bab ii pekerjaan di lapangan hotel

30
2 BAB II METODE PEKERJAAN 2.1 Pekerjaan Persiapan Sebelum pekerjaan pokok dimulai, untuk menjamin lancarnya pelaksanaa perlu dilakukan dan dipikirkan hal- hal yang mempengaruhinya, antara lain sebagai berikut : 2.1.1 Access Road ( Jalan Masuk ) Untuk keperluan transportasi/ pengangkutan raw material, fabri material, peralatan dan lain- lain, maka diperlukan access road baik lebarnya maupun kekuatan strukturnya. Access Road ini ditinjau dari lokasinya ada dua, yaitu : 1. Off Site Access Jaringan jalan yang ada di luar lokasi dimanfaatkan sebagai access r Untuk itu perlu diketahui hal- hal sebagai : Apakah ada yang perlu pelebaran Apakah ada yang perlu perkuatan Apakah ada peraturan lalu lintas atau peraturan daerah yang perl diperhatikan. 2. On Site Access Di dalam lokasi sendiri, diperlukan juga jalan untuk transpo lokasi dan pergerakan dari peralatan yang digunakan. On site perlu direncanakan sebaik-baiknya, terutama untuk menghindari gangg yang ada di dalam lokasi seperti : Gangguan di atas ( over head obstruction) Gangguan di permukaan tanah ( ground obstruction ) Gangguan di bawah tanah ( underground obstruction ) Perencanaan access ini menjadi satu kesatuan dalam perencanaan site ( sit

Upload: fahfahhanifah

Post on 08-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

BAB II

BAB IIMETODE PEKERJAAN

2.1Pekerjaan PersiapanSebelum pekerjaan pokok dimulai, untuk menjamin lancarnya pelaksanaan perlu dilakukan dan dipikirkan hal- hal yang mempengaruhinya, antara lain sebagai berikut :

2.1.1Access Road ( Jalan Masuk )Untuk keperluan transportasi/ pengangkutan raw material, fabricc. Ed material, peralatan dan lain- lain, maka diperlukan access road yang memadai, baik lebarnya maupun kekuatan strukturnya.Access Road ini ditinjau dari lokasinya ada dua, yaitu :1. Off Site AccessJaringan jalan yang ada di luar lokasi dimanfaatkan sebagai access road. Untuk itu perlu diketahui hal- hal sebagai : Apakah ada yang perlu pelebaran Apakah ada yang perlu perkuatan Apakah ada peraturan lalu lintas atau peraturan daerah yang perludiperhatikan.2. On Site AccessDi dalam lokasi sendiri, diperlukan juga jalan untuk transportasi dalam lokasi dan pergerakan dari peralatan yang digunakan. On site access ini perlu direncanakan sebaik-baiknya, terutama untuk menghindari gangguan yang ada di dalam lokasi seperti : Gangguan di atas ( over head obstruction) Gangguan di permukaan tanah ( ground obstruction ) Gangguan di bawah tanah ( underground obstruction )Perencanaan access ini menjadi satu kesatuan dalam perencanaan site ( site plain )

2.1.2Site PlanLahan pada lokasi proyek, perlu direncanakan sebaik- baiknya untuk keperluan menampung dan mengatur seluruh kegiatan yang ada di lokasi meliputi: Kantor- kantor ( Offices) Gudang ( terbuka dan tertutup) Barak kerja/ tempat fabrikasi On site access Fasilitas- fasilitas kerja lain, seperti car wash misalnya.Bila lokasi proyek sangat terbatas, maka perlu pemanfaatan lahan lain yang berdekatan atau bila terpaksa menggunakan lahan bangunan permanen secara sementara dengan penjadwalan yang detail dan rinci, agar tidak terlalu mengganggu kelancaran pekerjaan.Luas dari Lantai Dasar lebih kecil dari luas lahan yang ada, sehingga ada beberapa ruang kosong pada lahan tersebut yang tidak terkena oleh rencana pekerjaan pembangunan gedung, maka lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk penempatan kantor sementara untuk staff kontraktor proyek dan direksi, los kerja, gudang sementara akan dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu kegiatan pembangunan. Lokasi yang dipilih yaitu pada lokasi yang tidak terkena rencana bangunan, dengan pertimbangan bahwa pembuatan kantor sementara tidak mengganggu jalannya pekerjaan pembangunan proyek ini selesai hingga pekerjaan finishing.

2.1.3Pedoman PengukuranAgar bangunan dapat diletakkan pada posisi yang diinginkan sesuai rencana maka diperlukan pedoman- pedoman pengukuran. Pedoman titik koodinat, hal ini diambil dari Bench Mark (BM) yang ada disekitar/ di dekat lokasi atau berpedoman pada bangunan yang telah ada. Pedoman elevasi, untuk dapat menetapkan elevasi 0 untuk bangunan tersebut.Kedua pedoman tersebut harus selalu dijaga agar tidak mengalami perubahan dan senantiasa harus dicek kembali, sampai dengan pedoman tersebut telah dipindahkan pada bagian bangunan yang telah dilaksanakan, secara tetap.

2.1.4Alat angkatKegiatan transportasi vertical adalah merupakan jantungnya kegiatan pelaksanaan, oleh karena itu pemilihan alat angkat yang digunakan serta letak dan pergerakannya perlu ditetapkan/ direncanakan lebih dahulu.A. Jenis Alat AngkatDari objek yang diangkat, maka alat angkat dibagi menjadi dua, yaitu: Alat angka barang- barang kecil dan tenaga kerja/ orang yaitu passenger hoist. Passanger host ini membentuk boks tertutup dan memiliki pintu untuk keluar masuk, dan dilayani oleh seorang operator di dalamnya untuk mengoperasikannya. Boks tersebut bergerak secara vertical pada tiang rangka baja yang menempel pada gedung. Alat angkut barang- barang besar dan berat, yaitu mobile crane dan atau tower crane. Mobile crane ada dua jenis yaitu wheel ( roda ban) dan crawler ( rantai baja), biasanya digunakan untuk mengangkat barang yang tidak terlalu tinggi.B. Letak Alat AngkatUntuk mobile crane, karena sifatnya yang dapat bergerak bebas, tidak tergantung pada letaknya. Tetapi yang perlu dipikirkan adalah maneuver/ pergerakannya efisien atau tidak.Sedangkan untuk tower crane dan passenger hoist, perlu direncanakan letaknya secara tepat karena akan mempengaruhi produktivitas kerja.a. Letak passenger hoistLetak passenger hoist diupayakan sebagai berikut : Sedekat mungkin dengan pusat dari daerah yang dilayani Tidak terlalu banyak mengganggu kegiatan pekerjaan finishingb. Letak tower crane/ climbing craneLetak tower crane diupayakan sebagai berikut : Memiliki daerah pelayanan yang maksimal Dapat memanfaatkan struktur bangunan sebagai fondasi Khusus climbing crane, struktur tempat berpijak cukup kuat menahan climbing crane selama operasi.2.2Pekerjaan TanahSejalan dengan pekerjaan persiapan, pekerjaan galian tanah mulai dikerjakan. Pekerjaan tanah dilakukan setelah dilakukan pengukuran as-as bangunan dan pembuatan benchmark.Pekerjaan galian tanah direncanakan menggunakan peralatan excavator dan untuk pekerjaan pengangkutan dan pembuangan keluar lokasi proyek akan menggunakan dump truck.Untuk lokasi galian yang berdekatan dengan dinding tetangga, sehubungan dengan kondisi lapangan dan rencana bangunan, menggunakan konstruksi penahan tanah dengan system Diapragma Wall, dan pekerjaan dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu bangunan / pagar dan konstruksi pondasinya.

2.3Pekerjaan DewateringPekerjaan galian untuk basement, sering kali terganggu oleh adanya air tanah. Oleh karena itu, sebelum galian tanah untuk basement dimulai sudah harus dipersiapkan pekerjaan pengeringan ( dewatering), agar air tanah yang ada, tidak mengganggu proses pelaksanaan basement.Metode pengeringan yang dipilih, tergantung beberapa faktor, antara lain : Debit rembesan air Jenis tanah Kondisi lingkungan sekitarnya

2.3.1Open PumpingMetode open pumping dipilih, bila : Karakteristik dari tanah merupakan tanah padat, bergradasi baik dan berkohesi Debit rembesan air tidak besar Sumur/ selokan untuk pemompaan tidak mengganggu atau merugikan tanah/ bangunan yang dilaksanakan.

2.4Pekerjaan FondasiUntuk gedung bertingkat pada umumnya menggunakan fondasi dalam. Hingga mencapai kedalaman di mana daya dukung tanah sudah cukup tinggi.

2.4.1Tiang PancangDitinjau dari jenis material, tiang pancang dapat dibuat dari beton bertulang, baja ( pipa, baja profil) .Ditinjau dari soil displacement yang terjadi selama proses pemacangan, ada dua jenis yaitu : Large soil displacement, untuk jenis- jenis tiang pancang beton massif dan pipa close ended Small soil displacement, untuk jenis- jenis tiang pancang baja profil dan pipa baja open ended.Bila panjang tiang pancang menurut desain dibutuhkan lebih panjang dari tinggi tiang pancang yang dipergunakan, maka selama proses pemancangan tiang pancang dapat dibagi menjadi dua bagian, dimana bagian pertama dipancang, kemudian disambung dengan bagian kedua, dan dilanjutkan dengan pemancangan berikutnya.Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan pemancangan, antara lain sebagai berikut : Titik- titik ukur untuk memberikan guide posisi letak titik pancang Untuk kelompok tiang pancang, arah pemancangan dimulai dari dalam kea rah luar, terutama untuk tiang yang large soil displacement dan berjarak rapat, untuk menghindari terjadinya heaving pada tiang. Pergerakan alat pancang sebaiknya ke arah belakang ( mundur), agar tidak terhalang oleh sisa ketinggian tiang- tiang yang masih muncul di atas permukaan tanah, yang baru selesai dipancang. Pemancangan tiap titik sebaiknya dilakukan sampai selesai, jangan ditinggal di tengah proses pemancangan. Karena apabila ditinggal, jepitan ( friction) tanah akan bekerja sehingga tiang akan sulit diturunkan lagi.Pemancangan kelompok tiang yang jaraknya cukuo rapat dengan large soil displacement ( tiang massif atau tiang yang closed ended) dapat menimbulkan persoalan heaving, yaitu munculnya kembali tiang yang sudah dipancang. Untuk menghindari persoalan tersebut, maka urutan pemancangan harus diperhatikan, yaitu dengan arah dari tengah ke luar.

2.4.2Raft FoundationUntuk bangunan tingkat tinggi, biasanya menggunakan raft foundation yang terletak diatas tiang, berbentuk beton blok dengan ketebalan lebih dari dua meter. Raft foundation ini volumenya besar sekali, sehingga tidak mungkin dicor sekaligus.Metode pengecoran raft foundation biasanya menggunakan metode papan catur yaitu dicor satu kotak demi satu kotak dengan volume yang dapat diselesaikan dalam sekali cor saja. Untuk tiap kotak yang dicor duluan menggunakan pembatas dari anyaman baja yang halus dan sementara ditahan oleh batang- batang kayu/ besi ( kotak hitam dalam sistem papan catur). Kemudian kotak sisanya ( kotak putih dalam system papan catur ) dicor langsung, di mana beton kotak terdahulu berfungsi sebagai form work.Dengan demikian system pengecoran papan catur ini, untuk kotak putihnya tanpa menggunakan form work.

2.5Pekerjaan GalianBila muka air tanah berada pada daerah dangkal ( diatas evevasi dasar galian) serta air tanah cukup mengganggu proses galian,maka pekerjaan dewatering perlu dipersiapkan lebih dahulu.Metode galian yang dipilih dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: Luas lahan Kedalaman galian Jenis tanah dan strukturnyaUntuk pekerjaan galian ini,terlebih-lebih galian yang dalam,sudah harus dipikirkan construction safety ,agar dapat menghindari kecelakaanSecara garis bedar metode penggalian dibagi menjadi 2 yaitu:2.5.1Galian Terbuka Tanpa PenahanPada metode ini tanah langsung digali tanpa perkuatan/penahan.Untuk galian tipe ini biasanya diperlukan slope,sehingga memerlukan lahan yang luas.Sudut slope yang diperlukan tergantung stabilitas struktur tanah.Bila tanah cukup stabil ada kemungkinan digali secara tegak.Untuk melindung slope lereng galian terhadap kelongsoran/erosi karena hujan,dapat digunakan (khusus untuk mencegah erosi karena hujan).Untuk galian tanah yang luas dan cukup dalam,pada umumnya menggunakan alat berat berupa excavator untuk menggali dan dump truck untuk alat penggangkutan.Oleh karena itu luas galian kalian harusdilebihkan terhadap keperluan bangunan,karen diperlukan space untuk turun naikny alat berat,berupa ramp yang cukup kemiringannya.Untuk melayani keluar masuknya alat-alat gali dan alat angkut,ditepi galian dibuat ramp.Bila lokasi cukup luas,maka ramp dapat dibuat dua buah,khusus untuk yang keluar dan khusus untuk alat yang masuk,dengan demikian arus kegitan pembuangan tanah dapat berjalan lancar.

2.6CONCRETE DIAPHRAGM WALLConcrete diaphragm wall adalah sebuah dinding beton yang proses pembuatannya/pengecorannya dilakukan didalam tanah,dimana biasanya memiliki fungsi tripel yaitu:pertama,sebagai dinding penahan tanah galian basement,yang kedua,sekalligus sebagai cut off dewatering system pada saat pekerjaan galian basement,dan ketiga,sebagai dinding permanen bagi basement.Dengan fungsi yang banyak tersebut,maka penggunaan concrete diaphragm wall akan menjadi efisien.Pembangunan gedung bertingkat didilam kota umumnya memiliki lahan yang terbatas,sehingga galian harus dilakukan dengan cara galian tegak, oleh karena itu penggunaan diaphragm wall sangat sering digunakan sebagai struktur panahan galian tanah basement.Untuk memanfaatkan multifungsinya,maka diaphragm wall dibuat dengan struktur beton bertulang,yang sekaligus nantinya berfungsi sebagai dinding permanen bagi basement sebuah bangunan. Concrete diaphragm wall biasanya digunakan untuk bangunan yang memiliki lantai basement yang banyak,misalnya lima lantai,dan dilaksanakan lebih dahulu,sebelum pekerjaan galian basement dimulaiTebal concrete diaphragm wall ini bisa mencapai 80 sampai100 cm tergantung perhitungan desainnya.Untuk mengurangi ketebalan concrete diaphragm wall ,dapat dilakukan dengan tahanan ground anchor atau bracing dari dalam galian dalam galian dalam proses galian basement.Untuk system top down maka lantai basement dapat berfungsi sebagai brancing bagi diaphragm wall selama proses penggalian basement.Sedang system ground anchor,baru mungkin dilakukan bila daerah sekitar bangunan bebas.Kedalaman concrete diaphragm wall tergantung pada kebutuhan desain,dan dapat mencapai kedalaman 40 meter atau bahkan lebih,disamping tergantung dalamnya basement juga kedalaman tambahanyang diperlukan dalam fungsi sebagai cut off dewatering.Saat ini concrete diaphragm wall banyak dikombinasi dengan pembuatan basement dengan system top down.

2.6.1Pekerjaan PersiapanUntuk dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan, serta menjamin ketepatan ukuran dan letak bangunan, maka diperlukan pekerjaan- pekerjaan persiapan antara lain sebagai berikut : Dibuat patok- patok pengukuran untuk menetapkan aligment dari diagram wall, termasuk patok- patok elevasi bangunan Menetapkan letak bangunan- bangunan kantor/ direksi keet , dan lain- lain dengan suatu site plan yang efisien, untuk menunjang kelancaran seluruh kegiatan yang ada. Siapkan lokasi fabrikasi untuk pembesian diagram wall. Siapkan saluran drainase untuk membuang air dan lumpur selama proses penggalian diagram wall Berdasarkan atas patok- patok pengukuran, dibuat guide wall dari beton bertulang, untuk mengarahkan pekerjaan galian untuk diagram wall, termasuk plat form untuk melayani jelan kerja crane selama penggalian dan pengecoran.Pekerjaan persiapan ini sangat penting untuk diperhatikan, karena disamping akan mempengaruhi waktu pelaksanaan pekerjaan juga akan mempengaruhi biaya.

Pembuatan guide wall dapat dijelaskan sebagai berikut ; Berdasarkan patok pengukuran (as diaphragm wall), dicor guide wall bagian luar dan bagian dalam Di antara guide wall luar dan dalam digali sedalam kurang lebih 2 meter Pasang dinding guide wall, kurang lebih sedalam galian ( 2 meter) Sepanjang as diaphragm wall, direncanakan untuk galian female dan galian male, yang dimulai dari rencana galian female pada sudut- sudut diaphragm wall Di antara sudut- sudut diaphragm wall, direncanakan galian female dan galian male, dengan memberi tanda sebagai pedoman urutan penggalian.

2.6.2Pekerjaan Galian diaphragm wallGalian untuk diaphragm wall dilakukan dengan peralatan ( grap) semacam clamp shell yang digantung/ dilayani dengan crawler crane, dan dapat menggeruk tanah dengan kekuatan hidraulik. Hasil galian tanah ditumpahkan kedalam dump truck untuk diangkut keluar.Pekerjaan galian dilakukan secara bertahap, yaitu didahului dengan galian bagian female. Sedangkan bagian male, dilakukan setelah bagian female selesai di cor beton.Urutan pekerjaan galian dapat diuraikan sebagai berikut : Pada permukaan guide wall diberi tanda panel female dan panel male sepanjang as diaphragm wall. Tahap pertama dilakukan penggalian pada bagian semua female, sampai kedalaman rencana. Untuk menjaga agar tidak terjadinya kelongsoran dinding galian, lubang diisi dengan lumpur bentonite. Tanah hasil galian grap, diangkat keluar oleh crane dan ditumpahkan pada dumb truck Bila panel female telah mencapai kedalaman rencana dan sudah dibersihkan, maka dipasang pembesian panel female dan dicor beton. Setelah itu baru dilakukan galian bagian male sebagai tahap berikutnya. Proses penggalian bagian male dilaksanakan sama dengan female Bila galian diaphragm wall menggunakan lumpur bentonite, maka pada proses pengecoran beton, lumpur bentonite tersebut akan terdesak keluar dan akan meluap. Oleh karena itu harus disediakan saluran untuk menampung lumpur bentonite tersebut.

2.6.3Pekerjaan Pembesian Fanel Female dan MaleFabrikasi pembesian untuk panel female dan panel male dapat dilakukan bersama- sama dengan pekerjaan galian, dan bahkan dapat dilakukan lebih dulu dari galian, di tempat fabrikasi yang telah ditetapkan.Pembesian panel ada dua jenis yaitu pembesian panel female dan pembesian panel male.Pembesian panel female didahulukan, karena akan dipasang terlbih dulu dari pembesian panel male, sesuai dengan urutan metodenya. Pada jenis pembesian panel female, di bagian tepinya dipasang end plate yang mempunya fungsi ganda yaitu Sebagai form work, untuk membentuk sambungan antara panel female dan panel male Sebagai waterstop pada sambungan dari diaphragm wall karena proses pengecorannya bertahap.

2.6.4Pekerjaan pengecoran panel female dan maleCara Pengecoran panel female yaitu: Rangkaian pembesian untuk panel female, diturunkan kedalam lubang secara pelan- pelan sambil memposisikan elevasi starter bar untuk slab basement Setelah sampai pada posisinya, rangkaian pembesian sementara ditahan, agar tidak turun ke bawah, sampai proses pengecoran selesai Lubang kedua ujung sampai end plate diisi dengan koral sampai penuh agar berfungsi menahan end plate sebagi form work pengecoran panel female yang akan terdesak oleh beton cair. Panel female dicor dengan menggunakan pipa tremi, agar tidak terjadi segregasi dari campuran beton, secara pelan- pelan sambil mendesak lumpur bentonite Bersamaan dengan pengecoran beton, maka lumpur bentonite akan meluap keluar yang harus ditampung dengan saluran yang disiapkan Setelah panel female selesai dicor, bagian male digali sampai bersih, termasuk mengangkat isian koral yang akan ikut runtuh pada saat penggalian. Rangkaian pembesian untuk panel male diturunkan seperti proses penurunan rangkaian besi panel female2.6.5Pekerjaan Galian BasementGalian basement dapat dilakukan dengan dua cara yaitu , cara konvensional dan cara top down. Cara konvensional , galian dilakukan secara bertahap, menggunakan excavator.Urutan cara penggalian sebagai berikut : Galian tahap pertama, sedalam secukupnya, sampai pada level perkuatan ground anchor Galian berikutnya, sama dengan tahap pertama sampai level pemasangan ground anchor berikutnya. Begitu seterusnya sampai mencapai level dasar fondasi.

2.7Struktur BasementStruktur basement gedung bertingkat ( tidak termasuk fondasi tiang) secara garis besar, terdiri dari : Raft foundation Kolom Dinding basement Balok dan plat lantai

2.7.1Sistem KonvensionalPada system ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana. Raft foundation dicor dengan metode papan catur, kemudian basemant diselesaikan dari bawah ke atas, dengan menggunakan scaffoldining, kolom balok dan slab dicor ditempat.Bila struktur basemet telah selesai, maka tiang king post dicor beton dan bila diperlukan dapat ditambah penulangannya. Lubang- lubang lantai basement yang dipergunakan untuk pengangkutan tanah galian, ditutup kembali. Pengecoran struktur atas dilakukan seperti biasa yaitu dari bawah ke atas ( lantai satu, dua, tiga dan seterusnya)

2.8Pile cap dan ground beamPenggunaan form work untuk pile cap dan ground beam, telah mengalami kemajuan terhadap penggunaan form kayu yang harus dibongkar lagi setelah beton selesai dicor. Hal ini tidak praktis , karena harus menunggu pembongkaran form work tersebut. Oleh karena itu telah banyak digunakan form work yang sifatnya permanen, yaitu menggunakan pasangan bata.

2.8.1Sistem form work permanenPada system ini, form work menggunakan pasangan bata yang permanen. System ini tampak lebih rapi, hemat dan lebih cepat, karena tidak perlu melakukan pekerjaan pembongkaran form work.Sistem form work permanen seperti ini, sangat menguntungkan bila ground beam yang ada dihubungkan dengan lantai beton. Hal ini karena pengecoran dilakukan sekaligus pada saat mengecor ground beam.

2.9Pekerjaan Struktur2.9.1Pekerjaan BetonPada pekerjaan struktur beton, disini akan disiapkan bekisting yang menggunakan plywood yang bermutu baik.Hal ini penting untuk mengingat banyak kegagalan pelaksanaan proyek berasal dari hal-hal yang kecil,serta kualitas yang baik akan membuatbekistingtersebuttahan lamadan dapatdipakaiberulang. Mengingattahappekerjaan setelah pekerjaan struktur,yaitupekerjaan arsitektur, sangatmembutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mencapai kualitas yang baik. Setelah pembongkaranbekisting,dilakukan pengukuran ulang terhadap as-as bangunan dan bagian yang sudah dicor untuk mengetahui posisi kolom, atau bidang lainnya, apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan. Hasil ini diperlukan juga untuk pembuatan shop drawing untuk pekerjaan arsitektur atau finishing.Dalam hal ini perlu diingat bahwa dalam mencapai kualitas yang baik harus melalui suatu proses yang baik pula, untuk itu pekerjaan struktur ini sangatlahberperan untuk kelangsungan proses yang berikutnya yaitu pekerjaanarsitektur.Padaprinsipnya pekerjaan struktur beton dibagi dalam 3 tahap pelaksanaan, yaitu : Tahap pembesian. Tahap bekisting. Tahap pengecoran dan curing.2.9.1.1Tahap PembesianSebelum besi dipabrikasi, dibuat bar bending schedule sehingga besi beton telah dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan kebutuhan yang mengacu pada shop drawing yang telah disetujui agar pekerjaan di lapangan dapat berjalan lebih cepat dan lebih efisien.Penulanganbalok dan plat lantai dirangkai dan diikat ditempat, setelah diproduksi pada lokasi pabrikasi pembesian.Beton deking dan kaki ayam disiapkan dan dipasang secukupnya.Untuk memastikan kualitas beton,dalamhal ini dimensiselimut betondanjarakantaradua tulangan ( tulangan atas dan tulangan bawah ).Cara pengerjaan tulangan balok :Buat tulangan sengkang dengan syarat : bengkokan kait minimal 90oditambah perpanjangan 12d atau bengkokan kait 135oditambah perpanjangan 6d pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin Potong tulangan memanjang dan bentuk sesuai gambar kerja Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada sela-sela tulangan kolom/balok disebelahnya sesuai dengan dimensi balok dan posisi tulangan Masukan sengkang-sengkang balok sesuai dengan jumlahnya Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada ujung yang lain ke sela-sela kolom/balok sebelahnya Ikat sengkang dengan tulangan memenjang sesuai dengan jarak sengkang yang ditentukan dengan menggunakan kawat bendrat Cek kembali hasil pabrikasi dengan gambar kerja yang ada

2.9.1.2 Tahap BekistingBekisting pada prinsipnya harus kuat kokoh dan tidak melendut, tapi mudah pembongkarannya sehingga beton dan bekisting tidak rusak.Bekisting untuk pembuatan tie beam dan pile cap menggunakan pasangan batako. Bekistingbalok, plat lantai dan kolommemakaiscaffolding,horry beam, kayu dan multipleksdengan sistim semi konvensional.Pekerjaan pemasangan bekisting akan dibantu dengan alat theodolite dan waterpass supaya diperoleh hasil pekerjaan yang akurat dan sesuai perencanaan. Bekisting dibuat dengan bahan kayu kelas III (terentang) dan balok kayu kelas II, serta dolken diameter 8/400 Cek jarak sabuk kolom/balok/sloof/ring balk Cek pertemuan panel sudut bekisting Permukaan plywood dibersihkan dan dilumasi minyak bekisting Penyetelan sabuk dan kayu support bekisting Pemberian mortar pada dudukan bekisting, pastikan mortar yang ditabur mengering2.9.1.3TahapPengecoran dan CuringPengangkutan pengecoran yang cukup jauh dan tinggi menggunakan alat concrete pump sebagai sarana distribusi beton ke lokasi cor.Setelah pengecoran dilaksanakan, beton dicuring dengan air selama satu minggu. Sedangkan untuk curing kolom digunakan plastik. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencapaikualitas beton yang diinginkan sesuai standard dan spesifikasi.Sebelum pengecoran dilaksanakan, besi dan bekisting yang sudah terpasang diperiksa ulang untuk memastikan bahwa tidak ada kekurangan, seperti jumlah besi, ikatan besi, jarak besi, kekuatan bekisting, kebocoran bekisting dan kebersihan.Pada saat pengecoran alat-alat kerja harus sudah disiapkan seperti vibrator dan bensin, lampu penerangan, talang cor bila diperlukan dan tenaga kerja yang cukup.Pada saat pengecoran berlangsung seorang engineerselalu siap di lapangan untuk memantau kualitaspekerjaandanmengaturwaktupengiriman beton ready mix dengan interval waktu yang tepatagarmutubeton dapatsenantiasa terjaga.

2.10Pekerjaan Struktur AtasUntuk pekerjaan struktur atas, akan dilaksanakan dengan methode sebagai berikut : Untuk pekerjaan plat lantai dan balok pada area struktur atas, pekerjaan pengecoran akan dibagi dalam beberapa zoning pengerjaan. Untuk pekerjaan kolom, sesuai dengan zoning area plat lantai, maka pengecoran kolom juga dibagi atas zoning pekerjaan. Untuk pelaksanaan pengecoran kolom, dilaksanakan dengan menggunakan concrete pump yang dipergunakan untuk memompa beton ke lantai atas,bersamaan dengan pengecoran zoning plat lantai yang berdekatan.

2.10.1 Pekerjaan TanggaTangga adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi menghubungkan lantai demi lantai. Ada beberapa tahapan dalam membuat tangga. Diantaranya: Lingkup pekerjaan Cetakan dan acuan Scaffolding didirikan untuk menentukan ketinggian bordes. Balok gelagar penyangga bawah dipasang diatas peracah dari scaffolding. Untuk memeriksa apakah bekisting sudah benar-benar horisontal dilakukan dengan menggunakan selang yang diisi air, yang kemudian juga harus dicek dengan menggunakan waterpass. Setelah itu dipasang papan bekisting untuk tangga dan anak tangga. Setelah bekisting selesai siap dilakukan penulangan.

PenulanganBesi tulangan dirangkai langsung di lapangan setelah sebelumnya dilakukan pekerjaan bekisting. Tulangan ini bertujuan sebagai kerangka dari tangga. Ketinggian bordes dari lantai sebelumnya adalah 185,4 cm, dengan lebar bordes 112,5 cm. Sedangkan untuk anak tangga, dengan lebar 27,5 cm dan tinggi 21 cmPemasangan besi tulangan harus dilakukan dengan benar, langkah-langkah yang diperhatikan dalam penulangan tangga : Pertama gambar rencana harus dipahami. Memotong dan membengkokan besi tulangan sesuai dengan rencana. Tulangan yang di gunakan untuk anak tangga dan bordes dirangkai diatas bekisting yang telah dibuat. Tulangan utama ditempatkan terlebih dahulu kemudian tulangan sengkang dipasang pada tulangan utama dan kemudian diikat dengan kawat bendrat. Kemudian beton dekcing atau tahu-tahu dipasang untuk memperoleh selimut beton.

Pekerjaan pengecoran tanggaPelaksanaan pengecoran tangga adalah sebagai berikut: Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete mixer, karena untuk pengerjaan tangga ini membutuhkan adukan yang tidak terlalu banyak. Pemadatan menggunakan alat vibrator dan dilakukan selama berlangsungnya pengecoran. Ini dimaksudkan agar didapat beton yang benar-benar padat. Setelah itu adukan diratakan oleh pekerja dengan memakai kayu perata sesuai dengan tinggi peil yang sudah ditentukan dengan bekisting.

Pekerjaan Pembongkaran Bekisting TanggaBekisting tangga dapat dibongkar minimum 14 hari dengan syarat beton sudah cukup keras, tujuannya untuk menghindari cacat pada tangga. Untuk menjaga agar beton pada tangga dapat mengeras dengan sempurna maka scaffolding pada bagian bordes tidak dilepas hingga beton berumur 28 hari.

2.11Pekerjaan BajaMaterial untuk pabrikasi harus dipilih berdasarkan spesifikasi dan dimensinya. Material yang dipakai selanjutnya diukur dan dimarking sesuai gambar kerja. Metodekerjauntuk marking adalah sebagai berikut : Ukur lebar dan panjang dari material yang dipotong. Tandai tempat lubang baut. Buat bentuk sesuai dengan shop drawing. Tulis nama kode pada material tersebut.Setelah pekerjaan marking, dilanjutkan dengan pekerjaan pemotongan. Metodekerja pemotongan adalah sebagai berikut : Potong material sesuai dengan ukuran dan bentuknya yang telah ditentukan. Pelubangan baut akan dibuat dengan drilling dan punching. Penyambungan komponen yang terpisah dengan las sesuai dengan shop drawing.Pekerjaaan grinding akan dilaksanakan untuk menghaluskan material welding sprinkle dan track welding.Pemasangan baja struktur harus sesuai dengan spesifikasi yang telah disediakan oleh konsultan pengawas.Kontraktor mempunyai tanggung jawab atas metode pemasangan tersebut, prosedur dan untuk keseluruhan stabilitas terhadap tiap elemen. Mesin las, katrol, kunci-kunci pas, dan lain-lain akan ditempatkan di lokasi selama masa pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkannya.Pekerjaan baja harus dibuat seakurat mungkin untuk menciptakan keragaman dan harus disamakan sehingga perbedaan pada keseluruhan pekerjaan ada dalam limit yang dapat ditoleransi.Leveling dan penyesuaian dilakukan mengikuti perkembangan dari setiap pekerjaan baja untuk menghindari kesalahan dan untuk membuat pekerjaan lebih mudah. Alignment dan penyesuaian harus sesuai dengan aturan toleransi yang disediakan pada spesifikasi.Bracing sementara dibutuhkan untuk mengamankan struktur baja terhadap gaya - gaya seperti angin dan berat member itu sendiri.Pengecatan touch up dilaksanakan pada area yang rusak dikarenakan oleh pengiriman , handling atau pemasangan.Connection harus dilakukan sesuai dengan gambar design dan shop drawing. Kontraktor akan menyediakan semua sekrup, nuts, washer, elektroda las dan fitting yang diperlukan, dan material lain yang dibutuhkan.

2.12Pekerjaan ArsitekturPelaksanaan Pekerjaan Arsitektur pada prinsipnya dilaksanakan dengan urutan pekerjaan yaitu dinding, atap, plafond kemudian lantai . Sebelum pekerjaan tersebut dimulai akan dibuat shop drawing dengan ukuran sesuai dengan keadaan di lapangan dan diminta persetujuan dari Pemberi Tugas. Untuk menghindari kesalahan pemasangan dilapangan daerah yang akan dikerjakan harus di marking terlebih dahulu sehingga sesuai dengan perencanaan.

A. DINDING BATADikerjakan berdasarkan ukuran bangunan dam letak dinding bata secara teliti sesuai gambar. Pasangan dinding bata dipasang berdasarkan waterpass dengan menggunakan benang disertai meneliti kerataan tiap kali selesai pemasangan.Setiap pertemuan diperkuat dengan kolom praktis dan untuk setiap 12m2 diberi perkuatan kolom atau balok praktis. Pemasangan dengan menggunakan thin bed mortar untuk menghasilkan pemasangan yang rapi.

B. PLESTERAN & ACIAN DINDING BATAMaterial : Plesteran biasaSebelum pekerjaan plesteran dimulai maka terlebih dahulu diberi kepalaan plesteran. Sedangkan untuk menjaga kerataan dan kelurusan permukaan plesteran maka dipergunakan alat Bantu jidar dari aluminium. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, pekerjaan instalasi mekanikal, elektrikal dan plumbing pada dinding harus sudah selesai.Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran kering 1 minggu dan pelaksanaannya menggunakan jidar aluminium untuk hasil yang lebih rata dan baik.C. PASANG LANTAI & DINDING KERAMIKMaterial : KeramikKeramik yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu, dan sudah diperiksa mutu dan kwalitasnya. Pemasangan dilakukan sesuai start keramik pada shop drawing yang telah disetujui dan telah dilakukan pengukuran as-as di lapangan.Pemasangan keramik setelah pekerjaan instalasi mekanikal, elektrikal dan plumbing terpasang.Untuk lokasi yang diberi lapisan waterproofing, pemasangan keramik dilakukan setelah pengujian waterproofing dan pemasangan tidak menggunakan alat bantu paku atau yang lain yang dapat membuat lapisan waterproofing rusak.Naad diisi dengansemen warna (tile grout) dan permukaan keramik harus segera dibersihkan dari bekas adukan dan grout.

D. PEKERJAAN PLAFONDMaterial : Gypsum 9mm,Pemasangan dimulai dengan pembuatan marking disekelilign dinding yang telah diplester aci. Rangka hollow / kayu dipasang sekeliling dinding sesuai dengan marking yang telah dibuat, dilanjutkan dengan pemasangan penggantung dan rangka tengah.Pemasangan rangka dibantu dengan waterpass dan benang untuk pengontrolan terhadap kerataan. Pemasangan box lampu, manhole, fixture M&E harus rapi, rapat dan rata permukaan plafond.

E. PEKERJAAN PENGECATANPermukaan bidang yang dicat sebelumnya harus rata, kering dan bersih, disesuaikan dengan bahan, jenis dan warna yang telah ditentukan dan disetujui. Sebelum pengecatan didahului dengan pemberian alkali resistance pada permukaan acian. Pengecatan harus rata dengan minimal pengecatan 2 lapis.

2.13Pekerjaan InstalasiPekerjaan instalasi merupakan pekerjaan yang dilakukan setelah pekerjaan lantai dan aksesoris. Pekerjaan instalasi meliputi pekerjaan instalasi linstrik dan air.

2.13.1Instalasi listrikInstalasi listrik yang dimaksud adalah semua pendukung jaringan listrik antara lain kabel, saklar, stop kontak dan lampu. Instalasi listrik yang dibutuhkan dihitung dalam volume titik.Tahapan instalasi listrik : Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam). Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan). Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel). Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir. tidak boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan, ditanam sampai minimal mencapai air tanah Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada balok kayu rangka langit-langit. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak). Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.

2.13.2Instalasi airInstalasi air terdiri atas saluran- saluran pipa untuk air bersih, air kotor, air tinja, dan air hujan. Saluran saluran pipa yang dibutuhkan dihitung volumenya dalam satuan panjang. Bagian instalasi air yang lainnya yaitu septic tank, sumur air bersih, sumur air hujan dan lain- lain dihitung dalam satuan buah.

2.14ALAT-ALAT KONSTRUKSI TowerCrane : Minimum 1unit mesin Tower Crane akan ditempatkan di lokasi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan Struktur Theodolite : 1 unit akan disediakan selama masa pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkan berlangsung. Water Pas : 1 unit water pas akan disiapkan selama masa pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkan masih berlangsung. Concrete Mixer& Concrete Vibrator : Minimum 2 (dua) unit & concrete vibrator 3 unit akan kami siapkan selama masa pekerjaan struktur. Bar bender & Bar Cutter : Bar bender & bar cutter akan disediakan untuk mempercepat pabrikasi besi beton. Scaffolding : Disediakan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berada diketinggian. Material Hoist : Digunakan untuk alat transportasi material dan orang ke tempat yang cukup tinggi. Excavator (Back Hoe) : Dipergunakan untuk melakukan pekerjaan penggalian tanah. Dump Truck : Digunakan sebagai alat angkut tanah galian proyek ke luar dari lokasi proyek.

gedung lt. basementlantai basement dibuat dengan cara menggali tanah terlebih dahulu menggunakan alat excavator sampai elevasi kedalaman yang telah direncanakan, kemudian dilaksanakan pekerjaan pondasi, tie beam dan plat lantai basement.

gedung lantai 2pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan kolom, balok , plat dan struktur tangga meliputi pekerjaan bekisting, pekerjaan pembesian dan pekerjaan cor beton

Gedung lantai 3 s/d 4pekerjaan lantai 3 sampai dengan atap merupakan pengulangan dari item pekerjaan lantai 2 yaitu bekisting, pembesian dan cor beton menyesesuaikan bentuk struktur gedung yang telah direncanakan.

gedung lantai 5

BAB IIIMENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA

Langkah pertama yang dilakukan untuk menghitung rencana anggaran biaya bangunan adalah mengidentifikasi setiap item pekerjaan yang ada dalam proyek yang sedang dihitung. Setiap proyek tidak selalu sama jenis maupun jumlah item pekerjaannya, bergantung pada jenis proyek, lokasi proyek, tingkat kompleksitas proyek, metode konstruksi, jenis peralatan yang digunakan dalam proses penghitungan kuantitas setiap item pekerjaan. Prinsip utama dalam menghitung kuantitas pekerjaan adalah selama pekerjaan itu berbeda maka harus dipisahkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dalam kalkulasi biaya bangunan.Macam pekerjaan yang perlu dipahami dalam pembuatan rumah antara lain, pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, pekerjaan beton bertulang, pekerjaan dinding, pekerjaan atap, pekerjaan lantai dan aksesori, dan pekerjaan penyelesaian.Besarnya harga dalam setiap daerah tentu saja berbeda- beda bergantung kepada hal- hal beriku :1. Jauh dekatnya sumber daya atau bahan bangunan. Misal, untuk daerah Kalimantan, tentu saja bahan dari unsur kayu Kalimantan lebih murah daripada daerah lainnya. Nilai UMR dari masing- masing daerah juga berpengaruh terhadap upah tenaga kerja.2. Musim/cuaca. Pada musim penghujan, ada beberapa material yang harganya naik, terutama batu bata karena bahan tersebut sulit didapatkan.3. Inflasi yang mempengaruhi harga bahan bangunan. Berubahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar berpengaruh besar terhadap kenaikan harga bahan bangunan. Selain itu, ada beberapa factor lainnya yang menyebabkan naik turunnya harga satuan sehingga harga yang terdapat pada fleksibel, disesuaikan dengan harga pada waktu itu.

NoJenis PekerjaanSatuanVolumeHarga Satuan (Rp)Jumlah Harga (Rp)Total Harga (Rp)

APEKERJAAN PERSIAPAN 42.188.844,26

1Pembersihan Lahanm308,120 5.600,00 1.725.472,00

2Pemasangan Pagar Sementara dari Kayu tinggi 2 mm72,740 188.715,00 13.727.129,10

3Memasang Bouwplankm38,000 54.391,66 2.066.883,16

4Memasang Papan Nama Proyek 80x120 cmBh1,000 392.960,00 392.960,00

5Membuat direksi keet & Gudang Sementaram24,000 751.100,00 18.026.400,00

6Listrik dan Air KerjaLs1,000 2.000.000,00 2.000.000,00

7Mob & Demob AlatLs1,000 2.000.000,00 2.000.000,00

8Tes Material Baja dan BetonLs1,000 1.500.000,00 1.500.000,00

9Rambu - rambu lalu lintas dan keselamatan KerjaLs1,000 750.000,00 750.000,00

BPEKERJAAN TANAH 1.383.800,98

1Galian Tanah Biasa sedalam 1 mm52,788 16.000,00 844.608,00

2Urugan Kembalim13,197 7.672,00 101.247,38

3Urugan Pasir Bawah Pondasim3,338 131.200,00 437.945,60

CPEKERJAAN PONDASI 11.049.725,50

1Pasangan Pondasi Batu Kali 1 Pc: 5 Psm28,369 389.500,00 11.049.725,50

DPEKERJAAN DINDING 19.048.884,73

1Pasangan Tembok Bata 1Pc:4Ps (Trasraam)m28,947 69.270,00 2.005.158,69

2Pasangan Tembok Bata 1Pc:3Kp:10Psm268,532 63.470,00 17.043.726,04

EPEKERJAAN PLESTERAN DINDING 8.367.995,23

1Plesteran Dinding 1Pc:3Ps tebal 20 mmm29,782 33.490,00 997.399,18

2Plesteran Dinding 1Pc:3Kp:10Ps tebal 15 mmm396,226 18.602,00 7.370.596,05

FPEKERJAAN KAYU 108.056.777,50

1Pasang Kusen Pintu dan Jendela Kayu Jatim1,123 17.768.000,00 19.953.464,00

2Pasang Pintu Panel Kayu Jatim25,554 888.000,00 22.691.952,00

3Pasang Nook, Gording, Murplat, Nook Kayu Bengkiraim1,327 9.864.000,00 13.089.528,00

4Pasang Usuk+Reng Genteng Beton Kayu Bengkiraim226,307 129.500,00 29.306.756,50

5Pasang Listplank, Reuter 2X (2X20) cm, kayu bengkiraim0,355 99.400,00 35.287,00

6Pasang Rangka Langit-langit 1X1 m Kayu Borneom184,725 124.400,00 22.979.790,00

GPEKERJAAN BETON 38.397.507,97

1Membuat sloof Beton Bertulang (200Kg besi+bekisting)m3,338 3.862.720,00 12.893.759,36

2Membuat Kolom Beton Bertulang (300Kg besi+bekisting)m3,229 7.700.025,00 24.863.380,73

3Membuat Ring Balok (200Kg besi+bekisting)m3,338 74.280,00 247.946,64

4Membuat Kuda-Kuda Beton (200Kg besi+bekisting)m5,283 74.280,00 392.421,24

HPEKERJAAN PENUTUP ATAP 21.128.039,20

1Pasang Genteng Kerpusm59,800 74.780,00 4.471.844,00

2Pasang Genteng Betonm226,307 73.600,00 16.656.195,20

IPEKERJAAN PLAFON 8.543.718,83

1Pasang List Plafon Kayu Profilm141,500 8.186,67 1.158.413,33

2Langit-langit Asbesm184,725 39.980,00 7.385.305,50

JPEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING 17.826.360,17

1Pekerjaan Urug Pasir Bawah Lantaim12,150 131.200,00 1.594.080,00

2Pasang Lantai Keramik 33X33 cmm123,615 116.669,00 14.422.038,44

3Pasang Lantai Keramik 10X20 cmm5,250 298.891,22 1.569.178,92

4Pasang plint ubin pc abu-abu ukuran 10x30 cmm15,824 15.234,00 241.062,82

KPEKERJAAN KUNCI DAN KACA 3.507.563,00

1Pasang Kunci Tanam BiasaBh8,000 49.760,00 398.080,00

2Pasang Engsel pintuBh38,000 32.165,00 1.222.270,00

3Pasang Engsel JendelaBh4,000 12.580,00 50.320,00

4Pasang Pegangan Pintu/Door holderBh17,000 32.900,00 559.300,00

5Pasang Kaca tebal 3 mmm21,472 55.000,00 1.180.960,00

6Pasang Kaca wireglass tebal 5 mmm0,900 107.370,00 96.633,00

LPEKERJAAN PENGECATAN 17.811.632,99

1Pengecatan Kayum254,586 26.352,50 6.708.977,57

2Pengecatan Tembok Barum410,184 27.067,50 11.102.655,42

MPEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 2.970.000,00

1Penyambungan Listrik PLN 2400 wattLS1,000 2.000.000,00 2.000.000,00

2Pemasangan Lampu SL 25 WattBh14,000 30.000,00 420.000,00

3Pemasangan Sekering GroupBh1,000 17.500,00 17.500,00

4Pemasangan Stop KontakBh9,000 12.500,00 112.500,00

5Pemasangan Sakelar TunggalBh14,000 17.500,00 245.000,00

6Pemasangan Sakelar GandaBh14,000 12.500,00 175.000,00

NPEKERJAAN SANITASI 7.870.599,50

1Memasang Kloset Jongkok Porselen Bh2,000 271.200,00 542.400,00

2Memasang Bak Mandi Bata Bata, Vol 0.3 mBh2,000 1.635.500,00 3.271.000,00

3Memasang Kran Air " atau "Bh3,000 20.760,00 62.280,00

4Memasang pipa PVC tipe AW 1"m19,650 19.550,00 384.157,50

5Memasang pipa PVC tipe AW 4"m20,470 43.850,00 897.609,50

6Memasang Bak kontrol Pas Batu Bata 45X45 cmBh1,000 213.152,50 213.152,50

7Membuat Septictank 1.5x2x2 m + PeresapanBh1,000 2.500.000,00 2.500.000,00

31