bab ibpbd.kendalkab.go.id/docs/dokumen_perencanaan/lkjip_bpbd... · web viewbab i pendahuluan data...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Data Umum Organisasi
Sistem laporan kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih
dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement).
Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) adalah Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit
Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan
unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan
oleh pimpinan instansi masing-masing.
Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2018,
pemerintah daerah menyusun LKjIP 2018 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang
berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan
dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal merupakan
unsur pendukung tugas Bupati Kendal di bidang Penanggulangan Bencana. Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal dipimpin oleh seorang Kepala
yang secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah, berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan penanggulangan bencana secara
terintegrasi meliputi pra bencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana.
Sesuai tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kendal sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana, PP Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, PP Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, PP Nomor 23 Tahun 2008 tentang
Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah dalam
Penanggulangan Bencana. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Peraturan Mendagri Nomor
46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah. Peraturan Gubernur Nomor 101 Tahun 2008 tentang Penjabaran
Tupoksi dan Tata Kerja Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi
2
Jateng. Perda Jateng Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Sekretariat Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi jateng, Perda Jateng Nomor 11 Tahun
2009 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Jawa Tengah. Peraturan
Daerah Kabupaten Kendal Nomor 19 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Lain Kabupaten dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kendal, serta
Peraturan Bupati Kendal Nomor 46 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Serta Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Tata Kerja pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kendal.
Untuk melaksanakan tugas pokoknya yaitu melaksanakan penanggulangan
bencana secara terintegrasi meliputi pra bencana, saat tanggap darurat, dan pasca
bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien;
b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana di daerah
secara terencana, terpadu, dan menyeluruh;
c. pembinaan dan pengendalian penanggulangan bencana di daerah; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan penanggulangan
bencana di daerah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal
mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan konsep kebijakan Bupati dibidang penanggulangan bencana
berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai bahan arahan
operasional;
b. Merumuskan program kegiatan Badan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan
tahun sebelumnya dan peraturan perundang-undangan;
c. Mengoordinasikan urusan rumah tangga daerah dibidang penanggulangan
bencana sesuai kebijakan Bupati;
d. Mengarahkan tugas bawahan dengan memberikan petunjuk dan bimbingan
baik secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan pelayanan dibidang
penanggulangan bencana;
e. Menetapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan
penanggulangan bencana di daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan sebagai pedoman operasional kegiatan;
f. Melaksanakan pembinaan teknis dan administratif dibidang penanggulangan
bencana sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
3
g. Menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana sesuai program dan
kebijakan yang telah ditentukan;
h. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
i. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
j. Menetapkan prosedur tetap penanganan bencana dan peta rawan bencana;
k. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Bupati
sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat;
l. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pengumuman dan penyaluran
bantuan uang dan barang bagi daerah bencana bersama SKPD atau instansi
terkait;
m. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Badan dengan cara mengukur pencapaian
program kerja yang telah disusun untuk bahan laporan kepada Bupati dan
kebijakan tindak lanjut;
n. Memberikan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang
diterima dari APBD dan sumber lainnya berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
o. Menyiapkan penyelenggaraan pemilihan anggota unsur pengarah sesuai
dengan mekanisme dan perundang-undangan;
p. Menetapkan lembaga independen yang menyelenggarkan proses pendaftaran
dan seleksi calon anggota unsur pengarah sesuai peraturan perundang-
undangan;
q. Mengoordinasikan pelaksana kegiatan unsur pengarah dan unsur pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam rangka penanggulangan bencana
daerah;
r. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian tugas unit pemadam kebakaran
Pemerintah Kabupaten Kendal;
s. Menyampaikan informasi mengenai perkembaangan aktual bencana dan
upaya penanggulangan bencana sebagai bentuk pelayanan informasi kepada
masyarakat;
t. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksana
tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia;
u. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan
kebijakan;
v. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan
4
masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas dan untuk menghindari
penyimpangan;
w. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Kendal terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan yaitu Kepala Badan ex officio dijabat oleh Sekretaris
Daerah Kabupaten Kendal;
2. Unsur Pengarah;
3. Unsur Pelaksana, terdiri dari :
a. Kepala Pelaksana;
b. Sekretariat;
c. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
d. Seksi Kedaruratan dan Logistik; dan
e. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Unsur Pengarah dipimpin secara ex-officio oleh Kepala BPBD yang
mempunyai tugas pokok memberikan masukan dan saran di bidang penanggulangan
bencana. Unsur pengarah bertugas :
a. Memberikan masukan dan saran di bidang penanggulangan bencana pada
pra bencana serta pemberdayaan masyarakat;
b. Memberikan masukan dan saran di bidang penanggulangan bencana pada
saat tanggap darurat serta penanganan pengungsi;
c. memberikan masukan dan saran di bidang penanggulangan bencana pada
pasca bencana;
d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan penanggulangan
bencana;
e. menyusun prosedur tetap bersama unsur pelaksana mengenai penanganan
bencana dan peta rawan bencana;
f. melaksanakan pemantauan penyelenggaraan penanggulangan bencana
bersama unsur pelaksana sebagai upaya untuk memantau secara terus
menerus terhadap proses penanggulangan bencana; dan
g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan penanggulangan
bencana dilakukan dalam rangka pencapaian standar minimum dan
peningkatan kinerja penanggulangan bencana.
5
Unsur Pelaksana dipimpin oleh seorang kepala pelaksana yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi
prabencana, saat tanggap darurat, dan pascabencana.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Unsur
Pelaksana mempunyai fungsi :
a. perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskah
dinas di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik,
rehabilitasi dan rekonstruksi bencana;
b. pengoordinasian, fasilitasi dan komando kegiatan bidang pencegahan dan
kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi
bencana;
c. pembinaan dan pengendalian kegiatan bidang pencegahan dan
kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi
bencana; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang
pencegahan dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik, rehabilitasi dan
rekonstruksi bencana.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud diatas,
Kepala Pelaksana bertugas :
a. menyusun program kegiatan Bidang Penanggulangan Bencana
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya dan peraturan
perundang-undangan;
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya serta
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan koordinasi dengan unsur pengarah di lingkungan Badan dan
instansi terkait lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan
agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
e. mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan bidang
penanggulangan bencana guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
f. menyiapkan konsep kebijakan teknis Kepala Badan dan naskah dinas yang
berkaitan dengan pencegahan dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik,
rehabilitasi dan rekonstruksi bencana di daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
6
g. melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang
penanggulangan bencana;
h. membantu tugas sehari-hari Kepala Badan dalam mengoordinir dan
memantau pelaksanaan tugas unit pemadam kebakaran dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
i. menyiapkan administrasi penyelanggaraan pemilihan anggota Unsur
Pengarah sesuai mekanisme dan peraturan perundang-undangan;
j. menyiapkan data dan bahan informasi perkembangan aktual bencana serta
upaya penanggulangan bencana sebagai bahan pelayanan informasi
kepada masyarakat;
k. melaksanakan koordinasi dengan BPBD Provinsi, instansi vertikal,
lembaga usaha, dan satuan kerja perangkat daerah lainnya yang diperlukan
pada tahap pencegahan dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik,
rehabilitasi dan rekonstruksi bencana;
l. mengoordinasikan pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistic
dari satuan kerja perangkat daerah lainnya, instansi vertikal yang ada di
daerah serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka
penanganan darurat bencana;
m. membentuk Satuan Tugas sesuai kebutuhan serta mengoordinasikan
pengerahan Satgas/Tim SAR dalam kegiatan penanggulangan bencana;
n. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang
tersedia;
o. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas dan untuk menghindari
penyimpangan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala pelaksana BPBD dalam merumuskan kebijakan,
mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan di bidang administrasi
umum, kepegawaian, perencanaan, dan keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud diatas,
Sekretaris mempunyai tugas :
7
a. menyusun program kegiatan Sekretariat berdasarkan hasil evaluasi
kegiatan tahun sebelumnya dan peraturan perundang-undangan;
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya serta
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh seksi di lingkungan Badan baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,
informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil
kerja yang optimal;
e. mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan
penanggulangan bencana, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan
regulasi sektoral terkait lainnya guna mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas;
f. menyiapkan bahan, kelengkapan, sarana administrasi proses pemilihan
anggota Unsur Pengarah;
g. memfasilitasi kegiatan/pertemuan anggota Unsur Pengarah dengan
menyiapkan bahan rapat, sarana prasarana, perlengkapan, sesuai
kebutuhan anggota Unsur Pengarah;
h. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
Badan serta penggunaan anggaran penanggulangan bencana yang diterima
dari APBD, APBD Provinsi, APBN, dan sumber lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
i. melaksanakan pengumpulan data dan informasi kebencanaan di daerah
sebagai bahan laporan dan kebijakan lebih lanjut serta bahan pelayanan
informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan bencana dan upaya
penanggulangan bencana;
j. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang
berkaitan dengan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi, pelaporan,
administrasi keuangan, administrasi umum, dan kepegawaian;
k. mengoordinasikan dan memfasilitasi penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ), penetapan Kinerja (Tapkin),
Rencana Kerja (Renja), Pengawasan Melekat (Waskat), budaya Kerja,
Standard Operating Procedures (SOP) serta fasilitasi terhadap kegiatan
analisis jabatan (Anjab) sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
8
l. mengoordinasikan dan memfasilitasi penyusunan Rencana Kegiatan dan
Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), dan Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA);
m. mengarahkan kegiatan perencanaan, keuangan, administrasi umum, dan
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar kegiatan
dapat dilaksanakan secara berhasil guna dan berdaya guna;
n. menyelenggarakan pelayanan kegiatan administrasi umum, urusan
kepegawaian, keuangan, kehumasan, perpustakaan, kearsipan,
dokumentasi, perlengkapan/perbekalan, pengurusan rumah tangga, dan
pengelolaan barang sesuai ketentuan yang berlaku guna kelancaran tugas;
o. melaksanakan pembinaan fungsi-fungsi manajemen dan pelayanan
administrasi perkantoran agar tugas kesekretariatan dilaksanakan secara
efektif dan efisien;
p. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang
tersedia;
q. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
r. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas dan untuk menghindari
penyimpangan; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala pelaksana BPBD
dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan
kegiatan di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud diatas,
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas :
a. menyusun program kegiatan Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagan
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya dan peraturan
perundang-undangan;
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan;
9
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya serta
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi di lingkungan Badan untuk
mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan
agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
e. mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan bidang
penanggulangan bencana serta regulasi sektoral terkait lainnya guna
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas yang
berkaitan dengan bidang kegiatan pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan
pada pra bencana sesuai dengan peraturan perundangundangan;
g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta
pemberdayaan masyarakat;
h. melaksanakan hubungan kerja dan koordinasi dengan instansi terkait di
bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta
pemberdayaan masyarakat;
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pencegahan,
mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pemberdayaan
masyarakat;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan persyaratan standar
teknis penanggulangan bencana;
k. menyiapkan bahan dan melaksanakan sosialisasi, bimbingan, dan
pembinaan dalam rangka pengembangan budaya sadar bencana;
l. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan perencanaan
penanggulangan, pengurangan resiko, pemberdayaan masyarakat dalam
pencegahan bencana;
m. menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi guna pemaduan dalam
perencanaan pembangunan, penegakan rencana tata ruang, dan Analisa
resiko bencana lainnya;
n. melaksanakan identifikasi, pengenalan, dan pengkajian terhadap sumber
bahaya atau ancaman bencana;
o. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang
tersedia;
10
p. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
q. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas dan untuk menghindari
penyimpangan; dan
r. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Seksi Kedaruratan dan Logistik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala pelaksana BPBD
dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan
kegiatan di bidang kedaruratan dan logistik.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud diatas,
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik bertugas :
a. menyusun program kegiatan Seksi Kedaruratan dan Logistik berdasarkan
hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya dan peraturan
perundangundangan;
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya serta
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi di lingkungan Badan untuk
mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan
agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
e. mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan bidang
penanggulangan bencana dan regulasi sektoral terkait lainnya guna
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas yang
berkaitan dengan kegiatan tanggap darurat, penanganan pengungsi, dan
dukungan logistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, dan dukungan
logistic;
h. melaksanakan hubungan kerja dan koordinasi dengan instansi terkait pada
saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, dan dukungan logistic;
11
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan
pengungsi, dan dukungan logistic;
j. melaksanakan perlindungan terhadap kelompok rentan dan pemulihan
dengan segera prasarana dan sarana vital;
k. melaksanakan identifikasi dan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap
cakupan lokasi bencana, jumlah korban dan kerusakan sarana prasarana
guna penentuan status darurat;
l. melaksanakan identifikasi gangguan terhadap fungsi pelayanan umum
serta pemerintahan dan kemampuan sumber daya alam maupun buatan
pada saat terjadi bencana sesuai prosedur yang ditetapkan;
m. melaksanakan penyelamatan, evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat terkena bencana;
n. menyiapkan bahan koordinasi dan pemantauan pemadaman kebakaran
bersama UPTB Pemadam Kebakaran;
o. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang
tersedia;
p. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
q. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas dan untuk menghindari
penyimpangan; dan
r. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala pelaksana BPBD
dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan
kegiatan di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud diatas,
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi bertugas :
a. menyusun program kegiatan pada Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya dan peraturan
perundang-undangan;
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan;
12
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya serta
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi di lingkungan Badan untuk
mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan
agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
e. mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan bidang
penanggulangan bencana dan regulasi sektoral terkait lainnya guna
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas yang
berkaitan dengan bidang rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis penanggulangan
bencana pada pasca bencana;
h. melaksanakan hubungan kerja dan koordinasi dengan instansi terkait pada
pasca bencana;
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penanggulangan bencana pada pasca bencana;
j. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait guna pemulihan sosial,
ekonomi, dan budaya, keamanan dan ketertiban, fungsi pemerintahan, dan
fungsi pelayanan public;
k. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait guna pembangunan
kembali prasarana dan sarana dan sarana sosial masyarakat;
l. memfasilitasi peningkatan kondisi sosial, ekonomi, budaya, fungsi
pelayanan publik, dan pelayanan utama dalam masyarakat;
m. melaksanakan penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan
peralatan yang lebih baik dan tahan bencana;
n. melaksanakan perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum, dan
rumah masyarakat di daerah bencana;
o. memfasilitasi pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pemulihan social
psikologis guna membangkitkan kembali kehidupan sosial budaya
masyarakat di daerah bencana;
p. mengadakan rekonsiliasi dan resolusi di daerah bencana yang diakibatkan
oleh konflik;
q. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang
tersedia;
13
r. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
s. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas dan untuk menghindari
penyimpangan; dan
t. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal dengan
perincian sebagai berikut :
No Uraian JumlahA
B
C
D
Jumlah karyawan/ karyawati/ PTTPNSNon PNSJumlah Pegawai Berdasarkan jabatan
a. Pejabat struktural1. Eselon IIIa2. Eselon IVa3. Eselon IVb
b. Pejabat Fungsionalc. Stafd. PTT/Satgas Penanggulangan Bencana
Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikana. Pasca Sarjanab. Sarjanac. Sarjana Mudad. SLTA
Jumlah Pegawai berdasarkan Golongana. Golongan IVb. Golongan IIIc. Golongan IId. Golongan Ie. PTT/ Satgas Penanggulangan Bencana
1418
14--
918
2534
2112-18
14
STRUKTUR ORGANISASIBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN KENDAL
C. Maksud dan Tujuan LKjIP
SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana
sistem ini merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan
sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas
keuangan. Dalam hal ini, setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan
setiap penggunaan keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang
berlaku. SAKIP atau Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tertuang
dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Sedangkan LAKIP adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan, sistem akuntabilitas kinerja dimulai dari Rencana Strategis - Rencana
KEPALA BADAN(EX OFFICIO SEKDA KAB. KENDAL)
INSTANSI
PROFESIONAL/AHLI
UNSUR PELAKSANA
KEPALA PELAKSANA
SEKRETARIAT
SEKSI PENCEGAHAN & KESIAPSIAGAAN
SEKSIKEDARURATAN & LOGISTIK
SEKSIREHABILITASI & REKONSTRUKSI
UNSUR PENGARAH
15
Kinerja Tahunan - Rencana Kerja dan Anggaran - Penetapan kinerja - Kinerja aktual -
Laporan Kinerja. LAKIP merupakan produk akhir SAKIP yang menggambarkan
kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan
kegiatan yang dibiayai APBN/APBD. Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus
anggraan yang berjalan 1 tahun. Dalam pembuatan LAKIP suatu instansi pemerintah
harus dapat menentukan besaran kinerja yang dihasilkan secara kuantitatif yaitu
besaran dalam satuan jumlah atau persentase. Manfaat dari LAKIP bisa dijadikan
bahan evaluasi terhadap instansi pemerintah yang bersangkutan selama 1 tahun
anggaran.
Dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam peraturan ini mewajibkan setiap Instansi Pemerintah untuk
menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian
integral dari siklus akuntabilitas kinerja utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Cikal bakal lahirnya SAKIP LAKIP adalah berasal dari Inpres No.7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah dimana didalamnya disebutkan
Mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, dipandang perlu adanya
pelaporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah.
Dalam penerapan dan pembuatannya di perlukan komitmen pimpinan dengan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi
juga mendorong kesadaran seluruh pegawai dan pejabat akan pentingnya budaya
kinerja. Melalui pentingnya budaya kinerja ini, diharapkan keberhasilan suatu instansi
pemerintah akan lebih dilihat dari kemampuan instansi tersebut, berdasarkan sumber
daya yang dikelolanya sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) memiliki dua fungsi utama
sekaligus, yaitu :
1. Laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kendal untuk menyampaikan
pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Bupati, DPRD dan
masyarakat);
16
2. Laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian
kinerja Instansi sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan
datang.
D. Sistematika LKjIP
Pada dasarnya Laporan Kinerja ini menunjukkan pencapaian kinerja
Pemerintah Kabupaten Kendal selama Tahun 2018. Capaian kinerja (performance
result) Tahun 2018 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance
plan) Tahun 2018 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas
capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan
diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (peformance gap) bagi perbaikan kinerja
di masa yang akan datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian LKjIP
tahun 2018 ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas penjelasan umum tentang
organisasi dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kendal dengan penekanan pada aspek strategi organisasi serta
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi
dalam kurun waktu Tahun 2018 ini.
BAB II Perencanaan Kinerja, menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk Tahun 2018
BAB III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi, menjelaskan capaian kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis, sesuai dengan hasil pengukuran kinerjanya.
B. Realisasi Anggaran, menguraikan realisasi anggaran yang digunakan
dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah sesuai dengan dokumen Perjanjian
Kinerja.
BAB IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh atas capaian kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah serta langkah di masa mendatang yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya.
17
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
Rencana strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal
Tahun 2016 – 2021 merupakan dasar pedoman rencana jangka menengah kedua
yang harus dioperasionalisasikan melaui Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Dimana
dalam berbagai bentuk strategi yang telah dipilih baik berupa kebijakan maupun
program dan kegiatan dalam dokumen Rencana Strategis harus diimplementasikan
secara tuntas dan jelas kedalam rencana kegiatan tahunan dalam mewujudkan Visi,
Misi, serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sampai dengan tahun 2018.
Renstra ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi Bupati Kendal
untuk pembangunan daerah dalam lima tahun kedepan.
Rencana Strategis juga merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan dari
kinerja tahunan dan lima tahunan pemerintah Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Kendal. Dengan penetapan Rencana Strategis, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal sudah mempunyai pedoman
dan arah yang lebih tegas dan jelas didalam melaksanakan rencana pembangunan
jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis
merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar
mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global dan tetap
berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi
pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan
kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
1. Visi dan Misi
Visi merupakan serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita
atau nilai inti sebuah organisasi, perusahaan atau instansi. Visi merupakan tujuan
masa depan sebuah instansi, organisasi, atau perusahaan. Visi juga adalah
pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran tersebut
adalah gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai. Visi merupakan
pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal harus dibawa dan berkarya.
Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
18
depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal dengan mengacu pada
batasan tersebut.
Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Kendal Tahun 2016-
2021 adalah Terwujudnya Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten
Kendal yang Merata Berkeadilan Didukung oleh Kinerja Aparatur Pemerintah
yang Amanah dan Profesional serta Berakhlak Mulia Berlandaskan Iman dan
Taqwa kepada Allah SWT (Aparatur Amanah Masyarakat Maju Sejahtera).
Visi tersebut diatas terdiri dari 3 frase (bagian), yaitu Kemajuan dan
Kesejahteraan Masyarakat, Merata Berkeadilan, dan Aparatur Pemerintah yang
Amanah dan Profesional serta Berakhlak Mulia yang masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat, merupakan sebuah kondisi
dimana masyarakat Kabupaten Kendal mampu memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan di masa mendatang. Selain itu diharapkan juga
masyarakat Kabupaten Kendal akan dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya meliputi
sandang, pangan, perumahan, air bersih, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, rasa
aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan fisik maupun non fisik,
lingkungan hidup sehat, leluasa berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik,
mempunyai akses terhadap informasi, serta lingkungan yang damai, tenteram dan
nyaman.
Merata Berkeadilan adalah kondisi dimana semua hasil pembangunan
dapat dirasakan oleh semua masyarakat Kabupaten Kendal. Pembangunan
dilaksanakan di semua wilayah Kabupaten Kendal sehingga tidak ada
kesenjangan antar wilayah.
Aparatur Pemerintah yang Amanah dan Profesional serta Berakhlak
Mulia, merupakan landasan dari pengelolaan tata pemerintahan yang baik dan
menjadi semangat bagi seluruh aparatur pemerintah di lingkungan Kabupaten
Kendal dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh masyarakat.
Pelayanan dengan prinsip-prinsip Good Governance diharapkan akan
terinternalisasi ke dalam semangat pengabdian seluruh aparatur.
Dari penjelasan di atas maka dapat diartikan bahwa dengan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik maka kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat Kabupaten Kendal akan dapat tercapai. Hal tersebut sesuai dengan
19
intisari dari visi yang ditetapkan yaitu Aparatur Amanah Masyarakat Maju
Sejahtera.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengemban misi ketiga yaitu
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, penanganan bencana,
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), serta penanggulangan
kemiskinan.
2. Tujuan dan Sasaran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal menetapkan
lima tujuan berdasarkan visi, misi yang telah ditetapkan untuk jangka waktu
sampai tahun 2021, yaitu :
a. Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur di bidang
penanggulangan bencana.
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dan
upaya pengurangan resiko bencana.
c. Meningkatkan pengelolaan penanggulangan bencana, dengan
mengutamakan pelayanan terhadap warga masyarakat terdampak
bencana.
d. Membuat dokumen perencanaan penanggulangan bencana, dan
penyebarluasan informasi publik.
Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Kendal menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang
akan dicapai secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran strategis dan
indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun
2016-2021 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya kinerja dan pelayanan aparatur di bidang
penanggulangan bencana.
b. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dan
upaya pengurangan resiko bencana.
c. Meningkatnya pelayanan dan pengelolaan penanggulangan bencana.
d. Tersusunnya pedoman, aturan / dasar hukum operasional, dan saluran
informasi publik tentang bencana.
20
Sasaran Indikator Kinerja
Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat maupun instansi lain
Sasaran Strategis 1 :
Meningkatnya kinerja dan pelayanan aparatur di bidang penanggulangan bencana
1) Jumlah pengelolaan jasa surat menyurat.
2) Jumlah ketersediaan jasa komunikasi ,sumber daya air dan listrik.
3) Tertib administrasi pajak kendaraan dinas
4) Terlaksananya kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor
5) Tersedianya alat tulis kantor
6) Tersedianya barang-barang cetakan dan penggandaan
7) Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
8) Tersedianya bahan bacaan bagi pegawai
9) Tersedianya pelayanan jamuan makan dan minum rapat dan pegawai
10) Tersedianya dana untuk perjalanan dinas kegiatan koordinasi dan konsultasi
1) Terlaksananya pembangunan gedung kantor BPBD
2) Terlaksananya rehabilitasi gedung kantor
3) Jumlah kebutuhan peralatan dan mesin.
4) Tingkat pemenuhan pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan mesin.
5) Tingkat pemenuhan pemeliharaan rutin/berkala gedung dan bangunan.
6) Tingkat pemenuhan kelayakan peralatan dan mesin.
21
1) Tersedianya seragam dinas pegawai
1) Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan aparatur dalam bidang penanggulangan bencana
1) Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat
Tujuan 2 : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dan upaya pengurangan resiko bencana
Tujuan 3 : Meningkatkan pengelolaan penanggulangan bencana, dengan mengutamakan pelayanan terhadap warga masyarakat terdampak bencana
Sasaran Strategis 2 :
Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dan upaya pengurangan resiko bencana
Sasaran Strategis 3 :
Meningkatnya pelayanan dan pengelolaan penanggulangan bencana.
1) Terdukungnya pelaksanaan operasional Tim SAR
2) Meningkatnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SAR) yang profesional
3) Berbagai hal mengenai Penanggulangan Bencana dapat Tersosialisasikan dengan baik
4) Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
5) Terbantunya korban bencana
6) Tersampaikannya dan terpantaunya pemberian bantuan untuk korban bencana
7) Meningkatnya kapasitas Tim TRC dalam penanggulangan bencana
8) Masyarakat lebih siaga dalam menghadapi bencana
9) Sekolah lebih siaga dalam menghadapi bencana
10) Terciptanya koordinasi penanganan bencana dengan baik
11) Terlaksananya pemberian bantuan stimulan perbaikan lingkungan rusak akibat bencana
12) Meningkatnya kondisi lingkungan rusak akibat bencana
13) Meningkatnya kondisi rumah korban bencana
22
14) Tersedianya dana untuk pelaksanaan darurat bencana
15) Terbentuknya forum relawan penanggulangan bencana
Tujuan 4 : Membuat dokumen perencanaan penanggulangan bencana, dan penyebarluasan informasi publik
Sasaran Strategis 4 :
Tersusunnya pedoman, aturan / dasar hukum operasional, dan saluran informasi publik tentang bencana
1) Terkelolanya website BPBD Kab. Kendal
2) Terlaksananya penyusunan dokumen rencana kontijensi menghadapi bencana.
3) Terlaksananya penyusunan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana di Kabupaten Kendal
4) Terlaksananya penyusunan Standard Operasional Prosedur (SOP) Pada BPBD Kab. Kendal
5) Terlaksananya Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Bencana
6) Terbentuknya Pusdalops
7)
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Dalam Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014, Perjanjian Kinerja pada
dasarnya adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi
yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,
terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan
pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi
pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk
kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang
dihasilkan dari kegiatan tahuntahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan
kinerja setiap tahunnya.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah Sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,
23
transparansi, dan kinerja Aparatur; Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja aparatur; Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah; dan Sebagai dasar
dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Adapun Perjanjian Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kendal Tahun 2018, adalah sebagai berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)Sasaran 1 : Meningkatnya kinerja dan pelayanan aparatur di bidang penanggulangan bencana
Prosentase capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BPBD
100%
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Tersedianya data administrasi dan memperlancar pelayanan komunikasi surat-menyurat dinas
12 bulan
2. Tercukupinya jasa komunikasi, air dan listrik
12 bulan
3. Tertib administrasi pajak kendaraan dinas
7 unit
4. Terlaksananya kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor
12 bulan
5. Tersedianya alat tulis kantor 12 bulan6. Tersedianya barang-barang cetakan
dan penggandaan12 bulan
7. Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
12 bulan
8. Tersedianya bahan bacaan bagi pegawai
12 bulan
9. Tersedianya pelayanan jamuan makan dan minum rapat dan pegawai
12 bulan
10. Tersedianya dana untuk perjalanan dinas kegiatan koordinasi dan konsultasi
12 bulan
2 Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1. Tersedianya aset peralatan dan mesin yang memamadai
5 jenis
2. Tersedianya pemeliharaan peralatan dan mesin
17 unit
3. Meningkatnya pemeliharaan gedung dan bangunan
12 bulan
3. Peningkatan disiplin aparatur
1. Tersedianya seragam dinas pegawai
18 stel
24
4. Peningkatan kinerja dan pelayanan aparatur
1. Mengkatnya pelayanan terhadap masyarakat
12 bulan
5. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan aparatur dalam bidang penanggulangan bencana
2 orang
Sasaran 2 :
Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dan upaya pengurangan resiko bencana
1. Prosentase meningkatnya kemampuan pencegahan dini dalam penanggulangan bencana (alam dan sosial);2. Meningkatnya kualitas dan kinerja penanggulangan bencana melalui kesiapsiagaan bencana dan penyaluran bantuan korban bencana.
100%
100%
Sasaran 3 :Meningkatnya pelayanan dan pengelolaan penanggulangan bencana.
Prosentase bencana yang tertangani 100%
6. Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana
1. Terdukungnya pelaksanaan operasional Tim SAR
12 bulan
2. Meningkatnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SAR) yang profesional
35 orang
3. Berbagai hal mengenai Penanggulangan Bencana dapat Tersosialisasikan dengan baik
8 kegiatan
4. Terbantunya korban bencana 12 bulan5. Tersampaikannya dan terpantaunya
pemberian bantuan untuk korban bencana
12 bulan
6. Meningkatnya kapasitas Tim TRC dalam penanggulangan bencana
12 bulan
7. Masyarakat lebih siaga dalam menghadapi bencana
2 desa
8. Sekolah lebih siaga dalam menghadapi bencana
2 sekolah
9. Terciptanya koordinasi penanganan bencana dengan baik
12 bulan
10. Terlaksananya pemberian bantuan stimulan perbaikan lingkungan rusak akibat bencana
1 paket
11. Meningkatnya kondisi lingkungan rusak akibat bencana
1 paket
Sasaran 4 : Tersusunnya pedoman, aturan / dasar hukum operasional, dan saluran informasi publik tentang bencana
Jumlah data dan informasi 3 dokumen
7 Pengembangan data informasi
1. Terkelolanya website BPBD Kab. Kendal
12 bulan
25
2. Terlaksananya penyusunan dokumen rencana kontijensi menghadapi bencana.
1 dokumen
3. Terbentuknya Pusdalops 1 unit
26
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Kendal merupakan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan
kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal
Tahun 2018 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui
berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Agar memudahkan pemahaman, maka secara sistematis diuraikan tentang
capaian kinerja organisasi, diikuti dengan evaluasi dan analisis capaian kinerja, dan
selanjutnya ditutup dengan realisasi keuangan, yaitu sebagai berikut :
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap
instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres
kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kendal tahun 2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Pengukuran capaian kinerja
tersebut dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya,
pada masing-masing indikator kinerja setiap sasaran, disamping itu diperbandingkan
pula dengan realisasi yang telah dicapai Tahun 2018.
Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode
pembandingan capaian kinerja sasaran. Metode pembandingan capaian kinerja
sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan)
yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai
organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah
kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di
masa mendatang. Metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran
kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam
rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
27
1. Target dan realisasi capaian kinerja tahun 2018.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana
Kabupaten Kendal Tahun 2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian
kinerja masing-masing indikator tersebut dapat disimak dalam tabel berikut.
Sasaran Strategis I
Meningkatnya kinerja dan pelayanan aparatur di bidang penanggulangan bencana
Indikator Kinerja Target Realisasi %1. Jumlah pengelolaan jasa
surat menyurat 12 bl 12 bl 100
2. Tercukupinya jasa komunikasi, air dan listrik 12 bl 12 bl 100
3. Tertib administrasi pajak kendaraan dinas
7 unit 7 unit 100
4. Terlaksananya kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor
12 bl 12 bl 100
5. Tersedianya alat tulis kantor 12 bl 12 bl 100
6. Tersedianya barang-barang cetakan dan penggandaan 12 bl 12 bl 100
7. Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
12 bl 12 bl 100
8. Tersedianya bahan bacaan bagi pegawai 12 bl 12 bl 100
9. Tersedianya pelayanan jamuan makan dan minum rapat dan pegawai
12 bl 12 bl 100
10. Tersedianya dana untuk perjalanan dinas kegiatan koordinasi dan konsultasi 12 bl 12 bl 100
Indikator Kinerja Target Realisasi %1. Tersedianya aset peralatan
dan mesin yang memamadai 5 jenis 5 jenis 100
2. Tersedianya pemeliharaan peralatan dan mesin 17 unit 17 unit 100
3. Meningkatnya pemeliharaan gedung dan bangunan
12 bl 12 bl 100
Indikator Kinerja Target Realisasi %1. Tersedianya seragam dinas 18 stel 15 stel 83
28
pegawaiIndikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya pelayanan terhadap masyarakat 12 bl 12 bl 100
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan aparatur dalam bidang penanggulangan bencana
2 org. 2 org. 100
Sasaran Strategis II2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dan
upaya pengurangan resiko bencana3. meningkatnya pelayanan dan pengelolaan penanggulangan bencanaIndikator Kinerja Target Realisasi %
1. Terdukungnya pelaksanaan operasional Tim SAR
12 bulan 12 bulan 100
2. Meningkatnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SAR) yang profesional
35 orang 35 orang 100
3. Berbagai hal mengenai Penanggulangan Bencana dapat Tersosialisasikan dengan baik
8 kegiatan 8 kegiatan 100
4. Terbantunya korban bencana
12 bl 12 bl 100
5. Tersampaikannya dan terpantaunya pemberian bantuan untuk korban bencana
12 bl 12 bl 100
6. Meningkatnya kapasitas Tim TRC dalam penanggulangan bencana
12 bl 12 bl 100
7. Masyarakat lebih siaga dalam menghadapi bencana
2 desa 2 desa 100
8. Sekolah lebih siaga dalam menghadapi bencana
2 sekolah 2 sekolah 100
9. Terciptanya koordinasi penanganan bencana dengan baik
12 bl 12 bl 100
10. Terlaksananya pemberian bantuan stimulan perbaikan lingkungan rusak
1 paket 1 paket 100
29
akibat bencana11. Meningkatnya kondisi
lingkungan rusak akibat bencana
1 paket 1 paket 100
Sasaran Strategis VII
Terwujudnya pengembangan data informasi
Indikator Kinerja Target Realisasi %1. Terkelolanya website
BPBD Kab. Kendal12 bulan 12 bulan 100
2. Terlaksananya penyusunan dokumen rencana kontijensi menghadapi bencana.
1 dokumen 1 dokumen 100
3. Terbentuknya Pusdalops
1 unit 1 unit 100
2. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Sebelumnya
Capaian kinerja yang didapat pada tahun 2018 hampir seluruhnya mencapai
100% kecuali untuk pengadaan seragam dinas pegawai yang hanya mencapai 83%.
Hal ini tentu harus menjadikan otivasi dan semangat sehingga dari tahun ke tahun
akan meningkat sehingga pada akhirnya akan dicapai target jangka menengah atau
capaian kinerja lima tahunan sesuai yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra
Perangkat Daerah).
Sebagai perbandingan capaian kinerja antara tahun 2017 sampai dengan tahun
2018 adalah sebagai berikut :
No. Sasaran Program Indikator 2016 2017 2018
1 2 3 4 7 8 91 Meningkatnya
kinerja dan pelayanan aparatur di bidang penanggulangan bencana
Pelayanan administrasi perkantoran.
Jumlah pengelolaan jasa surat menyurat
100 100 100
Jumlah ketersediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
100 100 100
Tertib administrasi pajak kendaraan dinas
100 100 100
Jumlah ketersediaan 100 100 100
30
jasa kebersihan kantorJumlah ketersediaan alat tulis kantor
100 100 100
Tingkat ketersediaan barang cetakan dan penggandaan
100 100 100
Jumlah Ketersediaan peralatan dan perlengkapan kantor
100 100 100
Jumlah ketersedian bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
100 100 100
Jumlah ketersediaan pelayanan jamuan makan dan minum rapat dan pegawai
100 100 100
Jumlah ketersediaan dana untuk rapat koordinasi & konsultasi dalam & luar daerah
100 100 100
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
Jumlah aset peralatan dan mesin yang memadai
100 100 100
Tersedianya pemeliharaan peralatan dan mesin
100 100 100
Jumlah pemenuhan pemeliharaan rutin/berkala gedung / bangunan
100 100 100
Jumlah peralatan dan mesin yang layak
100 100 -
Peningkatan disiplin aparatur.
Jumlah pengadaan pakaian dinas pegawai beserta perlengkapannya
100 75 83
Peningkatan kinerja dan pelayanan aparatur.
Tingkat pelayanan dan kinerja aparatur
100 100 100
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan aparatur dalam bidang penanggulangan bencana
100 100 100
5 Meningkatnya pengetahuan masyarakat
Pencegahan dini dan penanggulangan
Terdukungnya pelaksanaan operasional Tim
100 100 100
31
tentang kesiapsiagaan dan upaya pengurangan resiko bencana pencegahan dini dan penggulangan korban bencana
korban bencana SAR
3 Meningkatnya pelayanan dan pengelolaan penanggulangan bencana
Meningkatnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SAR) yang profesional
100 100 100
Berbagai hal mengenai Penanggulangan Bencana dapat Tersosialisasikan dengan baik
100 100 100
Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan kesiapsiagaan
100 100 100
Terbantunya korban bencana
100 100 100
Tersampaikannya dan terpantaunya pemberian bantuan untuk korban bencana
100 100 100
Meningkatnya kapasitas Tim TRC dalam penanggulangan bencana
100 100 100
Masyarakat lebih siaga dalam menghadapi bencana
100 100 100
Sekolah lebih siaga dalam menghadapi bencana
100 100 100
Terciptanya koordinasi penanganan bencana dengan baik
100 100 100
Terlaksananya pemberian bantuan stimulan perbaikan lingkungan rusak akibat bencana
100 100
Meningkatnya kondisi lingkungan rusak akibat bencana
100 100
32
Meningkatnya kondisi rumah korban bencana
100 -
4 Tersusunnya pedoman, aturan / dasar hukum operasional, dan saluran informasi publik tentang bencana
Pengembangan data informasi
Terkelolanya website BPBD Kab. Kendal
100 100 100
Terlaksananya penyusunan dokumen rencana kontijensi menghadapi bencana.
100 100 100
Terlaksananya penyusunan Standard Operasional Prosedur (SOP) Pada BPBD Kab. Kendal
- 100 -
Terlaksananya Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Bencana
- 100 -
Terbentuknya Pusdalops
100 100
3. Perbandingan Capaian Kinerja Dengan Target Jangka Menengah
Kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2018
sudah barang tentu mengacu pada sasaran yang ditetapkan dalan Rencana Strategis
yang memuat target capaian indikator kinerja dari masing-masing sasaran. Indikator
kinerja yang telah ditetapkan sesuai Rencana Strategis Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
No. Sasaran Program Indikator 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 7 8 9 101 Meningkatnya
kinerja dan pelayanan aparatur di
Pelayanan administrasi perkantoran.
Jumlah pengelolaan jasa surat menyurat
100 100 100
33
bidang penanggulangan bencana
Jumlah ketersediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
100 100 100
Tertib administrasi pajak kendaraan dinas
100 100 100
Jumlah ketersediaan jasa kebersihan kantor
100 100 100
Jumlah ketersediaan alat tulis kantor
100 100 100
Tingkat ketersediaan barang cetakan dan penggandaan
100 100 100
Jumlah Ketersediaan peralatan dan perlengkapan kantor
100 100 100
Jumlah ketersedian bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
100 100 100
Jumlah ketersediaan pelayanan jamuan makan dan minum rapat dan pegawai
100 100 100
Jumlah ketersediaan dana untuk rapat koordinasi & konsultasi dalam & luar daerah
100 100 100
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
Jumlah aset peralatan dan mesin yang memadai
100 100 100
Tersedianya pemeliharaan peralatan dan mesin
100 100 100
Jumlah pemenuhan pemeliharaan rutin/berkala
100 100 100
34
gedung / bangunanJumlah peralatan dan mesin yang layak
100 100 -
Peningkatan disiplin aparatur.
Jumlah pengadaan pakaian dinas pegawai beserta perlengkapannya
100 75 83
Peningkatan kinerja dan pelayanan aparatur.
Tingkat pelayanan dan kinerja aparatur
100 100 100
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan aparatur dalam bidang penanggulangan bencana
100 100 100
2 Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dan upaya pengurangan resiko bencana pencegahan dini dan penggulangan korban bencana
Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana
Terdukungnya pelaksanaan operasional Tim SAR
100 100 100
3 Meningkatnya pelayanan dan pengelolaan penanggulangan bencana
Meningkatnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SAR) yang profesional
100 100 100
Berbagai hal mengenai Penanggulangan Bencana dapat Tersosialisasikan dengan baik
100 100 100
Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan kesiapsiagaan
100 100 100
Terbantunya korban bencana
100 100 100
Tersampaikannya dan terpantaunya pemberian bantuan untuk korban bencana
100 100 100
35
Meningkatnya kapasitas Tim TRC dalam penanggulangan bencana
100 100 100
Masyarakat lebih siaga dalam menghadapi bencana
100 100 100
Sekolah lebih siaga dalam menghadapi bencana
100 100 100
Terciptanya koordinasi penanganan bencana dengan baik
100 100 100
Terlaksananya pemberian bantuan stimulan perbaikan lingkungan rusak akibat bencana
100 100
Meningkatnya kondisi lingkungan rusak akibat bencana
100 100
Meningkatnya kondisi rumah korban bencana
100 -
4 Tersusunnya pedoman, aturan / dasar hukum operasional, dan saluran informasi publik tentang bencana
Pengembangan data informasi
Terkelolanya website BPBD Kab. Kendal
100 100 100
Terlaksananya penyusunan dokumen rencana kontijensi menghadapi bencana.
100 100 100
Terlaksananya penyusunan Standard Operasional Prosedur (SOP) Pada BPBD Kab. Kendal
- 100 -
Terlaksananya Rencana Aksi Daerah Penanggulangan
- 100 -
36
BencanaTerbentuknya Pusdalops
100 100
Apabila kita bandingkan capaian kinerja tahun 2018 dengan capaian dari
masing-masing sasaran yang ditetapkan pada umumnya sudah sesuai target tahunan,
yaitu :
1. Terwujudnya kualitas kinerja dan pelayanan yang tinggi terhadap masyarakat
maupun pegawai tercapai 100% kecuali pengadaan seragam dinas pegawai;
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dan upaya
pengurangan resiko bencana tercapai 100%;
3. Meningkatnya pelayanan dan pengelolaan penanggulangan bencana tercapai
100%;
4. Tersusunnya pedoman, aturan / dasar hukum operasional, dan saluran
informasi publik tentang bencana tercapai 75% dari target 4 dokumen
terealisasi 3 dokumen. Hal ini disebabkan karena adanya rasionalisasi
anggaran, sehingga berpengaruh pada volume kegiatan
4. Analisis Keberhasilan.
Capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal
Tahun 2018 meningkat dari tahun sebelumnya baik serapan anggaran maupun
pelaksanaan kegiatan. Berbekal dari pengalaman tahun 2017 yang mana pelaksanaan
kegiatan lebih banyak pada triwulan ketiga, maka untuk tahun anggaran 2018
pelaksanaan kegiatan kita rencanakan mulai dari awal bulan diadakan rapat
koordinasi dan dilanjutkan dengan rapat evaluasi pada tiap bulannya, sehingga
pelaksanaan kegiatan bisa dipantau secara baik oleh pimpinan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kendal.
Disamping itu adalah komitmen dari semua pegawai Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kendal baik itu staf maupun pejabat struktural yang
mencita-citakan semua kegiatan yang direncanakan bisa dilaksanakan dengan lebih
baik. Semua kegiatan yang ada dibuat jadwal pelaksanaan tiap bulannya, sehingga
koordinasi bisa terjalin dengan baik.
Secara umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal
berupaya menerapkan azas-azas manajemen untuk mencapai tujuan tahunan yang
telah ditetapkan sehingga apabila dijumpai kesulitan dalam proses pelaksanaannya,
segera dapat segera dicari solusi pemecahan dan segera ditindaklanjuti, dengan
demikian roda organisasi selalu dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
37
5. Analisis Efisiensi Sumber Daya.
Sumber daya yang tersedia pada Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Kendal antara lain :
Jumlah pegawai yang ada (14 PNS dan 18 orang Satgas Penanggulangan
Bencana).
Sarana prasarana kantor.
Sarana operasional/kendaraan yang memadai.
Aturan tentang Uraian tugas dan mekanisme kerja.
1. Jumlah pegawai yang ada merupakan Sumber Daya Manusia yang
berperan aktif dalam upaya pencapaian tujuan, sumber daya manusia terdiri
dari 14 PNS dan 18 orang Satgas Penanggulangan Bencana dengan
berbagai kompetensi sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing.
2. Sarana kantor sudah ada dan cukup memadai.
Sejak tahun 2017, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Kendal menempati kantor baru yang terletak di Jalan Laut No. 12. Hal ini
sangat bermanfaat sekali karena kantor yang baru relatif lebih luas
sehingga lebih banyak ruang untuk menyimpan bantuan logistic dan
peralatan penanggulangan bencana.
3. Sarana operasional yang terdiri dari kendaraan dinas operasional juga telah
dipergunakan semaksimal mungkin untuk menunjang pencapaian tujuan
yang ditetapkan. Sarana operasional terdiri dari 2 unit kendaraan roda 6, 5
unit kendaraan roda 4 dan 10 unit kendaraan roda 2. Pada beberapa tahun
terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal juga
menerima beberapa hibah peralatan dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana seperti light tower, perahu dan floating pump. Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal secara bertahap masih
mengusulkan bantuan peralatan ke Badan Nasional Penanggulangan
Bencana. Hal ini bertujuan untuk menambah kelengkapan penanggulangan
bencana yang ada yang mana akan bermanfaat untuk masyarakat
Kabupaten Kendal.
4. Selanjutnya sumber daya yang berupa aturan (Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati) memberikan sumbangan dalam pencapaian tujuan.
Aturan tersebut sebagai panduan dan kendali dalam melaksanakan tugas,
sehingga masing-masing fungsi dalam struktur organisasi dapat bergerak
maksimal guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada tahun 2016
juga sudah disahkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Kendal. Hal ini
38
sangat bermanfaat untuk memperkuat kelembagaan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kendal dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya melaksanakan penanggulangan bencana mulai dari pra bencana,
tanggap darurat dan pasca bencana.
6. Analisis Program Yang Menunjang Keberhasilan
Setelah tujuan dan sasaran strategis ditetapkan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Strategis Perangkat Daerah, maka ditetapkan indikator dan kebijakan yang
harus ditempuh untuk merealisasikan sasaran tersebut. Langkah tersebut harus
dituangkan dalam program dan kegiatan yang ada pada perangkat daerah dan
dibreakdown setiap tahun. Sehingga untuk setiap tahun ditetapkan sasaran dari
program dan kegiatan. Didalam setiap program terdapat kegiatan-kegiatan yang
mendukung keberhasilan pelaksanaan masing-masing program.
Program yang telah ditetapkan sesuai dengan Rencana Strategis SKPD adalah:
1. Program pelayanan administrasi perkantoran tercapai 100%;2. Program peningkatan sarana dan prasarana tercapai 100%;3. Program displin aparatur tercapai 83%;4. Program peningkatan kinerja dan pelayanan aparatur tercapai 100%;5. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur tercapai 100%;6. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana tercapai
100%;7. Program pengembangan data dan informasi tercapai 75%.
B. Realisasi Anggaran
Program dan kegiatan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2018 dibiayai dari APBD Kabupaten Kendal baik Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung. Adapun Alokasi Anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar Rp. 4.452.907.619,- yang terdiri dari :
1) Belanja Tidak Langsung
No. Uraian Anggaran (Rp.) RealisasiRp. %
Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai 1.618.815.619,- 1.550.075.946,- 96
2) Belanja Langsung
No. Kegiatan ANGGARANREALISASIRp. %
39
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan jasa surat menyurat 3.600.000 3.600.000 100%
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 122.000.000 80.305.414 66%
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
17.000.000 15.235.750 90%
4. Penyediaan alat tulis kantor 25.000.000 24.539.000 98%5. Penyediaan jasa kebersihan kantor 16.000.000 15.559.148 97%
6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 21.092.000 18.091.420 86%
7. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 21.500.000 19.287.000 90%
8. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 3.000.000 2.814.800 94%
9. Penyediaan makanan dan minuman 39.900.000 39.765.000 100%
10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah 225.000.000 224.314.032 100%
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 1. Pengadaan aset peralatan dan mesin 244.500.000 235.187.708 96%
2. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan mesin 100.000.000 78.478.575 78%
3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung dan bangunan 22.500.000 22.500.000 100%
Program Peningkatan Disiplin aparatur
1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 9.000.000 7.500.000 83%
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1. Peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) 9.000.000 9.000.000 100%
Program Peningkatan Pelayanan dan Kinerja Aparatur Pemerintah
1. Peningkatan kinerja dan pelayanan aparatur 135.000.000 131.141.280 97%
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana 1. Penunjang Operasional Tim SAR 490.000.000 477.323.800 97%
2. Pendidikan dan Pelatihan Anggota SAR 75.000.000 56.997.000 76%
3. Sosialisasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana 205.000.000 189.116.450 92%
4. Pemenuhan Logistik dan Kebutuhan Dasar Masyarakat Terdampak Bencana
175.000.000 173.428.836 99%
5.
Sinergisitas, Koordinasi, Fasilitasi Pemantauan Lapangan dan Pemantauan Pemberian Bantuan Bencana
170.000.000 122.691.700 72%
6. Peningkatan Kapasitas Aparatur Tim Reaksi Cepat Bencana 30.000.000 25.190.500 84%
40
7.Koordinasi dan Konsolidasi Rehabilitasi dan Rekronstruksi/Pasca Bencana
100.000.000 95.645.363 96%
8.Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pasca Bencana di Kabupaten Kendal
120.000.000 99.070.000 83%
9.Rekonstruksi Sarana dan Prasarana pasca Bencana di Kabupaten Kendal
200.000.000 184.230.000 92%
10. Pengembangan Desa Tangguh Bencana 50.000.000 36.702.380 73%
11. Pembentukan Sekolah Siaga Bencana 65.000.000 47.863.500 74%
Program Pengembangan Data Informasi
1. Pengembangan dan Pengelolaan Website BPBD Kabupaten Kendal 15.000.000 13.717.800 91%
2. Rencana Kontijensi Menghadapi Bencana Angin Putting Beliung 75.000.000 70.750.000 94%
3. Pembuatan PUSDALOPS 50.000.000 30.157.820 60%Total 2.834.092.000 2.550.204.276 90%
41
BAB IV
PENUTUP
Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu sampai dengan
Bulan Desember 2018 pada umumnya semua kegiatan-kegiatan dapat dilaksanakan
dengan baik, walaupun ada beberapa kegiatan prosentasenya ada yang belum
mencapai target sesuai dengan yang direncanakan, namun secara keseluruhan dapat
berjalan dengan baik.
Dengan demikian keberhasilan yang dicapai Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Kendal tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang dijumpai,
baik yang bersifat internal maupun eksternal. Kondisi ini diantisipasi dengan cara
melakukan evaluasi secara berkala atas kendala/hambatan yang dijumpai, sehingga
diketahui penyebab timbulnya hambatan-hambatan dalam pencapaian kinerja.
Menyadari hal tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal
berusaha mencari solusi pemecahannya, sehingga tahun-tahun mendatang hambatan-
hambatan tersebut dapat diminimalisir.
Selain itu indikator-indikator sasaran belum sepenuhnya dapat dilaksanakan
pada awal tahun pertama, hal ini disebabkan oleh keterbatasan tenaga dan waktu
pelaksanaan sehingga diharapkan pencapaian indikator sasaran yang belum terpenuhi
dapat dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya. Kami akui semata-mata merupakan
kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, namun demikian segala
kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik
lagi di esok hari.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2018 ini disusun, dengan
harapan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berkepentingan.
Kendal, Januari 2019
KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN KENDAL
WIWIT ANDARIYONO, S.STPPembina Tk. I
NIP. 19760402 199703 1 003
42