bab ii terbaru

8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Industri dan Pengelompokan Jenis Industri 2.1.1 Pengertian Industri Industri adalah bagian dari proses produksi dimana bagian dari proses produksi itu tidak mengambil bahan-bahan langsung dari alam yang kemudian mengolahnya hingga menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat (Bintarto, 1987). Menurut I Made Sandi (1985) Industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-tingginya . Berdasarkan Undang- undang No. 3 Tahun 2014 tentang perindustrian dikatakan bahwa industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih

Upload: reihan-fahrezi-bukhari

Post on 15-Feb-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Terbaru

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

2.1. Pengertian Industri dan Pengelompokan Jenis Industri

2.1.1 Pengertian Industri

Industri adalah bagian dari proses produksi dimana bagian dari proses produksi itu

tidak mengambil bahan-bahan langsung dari alam yang kemudian mengolahnya hingga

menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat (Bintarto, 1987).

Menurut I Made Sandi (1985) Industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi

dengan bahan baku atau bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam

jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin

tetapi dengan mutu setinggi-tingginya .

Berdasarkan Undang- undang No. 3 Tahun 2014 tentang perindustrian dikatakan

bahwa industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan

atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang

mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.

Dari tiga defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan usaha industri terkait

dengan pengolahan (manufacture) atas bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi

menjadi barang jadi dengan tujuan mendatangkan nilai tambah(value added), dimana

akhirnya barang jadi (finish good) tersebut akan dijualnya kembali untuk memperoleh

penghasilan atau keuntungan.

Page 2: BAB II Terbaru

2.1.2 Pengelompokan Jenis Industri

Secara garis besar industri dapat di kelompokkan menjadi : (Kristanto, 2002)

1. Industri Dasar atau Hulu

Industri hulu ini memiliki sifat: padat modal, berskala besar, menggunakan

teknologi maju dan teruji, lokasinya selalu dipilih dekat pasar dengan bahan baku

yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya lokasi ini belum

tersentuh pembangunan. Oleh karena itu industri hulu membutuhkan perencanaan

yang matang beserta tahapan pembangunannya, mulai dari perencanaan sampai

operasional.

2. Industri hilir

Merupakan perpanjangan proses produksi hulu. Pada mulanya industri ini

mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Lokasinya selalu diusahakan

dekat dengan pasar, dan menggunakan teknologi modern dan teruji, padat karya.

3. Industri Kecil

Industri kecil banyak berkembang di daerah pedesaan dan perkotaan, memiliki

peralatan sederhana. Walaupun hakikat produksinya sama dengan industri hilir, tetapi

sistem pengolahannya lebih sederhana.

Badan pusat statistik, (2000) membagi industri dalam berbagai kelompok antara

lain :

1. Industri kerajinan adalah industri yang memiliki tenaga kerja antara 1

sampai 4 orang.

2. Industri kecil adalah industri yang memiliki tenaga kerja antara 5 sampai 19

orang .

Page 3: BAB II Terbaru

3. Industri sedang yaitu industri yang memiliki jumlah tenaga kerja antara 20

sampai 99 orang .

4. Industri besar adalah industri yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100

orang.

Berdasarkan tempat bahan baku industri di bedakan menjadi : ( Hasibuan, 2000)

1. Industri ekstraktif adalah industri yang bahan bakunya diambil langsung dari alam

sekitar.

2. Industri nonekstraktif adalah industri yang bahan bakunya di peroleh dari tempat lain

selain alam sekitar.

3. Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya berbentuk jasa yang dijual

kepada para konsumen.

Berdasarkan tahapan proses produksi, industri dibagi menjadi :

1. Industri hulu

Industri yang tahapan produksi nya mengolah bahan mentah atau bahan baku

menjadi bahan setengah jadi. Contoh : industri kayu olahan, industri baja .

2. Industri hilir

Industri yang tahapan produksinya mengolah barang setengah jadi menjadi barang

jadi. Contoh : industri mebel, industri peralatan masak .

Klasifikasi industri berdasarkan besar kecil modal yang di gunakan antara lain :

1. Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya

besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.

2. Industri padat karya adalah industri yang dititikberatkan pada sejumlah besar tenaga

keja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

Page 4: BAB II Terbaru

Macam- macam / jenis industri berdasarkan produktivitas perorangan, yaitu : (hasibuan,

2000)

1. Industri Primer

Adalah yang barang- barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa

diolah terlebih dahulu. Contohnya: hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan,

perikanan .

2. Industri Sekunder

Adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang- barang

untuk diolah kembali. Misalnya: permintaan benang sutra, komponen elektronik.

3. Industri Tersier

Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh :

telekomunikasi, transportasi.

2.2. Industri Kecil

Lupiyoadi dan Wacik dalam Amirullah dan Hardjanto (2005 ) mendefinisikan

industri kecil sebagai suatu bentuk yang tidak tergantung pada pemilik dan

manajemennya serta tidak menguasai atau mendominasi pasar dimana dia berada.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009, industri kecil adalah usaha kecil

yang memfokuskan pada industri manufaktur dengan menggunakan kriteria serapan

tenaga kerja dimana industri kecil dicatat sebagai suatu perusahaan manufaktur yang

mempekerjakan tenaga kerja 5- 19 orang .

Page 5: BAB II Terbaru

Menurut tambunan (2002) Industri kecil mempunyai kekuatan dan kelemahan

diantaranya :

1. Kekuatan Industri Kecil

a. Suplai tenaga kerja berlimpah.

b. Mengandalkan sumber- sumber kekayaan informal yang sudah diperoleh.

c. Mengandalkan bahan baku lokal.

d. Melayani segmen pasar bawah yang tinggi permintaanya.

e. Motivasi yang kuat untuk mempertahankan usahanya.

2. Kelemahan Industri Kecil

a. Kualitas sumber daya manusia (SDM) rendah, termasuk melihat peluang atau

bisnis yang berbeda.

b. Produktifitas yang rendah.

c. Etos kerja dan disiplin kerja yang rendah.

d. Penggunaan tenaga kerja cenderung eksploitatif dengan tujuan untuk

mengejar target.

e. Sering mengandalkan anggota keluarga sebagai pekerja tidak dibayar.

f. Nilai tambah yang diperoleh rendah dan akumulasinya sulit terjadi.

Page 6: BAB II Terbaru