bahan laporan

10
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat. Macam Theodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu: 1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal ) Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolit yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)

Upload: eka-yulianti

Post on 06-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).Di dalam pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90.Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.Macam Theodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu:1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal )Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur.Theodolit yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)2. Theodolite RepitisiKonsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak.Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0, dapat ditentukan kearah bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 (Zeiss)Macam Theodolit menurut sistem bacaannya: Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis Theodolite sistem baca dengan Nonius Theodolite sistem baca dengan Micrometer Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi Theodolite sistem baca dengan DigitalTheodolit menurut skala ketelitian Theodolit Presisi (Type T3/ Wild) Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild) Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha) Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild) Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)http://theodolit.blogspot.com/

Peta mencerminkan berbagai tipe informasi dari unsur muka bumi maupun segala sesuatu yang ada kaitannya dengan muka bumi. Nsur geografis pada peta dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu : a. Unsur posisional yaitu unsure-unsur yang tidak memiliki dimensi luasan. Misalnya titik ketinggian, sumur pengeboran, pusat pelayanan.b. Unsur linear yaitu unsur yang mempunyai luasan pada satu sisi atau dimensi satu. Misalnya jalan, sungai, dan garis pantai.c. Unsur luasan yaitu unsur yang mempunyai luasan atau unsure dimensi misalnya waduk, danau, dan kecamatan.Menghitung luas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung daerah yang diukur. Luas wilayah dapat diukur dengan berbagai cara antara lain :a. Dengan pembuatan kisi atau kotak (square method)b. Dengan pembuatan garis potong (stripped method)c. Dengan menggunakan cara segitiga (triangle method)d. Dengan alat pengukur luas (planimeter).Pengertian GridGraticule adalah seperangkat garis ataupun tanda lainnya yang menunjukkan posisi lintang dan bujur. Grid adalah seperangkat garis ataupun tanda lainnya yang menunjukan tanda linear dalam satuan meter. Sebagi catatan graticule hanya dapat di buat apabila sistem proyeksi dan spasialnya adalah geography.

Memperbesar GridLangkah-langkah yang harus dilakukan : a. Buat grid pada peta yang akan di perbesar b. Memuat grid yang lebih besar pad kertas yang akan di gunakan untuk menggambar peta baru, pembesarnnya sesui dengan rencana pembesarnnya.Memperkecil GridLangkah-langkah yang harus dilakukan adalah : a. Buat grid pada eta yang akan di perkecil b. Membuat grid yang lebih kecil pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, perkecilannya sesui dengan rencana perkecilan.http://yunirwangeography.blogspot.com/2013/04/laporan-kartografi-pengukuran-jarak-dan.html

"prospecting"yang berarti"pencarian prospek". mendeteksi cebakan atau vein berdasarkan atas singkapan batuan yang didapatkan di permukaan. Dalam melakukan kegiatan di lapangan, para prospektor biasanya menggunakan peralatan dan aksesoris seperti geologis, antara lain : palu geologi, pahat, kompas geologi, loupe, alat GPS, safety glasses, sarung tangan, senter, pisau stainless, micro pan (Menado="tibe"), magnet, kantong sample, dllhttp://www.mineraltambang.com/gold-prospecting.htmlSurvai Tinjau (Reconnaissance). Pada tahap ini dilakukan survai (peninjauan) secara sepintas pada daerah-daerah yang diperkirakan menarik berdasarkan dari data geologi guna mengetahui indikasi mineralisasi di lapangan. Peninjauan langsung di lapangan dengan melakukan pengamatan terhadap endapan sungai aktif. Skala peta yang dipakai adalah mulai dari 1:200.000 sampai dengan 1:100.000. Survei Tinjau (Reconnaissance) merupakan kegiatan eksplorasi awal yang terdiri dari pemetaan geologi regional, pemotretan udara, citra satelit dan metoda survey tidak langsung lainnya untuk mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengidentifikasi daerah potensial (prospek) yang diperkirakan mengandung mineralisasi/cebakan skala regional terutama berdasarkan hasil studi geologi regional dan analisis penginderaan jarak jauh untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.Tahap Eksplorasi Detail

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White, 1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (