bab i pendahuluan 1.1 konteks...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Konteks Penelitian
PRFM adalah radio berita lokal Bandung yang saat ini sedang berusaha
untuk mengembangkan organisasinya menjadi lebih baik lagi di bandingkan dua
tahun yang lalu saat mereka melakukan transformasi identitas dari radio wanita
dengan format lifestyle menjadi radio dengan segmentasi muti segmen atau all
segmen dengan format news. Sebelum menjadi radio news seperti saat ini radio
PRFM mengalami bebrapa kali transformasi identitas. Awal mulanya radio PRFM
ini adalah radio hiburan dan berita dengan brand “Parahyangan” parahyangan ini
adalah perusahaan radio yang sudah cukup lama berdiri di tanah sunda, awal
berdiri radio ini adalah pada tahun 1989. Radio parahyangan sempat merubah
brand nya menjadi radio Mustika Parahyangan, menambahkan kata Mustika di
awal, yang membuat radio tersebut berubah dari radio hiburan menjadi radio
wanita, Radio yang sempat sangat di kenal di daerah Bandung ini tiba tiba
menghilang, dan saat ini tidak ada lagi terdengar nama parahyangan. Seiring
dengan perkembangan zaman, apakah radio tersebut bertahan mengikuti
perkembangan zaman, hingga saat ini akhirnya radio Parahyangan menjadi radio
PRFM dengan format news. Semua orang sepakat bahwa kehidupan tidaklah
statis, melainkan dinamis selalu berubah. Seperti itulah kehidupan selalu ditandai
dengan perubahan. Manusia yang hidup akan selalu berubah, dan semua makhluk
hidup pasti mengalami perubahan, kitapun mengalaminya. Pada saat itu kita
adalah seorang bayi yang hidupnya tergantung pada orang lain, tergantung pada
kasih sayang orang tua dan orang-orang yang ada di sekeliling kita, lalu
keesokannya kita adalah seorang makhluk kecil yang sudah dapat merangkak lalu
kitapun belajar berjalan dan sesekali terjatuh, butuh bimbingan dan bantuan dari
orang lain yang sudah hidup terlebih dahulu dan mengalami hal tersebut
sebelumnya, hingga pada akhirnya kita pun dapat berdiri tegak dengan kedua kaki
tanpa ada yang membantu lalu selanjutnya kita dapat berjalan dengan lancar
hingga akhirnya kitapun dapat berlari dengan kencang, waktu terus berjalan dan
kita terus belajar, terus melakukan perubahan. Sampai pada akhirnya kitapun akan
di hadapi oleh masa tua dimana kita sudah lelah dan akhirnya mati.
Sebuah perusahaan pada dasarnya adalah juga sesosok makhluk hidup (a
living organism). Dengan analogi hidup, maka ia dilahirkan, tumbuh,
berkembang, menjadi dewasa, hingga pada akhirnya sakit, tua, dan dapat mati
sama seperti makhluk hidup lainnya. Kalau perawatannya baik, maka dia dapat
saja berumur panjang. Dan untuk dapat berumur panjang sebuah perusahaan harus
dapat menyesuaikan diri dan mampu melakukan perubahan-perubahan. Charles
Darwin salah seorang ilmuwan ternama yang menghasilkan teori yang dikenal
dengan teori evolusi mengatakan “bukan yang terkuat yang mampu berumur
panjang, melainkan yang adaptif”. Yaitu, mereka yang mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan. (Kasali, 2005 : 17)
Radio parahyangan saat ini menggunakan brand PRFM 105,7. Banyak
orang yang tidak tahu bahwa radio PRFM adalah radio Parahyangan atau radio
mustika parahyangan, dan mengapa radio parahyangan harus melakukan
transformasi sehingga menjadi radio PRFM. Banyak hal yang dapat dilakukan
agar sebuah perusahaan tetap eksis dan bertahan hingga saat ini, apakah yang
membuat radio parahyangan memilih transformasi sebagai cara yang tepat untuk
tetap eksis dan bertahan di persaingan radio-radio saat ini, khususnya untuk
daerah bandung. Transformasi atau perubahan pada organisasi merupakan salah
satu kunci dalam mencapai pengembangan organisasi. Organisasi terus berubah
karena ia adalah sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
Perubahan yang direncanakan membutuhkan perhatian yang eksplisit terhadap
masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan, perubahan ini juga terbantu oleh
beberapa pengalaman yang di dapatkan oleh suatu organisasi. Transformasi
adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan untuk memposisikan diri agar
lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-tantangan bisnis baru,
lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan-keinginan baru
yang muncul dari dalam. Contoh perusahaan yang melakukan transformasi di
antaranya adalah PT Pos Indonesia (PERSERO), Bank BJB, PT Indosat, Bank
BNI, PT KAI, dan PT Telkom. Misalnya pada perusahaan Bank Jabar Banten
yang melakukan transformasi dengan mengganti logo dan call name nya menjadi
bank BJB terhitung sejak tanggal 2 agustus 2010. Fenomena penggantian logo dan
call name bank BJB bukan hanya mencari sensasi dan refresing perusahaan saja
namun perubahan bank Jabar Banten menjadi bank BJB merupakan salah satu
strategi untuk terus maju dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi
nasabahnya.1
1 Tesis Budi Taryono, Univ Islam Malang 2010
Kata transformasi berasal dari dua kata dasar, ‘trans dan
form.’ Trans berarti melintasi (across), atau melampaui (beyond).
Kata form berarti bentuk. Karena itu Transformasi mengandung makna
perpindahan, dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain yang tidak hanya
perubahan rupa fisik luar saja. Perubahan yang meliputi segala aspek tersebut juga
bagi sebuah organisasi lebih tepat disebut sebagai transformasi, yang mengandung
makna pergantian antar wujud, dari wujud yang satu menjadi wujud yang sama
sekali berbeda. Wujud disini mengandung pengertian tidak sekadar bentuk
fisiknya saja tetapi termasuk juga ‘roh’ dan cara hidupnya.
Saat ini radio-radio yang ada di Indonesia khususnya yang ada di daerah
bandung berusaha bertahan untuk tetap eksis dan mendapatkan perhatian
pendengar dengan melakukan spesifikasi pendengar, mereka melakukan
pengerucutran sasaran target pendengar dengan melakukan pengerucutan tersebut
sasaran tembak mereka semakin kecil tetapi tepat sasaran sehingga apa yang
mereka tuju dan apa yang mereka inginkan tetap mereka dapatkan dan mereka
tetap memiliki audience yang setia. Setiap radio sudah memiliki target yang
pastinya berbeda dari radio yang lain, mereka memposisikan perusahaan mereka
sesuai dengan target yang mereka ingin tuju. Dan saat ini melakukan
pengerucutan segmentasi seperti itu adalah hal yang banyak dilakukan oleh radio-
radio di Indonesia, khususnya untuk radio di kota bandung sendiri. Hal ini di
karenakan banyaknya radio-radio yang ada di kota bandung, sehingga setiap radio
ingin melakukan perbedaan yang membedakan antara radio yang satu dengan
radio yang lain. Berbeda dengan yang dilakukan oleh radio-radio lainnya, yang
melakukan pengerucutan pada segmentasi pendengar, radio Parahyangan atau
yang saat ini menjadi radio PRFM, melakukan hal yang sebaliknya, yaitu
melakukan pelebaran atau perluasan segmentasi pendengar yang dari awalnya
memiliki segmentasi yang mengerucut yaitu radio wanita, saat ini mereka
melakukan segmentasi all segmen.
Sebagai perusahaan yang berkembang secara dinamis, PT.Mustka
Parahyangan mengalami berbagai kejadian yang membuat grafik performa
perusahaan naik turun. Maka dari itu, pada awal tahun 2009 mereka memutuskan
untuk melakukan transformasi terhadap perusahaannya. Radio PRFM 107,5
Bandung adalah sebuah perusahaan radio siaran milik Pikiran Rakyat Group yang
dikelola oleh anak perusahaannya yaitu PT. Mustika Parahyangan. Radio PRFM
ini adalah salah satu perusahaan yang sudah mengalami beberapa kali
transformasi identitas. Pada awal berdirinya, Stasiun Radio ini bernama
Parahyangan Radio. Pada bulan Agustus 1989, Radio Parahyangan dialihkan
kepemilikannya kepada PT. Mustika Parahyangan dan menjadi bagian dari
Pikiran Rakyat Group dengan penanggung jawab Atang Ruswita. Secara garis
besar, pergantian kepemilikan ini menyebabkan perubahan-perubahan baik dalam
susunan kepengurusan, organisasi maupun materi acara siaran. Setelah empat
tahun beroperasi di frekuensi FM, Mustika mencoba merubah format siarannya.
Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita berubah menjadi
multi segmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi Parahyangan FM dengan
jenis musik dangdut dan daerah. Dan pada bulan Februari 1999, Mustika kembali
lagi menjadi radio wanita dengan nama Mustika Parahyangan. Pada April 2003,
terjadi perubahan Format Radio Mustika karena perubahan manajemen. Dengan
gaya baru, disesuaikan dengan kebutuhan, maka Radio Mustika pun memiliki
statement positioning “ Smart and Beauty” . January 2009 Radio Mustika FM
berubah nama menjadi Radio PRFM. Secara garis besar dan Materi Siaran, Radio
PRFM tetap sama dengan Radio Mustika hanya untuk Materi dan ciri khas yang
akan ditampilkan adalah Radio dengan Siaran Berita dan Musik. Untuk itu dipakai
“Inspiring News‘n Music” sebagai Slogan Radio PRFM. Dinamika dan
perubahan minat masyarakat terhadap kebutuhan media dan didukung oleh PT.
Pikiran Rakyat mendorong Management PRFM 107.5 untuk merubah Format
siarannya yang semula dengan tagline “ Inspiring News ‘ n Music” menjadi Radio
Berita yang berbasis Soft News. Pada tanggal 8 November 2009 format berubah
lagi menjadi radio berita dengan brand PRFM 107.5 News Channel.2 Banyak
perubahan yang terjadi setelah transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM.
Transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM 107,5 Bandung ini adalah
tranformasi yang dilakukan di segala aspek perusahaan dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan
keuangan, menambah tingkat kesadaran karyawan dalam memahami pendengar
dan yang terpenting adalah mempebaharui dan membangkitkan semangat seluruh
perusahaan. Sehingga penulis mengunakan konsep transformasi pada penelitian
ini. Transformasi adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan untuk
memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-
2 Dokumen Perusahaan tahun 2010
tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun
keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam.
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa transformasi organisasi
senantiasa diawali oleh suatu kebutuhan yang berkaitan dengan tuntutan bisnis.
Tujuan bisnis menjadi pedoman dalam pengelolaan organisasi, termasuk dalam
transformasi. Tujuan bisnis yang selalu berkembang (namun tetap dalam koridor
visi dan misi) memberi pengaruh dalam manjemen perusahaan. Satu diantara
yaitu penyesuaian dalam struktur organisasi, yang menyesuaikan terhadap strategi
yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan.
Perubahan struktur organisasi dari bentuk lama ke bentuk baru
memberikan dampak yang tidak hanya menyangkut pola struktur itu sendiri, tetapi
juga keberbagai aspek lain seperti sistem, prosedur, budaya, manusia dan
sebagainya. Hal ini tentunya sangat menarik, Atas dasar hal tersebut, penulis
tertarik untuk mengetahui apa latar belakang, tujuan dan dampak dari transformasi
yang dilakukan oleh radio PRFM. Penulis sangat tertarik untuk menganalisis
permasalahan ini. Transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM bukan hanya
satu kali, tetapi beberapa kali sudah dilakukan oleh radio PRFM.
Transformasi yang sudah dilakukan beberapa kali oleh radio PRFM ini
sangat menarik perhatian saya untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi
transformasi yang terjadi, apa tujuan dari tiap-tiap transformasi yang dilakukan
mengapa PRFM harus melakukan beberapa kali transformasi identitas dan apakah
dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5.
Bandung terhadap pendengar dan pengiklan sebagai bagian terpenting dalam
bisnis radio. Setiap transformasi yang dilakukan oleh perusahaan pastinya akan
memberikan dampak terhadap perusahaan. Hal ini tentunya sangat menarik, dari
beberapa latar belakang suatu perusahaan melakukan transformasi, apa yang
melatar belakangi PRFM melakukan transformasi yang sudah kebeberapa kalinya
dilakukan dan apa dampak dari kegiatan transformasi yang dilakukan terhadap
perusahaan. Apakah perubahan ini membawa pengaruh besar, berdampak positif
atau negative terhadap segala system di dalam perusahaan, karena identitas baru
tersebut pastinya harus dikenalkan kembali kepada masyarakat. Dalam melakukan
transformasi identitas ini perusahaan sedikit banyak seharusnya mendapat
kesepakatan dari karyawannya. Karena karyawan dalam sebuah perusahaan
merupakan asset yang penting. Bagaiman cara mereka menyesuaikan diri dengan
format baru tersebut dan bagaimana cara mengelola karyawan yang ada.
Perubahan juga terjadi pada struktur organisasi perusahaan tersebut, adanya
bagian-bagian kerja baru dan adanya beberapa divisi yang di hilangkan, dan
bagaimanakah dampak dari transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM.
Peneliti memilih radio PRFM yang mengalami transformasi dari format
radio lifestyle menjadi radio news, karena radio PRFM mengalami dan merasakan
dampak dari transformasi yang dilakukan oleh perusahaan. Atas dasar hal
tersebut, penulis tertarik untuk meneliti latar belakang, tujuan, proses, sosialisasi
dan dampak dari Transformasi Identitas Radio PRFM 107,5 Bandung Dari Format
Radio Lifestyle Menjadi Radio News. Dari transformasi yang dilakukan oleh radio
PRFM 107,5 Bandung dalam beberapa fase.
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan observasi pra-penelitian dan pemahaman Peneliti, penelitian
ini difokuskan untuk mengetahui secara mendalam transformasi identitas yang
dilakukan oleh PT. Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung pada
format radio mereka. Fokus penelitian diarahkan pada latar belakang peristiwa
tersebut, serta bagaimana proses perubahan tersebut dilakukan dan bagaimana
penyampaian kepada khalayak.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Mengapa PRFM 107,5 Bandung melakukan transformasi identitas dari
konsep Radio Lifestyle menjadi Radio News?
2. Bagaimana Proses dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio
PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news ?
3. Bagaimana PRFM 107,5 Bandung menyampaikan transformasi identitas
yang mereka lakukan dari format radio lifestyle menjadi radio news ?
4. Bagaimanakah dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio
PRFM 107,5 Bandung terhadap jumlah pendengar dan pengiklan?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang dan tujuan PRFM 107,5 Bandung
melakukan transformasi identitas dari format Radio Lifestyle menjadi Radio
News.
2. Untuk mengetahui proses dari transformasi identitas yang dilakukan oleh
radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle menjadi radio news.
3. Untuk mengetahui mekanisme sosialisasi dari transformasi identitas yang
dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle
menjadi radio news.
4. Untuk mengetahui dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh
radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle menjadi radio news
terhadap jumlah pendengar dan pengiklan.
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil yang di peroleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kegunaan sebagai berikut :
1.5.1 Kegunaan Teoritis
Dapat memberikan kontribusi positif terhadap kajian ilmiah di
bidang Manajemen Media, khususnya radio, sebagai sumbangan
pemikiran terhadap kajian ilmu komunikasi, khususnya pada kajian
Manajemen Radio, melalui metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus khususnya dalam konteks transformasi identitas yang dilakukan oleh
radio PRFM 107,5 Bandung.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi PRFM untuk mengetahui
bagaimana pengaruh transformasi identitas yang dilakukan PRFM. Serta
bagi siapa saja yang berniat untuk melakukan transformasi identitas pada
perusahaannya. Agar penelitian ini dapat berguna bagi PT Mustika
Parahyangan sebagai bahan evaluasi dan referensi mengenai kebijakan
transformasi identitas perusahaan.
1.6 Landasan Penelitian
1.6.1 Landasan Konseptual
Adapun kata transformasi berasal dari dua kata dasar, ‘trans dan
form.’ Trans berarti melintasi (across), atau melampaui (beyond).
Kata form berarti bentuk. Karena itu Transformasi mengandung makna
perpindahan, dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain
yang melampaui perubahan rupa fisik luar saja. Transformasi atau
perubahan pada organisasi ini merupakan salah satu kunci dalam mencapai
pengembangan organisasi. Organisasi terus berubah karena ia adalah
sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan
yang direncanakan membutuhkan perhatian yang eksplisit terhadap
masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan, perubahan ini juga
terbantu oleh beberapa pengalaman yang di dapatkan oleh suatu
organisasi. Transformasi adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan
untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab
tantangan-tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara
cepat maupun keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam.
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa transformasi
organisasi senantiasa diawali oleh suatu kebutuhan yang berkaitan dengan
tuntutan bisnis. Tujuan bisnis menjadi pedoman dalam pengelolaan
organisasi, termasuk dalam transformasi. Tujuan bisnis yang selalu
berkembang (namun tetap dalam koridor visi dan misi) memberi pengaruh
dalam manjemen perusahaan. Satu diantara yaitu penyesuaian dalam
struktur organisasi, yang menyesuaikan terhadap strategi yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan.
Perubahan struktur organisasi dari bentuk lama ke bentuk baru
memberikan dampak yang tidak hanya menyangkut pola struktur itu
sendiri, tetapi juga keberbagai aspek lain seperti sistem, prosedur, budaya,
manusia dan sebagainya. Hal ini terkadang luput dari perhatian pengelola
organisasi yang terkadang hanya terpaku pada struktur dan sistem namun
mengabaikan masalah kultur dan manusia.
Berbicara tentang kultur dan manusia dalam konteks transformasi,
maka dua aspek penting yang harus menjadi pertimbangan, yaitu
kepemimpinan dan komunikasi. Lazim diketahui bahwa suatu perubahan
senantiasa disikapi oleh pro dan kontra. Kontra dalam hal ini termasuk
sikap resisten untuk menerima perubahan, sehingga hal ini dapat menjadi
faktor penghambat dalam mencapai tujuan perubahan organisasi. Faktor
resisten ini memerlukan kepemimpinan yang tepat dan komunikasi yang
sesuai untuk mengubah perilaku non-kooperatif menjadi perilaku
kooperatif. Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah karakteristik
organisasi, budaya/kultur, core business dan homogenitas versus
heterogenitas.
Banyak pengertian tentang transformasi maupun organisasi. Dari
berbagai pengertian tersebut transformasi dapat disimpulkan sebagai suatu
proses perubahan dari suatu kondisi ke kondisi lain untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik. Perubahan ini bisa bermakna luas. Keinginan
berubah bisa di-drive dari luar atau merupakan dorongan dalam diri untuk
mencapai suatu situasi yang lebih baik.
Organisasi dapat diartikan suatu kumpulan individu yang secara
sadar bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Pengorganisasian terkait dengan mengelola sumber daya dikaitkan dengan
aktivitas yang ada. Pengorganisasian adalah suatu kegiatan untuk
mengsinkronkan berbagai kegiatan yang ada kemudian mengalokasian
penggunaaan sumber daya secara tepat.
Beberapa ahli menyebutkan transformasi organisasi adalah
perluasan dari Organization Development. Organization Development
sendiri diartikan oleh sebagian ahli sebagai sebuah tindakan untuk
melakukan perubahan, suatu strategi untuk merubah keyakinan, sikap,
nilai-nilai dan struktur organisasi agar dapat menyesuaikan diri secara
lebih baik terhadap teknologi baru, perkembangan pasar dan tantangan
baru.
Dengan demikian transformasi organisasi dapat disimpulkan
sebagai suatu strategi dan implementasi untuk membawa organisasi dari
bentuk dan sistem yang lama ke bentuk dan sistem yang baru dengan
menyesuaikan seluruh elemen ikutannya (sistem, struktur, people, culture)
dalam rangka meningkatkan efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan selaras dengan visi dan misi organisasi atau
perusahaan.
Identitas Perusahaan atau Corporate Identity adalah semua
perwakilan atau perwujudan media visual dan fisik yang menampilkan
suatu jati diri organisasi sehingga dapat membedakan organisasi atau
perusahaan tersebut dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Dalam
bukunya, Elinor Selame mengatakan identitas korporat atau corporate
identity adalah apa yang senyatanya ada pada atau ditampilkan oleh
perusahaan. ( Selame dalam Sutojo 2004:13 ). Sedangkan Identitas
korporat (corporate identity) menurut Anggoro (2000:280) adalah suatu
cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan
dibedakan dari perusahaan-perusahaan lainnya. Ia juga menyebutkan
bahwa identitas perusahaan harus diciptakan melalui suatu rancangan
desain khusus yang meliputi hal-hal unik atau khas tentang perusahaan
yang bersangkutan secara fisik.
Rhenald Kasali (2003:110-114) mengatakan bahwa identitas
perusahaan atau identitas korporat disebut juga sebagai simbol perusahaan,
apakah berbentuk logo perusahaan atau lambang lainnya. Simbol selain
dimaksud agar lebih mudah diingat oleh konsumen juga agar dijiwai oleh
segenap karyawannya. Simbol sangat penting bagi perusahaan yang
bergerak di sektor jasa yang menjaga pelayanan, kredibilitas, dan
keramahan manusia di dalamnya.
Transformasi identitas adalah seluruh perubahan yang terjadi di
dalam suatu perusahaan atau organisasi untuk membedakan perusahaan
yang satu dengan perusahaan yang lain.
Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang banyak
digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. pada awalnya radio
berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan berita ataupun
untuk kepentingan kenegaraan secara umum. Radio publik atau komersil
baru muncul pada tahun 1920-an. Sejak itu perkembangannya tumbuh
pesat. Radio merupakan sumber informasi yang kompleks mulai dari
fungsi tradisional, radio sebagai penyampai berita dan informasi,
perkembangan ekonomi, pendongkrak popularitas dan kasir, hingga
propaganda politik dan ideologi. Perkembangan radio di Indonesia dimulai
dari zaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, masa kemerdekaan,
dan zaman orde baru. Radio siaran disebut sebagai “The Fifth Estate” atau
memilki lima kekuatan yaitu, fungsi kontrol sosial, memberikan informasi,
menghibur, mendidik serta melakukan kegiatan persuasif.
Radio siaran memilki gaya penyiaran sendiri atau yang
disebut radio siaran style, yaitu :
Imajinatif, pesan yang disampaikan kepada khalayak hanya mengandalkan
pendengaran, sehingga menimbulkan imajinasi khalayak, selain itu karena
pesan yang disampaikan bersifat selintas maka dapat membangkitkan
imajinasi. Audiotori, karena sifat pesan yang ahanya mengandalkan
pendengaran, maka harus dikemas sejelas dan semenarik mungkin.
Sifat radio yang akrab dan intim karma umumnya radio didengarkan saat
kita sedang mengerjakan sesuatu. 3
Broadcasting atau penyiaran, dimaksudkan bahwa apa saja bisa
disalurkan melalui radio. Pada awalnya radio memang menyiarkan apa
saja yang terpikirkan orang untuk disampaikan kepada massa dalam waktu
serempak, sesingkat-singkatnya. Seiring dengan banyaknya stasiun radio
yang beroperasi, muncul format radio yang berbeda-beda.
Dalam arti sempit, format berarti susunan item program dalam satu
satuan waktu yang disebut format clock, terdiri dari unsur-unsur seperti
narasi penyiar, siklus musik, termin iklan, promo radio dan promo
program, laporan lalu lintas, laporan cuaca, reportase, dan lain-lain. Dalam
arti yang luas, format bisa berarti susunan program radio secara
keseluruhan, yang menjadi semacam penanda identitas yang terkemas
3 http://mahasiswabelajar.wordpress.com/2012/02/16/radio-dan-perkembangan-teknologi/ (31
Agustus 2012, 21:37)
dalam berbagai program radio. Saat ini, format radio semakin beragam,
karena sasaran targetnya juga semakin banyak. Seiring dengan semakin
tajamnya segmen yang dilayani, format pun menjadi semakin sempit.
Radio dengan format musik oldies misalnya, terbagi lagi menjadi beberapa
cabang seperti the sixties (60-an), seventies (70-an), atau the eighties (80-
an). Format merupakan salah satu alat pemasaran yang ampuh. Radio
dengan format yang tajam dianggap mampu melayani segmen yang juga
signifikan. Sementara, radio tanpa format dianggap sebagai radio tanpa
identitas – cukup berbahaya tentunya bagi eksistensi radio di udara.
Radio PRFM juga memiliki format siaran dari awal berdiri hingga
saat ini, dan format radio PRFM telah mengalami transformasi dari radio
lifestyle menjadi radio news. Format bagi radio sangat penting, karena
format radio merupakan identitas radio tersebut, sehingga perubahan
format pada suatu radio pasti akan merubah banyak hal di dalamnya. Maka
dari itu, pada sebuah perusahaan, khususnya radio sangat penting
memiliki identitas radio yang di kenalkan kepada khalayak. Format
merupakan salah satu alat pemasaran yang ampuh. Radio dengan format
yang tajam dianggap mampu melayani segmen yang juga signifikan,
transformasi pada format radio adalah salah satu cara agar radio tersebut
tetap bertahan di tengah persaingan, sehingga radio PRFM 107,5 Bandung
pada akhirnya melakukan Transformasi Identitas.
Dalam hal ini transformasi identitas perusahaan tentunya
memberikan dampak kepada keseluruhan system di dalam perusahaan.
Peneliti memilih PT Mustika Parahyangan, radio PRFM sebagai objek
penelitian, karena PT Mustika Parahyangan, radio PRFM sudah
melakukan transformasi identitas beberapa kali dengan beberapa fase, dan
yang menjadi focus penelitian penulis adalah transformasi identitas yang
dilakukan terakhir kali oleh PT Mustika Parahyangan, Radio PRFM, dari
format radio lifestyle menjadi radio News, apakah transformasi yang
dilakukan oleh radio PRFM berdampak positif atau negative. Atas dasar
hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Transformasi Identitas Radio
PRFM 107,5 Bandung Dari Konsep Radio Lifestyle Menjadi Radio News.
1.7 Metodologi Penelitian
1.7.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan di gunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti
menggunakan metode kualitatif karena objek yang dipilih peneliti, yaitu
perusahaan Radio PRFM adalah objek yang alamiah. Objek yang alamiah
adalah objek yang apa adanya, tidak di manipulasi oleh peneliti sehingga
kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan
setelah keluar dari objek relative tidak berubah. Selain itu, dalam
nelaksanakan penelitian peneliti berusaha memahami interaksi social yang
terjadi di dalam perusahaan Radio PRFM. Interaksi social yang kompleks
hanya dapat diuraikan jika peneliti melakukan penelitian dengan metode
kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap
orang-orang yang berada di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian
akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
Pendekatan studi kasus dipilih peneliti karena tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui latar belakang transformasi identitas yang
dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung, serta tujuan dari perusahaan
PRFM Bandung dalam melakukan transformasi identitas perusahaan nya
dan bagaimana dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh
radio PRFM. Tujuan ini dapat dicapai melalui pertanyaan bagaimana dan
mengapa yang merupakan ciri dari pendekatan studi kasus. Selain itu, pada
penelitain ini peneliti tidak memiliki control besar dalam peristiwa-
peristiwa yang akan diselidiki. Pikiran Rakyat sendiri sebagai salah satu
perusahaan media yang bergerak di bidang news yang terkenal di jawa
barat, khususnya bandung merupakan fenomena yang kontemporer.
Robert K.Yin (2000:1) membagi penelitian studi kasus ini menjadi
tiga tipe, yakni :
1. Studi kasus eksplanatori, bila sebuah kasus atau kasus-kasus di pakai
untuk memperoleh data atau informasi awal bagi penelitian social yang
akan dilakukan
2. Studi kasus eksploratif, bila sebuah kasus atau kasus-kasus tertentu
yang diteliti tujuannya untuk memberikan pengetahuan tentang sebab –
akibat.
3. Studi kasus deskriptif, tujuannya untuk memberikan gambaran yang
mendalam atau detil mengenai sebuah kasus dengan di dalamnya
disertai dengan konsep-konsep penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe studi kasus
deskriptif, dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang mendalam
dan detil mengenai transformasi identitas yang dilakukan oleh radio
PRFM dan dampak terhadap pendengar dan pengiklan yang menjadi
bagian terpenting dalam organisasi radio, apakah transformasi identitas
radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news memberikan
pengaruh yang besar atau tetap sama seperti format terdahulu.
1.7.2 Keunikan PRFM
PRFM adalah salah satu media berita di kota Bandung, tetapi
seperti yang kita ketahui, setiap sesuatu yang besar saat ini pasti memiliki
cerita atau kisah di baliknya yang mungkin sangat rumit. Begitu juga
dengan radio PRFM, radio PRFM sudah beberapa kali mengalami
transformasi identitas. Transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM ini.
Pergantian yang unik menurut saya, karena dilakukan beberapa kali, tetapi
kembali ke identitas yang terdahulu. Hingga pada akhirnya menetapkan
identitas PRFM sebagai radio dengan format news saat ini. Melakukan
perluasan segmen adalah hal yang membedakan radio ini dengan radio-
radio lainnya yang melakukan perubahan terhadap pengerucutan
segmentasi, itulah yang membuat penulis ingin meneliti alasan yang
mendasari fenomena tersebut.
1.7.3 Unit Analisis
Unit analisis yang akan menjadi perhatian utama peneliti adalah
alasan transformasi yang dilakukan oleh PRFM. Peneliti juga akan
mencoba menggali tujuan dari transformasi identitas yang dilakukan oleh
PRFM, serta dampak dari transformasi yang dilakukan PRFM terhadap
perkembangan perusahaan, apakah transformasi identitas radio PRFM dari
format radio lifestyle menjadi radio news memberikan pengaruh yang
besar atau tetap sama seperti format terdahulu melalui wawancara dan
pendekatan-pendekatan lainnya dari orang yang mengetahui proses
tersebut.
1.7.4 Objek dan Subjek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah radio PRFM 107,5 Bandung,
sebagai salah satu radio di kota bandung, dan salah satu radio berita di
kota bandung.
Orang yang mempunyai ide atau gagasan melakukan
transformasi identitas pada radio PRFM 107,5 Bandung.
Orang yang menyetujui atau menyepakati ide atau gagasan
untuk melakukan transformasi identitas pada radio PRFM
107,5 Bandung
Direktur PT Mustika Parahyangan, Radio PRFM 107,5
Bandung, Bapak Wan Abas.
Karyawan yang mengalami proses transformasi identitas
yang dilakukan radio PRFM 107,5 Bandung.
1. Nien Sagita sebagai manager marketing radio PRFM
Bandung,
2. Priadi Zalman Yudha, sebagai manager promosi radio
PRFM.
3. Aris Hermansyah, sebangai penangung jawab
pemberitaan (bagian siaran) radio PRFM.
1.7.5 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini di kumpulkan dengan mempergunakan
teknik-teknik, seperti :
1. Observasi
Observasi yang dimaksud adalah pengamatan yang sistematis tentang
kejadian dan tingkah laku dalam setting social yang dipilih untuk
diteliti, dan observasi yang dilakukan adalah observasi langsung ke
lapangan. Disini peneliti mencoba menganalisis transformasi identitas
yang dilakukan oleh radio PRFM sebagai anak job training di
perusahaan ini.
2. Wawancara mendalam
tujuan dari wawancara mendalam dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh informasi mengenai apa latar belakang dan tujuan dari
melakukan transformasi pada perusahaan PRFM dan bagaimana
dampaknya terhadap perusahaan, apakah memberikan dampak yang
positif atau negative bagi perusahaan, dilihat dari pengamatan pada
karyawan.
3. Dokumen
untuk studi kasus, penggunaan dokumen yang paling penting adalah
mendukung dan menambah bukti dari sumber-sumber lain. Dokumen
dapat menambah rincian spesifik lainnya guna mendukung informasi
dari sumber-sumber lain yaitu dari koran, dokumen perusahaan,
majalah, dan foto dokumentasi.
1.7.6 Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian ini, penulis melakukan teknik
analisis data berdasarkan tahap-tahap yang diutarakan Creswell (1998:63)
yaitu :
1. Deskripsi
Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengumpulkan data baik
itu hasil wawancara ataupun pengamatan yang berkaitan dengan
transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM.
2. Analisis Tema
Data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan data
yang didapat radio PRFM mengenai transformasi identitas yang
dilakukan perusahaan tersebut.
3. Assertions (penonjolan)
Pada penelitian ini peneliti akan membaca hasil catatan lapangan
1.7.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (patton 1987:331 dalam
Moleong, 2011:330). Hal ini dapat dicapai dengan jalan :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum denan apa
yang dikatakannya secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang sperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan enengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan,
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil
pembandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau
pemikiran. Yang penting disini ialah bisa mengetahui aanya alasan-alasan
terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut (patton 1987:331 dalam moleong,
2011:330-331)
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang
paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patton (dalam Sutopo, 2006: 92)
menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi
yang dapat digunakan menurut Patton meliputi: a) triangulasi data; b)
triangulasi peneliti; c) triangulasi metodologis; d) triangulasi teoretis.
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya
peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data.
1.7.8 Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di PT. Radio Mustika
Parahyangan atau Radio PRFM 107,5 Bandung, Jalan Braga No.5 A