bab ii

12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan: penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek secara rinci. Isi rencana proyek biasanya terdiri dari (Budi Sudarso, 2009, 22): 1. Jadwal Pekerjaan 2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya 3. Work Breakdown Structure secara rinci 4. Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul 5. Rencana sumberdaya manusia dan pemakaian sumberdaya lain 6. Rencana pengujian hasil proyek 7. Rencana dokumentasi 8. Rencana peninjauan pekerjaan 9. Rencana pelaksanaan hasil proyek Pembuat rencana ini dikerjakan oleh tim proyek di bawah koordinatr dan pengawasan seorang manajer proyek. Rencana yang di buat seharusnya memenuhi apa yang diinginkan user, jadwal pekerjaan seharusnya sesuai yang di minta user,aliran cash (cash flow) harus sesuai dengan periode pembayaran yang dilakukan oleh

Upload: angga-greenzone

Post on 05-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tahap PerencanaanTahap perencanaan dalam siklus hidup proyek

akan meliputi kegiatan: penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek secara rinci. Isi rencana proyek biasanya terdiri dari (Budi Sudarso, 2009, 22):1. Jadwal Pekerjaan2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya3. Work Breakdown Structure secara rinci4. Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan cukup

sulit dan rencana tentang pengatasan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul

5. Rencana sumberdaya manusia dan pemakaian sumberdaya lain

6. Rencana pengujian hasil proyek7. Rencana dokumentasi8. Rencana peninjauan pekerjaan9. Rencana pelaksanaan hasil proyek

Pembuat rencana ini dikerjakan oleh tim proyek di bawah koordinatr dan pengawasan seorang manajer proyek. Rencana yang di buat seharusnya memenuhi apa yang diinginkan user, jadwal pekerjaan seharusnya sesuai yang di minta user,aliran cash (cash flow) harus sesuai dengan periode pembayaran yang dilakukan oleh user, material yang di gunakan sesuai dengan permintaan user dan metode kerja juga harus bisa diterima oleh user. Di samping pembuatan rencana, masuk dalam tahap ini adalah penentuan spesifikasi produk yang di buat dalam proyek ini.

Page 2: BAB II

Menurut Sutikno (2003:1) Pihak-pihak yang mempunyai peranan dalam pembuatan bangunan sebagai berikut:1. Prinsipal (owner,bouwheer)

Prinsipal adalah seseorang yang akan memiliki bangunan. Prinsipal biasanya dapat berupa:

a. Orang biasa (perseorangan)b. Wakil dari suatu instansi (dinas)c. Wakil dari suatau peruahaan swastad. Wakil dari suatu organiasi atau koperasi

2. PerencanaPerencana adalah ahli bangunan yang

biasanya disebut dengan konsultan perencana, yaitu perorangan atau badan yang mempergunakan keahliannya dan berdasarkan surat perintah tugas dari prinsipal, mengerjakan perencanaan bangaunan.

3. Pemborong (contractor)Pemborong adalah perusahaan-perusahaan

yang bersifat perorangan yang berbadan hukum atau badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan bangunan.

4. Pengawas/direcsiPengawas adalah seseorang yang

melaksanakan tugas sebagai pengawas bangunan, biasanya dari suatu konsultan pengawas yang sekaligus konsultan perencana yang berbaan hukum atau bisa juga pengawas dari suatu instansi yaitu pekerjaan umum. Proses pengawasan terjadi bersama dengan pelaksanaan.

B. Konsultan PerencanaKonsultan perencana ialah pihak yang

dipercaya oleh pemilik proyek untuk melaksanakan proses desain. Perencana dapat menuangkan ide

Page 3: BAB II

atau gagasan dari owner ke dalam gambar kerja serta perhitungan ataupun perkiraan yang terjadi pada tahap desain. Menurut klasifikasinya konsultan perencana dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:1. Konsultan swasta

Badan usaha ini didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan modal sendiri. Atas keuntungan perusahaan tersebut maka dikenakan pajak oleh pemerintah. Pendiri badan tersebut tidaklah mesti seorang ahli teknik melainkan dapat juga seorang awam yang memiliki modal. Dalam hal demikian ini ia menjalin kerja sama dengan beberapa ahli teknik.

2. Konsultan pemerintahAdalah konsultan perencana milik pemerintah

yang di dalamnya bergabung beberapa arsitek dan ahli teknik lainnya yang ditunjuk oleh pemerintah. Berdasarkan atas pelayanannya, maka konsultan perencana dibedakan atas 2 macam yaitu :

a. Konsultan Perencana MurniKonsultan yang demikian disebut murni

karena kegiatannya hanya terbatas pada perencanaan dan perancangan semata. Adapun pelaksanaannya diserahkan kepada pihak yang lain.

b. Konsultan perencana campuranKonsultan jenis ini melakukan tugas dwi fungsi

yaitu sebagai perencana dan sebagai pelaksana. Atau paling tidak terlibat dalam proses pelaksanaannya.

Page 4: BAB II

Konsultan perencana bertugas sejak tahap persiapan proyek dan perencanaan sampai masa penyerahan pertama pekerjaan oleh kontraktor yang antara lain adalah:

1. Membantu mengelola proyek untuk melaksanakan pengadaan dokumen pelelangan dan dokumen pelaksanaan atau konstruksi

2. Memberi penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan.

3. Memberi penjelasan pekerjaan terhadap persoalan-persoalan perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi.

4. Melakukan pengawasan untuk proyek.

Lingkup tugas konsultan perencana juga berwenang membuat uraian pekerjaan dan syarat-syaratnya serta membuat analisa dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk proyek yang direncanakannya, sebagai berikut :a. Pekerjaan pokok adalah perencanaan seperti

pembuatan sketsa gagasan, pra – rancangan untuk mendapatkan izin membangun, rancangan pelaksanaan, gambar – gambar detail, uraian dan syarat – syarat pekerjaan serta Rencana Anggaran Biaya (RAB).

b. Pekerjaan pelengkap yaitu pekerjaan penunjang desain seperti pembuatan maket dan lain – lain.

c. Pekerjaan khusus yaitu perencanaan yang membutuhkan keahlian khusus di luar ilmu arsitektur seperti perhitungan konstruksi, mekanikal dan elektrikal, dan lain – lain. Untuk keadaan ini, maka konsultan perencana dapat menyerahkan kepada konsultan ME atau struktur, jika pada konsultan tersebut tidak terdapat divisi khusus tersebut.

Page 5: BAB II

Struktur suatu konsultan perencana terdiri dari bidang– bidang perencanaan struktur dan ME yang tercakup di dalamnya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi dan kerjasama antara para ahli dari berbagai disiplin ilmu, sekiranya ada pekerjaan khusus sebagaimana dimaksudkan di atas.

C. Pengadaan Barang dan JasaPelaksanaan pengadaan barang/jasa menurut

Peraturan Presiden No 70 Tahun 2012 adalah cara pemilihan penyediaan barang/jasa. Pengadaan konsultan perencana haru berdasarkan ketentuan dalam peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012. Pada pasal 1 menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat dilakukan melalui:

1. Pelelangan umum: metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya utuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jas lainnya yang memenuhi syarat.

2. Pelelangan Terbatas: metode pemilihan penyediaan barang/pekerjaan konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu mlaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.

3. Pelelangan Sederhana: metode pemilihan penyedia barang/jasa lainya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 5.000.000.000,00 (Lima miliar rupiah).

4. Pemilihan lanagsung: metode pemilihan penyedia konstruksi lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 5..0000.000.000,00 (lima miliar).

5. Seleksi umum: metode pemilihan penyedia pekerja konstruksi untuk pekerjaan yang dapat

Page 6: BAB II

diikuti oleh semua penyedia jasa konsultasi yang memenuhi syarat.

6. Seleksi sederhana: metode pemilihan penyedia jasa konsultasi untuk jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp 2.00.000,00 (dua ratus juta rupia).

7. Sayembara: metode pemilihan penyedia jasa yang memperlombakan gagasan orisinil, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga ata biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan.

8. Kontes: metode pemilihan penyedia barang yang memperlombakan barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarka harga satuan.

9. Penunjukan langsung: metode pemilihan penyedia barang/jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang/jasa.

10. Pengadaan langsung: metode pemilihan penyedia barang/jasa langsung kepada penyedia barang/jasa, tanpa melalui pelelangan/seleksi/penunjukan langsung.

D. Dasar-Dasar Perencanaan RABDasar-dasar yang digunakan dalam

perencanaan anggaran biaya adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) RAB, pada zaman hindia belanda dasar perencanaan dalam menghitung anggaran biaya masih menggunakan BOW. BOW atau Burgerlijke Openbare Werken ii adlah sistem koefisien analisa harga satuan bangunan produk yang digunakan oleh belanda dalam melakukan pembangunan di indonesia kala itu. Namun seiring berjalannya waktu, kini perhitungan rencana anggaran biaya menggunakan Standar Nasional

Page 7: BAB II

Indonesia (SNI) RAB yang mampu memberikan nilai koefisien bahan dan tenaga kerja baru yang telah di sesuaikan dengan perkembangan situasi pembangunan sekarang. Untuk mendapatkan harga satuan bahan dan upah pekerja, bisa menggunakan HSPK.

Beberapa langkah-langkah dalam perusahaan praktik kerja lapangan 1 kami dalam melakukan perencanaan anggaran biaya yaitu sebagai berikut:1. Persiapan dan pengecekan gambar kerja2. Perhitungan volume pekerjaan3. Membuat harga satuan pekerjaan 4. Perhitungan jumlah biaya pekerjaan5. Rekapitulasi

Pennyusunan anggaran biaya dimana perhitungan di dasarkan pada volume tiap jenis pekerjaan di kalikan dengan harga satuann tiap pekerjaan tersebut. Sehingga akan di peroleh total dari rencana anggaran biaya untuk suatu proyek.

E. Rencana Anggaran Biaya1. Umum

Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat, dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda di masing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.

2. Kebutuhan Total Anggaran Biaya

Page 8: BAB II

Selama pembangunan proyek, dari awal sampai selesai hingga siap dioperasionalkan, diperlukan sejumlah besar biaya yang dapat dikelompokan menjadi biaya satuan pekerjaan dan biaya tambahan, dengan kata lain biaya proyek atau investasi ditambah dengan biaya tambahan.

Adapun biaya satuan pekerjaan dikelompokan lagi menjadi biaya tidak langsung dan biaya langsung dimana biaya langsung terdiri atas beberapa komponen biaya yaitu : biaya material, biaya tenaga kerja, dan juga biaya peralatan. Sedangkan biaya tidak langsung terdiri atas biaya overhead, keuntungan, biaya beberapa resiko atas pekerjaan tersebut. a. Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang diperlukan untuk segala sesuatu yang langsung berkaitan dengan fisik bangunanan atau yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir dari proyek, yaitu biaya untuk membayar material, upah kerja, sewa peralatan dan sub kontraktor yang digunakan langsung dalam pelaksanaan proyek.

1. Biaya Material Yang dimaksud biaya material ialah biaya

yang terdiri dari material curah dan peralatanyang nantinya akan terpasang atau menjadi bagian yang permanen dari bangunan. Biaya material yang dipakai dalam perhitungan biaya proyek adalah harga di lokasi pekerjaan dan belum termasuk pajak, tetapi sudah termasuk biaya transpotasi ke lokasi, penyimpanan dan penjagaan.

2. Biaya PeralatanPeralatan yang dimaksud adalah semua alat

yang dipakai oleh kontraktor dalam melaksanakan konstruksi, dan tidak menjadi bagian permanen

Page 9: BAB II

proyek. Berdasarkan tingkat produktivitas, harga peralatan (pemilikan) dan volume pekerjaan, maka biaya peralatan dihitung persatuan waktu tertentu seperti per jam, hari,minggu, atau bulan.

3. Biaya Tenaga KerjaSecara umum harga pasaran tenaga kerja

dipengaruhi oleh dua hal penting, yaitu indeks biaya hidup dan tingkat kemakmuran. Indeks biaya hidup sehari-hari sangat dipengaruhi oleh indeks harga bahan makanan pokok seperti beras, gula dan sebagainya. Sedangkan tingkat kemakmuran diukur dari pendapatan perkapita tiap tahun.

4. Biaya Sub Kontraktor Biaya sub kontraktor adalah biaya yang akan

dibayarkan oleh kontraktor utama kepada sub kontraktor karena beberapa bagian pekerjaan yang dilaksanakan sub kontraktor.b. Biaya Tidak langsung

Yang dimaksud biaya tidak langsung ialah biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan fisik bangunan tetapi sangat dibutuhkan untuk kelancaran proyek .