bab i pendahuluan - tanatorajakab.go.id penting/profil...bagi pemerintah daerah untuk membuktikan...

47
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perjalanan Reformasi Pemerintahan yang terjadi dewasa ini telah menyebabkan terjadinya Pergeseran Paradigma Penyelenggaraan Pemerintahan, dalam rangka memandirikan daerah dan pemberdayaan masyarakat. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah merubah paradigma sentralisasi pemerintahan kearah desentralisasi dengan pemberian otonomi daerah yang nyata, luas dan bertanggungjawab kepada daerah. Perubahan paradigma di atas sekaligus juga merupakan kesempatan yang penting bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kesanggupannya dalam melaksanakan urusan-urusan Pemerintahan di daerah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini perlu diantisipasi agar kinerja pemerintah daerah dapat meningkat secara signifikan dalam mengurus kepentingan masyarakat dan melayaninya melalui peningkatan kapasitas aparatur daerah. Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab, pemerintah harus mempunyai sumber-sumber keuangan yang memadai, karena keuangan daerah merupakan salah satu faktor dalam mengukur mampu tidaknya pemerintah daerah menjalankan fungsinya, yaitu; Menyelenggarakan Pelayanan Masyarakat (Public Service Function), Melaksanakan Pembangunan (Development Function) dan Perlindungan Masyarakat (Protective Function) sehingga kewenangan yang diserahkan kepada daerah akan disertai dengan penyerahan pembiayaan personalia, sarana dan prasarana sebagaimana yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah. Di sisi lain, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dituntut untuk mampu melakukan penataan kewenangan kelembagaan dan personil serta merumuskan semua kewenangan dengan tetap memperhatikan kapasitas daerah dalam hal pembiayaan, selain berupaya agar daerah menerima sumber penerimaan yang memadai melalui Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka daerah diharapkan mampu menggali sumber-sumber Pendapatan sendiri, sehingga nantinya daerah mampu melaksanakan semua urusan yang telah menjadi kewenangannya dengan baik. Disamping itu, daerah dituntut untuk mampu mengelola keuangan daerahnya secara efektif, efisien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, yang pada gilirannya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sejalan dengan tujuan pelaksanaan Otonomi Daerah itu sendiri. BPKAD mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintahan di bidang Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah serta bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Upload: trinhlien

Post on 27-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan perjalanan Reformasi Pemerintahan yang terjadi dewasa ini telah

menyebabkan terjadinya Pergeseran Paradigma Penyelenggaraan Pemerintahan, dalam

rangka memandirikan daerah dan pemberdayaan masyarakat.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah merubah paradigma

sentralisasi pemerintahan kearah desentralisasi dengan pemberian otonomi daerah yang

nyata, luas dan bertanggungjawab kepada daerah.

Perubahan paradigma di atas sekaligus juga merupakan kesempatan yang penting

bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kesanggupannya dalam melaksanakan

urusan-urusan Pemerintahan di daerah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

masyarakat setempat. Hal ini perlu diantisipasi agar kinerja pemerintah daerah dapat

meningkat secara signifikan dalam mengurus kepentingan masyarakat dan melayaninya

melalui peningkatan kapasitas aparatur daerah.

Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung

jawab, pemerintah harus mempunyai sumber-sumber keuangan yang memadai, karena

keuangan daerah merupakan salah satu faktor dalam mengukur mampu tidaknya

pemerintah daerah menjalankan fungsinya, yaitu; Menyelenggarakan Pelayanan

Masyarakat (Public Service Function), Melaksanakan Pembangunan (Development

Function) dan Perlindungan Masyarakat (Protective Function) sehingga kewenangan yang

diserahkan kepada daerah akan disertai dengan penyerahan pembiayaan personalia,

sarana dan prasarana sebagaimana yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Pusat dengan

Pemerintahan Daerah.

Di sisi lain, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dituntut untuk mampu

melakukan penataan kewenangan kelembagaan dan personil serta merumuskan semua

kewenangan dengan tetap memperhatikan kapasitas daerah dalam hal pembiayaan, selain

berupaya agar daerah menerima sumber penerimaan yang memadai melalui Perimbangan

Keuangan Pusat dan Daerah, maka daerah diharapkan mampu menggali sumber-sumber

Pendapatan sendiri, sehingga nantinya daerah mampu melaksanakan semua urusan yang

telah menjadi kewenangannya dengan baik. Disamping itu, daerah dituntut untuk mampu

mengelola keuangan daerahnya secara efektif, efisien, transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan, yang pada gilirannya mampu meningkatkan kesejahteraan

masyarakat sejalan dengan tujuan pelaksanaan Otonomi Daerah itu sendiri.

BPKAD mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintahan di

bidang Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah serta bertanggungjawab kepada

Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

2

Dalam melaksanakan tugas tersebut, makaBPKAD mempunyai kewenangan antara

lain :

1. Menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD ;

2. Mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) ;

3. Melakukan Pengendalian Pelaksanaan APBD ;

4. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran Kas

Daerah ;

5. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh Bank dan atau

Lembaga Keuangan Lainnya yang telah ditunjuk ;

6. Menyimpan uang Daerah ;

7. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola serta menatausahakan

investasi ;

8. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan Pengguna Angaran atas beban

rekening Kas Umum Daerah ;

9. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atasnama Pemerintah

Daerah ;

10. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah;

11. Melakukan Pengelolaan Utang Piutang Daerah ;

12. Melakukan Utang dan Piutang Daerah ;

13. Melaksanakan Sistim Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah ;

14. Menyajikan Informasi Keuangan Daerah ;

15. Melaksanakan Kebijakan dan Pedoman Pengelolaan serta Penghapusan

Barang/Aset Milik Daerah ;

16. Menyusun Menyiapkan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah.

1.2 GAMBARAN UMUM

KEADAAN GEOGRAFIS

Kabupaten Tana Toraja yang beribukota Makale terletak antara 2-3 Lintang

Selatan dan 119 - 120 Bujur Timur yang berbatasan dengan :

Di sebelah Utara : Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Mamuju

Disebelah Selatan : Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

Di sebelah Timur : Kabupaten Luwu dan Kabupaten Luwu Utara

Di sebelah Barat : Propinsi Sulawesi Barat

Kabupaten Tana Toraja dilewati oleh salah satu sungai terpanjang yang terdapat di

Propinsi Sulawesi Selatan yaitu sungai Saddang, dengan alirannya terdiri dari beberapa

anak sungai antara lain sungai Mai’ting, Sapan deata, Torin dan Malea.

Jarak Ibu kota Kabupaten Tana Toraja dengan Ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan

mencapai 329 km yang melalui Kabupaten Enrekang, Kabupaten Sidrap, Kota Pare-pare,

Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros.

3

Luas Kabupaten Tana Toraja tercatat 2.054,30 km persegi yang meliputi 19

Kecamatan dengan ketinggian antara 300 – 2.800 meter diatas permukaan laut. Luas

wilayah menurut tinggi rendahnya yaitu antara 300-500 meter. Iklim Tana Toraja

termasuk iklim tropis, dengan suhu berkisar antara 14 - 26 Celcius dengan kelembaban

udara antara 82 % - 86 %. Curah hujan tahunan berkisar antara 102-194 mm, bulan

basah umumnya terjadi pada bulan Maret, April, Mei serta terendah pada bulan Agustus,

September dan Oktober.

KEADAAN PENDUDUK

Jumlah penduduk Kabupaten Tana Toraja berdasarkan registrasi penduduk akhir tahun

2017 tercatat sebanyak 226.212 jiwa yang terdiri dari laki-laki 114.256 jiwa dan

Perempuan 110.596 jiwa yang tersebar di 19 kecamatan. Hal ini juga tercermin pada

angka Rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100, yaitu 103,22 ini berarti dari setiap

100 orang Perempuan terdapat 103 Laki-laki.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2017 telah mencapai

110 jiwa/km². Kecamatan Makale adalah Kecamatan terpadat dengan tingkat kepadatan

857 jiwa/km² sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatannya paling rendah adalah

Kecamatan Bonggakaradeng,Mappak dan Simbuang yaitu 34

dan 32 jiwa/km².

Laju Pertumbuhan Penduduk pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016

mencapai 40,42 % dengan jumlah pertumbuhan tertinggi terjadi di Kecamatan

Mengkendek dan jumlah pertumbuhan terendah terjadi di Kecamatan Bonggakaradeng.

Tabel I Jumlah Penduduk per Kecamatan di Tana TorajaDiperinci per Jenis Kelamin

Tahun 2017

NO KECAMATAN

JENIS KELAMIN

JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 Bonggakaradeng

4.752 4.213 8.965

2 Simbuang

4.505 4.228 8.733

3 Rano

4.570 4.173 8.743

4 Mappak

4.209 3.869 8.078

5 Mengkendek

21.326 19.996 41.322

6 Gandasil

13.716 13.054 26.770

7 Sangalla’ 4.759 4.436 9.195

8 Sangalla’ Selatan

5.506 5.274 10.780

9 Sangalla’ Utara

5.352 5.259 10.611

10 Makale

22.706 21.830 44.536

11

Makale Selatan

9.516

8.961

18.477

4

12 Makale Utara

8.440 8.187 16.627

13 Saluputti

5.336 5.136 10.472

14 Bittuang

10.643 9.531 20.174

15

Rembon

14.414 13.271 27.685

16

Masanda

5.065 4.485 9.550

17

Malimbong Balepe’

6.204 5.785 11.989

18 Rantetayo

8.472 7.932 16.404

19 Kurra

4.528 4.003 8.531

JUMLAH

164.019 153.623 317.642

sumber Data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Desember 2017

KEADAAN WILAYAH ADMINISTRASI

Dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km² Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2017

telah meliputi 19 Kecamatan 112 Desa/Lembang dan 47 Kelurahan. Kecamatan Malimbong

Balepe` dan Kecamatan Bonggakaradeng merupakan dua kecamatan terluas dengan luas

masing-masing 211,47 km² dan 206,76 km² atau kedua kecamatan tersebut merupakan

13.05 % dari seluruh Wilayah Kabupaten Tana Toraja sedangkan Kecamatan Makale Utara

merupakan kecamatan terkecil dimana luasnya hanya mencapai 26,8 km² dari

keseluruhan luas wilayah Kabupaten Tana Toraja, untuk jelasnya lihat table dibawah ini.

5

Tabel 2

Luas Areal dan banyaknya Desa serta Kelurahan

diperinci per kecamatan di Kabupaten Tana Toraja Tahun 2017

NO. KECAMATAN LUAS (Km²)

LEMBANG KELURAHAN

.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

Bonggakaradeng

Simbuang

Rano

Mappak

Mengkendek

Gandasil

Sangalla’

Sangalla’ Selatan

Sangalla’ Utara

Makale

Makale Selatan

Makale Utara

Saluputti

Bittuang

Rembon

Masanda

Malimbong Balepe’

Rantetayo

Kurra

206,76

194,82

89,43

166,02

196,74

108,63

36,24

47,80

27,96

39,75

61,70

26,08

87,54

163,27

134,47

134,77

211,47

60,35

60,50

5

5

5

5

13

9

3

4

4

1

4

-

8

14

11

8

5

3

5

1

1

-

1

4

3

2

1

2

14

4

5

1

1

2

-

1

3

1

JUMLAH

2,054,30 112 47

Sumber Data : www.tanatorajakab.go.id

1.3 STRUKTUR ORGANISASI

Susunan organisasi dan tata kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab.

Tana Toraja Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat

c. Bidang Pendataan Dan Penetapan

d. Bidang Penagihan Dan Penerimaan

e. Bidang Anggaran

f. Bidang Perbendaharaan

g. Bidang Akuntansi

h. Bidang Aset

i. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sekretariat membawahi tiga sub bagian yaitu :

a. Sub BagianUmum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

c. Sub Bagian Keuangan

Bidang Pendataan dan Pendaftaran membawahi tiga seksi yaitu :

6

a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran

b. Seksi Perhitungan

c. Seksi Penetapan

Bidang Penagihan Dan Penerimaan membawahi tiga Seksi yaitu :

a. Seksi Penagihan

b. Seksi Keberatan

c. Seksi Pengelolaan Dan Penerimaan

Bidang Anggaran membawahi tiga Seksi yaitu :

a. Seksi Anggaran Pendapatan Dan Pembiayaan

b. Seksi Anggaran Belanja Tidak Langsung

c. Seksi Anggaran Belanja Langsung

Bidang Perbendaharaan membawahi tiga Seksi yaitu :

a. Seksi Kas Dan Giro

b. Seksi Pengujian Belanja tidak Langsung Dan Pembiayaan

c. Seksi Pengujian Belanja Langsung

Bidang Akuntansi membawahi tiga Seksi yaitu :

a. Seksi Akuntansi Pendapatan Dan Penerimaan Pembiayaan

b. Seksi Akuntansi Belanja Tidak Langsung Dan Pengeluaran Pembiayaan

c. Seksi Belanja Langsung

Bidang Aset membawahi tiga Seksi yaitu :

a. Seksi Perencanaan Dan Pengadaan

b. Seksi Pemliharaan Dan Pemanfaatan Aset

c. Seksi Inventarisasi,Pengawasan Dan Penghapusan

Dalam mendukung keberhasilan tujuan organisasi maka organisasi Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah mempunyai rincian tugas pokok dan fungsi yang tetapkan

dengan peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2009 , seperti yang diuraikan BAB berikut ini :

1.4 TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Pertama

Pasal 4

KEPALA BADAN

(1) Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam

melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang keuangan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten;

(2) Rincian tugas Kepala Badan adalah sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja Badansebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksaan tugas kepada bawahan sehingga berjalan lancar;

7

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Badan untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis bidang

keuangan dan aset daerah, menyusun rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), rancangan Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD);

g. mengoordinasikan dan menyelenggarakan kebijakan teknis

bidang keuangan dan aset daerah, mengoordinasikan

penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), rancangan perubahan APBD dan sisa

perhitungan APBD serta melakukan pengendalian dan

pengawasan terhadap pelaksanaan APBD dengan melaksanakan

penyusunan laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD;

h. menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum di bidang

keuangan dan aset daerah, melaksanakan kebijakan operasional

di bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

i. melaksanakan fungsi BUD;

j. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain

dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;

k. melaksanakan perencanaan kebijakan teknis, program, kegiatan,

keuangan, umum, perlengkapan dan kepegawaian dalam

lingkungan Badan;

l. mengoordinasikan kegiatan Badan baik teknis maupun

administrasi ke Bupati, DPRD dan Instansi teknis terkait;

m. melaksanakan perencanaan kebijakan teknis, program, kegiatan,

keuangan, umum, perlengkapan dan kepegawaian dalam

lingkungan Badan;

n. merumuskan konsep-konsep keuangan dan aset di lingkungan

Badan berdasarkan kebijaksanaan Bupati sebagai pedoman

pelaksanaan tugas bawahan;

o. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan kementerian,

lembaga pemerintah non kementerian, dan lembaga lainnya

dalam rangka penyelenggaraan fungsi penunjang urusan

pemerintahan bidang keuangan dan aset daerah;

p. menilai hasil kerja pegawai aparatur sipil negara dalam

lingkungan Badan;

q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Badan dan

memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

perumusan kebijakan; dan

8

r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan dan aset;

b. Pelaksanaan kebijakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan dan aset;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan dan aset;

d. Pelaksanaann fungsi BUD

d. Pelaksanaan administrasi Badan;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas

dan fungsinya.

Bagian Kedua

Pasal 5

SEKRETARIAT

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris mempunyai tugas

membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan

program, pelaporan, umum, kepegawaian, dan keuangan dalam lingkungan Badan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan

Badan sehingga terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan;

g. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan,

pengendalian, dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan Badan;

h. mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian;

i. mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan;

j. mengoordinasikan dan melaksanakan urusan rumah tangga Badan;

k. melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan;

9

l. melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang;

m. mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;

n. mengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan kearsipan;

o. mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan

keprotokolan;

p. mengoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi serta fasilitasi

pelayanan informasi;

q. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan

kedisiplinan untuk pembinaan karier;

r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretariat dan

memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

perumusan kebijakan;

s. meningkatkan kompetensi melalui pendidikan formal dan non

formal;

t. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Sekretaris mempunyai fungsi : a. pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan Badan; b. pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan;

c. pengoordinasian urusan umum dan kepegawaian; d. pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Pasal 6 (1) Subbagian Program dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Subbagian

yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan

bahan dan melakukan penyusunan perencanaan, penyajian data dan informasi, serta pelaksanaan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dirinci sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Program dan Evaluasi

sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Subbagian Program dan Evaluasi untuk

mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan

penyusunan perencanaan program, kegiatan, dan anggaran

Badan;

10

g. menghimpun dan menyajikan data dan informasi perencanaan

program dan kegiatan Badan;

h. melakukan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan

program dan kegiatan Badan;

i. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kinerja Badan;

j. Menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

k. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian

Program dan Evaluasi dan memberikan saran pertimbangan

kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

l. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja;dan

m. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 7

(1) Subbagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian,

mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan

bahan, melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan,

pemeliharaan dan penghapusan barang, serta urusan rumah tangga.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dirinci sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Subbagian Umum untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya;

g. melakukan administrasi dan pendistribusian naskah dinas

masuk dan keluar;

h. melakukan pengelolaan arsip naskah dinas;

i. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan,

pemeliharaan dan penghapusan barang;

j. menyiapkan bahan dan menyusun administrasi pengadaan,

pendistribusian, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan

barang;

k. menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventarisasi barang

serta menyusun laporan barang inventaris;

l. melakukan, menyiapkan, dan mengoordinasikanpengelolaan

urusan rumah tangga Badan;

11

m. mengoordinasikan dan melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi serta fasilitasi pelayanan informasi;

n. mempersiapkan dan mengoordinasikan pelaksaanaan rapat

dinas, upacara bendera, kehumasan, dan keprotokolan;

p. mengoordinasikan dan memfasilitasi administrasi surat tugas dan

perjalanan dinas pegawai;

q. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan

organisasi dan tatalaksana;

r. mengumpulkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun

rencana kebutuhan barang unit, rencana kebutuhan gaji pegawai,

dan rencana proyeksi pendapatan sebagai bahan penyusunan

anggaran Badan;

s. mengumpulkan bahan, menyusun, dan mengelola administrasi

keuangan Badan;

t. mengoordinasikan pelaksanaan akuntansi pengeluaran dan

penerimaan keuangan Badan;

u. menyiapkan bahan dan menyusun laporan keuangan;

v. menyusun realisasi perhitungan anggaran Badan;

w. mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan;

x. mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan menindaklanjuti

laporan hasil pemeriksaan keuangan;

y. mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan menindaklanjuti

laporan hasil pemeriksaan;

z. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

aa. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian

Umum serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan

sebagai bahan perumusan kebijakan;

bb. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja;dan

cc. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 8

(2) Subbagian Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian,

mempunyai tugas membantu dan mendukung pelaksanaan tugas

Sekretaris dalam mengumpulkan bahan, mengelola data dan

melaksanakan urusan administrasi kepegawaian.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dirinci sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Kepegawaian sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Subbagian Kepegawaian untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

12

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. menyiapkan bahan, menghimpun dan mengelola data kehadiran

pegawai;

g. menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian;

h. menyusun rencana kebutuhan pengembangan sumber daya

manusia di lingkungan Badan;

i. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan,

peningkatan kompetensi, disiplin dan kesejahteraan aparatur

sipil negara;

j. menyiapkan bahan, menghimpun dan mengelola sistem informasi

kepegawaian;

k. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

l. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian

Kepegawaian serta memberikan saran pertimbangan kepada

atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

m. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja; dan

n. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Ketiga Pasal 9

BIDANG ANGGARAN

(1) Bidang Anggaran dipimpin oleh Kepala Bidang, mempunyai tugas

membantu dan mendukung pelaksanaan tugas Kepala Badan dalam merencanakan, mengoordinasikan dan melaksanakan serta

mengendalikan kegiatan di Bidang Anggaran;

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan bidang Anggaran sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Anggaran untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. menyusun konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang

berkaitan dengan pelaksanaan penyusunan anggaran;

g. menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD:

13

h. menyusun pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan penyusunan anggaran;

i. mengendalikan pelaksanaan penyusunan anggaran

j. menyusun Nota Keuangan;

k. menyusun dan menyiapkan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);

l. menghitung dan menentukan klaster keuangan Daerah untuk pedoman dan kebijakan penganggaran;

m. menyusun rancangan peraturan daerah tentang pembentukan

dana cadangan, pinjaman Daerah/hutang, penyertaan modal/investasi dan pemberian pinjaman Daerah;

n. meneliti dan menganalisa pelaksanaan APBD dan Perubahan APBD;

o. mengordinasikan dan menyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis penyusunan anggaran;

p. Menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan

kedisiplinan untuk pembinaan karier;

q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Anggaran

dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai

bahan perumusan kebijakan;

r. meningkatkan kompetensi melalui pendidikan formal dan non

formal; dan s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Kepala Bidang mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis bidang Anggaran; b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang Anggaran ;

c. perumusan prosedur penyusunan Rancangan APBD dan

Rancangan Perubahan APBD;

d. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan

anggaran;

f. pengendalian penyusunan anggaran;

g. penyiapan rencana dan Rancangan Peraturan Daerah pembentukan dana cadangan, pinjaman Daerah/hutang,

penyertaan modal/investasi dan pemberian pinjaman Daerah; h. pengoordinasian pendapatan, belanja dan pembiayaan Daerah;

i. penyelenggaraan pengawasan dan pembinaan terhadap para Sub Bidang yang dibawahkannya;

j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Anggaran;

k. pelaksanaan administrasi bidang Anggaran; l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 10

(1) Sub Bidang Pendapatan dan Pembiayaan dipimpin oleh Kepala Sub

Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Anggaran dalam merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta

mengumpulkan data dan bahan komponen Pendapatan dan Pembiayaan Daerah.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut:

14

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pendapatan dan

Pembiayaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Pendapatan dan Pembiayaan

untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

pendapatan dan pembiayaan daerah;

g. melaksanakan koordinasi dan mengumpulkan/menginventarisir Anggaran Pendapatan dari semua SKPD;

h. melaksanakan verifikasi RKA SKPD Pendapatan /RKPA-SKPD Pendapatan dan DPA Pendapatan/DPPA-SKPD Pendapatan;

i. mengumpulkan dan mengolah data komponen pendapatan untuk bahan penyusunan Rancangan APBD dan perubahan APBD;

j. mengumpulkan dan mengolah data komponen pembiayaan untuk bahan penyusunan Rancangan APBD dan Perubahan APBD;

k. menyiapkan bahan pengesahan DPA SKPD 1/DPPA SKPD 1.

l. mengumpulkan bahan untuk penyusunan rancangan Peraturan

Daerah tentang pembentukan dana cadangan, pinjaman Daerah/hutang, penyertaan modal/investasi dan pemberian

pinjaman Daerah;

m. mengumpulkan dan menganalisa pelaksanaan anggaran pendapatan dan pembiayaan;

o. menyiapkan dan mengumpulkan bahan penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis terkait pendapatan dan

pembiayaan daerah;

p. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan

kedisiplinan untuk pembinaan karier;

q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang

Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan dan memberikan saran

pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan

kebijakan;

r. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja; dan

s. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 11

(1) Sub Bidang Belanja Tidak Langsung dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas membantu dan mendukung

pelaksanaan tugas Kepala Bidang Anggaran dalam merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan

komponen belanja tidak langsung.

15

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Belanja Tidak Langsung

sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Anggaran Belanja Tidak Langsung

untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

anggaran belanja tidak langsung;

g. melaksanakan koordinasi dan menginventarisir jumlah pegawai sesuai Pangkat, Golongan dan Gaji Tenaga PHT dari semua Unit

Kerja Pemerintah Kabupaten Tana Toraja;

h. mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk penyusunan pedoman dan standar penganggaran belanja tidak langsung;

i. mengumpulkan dan mengolah data komponen belanja tidak langsung untuk bahan penyusunan Rancangan APBD dan

perubahan APBD;

j. melaksanakan verifikasi RKA-SKPD Belanja Tidak Langsung dan

RKPA-SKPD Belanja Tidak Langsung dan DPA SKPD Belanja Tidak Langsung/DPPA-SKPD Tidak Langsung;

l. menyiapkan bahan pengesahan DPA-SKPD Belanja Tidak

Langsung /DPPA-SKPD Belanja Tidak Langsung;

m. membuat rekapan gaji dan menguji keabsahan gaji dari setiap

SKPD setiap bulannya;

n. mengumpulkan dan menganalisa pelaksanaan anggaran belanja

tidak langsung;

o. menyiapkan dan mengumpulkan bahan terkait penyelenggaraan

pembinaan dan bimbingan teknis anggaran belanja tidak langsung;

p. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan

kedisiplinan untuk pembinaan karier;

q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang

Anggaran Belanja Tidak Langsung dan memberikan saran

pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan

kebijakan;

s meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja; dan

t. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 12 (1) Sub Bidang Anggaran Belanja Langsung dipimpin oleh Kepala Sub

Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Anggaran

16

dalam merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan komponen belanja langsung.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai

berikut: a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Anggaran Belanja

Langsung sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

kepada bawahan sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Anggaran Belanja Langsung untuk

mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

anggaran belanja langsung;

g. mengumpulkan dan menginventarisir data komponen belanja langsung dari semua SKPD;

h. mengolah data komponen belanja langsung untuk bahan penyusunan Rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;

i. melaksanakan verifikasi RKA-SKPD Belanja Langsung dan RKPA-SKPD Belanja Langsung dan DPA Belanja Langsung/DPPA-SKPD

Belanja Langsung;

j. menyiapkan bahan pengesahan DPA-SKPD Belanja

Langsung/DPPA-SKPD Belanja Langsung;

k. mengumpulkan dan menganalisa pelaksanaan anggaran belanja langsung;

l. menyiapkan dan mengumpulkan bahan terkait penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis anggaran belanja langsung;

m. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang

Anggaran Belanja Langsung dan memberikan saran pertimbangan

kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

o. meningkatkan komptensi dan prestasi kerja; dan

p. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Keempat

Pasal 13

BIDANG PERBENDAHARAAN

(1) Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Bidang, mempunyai

tugas membantu dan mendukung pelaksanaan tugas Kepala Badan dalam merencanakan , mengoordinasikan dan melaksanakan serta mengendalikan kegiatan di Bidang Perbendaharaan ;

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

17

a. menyusun rencana kegiatan bidang Perbendaharaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Bidang Perbendaharaan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f menyusun pedoman, kebijakan dan petunjuk teknis pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah;

g. menyimpan uang daerah pada bank yang ditunjuk oleh Bupati;

h. melaksanakan pengelolaan dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah;

i. melaksanakan pengujian kebenaran dan kelengkapan terhadap SPM;

j. menerbitkan SP2D;

k. membuat register penolakan penerbitan SP2D;

l. mengirimkan SP2D kepada Bank yang ditunjuk oleh Bupati sebagai Bank tempat menyimpan Kas Daerah;

m. mengatur dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan APBD;

n. melaksanakan pengelolaan kas non anggaran yang tidak mempengaruhi Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan

Pemerintah Daerah;

o. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga atau

instansi lainnya dalam rangka pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah terhadap SKPD;

p. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang

Perbendaharaan dan memberikan saran pertimbangan kepada

atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

r. meningkatkan kompetensi melalui pendidikan formal dan non formal; dan

s. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perbendaharaan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Perbendaharaan;

c. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan

penatausahaan keuangan daerah;

d. pelaksanaan fungsi kuasa BUD;

e. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan admnistrasi serta

penatausahaan pendapatan daerah, belanja daerah dan

pembiayaan daerah;

f. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan penatausahaan keuangan

daerah;

18

g. pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan dan

penatausahaan keuangan daerah;

h. penyelenggaraan pengawasan dan pembinaan terhadap para Sub

Bidang dibawahnya;

i. pelaksanaan administrasi bidang perbendaharaan ; j pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 14

(1) Sub Bidang Kas dan Giro dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dalam

merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan penatausahaan kas dan giro.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Kas dan Giro sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Kas dan Giro untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

kas dan giro;

g. meneliti dokumen atau bukti penerimaan uang daerah dan

penatausahaan dana transfer daerah sesuai dengan rekening kas

umum daerah;

h. menyusun anggaran kas;

i. menyiapkan Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk pengendalian

pelaksanaan anggaran kas;

j. memantau dan melaporkan posisi kas daerah;

k. melaksanakan pengadministrasian pemungutan dan pemotongan

Pungutan Fihak Ketiga;

l. meneliti kelengkapan dokumen dan penerbitan Surat Keterangan

PemberhentianPembayaran;

m. melaksanakan pembukuan dan pengadministrasian penerimaan

dan pengeluaran daerah yang berupa kas dan yang setara kas

dalam bentuk buku kas;

n. memeriksa, menganalisis dan mengevaluasi pertanggungjawaban

pendapatan/penerimaan kas;

o. menyusun dan menyediakan laporan penerimaan dan

pengeluaran kas;

19

p. melaksanakan rekonsiliasi data penerimaan kas dengan instansi

terkait dalam rangka penyusunan posisi kas;

q. melaksanakan analisis pemberdayaan dan penempatan uang

daerah melalui investasi jangka pendek dalam rangka penerimaan

daerah;

r. melaksanakan pengelolaan utang dan piutang daerah;

s. menyusun dan menyediakan laporan aliran kas secara periodik;

t. menyiapkan dan mengumpulkan bahan terkait penyelenggaraan

pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan kas dan giro;

u. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

v. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang Kas dan Giro dan memberikan saran pertimbangan kepada

atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

w. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja; dan x. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 15

1) Sub Bidang Pengujian Belanja Tidak Langsung dan Pembiayaan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dalam merencanakan, mengatur dan

mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan penatausahaan belanja tidak langsung dan pembiayaan daerah.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pengujian Belanja Tidak

Langsung dan Pembiayaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Pengujian Belanja Tidak Langsung

dan Pembiayaan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan

tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. menyiapkan dan mengumpulkan bahan penyusunan kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan dan penatausahaan

belanja tidak langsung dan beban pembiayaan;

g. membuat register atas SPM belanja tidak langsung dan SPM

beban pembiayaan daerah ;

h. melaksanakan pengendalian atas pagu anggaran belanja tidak

langsung dan beban pembiayaan;

i. menguji dan mengoreksi SPM belanja tidak langsung;

j. menyiapkan penerbitan SP2D belanja tidak langsung dan daftar

pengantar SP2D belanja tidak langsung ;

20

k. menguji dan mengoreksi SPM atas beban pembiayaan;

l. menyiapkan penerbitan SP2D atas beban pembiayaan dan daftar

pengantar atas beban pembiayaan:

m. melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D

belanja tidak langsung dengan SKPD dan instansi terkait dalam

rangka pengendalian kas;

n. melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D

beban pembiayaan dengan SKPD dan instansi terkait dalam

rangka pengendalian kas;

o. menyusun dan membuat laporan realisasi pengeluaran kas

berdasarkan SP2D belanja tidak langsung dan beban

pembiayaan;

p. menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan bimbingan

teknis terkaitpenatausahaan belanja tidak langsung dan

pembiayaan keuangan daerah terhadap SKPD;

q. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang Pengujian Belanja Tidak Langsung dan memberikan saran

pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

s. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja; dan

t. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 16

(1) Sub Bidang Pengujian Belanja Langsung dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

Perbendaharaan dalam merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan penatausahaan belanja langsung.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pengujian Belanja

Langsung sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Pengujian Belanja Langsung untuk

mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. menyiapkan dan mengumpulkan bahan penyusunan kebijakan,

pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan dan penatausahaan

belanja langsung;

21

g. membuat register atas SPM belanja langsung;

h. melaksanakan pengendalian atas pagu anggaran belanja

langsung;

i. menguji dan mengoreksi SPM belanja langsung;

j. menyiapkan penerbitan SP2D belanja langsung dan daftar

pengantar SP2D belanja langsung ;

k. melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D

belanja langsung dengan SKPD dan instansi terkait dalam rangka

pengendalian kas;

l. menyusun dan membuat laporan realisasi pengeluaran kas

berdasarkan SP2D belanja langsung;

m. menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan bimbingan

teknispengelolaan dan penatausahaan belanja langsung terhadap

SKPD;

n. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

o. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang Pengujian Belanja Langsung dan memberikan saran

pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

p. meninkatkan kompetensi dan prestasi kerja; dan

q. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Kelima Pasal 17

BAGIAN AKUNTANSI

(1) Bidang Akuntansi dipimpin oleh Kepala Bidang, mempunyai tugas

membantu dan mendukung pelaksanaan tugas Kepala Badan dalam merencanakan, mengoordinasikan dan melaksanakan serta mengendalikan kegiatan di Bidang Akuntansi ;

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan bidang Akuntansi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Akuntansi untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. menyusun kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan

akuntansi dan penyusunan laporan keuangan;

g. menyusun kebijakan akuntansi daerah;

h. menganalisis dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan akuntansi daerah;

22

i. melaksanakan analisis terhadap laporan keuangan pemerintah daerah;

j. melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan;

k. memfasilitasi dan/atau mengkoordinir penyusunan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan:

l. melaksanakan dan mengoordinasikan upaya pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan serta bentuk-bentuk pelaporan;

m. menyusun, mengevaluasi dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban APBD dan laporan keuangan pemerintah

daerah;

n. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga atau

instansi lainnya dalam rangka pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan pertanggungjawaban APBD dan penyusunan laporan keuangan terhadap SKPD;

o. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

p. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang

Akuntansi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan

sebagai bahan perumusan kebijakan;

q. meningkatkan kompetensi melalui pendidikan formal dan non formal; dan

r. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Akuntansi;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Akuntansi;

c. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan

pertanggungjawaban APBD dan penyusunan laporan keuangan

pemerintah daerah;

d. Pelaksanaan akuntansi dan pelaporan pendapatan daerah,

belanja daerah dan pembiayaan daerah;

e. Pembinaan dan bimbingan teknis pertanggungjawaban APBD dan

penyusunan laporan keuangan daerah;

f. Penyelenggaraan pengawasan dan pembinaan terhadap para Sub

Bidang dibawahnya;

g. Pelaksanaan administrasi Bidang Akuntansi ;

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 18

(1) Sub Bidang Pendapatan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas membantu dan mendukung pelaksanaan tugas Kepala Bidang Akuntansi dalam merencanakan, mengatur dan

mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan akuntansi pendapatan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

23

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pendapatan dan

Penerimaan Pembiayaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Pendapatan untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

pelaksanaan akuntansi pendapatan;

g. melaksanakan sistem dan prosedur akuntansi yang berkenaan

dengan pendapatan kas daerah;

h. melaksanakan pencatatan transaksi dan/atau kejadian keuangan

daerah yang berkenaan dengan pendapatan kas daerah;

i. melaksanakan pencatatan dan penggolongan berdasarkan rincian obyek pendapatan kas daerah;

j. melaksanakan rekonsiliasi pendapatan dengan SKPD dan BUMD;

k. menyiapkan dan mengumpulkan bahan dan data pendapatan

untuk penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD dan

laporan keuangan Pemerintah Daerah;

l. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembinaan dan

bimbingan teknis penyusunan pertanggungjawaban APBD dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;

m. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan

kedisiplinan untuk pembinaan karier;

n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang

Pendapatan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan

sebagai bahan perumusan kebijakan;

o. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja;dan

p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 19

(1) Sub Bidang Belanja dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang

mempunyai tugas membantu dan mendukung pelaksanaan tugas Kepala Bidang Akuntansi dalam merencanakan, mengatur dan

mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan akuntansi Belanja Daerah.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Belanja sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

24

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Belanja untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

pelaksanaan akuntansi belanja daerah;

g. melaksanakan sistem dan prosedur akuntansi yang berkenaan dengan realisasi belanja;

i. melaksanakan rekonsiliasi realisasi belanja dengan SKPD;

j. melaksanakan rekonsiliasi realisasi belanja tidak langsung non

gaji dengan PPKD;

k. melaksanakan rekonsiliasi realisasi belanja dengan Buku Jurnal

BUD;

l. menyiapkan dan mengumpulkan bahan dan data penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD dan Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah;

m. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembinaan dan

bimbingan teknis penyusunan pertanggungjawaban APBD dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;

n. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

o. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang

Akuntansi Belanja Tidak Langsung Dan Pengeluaran Pembiayaan

dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai

bahan perumusan kebijakan;

p. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja; dan

q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 20

(1) Sub Bidang Pembiayaan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas membantu dan mendukung pelaksanaan Kepala

Bidang Akuntansi dalam merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan akuntansi pembiayaan daerah.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pembiayaansebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Pembiayaan untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

25

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

pelaksanaan akuntansi pembiayaan;

h. melaksanakan sistem dan prosedur akuntansi yang berkenaan dengan realisasi pengeluaran dan penerimaan pembiayaankas

daerah;

i. melaksanakan pencatatan atas penyertaan modal serta utang

daerah;

j. melaksanakan pencatatan transaksi dan/atau kejadian keuangan

daerah yang berkenaan dengan pembiayaan kas daerah;

k. melaksanakan pencatatan dan penggolongan berdasarkan rincian obyek penerimaan pembiayaan kas daerah;

l. melaksanakan rekonsiliasi penerimaan pembiayaan dengan SKPD dan BUMD;

m. menyiapkan dan mengumpulkan bahan dan data pembiayaan

untuk penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD dan

laporan keuangan Pemerintah Daerah;

l. menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) Keuangan dan

Barang Milik Daerah;

m. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis penyusunan pertanggungjawaban APBD dan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terkait pembiayaan daerah;

n. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

o. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang

Pembiayaan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan

sebagai bahan perumusan kebijakan;

p. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja; dan

q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Keenam Pasal 21

BIDANG ASET

(1) Bidang Aset dipimpin oleh Kepala Bidang, mempunyai tugas membantu dan mendukung pelaksanaan tugas Kepala Badan dalam

merencanakan, mengoordinasikan dan melaksanakan serta mengendalikan kegiatan Bidang Aset ;

(3) Rincian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan Bidang Aset sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Aset untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

26

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. menyusun kebijakan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan

pemetaan dan pengadaan, neraca dan penilaian aset serta pengawasan dan pengendalian aset;

g. menyusun Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD)

dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah

(RKPBMD);

h. menyusun Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan

Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD);

i. melaksanakan pengawasan dan pengendalian barang milik

daerah daerah;

j. melaksanakan pengawasan penyimpanan dan penyaluran barang

milik daerah;

k. melaksanakan dan mengordinasikan kegiatan penertiban

penggunaan, pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik

daerah;

l. melaksanakan dan mengendalikan penghapusan barang milik

daerah.

m. melaksanakan penilaian terhadap barang milik daerah secara

periodik;

n. menyusun neraca barang milik daerah;

o. melaksanakan dan mengoordinasikan dengan lembaga atau

instansi terkait penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan

teknis perencanaan kebutuhan, penatausahaan dan

pengahapusan barang milik daerah.

p. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Aset

memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

perumusan kebijakan;

r. meningkatkan kompetensi melalui pendidikan formal dan non

formal; dan

r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Aset;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Aset;

c. Penyusunan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang milik

daerah;

d. Penyelenggaraan penatausahaan dan penghapusan barang milik

daerah;

e. Penyelenggaraan pemanfaatan, pemindahtanganan, pengamanan

dan pengendalian barang milik daerah;

27

f. Penyelenggaraan penyimpanan, penyaluran, perawatan dan

pemeliharaan barang milik daerah;

g. Penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis pemetaan,

pengadaan, penyusunan neraca dan penilaian aset,

penatausahaan dan penghapusan barang milik daerah;

h. Penyelenggaraan pengawasan dan pembinaan terhadap para Sub

Bidang dibawahnya;

i. Pelaksanaan administrasi Bidang Aset; j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 22

(1) Sub Bidang Pemetaan dan Pengadaan dipimpin oleh seorang Kepala, Sub Bidang yang mempunyai tugas membantu dan mendukung

pelaksanaan tugas Kepala Bidang Aset dalam merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan

pemetaan dan pengadaan barang milik daerah. (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pemetaan dan

Pengadaansebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Pemetaan dan Pengadaan untuk

mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

pemetaan dan pengadaan barang milik daerah;

g. menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang

Milik Daerah (RKBMD);

h. menyiapkan bahan penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik

Daerah (DKBMD);

i. menyusun daftar pemetaan barang milik daerah setiap tahun

anggaran;

j. menyiapkan data penyusunan konsep sistem informasi pemetaan

BMD;

k. menyiapkan dan mengumpulkan bahan terkait penyelenggaraan

pembinaan dan bimbingan teknis pemetaan dan pengadaan

barang milik daerah.

l. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

28

m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang

Pemetaan dan Pengadaan memberikan saran pertimbangan

kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

n. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 23

(1) Sub Bidang Neraca dan Penilaian Aset dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas membantu dan mendukung

pelaksanaan tugas Kepala Bidang Aset dalam merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan

terkait penyusunan neraca dan penilaian barang milik daerah . (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Neraca dan Penilaian

Asetsebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Neraca dan Penilaian Aset untuk

mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

pelaksanaan penyusunan neraca dan penilaian BMD;

g. menyiapkan data dan menyusun konsep neraca BMD;

h. menyiapkan data dan menyusun konsep penilaian BMD;

i. melaksanakan rekonsiliasi dengan bendahara barang pada SKPD;

j. menyiapkan dan mengumpulkan bahan terkait penyelenggaraan

pembinaan dan bimbingan teknis penyusunan neraca dan

penilaian BMD;

k. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

l. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang

Neraca dan Penilaian Aset memberikan saran pertimbangan

kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

m. meningkatkan kompetnsi dan prestasi kerja; dan

n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 23

(1) Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Aset dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas membantu dan

mendukung pelaksanaan tugas Kepala Bidang Aset dalam

29

merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta mengumpulkan data dan bahan terkait pengawasan dan pengendalian BMD .

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Asetsebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Aset untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan konsep

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan

pelaksanaan pengawasan dan pengendalian BMD;

g. melaksanakan penatausahaan BMD;

i. melaksanakan fasilitasi pencatatan BMD ke dalam Daftar Barang

Pengguna/Daftar Barang Kuasa Pengguna;

j. melaksanakan fasilitasi pencatatan kartu inventarisasi barang

dan Kartu Inventarisasi Ruangan;

k. menyimpan dan mengamankan dokumen BMD;

l. menyiapkan dan mengumpulkan bahan untuk penyusunan

dokumen pemanfaatan BMD;

m. melaksanakan penyaluran dan perawatan BMD;

n. melaksanakan penertiban pemanfaatan dan pemindatanganan

barang milik daerah;

o. melaksanakan sensus barang milik daerah;

p. menyiapkan dokumen administrasi dalam rangka proses penghapusan barang milik Daerah;

q. melaksanakan koordinasi, inventarisasi dan meneliti usulan penghapusan barang milik Daerah;

r. menyusun dan menghimpun laporan daftar barang milik daerah

yang dihapuskan;

s. menyiapkan dan mengumpulkan bahan terkait penyelenggaraan

pembinaan dan bimbingan teknis inventarisasi, pengawasan dan

prngendalian barang milik daerah;

t. menilai prestasi kerja bawahan dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan untuk pembinaan karier;

u. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang

Pengawasan dan Pengendalian Aset dan memberikan saran

30

pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan

kebijakan;

v. meningkatkan kompetensi dan prestasi kerja;

w. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Dalam mendukung keberhasilan tujuan organisasi ,maka Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah didukung oleh salah satu aspek Sumber Daya Manusia yaitu

Pegawai NegeriSipil berjumlah 42 orang dan tenaga Kontrak 24orang , seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3 Keadaan Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Tana Toraja Menurut Pangkat/Jabatan

NO PANGKAT / JABATAN JUMLAH KET

1 Gol IV 5

2 Golongan III 29

3 Golongan II 8

Jumlah 42

Sumber Daya Manusia aparat Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ditunjang

dengan tingkat pendidikan yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.

Keadaan Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tana Toraja Menurut Pendidikan

NO PENDIDIKAN PNS TENAGA

KONTRAK JUMLAH KET

1 S2 9 0 9

2 S1 25 18 43

3 Akademi / D3 4 1 5

4 SLTA 4 5 9

JUMLAH 42 24 66

E. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN IKHTISAR

REALISASI KINERJA 2017.

Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja ini disusun berdasarkan

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Inpres ini memberikan tuntunan kepada semua Instansi Pemerintah atau Satuan Kerja

Perangkat Daerah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

31

sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas Kinerja yang utuh yang dikerangkakan

dalam suatu sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Esensi dari sistem Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja bagi

pemerintah Kabupaten Tana Toraja adalah perwujudan dari implementasi sistem

pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur

bagi Manajemen Pemerintah Kabupaten untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan

stratejik dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (Program dan

kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus Sistem Laporan Capaian Kinerja Dan

Ikhtisar Realisasi Kinerja diawali dengan Penyusunan Rencana Stratejik yang

mendefenisikan visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik Pemerintah Kabupaten Tana Toraja

khususnya Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tana Toraja. Secara

selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam

rangka pemenuhan visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik tersebut. Sistem pengukuran

kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana pencapaian Kinerja Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tana Toraja yang berhasil diproses

pada setiap akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil

diperoleh itu dikomunikasikan kepada para stakeholder dalam wujud Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja memiliki dua fungsi utama

sekaligus, pertama, Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan sarana bagi BPKAD

Kabupaten Tana Toraja untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh

stakeholder (Bupati, DPRD dan masyarakat). Kedua, Laporan akuntabilitas merupakan

sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan

Daerah Kabupaten Tana Toraja sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja dimasa akan

datang. Dua fungsi utama Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja tersebut

merupakan cerminan dari maksud dan tujuan Penyusunan dan penyampaian Laporan

Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja oleh setiap instansi pemerintah. Dengan

demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Capaian Kinerja Dan

Ikhtisar Realisasi Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tana

Toraja Tahun 2017 mencakup hal-hal sebagai berikut :

Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan

Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja Tahun 2017 sebagai sarana

pertanggung-jawaban atas pencapaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun

2017.Esensi pencapaian kinerja yang dilaporkan merujuk sampai sejauh mana Visi, Misi

dan tujuan / sasaran stratejik telah dicapai selama tahun 2017.

Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan Laporan

Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja 2017 sebagai sarana evaluasi pencapaian

kinerja manajemen Pemerintah untuk memperbaiki Kinerja dimasa datang. Untuk setiap

celah kinerja yang ditemukan, manajemen pemerintah dapat merumuskan stratejik

pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja dapat ditingkatkan secara

berkelanjutan.

32

F. SISTEMATIKA LAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN IKHTISAR

REALISASI KINERJA 2017.

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian

kinerja instansi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tana Toraja

Tahun 2017. Capaian kinerja (Performance results) tahun 2017 tersebut diperbandingkan

dengan rencana kerja (Performance plan) tahun 2017 sebagai tolok ukur keberhasilan

tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan didefenisikannya sejumlah celah kinerja (Performance Job) untuk

perbaikan kinerja dimasa datang. Adapun sistematika penyajian Laporan Capaian Kinerja

Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Tana Toraja Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

BAB I Gambaran Umum, penjelasan secara ringkas profil Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah dan menjabarkan maksud dan tujuan

penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja 2017.

BAB II Rencana Stratejik, menjelaskan muatan rencana strategik Instansi Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah periode 2017dan rencana kinerja

tahun 2017.

BAB III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja dikaitkan

dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran stratejik

untuk tahun 2017.

BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari laporan Akuntabilitas

Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tahun 2017 dan

menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa

datang.

33

BAB II

RENCANA STRATEGIK BPKAD

Rencana Stratejik Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah(BPKAD)

Kabupaten Tana Toraja mencakup visi, misi, tujuan, sasaran serta cara pencapaian tujuan

dan sasaran yang dicapai dalam tahun 2017 akan dijelaskan dalam Rencana Kinerja

(Performance Plan) 2017.

2.1 P E N D A H U L U A N

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan stratejik

merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah.

Perencanaan Stratejik Instansi Pemerintah memerlukan integrasi antara keahlian sumber

daya manusia dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan stakeholders dan

menjawab tuntutan perkembangan lingkungan stratejik, baik nasional maupun global.

Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupuneksternal merupakan langkah

yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (Strenghts), kelemahan

(weakneses), peluang ( Opportunities ) dan tantangan / kendala (threats) yang ada.

Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi

perwujudan visi dan misi serta strategi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Tana Toraja. Dengan perkataan lain, rencana stratejik Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah mengemban visi, misi, tujuan sasaran, Program dan kegiatan

yang realistis dengan mengantisipasi dan mengarahkan Sumber Daya Manusia yang

dimiliki dalam pengambilan keputusan. Dengan visi, misi dan strategi yang jelas dan

tepat, maka diharapkan akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala

yang dihadapi. Perencanaan stratejik bersama pengukuran, penilaian dan evaluasi kinerja

serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari suatu sistem

Akuntabilitas Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Perencanaan stratejik setidaknya digunakan untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan :

( 1 ) Dimana kita berada sekarang ;

( 2 ) Kemana kita akan menuju ;

( 3 ) Bagaimana kita menuju bersama ;

Dengan melakukan analisis internal dan eksternal, maka Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah dapat mengetahui posisi saat ini, kemudian visi dirumuskan

untuk menjabarkan kemana organisasi akan dibawa. Penjabaran dari visi dituangkan

dalam tujuan dan sasaran stratejik Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang

merupakan kondisi spesifik yang ingin dicapai berdasarkan visi dan misi yang ada.

Pertanyaan “bagaimana kita menuju kesana“ dijawab dengan merumuskan stratejik

pencapaian tujuan/sasaran dalam wujud menetapkan program dan kegiatan yang harus

dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

34

2.2 RENSTRA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

TANA TORAJA

Rencana stratejik Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tana

Toraja disusun sebagai alat kendali dan tolok ukur bagi manajemen pemerintah di bidang

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tana Toraja.

Adapun kegunaan Rencana stratejik adalah sebagai :

Alat bantu bagi manajemen penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan

dibidang pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Tana Toraja.

Gambaran Visi, Misi, Persepsi, Interpretasi serta strategi dalam mengantisipasi

tantangan yang akan dihadapi.

Alat untuk memacu dan memicu sumber daya BPKAD dalam proses mencapai

sasaran yang ditetapkan.

2.4 TUJUAN DAN SASARAN STRATEJIK

Tujuan merupakan pelaksanaan atau penjabaran dari Misi yang merupakan

sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan

dan bersifat idealis yang mempunyai jangkauan kedepan, maka Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tana Toraja menetapkan tujuan sebagai

berikut :

1. Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah ;

2. Meningkatkan pengawasan terhadap sumber-sumber Penerimaan Keuangan Daerah

;

3. Meningkatkan Manajemen Aset dan Kekayaan Daerah;

4. Meningkatkan Kinerja Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang teridentifikasi dengan jelas dan terukur

mengenai sesuatu yang ingin dicapai dalam satuan waktu bulanan, triwulan, semesteran

atau tahunan.

2.5 CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

1. KEBIJAKSANAAN

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran maka terlebih dahulu ditetapkan

kebijaksanaan stratejik yang diarahkan pada peningkatan pengelolaan keuangan dan

kekayaan daerah serta peningkatan penggalian potensi sumber-sumber pendapatan

/ penerimaan daerah untuk membiayai kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan dan

pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Tana Toraja. Bertitik tolak pada

permasalahan yang ada dengan tetap memperhatikan kekuatan, peluang,

kelemahan dan tantangan yang ada pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah, maka kebijaksanaan yang dijabarkan kedalam program sebagai berikut :

35

1. Meningkatkan motivasi dan semangat kerja aparat Badan Pengelola Keuangan

Dan Aset Daerah;

2. Meningkatkan sarana dan prasarana guna mendukung manajemen pengelolaan

keuangan daerah;

3. Meningkatkan pengawasan terhadap sumber-sumber penerimaan daerah;

4. Meningkatkan Manajemen Aset dan Kekayaan Daerah;

5. Meningkatkan koordinasi dan Asistensi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah;

2. PROGRAM

Program adalah kumpulan kegiatan yang nyata, sistematis serta terpadu dan

dilaksanakan dengan mengikutsertakan masyarakat guna pencapaian tujuan dan

sasaran yang telah ditentukan. Adapun program yang telah ditentukan/ditetapkan

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahTahun 2017adalah :

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

5. PenataanPenguasaan,Pemilikan,Penggunaan dan Pemanfaatan tanah

6. Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

7. Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan kabupaten Tana Toraja.

8. Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa.

3. KEGIATAN.

Penetapan program diatas dituangkan kedalam beberapa kegiatan antara lain :

1. Penyedian Jasa Surat menyurat.

2. Penyedian Jasa Komunikasi ,Sumber Daya Air dan Listrik.

3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional.

4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan.

5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

6. Penyediaan Alat Tulis Kantor

7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bagunan Kantor.

9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-Undangan.

10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan Luar Daerah.

11. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Tenaga Perkantoran

12. Penyediaan Jasa Akomodasi Tamu

13. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

14. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

15. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

16. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung kantor/Kadis

17. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional

36

18. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor.

19. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

20. Pembangunan Bandara

21. Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

22. Pengadaan dan Pemanfaatan Tanah

23. Penyusunan Peraturan KDH tentang Analisa Standar Biaya dan Perjalanan Dinas.

24. Penyusunan Peraturan Bupati tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah

Kabupaten Tana Toraja.

25. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD

26. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran perubahan APBD

27. Penyusunan pertanggungjawaban pelakasanaan APBD

28. Pengelolaan dan Penerapan Sistem Informasi Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah.(SIPKD)

29. Peningkatan manajemen asset/barang daerah.

30. Penghapusan barang milik daerah selain Tanah dan bangunan

31. Pemasangan Label/Kode Aset

32. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Semester Kabupaten Tana Toraja

33. Inventarisasi Aset Tetap

34. Penyusunan dan Pengelolaan Belanja Tidak Langsung.

35. Pemetaan Aset Barang Milik Daerah.

36. Penanganan Aset Bermasalah dan Register Barang Milik Daerah

37. Penghapusan Aset Daerah

38. Bimbingan Teknis Penatausahaan dan Pelaporan Barang Milik Daerah

Menggunakan aplikasi SIMDA.

39. Pendampingan Implementasi SIPKD Berbasis Akrual

40. Bimbingan Teknis Aparatur Desa tentang Pengelolan Keuangan Desa.

2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Perjanjian Kinerja tahun 2017 ini disusun sesuai dengan program dan kegiatan

utama pendukung pencapaian IKU yang tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran

tahun 2017 dan berdasarkan pelaksanaan sasaran strategis dan indikator kinerja utama

yang telah dilaksanakan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah pada Tahun

2017. Diharapkan Perjanjian Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ini dapat

digunakan untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi,

melaporkan capaian realisasi kinerja dalam laporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah dan menilai keberhasilan organisasi.Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Tana Toraja telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2017 dengan

uraian sebagai berikut :

N

o. Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target

37

Adapun program-program untuk mendukung sasaran strategi tersebut diatas adalah

sebagai berikut:

Program Anggaran Keterangan

1. Program peningkatan dan

pengembangan pengelolaan keuangan

daerah

Rp. 3.519.400.000 APBD

2. Program pembangunan sarana dan

prasarana perhubungan

Rp. 8.250.000.000 APBD

3. Program penataan, penguasaan,

pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah.

Rp. 3.795.354.000 APBD

1.

2.

Meningkatnya

Adminisrasi Laporan

Keuangan

Meningkatnya Kualitas

Pengelolaan dan

Pemanfaatan Aset

Daerah yang Optimal.

1. Ketepatan waktu Laporan Keuangan

2. Terlaksananya Laporan

Pertanggungjawaban Pemda Berbasis

Acrual.

1. Tertibnya pengelolaan Barang Milik

Daerah.

2. Jumlah Buku Sertifikat Tanah Milik

Pemda Kab. Tana Toraja

3. Pembebasan Lahan Pembangunan

Bandara Udara

100 %

2 Kegiatan

7 Kegiatan

188

sertifikat

2 Lokasi/

bidang

3. Meningkatnya Kualitas

pengelolaan Keuangan

Daerah.

1. Terealisasinya E-Budgeting 100 %

38

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017

3.1 PENGUKURAN KINERJA

Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah merupakan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja dalam pengukuran capaian kinerja Tahun 2017 yang didasarkan pada PP Nomor

108 Tahun 2000 ditetapkan dengan indikator kinerja yaitu Input (Masukan) Output

(Keluaran), Outcome (hasil), Benefit (Manfaat) dan Impact (Dampak), namun demikian

pada tahun yang bersangkutan belum seluruhnya dapat diukur khususnya indikator

Benefit (Manfaat)dan Impact (Dampak).

Pengukuran kedua indikator tersebut belum dapat diukur hanya pada suatu kegiatan saja

dan tenggang waktu satu tahun anggaran akan sangat erat kaitannya dengan kegiatan

lainnya, dan dalam waktu beberapa tahun kemudian serta implementasinya masih

membutuhkan pembangunan infrastruktur atas sistem pengumpulan data yang didukung

oleh sub sistem lainnya.

Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja:

Urutan Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja

I 91 ≤ 100 Sangat Baik

II 76 ≤ 90 Baik

III 66 ≤ 75 Cukup

IV 51 ≤ 65 Kurang

V 50 ≤ Sangat Kurang

3.1.1 EVALUASI DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode pembanding

capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja yang

diinginkan dengan realisasi kinerja yang dicapai. Selanjutnya akan dilakukan analisis

terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang

diperlukan dimasa datang.

Metode ini bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal

tentang sejauhmana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Sesuai dengan Perencanaan Target Kinerja Tahun 2017 mencakup pelaksanaan atas 6

indikator kinerja dalam 3 sasaran strategis.

Berdasarkan pengukuran kinerja yang ditetapkan belum semua program yang

ditetapkan dapat dicapai dengan optimal, capaian dari 3 sasaran tersebut sebagai berikut;

39

Urutan Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria

Penilaian

Realisasi Kinerja

Jumlah Sasaran

I 91 ≤ 100

Sangat Baik 2

II 76 ≤ 90 Baik -

III 66 ≤ 75 Cukup -

IV 51 ≤ 65 Kurang 1

V 50 ≤ Sangat Kurang -

Hasil penilaian atas pelaksanaan Rencana Kinerja BPKAD Tana Toraja tahun 2017

menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja dari 3 sasaran yang telah ditetapkan adalah

sebesar 85,75% atau tergolong baik yang terinci sebagai berikut:

No Sasaran % Capaian

1 Meningkatnya Adminisrasi

Laporan Keuangan

100 %

2 Meningkatnya Kualitas

Pengelolaan dan Pemanfaatan

Aset Daerah yang Optimal 61,16

3 Meningkatnya Kualitas

pengelolaan Keuangan Daerah. 96

Rata-Rata 85,75%

Ikhtisar pengukuran kinerja pencapaian Sasaran Strategik dapat dilihat pada

Lampiran 1.

Secara umum BPKAD Kabupaten Tana Toraja tahun 2017 telah dapat

melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Secara umum

capaian rata-rata sasaran yang telah di capai sebesar 85,75%.

Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Administrasi Laporan Keuangan.

Keberhasilan sasaran meningkatnya administrasi laporan keuangan diukur melalui

2 (dua) indikator yaitu Persentase ketepatan waktu laporan keuangan danjumlah kegiatan

terlaksananya laporan pertanggungjawaban Pemda yang berbasis acrual.

Target, realisasi dan capaian kinerja dari masing-masing indikator sebagai berikut:

40

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Ketepatan waktu laporan

keuangan

% 100% 100% 100

2 Terlaksanannya laporan

pertanggungjawaban

Pemda berbasis acrual

kegiatan 2 2 100

Rata-rata capaian 100

Penjelasan lebih lanjut capaian masing-masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Ketepatan waktu laporan keuangan

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 297 ayat (2) yang menyatakan Laporan keuangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296 ayat (2) disampaikan oleh kepala daerah

kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk dilakukan pemeriksaan paling lambat

3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Masa 1 (satu) tahun anggaran

terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

Pada prakteknya Laporan keuangan Pemda Kabupaten Tana Toraja sudah

disampaikan sebelum akhir Maret, sehingga indikator ketepatan waktu penyampaian

laporan sesuai dengan target.

2) Terlaksananya laporan pertanggungjawaban Pemda berbasis acrual

Upaya konkrit mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dilingkungan pemerintah,

mengharuskan setiap pengelola keuangan negara menyampaikan laporan pertanggung

jawaban pengelolaan keuangan dengan cakupan yang lebih luas dan tepat waktu.

Laporan harus disajikan dalam bentuk Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan

proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan. Seiring hal tersebut, Laporan Keuangan Pemda Kabupaten

Tana Toraja disusun dimaksudkan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas

pelaksanaan APBD.

Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ini Pemda

Kanbupaten Tana Toraja sudah melaksanakan dan berpedoman kepada Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan untuk

penerapannya mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun

2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada

Pemerintah Daerah.

Dalam hal ini, 2 (dua) kegiatan penyusunan laporan keuangan OPD semester I

Kabupatan Tana Toraja dan kegiatan penyusunan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD telah dilaksanakan dengan acrual basis sehingga target tercapai 100 %.

41

Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan dan Pemanfaatan

Aset Daerah yang Optimal.

Keberhasilan sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan dan pemanfaatan aset

daerah yang optimaldiukur melalui 3 (tiga) indikator yaitu tertibnya pengelolaan barang

milik daerah, tersedianya buku sertifikat tanah milik Pemda Kabupaten Tana Toraja dan

Tersedianya pembebasan lahan pembangunan bandara udara .

Target, realisasi dan capaian kinerja dari masing-masing indikator sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Tertibnya pengelolaan

barang milik daerah

kegiatan 7 4 57,14

2 Jumlah buku sertifikat

tanah milik Pemda

Kabupaten Tana Toraja

sertifikat 188 63 33.5

3 Pembebasan lahan

pembangunan bandara

udara

Lokasi/bidang 2 2 100

Rata-rata capaian 61,16

Penjelasan lebih lanjut capaian masing-masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Tertibnya pengelolaan barang milik daerah

Tujuan yang diharapkan dari hasil penetapan target indikator ini adalah untuk

mengelola barang milik daerah yang tertib dan akuntabel. Dimana salah satu perhatian

yang menjadi temuan BPKRI adalah kurang maksimalnya pengelolaan barang milik

daerah kabupaten Tana Toraja. Untuk mendukung pengelolaan BMD tersebut maka

ada 7 (tujuh) kegiatan pada Tahun Anggaran 2017 yang berhubungan dengan

pengelolaan BMD yaitu kegiatan bimbingan teknis penatausahaan dan pelaporan

barang milik daerah, inventarisasi aset tetap, revaluasi/aprisal barang milik daerah,

penghapusan aset daerah, penanganan aset bermasalah dan register barang milik

daerah, pemasangan label/kode aset dan peningkatan manajemen aset daerah.

Dari ke tujuh kegiatan tersebut hanya 4 (empat ) kegiatan yang dapat di realisasikan,

sedangkan 3 (tiga) lainnya belum dapat dilaksanakan dan direncakan akan

dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2018. Ketiga kegiatan yang belum dapat

dilaksanakan adalah kegiatan revaluasi/aprisal barang milik daerah, penghapusan aset

daerah, penanganan aset bermasalah dan register barang milik daerah. Alasan dari

belum terlaksananya ketiga kegiatan tersebut adalah:

- pertama, sebelum ketiga kegiatan tersebut dilaksanakan terlebih dahulu harus

dilakukan inventarisasi aset.

- Kedua, karena belum adanya data yang akurat tentang keseluruhan Aset barang

milik daerah. Data yang akurat hanya bisa diperoleh dengan dilaksanakannya

Inventarisasi Aset, dimana Inventarisasi aset barang milik daerah baru

42

direalisasikan pada bulan November sampai dengan Desember 2017 sehingga tidak

cukup waktu untuk melaksanakan ketiga kegiatan tersebut.

2) Tersedianya buku sertifikat tanah milik Pemda Kabupaten Tana Toraja

Dari 188 (seratus delapan puluh delapan) bidang tanah milik daerah yang ditargetkan

pada Tahun Anggaran 2017 hanya 63 (enam puluh tiga) yang dapat direalisasikan.

Hal ini dapat terjadi karena dokumen pendukung untuk penertiban sertifikat belum

lengkap, selain itu waktu untuk mengurus semua bidang tanah sejumlah 188 sangat

terbatas karena sangat kompleks, salah satu contohnya adalah masih ada tanah yang

belum dilengkapi dengan dokumen surat hibah dan/atau belum dilakukan pengukuran

atas tanah tersebut.

3) Tersedianya tanah hasil pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara.

Dari dua lokasi/bidang tanah yang yang ditargetkan sudah terealisasi sesuai yang

diharapkan. Lokasi tanah tersebut berada di Buntu Kunyi dalam rangka persiapan

untuk pembangunan lahan bandara udara yang baru.

Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Keberhasilan sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerahdiukur

melalui 1 (satu) indikator yaitu terealisasinya E-Budgeting.

Target, realisasi dan capaian kinerja dari masing-masing indikator sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Terealisasinya E-

Budgeting

OPD 50 48 96

Rata-rata capaian 96

Penganggaran e-budgeting atau penganggaran berbasis elektronik sudah mulai

diaplikasikan di Pemda Kab. Tana Toraja pada perubahan APBD Tahun anggaran 2017.E-

budgetingmerupakan sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk memfasilitasi

proses penyusunan anggaran belanja daerah. Melalui e-budgeting, pemerintah dapat

melakukan pengendalian anggaran dengan lebih baik karena proses penyusunan anggaran

dapat dilakukan secara transparan, tepat waktu, kronologis anggaran dapat ditelusuri

dengan jelas dan pembuatan laporan seputar realisasi anggaran dapat dibuat dengan

lebih mudah.

Dari 50 OPD yang ditargetkan, ada 48 OPD yang dapat mengaplikasikan

penganggaran berbasis e-budgeting ini, sisanya 2 (dua) OPD belum bisa karena jaringan

internet yang belum terjangkau, yaitu Kecamatan Simbuang dan Kecamatan Mappak.

Kegiatan yang mendukung target indikator ini adalah kegiatan penerapan sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah (SIPKD). Capaian dari target ini mencapai 96 %.

3.1.2 Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016-

2017

Dengan diberlakukannya Perda No.10 Tahun 2016 Tanggal 26 November 2016

tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah, dimana SKPD dinas

43

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah di bagi menjadi 2 (dua) OPD

yaitu BPKAD dan Bapenda.

Sehubungan dengan hal tersebut maka sasaran strategis dari BPKAD juga berubah

pada Tahun Anggaran 2017. Karena alasan perbedaan sasaran strategis dan indikator kinerja tersebut sehingga sangat sulit untuk membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja BPKAD Tahun 2016 dan Tahun 2017.

3.1.3 Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Pencapaian Kinerja dan

Solusi yang Telah Dicapai

1. Penyebab Keberhasilan

- Adanya dukungan dana

- Adanya dukungan OPD dan masyarakat yang berhubungan dengan kegiatan

yang dilakukan.

2. Kegagalan Pencapaian Kinerja

- Kurangnya tenaga ASN yang berkompeten di lingkup BPKAD

- Kurangnya pemahaman ASN tentang indikator sasaran dan indikator

kegiatan.

- Tingginya target yang ditetapkan.

3. Solusi

- Membentuk Tim Kerja pelaksanaan kegiatan.

- Bekerja sama dengan lembaga-lembaga/ tenaga ahli dalam pelaksanaan

kegiatan.

3.1.4 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Manusia

Dalam penyelenggaraan tugas BPKAD telah memperlihatkan kinerja yang optimal

yang tercermin dalam berbagai tindakan yang efektif. Kondisi demikian semakin

meningkatkan kinerja aparatur dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan

professional. BPKAD telah memperlihatkan capaian kinerja secara optimal terutama dalam

pemenuhan pelayanan publik.

3.1.5 Analisis Program/ Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan dan Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

A. Keberhasilan Program/ Kegiatan yang dilakukan dalam Tahun 2017 adalah program

yang tingkat kinerjanya minimal 76% atau kategori baik antara lain:

1. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan.

2. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

B. Kegagalan Program/ Kegiatan yang dilakukan dalam Tahun 2017 adalah program

yang tingkat kinerjanya maksimal mencapai 75% atau kategori sedang.

1. Program Penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.

Program ini dikategorikan gagal dipengaruhi kegiatan sertifikasi tanah BMD. Target

sertifikasi Tanah BMD yang rencananya 188 hanya terealisasi 63 atau 33,5 %. Hal ini

bisa terjadi karena belum lengkapnya dokumen pendukung sebagai syarat untuk

sertifikasi tanah.

44

3.2 AKUNTABILITAS KEUANGAN

Realisasi capaian keuangan yang dicapai BPKAD Kabupaten Tana Toraja Tahun 2017 dari rencana kerja yang telah di tetapkan hingga bulan Desember 2017 dapat diuraikan pada tabel di bawah ini :

NO URAIAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

(Rp)

(%)

(1) (2) (3) (4) (5)

A Belanja Tidak

Langsung 180.526.854.408,75 175.206.282.714

97,05

%

B Belanja Langsung 42.705.421.000 32.263.704.685

75,55

%

Jumlah Belanja 223.232.275.408,75 207.469.987.399

86,30

%

OPD BPKAD Kabupaten Tana Toraja dapat menyajikan realisasi keuangan

berdasarkan capaian kinerja hingga bulan Desember 2017 dicapai realisasi keuangan

pada Belanja Tidak Langsung sebesar 97,05% dan realisasi belanja langsung sebesar

75,55% dan realisasi belanja hingga akhir Desember 2017 dapat terealisir sebesar

86,30%. Untuk lebih jelasnya realisasi capaian kinerja belanja langsung yang berkaitan

dengan pencapaian sasaran dapat di lihat pada lampiran 2.

45

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Tana Toraja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat

pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari

visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai program dan kebijakan yang ditetapkan.

Keberhasilan yang dicapai berkat kerjasama dan partisipasi semua pihak dan

diharapkan dapat ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai

perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah tahun 2017 dapat

disimpulkan sebagai berikut :

4. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja

sasaran ditentukan oleh berbagai faktor antara lain sumber daya manusia, anggaran

dan sarana prasarana.

5. Secara umum indikator kinerja program/kegiatan di BPKAD sudah memenuhi target

namun juga ada beberapa kegiatan yang tidak memenuhi target, salah satunya adalah

kegiatan sertifikasi tanah milik Pemda dimana hanya terealisasi 33,5 %.

Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah tahun 2017 ini diharapkan dapat

dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan,

penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan

pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai

kebijakan yang diperlukan.

MARGARETA B. BATARA,SE.,MH

Pangkat : Pembina Tingkat I

NIP. 19650105 199603 2 002

46

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

(BPKAD)

TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA

2017

47

DAFTAR ISI

Halaman Cover ...................................................................................... i

Daftar isi.. ............................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan................................................................................ 1

Bab II Rencana Strategik BPKAD.......................................................... 33

Bab III Akuntabilitas dan Pencapaian Sasaran Tahun 2017 .................... 37

Bab IV Penutup .................................................................................. 45