bab i karya gw

5
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular namun menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO: World Health Organization) pada tahun 2005 dilaporkan 7,6 juta orang meninggal karena kanker. Di Indonesia kanker masih menduduki angka penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan stroke (Anonym, 2006). Jumlah penderita penyakit kanker akan semakin bertambah apabila upaya penanggulangan tidak seoptimal mungkin. Berbagai metode penyembuhan telah dilakukan seperti pembedaham, penyinaran , khemoterapi, dan imunoterapi, namun masing masing metode mempunyai kelemahan sehingga tingkat keberhasilannya masih rendah (Hoffmann,1999). Karena tingkat keberhasilannya masih rendah dan efek samping yang tinggi, diperlukan usaha untuk menemukan antikanker yang efektif. Berbagai senyawa alami hasil sintesis telah banyak dipromosikan salah satu diantaranya adalah senyawa isoflavon. Isoflavon adalah senyawa metabolit sekunder yang termasuk dalam kelompok senyawa

Upload: raymond-andre-muzetta

Post on 27-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I karya gw

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular namun menjadi

permasalahan kesehatan utama di dunia. Menurut Badan Kesehatan

Dunia (WHO: World Health Organization) pada tahun 2005

dilaporkan 7,6 juta orang meninggal karena kanker. Di Indonesia

kanker masih menduduki angka penyebab kematian nomor tiga setelah

penyakit jantung dan stroke (Anonym, 2006). Jumlah penderita

penyakit kanker akan semakin bertambah apabila upaya

penanggulangan tidak seoptimal mungkin. Berbagai metode

penyembuhan telah dilakukan seperti pembedaham, penyinaran ,

khemoterapi, dan imunoterapi, namun masing masing metode

mempunyai kelemahan sehingga tingkat keberhasilannya masih rendah

(Hoffmann,1999). Karena tingkat keberhasilannya masih rendah dan

efek samping yang tinggi, diperlukan usaha untuk menemukan

antikanker yang efektif.

Berbagai senyawa alami hasil sintesis telah banyak dipromosikan

salah satu diantaranya adalah senyawa isoflavon. Isoflavon adalah

senyawa metabolit sekunder yang termasuk dalam kelompok senyawa

flavanoid. Senyawa isoflavon merupakan senyawa yang dapat

diisolasi dari tumbuh tumbuhan. Genistein, daidzein, biochanin A

Page 2: BAB I karya gw

dan farmononetin merupakan beberapa varietas dari isoflavon yang

dilaporkan dapat menghambat perkembangan sel kanker payudara (Heo

et al., 2001), kanker rahim (Choi et al., 2007) dan sel kanker

hati (Yeh et al., 2007)

Penyediaan bahan dasar untuk sintesis isoflavon adalah dengan

memanfaatkan tanaman yang banyak tersedia di Indonesia, karena

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang masih belum banyak

dimanfaatkan untuk pengembangan obat. Eugenol sebagai senyawa

yang mempunyai kemampuan bertindak sebagai bahan baku sintesis

isoflavon dapat diperoleh dengan cara diisolasi dari minyak daun

cengkeh. Gugus allil yang ada pada eugenol dapat dikonversi

menjadi senyawa senyawa antara isoflavon. Salah satu hasil

sintesis senyawa isoflavon dari minyak daun cengkeh adalah 7-

karboksimetil-3’,4’- dimetoksiisoflavon.

Aktivitas senyawa isoflavon sangat potensial untuk dikembangkan

menjadi senyawa antikanker sehingga anka kematian akibat penyakit

kanker akan semakin berkurang.Untuk mengetahui kemampuan senyawa

isoflavon sebagai antikanker maka perlu dilakukan uji sitotoksik

senyawa tersebut secara in vitro pada kultur cell line MCF-7 dan

T47D. Proliferasi sel yang berlebihan dan aspek hambatan

kematian sel (apoptosis), diferensiasi sel merupakan

karakteristik dari sel kanker (Contran et al., 1999). Perubahn

Page 3: BAB I karya gw

genetik mengarah kepada abnormalitas sel dan akhirnya menjadi

malignansi dan kehilangan kemampuan untuk apoptosis.

I.2.Perumusan Masalah

Perumusan masalahnya adalah:

Bagaimana aktivitas sitotoksik senyawa 7-karboksimetil-3’,4’-

dimetoksiisoflavon terhadap kultur cell line MCF-7 dan T47D.

I.3.Keaslian Penelitian

Senyawa isoflavon yang telah diisolasi dari kedelai (Glycine max

L) dan diuji aktivitas biologinya adalah 5,7,5’-

trihidroksiisoflavon-7-0-monoglukosida (geneistein) 7,4’-

dihidroksiisoflavon-7-0-monoglukosida (daidzein) dan 7,4’-

dihidroksi-6-metoksiisoflavon-7-0-monoglukosida (glisitein)

(Ungar et al., 2003). Geneistein sebagai senyawa isoflavon

dilaporkan mampu menginduksi apoptosis sel kanker payudara MDA-

MB-231 (Li et al., 2008) dan 7-hidroksi-3’ ,4’-benzoisoflavon

aktif terhadap sel osteocarcinoma (Hoe et al., 2008). Genestein

juga dapat menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis

terhadap adenocarcinoma paru cell line SPS-A1(Li et al., 2008;

Guo et al.,2004; Taylor et al., 2004; Murata et al., 2004; Yeh et

al., 2007; Choi and Kim., 2008; Marini et al., 2007; Zou et al.,

2008; Chen et al., 2008; Su et al., 2003; Wang et al., 2002).

Sedangkan 7-karboksimetil-3’4’-dimetoksiisoflavon yang disintesis

Page 4: BAB I karya gw

menggunakan bahan baku eugenol hasil isolasi dari minyak daun

cengkeh belum diuji aktivitas sitotoksiknya.

I.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dikembangkan untuk mencari senyawa antikanker baru

yang lebih sensitif dan lebih spesifik dari obat yang telah ada

sebelumnya. Diharapkan setelah mengetahui aktivitas antikanker

senyawa 5,7-dhidroksi-3’,4’-dimetoksiisoflavon dari efek

sitotoksik senyawa tersebut terhadap kultur cell line MCF-7 dan

T47D secara teoritis, senyawa ini dapat digunakan sebagai

antikanker yang potensial.

I.5. Tujuan Penelitian

Mengembangkan senyawa 7-karboksimetil-3’,4-dimetoksiisoflavon

sebagai antikanker yang potensial.