bab i mpn

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam pangan menunjukkan bahwa suatu air atau makanan pernah tercemar oleh kotoran manusia. Mengingat jumlah mikroorganisme ini sangat banyak, maka perlu dilakukan suatu usaha pengujian dan pemeriksaan terhadap bahan pangan agar aman untuk dikonsumsi. Bakteri-bakteri indikator sanitasi umumnya adalah bakteri yang lazim atau biasa terdapat dan hidup pada usus manusia sehingga dengan adanya bakteri tersebut pada air atau makanan dapat menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak dengan kotoran yang berasal dari usus manusia dan oleh sebab itu kemungkinan terdapat bakteri patogen lain yang berbahaya. Ada tiga jenis bakteri yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya masalah sanitasi, yaitu Escherichia coli, kelompok Streptococcus (Enterococcus) fecal, dan Clostridium perfringens (Fardiaz, 1993). Pengukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat diperlukan untuk berbagai macam penelitian mikrobiologis. Terdapat berbagai macam cara untuk menghitung jumlah mikroorganisme, akan tetapi secara mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung yaitu suatu perhitungan yang tujuannya hanya

Upload: wulan-sari-eko-putri

Post on 01-Jul-2015

90 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I MPN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam pangan menunjukkan

bahwa suatu air atau makanan pernah tercemar oleh kotoran manusia. Mengingat jumlah

mikroorganisme ini sangat banyak, maka perlu dilakukan suatu usaha pengujian dan pemeriksaan

terhadap bahan pangan agar aman untuk dikonsumsi. Bakteri-bakteri indikator sanitasi umumnya

adalah bakteri yang lazim atau biasa terdapat dan hidup pada usus manusia sehingga dengan

adanya bakteri tersebut pada air atau makanan dapat menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih

tahap pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak dengan kotoran yang berasal dari

usus manusia dan oleh sebab itu kemungkinan terdapat bakteri patogen lain yang berbahaya. Ada

tiga jenis bakteri yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya masalah sanitasi, yaitu

Escherichia coli, kelompok Streptococcus (Enterococcus) fecal, dan Clostridium perfringens

(Fardiaz, 1993).

Pengukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat diperlukan untuk berbagai macam

penelitian mikrobiologis. Terdapat berbagai macam cara untuk menghitung jumlah

mikroorganisme, akan tetapi secara mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan secara

tidak langsung. Perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari

suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung

(counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung yaitu suatu perhitungan yang

tujuannya hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup

saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan

petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil

atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri) (Cappuccino &

Natalie, 1983).

Mengingat pentingnya bakteri tersebut dalam kehidupan manusia karena dapat

menyebabkan berbagai penyakit yang berbahaya maka diperlukan suatu pengetahuan bagi

mahasiswa yang mengambil mata kuliah mikrobiologi pangan tentang metode penghitungan

bakteri ini.

1.2 Tujuan

Page 2: BAB I MPN

DAFTAR PUSTAKA

Cappuccino, J. G. & Natalie S. 1983. Microbiology A Laboratory Manual. Addison-

Wesley Publishing Company, New York.

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada., Jakarta.