bab iii identifikasi data · dengan begitu, organisasi akan dapat bergerak secara riil sesuai...
TRANSCRIPT
53
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Gambaran Umum Kebudayaan dan Kesenian Jawa
Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh
masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Budaya
Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan,
budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa
mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan
sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan.
Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat
juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu
di Jakarta, Sumatera dan Suriname.Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu
budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa
budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah Wayang
Kulit, Keris, Batik,Kebaya dan Gamelan. Di Malaysia dan Filipina dikenal
istilah keris karena pengaruh Majapahit. LSM Kampung Halaman
dari Yogyakarta yang menggunakan wayang remaja adalah
LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari Amerika
Serikat tahun 2011. Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di
AS, Singapura dan Selandia Baru. Gamelan Jawa rutin digelar di AS
dan Eropa atas permintaan warga AS dan Eropa.Sastra
Jawa Negarakretagamamenjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang
diakui UNESCO sebagai Memori Dunia.
54
Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of
Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit
meliputi Sumatera dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan
pengaruhkebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni. Bahkan
banyak negara di dunia terutama Amerika dan Eropa menyebut Jawa
identik kopi.Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat bahasa
Jawa menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya Krama.Ada yang
berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang
tepat karena budaya feodal ada di semua negara termasuk Eropa. Budaya
Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh
budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu dan sektarian.
Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal
dari Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa contoh dari seni tradisional jawa antara
lain tari gambyong. Kesenian tradisional dari Jawa ada berbagai macam,
tetapi secara umum dalam satu akar budaya kesenian Jawa ada 3 kelompok
besar yaitu Banyumasan (Ebeg), Jawa Tengah dan Jawa Timur
(Ludruk dan Reog).
Tari :
1. Tari Angguk dari Yogyakarta
2. Tari Bambangan Cakil dari Jawa Tengah
3. Tari Ebeg dari Banyumas
4. Tari Emprak dari Jawa Tengah
5. Tari Gandrung dari Banyuwangi
6. Tari Golek Menak dari Yogyakarta
55
7. Tari Kridhajati dari Jepara
8. Tari Kuda Lumping dari Jawa Tengah
9. Tari Reog dari Jawa Timur
10. Tari Remo dari Jawa Timur
11. Tari Sintren dari Jawa Tengah
B. Dinas Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata
1. Profil Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata adalah kementerian dalam
Pemerintah Indonesia yang mengemban tugas membantu Presiden dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan
kepariwisataan. Kementerian ini merupakan unsur pelaksana pemerintah,
dipimpin oleh Menteri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden.
2. Landasan Hukum
Surat Menteri PAN No. B/768/M.PAN/4/2005 tanggal 27 April 2005
Surat Menteri PAN No. B/768/M.PAN/4/2005 tanggal 27 April 2005,
menyetujui Struktur Organisasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Kemudian disahkan melalui Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Nomor: PM.17/HK.001/MKP-2005, tanggal 27 Mei 2005, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
56
3. Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Kewenangan
Pasal 1
1) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
2) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipimpin oleh Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(2) dibantu oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pasal 3
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif.
Pasal 4
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas membantu
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam memimpin pelaksanaan tugas
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pasal 5
Ruang lingkup bidang tugas Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, yaitu:
a. Membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam perumusan dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan
57
b. Membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam
mengoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas unit organisasi
eselon I di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pasal 6
Rincian tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 meliputi:
a. membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam proses
pengambilan keputusan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
b. membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam melaksanakan
program kerja dan kontrak kinerja;
c. memberikan rekomendasi dan pertimbangan kepada Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
d. melaksanakan pengendalian dan pamantauan pelaksanaan tugas dan fungsi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
e. membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam penilaian dan
penetapan pengisian jabatan di lingkungan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif;
f. melaksanakan pengendalian reformasi birokrasi di lingkungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
g. mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada acara tertentu
dan/atau memimpin rapat sesuai dengan penugasan Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif; dan
58
i. dalam hal tertentu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
melaksanakan tugas khusus yang diberikan langsung oleh Presiden atau
melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pasal 7
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
Pasal 8
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata
dan ekonomi kreatif;
b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif;
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di daerah; dan
e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
2. Visi dan Misi
Sebuah organisasi dikatakan berhasil jika, didalam organisasi tersebut
semua orang yang terlibat memiliki visi dan misi yang sama. Kerena jika visi
dan misi yang dijalankan oleh setiap anggota berbeda-beda maka organisasi
yang dijalankan tidak akan berkembang. Justru mengalami kemunduran yang
berujung pada kehancuran. Oleh karena itu semua anggota pada organisasi
59
harus memiliki visi dan misi yang sama. Jika sudah sama maka apa yang telah
diharapkan akan terjadi dan mudah untuk menggembangkan organisasi tersebut
menjadi baik, sukses, dan tercapai tujuan yang diharapkan. Menurut Mike
Myat, 1998 :
Nilai itu harus menyokong Visi, yang menentukan Misi dan menetapkan
Strategi, yang kemudian muncul tujuan akhirmembingkai sasaran-sasaran
(objectives), dimana gilirannya menjalankan suatu taktik - taktik suatu
organisasi yang menjelaskan tentang pentingnya sumber daya, infrastruktur
dan proses untuk mendukung kepastian eksekusi. Jadi, dapat ditarik
kesimpulan jika visi dan misi saling berkaitan satu dengan yang lain. Visi
adalah gambaran luas atau jauh kedepan, sedangkan misi adalah fokus kepada
hasil jangka pendek dan masa kini.
Tentunya visi dan misi yang dibuat dalam sebuah organisasi haruslah
relefan, terkini, dan nyata. Dengan begitu, organisasi akan dapat bergerak
secara riil sesuai dengan kondisi yang terjadi di masa sekarang. Organisasi
yang baik harus memiliki visi dan misi yang sama, jika berbeda nantinya
anggota organisasi akan memiliki pandangan yang berbeda pula sehingga
untuk mencapai tujuan yang diinginkan organisasi sulit dicapai.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini memiliki visi dan misi
dari sebuah instansi pemerintahan, dimana diharapkan visi dan misi ini dapat
merefleksikan sebuah instansi pemerintah yang memiliki tujuan umum untuk
lebih mengembangkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia dan
mendayagunakan penduduk sekitar Daerah Tujuan Wisata (DTW) agar dapat
meningkatkan perekonomiannya.
60
Berikut ini visi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif :
a. Memecahkan multi krisis Nasional melalui efek ganda ekonomi
(Economic Effect) pembangunan pariwisata berkelanjutan (Sustanaible
Tourism Development).
Nilai yang terkandung dalam visi pertama dari Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif kita bagi menjadi tiga bagian, yaitu : Memecahkan multi
krisis Nasional
1) Mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi selama ini di Indonesia
khususnya yang berkaitan dengan masalah kepariwisataan Indonesia
2) Melalui efek ganda ekonomi (Economic Effect)
3) Efek ganda disini adalah hasil ekonomi yang di dapat dari pariwisata,
antaranya devisa untuk negara, peluang lapangan kerja, mendatangkan
investor untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia
4) Pembangunan pariwisata berkelanjutan (Sustanaible Tourism
Development).
5) Perencanaan dan pembangunan pelaksanaan pembangunan kepariwisataan
Indonesia hendaknya dilakukan secara terpadu antara berbagai kompenen
yang menentukan serta menunjang keberhasilannya, antaranya akomodasi,
objek dan daya tarik wisata, transportasi, serta melibatkan koperasi,
swasta, dan masyarakat.
Jadi, nilai keseluruhan dalam visi pertama ialah bagaimana Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuat jalan keluar dalam permasalahan
yang dihadapi kepariwisataan Indonesia dengan meningkatkan efek ganda
61
ekonomi, seperti mendatangkan investor dan wisatawan datang ke Indonesia
serta membangun komponen yang meningkatkan mutu pariwisata di Indonesia.
b. Paradigma pembangunan pariwisata yang berorientasi kepada kepentingan
masyarakat luar dan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan bangsa
Indonesia.
Nilai yang terkandung dalam visi kedua dari Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif kita bagi menjadi dua bagian, yaitu :
1) Paradigma pembangunan pariwisata
2) Paradigma yang terkandung disini ialah kumpulan tata nilai yang
membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya
sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang, mengenai realita , dan
akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita
tersebut. Disini berarti bagaimana pemerintah, swasta, dan masyarakat
berusaha saling membantu dalam membentuk pola yang baik dalam
pembangunan pariwisata di Indonesia.
3) Berorientasi kepada kepentingan masyarakat luar dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat dan bangsa Indonesia.
4) Berorientasi disini merupakan mengoptimalkan pembangunan baik
struktural maupun nilai yang terkandung di dalamnya tentunya guna
kepentingan masyarakat banyak, serta memberikan kesempatan
berkembang dan memperbaiki perekonomian serta pengetahuan
masyarakat terhadap pariwisata Indonesia.
Jadi, nilai keseluruhan dalam visi kedua ialah membentuk pola pikir dan
membentuk citra seseorang terhadap pariwisata Indonesia dimana
62
pembangunan ini baik struktural maupun nilai yang ada, tentunya akan dapat
memberikan kesempatan bagi masyarakat dalam berkembang dan memperbaiki
kehidupannya.
c. Meningkatkan peran dan merealisasikan potensi pariwisata yang dimiliki
agar tercapai :
1) Peningkatan jumlah kunjungan wisman (Foreign Tourist)
2) Perolehan pengeluaran wisman (Foreign Tourist Expenditure)
3) Kenaikan rata-rata lama tinggal (Average Length of Stay Wisman)
Nilai yang terkandung dalam visi ketiga atau terakhir dari Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kita bagi menjadi tiga bagian, yaitu :
2) Meningkatkan peran dan merealisasikan potensi pariwisata yang dimiliki
agar tercapai peningkatan jumlah kunjungan wisman (Foreign Tourist)
3) Nilai yang terkandung dalam visi ini ialah bagaimana cara serta peran serta
dalam mengimplementasikan potensi wisata yang ada di Indonesia guna
mendatangkan wisatawan khususnya wisatawan asing.
4) Meningkatkan peran dan merealisasikan potensi pariwisata yang dimiliki
agar tercapai perolehan pengeluaran wisman (Foreign Tourist
Expenditure)
5) Nilai yang terkandung ialah bagimana negara ini mendapatkan defisa yang
banyak dari wisatawan yang datang serta belanja ataupun melakukan
transaksi perekonomian di Indonesia.
6) Meningkatkan peran dan merealisasikan potensi pariwisata yang dimiliki
agar tercapai kenaikan rata-rata lama tinggal (Average Length of Stay
Wisman)
63
7) Nilai yang terkandung ialah dengan semakin lama wisatawan asing di
Indonesia, tentu saja pertukaran uangnya lebih banyak. Dengan begitu
akan mendatangkan keuntungan bagi industri pariwisata di Indonesia.
Jadi, nilai keseluruhan dalam visi ketiga ialah terdapat tiga poin yang
mendasar guna meningkatkan kepariwisataan di Indonesia. Dengan
mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia dan membuat mereka nyaman
untuk lama menetap di Indonesia. Maka, akan semakan meningkatnya
perekonomian Indonesia.
Sedangkan misi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
antara lain :
1) Melakukan pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang berlandaskan
nilai luhur.
Intinya ialah dengan memberikan inovasi-inovasi yang kreatif guna
mengembangkan kebudayaan yang ada di Indonesia, tentunya tidak lepas
dari adat dan norma yang berlaku di dalam kebudayaan yang akan
dikembangkan nantinya.
2) Mendukung pengembangan destinasi dan pemasaran pariwisata yang
berdaya saing global.
Nilai yang terkandung ialah selalu ikut berpartisipasi dalam memajukan
pariwisata Indonesia, dengan begitu pariwisata kita dapat dikenal oleh
seluruh dunia.
3) Melakukan pengembangan sumber daya kebudayaan dan pariwisata
Bagaimana menjaga sumber budaya, disini budaya yang dimksud adalah
warisan yang diberikan secara turun menurun dan nantinya dijadikan ciri
64
dalam memajukan pariwisata Indonesia.
4) Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Bersih disini ialah jujur, adil serta bersahaja. Sedangkan akuntabel ialah
yang dapat mengerti dan memahami bagaimana kerja dalam mendukung
pariwisata di Indonesia.
3. Struktur Organisasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bagan 1
Struktur Organisasi
Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jawa Timur
65
4. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni
dan Budaya
Bagan 1
Struktur Organisasi
Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jawa Timur
C. Analisa Wujud Pelestarian Tarian Budaya Jawa
Kebudayaan di Indonesia semakin sini semakin berkurang. Masyarakat
Indonesia semakin terpengaruh oleh kebudayaan luar melalui perkembangan
teknologi nan semakin canggih ini.
Melalui media - media nan semakin canggih, kebudayaan dari luar
Indonesia masuk dan menarik perhatian masyarakat Indonesia. Kebudayaan nan
ada di Indonesia sendiri dilupakan begitu saja. Padahal bangsa nan maju ialah
bangsa nan menghargai dan mempelajari kebudayaannya sendiri.
Kemajuan teknologi saat ini memang besar pengaruhnya terhadap
perkembangan negara Indonesia. Ada akibat positif dan negatifnya. Akibat
66
positifnya buat perkembangan ilmu pengetahuan memang besar, tapi tak dapat
dipungkiri dibalik itu semua ada akibat negatifnya.
1. Pementasan Tari
Pengenalan dan pelestarian terhadap budaya tradisional Indonesia, terus
dikampanyekan oleh beberapa seniman tanah air. Seperti Didik Nini Thowok,
yang melaksanakan pementasan melalui 'Comedy Dance' di Galery Indonesia
Kaya.
Salah satu upaya melestarikan tari tradisional Indonesia adalah dengan
rutin menggelar acara tari besar dan dialog - dialog mengenai tari. Melalui
acara - acara kesenian tari dapat membantu memperkenalkan dan melestarikan
keberagaman tarian tradisional Indonesia, baik kepada masyarakat Indonesia,
juga kepada masyarakat dunia.
Saat ini banyak seniman mengupayakan agar saat tampil di luar negeri,
kita tidak hanya sekedar pentas lalu pulang. Tapi, sekarang para seniman
tengah mengkondisikan bagaimana bisa mendialogkan kesenian budaya
Indonesia dengan wacana yang melebar, dan tidak hanya sekedar pentas.
Kegiatan tari dan dialog tersebut, dapat memberikan kesadaran kepada
masyarakat khususnya generasi muda tentang betapa kayanya budaya
Indonesia saat ini.
2. Lomba Tari Tradisional
Mengadakan lomba Tari Tradisional dalam sebuah acara, seperti
memperingati hari kemerdekaaan 17 Agustus 1945 dan acara-acara hiburan
lainnya.
67
3. Mengadakan Festival Tari Tradisional
Festival yang biasanya diikuti oleh para remaja, di antaranya anak – anak
SMP, SMA, atau pun mahasiswa mahasiswi yang bertema kan “Tari
Tradisional”. Dengan diadakannya festival tersebut dapat melestarikannya
kembali tarian tradisional tersebut dan dapat memadukan tarian tradisional
dengan tarian modern sehingga tarian tradisioanal makin menarik.
4. Workshop Tari Tradisional
Memberikan pelatihan untuk mempelajari satu atau dua tari tradisional
daerah setempat.Workshop atau pelatihan tari ini tentu saja akan dipandu
oleh para seniman/ahli pengajar tari yang kompeten. Singkat kata ini adalah
semacam Train the Trainer. Karena setiap yang mengikuti workshop, harus
mengajarkan kembali tarian tersebut.
D. Komparasi
Dalam merancang fotografi desaindalam pelestarian tarian popular budaya
Jawa , alangkah baiknya apabila menganalisa dan mengamati berbagai bentuk dari
beberapa wujud - wujud usaha pelestarian budaya tarian yang telah ada
sebelumnya untuk dijadikan bahan referensi dan perbandingan. Kelebihan dan
kelemahan dari beberapa komparasi tersebut dapat dipakai sebagai bahan acuan
untuk membuat perancangan fotografi desain melalui media coffeetable bookyang
lebih baik kualitasnya.
Berikut adalah wujud wujud - wujud usaha pelestarian budaya tarian yang
telah ada sebelumnya, antara lain:
68
1. Solo Menari 24 Jam Menari
Kota Solo melaluiPemerintah Kota Surakarta yang digagas oleh
Institut SeniIndonesia(ISI) sekitar beberapa tahun belakangan ini rutin
menyelenggarakan Solo Menari 24 Jam Menari. Di setiap tanggal 29 April
bertepatan dengan World Dance Dayatau Hari Tari Dunia. Sebagai kota
yang memiliki kekayaan budaya serta sangat menghargai
tentangkebudayaan Indonesia patutlah mendapat apresiasi.Karena tidak
mudah untukmelestarikan dan menjaga kebudayaan asli di wilayah
Indonesia.
2. Buku Tari Daerah dari 33 Provinsi
Judul : Tari Daerah dari 33 Provinsi
Penulis : Tim Tera
Penerbit : Tera for Junior
Tahun : 2008
Genre : Seni Tari Daerah
Tebal : 204 Halaman
ISBN : 978-775-041-8
Tera for Junior menerbitkan sebuah buku untuk anak berjudul Tari
Daerah dari 33 Provinsi. Buku ini memperkenalkan kepada anak seni tari
yang ada di Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua. Melalui buku ini,
anak-anak akan mengetahui betapa Tanah Air-nya memiliki kekayaan
tarian yang tak kalah dengan tarian-tarian dari luar negeri.
Belakangan ini ada kesenian dan aset budaya Indonesia diakui oleh
bangsa lain sebagai milik mereka. Tentunya kita tidak ingin salah satu tari
daerah juga diakui oleh bangsa lain. Sekaranglah saatnya, menanamkan
rasa mencintai dan memiliki seni tari kepada generasi anak-anak kita,
supaya kemajemukan seni dan aset budaya Indonesia terlestarikan.
69
E. Analisis SWOT
SWOT Solo Menari 24 Jam Buku Tari Daerah dari 33
Provinsi
Strength - Acara yang diselenggarakan
dapat dilihat secara
langsung
- Suasana yang dihadirkan
sangat mendukung dalam
wujud pelestarian
- Dapat disaksikan oleh
semua kalangan masyarakat
- Target audience untuk anak – anak
dan pengenalan budaya tari pada
usia dini
- Semua yang diulas di buku sangat
sederhana yang memudahkan
anak untuk memahaminya
- Menggunakan gambar-gambar
yang membuat anak-anak tertarik
untuk membacanya
Weakness - Mayoritas hanya warga
Solo dan sekitarnya yg
dapat menyaksikan
langsung
- Acara hanya dilaksanakan
satu kali dalam setahun
- Buku hanya khusus untuk anak -
anak
- Masyarakat belum begitu
mengetahui terbitnya buku ini
Opportunity - Semakin banyak penonton
dari luar Solo yang ingin
menyaksikan acara ini
- Pengetahuan budaya
semakin berkembang di
kalangan anak muda
- Makin berkembangnya budaya
seni khususnya tari di setiap
daerah-daerah
- Memberikan pengetahuan budaya
pada anak di usia dini
Threat - Kurangnya pemahaman
budaya tarian di masyarakat
jika bentuk pelestarian ini
hanya dilaksanakan di satu
kota
- Semakin banyak buka-buku yang
diterbitkan memiliki ulasan dan
visualisasi yang lebih menarik
minat konsumen dari target
market maupun audience
Tabel 1. Analisis SWOT
F. Unique Selling Preposition (USP)
Unique Selling Preposition merupakan strategi untuk menciptakan keunikan
dan keunggulan produk ataupun jasa yang diproduksi yang tidak dimiliki produk
maupun jasa sejenis yang sudah ada, sehingga produk maupun jasa tersebut
mempunyai daya beda dan lebih unggul. USP yang baik bisa juga menjadi
70
positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik, sehingga
lebih kuat melekat di benak konsumen.
Strategi Unique Selling Preposition ini berorientasi pada keunggulan atau
kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh saingannya. Kelebihan tersebut juga
merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan
suatu produk. Produk dibedakan oleh karakter yang spesifik (Suyanto, 2004 : 116)
Dalam mewujudkan Perancangan Fotografi Desain Pelestarian Budaya
Tarian Populer Jawa Melalui Media Coffeetable Book, Fotografi akan menjadi hal
yang sangat berpengaruh di dalam perancangan buku ini. Akan ada banyak foto –
foto tarian yang akan menjadi setiap bagian di halaman buku ini. Oleh karena itu,
foto yang akan dimuat di buku harus sangatlah mendukung dan mengandung
makna yang berhubungan dengan tema perancangan buku ini. Keindahan dalam
setiap fotonya juga sangat dibutuhkan karena sangatlah mendukung apa saja yang
akan disajikan dalam buku tersebut, dari segi kualitas, sudut pengambilan,
pencahayaan, lokasi, maupun model untuk fotonya.
Typografi yang dipilih akan memberikan sedikit penjelasan singkat tentang
apa yang diulas di setiap halaman buku. Oleh sebab itu pemilihan font untuk buku
tingkat keterbacaannya jelas dan sederhana.
G. Positioning
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan
sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam
benak pelanggan sasarannya. Untuk menentukan penentuan posisi yang terfokus,
71
perusahaan harus menentukan banyak perbedaan dan keistimewaan yang
dipromosikan pada pelanggan
Tujuan pokok strategi positioning adalah:
1. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk itu
terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.
2. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal
pokok kepada konsumen, yaitu what you stand for, what you are, dan how
you would like costumers to evaluate you (Fandy Tjiptono 1995: 91-92).
Dalam mewujudkan Perancangan Fotografi Desain Pelestarian Tarian Populer
Budaya Jawa Melalui Media Coffeetable Book melibatkan banyak konten tentang
budaya kesenian tari tradisioanal Jawa di antara Remo, Ganongan, Gambyong,
Srikandi Cakil, Topeng Cirebon, Jaipong. Tema dan konten yang dimuat dalam
buku ini dapat dinikmati oleh masyarakat umum baik WNA (Warga Negara
Asing) maupun WNI (Warga Negara Indonesia) khususnya Jawa yang sedikit
banyak mulai yang terpengaruh budaya modernisasi.
Buku ini akan dikemas secara menarik dan memiliki daya saing yang baik di
pasaran. Dengan adanya foto – foto di buku ini akan semakin banyak menarik
minat konsumen untuk memilikinya. Karena dengan foto, masyarakat akan lebih
terhibur dan mendapat kepuasan setelah membacanya.
Dengan buku ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian
masyarakat akan budayanya khususnya di dalam seni tari untuk kembali
melestarikan seni dan budaya asli dari daerahnya maupun di seluruh Indonesia.