bab iii akuntabilitas kinerja - depok.go.id · ramah, cepat dan transparan. sehubungan dengan hal...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
41
Tahun 2014
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Capaian kinerja Pemerintah Kota Depok Tahun 2014 dilaporkan untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
selama tahun 2014. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut
dilakukan analisis capaian kinerjanya dengan rincian sebagai berikut :
3.1 PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014
Berdasarkan Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2014, dapat
disampaikan sebagai berikut :
3.1.1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 Misi Pertama
Sasaran Strategis1 : Meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan
Misi pertama RPJMD Kota Depok 2011-2016 adalah mewujudkan pelayanan
publik yang profesional berbasis teknologi informasi. Ini berarti, dalam RPJMD 2011-
2016, misi pertama Kota Depok adalah terwujudnya pemberian pelayanan publik yang
bersifat transparan dan dapat dipertangungjawabkan (akuntabel dan responsibel)
dengan berbasis pada e-government atau bentuk pelayanan online. Untuk mewujudkan
misi pertama, maka ditetapkan lima indikator kinerja menurut RPJMD 2001-2016 yakni
(i) Indeks Kepuasan Masyarakat, (ii) Opini BPK, (iii) Persentase Kepemilikan KTP, (iv)
Persentase Penegakan Perda dan (v) Tingkat waktu daerah layanan.Tabel 3.1.berisi data
tentang sasaran, target, capaian dan persentase capaian untuk lima sasaran dalam misi
pertama RPJMD Kota Depok tahun 2011-2016. Adapun perbandingannya disajikan pada
tabel 3.1 berikut ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
42
Tahun 2014
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Misi Pertama: Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologi informasi
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target Realisasi % Capaian
Interpretasi
Meningkatkan
pelayanan yang
efisien, efektif
dan transparan
Indeks Kepuasan Masyarakat (%)
81,5 80,18 98,03 Target tidak
tercapai
Meningkatnya
kualitas
manajemen
pemerintahan
Opini BPK
WTP WTP 100 % Target tercapai
Meningkatnya tertib administrasi kependudukan
Kepemilikan KTP (%)
100 100 100 Target tercapai
Meningkatnya ketertiban dan ketentraman masayarakat
Penegakan Perda
53 90,63 171 Target tercapai
Meningkatnya pelayanan penanggulangan bencana
Tingkat Waktu Tanggap daerah layanan (%)
66 74,50 112,87 Target tercapai
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa, dari 5 (lima) sasaran strategis yang
ditetapkan, 4 (empat) sasaran strategis mencapai target yang ditetapkan dan 1 (satu)
sasaran strategis tidak mencapai target, sasaran strategis yang capaiannya di bawah
100% hanya indikator Indeks Kepuasan Masyarakat dengan capaian 80,18 atau sebesar
98,03%. Sementara capaian tertinggi dari kelima sasaran pada misi pertama RPJMD Kota
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
43
Tahun 2014
Depok tahun 2011-2016 adalah indikator Penegakan Perda dimana persentase capaian
telah melampaui target yaitu sebesar 171 %.
a. Sasaran 1 : Meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan
Capaian Indikator Kinerja : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Pada tahun 2014 capaiannya hanya sebesar 80,18%, lebih rendah dibandingkan
target yang ditetapkan sebesar 81,5 %, sehingga persentase capaian hanya
mencapai 98,03 %.
Surat keputusan Menpan No 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan
indeks kepuasan masyarakat (IKM) adalah sebagai acuan pemerintah daerah dalam
melakukan pelayanan pada masyarakat dan sejalan dengan teori Fitzsimmons
mengenai kualitas pelayanan yaitu bahwa kepuasan pelanggan (kualitas pelayanan)
bisa diukur dengan membandingkan persepsi pelayanan yang diterima dengan
pelayanan yang diinginkan/diharapkan. Indeks kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik di kota Depok akan distandarkan sebagaimana perusahaan yang
akan memberikan kepuasan kepada konsumen yang dituangkan dalam kebutuhan
dan harapan publik. Indikator kepuasan masyarakat tersebut sangat dipengaruhi
oleh pelanggan atau masyarakat dalam memberikan penilaiaan terhadap kinerja
pemberian pelayanan publik yang berbasiskan kepada kebutuhan, keinginan dan
kepuasan masyarakat.
Dari Indikator kepuasan masyarakat tersebut dilakukan analisis tingkat
kinerja pelayanan (GAP Analysis) dari harapan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan, analisis tingkat kepentingan unsure-unsur layanan yang mempengaruhi
kualitas pelayanan (importance performance analysis) dan analisis keterkaitan
karakteristik layanan dengan tingkat kepentingan unsur unsur layanan (house of
quality);
Komitmen pemerintah kota Depok tersebut sejalan dengan Visi pertama
yang tertuang dalam RPJMD tahun 2006 – 2011 yaitu mewujudkan pelayanan yang
ramah, cepat dan transparan. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan
suatu pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat yang bertujuan mengukur kualitas
pelayanan, memetakan kualitas pelayanan publik, menjaring harapan masyarakat,
dan menyusun strategi perbaikan kualitas pelayanan publik. Pengukuran indeks
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
44
Tahun 2014
kepuasan masyarakat adalah terkait dengan 21 pelayanan yang dilakukan 14 OPD
yaitu:
1. Pelayanan kesehatan dasar dari Puskesmas oleh Dinas Kesehatan
2. Pelayanan pendidikan dasar dan menengah oleh Dinas Pendidikan
3. Pelayanan izin mendirikan bangunan oleh Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu
4. Pelayanan izin pemasangan reklame oleh Badan Pelayanan Periijinan
Terpadu
5. Pelayanan jalan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
6. Pelayanan persampahan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan
7. Pelayanan izin tempat usaha dan izin gangguan (HO) pada Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu
8. Pelayanan surat izin usaha perdagangaan (SIUP) pada Badan Pelayanan Ijin
Terpadu
9. Pelayanan wajib daftar perusahaan pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
10. Pelayanan Kartu kuning pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
11. Pelayanan pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan
12. Pelayanan terminal oleh Dinas Perhubungan
13. Pelayanan akta kelahiran umum oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
14. Pelayanan rumah potong hewan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan
15. Pelayanan pasar oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan
Pasar
16. Pelayanan pembayaran pajak oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan Daerah
17. Pelayanan Pendaftaran Penduduk (Kartu Tanda Penduduk/KTP) dan
Pencatatan Sipil (Kartu Keluarga/KK, Akte pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
18. Surat ijin trayek angkutan pada Dinas Perhubungan
19. Ijin pelayanan kesehatan swasta pada Badan Pelayanan Perijian Terpadu
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
45
Tahun 2014
20. Pelayanan air bersih pada Dinas Tata Ruang dan Pemukiman
21. Pemadaman kebakaran pada Dinas Pemadam kebakaran
Kota Depok mentargetkan peningkatan indeks kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik adalah sebesar 0,5% pertahun melihat dari Target Capaian Kinerja
RPJMD 2011-2016.
b. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan
Indikator Kinerja : Opini BPK
Sasaran 2 misi pertama RPJMD Kota Depok tahun 2011-2016 adalah Meningkatnya
kualitas manajemen pemerintahan dengan indikator kinerja Opini BPK. Ada empat
kriteria Opini yang dikeluarkan BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) antara lain: (1) Wajar Tanpa Pengecualian/WTP (Unqualified Opinion), (2)
Wajar Dengan Pengecualian/WDP (Qualified Opinion), (3) Tidak Wajar (Adverse
Opinion), dan (4) Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion).
Opini WTP diberikan oleh BPK terhadap LKPD yang memenuhi kriteria sebagai
berikut : (1) Laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang lazim yang berlaku di Indonesia (SAP), (2) Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) Daerah atas pengelolaan keuangan daerah telah dilaksanakan
dengan baik, dan (3) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Disamping ketiga kriteria utama tersebut LKPD yang disajikan harus
didukung dengan bukti-bukti audit yang mencukupi, tidak terdapat ketidakpastian
dan kesalahan yang cukup berarti (no material uncertainties), pengelolaan atas cash
flow dikontrol dengan baik, dan pengelolaan atas aset daerah dilengkapi dengan
bukti-bukti administrasi yang lengkap. Artinya, laporan keuangan yang disajikan
telah bebas dari kesalahan-kesalahan atau kekeliruan yang sifatnya material.
Di Tahun 2014 Pemkot depok kembali mendapat predikat WTP opini atas laporan
keuangan karena dinilai telah melaksanakan pengelolaan keuangan secara tertib
administrasi yang transparan dan akuntabel. Hal ini telah sesuai dengan target
RPJMD 2016 dan akan terus dipertahankan bahkan ditingkatkan kualitasnya.
Realisasi dari target kinerja tahun 2014 belum dapat diketahui karena pemeriksaan
BPK RI atas LKPD tahun 2014 baru akan dilaksanakan di bulan Maret tahun 2015 ini
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
46
Tahun 2014
setelah direviu oleh Inspektorat Kota Depok. Dan hasilnya baru akan diterima sekitar
bulan Mei tahun 2015.
c. Sasaran 3 : Meningkatnya tertib administrasi kependudukan
Indikator Kinerja : Kepemilikan KTP
Sasaran ketiga pada Misi 1 adalah meningkatnya tertib administrasi kependudukan
dengan indikator kinerja Kepemilikan KTP. Indikator Kepemilikan KTP diukur dari
jumlah penduduk yang memiliki KTP Kota Depok dibagi dengan jumlah penduduk
usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dikalikan dengan seratus.
KTP adalah salah satu dokumen kependudukan yang diterbitkan melalui kegiatan
pelayanan pendaftaran penduduk sebagaimana tertera dalam UU No. 23 tahun
2006 yang menyebutkan bahwa administrasi kependudukan adalah kegiatan
penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan
melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi
administrasi kependudukan serta pendayagunaan yang hasilnya untuk pelayanan
publik dan pembangunan sektor lain. Kepemilikan KTP menjadi penting, selain
karena KTP wajib dimiliki oleh penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah
menikah, KTP berfungsi sebagai dokumen kependudukan utama yang menjadi
bukti resmi identitas diri yang dapat digunakan sebagai syarat kelengkapan
administrasi dalam mengurus berbagai kepentingan dan hak-hak seseorang sebagai
penduduk dan Warga Negara Indonesia.
Pada tahun 2012 persentase kepemilikan KTP Kota Depok sebesar 96,48% dan di
Tahun 2013 Kepemilikan KTP SIAK Kota Depok telah mencapai 100% dengan
terpenuhinya Wajib KTP 2013 berdasarkan data SIAK sebanyak 1.461.709 orang.
Jumlah penduduk kota depok pada tahun 2014 adalah sebanyak 2.042.391 jiwa,
dengan wajib KTP 1.499.944 jiwa, warga yang telah memiliki KTP sebanyak
1.496.944 atau 100%. Namun KTP yang dimiliki sebagian masih KTP non
elektronik,dan menurut Perpres 112 Tahun 2013 bahwa KTP non elektronik hanya
berlaku sampai dengan Desember 2014, artinya sejak Januari 2015 KTP Non
elektronik tidak berlaku dan digantikan dengan e-KTP. Adapun capaian perekaman
KTP yang ditetapkan oleh Kemendagri sebanyak 1.039.179 (101,88%). Meski
perekaman sudah diatas target namun realisasi pencetakan e-KTP baru 988.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
47
Tahun 2014
jiwa dari wajib KTP 1.496.944 atau sebesar 66,00%. Hal ini disebabkan belum
selesainya pencetakan oleh Kemendagri. Oleh karenanya Kota Depok akan
melaksanakan pencetakan di tahun 2015. IKM Kota depok pada tahun 2014 dalam
hal Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil mendapatkan nilai
A atau sangat memuaskan.
d. Sasaran 4: Meningkatnya Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat
Indikator Kinerja : Penegakan Perda
Sasaran keempat dalam misi 1 RPJMD Kota Depok tahun 2011-2016 adalah
meningkatnya ketertiban dan ketentraman masyarakat dengan indikator kinerja
Penegakan Perda.Indikator Penegakan Perda diukur dari jumlah kasus pelanggaran
yang ditangani oleh Satpol pp dibagi dengan jumlah pelanggaran, dikalikan dengan
seratus.
Dalam rangka Penegakan Perda, Satuan Polisi Pamong Praja memiliki wewenang
sesuai isi Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 2010 tentang Pedoman Satuan Polisi
Pamong Praja, Bab III pasal 5 : (a). menertibkan dan menindak warga masyarakat
atau badan hukum yang mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum; (b).
melakukan pemeriksaan terhadap warga masyarakat atau badan hukum yang
melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah; (c).
melakukan tindakan represif non yustisial terhadap warga masyarakat atau badan
hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah.
Sesuai dengan Perda Kota Depok No. 14 Tahun 2001 tentang Ketertiban Umum dan
dalam rangka (i) menjaga ketertiban umum di pemerintah kota Depok maupun
seluruh lapisan masyarakat dan (ii) meningkatkan ketertiban umum sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan masyarakat, maka perlu dilakukan penertiban.
Menurut Perda tersebut, penertiban hendaknya menyangkut 9 (sembilan) tertib
yakni: Tertib jalan dan angkutan umum, (ii) Tertib jalur hijau, taman dan tempat
umum, (iii) Tertib Sungai, saluran dan Kolam, (iv) Tertib lingkungan, (v) Tertib
Usaha, (vi) Tertib bangunan, (vii) Tertib pemilik, penghuni bangunan, (viii) Tertib
sosial, (ix) Tertib kesehatan. Dari kesembilan jenis tertib yang ditegakkan,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
48
Tahun 2014
penertiban yang lebih banyak dilakukan adalah penertiban spanduk, penertiban
bangunan liar dan pedagang kaki lima.
Target 2014 ditetapkan sebesar 53 % dengan capaian 90,63 atau 171 %, merupakan
pencapaian tertinggi pada Misi 1 Kota Depok.
e. Sasaran 5: Meningkatnya Pelayanan Penanggulangan Bencana
Indikator Kinerja : Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan
Sasaran kelima dalam misi 1 RPJMD Kota Depok tahun 2011-2016 adalah
meningkatnya pelayanan penanggulangan bencana, dengan indikator kinerja
Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan. Indikator Tingkat Waktu Tanggap Daerah
Layanan diukur dari jumlah kasus di Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) dalam
Respontime (waktu tanggap – maksimal 15 menit) dibagi dengan jumlah kasus
dalam jangkauan WMK, dikalikan dengan seratus.
Dalam Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Tahun 2011-2016 dijelaskan
bahwa WMK dibentuk oleh pengelompokkan hunian yang memiliki kesamaan
kebutuhan proteksi kebakaran dalam batas wilayah yang ditentukan secara alamiah
maupun buatan.Dasar pembentukan WMK adalah Kepmeneg PU no 11/KPTS/2000
(direvisi menjadi Permen PU no 20/PRT/M/2009). Beberapa hal yang menjadi
batasan antara lain waktu tanggap (respon time), radius daerah layanan, jarak-jarak
perlindungan dari lokasi sektor pemadam dan hal-hal lain yang memberikan
kontribusi terhadap wilayah jangkauan layanan. Beberapa hal tersebut menyangkut
analisis risiko kebakaran yang meliputi kebutuhan sumber air dan klasifikasi risiko
bahaya kebakaran.Jadi dapat dikatakan bahwa unsur utama yang penting dalam
perencanaan WMK adalah penentuan penyediaan air untuk pemadam kebakaran.
Selain WMK, tingkat waktu tanggap daerah layanan diukur berdasarkan waktu
tanggap, yang dihitung dari total waktu pada saat menerima berita, pengiriman
pasukan dan sarana pemadaman kebakaran ke lokasi kebakaran sampai dengan
kondisi siap untuk melaksanakan pemadaman kebakaran. Waktu Tanggap terdiri
atas waktu pengiriman pasukan dan sarana pemadam kebakaran (dispatch time),
waktu perjalanan menuju lokasi kebakaran, dan waktu menggelar sarana pemadam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
49
Tahun 2014
kebakaran sampai siap untuk melaksanakan pemadaman (Kepmen PU no
11/KPTS/2000).
Pemerintah Kota Depok mentargetkan tingkat waktu tanggap untuk tahun 2014
sebesar 66 %. Target tersebut tercapai bahkan capaian untuk Tingkat Waktu
Tanggap, nilainya di atas target yaitu sebesar 74,50%. Dengan demikian target misi 1
untuk sasaran 5 indikator sasaran tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan berhasil
dicapai hingga 112,87%. Atas pencapaian dan upaya keras dari Dinas Damkar
khususnya, juga merupakan dukungan terhdap program Nasional, pada tahun 2014
Kota Depok menerima penghargaan Damkar Terbaik Tingkat Nasional kategori
Daerah Berprestasi Tinggi Pencegahan Kebakaran Bangunan Gedung dan
Permukiman. Penghargaan diserahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada
Wakil Walikota Depok Idris Abdul Somad di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta
Pusat pada Kamis tanggal 12 Februari 2015 lalu.
Penghargaan ini diberikan dalam rangka membangun sinergitas antara kementerian
dan pemerintah daerah dalam menentukan langkah dan tindakan
strategis.Penghargaan ini sekaligus untuk menyamakan persepsi dan pemahaman
serta komitmen memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam menjalankan
fungsi pemerintah secara lebih efektif dan akuntabel.
3.1.2. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 MISI KEDUA
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Lokal
Indikator Kinerja misi Kedua dalam rangka mencapai kemandirian ekonomi
masyarakat berbasis potensi lokal sebanyak sembilan sasaran dengan 9 indikator yakni:
(i) Persentase Jumlah koperasi aktif, (ii) Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota
(%), (iii) Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%), (iv) Kontribusi PDRB
Perdagangan terhadap PDRB Kota (%), (v) Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB
Kota (%), (vi) Laju Pertumbuhan Investasi, (vii) Tingkat Pengangguran terbuka, (viii)
Persentase Kenaikan Pendapatan asli daerah, (ix) Persentase Kenaikan Pendapatan di
luar PAD.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
50
Tahun 2014
Dari 9 indikator sasaran dalam misi kedua, yang tercapai sesuai target atau yang
melampaui sebanyak 5 indikator yaitu (1) jumlah koperasi aktif, (2) kontribusi PDRB
pertanian terhadap PDRB kota (3) Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%)
(4) Laju Pertumbuhan Investasi, (5) Persentase Kenaikan Pendapatan di luar PAD.
Sementara yang tidak tercapai ada 4 indikator adalah (1)Kontribusi PDRB Industri
terhadap PDRB Kota (%), (2) Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)(3)
Tingkat Pengangguran terbukadan (4) Persentase Kenaikan Pendapatan asli daerah.
Hasil capaian untuk masing-masing indikator dari sasaran 2014 yang akan dicapai
dapat dilihat di Tabel 3.2 berikut. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun
2014 tertuang pada tabel berikut ini:
TABEL 3.2 Capaian Target dan Realisasi Sasaran Misi Kedua Tahun 2014
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Interpretasi
Meningkatnya kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM
Jumlah koperasi aktif (%)
52,43 62,62 119,4 % Target tercapai
Meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan
Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%)
1,82 1,93 106 Target tercapai
Meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif
Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%)
37,41 34,16 91,98 Target tidak tercapai
Meningkatnya efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa
Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)
38,18 38,01 99,55 Target tidak tercapai
Berkembangnya pariwisata daerah
Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%)
0,04 0,05 125 % Target tercapai
Meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat
Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun
10 % 33,41 334 % Target tercapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
51
Tahun 2014
a. Sasaran 1 : Meningkatnya kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM
Indikator Jumlah koperasi aktif (%)
Untuk mencapai sasaran meningkatnya kemandirian dan daya saing koperasi
dan UKM, salah satu stategi dan arah kebijakan adalah meningkatkan Akses dan iklim
usaha UMKM serta reaktivasi (mengaktifkan kembali) peran koperasi sejalan dengan
perkembangan dunia usaha.Indikator sasaran untuk mengukur capaian adalah dari
persentase koperasi aktif.Capaian sasaran strategis Meningkatnya kemandirian dan
daya saing koperasi dan UKM tahun 2014 melampaui target yang ditetapkan sebesar
62,62 atau 119,4 %.
b. Sasaran 2 : Meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan
Indikator Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%)
Sektor pertanian pada awalnya merupakan sektor yang mempunyai
pertumbuhan yang rendah, namun pemerintah kota Depok bermaksud untuk
mencapai sasaran meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan. Untuk itu
strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan mengoptimalkan
produksi dan produktivitas pertanian unggulan/potensial.
Kontribusi sektor pertanian memang mengalami penurunan sejak tahun 2010
karena di Kota Depok banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian . Menurut Data DDA
sebelumnya
Meningkatnya kompetensi dan perlindungan tenaga kerja
Tingkat Pengangguran terbuka
8,22 18,88 43,53 Target tidak tercapai
Meningkatnya penerimaan daerah secara optimal
Pendapatan asli daerah (%
kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni )
15 13,63 90,87 Target tidak tercapai
Meningkatnya kapasitas pembiayaan pembangunan daerah
Pendapatan di luar PAD (%
kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni)
11,06 15,56 140,69 Target tercapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
52
Tahun 2014
Kota Depok menunjukan bahwa tahun 2011 luas lahan sawah 805 Ha menurun pada
tahun 2012 menjadi 517 Ha.
Pada tahun 2014 target yang ditetapkan sebesar 1,82 dan tercapai melampaui
target sebesar 1,93 yang berarti mencapai target.
c. Sasaran 3 : Meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif
Indikator Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%)
Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%) dihitung dengan rumus
Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor industri dibagi dengan Jumlah total PDRB
dikalikan 100%. Pertumbuhan Industri Skala Kecil dan Menengah (IKM) yang
berkembang mewarnai perekonomian di Kota Depok sehingga menghasilkan
sejumlah IKM yang potensial.Namun jumlah IKM yang tumbuh tersebut tidak
signifikan dibanding jumlah industri besar yang gulung tikar.Hal tersebut juga
mempengaruhi capaian Kontribusi PDRB industri terhadap PDRB Kota.Walaupun
target tidak tercapai, namun pelaksanaan tidak lepas berkat terlaksananya program
penunjang yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
d. Sasaran 4 : Meningkatnya efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa
Indikator Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)
Perbandingan Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)
dihitung dengan rumus Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor perdagangan dibagi
dengan Jumlah total PDRB dikalikan 100% . Sektor perdagangan berdasarkan
klasifikasi kelompok sector ekonomi masuk kedalam sektor tersier atau dikenal
sebagai sektor jasa, yaitu yang tidak memproduksi dalam bentuk fisik melainkan dalam
bentuk jasa. Sektor yang tercakup selain perdagangan diantaranya Hotel dan
Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, dan
Jasa-jasa.
Pada Tahun 2014 ini Target untuk indikator kinerja kontribusi PDRB
Perdagangan terhadap Kota ini ditetapkan adalah 38,18 %. Pada akhir tahun anggaran
realisasi yang dicapai adalah 38,01% yang berarti tidak tercapai. Berdasarkan data dari
BPS Kota Depok, tentang PDRB Lapangan Usaha Kota Depok, peranan kelompok
sektor tersier dalam struktur perekonomian Kota Depok selama kurun waktu 2009-
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
53
Tahun 2014
2013 meningkat dari 52,77 % (2009) menjadi 54,20 % (2013). Sektor yang peningkatan
peran dalam perekonomiannya tertinggi adalah sector perdagangan, hotel dan
restoran, dimana peranannya naik dari 35,55 % (2009) menjadi 38,01 % (2013).Kelompok
sektor tersier dimana perdagangan terrmasuk salah satu didalamnya mengalami
pertumbuhan tiap tahunnya.Hal ini dipengaruhi adanya peningkatkan sarana dan
prasarana perdagangan, sistem dan jaringan distribusi barang serta semakin
terbukanya peluang usaha di Kota Depok dengan adanya kemudahan dalam membuka
usaha.
e. Sasaran 5 : Berkembangnya pariwisata daerah
Indikator Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%)
Dalam sasaran berkembangnya pariwisata daerah Kota Depok yang termasuk
dalam indikator kinerja yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Seni
dan Budaya melalui program RPJMD yakni Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB
Kota (%) dengan target 0,04 %. Dalam tahun 2014 dicapai melampaui target yaitu
sebesar 0,05 %.
f. Sasaran 6 : Meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat
Indikator Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya)
Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya tercapai
sebesar 33,41 (334 %) dari target yang ditetapkan di tahun 2014 sebesar 10 %.
Kontribusi kenaikan terbesar diperoleh dari Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) di kota depok yang mengalami kenaikan sebesar 51,14 %. Data tidak hanya
dihimpun dari Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM) tetapi juga dari SIUP
serta penambahan data investasi dari izin Lokasi dan pesetujuan prinsip yang telah
terbit di sepanjang tahun 2014.
g. Sasaran 7 : Meningkatnya kompetensi dan perlindungan tenaga kerja
Indikator Tingkat Pengangguran terbuka
Dasar perhitungan :
Penempatan tenaga kerja / Jumlah pengangguran terbuka (tercatat)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
54
Tahun 2014
= 1.266/6.733 x 100 % = 18,88
Hal ini berarti target yang ditetapkan di tahun 2014 sebesar 8,22 tidak tercapai karena
masih tingginya angka pengangguan terbuka di masyarakat yaitu 18,88 atau 43,53 %.
h. Sasaran 8 : Meningkatnya penerimaan daerah secara optimal
Indikator Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada
APBD Murni )
Capaian kinerja sasaran dengan indikator kinerja Pendapatan Asli Daerah (%
kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya) ini diperoleh dengan membandingkan
realisasi penerimaan dan pendapatan asli daerah pada tahun 2013 dengan tahun
2014. Sasaran ini memperoleh capaian 90,87 % karena capaian PAD depok tahun
2014 dibanding dengan tahun 2013 hanya tercapai 13,63 % dari target 15 %. Dengan
PAD sebesar Rp. 581.207.570.935,26 di tahun 2013 dan pada tahun 2014 sebesar
Rp. 660.404.107.745,23
PAD bersumber dari 4 jenis penerimaan yaitu : pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan Lain-lain pendapatan yang sah.
i. Sasaran 9 : Meningkatnya kapasitas pembiayaan pembangunan daerah
Indikator Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada
APBD Murni)
Capaian kinerja sasaran dengan indikator kinerja Pendapatan di luar PAD (%
kenaikan dibandingkan tahun yang lalu) ini diperoleh dengan membandingkan
realisasi pendapatan di luar PAD yaitu yang berasal dari dana perimbangan ditambah
lain-lain pendapatan yang sah pada tahun 2013 dengan tahun 2014.
Sasaran ini memperoleh capaian 140,69 % karena realisasi kenaikan mencapai
15,56 % dari target 11,06 %. Yaitu pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.160.187.660.608,00
dan pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.584.693.069.376,00. Dana perimbangan berasal
dari dana bagi hasil pajak/bukan hasil pajak, dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi
Khusus. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri atas 3 sumber yaitu
Dana bagi hasil pajak dari propinsi pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
55
Tahun 2014
dan otonomi khusu serta Bantuan Keuangan dari Propinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya.
3.1.3. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 MISI KETIGA
Mewujudkan Infrastruktur dan Lingkungan yang Nyaman
Terdapat lima indikator kinerja untuk mewujudkan misi ketiga : infrastruktur dan
lingkungan yang nyaman dalam RPJMD 2011-2016 yakni (i) Titik macet yang ditangani
(buah/tahun), (ii) Titik/lokasi banjir yang ditangani (buah/tahun), (iii) Cakupan layanan
persampahan (%), (iv) Rumah tangga (RT) pengguna air bersih (%), (v) Penambahan
Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun).
Pada misi ketiga ini, dari 5 indikator sasaran yang tercapai 4 indikator dengan
persentase yang tertinggi pada indikator penambahan ruang terbuka hijau. Sementara
yang tidak tercapai adalah cakupan layanan persampahan.
Berikut terlihat pengukuran capaian kinerja pada misi ketiga berikut ini
ditampilkan pada tabel 3.13
Tabel 3.3 Pengukuran Kinerja Misi III.
Mewujudkan Infrastruktur dan Lingkungan yang Nyaman
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Target Realisasi
%
Capaian Interpretasi
Tertangani kemacetan kota
Titik macet
yang ditangani
(buah/tahun
2 8 titik 400% Tercapai
Tertanggulanginya banjir
Titik banjir yang
ditangani
(buah/tahun
2 2 titik 100 Tercapai
Meningkatnya sanitasi lingkungan
Cakupan layanan persampahan (%)
64 49,05 76,60
Tidak tercapai
Meningkatnya sanitasi lingkungan
Rumah Tangga
pengguna air
bersih 90 92,35 102,6
Tercapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
56
Tahun 2014
a. Sasaran 1 : Tertangani kemacetan kota
Indikator Kinerja : Titik Macet yang Ditangani (buah/tahun)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa titik macet yang dapat ditangani
oleh Dinas Bima Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) dan Dinas Perhubungan pada
tahun 2013 lalu melampaui target dari 2 titik menjadi 3 titik (150%). Demikian pula di
tahun 2014 tertangani 2 titik macet (100 %) dari target 2 titik macet tertangani.
Target pencapaian RPJMD 2011-2016 sebanyak 12 titik telah dapat dicapai oleh Dinas
BMSDA, artinya secara normatif target kumulatif dapat direalisasikan, namun apabila
dilihat titik kemacetan yang ada setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan.
b. Sasaran 2 : Tertanggulanginya Banjir
Indikator Kinerja : Titik/lokasi banjir yang ditangani (buah/tahun)
Penanggulangan titik atau lokasi banjir di kota depok. Target 1 titik di tahun 2014
terpenuhi , BMSDA melaksanakan upaya dengan penurapan kali angke kelurahan Duren
Mekar Kecamatan Bojongsari, Jl. Merdeka (Revitalisasi tendon air).
c. Sasaran 3 : Meningkatnya sanitasi lingkungan
Indikator Kinerja : Cakupan layanan persampahan (%)
Pada tahun 2014 ditetapkan target cakupan layanan persampahan sebesar 64 %
dengan realisasi sebesar 49,05 % yang artinya hanya 76,60 % saja atau belum mencapai
target. Perlu upaya yang lebih baik dan menggerakkan masyarakat dalam penanganan
persampahan, agar tidak hanya bergantung kepada layanan sampah yang diangkut.
Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan
Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun)
2 2 100 Tercapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
57
Tahun 2014
d. Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Pemukiman
Indikator Kinerja : Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Pelayanan Air Bersih di Kota Depok sampai dengan tahun 2014 sebagian
kecamatan di Kota Depok masih tergantung pada PDAM Kabupaten Bogor. Pada tahun
2011 telah mulai dirintis untuk peningkatan kelembagaan untuk membentuk PDAM Kota
Depok, dan Alhamdulillah sekarang sudah berdiri PDAM kota Depok yang beralamat di
Jalan Raya Bogor-Jakarta Kecamatan Cmanggis. Peningkatan kualitas pelayanan terus
dilaksanakan, diantaranya melalui Pembangunan Sarana Prasarana serta Jaringan Air
Bersih serta pemisahan asset dengan PDAM Kabupaten Bogor.
Terjadi peningkatan penggunaan sumber air bersih yang berasal dari sumur gali
terlindungi (SGL) yaitu 35,5 % di tahun 2014, sedangkan penggunaan sumur gali tidak
terlindungi mengalami penurunan menjadi 37,4% di tahun 2014.
Berdasarkan data Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) Kota Depok, jumlah
pelanggan air bersih sampai dengan tahun 2014 mencapai 86.578 Sambungan Rumah
(SR). Suplai air bersih tersebut diperoleh dari dua instalasi pengolah air bersih di
Citayam dan Legong yang memiliki kapasitas total 200 liter/detik, sedangkan yang
dimanfaatkan Kota Depok hanya sebesar 61 liter/detik. Kecamatan Sukmajaya mencapai
tingkat pelayanan tertinggi diatas 60% dan mendapat layanan jaringan distribusi air
minum, dan Kecamatan Sawangan mendapat tingkat pelayanan dibawah 8%, dengan
demikian sistem penyediaan air bersih belum terdistribusi secara merata ke seluruh
Wilayah Kota Depok.
e. Sasaran 5 : Meningkatnya Kualitas Pemanfaatan Ruang dan Lingkungan Hidup
Perkotaan
Indikator Kinerja : Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik
Definisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah kawasan atau areal permukaan tanah
yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat
tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana,
dan atau budidaya pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang
kelestarian air dan tanah, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) di tengah-tengah
ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas landskap kota.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
58
Tahun 2014
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROSENTASE
CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatnya kualitas
pemanfaatan ruang dan
lingkungan hidup
perkotaan
Penambahan lokasi
ruang terbuka hijau
(RTH) Publik (Lokasi)
6 Taman/lokasi
baru dan penataan
1 Taman (taman
Proklamasi
20 taman/Lokasi
baru, 3 taman
lanjutan, 1
segmen
separator
margonda
333,3%
3.1.4. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 MISI KEEMPAT
Mewujudkan SDM Unggul, Kreatif dan Religius
Pada Misi keempat indikator kinerja, target dan pencapaian kinerja yang tahun
2014 yaitu mewujudkan SDM unggul, kreatif dan religious, dengan indikator sasaran (1)
Angka PArtisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A(%), (2) APM SMP/MTs/Paket B (%), (3)
APM SMA/SMK/MA/Paket C (%), (4) Jumlah Lapangan Olahraga yang
dibangun/diperbaiki (buah/thn), (5) Jumlah RW Layak Anak, (6) Swadaya Masyarakat,
(7) Angka Kematian Ibu per 100 ribu kelahiran hidup, (8) Angka Kematian Bayi, (9)
Prevalensi Balita Gizi Buruk, (10) Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS).
Dari 10 indikator sasaran pada misi empat yang tercapai sesuai dan melampaui
target 2014 sebanyak 6 indikator, tertinggi dicapai oleh penanganan prevalensi
gizi/balita gizi buruk sebesar 0,000957 % atau 199,26 %, sedangkan yang tidak tercapai
sebanyak 4 indikator sasaran yang terendah adalah Angka Partisipasi Murni SMA
sederajat sebesar 49,81 % atau persentase capaian target 2013 adalah 62,54%. Secara
lengkap diperlihatkan Capaian Misi keempat dalam tabel berikut ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
59
Tahun 2014
Tabel 3.4
Tabel Capaian Misi IV
Mewujudkan SDM Unggul, Kreatif dan Religius
Sasaran
Indikator Kinerja Target 2014
Capaian 2014
% 2014 Interpretasi
Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%)
94,83 89,76 94,65 Tidak tercapai
APM SMP/MTs/Paket B (%)
83,01 68,58 82,62 Tidak tercapai
APM SMA/ SMK/MA/Paket C (%)
79,72 36,57 45,87 Tidak Tercapai
Berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya
Jumlah lapangan olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun)
1 buah 1 buah 100 Tercapai
Meningkatnya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga
Jumlah RW Layak Anak 38 62 163,12 % Tercapai
Meningkatnya peran agama dan masyarakat dalam pembangunan
Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat (% )
20 56,16 % 280,8 % Tercapai
Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup
28
17 kasus
Atau 36,49/
100.000 KH
69,67 % Tidak tercapai
Angka Kematian Bayi (AKB)
25,56
83 kasus
atau 1,77 /
1000 KH
193,08 % Tercapai
Prevalensi Gizi Buruk/ Persentase balita gizi buruk (%)
0,12 0,06 150 % Tercapai
Meningkatnya ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%)
35 65,66 187,6 Tercapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
60
Tahun 2014
a. Sasaran 1: Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan
Indikator Kinerja : Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SD sd SLTA
Pada tahun 2014, APM pada tingkat SD/MI/Paket A tidak dapat mencapai hasil yang
ditentukan, hanya mencapai 89,76 atau 94,65%. Demikian pula APM pada APM
SMP/MTs/Paket B hanya sebesar 68,58 (82,62%) dan terendah APM SMA/
SMK/MA/Paket C 36,57 (45,87%).
b. Sasaran 2: Berkembangnya potensi pemuda, olah raga dan seni budaya
Indikator Kinerja: Meningkatnya Jumlah Lapangan Olahraga yang Dibangun/Diperbaiki
Untuk sasaran berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya
dalam penyelenggaraan urusan pemuda dan olahraga dilaksanakan melalui program
Jumlah lapangan Olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun). Jumlah Lapangan
Olahraga yang Dibangun/Diperbaiki di tahun 2014 adalah berupa Pembangunan pagar
lapangan sepakbola Cipayung.
c. Sasaran 3 : Meningkatnya Keberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Indikator
Kinerja : Meningkatnya Jumlah RW Layak Anak
Dari target tahun 2014 sebanyak 38 RW dapat terlampaui menjadi 62 RW layak
anak yang terbentuk. Sehingga prosentase capaiannya 163,12 %
Instansi terkait yang mendukung adalah Dinkes, Disdik, Disdukcapil, Disnakersos,
Diskominfo, Polres Metro Depok, Kecamatan, Kelurahan, Puskesmas, Sekolah swasta,
Panti sosial, PKK, posyandu dan RW. Prestasi : Penghargaan APE peringkat Utama dari
Presiden RI tahun 2014.
d. Sasaran 4: Meningkatnya peran agama dan masyarakat dalam pembangunan
Indikator Kinerja : Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Berupa rehabilitasi sarana
dan prasarana yang rusak di daerah terkena bencana alam, meningkatkan sarana
prasarana wilayah yang berada di wilayah pelosok depok yaitu infrastruktur, fasilitas
umum dan sosial. Sedangkan kegiatan non fisik berupa sosialisasi kesadaran berbangsa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
61
Tahun 2014
dan bernegara, bela negara, penegakan hukum, disiplin nasional dan pengetahuan
lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat mengenai KB dan kesehatan masyarakat.
e. Sasaran 5: Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
Indikator Kinerja : Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Prevalensi
Gizi Buruk serta Penangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2014 Meski belum mencapai target yang
ditetapkan namun setiap tahunnya terjadi peningkatan capaian penanganan ibu
melahirkan sehingga jumlah kasus kematian ibu menurun. Sementara itu di tahun 2014
AKB juga tidak mencapai target. 83 bayi meninggal dari 46.679 KH, sehingga dapat
disimpulkan AKB kota depok tahun 2014 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Capaian
ini dinilai baik, walau demikian tetap perlu peningkatan salah satunya dengan
penyediaan NICU pasien BBLR terutama di RSUD.
Jumlah kasus gizi buruk di tahun 2014 sebanyak 75 kasus. Angka ini menurun
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 87 kasus. Prevalensi bayi gizi buruk dapat
dilihat pada saat penimbangan balita di bulan agustus. Upaya pemantauan
pertumbuhan (bagi kader dan petugas), penyuluhan PUGS, pengembangan isyarat dini,
penanggulangan keadaan rawan pangan dan gizi. Dasar perhitungan Penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%) sebagai berikut:
PMKS tertangani Jumlah PMKS di Kota Depok tahun 2014
Yaitu 8.343/12.707 = 65,66 %. Apabila dibandingkan dengan target 2014 sebesar 35
dapat tercapai sebesar 65, 66 atau 187,6 %.
3.2 PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
DENGAN TAHUN SEBELUMNYA
3.2.1 Misi Pertama
Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 terlihat beberapa peningkatan.
Realisasi dan capaian kinerja Tahun 2014 dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2013
dipaparkan pada tabel dibawah ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
62
Tahun 2014
Tabel 3.5 Perbandingan Capaian Sasaran Misi Pertama Tahun 2014 dengan Tahun 2013
Sasaran Indikator
Kinerja
Capaian
2013
Target
2014
Capaian
2014
% kenaikan /
penurunan
Meningkatkan
pelayanan yang
efisien, efektif dan
transparan
Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (%)
80.26 81,5 80,18 Turun 0,09 %
Meningkatnya
kualitas
manajemen
pemerintahan
Opini BPK
WTP WTP WTP Sama
Meningkatnya tertib adminsitrasi kependudukan
Kepemilikan KTP (%)
100 100 100 Sama
Meningkatnya ketertiban dan ketentraman masayarakat
Penegakan Perda
56.25 53 90,63
Naik 89,63
Meningkatnya pelayanan penanggulangan bencana
Tingkat Waktu Tanggap daerah layanan (%)
58.45 66 74,50 Naik 73,5
3.2.2 Misi Kedua
Berikut tergambarkan capaian misi kedua tahun 2014 dibanding tahun 2013
sebagaimana terlihat dalam tabel berikut :
TABEL 3.6
Perbandingan Capaian Sasaran Misi Kedua Tahun 2014 dengan Tahun 2013
Sasaran Indikator
Kinerja Capaian
2013 Target
2014 Capaian
2014
% perbandingan
Meningkatnya kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM
Jumlah koperasi aktif (%)
61,94 % 52,43 62,62 Naik 1.09%
Meningkatnya nilai tambah pertanian
Kontribusi PDRB Pertanian
1,96 1,82 1,93 Naik 5.6 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
63
Tahun 2014
perkotaan terhadap PDRB Kota (%)
Meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif
Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%)
35,30 37,41 34,16 Turun 3,08 %
Meningkatnya efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa
Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)
37,38 38,18 38,01 Naik 1,68 %
Berkembangnya pariwisata daerah
Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%)
0,05 0,04 0,05 Sama dengan tahun lalu
Meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat
Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya
14,22
10 % 33,41 Naik 134 %
Meningkatnya kompetensi dan perlindungan tenaga kerja
Tingkat Pengangguran terbuka
9,42 8,22 18,88 Turun 100,4 %
Meningkatnya penerimaan daerah secara optimal
Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni )
22,48 15 13,63 Turun 39,36 %
Meningkatnya kapasitas pembiayaan pembangunan daerah
Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni)
15,52 11,06 15,56 Naik
0,25 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
64
Tahun 2014
Tabel. 3.7
Perbandingan PAD tahun 2013 dan 2014
URAIAN 2013 2014 PERSENTASE
Pajak Daerah 456.570.927.631,00 500.508.820.480,00 109,62
Retribusi Daerah 47.171.323.260,00 76.315.802.066,00 161,78
Hasil pengelolaan
kekayaan darah
yang dipisahkan
10.040.329.713,00 11.005.792.223,00 109,62
Lain-lain PAD yang
sah 67.424.990.331,26 72.573.692.976,23 107,64
JUMLAH 581.207.570.935,60 660.404.107.745,23 113,63
3.2.3 Misi Ketiga
Tabel 3.8 Perbandingan Capaian Sasaran Misi Ketiga Tahun 2014 dengan Tahun 2013
Sasaran Indikator
Sasaran
Capaian
2013
Target
2014
Capaian 2014 %
Perbanding
an
Tertangani kemacetan kota
Titik macet
yang ditangani
(buah/tahun
3 2 8 titik Naik 166 %
Tertanggulanginya banjir
Titik banjir
yang ditangani
(buah/tahun
3 2 2 titik Turun
33.3 %
Meningkatnya sanitasi lingkungan
Cakupan layanan persampahan (%)
45,94 64 49,05
Naik
6,7 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
65
Tahun 2014
3.2.4 Misi Keempat
Tabel 3.9
Tabel Capaian Misi IV
Mewujudkan SDM Unggul, Kreatif dan Religius
Sasaran
Indikator Kinerja Capaian 2013 Target 2014
Capaian 2014
% perbandingan
Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%)
94,83 89,76 94,65
Turun 3,34 %
APM SMP/MTs/Paket B (%)
83,01 68,58 82,62 Turun 5,31 %
APM SMA/ SMK/MA/Paket C (%)
79,72 36,57 45,87 Turun 26,58
Berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya
Jumlah lapangan olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun)
1 buah 1 buah 100 100
Meningkatnya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga
Jumlah RW Layak Anak 38 62 163,12 %
Naik 61 %
Meningkatnya peran agama dan masyarakat dalam pembangunan
Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat (% )
20 56,16 % 280,8 %
Naik 43,56 %
Meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup
28
17 kasus
Atau 36,49/ 100.000 KH
69,67 %
Naik
Meningkatnya sanitasi lingkungan
Rumah Tangga
pengguna air
bersih 99,15
90 92,35
Turun
6,87 %
Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan
Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun)
8 2 2
Turun
75 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
66
Tahun 2014
Angka Kematian Bayi (AKB)
25,56
83 kasus
atau 1,77 /
1000 KH
193,08 %
Naik
Prevalensi Gizi Buruk/ Persentase balita gizi buruk (%)
0,12 0,06 150 % Naik
Meningkatnya ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%)
35 65,66 187,6
Naik
3.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA
MENENGAH
3.3.1 Misi Pertama
Tabel 3.10
Capaian Kinerja Misi Pertama: Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologi informasi
Sasaran Indikator
Kinerja
Target
2014
Capaian
2014
% capaian
2014
Target
RPJMD %
Meningkatkan
pelayanan yang
efisien, efektif dan
transparan
Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (%)
81,5 80,18 98,03 82.5 118,8
Meningkatnya
kualitas
manajemen
pemerintahan
Opini BPK
WTP WTP 100 % WTP 100
Meningkatnya tertib adminsitrasi kependudukan
Kepemilikan KTP (%)
100 100 100 100 100
Meningkatnya ketertiban dan ketentraman masayarakat
Penegakan Perda
53 90,63 171 73 124,1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
67
Tahun 2014
Meningkatnya pelayanan penanggulangan bencana
Tingkat Waktu Tanggap daerah layanan (%)
66 74,50 112,87 83.33 89,4
3.3.2 Misi Kedua
Didalam sasaran Misi kedua telah ditetapkan target capaian kinerja untuk
jangka menengah yaitu dalam kurun waktu 2011-2016, tergambar pada tabel berikut ini:
TABEL 3.11
Pengukuran Kinerja Misi 2. Perbandingan dengan Target RPJMD
Sasaran Indikator Kinerja Target
2014
Capaian 2014
% 2014 Target RPJMD
2016
% Thdp
RPJMD
Meningkatnya kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM
Jumlah koperasi aktif (%)
52,43 62,62 119,4 %
62,43 100,3
Meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan
Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%)
1,82 1,93 106 1,76 109,6
Meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif
Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%)
37,41 34,16 91,98 37,96 89,98
Meningkatnya efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa
Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)
38,18 38,01 99,55 39,12 97,16
Berkembangnya pariwisata daerah
Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%)
0,04 0,05 125 % 0,03 166,67
Meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat
Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya
10 % 33,41 334 % 10 % 334
Meningkatnya kompetensi dan perlindungan
Tingkat Pengangguran terbuka
8,22 18,88 43,53 6,72 35,59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
68
Tahun 2014
Meskipun target dalam RPJMD Kota tahun 2011-2016 belum seluruhnya
mencapai yang diharapkan, khususnya penurunan tingkat pengangguran terbuka,
namun optimisme guna peningkatan kinerja akan terus dilakukan, baik dukungan
kebijakan daerah, program kegiatan dan anggaran.
Apabila capaian 2014 dibandingkan dengan kinerja tahun 2013 yaitu 80.26 % maka terjadi
penurunan sebanyak 0,08 %. Meski tidak mencapai target bila dikomparasi dengan
target RPJMD 2016 yaitu 82.5, maka sampai dengan 2014 indikator sasaran ini telah
mencapai 118,8%. Dengan demikian sesungguhnya Kota Depok telah dapat mencapai
target RPJMD tahun 2016.
3.3.3 Misi Ketiga
Tabel 3.12 Pengukuran Kinerja Misi III.
Mewujudkan Infrastruktur dan Lingkungan yang Nyaman
tenaga kerja
Meningkatnya penerimaan daerah secara optimal
Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni )
15 13,63 90,87 15 90,86
Meningkatnya kapasitas pembiayaan pembangunan daerah
Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni)
11,06 15,56 140,6
9
11,25 138,3
Sasaran Indikator Sasaran Target
2014
Capaian
2014
%
capaian
2014
Target
RPJMD
2016
%
Terhadap
RPJMD
Tertangani kemacetan kota
Titik macet yang
ditangani
(buah/tahun
2 8 titik 400% 12 titik 100
Tertanggulanginya banjir
Titik banjir yang
ditangani
2 2 titik 100 12 titik 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
69
Tahun 2014
3.3.4 Misi Keempat
Tabel 3.13
Tabel Capaian Misi IV
Mewujudkan SDM Unggul, Kreatif dan Religius
Sasaran
Indikator Kinerja
Target 2014
Capaian 2014
% Capaian
2014
Target RPJMD
% capaian RPJMD
Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%)
94,83 89,76 94,65 95,02 99,61
APM SMP/MTs/Paket B (%)
83,01 68,58 82,62 83,18 99,32
APM SMA/ SMK/MA/Paket C (%)
79,72 36,57 45,87 79,88 57,42
Berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya
Jumlah lapangan olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun)
1 buah 1 buah 100 6 buah 80
Meningkatnya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga
Jumlah RW Layak Anak
38 62 163,12 % 63 258,9
Meningkatnya peran agama dan masyarakat
Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan
20 56,16 % 280,8 % 25 Terlampaui
(buah/tahun
Meningkatnya sanitasi lingkungan
Cakupan layanan persampahan(%)
64 49,05 76,60 71 64,7
Meningkatnya sanitasi lingkungan
Rumah Tangga
pengguna air
bersih
90 92,35 102,6 95
97,21
Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan
Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun)
2 2 100 9 155,5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
70
Tahun 2014
dalam pembangunan masyarakat (% )
Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup
28
17 kasus
Atau
36,49/
100.000
KH
69,67 % 22 77,27
Angka Kematian Bayi (AKB)
25,56
83 kasus
atau
1,77 /
1000 KH
193,08 % 25,1 Terlampaui
Prevalensi Gizi Buruk/ Persentase balita gizi buruk (%)
0,12 0,06 150 % 0,09 66,67
Meningkatnya ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%)
35 65,66 187,6 45 145,91
3.4. PERBANDINGAN TAHUN 2014 DENGAN STANDAR NASIONAL (SPM)
Kota depok dalam melaksanakan pelayanan publiknya juga mempedomani SPM
yang ditetapkan oleh pusat sebanyak 15 SPM di Tahun 2014. SPM dimaksud ditetapkan
melalui Peraturan Walikota sebagai berikut :
1. Perwa No. 52 Tahun 2010 tentang SPM Bidang Kesehatan
2. Perwa No. 53 Tahun 2010 tentang SPM Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera
3. Perwa No. 54 Tahun 2010 tentang SPM Bidang Sosial
4. Perwa No. 18 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Komunikasi dan Informatika
5. Perwa No. 19 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Kesenian
6. Perwa No. 20 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Lingkungan Hidup
7. Perwa No. 21 Tahun 2011tentang SPM Layanan Terpadu bagi Perempuan dan
Anak Korban Kekerasan
8. Perwa No. 22 Tahun 2011 tentang SPM Pemerintahan Dalam Negeri
9. Perwa No. 24 Tahun 2011 tentang SPM Pendidikan Dasar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
71
Tahun 2014
10. Perwa No. 26 Tahun 2011 tentang SPM Ketenagakerjaan
11. Perwa No. 46 Tahun 20112 tentang SPM Perhubungan
12. Perwa No. 47 Tahun 2012 tentang SPM Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
13. Perwa No. 48 Tahun 2012 tentang SPM Perumahan Rakyat
14. Perwa No. 49 Tahun 2012 tentang SPM Penanaman Modal
15. Perwa No. 50 Tahun 2012 tentang SPM Ketahanan Pangan
Adapun pencapaian SPM di tahun 2014 dapat terlihat sebagaimana dipaparkan dalam
tabel berikut ini :
Tabel 3.14 PENCAPAIAN SPM NASIONAL
KOTA DEPOK TAHUN 2014
No Sasaran Indikator
sasaran
Standar
Pelayanan
Minimal
Indikator SPM Target
2014
Realisa
si 2014
1. Meningkatnya
tertib
administrasi
kependuduka
n
Kepemilikan
KTP (%)
Bidang
Pemerintah
an Dalam
Negeri
Cakupan Penerbitan
Kartu Tanda Penduduk
75% 66,00%-
2. Meningkatnya
ketertiban
dan
ketentraman
masyarakat
Pegakan perda Bidang
Pemerintah
an Dalam
Negeri
Cakupan Penegakan
Peraturan Daerah Kota
Depok dan Peraturan
Walikota Depok
100% 86,57%
3. Meningkatnya
pelayanan
penanggulang
an bencana
Tingkat waktu
tanggap
daerah layanan
(%)
Bidang
Pemerintah
an Dalam
Negeri
Tingkat Waktu
Tanggap (Response
Time Rate)
66% 56,41%
4. Meningkatnya
investasi dan
kegiatan
ekonomi
masyarakat
Laju
pertumbuhan
investasi (%)
kenaikan
dibanding
tahun
sebelumnya
Bidang
Penanaman
Modal
Terselenggaranya
pelayanan perijinan
dan nonperijinan
bidang penanaman
modal melalui pe satu
pintu (PTSP) di bidang
penanaman modal :
100% 100%
Pendaftaran
Penanaman Modal
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
72
Tahun 2014
Dalam Negeri, Izin
Prinsip Penanaman
Modal Dalam Negeri,
Izin Usaha Penanaman
Modal Dalam Negeri,
Tanda Daftar
Perusahaan (TDP),
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP),
perpanjangan ijin
Memperkerjakan
Tenaga Kerja Asing
(IMTA) yang bekerja di
1 (satu) kota, sesuai
kewenangan
pemerintah Kota
Depok
5. Meningkatnya
kompetensi
dan
perlindungan
tenaga kerja
Tingkat
pengangguran
terbuka
Bidang
Tenaga
Kerja
a. Besaran tenaga
kerja yang
mendapatkan
pelatihan
berbasis
kompetensi
10% 87,5%
b. Besaran tenaga
kerja yang
mendapatkan
pelatihan
berbasis
masyarakat
10% 85,71%
c. Besaran tenaga
kerja yang
mendapatkan
pelatihan
kewirausahaan
10% 100%
d Besaran pencari
kerja yang
terdaftar yang
ditempatkan
10% 13,84%
e. Besaran Kasus
yang diselesaikan
dengan
Perjanjian
Bersama(PB
10% 79,41%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
73
Tahun 2014
7. Tertangani
kemacetan
kota
Titik macet
yang ditangani
(buah/tahun)
Bidang
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
a. Tersedianya jalan
yang
menghubungkan
pusat-pusat
kegiatan dalam
wilayah kota
Depok
100% 90,96%
a. Tersedianya jalan
yang menjamin
pengguna jalan
berkendara
dengan selamat
60% 70,3%
b. Tersedianya jalan
yang menjamin
kendaraan dapat
berjalan dengan
selamat dan
nyaman
60% 87,30%
c. Tersedianya jalan
yang menjamin
perjalanan dapat
dilakukan sesuai
dengan
kecepatan
rencana
60% 90,96%
Bidang
Perhubungan
a. Tersedianya
halte pada Kota
Depok yang telah
dilayani
angkutan umum
dalam trayek.
40 34,88%
b. Tersedianya
terminal
angkutan
penumpang di
Kota Depok yang
telah dilayani
angkutan umum
dalam trayek.
20 28,57%
c. Tersedianya
fasilitas
perlengkapan
jalan (rambu,
20 22,71%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
74
Tahun 2014
marka, dan
guardrill) dan
penerangan jalan
umum (PJU)
pada jalan Kota
Depok.
8. Tertanggulan
ginya banjir
Titik banjir
ditangani
(buah/tahun)
Bidang
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
Tersedianya
sistem jaringan
drainase skala
kawasan dan
skala kota
sehingga tidak
terjadi
genangan(lebih
dari 30cm,selama
2 jam) dan tidak
lebih dari 2 kali
setahun)
50% 76,65 %
9. Meningkatnya
sanitasi
lingkungan
Cakupan
layanan
persampahan
(%)
Bidang
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
a. Tersedianya
fasilitas
pengurangan
sampah di
perkotaan
80% 27,62%
b. Tersedianya
sistem
penanganan
sampah di
perkotaan
70% 48,30%
10 Meningkatnya
sanitasi
lingkungan
Rumah tangga
pengguna air
bersih
Bidang
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
Tersedianya air baku
untuk memenuhi
kebutuhan pokok
minimal sehari hari
100% -
11 Meningkatnya
kualitas
pemanfaatan
ruang dan
lingkungan
hidup
perkotaan
Penambahan
lokasi ruang
terbuka hijau
(RTH) publik
(lokasi/tahunan)
Bidang
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
Tersedianya luasan
RTH publik sebesar
20% dari luas wilayah
kota/kawasan/perkota
an
25% 27,275
12. Meningkatnya
akses dan
kualitas
Angka
Partisipasi
Murni (APM)
Bidang
Pendidikan
Dasar
Jumlah peserta didik
dan ruang kelas yang
lengkap
90% 70%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
75
Tahun 2014
pendidkan SD/MI/Paket A
Angka
Partisipasi Murni
(APM)
SD/MI/Paket B
85% 60%
12 Meningkatnya
kualitas
kesehatan
masyarakat
Angka kematian
Ibu (AKI) per 100
ribu kelahiran
bayi
Bidang
Kesehatan
a. Cakupan
Kunjungan Ibu
Hamil K4
95% 93%
b. Cakupan Ibu Hamil
dengan komplikasi
yang ditangani
77% 100%
c. Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
bidan atau tenaga
kesehatan yang
memiliki
kompetensi
kebidanan
89% 99%
d. Cakupan
pelayanan ibu nifas
89% 85%
Angka
kematian Bayi
(AKB)
Bidang
Kesehatan
e. Cakupan
kunjungan bayi
87 98%
Prevalensi Giji
Burukpersenta
se balita giji
buruk (%)
Bidang
Kesehatan
f. Cakupan
desa/kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI)
100 100%
g. Cakupan
pelayanan anak
balita
80 96,99%
h. Cakupan
pemberian
makanan
pendamping ASI
pada anak usia 6-
24 bulan
keluarga miskin
70 37,77
13 Meningkatnya ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan Sosial (PMKS)
Bidang Sosial
a. Persentase (%) PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
10% 58,08%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
76
Tahun 2014
b. Persentase (%)
Panti Sosial yang
menyediakan
sarana
parasarana
pelayanan
kesejahteraan
sosial
10% 28,59%
c Persentase (%)
wahana
kesejahtraan
sosial berbasis
masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan
sarana prasarana
pelayanan
kesejahtraan
sosial.
5% 100%
3.5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN /KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN
Dari tabel-tabel perbandingan yang telah disajikan, dapat dilakukan analisis dan
pemaparan alternatif solusi yang telah diambil oleh Dinas terkait di Kota Depok.
3.5.1 Misi 1.
Misi 1 | Sasaran 1: Meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan
Indikator Kinerja : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Kota Depok
Pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah terkait dengan 21 pelayanan yang
dilakukan 14 OPD yaitu:
1. Pelayanan kesehatan dasar dari Puskesmas oleh Dinas Kesehatan
2. Pelayanan pendidikan dasar dan menengah oleh Dinas Pendidikan
3. Pelayanan izin mendirikan bangunan oleh Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu
4. Pelayanan izin pemasangan reklame oleh Badan Pelayanan Periijinan
Terpadu
5. Pelayanan jalan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
77
Tahun 2014
6. Pelayanan persampahan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan
7. Pelayanan izin tempat usaha dan izin gangguan (HO) pada Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu
8. Pelayanan surat izin usaha perdagangaan (SIUP) pada Badan Pelayanan Ijin
Terpadu
9. Pelayanan wajib daftar perusahaan pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
10. Pelayanan Kartu kuning pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
11. Pelayanan pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan
12. Pelayanan terminal oleh Dinas Perhubungan
13. Pelayanan akta kelahiran umum oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
14. Pelayanan rumah potong hewan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan
15. Pelayanan pasar oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan
Pasar
16. Pelayanan pembayaran pajak oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan Daerah
17. Pelayanan Pendaftaran Penduduk (Kartu Tanda Penduduk/KTP) dan
Pencatatan Sipil (Kartu Keluarga/KK, Akte pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
18. Surat ijin trayek angkutan pada Dinas Perhubungan
19. Ijin pelayanan kesehatan swasta pada Badan Pelayanan Perijian Terpadu
20. Pelayanan air bersih pada Dinas Tata Ruang dan Pemukiman
21. Pemadaman kebakaran pada Dinas Pemadam kebakaran
Kota Depok mentargetkan peningkatan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik adalah sebesar 0,5% pertahun melihat dari Target Capaian Kinerja
RPJMD 2011-2016. Sedangkan pencapaian selama lima tahun terjadi kenaikan dan
penurunan, yaitu 79,3% di tahun 2010, dan terjadi kenaikan lebih rendah yaitu 0.86% di
Tahun 2011 menjadi 80,16%. Sedangkan tahun 2012 meningkat sebesar 0,39 % menjadi
80,55%. Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2013 adalah 80,26% dari target 81 %, nilai ini
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
78
Tahun 2014
menurun dibandingkan Tahun 2012 penurunannya adalah 0,29%, dan belum mencapai
target peningkatan yang seharusnya pertahun meningkat sebesar 0,5%.
Pada tahun 2014 capaian IKM hanya sebesar 80,18%, lebih rendah dibandingkan target
yang ditetapkan sebesar 81,5 %, sehingga persentase capaian hanya mencapai 98,03 %.
Apabila dibandingkan dengan kinerja tahun 2013 yaitu 80.26 % maka terjadi penurunan
sebanyak 0,08 %. Meski tidak mencapai target bila dikomparasi dengan target RPJMD
2016 yaitu 82.5, maka sampai dengan 2014 indikator sasaran ini telah mencapai 118,8%.
Misi 1 | Sasaran 2: Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan
Indikator Kinerja : Opini BPK
Pencapaian ini juga ditunjang oleh DPPKA melalui Program Peningkatan kualitas
keuangan daerah yaitu kegiatan :
a. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran Kota Depok
b. Pengelolaan Akuntansi keuangan Kota Depok
c. Penyusunan Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, rancangan
Peraturan Walikota tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD .
Misi 1 | Sasaran 3 : Meningkatnya Tertib Administrasi Kependudukan
Indikator Kinerja : Kepemilikan KTP
Jumlah penduduk kota depok pada tahun 2014 adalah sebanyak 2.042.391 jiwa, dengan
wajib KTP 1.499.944 jiwa, warga yang telah memiliki KTP sebanyak 1.496.944 atau 100%.
Namun KTP yang dimiliki sebagian masih KTP non elektronik,dan menurut Perpres 112
Tahun 2013 bahwa KTP non elektronik hanya berlaku sampai dengan Desember 2014,
artinya sejak Januari 2015 KTP Non elektronik tidak berlaku dan digantikan dengan e-
KTP. Adapun capaian perekaman KTP yang ditetapkan oleh Kemendagri sebanyak
1.039.179 (101,88%). Meski perekaman sudah diatas target namun realisasi pencetakan e-
KTP baru 988.000 jiwa dari wajib KTP 1.496.944 atau sebesar 66,00%. Hal ini disebabkan
belum selesainya pencetakan oleh Kemendagri. Oleh karenanya Kota Depok akan
melaksanakan pencetakan di tahun 2015. IKM Kota depok pada tahun 2014 dalam hal
Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil mendapatkan nilai A atau
sangat memuaskan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
79
Tahun 2014
Jumlah migrasi masuk ke Kota Depok dari tahun ke tahun diperkirakan masih
akan terus meningkat, dan jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah migrasi
keluar dari Kota Depok. Upaya Pemerintah Kota Depok untuk membenahi pencatatan
tentang jumlah penduduk yang telah memiliki KTP Kota Depok, salah satunya dilakukan
melalui program nasional e-KTP. Jadi dapat disimpulkan bahwa capaian indikator
sasaran Misi 1 sasaran 3 terkait KTP tahun 2014 tercapai 100 %, hanya untuk pencetakan
eKTP masih sebesar 66,00 %.
Misi 1 | Sasaran 4: Meningkatnya Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat
Indikator Kinerja : Penegakan Perda
Keterangan terhadap Program Meningkatnya Ketenteraman dan Ketertiban
Masyarakat dengan Indikator Kinerja Program Penegakan Perda adalah :
1. Didasarkan pada rekapitulasi kegiatan penertiban Bidang Keamanan dan
Ketertiban (Kamtib) Satpol PP Kota Depok Tahun 2014 pada jenis kegiatan :
- Penertiban PKL dilakukan juga monitoring dengan melibatkan Instansi terkait
(Polresta, Kodim, DKUP, Kecamatan dan Kelurahan setempat) yang
ditertibkan sebanyak 360 PKL dari 10 (sepuluh) titikyaitu Jl. Citayam;
Jl.Dewisartika; Jl.Boulevard; Jl.BanyuAsin; Jl.Jakarta-Bogor; Jl.Margonda;
Terminal Depok; Jl.Anggrek; Jl.Nusantara; dan Jl.Juanda)
- Penertiban Bangunan Liar dilakukan juga Monitoring dengan hasil 438
bangunan dengan melibatkan Polresta, Kodim, Dibimasda, Kecamatan dan
Kelurahan setempat pada 11 titik (Harjamukti, Jl.Citayam; Jl.Anggrek;
Jl.Jakarta-Bogor; Jl.Juanda; Jl.Camar; Jl.Pipit; Jl.Ratujaya; Jl.Ciherang;
Jl.Tapos; dan Jl.Cipayung.
- Perizinan.
Penertiban IMB, HO, SIUP, dsb sebanyak 23 kali kegiatan pada 6 titik di
wilayah Kota Depok dengan melibatkan BPMP2T, BLH, Distarkim, Kecamatan
dan Kelurahan setempat.
Penertiban Reklame sebanyak 230 kali kegiatan dengan hasil 6.601 spanduk,
99 billboard, 82 Baligo, dan 214 atribut lainnya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
80
Tahun 2014
- Penertiban Anjal dan Gepeng dilakukan penertiban 48 kali kegiatan dan 40
kali monitoring dengan hasil 138 orrang, melibatkan Polresta, Disnakersos,
Disdukcapil, Kecamatan dan Kelurahan setempat.
2. Berdasarkan Capaian Kegiatan Bidang Penegakan Peraturan Perundang-
undangan Satpol PP Kota Depok Tahun 2014 terdapat kegiatan :
- Fasilitasi Peningkatan Fasilitasi Peningkatan Disiplin PNS dan Pelajar
sebanyak 6 kali kegiatan.
- Penertiban dan Operasi Penegakan Perda tentang Ketertiban Umum
(Tipiring) sebanyak 24 kali kegiatan Tipiring; 2 kali kegiatan penyegelan, dan 2
kegiatan pemusnahan barang bukti.
- Sosialisasi Perda tentang Ketertiban Umum pada 11 Kecamatan sebanyak 16
kali kegiatan.
- Pengadaan Papan Larangan/Segel sebanyak 10 buah papan segel dan 9 buah
papan informasi.
- Pembentukan Mitra Satpol PP terlaksana 5 kegiatan.
- Penegakan Hukum Peredaran Rokok Ilegal dan Larangan Merokok; hanya
dilakukan 8 kegiatan sosialisasi disebabkan waktu yang singkat yaitu
kegiatan ini dimulai berlaku pada Oktober tahun 2014.
3. Rekapitulasi Cakupan Penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah pada SPM
bidang Pemerintahan Dalam Negeri (Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok)
Diterangkan bahwa jumlah pelanggaran Perda dan/atau Peraturan Kepala
Daerah yang diselesaikan berjumlah 116 didasarkan kepada rekapitulasi data dari tahun-
tahun sebelumnya, begiatu jumlah pelanggaran Perda dan/atau Peraturan Kepala
Daerah yang dilaporkan dan/atau dipantau terdata sebanyak 128 kasus.
Tindakan preventif dan preventil non yustisial menjadi strategi yang dipakai
untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban walaupun dengan segala keterbatasan.
Perbaikan secara intern dilakukan dalam hal manajemen yang lebih baik dan
memberikan pelatihan-pelatihan terhadap anggota Satpol PP seperti kesemaptaan,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
81
Tahun 2014
bela diri, simulasi penanggulangan huru hara dan bimbingan teknis serta pembinaan
lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa Misi 1 - sasaran 4 untuk indikator Penegakan Perda di
tahun 2014 berhasil dicapai bahkan terlampaui, dibanding tahun 2013 yang juga
mencapai target yaitu 130,8 % . Maka Kota Depok optimis bahwa target RPJMD 2016 pun
telah mampu tercapai.
Misi 1 | Sasaran 5: Meningkatnya Pelayanan Penanggulangan Bencana
Indikator Kinerja : Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan
Untuk meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana, Pemerintah Kota
Depok mentargetkan tingkat waktu tanggap untuk tahun 2014 sebesar 66 %. Target
tersebut tercapai bahkan capaian untuk Tingkat Waktu Tanggap, nilainya di atas target
yaitu sebesar 74,50 %. Dengan demikian target misi 1 untuk sasaran 5 indikator sasaran tingkat
Waktu Tanggap Daerah Layanan berhasil dicapai hingga 112,87 %.
Hal yang menjadi pendukung pencapaian : Pengoperasian 1 Dinas Damkar dan 4
UPT Damkar di 5 WMK (Dinas Pemadam Kebakaran di Kec. Sukmajaya, UPT Damkar
Cimanggis di Kec.Cimanggis, UPT Damkar Cinere di Kec. Cinere dan UPT Damkar
Bojongsari di Kec. Bojongsari dan UPT Damkar Cipayung di Kec. Cipayung).
Sedangkan hal yang mempengaruhi tidak tercapainya target antara lain :
1. Meningkatnya Jumlah Kejadian Kebakaran yang Cukup Signifikan sebanyak 53
Kejadian (37,32%) dari tahun sebelumnya Hal ini disebabkan oleh meningkatnya
suhu permukaan bumi dan pemanasan global
2. Kurangnya jumlah personil yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran, Bahkan sangat
jauh dari kondisi ideal yang seharusnya - Kondisi personil Damkar Per, 31 Desember
2014 sebanyak 135 Orang dengan 102 PNS, 2 Tenaga Kontrak dan 31 Tenaga Sukwan
- Kondisi ideal personil Damkar yang dibutuhkan sebanyak 365 Orang, dengan
demikian kekurangan personil sebanyak 265 Orang
3. Kondisi Mobil Operasional Pemadam Kebakaran yang semakin menurun
kelayakannya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
82
Tahun 2014
4. Kepadatan arus lalu lintas yang semakin buruk, sehingga sering menghambat laju
mobil operasional pemadam kebakaran menuju lokasi
3.5.2 Misi 2 Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Lokal
Dalam Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Lokal
dipaparkan satu persatu per indikator capaian kinerja, sebagai berikut :
1. Indikator Untuk mencapai sasaran meningkatnya kemandirian dan daya saing
koperasi dan UKM, salah satu stategi dan arah kebijakan adalah meningkatkan
Akses dan iklim usaha UMKM serta reaktivasi (mengaktifkan kembali) peran
koperasi sejalan dengan perkembangan dunia usaha. Indikator sasaran untuk
mengukur capaian adalah dari persentase koperasi aktif.Pada periode 2009-2010,
peningkatan persentase koperasi aktif hanya 3,3%, sementara periode 2010-2011
kenaikannya sebesar 7,0% atau dua kali lipatnya. Presentase koperasi aktif di tahun
2012 sebanyak 41,89 %.Target 2014 yang ditetapkan sebesar 52,43 dicapai realisasi
62,62 % yang berarti 119,4 % Dasar hitungnya adalah Koperasi aktif dibagi jumlah
koperasi seluruhnya dikali 100 persen.
Target koperasi aktif dapat tercapai karena adanya penambahan jumlah koperasi
aktif di tahun 2014 yang sebelumnya 376 menjadi 387. Ini merupakan hasil dari
berbagai program kegiatan Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar guna mencapai target
kinerja kota, yaitu :
i. Pendidikan kewirausahaan dan kewirakoperasian, Fasilitai akses
permodalan bagi koperasi yang melatih pengurus koperasi untuk
memahami pencatatan keuangan koperasi yang baik serta pentingnya
RAT bagi koperasi.
ii. Ada kegiatan pembubaran, penggabungan, peleburan badan hukum
koperasi bagi koperasi tidak aktif dalam pengertian tidak melaksanakan
RAT dua tahun terakhir, akan dibubarkan untuk diperkuat dengan
koperasi lain yang jenis usahanya sama.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
83
Tahun 2014
iii. Kegiatan peningkatan aktifitas permodalan koperasi akan dipertemukan
dengan perbankan yang bisa memperkuat modal dari luar untuk
mendukung laju perkembangannya.
Sebenarnya hasil peningkatan koperasi aktif ini masih bisa ditingkatkan
karena dari UMKM dan para pedagang yang ada di depok masih banyak
memanfaatkan pinjaman untuk mendukung pengembangan
usahanya.Dan koperasi merupakan sumber pinjaman yang memberikan
pelayanan untuk usaha mikro kecil menengah dan pedagang tersebut.
2. Pengembangan sektor pertanian merupakan upaya untuk mewujudkan misi
kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. Sektor pertanian
merupakan sektor primer yang menghasilkan kebutuhan bahan makanan dan atau
sebagai input dari sektor industri manufaktur.
Sektor pertanian pada awalnya merupakan sektor yang mempunyai pertumbuhan
yang rendah, namun pemerintah kota Depok bermaksud untuk mencapai sasaran
meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan. Untuk itu strategi dan arah
kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan mengoptimalkan produksi dan
produktivitas pertanian unggulan/potensial. Kontribusi sektor pertanian memang
mengalami penurunan sejak tahun 2010 karena di Kota Depok banyak terjadi alih
fungsi lahan pertanian .
3. Perbandingan Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%) dihitung
dengan rumus Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor perdagangan dibagi dengan
Jumlah total PDRB dikalikan 100% . Sektor perdagangan berdasarkan klasifikasi
kelompok sector ekonomi masuk kedalam sektor tersier atau dikenal sebagai
sektor jasa, yaitu yang tidak memproduksi dalam bentuk fisik melainkan dalam
bentuk jasa. Sektor yang tercakup selain perdagangan diantaranya Hotel dan
Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,
dan Jasa-jasa.Realisasi Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%) yang
diperoleh pada tahun ini memang dibawah target, namun presentase capaian
mengalami peningkatan tiap tahunnya, hal ini tidak lepas berkat terlaksananya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
84
Tahun 2014
program penunjang yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan. B;
Program-Program tersebut adalah Program Pengawasan distribusi dan
ketersediaan barang dan bahan pangan; Pengembangan dan Penataan Sarana dan
Prasarana Perdagangan serta Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
dengan rincian Kegiatan sebagai berikut:
a) Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Ijin Gangguan yang memiliki
tujuan untuk mendata jumlah perizinan perdagangan yang ada di Kota
Depok serta menganalisa jumlah pelaku usaha yang melakukan perizinan di
Kota Depok
b) Pendaftaran dan Pengawasan Waralaba sehingga tersusunnya dokumen
yang berisi hasil kajian pendaftaran dan pengawasan waralaba di Kota
Depok.
c) Pelatihan Pelaku Usaha tentang e-Commerce yang bertujuan untuk
menampilkan pelaku usaha Kota Depok di media e-commerce,
Memperkenalkan produk-produk Kota Depok secara internasional melalui
media e-commerce, Meningkatnya volume transaksi penjualan melalui
media e-commerce.
d) Pengawasan dan Pendaftaran Gudang untuk Mendata gudang yang ada di
Kota Depok, Menjaga ketersediaan stok barang di Kota Depok, Menghindari
penimbunan barang yang mungkin terjadi, Mengidentifikasi jenis
pergudangan yang ada di Kota Depok.
e) Monitoring Aktifitas Usaha Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Modern untuk mengawasi perilaku pelaku usaha agar tidak
menyalahgunakan posisi dominannya sehingga mencegah terjadi praktek
monopoli (persaingan usaha yang tidak sehat)
f) Monitoring Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat dan Barang Strategis
lainnya untuk dapat memantau harga kebutuhan bahan pokok.
g) Pasar Murah dan Fasilitasi Operasi Pasar yang dilaksanakan 36 kali di 11
kecamatan yang bermaksud untuk menjalankan program pemerintah pusat
di bidang perdagangan mengenai stabilitas harga.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
85
Tahun 2014
h) Pengawasan Distribusi LPG dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tujuannya
menjaga alur distribusi BBM dan PG bersubsidi Kota Depok agar sampai ke
konsumen serta peningkatan pengawasan penditribusian BBM dan LPG
bersubsidi di Kota Depok.
i) Informasi Akses Pasar Luar dan Informasi Ketentuan Negara Tujuan Ekspor
yang bertujuan Memberikan informasi peluang pasar luar negeri,
Meningkatkan informasi tentang komoditi yang diminati pasar, Memberikan
informasi mengenai hasil kerja sama Bilateral dengan Negara
j) Pendataan Rutin Realisasi Ekspor dan Impor sehingga dapat memberikan
gambaran tentang kinerja ekspor maupun peluang pasar luar negeri karena
disamping informasi tersebut bermanfaat dalam pembuatan kebijakan juga
merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat pertumbuhan
ekonomi daerah
k) Fasilitasi Pelatihan Teknik Ekspor dan Impor yang dapat memberikan
gambaran kepada para pelaku usaha dan calon eksportir tentang prosedur
ekspor dan jenis dokumen apa saja yang diperlukan dalam ekspor maupun
impor
l) Promosi Pameran Dalam dan Luar Negeri sehingga dapat mendorong upaya
peningkatan investasi dan peningkatan volume perdagangan produk
unggulan daerah Kota Depok secara berkesinambungan.
m) Informasi Penggunaan Produk Lokal sehingga dapat Meningkatkan
penggunaan produk lokal di dalam negeri yang dapat menjaga stabilitas
ekonomi pada saat terjadi penurunan ekspor sebagai akibat krisis ekonomi
global.
4. Perbandingan Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%) dihitung dengan
rumus Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor industri dibagi dengan Jumlah total
PDRB dikalikan 100%. Pertumbuhan Industri Skala Kecil dan Menengah (IKM) yang
berkembang mewarnai perekonomian di Kota Depok sehingga menghasilkan
sejumlah IKM yang potensial. Namun jumlah IKM yang tumbuh tersebut tidak
signifikan dibanding jumlah industri besar yang gulung tikar. Hal tersebut juga
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
86
Tahun 2014
mempengaruhi capaian Kontribusi PDRB industri terhadap PDRB Kota. Walaupun
target tidak tercapai, namun pelaksanaan tidak lepas berkat terlaksananya program
penunjang yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Beberapa upaya yang dilakukan :
a. Pembinaan IKM Bidang IKAHH yang diisi dengan berbagai sub kegiatan seperti
sosialisasi dan fasilitasi SNI, sosialisasi dan fasilitasi Halal serta pelatihan
kemasan.
b. Pembinaan IKM Bidang ILMEA dan Penyediaan Display Promo Produk IKM
dengan sub kegiatan seperti Pelatihan Perbengkelan Roda Dua,Perbengkelan
Roda empat serta Seleksi dan Penyusunan Dokumen Upakarti
c. Pembinaan Terhadap Industri Kreatif yang meliputi pembinaan terhadap 4
(empat) komunitas industri kreatif serta memfasilitasi para pelaku industri
kreatif tersebut dalam sebuah event festival industri kreatif se-Kota Depok.
d. Fasilitasi Pengembangan Teknik Industri Kreatif yang meliputi pelatihan
Fotografer, Pelatihan service HP dan Komputer serta pelatihan furniture.
e. Pelatihan Service Mesin Jahit, Menjahit Dasar dan Lanjutan termasuk
pemberian mesin jahit sejumlah 30 (tiga puluh) unit kepada 30 (tiga puluh)
pelaku industri kreatif di bidang konveksi.
f. Pelatihan dan Fasilitasi Aneka Olahan Industri yang berisi sub kegiatan pelatihan
Pelatihan GMP I dan II, Pelatihan ODNR, serta fasilitasi dalam kegiatan Depok
Community Festival.
g. Penyelenggaraan Pembinaan Usaha Rumah Tangga, Kecil dan Menengah yang
tujuan kegiatannnya guna menghasilkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman pengrajin rumah tangga atau jasa yang diberdayakan pada lokasi
terpadu.
5. Kontribusi kenaikan terbesar diperoleh dari Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) di kota depok yang mengalami kenaikan sebesar 51,14 %. Hal ini disebabkan
investasi di sektor hunian meningkat, khususnya hunian vertikal (apartemen),
perkantoran dan pusat perbelanjaan. Data tidak hanya dihimpun dari Laporan
kegiatan Penanaman Modal (LKPM) tetapi juga dari SIUP serta penambahan data
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
87
Tahun 2014
investasi dari izin Lokasi dan pesetujuan prinsip yang telah terbit di sepanjang tahun
2014.
3.5.3. Misi 3 Mewujudkan Infrastruktur dan Lingkungan yang Nyaman
Misi 3 | Sasaran 1 Tertangani kemacetan kota
Indikator Kinerja : Titik Macet yang Ditangani (buah/tahun)
Dinas Perhubungan selaku leading sector penanganan titik macet telah melakukan
upaya terbaik guna mengurai kemacetan kota. Beberapa upaya tersebut yaitu :
1. Pemasangan CCTV di 6 titik (Pertigaan Al-huda, simpang Juanda-Margonda,
Simpang Pal, Simpang Ramanda, Simpang Sengon, simpang Siliwangi.
2. Pembuatan RHK (Ruang Henti Khusus) kendaraan roda dua / motor.
3. Pemasangan Rambu Gembok Parkir Liar dan operasi penggembokan
kendaraan yang melanggar.
Kota Depok sebagai salah satu kawasan JABODETABEK, mengemban fungsi
buffer (penyangga) kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Ibukota Jakarta. kota Depok
berada diantara pusat-pusat regional dan nasional yaitu Bandung, Bogor dan Jakarta.
konsekuensinya depok akan menjadi perlintasan sistem transportasi regional. Hal ini
dapat dilihat dengan dilayaninya jalan tol Jagorawi, jalan raya Bogor dan Parung.
Kota depok memiliki karakter pola komuter cukup tinggi dengan besarnya
penduduk yang bekerja di jakarta dan sekaligus sebagai perlintasan regional di wilayah
belakangnya. Kendala yang dihadapi oleh kota depok adalah rendahnya tingkat
pelayanan jalan menuju jakarta dan sebaliknya pada jam sibuk, kurangnya jalan yang
menghubungkan kawasan timur dan barat di wilayah kota Depok serta lingkungan
perumahan menuju jalan utama atau kolektor.
Hal-hal di atas tersebut yang mendorong perlu adanya sebuah pengendalian
(smart solution) , menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Manfaat
yang diharapkan dengan menggunakan kamera CCTV pemantau arus lalu lintas adalah
dapat dipantaunya kondisi lalu lintas yang riil time guna pemberian informasi terhadap
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
88
Tahun 2014
lokasi kemacetan. Sedangkan area traffic controling system (ATCS) adalah suatu sistem
pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi, pada suatu kawasan yang
bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui optimasi dan koordinasi
pengauran lalu lintas di setiap persimpangan.
Untuk mewujudkan penggunaan TIK tersebut Dinas Perhubungan (Dishub) Kota
Depok pada tahun 2014, telah memasang 6 kamera CCTV yang ditempatkan di simpang
Al-Huda, Simpang Pal, Simpang Ramanda, simpang Sengon, dan simpang Siliwangi.
Ruang pemantau arus lalu lintas (CC Room) terdapat di gedung dinas perhubungan Jl.
Kampung Sawah Rt 03 Rw 03 Kelurahan Jatimulya, Kecamatan cilodong, Kota Depok.
Guna pengembangan sistem tersebut Dinas telah menyusun kajian perencanaan
ATCS di Kota Depok, Kajian tersebut telah ditindaklanjuti dengan permohonan
anggaran kepada Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan (BSTP) Dirjen Darat ,
untuk dapat dianggarkan pada APBNP tahun 2015. Berdasarkan koordinasi Kepala Dinas
Perhubungan pada bulan Maret 2014 anggaran tersebut telah diakomodir dalam APBNP
tahun 2015, dengan terpasangnya ATCS di wilayah kota depok. Pengaturan trafficlight
akan lebih efektif dan kinerja jalan akan meningkat.
Untuk target ke depan rencananya pemsangan kamera CCTV akan terus
dilakukan pada persimpangan yang dikendalikan oleh trafficlight maupun
persimpangan yang tidak dikendalikan oleh APILL. Sehingga diharapkan secara
keseluruhan di setiap titik di Kota Depok dapat dikendalikan melalui ATCS.
Upaya lainnya adalah pembuatan RHK (Ruang Henti Khusus ) kendaraan roda
dua atau motor di 3 titik simpangan yaitu Simpang Juanda – Raya Bogor, Simpang
Juanda - Margonda dan Simpang Margonda. Dishub melakukan kegiatan pemasangan
rambu larangan parkir Gembok di sepanjang jalan margonda. Disamping pemsangan
raqmbu, Dishub juga melakukan penggembokan kendaraan parkir liar / sembarangan di
sepanjang bahu jalan. Rencananya pemasangan rambu dan penambahan gembok akan
dilaksanakan pula di tahun 2015.
Dishub juga akan didukung oleh dinas lainnya, khususnya Dinas BMSDA berupa
perbaikan sarpras jalan antara lain di Jl. Tole Iskandar Sukmajaya, Radar AURI
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
89
Tahun 2014
Cimanggis, arco Pengasinan, pelebaran Akses UI, Cinere raya (betonisasi), betonisasi jl.
Pangkalan jati raya , jl. H. Asmawi – Beji, dan pemeliharaan jalan Juanda.
Misi 3 | Sasaran 2 Tertanggulanginya Banjir
Indikator Kinerja : Titik/lokasi banjir yang ditangani (buah/tahun
Tercapainya target tahun 2014 untuk penanganan titik banjir yang ditangani adalah
dengan dukungan anggaran daerah dan swadaya serta peran serta masyarakat sekitar.
Titik banjir di kota depok banyak dikarenakan drainase jalan yang tidak lagi sesuai
dengan volume air yang masuk dan curah hujan yang ekstrim akhir-akhir ini, sehingga
memerlukan rekayasa penanganan sarpras jalan dan gorong-gorong sesuai dengan
kebutuhan terkini.
Misi 3 | Sasaran 3 Meningkatnya sanitasi lingkungan
Indikator Kinerja : Cakupan layanan persampahan (%)
Telah dilakukan analisis dan pemaparan alternatif solusi yang telah diambil oleh
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok dalam menangani peningkatan dan
penurunan capaian kinerja Dinas. Untuk mempermudah analisis, dipaparkan satu persatu
per indikator capaian kinerja, sebagai berikut :
6. Indikator meningkatkan cakupan pengelolaan persampahan, terdiri dari 12
(duabelas) kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Depok dalam mengelola persampahan Kota Depok. Pengelolaan
tersebut meliputi pelayanan pengangkutan sampah dengan pelaksanaan
operasional dan pengadaan armada (truk, gerobak motor, dan tronton) untuk
mengangkut sampah dari rumahtangga dan atau TPS ke TPA, dan pengolahan
sampah yang dilaksanakan di 23 (dua puluh tiga) unit UPS operasional yang
tersebar di 11 (sebelas) kecamatan di Kota Depok. Prosentase capaian kinerja pada
indikator ini belum mencapai 100% dikarenakan kemampuan sumberdaya Dinas
yang meliputi armada dan SDM yang masih belum optimal dan perlu peningkatan
di tahun-tahun ke depan. Dengan berlakunya Peraturan Daerah No 05 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Persampahan, terdapat perubahan sistem pengolahan
sampah di UPS, yaitu UPS hanya menerima dan mengolah sampah organik yang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
90
Tahun 2014
telah terpilah menjadi kompos. Sampai akhir tahun 2014, terdapat 13 UPS organik,
dan kompos yang dihasilkan sudah diuji dan memenuhi baku mutu. Pelaksanaan
Perda 05/2014 ini menjadi salah satu upaya alternatif terbaik yang dapat dilakukan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok dalam mensiasati masalah TPA yang
sudah kadaluarsa dan meningkatkan cakupan pengelolaan persampahan Kota
Depok;
7. Indikator meningkatkan cakupan pengelolaan persampahan di TPA, dengan
prosentase capaian 81.6% dari target 50%. Hal ini berhubungan dengan keadaan
TPA Cipayung saat ini, dimana dengan luas TPA Cipayung sebesar 10,2 Ha dan
menerima rata-rata 500 ton/hari, sistem sanitary landfill tidak dapat dilaksanakan
lagi, dikarenakan adanya kebocoran. Sehingga saat ini sistem yang dapat
dilaksanakan adalah sistem open dumping yang sangat rentan polusi dan
mengundang reaksi negatif dari warga sekitar TPA Cipayung. Dengan data tersebut,
TPA diperkirakan hanya mampu beroperasi sampai akhir tahun 2015. Alternatif
solusi yang dilaksanakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok untuk
menangani permasalahan ini adalah dengan merencanakan untuk melakukan
pemanfaatan gas metan dari sampah yang menggunung melalui kerjasama BGS
(Bangun-Guna-Serah) yaitu dengan sektor swasta. Kajian mengenai lelang investasi
ini telah dilaksanakan di tahun 2014 dan direncanakan akan difollow up
pelaksanaannya di tahun 2015. Solusi lain yang telah dilaksanakan oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok adalah dengan menjalin kerjasama
dengan Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor dalam pemanfaatan
dan operasional TPA Nambo yang berlokasi di Kabupaten Bogor;
Misi 3 | Sasaran 4 Meningkatnya Kualitas Pemukiman
Indikator Kinerja : Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Berdasarkan data Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) Kota Depok, jumlah
pelanggan air bersih sampai dengan tahun 2014 mencapai 86.578 Sambungan Rumah
(SR). Suplai air bersih tersebut diperoleh dari dua instalasi pengolah air bersih di
Citayam dan Legong yang memiliki kapasitas total 200 liter/detik, sedangkan yang
dimanfaatkan Kota Depok hanya sebesar 61 liter/detik. Kecamatan Sukmajaya mencapai
tingkat pelayanan tertinggi diatas 60% dan mendapat layanan jaringan distribusi air
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
91
Tahun 2014
minum, dan Kecamatan Sawangan mendapat tingkat pelayanan dibawah 8%, dengan
demikian sistem penyediaan air bersih belum terdistribusi secara merata ke seluruh
Wilayah Kota Depok.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kegiatannya, maka sumber air
baku di Kota Depok mulai terbatas, sehingga pada masa mendatang perlu dicari
sumber air baku untuk dapat mengimbangi kebutuhan penduduk. Masih rendahnya
jumlah pelanggan atau sambungan rumah menjadi pekerjaan rumah PDAM Kota Depok.
Belum optimalnya realisasi sambungan tersebut dikarenakan adanya beberapa faktor
antara lain disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: Masyarakat lebih menyukai
menggunakan air bawah tanah dan masih rendahnya minat masyarakat dalam
mendaftarkan sebagai konsumen, disamping juga wilayahnya yang sangat menyebar.
Misi 3 | Sasaran 5 Meningkatnya Kualitas Pemanfaatan Ruang dan Lingkungan Hidup
Perkotaan
Indikator Kinerja : Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik
dilakukan analisis dan pemaparan alternatif solusi yang telah diambil oleh Kota
Depok khususnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok dalam menangani
peningkatan dan penurunan capaian kinerja Dinas. Untuk mempermudah analisis,
dipaparkan satu persatu per indikator capaian kinerja, sebagai berikut :
1. Indikator tersedianya dan tertatanya TPU sesuai dengan kebutuhan masyarakat
adalah salah satu tugas pokok dan fungsi pelayanan pada Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Depok yang dikelola oleh UPT TPU. Pencapaian kinerja 52,3% dari
target 80% dihitung dari perbandingan luasan lahan pemakaman yang telah dikelola
oleh UPT TPU Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok (166.838 m2 atau 16,7
Ha) dengan total luasan lahan pemakaman yang diserahkan oleh asset/dimiliki oleh
Pemerintah Kota Depok (399.000 m2 atau 39,9 Ha) yaitu sebesar 41,8%. Terdapat
penurunan dari tahun pembanding (2012 dan 2013), hal ini dikarenakan adanya
perbaruan data aset, yaitu luasan lahan TPU yang diserahkan bagian aset pemerintah
Kota Depok ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok bertambah sekitar
50%, namun luasan TPU yang dikelola Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok
belum bertambah. Alternatif solusi untuk meningkatkan capaian kinerja pada
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
92
Tahun 2014
indikator ini adalah direncanakan untuk dibangunnya TPU di lahan-lahan
pemakaman milik Pemkot Depok;
2. Indikator penambahan lokasi ruang terbuka hijau (RTH) Publik yang dilakukan oleh
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok pada tahun 2014 adalah melalui
pembangunan Taman Kota, yaitu taman lembah gurame yang mencapai luasan 3,6
Ha, 20 (dua puluh) taman baru terdiri dari 13 taman RW yang merupakan fasum
fasos dari perumahan yang diserahkan ke Pemkot Depok sebagai aset pemerintah,
dan 6 (enam) taman lain yang terdiri dari penataan awal dari taman proklamasi
(8000 m2) dan taman lembah mawar (1,9 Ha), 2 (dua) lokasi taman jalur di komplek
UPS merdeka, Mini arboretum di SMA 10 Bojongsari seluas 1500 m2, Taman UPS
Brimob, dan Taman Jembatan Serong. Total di tahun 2014 Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Depok menyumbang 20 titik taman baru, 3 taman lanjutan, dan 1
segmen (segmen III) separator Jl Margonda. Pencapaian ini melebihi target 3 (tiga)
titik dalam RPJMD, dengan pencapaian 333,3%. Hal yang mendorong keberhasilan
pencapaian kinerja ini selain fokus Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok
pada pemanfaatan lahan untuk penghijauan/RTH Publik adalah sudah mulai
terlihatnya kesadaran masyarakat Kota Depok akan kebutuhan taman kota dan
taman lingkungan di sekitar tempat tinggalnya, dan tidak kalah penting adalah
perhatian pemerintah Kota Depok dan Propinsi Jawa Barat serta Kementrian PU
dalam mensupport pendanaan untuk pembangunan taman-taman kota di Kota
Depok.
3.5.4. Misi 4
Misi 4 | Sasaran 1: Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan
Indikator Kinerja : Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SD sd SLTA
Pada tahun 2014, APM pada tingkat SD/MI/Paket A tidak dapat mencapai hasil
yang ditentukan, hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah siswa usia sekolah (7-12
tahun) yang bersekolah di kota depok, disamping itu terdapat 18.664 siswa yang kurang
dari 6 tahun tetapi sudah bersekolah di tingkat SD. Faktor gagal lelang pembangunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
93
Tahun 2014
RKB SD juga mempengaruhi daya tampung siswa. Sementara itu data anak SD yang
bersekolah di luar kota depok sulit diperoleh.
Penyebab tidak tercapainya APK SMP dan SMA, kemungkinan disebabkan oleh
adanya anak yang bersekolah di luar Depok karena faktor kedekatan lokasi, biaya
sekolah di luar yang relatif murah, kualitas sekolah negeri di luar (Jakarta) yang lebih
baik. Penyebab lainnya adalah terbatasnya sekolah negeri di Kota Depok. Kapasitas
daya tampung siswa di SMPN baru mencapai 26,59% dari total siswa SMP di kota Depok,
dan kapasitas daya tampung siswa di SMAN/SMKN baru mencapai 20,48% dari total
siswa SMA di Kota Depok.
Ada beberapa masukan sebagai solusi diantaranya :
a. Untuk mencapai APK dan APM serta rasio murid SMP 40 siswa per kelas yang
memenuhi target RPJMD, Pemerintah Kota Depok harus menyediakan sekitar
254 RKB atau sekitar 9 SMPN yang harus terbangun.
b. Untuk mencapai APK dan APM serta rasio murid SMA 40 siswa per kelas yang
memenuhi target RPJMD, Pemerintah Kota Depok harus menyediakan sekitar
643 RKB atau sekitar 24 SMA/KN yang harus terbangun.
Solusi lain adalah memberikan bantuan/hibah RKB kepada SMP dan SMA
swasta yang berkualitas. Sehingga beban uang bangunan di sekolah Swasta
yang dibebankan pada siswa baru tidak terlalu besar dan beban BOS negeri di
APBD juga tidak terlalu besar, sehingga anak usia sekolah di Kota Depok
dapat tertampung di Wilayah Kota Depok. Implikasinya Nilai APK dan APM di
Kota Depok meningkat.
Misi 4 | Sasaran 2: Berkembangnya potensi pemuda, olah raga dan seni budaya
Indikator Kinerja: Meningkatnya Jumlah Lapangan Olahraga yang Dibangun/Diperbaiki
Pemda Kota Depok belum berhasil membangun fasilitas bagi kegiatan
kepemudaan tersebut. Membangun lapangan olahraga yang baru di tahun 2013 juga
belum dapat terealisasi. Pada tahun 2013 kegiatan terkait sarana lapangan olahraga
diarahkan pada perbaikan pagar Tribun Stadion Merpati. Sementara itu di tahun 2014
berupa pemeliharaan Pembangunan pagar lapangan sepakbola Cipayung. Dilakukan pula
Pengembangan Seni dan Pelestarian Budaya yaitu melalui kegiatan Festival Seni dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
94
Tahun 2014
Budaya Kota Depok. Juga dalam pelestarian seni budaya dilakukan kegiatan pemagaran
situs Situ Pancoran Mas, Sumur Tujuh, dan Sumur Bandung. Harapannya di tahun
mendatang peningkatan potensi pemuda, olah raga dan seni budaya dapat didukung
oleh OPD lain juga secara anggaran dan prioritas pembangunan kota.
Misi 4 | Sasaran 3: Meningkatnya Keberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga
Indikator Kinerja : Meningkatnya Jumlah RW Layak Anak
Adapun upaya yang dilakukan guna pencapaian sasaran ini adalah melalui kerjasama
dengan instansi terkait secara berkesinambungan. Kerjasama yang dilakukan dengan
OPD lain sebagai berikut :
1. Dinas Pendidikan
a. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas hasil didikan; dikarenakan
walaupun pendidikan dasar sudah hampir merata dan dapat dinikmati oleh
seluruh penduduk usia sekolah dasar, namun kualitas pendidikan (pengajar,
sarpras) masih relative rendah serta tingkat partisipasi sekolah pada
pendidikan diatas jenjang penddikan dasar menunjukan bahwa kualitas
pendidikan mayoritas anak Indonesia baru mencapai kualitas pendidikan
dasar.
Hal ini akan mempengaruhi potret kualitas angkatan kerja Indonesia di masa
depan yang masih didominasi oleh tenaga kerja yang memiliki keahlian,
profesionalisme, dan daya managerial relative rendah.
b. Meningkatkan partisipasi sekolah anak pada jenjang pendidikan SLTP ke atas
; dikarenakan angka partisipasi sekolah yang masih relative rendah, terutama
pada penduduk usia 13 tahun ke atas dan remaja yang memiliki kualitas dan
keahlian relative tinggi untuk dapat masuk dunia kerja pada level
managerial/professional, masih sangat terbatas.
c. Menghilangkan kesenjangan gender pada dunia pendidikan; dikarenakan
adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam hal gabungan
angka partisipasi kasar SD sampai dengan SMA. Gabungan APK SD sampai
dengan SMA pada perempuan masih lebih rendah daripada laki-laki,
kesenjangan gender berdasarkan rata-rata angka putus sekolah di tingkat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
95
Tahun 2014
SD, SMP,maupun SMA. Angka rata-rata putus sekolah laki-laki justru lebih
tinggi daripada perempuan di tingkat SD dan SMP. Hal ini diperkirakan
karena lebih banyak anak lelaki yang harus putus sekolah untuk mencari
nafkah, dan factor ekonomi keluarga sangat mempengaruhi pstisipasi
seorang anak.
2. Dinas Kesehatan
a. Upaya meningkatkan kesehatan anak; dikarenakan masih tingginya angka
kematian bayi dan angka kematian balita, baik di tingkat nasional, propinsi,
maupun di kota, serta belum maksimalnya presentase anak yang diimunisasi
campak, dan masih rendahnya presentase cakupan imunisasi lengkap pada
anak usia 12-23 bulan.
b. Upaya meningkatkan gizi anak; dikarenakan kualitas gizi pada anak akan
sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan produktifitas anak.
3. Dinas Tata Ruang dan Permukiman
Upaya meningkatkan infrastruktur pembangunan yang layak anak,
seperti ruang bermain yang aman dan nyaman, sarpras bagi tumbuh kembang
anak, meliputi : perpustakaan, alat permainan edukatif, fasilitas keagamaan, olah
raga, kesenian, dan lain lain serta pembangunan sanitasi yang layak anak.
4. Disnakersos
Mengurangi anak terlantar dan anak jalanan, dikarenakan apabila
dibiarkan begitu saja akan menimbulkan dampak yang merugikan, seperti ;
terjadinya pelecehan seksual terhadap anak.
5. Dinas Informasi dan Telekomunikasi
Meningkatkan pelayanan di bidang informasi dan komunikasi, dikarenakan masih
banyaknya keluarga, masyarakat, maupun lembaga pemerintah yang belum
mengerti tentang Kota Layak Anak (KLA)
Instansi terkait yang juga mendukung adalah Dinkes, Disdik, Disdukcapil, Disnakersos,
Diskominfo, Polres Metro Depok, Kecamatan, Kelurahan, Puskesmas, Sekolah swasta,
Panti sosial, PKK, posyandu dan RW.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
96
Tahun 2014
Misi 4 | Sasaran 4: Meningkatnya peran agama dan masyarakat dalam pembangunan
Indikator Kinerja : Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran ini adalah melalui
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Berupa rehabilitasi sarana
dan prasarana yang rusak di daerah terkena bencana alam, meningkatkan sarana
prasarana wilayah yang berada di wilayah pelosok depok yaitu infrastruktur, fasilitas
umum dan sosial. Sedangkan kegiatan non fisik berupa sosialisasi kesadaran berbangsa
dan bernegara, bela negara, penegakan hukum, disiplin nasional dan pengetahuan
lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat mengenai KB dan kesehatan masyarakat.
Misi 4 | Sasaran 5: Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
Indikator Kinerja : Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Prevalensi
Gizi Buruk serta Penangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Angka Kematian Ibu (AKI) Meski belum mencapai target yang ditetapkan namun
setiap tahunnya terjadi peningkatan capaian penanganan ibu melahirkan sehingga
jumlah kasus kematian ibu menurun.
AKB kota depok tahun 2014 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Capaian ini dinilai baik,
walau demikian tetap perlu peningkatan salah satunya dengan penyediaan NICU pasien
BBLR terutama di RSUD.
Jumlah kasus gizi buruk di tahun 2014 sebanyak 75 kasus. Angka ini menurun
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 87 kasus. Prevalensi bayi gizi buruk dapat
dilihat pada saat penimbangan balita di bulan agustus. Upaya pemantauan
pertumbuhan (bagi kader dan petugas), penyuluhan PUGS, pengembangan isyarat dini,
penanggulangan keadaan rawan pangan dan gizi.
Hal lain yang ikut berperan adalah kerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja
dalam hal penanganan PMKS dilaksanakan selalu berkoordinasi dengan beberapa OPD
diantaranya Satpol PP, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga, Dinas
Kesehatan, RSUD, Polres Metro Depok, Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat, dan
Kementerian Sosial RI.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
97
Tahun 2014
3.6 ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Analisis atas penggunaan sumber daya pada Pemerintah Kota Depok
selama Tahun 2014 untuk masing masing sasaran strategis diuraikan sebagai
berikut:
MISI 1 : Mewujudkan pelayanan publik yang professional, berbasis
teknologi informasi
Sasaran Strategis1 : Meningkatnya Pelayanan yang Efisien, Efektif dan
Transparan
Sasaran strategisMeningkatnya Pelayanan yang Efisien, Efektif dan
Transparandengan indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (%), didukung
oleh Program dan Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tidak tercapai yaitu hanya memperoleh capaian
kinerja sebesar 98,03%. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah
sebesar Rp 26.858.659.200,00dengan realisasi sebesar Rp
22.746.616.026,00dengan sisa anggaran sebesar Rp 4.112.043.174,00. Namun
mengingat capaian kinerja sasaran strategis ini tidak mencapai target, maka
tidak terdapat efisiensi penggunaan sumber daya pada sasaran strategis ini.
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Kualitas Manajemen Pemerintahan
Sasaranstrategis Meningkatnya Kualitas Manajemen Pemerintahan dengan
indikator kinerja Opini BPK, didukung oleh Program dan Anggaran sebagai berikut :
Rp %
1 Peningkatan kualitas sumber daya aparatur 19.165.216.200,00 16.819.753.123,00 87,76 2.345.463.077,00
2 Pengembangan sistem pelayanan dan pengaduan
berbasis teknologi informasi / online
4.891.783.000,00 3.623.578.718,00 74,07 1.268.204.282,00
3 Standarisasi pelayanan publik 2.398.948.000,00 1.968.978.785,00 82,08 429.969.215,00
4 Pengembangan sistem penilaian pelayanan publik 402.712.000,00 334.305.400,00 83,01 68.406.600,00
JUMLAH26.858.659.200,00 22.746.616.026,00 84,69 4.112.043.174,00
REALISASI ANGGARAN (Rp)
SISA ANGGARAN
(Rp) PROGRAMNO.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
98
Tahun 2014
Tabel 3.15
Tabel Program dan Anggaran Tahun 2014
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 100%.Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
373.333.507.511,00dengan realisasi sebesar Rp 290.222.605.563,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 83.110.901.948,00,00.
Rp %
1 Peningkatan Peran dan fungsi legislatif 23.415.575.000,00 18.598.854.921,00 79,43 4.816.720.079,00
2 Peningkatan pengelolaan kepegawaian daerah 3.243.109.000,00 1.833.270.320,00 56,53 1.409.838.680,00
3 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 62.737.966.680,00 54.762.157.773,00 87,29 7.975.808.907,00
4 Pembangunan Gedung Pemerintah 113.455.845.000,00 101.076.094.548,00 89,09 12.379.750.452,00
5 Pelayanan Administrasi Perkantoran 73.267.010.785,00 64.132.048.488,00 87,53 9.134.962.297,00
6 Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
3.196.637.400,00 2.855.795.050,00 89,34 340.842.350,00
7 Peningkatan Kualitas Data dan Perencanaan 10.495.032.400,00 9.044.802.421,00 86,18 1.450.229.979,00
8 Peningkatan Pengelolaan Kearsipan 154.426.000,00 139.011.000,00 90,02 15.415.000,00
9 Peningkatan Kualitas Kelembagaan dan
Ketatalaksanaan
745.634.750,00 468.779.800,00 62,87 276.854.950,00
10 Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan
1.148.900.000,00 754.325.000,00 65,66 394.575.000,00
11 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan
Daerah
2.165.203.600,00 1.843.161.316,00 85,13 322.042.284,00
12 Penataan dan Pengembangan Produk Hukum 2.706.423.200,00 2.261.510.800,00 83,56 444.912.400,00
13 Penanganan Permasalahan Hukum 860.000.000,00 736.482.650,00 85,64 123.517.350,00
14 Peningkatan Pengendalian, Evaluasi dan
Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan
2.009.137.000,00 1.541.714.480,00 76,74 467.422.520,00
15 Peningkatan Kerjasama Daerah 803.253.500,00 646.869.900,00 80,53 156.383.600,00
16 Peningkatan Peran dan Fungsi Kecamatan dan
Kelurahan
254.919.000,00 194.971.000,00 76,48 59.948.000,00
17 Peningkatan Pelayanan Pertanahan 50.253.379.000,00 14.144.280.232,00 28,15 36.109.098.768,00
18 Peningkatan Akuntabilitas dan Transaparansi
Pengadaaan Barang dan Jasa
1.405.922.000,00 1.014.863.763,00 72,18 391.058.237,00
19 Pengembangan Keterbukaan Informasi Publik 7.494.448.371,00 3.691.261.162,00 49,25 3.803.187.209,00
20 Peningkatan Tatakelola Teknologi Informasi dan
Komunikasi
4.848.780.000,00 3.367.913.690,00 69,46 1.480.866.310,00
21 Pengembangan Layanan Infrastruktur Teknologi
Informasi
2.841.803.825,00 2.619.448.611,00 92,18 222.355.214,00
22 Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah /
Wakil Kepala Daerah
5.830.101.000,00 4.494.988.638,00 77,10 1.335.112.362,00
JUMLAH 373.333.507.511,00 290.222.605.563,00 77,74 83.110.901.948,00
ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp) NO. PROGRAM
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
99
Tahun 2014
Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Tertib Administrasi Kependudukan
Sasaran strategis Meningkatnya Tertib Administrasi Kependudukan dengan
indikator kinerja Kepemilikan KTP (%) didukung oleh Progam dan Anggaran sebagai
berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 100 %.Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
3.975.493.800,00dengan realisasi sebesar Rp 3.004.632.610,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 970.861.190,00.
Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat
Sasaran strategis Meningkatnya Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat dengan
indikator kinerja Penegakan Perda, didukung oleh Program dan Anggaran sebagai
berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 171 %.Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
11.773.906.500,00 dengan realisasi sebesar Rp 11.154.595.684,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 619.310.816,00.
Rp %
1 Peningkatan Pelayanan Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2.832.801.800,00 2.266.626.610,00 80,01 566.175.190,00
2 Pengembangan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan
477.270.000,00 202.071.000,00 42,34 275.199.000,00
3 Pengawasan dan Penegakan Peraturan
Kependudukan
665.422.000,00 535.935.000,00 80,54 129.487.000,00
JUMLAH 3.975.493.800,00 3.004.632.610,00 75,58 970.861.190,00
ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp) NO. PROGRAM
Rp %
1 Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban
Masyarakat
10.248.332.500,00 9.937.738.434,00 96,97 310.594.066,00
2 Gerakan Sadar Hukum 1.525.574.000,00 1.216.857.250,00 79,76 308.716.750,00
JUMLAH 11.773.906.500,00 11.154.595.684,00 94,74 619.310.816,00
ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp) NO. PROGRAM
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
100
Tahun 2014
Sasaran 5 : Meningkatnya Pelayanan Penanggulangan Bencana
Sasaran strategis Meningkatnya Pelayanan Penanggulangan Bencana dengan
indikator kinerja Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan (%), didukung oleh
Program dan Anggaran sebagai berikut :
Sasaranstrategisini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja sebesar
112,87 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategisini adalah sebesar Rp
21.643.961.500,00dengan realisasi sebesar Rp20.744.431.585,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber dayasebesar Rp 899.530.015,00.
Misi 2 : Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi
Lokal
Sasaran Strategis1 :Meningkatnya Kemandirian dan Daya Saing Koperasi dan
UKM
Sasaran strategis Meningkatnya Kemandirian dan Daya Saing Koperasi dan
UKMdengan indikator kinerja Jumlah Koperasi Aktif (%) didukung oleh Program
dan Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 119,4 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
9.910.420.000,00 dengan realisasi sebesar Rp2.378.598.431,00. Hal ini
Rp %
1 Peningkatan Pelayanan Pemadam Kebakaran 20.031.285.000,00 19.185.769.735,00 95,78 845.515.265,00
2 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam
Penanganan Kebakaran
1.270.317.000,00 1.230.452.250,00 96,86 39.864.750,00
3 Penanganan Bencana Alam dan Sosial 342.359.500,00 328.209.500,00 95,87 14.150.000,00
JUMLAH 21.643.961.500,00 20.744.431.485,00 95,84 899.530.015,00
PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp) NO.
Rp %
1 Pemberdayaan dan Perlindungan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah
5.419.220.000,00 273.878.500,00 5,05 5.145.341.500,00
2 Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif UMKM
3.056.790.000,00 848.554.931,00 27,76 2.208.235.069,00
3 Penguatan Kelembagaan Koperasi 774.834.000,00 659.915.200,00 85,17 114.918.800,00
4 Peningkatan Kualitas SDM Koperasi 609.576.000,00 559.670.800,00 91,81 49.905.200,00
5 Peningkatan Akses dan Fasilitasi Permodalan
Koperasi
50.000.000,00 36.579.000,00 73,16 13.421.000,00
JUMLAH 9.910.420.000,00 2.378.598.431,00 24,00 7.531.821.569,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
101
Tahun 2014
menunjukkan bahwauntuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber dayasebesar Rp 7.531.821.567,00,00.
Sasaran Strategis2 : Meningkatnya Nilai Tambah Pertanian Perkotaan
Sasaran Strategis Meningkatnya Nilai Tambah Pertanian Perkotaan dengan
indikator kinerja Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%)didukung
oleh Program dan Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 106 %.Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
7.935.817.200,00dengan realisasi sebesar Rp6.227.847.799,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber dayasebesar Rp 1.707.969.401,00.
Sasaran Strategis3 :Meningkatnya Daya Saing Dan Potensi Industri Lokal /
Kreatif
Sasaran Strategis Meningkatnya Daya Saing Dan Potensi Industri Lokal /
Kreatifdengan indikator kinerja Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota
(%), didukung oleh Program dan Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tidak tercapai yaitu hanya memperoleh capaian
kinerja sebesar 91,98%. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah
sebesar Rp 2.011.254.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 1.735.730.619,00
Rp %
1 Peningkatan Agribisnis Unggulan 484.119.000,00 423.082.546,00 87,39 61.036.454,00
2 Pengembangan Rumah Potong Hewan Regional 3.445.166.200,00 3.082.285.714,00 89,47 362.880.486,00
3 Peningkatan Pelayanan Bidang Pertanian dan
Penyuluhan
4.006.532.000,00 2.722.479.539,00 67,95 1.284.052.461,00
JUMLAH 7.935.817.200,00 6.227.847.799,00 78,48 1.707.969.401,00
ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp) NO. PROGRAM
Rp %
1 Peningkatan Industri Rumah Tangga, Kecil dan
Menengah
706.496.000,00 513.043.750,00 72,62 193.452.250,00
2 Pengembangan Industri Kreatif 622.437.000,00 602.880.800,00 96,86 19.556.200,00
3 Penataan Industri Berbasis Potensi Lokal 682.321.000,00 619.806.069,00 90,84 62.514.931,00
JUMLAH 2.011.254.000,00 1.735.730.619,00 86,30 275.523.381,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
102
Tahun 2014
dengan sisa anggaran sebesar Rp 275.523.381,00. Namun mengingat capaian
kinerja sasaran strategis ini tidak mencapai target, maka tidak terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya pada sasaran strategisini.
Sasaran Strategis4 :Meningkatnya Efisiensi dan Perluasan Perdagangan dan
Jasa
Sasaran Strategis Meningkatnya Efisiensi dan Perluasan Perdagangan dan
Jasadengan indikator kinerja Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota
(%),didukung oleh Program dan Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tidak tercapai yaitu hanya memperoleh capaian
kinerja sebesar 99,55%. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah
sebesar Rp 19.446.144.100,00dengan realisasi sebesar Rp 12.129.712.905,00
dengan sisa anggaran sebesar Rp 7.316.431.195,00. Namun mengingat capaian
kinerja sasaran strategis ini tidak mencapai target, maka tidak terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya pada sasaran strategis ini.
Sasaran Strategis 5 :Berkembangnya Pariwisata Daerah
Sasaran Strategis Berkembangnya Pariwisata Daerahdengan indikator
kinerjaKontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%), didukung oleh
Program dan Anggaran sebagai berikut :
Rp %
1 Pengembangan dan Penataan Sarana dan
Prasarana Perdagangan
7.810.369.700,00 1.388.339.800,00 17,78 6.422.029.900,00
2 Pengawasan Distribusi dan Ketersediaan Barang
dan Bahan Pangan
1.223.553.000,00 1.090.648.000,00 89,14 132.905.000,00
3 Peningkatan Perlindungan Konsumen 428.831.500,00 333.130.500,00 77,68 95.701.000,00
4 Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar
Negeri
884.551.200,00 803.427.958,00 90,83 81.123.242,00
5 Peningkatan Kemetrologian Legal 642.752.000,00 600.755.000,00 93,47 41.997.000,00
6 Peningkatan Pengelolaan Pasar Tradisional 8.456.086.700,00 7.913.411.647,00 93,58 542.675.053,00
JUMLAH 19.446.144.100,00 12.129.712.905,00 62,38 7.316.431.195,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
103
Tahun 2014
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 125 %.Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
1.403.449.670,00 dengan realisasi sebesar Rp 1.078.108.712,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 325.340.958,00.
Sasaran Strategis 6 :Meningkatnya Investasi dan Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Sasaran Strategis Meningkatnya Investasi dan Kegiatan Ekonomi
Masyarakatdengan indikator kinerjaLaju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan
dibanding tahun sebelumnya), didukung oleh Program dan Anggaran sebagai
berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 334 %.Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
3.719.150,00 dengan realisasi sebesar Rp 3.362.552.000,00. Hal ini menunjukkan
bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi penggunaan
sumber daya sebesar Rp 356.598.000,00.
Rp %
1 Pengembangan obyek wisata unggulan 656.779.670,00 372.902.375,00 56,78 283.877.295,00
2 Promosi pariwisata daerah 621.670.000,00 580.206.337,00 93,33 41.463.663,00
3 Pengembangan usaha pariwisata 125.000.000,00 125.000.000,00 100,00 -
JUMLAH 1.403.449.670,00 1.078.108.712,00 76,82 325.340.958,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Rp %
1 Peningkatan Kualitas Pelayanan Perijinan
Penanaman Modal
795.974.000,00 692.889.000,00 87,05 103.085.000,00
2 Peningkatan Investasi Daerah 500.000.000,00 451.951.700,00 90,39 48.048.300,00
3 Peningkatan Kebijakan dan Koordinasi
Perekonomian Daerah
1.122.562.000,00 1.079.708.000,00 96,18 42.854.000,00
4 Pengembangan Potensi Unggulan Kecamatan 1.300.614.000,00 1.138.003.300,00 87,50 162.610.700,00
JUMLAH 3.719.150.000,00 3.362.552.000,00 90,41 356.598.000,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
104
Tahun 2014
Sasaran Strategis 7 :Meningkatnya Kompetensi dan Perlindungan Tenaga Kerja
Sasaran Strategis Meningkatnya Kompetensi dan Perlindungan Tenaga
Kerjadengan indikator kinerjaTingkat Pengangguran Terbuka, didukung oleh
Program dan Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tidak tercapai yaitu hanya memperoleh capaian
kinerja sebesar 43,53%. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah
sebesar Rp 3.356.327.000,00dengan realisasi sebesar Rp 3.149.476.230,00
dengan sisa anggaran sebesar Rp 206.850.770,00. Namun mengingat capaian
kinerja sasaran strategis ini tidak mencapai target, maka tidak terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya pada sasaran strategis ini.
Sasaran Strategis 8: Meningkatnya Penerimaan Daerah secara Optimal
Sasaran Strategis Meningkatnya Penerimaan Daerah secara Optimal dengan
indikator kinerja Pendapatan Asli Daerah (% Kenaikan Dibanding Tahun
Sebelumnya pada APBD Murni), didukung oleh Program dan Anggaran sebagai
berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tidak tercapai yaitu hanya memperoleh capaian
kinerja sebesar 90,87 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah
sebesar Rp 6.869.308.400,00dengan realisasi sebesar Rp 4.095.565.820,00
dengan sisa anggaran sebesar Rp 2.773.742.580,00. Namun mengingat capaian
kinerja sasaran strategis ini tidak mencapai target, maka tidak terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya pada sasaran strategis ini.
Rp %
1 Peningkatan Penempatan, Perluasan dan
Kesempatan Kerja
2.099.379.000,00 1.953.985.830,00 93,07 145.393.170,00
2 Perlindungan Ketenagakerjaan dan Dunia Usaha 1.256.948.000,00 1.195.490.400,00 95,11 61.457.600,00
JUMLAH 3.356.327.000,00 3.149.476.230,00 93,84 206.850.770,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Rp %
1 Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
6.837.353.000,00 4.066.801.420,00 59,48 2.770.551.580,00
2 Peningkatan Penerimaan Daerah Selain PAD 31.955.400,00 28.764.400,00 90,01 3.191.000,00
JUMLAH 6.869.308.400,00 4.095.565.820,00 59,62 2.773.742.580,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
105
Tahun 2014
Sasaran Strategis 9 : Meningkatnya Kapasitas Pembiayaan Pembangunan
Daerah
Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Pembiayaan Pembangunan Daerah
dengan indikator kinerja Pendapatan di Luar PAD (% Kenaikan dibanding tahun
sebelumnya pada APBD Murni), didukung oleh Program / Kegiatan dan Anggaran
sebagai berikut:
Sasaran strategisini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja sebesar
140,69 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
32.510.290.196,00dengan realisasi sebesar Rp 24.616.479.300,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 7.893.810.896,00.
Misi 3 : Mewujudkan Infrastruktur dan Lingkungan yang nyaman
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kualitas Permukiman
Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Permukiman dengan indikator kinerja
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (%),didukung oleh Program / Kegiatan dan
Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar102,6%. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
7.101.480.800,00dengan realisasi sebesar Rp 6.594.342.250,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 507.138.550,00.
Rp %
1 Peningkatan koordinasi pembiayaan
pembangunan dengan Pusat dan Provinsi
- - -
2 Pengembangan dan Pengelolaan BUMD/BLUD 30.307.367.196,00 23.564.016.300,00 77,75 6.743.350.896,00
3 Pengamanan dan Pendayagunaan Aset Daerah 2.202.923.000,00 1.052.463.000,00 47,78 1.150.460.000,00
JUMLAH 32.510.290.196,00 24.616.479.300,00 75,72 7.893.810.896,00
SISA ANGGARAN
(Rp) NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)
REALISASI
Rp %
1 Peningkatan Pengelolaan Air Bersih - - -
2 Pengembangan Perumahan Rakyat 1.797.580.500,00 1.540.025.150,00 85,67 257.555.350,00
3 Pengembangan Pemakaman Umum 5.303.900.300,00 5.054.317.100,00 95,29 249.583.200,00
JUMLAH 7.101.480.800,00 6.594.342.250,00 92,86 507.138.550,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
106
Tahun 2014
SasaranStrategis2 :Tertanganinya Kemacetan Kota
Sasaran strategisTertanganinya Kemacetan Kota dengan indikator kinerja Titik
Macet yang Ditangani (lokasi),didukung oleh Program dan Anggaran sebagai
berikut:
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 400 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar
Rp343.863.823.713,00dengan realisasi sebesar Rp 246.357.974.661,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 97.505.849.052,00.
SasaranStrategis3 :Tertanggulanginya Banjir
Sasaran strategis Tertanggulanginya Banjir dengan indikator kinerja Lokasi banjir
yang ditangani (buah / tahun), didukung oleh Program / Kegiatan dan Anggaran
sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 100 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
139.361.718.768,00dengan realisasi sebesar Rp 79.083.960.036,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 60.277.758.732,00.
Rp %
1 Pengembangan transportasi massal - - -
2 Peningkatan Sarana Prasarana Transportasi 30.146.547.200,00 28.571.284.346,00 94,77 1.575.262.854,00
3 Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
270.610.305.438,00 181.501.420.504,00 67,07 89.108.884.934,00
4 Penataan Jalur Margonda 3.542.950.000,00 2.266.931.632,00 63,98 1.276.018.368,00
5 Pembangunan Sarana Prasarana Terminal jatijajar 15.498.754.000,00 13.496.214.472,00 87,08 2.002.539.528,00
6 Penataan Kawasan Terminal Terpadu Margonda 693.665.000,00 490.527.376,00 70,72 203.137.624,00
7 Peningkatan Layanan Bidang Pekerjaan Umum 13.411.911.900,00 10.982.193.115,00 81,88 2.429.718.785,00
8 Peningkatan Layanan Bidang Perhubungan 9.959.690.175,00 9.049.403.216,00 90,86 910.286.959,00
JUMLAH 343.863.823.713,00 246.357.974.661,00 71,64 97.505.849.052,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Rp %
1 Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Drainase dan Irigasi
82.125.129.020,00 52.543.496.857,00 63,98 29.581.632.163,00
2 Pengendalian Banjir 57.236.589.748,00 26.540.463.179,00 46,37 30.696.126.569,00
JUMLAH 139.361.718.768,00 79.083.960.036,00 56,75 60.277.758.732,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
107
Tahun 2014
SasaranStrategis4 :Meningkatnya Sanitasi Lingkungan
Sasaran strategis Meningkatnya Sanitasi Lingkungan dengan indikator kinerja
Cakupan Penanganan Persampahan (%), didukung oleh Program / Kegiatan dan
Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tidak tercapai yaitu hanya memperoleh capaian
kinerja sebesar 76,60 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah
sebesar Rp 118.253.225.150,00dengan realisasi sebesar Rp
83.634.967.549,00dengan sisa anggaran sebesar Rp 34.618.257.601,00. Namun
mengingat capaian kinerja sasaran strategis ini tidak mencapai target, maka
tidak terdapat efisiensi penggunaan sumber daya pada sasaran strategis ini.
SasaranStrategis5 :Meningkatnya Kualitas Pemanfaatan Ruang dan Lingkungan
Hidup Perkotaan
Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Pemanfaatan Ruang dan Lingkungan
Hidup Perkotaan dengan indikator kinerja Penambahan Lokasi Ruang Terbuka
Hijau (RTH) publik (lokasi), didukung oleh Program / Kegiatan dan Anggaran
sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 100 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
34.127.890.400,00dengan realisasi sebesar Rp 30.318.914.177,00. Hal ini
Rp %
1 Peningkatan Pengelolaan Persampahan 86.870.457.800,00 61.146.875.235,00 70,39 25.723.582.565,00
2 Peningkatan Pengelolaan TPA 17.509.862.350,00 10.424.547.405,00 59,54 7.085.314.945,00
3 Peningkatan Pengelolaan Air Limbah 3.122.823.000,00 2.975.540.909,00 95,28 147.282.091,00
4 Peningkatan Penataan Lingkungan Permukiman 10.750.082.000,00 9.088.004.000,00 84,54 1.662.078.000,00
JUMLAH 118.253.225.150,00 83.634.967.549,00 70,73 34.618.257.601,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Rp %
1 Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
4.105.661.000,00 3.464.676.200,00 84,39 640.984.800,00
2 Peningkatan Taman Kota 19.927.683.900,00 17.608.114.917,00 88,36 2.319.568.983,00
3 Konservasi dan Peningkatan Kualitas Lingkungan
Hidup
8.207.229.700,00 7.568.124.900,00 92,21 639.104.800,00
4 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
1.887.315.800,00 1.677.998.160,00 88,91 209.317.640,00
JUMLAH 34.127.890.400,00 30.318.914.177,00 88,84 3.808.976.223,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
108
Tahun 2014
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 3.808.976.223,00.
Misi 4 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul, Kreatif dan Religius
Sasaran Strategis1 : Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan
Sasaran strategis Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan dengan indikator
kinerja APM SD Sederajat, APM SMP Sederajat serta APM SMA Sederajat,
didukung oleh Program dan Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tidak tercapai yaitu hanya memperoleh capaian
kinerja sebesar 94,65 % untuk APM SD sederajat dan 82,62 % untuk APM SMP
sederajat, serta 45,87 % untuk APM SMA sederajat. Alokasi anggaran untuk
sasaran strategis ini adalah sebesar Rp 318.603.502.430,00 dengan realisasi
sebesar Rp 198.298.222.236,00 dengan sisa anggaran sebesar Rp
120.305.280.194,00. Namun mengingat capaian kinerja sasaran strategis ini tidak
mencapai target, maka tidak terdapat efisiensi penggunaan sumber daya pada
sasaran strategis ini.
Sasaran Strategis 2 : Berkembangnya Potensi Pemuda, Olah Raga dan Seni
Budaya
Sasaran strategis Berkembangnya Potensi Pemuda, Olah Raga dan Seni Budaya
dengan indikator kinerja Jumlah Lapangan Olah Raga yang Dibangun /
Diperbaiki, didukung oleh Program dan Anggaran sebagai berikut :
Rp %
1 Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan 169.357.373.430,00 57.201.771.186,00 33,78 112.155.602.244,00
2 Peningkatan Akses Pembiayaan Pendidikan 111.028.983.700,00 105.774.629.800,00 95,27 5.254.353.900,00
3 Peningkatan Pendidikan Informal dan Nonformal 13.425.530.900,00 12.882.244.900,00 95,95 543.286.000,00
4 Peningkatan Kualitas dan Tatakelola Pendidikan 22.380.659.400,00 20.154.935.200,00 90,06 2.225.724.200,00
5 Pengembangan Pendidikan Kreatif 1.635.455.000,00 1.589.486.300,00 97,19 45.968.700,00
6 Pengembangan Perpustakaan Daerah 271.500.000,00 211.498.000,00 77,90 60.002.000,00
7 Peningkatan Minat Baca Masyarakat 504.000.000,00 483.656.850,00 95,96 20.343.150,00
JUMLAH 318.603.502.430,00 198.298.222.236,00 62,24 120.305.280.194,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
109
Tahun 2014
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 100 %.Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
5.859.159.339,00 dengan realisasi sebesar Rp5.629.455.035,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 229.704.304,00.
Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Keberdayaan Perempuan, Anak dan
Keluarga
Sasaran strategis Meningkatnya Keberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga
dengan indikator kinerja Jumlah RW Layak Anak, didukung oleh Program dan
Anggaran sebagai berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 163,12 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
15.697.337.000,00dengan realisasi sebesar Rp 14.822.587.537,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 874.749.463,00.
Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Peran Agama dan Masyarakat dalam
Pembangunan
Sasaran strategis Meningkatnya Peran Agama dan Masyarakat dalam
Pembangunan dengan indikator kinerja Swadaya Masyarakat dalam
Rp %
1 Pengembangan Kepeloporan dan Kewirausahaan
Pemuda
767.497.000,00 738.771.000,00 96,26 28.726.000,00
2 Pengembangan Seni dan Pelestarian Budaya 1.635.709.000,00 1.579.089.185,00 96,54 56.619.815,00
3 Peningkatan Pembinaan Olahraga 3.455.953.339,00 3.311.594.850,00 95,82 144.358.489,00
JUMLAH 5.859.159.339,00 5.629.455.035,00 96,08 229.704.304,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Rp %
1 Pemberdayaan Perempuan dan Penguatan
Pengarusutamaan Gender
869.448.200,00 668.674.737,00 76,91 200.773.463,00
2 Pengembangan Kota Layak Anak 1.614.132.500,00 1.344.535.500,00 83,30 269.597.000,00
3 Peningkatan Pembinaan dan Pelayanan Keluarga
Berencana
1.135.330.000,00 1.074.906.000,00 94,68 60.424.000,00
4 Revitalisasi Posyandu dan Posbindu 9.005.231.000,00 8.904.323.000,00 98,88 100.908.000,00
5 Peningkatan Ketahanan Keluarga 3.073.195.300,00 2.830.148.300,00 92,09 243.047.000,00
JUMLAH 15.697.337.000,00 14.822.587.537,00 94,43 874.749.463,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
110
Tahun 2014
Pemberdayaan Masyarakat (%), didukung oleh Program dan Anggaran sebagai
berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 280,8 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
18.003.046.980,00dengan realisasi sebesar Rp16.700.823.030,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 1.302.223.950,00.
Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Kesehatan
Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Kesehatan dengan indikator kinerja
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi
(AKB) serta Prevalensi Gizi Buruk / Persentase Balita Gizi Buruk (%),didukung oleh
Program dan Anggaran sebagai berikut :
Untuk indikator kinerja Angka Kematian Bayi (AKB) targetnya tercapai
yaitu memperoleh capaian kinerja sebesar 193,08 %. Untuk indikator kinerja
Prevalensi Gizi Buruk / Persentase Balita Gizi Buruk (%) targetnya tercapai yaitu
Rp %
1 Peningkatan Peran Agama dalam Pembangunan
Partisipatif
349.280.000,00 312.147.000,00 89,37 37.133.000,00
2 Peningkatan Pelayanan Sosial Keagamaan 4.524.668.980,00 4.058.297.580,00 89,69 466.371.400,00
3 Peningkatan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara 3.007.910.000,00 2.605.419.330,00 86,62 402.490.670,00
4 Peningkatan kualitas kehidupan politik - - -
5 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat 8.175.100.000,00 8.044.936.000,00 98,41 130.164.000,00
6 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Dunia
Usaha Dalam Pembangunan
1.946.088.000,00 1.680.023.120,00 86,33 266.064.880,00
7 Pencegahan dan penanganan P4GN - - -
8 Peningkatan peran masyarakat dalam P4GN - - -
JUMLAH 18.003.046.980,00 16.700.823.030,00 92,77 1.302.223.950,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Rp %
1 Peningkatan Promosi Kesehatan 5.843.429.000,00 4.195.479.200,00 71,80 1.647.949.800,00
2 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar 83.429.098.798,00 59.655.133.379,00 71,50 23.773.965.419,00
3 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Rujukan
29.353.497.400,00 27.592.969.052,00 94,00 1.760.528.348,00
4 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular dan Tidak Menular
3.453.092.750,00 3.037.449.700,00 87,96 415.643.050,00
5 Peningkatan Kesehatan Keluarga 1.969.739.000,00 1.440.061.520,00 73,11 529.677.480,00
6 Peningkatan dan Pengembangan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
70.505.769.900,00 60.016.659.819,00 85,12 10.489.110.081,00
7 Peningkatan Kesehatan Lingkungan 4.388.277.600,00 1.604.993.032,00 36,57 2.783.284.568,00
JUMLAH 198.942.904.448,00 157.542.745.702,00 79,19 41.400.158.746,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
111
Tahun 2014
memperoleh capaian kinerja sebesar 150 %. Sedangkan untuk indikator kinerja
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup targetnya tidak tercapai
yaitu memperoleh capaian kinerja sebesar 69,67%. Apabila diambil nilai rata rata
dari ketiga indikator kinerja sasaran strategis tersebut maka diperoleh capaian
sebesar 137,58 % atau target tercapai.
Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
198.942.904.448,00dengan realisasi sebesar Rp157.542.745.702,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 41.400.158.746,00.
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan
Sosial Masyarakat
Sasaran strategis Meningkatnya Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Sosial
Masyarakat dengan indikator kinerja Penanganan Penyandang Masalah
Kesejaheraan Sosial (PMKS) (%), didukung oleh Program dan Anggaran sebagai
berikut :
Sasaran strategis ini targetnya tercapai yaitu memperoleh capaian kinerja
sebesar 187,6 %. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini adalah sebesar Rp
18.312.225.750,00 dengan realisasi sebesar Rp15.297.806.934,00. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai target tersebut di atas terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar Rp 3.014.418.816,00.
Rp %
1 Peningkatan Produksi dan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
3.327.711.650,00 2.834.287.174,00 85,17 493.424.476,00
2 Peningkatan Kewaspadaan Pangan dan Gizi 8.312.642.600,00 6.787.089.964,00 81,65 1.525.552.636,00
3 Peningkatan Perlindungan dan Jaminan Sosial 1.571.139.000,00 946.931.500,00 60,27 624.207.500,00
4 Peningkatan Rehabilitasi Sosial 389.650.000,00 272.425.850,00 69,92 117.224.150,00
5 Penanggulangan Kemiskinan Terpadu 3.170.147.000,00 3.063.530.900,00 96,64 106.616.100,00
6 Pemberdayaan Sosial 1.540.935.500,00 1.393.541.546,00 90,43 147.393.954,00
JUMLAH 18.312.225.750,00 15.297.806.934,00 83,54 3.014.418.816,00
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp)REALISASI SISA ANGGARAN
(Rp)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
112
Tahun 2014
3.7 ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAUPUN
KEGAGALAN PENCAPAIAN TAPKIN 2014
Dari 25 sasaran dan 29 indikator di Kota Depok didukung oleh program yg
mendukung keberhasilan dan kegagalan.
Tabel 3.16 Analisis Program Kegiatan Yang Mendukung
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target Realisasi Analisis Program Kegiatan yang
mendukung
Meningkatkan
pelayanan yang
efisien, efektif
dan transparan
Indeks Kepuasan
Masyarakat (%)
81,5 80,18 Program : Peningkatan kualitas
data dan perencanaan
Hasil yang dicapai :
Tersusunnya strategi
pengembangan kawasan industri
peternakan tapos, grand disain
pendidikan barkarakter, indikator
pembangunan kesehatan
masyarakat (IPKM), FS IPAL
terpadu skala kawasan, Kajian
dampak rencana pembangunan
tol Desari terhadap
pengembangan kota, naskah
akademis perubahan RPJPD,
identifikasi konsep
pengembangan kota hijau,
Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan
Kawasan Permukiman (RP3KP),
buku indikator ekonomi, buku
IPM, inkesra, buku Depok dalam
angka.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
113
Tahun 2014
Program : Peningkatan
pengendalian, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan
pemerintahan
Hasil yang dicapai :
Tersusunnya LKPJ Tahun 2013,
terlaksananya evaluasi dan
pengendalian program
percepatan pembangunan air
minum dan penyehatan
lingkungan, evaluasi rencana
pembangunan investasi jangka
menengah infrastruktur
keciptakaryaan, terfasilitasinya
peningkatan kapasitas TAPD dan
kelembagaan bidang sosial.
Program : Pengembangan sistem
penilaian pelayanan publik
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya survei Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM).
Meningkatnya
kualitas
manajemen
pemerintahan
Opini BPK
WTP WTP Program : Peningkatan
pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan
Hasil yang dicapai :
Hasil dari pengawasan SKPD
adalah 60 LHP dari 61 LHP dalam
PKPT, karena PDAM telah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
114
Tahun 2014
diperiksa. Jumlah kasus
pengaduan dan kasus aparatur
SKPD adalah 14 kasus dari 15
kasus. Jumlah tindak lanjut hasil
pengawasan adalah 39 OPD,
jumlah review laporan keuangan
pemerintah kota depok adalah 39
OPD dan Jumlah kasus TP-TGR
yang tertangani adalah 1 kasus.
Jumlah dokumen evaluasi LAKIP
OPD adalah 39 dokumen dan
Jumlah peserta koormonev inpres
5 tahun 2004 adalah 25 orang.
Program : Peningkatan
pengendalian, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan
pemerintahan
Hasil yang dicapai :
Tersusunnya dokumen LAKIP Kota
Depok, dokumen LPPD dan ILPPD
sebanyak 2 (dua) dokumen, 60
buku LPPD dan 1 (satu) bahan
ILPPD, tersusunnya laporan
percepatan AMPL dan laporan
fasilitasi program pembangunan
sebanyak 2 (dua) dokumen,
tersusunnya laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan berupa 4
(empat) laporan triwulanan, 1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
115
Tahun 2014
(satu) laporan DAK, 1 (satu)
laporan Bangub, 1 (satu) laporan
DBHCT, pengembangan SIEP,
terfasilitasi pembangunan
arboretum dan perencanaan RTH,
tersedianya informasi, sosialisasi
dan pengendalian RTH berupa
Seminar RTH, Buku Arboretum
dan Leaflet RTH.
Meningkatnya tertib
administrasi kependudukan
Kepemilikan KTP (%)
100 100 Program : Peningkatan Pelayanan
Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Hasil yang dicapai :
Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam kepemilikikan
administrasi kependudukan
khususnya dikepemilikikan KTP
dan Perekaman KTP elektronik.
Program: Pengembangan Sistem
Informasi Administrasi
Kependudukan
Hasil yang dicapai :
Jaringan SIAK lancar sehingga
pelayanan administrasi
kependudukan dapat berjalan
dengan baik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
116
Tahun 2014
Meningkatnya ketertiban dan ketentraman masayarakat
Penegakan Perda
53 90,63 Program : Peningkatan
ketentraman dan ketertiban
masyarakat
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya penertiban Anjal
dan gepeng 120 org, PSK 98 org,
spanduk 59 pelanggaran, reklame
13 pelanggaran. Rasio personil
Satpol PP thd jumlah penduduk
0,47 (94 orang), Cakupan petugas
Linmas 630.
Program 2 : Gerakan Sadar Hukum
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya Kegiatan Sosialisasi
Perda 15 kali, Jumlah Kegiatan
Tipiring 24 kali.
Meningkatnya pelayanan
penanggulangan bencana
Tingkat Waktu
Tanggap daerah
layanan (%)
66 74,50 Program : Peningkatan pelayanan
pemadam kebakaran. Hasil yang
dicapai : Tercapainya respon time
dengan rata-rata 17,01 menit,
meningkatnya pelayanan kepada
masyarakat khususnya terhadap
bencana kebakaran dan bencana
lainnya.
Program : Peningkatan peran
serta masyarakat dalam
penanganan kebakaran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
117
Tahun 2014
Hasil yang dicapai :
Tercapainya jumlah satlakar
sebanyak 63 Satlakar di 63
kelurahan, meningkatnya
pengetahuan masyarakat
terhadap bencana kebakaran dan
bencana lainya melalui kegiatan
penyuluhan.
Meningkatnya kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM
Jumlah koperasi aktif (%)
52,43 62,62 Program : Penguatan
kelembagaan koperasi
Hasil yang dicapai :
Terlayaninya 581 anggota
koperasi
Program : Peningkatan kualitas
SDM koperasi
Hasil yang dicapai :
Terlatihnya 450 anggota koperasi
Program : Peningkatan akses dan
fasilitasi permodalan koperasi
Hasil yang dicapai :
Terfasilitasinya 50 koperasi.
Meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan
Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%)
1,82 1,93 Program RPJMD yang
dilaksanakan adalah Program
Peningkatan Agribisnis Unggulan,
Program Pengembangan Rumah
Potong Hewan (RPH) Regional,
Program peningkatan Pelayanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
118
Tahun 2014
Bidang Pertanian dan Penyuluhan,
dan Program Penanggulangan
Kemiskinan terpadu. Dengan
alokasi sebesar Rp.
6.432.137.400,-dapat
direalisasikan sebesar Rp.
5.790.123.678,- (90.02%).
Program : Peningkatan Agribisnis
Unggulan
Hasil yang dicapai :
Terlatihnya petani dalam
pengolahan hasil tanaman pangan
dan holtikultura dan
terlaksananya landscape bagi
petani tanaman hias.
Program : Pengembangan RPH
Regional
Hasil yang dicapai :
Meningkatnya kapasitas layanan
RPH sebesar 29.280 ekor yang
menunjukkan nilai lebih tinggi dari
target.
Program : Peningkatan pelayanan
bidang pertanian dan penyuluhan
Hasil yang dicapai :
Terlayaninya puskeswan sebanyak 2953 ekor/tahun jauh melebihi target 1300 ekor/tahun. Sedangkan untuk jumlah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
119
Tahun 2014
kelompok aktif relatif baik hal ini dibuktikan dari jumlah kelompok tani aktif yang dicapai 111 kelompok dari target 101 kelompok Program Peningkatan Agribisnis
Unggulan
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya pelatihan
pembudidayaan ikan hias dan ikan
konsumsi.
Program peningkatan Pelayanan
Bidang Pertanian dan Penyuluhan
Hasil yang dicapai :
Tersedianya sarpras untuk
pengembangan BBI.
Meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif
Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%)
37,41 34,16 Penyelenggaraan urusan
Industri dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan
melalui Program RPJMD :
Program : Peningkatan Industri
rumah tangga, kecil dan
menengah;
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya pelatihan industri
rumah tangga sejumlah 25 orang,
pelatihan industri kecil sejumlah
50 orang, pelatihan industri
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
120
Tahun 2014
menengah sejumlah 45 orang.
Program : Pengembangan
industri kreatif
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya pembinaan
terhadap 4 komunitas Industri
Kreatif dan dilaksanakan festival
industry kreatif, terselenggaranya
fasilitasi pengembangan teknik
industry ke=reatif yang meliputi
pelatihan fotografer sebanyak 30
orang, pelatihan service HP dan
Komputer serta pelatihan
furniture terhadap 35 orang.
Program : Penataan industri
berbasis potensi lokal
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya pelatihan service
mesin jahit untuk 20 orang dan
pelatihan menjahit dasar dan
lanjutan untuk 20 orang dan
terlaksananya pelatihan dan
fasilitasi aneka olahan industry
sejumlah 20 IKM yang terlatih dan
20 orang yang terfasilitasi, 25
orang.
Program: Penanggulangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
121
Tahun 2014
kemiskinan terpadu
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan
penyelenggaraan pembinaan
usaha rumah tangga, kecil dan
menengah untuk 40 orang.
Meningkatnya efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa
Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)
38,18 38,01 Program: Pengembangan dan
Penataan sarana dan prasarana
perdagangan
Hasil yang dicapai :
Terlaksanakanya kegiatan
pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan ijin gangguan
terhadap 951 pelaku usaha di Kota
Depok, tersusunnya dokumen
yang berisi hasil kajian
pendaftaran dan pengawasan
waralaba di Kota Depok dan
terlaksananya pelatihan pelaku
usaha tentang e-Commerce
terhadap 25 pelaku usaha di Kota
Depok.
Program : Pengawasan distribusi
dan ketersediaan barang dan
bahan pangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
122
Tahun 2014
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya pengawasan dan
pendaftaran gudang sejumlah 20
gudang di Kota Depok,
terwujudnya kajian monitoring
aktifitas usaha pasar tradisitonal,
pusat perbelanjaan dan Toko
modern di Kota Depok,
terlaksananya monitoring harga
kebutuhan pokok masyarakat dan
barang strategis lainnya sebanyak
48 kali. Tercapainya pelaksanaan
pasar murah sebanyak 36 kali.
Program : Peningkatan
perlindungan konsumen
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya pengawasan dan
pengendalian barang dan jasa
yang beredar sebanyak 63 kali
terhadap 180 pelaku usaha,
terlaksananya pengawasan dan
pengendalian minuman
beralkohol sebanyak 6 kali
pengawasan gabungan dan 36
kali pengawasan berkala terhadap
90 pelaku usaha. Terlaksananya
sosialisasi dan publikasi
perlindungan konsumen sebanyak
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
123
Tahun 2014
1 kali terhadap 100 orang,
terlaksananya pembinaan
terhadap LPKSM (Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya
Masyarakat) sebanyak 8 kali,
jumlah temua penyimpangan
perlindungan konsumen sebanyak
79 temuan.
Program : Peningkatan
Kemetrologian Legal
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya pengadaan
peralatan laboratorium dan
kantor sebanyak 2 sert,
terlaksanaya pengadaan pos ukur
ulang untuk pasar tradisional
sebanyak 5 unit, terlaksanyan
pengawasan dan pembinaan
terhadap pelaku usaha tentang
alat UTTP dan BDKT sebanyak 240
kali. Terlaksananya sosialisasi
kemetrologian, barang dalam
keadaan terbungkus (BDKT) dan
standarisasi internasional
terhadap 30 pedagang pasar
tradisional dan 6 pasar tradisional.
Program : Pengembangan
perdagangan dalam dan luar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
124
Tahun 2014
negeri
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya informasi akses
pasar luar dan informasi
ketentuan Negara tujuan ekspor
terhadap 100 orang pleaku usaha,
terlaskanya pendataan rutis
realisasi ekspor dan impor
sejumlah 65 buku.
Terselenggaranya fasilitas
pelatihan teknik ekspor dan impor
untuk 15 orang pelaku usaha,
terselenggaranya promosi
pameran dalam dan luar negri
sebanyak 6 pameran/26 UKM.
Telaksananya informasi
penggunaan produk lokal
sejumlah 5 komoditi. Nilai ekspor
bersih perdagangan sebesar USD
70.125.101,687 dan JPY
504.094.101,3.
Berkembangnya pariwisata daerah
Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%)
0,04 0,05 Penyelenggaraan urusan
Pariwisata dilaksanakan oleh
Dinas Pemuda Olahraga
Pariwisata Seni dan Budaya
melalui Program RPJMD :
Program : Pengembangan obyek
wisata unggulan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
125
Tahun 2014
Hasil yang dicapai :
Tertatanya Sentra Wisata Kuliner /
oleh-oleh khas Depok yang
berlokasi di Mang Kabayan,
Terpenuhinya Penataan Wisata
Situ di Kota Depok, dengan
melaksanakan Kegiatan-kegiatan
Pembangunan dilokasi Situ
seperti : Pembangunan Dermaga
, Toilet dan Loket disitu
Sawangan, Pembangunan
Mushola dan Toilet di Situ
Pengasinan serta Pembangunan
Dermaga, Toilet dan Tempat
Perkir di Situ Cilodong. Dilihat dari
angka Kunjungan Wisatawan yang
datang di tahun 2014 yang
mengunjungi Pariwisata Kota
Depok baik ke Wisata Situ
maupun yang lainnya terhitung
sebanyak 2.684.835 orang.
Program : Promosi pariwisata
daerah
Hasil yang dicapai :
Meningkatnya Jumlah Wisatawan
di Kota Depok, dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan
Pameran-pameran Pariwisata
serta oleh-oleh khas Kota Depok
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
126
Tahun 2014
yang telah dilaksanakan
disporaparsenbud di wilayah-
wilayah Indonesia seperti :
Pameran di Jakarta, Pameran di
Bali, Pameran di Lombok,
Pameran di Batam dan Pameran
di Jogya Karta.
Di dalam mempromosikan
Pariwisata Kota Depok
Disporaparsenbud juga
melaksanakan Kegiatan
Penyusunan Peta Wisata Kota
Depok yang bertujuan untuk
memudahkan bagi para
Wisatawan dalam Mencari wisata
maupun Kuliner yang datang ke
Kota Depok.
Program : Pengembangan usaha
pariwisata
Hasil yang dicapai :
Dinas Pemuda Olahraga
Pariwisata Seni dan Budaya Kota
Depok dalam memudahkan
Wisatawan yang datang ke Kota
Depok juga menyediakan Sarana
Prasarana dalam mempromosikan
Pariwisata Kota Depok dengan
membuat Buku Panduan Wisata,
Leaflet, Souvenir yang bertujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
127
Tahun 2014
untuk memberikan kemudahan
bagi para Pelancong dalam
mencari wisata maupun Kuliner
yang datang ke Kota Depok.
Meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat
Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya
10 % 33,41 Program: Peningkatan Investasi Daerah
Hasil yang dicapai :
Tersusunnya Profil Investasi Kota
Depok dan terlaksananya Promosi
Investasi Kota Depok di 5 (Lima)
Kota yaitu : Kota Manado,
Kabupaten Belitung Timur, kota
Jakarta, Kota Bandung dan Kota
Surabaya.
Program : Peningkatan Kualitas
pelayanan Perizinan Penanaman
Modal
Hasil yang dicapai :
Terpasangnya Baliho Pelayanan
Perizinan di 11 Kelurahan di Kota
Depok, tersedianya Pamflet dan
Standing Banner Pelayanan
Perizinan dan terlaksannya Survey
Lokasi Perizinan dan Verifikasi
Perizinan.
Meningkatnya kompetensi dan perlindungan
Tingkat Pengangguran terbuka
8,22 18,88 Program : Peningkatan
Perlindungan dan Jaminan Sosial
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
128
Tahun 2014
tenaga kerja
Hasil yang dicapai :
Jumlah PMKS yang ditangani
sebanyak 8.343 orang dari jumlah
PMKS Total 12.707 orang (65,66%)
. Untuk santunan kematian dari
target 2.845 jiwa terlayani
sebanyak 2.760 jiwa (97%),
sedangkan penanganan tanggap
darurat bencana tercapai 100%
dari 24 kejadian bencana.
Program : Peningkatan
Rehabilitasi Sosial
Hasil yang dicapai :
Jumlah Sarana sosial sebanyak 37
panti mencapai target 100%
mendapatkan bantuan sarpras.
Jmlah PMKS tahun 2014 di Kota
Depok turun menjadi 0,62% atau
12.707 PMKS.
Program : Pemberdayaan sosial
Hasil yang dicapai :
Jumlah PMKS yang mendapat
bantuan sebanyak 8.209 orang
yang terdiri dari 230 orang dalam
bentuk pemberian alat bantu bagi
penyandang cacat dan pelatihan-
pelatihan dan santunan kematian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
129
Tahun 2014
sebanyak 2.760 orang dan 5.219
keluarga sangat miskin
mendapatkan program keluarga
harapan( PKH).
Program : Penanganan bencana
alam dan sosial
Hasil yang dicapai :
Target penanganan bencana 100
persen ditangani dari 23 kejadian
yang ada.
Meningkatnya penerimaan daerah secara optimal
Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni )
15 13,63 Program : Peningkatan
penerimaan Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
Hasil yang dicapai :
Optimalisasi penerimaan pajak
daerah melalui berbagai upaya
diantaranya Sosialisasi kepada
wajib pajak daerah melalui
berbagai media, Penagihan
kepada wajib pajak, Penjaringan
wajib pajak baru, Uji petik
terhadap ketaatan wajib pajak,
Gebyar Pajak, Pemberian
penghargaan kepada wajib pajak.
Dilaksanakannya Pendataan,
perekaman,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
130
Tahun 2014
pemetaandanpenilaian PBB di 4
Kecamatan yaitu Kecamatan Beji,
Sukmajaya, Cimanggis dan Tapos.
Pemutakhiran NIR / ZNT Tahun
2014 untuk ketetapan pajak PBB
Tahun 2015.
Meningkatnya kapasitas pembiayaan pembangunan daerah
Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni)
11,06 15,56 Peningkatan penerimaan daerah
selain PAD
Hasil yang dicapai :
Tertib administrasi pengelolaan
penerimaan pendapatan daerah
non PAD.
Tertangani kemacetan kota
Titik macet
yang
ditangani
(buah/tahun
2 8 titik Program : Peningkatan sarana
dan prasarana transportasi
Hasil yang dicapai :
Terpasangnya PJU 540 unit,
Pengadaan Pemasangan Jaringan
PJU 80000 meter, Pengadaan
Pemasangan Penerangan Jalan
Lingkungan 220 unit, Penataan U-
Turn Jalan 1 Lokasi (Jl Ir Juanda),
Pembangunan Halte 9 Unit 1 Dok,
Pemasangan Trafic Light 2 lokasi,
Pembangunan Ruang Henti
Kendaraan (Pajak Rokok 2014) 4
lokasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
131
Tahun 2014
Terlaksananya pembangunan JPO
dan pemantauan arus lalu lintas di
rus jalan margonda,
Pembangunan JPO BJB, Terminal,
Apartment Margonda Residence,
Pemantauan Arus Lalu Lintas 6
titik.
Program : Pembangunan sarpras
terminal Jatijajar dan
Hasil yang dicapai :
Terlaksananya fasilitas sarpras di
terminal jatijajar, Pengadaan,
Pemasangan Fasilitas LLAJ di
Terminal Jatijajar 100.00,
Pemeliharaan Gedung Terminal
Jatijajar 1 gedung 12 bulan.
Program : Pembangunan,
Peningkatan, rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan dan jembatan
Hasil yang dicapai :
Indikator kinerja programnya
adalah Panjang Jalan Kota Dalam
Kondisi Baik dan Jalan Lingkungan
dalam kondisi baik (dibeton).
Hasil yang dicapai untuk panjang
jalan kota dalam kondisi baik pada
pelaksanaan tahun anggaran 2014
adalah 454,84 km dari total
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
132
Tahun 2014
panjang jalan kota depok yaitu
476,15 km. sedangkan untuk jalan
lingkungan dalam kondisi baik
(dibeton) adalah 826,56 km atau
77,38% dari 1.068 km total panjang
jalan lingkungan se-Kota Depok.
Realisasi Keuangan program
sejumlah Rp. 181.501.420.504,00
dari total pagu Rp
270.610.305.438,00 atau sebesar
67,07%. SILPA yang dihasilkan
sejumlah 89.108.884.934,00
berasal dari :
- Efisiensi lelang (selisih nilai
kontrak dengan HPS dan pagu
anggaran) dari paket pekerjaan
yang terlaksana;
- Paket pekerjaan gagal lelang
sejumlah 39 paket untuk
pekerjaan di bidang Jalan &
jembatan;
- Paket pekerjaan gagal lelang
sejumlah 14 paket di bidang
Jalan Lingkungan;
- Paket pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan karena tidak
cukup waktu pengadaan dan
pelaksanaan pekerjaan baik di
bidang jalan Jembatan maupun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
133
Tahun 2014
di bidang Jalan Lingkungan
yang berasal dari bantuan
Gubernur Jawa Barat;
- Pengadaan tanah simpang Jl.
Raden Saleh-Tole Iskandar
tidak terealisasi karena tidak
cukup waktu;
- Pengadaan tanah simpang Jl.
Kemakmuran- Tole Iskandar
tidak terealisasi karena tidak
cukup waktu;
Pengadaan tanah bahan material
pemeliharaan jalan yang tidak
terealisasi karena masalah
pembebasan lahan.
Program : Penataan Jalur
Margonda
Hasil yang Dicapai :
Tahun anggaran 2014, program
Penataan Jalur Margonda tidak
mendapatkan alokasi anggaran.
Namun kegiatan penataan Jalan
Margonda menjadi salah satu
kegiatan pada program
Pembangunan, Peningkatan,
Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan. Realisasi
keuangan kegiatan ini sejumlah
2.805.719.239,00 atau 22,09% dari
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
134
Tahun 2014
pagu anggaran sejumlah Rp
12.703.293.000,00. Target kinerja
kegiatan adalah panjang Jl.
Margonda yang tertata yaitu 750
m, 1 paket kekurangan
pembayaran Tahun 2013, DED
penataan fasilitas Jl. Margonda
dan DED Overlay Jl. Margonda.
Baik DED penataan fasilitas dan
DED Overlay terealisasi. 1 paket
kekurangan pembayaran tahun
2013 juga terealisasi. Namun
untuk penataan fisik jalan
Margonda dengan belanja modal
pengadaan konstruksi jalan tidak
terealisasi karena gagal lelang dan
tidak cukup waktu pengerjaannya
apabila dilelang ulang. Sehingga
mengakibatkan SILPA yang cukup
besar yaitu sejumlah Rp
9.897.573.761,00.
Program : Pembangunan sarana
prasarana Terminal Jatijajar
Hasil yang dicapai :
Program Pembangunan Sarana
dan Prasarana Terminal Jatijajar
pada tahun anggaran 2014 tidak
mendapatkan alokasi dana.
Namun diakomodir pada Kegiatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
135
Tahun 2014
Pembangunan Jebatan
Kecamatan Tapos pada Program
Pembangunan, Peningkatan,
Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan. Kegiatan ini
antara lain mengakomodir :
- Belanja sewa tempat
penyimpanan dan mobilisasi
bahan konstruksi jembatan
utama terminal jatijajar,
terealisasi.
- Kegiatan Konsultansi DED
Perencanaan Turap Jembatan
Jatijajar, terealisasi.
- Kegiatan konsultansi review
DED Perencanaan Jalan Utama
Terminal Jatijajar tembus
Tapos, terealisasi.
- Belanja Modal Pengadaan
Konstruksi Jembatan
Penyeberangan di atas Air
mengakomodir pembayaran
sisa kontrak dari :
o Pembangunan masuk
terminal Jatijajar,
terealisasi;
o Pembangunan utama
Jatijajar, terealisasi;
o Kegiatan konsultansi
supervisi pembangunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
136
Tahun 2014
utama terminal jatijajar,
tidak terealisasi;
o Kegiatan konsultan
pengawasan jembatan
masuk terminal Jatijajar,
terealisasi.
Program 5 : Penataan kawasan
terminal terpadu Margonda
Hasil yanga dicapai :
Terlaksananya penataan dikawasan
terminal terpadu di kota depok,
Fasilitasi Terminal Terpadu 12 bulan.
Program : Peningkatan layanan
bidang perhubungan
Hasil yang dicapai :
Tercapainya peningkatan layanan
di bidang perhubungan untuk
masyarakat di Kota Depok,
Pengadaan Mobil Pemeliharaan
APILL dan Operasional LLAJ 5
unit, Car Free Day 51 hari(1
Segmen), Pemeliharaan Peralatan
Pengujian Kendaraan Bermotor 11
jenis, Fasilitasi Pelayanan PJU 1
kegiatan, Penambahan Jam
Pelayanan Pengaturan Lebaran,
Natal dan Tahun Baru 12 hari,
Pelayanan Pengaturan 150 orang
(12 bulan) dan Pengendalian Lalu
Lintas 12 orang, Pembangunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
137
Tahun 2014
Penerangan Jalan Umum Solar
Cell 7 unit, Fasilitasi Lomba Tertib
Lalu Lintas (Wahana Tata
Nugraha) 1 kali.
Tertanggulanginya banjir
Titik banjir
yang
ditangani
(buah/tahun
2 2 titik Program : Pembangunan,
peningkatan, rehabilitasi dan
pemeliharaan drainase dan irigasi
Hasil yang dicapai :
Realisasi kinerja program panjang
drainase terbangun pada tahun
anggaran 2014 yaitu 146,78 km
atau 93,72% dari target total
panjang drainase terbangun yaitu
156,6 km. Realisasi pembangunan
khusus untuk tahun 2014 yaitu
35,33 km melebihi dari targetnya
17,5 km.
Realisasi keuangan kegiatan
sejumlah Rp 52.688.923.857,00
atau 64,16% dari pagu anggaran
Rp 82.125.129.020,00. SILPA
dihasilkan berasal dari :
- 9 paket gagal lelang pada
kegiatan rehabilitasi,
normalisasi dan penurapan
penanggulan saluran irigasi;
- 16 paket gagal lelang pada
kegiatan penataan system
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
138
Tahun 2014
drainase kota bidang sumber
daya air;
- 6 paket gagal lelang dan 3
paket tidak terealisasi pada
kegiatan drainase dan
gorong-gorong prasarana
Jalan Lingkungan;
- 16 paket gagal lelang pada
kegiatan sarana dan
prasarana bidang jalan dan
jembatan;
- Efisiensi lelang (selisih nilai
kontrak dengan HPS dan
pagu anggaran) pada paket
pekerjaan yang terlaksana;
Paket pekerjaan tidak terealisasi
yang berasal dari Bantuan
Gubernur Jawa Barat sejumlah 2
kegiatan.
Program : Pengendalian banjir
Hasil yang dicapai :
Jumlah kegiatan konservasi situ
dan sempadan sungai yang
terealisasi antara lain : 3
bangunan irigasi, 54 drainase, 8
DAS, 4 sempadan dan 1 setu dari
target tahunan yaitu 31 irigasi, 31
DAS, 6 Sempadan dan 2 setu.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
139
Tahun 2014
Realisasi keuangan sejumlah Rp
26.540.463.179,00 atau 46,37%
dari pagu anggaran Rp
57.236.589.748,00. SILPA
dihasilkan sejumlah Rp.
29.436.205.163,00, berasal dari :
- Efisiensi lelang (selisih nilai
kontrak dengan HPS dan pagu
anggaran)
- Paket gagal lelang yang terdiri
dari ;
o 1 paket gagal lelang pada
kegiatan Kajian dan
Konsultansi Bidang SDA;
o 5 paket gagal lelang pada
kegiatan Pemeliharaan
Daerah Aliran Sungai
(DAS);
o 5 paket gagal lelang pada
kegiatan Pengendalian
Penataan Sempadan Air;
o 2 paket gagal lelang pada
Kegiatan Konservasi dan
Pemanfaatan Situ sebagai
Resapan Air;
o 2 paket gagal lelang pada
Kegiatan Konservasi
Bidang SDA;
1 paket gagal lelang pada
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
140
Tahun 2014
Kegiatan Penataan Kali dan Situ
dalam rangka Penanggulangan
Banjir Kota Depok di Dinas Bina
Marga dan SDA Kota Depok
(Bantuan Gubernur Jawa Barat).
Meningkatnya sanitasi lingkungan
Cakupan layanan persampahan (%)
64 49,05 Program : Peningkatan
pengelolaan persampahan
Hasil yang dicapai :
Terangkutnya sampah di Kota
Depok selama 12 bulan di 11
kecamatan, Terolahnya sampah
organik di 27 UPS, tersedianya
kendaraan operasional Dinas,
yaitu 16 unit dumptruk, 1 unit
Tronton, 3 Unit Konteiner, 1 Unit
Mobil Siram, 2 unit mobil tinja,
Dipelihara/ditingkatkannya 18 UPS
dan 1 TPS di Kota Depok,
Tersedianya peralatan kebersihan,
pertamanan, dan TPU,
Tersedianya sukucadang dan
pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan operasional Dinas,
Terselenggaranya kegiatan
komposting dan Gerakan Depok
memilah sebanyak 850 ibu rumah
tangga, terorganisirnya 17 Bank
Sampah, dan terselenggaranya
Bimtek Bank sampah sebanyak
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
141
Tahun 2014
150 orang, Terpenuhinya
kebutuhan pakaian kerja lapangan
1047 orang pegawai kebersihan,
Tercovernya 1456 orang pegawai
Non PNS dalam asuransi
ketenagakerjaan (BPJS)
Program : Peningkatan
pengelolaan TPA
Hasil yang dicapai :
Terkelolanya 1 areal TPA Cipayung
dan 4 UPS TPA, terbangunnya
infrastruktur TPA (1 saluran
drainase, 1 areal parkir, 1 areal
manuver kolam A, 1 pos jaga,
kolam IPAL), berkembangnya
komunitas sekitar TPA sebanyak
10 RW dan tersusunnya 1
dokumen Apraisal lelang
pengelolaan TPA
Rumah
Tangga
pengguna
air bersih
90 92,35 Perumahan merupakan
sektor strategis dalam
pembangunan Kota Depok seiring
pesatnya pembangunan kawasan
permukiman di seluruh pelosok
kota. Pelaksanaan urusan
perumahan oleh Dinas Tataruang
dan Permukiman dimaksudkan
dalam rangka mewujudkan misi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
142
Tahun 2014
ke empat RPJMD, yaitu
Mewujudkan infrastruktur dan
lingkungan yang nyaman.
Berbagai program RPJMD untuk
urusan perumahan meliputi :
Program 1 : Peningkatan
pengelolaan air bersih
Hasil yang dicapai :
Adanya cakupan layanan Air
bersih di 3 Titik Lokasi (250 SR)
antara lain daerah Ratu Jaya dan
Pondok Jaya sebanyak 2 Titik.
Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan
Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun)
2 2 Program : Konservasi dan
Peningkatan Kualitas Lingkungan
Hidup
Hasil yang dicapai :
Indikator kinerja program untuk
program Konservasi dan
Peningkatan Kualitas Lingkungan
Hidup adalah Luas Hutan/lahan
kritis yang direhabilitasi, target
pada Tahun 2014 adalah
pencapaian akumulasi sebesar
37,40% (dengan capaian tahunan
adalah 6,4%). Realisasi yang
dicapai adalah akumulasi sebesar
34,02% (dengan capaian tahunan
adalah 4,93%). Untuk capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
143
Tahun 2014
realisasi keuangan adalah Rp.
4.404.012.900,- (90,55%) dari pagu
program, sebesar Rp.
4.863.620.200,-.
Meningkatnya Akses dan Kualitas
Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%)
94,83 89,76
Pendidikan merupakan
salah satu prioritas pembangunan
daerah Kota Depok dalam rangka
melaksanakan Misi ke 4 RPJMD,
yaitu Mewujudkan SDM unggul,
kreatif dan religius. Pelaksana
urusan Pendidikan adalah Dinas
Pendidikan, dengan Program
RPJMD sebagai berikut :
Program 1 : Peningkatan Sarana
dan Prasarana Pendidikan.
Hasil yang dicapai :
Tahun 2014 Dinas Pendidikan
telah membangun ruang kelas
baru untuk SDN sebanyak 8 lokal,
merehabilitasi 1 lokal SD; 2 lokal
SMP dan 2 SMA Negeri;
membangun 31 buah MCK dan 90
buah washtaffel; membangun
pagar dan turap untuk 26 sekolah;
membangun 1 unit Kantor UPT;
pengadaan raport siswa mulai
dari TK, SD, SMP dan SMA/K;
memberikan 458 paket alat
penunjang pembelajaran untuk
APM SMP/MTs/Paket B (%)
83,01 68,58
APM SMA/ SMK/MA/Paket C (%)
79,72 36,57
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
144
Tahun 2014
beberapa sekolah mulai dari
tingkat TK hingga SMA/K;
memberikan 1 paket meubelair
untuk sekolah. Melalui kegiatan
DAK, telah disalurkan buku-buku
Kurikulum 2013 Semester II (3
Paket) untuk sekolah mulai dari
tingkat SD, SMP, SMA dan SMK;
56 sekolah yang mendapat ruang
kelas baru (19 ruang), rehabilitasi
(105 ruang), perpustakaan (9
ruang) dan ruang laboratorium (1
ruang), 4 paket buku dan alat
peraga, 25 sekolah yang
mendapatkan rehabilitasi dan
ruang perspustakaan serta 3
paket alat peraga untuk sekolah.
Program 2 : Peningkatan Akses
Pembiayaan Pendidikan
Hasil yang dicapai :
Program ini merupakan
implementasi dari program
unggulan janji Walikota Depok
yang tertuang dalam RPJMD Kota
Depok, yaitu :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
145
Tahun 2014
1. Gratis Biaya Sekolah
Untuk menjamin warga
masyarakatnya agar dapat
bersekolah dengan gratis
khususnya pada sekolah negeri
yang ada di Depok Pemerintah
Kota Depok mengalokasikan
biaya operasional sekolah
mulai dari tingkat TKN (1 Unit),
SDN (278 Unit), SMPN (22
Unit), SMAN (13 Unit), SMKN (3
Unit) dan 6 Sekolah Terbuka (4
SMP dan 2 SMA).
2. Beasiswa kuliah S1 bagi siswa
miskin berprestasi
Kegiatan pada program ini
adalah untuk menyeleksi
siswa/siswa berprestasi yang
berasal dari keluarga miskin di
Kota Depok untuk
mendapatkan beasiswa kuliah
S1 di Perguruan tinggi Negeri
yang telah bekerjasama
dengan Pemerintah kota
Depok. Adapun biaya yang
ditanggung oleh Pemerintah
Kota Depok meliputi SPP, biaya
hidup dan uang buku selama
pendidikan 4 tahun. Hingga
Tahun 2014 ini telah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
146
Tahun 2014
membiayai 35 siswa (16 orang
di Tahun 2013 dan 19 orang di
Tahun 2014) yang dibiayai
kuliahnya.
Program 3 : Peningkatan
Pendidikan Nonformal dan
Informal
Hasil yang dicapai :
Program ini merupakan program
yang mendukung walikota dalam
penuntasan buta aksara latin dan
Al-qur’an serta untuk menjamin
tidak ada lagi warga masyarakat
di Kota Depok yang tidak sekolah
atau tidak memiliki ijazah melalui
penyelenggaraan pendidikan
kejar paket di PKBM (31 PKBM)
dan beberapa Kelompok Belajar
yang ada di Kota Depok secara
gratis bahkan Dinas Pendidikan
beserta jajarannya (UPT
Pendidikan TK/SD) melakukan aksi
turun ke lapangan untuk
menjaring masyarakat yang putus
sekolah maupun yang tidak
memiliki ijasah. Penyerapan
anggaran pada program ini
sebesar 95,95% dan dinilai cukup
berhasil dalam menjaring dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
147
Tahun 2014
memberikan pelatihan atau bekal
keterampilan bagi warga belajar
di Kota Depok, penyaluran
honorarium guru swasta TK/RA
dan PAUD serta memberikan
pelatihan dalam upaya
meningkatkan kemampuan para
pendidik dan siswa-siswi pada
PAUD (angka partisipasi PAUD
35,32%) dan lembaga kursus.
Program 4 : Peningkatan Kualitas
dan Tatakelola Pendidikan
Hasil yang dicapai :
Program ini terdiri dari kegiatan-
kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan
kapasitas seluruh stakeholder
yang ada dibidang pendidikan,
mulai dari siswa-siswi sekolah
yaitu melalui pelaksanaan ujian
sekolah dan nasional (tingkat
kelulusan 100%, angka
melanjutkan ke SMP 90,33% dan
angka melanjutkan ke SMA/K
94,66%), penerimaan siswa
berbasis on line, lomba-lomba
kreatifitas bagi siswa mulai dari
tingkat kota, provinsi hingga
nasional (olimpiade siswa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
148
Tahun 2014
nasional), dan
pembekalan/pemantapan
kurikulum 2013 serta pelatihan-
pelatihan bagi tenaga
pendidiknya demi tercapainya
kualitas tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan yang baik
serta penyaluran honorarium bagi
guru swasta SD/MI, SMP/Mts,
SMA/MA dan SMK.
Program 5 : Pengembangan
pendidikan kreatif
Hasil yang dicapai :
Dinas Pendidikan berhasil
melaksanakan kegiatan dalam
upaya meningkatkan kecakapan
hidup dan kreatifitas sekolah
dengan peserta kurang lebih
sebanyak 600 orang serta
memberikan alat praktek
sebanyak 13 paket bagi 3 SMK
Negeri yang dapat dipergunakan
dalam kegiatan belajar
mengajarnya.
Berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya
Jumlah lapangan olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun)
1 buah 1 buah
Beberapa program dan kegiatan yang turut mendukung sasaran ini adalah :
Program : Peningkatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
149
Tahun 2014
pembinaan olahraga
Hasil yang dicapai :
Jumlah Gelanggang/Balai Pemuda
yang dimilki Pemda ada 4 buah
yaitu Balai Rakyat Depok 2 di
Kecamatan Sukmajaya, Balai
Rakyat Jalan Bangau di
Kecamatan Pancoran Mas, Balai
Rakyat Jalan Jawa di Kecamatan
Beji, Balai Rakyat Mekarsari di
Kecamatan Cimanggis
Jumlah Lapangan Olahraga yang
dimiliki Pemda ada 9 buah yaitu
Stadion Merpati, Lapangan Sepak
Bola Mahakam, Lapangan Sepak
Bola Sukatani, Lapangan Sepak
Bola Cipayung, Lapangan
Badminton GOR Koni, Lapangan
Badminton Balai Rakyat Depok 2,
Lapangan Badminton Balai Rakyat
Cimanggis, Lapangan Badminton
Balai Rakyat Cimanggis, Lapangan
Badminton Balai Rakyat jalan
Jawa.
Terfasilitasinya Event Olahraga
ada 8 Event yaitu O2SN 2014, POP
SMA/SMK 2014, POPDA Jabar
2014, Libala, Olahraga Tradisional,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
150
Tahun 2014
Olahraga Berkebutuhan Khusus,
Liga Pendidikan tingkat Kota
sampai Provinsi, Pekan Olahraga
Pondok Pesantren
Program : Pengembangan
kepeloporan dan kewirausahaan
pemuda
Hasil yang dicapai :
Terselenggaranya Kegiatan
Seleksi dan Pengiriman
Pertukaran Pemuda Antar Negara
dan Provinsi, seleksi dan fasilitasi
Pemuda Pelopor dan Sarjana
Penggerak Pembangunan
Pedesaan, Pelatihan
Kepemimpinan dan Kewirausaan
Pemuda serta melaksanakan
Pembinaan dan memfasilitasi
Event-event kepemudaan dari
tingkat Kota, Provinsi sampai ke
tingkat Nasional.
Meningkatnya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga
Jumlah RW Layak Anak
38 62
Program : Pengembangan Kota
Layak Anak
Hasil yang dicapai :
Terselenggaranya Rakor Gugus
Kota Layak Anak dan
terbentuknya RW Layak anak
sebanyak 62 RW (sejak 2011-2014),
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
151
Tahun 2014
terselenggaranya sosialisasi Perda
Kota Layak anak ke 11 kecamatan,
sosialisasi Inpres GN-AKSA ke 11
Kecamatan, Monev ke 12 RW
Ramah Anak, dan Hari Anak
Nasional dan terlaksananya
Bantuan ALat permainan ke 12 RW
Ramah Anak.
Meningkatnya peran agama dan masyarakat dalam pembangunan
Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat (% )
20 56,16 %
Meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup
28
17 kasus
Atau
36,49/
100.000 KH
kesehatan juga merupakan salah
satu prioritas dalam APBD Tahun
2014, yang dijabarkan ke dalam
berbagai program guna
melaksanakan Misi RPJMD yang
ke 4, yaitu Mewujudkan SDM
unggul, kreatif dan religius.
Penyelenggaraan urusan
kesehatan adalah Dinas
Kesehatan dan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD).
Program 1 : Peningkatan promosi
kesehatan
Hasil yang Dicapai :
Secara keseluruhan target
Program peningkatan promosi
kesehatan diatas 100% yaitu
Angka Kematian Bayi (AKB)
25,56
83 kasus
atau 1,77 /
1000 KH
Prevalensi Gizi Buruk/ Persentase balita gizi buruk (%)
0,12 0,06
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
152
Tahun 2014
116,66%, dari 4 indikator kinerja
program untuk jumlah kecamatan
sehat tidak mencapai target
disebabkan antara lain belum
maksimalnya kinerja baik Pokja,
pembinaan maupun koordinasi
lintas OPD
Program 2 : Peningkatan
pelayanan kesehatan dasar
Hasil yang dicapai :
Secara keseluruhan target
program peningkatan pelayanan
kesehatan dasar melampaui
target yaitu 131,25 % terutama
indikator kinerja rehab dan
bangun puskesmas/pustu yang
sangat besar capaiannya (140%),
kedepan agar lebih diperjelas
definisi operasional dan batasan
rehab. Untuk puskesmas 24 jam
capaiannya 62,5 %.
Program 3 : Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular
Hasil yang dicapai :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
153
Tahun 2014
Secara keseluruhan Program
pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular dan tidak
menular belum mencapai target
yaitu 83,9 % terutama dari
indikator kinerja cakupan
penemuan dan penanganan
penderita TBC BTA + pencapaian
hanya 51,87 %, untuk cakupan
penanganan dari sarana
kesehatan lainnya telah dilakukan
pelatihan system DOTS dimana
diharapkan akan meningkatkan
penemuan dan penanganan BTA+
tapi karena pelatihan baru
dilaksanakan pada bulan
November –desember 2014
sehingga belum berjalan efektiv
dari dokter praktek mandiri yang
dilatih ada 30 orang tapi yang
bekerjasama/lapor baru 1 orang
sedang kan dari 18 klinik dan 12
Rumah Sakit baru 2 RS swasta
yang MOU
Program 4 : Peningkatan
kesehatan keluarga
Hasil yang dicapai :
Secara keseluruhan Program ini
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
154
Tahun 2014
mencapai target yaitu 109,19%
dengan rincian indicator kinerja
yang tercapai adalah cakupan
komplikasi kebidanan yang
ditangani (129,87%), cakupan
pertolongan persalinan oleh bidan
/tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan (107,31 %)
dan cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan (100%),
indikator tidak tercapai adalah
cakupan kunjungan bayi yaitu
99,59 %, hal ini terutama
dikarenakan kurang optimalnya
kinerja petugas dalam hal
pengumpulan data cakupan
sehingga data kurang maksimal.
Program 5 : Peningkatan dan
pengembangan jaminan
pemeliharan kesehatan
Hasil yang dicapai :
Untuk Program peningkatan dan
pengembangan jaminan
pemeliharaan kesehatan dengan
indicator kinerja cakupan
pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
mencapai target yaitu 100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
155
Tahun 2014
diukur dari pasien jamkesda dan
BPJS dirujuk dari puskesmas.
Program 6 : Peningkatan
kesehatan lingkungan
Hasil yang dicapai :
Untuk Program peningkatan
kesehatan lingkungan melampaui
target yaitu (101,87%) dengan
dukungan indikator kinerja yang
diukur adalah cakupan rumah
tangga yang memiliki akses air
bersih (102,61 %) dan cakupan
rumah tangga yang memiliki
jamban sehat (101,13 %) namun
demikian masih ada masyarakat
yang mengandalkan bantuan
Pemda untuk menjaganya
sehingga penting untuk
mendorong kemandirian
mayarakat melalui pemicuan.
Program 7 : Peningkatan
kewaspadaan pangan dan gizi
Hasil yang dicapai :
Secara keseluruhan Program
peningkatan kewaspadaan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
156
Tahun 2014
pangan dan gizi sudah mencapai
target yaitu 116,14 % namun ada 1
indikator yaitu meningkatnya
status gizi mayarakat tidak
mencapai target yaitu 96,28 % hal
ini disebabkan adanya perubahan
sejumlah balita yang berat badan
awal (tahun sebelumnya) normal
tapi dalam masa
pertumbuhan/perkembangannya
penambahan berat badannya
melebihi penambahan normal
Program : Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan rujukan
Hasil yang dicapai :
Indikator Kinerja Cakupan
Penanganan DBD gratis 100%,
Indikator Kinerja Cakupan
penemuan dan penanganan
penderita TBC BTA 100%, Indikator
Kinerja Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani 100%,
Indikator Kinerja cakupan
pertolongan persalinan oleh
Bidan atau Tenaga Kesehatan
yang memiliki kompetensi
kebidanan 100%, Indikator Kinerja
Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan 100%,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
157
Tahun 2014
Indikator Kinerja Meningkatnya
IKM RSUD 76.09. Tercapainya
target kinerja indicator tersebut
diatas diperoleh berkat kerjasama
yang baik antar personil yang ada
di RSUD Kota Depok serta
didukung perlaksanaan kegiatan
diantaranya, dilaksanakannya
pelatihan pengendalian ingeksi
Rumah Sakit (PPIRS) dan Patient
Safety untuk seluruh pegawai
serta penyuluhan secara terus
menerus kepada pegawai rumah
sakit maupun pasien yang ada di
RSUD Kota Depok akan
pentingnta cuci tangan sebelum
dan setelah melaksanakan
tindakan apapun.
Meningkatnya ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat
Penanganan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
(%)
35 65,66 Program : Peningkatan
Perlindungan dan Jaminan Sosial
Hasil yang dicapai :
Jumlah PMKS yang ditangani
sebanyak 8.343 orang dari jumlah
PMKS Total 12.707 orang (65,66%)
. Untuk santunan kematian dari
target 2.845 jiwa terlayani
sebanyak 2.760 jiwa (97%),
sedangkan penanganan tanggap
darurat bencana tercapai 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
158
Tahun 2014
dari 24 kejadian bencana.
Program : Peningkatan
Rehabilitasi Sosial
Hasil yang dicapai :
Jumlah Sarana sosial sebanyak 37
panti mencapai target 100%
mendapatkan bantuan sarpras.
Jmlah PMKS tahun 2014 di Kota
Depok turun menjadi 0,62% atau
12.707 PMKS.
Program : Pemberdayaan sosial
Hasil yang dicapai :
Jumlah PMKS yang mendapat
bantuan sebanyak 8.209 orang
yang terdiri dari 230 orang dalam
bentuk pemberian alat bantu bagi
penyandang cacat dan pelatihan-
pelatihan dan santunan kematian
sebanyak 2.760 orang dan 5.219
keluarga sangat miskin
mendapatkan program keluarga
harapan( PKH).
Program : Penanganan bencana
alam dan sosial
Hasil yang dicapai :
Target penanganan bencana 100
persen ditangani dari 23 kejadian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
159
Tahun 2014
yang ada.
Tabel 3.17
CAPAIAN PROGRAM TAHUN 2014
NO MISI URUSAN TERKAIT OPD PELAKSANA
1 Mewujudkan pelayanan
publik yang profesional
berbasis teknologi informasi
Otda, Perencanaan
Pembangunan Daerah,
Pertanahan, Kominfo,
Dukcapil, Sosial, Kearsipan
Setda, Disdukcapil,
Satpol PP, Diskominfo,
Disdamkar, Bappeda,
Disnakersos, Setwan,
DPPKA, Kantor Arsip dan
Perpustakaan, dan OPD
sisanya (seluruh OPD)
2 Mewujudkan kemandirian
ekonomi masyarakat
berbasis potensi lokal
Koperasi UKM, Pertanian,
Perikanan, Industri,
Perdagangan, Pariwisata,
Penenaman modal, Otda,
Ketenagakerjaan,
Perencanaan
Pembangunan Daerah
Dinas KUKM dan Pasar,
Dinas Pertanian dan
Perikanan, Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan, Setda,
DPPKA, DPOPSB,
BPMP2T, Disnakersos,
Bappeda
3 Mewujudkan infrastruktur
dan lingkungan yang
nyaman
Perhubungan, Pekerjaan
Umum, Tataruang,
Perumahan, Lingkungan
Hidup
Dinas Perhubungan,
Dinas Bina Marga dan
SDA, Dinas Penataan
Ruang dan Permukiman,
BLH, DKP
4 Mewujudkan SDM unggul,
kreatif dan religius
Pendidikan, Kesehatan,
Perpustakaan, Pemuda dan
Olahraga, Kebudayaan,
Otda, Pemberdayaan
Perempuan dan
perlindungan anak, KB dan
KS, Kesbangpol DN,
Dinas Pendidikan,
Kantor Arsip dan
perpustakaan, Dinas
Pemuda OR Parsenibud,
BPPKP, Kantor
Kesbangpolinmas,
Setda, Dinas Kesehatan,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
160
Tahun 2014
Pemberdayaan masyarakat,
Ketahanan Pangan, Sosial,
KUKM, Pertanian,
Perikanan, Industri,
Perdagangan, Perumahan,
Pekerjaan Umum
RSUD, Bappeda,
Disperindag, Distankan,
BPMK, Distarkim,
BMSDA, Dinas KUKM
Pasar, Disnakersos
B. REALISASI ANGGARAN
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota DepokNomor 07 Tahun 2014
tentang Penetapan Perubahan APBD Kota Depok Tahun 2014, alokasi anggaran
belanja Pemerintah Kota Depok adalah sebesar Rp2.669.550.591.184,90 terdiri
dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp926.676.587.329,90 (34,71 %) dan Belanja
Langsung sebesar Rp1.742.874.003.855 (65,29%) yang tersebar di 122 program.
Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, terdiri dari Belanja
Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan
Keuangan dan Belanja Tidak Terduga. Sedangkan Belanja Langsung yaitu belanja
yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan, terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang Jasa dan Belanja Modal.
Realisasi dari anggaran belanja yang tersedia pada Tahun 2014 adalah
sebesar Rp 2.008.585.182.455,00 (75,24 %) yang terdiri dari Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp 747.656.430.124,00 (80,68 %) dan Belanja Langsung senilai
Rp 1.260.928.752.331,00 (72,35 %).
Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja langsung untuk masing-
masing sasaran strategis adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
161
Tahun 2014
Tabel 3.18. Tabel Realisasi Anggaran Per Sasaran
SASARAN INDIKATOR SASARAN Rp %
1 Meningkatnya Pelayanan yang efisien, efektif dan transparan
Indeks Kepuasan Masyarakat (%)
26.858.659.200,00 22.746.616.026,00 84,69
2 Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan
Opini BPK 373.333.507.511,00 290.222.605.563,00 77,74
3 Meningkatnya tertib administrasi kependudukan
Kepemilikan KTP (%) 3.975.493.800,00 3.004.632.610,00 75,58
4 Meningkatnya ketertiban dan ketentraman masyarakat
Penegakan Perda 11.773.906.500,00 11.154.595.684,00 94,74
5 Meningkatnya pelayanan penanggulangan bencana
Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan
21.643.961.500,00 20.744.431.485,00 95,84
Sub Total Misi 1 437.585.528.511,00 347.872.881.368,00 79,50
1 Meningkatnya kemandirian dan daya saing Koperasi dan UKM
Jumlah koperasi aktif (%) 9.910.420.000,00 2.378.598.431,00 24,00
2 Meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan
Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%)
7.935.817.200,00 6.227.847.799,00 78,48
3 Meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif
Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%)
2.011.254.000,00 1.735.730.619,00 86,30
4 Meningkatnya efesiensi dan perluasan perdagangan dan jasa
Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)
19.446.144.100,00 12.129.712.905,00 62,38
5 Berkembangnya pariwisata daerah
Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%)
1.403.449.670,00 1.078.108.712,00 76,82
6 Meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat
Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya
3.719.150.000,00 3.362.552.000,00 90,41
7 Meningkatnya kompetensi dan perlindungan tenaga kerja
Tingkat Pengangguran terbuka 3.356.327.000,00 3.149.476.230,00 93,84
8 Meningkatnya penerimaan daerah secara optimal
Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni )
6.869.308.400,00 4.095.565.820,00 59,62
9 Meningkatnya kapasitas Pembiayaan Pembangunan Daerah
Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni)
32.510.290.196,00 24.616.479.300,00 75,72
Sub Total Misi 2 87.162.160.566,00 58.774.071.816,00 67,43
REALISASI
MISI 1 : Mewujudkan Pelayanan Publik yang Profesional, Berbasis Teknologi Informasi
ANGGARAN (Rp) NO. SASARAN
MISI 2 : Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Lokal
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
162
Tahun 2014
Catatan :Laporandisusunsebelum audit BPK
SASARAN INDIKATOR SASARAN Rp %
1 Meningkatnya kualitas permukiman
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
7.101.480.800,00 6.594.342.250,00 92,86
2 Tertanganinya kemacetan kota
Titik Macet yang Ditangani (Lokasi)
343.863.823.713,00 246.357.974.661,00 71,64
3 Tertanggulanginya banjir Lokasi Banjir yang Ditangani (buah / tahun)
139.361.718.768,00 79.083.960.036,00 56,75
4 Meningkatnya sanitasi
sanitasi
lingkungan Cakupan Penanganan
Penanganan
Persampahan 118.253.225.150,00
0
83.634.967.549,00
0
70,73
3 5 Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan
Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik (Lokasi)
34.127.890.400,00 30.318.914.177,00 88,84
Sub Total Misi 3 642.708.138.831,00 445.990.158.673,00 69,39
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%)
(%)
APM SMP/MTs/Paket B (%)
APM SMA/ SMK/MA/Paket C (%)
2 Berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya
Jumlah lapangan olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun)
5.859.159.339,00 5.629.455.035,00 96,08
3 Meningkatnya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga
Jumlah RW Layak Anak 15.697.337.000,00 14.822.587.537,00 94,43
4 Meningkatnya peran agama dan masyarakat dalam pembangunan
Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat (% )
18.003.046.980,00 16.700.823.030,00 92,77
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup Angka Kematian Bayi (AKB)
(AKB)
Prevalensi Gizi Buruk/ Persentase balita gizi buruk (%)
(%)
6 Meningkatnya ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat
t
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%)
18.312.225.750,00 15.297.806.934,00 83,54
Sub Total Misi 4 575.418.175.947,00 408.291.640.474,00 70,96
TOTAL 1.742.874.003.855,00 1.260.928.752.331,00 72,35
MISI 4 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul, Kreatif dan Religius
198.942.904.448,00 157.542.745.702,00 79,19
REALISASI ANGGARAN (Rp)
(Rp)
5 Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
1 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan
pendidikan
NO.
.
SASARAN
318.603.502.430,00 198.298.222.236,00 62,24
MISI 3 : Mewujudkan Infrastruktur dan Lingkungan yang Nyaman
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
163
Tahun 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi anggaran pada Tahun 2014
yang digunakan dalam upaya mewujudkan target kinerja pada setiap sasaran
strategis adalah sebesar Rp 1.260.928.752.331,00 atau 72,35 % dari anggaran
senilai Rp 1.742.874.003.855. Hal ini terkait dengan tertundanya atau tidak
terselesaikannya beberapa kegiatan infrastruktur yang disebabkan oleh kondisi
alam seperti tingginya curah hujan, keterbatasan waktu, banyaknya kegagalan
dalam proses pelelangan, keberatan warga atas kegiatan pembangunan di lokasi
yang telah ditetapkan dan efisiensi penyerapan anggaran belanja langsung.
Secara umum, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan belanja
daerah Tahun Anggaran 2014 antara lain meliputi :
Ada beberapa kegiatan yang tidak terealisasi disebabkan oleh perencanaan
waktu pengadaan barang/jasa yang kurang memperhitungkan terjadinya
kegagalan dalam proses pelelangan;
Keterlambatan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan oleh pihak penyedia
barang/jasa;
Menumpuknya proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi di triwulan
terakhir;
Transfer anggaran pada beberapa bantuan provinsi dan kegiatan yang
bersumber dari Pemerintah Pusat dilakukan di akhir tahun sehingga
mengakibatkan kegiatan yang sudah ditetapkan tidak dapat terlaksana.
Adapun solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain :
Peningkatan kapasitas aparatur dalam pengelolaan kegiatan terutama dalam
manajemen waktu (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pengawasan);
Penerapan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada pihak ketiga yang
tidak melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak;
Menghindari adanya penambahan pekerjaan konstruksi dalam APBD
Perubahan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
164
Tahun 2014
OptimalisasiBagian Layanan Pengadaan dalam proses pelelangan
umum/seleksi umum, sehingga diharapkan OPD dapat lebih berkonsentrasi
dalam perencanaan dan pengendalian kualitas pelaksanaan pekerjaan;
Peningkatan koordinasi dan konsultasi, baik kepada Pemerintah Propinsi
maupun Pemerintah Pusat, terutama menyangkut informasi tentang
regulasi dan alokasi anggaran.