bab iii deskripsi lokasi penelitian a. tempat eks...

13
52 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks Lokalisasi Gang Dolly Di Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan Kota Surabaya Seringkali orang-orang beranggapan bahkan kebanyakan dari mereka tempat lokalisasi atau prostitusi adalah suatu tempat yang sangat tidak lazim untuk dikunjungi bagi orang-orang yang mengerti begitu buruknya tempat lokalisasi tersebut. Sehingga dapat menjadi ukuran jika seseorang sudah mengunjungi tempat lokalisasi tersebut adalah seseorang yang tak baik atau buruk dalam aspek norma dan nilai kehidupan dalam masyarakat. Sejatinya orang-orang yang mengunjungi tempat lokalisasi tersebut adalah orang-orang terutama kaum laki-laki yang menginginkan suatu hiburan untuk memuaskan hawa nafsu dengan melakukan hubungan badan atau seks dengan wanita-wanita (pelacur) di lokalisasi tersebut. Tentunya ini sebuah batas anggapan kewajaran seseorang untuk mengetahui atau memahami lokalisasi prostitusi, tanpa terkecuali bagi kaum remaja ataupun anak- anak yang dapat memberikan pengaruh perubahan tingkah laku atau nilai sosial bagi beberapa pihak atau masyarakat yang hidup di lingkungan lokalisasi tersebut. Lokaliasi yang terletak di jantung Kota Surabaya ini merupakan salah satu wilayah padat penduduk yang aktivitas masyarakatnya sama wajarnya seperti penduduk yang ada di Kota Surabaya. Akan tetapi, masyarakat yang hidup di lingkungan lokalisasi ini secara ekonomi sangat menggantungkan kehidupan akan adanya lokalisasi. Semenjak pasca penutupan lokalisasi Dolly ini dampak yang

Upload: others

Post on 17-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

52

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Tempat Eks Lokalisasi Gang Dolly Di Kelurahan Putat Jaya Kecamatan

Sawahan Kota Surabaya

Seringkali orang-orang beranggapan bahkan kebanyakan dari mereka tempat

lokalisasi atau prostitusi adalah suatu tempat yang sangat tidak lazim untuk

dikunjungi bagi orang-orang yang mengerti begitu buruknya tempat lokalisasi

tersebut. Sehingga dapat menjadi ukuran jika seseorang sudah mengunjungi tempat

lokalisasi tersebut adalah seseorang yang tak baik atau buruk dalam aspek norma

dan nilai kehidupan dalam masyarakat. Sejatinya orang-orang yang mengunjungi

tempat lokalisasi tersebut adalah orang-orang terutama kaum laki-laki yang

menginginkan suatu hiburan untuk memuaskan hawa nafsu dengan melakukan

hubungan badan atau seks dengan wanita-wanita (pelacur) di lokalisasi tersebut.

Tentunya ini sebuah batas anggapan kewajaran seseorang untuk mengetahui atau

memahami lokalisasi prostitusi, tanpa terkecuali bagi kaum remaja ataupun anak-

anak yang dapat memberikan pengaruh perubahan tingkah laku atau nilai sosial

bagi beberapa pihak atau masyarakat yang hidup di lingkungan lokalisasi tersebut.

Lokaliasi yang terletak di jantung Kota Surabaya ini merupakan salah satu

wilayah padat penduduk yang aktivitas masyarakatnya sama wajarnya seperti

penduduk yang ada di Kota Surabaya. Akan tetapi, masyarakat yang hidup di

lingkungan lokalisasi ini secara ekonomi sangat menggantungkan kehidupan akan

adanya lokalisasi. Semenjak pasca penutupan lokalisasi Dolly ini dampak yang

Page 2: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

53

lebih dominan adalah terhadap ekonomi masyarakat di lingkungan lokalisasi

tersebut.

Lokalisasi yang konon katanya terbesar se-Asia Tenggara telah ditutup dan

di alokasikan menjadi suatu tempat yang produktif positif bagi warga Kota

Surabaya dan memperbaiki citra Kota Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar

ke-dua se-Indonesia yang sebagian besar masyarakat yang tinggal di lingkungan

lokalisasi masih menjadi mayoritas agama Islam dengan pengetahuan lokal

masyarakatnya Kota Surabaya masih kental dengan kebudayaan jawa dan agama

Islam terutama soal tata krama dalam kehidupan bermasyarakat dan bahkan agama

selain Islam juga yang sangat menjunjung nilai-nilai, norma dan syariat masing-

masing agama, memandang tempat lokalisasi tersebut adalah suatu tempat yang tak

lazim ada di lingkungan yang sangat padat penduduk dan akan aktivitas keseharian

warga masyarakat.

Letak akuratnya secara administratif Gang Dolly eks lokalisasi ini berada di

Kupang Gunung Timur 1 diantara 2 RW (Rukun Warga) yaitu, RW 12, RW 10 dan

RW 06, Gang Dolly ini bisa dikatakan gang yang cukup lebar karena RT dalam RW

12 yang terletak di kawasan eks lokalisasi adalah RT 09, RT 10, RT 11 dan RT 12.

Sedangkan RT dalam RW 06 yang terletak di kawasan eks lokalisasi adalah RT 04,

RT 05 dan RT 07 Kelurahan Putat Jaya, Kecamata Sawahan, Kota Surabaya dengan

luas keseluruhan kelurahan adalah 1,36 KM2.

Page 3: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

54

Gambar 3.1

Peta lokasi penelitian

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Pada mulanya lokalisasi Dolly hanya sebuah kawasan pemakaman Cina di

Kembang Kuning, daerah pinggiran kota yang sepi. Nama Dolly sendiri diambil

dari nama seorang wanita berdarah Belanda yang bernama Dolly Khavit, yang

dianggap sebagai perintis lahirnya lokalisasi prostitusi di wilayah Kelurahan Putat

Jaya. Keberadaan lokalisasi prostitusi Dolly memiliki banyak keunikan yaitu

membentang di sela-sela pemukiman padat penduduk yang berada di kawasan Putat

Jaya C Timur dan kawasan Jarak sehingga menjadikan tempat ini pada siang hari

sekilas terlihat pemukiman biasa seperti lainnya di Kota Surabaya.48

Keberadaan eks lokalisasi ini menjadi daya tarik tersendiri, dikarenakan

tempat yang dulunya hingar bingar gemerlap dunia hiburan prostitusi sekarang

seakan menjadi tempat yang sangat sunyi tak berpenghuni, karena bentuk bangunan

48 Agustianingsih, Diana. April 2014. Jurnal Ketahanan Sosial No. XX: Pengaruh Sikap Masyarakat Terhadap

Keberadaan Lokalisasi Prostitusi Dolly dan Maraknya Prostitusi Online Melalui Jejaring Sosial Facebook Serta Implikasinya pada Ketahanan Sosial Budaya (studi di masyarakat Kota Surabaya). Kodam V Brawijaya.

Page 4: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

55

dalam Gang Dolly berupa wisma-wisma yang kebanyakan dimiliki oleh warga di

luar masyarakat eks lokalisasi atau di luar Kota Surabaya dan hanya 2 wisma yang

dimiliki oleh salah satu warga masyarakat eks lokalisasi Dolly. Tempat lokalisasi

ini dulunya sangat ramai pengunjung bahkan dari luar Kota Surabaya untuk

menikmati jajakan pelacur di lokalisasi prostitusi ini. Setelah adanya penutupan

yang dilakukan oleh Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini untuk merubah

pandangan masyarakat khususnya masyarakat Indonesia tentang lokalisasi prostitusi

di Kota Surabaya dan memberikan dampak positif dalam kestabilan nilai dan norma

sosial kehidupan masyarakat dan termasuk dapat menjaga moral bangsa.

Pada dasarnya peneliti ingin memberikan pemaparan deskriptif tentang

kondisi perubahan nilai sosial atau moral perilaku masyarakat di eks lokalisasi

Dolly kesehariannya pasca penutupan lokalisasi. Pada saat peneliti turun ke lokasi

penelitian di eks lokalisasi Dolly yang terletak di Gang Dolly, masyarakat di

lingkungan tersebut seakan mempunyai nafas baru dalam kehidupannya dan apa

yang perlu ditata dan diperbaiki demi menjadikan lingkungan yang baik dan positif

bagi warga masyarakat eks lokalisasi khususnya yang dapat mempengaruhi pola

kehidupan masyarakat eks lokalisasi Dolly.

Menurut informasi yang telah dihimpun oleh peniliti dalam sejarahnya,

sebelum adanya penghuni masyarakat di lingkungan lokalisasi Dolly, lokalisasi

prostitusi ini sudah ada sejak jaman prasejarah kemerdekaan Indonesia, tidak ada

yang tahu persis bagaimana mulai berdirinya kawasan lokalisasi Dolly untuk

pertama kalinya. Namun, sejumlah literatur menyebutkan Dolly sudah ada sejak

abad 19 masa colonial Belanda. Bahkan, sejak dulu sudah beroprasi menjadikan

Page 5: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

56

lokalisasi Dolly yang didirikan oleh seseorang yang bernama Dolly Khavid dan

ketika mulai penduduk berdatangan menempati sekitaran lokalisasi Dolly ini,

mereka yaitu penduduk dari luar kawasan lokalisasi Dolly sepertinya memaklumi

dan sudah memahami dengan adanya lokasi keadaan seperti itu. Tentunya dengan

kondisi yang nantinya tanpa disadari melemahkan pola kehidupan yang positif.

Komplek kawasan lokalisasi ini awalnya merupakan pemakaman Tionghoa

yang meliputi wilayah Girilaya yang berbatasan dengan makam Islam Putat Gede.

Kisah itu disebutkan pada buku berjudul Dolly: “Membedah Dunia Pelacuran

Surabaya, Kasus Kompleks Pelacuran Dolly oleh Tjahjo Purnomo dan Ashadi

Siregar, yang diterbitkan oleh Grafiti (1982)”.

Pada tahun 1960-an, makam-makam tersebut dibongkar dan sebagian besar

dijadikan pemukiman. Sekitar tahun 1966, muncullah para pendatang yang

kemudian menetap di kawasan itu. Tercatat pada 1967, datang seorang mantan

pelacur berdarah Jawa-Filipina bernama Dolly Khavit atau yang lebih dikenal

dengan sebutan Tante Dolly. Ia menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan

rumah bordil pertama di jalan yang sekarang bernama Kupang Gunung Timur 1.

Kawasan itu kemudian dikenal dengan sebutan Gang Dolly yang juga bersebelahan

dengan kawasan prostitusi Jarak. Namun, nama Dolly yang lebih terkenal. Puluhan

wisma bermunculan mulai dari sisi jalan sebelah barat hingga meluas ke timur,

sampai mencapai sebagian jalan Jarak.49

49 Purnomo, Tjahjo dan Siregar, Ashadi. 1982. Membedah Dunia Pelacuran Surabaya, Kasus Kompleks Pelacuran Dolly. Grafiti.

Page 6: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

57

Demi memperoleh informasi yang lebih mendalam, peneliti mencoba untuk

mencari informan yang berpengaruh salah satumya bapak Bambang selaku ketua

RW 06 yang berada di kawasan eks lokalisasi. Bapak Bambang selaku informan

memberikan keterangan mengenai kondisi lokasi kepada peneliti, bahwa:

Keterangan bapak Bambang:

“Dulu sebelum lokalisasi ini ditutup oleh pemerintah mas, keadaan

disini sangat ramai, di rumah-rumah warga ada kos-kosan untuk para

pekerja di lokalisasi ini mas. Tapi wisma-wisma yang ada di lokalisasi

kebanyakan bukan warga sini, cuma ada 2 wisma yang dipunya sama salah

satu warga sini mas. Di kawasan sini ada 1 masjid dan 2 mushollah mas, pas

lokalisasi masih beroprasi, masjid dan mushollah yang ada disini masih aktif

seperti masjid dan mushollah yang lainnya di luar kawasan lokalisasi ini

mas”.50

Masjid tersebut adalah hasil hibah dari seseorang dari kalangan orang-orang

yang membuka usaha di lokalisasi kecuali mushollah yang didirikan oleh warga

sendiri dan indikasi lokasi di kawasan lokalisasi tidak sepenuhnya berpengaruh atas

beroprasinya bisnis atau usaha di Gang Dolly terutama jalannya prostitusi sebelum

penutupan lokalisasi. Setelah peneliti sedikit mengetahui gambaran yang belum

memuaskan maka peneliti mendapatkan informan yang sudih memberika

keterangan, yaitu Ibu Wijayanti yang mengetahui dan terbiasa dalam kehidupan di

kawasan lokalisasi dikarenakan Ia selaku ketua RT 06 RW 06 sekaligus membuka

usaha laundry tepat di Gang Dolly kawasan lokalisasi, berikut:

Keterangan Ibu Wijayanti:

“Disini ada 10 wisma yang sudah dari dulu aktif sampai sebelum

ditutup mas, 3 wisma besar yaitu Barbara 1 dan Barbara 2, satu lagi depan

rumah saya ini, Barbara 2 itu ada 6 lantai kalo luasnya sampean lihat sendiri

50 Wawancara dengan Bapak Bambang selaku ketua RW 06 pada 25 Mei 2017 pukul 10.30 WIB

Page 7: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

58

ke dalam, di depan wisma situ ada yang jaga dari orang LinMas mas,

Barbara 2 yang paling besar disini, ada 60 kamar kalo nggk salah di dalam

wisma Barbara 2 itu mas. Dulu pas belum ditutup usaha kayak gini mas,

arek-arek (anak kecil) itu masih main-main, ya kayak biasa e, pagi, siang

sore. Tapi kalau sudah jam 4 sore anak-anak wes ndak bisa main atau

sembarangan lewat sini mas”.51

Sekarang 3 wisma yang ada di Gang Dolly yaitu wisma Barbara 1 dan 2 dan

satu wisma yang diambil alih atau dibeli oleh pemerintah Kota Surabaya sebagai

tempat produksi kerajinan sepatu dan tas untuk wisma Barbara 1 dan 2, kemudian

satu wisma dijadikan tempat belajar mengajar khususnya anak berkebutuhan khusus

tapi seiring berjalannya proses di kawasan eks lokalisasi, maka tempat belajar

mengajar “Nusantara Kita” diperuntukkan untuk semua anak-anak di kawasan eks

lokalisasi bagi yang berminat dan banyak juga dari kalangan anak-anak di kawasan

eks lokalisasi.

Lembaga “Nusantara Kita” tersebut menjadi wadah pembelajaran setelah

jam sekolah formal yaitu pada pukul 14.00 sampai 16.00 dan memberikan fasilitas

untuk anak-anak bagi yang ingin ikut sertakan program kejar paket ijazah

kesetaraan. Lembaga belajar “Nusantara Kita” diasuh dibawah naungan oleh Dinas

Pendidikan Kota Surabaya dan sekaligus pengajarnya dari orang-orang Dinas

Pendidikan Kota Surabaya yang ditugaskan di kawasan eks lokalisasi. Seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Sukarmiati, tenaga pengajar dari dari Dinas Pendidikan

PemKot Surabaya yang ditugaskan untuk mengurus “Nusantara Kita”. Berikut

seperti ini:

Keterangan Ibu Sukarmiati:

51 Wawancra denga Ibu Wijayanti selaku ketua RT 06 RW 06 pada 25 Mei 2017 pukul 14.00 WIB

Page 8: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

59

“Nusantara Kita adalah suatu lembaga Pendidikan dan pengajaran

bagi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang sesuai dengan kurikulum

sekolah di lingkungan eks lokalisasi yang didirikan oleh PemKot Surabaya

akan tetapi dengan berjalannya implementasi di lingkungan masyarakat eks

lokalisasi, akhirnya anak-anak yang ingin saja (anak-anak warga masyarakat

eks lokalisasi dan anak-anak dari eks pekerja seks komersial) yang mau

diajarkan pengetahuan atau pelajaran sekolah yang nantinya akan diikutkan

program paket untuk ijazahnya”.52

Fasilitas lain selain rumah produksi dan tempat pembelajaran anak-anak,

ada satu tempat yang menarik yaitu taman bermain. Dulu tempat ini adalah rumah

warga yang ada di Gang Dolly, sebelumnya lembaga “Nusantara Kita” menempati

tempat bermain untuk media pembelajaran anak-anak. Akan tetapi, tempat bermain

tersebut lebih diprioritas menjadi fasilitas tempat bermain untuk anak-anak di

kawasan eks lokalisasi seperti ayunan, perosotan dll.

Di tengah kawasan eks lokalisasi Gang Dolly juga ada tempat lapangan

futsal untuk menambah fasilitas warga di kawasan ini, tujuannya menjadikan

kawasan yang sehat bagi anak-anak atau warga yang hobi olahraga terutama

bermain futsal. Semua titik lokasi penambahan fasilitas bagi warga dan anak-anak

di kawasan eks lokalisasi ini dibangun pasca penutupan lokalisasi Gang Dolly dua

tahun yang lalu.

Gambar 3.2

Fasilitas Lap. Futsal di Gang Dolly

52 Wawancara dengan Ibu Sukarmiati pada 26 Mei 2017 pukul 15.30 WIB

Page 9: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

60

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Perubahan secara fisik di kawasan eks lokalisasi masih terus berbenah dan

masih proses membentuk masyarakat atau warga dan anak-anak di sekitar kawasan

eks lokalisasi. Dengan adanya fasilitas lapangan futsal untuk warga kawasan

tersebut dan juga taman bermain untuk anak-anak bisa menikmati tumbuh

kembangnya tanpa melihat latar belakang kawasan yang dulunya gudang prostitusi.

Taman bermain untuk anak-anak kawasan eks lokalisasi ini didirikan oleh

Pemerintah Kota Surabaya yang sebelumnya adalah rumah warga yang dijual ke

Pemerintahan Kota Surabaya paska penutupan lokalisasi tersebut.

Gambar 3.3

Taman Bermain di Kawasan Eks Lokalisasi

Page 10: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

61

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Jauh sebelum penutupan lokalisasi dan adanya fasilitas taman bermain ini,

anak-anak dari warga kawasan di lokalisasi terbatasi oleh jam oprasional prostitusi

mulai pukur 16.00 WIB sampai pagi menjelang shubuh sekitar pukur 05.00 WIB.

Karena pada masa kawasan lokalisasi itu masih buka atau aktif beroprasi sebagai

tempat prostitusi, anak-anak yang tinggal di kawasan Gang Dolly hanya bisa

bermain di depan rumah bagi rumahnya yang masuk di gang-gang kawasan Gang

Dolly bahkan setiap gang atau RT mempunya pagar keluar masuk tujuan mungkin

banyak diantaranya nanti terjadi curanmor atau maling yang masuk rumah-rumah

atau dengan alasan keamanan dan juga salah satu tujuannya adalah kekhawatiran

warga pada anak-anaknya yang keluyuran di kawasan lokalisasi pada waktu itu dan

apabila ada anak-anak yang belum dewasa mungkin orang tuanya atau warga

menganjurkan melewati jalur lain dan tentunya, ada pengontrolan yang lebih intens.

Tentunya, keadaan atau kondisi kawasan eks lokalisasi saat ini jauh lebih

sepi dari sebelumnya, jauh lebih damai bagi warganya yang tinggal di kawasan eks

lokalisasi saat ini tanpa melihat aktivitas prostitusi yang sehari-hari beroprasi

dengan hingar bingar keramaian kondisi di kawasan lokalisasi sebelum penutupan

Page 11: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

62

tersebut. Wisma-wisma bagi para pekerja di Gang Dolly masih berdiri dan salah

satunya wisma yang di beli dan sekarang dikelola oleh Pem Kota Surabaya yaitu

wisma Barbara 2 berwarna putih menjulang tinggi 6 tingkat yang sekarang

dijadikan sebagai sentral industri pengrajin sepatu, tas dan dompet dll. Wisma-

wisma selain Barbara 2 masih dalam tahap renovasi dan dalam tahap

mengfungsikan wisma-wisma yang sudah diambil alih atau dibeli oleh PemKot

Surabaya.

Gambar 3.4

Wisma Barbara 2 Gang Dolly

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Page 12: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

63

Mengingat perubahan masyarakat yang lebih baik dan kondisi lingkungan

yang menuju pada proses lingkungan positif bebas prostitusi yang saat ini dijalani

atau dialami oleh warga atau masyarakat eks lokalisasi Gang Dolly dan sinegeritas

dengan masyarakat atau peran yang dilakukan PemKot Surabaya atas nama

tanggungjawab bagi warganya khusunya warga di kawasan tersebut memberikan

kebutuhan masyarakat berupa fasilitas paska penutupan lokalisasi Gang Dolly dan

demi merubah sudut pandang terhadap ketergantungan akan prostitusi yang ada di

Gang Dolly dan menanamkan kembali nilai-nilai atau norma yang ada di

masyarakat dengan cara fasilitas atau program PemKot Surabaya tersebut untuk

masyarakat eks lokalisasi dan kesadaran masyarakat itu sendiri akan memberikan

dampak kembali kepada masyarakat di kawasan eks lokalisasi Gang Dolly.

Pada proses perjalanannya, keadaan atau kondisi masyarakat dan lingkungan

eks lokalisasi saat ini masih dalam tahap pemulihan citra Gang Dolly itu sendiri

dengan menghadapi semua warga atau masyarakat khususnya yang tinggal di

kawasan tersebut dengan kebutuhan dan problema yang berbeda. Meski

perkembangannya tidak intens terlihat akan tetapi masyarakat yang tinggal di

kawasan eks lokalisasi Gang Dolly optimis dan yakin bahwa Gang Dolly akan

menjadi tolak ukur bagi masyarakat yang hidup di kawasan eks lokalisasi terutama

bagi warga Surabaya lainnya.

Page 13: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Tempat Eks ...eprints.umm.ac.id/44359/4/jiptummpp-gdl-burhanuddi-50625-4-babiii.pdfIa menikah dengan pelaut Belanda dan mendirikan rumah bordil

64