bab i pendahuluan a. latar...

20
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi merupakan salah satu fenomena yang terjadi dalam hubungan internasional yang mendorong adanya liberalisasi pasar dalam dunia internasional. dengan adanya liberalisasi pasar internasional, persaingan bebas antar pelaku pasar untuk dapat mengembangkan industri dan memperluas pasar tidak dapat dihindari lagi. Pasar dapat melakukan kontrol terhadap semua kegiatan perekonomian baik itu perekonomian nasional maupun internasional dengan cara melakukan investasi dan dominasi pasar atau produk. Selain itu, pasar juga dapat melemahkan peran negara dalam mengatur, mengontrol dan melindungi perekonomian maupun pasar domestik negaranya. Negara dalam hal ini bukan lagi menjadi aktor utama dalam perekonomian internasional. peran negara telah tergantikan oleh rezim-rezim ekonomi internasional dan perusahaan-perusahaan internasional seperti Multinational Corporations (MNCs) dan Transnational Corporations (TNCs) yang berfokus pada pengembangan usaha, profit dan dominasi pasar internasional. 1 Ketika kondisi yang merugikan masyarakat dan negara terjadi secara terus menerus, masyarakat yang dirugikan di negara tersebut akan mulai 1 Gilpin, The State and the Multinational, 2011, <http://cis01.central.ucv.ro/iba/files/cursuriinternationaltradefinancialandlabourpoliciesandor ganizations/Ch%205%20The%20State%20and%20the%20Multinationals.pdf>, diakses 12 Oktober 2013.

Upload: hoangdan

Post on 30-Aug-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan salah satu fenomena yang terjadi dalam

hubungan internasional yang mendorong adanya liberalisasi pasar dalam dunia

internasional. dengan adanya liberalisasi pasar internasional, persaingan bebas

antar pelaku pasar untuk dapat mengembangkan industri dan memperluas pasar

tidak dapat dihindari lagi. Pasar dapat melakukan kontrol terhadap semua

kegiatan perekonomian baik itu perekonomian nasional maupun internasional

dengan cara melakukan investasi dan dominasi pasar atau produk. Selain itu,

pasar juga dapat melemahkan peran negara dalam mengatur, mengontrol dan

melindungi perekonomian maupun pasar domestik negaranya. Negara dalam

hal ini bukan lagi menjadi aktor utama dalam perekonomian internasional.

peran negara telah tergantikan oleh rezim-rezim ekonomi internasional dan

perusahaan-perusahaan internasional seperti Multinational Corporations

(MNCs) dan Transnational Corporations (TNCs) yang berfokus pada

pengembangan usaha, profit dan dominasi pasar internasional.1

Ketika kondisi yang merugikan masyarakat dan negara terjadi secara

terus menerus, masyarakat yang dirugikan di negara tersebut akan mulai

1 Gilpin, The State and the Multinational, 2011,

<http://cis01.central.ucv.ro/iba/files/cursuriinternationaltradefinancialandlabourpoliciesandor

ganizations/Ch%205%20The%20State%20and%20the%20Multinationals.pdf>, diakses 12

Oktober 2013.

2

melakukan perlawanan atau penolakan terhadap sistem yang ada. Mereka

menganggap bahwa negara hanya dijadikan sebagai agen dari perpanjangan

hegemoni kapitalisme global sedangkan institusi keuangan global yang ada

hanya merupakan alat yang digunakan oleh negara maju untuk menguasai dan

mengontrol perekonomian negara dunia ketiga seperti negara Meksiko.

Masyarakat yang bangkit dan melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan

dan kesenjangan yang terjadi ini bergabung dalam sebuah kelompok sosial

yang dapat memperjuangkan hak-haknya. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa kelompok sosial ini muncul sebagai bentuk penolakan atas dominasi

sistem pasar bebas yang menyebabkan adanya ketidakadilan dan kesenjangan

sosial masyarakat.

Sistem neoliberal telah diadopsi negara Meksiko sejak awal 1980-an

guna mengatasi krisis keuangan yang menimpa negara Meksiko. 2 Pemerintah

negara Meksiko terpaksa mengadopsi sistem yang dianjurkan oleh lembaga

keuangan internasional yaitu International Monetary Fund (IMF) dan World

Bank yang menjadi lembaga keuangan internasional khusus menangani dan

membantu masalah keuangan negara berkembang seperti Meksiko. Program-

program yang ditawarkan oleh IMF dan World Bank kepada Meksikountuk

mengatasi krisis keuangannya adalah dengan melakukan program penghapusan

subsidi untuk rakyat baik itu dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lainnya,

mengurangi biaya pengeluaran publik, liberalisasi perdagangan dan harga

produk untuk mendorong industri dalam negeri dan privatisasi atau menjadikan

2 Gwynne. Robert N dan Cristobal Kay, Latin America Transformed: Globalization and

Modernity, Hodder Education, Great Britain, 2004, p.16.

3

perusahaan negara menjadi perusahaan swasta.3

Dengan dijalankannya

program dari IMF dan World Bank, diharapkan industri negara Meksiko dapat

berkembang dengan pesat sehingga jumlah pendapatan negara juga akan

meningkat. Dengan demikian, Meksiko dapat mengatasi krisis keuangan yang

dihadapi. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa

program yang diimplementasikan negara bukannya menyelesaikan krisis

keuangan, akan tetapi menimbulkan permasalahan baru yaitu menimbulkan

sifat ketergantungan negara terhadap investasi asing dan semakin tingginya

kesenjangan ekonomi antara pemilik modal dan masyarakat pribumi Meksiko.

Dengan diterapkannya program-program kebijakan pasar bebas di

Meksiko, perubahan dalam sektor kesehatan, pendidikan, pertanian dan

industri kecil sangat tajam.4 Dengan pemotongan subsidi dlam biang kesehatan

dan pendidikan, masyarakat pribumi mengalami kesulitan untuk mendapatkan

pelayanan keseatan dan pendidikan yang layak karena biayanya yang cukup

tinggi. Banyak warga masyarakat yang meninggal akibat tidak dapat

menjangkau biaya pelayanan kesehatan yang mahal. Tidak sedikit juga anak

yang harus putus sekolah dan tidak dapat meneruskan pendidikannya ke

jenjang yang lebih tinggi. Selain pengurangan subsidi yang merugikan

masyarakat miskin terutama masyarakat pribumi Meksiko, penerapan

3 Fakih. Masour, Neoliberalisme dan Globalisasi, Ekonomi Politik Digital Journal Ak-Manar,

Edisi 1, tahun 2004, p.4. <http://mirror.unpad.ac.id/orari/library/cd-al-manaar-

digilib/bahan/8.%20EKONOMI%20POLITIK/3.%20Neoliberalisme%20dan%20Globalisasi.p

df>, diakses 4 Desember 2013 4 Anonim, Zapatista: Gerakan Politik dan Kebudayaan Menentang Neo-Liberalisme.

<http://www.scribd.com/document_downloads/direct/23652689?extension=pdf&ft=1388641

201&lt=1388644811&user_id=56932522&uahk=RylNjChlAqbb9IlETSx6u0ZPxO0>,

diakses 2 Januari 2014.

4

leberalisasi perdagangan juga mengaganggu kegiatan sektor pertanian negara.

Hal ini semakin diperparah dengan adanya kesepakatan Meksiko untuk

bergabung dengan NAFTA pada masa pemerintahan Presiden Salinas, yang

memaksa petani lokal untuk menjual atau menyewakan tanahnya.5 Produk dari

petani lokal kalah bersaing dalam pasar domestik akibat dari membanjirnya

produk asing yang memiliki kualitas lebih baik dan harga murah dipasaran.

Negara tidak lagi mampu melindungi masyarakat pribumi dari ancaman yang

terjadi.

Program-program yang dijalankan oleh pemerintah Meksiko ini

merupakan sebuah awal dari perlawanan masyarakat pribumi untuk menolak

dan melakukan perlawanan. Masyarakat pribumi menginginkan adanya

reformasi sistem yang pro rakyat. Perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat

pribumi Meksiko dimulai di wilayah Chiapas, bagian selatan Meksiko yang

terkena dampak buruk dari pelaksanaan program-program negara yang diusung

oleh IMF dan World Bank.6 Di wilayah ini, banyak penduduk yang bekerja

sebagai petani dan buruh kehilangan pekerjaan dan tanahnya. Untuk itulah,

banyak dari mereka yang akhirnya bergabung dengan kelompok masyarakat

untuk melakukan protes dan perlawanan kepada pemerintah.

Salah satu kelompok sosial masyarakat yang melakukan perlawanan

dan protes kepada pemerintah adalah kelompok Tentara Pembebasan Nasional

Zapatista (Ejercito Zapatista de Liberacion Nacional/ EZLN) atau dikenal

5 Fakih, hal. 6-9.

6 Rosset. Peter dkk, Zapatismo in theMovement of Movement, 2005,

<http://globalalternatives.org/files/ZapatismoMovofMove.pdf>, diakses 3 Desember 2013.

5

sebagai Zapatista. Sebagai gerakan sosial masyarakat yang berpusat di Chiapas

Meksiko, gerakan ini mendeklarasikan untuk melakukan perlawanan terhadap

aktor-aktor dan pengimplementasian sistem perekonomian negara Meksiko

yang merugikan mayarakat khususnya masyarakat pribumi atau masyarakat

adat Meksiko. Kelompok ini menolak pengimplementasian North American

Free Trade Agreement (NAFTA) pada masa pemerintahan Presiden Salinas.

Pengimplementasian NAFTA hanya dianggap sebagai bentuk imperialisme

baru dari negara dominan seperti Amerika Serikat untuk menguasai seluruh

kegiatan ekonomi dan mempengaruhi kebijakan yang diambil pemerintah

dalam mengatur perekonomian negara Meksiko. Dengan demikian, gerakan

Zapatista sebagai salah satu bentuk gerakan sosial yang menentang

pengimplemenasian perjanjian tersebut menuntut pemerintah untuk melakukan

sebuah tindakan penolakan atas dominasi yang terjadi di negara Meksiko.

Kelompok EZLN merupakan kelompok gerakan masyarakat yang

diilhami oleh pejuang dari suku Indian Maya Meksiko bernama Emiliano

Zapata yang berpusat di Chiapas.7 Gerakan perlawanan ini merupakan sebuah

gerakan yang dilakukan oleh orang-orang lokal yang menentang kebijakan

pemerintah pusat dan menuntut adanya kesejahteraan serta kemakmuran

nasional. Pada awalnya, EZLN merupakan kelompok gerilya Chiapas yang

menyebut dirinya sebagai Tentara Pemberontak Meksiko (EIM/Ejercito

Insurgente Mexicano) yang berkembang pada tahun 1960an. Namun kelompok

7 Tim Flores, Chiapas, Where is It, Why should We Care & What is the EZLN? diakses dari

http://laii.unm.edu/outreach/common/retanet/social_studies/RETANET_Lesson-

Plan_Chiapas.pdf pada tanggal 16 Mei 2014

6

EIM tidak memiliki pengaruh yang kuat dalam masyarakat sehingga pada

akhirnya kelompok ini menghilang dari masyarakat.

Beberapa tahun kemudian tepatnya tahun 1969, kelompok ini muncul

kembali sebagai respon dari pembantaian yang dilakukan pemerintah di

Tlateloco pada tahun 1968 dengan nama Tentara Pembebasan Nasional

(FLN/Fuerzas de Liberacion Nacional). Tentara Pembebasan Nasional yang

terbentuk beranggotakan para akademisi atau mahasiswa-mahasiswa dari

Universitas Nuevo Leon yang berasal dari Meksiko bagian utara.8

Pada

awalnya, strategi perlawanan yang digunakan oleh FLN adalah dengan

menumpuk pasokan persenjataan dan berpindah-pindah tempat persembunyian.

Pada perkembangannya, FLN mengalami beberapa kendala dan konflik yang

mengakibatkan beberapa anggotanya yang terbunuh. Pada tahun 1970an,

tentara Meksiko berhasil merazia markas dan persembunyian FLN yang berada

di Nuevo Leon yang menyebabkan anggota FLN banyak terbunuh. Dengan

kejadian ini, kekuatan FLN dalam melakukan gerakan perlawanannya

melemah. Namun, karena semangat perjuangannya yang tinggi, kelompok ini

mulai bangkit kembali. FLN mulai kembali membangun jaringannya di

beberapa kota dan membangun kekuatan militer mereka dengan

mempersiapkan pasukan militernya. Dengan demikian, kelompok ini kembali

ke Chiapas untuk membangun kekuatan kembali dan memperluas

pengaruhnya. Untuk itu, dibentuklah EZLN sebagai wadah bagi masyarakat

adat khususnya untuk menyalurkan aspirasinya dan protes terhadap

8 David F Ronfeldt et al., 1998, The Zapatista “Social Netwar” in Mexico, Santa Monica: RAND

Corporation

7

pemerintah. Pada awalnya, EZLN dibentuk untuk melakukan pelatihan dan

mengorganisir pasukan militer dari FLN.

Sebagai gerakan yang terbentuk dari sekumpulan masyarakat adat dan

petani Chiapas, gerakan ini melakukan protes dan penolakan dominasi kaum

neoliberal yang menguasai perekonomian Meksiko.9 Lebih jauh lagi, EZLN

sebagai gerakan sosial masyarakat juga memperjuangkan hak-hak masyarakat

Meksiko seperti dalam hal lapangan pekerjaan, tanah, papan, pangan, layanan

kesehatan, pendidikan, kemerdekaan, kebebasan, demokrasi, keadilan dan

perdamaian.10

Beberapa faktor yang mendorong gerakan ini muncul

diantaranya adalah adanya kesenjangan sosial yang terjadi dalam masyarakat,

pemeritahan yang diskriminatif serta adanya masyarakat yang termarjinalkan.

Dari kondisi yang merugikan masyarakat ini, konflik antara EZLN dan

pemerintah pun tak bisa dihindari.

Pada awal kemunculan EZLN di Chiapas Januari 1994, kelompok

EZLN melakukan aksi protesnya dengan menduduki beberapa kota penting di

Chiapas. Pada saat penyerangan terjadi, pemerintah dengan segera menurunkan

12.000 tentara lengkap dengan peralatan militernya untuk menghentikan

serangan EZLN. Dengan serangan balasan dari pasukan pemerintah baik itu

9 Iain Watson, Politics Resistance to Neoliberalism and the Ambiguities of Globalisation, Global

Society Vol. 15, No. 2, 2001, p.11 10

Andrew Flood, Chiapas Revealed: Why are the Zapatistas different? diakses dari

http://struggle.ws/pdfs/revealed.pdf pada tanggal 14 Maret 2014

8

melalui udara maupun darat, telah memaksa kelompok EZLN untuk mundur

dan kehilangan tempat maupun keluarga mereka.11

Setelah masa jabatan kepresidenan Carlos Salinas berakhir, Ernesto

Zedillo sebagai penggantinya langsung dihadapkan pada permasalahan EZLN.

Konflik antara pemerintah dengan EZLN ini terus terjadi dan menimbulkan

kerugian yang cukup besar bagi kondisi pemerintahan Meksiko. Pembunuhan,

pembantaian dan peperangan antar kedua belah pihak tidak dapat dihindari.

Banyak korban yang dirugikan dengan adanya konflik ini. Selain itu, kondisi

pemerintahan dan perekonomian Meksiko menjadi terganggu dan tidak stabil.

Pada awalnya, EZLN merespon aksi yang dilakukan pemerintah dengan cara

kekerasan yang ditandai dengan terbentuknya deklarasi perang Lacandon.

Sedangkan pemerintah juga mengerahkan militernya untuk menangkap para

pimpinan EZLN. Langkah yang diambil oleh kedua belah pihak ini telah

mengakibatkan korban dan kerugian yang cukup besar bagi keduanya. Dengan

kejadian ini, kelompok EZLN yang dipimpin oleh Marcos pada akhirnya mulai

menyadari bahwa perlawanan bersenjata dirasa kurang efektif dalam melawan

pemerintah Meksiko. Di bawah kepemimpinan Marcos, aksi-aksi massa

kelompok EZLN yang menggunakan senjata dikurangi dan lebih

mengedepankan aksi-aksi damai dan diplomasi.

Namun disisi lain, perundingan antar kedua belah pihak untuk

mengatasi permasalahan yang terjadi juga dilakukan. Sebagai pemerintah yang

11

George A. Collier and Elizabeth Lowery Quaratiello, 2005, Basta! Land And The Zapatista

Rebellion In Chiapas, Oakland: Food First Books

9

berkuasa pada masa itu, Presiden Ernesto Zedillo juga mengupayakan

penyelesaian konflik dengan jalan damai seperti melakukan perundingan

dengan kelompok pemberontak untuk mencapai kesepakatan bersama.

Kesepakatan antara pemerintah dan kelompok EZLN dilakukan untuk

meredam konflik yang sedang terjadi. Selain dengan jalan damai, kekuatan

militer juga dikerahkan untuk mengatasi pemberontakan. Pemerintah juga

menerjunkan pasukan atau tentara militernya untuk mengatasi konflik yang

terjadi. Akan tetapi, penggunaan kekuatan militer untuk mengatasi protes

seringkali mendapat kecaman dari masyarakat baik itu masyarakat Meksiko

maupun masyarakat internasional.

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti akan menulis

mengenai sikap dan kebijakan yang diambil oleh Ernesto Zedillo untuk

menangani konflik yang terjadi antara pemerintah dan EZLN. Alasan yang

dipertimbangkan oleh peniliti untuk meneliti pemerintahan Zedillo dalam

mengatasi pemberontakan yang terjadi adalah sikapnya yang lebih moderat

dibandingkan dengan pemimpin sebelumnya yang cenderung melakukan

tindakan represif baik itu terhadap lawan maupun kawan yang dianggap

membahayakan bagi pemerintahan. Lebih lanjut, penelitian ini akan mencoba

menganalisis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan dan mempengaruhi

Presiden Ernesto Zedillo mengambil sikap lebih moderat untuk menangani

permasalahan yang terjadi di negaranya. Pada masa pemerintahannya, faktor-

faktor ini sangat berpengaruh terhadap tindakan-tindakan yang diambil Zedillo

dalam memimpin negaranya.

10

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, dapat ditarik satu

permasalahan yaitu Mengapa Ernesto Zedillo menggunakan cara yang lebih

moderat dalam menghadapi EZLN?

C. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa literatur mengenai gerakan Zapatista sebagai gerakan

sosial masyarakat di Meksiko yang akan diteliti, literatur tersebut dapat

dibedakan atau dikategorikan menjadi tiga hal pokok yaitu mengenai dampak

yang ditimbulkan dari gerakan Zapatista, kebijakan ekonomi yang diadopsi

pemerintah serta respon pemerintah terhadap kemunculan Zapatista. Untuk

kategori pertama adalah tulisan dari Deborah A. Greebon12

, Chris Gilbreth and

Gerardo Otero13

, Sarah Washbrook,14

Maria Elena Martinez-Tores,15

David

Ronfeldt et al.16

Tulisan pertama ini membahas mengenai implikasi atau

dampak adanya gerakan Zapatista di Meksiko baik itu secara global maupun

domestik dan bagaimana Zapatista itu bergerak. Dalam tulisan ini, banyak

dibahas mengenai implikasi maupun akibat yang ditimbulkan dengan adanya

gerakan Zapatista baik itu dalam bidang politik, ekonomi maupun keamanan.

12

Deborah A. Greebon, Civil Society’s Challenge to the State: A Case Study of the Zapatistas and

their Global Significance Journal of Development and Social Transformation Volume 5,

November 2008, The Maxwell School of Syracuse University 13

Chris Gilbreth and Gerardo Otero, Democratization in Mexico: The Zapatista Uprising and

Civil Society, Latin American Perspective, Issue 119, Vol. 28 No. 4, July 2001, 7-29 14

Sarah Washbrook, The Chiaps uprising of 1994: Historical antecedents and political

consequences, Journal of Peasant Studies, 32:3-4, 417-449 15

Maria Elena Martinez-Torres, Civil Socity, the Internet and the Zapatistas, Peace Review 13:3,

2001,347-355 16

David Ronfeldt et al., 1998, The Zapatista Social Netwar in Mexico, Santa Monica: RAND

11

Lebih jauh lagi, ada beberapa bagian yang mengulas bagaimana gerakan

Zapatista menyuarakan tuntutannya dan membangun jaringan yang kuat

dengan strategi-strategi yang digunakan. Strategi-strategi yang digunakan oleh

Zapatista diantara dengan memanfaatkan fasilitas internet serta memperbanyak

tulisan-tulisan mengenai gerakan dan kondisi masyarakat yang diperjuangkan

hak-haknya.

Kedua adalah mengenai kebijakan ekonomi yang diadopsi oleh

pemerintah Meksiko untuk memperkuat dan mengatasi masalah perekonomian

negara. Beberapa penulis yang membahas mengenai kebijakan pemerintahan

Meksiko yang diadopsi oleh pemerintah untuk mempertahankan perekonomian

negara antara lain adalah Iain Watson,17

Shawn Hattingh,18

Teresa Gutierrez,19

Stephen Lendman.20

Dalam tulisan ini dibahas mengenai kebijakan

perekonomian “neoliberal” yang diadopsi dan diimplementasikan kedalam

sistem pemerintahan oleh pemerintah Meksiko. Salah satunya adalah dengan

keikutsertaan pemerintah Meksiko dalam perjanjian NAFTA dengan Amerika

Serikat dan Kanada. Perjanjian ini mendorong terjadinya liberalisasi pasar

dalam negeri sehingga produk-produk maupun perusahaan asing mulai bebas

masuk dan membanjiri pasar Meksiko. Banyak dari masyarakat pribumi

khususnya di Chiapas terkena dampak buruk akibat dari pengimplementasian

17

Iain Watson, Politics, Resistance to Neoliberalsim and the Ambiguities of Globalization, Global

Society, Vol. 15, No.2, 2001 18

Shawn Hattingh, The Free Trade Assault on Farming in Mexico: Ya Basta! Diakses dari

http://mrzine.monthlyreview.org/2008/hattingh120308p.html tanggal 14 Maret 2014 19

Teresa Gutierrez, 2008, Masses protest NAFTA in Mexico, diakses dari

http://www.workers.org/2008/world/mexico_0214/ tanggal 14 Maret 2014 20

Stephen Lendman, The Zapatistas Struggleagainst Free Trade, Global Research 2007 diakses

dari http://www.globalresearch.ca/the-zapatistas-struggle-against-free-trade/5147 tanggal 14

Maret 2014

12

sistem ini. Dengan kejadian ini, masyarakat berkumpul untuk melakukan

perlawanan terhadap sistem yang dianggap merugikan. Ketiga adalah tulisan

dari Chris Gilbreth and Gerardo Otero,21

Mihalis Mentinis,22

Rodolfo

Stavenhagen.23

Dalam tulisannya, penulis mengungkapkan bagaimana respon

pemerintah Meksiko dalam mengatasi konflik yang disebabkan oleh adanya

pemberontakan gerakan Zapatista dan upaya pemerintah untuk menyelesaikan

permasalahan baik itu secara militer maupun perundingan damai.

Dari beberapa kategori diatas, dapat dilihat bahwa tulisan-tulisan

tersebut membahas mengenai bagaimana implikasi dan akibat yang

ditimbulkan dengan adanya gerakan Zapatista, penerapan sistem ekonomi oleh

pemerintah Meksiko yang mendorong terjadinya protes masyarakat dan respon

pemerintah untuk menangani konflik yang terjadi. Untuk itu, penelitian yang

akan ditulis oleh peneliti akan berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi

pemerintah khususnya pada masa pemerintahan Presiden Ernesto Zedillo

dalam pengambilan keputusan untuk menangani protes gerakan Zapatista.

Dengan demikian, penelitian ini akan menulis sesuatu yang berbeda dari

literatur sebelumya yaitu dengan mengkolaborasikan beberapa pembahasan

yang sudah ada mengenai gerakan Zapatista dan respon pemerintah serta lebih

jauh lagi ingin menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan

21

Chris Gilbreth and Gerardo Otero, Democratization in Mexico: The Zapatista Uprising and

Civil Society, Latin American Perspective, Issue 119, Vol. 28 No. 4, July 2001, 7-29 22

Mihalis Mentinis, 2006, Zapatista: The Chiapas Revolt and What it Means for Radical Politic.

London: Pluto Press 23

Rodolfo Stavenhagen, Mexico’s Unfinished Symphony: The Zapatista Movement, diakses dari

http://www.incore.ulst.ac.uk/services/ecrd/Stavenhagen.pdf pada tanggal 14 Maret 2014

13

keputusan Ernesto Zedillo untuk menghadapi protes dan tuntutan yang

dilakukan oleh gerakan Zapatista di Meksiko.

D. Jangkauan Penelitian

Untuk membatasi area pembahasan dalam penelitian ini, topik yang

akan dibicarakan dalam penelitian ini akan difokuskan kepada gerakan

Zapatista dan pengaruhnya, respon pemerintah serta faktor-faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan oleh Ernesto Zedillo untuk menghadapi

protes dan tuntutan yang dilakukan oleh gerakan Zapatista di Meksiko.

E. Kerangka Konseptual

Untuk menganalisa kebijakan yang diambil oleh pemerintahan suatu

negara, peneliti dapat menggunakan pendekatan pembuatan keputusan.

Pembuatan keputusan merupakan cara yang diambil oleh pembuat keputusan

untuk memutuskan suatu pilihan atau kebijakan agar sesuai dengan yang tujuan

yang ingin dicapai. Keputusan yang diambil oleh pembuat keputusan

merupakan sebuah hasil dari proses pemikiran aktor yang berupa pemilihan

satu diantara beberpa alternatif pilihan yang tersedia untuk memecahkan

masalah yang terjadi.24

Dalam membuat keputusan, aktor pembuat keputusan

perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi yang nantinya dapat mempengaruhi

keputusan yang akan diambil. Kondisi sekitar merupakan salah satu faktor

24

Iman Murtono Soenhadji, Teori Pengambilan Keputusan, Dikutip dari

http://imansoenhadji.files.wordpress.com/2010/09/handout-tpk-iman.pdf

14

penting yang dapat mempengaruhi pelaksanaan dan keberhasilan dari

keputusan yang akan diambil oleh pemerintah suatu negara.

Dalam pengambilan keputusan, pembuat keputusan/ decisionmaker

perlu memperhatikan beberapa faktor penting yang nantinya dapat

mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Ketika aktor membuat

keputusan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, faktor lingkungan

sekitar pembuat keputusan mempunyai andil besar dalam pengambilan

keputusan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan

seperti yang diungkapkan oleh Nigro dan Nigro salah satunya adalah adanya

pengaruh tekanan dari luar. Tekanan dari luar dalam konflik yang terjadi antara

pemerintah Meksiko dan EZLN adalah tekanan masyarakat yang ditujukan ke

pemerintah. Dengan tekanan-tekanan yang diberikan secara terus menerus,

tentunya akan memberikan pengaruh terhadap proses pengambilan keputusan

atau kebijakan pemerintah.

Berbeda dengan yang diungkapkan Nigro dan Nigro, David Easton

dalam Teori Sistem memandang bahwa sistem politik sebagai tahapan

pembuatan keputusan yang memiliki batasan dan dapat berubah sesuai

kebutuhan yang ada. Model sistem politik sendiri terdiri dari fungsi input yang

berupa tuntutan dan dukungan, fungsi pengolahan (conversion) dan fungsi

output sebagai hasil dari sistem politik. Berikut adalah gambar mengenai

kehidupan politik yang digambarkan oleh David Easton.25

25

Nur Azizah dalam kuliah Comparative Politics Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

15

Gambar 1

Sedangkan Gabriel Almond mendefinisikan sistem politik sebagai kumpulan

institusi dan lembaga yang turut serta dalam merumuskan dan melaksanakan

tujuan masyarakat ataupun kelompok dan pemerintah atau negara merupakan

bagian dari pembuat kebijakan dalam sistem politik. Dalam pendekatannya

(struktural-fungsional), sistem disusun dari berbagai komponen termasuk

kelompok kepentingan, partai politik, lembaga eksekutif, legislatif dan peradilan.

Berikut adalah gambaran dari Gabriel Almond.26

26

ibid

16

Gambar 2

Terkait penjelasan diatas, konflik antara pemerintah Meksiko dan

Zapatista telah mendorong pemerintah mengambil keputusan untuk menangani

dan menyelesaikan masalah pemberontakan yang terjadi. Dalam kasus ini,

pemerintah yang dipimpin oleh Ernesto Zedillo berusaha untuk menyelesaikan

konflik yang terjadi dengan melakukan perundingan damai bersama dengan

EZLN. Keputusan yang diambil oleh Zedillo untuk menangani konflik dengan

cara perundingan damai merupakan cara terbaik yang dapat diambil oleh

Zedillo. Dalam proses pembuatan keputusan, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi dan mendorong Zedillo untuk memakai cara yang lebih

moderat yaitu dengan melakukan perundingan damai bersama EZLN.

17

Faktor-faktor yang mendorong atau mempengaruhi Presiden Ernesto

Zedillo dalam memutuskan cara penyelesaian damai adalah adanya tekanan

dan tuntutan dari masyarakat domestik maupun internasional yang kuat serta

adanya pengaruh atau perubahan dukungan dari elit pemerintah yang dulunya

mengusung Ernesto Zedillo sebagai presiden Meksiko dari PRI. Dengan

adanya tekanan dan tuntutan dari masyarakat yang kuat baik itu masyarakat

Meksiko dan masyarakat internasional yang tergabung dalam NGO pendukung

gerakan EZLN, kondisi pemerintahan Meksiko menjadi kacau dan tidak stabil.

Selain itu adanya perubahan dukungan dari elit pemerintah serta kondisi

Meksiko yang kacau selama konflik terjadi, pada akhirnya mmenyebabkan

Presiden Ernesto Zedillo terdesak untuk menyelesaikan konflik yang terjadi

dengan EZLN dengan jalan damai melalui kesepakatan-kesepakatan antara

keduanya.

F. Hipotesis

Dari rumusan masalah yang telah disebutkan, dapat ditarik hipotesis

sebagai berikut: Ernesto Zedillo melakukan perundingan damai untuk

menyelesaikan masalahnya dengan Zapatista karena dalam masa

pemerintahannya, posisi pemerintahan Ernesto Zedillo mulai melemah.

Melemahnya posisi pemerintahan Ernesto Zedillo dikarenakan beberapa faktor

baik itu faktor internal maupun eksternal yaitu adanya solidaritas masyarakat

internasional maupun nasional untuk mendukung gerakan Zapatista. Solidaritas

yang dibangun oleh masyarakat internasional maupun nasional dengan EZLN

18

telah memperkuat jaringan antar anggotanya. Dengan adanya solidaritas

masyarakat yang kuat serta jaringan yang luas, tekanan terhadap pemerintah

untuk mengambil jalan damai dalam penyelesaian masalah tidak dapat

dianggap sepele. Selain itu, konflik yang terjadi antara pemerintah dan EZLN

telah memperburuk citra kepemimpinan Zedillo dimata dunia. Untuk itu,

Zedillo mencoba memperbaiki citra kepemimpinannya dengan cara mengambil

jalan damai dalam penyelesaian konflik pemerintah dan Zapatista.

G. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran

dan pemahaman kepada pembaca mengenai konflik antara pemerintah dan

masyarakat disuatu negara. Untuk itu, sebagai salah satu contoh konflik antara

pemerintah dan masyarakat adalah kasus yang terjadi di Meksiko. Dalam kasus

yang terjadi di Meksiko, gerakan sosial masyarakat yang menamakan dirinya

sebagai gerakan EZLN/ Zapatista melakukan suatu protes terhadap sistem yang

diadopsi negara telah menyebabkan terjadinya konflik dengan pemerintah

sebagai pembuat kebijakan.

Selain memberikan gambaran dan pemahaman mengenai konflik antara

pemerintah dan gerakan Zapatista, tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk

menganalisis gerakan sosial masyarakat yang menyebut dirinya sebagai

gerakan Zapatista di Meksiko dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah

Meksiko untuk menanganinya. Lebih jauh lagi, penelitian ini akan

menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengambilan

19

keputusan oleh pemerintah Meksiko khususnya pada masa pemerintahan

Presiden Ernesto Zedillo dalam menyelesaikan konflik pemerintah dan gerakan

Zapatista. Dengan demikian, akan ditemukan beberapa alasan yang

menyebabkan atau faktor yang mempengaruhi Presiden Zedillo dalam

menentukan kebijakannya dalam menghadapi protes dan tuntutan gerakan

Zapatista.

H. Metode Penelitian

Untuk menulis penelitian ini, peneliti menggunakan metode deduktif

yang didukung dengan data-data empiris melalui studi literatur. Melalui studi

literatur, penulis mendapatkan data-data penelitian yang bersumber dari

analisis data sekunder yang diperoleh dari media cetak maupun elektronik

seperti buku, koran, majalah, jurnal online maupun dokumentasi lainnya yng

dianggap relevan dalam membantu penulis dalam menyeleseaikan penelitian

ini.

I. Sistematika Penulisan

Garis besar dari penulisan penelitian adalah sebagai berikut:

Bab 1: sebagai pembukaan dalam penulisan ini, akan dibahas mengenai latar

belakang masalah, pertanyaan penelitian, kerangka konseptual,

hipotesis, tinjauan pustaka, jangkauan penelitian, tujuan penelitian,

metode penelitian serta sistematika penulisan.

Bab 2: dalam bab ini akan dibahas mengenai sikap Ernesto Zedillo dalam

merespon gerakan Zapatista yang muncul di Meksiko

20

Bab 3: dalam bab ini peneliti akan menganalisis faktor-faktor eksternal yang

mendorong Presiden Ernesto Zedillo mengambil keputusan

penyelesaian konflik yang terjadi dengan melakukan perundingan

damai antara pemerintah dan Zapatista.

Bab 4: dalam bab ini, peneliti akan menganalisis mengenai faktor internal

yang dapat mempengarui kebijakan yang diambil Zedillo

Bab 5: pada akhir bab penelitian akan disimpulkan beberapa hal penting yang

ditemukan dalam penelitian dengan merangkum inti dari beberapa bab

yang dibahas sebelumnya