bab ii

Upload: umnia-ennja-nyanya-najikh

Post on 12-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

BAB IIA. GAMBARAN RUANG RAWAT1. Denah ruangRuang pasien di Bangsal Edelweis bersekat semi permanen dimana letak nursing station berada di ujung dekat pintu masuk sehingga pengawasan terhadap pasien yang berada di kamar 3-10 tidak dapat secara terus menerus terpantau dari nursing stasion, kondisi denah ruangan yang tertutup menjadikan pengkajian resiko jatuh wajib dilakukan agar perawat dapat mengetahui pasien mana saja yang perlu diberikan pengawasan lebih terkait dengan kemungkinan jatuh.Letak kamar mandi yang berada di ujung belakang juga membuat jarak tempuh ke kamar mandi bagi pasien di ruang 1-3 cukup jauh, sehingga pengawasan terhadap pasien di kamar mandi perlu ditingkatkan.Ruangan pasien sedikit sempit sehingga ketika ada pasien baru bedrest total proses pemindahan pasien harus di angkat manual oleh beberapa perawat. 2. Sarana dan fasilitasKondisi tempat tidur pasien sudah seluruhnya memiliki pengaman restrain. Standart infus dan meja pasien memiliki roda yang memudahkan pemindahan. Lampu ruangan cukup terang. Terdapat pispot sebagai sarana untuk pasien yang tidak dapat melakukan mobilisasi yang hendak BAB dan BAK. Sarana transport pasien mencukupi berupa adanya tempat tidur beroda, kursi roda dan strecher. 3. Data Layanana. Tempat tidurTempat tidur pasien berjumlah 20 buah, sudah terdapat restrain dan tempat khusus standart infus. b. BORBOR bangsal Edelweis bulan April adalah 92.3, Mei 92,9%, Juni 100,83%. Tingginya pemanfaatan tempat tidur di ruang edelweis mengindikasikan banyaknya pasien yang perlu dilakukan pengawasan.c. BTOBTO bangsal edelweis 6,25 kali pada bulan april, 7,25 kali pada bulan mei, dan 7,35 kali pada bulan juni. d. TOIyakni 0,344 hari pada april, 0,303 hari pada Mei, dan 0,034 hari pada Juni. e. GDRGross Death Rate (GDR) GDR bulan april 24 promil, mei 55,2 promil, dan juni 54,42 promil f. 10 Penyakit TerbanyakBerdasarkan angka kejadian penyakit yang terjadi di ruang Edelwis pada tahun 2013 didapatkan hasil prevalensi penyakit tertinggi yaitu penyakit Stroke sebanyak 326, Cardiovaskuler sebanyak 173, Diabetes Mellitus sebanyak 87, Hepatitis 84, CKD 83, Hipertensi 77, Febris 66, Dyspepsia sebanyak 58, Asma sebanyak 56 dan GE sebanyak 55. Berdasarkan BOR, BTO dan TOI mengindikasikan tingginya laju sirkulasi pasien di bangsal edelweis sehingga pengawasan dan pengkajian pasien oleh perawat juga perlu ditingkatkan. Berdasarkan data penyakit terbanyak di bangsal Edelweis menunjukkan tingginya resiko kejadian jatuh pada pasien.B. FUNGSI PERENCANAAN1. Kebijakan dan prosedur rumah sakitKebijakan dan prosedur rumah sakit tertuang dalam kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan pasien safety dibawah pengawasan Komitte Keselamatan Kerja. Di RSUD Tidar Kota Magelang belum ada TKPRS (Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit).Belum ada kebijakan khusus berkaitan dengan management resiko jatuh pada pasien di RSUD Tidar Kota Magelang.2. Rencana OrganisasiRencana organisasi yang terkait dengan resiko jatuh adalah pengadaan pelatihan Pasien safety. Pelatihan khusus tentang management resiko atuh belum dilaksanakan.C. FUNGSI PENGORGANISASIAN1. Tingkat klasifikasi pasienDi bangsal Edelweis bahwa dalam klasifikasi perawatan klien tidak dikategorikan sesuai dengan standart teori tetapi hanya dilakukan sesuai dengan kondisi kebutuhan pasien. Sehingga meningkatkan beban perawat dalam mengawasi pasien.2. Tenaga keperawatan

3. Pendokumentasian Proses KeperawatanMenurut kepala ruang Edelweis didapatkan informasi bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan format yang ada yang sudah disepakati bersama antara kepala ruang dan komite keperawatan, tetapi audit secara rutin belum dilakukan sehingga sampai sekarang belum diketahui tingkat kepatuhan perawat dalam mengisi dokumentasi keperawatan.Belum ada pendokumentasian khusus resiko jatuh di Bangsal Edelweis.4. Pengembangan staff dan karierHasil pengkajian dibangsal Edelweis didapatkan bahwa dalam pengembangan staf telah dilakukan dengan cara setiap perawat atau staf yang mempunyai kompetensi diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan diberikan juga kesempatan untuk meneruskan sekolah kejenjang yang lebih tinggi (strata keperawatan/ S1).Dalam rangka pengembangan staff di bangsal Edelweis, maka ada beberapa pelatihan yang telah dilakukan oleh kepala bangsal antara lain yaitu: Pelatihan ICCU Pelatihan ICU Pelatihan StrokeKepala Bangsal Edelweis sangat mendukung segala kegiatan yang dapat meningkatkan pengembangan karier staffnya.D. FUNGSI PENGENDALIAN1. Pengendalian mutuHasil pengkajian di bangsal Edelweis didapatkah bahwa ada program pengendalian mutu dengan adanya kasi mutu keperawatan. Pengendalian mutu di bangsal edelweis dilakukan dengan tetap memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standart yang telah di tentukan.Pengendalian mutu yang tampak di edelweis salah satunya adalah dengan melakukan pencegahan infeksi nosokomial dengan menerapkan prinsip cuci tangan sebelum dan setelah ke pasien, mengganti linen setiap pagi, menggunakan APD, mempertahankan keseterilan alat, mengganti infus set setiap lima hari, melakukan tirah baring untuk pencegahan dekubitus, dan melakukan pencatatan dan monitor terhadap infeksi. Selain itu di edelweis seluruh tempat tidur pasien sudah terpasang restrain untuk menghindari teradinya pasien jatuh, menganjurkan adanya penunggu untuk pasien, dan memasang restrain tangan bagi pasien yang mengalami penurunan kesadaran disertai dengan gelisah. Pelaksanaan keselamatan pasien yang lain adalah dengan menerapkan prinsip 5 benar pada pemberian obat, menuliskan identitas yang elad di setiap tempat tidur pasien dan memasang gelang identitas di lengan pasien.