bab ii pptl

Upload: fightermorros8946

Post on 15-Jul-2015

591 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB II LANDASAN TEORI2.1 PPTL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) 2.1.1 Tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik Pencuriaan Listrik berpengaruh besar pada kinerja perusahaan, karena pencurian merupakan salah satu sumber penyebab utama losses dari losses non teknis. Pencuriaan merupakan kerugiaan bagi PLN, Negara dan Masyarakat, karena akibat pencuriaan listrik dapat menyebabkan listrik padam, tegangan turun, resiko kebakaran dan mengurangi biaya peningkatan pelayanan PLN terhadap masyarakat sendiri oleh karena itu guna menanggulangi semua kendala yang ada dalam kasus ini maka PLN mengadakan tim PPTL(Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) sebagai bukti tindak lanjut untuk menyikapi hal-hal yang merugikan baik bagi bangsa maupun negara. Dan juga dengan bermodal dasar-dasar hukum yang melatar belakangi tim PPTL untuk bekerja secara prosedural dimana pada sebelumnya telah cukup dijelaskan sebagai penunjang kinerja PPTL sendiri dibantu oleh Aspek hukum dalam Pelaksanaan PPTL y y y UU Ketenaga Listrikan (UU. No. 15 tahun 1985) UU Ketenaga Listrikan (UU. No. 20 tahun 2002) Peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1999 (Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik) y Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) tentang Ketentuan Jual Beli Tenaga Listrik Dan Pengunaan Piranti Tenaga Listrik Yang Berlaku di PT. PLN (Persero) (No. 103.K/039/DIR/1997) y Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik, Taghan Susulan dan Pemutusan sambungan Listrik (No. 68.K/010/DIR/2000

Selain itu sudah selayaknya dalam tim khusus ini menyikapi segala bentuk pelanggaran khususnya dari segi kelistrikan karena telah disebutkan sebelumnya dalam Ketentuan Pidana (BAB XV) yang di dalamnya berisi Barang siapa yang menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya merupakan tindak pidana pencurian sebagaimana dimaksud dalam kitab undang undang hukum pidana . Untuk lebih memperjelas fungsi dari tim PPTL sendiri segala bentuk kinerja yang akan dilakukan oleh tim PPTL sendiri dibatasi dengan : Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) ; No.68.K/010/Dir/2000Tanggal 26 April 2000; Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik, Tagihan Susulan Dan Pemutusan Sambungan Listrik. Yang didalamnya dijelaskan mengenai Beberapa pengertian sebagai berikut : y y y Instalasi PLN adalah instalasi milik PLN sampai dengan APP APP adalah Alat Pembatas Dan Pengukur Alat pembatas adalah alat milik PLN untuk membatasi daya listrik yang dipakai pelanggan y Alat pengukur adalah alat milik PLN yang mengukur daya dan energi listrik yang dipakai pelanggan y Sambungan langsung adalah sambungan dari JTR atau SL dengan menggunakan penghantar di bawah atau di atas tanah termasuk peralatannya, dimana tenaga listrik dapat disalurkan tanpa melalui APP y Segel adalah suatu alat yang dipasang oleh PLN pada APP dan perlengkapan APP sebagai pengamanan APP dan perlengkapannya y Tagihan susulan adalah tagihan kemudian sebagai akibat adanya penyesuaian dengan ketentuan atau sebagai akibat adanya pelanggaran

Batas Tanggung Jawab Instalasi - Instalasi milik PLN adalah dari JTR sampai kotak APP. - Instalasi milik Pelanggan adalah instalasi dari saluran keluar kotak APP ke arah instalasi bangunan milik pelanggan.

Dan segala bentuk kegiatan yang di anggap melenceng dari aturan yang ditetapkan oleh PLN adalah merupakan sebuah pelanggaran dan dapat diberikan sanksi, kemudian daripada itu bentuk pelanggaran hukum akan digolongkan menurut jenis pelanggarannya. 2.1.2 Jenis Dan Penggolongan Pelanggaran : y GOLONGAN A : Pelanggaran Yang Tidak Mempengaruhi Batas Daya Dan Pengukuran Energi. Sebagian segel/tanda tera pada APP dan Perlengkapanya rusak/terbuka/hilang/tidak sesuai aslinya

y

GOLONGAN B : Pelanggaran Yang Mempengaruhi Batas Daya Tetapi Tidak Mempengaruhi Pengukuran Energi Mengganti Pembatas Arus (MCB) dengan nilai yang lebih tinggi atau membypass/jumper terminal Pembatas arus (CB)

y

GOLONGAN C : Pelanggaran yang tidak mempengaruhi batas daya tetapi mempengaruhi pengukuran energi Melepas/mengendurkan klem tegangan, berubah pengawatannya, ditahan/dilambatkan putaran kwh

y

GOLONGAN D : Pelanggaran yang mempengaruhi batas daya dan pengukuran energi Sambungan langsung dari JTR

y

GOLONGAN E : Pelanggaran yang bukan kesalahan pelanggan

Sejumlah pemakaian energi listrik tidak terukur Kesalahan pengawatan meskipun segel baik Kerusakan pada app karena kualitasnya jelek Kesalahan faktor kali meter y GOLONGAN F : Pelanggaran penggunaan tenaga listrik yang tidak sesuai peruntukannya Golongan tarif yang tidak sesuai

Dari setiap golongan diatas kita sudah bisa simpulkan bahwa dari setiap pelanggaran yang ada sudah dikategorikan dan memiliki sanksi tersendiri dari masing-masing golongan tersebut, dan adapun sanksi yang diberikan dilapang tetap saja tim PPTL harus melaksanakannya secara prosedural karena tidak jarang juga kita melakukan salah paham terhadap konsumen maka dari itu sebelum tim PPTL menindak lanjut segala temuan dari pelanggaran maka bersamaan itu pula dibuat mekanisme proses PPTL

Hal ini dibuat untuk meminimalisir segala bentuk kesalahan yang mungkin terjadi di lapangan baik itu dari segi pelaporan ataupun saat tim mulai mengeksekusi. Kemudian dalam setiap pelanggaran pasti akan dikenakan sanksi baik tertulis ataupun tidak yang menjadi realita dari tim PPTL UPJ Cililin sendiri justru terkadang dapat dibalik oleh keadaan dilapang dimana ada saat tim untuk mengalah guna menghindari ketidaktahuan warga sekitar akan adanya tim PPTL dan menganggap tim sebagai oknum dari PLN maka dari itu sangat diwajibkan kepada seluruh anggota tim PPTL untuk : Sopan, tertib dalam memasuki persil Menanyakan identitas/kapasitas yg menyaksikan P2TL Berseragam lengkap atau menggunakan identitas kepegawaian PLN Memperhatikan keamanan instalasi & keselamatan umum dalam mengambil APP yang rusak atau diduga tidak semestinya Mampu menunjukan perilaku yang sopan saat bertugas guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan Mampu mensosialisasikan secara diplomatis terhadap masyarakat tentang bahaya dan seberapa merugikannya melakukan pelanggaran di bidang ini.

Pelanggaran dikenakan tagihan susulan dan atau biaya penyegelan dan atau biaya penggantian APP, perlengkapan Biaya penyegelan dan

penggantian ditetapkan secara berkala oleh Manajer. Dari setiap pelanggaran yang ada yang dimana sebelumnya telah digolongkan masingmasing kelasnya memiliki nilai sanksi yang berbeda. y y y y A : biaya penyegelan kembali B : 6 x 1,5 Daya tersambung x b beban. C : 6 x 720 jam x Daya tersambung x 0,85 x Rp.kwh tertinggi gol. tsb. D : tagsus gol. B + tagsus gol C.

y

E : besarnya energi yg belum terkukur atau belum tertagih maks 6 bln pemakaian.

y y

F : langsung dirubah ke tarif peruntukannya NK:Sesuai surat PLN Pusat

2.2 Pembebanan Tagihan Susulan, Waktu, Kerusakan Segel/Alat Pembatas Pengukur. y Dibebankan pd orang / badan usaha / lembaga lainnya yang tercatat sbg plgn. y Jika penghuni bukan plgn, dibebankan pada orang/badan penanggung jawab persil. y Jika tak berpenghuni, dibebankan pada orang/badan penanggung jawab persil. y Tagihan susulan dikeluarkan max 15 hari sejak ditetapkan golongan plggrn. y Dibayar secara tunai / angsuran max 12 (SPH)

2.2.1 Pemutusan Daya Dan jika Tagihan Susulan tidak di tindak lanjuti secara serius oleh pelaku pelanggaran maka dari pihak PLN akan melakukan Pemutusan Sementara & Pemutusan Rampung : Pemutusan Sementara. Untuk pelanggaran gol. C khususnya kedapatan Sambungan Langsung dan pelanggan yang tidak membayar Tagihan Susulan sesuai jangka waktunya dapat dilakukan Pemutusan Sementara. Pemutusan Rampung. Untuk pelanggan yang belum melunasi Tagihan Susulan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal Pemutusan Sementara dapat dilakukan Pemutusan Rampung.

Dan oleh sebab itu dari setiap temuan pelanggaran yang terjadi setiap bukti-bukti dari pelanggaran harus lah tersimpan dengan baik y y y y y Berita acara dibuat jelas dan tidak meragukan. Semua dokumen pemasangan APP/Segel disimpan dengan baik Barang bukti tersimpan rapi Petugas PLN agar mencatat setiap kejadian di lapangan Pernyataan pelanggan tidak berdasarkan asumsi,perkiraan,indikasi atau kesimpulan sendiri. y y Kenali betul saksi pelanggan (identitasnya) Petugas PLN setiap saat siap jadi saksi. Selain bukti-bukti saja untuk menambah efektifitas dari kinerja PPTL dalam mengerjakan tugasnya telah dibuat mekanisme proses kerjanya selain itu pula ada beberapa hal yang dilakukan dalam pelaksanaan PPTL diantaranya adalah y y Dilakukan rutin oleh PLN secara struktural sesuai uraian tugas. Dilakukan oleh Tim dengan anggota wakil dari PLN (dengan SuratKeputusan) y y Dilakukan oleh Tim Khusus dengan anggota dari POLRI dan PLN. Dasar-Dasar pelaksanaan : y Analisa pemakaian tidak wajar / DLPD/AMR informasi dari masyarakat, cater kegiatan rutin dll.

Pemeriksaan JTL, SL, APP, perlengkapan APP, instalasi pelanggan

y y y y y y y y

Pemutusan sementara Pemutusan sambungan langsung Pengambilan peralatan yang dipakai untuk sambungan langsung. Pengambilan segel dan atau tanda tera untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan atas pemanfaatan listrik. Pencatatan atas kejadian-kejadian selama PPTL Penyusunan laporan, BA sesuai tugas dan kewenangan masing-masing. Pengambilan APP yng kedapatan rusak atau diduga tidak berfungsi sebagaimana mestinya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Adapun dari ketentuan yang lainnya yang harus kita perhatikan lagi adalah mengenai apa yang harus kita perhatikan agar PPTL tidak terlalu arogan dalam sebuah pemeriksaan hal yang wajib di perhatikan : Perlengkapan.

y y y y

Surat tugas dari Kepala PLN. Tanda pengenal & berpakaian rapih dan sopan. Formulir-formulir PPTL Peralatan kerja. Wajib:

y y y

Sopan, tertib dalam memasuki persil Menanyakan identitas/kapasitas yg menyaksikan P2TL Memperhatikan keamanan instalasi & keselamatan umum dalam mengambil APP yang rusak atau diduga tidak semestinya.

Hasil temuan harus dibuat dalam BA (Berita Acara) . y BA ditandatangani PLN, Plgn/penghuni dan 2 orang saksi (Bila diperlukan) y y y BA dibuat dalam 2 rangkap (plgn, PLN). Bila plgn keberatan, ditanda tangani oleh 2 orang saksi dan petugas. barang bukti dimasukan dalam kotak/kantong yang tertutup

rapat(dikunci/dilak)disimpan ditempat yang aman dan tertib dan dibuat BA . Sambungan langsung bukan pelanggan. y Harus dilakukan pemutusan saluran TL dengan mencabut /mengambil seluruh sarana yang dipakai y y Proses selanjutnya sebagai tindak pidana TS sesuai SE PT PLN (persero)kantor pusat TINDAK LANJUT HASIL PPTL. y y Melaporkan kepada atasan disertai BA Penetapan golongan pelanggaran dan besarnya tagihan susulan oleh pejabat berwenang dengan mengacu pada Kep Direksi PT PLN (Persero) N0.068.k/DIR/2000.

PENYAMBUNGAN KEMBALI Terhadap pelanggan yg dikenakan pemutusan sementara Paling lambat 7 hari setelah pelanggan membayar tagihan susulan. Terhadap pelanggan yg dikenakan pemutusan rampung selain membayar tagihan susulan diberlakukan pemasangan baru (membayar BP dan UJL)Psl.35(2)Kep.Dir.No.109/039/DIR/1997Jo.pasal26(2)Kep.Dir.No.068 .k/010/DIR/2000.

Penggunaan Listrik Secara Tidak Sah Penyambungan Tenaga Listrik secara Ilegal yang dilakukan oleh Non Pelanggan. Penyambungan Tenaga listrik secara ilegal untuk PJU. Penyambungan listrik secara ilegal yg dilakukan oleh Pelanggan PLN.

Jenis Jenis Pelanggaran Merusak segel Mempengaruhi pemakaan daya Mempengaruhi pemakaan energi Mempengaruhi pemakaian daya dan energi Kesalahan bukan akibat pelanggan Mempergunakan listrik tdk sesuai peruntukannya Segel montage (kaki)kwh meter tidak ada/rusak(mempengaruhi dan tidak mempengaruhi pengukuran)

Merusak segel Segel pembatas arus tidak ada/ rusak(mempengaruhi dan tidak mempengaruhi pembatasan daya Segel tera palsu/rusak Mempengaruhi pembatas arus (pa) Menyambung langsung pa Mengganti pa Merubah kapasitas pa Pa rusak/terbakar/pecah Mempengaruhi pemakaian energi Melepas/mengisolasi klem kumparan tegangan Menyambung langsung arus masuk dan arus keluar Menukar tempat arus masuk dan keluar Melubangi body kwh meter Merusak paking body kwh meter Memecah kaca kwh meter Memutus kumparan tegangan dan arus di dlm kwh meter Merubah/merusak gigi counter/register Mengganti kwh meter

mempengaruhi pemakaian daya dan energi Mempengaruhi pemakaian daya dan mempengaruhi pemakaian energi seperti di atas Penyadapan dari saluran masuk pelayanan Pencantolan dari saluran luar pelayanan Pencantolan dari jaringan tegangan rendah Memanfaatkan fasa dan nol terbalik di hubung arde

Kesalahan bukan akibat pelanggan Kerusakan/kegagalan material/alat secara alami Kesalahan pemasangan Kesalahan faktor kali Mempergunakan listrik tidak sesuai peruntukannya Pemakaian listrik golongan tarip rendah digunakan untuk pemakaian listrik golongan tarip lebih tinggi

PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWABARAT DAN BANTEN LAPORAN PENDAPATAN PPTL DI APJ-APJ TAHUN 2004 NO URUT TARGET PEMERIKSAAN REALISASI PEMERIKSAAN%

APJ

PELANGGARANPEL ANGGAN %

RINCIAN GOLONGAN PELANGGAR (PELANGGAN) ( SESUAI SK No. 68.K/010/DIR/2000) PEMAKAIAN DAYAA B C D E F ( KVA )

BES PEMAKA ENERG

PEL ANGGAN PEL ANGGAN

( KWH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

CIREBON TASIKMALAYA GARUT CIANJUR SUKABUMI BOGOR BANTEN PURWAKARTA CIMAHI BANDUNG MAJALAYA BEKASI DEPOK KARAWANG SUMEDANG

13.459 42.167 14.597 28.726 19.223 104.449 6.824 23.440 26.318 49.574 18.612 4.493 36.198 13.641 14.889

15.884 118,02 29.310 69,51

3.264 20,55 1.204 786 496 1.137 4,11 3,70 3,32 5,83

76 29 68 66 92 50 15 47 111 28 54 60 88 12 26

1.074 316 289 165 272 388 704 911 387 558 170 1.159 980 278 655

991 434 179 165 455 117 1.005 258 174 184 80 184 213 103 166

1.088 367 219 87 276 11.102 2.428 363 167 322 725 4.182 2.085 632 161

34 17 10 7 7 14 16 170 322 16 76 8 250 7 -

1 41 21 6 35

1.542,37 1.353,01 422,20 687,21 15.303,12 1.925,14 18.890,22 641,45

5.021

2.098

21.244 145,54 14.926 51,96

993

720

19.516 101,52 12.652 12,11

4.218

11.671 92,25 4.168 53,38 1.579 1.058 1.417 1.045 8,77 3,96 3,46 5,53

5.591

7.808 114,42 18.004 76,81

23.724

3.904

26.735 101,58 41.004 82,71

49 3

401,30 2.292,87 1.837,98

1.696

22.128

18.910 101,60 6.646 147,92 24.941 10.470 68,90 76,75

12.983

5.662 85,19 3.374 13,53 1.275 12,18 1.020 6,72

1

17.176,07 1.933,27 2.421,99

11.393

6.080

7.165

15.188 102,01

5

3.623,59

1.022

T O T AL

416.610

283.238

67,99

39.156 13,82

822

8.306

4.708

24.204

954

162

70.451,80

108.744

PEMERIKSAAN -----------------------TARGET

X 100 % 67,99

%

PELANGGARAN -----------------------PEMERIKSAAN

X 100 13,82

%

PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWABARAT DAN BANTEN

KONTRIBUSI KWH EX PPTL TERHADAP LOSSE TINGKAT DISTRIBUSI JABAR DAN BANTEN TAHUN 2004 PEMERIKSAANNO

TEMUAN

LOSTEMUAN KWH 7KWH KOMULATIF **)

APJ2

TARGET 3

REALISASI 4

%

TEMUAN 5

%

BESAR TS ( RP) 6

L LOSSES T

%9

1

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9

CIREBON TASIKMALAYA GARUT CIANJUR SUKABUMI BOGOR BANTEN PURWAKARTA CIMAHI

13.459 42.167 14.597 28.726 19.223 104.449 6.824 23.440 26.318 49.574 18.612 4.493 36.198 13.641 14.889 416.610

15.884 118,02 29.310 69,51 21.244 145,54 14.926 51,96 19.516 101,52 12.652 12,11 7.808 114,42 18.004 76,81 26.735 101,58 41.004 82,71 18.910 101,60 6.646 147,92 24.941 68,90 10.470 76,75 15.188 102,01 283.238 67,99

3.264 20,55 1.204 786 496 1.1374,11 3,70 3,32 5,83

3.230.900.877 1.178.061.045 640.168.651 433.976.831 2.126.054.867 3.196.795.372 6.805.369.412 2.091.335.215 815.138.304 13.424.993.475 5.824.625.211 6.136.954.178 3.561.525.150 3.476.016.055 504.459.232

5.021.799 2.098.474 993.978 720.235 4.218.765 5.591.219 23.724.930 3.904.453 1.696.247 22.128.362 12.983.872 11.393.530 6.080.984 7.165.376 1.022.138

212.558.684 12,20

134.058.208 16,42 1

56.248.551 15,78 1

86.735.554 20,95 1

84.437.444 13,91 1 412.209.071 12,44 257.716.156 113.646.475 125.538.597 223.690.257 4,44 6,39 7,44 6,57

11.671 92,25 4.168 53,38 1.579 1.058 1.417 1.0458,77 3,96 3,46 5,53

10 BANDUNG 11 MAJALAYA 12 BEKASI 13 DEPOK 14 KARAWANG 15 SUMEDANG JUMLAH

189.540.787 11,27 516.117.701 12,45 105.111.338 116.598.379 75.259.986 8,97 5,71 5,74 9,16

5.662 85,19 3.374 13,53 1.275 12,18 1.0206,72

39.156 13,82 53.446.373.875 108.744.362 2.709.467.188

Keterangan : **) Untuk dasar kWh ex PPTL terhadap Losses adalah kwh beli = 22.655.040.397 Kwh kwh jual = 20.580.462.868 Kwh Losses = 2.074.577.529 Kwh = 9,16 % Asumsi Los ses Teknik 6,96 % rata2 =1.576.790.812 Kwh Losses Non Teknik = 497.786.717 Kwh

KENDALA DAN PERMASALAHAN P2TL Biaya Operasi terbatas Mental masyarakat makin beraninya melakukan penyambungan tenaga listrik secara ilegal. Masyarakat sensitip untuk bertindak kekerasan. Ijin masuk persil utk mengadakan pemeriksaan sulit Pemahaman Hukum bagi petugas lapangan terbatas Apabila kasus P2TL masuk pengadilan petugas lapangan belum terbiasa utk menjadi saksi. Proteksi disisi PLN masih lemah misal pengamanan anak kunci Gardu Pengarsipan segel tera terutama arsip segel tera