bab i radiologi

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan bentuk energi lainnya (non pengion) dalam bidang diagnostik, imajing dan terapi.penggunaan sinar rontgen telah lama di kenal sebagai suatu alat dalambidang kedokteran umum dan kedokteran gigi yang sangat membantu dalam menegakkan diagnosa dan untuk menentukan rencana perawatan. Gambaran yang dihasilkan foto rontgen panoramik atau periapikal seorang pasien bagi seorang dokter gigi sangat penting terutama untuk melihat adanya kelainan – kelainan yang tidak tampak dapat diketahui secara jelas,sehingga akan sangat membantu seorang dokter gigi dalam hal menentukan diagnosa serta rencana perawatan. Teknik radiografi yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi ada 2 yaitu teknik intraoral dan ekstraoral. Pada teknik intraoral , film rontgen diletakkan didalam mulut pasien, salah satunya adalah foto periapikal dan bitewing serta oklusal, sedangkan pada teknik foto rontgen ekstraoral, film rontgen diletakkan diluar mulut pasien , salah satunya adalah foto panoramik, macam lainnya adalah lateral foto, cephalometri dan lain-lain. W. G . Morton adalah orang pertama yang memanfaatkan penggunaan radiografi gigi di amerika pada tahun 1896, sementara C. Edmund adalah seorangdokter gigi yang pertama kali menganjurkan untuk menggunakan radiografisecara rutin pada praktek dokter gigi.

Upload: nindy-amalia-hadriani

Post on 12-Dec-2014

148 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

radologi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Radiologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan bentuk

energi lainnya (non pengion) dalam bidang diagnostik, imajing dan terapi.penggunaan sinar

rontgen telah lama di kenal sebagai suatu alat dalambidang kedokteran umum dan kedokteran

gigi yang sangat membantu dalam menegakkan diagnosa dan untuk menentukan rencana

perawatan. Gambaran yang dihasilkan foto rontgen panoramik atau periapikal seorang pasien

bagi seorang dokter gigi sangat penting terutama untuk melihat adanya kelainan – kelainan yang

tidak tampak dapat diketahui secara jelas,sehingga akan sangat membantu seorang dokter gigi

dalam hal menentukan diagnosa serta rencana perawatan. Teknik radiografi yang digunakan

dalam bidang kedokteran gigi ada 2 yaitu teknik intraoral dan ekstraoral. Pada teknik intraoral ,

film rontgen diletakkan didalam mulut pasien, salah satunya adalah foto periapikal dan bitewing

serta oklusal, sedangkan pada teknik foto rontgen ekstraoral, film rontgen diletakkan diluar

mulut pasien , salah satunya adalah foto panoramik, macam lainnya adalah lateral foto,

cephalometri dan lain-lain.

W. G . Morton adalah orang pertama yang memanfaatkan penggunaan

radiografi gigi di amerika pada tahun 1896, sementara C. Edmund adalah

seorangdokter gigi yang pertama kali menganjurkan untuk menggunakan

radiografisecara rutin pada praktek dokter gigi. Radiografi gigi memberikan

informasi diagnosis yang penting dan dapat digunakan saat menentukan

rencana perawatan. Radiografi gigi dapat membantu dokter gigi untuk

memeriksa struktur pendukung gigi yang di foto rontgen.radiografi dalam

kedokteran gigi ada 2 macam yaitu : foto intraoral danekstraoral.

Panoramik merupakan salah satu foto Rontgen gigi ekstraoral, dengan

salah satu keuntungannya adalah mempunyai daerah liputan yang luas dari

pada intraoral, tetapi kekurangannya adalah dapat terjadi sedikit distorsi .

Sementara itu foto periapikal merupakan salah satu foto rontgen gigi

intraoral . Foto periapikal memiliki keuntungan dapat memberikan gambaran

Page 2: BAB I Radiologi

detail tetapi daerah liputan foto tidak luas hanya terbatas pada beberapa

gigi saja. Dengan adanya perbedaan keuntungan dan indikasi pada foto

rontgen gigi menyebabkan ada jenis foto Rontgen yang sering dipakai dan

jarang dipakai., maka dari itu penulis ingin mengetahui gambaran distribusi

teknik foto rontgen gigi yang sering dan jarang dipakai.

Gigi

Pada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu :

Efek radiasi langsung

Efek radiasi langsung terjadi paling dini dari benih gigi,berupa gangguan kalsifikasi benih

gigi,gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi.

Efek radiasi tak langsung

Efek radiasi tak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada

dalam rongga mulut,kemudian terkena radiasi ionisasi,maka akan terlihat kelainan gigi tersebut

misalnya ada karies radiasi.Biasanya karies radiasi terjadi pada beberapa gigi bahkan seluruh

regio yang terkena pancaran sinar radiasi,keadaan ini disebut rampan karies radiasi,yang terjadi

setelah mengabsorbsi dosis radiasi 5.000R.

1.2 Tujuan

Tujuan disusunnya laporan ini yaitu untuk menambah pengetahuan penulis tentang struktur

normal dari rongga mulut beserta bagian-bagiannya dan juga struktur abnormal dari bagian-

bagian rongga mulut tersebut yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan teknik radiografi.

Page 3: BAB I Radiologi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Radiografi di Kedokteran Gigi

Orang yang pertama kali menggunakan radiografi adalah W.G.Morton diAmerika pada

tahun 1896, kemudian C. Edmund Kells adalah dokter gigi pertama yang menganjurkan

penggunaan radiografi secara rutin pada praktek dokter gigi. Radiografi dapat menjadi dasar

rencana perawatan dan mengevaluasi perawatan yang telah dilakukan. radiografi dapat

digunakan untuk memeriksa struktur yang tidak terlihat pada pemeriksaan klinis. Kegunaan foto

rontgen gigiyaitu:

1. Untuk mendeteksi lesi, dll.

2. Untuk membuktikan suatu diagnosa penyakit.

3. Untuk melihat lokasi lesi/benda asing yang terdapat pada rongga mulut.

4. Untuk menyediakan informasi yang menunjang prosedur perawatan.

5. Untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi.

6. Untuk melihat adanya karies, penyakit periodontal dan trauma.

7. Sebagai dokumentasi data rekam medis yang dapat diperlukan sewaktuwaktu.

Menurut Brocklebank (1977), proyeksi radiografi yang digunakan dikedokteran gigi yaitu:

1. Intra oral dengan teknik, terdiri dari:

a. Periapikal.

b. Bite wing

c. Oklusal foto

Teknik intra oral merupakan yang paling sering dipakai oleh dokter gigi.

2. Ekstra oral dengan teknik, terdiri dari:

a. Panoramik

b. Lateral foto

c. Cephalometri

Page 4: BAB I Radiologi

d. PA, AP

e. Proyeksi Waters

f. Proyeksi reverse

g. Proyeksi submento vertex

B. Jenis-jenis Foto Rontgen Gigi

Secara garis besar foto rontgen gigi, berdasarkan teknik pemotretan dan penempatan film,

dibagi menjadi dua: foto rontgen intra oral dan foto rontgen extra oral.

Teknik Rontgen Intra oral

Teknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi

dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. Untuk mendapatkan gambaran lengkap rongga

mulut yang terdiri dari 32 gigi diperlukan kurang lebih 14 sampai 19 foto. Ada tiga pemeriksaan

radiografi intra oral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal, dan oklusal. (Brocklebank.

1997)

1. Teknik Rontgen Periapikal

Teknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigidan tulang

pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh foto periapikal

yaitu teknik paralel dan bisektris, yang sering digunakan di RSGM adalah teknik bisektris.

2. Teknik Bite Wing

Teknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahangbawah daerah

anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukan gigi yang berdekatan

dan puncak tulang alveolar. Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film

untuk stabilisasi film di dalam mulut.

3. Teknik Rontgen Oklusal

Teknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atasmaupun rahang

bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film oklusal. Teknik pemotretannya yaitu

pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau menggigit bagian dari film tersebut.

Teknik Rontgen Ekstra Oral

Page 5: BAB I Radiologi

foto rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas padarahang dan tengkorak,

film yang digunakan diletakkan di luar mulut. foto rontgen ekstra oral yang paling umum dan

paling sering digunakan adalah foto rontgen panoramik, sedangkan contoh foto rontgen ekstra

oral lainnya adalahfoto lateral, foto antero posterior, foto postero anterior, foto

cephalometri,proyeksi-waters, proyeksi reverse-towne, proyeksi submentovertex. (haring 2000)

1. Teknik Rontgen Panoramik

Foto panoramik merupakan foto rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang

memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya.

Foto rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan

dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.

2. Teknik Lateral

Foto rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka, diagnosa

fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.

3. Teknik Postero Anterior

Foto rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma, atau kelainan

pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto rontgen ini juga dapat memberikan gambaran

struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis, fossanasalis, dan orbita.

4. Teknik Antero Posterior

Foto rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan

mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta tulang hidung.

5. Teknik Cephalometri

Foto rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma penyakit

dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapat digunakan untuk melihat jaringan

lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.

6. Proyeksi Water’s

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus

frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga nasal.

7. Proyeksi Reverse-Towne

Foto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalamiperpindahan tempat

dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral pada maksila.

8. Proyeksi Submentovertex

Page 6: BAB I Radiologi

Foto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis,

lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcuszigomatikus.

Berikut adalah beberapa contoh gambar rontgen gigi :

Rontgen Rongga Mulut secara Normal

Keterangan :

1. Anterior nasal spine2. Articular tubercle of the temporal bone3. Cervical vertebra4. Coronoid process5. Dorsum of tongue (Shadow)6. Ear lobe7. Epipharynx8. External auditory canal9. External oblique ridge10. Hard palate11. Hyoid bone12. Incisive foramen13. Inferior nasal concha14. Inferior border of mandible15. Infraorbital canal16. Mandibular angle17. Mandibular canal18. Mandibular condyle19. Maxillary sinus20. Maxillary tuberosity

Page 7: BAB I Radiologi

21. Mental foramen22. Nasal septum23. Nasal cavity24. Nasopalatine canal25. Orbital rim26. Pterygoid process of sphenoid bone27. Pterygopalatine fossa28. Sigmoid notch29. Soft palate30. Styloid process31. Submandibular fossa32. Zygoma33. Zygomatic arch

Keterangan :

A = Enamel

B = Dentin

C = Membran periodontal

D =

E = Saluran akar

F = Sementum

G = Pulpa

Ini adalah gambar gigi bungsu atau Molar 3 (M3) yang impaksi

A

B

CD

EF

G

Page 8: BAB I Radiologi

Impaksi tersebut membuat gigi tetangga penderita menjadi karies, dapat dilihatpada gambar kedua ada tampak gambaran radiolusen pada gigi M2.

Ini adalah contoh gambar dari Abses

Dalam gambaran ini juga nampak gambar tumpatan pada gigi M1 dan M2 bawah.

Abses tampak pada gigi M1 di bagian apex gigi.

Page 9: BAB I Radiologi

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

Teknik foto rontgen gigi sangat di butuhkan dalam bagian penunjang pemeriksaan, karna

dengan rontgen kita dapat melihat gambaran radiografik dari bagian mulut kita sehingga tidak

akan ada kesalahan dalam pemeriksan.

D. Saran

1. Sebaiknya dilakukan perbaikan dan peningkatan dari segi kualitas dan pelayanan yang

berhubungan dengan teknik foto Rontgen gigi periapikal dan panoramik karena banyaknya

dokter gigi yang menggunakan teknik foto rontgen ini.

2. Diharapkan semua RSGM memiliki klinik bagian radiologi agar pemeriksaan dapat menjadi

lebih optimal dan sebaiknya dilakukan sosialisasi teknik-teknik foto rontgen yang

dapatdilakukan di klinik bagian radiologi RSGM, agar dokter gigi dapat mengetahui teknik

foto rontgen gigi yang tersedia.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai tingkat pengetahuan dan pemahaman teknik-

teknik foto rontgen gigi dan indikasinya terhadap dokter gigiyang merawat pasien.