bab ii landasan teori a. teori dan kajian pustaka 1....

25
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. Produktivitas Pengertian dari produktivitas sangatlah berbeda dengan produksi, orang sering menghubungkan pengertian antara produktifitas dengan produksi, hal ini disebabkan karena produksi nyata dan langsung terukur. Produksi merupakan aktivitas untuk menghasilkan barang dan jasa, sedangkan produktivitas berkaitan erat dengan penggunaan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa (Yamit, 2007). Hasil bagi antara keluaran dengan salah satu faktor produksi, sehingga produktifitas dapat dilihat dari salah satu faktor produksinya seperti produktifitas modal, produktifitas material dan lainnya, tergantung dari hubungan output dengan salah satu inputnya (Sumanth, 1985). Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa produktifitas mempunyai banyak pengertian tergantung dari sudut pandang mana produktifitas tersebut diartikan. Secara umum produktifitas dapat diartikan sebagai perbandingandari keluaran (output) dengan masukan (input). Keluaran (output) merupakan hasil dari suatu proses baik itu berupa barang atau jasa, sedangkan masukan (input) merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh hasil tersebut seperti tenaga kerja, modal, energi, bahan baku, dan sebagainya. Pengertian ini sangatlah berbeda

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori dan Kajian Pustaka

1. Produktivitas

Pengertian dari produktivitas sangatlah berbeda dengan produksi,

orang sering menghubungkan pengertian antara produktifitas dengan

produksi, hal ini disebabkan karena produksi nyata dan langsung terukur.

Produksi merupakan aktivitas untuk menghasilkan barang dan jasa,

sedangkan produktivitas berkaitan erat dengan penggunaan sumber daya

untuk menghasilkan barang dan jasa (Yamit, 2007). Hasil bagi antara

keluaran dengan salah satu faktor produksi, sehingga produktifitas dapat

dilihat dari salah satu faktor produksinya seperti produktifitas modal,

produktifitas material dan lainnya, tergantung dari hubungan

output dengan salah satu inputnya (Sumanth, 1985).

Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa produktifitas mempunyai

banyak pengertian tergantung dari sudut pandang mana produktifitas

tersebut diartikan. Secara umum produktifitas dapat diartikan sebagai

perbandingandari keluaran (output) dengan masukan (input). Keluaran

(output) merupakan hasil dari suatu proses baik itu berupa barang atau

jasa, sedangkan masukan (input) merupakan sumber-sumber yang

digunakan untuk memperoleh hasil tersebut seperti tenaga kerja, modal,

energi, bahan baku, dan sebagainya. Pengertian ini sangatlah berbeda

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

8

dengan konsep produksi. Perbedaan ini dapat dilihat dari gambar sistem

produksi dibawah ini :

Sumber : Heizer dan Render (2005)

Gambar 2.1 Proses Produksi

a. Variabel Produktivitas

Menurut Heizer dan Render (2005), ada tiga factor yang penting

bagi peningkatan produktivitas yaitu tenaga kerja, modal, dan seni

serta ilmu pengetahuan mengenai manajemen.

1. Tenaga kerja, berkontribusi sekitar 10% dari peningkatan tahunan.

2. Mesin berkontribusi sekitar 38% dari peningkatan tahunan.

3. Manajemen berkontribusi sekitar 52% peningkatan tahunan.

Ketiga factor tersebut mewakili area yang lebih luas dimana

manajer bisa melakukan tindakan untuk meningkatkan produktivitas.

b. Faktor-faktor Pengaruh Produktivitas

Mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dan

memilih factor peningkatan yang sesuai pada berbagai situasi tertentu.

Dalam pandangan komprehensif tentang produktivitas yang akan

diberikan, termasuk semua factor yang mungkin mempengaruhi

produktivitas operasional yaitu : factor luar, produk, proses, kapasitas,

sediaan, tenaga kerja, dan mutu. Faktor luar termasuk dalam peraturan

pemerintah, persaingan dari perusahaan lain, permintaan konsumen,

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

9

semua factor tersebut diluar dari kendali perusahaan. Berikut ini

beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas (Schroeder, 1989).

1. Proses, meliputi : pemilihan proses, otomatisasi, aliran proses, tata

letak.

2. Tenaga kerja, meliputi : seleksi dan penempatan, pelatihan,

rancangan pekerjaan, struktur organisasi, penghargaan, serikat

buruh.

3. Produk, meliputi : riset dan pengembangan, keragaman produk,

perekayasaan nilai.

4. Kapasitas dan sediaan, meliputi : pembelian, sediaan, perencanaan

kapasitas.

5. Eksternal, meliputi : permintaan konsumen, persaingan bisnis,

peraturan pemerintah.

6. Mutu, meliputi : penyempurnaan kualitas.

2. Siklus Produktivitas

Menurut Sumanth (1985), memperkenalkan suatu konsep yang

disebut sebagai siklus produktifitas untuk dipergunakan dalam

peningkatan produktifitas secara terus menerus. Siklus produktifitas

dibagi menjadi empat tahap, yaitu :

1. Pengukuran produktifitas : Proses pengukuran produktifitas dengan

menggunakan alat ukur produktifitas berdasarkan kriteria ataupun

indikator pengukuran.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

10

2. Evaluasi produktifitas : Proses evaluasi terhadap hasil pengukuran

kinerja yang telah dicapai berdasarkan kriteria maupun indikator

pengukuran, dalam upaya mengetahui produktifitas kinerja yang telah

dilaksanakan.

3. Perencanaan produktifitas : Proses perencanaan terhadap produktifitas

berupa penetapan target kinerja dan perencanaan terhadap perbaikan

kinerja yang telah dilaksanakan.

4. Peningkatan produktifitas : Proses peningkatan produktifitas kinerja

perusahaan dalam upaya pemenuhan target produktifitas yang telah

ditetapkan, dengan cara melakukan perbaikan-perbaikan kinerja yang

masih dinilai kurang.

Sumber : Sumanth (1989)

Gambar 2.2 Siklus Produktivitas

Perusahaan yang memulai program produktivitas untuk pertama ka

linyadapat mengawalinya dengan pengukuran produktivitas. Setelah

tingkat-tingkat produktivitas diukur perlu dilakukan evaluasi atau

perbandingan terhadap nilai-nilai yang direncanakan. Berdasarkan

evaluasi ini, tingkat-tingkat produktivitas target direncanakan untuk

jangka pendek maupun panjang. Untuk mencapai target-target yang

direncanakan, perbaikan produktivitas dilakukan secara formal.Untuk

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

11

menaksir sejauh mana tingkat perbaikan terjadi, tingkat-

tingkat produktivitas harus diukur lagi. Siklus ini berlangsung terus

selama program produktivitas berjalan di perusahaan tersebut.

3. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas merupakan sebuah cara yang paling bagus

untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam menyediakan

sebuah standar produksi yang lebih baik. Selain itu, hanya dengan melalui

peningkatan produktivitas, tenaga kerja, modal dan manajemen bisa

mendapatkan pembayaran tambahan. Pengukuran produktivitas

(productivity measurement) adalah penilain kuantitatif atas perubahan

produktivitas (Heizer dan Render, 2005). Tujuan pengukuran ini adalah

untuk menilai apakah efesiensi produktif telah meningkat atau menurun.

Pengukuran produktivitas dapat berupa actual atau perspektif.

Pengukuran produktivitas aktual memungkinkan manajer untuk menilai,

memantau, dan mengendalikan perubahan. Hal ini dirangkum dalam

persamaan seperti berikut (Heizer dan Render, 2005):

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛

Penggunaan dari hanya satu sumber daya masukan untuk mengukur

produktivitas, produktivitas faktor tunggal (single factor productivity)

mengidentifikasika rasio dari satu sumber daya (masukan) terhadap

barang dan jasa yang dihasilkannya. Sedangkan produktivitas multifactor

(multifactor productivity) untuk mendikasikan rasio dari banyak atau

semua sumber daya (masukan) terhadap barang dan jasa yang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

12

dihasilkannya. Produktivitas multifactor mengkombinasikan unit

masukan seperti persamaan berikut (Heizer dan Render, 2005) :

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙

𝑇𝐾 + 𝐵𝐵 + 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 + 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 + 𝐿𝑎𝑖𝑛 − 𝑙𝑎𝑖𝑛

Penggunaan ukuran-ukuran produktivitas membantu manajer dalam

menentukan seberapa baik usaha yang mereka lakukan. Akan tetapi, hasil

dari dua ukuran bisa diharapkan untuk beragam. Ukuran produktivitas

multifactor memberikan informasi yang jauh lebih baik mengenai trade-

off diantara factor-faktor, tetapi permasalahan yang subtansial tetap masih

ada. Beberapa dari permasalahan pengukuran ini adalah sebagai berikut :

1. Kualitas mungkin dapat berubah sementara kuantitas dari masukan

dan hasil tetap konstan.

2. Unit pengukuran yang tepat mungkin kurang.

3. Elemen eksternal dapat menyebabkan sebuah peningkatan atau sebuah

penurunan dalam produktivitas dimana system yang sedang dipelajari

mungkin tidak berperan secara langsung.

a. Langkah – langkah Pengukuran Produktivitas

Langkah-langkah untuk melakukan pengukuran produktifitas

(Sumanth, 1985), adalah :

1. Menetapkan tujuan pengukuran : Pengukuran harus dikembangkan

untuk memperbaiki dan memenuhikebutuhan dari suatu organisasi.

2. Melibatkan orang-orang yang akan diukur : Orang-orang yang akan

dievaluasi haruslah dilibatkan dalam proses, karena mereka

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

13

seringkali lebih mengetahui pekerjaannya daripada oranglain. Dan

yang terpenting, jika pekerja tersebut dilibatkan dalam pengukuran

produktifitas tersebut dan mengerti tujuan pengukuran tersebut,

maka akan memperkecil tingkat kegagalan pengukuran tersebut.

3. Melaksanakan pengukuran : Pengukuran produktifitas harus ditinjau

dan diperbaharui secara terus-menerus dan berkelanjutan sehingga

dapat beradaptasi dalam menghadapi perubahan-perubahan.

b. Model Pengukuran Produktivitas

Model produktifitas dikemukakan oleh banyak kalangan akademis

yang mendalami masalah produktifitas. Model tersebut

diimplementasikan untuk mengukur produktifitas total, produktifitas

parsial, dan produktifitas total faktor pada tingkat perusahaan maupun

pada tingkat stasiun kerja (Sumanth, 1985).

1. Produktivitas Total

Pengukuran produktifitas secara total biasanya dilakukan

berdasarkan data finansial perusahaan. Pada pengukuran ini diukur

terlebih dahulu agregat output yang dihasilkan kemudian

dibandingkan dengan agregat input yang digunakan.

Rumus Produktivitas Total :

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

14

Keuntungan pengukuran produktifitas total adalah :

a. Mempertimbangkan semua factor output dan input yang dapat

dikuantitaskan sehingga lebih akurat menggambarkan keadaan

ekonomi perusahaan sesungguhnya.

b. Mudah berhubungan dengan total biaya.

c. Pengendalian keuntungan dengan menggunakan indeks

produktifitas totalsangat bermanfaat bagi pimpinan.

d. Jika digunakan bersama dengan pengukuran produktifitas

parsial dapatlangsung diperhatikan oleh pihak manajemen

dengan cara yang lebih efektif.

e. Pengendalian keuntungan dapat bermanfaat bagi pemimpin

Keterbatasan pengukuran produktifitas total adalah :

a. Data untuk membandingkan produktifitas produk lebih sulit

dilakukan.

b. Tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

input dan output secara tidak langsung.

2. Produktivitas Total Faktor

Produktifitas total faktor adalah rasio output bersih dengan jumlah

input modal dan tenaga kerja. Output bersih merupakan selisih

output total dengan jumlah peralatan dan jasa yang dibeli.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

15

Rumus Produktivitas Total Faktor :

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 =𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝐾 + 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

=𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑙𝑖

𝑇𝐾 + 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

Keuntungan pengukuran produktifitas total faktor adalah :

a. Hanya input tenaga kerja dan modal yang dipertimbangkan

dalam input total factor.

b. Tidak banyak berpengaruh terhadap input bahan baku dan

energi.

c. Data dari perusahaan relatif mudah diperoleh.

d. Dapat dianalisis dari sudut pandang ekonomi karena

menyangkut keadaan ekonomi perusahaan secara total.

Keterbatasan pengukuran produktifitas total faktor adalah :

a. Tidak banyak berpengaruh terhadap input bahan baku dan

energi.

b. Hanya input tenaga kerja dan modal yang dipertimbangkan

dalam input total faktor.

c. Sulit bagi pihak manajemen untuk menganalisis hubungan nilai

tambah output dengan efisiensi produksi karena nilai tambah

yang dihasilkan bisasaja disebabkan oleh adanya peningkatan

biaya produksi.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

16

d. Tidak cocok bila biaya material merupakan bagian yang cukup

besar daribiaya total produk, sedangkan pengaruh yang besar

dari input material tidak langsung ditunjukkan

dalam pengukuran produktifitas tersebut.

3. Produktivitas Parsial

Pengukuran produktifitas parsial mengukur produktifitas unit proses

secara spesifik sehingga lebih obyektif, mudah dipantau dan

diperbaiki. Produktifitas keseluruhan akan baik jika produktifitas

parsialnya baik. Jadi, peningkatan produktifitas total dapat

dilakukan dengan memperbaiki produktifitas parsial.

Rumus Produktivitas Parsial :

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 =𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡

𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙

Keuntungan pengukuran produktifitas parsial adalah :

a. Mudah dimengerti.

b. Data mudah diperoleh.

c. Indeks produktifitas mudah dihitung.

d. Mudah diterima oleh manajemen karena ketiga keuntungan

diatas

e. Beberapa produktifitas parsial menunjukkan keseluruhan data

yang ada diperusahaan.

f. Sebagai alat diagnosa yang baik untuk bagian-bagian yang perlu

diperbaikitingkat produktifitasnya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

17

g. Hanya dapat mengetahui adanya peningkatan biaya pada

bagian tertentu.

Keterbatasan pengukuran produktifitas parsial adalah :

a. Tidak dapat mencerminkan tingkat produktifitas perusahaan.

b. Hanya dapat mengetahui adanya peningkatan biaya pada

bagian tertentu.

c. Perbaikan produktifitas hanya pada bidang yang diukur.

d. Bila digunakan tersendiri dapat merugikan perusahaan dari

segi biaya.

c. Model Produktivitas OMAX

Model objective matrix merupakan salah satu dari metode

pengukuran produktifitas. Objectives Matrix (OMAX) adalah suatu

sistem pengukuran produktivitas parsial yang di kembangkan untuk

memantau produktivitas di suatu perusahaan atau di tiap bagian saja,

dengan rasio produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian

tersebut (Riggs, 1987). Dalam OMAX diharapkan aktifitas seluruh

personil perusahaan untuk turut menilai, memperbaiki dan

mempertahankan. Karena sistem ini merupakan sistem pengukuran

yang diserahkan langsung ke bagian-bagian unit proses produksi.

Model ini diciptakan oleh Prof. Dr. James L. Riggs, seorang ahli

produktivitas dari Amerika Serikat. Matriks ini berasal dari usaha-usaha

beliau untuk mengkuantifikasikan perawatan yang di landasi kasih

sayang (tender loving care) dalam studi produktivitas rumah sakit pada

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

18

tahun 1975. OMAX menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas ke

dalam suatu bentuk yang terpadu dan berhubungan satu dengan yang

lainnya. Kebaikan model OMAX dalam pengukuran produktivitas

perusahaan antara lain: relatif sederhana dan mudah dipahami, mudah

dilaksanakan dan tidak memerlukan keahlian khusus, datanya mudah

diperoleh, lebih fleksibel, tergantung pada masalah yang dihadapi.

Susunan metode Objective Matrix ini terdiri atas beberapa bagian

yakni sebagai berikut (Christoper, 2003):

1. Kriteria Produktivitas, adalah kegiatan dan faktor yang mendukung

produktivitas unit kerja yang sedang diukur produktivitasnya,

dinyatakan dengan perbandingan (rasio). Kriteria ini menyatakan

ukuran efektivitas, kuantitas dan kualitas dari output, efisiensi dan

utilisasi dari input, konsistensi dari operasi dan ukuran khusus atau

faktor lainnya yang secara tidak langsung berhubungan dengan

tingkat produktivitas yang diukur.

2. Tingkat Pencapaian, merupakan hasil rasio yang dihitung

berdasarkan kriteria produktivitas, lalu hasil ini ditempatkan pada

kolom performansi.

3. Sel-sel skala Matriks, untuk mengisi sel-sel skala matriks, terlebih

dahulu kita tentukan level standar 3 (rata-rata), level 0 (performansi

rasio terburuk), dan level 10 (target yang akan dicapai).

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

19

4. Skor, merupakan hasil dari capaian performansi rasio bersangkutan

apakah hasil capaian tersebut berada diatas, dibawah atau tepat di

skala standar (3).

5. Bobot, setiap kriteria yang telah ditetapkan mempunyai pengaruh

yang berbeda pada tingkat produktivitas yang diukur. Untuk itu,

perlu dicantumkan bobot yang menyatakan derajat kepentingan

(dalam satuan %) yang menunjukkan pengaruh relatif kriteria

tersebut terhadap produktivitas unit kerja yang diukur. Jumlah

seluruh bobot kriteria adalah 100%.

6. Nilai, nilai dari pencapaian yang berhasil diperoleh untuk setiap

kriteria pada periode tertentu didapat dengan mengalikan skor pada

kriteria tertentu dengan bobot kriteria tersebut.

7. Indikator Performansi, pada periode tententu jumlah seluruh nilai

dari setiap kriteria dicantumkan pada kotak indikator performansi.

Besarnya indikator awalnya adalah 300 karena semua kriteria

mendapat skor 3 pada saat matriks mulai dioperasikan. Peningkatan

produktivitas ditentukan dari besarnya kenaikan indikator

performansi yang terjadi.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

20

Sumber : Christoper (2003)

Gambar 2.3 Format Tabel Objective Matrix

Keterangan :

a. Bagian A adalah Blok Pendefinisian yang terdiri atas kriteria

produktivitas dan tingkat pencapaian kinerja (performance)

sekarang.

b. Bagian B adalah Blok Kuantifikasi yang berisi sel-sel matrix.

c. Bagian C terdiri atas baris skor, bobot, nilai dan indikator

peformansi.

4. Manfaat Pengukuran Produktivitas

Suatu organisasi perlu mengetahui pada tingkat produktifitas

manaperusahaan itu beroperasi, agar dapat membandingkannya dengan

produktifitas standart yang telah ditetapkan manajemen, mengukur

tingkat perbaikan produktifitas dari waktu ke waktu, dan membandingkan

dengan produktifitas industri sejenis. Hal ini menjadi penting agar

perusahaan itu dapat meningkatkan daya saing dari produk yang

dihasilkannya.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

21

Terdapat beberapa manfaat pengukuran produktifitas dalam suatu

organisasi perusahaan (Sumanth, 1985), antara lain :

a. Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya,

agardapat meningkatkan produktifitas melalui efisiensi penggunaan

sumber-sumber daya itu.

b. Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif

danefisien produktifitas melalui pengukuran, baik dalam

perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Pengukuran produktifitas perusahaan akan menjadi informasi yang

bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktifitas di antara

organisasi perusahaan dalam industri yang sejenis.

d. Nilai-nilai produktifitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat

menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat

keuntungan dari perusahaan.

e. Pengukuran produktifitas akan menciptakan tindakan-tindakan

kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktifitas secara

terus-menerus.

f. Pengukuran produktifitas terus menerus akan memberikan

informasiyang bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi

kecenderungan perkembangan produktifitas perusahaan dari waktu ke

waktu.

g. Pengukuran produktifitas akan memberikan motivasi kepada orang-

orang untuk secara teru menerus melakukan perbaikan dan juga

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

22

akanmeningkatkan kepuasan kerja. Orang-orang akan lebih

memberikan perhatian kepada pengukuran produktifitas apabila

dampak dari perbaikan produktifitas itu terlihat jelas dan dirasakan

langsung oleh mereka.

5. Evaluasi Produktivitas

Setelah melakukan pengukuran terhadap sumber-sumber yang

berpengaruh pada produktifitas, maka selanjutnya dilakukan evaluasi.

Tahap evaluasi ini sangat penting dilakukan karena dengan evaluasi dapat

diketahui penyebab rendahnya produktifitas sehingga dapat segera

dilakukan tindakan perbaikan (Sumanth, 1985).

Tahap evaluasi ini dapat dilakukan dengan metode produktifitas

yang ada. Kemudian menganalisa hasil yang diperoleh dari pengolahan

data dengan menggunakan metode produktifitas tersebut. Hasil analisa

tersebut dapat digunakan untuk membuat suatu perencanaan peningkatan

produktifitas, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka

panjang (Sumanth, 1985). Produktifitas dikatakan meningkat jika :

a. Jumlah hasil produksi tetap atau meningkat dengan pengurangan

penggunaan sumber daya.

b. Pertambahan jumlah hasil produksi yang jauh lebih besar

dibandingkan dengan pertambahan penggunaan sumber daya.

c. Jumlah hasil yang diproduksi meningkat dengan penggunaan sumber

daya yang sama.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

23

Ada dua cara evaluasi produktifitas, yaitu :

a. Evaluasi terhadap dua periode pengukuran, yaitu dengan

membandingkan produktifitas total antara periode t dengan

produktifitas pada periode t-1 (periode sebelumnya).

b. Evaluasi terhadap suatu periode pengukuran tertentu, yaitu dengan

membandingkan nilai produktifitas pada saat pengukuran dengan

produktifitas hasil ramalan.

6. Peningkatan Produktivitas

Peningkatan produktivitas merupakan motor penggerak kemajuan

ekonomi dan keuntungan perusahaan. Suatu perusahaan yang tidak dapat

meningkatkan produktivitasnya akan mengalami penurunan standart.

Produktivitas didefinisikan sebagai hubungan antara masukan dan

keluaran suatu sistem produksi (Schroeder, 1989). Jika perusahaan lebih

banyak keluaran yang dihasilkan dengan masukan yang sama, maka

terjadi peningkatan produktivitas. Begitu juga kalau masukan yang lebih

rendah dapat menghasilkan keluaran yang tetap, maka produktivitas

meningkat.

Secara garis besar peningkatan produktifitas dapat terjadi jika

(Sumanth, 1985):

a) Jumlah hasil produksi meningkat dengan menggunakan sumber

daya yang sama.

b) Jumlah hasil produksi yang sama atau meningkat dengan

penggunaan sumber daya berkurang.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

24

c) Jumlah hasil produksi yang jauh lebih besar di peroleh dengan

pertambahan sumber daya yang relatif lebih kecil.

a. Faktor Pengaruh Tingkat Produktivitas

Faktor yang mempengaruhi usaha peningkatan produktifitas adalah

(Sumanth, 1985) :

1. Faktor teknis : Yaitu faktor yang berhubungan degan pemakaian

dan penerapan metode kerja yang lebih efektif dan efisien.

2. Faktor manusia : Yaitu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap

usaha-usaha yang dilakukan manusia dalam menyelesaikan

pekerjaannya.

7. Metode FTA (Fault Tree Analysis)

Teknik untuk mengidentifikasikan kegagalan (failure) dari suatu

sistem dengan memakai FT (fault tree) diperkenalkan pertama kali pada

tahun 1962 oleh Bell Telephone Laboratories dalam kaitannya dengan

studi tentang evaluasi keselamatan sistem peluncuran minuteman misile

antar benua. Boeing company memperbaiki teknik yang dipakai oleh Bell

Telephone Laboratories dan memperkenalkan progam komputer untuk

melakukan analisa dengan memanfaatkan FT baik secara kualitatif

maupun secara kuantitatif.

Metode FTA (Fault Tree Analysis) merupakan metode untuk

menganalisis, menampilkan dan mengevaluasi kegagalan didalam sebuah

system, sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk system yang

efektif pada sebuah tingkat evaluasi resiko (Stamatelatos, 2002). Teknik

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

25

ini berguna untuk menggambarkan dan menaksir kejadian dalam suatu

system. FTA menunjukkan kemungkinan-kemungkinan penyebab

kegagalan system dari beberapa kejadian dan bermacam-macam masalah.

FTA menggunakan 2 simbol utama yang disebut events dan gates. Ada

tiga tipe event yaitu (Stamatelatos, 2002):

a. Primary event : Sebuah tahap dalam proses penggunaan produk yag

mungkin saat gagal. Sebagai contoh saat memasukkan kunci kedalam

gembok, kunci tersebut mungkin gagal untuk pas/sesuai dengan

gembok. Primary event lebih lanjut dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

1. Basic event

2. Undeveloped events

3. External events

b. Intermediate event : Hasil dari kombinasi kesalahan-kesalahan,

beberapa diantaranya mungkin primary event. Intermediate event ini

ditempatkan di tengah-tengah sebuah fault tree.

c. Expanded Event : Membutuhkan sebuah fault tree yang terpisah

dikarenakan kompleksitasnya. Untuk fault tree yang baru ini,

expanded event adalah undesired event dan diletakkan pada bagian

atas fault tree.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

26

a. Istilah-istilah Metode FTA (Fault Tree Analysis)

Menurut Akagamis (1999), ada beberapa istilah dalam metode FTA

yaitu :

Tabel 2.1 Istilah-istilah FTA Istilah Keterangan

Event Penyimpangan yang tidak diinginkan/diharapkan

dari suatu keadaan normal pada suatu komponen

dari system.

Top event Kejadian yang tidak dikehendaki pada “puncak”

yang akan diteliti lebih lanjut kearah kejadian

dasar lainnya dengan menggunakan gerbang-

gerbang logika untuk menentukan penyebab dan

kekerapannya.

Logic gate Hubungan secara logika antara input (kejadian

yang dibawah). Hubungan logika ini dinyatakan

dengan gerbang DAN atau gerbang ATAU. Transferred

event

Segitiga yang digunaka symbol transfer. Simbol

ini menunjukkan bahwa uraian kejadian berada di

halaman lain.

Underveloped

event

Kejadian dasar (basic event) yang tidak akan

dikembangkan lebih jauh karena sudah

tersedianya informasi.

Basic event Kejadian yang tidak diharapkan yang dianggap

sebagai penyebab dasar sehingga perlu dilakukan

analisa lebih lanjut.

Sumber: Akagamis (1999).

Sumber: Akagamis (1999).

Gambar 2.4 Diagram FTA (Faulth Tree Analysis)

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

27

b. Tahapan Analisa FTA (Fault Tree Analysis)

Terdapat 5 tahapan untuk melakukan analisa dengan Fault Tree

Analysis (FTA), yaitu sebagai berikut (Priyanti, 2000) :

1. Mendefinisikan masalah dan kondisi batas dari suatu system yang

ditinjau.

2. Penggambaran model grafis Fault Tree

3. Mencari minimal cut set dari analisa Fault Tree

4. Melakukan analisa kualitatif dari Fault Tree

5. Melakukan analisa kuantitatif dari Fault Tree

c. Manfaat Metode FTA (Fault Tree Analysis)

Ada beberapa manfaat menggunakan metode FTA, yaitu sebagai berikut

(Priyanti, 2000) :

1. Dapat menetukan faktor penyebab yang kemungkinan besar

menimbulkan kegagalan.

2. Menetukan tahapan kejadian yang kemungkinan besar sebagai

penyebab kegagalan.

3. Menganalisa kemungkinan sumber-sumber risiko sebelum

kegagalan timbul.

4. Menginvestigasi suatu kegagalan.

d. Kelebihan Metode FTA (Fault Tree Analysis)

1. Mudah menjelaskan semua perbedaan interaksi penyebab untuk

menghasilkan kerugian.

2. Penyebab dasar dan logis dalam penyebab kerugian bisa dimengerti.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

28

3. Dapat membuat tindakan pencegahan yang tepat untuk

mengeliminir penyebab dasar sehingga kerugian yang sama tidak

akan muncul lagi.

4. Dapat menghitung evaluasi kualitatif dan kuantitatif dari kerugian.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berguna untuk mengetahui bagaimana metode

penelitian dan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan. Penelitian

terdahulu bertujuan untuk memberikan gambaran dan menjadi landasan yang

relevan atas diadakannya penelitian ini. Laporan penelitian ini dikembangkan

dengan danya studi pustaka baik dengan membaca literature yang ada, juga

dari jurnal para peneliti terdahulu.

1. Penelitian menggunakan metode Objective Matrix dan Fault Tree

Analysis.

Rujukan dari penelitian yang pertama oleh Dea Avianda, Yoanita

Yuniatai dan Yuniar (2014). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan meningkatkan produktivitas di BMC Divisi Milk

Proccessing. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan menggunakan

metode OMAX dan FTA. Hasil yang diperoleh dari studi ini nilai

indikator performansi tertinggi pada bulan April dan Oktober dengan nilai

400, penurunan produktivitas terjadi pada bulan Juli dan Agustus dengan

nilai 180. Strategi peningkatan produktivitas yang direkomendasikan

dengan melakukan peningkatan pengawasan dengan cara inspeksi

mendadak dan berkala.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

29

Rujukan penelitian yang kedua oleh Yudha Permadi (2010). Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui produktivitas mesin mixer agar dapat

memenuhi target produksi brownis. Berdasarkan hasil pengukuran

metode Objective Matrix, diperoleh bahwa rasio produktivitas dengan

pencapaian terendah adalah rasio pencapaian target produksi dan rasio

produk cacat. Kedua rasio terendah tersebut dianalisis menggunakan

Fault Tree Analysis (FTA). Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan

bahwa usulan untuk peningkatan produktivitas adalah membuat standar

kerja yang ditetapkan oleh perusahaan seperti IK (Instruksi Kerja) dan

SOP (Standard Operational Procedure) dan dapat menanggulangi

kerusakan yang sering terjadi pada mesin mixer.

2. Penelitian menggunakan metode Objective Matrix dan Sebab-akibat

Rujukan penelitian ini oleh M. Choirul Muzaki (2011). Tujuan dari

penelitian ini untuk menganalisis produktivitas pada proses produksi

kripik kentang ukm “Gizi Food” bulan Januari – Desember 2011 serta

menetapkan usulan perbaikan produktivitas. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi dicapai pada bulan Mei 2011,

dengan nilai produktivitas total 6,295 dan nilai indeks produktivitas

meningkat sebesar 113.46 %, sedangkan nilai produktivitas terendah pada

bulan Juli 2011, dengan nilai 1,377 dan nilai indeks produktivitas

mengalami penurunan sebesar 60.78 %. Untuk memenuhi target produksi

2000 kg setiap bulannya dan untuk mencapai produktivitas optimal, maka

perusahaan membutuhkan 23.185,31 kg bahan baku pada tiap bulan, 42

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

30

orang tenaga kerja harian, dan 251.51 jam kerja mesin pada tiap bulan.

Untuk meningkatkan dan memaksimalkan faktor-faktor tersebut

perusahaan harus menyediakan bahan baku yang sesuai standar kualitas,

meningkatkan ketrampilan dan motivasi tenaga kerja, meningkatkan

kinerja mesin dengan perawatan mesin secara rutin.

3. Penelitian menggunakan metode Objective Matrix dan Logic Tree

Rujukan penelitian ini oleh Lendy Alferi Silalahi, Rispianda dan

Yuniar (2014). Tujuan dari penelitian ini untuk mengurangi produk cacat

maka diperlukan pengukuran produktivitas dan usulan strategi. Hasil dari

penelitian ini nilai indikator tertinggi pada bulan April dengan nilai 603,5;

nilai indeks produktivitas 143,25%. Sedangkan penurunan nilai indikator

pada bulan Juni dengan nilai 167,8; nilai indeks produktivitas -44,23%.

Faktor pengaruh peningkatan dan penurunan produktivitas tersebut

jumlah produk yang berubah-ubah, banyaknya produk cacat yang harus

diperbaiki dan kerusakan mesin yang berulan pada bulan yang sama.

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut terdapat persamaan dan

perbedaan dari penelitian yang dibuat. Untuk persamaan dari penelitian

ini dengan beberapa penelitian diatas bisa dilihat dengan dengan metode

yang digunakan untuk mengukur produktivitas dari setiap perusahaan

dengan menggunakan metode Objective Matrix. Sedangkan untuk

perbedaan dalam penelitian ini untuk memberikan rekomendasi atau

usulan kepada perusahaan beberapa peneliti menggunakan metode yang

berbeda-beda.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Teori dan Kajian Pustaka 1. …eprints.umm.ac.id/38609/3/jiptummpp-gdl-ekielutfia-49246... · 2018. 10. 26. · perbandingandari keluaran (output) dengan

31

C. Kerangka Pikir

Untuk menggambarkan kerangka pemikiran yang akan peneliti buat maka

berikut ini akan digambarkan kerangka pemikiran untuk mengetahui “Upaya

Peningkatan Produktivitas Proses Pengemasan Tepung Terigu Pada CV.

Pahlevi Bersaudara”.

Sumber : Heizer dan Render (2005), Sumanth (1985), Riggs (1987) : diolah

Gambar 2.5 Kerangka Pikir

Sumber Daya

yang

Digunakan

Produktivitas :

1.Utilitas Jam Kerja

2.Konsumsi Energi

3.Utilitas TK

4.Rasio Produk Cacat

5.Rasio Produk Baik

6.Rasio Kerusakan

Mesin