bab ii
TRANSCRIPT
BAB II
METODOLOGI
A. Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini dikaji dengan menggunakan sudut pandang pedidikan,
khususnya studi terhadap professionalitas guru bersertifikat dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir. Ruang lingkup
penelitian profesisonalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir
meliputi tigal hal yaitu:
1. Mengkaji tentang profesionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1
Pelepat Ilir.
2. Mengkaji tentang faktor-faktor guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat
Ilir.
3. Mengkaji tentang upaya peningkatan profesionalitas guru bersertifikat di
SMP Negeri 1 Pelepat Ilir.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data pokok yang akan diambil dalam
suatu penelitian.
“Teknik pengumpulan data dalam konteks data primer ini tergantung jenis data yang diperlukan dalam penelitian, jika data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang manusia, maka peneliti dapat memperolehnya dengaan menyiapkan seperangkat instrument atau melakukan observasi langsung
terhadap subyek atau setting social yang diteliti”. (Faisal, 1990: 81-82)
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa data
primer adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung atau
tanpa perantara dari sumber data dalam sebuah penelitian. sebagai
contoh data dari hasil observasi, interview atau wawancara secara
langsung terhadap responden atau informan.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi
tentang professionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir.
Adapun data primer yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah:
1) Kepala sekolah,
2) Guru-guru yang telah bersertifikat,
3) Siswa, dan
4) Masyarakat sekitar di tempat guru berdomisili.
b. Data Skunder
Data skunder merupakan data tambahan sebagai data penunjang
atau pendukung dalam sebuah penelitian.
“Data skunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data skunder biasanya diambil melalui dokumen-dokumen (laporan, tokoh masyarakat, orang tua) atau orang lain”. (Faisal: 1990: 81-82)
Biasanya data skunder berupa data yang telah dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang diluar penelitian.Data skunder merupakan data
pendukung yang diperoleh dalam bentuk tertulis, baik berupa buku,
majalah, atau dokumen-dokumen lain yang berkenaan dengan synopsis
sekolah, denah lokasi, denah ruang, struktur organisasi, visi dan misi,
profil sekolah, dan data statistic serta hal-hal lain yang berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan.
Data skunder yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari dokumen-dokumen SMP Negeri 1 Pelepat Ilir
diantaranya sebagai berikut:
1) Synopsis sekolah,
2) Denah lokasi,
3) Denah ruang,
4) Struktur organisasi,
5) Visi dan misi,
6) Profil sekolah, dan
7) Data statistic.
2. Sumber Data
Sumber data adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai sumber
untuk memperoleh suatu data, baik berupa data primer maupun data
skunder. Ada beberapa sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh
data atau informasi. Berbagai macam sumber data tersebut mengacu pada
pendapat Sudrajat (2009: 17) yang menyatakan bahwa:
“Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data lazimnya menggunakan obervasi dan wawancara, juga tidak diabaikan kemungkinan penggunaan sumber-sumber non manusia seperti dokumen dan rekaman/catatan yang tersedia, oleh karena itu penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisis tidak menerima dan menolak hipotesis yang diajukan, melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati yang tidak selalu berbentuk angka-angka atau koefisien antar variable”.
Berdasarkan pendapat Sudrajat di atas dapat dinyatakan bahwa
sumber data dalam penelitian terdiri atas jenis-jenis sumber data yang dapat
digunakan peneliti untuk memperoleh suatu data. Berbagai macam atau
jenis sumber data tersebut yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya
adalah:
a. Manusia, yaitu kepala sekolah, majelis guru, tokoh masyarakat dan
siswa.
b. Kondisi dan aktivitas manusia, yaitu tentang keadaan, kegiatan atau
tingkah laku, dan interaksi manusia yang berkaitan dengan
profesionalitas guru bersertifikasi di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir.
c. Dokumen, yaitu arsip, dokumen resmi, brosur, profil, jurnal, struktur
organisasi, data statistic dan lain-lain.
C. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting adalah keadaan suatu tempat dimana subjek berdomisili
yang mempengaruhi kegiatan, keadaan yang berkenaan dengan prilaku
subjek. Setting penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Pelepat Ilir yang
bertempat di dusun Purwasari, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo.
Alasan pemilihan SMP Negeri 1 Pelepat Ilir dijadikan sebagai
setting adalah:
a. SMP Negeri 1 Pelepat Ilir merupakan satu-satunya SMP yang telah
berstatus negeri dari dua sekolah sederajat SMP yang ada di dusun
Purwasari, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo.
b. SMP Negeri 1 Pelepat Ilir merupakan SMP yang paling terdekat dengan
domisili peneliti, sehingga terjangkau dan memudahkan peneliti dalam
melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
c. Adanya masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut yaitu tentang
“professionalitas guru bersertifikat” sebagaimana dijelaskan pada latar
belakang masalah.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber data yang digunakan adalah
manusia. Subjek penelitian meliputi seluruh karakteristik dan situasi yang
berhubungan dengan studi terhadap professionalitas guru bersertifikat
dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir. Dalam
penelitian ini yang menjadi subjek penelitian sebagai sumber data yaitu
kepala sekolah dan beberapa guru yang telah bersertifikat.
Subjek penelitian sebagai sumber data sering juga disebut dengan
sample atau informan. Teknik pengambilan sample atau informan sebagai
sumber data dalam penelitian ini bersifat snowball, yaitu dengan
menentukan informan pertama dan menggali informasi dari informan
pertama tersebut, setelah mendapat informasi dari informan pertama
kemudian meminta saran kepada informan pertama untuk menunjukkan
siapa yang pantas untuk menjadi informan kedua, setelah mendapat data
atau informasi dari informan kedua selanjutnya meminta saran kepada
informan kedua tersebut untuk menunjukkan siapa informan berikutnya,
dan begitu seterusnya sampai mendapatkan data atau informasi pada titik
jenuh.
Dalam menentukan informan atau sample pertama sebagai sumber
data, sample tersebut harus memenuhi beberapa kriteria.
“Sanapiah Faisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley mengemukakan bahwa, situasi sosial untuk sample awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang di dalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sample sebagai sumber data atau sabagai informan sebaiknya yang memenuhi criteria sebagai berikut.a.Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati.
b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimbung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.
c.Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasanya” sendiri.
e.Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber”. (Dalam Sugiyono, 2008: 303)
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memudahkan dan mendapatkan data atau informasi yang valid
dari sumber data, maka dalam dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini
menggunakan beberapa teknik atau sering disebut dengan teknik pengumpulan
data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan datanya
sebagai berikut:
1. Teknik observasi/metode pengamatan
Teknik observasi disebut juga dengan metode pengamatan. Metode
pengamatan menuntut peneliti turun secara langsung ke lapangan untuk
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dan kemudian dicatat
menjadi sebuah data. hal ini sesuai dengan pernyataan Hamid yang
menyatakan, bahwa:
“Metode pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Tetapi tidak semua perlu diamati oleh peneliti, hanya hal-hal yang terkait atau sangat relevan dengan data yang dibutuhkan”. (Hamid, 2007: 60)
Sedangkan menurut Amirul dan Haryono, bahwa: “Observasi
diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian”. (Amirul dan Haryono, 1998:
129)
Dari penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa observasi adalah
pengamatan secara langsung tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dan kemudian dicatat
dengan sistematik terhadap peristiwa atau keadaan yang tampak pada objek
penelitian.
Observasi terbagi menjadi dua yaitu observasi langsung dan
observasi tidak langsung.
“Pengamatan dan pencatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui film, rangkaian slide, atau rangkaian foto”. (Amirul dan Haryono, 1998: 129)
Observasi yang penulis laksanakan dalam penelitian ini adalah
observasi langsung yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan penelitian
yaitu SMP Negeri 1 Pelepat Ilir untuk melakukan pengamatan secara
langsung terhadap profesionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1
Pelepat Ilir.
2. Teknik interview atau wawancara
“Interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan
pula”. (Amirul dan Haryono, 1998: 135)
“wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu”. (Sugiyono, 2009: 231)
Dari pendapat para ahli di atas dapat dinyatakan bahwa interview
atau wawancara dalam penelitian adalah salah satu teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan sejumlah data dengan cara Tanya jawab antara
peneliti dan informan, yaitu peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan
kepada informan sebagai sumber data untuk dijawab secara lisan juga oleh
informan tersebut.
Interview yang dilaksanakan oleh peneliti bertujuan untuk
memperoleh data yang relevan dengan permasalahan penelitian yaitu
tentang professionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir.
3. Teknik dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen. Dokumen memilki arti
yang membuktikan. Maksudnya segala sesuatu yang dapat dijadikan
sebagai bukti-bukti terhadap sesuatu yang telah terjadi dimasa lampau.
“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain”. Sugiyono, 2008: 329)
Sedangkan dukumentasi itu sendiri merupakan suatu proses
pengambilan data terhadap sesuatu yang dapat memberikan bukti-bukti
sebagai bahan pendukung terhadap suatu keterangan, penjelasan, gagasan
atau argument.
“Dokumentasi adalah proses pengambilan data yang sifatnya non test dengan jalan melihat, mengamati dan meneliti secara langsung dokumen-dokumen, gagasan-gagasan yang dianggap perlu dimasa lampau”. (Sudrajat, 2005: 127)
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang bersumber
dari selain manusia berupa instruksi, catatan harian, sejarah kehidupan,
sketsa, laporan-laporan atau arsip-arsip yang masih terkait dengan temuan
penelitian. yaitu mengumpulkan berbagai macam dokumen-dokumen yang
ada di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir yang meliputi beberapa hal diantaranya
yaitu synopsis sekolah, denah lokasi, denah ruang, struktur organisasi, visi
dan misi, profil sekolah, dan data statistic.
E. Teknik Analisis Data
Setelah pengumpulan data tentang profesionalitas guru bersertifikat
yang dilakukan melalui tiga teknik pengumpulan data di atas telah
dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang telah
diperoleh tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis
datanya adalah sebagai berikut:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Ada beberapa pengertian reduksi dari para ahli. Pengertian reduksi
menurut para ahli adalah sebagai berikut.
Menurut Hamid (2007: 96) bahwa: “Reduksi data dapat diartikan
sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan
lapangan”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2009:247) bahwa:
“Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan”.
Dari kedua pendapat ahli di atas dapat dinyatakan, bahwa reduksi
adalah suatu proses penyederhanaan data dengan beberapa cara yaitu
merangkum, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang
tidak perlu, dari hasil pencatatan data di lapangan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Data disajikan ke dalam pola secara beruntun atau
berurutan dan tersusun, sehingga mudah dipahami dan memungkinkan
untuk dilakukan penarikan kesimpulan terhadap data yang disajikan.
“Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya”. (Sugiyono, 2009:249)
Jika data yang disajikan telah menjadi data yang baku, maka data
tersebut disajikan ke dalam laporan akhir penelitian.
“Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku yang
tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian”. (Sugiyono, 2009: 250)
3. Verification/ Conclusion Drawing
Setelah penyajian data telah tuntas, langkah terakhir dari teknik
analisis data adalah vertifikasi, yaitu penarikan kesimpulan dari data yang
disajikan.
“Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel”. (Sugiyono, 2009: 252)
F. Teknik Penjamin Keabsahan Data
Setelah analisis data selesai selanjutnya penulis melakukan uji
keabsahan data untuk mengetahui valid atau tidaknya data yang telah diperoleh
penulis dari lapangan. Dalam menguji keabsahan data melalui beberapa cara,
diantaranya adalah:
1. Perpanjangan Pengamatan
“Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali
kelapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data
yang pernah ditemui maupun yang baru”. (Sugiyono, 2009: 270)
Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan untuk mengetahui
kredibilitas data yang telah diperoleh di lapangan. Hal ini sesuai apa yang
dikatakan Sugiyono bahwa:
“Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah
dicek kembali kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak.” (Sugiyono,2009: 271)
2. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan bertujuan untuk memastikan kebenaran
data tersebut dengan cara melakukan pengamatan dengan lebih cermat dan
teliti. Sebagaimana pendapat Sugiyono (2009: 272) bahwa:
“Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.”
3. Trianggulasi
Trianggulasi adalah suatu teknik yang ditujukan untuk menguji
keabsahan atau kevalidan suatu data melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data atau dengan cara menggabungkan dari beberapa teknik
pengumpulan data. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sugiyono (2009:
273), bahwa “Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
berbagai waktu”.
Trianggulasi yang penulis laksanakan sebagaimana menurut
moleong (Dalam Muhammad Solihin, 2009: 1) yang terdiri dari:
“Trianggulasi terdiri dari trianggulasi sumber, metode, rekan sejawat, dan teori.a) Trianggulasi sumber yaitu pengecekan data dengan dengan cara
membandingkan waktu dan teknik yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi; membandingkan apa yang dikatakan informan didepan umum dengan waktu sendirian, membandingkan informasi yang diperoleh dengan teori.
b) Trianggulasi metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan hasil penemuan penelitian dengan berbagai teknik penelitian, dan pengecekan derajat kepercayaan informasi yang ditemukan
dengan metode yang berlainan misalnya wawancara dicek dengan pengamatan.
c) Trianggulasi dengan teman sejawat yaitu pengecekan data dengan sesama peneliti yang sejenis, atau bila tidak biasanya dengan pembimbing/ promoter.
d) Trianggulasi teori yaitu pengecekan informasi yang ditemukan dengan teori yang sudah dibangun oleh peneliti (dalam kerangka teori)”.