bab i pendahuluan a. latar...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi merupakan salah satu fenomena yang terjadi dalam
hubungan internasional yang mendorong adanya liberalisasi pasar dalam dunia
internasional. dengan adanya liberalisasi pasar internasional, persaingan bebas
antar pelaku pasar untuk dapat mengembangkan industri dan memperluas pasar
tidak dapat dihindari lagi. Pasar dapat melakukan kontrol terhadap semua
kegiatan perekonomian baik itu perekonomian nasional maupun internasional
dengan cara melakukan investasi dan dominasi pasar atau produk. Selain itu,
pasar juga dapat melemahkan peran negara dalam mengatur, mengontrol dan
melindungi perekonomian maupun pasar domestik negaranya. Negara dalam
hal ini bukan lagi menjadi aktor utama dalam perekonomian internasional.
peran negara telah tergantikan oleh rezim-rezim ekonomi internasional dan
perusahaan-perusahaan internasional seperti Multinational Corporations
(MNCs) dan Transnational Corporations (TNCs) yang berfokus pada
pengembangan usaha, profit dan dominasi pasar internasional.1
Ketika kondisi yang merugikan masyarakat dan negara terjadi secara
terus menerus, masyarakat yang dirugikan di negara tersebut akan mulai
1 Gilpin, The State and the Multinational, 2011,
<http://cis01.central.ucv.ro/iba/files/cursuriinternationaltradefinancialandlabourpoliciesandor
ganizations/Ch%205%20The%20State%20and%20the%20Multinationals.pdf>, diakses 12
Oktober 2013.
2
melakukan perlawanan atau penolakan terhadap sistem yang ada. Mereka
menganggap bahwa negara hanya dijadikan sebagai agen dari perpanjangan
hegemoni kapitalisme global sedangkan institusi keuangan global yang ada
hanya merupakan alat yang digunakan oleh negara maju untuk menguasai dan
mengontrol perekonomian negara dunia ketiga seperti negara Meksiko.
Masyarakat yang bangkit dan melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan
dan kesenjangan yang terjadi ini bergabung dalam sebuah kelompok sosial
yang dapat memperjuangkan hak-haknya. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa kelompok sosial ini muncul sebagai bentuk penolakan atas dominasi
sistem pasar bebas yang menyebabkan adanya ketidakadilan dan kesenjangan
sosial masyarakat.
Sistem neoliberal telah diadopsi negara Meksiko sejak awal 1980-an
guna mengatasi krisis keuangan yang menimpa negara Meksiko. 2 Pemerintah
negara Meksiko terpaksa mengadopsi sistem yang dianjurkan oleh lembaga
keuangan internasional yaitu International Monetary Fund (IMF) dan World
Bank yang menjadi lembaga keuangan internasional khusus menangani dan
membantu masalah keuangan negara berkembang seperti Meksiko. Program-
program yang ditawarkan oleh IMF dan World Bank kepada Meksikountuk
mengatasi krisis keuangannya adalah dengan melakukan program penghapusan
subsidi untuk rakyat baik itu dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lainnya,
mengurangi biaya pengeluaran publik, liberalisasi perdagangan dan harga
produk untuk mendorong industri dalam negeri dan privatisasi atau menjadikan
2 Gwynne. Robert N dan Cristobal Kay, Latin America Transformed: Globalization and
Modernity, Hodder Education, Great Britain, 2004, p.16.
3
perusahaan negara menjadi perusahaan swasta.3
Dengan dijalankannya
program dari IMF dan World Bank, diharapkan industri negara Meksiko dapat
berkembang dengan pesat sehingga jumlah pendapatan negara juga akan
meningkat. Dengan demikian, Meksiko dapat mengatasi krisis keuangan yang
dihadapi. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa
program yang diimplementasikan negara bukannya menyelesaikan krisis
keuangan, akan tetapi menimbulkan permasalahan baru yaitu menimbulkan
sifat ketergantungan negara terhadap investasi asing dan semakin tingginya
kesenjangan ekonomi antara pemilik modal dan masyarakat pribumi Meksiko.
Dengan diterapkannya program-program kebijakan pasar bebas di
Meksiko, perubahan dalam sektor kesehatan, pendidikan, pertanian dan
industri kecil sangat tajam.4 Dengan pemotongan subsidi dlam biang kesehatan
dan pendidikan, masyarakat pribumi mengalami kesulitan untuk mendapatkan
pelayanan keseatan dan pendidikan yang layak karena biayanya yang cukup
tinggi. Banyak warga masyarakat yang meninggal akibat tidak dapat
menjangkau biaya pelayanan kesehatan yang mahal. Tidak sedikit juga anak
yang harus putus sekolah dan tidak dapat meneruskan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi. Selain pengurangan subsidi yang merugikan
masyarakat miskin terutama masyarakat pribumi Meksiko, penerapan
3 Fakih. Masour, Neoliberalisme dan Globalisasi, Ekonomi Politik Digital Journal Ak-Manar,
Edisi 1, tahun 2004, p.4. <http://mirror.unpad.ac.id/orari/library/cd-al-manaar-
digilib/bahan/8.%20EKONOMI%20POLITIK/3.%20Neoliberalisme%20dan%20Globalisasi.p
df>, diakses 4 Desember 2013 4 Anonim, Zapatista: Gerakan Politik dan Kebudayaan Menentang Neo-Liberalisme.
<http://www.scribd.com/document_downloads/direct/23652689?extension=pdf&ft=1388641
201<=1388644811&user_id=56932522&uahk=RylNjChlAqbb9IlETSx6u0ZPxO0>,
diakses 2 Januari 2014.
4
leberalisasi perdagangan juga mengaganggu kegiatan sektor pertanian negara.
Hal ini semakin diperparah dengan adanya kesepakatan Meksiko untuk
bergabung dengan NAFTA pada masa pemerintahan Presiden Salinas, yang
memaksa petani lokal untuk menjual atau menyewakan tanahnya.5 Produk dari
petani lokal kalah bersaing dalam pasar domestik akibat dari membanjirnya
produk asing yang memiliki kualitas lebih baik dan harga murah dipasaran.
Negara tidak lagi mampu melindungi masyarakat pribumi dari ancaman yang
terjadi.
Program-program yang dijalankan oleh pemerintah Meksiko ini
merupakan sebuah awal dari perlawanan masyarakat pribumi untuk menolak
dan melakukan perlawanan. Masyarakat pribumi menginginkan adanya
reformasi sistem yang pro rakyat. Perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat
pribumi Meksiko dimulai di wilayah Chiapas, bagian selatan Meksiko yang
terkena dampak buruk dari pelaksanaan program-program negara yang diusung
oleh IMF dan World Bank.6 Di wilayah ini, banyak penduduk yang bekerja
sebagai petani dan buruh kehilangan pekerjaan dan tanahnya. Untuk itulah,
banyak dari mereka yang akhirnya bergabung dengan kelompok masyarakat
untuk melakukan protes dan perlawanan kepada pemerintah.
Salah satu kelompok sosial masyarakat yang melakukan perlawanan
dan protes kepada pemerintah adalah kelompok Tentara Pembebasan Nasional
Zapatista (Ejercito Zapatista de Liberacion Nacional/ EZLN) atau dikenal
5 Fakih, hal. 6-9.
6 Rosset. Peter dkk, Zapatismo in theMovement of Movement, 2005,
<http://globalalternatives.org/files/ZapatismoMovofMove.pdf>, diakses 3 Desember 2013.
5
sebagai Zapatista. Sebagai gerakan sosial masyarakat yang berpusat di Chiapas
Meksiko, gerakan ini mendeklarasikan untuk melakukan perlawanan terhadap
aktor-aktor dan pengimplementasian sistem perekonomian negara Meksiko
yang merugikan mayarakat khususnya masyarakat pribumi atau masyarakat
adat Meksiko. Kelompok ini menolak pengimplementasian North American
Free Trade Agreement (NAFTA) pada masa pemerintahan Presiden Salinas.
Pengimplementasian NAFTA hanya dianggap sebagai bentuk imperialisme
baru dari negara dominan seperti Amerika Serikat untuk menguasai seluruh
kegiatan ekonomi dan mempengaruhi kebijakan yang diambil pemerintah
dalam mengatur perekonomian negara Meksiko. Dengan demikian, gerakan
Zapatista sebagai salah satu bentuk gerakan sosial yang menentang
pengimplemenasian perjanjian tersebut menuntut pemerintah untuk melakukan
sebuah tindakan penolakan atas dominasi yang terjadi di negara Meksiko.
Kelompok EZLN merupakan kelompok gerakan masyarakat yang
diilhami oleh pejuang dari suku Indian Maya Meksiko bernama Emiliano
Zapata yang berpusat di Chiapas.7 Gerakan perlawanan ini merupakan sebuah
gerakan yang dilakukan oleh orang-orang lokal yang menentang kebijakan
pemerintah pusat dan menuntut adanya kesejahteraan serta kemakmuran
nasional. Pada awalnya, EZLN merupakan kelompok gerilya Chiapas yang
menyebut dirinya sebagai Tentara Pemberontak Meksiko (EIM/Ejercito
Insurgente Mexicano) yang berkembang pada tahun 1960an. Namun kelompok
7 Tim Flores, Chiapas, Where is It, Why should We Care & What is the EZLN? diakses dari
http://laii.unm.edu/outreach/common/retanet/social_studies/RETANET_Lesson-
Plan_Chiapas.pdf pada tanggal 16 Mei 2014
6
EIM tidak memiliki pengaruh yang kuat dalam masyarakat sehingga pada
akhirnya kelompok ini menghilang dari masyarakat.
Beberapa tahun kemudian tepatnya tahun 1969, kelompok ini muncul
kembali sebagai respon dari pembantaian yang dilakukan pemerintah di
Tlateloco pada tahun 1968 dengan nama Tentara Pembebasan Nasional
(FLN/Fuerzas de Liberacion Nacional). Tentara Pembebasan Nasional yang
terbentuk beranggotakan para akademisi atau mahasiswa-mahasiswa dari
Universitas Nuevo Leon yang berasal dari Meksiko bagian utara.8
Pada
awalnya, strategi perlawanan yang digunakan oleh FLN adalah dengan
menumpuk pasokan persenjataan dan berpindah-pindah tempat persembunyian.
Pada perkembangannya, FLN mengalami beberapa kendala dan konflik yang
mengakibatkan beberapa anggotanya yang terbunuh. Pada tahun 1970an,
tentara Meksiko berhasil merazia markas dan persembunyian FLN yang berada
di Nuevo Leon yang menyebabkan anggota FLN banyak terbunuh. Dengan
kejadian ini, kekuatan FLN dalam melakukan gerakan perlawanannya
melemah. Namun, karena semangat perjuangannya yang tinggi, kelompok ini
mulai bangkit kembali. FLN mulai kembali membangun jaringannya di
beberapa kota dan membangun kekuatan militer mereka dengan
mempersiapkan pasukan militernya. Dengan demikian, kelompok ini kembali
ke Chiapas untuk membangun kekuatan kembali dan memperluas
pengaruhnya. Untuk itu, dibentuklah EZLN sebagai wadah bagi masyarakat
adat khususnya untuk menyalurkan aspirasinya dan protes terhadap
8 David F Ronfeldt et al., 1998, The Zapatista “Social Netwar” in Mexico, Santa Monica: RAND
Corporation
7
pemerintah. Pada awalnya, EZLN dibentuk untuk melakukan pelatihan dan
mengorganisir pasukan militer dari FLN.
Sebagai gerakan yang terbentuk dari sekumpulan masyarakat adat dan
petani Chiapas, gerakan ini melakukan protes dan penolakan dominasi kaum
neoliberal yang menguasai perekonomian Meksiko.9 Lebih jauh lagi, EZLN
sebagai gerakan sosial masyarakat juga memperjuangkan hak-hak masyarakat
Meksiko seperti dalam hal lapangan pekerjaan, tanah, papan, pangan, layanan
kesehatan, pendidikan, kemerdekaan, kebebasan, demokrasi, keadilan dan
perdamaian.10
Beberapa faktor yang mendorong gerakan ini muncul
diantaranya adalah adanya kesenjangan sosial yang terjadi dalam masyarakat,
pemeritahan yang diskriminatif serta adanya masyarakat yang termarjinalkan.
Dari kondisi yang merugikan masyarakat ini, konflik antara EZLN dan
pemerintah pun tak bisa dihindari.
Pada awal kemunculan EZLN di Chiapas Januari 1994, kelompok
EZLN melakukan aksi protesnya dengan menduduki beberapa kota penting di
Chiapas. Pada saat penyerangan terjadi, pemerintah dengan segera menurunkan
12.000 tentara lengkap dengan peralatan militernya untuk menghentikan
serangan EZLN. Dengan serangan balasan dari pasukan pemerintah baik itu
9 Iain Watson, Politics Resistance to Neoliberalism and the Ambiguities of Globalisation, Global
Society Vol. 15, No. 2, 2001, p.11 10
Andrew Flood, Chiapas Revealed: Why are the Zapatistas different? diakses dari
http://struggle.ws/pdfs/revealed.pdf pada tanggal 14 Maret 2014
8
melalui udara maupun darat, telah memaksa kelompok EZLN untuk mundur
dan kehilangan tempat maupun keluarga mereka.11
Setelah masa jabatan kepresidenan Carlos Salinas berakhir, Ernesto
Zedillo sebagai penggantinya langsung dihadapkan pada permasalahan EZLN.
Konflik antara pemerintah dengan EZLN ini terus terjadi dan menimbulkan
kerugian yang cukup besar bagi kondisi pemerintahan Meksiko. Pembunuhan,
pembantaian dan peperangan antar kedua belah pihak tidak dapat dihindari.
Banyak korban yang dirugikan dengan adanya konflik ini. Selain itu, kondisi
pemerintahan dan perekonomian Meksiko menjadi terganggu dan tidak stabil.
Pada awalnya, EZLN merespon aksi yang dilakukan pemerintah dengan cara
kekerasan yang ditandai dengan terbentuknya deklarasi perang Lacandon.
Sedangkan pemerintah juga mengerahkan militernya untuk menangkap para
pimpinan EZLN. Langkah yang diambil oleh kedua belah pihak ini telah
mengakibatkan korban dan kerugian yang cukup besar bagi keduanya. Dengan
kejadian ini, kelompok EZLN yang dipimpin oleh Marcos pada akhirnya mulai
menyadari bahwa perlawanan bersenjata dirasa kurang efektif dalam melawan
pemerintah Meksiko. Di bawah kepemimpinan Marcos, aksi-aksi massa
kelompok EZLN yang menggunakan senjata dikurangi dan lebih
mengedepankan aksi-aksi damai dan diplomasi.
Namun disisi lain, perundingan antar kedua belah pihak untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi juga dilakukan. Sebagai pemerintah yang
11
George A. Collier and Elizabeth Lowery Quaratiello, 2005, Basta! Land And The Zapatista
Rebellion In Chiapas, Oakland: Food First Books
9
berkuasa pada masa itu, Presiden Ernesto Zedillo juga mengupayakan
penyelesaian konflik dengan jalan damai seperti melakukan perundingan
dengan kelompok pemberontak untuk mencapai kesepakatan bersama.
Kesepakatan antara pemerintah dan kelompok EZLN dilakukan untuk
meredam konflik yang sedang terjadi. Selain dengan jalan damai, kekuatan
militer juga dikerahkan untuk mengatasi pemberontakan. Pemerintah juga
menerjunkan pasukan atau tentara militernya untuk mengatasi konflik yang
terjadi. Akan tetapi, penggunaan kekuatan militer untuk mengatasi protes
seringkali mendapat kecaman dari masyarakat baik itu masyarakat Meksiko
maupun masyarakat internasional.
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti akan menulis
mengenai sikap dan kebijakan yang diambil oleh Ernesto Zedillo untuk
menangani konflik yang terjadi antara pemerintah dan EZLN. Alasan yang
dipertimbangkan oleh peniliti untuk meneliti pemerintahan Zedillo dalam
mengatasi pemberontakan yang terjadi adalah sikapnya yang lebih moderat
dibandingkan dengan pemimpin sebelumnya yang cenderung melakukan
tindakan represif baik itu terhadap lawan maupun kawan yang dianggap
membahayakan bagi pemerintahan. Lebih lanjut, penelitian ini akan mencoba
menganalisis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan dan mempengaruhi
Presiden Ernesto Zedillo mengambil sikap lebih moderat untuk menangani
permasalahan yang terjadi di negaranya. Pada masa pemerintahannya, faktor-
faktor ini sangat berpengaruh terhadap tindakan-tindakan yang diambil Zedillo
dalam memimpin negaranya.
10
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, dapat ditarik satu
permasalahan yaitu Mengapa Ernesto Zedillo menggunakan cara yang lebih
moderat dalam menghadapi EZLN?
C. Tinjauan Pustaka
Dari beberapa literatur mengenai gerakan Zapatista sebagai gerakan
sosial masyarakat di Meksiko yang akan diteliti, literatur tersebut dapat
dibedakan atau dikategorikan menjadi tiga hal pokok yaitu mengenai dampak
yang ditimbulkan dari gerakan Zapatista, kebijakan ekonomi yang diadopsi
pemerintah serta respon pemerintah terhadap kemunculan Zapatista. Untuk
kategori pertama adalah tulisan dari Deborah A. Greebon12
, Chris Gilbreth and
Gerardo Otero13
, Sarah Washbrook,14
Maria Elena Martinez-Tores,15
David
Ronfeldt et al.16
Tulisan pertama ini membahas mengenai implikasi atau
dampak adanya gerakan Zapatista di Meksiko baik itu secara global maupun
domestik dan bagaimana Zapatista itu bergerak. Dalam tulisan ini, banyak
dibahas mengenai implikasi maupun akibat yang ditimbulkan dengan adanya
gerakan Zapatista baik itu dalam bidang politik, ekonomi maupun keamanan.
12
Deborah A. Greebon, Civil Society’s Challenge to the State: A Case Study of the Zapatistas and
their Global Significance Journal of Development and Social Transformation Volume 5,
November 2008, The Maxwell School of Syracuse University 13
Chris Gilbreth and Gerardo Otero, Democratization in Mexico: The Zapatista Uprising and
Civil Society, Latin American Perspective, Issue 119, Vol. 28 No. 4, July 2001, 7-29 14
Sarah Washbrook, The Chiaps uprising of 1994: Historical antecedents and political
consequences, Journal of Peasant Studies, 32:3-4, 417-449 15
Maria Elena Martinez-Torres, Civil Socity, the Internet and the Zapatistas, Peace Review 13:3,
2001,347-355 16
David Ronfeldt et al., 1998, The Zapatista Social Netwar in Mexico, Santa Monica: RAND
11
Lebih jauh lagi, ada beberapa bagian yang mengulas bagaimana gerakan
Zapatista menyuarakan tuntutannya dan membangun jaringan yang kuat
dengan strategi-strategi yang digunakan. Strategi-strategi yang digunakan oleh
Zapatista diantara dengan memanfaatkan fasilitas internet serta memperbanyak
tulisan-tulisan mengenai gerakan dan kondisi masyarakat yang diperjuangkan
hak-haknya.
Kedua adalah mengenai kebijakan ekonomi yang diadopsi oleh
pemerintah Meksiko untuk memperkuat dan mengatasi masalah perekonomian
negara. Beberapa penulis yang membahas mengenai kebijakan pemerintahan
Meksiko yang diadopsi oleh pemerintah untuk mempertahankan perekonomian
negara antara lain adalah Iain Watson,17
Shawn Hattingh,18
Teresa Gutierrez,19
Stephen Lendman.20
Dalam tulisan ini dibahas mengenai kebijakan
perekonomian “neoliberal” yang diadopsi dan diimplementasikan kedalam
sistem pemerintahan oleh pemerintah Meksiko. Salah satunya adalah dengan
keikutsertaan pemerintah Meksiko dalam perjanjian NAFTA dengan Amerika
Serikat dan Kanada. Perjanjian ini mendorong terjadinya liberalisasi pasar
dalam negeri sehingga produk-produk maupun perusahaan asing mulai bebas
masuk dan membanjiri pasar Meksiko. Banyak dari masyarakat pribumi
khususnya di Chiapas terkena dampak buruk akibat dari pengimplementasian
17
Iain Watson, Politics, Resistance to Neoliberalsim and the Ambiguities of Globalization, Global
Society, Vol. 15, No.2, 2001 18
Shawn Hattingh, The Free Trade Assault on Farming in Mexico: Ya Basta! Diakses dari
http://mrzine.monthlyreview.org/2008/hattingh120308p.html tanggal 14 Maret 2014 19
Teresa Gutierrez, 2008, Masses protest NAFTA in Mexico, diakses dari
http://www.workers.org/2008/world/mexico_0214/ tanggal 14 Maret 2014 20
Stephen Lendman, The Zapatistas Struggleagainst Free Trade, Global Research 2007 diakses
dari http://www.globalresearch.ca/the-zapatistas-struggle-against-free-trade/5147 tanggal 14
Maret 2014
12
sistem ini. Dengan kejadian ini, masyarakat berkumpul untuk melakukan
perlawanan terhadap sistem yang dianggap merugikan. Ketiga adalah tulisan
dari Chris Gilbreth and Gerardo Otero,21
Mihalis Mentinis,22
Rodolfo
Stavenhagen.23
Dalam tulisannya, penulis mengungkapkan bagaimana respon
pemerintah Meksiko dalam mengatasi konflik yang disebabkan oleh adanya
pemberontakan gerakan Zapatista dan upaya pemerintah untuk menyelesaikan
permasalahan baik itu secara militer maupun perundingan damai.
Dari beberapa kategori diatas, dapat dilihat bahwa tulisan-tulisan
tersebut membahas mengenai bagaimana implikasi dan akibat yang
ditimbulkan dengan adanya gerakan Zapatista, penerapan sistem ekonomi oleh
pemerintah Meksiko yang mendorong terjadinya protes masyarakat dan respon
pemerintah untuk menangani konflik yang terjadi. Untuk itu, penelitian yang
akan ditulis oleh peneliti akan berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi
pemerintah khususnya pada masa pemerintahan Presiden Ernesto Zedillo
dalam pengambilan keputusan untuk menangani protes gerakan Zapatista.
Dengan demikian, penelitian ini akan menulis sesuatu yang berbeda dari
literatur sebelumya yaitu dengan mengkolaborasikan beberapa pembahasan
yang sudah ada mengenai gerakan Zapatista dan respon pemerintah serta lebih
jauh lagi ingin menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan
21
Chris Gilbreth and Gerardo Otero, Democratization in Mexico: The Zapatista Uprising and
Civil Society, Latin American Perspective, Issue 119, Vol. 28 No. 4, July 2001, 7-29 22
Mihalis Mentinis, 2006, Zapatista: The Chiapas Revolt and What it Means for Radical Politic.
London: Pluto Press 23
Rodolfo Stavenhagen, Mexico’s Unfinished Symphony: The Zapatista Movement, diakses dari
http://www.incore.ulst.ac.uk/services/ecrd/Stavenhagen.pdf pada tanggal 14 Maret 2014
13
keputusan Ernesto Zedillo untuk menghadapi protes dan tuntutan yang
dilakukan oleh gerakan Zapatista di Meksiko.
D. Jangkauan Penelitian
Untuk membatasi area pembahasan dalam penelitian ini, topik yang
akan dibicarakan dalam penelitian ini akan difokuskan kepada gerakan
Zapatista dan pengaruhnya, respon pemerintah serta faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan oleh Ernesto Zedillo untuk menghadapi
protes dan tuntutan yang dilakukan oleh gerakan Zapatista di Meksiko.
E. Kerangka Konseptual
Untuk menganalisa kebijakan yang diambil oleh pemerintahan suatu
negara, peneliti dapat menggunakan pendekatan pembuatan keputusan.
Pembuatan keputusan merupakan cara yang diambil oleh pembuat keputusan
untuk memutuskan suatu pilihan atau kebijakan agar sesuai dengan yang tujuan
yang ingin dicapai. Keputusan yang diambil oleh pembuat keputusan
merupakan sebuah hasil dari proses pemikiran aktor yang berupa pemilihan
satu diantara beberpa alternatif pilihan yang tersedia untuk memecahkan
masalah yang terjadi.24
Dalam membuat keputusan, aktor pembuat keputusan
perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi yang nantinya dapat mempengaruhi
keputusan yang akan diambil. Kondisi sekitar merupakan salah satu faktor
24
Iman Murtono Soenhadji, Teori Pengambilan Keputusan, Dikutip dari
http://imansoenhadji.files.wordpress.com/2010/09/handout-tpk-iman.pdf
14
penting yang dapat mempengaruhi pelaksanaan dan keberhasilan dari
keputusan yang akan diambil oleh pemerintah suatu negara.
Dalam pengambilan keputusan, pembuat keputusan/ decisionmaker
perlu memperhatikan beberapa faktor penting yang nantinya dapat
mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Ketika aktor membuat
keputusan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, faktor lingkungan
sekitar pembuat keputusan mempunyai andil besar dalam pengambilan
keputusan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan
seperti yang diungkapkan oleh Nigro dan Nigro salah satunya adalah adanya
pengaruh tekanan dari luar. Tekanan dari luar dalam konflik yang terjadi antara
pemerintah Meksiko dan EZLN adalah tekanan masyarakat yang ditujukan ke
pemerintah. Dengan tekanan-tekanan yang diberikan secara terus menerus,
tentunya akan memberikan pengaruh terhadap proses pengambilan keputusan
atau kebijakan pemerintah.
Berbeda dengan yang diungkapkan Nigro dan Nigro, David Easton
dalam Teori Sistem memandang bahwa sistem politik sebagai tahapan
pembuatan keputusan yang memiliki batasan dan dapat berubah sesuai
kebutuhan yang ada. Model sistem politik sendiri terdiri dari fungsi input yang
berupa tuntutan dan dukungan, fungsi pengolahan (conversion) dan fungsi
output sebagai hasil dari sistem politik. Berikut adalah gambar mengenai
kehidupan politik yang digambarkan oleh David Easton.25
25
Nur Azizah dalam kuliah Comparative Politics Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
15
Gambar 1
Sedangkan Gabriel Almond mendefinisikan sistem politik sebagai kumpulan
institusi dan lembaga yang turut serta dalam merumuskan dan melaksanakan
tujuan masyarakat ataupun kelompok dan pemerintah atau negara merupakan
bagian dari pembuat kebijakan dalam sistem politik. Dalam pendekatannya
(struktural-fungsional), sistem disusun dari berbagai komponen termasuk
kelompok kepentingan, partai politik, lembaga eksekutif, legislatif dan peradilan.
Berikut adalah gambaran dari Gabriel Almond.26
26
ibid
16
Gambar 2
Terkait penjelasan diatas, konflik antara pemerintah Meksiko dan
Zapatista telah mendorong pemerintah mengambil keputusan untuk menangani
dan menyelesaikan masalah pemberontakan yang terjadi. Dalam kasus ini,
pemerintah yang dipimpin oleh Ernesto Zedillo berusaha untuk menyelesaikan
konflik yang terjadi dengan melakukan perundingan damai bersama dengan
EZLN. Keputusan yang diambil oleh Zedillo untuk menangani konflik dengan
cara perundingan damai merupakan cara terbaik yang dapat diambil oleh
Zedillo. Dalam proses pembuatan keputusan, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi dan mendorong Zedillo untuk memakai cara yang lebih
moderat yaitu dengan melakukan perundingan damai bersama EZLN.
17
Faktor-faktor yang mendorong atau mempengaruhi Presiden Ernesto
Zedillo dalam memutuskan cara penyelesaian damai adalah adanya tekanan
dan tuntutan dari masyarakat domestik maupun internasional yang kuat serta
adanya pengaruh atau perubahan dukungan dari elit pemerintah yang dulunya
mengusung Ernesto Zedillo sebagai presiden Meksiko dari PRI. Dengan
adanya tekanan dan tuntutan dari masyarakat yang kuat baik itu masyarakat
Meksiko dan masyarakat internasional yang tergabung dalam NGO pendukung
gerakan EZLN, kondisi pemerintahan Meksiko menjadi kacau dan tidak stabil.
Selain itu adanya perubahan dukungan dari elit pemerintah serta kondisi
Meksiko yang kacau selama konflik terjadi, pada akhirnya mmenyebabkan
Presiden Ernesto Zedillo terdesak untuk menyelesaikan konflik yang terjadi
dengan EZLN dengan jalan damai melalui kesepakatan-kesepakatan antara
keduanya.
F. Hipotesis
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan, dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut: Ernesto Zedillo melakukan perundingan damai untuk
menyelesaikan masalahnya dengan Zapatista karena dalam masa
pemerintahannya, posisi pemerintahan Ernesto Zedillo mulai melemah.
Melemahnya posisi pemerintahan Ernesto Zedillo dikarenakan beberapa faktor
baik itu faktor internal maupun eksternal yaitu adanya solidaritas masyarakat
internasional maupun nasional untuk mendukung gerakan Zapatista. Solidaritas
yang dibangun oleh masyarakat internasional maupun nasional dengan EZLN
18
telah memperkuat jaringan antar anggotanya. Dengan adanya solidaritas
masyarakat yang kuat serta jaringan yang luas, tekanan terhadap pemerintah
untuk mengambil jalan damai dalam penyelesaian masalah tidak dapat
dianggap sepele. Selain itu, konflik yang terjadi antara pemerintah dan EZLN
telah memperburuk citra kepemimpinan Zedillo dimata dunia. Untuk itu,
Zedillo mencoba memperbaiki citra kepemimpinannya dengan cara mengambil
jalan damai dalam penyelesaian konflik pemerintah dan Zapatista.
G. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
dan pemahaman kepada pembaca mengenai konflik antara pemerintah dan
masyarakat disuatu negara. Untuk itu, sebagai salah satu contoh konflik antara
pemerintah dan masyarakat adalah kasus yang terjadi di Meksiko. Dalam kasus
yang terjadi di Meksiko, gerakan sosial masyarakat yang menamakan dirinya
sebagai gerakan EZLN/ Zapatista melakukan suatu protes terhadap sistem yang
diadopsi negara telah menyebabkan terjadinya konflik dengan pemerintah
sebagai pembuat kebijakan.
Selain memberikan gambaran dan pemahaman mengenai konflik antara
pemerintah dan gerakan Zapatista, tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk
menganalisis gerakan sosial masyarakat yang menyebut dirinya sebagai
gerakan Zapatista di Meksiko dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah
Meksiko untuk menanganinya. Lebih jauh lagi, penelitian ini akan
menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengambilan
19
keputusan oleh pemerintah Meksiko khususnya pada masa pemerintahan
Presiden Ernesto Zedillo dalam menyelesaikan konflik pemerintah dan gerakan
Zapatista. Dengan demikian, akan ditemukan beberapa alasan yang
menyebabkan atau faktor yang mempengaruhi Presiden Zedillo dalam
menentukan kebijakannya dalam menghadapi protes dan tuntutan gerakan
Zapatista.
H. Metode Penelitian
Untuk menulis penelitian ini, peneliti menggunakan metode deduktif
yang didukung dengan data-data empiris melalui studi literatur. Melalui studi
literatur, penulis mendapatkan data-data penelitian yang bersumber dari
analisis data sekunder yang diperoleh dari media cetak maupun elektronik
seperti buku, koran, majalah, jurnal online maupun dokumentasi lainnya yng
dianggap relevan dalam membantu penulis dalam menyeleseaikan penelitian
ini.
I. Sistematika Penulisan
Garis besar dari penulisan penelitian adalah sebagai berikut:
Bab 1: sebagai pembukaan dalam penulisan ini, akan dibahas mengenai latar
belakang masalah, pertanyaan penelitian, kerangka konseptual,
hipotesis, tinjauan pustaka, jangkauan penelitian, tujuan penelitian,
metode penelitian serta sistematika penulisan.
Bab 2: dalam bab ini akan dibahas mengenai sikap Ernesto Zedillo dalam
merespon gerakan Zapatista yang muncul di Meksiko
20
Bab 3: dalam bab ini peneliti akan menganalisis faktor-faktor eksternal yang
mendorong Presiden Ernesto Zedillo mengambil keputusan
penyelesaian konflik yang terjadi dengan melakukan perundingan
damai antara pemerintah dan Zapatista.
Bab 4: dalam bab ini, peneliti akan menganalisis mengenai faktor internal
yang dapat mempengarui kebijakan yang diambil Zedillo
Bab 5: pada akhir bab penelitian akan disimpulkan beberapa hal penting yang
ditemukan dalam penelitian dengan merangkum inti dari beberapa bab
yang dibahas sebelumnya