bab i molex
DESCRIPTION
PKLTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri farmasi merupakan salah satu elemen yang berperan penting dalam
mewujudkan kesehatan nasional melalui aktivitasnya dalam memproduksi obat.
Tingginya kebutuhan akan obat dalam dunia kesehatan dan vitalnya aktivitas obat
mempengaruhi fungsi fisiologi tubuh manusia melahirkan sebuah tuntutan
terhadap industri farmasi agar mampu memproduksi obat yang berkualitas. Oleh
karena itu, semua industri farmasi harus benar-benar berupaya agar dapat
menghasilkan produk obat yang memenuhi standar mutu, keamanan, dan efikasi
yang dipersyaratkan.
Untuk menjamin obat yang diproduksi oleh industri farmasi sesuai dengan
spesifikasinya, aman, dan berkualitas, maka pemerintah mengeluarkan
persyaratan dan ketentuan yang harus dilaksanakan oleh industri farmasi. Sesuai
dengan Surat Keputusan Kepala Badan POM Republik Indonesia No.
HK.00.053.0027 tahun 2012 tentang Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB),
maka setiap industri farmasi wajib memenuhi persyaratan CPOB. Pemenuhan
persyaratan CPOB dibuktikan dengan sertifikat CPOB yang menjelaskan bahwa
industri farmasi tersebut memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk
proses produksi obat. Produksi obat mencakup seluruh tahapan kegiatan dalam
menghasilkan obat, yang meliputi pengadaan bahan awal dan bahan pengemas,
produksi, pengemasan, pengawasan mutu, dan pemastian mutu sampai diperoleh obat
untuk didistribusikan.
CPOB menyangkut berbagai aspek mulai dari manajemen mutu, personalia,
bangunan dan fasilitas, peralatan, sanitasi dan higiene, produksi, pengawasan
mutu, inspeksi diri dan audit mutu, penanganan keluhan terhadap obat,
penarikan kembali obat dan obat kembalian, dokumentasi, pembuatan dan
analisis berdasarkan kontrak, serta kualifikasi dan validasi. CPOB ini mutlak
harus diterapkan oleh semua industri farmasi baik oleh perusahaan Penanaman
Modal Asing (PMA) maupun perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN).
2
Menurut CPOB, industri farmasi minimal harus memiliki 3 apoteker yang masing-
masing memegang QA, QC, dan produksi. Apoteker dalam suatu industri farmasi
memiliki peranan penting untuk menerapkan aspek-aspek yang tercantum dalam
CPOB tersebut. Pelatihan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan salah
satu program pendidikan yang berguna bagi calon-calon apoteker untuk mendapat
pengetahuan, menambah keterampilan dan pengalaman di dunia industri farmasi
kelak.
Mengingat pentingnya pengetahuan tentang industri bagi seorang apoteker,
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila mengadakan kerja sama dengan PT Molex
Ayus dalam rangka memberikan kesempatan bagi mahasiswa tingkat pendidikan
profesi apoteker untuk mengikuti Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT
Molex Ayus yang dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari tanggal 1 Juni sampai
dengan 31 Juli 2015.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini yaitu:
1. Mempelajari dan mengamati secara langsung penerapan CPOB di Industri Farmasi.
2. Mengetahui dan memahami gambaran umum kegiatan yang dilakukan di Industri
Farmasi.
3. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman peran, tugas dan tanggung
jawab Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi
sesuai CPOB.
4. Memiliki kemampuan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian di industri farmasi sesuai CPOB.