bab iv hasil dan analisis a. gambaran umum mahasiswa
TRANSCRIPT
55
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum Mahasiswa Ekonomi Islam
Ekonomi Syariah atau Sharia Economics pada dasarnya adalah belajar
ekonomi dengan dilandaskan dan disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
Ekonomi secara bahasa artinya tata kelola rumah tangga. Ekonomi itu sendiri
maksudnya aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Jadi dalam ilmu
ekonomi, kita mempelajari teori-teori ekonomi secara mikro maupun makro.
Gunanya, kita jadi bisa berpikir logis dalam mengambil keputusan yang terbaik
dalam memenuhi kebutuhan sebagai individu, perusahaan, maupun pemerintah
nantinya. Syariah secara bahasa artinya jalan, aturan, dll. Secara istilah, syariat
Islam adalah semua aturan yang Allah turunkan untuk para hamba-Nya (melalui
nabi Muhammad), baik terkait masalah aqidah, ibadah, muamalah, adab,
maupun akhlak. Baik terkait hubungan makhluk dengan Allah, maupun
hubungan antar-sesama makhluk.68
Mahasiswa ekonomi Islam mempelajari banyak matakuliah seperti
ekonomi mikro, ekonomi makro, lembaga keuangan syariah, statistika,
akuntansi, perencanaan keuangan Islam, dan masih banyak lagi. Masih banyak
mahasiswa yang belum memiliki perencanaan keuangan dengan baik. Seperti
contohnya: mahasiswa yang rela antri berjam-jam untuk membeli tas ber-merk
yang hanya untuk memenuhi keinginan semata dan cenderung berprilaku
konsumtif. Mahasiswa merupakan individu dimana dalam mengelola keuangan
mereka dengan baik perlu adanya perencanaan keuangan agar uang yang masuk
dan keluar bisa dipertanggung jawabkan serta dipergunakan untuk hal-hal yang
perioritas.
Para mahasiswa Ekonomi Islam pastinya bisa mengerti terkait perilaku
konsumsi, terkhusus untuk perihal perilaku konsumsi Islam. Mereka telah
diajarkan tentang perbedaan antar need atau kebutuhan dan wants atau
68
Dikutip dari http://www.jurusankuliah.net/2014/10/jurusan-ekonomi-syariah-islam.html,
diakses pada 19 Oktober 2015.
56
keinginan. Bagi mereka yang telah memahami hal tersebut pastilah bisa
mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.
Di lihat dalam realitanya dan setelah dilakukan observasi, bahwa perilaku
konsumsi para mahasiswa Ekonomi Islam FIAI UII masih bersifat Islami, dilihat
dari barang-barang yang mereka punyai, pakaian yang mereka kenakan, dan
kendaraan yang mereka gunakan untuk pergi ke kampus. Hanya beberapa
mahasiswa saja yang mengendarai kendaraan roda empat untuk berkuliah,
sisanya didominasi oleh mereka yang membawa sepeda motor dan berjalan kaki.
Untuk pakaian yang dikenakan dalam sehari-hari maupun dalam kegiatan
kampus, kebanyakan dari mereka tetap mengenakan pakaian sopan dan tidak
berlebih-lebihan, artinya tidak terlalu mencolok dan tidak menarik perhatian.
Karakteristik mahasiswa UII dan UIN pada realitasnya hampir sama.
Mahasiswa memperoleh teori-teori memngenai perencanaan keuangan syariah
dan mahasiswa mengetahui bentuk investasi perencanaan keuangan.
Dalam keagamaaan, mahasiswa UII dan UIN memiliki kesamaaan. Pada
mahasiswea UIN, mahasiswa memiliki ruang diskusi untuk pembahasan
perencanaan keuangan Islam dimana mereka saling berdiskusi satu sama lain
akan terkait hal perencanaan keuangan Islam. Sedangkan mahasiswa UII
mahasiswa telah membuat blue print investasi Syariah.
Terlebih lagi, letak kampus terpadu yang jauh dari perkotaan membuat
para mahasiswa Ekonomi Islam memilih untuk lebih banyak menghabiskan
waktunya di daerah Kaliurang dan sekitarnya, sehingga kemungkinan untuk
merubah gaya hidup ke arah yang lebih konsumtif dan berperilaku konsumsi
secara tidak Islami itu masih bisa dianggap kecil serta dapat dihindari.
1. Fakultas Ilmu Agama Islam UII69
Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia
merupakan gabungan dari 2 (dua) fakultas, yaitu Fakultas Syari‟ah dan
Tarbiyah. Kedua fakultas tersebut merupakan embrio Fakultas Agama yang
69
Dikutip dari http://fis.uii.ac.id/index.php/tentang-fiai/sejarah-fiai, diakses pada 29 September
2015.
57
dibuka pada periode transisi, yaitu ketika terjadi perubahan nama dari
Sekolah Tinggi Islam (STI) yang didirikan pada tanggal 8 Juli 1945
menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) pada tanggal 27 Rajab 1367 H
atau tanggal 10 Maret 1948 M.
Saat itu Universitas Islam Indonesia telah memiliki 4 (empat) fakultas,
yaitu:
Fakultas Agama
Fakultas Hukum
Fakultas Pendidikan
Fakultas Ekonomi
Pada tahun 1950 Pemerintah RI memberikan penghargaan kepada
golongan nasionalis, sehingga didirikan Universitas Gajah Mada dengan
mengambilalih dari Fakultas Pendidikan Universitas Islam Indonesia yang
dalam perkembangannya menjadi Institut Keguruan Ilmu Pendidikan
(IKIP) Negeri Yogyakarta. Pemerintah juga memberikan penghargaan
kepada umat Islam, sehingga didirikan Perguruan Tinggi Agama Islam
Negeri (PTAIN) yang embrionya diambil dari Fakultas Agama Universitas
Islam Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1950.
Pada tahun 1961 UII membuka kembali fakultas agama, yaitu
Fakultas Syari„ah dan Fakultas Tarbiyah, kemudian kedua fakultas
tersebut memperoleh status diakui pada program Sarjana Muda
berdasarkan SK Menteri Agama RI Nomor:16 Tahun 1963, sedangkan
status disamakan untuk program Sarjana baru diperoleh pada tahun 1990,
sekaligus pemberian status tertinggi pertama bagi Perguruan Tinggi
Agama Islam Swasta di Indonesia, berdasarkan SK Menteri Agama RI
Nomor: 84 Tahun 1990, tanggal 26 Mei 1990.
Sejalan dengan tuntutan mutu pengelolaan perguruan tinggi, maka
kedua program studi FIAI; program studi Pendidikan Agama Islam dan
Hukum Islam (Syari‟ah) pada tahun 2004 telah memperoleh akreditasi A
(Baik Sekali) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Nomor:
021/BAN-PT/Ak-VII/S1/VI/2004, tanggal 17 Juni 2004.
58
Untuk merespon tuntutan masyarakat (pasar kerja), pada tahun
akademik 2003/2004 telah dibuka program studi Ekonomi Islam dengan
legalitas SK Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen
Agama RI No. DJ/178/03. Dengan demikian sejak tahun akademik
2003/2004 FIAI UII memiliki 3 (tiga) program studi yaitu: Hukum Islam
(Syari‟ah), Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Islam.
Berdasarkan SK Rektor No. 30/SK-Rek/BAAK/II/2005 tanggal 2
Februari 2005, Program Studi Ahwal Syakhshiyyah FIAI melaksanakan
program dual degree dengan Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
UII untuk mencetak lulusan yang memiliki dua gelar sekaligus, yaitu SH
dan SHI.
Penulis tertarik melakukan penelitian pada mahasiswa prodi ini
dikarenakan melihat adanya nilai-nilai keIslaman pada diri mahasiswa
prodi ini.
1.1. Prodi Ekonomi Islam UII
Prodi Ekonomi Islam memiliki visi dan misi yakni70
:
Visi :
Terdepan Dalam Melahirkan Intelektual Yang Berkompeten Secara
Teoritis dan Praktis Dalam Bidang Ekonomi dan Keuangan Islam Serta
Berkarakter Rahmatan Lil 'Alamin
Misi
Menjadi pusat pendidikan, pengkajian, penelitian dan
pengembangan serta sosialisasi ekonomi Islam.
Menyiapkan lulusan yang memiliki keahlian secara teoritis maupun
praktis di bidang ekonomi dan keuangan Islam yang berkarakter
Amanah, Profesional, Istiqomah dan Komunikatif (APIK).
Menyiapkan pakar profesional ekonomi Islam yang memiliki
komitmen terhadap keunggulan kompetensi, knowledge dan IT.
70
Dikutip dari http://islamic-economics.uii.ac.id/, diakses pada 29 September 2015.
59
Bersinergi dengan dengan lembaga-lembaga keuangan syariah
dalam mengembangkan, mengaktualisasikan dan
mengkomunikasikan ekonomi Islam melalui pendidikan,
penelitian, pengabdian masyarakat dan dakwah Islamiyah.
Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam
Indonesia, adalah lulusan yang memiliki ciri sebagai berikut:
Kompetensi utama: menguasai teori dan praktek lembaga keuangan
Syariah.
Kompetensi pendukung: berkompeten mengelola usaha dan bisnis
serta keuangan publik Islam berbasiskan manajemen dan akuntansi
Syariah.
Kompetensi khusus: berjiwa intelektual dan berkarakter rahmatan
lil 'alamin yang diejawantahkan dalam budaya Amanah,
Profesional, Istiqomah dan Komunikatif.
B. Gambaran Umum Mahasiswa Ekonomi Islam UIN
Mahasiswa ekonomi Islam mempelajari banyak matakuliah seperti
ekonomi mikro, ekonomi makro, lembaga keuangan syariah, statistika,
akuntansi, perencanaan keuangan Islam, dan masih banyak lagi. Masih banyak
mahasiswa yang belum memiliki perencanaan keuangan dengan baik. Seperti
contohnya: mahasiswa yang rela antri berjam-jam untuk membeli tas ber-merk
yang hanya untuk memenuhi keinginan semata dan cenderung berprilaku
konsumtif. Mahasiswa merupakan individu dimana dalam mengelola keuangan
mereka dengan baik perlu adanya perencanaan keuangan agar uang yang masuk
dan keluar bisa dipertanggung jawabkan serta dipergunakan untuk hal-hal yang
perioritas.
Para mahasiswa Ekonomi Islam pastinya bisa mengerti terkait perilaku
konsumsi, terkhusus untuk perihal perilaku konsumsi Islam. Mereka telah
diajarkan tentang perbedaan antar need atau kebutuhan dan wants atau
keinginan. Bagi mereka yang telah memahami hal tersebut pastilah bisa
mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.
60
Di lihat dalam realitanya dan setelah dilakukan observasi, bahwa perilaku
konsumsi para mahasiswa Jurusan keuangan Islam di UIN masih bersifat Islami,
dilihat dari barang-barang yang mereka punyai, pakaian yang mereka kenakan,
dan kendaraan yang mereka gunakan untuk pergi ke kampus. Hanya beberapa
mahasiswa saja yang mengendarai kendaraan roda empat untuk berkuliah,
sisanya didominasi oleh mereka yang membawa sepeda motor dan berjalan kaki.
Untuk pakaian yang dikenakan dalam sehari-hari maupun dalam kegiatan
kampus, kebanyakan dari mereka tetap mengenakan pakaian sopan dan tidak
berlebih-lebihan, artinya tidak terlalu mencolok dan tidak menarik perhatian.
Jurusan keuangan Islam merupakan konsentrasi pada keuangan Islam.
Namun dalam hal ini dapat mewakili wacana perekonomian Islami sama halnya
dengan ekonomi Islam pada umumnya, karena keduanya sama-sama membahas
permasalahan yang menyangkut perekonomian secara global termasuk mengena
perencanaan keuangan Islam. 71
2. Fakultas Syaria’h UIN Sunan Kalijaga
Berdirinya Fakultas Syari‟ah dan Hukum (dulu Fakultas
Syari‟ah) tidak dapat dilepaskan dari adanya keinginan umat Islam
Indonesia untuk memiliki lembaga pendidikan tinggi Islam sejak
jaman kolonial. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, pada bulan
April 1945 diadakan pertemuan antara berbagai tokoh organisasi
Islam, ulama dan cendikiawan. Dalam pertemuan itu dibentuklah
panitia Perencana Sekolah Tinggi Islam yang diketuai oleh Drs. Moh.
Hatta. Pada mulanya pembentukan PTAIN, sesuai peraturan
pemerintah No. 34 tahun 1950, membuka tiga jurusan, yaitu jurusan
Qadla, Tarbiyah dan dakwah yang bertahan hingga Sembilan tahun.
Kemudian terjadi peleburan PTAIN dan digabungkan dengan
Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) milik Departemen Agama yang
didirikan di Jakarta sesuai Penetapan Menteri Agama No. 43 tahun
1960 menjadi Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) al-Jami‟ah al-
Islamiyah al-Hukumiyah, dan diperkuat dengan Peraturan Presiden RI
71
Dikutip dari http://syariah.uin-suka.ac.id/fakultas/profil, diakses pada 29 September 2015
61
No. 11 tahun 1960. Dalam penetapan itu dinyatakan bahwa IAIN
mempunyai empat Fakultas, yaitu Fakultas Syari‟ah dan Fakultas
Ushuluddin yang bertempat di Yogyakarta, serta Fakultas Tarbiyah
dan Adab bertempat di Jakarta. Fakultas Syari‟ah tersebut merupakan
pemekaran dari Jurusan Qadla (Peradilan Agama Islam) yang
kemudian berkembang menjadi Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN
Sunan Kalijaga sekarang ini.
VISI
Unggul dan terkemuka dalam pengembangan ilmu Syari‟ah dan Hukum
secara integratif dan interkonektif untuk kemajuan peradaban.
MISI
Mengembangkan Pendidikan dan Pengajaran dalam bidang ilmu
Syari‟ah dan Hukum yang berwawasan keindonesiaan dan
kemanusiaan
Mengembangkan budaya ijtihad dalam penelitian ilmu Syari‟ah
dan Hukum secara multidisipliner yang bermanfaat bagi
kepentingan akademik dan masyarakat
Meningkatkan peran serta Fakultas dalam pemberdayaan
masyarakat melalui penerapan ilmu Syari‟ah dan Hukum bagi
terwujudnya masyarakat madani
Mengembangkan jaringan kerja sama Fakultas dengan berbagai
pihak untuk meningkatkan pelaksanaan tridharma Perguruan
Tinggi, terutama dalam bidang Syari‟ah dan Hukum.
Fakultas Syaria‟ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini
memiliki 6 jurusan yakni: 72
Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam)
72
Dikutip dari http://syariah.uin-suka.ac.id/fakultas/profil, diakses pada 29 September 2015
62
Siyasah (Hukum Pidana dan Politik Islam)
Mu‟amalah (Hukum Bisnis Islam)
Perbandingan Madzhab
Keuangan Islam
Ilmu Hukum
2.1. Jurusan Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga
Jurusan keuangan Islam ini merupakan konsentrasi pada keuangan
Islam. Namun dalam hal ini dapat mewakili wacana perekonomian Islami
sama halnya dengan ekonomi Islam pada umumnya, karena keduanya
sama-sama membahas permasalahan yang menyangkut perekonomian
secara global termasuk mengena perencanaan keuangan Islam. Beberapa
aspek mengenai profil jurusan mahasiswa jurusan keuangan Islam UIN
yakni73
:
Visi:
Unggul dan terkemuka dalam pengembangan, penerapan dan
penyebarluasan Ilmu Keuangan yang Islami.
Misi:
Mengembangkan pendidikan dan pengajaran dalam bidang Ilmu
Keuangan yang Islami secara profesional
Menyiapkan sumber daya manusia dalam bidang Keuangan Islam
yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi bagi
pengembangan Ilmu Keuangan dan penerapannya untuk
kesejahteraan masyarakat
Mengembangkan penelitian dalam bidang Keuangan Islam dalam
rangka memperkokoh program studi Keuangan Islam.
73
Dikutip dari http://syariah.uin-suka.ac.id/prodi/keuangan-islam, diakses pada 29 September
2015
63
Menjalin kerja sama progam studi secara produktif dengan
berbagai lembaga di tingkat lokal, nasional dan internasional,
terutama dalam bidang Keuangan Islam.
Kompetensi Lulusan yang ingin dicapai Program Studi keuangan
Islam mahasiswa UIN yaitu Alumni diarahkan untuk memiliki kompetensi
sebagai praktisi dan konsultan Keuangan Islam, dan peneliti muda di
bidang Ekonomi Islam.
C. Hasil Analisis Data dan Penelitian
1. Analisis Deskriptif
Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada 30
mahasiswa ekonomi Ilam UIN dan 30 mahasiswa Ekonomi Islam UII yang
telah menempuh mata kuliah perencanaan keuangan Islam. Adapun analisis
deskritif yang diteliti meliputi jumlah responden berdasarkan jumlah
responden, jenis kelamin, dan usia responden.
1.1. Jumlah Responden
Jumlah subjek penelitian dari pengaruh pengetahuan keuangan Islami
terhadap perencanaan keuangan pada mahasiswa ekonomi Islam UII
dan UIN telah ditentukan jumlahnya. Secara terperinci yaitu sebagai
berikut
Gambar 4.1
Jumlah Responden
64
Jumlah Responden Secara Keseluruhan
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Jumlah responden pada masing-masing fakultas memilki porsi yang
sama yaitu dengan prosentase 50% untuk mahasiswa dengan program
studi Ekonomi Islam pada Fakultas Ilmu Agama Islam UII dengan
jumlah 30 orang, dan 50% untuk mahasiswa Ilmu Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi dengan jumlah 30 orang.
1.2. Jenis Kelamin
Gambar 4.2
Jenis Kelamin
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Diketahui dari seluruh responden yang ada, jumlah responden laki-
laki adalah sebanyak 32 orang atau 53% dari jumlah total responden
yang berpartisipasi. Sedangkan jumlah responden perempuan berjumlah
30 30 UIN
UII
53%
47%
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
65
28 orang atau 47% dari jumlah keseluruhan. Selisih antara jumlah
responden berdasarkan jenis kelamin tidak terlalu jauh karena hanya
terpaut 4 orang, namun perbedaan tersebut dapat mempengaruhi hasil
dari kuesioner yang dibagikan terkait perencanaan keuangan Islam.
2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan sampel 30 responden
yang diambil dari mahasiswa UIN dan 30 mahasiswa UII serta taraf
signifikan yang digunakan adalah 5%. Dengan menggunakan rumus df =
N – 2 maka df = 30 – 2 = 28 Diperoleh nilai R. Validitas pertanyaan
diketahui dengan mengkorelasikan skor nilai pertanyaan dengan total
skor keseluruhan. Bukti pertanyaan dikatakan valid apabila r hitung sama
dengan atau lebih dari r tabel pada taraf signifikan 5% atau 0,306.
Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tersebut
tidak valid dan tidak di ikut sertakan dalam komponen pertanyaan pada
kuesioner penelitian. Berikut adalah hasil pengujian validitas
menggunakan 20 butir pertanyaan, terdiri dari 7 pertayaan untuk variabel
pengetahuan keuangan Islami mahasiswa (X1), 7 untuk variabel latar
pengendalian keuangan (X2), dan variabel perencanaan keuangan (Y)
sejumlah 4 pertanyaan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
SPSS 16.0 for Windows.
Tabel 4.1
Validitas Variabel Pengetahuan Mahasiswa UII
ITEM r HITUNG r TABEL VALIDITAS
Soal 1 0,616 0,306 VALID
Soal 2 0,660 0,306 VALID
Soal 3 0,746 0,306 VALID
66
Soal 4 0,323 0,306 VALID
Soal 5 0,607 0,306 VALID
Soal 6 0,417 0,306 VALID
Soal 7 0,397 0,306 VALID
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Hasil uji validitas pada variabel pengetahuan menggunakan SPSS
16.0 terhadap 30 responden, dapat diambil kesimpulan bahwa semua
item pada variabel pengetahuanmahasiswa UII dinyatakan valid. Hal
tersebut dapat dilihat dari r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,306).
Sehingga seluruh item dalam variabel pengetahuan dapat digunakan pada
kuesioner selanjutnya.
Tabel 4.2
Validitas Variabel pengetahuan mahasiswa UIN
ITEM r HITUNG r TABEL VALIDITAS
Soal 1 0,708 0,306 VALID
Soal 2 0,541 0,306 VALID
Soal 3 0,691 0,306 VALID
Soal 4 0,594 0,306 VALID
Soal 5 0,521 0,306 VALID
Soal 6 0,313 0,306 VALID
Soal 7 0,392 0,306 VALID
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Hasil uji validitas pada variabel pengetahuan menggunakan SPSS
16.0 terhadap 30 responden, dapat diambil kesimpulan bahwa semua
item pada variabel pengetahuanmahasiswa UIN dinyatakan valid. Hal
tersebut dapat dilihat dari r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,306).
67
Sehingga seluruh item dalam variabel pengetahuan dapat digunakan pada
kuesioner selanjutnya.
Tabel 4.3
Validitas Variabel Pengendalian mahasiswa UII
ITEM r HITUNG r TABEL VALIDITAS
Soal 1 0,317 0,306 VALID
Soal 2 0,471 0,306 VALID
Soal 3 0,781 0,306 VALID
Soal 4 0,368 0,306 VALID
Soal 5 0,582 0,306 VALID
Soal 6 0,777 0,306 VALID
Soal 7 0,575 0,306 VALID
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Hasil uji validitas pada variabel pengendalian menggunakan SPSS
16.0 terhadap 30 responden, dapat diambil kesimpulan bahwa semua
item pada variabel pengetahuanmahasiswa UII dinyatakan valid. Hal
tersebut dapat dilihat dari r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,306).
Sehingga seluruh item dalam variabel pengetahuan dapat digunakan pada
kuesioner selanjutnya.
Tabel 4.4
Validitas Variabel Pengendalian Mahasiswa UIN
ITEM r HITUNG r TABEL VALIDITAS
Soal 1 0,323 0,306 VALID
Soal 2 0,346 0,306 VALID
Soal 3 0,696 0,306 VALID
Soal 4 0,385 0,306 VALID
68
Soal 5 0,416 0,306 VALID
Soal 6 0,410 0,306 VALID
Soal 7 0, 443 0,306 VALID
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Hasil uji validitas pada variabel pengendalian menggunakan SPSS
16.0 terhadap 30 responden, dapat diambil kesimpulan bahwa semua
item pada variabel pengetahuanmahasiswa UIN dinyatakan valid. Hal
tersebut dapat dilihat dari r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,306).
Sehingga seluruh item dalam variabel pengetahuan dapat digunakan pada
kuesioner selanjutnya.
Tabel 4.5
Validitas Variabel Perencanaan UII
ITEM r HITUNG r TABEL VALIDITAS
Soal 1 0,693 0,306 VALID
Soal 2 0,800 0,306 VALID
Soal 3 0,870 0,306 VALID
Soal 4 0,816 0,306 VALID
Soal 5 0816 0,306 VALID
Soal 6 0,862 0,306 VALID
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Hasil uji validitas pada variabel perencanaan menggunakan SPSS
16.0 terhadap 30 responden, dapat diambil kesimpulan bahwa semua
item pada variabel pengetahuanmahasiswa UII dinyatakan valid. Hal
tersebut dapat dilihat dari r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,306).
Sehingga seluruh item dalam variabel pengetahuan dapat digunakan pada
kuesioner selanjutnya.
Tabel 4.6
Validitas Variabel Perencanaan UIN
69
ITEM r HITUNG r TABEL VALIDITAS
Soal 1 0,726 0,306 VALID
Soal 2 0,750 0,306 VALID
Soal 3 0,724 0,306 VALID
Soal 4 0,791 0,306 VALID
Soal 5 0,652 0,306 VALID
Soal 6 0,776 0,306 VALID
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Hasil uji validitas pada variabel perencanaan menggunakan SPSS
16.0 terhadap 30 responden, dapat diambil kesimpulan bahwa semua
item pada variabel pengetahuanmahasiswa UIN dinyatakan valid. Hal
tersebut dapat dilihat dari r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,306).
Sehingga seluruh item dalam variabel pengetahuan dapat digunakan pada
kuesioner selanjutnya.
b. Uji Realibilitas
Uji realibilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur,
apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali. Dalam
melakukan uji realibilitas ini digunakan metode cronbach‟s alpha.
Metode ini menggunakan batasan 0,60 untuk menentukan apakah suatu
variabel reliable atau tidak reliable. Apabila nilai cronbach‟s alpha lebih
besar dari pada 0,60 maka variabel tersebut dapat dinyatakan reliabel,
tetapi apabila kurang dari 0,60 maka variabel tersebut tidak reliable.
Berdasarkan uji realibilitas, maka diperoleh hasil data sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Realibilitas UII
VARIABEL CRONBACH’S
ALPHA
KETERANGAN
Pengetahuan 0,668 Reliabel
Pengendalian 0,730 Reliabel
Perencanaan 0,798 Reliabel
70
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Tabel 4.8
Hasil Uji Realibilitas UIN
VARIABEL CRONBACH’S
ALPHA
KETERANGAN
Pengetahuan 0,701 Reliabel
Pengendalian 0,642 Reliabel
Perencanaan 0,783 Reliabel
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Berdasarkan hasil uji realiabilitas seperti tabel diatas, dapat diketahui
bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha pada masing-masing variabel
nilainya lebih besar dari r tabel, maka semua butir pertanyaan dalam
variabel penelitian adalah reliabel. Dengan mengacu pada pendapat
diatas, maka butir pertanyaan dalam variabel penelitian adalah handal.
Sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
c. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh variable pengetahuan, pengendalian, terhadap
perencanaan keuangan Islam Mahasiswa UIN dan UII. Adapun hasil dari
analisis regresi berganda adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Berganda UIN
Coefficientsa
71
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.523 6.090 .907 .372
PENGETAHUAN .648 .222 .537 2.916 .007
PENGENDALIAN -.018 .249 -.013 -.072 .943
a. Dependent Variable: PERENCANAAN
Sumber: Hasil Olah Data Primer 2015
Dari tabel diatas diatas dapat dilihat hasil regresi linier
berganda, sehingga mendapatkan sebuah persamaan sebagai berikut :
Y = 5,523+0,648XI+-0,18X2+ e
1) Konstanta
Nilai konstanta sebesar 5,523 berarti apabila variabel pengetahuan,
pengendalian, maka perencanaan keungan Islam mahasiswa sama
dengan 5,523
2) Koefisien Pengetahuan
Variabel pengetahuan memiliki nilai koefisien sebesar 0,648.
Maka apabila Variabel pengetahuan ditingkatkan sebesar 1 satuan,
maka perencanaan keuangan Islam mahasiswa akan bertambah
atau naik sebesar 0,648.
3) Koefisien pengendalian
Variabel pengendalian memiliki nilai koefisien sebesar
-0,018. Karena pengendalian mempunyai hubungan berlawanan
dengan perencanaan keuangan Islam. Maka berarti bahwa apabila
Variabel pengendalian ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka
perencanaan keuangan Islam akan turun sebesar -0,018
Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Berganda UII
72
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.032 7.627 1.053 .302
PENGETAHUAN .630 .247 .438 2.555 .017
PENGENDALIAN -.177 .171 -.177 -1.033 .311
a. Dependent Variable: PERENCANAAN
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Dari tabel diatas diatas dapat dilihat hasil regresi linier berganda,
sehingga mendapatkan sebuah persamaan sebagai berikut :
Y = 8,032+0,630XI+-0,177X2+ e
1). Konstanta
Nilai konstanta sebesar 8,032 berarti apabila variabel pengetahuan,
pengendalian, maka perencanaan keungan Islam mahasiswa sama
dengan 8,032
2) Koefisien Pengetahuan
Variabel pengetahuan memiliki nilai koefisien sebesar 0,630.
Maka apabila Variabel pengetahuan ditingkatkan sebesar 1 satuan,
maka perencanaan keuangan Islam mahasiswa akan bertambah
atau naik sebesar 0,630
3) Koefisien pengendalian
Variabel pengendalian memiliki nilai koefisien sebesar
-0,177. Karena pengendalian mempunyai hubungan berlawanan
dengan perencanaan keuangan Islam. Maka berarti bahwa apabila
Variabel pengendalian ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka
perencanaan keuangan Islam akan turun sebesar -0,177
73
d. Uji Mann-Whitney
Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis
komparasional, yaitu analisis data yang bersifat hubungan perbedaan
antara variabel yang satu dengan yang lainnya atau antara fakta yang satu
dengan yang lainnya. Untuk hasil dari data yang ada dapat dilihat pada
tabel di bawah ini
Tabel 4.11
Ranks
UNIVERSI
TAS N Mean Rank
Sum of
Ranks
PERENCANAAN 1 30 32.78 983.50
2 30 28.22 846.50
Total 60
Sumber: Hasil olah data primer 2015 primer 2015
Test Statisticsa
PERENCANAAN
Mann-Whitney U 381.500
Wilcoxon W 846.500
Z -1.017
Asymp. Sig. (2-
tailed) .309
a. Grouping Variable: UNIVERSITAS
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Dari output diatas bisa diliat mean mahasiswa UII dan UIN yaitu
32,78>28,22 yang menggambarkan bahwa 33% mahasiswa UII yang
memiliki perencanaan keuangan Islam dengan baik sedangkan pada
mahasiswa UIN terdapat 28% mahasiswa yang memiliki perencanaan
keuangan yang baik. Dari hasil di atas pada baris Asymp Sig terlihat
74
bahwa nilai probabilitas 0,309, dibandingkan dengan nilai alpha 0,05
atau 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil
daripada nilai alpha, 0,309 > 0,005 dan Ho diterima dan berarti bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara perencanaan keuangan mahasiswa
Ekonomi Islam FIAI UII dan ekonomi Islam FEBI UIN.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji t-Statistik (Uji Parsial)
Uji parsial bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel pengetahuan terhadap perencanaan keuangan mahasiswa
ekonomi Islam. Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, maka
dapat diketahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Berdasarkan pada
tabel 4,10 maka dapat dijelaskan pengaruh masing-masing variabel
adalah sebagai berikut :
1). Pengetahuan
Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.10 maka diketahui
besar t hitung untuk variabel Pengetahuan pada mahasiswa UII
yaitu 2,555. Dan dengan menggunakan pengujian dua sisi dan
taraf signifikan 5% serta derajat kebebasan df = n-k (30-2 = 28),
maka diperoleh t tabel sebesar 1,701. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel yaitu 2,555 > 1,701.
Maka hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa
UII berpengaruh signifikan terhadap perencanaan keuangan
Islam. Yang artinya HO ditolak
Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.8 maka diketahui
besar t hitung untuk variabel Pengetahuan pada mahasiswa UIN
yaitu 2,916. Dan dengan menggunakan pengujian dua sisi dan
taraf signifikan 5% serta derajat kebebasan df = n-k (30-2 = 28),
maka diperoleh t tabel sebesar 1,701. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel yaitu 2,916 > 1,701.
Maka hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa
75
UIN berpengaruh signifikan terhadap perencanaan keuangan
Islam. Yang artinya HO ditolak.
2). Pengendalian
Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.810 maka diketahui
besar t hitung untuk variabel pengendalian pada mahasiswa UII
yaitu -1,033. Dan dengan menggunakan pengujian dua sisi dan
taraf signifikan 5% serta derajat kebebasan df = n-k (30-2 = 28),
maka diperoleh t tabel sebesar 1,701. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa t hitung lebih kecil daripada t tabel yaitu -1,033<1,701.
Maka hal tersebut menunjukkan bahwa pengendalian tidak
berpengaruh signifikan terhadap perencanaan keuangan Islam.
Yang artinya HO diterima.
Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.10 maka diketahui
besar t hitung untuk variabel pengendalian pada mahasiswa UIN
yaitu -0,072. Dan dengan menggunakan pengujian dua sisi dan
taraf signifikan 5% serta derajat kebebasan df = n-k (30-2 = 28),
maka diperoleh t tabel sebesar 1,701. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa t hitung lebih kecil daripada t tabel yaitu -0,072 < 1,701.
Maka hal tersebut menunjukkan bahwa pengendalian tidak
berpengaruh signifikan terhadap perencanaan keuangan Islam.
Yang artinya HO diterima.
b. Uji F-Statistik (uji Simultan)
Selanjutnya dilakukan pengujian F-Statistik yaitu melakukan
pengujian secara serentak atau bersama-sama pada setiap variabel X
terhadap variabel Y. Pengujian ini melihat apakah kedua variabel X yang
terdiri dari pengetahuan (X1), pengendalian (X2), memiliki pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel (Y) yaitu perencanaan keuangan
Islam. Pengujian F-Statistik dilakukan dengan membandingan
Tabel. 4.12
F statistik UII
76
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 124.227 2 62.113 3.610 .041a
Residual 464.573 27 17.206
Total 588.800 29
a. Predictors: (Constant), pengetahuan,pengendalian
b. Dependent Variable: perencanaanY
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Statistik (hitung) terhadap F-tabel. Apabila nilai F-Statistik (hitung)
lebih besar daripada F-tabel maka dapat diartikan bahwa kedua variabel
independen atau variabel X secara serentak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Melihat pada tabel diatas diketahui bahwa besar F hitung yaitu
3,610. Dan F tabel diperoleh berdasarkan perhitungan taraf signifikan
0,05 dan df1 = k-1 (2-1 = 1) dan df2 = n-k (30-2 = 28), maka besar F
tabel yaitu 4,20. Sehingga dapat disimpulkan bahwa F hitung lebih kecil
dari F tabel yaitu 3,610 < 4,20, maka dinyatakan bahwa variabel
pengetahuan dan pengendalian secara bersama-sama tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel perencanaan keuangan Islam. dan hipotesis
diterima.
Tabel. 4.13
F statistik UIN
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 140.983 2 70.492 5.311 .011a
Residual 358.384 27 13.273
Total 499.367 29
77
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 140.983 2 70.492 5.311 .011a
Residual 358.384 27 13.273
Total 499.367 29
a. Predictors: (Constant), PENGENDALIAN_X2, PENGETAHUAN_XI
b. Dependent Variable: PERENCANAAN_Y
Sumber: Hasil olah data primer 2015
Statistik (hitung) terhadap F-tabel. Apabila nilai F-Statistik (hitung)
lebih besar daripada F-tabel maka dapat diartikan bahwa kedua variabel
independen atau variabel X secara serentak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Melihat pada tabel diatas diketahui bahwa besar F hitung yaitu
5,311. Dan F tabel diperoleh berdasarkan perhitungan taraf signifikan
0,05 dan df1 = k-1 (2-1 = 1) dan df2 = n-k (30-2 = 28), maka besar F
tabel yaitu 4,20. Sehingga dapat disimpulkan bahwa F hitung lebih kecil
dari F tabel yaitu 5,311 > 4,20, maka dinyatakan bahwa variabel
pengetahuan dan pengendalian secara bersama-sama memiliki pengaruh
terhadap variabel perencanaan keuangan Islam. dan hipotesis ditolak
C. PEMBAHASAN
1. Pengaruh Pengetahuan Perencanaan Keuangan Islami Mahasiswa
Ekonomi Islam UII
Di lihat dari hasil regresi di atas menunjukklan bahwa variabel
pengetahuan mahasiswa UII memiliki nilai koefisien sebesar 0,630,
yang artinya apabila variabel pengetahuan ditingkatkan sebesar 1
satuan, maka perencanaan keuangan Islam mahasiswa akan
bertambah baik sebesar 0,630 satuan, begitu juga sebaliknya apabila
variabel pengetahuan turun sebesar 1 satuan maka perencanaan
78
keuangan juga semakin memburuk sebesar 0,630 satuan. Di lihat dari
hasil regresi di atas menunjukklan bahwa variabel pengetahuan
mahasiswa UIN memiliki nilai koefisien sebesar 0,648 yang artinya
apabila variabel pengetahuan ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka
perencanaan keuangan Islam mahasiswa akan bertambah baik sebesar
0,648 satuan, begitu juga sebaliknya apabila variabel pengetahuan
turun sebesar 1 satuan maka perencanaan keuangan juga semakin
memburuk sebesar 0,648 satuan.
Dengan hasil diatas maka terdapat pengaruh pengetahuan
mahasiswa ekonomi Islam terhadap perencanaan investasi keuangan
Islam UII. Pengetahuan keuangan adalah hal yang sangat penting.
Memungkinkan individu memiliki perencanaan keuangan dengan
baik dan bisa melakukan penghematan. Dalam berinvestasi,
mahasiswa harus memiliki pengetahuan keuangan yang cukup dalam
menentukan visi dan misi serta langkah untuk menentukan tujuan
finansial yang akan dibuat dan diimplementasikan. Dengan
pengetahuan pengelolaan keuangan dengan baik, mahasiswa bisa
memilih macam-macam produk investasi syariah.
Pengetahuann perencanaan keuangan memberikan pengaruh
baik dalam pengambilan keputusan untuk memilih produk investasi
syariah. Mahasiswa cukup memahami produk-produk investasi
syariah seperti deposito dan reksadana syariah karena resiko yang
tidak terlalu besar. Pengetahuan keuangan bukan hanya mampu
membuat kita bisa mengelola keuangan dengan bijak, namun juga
meningkatkan ekonomi. Jadi, pengetahuan pengelolaan keuangan
memiliki pengaruh signifikant terhadap perencanaan keuangan Islami
mahasiswa ekonomi Islam UII untuk mendorong mahasiswa agar
mengelola keuangan dengan tepat dalam mengambil keputusan
perencanaan keuangan yang tepat dimasa yang akan datang dan
mampu mengendalikan pengelolaan dengan baik. Pengetahuan
79
perencanaan keuangan mahasiswa UII juga dapat dilihat melalui
aspek pengendalian pengelolaan keuangan.
Aspek pengendalian
Dari hasil uji t mahasiswa UII diatas diketahui besar t hitung
untuk variabel pengendalian pada mahasiswa UII yaitu -1,033 dengan
taraf signifikan 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih
kecil daripada t tabel yaitu -1,033<1,701. Maka hal tersebut
menunjukkan bahwa pengendalian keuangan tidak berpengaruh
signifikan terhadap perencanaan keuangan Islam. Yang artinya HO
diterima. Dari hasil uji t pengendalian pada mahasiswa UIN yaitu -
0,072 dengan taraf signifikan 5% Sehingga dapat disimpulkan bahwa
t hitung lebih kecil daripada t tabel yaitu -0,072 < 1,701. Maka hal
tersebut menunjukkan bahwa pengendalian keuangan tidak
berpengaruh signifikan terhadap perencanaan keuangan Islam. Yang
artinya HO diterima.
Pada penelitian ini pada variabel perencanaan keuangan Islam
merupakan variabel yang dipengaruhi artinya apabila yang
mempengaruhi (Pengetahuan dan pengendalian) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap yang dipengaruhi (Perencanaan Keuangan)
berarti variabel tersebut memiliki peran dalam perencanaan keuangan
Islam. Akan tetapi apabila salah satu variabel tersebut tidak signifikan
berarti variabel tersebut tidak memiliki peran atau pengaruh pada
perencanaan keuangan Islam.
Dari hasil regresi yang diatas, variabel perencanaan keuangan
(Y) mahasiswa ekonomi Islam UII memiliki nilai sebesar 8,032,
berarti apabila variabel pengetahuan dan pengendalian, maka
perencanaan keungan Islam mahasiswa UII sama dengan 8,032, yang
artinya jika dari variabel-variabel tersebut naik satu satuan maka
variabel Perencanaan keuangan Islam akan naik sebesar 8,032, akan
tetapi apabil variabel-variabel diatas turun satu satuan maka
perencanaan keuangan Islam mahasiswa ekonomi Islam UII akan
80
berkurang sebanyak 8,032. variabel perencanaan keuangan (Y)
mahasiswa ekonomi Islam UIN memiliki nilai sebesar 5,523, berarti
apabila variabel pengetahuan dan pengendalian, maka perencanaan
keungan Islam mahasiswa UIN sama dengan 5,523 yang artinya jika
dari variabel-variabel tersebut naik satu satuan maka variabel
Perencanaan keuangan Islam akan naik sebesar 5,523, akan tetapi
apabil variabel-variabel diatas turun satu satuan maka perencanaan
keuangan Islam mahasiswa ekonomi Islam UIN akan berkurang
sebanyak 5,523.
Dari hasil regresi diatas memperlihatkan bahwa variabel
pengetahuan dan pengendalian memiliki pengaruh signifikan terhadap
perencanaan keuangan Islam pada mahasiswa UII dan UIN.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa perencanaan
keuangan Islam yang baik dapat dilihat dari tingkat pengetahuan dan
pengendalian keuangan mahasiswa UII dan UIN.
Dari output diatas bisa diliat mean mahasiswa UII dan UIN
yaitu 32,78>28,22 yang menggambarkan bahwa 33% mahasiswa UII
yang memiliki perencanaan keuangan Islam dengan baik sedangkan
pada mahasiswa UIN terdapat 28% mahasiswa yang memiliki
perencanaan keuangan yang baik. Dari hasil di atas pada baris Asymp
Sig terlihat bahwa nilai probabilitas 0,309, dibandingkan dengan nilai
alpha 0,05 atau 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai probabilitas
lebih kecil daripada nilai alpha, 0,309 > 0,005 dan Ho diterima dan
berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara perencanaan
keuangan mahasiswa Ekonomi Islam FIAI UII dan ekonomi Islam
FEBI UIN
2. Pengaruh Pengetahuan mahasiswa ekonomi Islam Terhadap
perencanaan keuangan Islami di UIN
Dari hasil uji t mahasiswa UIN diatas dapat disimpulkan
bahwa pada taraf signifkasi 5 % nilai koefisien pengetahuan
81
berpengaruh signifikan Sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung
lebih besar daripada t tabel yaitu 2,555 > 1,701. Maka hal tersebut
menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa UIN berpengaruh
signifikan terhadap perencanaan keuangan Islam. Yang artinya HO
ditolak. Dari hasil uji t mahasiswa UIN diatas dapat disimpulkan
bahwa pada taraf signifkasi 5 % nilai koefisien pengetahuan
berpengaruh signifikan Sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung
lebih besar daripada t tabel yaitu 2,916. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel yaitu 2,916 > 1,701. Maka
hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa UIN
berpengaruh signifikan terhadap perencanaan keuangan Islam. Yang
artinya HO ditolak.
Dengan hasil diatas maka terdapat pengaruh pengetahuan
mahasiswa ekonomi Islam terhadap perencanaan investasi keuangan
Islam UIN. Pengetahuan keuangan adalah hal yang sangat penting.
Memungkinkan individu memiliki perencanaan keuangan dengan
baik dan bisa melakukan penghematan. Dalam berinvestasi,
mahasiswa harus memiliki pengetahuan keuangan yang cukup dalam
menentukan visi dan misi serta langkah untuk menentukan tujuan
finansial yang akan dibuat dan diimplementasikan. Dengan
pengetahuan pengelolaan keuangan dengan baik, mahasiswa bisa
memilih macam-macam produk investasi syariah.
Pengetahuan perencanaan keuangan memberikan pengaruh
baik dalam pengambilan keputusan untuk memilih produk investasi
syariah. Pengetahuan keuangan bukan hanya mampu membuat kita
bisa mengelola keuangan dengan bijak, namun juga meningkatkan
ekonomi. Jadi, pengetahuan pengelolaan keuangan memiliki pengaruh
signifikant terhadap perencanaan keuangan Islami mahasiswa
ekonomi Islam untuk mendorong mahasiswa agar mengelola
keuangan dengan tepat dalam mengambil keputusan perencanaan
keuangan yang tepat dimasa yang akan datang.
82
Aspek Pengendalian
Di lihat dari hasil regresi di atas menunjukklan bahwa variabel
pengendalian mahasiswa UII memiliki nilai koefisien sebesar -0,177.
Karena pengendalian mempunyai hubungan berlawanan dengan
perencanaan keuangan Islam. Yang artinya jika Variabel pengendalian
ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka perencanaan keuangan Islam
akan turun sebesar -0,177. Di lihat dari hasil regresi di atas
menunjukklan bahwa variabel pengendalian mahasiswa UIN memiliki
nilai koefisien -0,018. Karena pengendalian mempunyai hubungan
berlawanan dengan perencanaan keuangan Islam. Maka berarti bahwa
apabila Variabel pengendalian ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka
perencanaan keuangan Islam akan turun sebesar -0,018.
Dalam aspek pengendalian keuangan, mahasiswa hendaknya
mampu mengendalikan keuangan mereka dengan mementingkan
kebutuhan (need) dibandingkan dengan keinginan (want).
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang secara mendasar harus
memenuhi fitrah manusia seperti kebutuhan konsumsi, berkomunikasi,
memiliki tempat tinggal yang layak. Sedangkan keinginan merupakan
segala sesuatu yang diharapkan dapat mencapai kepuasan yang lebih
luas dari kebutuhan dasar74
Dalam perspektif Islam, perencanaan keuangan sudah
diperintahkan sejak masa nabi Yusuf.
(Al-Qur‟an Surat Yusuf Ayat 47-49) 75
74
Mega Resti, “Perbedaan Minat Membuat Perencanaan Keuangan Syariah Berdasarkan
Tingkat Pendidikan dan Status Marital Wanita Karir”, Jurnal Jurusan Eknomi Islam, dikutip dari
repository.uinjkt.ac.id/.../MEGA%20RESTI%20WULANDARI-FSH, diakses pada 05 Oktober 2015. 75
Al-Qur‟an Karim dan Terjemahan Artinya, 2010, Yogyakarta: UII Press Yogyakarta
83
Artnya:
47. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana
biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit
untuk kamu makan.
48. kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali
sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
49. kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."
Dari ayat diatas dipahami bahwa perencanaan keuangan sudah
diterapkan jauh sebelum para cendekiawan barat melakukannya, yakni
masa Nabi Yusuf. Allah juga telah memperingati hambanya untuk
melakukan pencegahan terhadap kesulitan yang akan datang yang bukan
dimaksudkan untuk menghilangkannya, tapi untuk mencegah dan
meminimalisisr risik kesulitan yang dihadapi. Jadi perencanaan keuangan
sangat sesuai dengan prinsip syari‟ah yang ada dan tidak perlu ada
kekhawatiran bahwa perencanaan keuangan adalah pelajaran yang
diterapkan oleh orang-orang konvensional.76
Hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
لا
76
Rahmawati Dian, “Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam Perencanaan Keuangan Keluarga
Perspektif Ekonomi Islam” Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Universitas Petra, dikutip dari
repository.uinjkt.ac.id/.../MEGA%20RESTI%20WULANDARI-FSH, dikutip pada 05 Oktober 2015
84
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Radhiallahu Ta‟ala „Anhu,
pelayan Rasulullah Shallallahu „Alaihi wa Sallam, dari Nabi Shallallahu
„Alaihi a Sallam, beliau bersabda:
“Tidak beriman salah seorang kalian sampai dia mencintai saudaranya,
seperti dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)77
Hadits ini adalah pedoman utama dalam akhlaq yang mulya.
Berbuatlah kepada orang lain sebagaimana engkau suka diperlakukan
demikian. Mencintai sesuatu terjadi pada saudara kita sebagaimana kita
suka hal itu terjadi pada diri kita. Sikap itu akan menyebabkan iman
seseorang menjadi lebih sempurna. Tidak sempurna iman seseorang
hingga ia bersikap demikian. Hendaknya kita sebagai manusia selalu
mencintai saudara kita dan selalu membantu dalam saat kesusahan dengan
sedikit harta yang kita berikan bisa kita sedekahkan. 78
3. Perbandingan perencanaan keuangan Islam mahasiswa UII dan
mahasiswa UIN
Dari hasil olah data primer pada tabel 4.11 bisa diliat mean
mahasiswa UII dan UIN yaitu 32,78>28,22 yang menggambarkan
bahwa 33% mahasiswa UII yang memiliki perencanaan keuangan
Islam dengan baik sedangkan pada mahasiswa UIN terdapat 28%
mahasiswa yang memiliki perencanaan keuangan yang cukup baik.
Dari hasil di atas pada baris Asymp Sig terlihat bahwa nilai
probabilitas 0,309, dibandingkan dengan nilai alpha 0,05 atau 5%.
Maka dapat disimpulkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil daripada
77
http//Muslim.or.id.hadits_HR_Bukhori 78
Di kutip dari https://muslim.or.id/9427-panduan-zakat-1-keutamaan-menunaikan-zakat.html,
di akses pada 15 maret 2016
85
nilai alpha, 0,309 > 0,005 dan Ho diterima dan berarti bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara perencanaan keuangan mahasiswa
Ekonomi Islam FIAI UII dan ekonomi Islam FEBI UIN. Dilihat dari :
a) Nilai mean mahasiswa UII berada diposisi atas 32,78 dan
mahasiswa UIN yaitu 28,22. Selisih mean hanya selisih sedikit namun
ada perbedaan perencanaan keuangan pada mahasiswa UII dan
mahasswa UIN dilihat dari angket yang telah diisi oleh mahasiswa
bahwa mahasiswa UII telah menempuh mata kuliah perencanaan
keuangan Islam dan pernah membuat blue print berupa portofolio
perencanaan keuangan Islam pribadi mahasiswa sehingga pemahaman
dan implentasi penggunaan produk investasi syariah mahasiswa UII
semakin terasah. Sedangkan pada mahasiswa ekonomi Islam UIN
sudah pernah menempuh mata kuliah perencanaan keuangan namun
belum pernah membuat blue print berupa portofolio perencanaan
keuangan Islam dalam merencanakan investasi syariah sesuai dengan
kelompok usia.
b) Terdapat perbedaan perencanaan keuangan mahasiswa FIAI UII
dan mahasiswa FEBI UIN memiliki perbedaan yang sangat kecil.
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa eknomi Islam kedua fakultas
sudah menerapkan perencanaan keuangan Islami dengan baik namun
masih memiliki kekurangan dalam menyisihkan uang disetiap
bulannya dilihat menurut aspek pengendalian pengetahuan
mahasiswa. Kurang adanya pemantauan dalam penerapan
menyebabkan mahasiswa terkadang melenceng dari perencanaan yang
telah dibuat serta kurang adanya monitor dalam investasi dapat
menyebabkan mahasiswa tidak dapat memonitor tingkat hasil yang
dicapai selama berinvestasi.
C.1. Analisis Dari Sisi Ekonomi Islam
Pengetahuan mahasiswa ekonomi Islam FIAI UII dan UIN mengenai
perencanaan keuangan Islami berpengaruh positif. Pengetahuan keuangan
adalah hal yang sangat penting. Memungkinkan individu memiliki
86
perencanaan keuangan dengan baik dan bisa melakukan penghematan. Dalam
berinvestasi, mahasiswa harus memiliki pengetahuan keuangan yang cukup
dalam menentukan visi dan misi serta langkah untuk menentukan tujuan
finansial yang akan dibuat dan diimplementasikan. Dengan pengetahuan
pengelolaan keuangan dengan baik, mahasiswa bisa memilih macam-macam
produk investasi syariah. Pengetahuann perencanaan keuangan memberikan
pengaruh baik dalam pengambilan keputusan untuk memiliki tujuan finansial
dan untuk memilih produk investasi syariah. Mahasiswa cukup memahami
produk-produk investasi syariah seperti deposito dan reksadana syariah
karena resiko yang tidak terlalu besar. Pengetahuan keuangan bukan hanya
mampu membuat kita bisa mengelola keuangan dengan bijak, namun juga
meningkatkan ekonomi dan mendapatkan kebebasan financial. . Hal di atas
mendukung pemikiran Murniati Mukhlisin dalam bukunya yang menjelaskan
bahwa kebebasan finansial sebagai suatu keadaan ketika seseorang telah
berhasil “menempatkan harta ditangannya, tetapi tidak dihatinya”. Dengan
kata lain, financial freedom diperoleh ketika sudah muncul sifat qana‟ah
dalam hati seseorang atau terbebas dari kekhawatiran dari hartanya. Artinya,
seseorang tidak lagi merasa kekurangan dengan harta yang sedikit dan tidak
pula boros ketika harta sudah banyak.79
Perencanaan keuangan sangat dibutuhkan agar terhindar dari
pemborosan. Di Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim sangat perlu
adanya perencanaan keuangan yang sesuai dengan Syariah tujuan-tujuan
keuangan dan gaya hidup yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Sebagaimana yang telah ada pada teori yang dikemukakan oleh Dwi Suyiko
mengenai tujuan finansial yakni untuk merencanakan pengelolaan uang,
rencana tabungan, rencana investasi, pengelolaan kewajiban, asuransi syariah,
rencana zakat, infaq dan sedekah. 80
Dari sisi ekonomi Islam, perencanaan
keuangan Islami yang sesuai bagi mahasiswa dapat dikelola dan direncanakan
sesuai dengan kebutuhan finansial yang halal dan berkah.
79
Murniati Mukhlisin, Sakinah Finance ( solusi mudah mengatur keuangan keluarga islami),
Cet. Pertama, (Solo: Tinta Medina, Juni 2013), Hal. 9. 80
Muhaimin Iqbal, Dinar Solution (Dinar Solusi), (Jakarta: Gema Insani, November, 2008),
Hal. 46.
87
Setiap mahasiswa dapat mengelola perencanaan keuangan Islami
meskipun memiliki pendapatan yang rendah, karena tidak ada alasan untuk
tidak menabung dan berinvestasi demi masa depan. Merencanakan
keuangan dalam perspektif Islami dengan cara mencatat pengeluaran dan
pendapatan pada buku khusus keuangan agar membantu mahasiswa dalam
mengevaluasi pengeluaran setiap bulan. Dengan adanya catatan
perencanaan, mahasiswa dapat memprediksi pengeluaran untuk bulan depan
dan dapat membandingkan dengan pengeluaran sebelumnya. Mahasiswa
UII dan UIN kurang mampu membedakan keinginan dan kebutuhan. Hal ini
bertentangan dengan pendapat Selamet Ristanti yang berpendapat bahwa,
jika memenuhi keinginan saja makan akan terjadi pemborosan. Maunya
mengeluarkan uang terus tanpa tau sesuatu itu dibutuhkan atau tidak. Orang
boros biasanya termakan gengsi, tidak ingin dibilang pelit. Bagi orang yang
suka berhemat, prinsip berhitung dan memperhitungkan selalu diterapkan.
Orang hemat suka membelanjakan uangnya untuk sedekah. Harus ada
urutan mana yang penting, cukup penting, dan tidak penting, kemudian
mndisiplinkan diri dalam prioritas. .81
Dari hasil uji Man Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tipis
perbandingan keuangan Islami mahasiswa ekonomi Islam UII dan UIN.
Menurut penulis, perbedaan ini dilatar belakangi oleh beberapa kemungkinan.
Diantaranya adalah aspek pengendalian pengelolaan keuangan, mahasiswa
ekonomi Islam UIN juga memperlajari teori-teori ekonomi Islam namun
belum adanya blue print fortofolio perencanaan keuangan pribadi mahasiswa
seperti yang pernah dilakukan oleh mahasiswa ekonomi Islam UII.
Secara keseluruhan, mahasiswa ekonomi Islam UII dan mahasiswa
ekonomi Islam UIN telah menerapkan teori perencanaan keuangan Islami
dengan baik seperti menabung, menyisihkan uang untuk bersedekah,
memiliki investasi di lembaga keuangan Syariah serta selalu memonitor dan
mengevaluasi perencanaan keuangan yang telah di buat.
81
Selamet Ristanto, 99 Cara Bebas Finansial, (Yogyakarta: Asda Media, Maret 2014), Hal.
173-175.
88
Di dukung juga oleh pemikiran Achmad Firdaus, seorang perencana
keuangan Syariah. Dalam artikelnya mengenai perencanaan keuangan
keuangan terdapat beberapa kerangka pengelolaan keuangan yang
dikembangkan dalam Islam yaitu goal pengelolaan keuangan Islam adalah
falah, goal perantara untuk mencapai falah adalah maslahah, pengelolaan
keuangan didedikasikan untuk kehidupan di akhirat. 82
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
pengetahuan keuangan Islami terhadap perencanaan keuangan pada
mahasiswa ekonomi Islam UII dan UIN , maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pengaruh Pengetahuan mahasiswa ekonomi Islam UII tentang
perencanaan keuangan dalam perspektif keuangan Islami.
Berdasarkan uji parsial (uji t), dapat diketahui bahwa pada
mahasiswa UII terdapat 1 variabel pengetahuan keuangan Islami
berpengaruh signifikan terhadap perencanaan keuangan pada mahasiswa,
hal tersebut dibuktikan dari hasil olah data primer 2015, pada variabel
yang signifikan yaitu variabel pengetahuan diperoleh t hitung sebesar
2,555 sedangkan t tabel sebesar 1,701. Sedangkan pada variabel yang
82
Achmad Firdaus, Kajian Islam Tentang Pengelolaan Keuangan Keluarga, dikutip dari
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/03/31/kajian-islam-tentang-pengelolaan-keuangan-
keluarga/, diakses pada 26 Mei 2015.