi / perbedaan), yang adalah
merupakan suatu indikator dari analisis teknis yang diciptakan oleh Gerald Appel
pada tahun 1960an. MACD adalah indikator untuk kelebihan beli atau kelebihan
jual dengan melihat hubungan antara MA (moving average = rata-rata
pergerakan) jangka panjang dan pendek.
MACD menunjukkan perbedaan antara eksponensial pergerakan rata-rata
(exponential moving average yang biasa disingkat "EMA") yang cepat dan
lambat dari harga penutupan. Periode standar yang disarankan oleh Gerald Appel
pada tahun 1960an adalah dengan menggunakan periode 12 dan 26 hari:
32
Garis yang menjadi sinyal atau garis pemicu adalah terbentuk dengan
memperhalus rumusan tersebut dengan menggunakan EMA dan standarnya
dengan menggunakan periode 9 hari.
7. Tren harga dan volume
Tren harga dan volume atau lebih dikenal dengan istilah Price and
Volume Trend yang disingkat biasa disingkat dengan singkatan "PVT" atau "PV"
adalah merupakan suatu indikator dalam analisis teknis yang ditujukan untuk
menggabungkan harga dan volume pada pasar modal. PVT adalah berdasarkan
volume transaksi berjalan, dengan penambahan volume berdasarkan persentase
perubahan harga pada saat penutupan pasar dibandingkan dengan harga
penutupan sebelumnya.
Rumusan PVT adalah sebagai berikut :
Pemikiran umumnya adalah bahwa volume akan meningkat pada hari
dimana harga bergerak pada arah yang dominan, misalnya saja pada tren
kenaikan yang kuat maka volume akan lebih tinggi daripada hari dimana harga
mengalami penurunan. Jadi apabila harga mengalami kenaikan maka PVT akan
naik juga dan sewaktu harga menciptakan tingkat tertinggi barunya maka PVT
juga akan demikian. Apabila PVT gagal untuk mencapai reli harga tertinggi
sebelumnya maka ini adalah merupakan divergensi negatif yang menandakan
melemahnya pergerakan.
2. Analisis fundamental
Analisis Fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan
kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global. Informasi maupun berita-
33
berita yang berhubungan baik secara langsung dengan situasi perekonomian
dapat digunakan sebagai indikator yang cukup penting. Beberapa faktor
fundamental yang berpengaruh terhadap mata uang asing adalah :
Faktor keuangan yang sangat vital terhadap analisis fundamental.
Perubahan kebijaksanaan keuangan suatu negara, nilai ekspor,
pendapatan, penganguran, dan lain-lain akan sangat berpengaruh terhadap
nilai tukar mata uang negara tersebut.
Tingkat suku bunga. Besar kecil tingkat suku bunga berpengaruh
terhadap nilai mata uang yang kemudian berpengaruh juga terhadap suku
bunga kredit, ketertarikan investor, dan lain-lain.
Faktor politik dan sosial. Perubahan politik suatu negara pergantian
pimpinan, kabinet, tingkat keamanan, dan lain-lain. Semakin stabilnegara
tersebut, akan semakin baik nilai mata uangnya.
Kerusuhan atau bencana alam. Faktor yang tidak dapat selalu diprediksi
dan sangat berpengaruh (secara negatif).
Beberapa analisis fundamental menurut Ivan Susanto (Forex Trading, 2007,
p29) yang akan digunakan skripsi ini antara lain:
1. International Trade
Definisi: Pengukuran ini menghitung perbedaan antara jumlah ekspor dan
impor (barang dan jasa).
Kegunaan: Impor dan ekspor merupakan komponen penting dan
berpengaruh terhadap GDP, yang menyumbang sekitar 14% dan 12%.
Ekspor yang kuat akan berpengaruh terhadap kenaikan nilai tukar mata
uang asing negara tersebut.
Sumber: The Cencus Bureau of Economic Analysis of the Department of
commerce.
Waktu terbit: Bulanan, Sekitar tanggal 13 bulan berjalan, pukul 0.30 a.m
EST.
34
Ada revisi: Ada.
Dampak Revisi : Kecil.
2. Durable Goods Order
Definisi: Nama lainnya adalah Advanced report on durable goods
manufacture’s shipment and orders. Merupakan indeks dari pemerintah
untuk mengukur volume dolar pada durable goods. Durable goods
merupakan kata yang digunakan untuk mewakili kelompok barang (baik
baru atau bekas) yang memiliki masa kegunaan lebih dari tiga tahun
(selain barang yang termasuk dalam kategori barang yang digunakan oleh
departemen pertahanan dan transportasi).
Kegunaan: Melalui laporan ini kita akan mengetahui kebutuhan akan
‘durable goods’, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun kebutuhan
luar negeri (ekspor).
Index yang mengalami kenaikan menunjukkan kenaikan kebutuhan
barang ‘durable goods’, yang berakibat juga terhadap kenaikan produksi
dan kebutuhan tenaga kerja, Demikian juga sebaliknya. Kenaikan index
durable goods order akan membantu menekan kenaikan inflasi.
Sumber: The Census Bureau of The Department of Commerce.
Waktu terbit: Bulanan, sekitar tanggal 26, pukul 08.30 a.m EST.
Ada revisi: ada
Dampak revisi: Besar
3. Federal Budget
Definisi: Federal Reserve Bank (BI di Indonesia) di setiap cabang
mengumpulkan informasi mengenai kondisi ekonomi di daerahnya
masing-masing. Informasi didapatkan dari laporan Direktur Bank atas
hasil wawancaranya dengan pengusaha, pakar ekonomi, ahli pemasaaran,
dan sumber-sumber lain.
35
Kegunaan: The Fed menggunakan laporan tersebut bersama beberapa
indikator lain untuk menetukan kebijaksanaan tingkat suku bunga dalam
rapat FOMC. Rapat itu diadakan dua minggu setelah Federal Budget.
Jika informasi pada Federal Budget menunjukkan adanya tekanan inflasi,
maka The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga untuk meredam
demikian juga sebaliknya.
Sumber: Federal Reserve Board.
Waktu terbit: Bulanan, sekitar tanggal 13 setiap bulannya, pukul 01.00
a.m EST.
Ada revisi: tidak ada.
4. Jobless Claims
Definisi: Index pemerintah yang mencatat jumlah warga yang pertama
kali mengisi formulir jaminan tunjangan karena kehilangan pekerjaan
(menganggur).
Kegunaan: Investor menggunakan data-data tersebut untuk membuat
grafik trend pengangguran dalam dunia usaha. Jika terjadi lonjakan pada
index tersebut (di atas 30.000 orang), maka hal tersebut menunjukkan
bahwa pasar sedang dalam kondisi lesu, demikian juga sebaiknya.
Sumber: The Employment and Training Administration of The
Department of Labor.
Waktu terbit: Mingguan, terbit hari selasa pukul 08.30 a.m EST dan
berakhir hari sabtu.
Ada revisi: revisi dilakukan hari kamis untuk minggu sebelumnya.
Dampak revisi: Sedang.
5. Gross Domestic Product (GDP)
Definisi: GDP mencerminkan tingkat pendapatan per kapita rata-rata
suatu negara. GDP mengukur niali mata uang suatu negara tersebut atas
36
barang dan jasa yang dihasilkan di negara tersebut tanpa memperhatikan
bahwa barang dan jasa tersebut dihasilkan dari asset milik siapa (milik
negara lain atau join), atau oleh siapa.
Kegunaan: Merupakan pengukuran yang paling komperhensif dan
menjadi tolak ukur performa ekonomi suatu negara. GDP yang sehat
berada pada kisaran 2,0%-2,5% (dengan tingkat pengangguran berada
pada kisaran 5,5%-6,0%).
Tingkat GDP yang terlalu tinggi akan mengakibatkan inflasi sedangkan
tingkat yang terlalu rendah menunjukkan lemahnya ekonomi negara
tersebut.
Sumber: Bureau of Economic Analysis, US Department of Commerce.
Waktu terbit: 4 bulanan, minggu ketiga atau keempat dari bulan pertama,
pukul 08.30 a.m EST.
Ada revisi: Ada pada bulan kedua atau ketiga
Dampak revisi: Sedang.
2.4.3 Kondisi Pasar Bursa Berjangka
Di dalam suatu bursa berjangka terdapat kondisi-kondisi yang menggambarkan
pergerakan harga yang terjadi dalam bursa tersebut selama periode tertentu. Kondisi-
kondisi tersebut adalah:
1. Bearish Market
Kondisi Bearish merupakan kondisi bursa dimana harga mata uang asing terus-
menerus mengalami penurunan dalam jangka waktu tertentu. (Wijaya, 2002, p81)
2. Bullish market
Kondisi pasar Bullish merupakan kondisi bursa dimana harga mata uang asing
terus-menerus mengalami peningkatan dalam jangka waktu tertentu. (Wijaya,
2002, p82)
37
2.5 Analisa Kompetitif Porter
Menurut Porter, persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan
persaingan (five competitive forces) yang berpengaruh terhadap struktur ekonomi
dalam suatu industri. Lima kekuatan tersebut antara lain :
1. Ancaman pendatang baru
Besar kecilnya ancaman pendatang baru tergantung dari hambatan yang ada untuk
memasuki industri tersebut. Semakin kecil hambatan yang dihadapi, maka
ancaman masuknya pendatang baru semakin kecil.
2. Ancaman barang pengganti atau jasa pengganti
semakin banyak barang atau jasa pengganti dari apa yang ditawarkan perusahaan
maka posisi perusahaan akan semakin lemah. Sebaliknya, semakin sedikit barang
atau jasa pengganti dari apa yang ditawarkan prusahaan, maka posisi perusahaan
semakin kuat.
3. Daya tawar pemasok
Semakin kuat daya tawar pemasok, maka posisi perusahaan akan semakin lemah
karena ketergantungan perusahaan terhadap pemasok tersebut. Sebaliknya bila
pemasok tidak memiliki daya tawar yang kuat, maka posisi perusahaan kuat karena
perusahaan yang memegang kendali.
4. Daya tawar pembeli
semakin besar daya tawar pembeli, maka posisi perusahaan akan semakin lemah.
Sebaliknya semakin kecil daya tawar pembeli, maka posisi perusahaan akan
semakin kuat.
5. Persaingan antar perusahaan sejenis dalam industri
Kuat atau lemahnya posisi perusahaan dalam persaingan antar perusahaan sejenis
dalam satu industri tergantung dari keunggulan kompetitif yang dimiliki
perusahaan.
38
2.6 Alat Bantu Perancangan Sistem
2.6.1Use Case
2.6.1.1 Pengertian Use Case
Menurut Fowler (2004, p141), use case adalah teknik untuk merekam persyaratan
fungsional sebuah sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para
pengguna sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana
sistem narasi tersebut digunakan.
2.6.1.2 Simbol-Simbol yang Digunakan Use Case Diagram
1. Use Case
Use case adalah hasil penguraian cakupan sistem secara fungsional kedalam bentuk-
bentuk pernyataan yang lebih kecil. Pernyataan ini digambarkan dengan simbol elips
dengan nama use case di atas, bawah, atau di dalam elips.
Gambar 2.4 Use Case
2. Aktor
Aktor adalah pengguna sistem. Aktor x aktifitas sistem (sebuah use case) dengan
tujuan untuk menyelesaikan beberapa task yang menghasilkan keadaan.
Gambar 2.5 Actor
Use Case
39
3. Hubungan (Relasi)
Sebuah relasi digambarkan sebagai sebuah garis diantara dua simbol use case dalam
use case diagram. Tipe relasi dapat berbeda tergantung dari bagaimana garis tersebut
digambarkan.
Gambar 2.6 Relasi
2.6.2 Class Diagram
Class diagram menunjukkan class yang terdapat dalam perangkat lunak
dan bagaimana mereka saling berhubungan. Class diagram mendeskripsikan jenis-
jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat diantara
mereka. Class diagram menunjukkan properti dan operasi sebuah kelas dan
batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut (Fowler,
2005, p53).
2.6.2.1 Simbol-Simbol yang Digunakan Class Diagram
Terdapat tiga simbol-simbol yang digunakan pada class diagram, yaitu :
1. Kelas
Kelas digambarkan dengan sebuah kotak yang terbagi atas tiga bagian, yaitu :
- nama kelas (bagian atas)
- atribut kelas (bagian tengah)
- operasi kelas (bagian bawah)
40
2. Asosiasi
Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan dua kotak.
Tujuannya adalah menggambarkan bahwa terdapat hubungan antara kelas satu
dengan kelas lainnya.
3. Multiplicity
Multiplicity mengindikasikan tentang berapa banyak objek yang akan mengisi
properti. Multiplicity yang umum ditemui adalah satu-ke-satu (1), nol-ke-satu
(0..1), nol-ke-banyak (0..*) dan satu-ke-banyak (1..*).
Sebagai contoh, gambar 2.1 menggambarkan class diagram untuk kelas
mobil dan orang. Setiap orang bisa punya mobil lebih dari satu atau tidak punya
mobil sama sekali. Sedangkan sebuah mobil bisa belum punya pemilik (masih
dalam proses penjualan) atau telah punya satu pemilik (tidak mungkin ada mobil
dengan atas nama dua orang).
Gambar 2.1 Class Diagram
41
2.6.3 Sequence Diagram
Interaction diagram menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok objek
saling berkolaborasi dalam beberapa behavior. UML memiliki beberapa bentuk
interaction diagram dan yang paling umum digunakan adalah sequence diagram.
Sebuah sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah
skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek contoh dan
pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case (Fowler, 2005, p81).
Gambar 2.2 Sequence Diagram
Gambar 2.2 mencontohkan sebuah sequence diagram untuk skenario
student-login. Langkah pertama adalah student mengisi username dan password
kemudian submit login, request tersebut ditangani oleh StudentController dan
mencari model Student untuk mencocokkan username dan password-nya. Jika
cocok, barulah StudentController melanjutkan proses selanjutnya yaitu view.
42
2.6.4 State Transition Diagram (STD)
Menurut Grange, CL. (2003, p 64), state diagram transation diagram adalah
variasi urutan layer dalam aliran program dan diagram hierarki. Tujuan dari STD
adalah untuk menggambarkan urutan dan variasi layer yangdapat muncul ketika
pengguna sistem menggunakan terminal.
State transation diagram (STD) adalah diagram yang menggambarkan urutan
dari proses atau fungsi yang akan dilakukan waktu ke waktu. STD menggambarkan
state yang dimiliki komponen sistem dan event yang menyebabkan perubahan dari
suatu state ke state lainnya.
EVENT
TRANSITION
Gambar 2.7 Komponen – komponen STD
2.6.5 Delapan Aturan Emas Perancangan Dialog
Delapan aturan emas perancangan dialog menurut Scheinederman (1998, pp74-75) :
1. Berusaha keras untuk konsisten
Konsitensi disini tidak hanya dalam bentuk tampilan interface-nya saja,
tetapi juga meliputi serangkaian proses yang ada di dalam sistem tersebut.
2. Memungkinkan Frequent Users menggunakan Shortcuts.
Penggunaan shortcut disini adalah supaya jika seorang user pernah
mengakses halaman tertentu suatu situs web dapat kembali ke halaman tersebut
pada kesempatan lain. Hal ini untuk mempercepat waktu respon sistem terhadap
Old State New State
43
keinginan penggunanya dalam rangka untuk menampilkan informasi yang ada pada
halaman tertentu sebuah situs web.
3. Memberikan umpan balik yang informatif bagi pembuat sistem.
Dalam setiap aksi yang dilakukan oleh penggunanya, dapat menjadi masukan
bagi pembuat sistem untuk mengembangkan sistem tersebut di kemudian hari atau
untuk mengevaluasi apakah sistem tersebut sudah sesuai dengan keinginan
penggunanya atau belum.
4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir (sukses, selesai).
Suatu aksi yang dilakukan oleh pengguna suatu sistem, harus mengahasilkan
suatut keadaan akhir supaya tidak terjadi overloop pada sistem tersebut. Sehingga
pengguna tahu bahwa aksi yang dilakukannya sudah selesai.
5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana.
Suatu sistem yang baik, hendaknya memberikan alternative pemecahan
masalah yang sederhana apabila penggunanya melakukan kesalahan saat
menggunakan sistem tersebut. Misalnya dengan memberitahu jika ada field yang
belum diisi pad saat mengisi formulir dendaftaran.
6. Mengizinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah.
Pembalikan aksi (undo) merupakan sebuah kegiatan untuk kembali ke proses
sebelumnya yang sudah terjadi. Selain untuk mundur ke proses sebelumnya, undo
juga bisa berfungsi untuk kembali ke halaman situs web yang sebelumnya.
7. Mendukung internal locus of control.
Pengguna yang sudah berpengalaman saat menginginan control yang kuat
pada sistem, sehingga mereka merasa menguasai sistem tersebut. Sistem yang tidak
terduga dan sangat sulit untuk melakukan suatu tindakan maka akan menyulitkan
penggunanya.
8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.
Manusia memiliki keterbatasan dalam mengingat sehingga jangan
memaksakan orang untuk mengingat terlalu banyak. Oleh karena itu, jangan
44
menampilkan informasi yang terlalu panjang-lebar pad satu halaman situs web.
Lebih baik berikan informasi secara garis besar terlebih dahulu. Setelah pengguna
tertarik untuk memperoleh informasi yang lebih terperinci baru disediakan link ke
halaman lain yang berisi informasi yang lebih terperinci.
2.7 Kerangka pemikiran teoritis
Gambar 2.8 kerangka pemikiran teoritis
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Metode Analisis Mata Uang Asing
Analisis Fundamental
Berita ( - )
Signal( Timing )
Berita - Berita
Analisis Teknikal
Berita ( + ) Signal BeliSignal Jual
Alternatif Rekomendasi Keputusan
45
Penelitian ini bermaksud membuat atau merancang suatu sistem pendukung
keputusan (SPK) untuk membantu investor mengambil keputusan dalam melakukan
transaksi jual beli valuta asing. Sistem tersebut akan menganalisis valuta asing dengan
menggunakan metode yang umum digunakan yaitu analisis teknikal. Analis teknikal
adalah analisis dengan mempelajari grafik-grafik sehingga bisa mendapatkan signal beli
atau signal jual.
2.8 Metodologi Penelitian
2.8.1 Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam proses penulisan skripsi ini adalah
studi kasus yang dilakukan dengan mempelajari kasus yang terjadi di lapangan.
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu
dengan cara melakukan penelitian, kemudian melaporkannya dalam bentuk
laporan deskriptif yang menggambarkan hasil penelitian.
2.8.2 Teknik Pengumpulan Data
2.8.2.1 Jenis Dan Tipe Data
Penyusunan skripsi ini menggunakan dua macam jenis data yaitu data
primer dan data sekunder.
Data primer yang digunakan adalah :
a. Data wawancara analisis perusahaan yang berkaitan dengan cara memilih,
menggunakan metoda dan teknik yang dibutuhkan dalam melakukan analisis
terhadap masukan-masukan bagi proses rekomendasi investasi dalam
Foreign Exchange.
Data sekunder yang digunakan adalah :
a. Data teknikal yaitu harga valuta asing dari waktu ke waktu dengan tipe data
interval 3 bulan terakhir.
46
b. Data fundamental yaitu adalah dengan mempelajari berita-berita yang akan
mempengaruhi naik atau turunnya harga mata uang asing.
2.8.2.2 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sample dalam populasi menggunakan metode purposive sampling
atau pengambilan sample berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang
digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah likuiditas dan kapitalisasi pasar dan
pergerakan nilai mata uang asing (Foreign Exchange).
2.8.2.3 Kecakupan dan Kesesuaian Data
Karena data nilai mata uang asing atau valuta asing diperoleh dari lembaga-
lembaga resmi yang bergerak dalam bidang pasar modal, maka data yang diambil
diasumsikan sudah sesuai untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.
2.8.2.4 Sumber dan Cara Pengumpulan Data
Data pergerakan nilai valuta asung diperoleh dari basisdata perusahaan dan
internet yang kemudian akan diimpor ke dalam SPK yang akan dirancang. Sedangkan
data-data untuk keperluan analisis sistem, diperoleh dengan cara observasi atau
pengamatan.
2.8.2.5 Validitas dan Reliabilitas data
Karena data-data yang digunakan merupakan data public yang dikeluarkan oleh
BBJ (Bursa Berjangka Jakarta), maka data-data tersebut diasumsikan sudah memenuhi
uji validitas dan realibilitas.
47
2.8.3 Definisi Operasional dan Instrumental Pengukuran
Tabel 2.1 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran
Variabel Dimensi Indikator Skala
Analisis
teknikal
Momentum Momentum = Penutupan hari ini –
Penutupan hari yang lalu
Tidak
ada
SMA Tidak
ada
Osilator
Stokastik
Tidak
ada
Exponential
Moving
Average
X = (k x (c-p)) + p Tidak
ada
MACD MACD = EMA[12] dari harga -
EMA[26] dari harga
Tidak
ada
RSI Tidak
ada
Analisis
Fundamental
International
Trade
International Trade yang dikeluarkan
oleh The Cencus Bureau of Economic
Analysis of the Department of
commerce.
Bln
Durable
Goods Order
Durable Goods Order yang dikeluarkan
oleh The Census Bureau of The
Department of Commerce.
%
48
Federal
Budget
Federal Budget yang dikeluarkan oleh
Federal Reserve Board.
Bln
Jobless
Claims
Jobless Claims yang dikeluarkan oleh
The Employment and Training
Administration of The Department of
Labor.
K
Gross
Domestic
Products
Gross Domestic Products yang
dikeluarkan oleh Bureau of Economic
Analysis, US Department of Commerce.
%
Sumber : Penulis
Dalam membuat Sistem Pendukung Keputusan (SPK) rekomendasi mata uang
asing, akan digunakan metode analisis teknikal dan fundamental. Analisis Fundamental
dilakukan dengan cara melihat berita-berita yang akan mempengaruhi nilai mata uang
tersebut. Analisis teknikal dilakukan dengan melakukan studi terhadap pergerakan
mata uang asing yang dapat menghasilkan signal beli maupun jual.
2.8.4 Teknik Analisis Data
Analisis data akan menggunakan metode:
1. Analisis teknikal adalah pendekatan analisis yang bertujuan untuk
menentukan kapan saat yang tepat (timing) untuk membeli atau menjual mata
uang asing dengan mempelajari mekanisme pasar seperti pergerakan harga
dan volume perdagangan.
49
2. Analisis fundamental yaitu pendekatan analisis yang didasarkan pada situasi
dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global. Informasi maupun
berita-berita yang berhubungan baik secara langsung dengan situasi
perekonomian dapat digunakan sebagai indikator yang cukup penting dari
suatu negara yang akan mempengaruhi naik atau turunnya harga mata uang
asing di negara tersebut.
2.8.5 Kelemahan Teknik Analisis Data
Setiap teknik analisis data memiliki kelemahan tersendiri. Kelemahan dari
analisis fundamental adalah tidak memperdulikan trend dan momentum pergerakan
harga yang dapat menghasilkan kapan saat terbaik untuk membeli ataupun menjual
mata uang asing. Sedangkan kelemahan analisis teknikal adalah tidak memperdulikan
berita-berita yang dapat mempengaruhi ekonomi atau kondisi politik suatu Negara.
Menurut mereka, grafik pergerakan harga dan volume mata uang asing dapat
memberikan gambaran psikologis pasar atas suatu mata uang asing.
2.9 Teori Khusus yang Berhubungan
2.9.1 Web Based Application
Web-Based Application merupakan suatu aplikasi yang memanfaatkan
teknologi World Wide Web sebagai interface-nya, yang berarti data yang anda
inginkan dapat diakses dan diubah dengan menggunakan sebuah Web Browser. Ini
sangat menguntungkan sebuah perusahaan karena aplikasi ini dapat dijalankan di
sembarang komputer, selama komputer tersebut memiliki Web Browser.
Beberapa keuntungan lainnya dari Web-Based Applications ialah:
1. Data dapat diakses kapan saja dan dari mana saja,
2. Mudah dipakai, pemakai cukup melakukan point & click,
50
3. Perusahaan tidak harus membeli program pengakses karena browser
umumnya tersedia secara gratis di Internet.
2.9.2 Web Server
Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web server
menggunakan protokol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol).
Anda mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan
Anda. Dalam tulisan ini akan kita bahas salah satu web server yang sangat terkenal
dan menjadi standar de facto setiap distribusi Linux, yaitu Apache. Apache adalah
nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber dan ide-ide yang ada pada
web server leluhurnya, yaitu web server NCSA. Sesuai namanya, web server NCSA
dibuat oleh National Center for Supercomputing Applications.
2.9.3 PHP
PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang handal.
Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung pada homepage-
nya. Rasmus adalah seorang pendukung open source. Karena itulah Rasmus
mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Setelah mempelajari
YACC dan GNU Bisson, Rasmus menambah kemampuan PHP 1.0 dan menerbitkan
PHP 2.0.
PHP mudah dibuat dan cepat pula dijalankan. PHP dapat berjalan dalam web
server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan
di sistem operasi UNIX, Windows dan Macintosh.
2.9.4 MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.
Kepopulerannya disebabkan MySQL bersifat free pada pelbagai platform.
MySQL termasuk jenis Relational Database Management System (RDBMS).
Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada
51
MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel sendiri terdiri
atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
2.9.5 Manipulasi Grafik dalam PHP dengan JpGraph
PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang cukup populer dalam
membuat halaman web dinamis. PHP bersifat open source, artinya pengguna dapat
menggunakannya secara gratis dan mendistribusikannya secara bebas. JpGraph
adalah salah satu library dari PHP yang berfungsi untuk membuat dan memanipulasi
grafik. Dengan menggunakan JpGraph, seorang programmer dapat dengan mudah
menggambar suatu grafik dengan menggunakan class-class dan method yang ada
pada JpGraph. Teknik pembuatan grafik yang kedengarannya sulit dapat
disederhanakan menjadi beberapa baris saja.
Kadang kala kita dihadapkan memresentasikan sebuah data baik yang statis maupun
dinamis misalnya dari sumbar data base kedalam grafik dan ditampilkan dalam web
kita.
Banyak cara untuk merealisasikanya. salah satu cara adalah dengan menggunakan
JpGraph. JpGraph berbasiskan pada PHP. Membangun grafik menggunakan
JpGraph sangat mudah dan sederhana. Format keluaran merupakan image, dan
mendukung banyak format file image.
Gambar 2.9 Grafik JpGraph