bab ii mikroenkapsulasi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 BAB II mikroenkapsulasi
1/7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pestisida
Gambar 1. Pestisida cair
Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama. Berdasarkan asal katanya pestisida berasal dari
bahasa inggris yaitupestberarti hama dan cidaberarti pembunuh. Yang dimaksud
hama bagi petani sangat luas yaitu : tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit
tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, nematoda
(aing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan he!an lain yang dianggap
merugikan. "enurut peraturan Pemerintah #o. $ tahun %&$' (yang dikutip oleh
jojosumarto, **+) pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad
renik dan virus yang dipergunakan untuk :
%. "emberantas atau menegah hamahama dan penyakitpenyakit yangmerusak tanaman atau hasilhasil pertanian.
. "emberantas rerumputan.
'. "ematikan daun dan menegah pertumbuhan tanaman atau bagianbagian
tanaman, tidak termasuk pupuk.
-. "emberantas atau menegah hamahama luar pada he!anhe!an
peliharaan dan ternak.
. "emberantas dan menegah hamahama air.
/. "emberikan atau menegah binatangbinatang dan jasadjasad renik
dalam rumah tangga, bangunan dan alatalat pengangkutan, memberantas
atau menegah binatangbinatang yang dapat menyebabkan penyakit pada
-
7/25/2019 BAB II mikroenkapsulasi
2/7
manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada
tanaman, tanah dan air.
Pestisida yang digunakan di bidang pertanian seara spesifik sering disebut
produk perlindungan tanaman (crop protection products) untuk membedakannya
dari produkproduk yang digunakan dibidang lain. (jojosumarto, **+).
0elain efektifitasnya yang tinggi, pestisida banyak menimbulkan efek negatif
yang merugikan. alam pengendalian pestisida sebaiknya pengguna mengetahui
sifat kimia dan sifat fisik pestisida, biologi dan ekologi organisme pengganggu
tanaman. (1udianto 2, *%*).
2.2. Daun Mindi
Gambar 2. Daun mindi
"indi termasuk tanaman tahunan tergolong kedalam famili Meliaceae,
baunya tidak sedap serta rasanya pahit sekali. Biji dan daun mindi mengandung
senya!a glokosida flavonoid dengan aglikon quersetin yang bersifat sebagai
insektisida botanis. Pada umumnya bahan aktif yang terkandung pada tumbuhan
mindi berfungsi sebagai antifedan terhadap serangga dan menghambat
perkembangan serangga. aun dan biji mindi telah dilaporkan dapat digunakan
sebagai pestisida nabati. 3kstrak daun mindi dapat digunakan pula sebagai bahan
untuk mengendalikan hama termasuk belalang. 4ara pemanfaatan tanaman ini
sebagai pestisida nabati dapat dilakukan sebagai berikut yaitu daun mindi dikupas,
ditumbuk lalu direndam dalam air dengan konsentrasi * g56 selama - jam.
6arutan yang dihasilkan disaring agar didapat larutan yang siap diaplikasikan
dengan ara disemprotkan (7artasapoetra, %&+$).
-
7/25/2019 BAB II mikroenkapsulasi
3/7
aunnya majemuk, menyirip ganda, tumbuh berseling dengan panjang *+*
m. 8nak daun bentuknya bulat telur sampai lanset, tepi bergerigi, ujung runing,
pangkal membulat atau tumpul, permukaan atas daun ber!arna hijau tua, bagian
ba!ah hijau muda, panjang '$ m, lebar %,' m. Bunga majemuk dalam malai
yang panjangnya %** m, keluar dari ketiak daun. aun mahkota berjumlah ,
panjangnya sekitar % m, !arnanya ungu puat, dan berbau harum. Buahnya buah
batu, bulat, diameter sekitar %, m. 9ika masak !arnanya okelat kekuningan,
dan berbiji satu. Pebanyakan dengan biji. Biji sangat beraun dan biasa digunakan
untuk merauni ikan atau serangga (7artasapoetra, %&+$).
anaman mindi merupakan tanaman serbaguna karena dapat digunakan untuk
berbagai keperluan. 0eluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang yang
berkayu, kulit batang, daun, buah dan bijinya dapat dimanfaatkan. 7ayu mindi
dapat digunakan dalam bentuk kayu utuh misalnya sebagi komponen rumah,
komponen mebel dan barang kerajinan. 7ayu mindi dapat juga digunakan dalam
bentuk panel misalnya sebagai kayu lapis indah dan vinir lamina indah. aun dan
biji mindi digunakan sebagi pestisida alami dan kulitnya digunakan sebagai obat
("arta!ijaya et al, %&+&).
"indi merupakan pohon berumah dua yang tingginya menapai - m, garis
tengah batang dapat berukuran /* (%*) m. 7ulit batang oklat keabuan,
bertekstur halus, berlentisel, semakin tua kulit akan peah atau bersisik. aunmajemuk menyirip ganda dua namun terkadang melingkar atau sebagian daun
menyirip ganda tiga, berhadapan, berlentisel, berbentuk bulat telur hingga jorong,
pangkal daun berbentuk runing hingga membulat, tepi daun rata sampai
bergerigi. Perbungaan munul dari bagian aksiler daundaun, daun penumpu
berbentuk benang; bungabunga ber!arna keunguan, berbau harum. Buah berupa
buah batu, berbentuk jorongbundar, ber!arna kuning keoklatan ketika ranum,
permukaannya halus, mengandung biji. Biji berbentuk memanjang, berukuran
panjang '. mm dan lebar %./ mm, ber!arna oklat (1ardiyono, **+).
"indi memiliki adaptasi tinggi dan toleran dengan berbagai kondisilingkungan yang beragam. 9enis ini tumbuh pada tempattempat dengan ratarata
suhu maksimum dan minimum per tahun, berturutturut '& basa kuat, tapi tidak terlalu
-
7/25/2019 BAB II mikroenkapsulasi
4/7
asam. 9enis ini juga tumbuh pada tanahtanah miskin, tanah marjinal, tanah
miring, dan tanah berbatu atau pada tebing uram berbatu (1ardiyono, **+).
"indi memiliki adaptasi tinggi dan toleran dengan berbagai kondisi
lingkungan yang beragam. 9enis ini tumbuh pada tempattempat dengan ratarata
suhu maksimum dan minimum per tahun, berturutturut '& basa kuat, tapi tidak terlalu
asam. 9enis ini juga tumbuh pada tanahtanah miskin, tanah marjinal, tanah
miring, dan tanah berbatu atau pada tebing uram berbatu (1ardiyono, **+).
7andungan bahan aktif mindi sama dengan mimba (Azadirachta indica) yaitu
azadirachtin, selanin dan meliantriol. #amun kandungan bahan aktifnya lebih
rendah dibandingkan dengan mimba sehingga efektivitasnya lebih rendah pula.
3kstrak daun mindi dapat digunakan pula sebagai bahan untuk mengendalikan
hama termasuk belalang. 7ulit mindi dipakai sebagai penghasil obat untuk
mengeluarkan aing usus. 7ulit daun dan akar mindi telah digunakan sebagai
obat rematik, demam, bengkak dan radang (?itanon@, **/).
2.3. Estrasi
3kstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut
sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut air. 0enya!a aktif
yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan ke dalam golongan
minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, dan lainlain. engan diketahuinya senya!a
aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut dan araekstraksi yang tepat (itjen PA", ***).
Pemabagian metode ekstraksi menurut it9en PA" (***) yaitu :
A. !ara Din"in
%. "aserasi
"aserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut
dengan beberapa kali pengookan atau pengadukan pada temperatur ruangan
(kamar). 4airan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga
sel yang mengandung zat aktif yang akan larut, karena adanya perbedaan
-
7/25/2019 BAB II mikroenkapsulasi
5/7
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan di luar sel maka larutan
terpekat didesak keluar.
. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna
yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan
pengembangan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya terusmenerus
sampai diperoleh ekstrak (perkolat). 4ara perkolasi lebih baik dibandingkan
dengan ara maserasi karena:
8liran airan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi
dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajatperbedaan konsentrasi.
2uangan diantara butirbutir serbuk simplisia membentuk saluran tempat
mengalir airan penyari. 7arena keilnya saluran kapiler tersebut, maka keepatan
pelarut ukup untuk mengurangi lapisan batas, sehingga dapat meningkatkan
perbedaan konsentrasi.
B. !ara Panas
%. 2efluks
2efluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama
!aktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya
pendingin balik.
. 0okletasi
0okletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru dan
yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstrak kontinu
dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
'. igesti
igesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada temperatur
yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu seara umum dilakukan pada
temperatur -** o4.
-. nfundasi
-
7/25/2019 BAB II mikroenkapsulasi
6/7
nfundasi adalah proses penyarian yang umumnya dilakukan untuk menyari
zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahanbahan nabati. Proses ini
dilakukan pada suhu &* o4 selama % menit.
. ekok
ekok adalah infus pada !aktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik
didih air, yakni '* menit pada suhu &*%** o4.
2.#. Mir$ena%su&asi
"ikroenkapsulasi adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untukpembuatan sediaan lepas terkendali. "ikroenkapsulasi merupakan suatu proses
penyalutan seara tipis partikel padat, tetesan airan dan dispersi zat air oleh
bahan penyalut. "ikrokapsul sebagai hasil dari proses mikroenkapsulasi
mempunyai ukuran antara %.*** Cm, memiliki kelarutan dan stabilitas yang
lebih baik. 7eunikan dari mikrokapsul adalah keilnya partikel yang tersalut dan
dapat digunakan lebih lanjut terhadap berbagai bentuk sediaan farmasi (6ahman,
%&+/ ; 1ang 6 et al, **& ).
alam mikroenkapsulasi, keadaan inti, stabilitas,dan jenis bahan penyalut
perlu diperhatikan. 0alah satu penyalut yang paling banyak mendapat perhatian
saat ini adalah Polihidroksibutirat (P('>B)). P('>B) merupakan biopolimer yang
sebagian besar dihasilkan oleh bakteri. 0alah satu bakteri penghasil P('>B)
adalah Erwinia sp =0"* yang dapat menghasilkan P('>B) melalui proses
fermentasi dengan menggunakan minyak kelapa sa!it sebagai sumber karbon.
P('>B) yang dihasilkan oleh bakteri ini memiliki berat molekul *+* k 8
dan titik lebur %$*B) sebagai penyalut untuk penahanpelepasan obat dikarenakan hasil penguraiannya yaitu asam ()'hidroksibutirat
merupakan metabolit normal yang ada dalam darah manusia dan tidak toksik
kepada sel (oi, %&&*).
8da beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembuatan mikrokapsul,
diantaranya adalah dengan metode emulsifikasi penguapan pelarut. "etode ini
dapat digunakan dalam variasi yang luas dari berbagai bahan inti airan maupun
padatan berupa bahan yang larut dalam air maupun yang tidak larut dalam air
(9ain, %&&+). 1alaupun ara ini bukan metode utama, tetapi metoda ini paling
sederhana yang bisa dilakukan (ehghan, *%*).
-
7/25/2019 BAB II mikroenkapsulasi
7/7
#ifedipin, merupakan prototip dari dihidropiridin golongan antagonis saluran
kalsium yang bekerja efektif sebagai vasodilator arterial dan biasa digunakan
dalam hipertensi, angina pektoris, dan penyakit kardiovaskular. Pada manusia
nifedipin dimetabolisme dengan epat melalui mekanisme oksidatif menjadi
dihidropiridin, pemaparan oleh ahaya akan menyebabkan menjadi senya!a yang
lebih polar (8nonim. **&; inarvand and 2assoul, **/). 0eara
farmakokinetika, nifedipin diabsorbsi seara epat dan lengkap setelah pemberian
oral. 7adar punak darah diapai dalam !aktu * menit dan memiliki !aktu
paruh eliminasinya (t%5) - jam. osis lazim yang digunakan yaitu *-* mg
setiap + jam (7atzung, **%). >al ini menyebabkan pemberian nifedipin sebanyak
' kali sehari yang merupakan regimen dosis yang kurang nyaman bagi pasien dan
tidak jarang kepatuhan pasien dalam penggunaan obat ini tidak berjalan sesuaiketentuan.
Berdasarkan hal di atas, maka dibuatlah mikrokapsul nifedipin menggunakan
polimer P('>B) sebagai penyalut sehingga dapat dibuat sediaan lepas lambat
nifedipin yang dapat memperpanjang regimen dosis obat.