bedah buku syi'ah menurut syi'ah

200
Kajian & Diskusi bersama Sinar Agama

Upload: cyevic

Post on 08-Apr-2016

76 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Kajian & Diskusi bersama

Sinar Agama

ii

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

ii

Wasiatku (Sinar Agama):

"Bismillah: Yg perlu diingat adalah bahwa catatan2/dokumen2-ku (Sinar

Agama) bisa digunakan (halal) untuk apa dan siapa saja serta dalam bentuk

apa saja asal berupa kebaikan dan tidak dibisniskan walau hanya seukuran

ongkos jalan/bensin/bus/dll (kecuali biaya foto copy-nya saja atau cd/dvd

mentah-nya saja). Begitu pula tidak diedit dan tidak merubah namanya,

hingga yg kurang memahami tulisan atau maksudnya, bisa bertanya langsung

pada alfakir. Selain dari yang ditentukan di atas ini dimana juga sering ditulis di

berbagai catatan dan tulisan di fb ini, adalah tidak dihalalkan. wassalam."

Sebenarnya aku malu menulis ini:

Teman2 fb yg selalu kucintai dan kudoakan.Kalau antum memang telah baik sangka pada alfakir

inilalu telah sempat membaca tulisan2 alfakirlalu terlihat kebenaran argumentnya secara

gamblang, maka kalau bisa, copy pastelah ke HP, komputer dan hafalan antum.

Hingga dapat membantu menyinari teman2 lainnya dimana saja antum menjumpai mereka. Jangan

berusaha jadi ustadz, karena hal itu bisa menyimpangkan niat karena Allah kita kepada dunia fana

ini (spt kehormatan, amplop, harga diri dan semacamnya) tapi berusahalah menjadi hamba dan

budak Allah seutuhnya. Itu saja.

Jadi, belajar, berenung, menulis, ngesave, ngengopy paste dan menghafal serta membantu yg

lainnya, adalah salah satu dari sekian ribu tanggung jawab yg harus dipikul untuk menjadi budakNya

secara utuh.

Afwan banget. Kutulis ini, karena banyaknya hamba2 Tuhan yg harus disantuni dan banyaknya

tanggung jawab yg harus kita lakukan untuk menjadi budakNya yg diterimaNya.

Sinar Agama Akun : http://www.facebook.com/sinar.agama

Note : http://www.facebook.com/sinar.agama?sk=notes

Page : http://www.facebook.com/pages/Sinar-Agama/207119789401486

Situs : http://www.sinaragama.org/

Sang Pencinta : http://www.facebook.com/sang.pecinta.90

Kumpulan Note : http://www.facebook.com/sang.pecinta.90?sk=notes

Ditunggu kedatangan tmn2 di grup:

Berlangganan Catatan : http://www.facebook.com/groups/210570692321068/?fref=ts

Kompilasi Arsip : http://www.facebook.com/groups/KCUSA/

Mohon dukungan teman-teman berupa like di Fan Page Ust Sinar Agama.

Jika penge-like sudah mencapai 5000, Ust akan pindah total ke sana. Trims

iii

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

iii

Bismillah: Himbauan Untuk Sebuah Dukungan

Saya mengaharap sekali dari teman2 dan simpatisan, untuk dpt membantu memberikan dukungan

kepada teman2 yg telah bersedia menjadi sukarelawan dalam menggarap situs:

www.sinaragama.org dg mengunjunginya, menjadi anggota/register dan memamfaatkan

semaksimal mungkin. Karena teman2 sukarelawan kita ini, telah banyak meluangkan waktu dan

biaya dlm beberapa bulan terakhir ini untuk meluncurkannya demi memudahkan semua pencari

ilmu atau informasi keIslaman dg seluruh cabang2nya.

Smg usaha2 mereka ini dan semua penggunanya, dpt diterima Allah sebagai amal kebajikan yg

dapat menentramkan dunia-akhiratnya, amin.

Sekali lagi, saya ucapkan banyak2 terima kasih kepada kru mulia sukarelawan situs ini, dan juga

kepada semua teman2 yg bersedia memanfaatkannya dan, apalagi meregisterkan diri di dalamnya.

Wassalam

Bismillah: Pemberitahuan

Salam, untuk semua pengunjung sinaragama.org

Situs ini bisa dikunjungi siapa saja, baik member maupun non-member (quest). Untuk bisa bertanya

(komen) dan posting pertanyaan, harus menjadi member, caranya sbb:

1. Klik Register disebelah kiri atas situs ini

2. Klik I Accept

3. Isi Username; Password; Password Again; Email (Gunakan email aktif /yang biasa

dipergunakan, untuk mendapatkan konfirmasi aktifasi login dari admin); kemudian isi Type

the two word dan Submit.

4. Kemudian masuk ke inbox email anda, dan klik tautan email dari admin sinaragama.org

5. Maka akun anda telah aktif sebagai member, dan bisa login ke sinaragama.org

6. Manfaatkan situs sebaik2nya utk mendapatkan ilmu sebanyak2nya dan share juga kepada

yang lain, Semoga bermanfaat

Cttn : Paling mudahnya, hubungi akun FB Sang Pencinta. Nanti ia yg akan mendaftarkan

keanggotaan teman2.

iv

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

iv

Fatwa Ayatullah Ali Khamenei hf

Urgensi Taklid

SOAL 1:

Apakah masalah kewajiban bertaklid bersifat rasional saja,ataukah juga

memiliki dalil syar'i?

JAWAB: Kewajiban bertaklid adalah masalah yang berdasarkan dalil

syar'i, dan secara rasional, akal juga mengharuskan orang yang tidak

tahu akan hukum-hukum agama untuk merujuk kepada

seorangmujtahid yang memenuhi syarat

Urgensi Fikih

SOAL 6:

Apakah orang yang tidak mempelajari hukum-hukum syar'i (fikih) tergolong pelaku maksiat?

JAWAB: Apabila keengganannya untuk mempelajari hukum-hukum syar'i mengakibatkan ia

meninggalkan sesuatu yang wajib atau melakukan sesuatu yang haram, maka ia adalah pelaku

maksiat

Beberapa Situs Marja Taklid Dan Disediakan Kolom Tanya Jawab Fatwa :

1. Sayyid Ali Khamenei : http://www.leader.ir/langs/id/index.php?p=istifta

2. Imam Khumaini qs: http://en.imam-khomeini.ir/

3. Ayatullah Kamal Haidari : http://www.alhaydari.org.uk/

4. Ayatullah Sistani : http://www.sistani.org/english/

5. Ayatullah Makarim Shirazi : http://makarem.ir/index.aspx?lid=1&mi=0

6. Ayatullah Taqi Misbah Yazdi : http://www.mesbahyazdi.org/english/

Download ebook : Fikih Pemula, Risalah Amaliah Rahbar hf, Tanya Jawab Rahbar hf Dengan

Mukalidnya I dan II di :

1. Fikih Pemula: http://www.4shared.com/office/myCj9fkDba/Fikih_Pemula.html

2. Risalah Amaliah Rahbar hf:

http://www.4shared.com/file/PfoJjHaqce/Risalah_Amaliah_Rahbar_hf.html

3. Tanya Jawab Rahbar hf Dengan Mukalidnya (Bag. I)

http://www.4shared.com/office/okF7CM2Kba/Ajwibah_1_pruf_udin.html

4. Tanya Jawab Rahbar hf Dengan Mukalidnya (Bag. II)

http://www.4shared.com/office/onnkErAvba/Ajwibah_2_pruf_udin.html

v

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

v

Bersama Akidah, Fikih Menjadi Prioritas dan Utama. Melalui Fikih, Manusia Mengetahui Apa Yg

Diingini Tuhan-Ust SA

(1). Perintah dan larangan Tuhan itu ada di berbagai obyek bahasan ke Islam, dari sejak akidah, fikih,

akhlak, politik dan apa saja yang menjadi bagian Islam seperti tafsir.

Contoh-contoh perintah dan larangan:

a- Dalam akidah, seperti : Kita diperintahkan untuk mengerti dengan akal tentang Diri Tuhan,

KeMaha-an Tuhan dst sebagaimana saya sudah menulis di catatan yang berjudul "Kita

Harus Memikirkan Tuhan" dll catatan. Begitu pula suruhan terhadap beriman kepada Nabi

saw dst. Sedang larangannya seperti dilarang menyekutukanNya, dilarang taklid buta dlm

masalah keimanan dst.Untuk mengetahui hal ini, harus belajar akidah dengan baik dan

matang serta dengan dalil yang gamblang.

b- Dalam fikih seperti: perintah shalat, puasa,.dst. Sedang laranganya adalah semua yang

diharamkan Allah, seperti zina, pacaran, judi, bunga bank, korupsi, dst. Intinya, semua

kewajiban yang ada di fikih, yang adanya ribuan atau puluhan ribu itu,semuanya adalah

yang diwajibkan Tuhan dan semua yang diharamkan di fikih yang juga ribuan, merupakan

laranganNya. Mungkin secara global kwajiban itu bisa dihitung jari, seperti shalat, puasa,

khumus, zakat dst. tetapi dlm masing2nya itu terdapat puluhan dan ratusan atau bahkan

ribuan kewajiban lagi dimana kalau tidak diperhatikan, maka dasar kewajibannya, seperti

shalatnya, tidak dianggap telah diselesaikan (batal).Untuk mengerti kewajiban dan larangan

fikih ini, maka harus belajar fikih dengan benar dan cermat serta diulang-ulang spy ingat.

Perintah fikih dan larangannya, bisa memiliki dua bagian: Pertama,sampai ke tingkat dosa

kalau melanggarnya, dan tidak sampai dosa melanggarnya tapi mendapat pahala kalau

melaksanakannya. yang sampai dosa kalau dilanggar, suruhannya dikatakan Hukum Wajib

dan larangannya dikatakan Hukum Haram. Sementara yang tidak sampai dosa

melanggarnya, kalau suruhan disebut Hukum Sunnah dan kalau larangan disebut Hukum

Makruh.

c- Dalam akhlak, seperti: Anjuran senyum sesama muslim (asal tidak lawan jenis), membantu

tetangga atau orang yang memerlukan, silaturrahim kepada keluarga, menyantuni dan tidak

memaksa orang lain yang beda pandangan (tapi bukan mengorbankan prinsip diri) dst.

Sedang larangannya, adalah kebalikan dari kewajibannya itu, seperti cemberut muka

(kecuali wanita kepada lelaki bukan muhrim), tidak membantu tetangga, kurang santun dan

memaksakan pandangannya kepada orang lain dst.

Secara umum, perintah dan larangan di akhlak ini tidak memiliki konsekwensi dosa dan

biasanya hanya mendapat pahala kalau melakukan perintahnya dan tidak mendapat dosa

kalau meninggalkannya atau melanggarnya.Akan tetapi, sebagaian dari perintah dan

vi

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

vi

larangan akhlak ini, memiliki konsekwensi dosa juga seperti ghibah/gunjing.tidakmembantu

sesama muslim yang perlu bantuan dan meminta bantuan sementara kita mampu

membantunya tetapi tidak membantu dst.

d- Dalam politik, seperti: PerintahNya untuk menghukumi apapun dalam kehidupan kita ini

dengan hukum2 Islam, seperti memotong tangan pencuri, mencambuk penzina,

mengangkat pemimpin yang sesuai dengan syarat2 agama, yaitu Nabi saww, atau wakilnya

yang disebut dengan imam maksum as atau wakil wakilnya yang disebut dengan

ulama/marja' dll perintah. Sedang larangannya adalah sebaiiknya.

(2). Masih banyak lagi cabang atau bagian2 suruhan dan larangan Tuhan dalam semua aspek

kehidupan kita sehari-hari, baik yang menyangkut hati/akal dan aplikasinya. Karena itu, apapun

kesibukan antum dan teman2, harus dapat menyisakan waktunya walau tidak terlalu banyak

untuk belajar agama, baik melalui buku agama yang bermutu, atau diskusi, kajian atau bahkan

seperti fb ini.

Perintah dan larangan Tuhan itu, secara umum dikatakan Takliif, atau Tugas atau Beban atau

Tanggung Jawab atau Kewajiban dstdi dalam agama yang datang dariNya. Akan tetapi, sebenarnya,

ia merupakan Kasih Sayang Tuhan kepada kita. Jadi, semua perintah dan larangan itu, bukan

merupakan tugas bagi kita, akan tetapi berupa Manual Kehidupan. Persis dengan Manual Alat2 yang

kita beli dari toko yang mewakili pabrik produk yang kita beli itu. Bayangin saja, kalau awal adanya

komputer tidak ada manualnya, kalau awal adanya mobil tidak ada manualnya, kalau awal adanya

pesawat tidak ada manualnya dst maka alat2 itu bukan saja tidak akan dapat membantu kita, akan

tetapi bahkan akan mencelakakan kita.

Manusia dan lingkungan alam semestanya ini, merupakan alat yang Maha Besar dibanding alat2

kehidupan lainnya. Karena kalau tanpa manual dan bimbingan penggunaannya,maka sudah pasti

penciptaan semua ini (alam ini termasuk manusia) bukan hanya tidak berguna, akan tetapi justru

akan mencelakakan manusia itu sendiri. Karena itu, agama itu tidak beda dengan manual alat2 yang

kita beli, tidak beda dengan rumus2 lalu lintas dst. Dimana pengadaannya hanya dan hanya untuk

kebaikan manusia itu sendiri dan sudah tentu dimana tanpa manual tsb bukan hanya manusia hidup

akan menjadi tidak akan berguna, akan tetapi justru akan hancur dan celaka.Maha Benar Allah

Ketika Mensifati DiriNya dengan Maha Pengasih dan Penyayang.

vii

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

vii

Nasehat Untukku Dan Setiap Individu Dalam Masyarakat

Secara global, mental Indonesia sangat susah untuk jadi pemimpin dan jadi dipimpin, karena tidak

memiliki mental di kedua sisi itu.

Nah, syi'ah Indonesia. juga demikian sebagai bangsa Indonesia. Penyakitnya macam-macam, ada

yang tidak punya ilmu, atau punya sikit banget ... dst, tetapi ngotot ingin jadi pemimpin, sampai2 wf

yang agung dikecilkan menjadi wf-kecil2an.

Yang lebih rumit lagi adalah yang mau dipimpin. Yang mau memimpin saja tidak ada dan tidak

memiliki kelayakan apapun, yang mau dipimpin juga tidak memiliki mental kerakyatan. Karena

hanya mau taat pada yang ia suka dan itupun hanya pada yang seide. Jadi disamping orangnya

harus segolongan, perintahnya juga harus dlm hal2 yang seide. Nah, dlm keadaan demikian, mk

persis dengan orang yang ingin menata peradaban tinggi tetapi tidak dengan adab-adab peradaban.

Atau sama dengan perlunya mursyid, sementara tidak ada yang jangankan jadi mursyid jadi murid

mursyid saja tidak layak, tetapi berlagak paling arif dan mursyid. Yang mau jadi murid juga sama

sekali tidak punya potensi itu, tetapi sama sekali = tulisan ini dibahpus untuk itu. Akhirnya

masyarakat beradab yang diinginkan secara perasaan dan tidak diinginkan secara filosofis itu (krn

tidak mau berkorban mencari ilmu dan takwa dan tidak berkorban untuk bersatu dg selain

golongan) hanyalah berupa PERADABAN MIMPI.

Jadi, kuncinya, bukan di INGINNYA KITA DAN BETAPA BAGUSNYA YANG DEMIKIAN ITU, YANG

BERADAB ITU, YANG RAPI DAN TERATUR ITU .... DST, karena INGIN yang seperti itu hanyalah

khayalan dan insting natural yang ada pada setiap insan dan binatang (krn binatangpun tidak ingin

diburu yang lebih kuat), artinya bukan menunjukkan manusianya manusia.

Tetapi kuncinya adalah di KEINGINAN YANG FAKTAIS dan FILOSOFIS, yakni yang teraktual sesuai

dengan prosesnya yang benar, BUKAN TIDAK BERPROSES TAPI MAU MEMBENTUK, yakni bukan

yang tidak mau berproses jadi pemimpin tetapi mau jadi pemimpin, begitu pula yang mau dipimpin,

artinya bukan yang tidak mau berproses jadi rakyat, tetapi ingin jadi rakyat yang dipimpin. Karena

itulah maka kalau wf saja ada mininya alias tdk memenuhi syarat, maka rakyatnya juga akan ada

mininya. Yakni wf mini memimpin rakyat yang juga mini.

Jadi, kalau memang mau, maka berproseslah dengan benar, ada yang berusaha jadi pemimpin yang

baik, yang mengasah ilmu yang tinggi dan mengasah otaknya=akalnya supaya tajam sesuai dengan

jamannya, memperluas hatinya, menuluskan niatnya, memprofesionalkan semua pikiran dan

langkah-langkahnya, meninggalkan kesukaannya pada dunia sekalipun halal .... dst sebagaimana

yang harus dimiliki seorang pemimpin.

viii

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

viii

Dan rakyatnya juga begitu, harus lapang dada hingga punya mental untuk taat. Karena kalau tidak,

dia akan menjadi pemimpin bagi pemimpinnya, tidak tunduk pada kebenaran dan kesucian, tidak

melepaskan kepentingan golongan .... dst., tidak sebagaimana layaknya sifat yang harus dimiliki

orang rakyat beradab dan berbudaya.

Nah, kalau itu diproses, maka kita tidak akan selamanya mengigit jari kita. Tetapi kalau tidak, dan

hanya menyeminarkan inginnya, menyeyasankan dan mengorganisasikan keinginannya, maka

selamanya kita akan menjadi penggigit jari kita sendiri yang sampai ke tingkat maniak. Atau menjadi

Yazid dengan yang ber-KTP- bermazhab syi'ah.

ix

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

ix

Makna Foto Profil Sinar Agama

(1). Bermaksud imam Mahdi as. Karena di hadits sunni, ketika Jabir al-Anshari ra bertanya kepada

Nabi saww tentang imam-imam atau washi2 setelah beliau saww, lalu beliau saww menjawab

ada 12 orang dan menyebutkan satu persatu nama2nya sampai kepada imam ke 12 yang

bernama Muhammad yang dijuluki al-Mahdi as, beliau saww mengatakan bahwa yang ke 12 ini

akan ghaib lama sekali hingga yang mau mempercayainya terasa berat. Lalu Jabir ra bertanya,

apakah ada manfaatnya dikala ghaib itu? Beliau saww menjwb: "Iya, seperti layaknya matahari

yang tertutup mendung." Yakni walau tidak bisa memberikan kepemimpinan dan

kepebimbingannya sejelas matahari karena diuber umat Nabi saww sendiri,akan tetapi, masih

bisa menyinari seperti matahari yang ditutupi awan hingga cukup tidak membuat umat yang

mengimaninya, tidak jatuh ke jurang kesesatan.

(2). Itu dari sisi matahari yang ketutup mendungnya. Dari sisi subuhnya, memiliki 2 makna:

(2-a). Jaman ini saya harapkan sebagai jaman menjelang datangnya imam Mahdi as, yakni

mengharap kehampiran-datangnya. Jd, ia adlah doa dan harapan kita kepada Allah.

(2-b). Ana mengharap dan berdoa padaNya, supaya menjadikanku bagian dari mukaddimah

kehadiran beliau as itu. Karena itulah, kalau doa ini makbul, maka akan bisa mengharap

bahwa kita-kita bagian aktif dari mukaddimah itu. Dalam hadits juga dikatakan bahwa di

akhir jaman Qom akan menjadi tempat ilmu dan fadhilah hingga negara2 barat dan

timur akan mengambil mamfaat dari padanya, hingga tidak satupun yang tidak

mendengar hak/kebenaran. Setelah itulah baru datang imam Mahdi as sebagai

penyebab turunnya bencana bagi yang tidak menerimanya. Karena Tuhan tidak akan

mengadzab (memerangi) orang yang tidak menerima kebenaran sementara ia belum

dikenalkan kepada kebenaran itu.

Nah, ketika kebenaran itu syi'ah dan imam Mahdi as, maka kalau nanti imam keluar dan tidak

diterima oleh orang yang memang tidak mendengar kebenarannya, kewujudannya dan

kebenaran ajarannya, maka sudah jelas tidak boleh diperangi. Tetapi kalau sudah mendengar

dengan dalil2 gamblan dan mudah, sebelum beliau as keluar, maka kalau nanti setelah keluar,

tidak menerimanya, maka jelas bisa diperangi. Karena sudah dituruni hujjah, sebelumnya.

x

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

x

Nah, kita mengharap kepada Allah agar menjadikan kita bagian daripadanya, yakni bagian

mukaddimah2 itu.

(3). Sudah tentu makna ke tiga ini adalah makna yang sudah jelas, yaitu bahwa saya tidak ingin

dikenali di fb ini. Yang mungkin sampai akhir jaman dan sampai aku mati (semoga Allah

mengampuni dosa2ku). Karena ana sendiri tidak yakin pada ketawadhuanku, keikhlasanku,

ketidak egoanku, keobyetifanku, ketidak cintaanku pada dunia penghoramatan ...dst. disamping

ingin membuat teman2 leluasa bertanya, berdebat tetapi dengan bijak.

Walhasil, dari masalah-masalah pribadiku sendiri yang tidak aman, karena satu ujung jarum saja kita

riya', sombong, ...dst. maka sudah tidak lagi bisa mengharapkan pahalanya, itupun kalau yang kita

tulis itu sudah benarsampai kepaa masalah-masalah sosial, seperti membuat teman2 leluasa

bertanya dan berdebat.

Tetapi keleluasaan ini, bukan berarti saya tidak akan menjewirnya kalau sampai mengulang

beberapa kali hal-hal yang jelas dan sudah ada catatannya. Karena jewera kakak kepada adiknya,

yang dilakukan secara Islami, merupakan hal yang juga bisa dikatakan kewajiban. Yakni diluar

umpatan dan semacamnya, kecuali kalau melecehkan peleceh, yang mana itupun harus dilakukan

karena Allah semata dan sesuai dengan hukum2Nya yang ada.

Wassalam

xi

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

xi

DAFTAR ISI

Wasiatku (Sinar Agama): ........................................................................................................................ ii

Bismillah: Himbauan Untuk Sebuah Dukungan ..................................................................................... iii

Fatwa Ayatullah Ali Khamenei hf ........................................................................................................... iv

Beberapa Situs Marja Taklid Dan Disediakan Kolom Tanya Jawab Fatwa : .......................................... iv

Bersama Akidah, Fikih Menjadi Prioritas dan Utama. Melalui Fikih, Manusia Mengetahui Apa

Yg Diingini Tuhan-Ust SA ........................................................................................................................ v

Nasehat Untukku Dan Setiap Individu Dalam Masyarakat .................................................................. vii

Makna Foto Profil Sinar Agama ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. xi

MUKADDIMAH ..................................................................................................................................... xiii

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 1 ............................................ 1 1.

Mukaddaimah Pertama (mukaddimah komentar): ..................................................... 13

Mukaddimah Ke Dua (mukaddimah isi komentar secara global): ............................... 14

Mukaddimah Ke Tiga (Ajaran imamah/khilafah dalam Islam/Syi’ah secara global): ... 14

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 2 .......................................... 17 2.

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 3 .......................................... 37 3.

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 4 .......................................... 52 4.

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 5 .......................................... 70 5.

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 6 .......................................... 82 6.

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 7 .......................................... 94 7.

Bedah Buku SMS oleh Ust Sinar Agama, Dialog 8 ....................................................................... 108 8.

Bedah Buku SMS oleh Ust. Sinar Agama, Dialog 9 ...................................................................... 121 9.

Bedah Buku SMS oleh Ust Sinar Agama, Dialog 10 ..................................................................... 141 10.

Bedah Buku SMS oleh Ust. Sinar Agama, Dialog 11: Marja Hanya Sebagai Tempat 11.

Konsultasi ?!?! ............................................................................................................................ 155

xii

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

xii

Bedah Buku SMS oleh Ust. Sinar Agama, Dialog 12; Republik Islam Iran dan Substansi Islam 12.

di Dalamnya ........................................................................................................................................ 175

xiii

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

xiii

MUKADDIMAH

BEDAH BUKU “SYIAH MENURUT SYIAH “ OLEH SINAR AGAMA

Tulisan saya ini, tidak mewakili siapa-siapa sekalipun saya ingin menulis secara benar menurut

apa yang saya yakini sebagai seorang syi’ah. Akan tetapi, biarlah saya menulis ini sebagai orang

yang baru memahami syi’ah, dan bukan tokoh syi’ah apalagi, mewakili syi’ah.

Komentar ini, mesti saya berikan. Dan saya tidak akan taqiah dalam mengomentarinya, dalam

arti tidak akan memakai bahasa yang terlalu halus hingga tidak bisa dipahami maksudnya.

Namum demikian, tulisan saya ini, tidak memiliki muatan apapun, selain hanya masalah-

masalah keilmuan. Jadi, tidak bermuatan politis. Karena itulah, maka saya tidak akan taqiah

sebagaimana selama ini diskusi dengan teman-teman sunni atau bahkan wahabi.

Saya tidak rela, kalau tulisan saya yang ditujukan secara ilmiah ini, atau setidaknya ingin ilmiah

ini, dipergunakan di jalan-jalan politis yang terutama kalau membuat perpecahan di tengah-

tengah umat muslimin atau bangsa tercinta Indonesia. Wassalam.

1

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

1

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 1 1.

https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-menurut-buku-syiah-

menurut-syiah-bagian-1/10152453504393937

29 October 2014 at 18:46

Sang Pencinta

Salam, ada yg merikues tanggapan ustadz ttg paparan ust Muhsin Labib dgn tema Imamah &

Khalifah berikut.

https://www.facebook.com/yandasadra/posts/10204540161401694

Muhsin Labib

10 September ·

Salam

Izinkan saya mengeluarkan uneg-uneg yang hanya mewakili perspektif saya pribadi terkait isu

paling banyak menghamburkan energi positif umat Islam, Sunni dan Syiah karena konflik yang

diciptakan oleh pihak ketiga maupun konflik yang muncul sebagai akibat kehendak saling

menafikan.

Kepemimpinan setelah Nabi

Biang Perbedaan

Bagaimana konsep kepemimpinan dalam Islam? Bagaimana mendudukkan imamah dan khilafah

dalam konteks kepemimpinan dan kekuasaan politik? Benarkah kepemimpinan Imamah ala Syiah

dan kepemimpinan Khilafah ala Sunni bertentangan?

Secara etimologis, khalifah berasal dari khalafa, yang berarti menyusul, melanjutkan, dan lawan

kata dari salafa, yang berarti mendahului. Dari arti umum ini khalifah mencakup arti keseluruhan,

suksesi kepemimpinan. Ia bisa berarti nabi yang datang menggantikan nabi sebelumnya,

sebagaimana Isma’il dan Ishaq yang menggantikan posisi Nabi Ibrahim as, atau boleh jadi person

bukan nabi yang melanjutkan kepemimpinannya, sebagaimana sahabat yang diyakini melanjutkan

kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.

2

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

2

Dalam konteks Nabi sebagai pemimpin, terdapat dua fungsi, yaitu: kepemimpinan vertikal dan

kepemimpinan horisontal. Karena itu, person yang diyakini sebagai pengganti Nabi, mesti diperjelas

apakah ia merupakan pengganti Nabi dalam konteks vertikal ataukah horisontal. Meskipun khalifah

mempunyai arti luas, suksesi atau melanjutkan, khalifah telah terbatas pengertiannya dalam

terapan yang bersifat sosial, politik, kenegaraan, teritorial dan horisontal. Sedangkan Imamah yang

juga mempunyai arti luas bahkan mencakup imam salat dan suami sekali pun, dalam

kenyataannya, telah terbatas pengertiannya dalam terapan yang bersifat individual, spiritual,

intelektual, universal dan vertikal. Penjelasan ini penting agar ba-nyaknya istilah khilafah, imamah,

imarah tidak mereduksi pengertian kepemimpinan horisontal dan vertikal. Dalam kenyataan

historisnya, khilafah diterapkan sebagai kepemimpinan horisontal dan imamah diterapkan sebagai

kepemimpinan vertikal.

Dengan demikian, khilafah yang dimaksud di sini bermakna kepemimpinan pengganti Nabi (khalifah

al-Nabi), bukan khalifah dalam ayat 30 surah Al-Baqarah, khalifah fi al-ardh (khalifah di muka

bumi). Khalifah pada ayat tersebut bermakna manusia sebagai spesies, bukan manusia sebagai

individu.

Sebagian kalangan Syiah menganggap dua frase itu sama dalam makna sehingga menganggap

kepemimpinan yang diklaim Sunni sebagai kontra kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dan Ahlulbait.

Sebagian kalangan Sunni juga menganggap konsep kepemimpinan (Imamah) yang diyakini Syiah

sebagai delegitimasi kepemimpinan Abu Bakar, Umar dan Utsman.

Sudah banyak polemik dan perdebatan antara Syiah dan Sunni untuk membuktikan kebenaran

pendapat masing-masing. Tulisan ini tidak berpretensi untuk mengemukakan salah satu pendapat

yang mewakili satu mazhab, namun berusaha mencari sebuah konsep yang diharapkan mampu

mengharmoniskan keduanya.

Bila isu kepemimpinan ini dijelaskan secara komprehensif de-ngan mengedepankan semangat

mencari benang merah untuk diterima oleh kedua belah pihak, maka jalan menuju kesepahaman

dan rekonsiliasi terbuka lebar. Salah satu syaratnya adalah membuang jauh-jauh tendensi klaim

kebenaran mutlak yang secara logis tidak bisa diterima.

Konflik menjadi makin rumit karena Sunni menganggap konsep kepemimpinan (Imamah) yang

diyakini Syiah sebagai tandingan konsep kepemimpinan (Khilafah) yang diyakini Sunni, dan Syiah

menganggap konsep kepemimpinan (Khilafah) yang diyakini Sunni sebagai antikonsep

3

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

3

kepemimpinan (Imamah) yang diyakini Syiah. Padahal, bila diperhatikan secara seksama dan bebas

dari sentimen sektarianisme, rincian konsep Khilafah dan Imamah berbeda secara substansial dan

tidak niscaya saling menafikan.

Perbedaan Khilafah dan Imamah

Area

Khilafah adalah kepemimpinan dengan batas teritori tertentu, yang mengikat secara struktural

setiap warga yang berada di dalamnya, sehingga tidak mengikat orang di luar area tersebut.

Sedangkan imamah adalah kepemimpinan yang melampaui batas teritorial, daerah, negara, dan

lainnya tetapi mengikat secara spiritual dan teologis setiap pribadi yang meyakininya. Adanya

kelompok yang ingin mengembalikan kekhilafahan di masa lalu untuk umat Islam menjadi tidak

tepat guna, karena khalifah bersifat institusional (kenegaraan) dan teritorial.

Objek

Umat adalah pihak lain yang merupakan objek niscaya imam. Di dalam Alquran, surah Yunus ayat

19 misalnya, Allah menyifatkan umat – ummah serumpun dengan imam dan imamah – sebagai

sesuatu yang tunggal. Hal ini menunjukkan keterkaitan langsung antara Imam dan Ummah.

Sedangkan khilafah mempunyai objek warga negara yang membaiatnya. Dalam ayat Alquran,

bangsa (sya’b) disebutkan dalam bentuk plural – syu’uban wa qabail.415 Di sinilah objek khilafah

dan imamah menjadi benderang.

Relasi

Kepemimpinan vertikal atau imamah semestinya memang dipegang oleh orang-orang suci dan

memiliki spiritualitas tinggi seperti Nabi dan wali. Kepemimpinan horisontal atau khilafah tidak

niscaya dipegang oleh manusia suci. Meski tentu, Nabi, sebagai pemimpin umat (imam) diyakini

telah terbukti menjadi pemimpin horisontal yang menjalankan fungsi kepemimpinan administratif

juga.

Keabsahan

Syiah meyakini Imamah sebagai kepemimpinan umat. Karena-nya, ia harus dipegang oleh pribadi

yang memenuhi syarat-syarat ketat yang tidak bisa disandang oleh pribadi yang tidak suci. Karena

itu, Syiah meyakini Ali sebagai pemimpin umat. Sedangkan Sunni meyakini kepemimpinan yang

bersifat struktural dengan batas teritorial sebuah state (negara). Karena itu, Sunni tidak

menetapkan syarat kesucian bagi pemegangnya.

4

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

4

Pemangku

Ali bin Abi Thalib diyakini sebagai imam sedetik setelah Nabi wafat karena kepemimpinan umat

(Imamah) tidak dibangun legitimasinya melalui pemilihan masyarakat. Ia seorang yang tidak

pernah melakukan penyembahan berhala sejak kecil. Sedangkan Sunni menitikberatkan pada

konsep keadilan bagi seorang khalifah, yaitu tidak cacat moral.

Mekanisme

Ali bin Abi Thalib diyakini sebagai Imam dengan proses deklarasi pengangkatan oleh Nabi Saw saat

di Ghadir Khum sebagaimana diperintahkan oleh Allah Swt dalam Alquran.416 Sementara Ali bin

Abi Thalib memberikan baiatnya kepada Abu Bakar sebagai pemimpin masyarakat (Khalifah),

karena tidak menganggapnya sebagai pemimpin umat. Baiat merupakan kontrak sosial politik.

Karena itu pula, Syiah tidak mensyaratkan baiat untuk menjadi pengikut Ali (sebagai pemimpin

umat). Dalam Syiah, baiat memang bukan syarat.

Fungsi

Sebagaimana mekanisme imamah dan khilafah berbeda, maka fungsi imamah bersifat spiritual,

bukan institusional sebagaimana dalam khilafah.

Karakteristik

Tolok ukur khilafah adalah kapabilitas, akuntabilitas, dan aksep-tabilitas. Sementara konsep

imamah, tak harus diterima oleh publik (sosial). Karena memang imamah tidak ada hubungannya

dengan pilihan masyarakat. Ia adalah hak prerogatif Tuhan yang bersifat transenden dan divine.

Persis sebagaimana Muhammad Saw ditunjuk sebagai Nabi, publik suka atau tidak, setuju atau

tidak, Muhammad tetaplah seorang Nabi. Selanjutnya, dalam berbagai ordo tasawuf pun, Imam Ali

diyakini sebagai pemimpin para wali. Hubungan ini bersifat kepatuhan spiritual yang didasarkan

pada hubungan cinta bukan bersifat kepatuhan administratif. Kepatuhan administratif ini lebih

menekankan hubu-ngan tugas kelembagaan, antara atasan dan bawahan.

Bentuk

Sebagaimana pernah dijelaskan tentang pengangkatan Nabi Ibrahim as sebagai Imam dalam QS.

Al-Baqarah [2]: 124 pada bagian pertama buku ini yang menunjukkan bahwa imamah merupakan

proses penciptaan (takwini). Sementara bentuk khilafah adalah penetapan yang bersumber dari

kontrak sosial (tasyri’i).

5

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

5

Kritik Syiah terhadap Abu Bakar, Umar dan Utsman harus dipahami sebagai kritik terhadap

kebijaksanaannya sebagai pemimpin struktural administratif. Bahkan penolakan Syiah terhadap

ketiga khalifah tersebut karena dianggap tidak memenuhi syarat-syarat kepemimpinan

administratif, bukan kepemimpinan spiritual. Sayangnya, sebagian orang Syiah, juga Sunni,

menganggap imamah dan khilafah sebagai satu makna. Akibatnya, substansi masalah tereduksi

dan dikaburkan oleh sentimen sektarian yang memanas karena kesalahpahaman yang

berkepanjangan.

Kesalahpahaman tanpa Klarifikasi

Yang patut disayangkan, adanya orang-orang Syiah yang memberikan pernyataan yang bisa

ditafsirkan sebagai penolakan terhadap kepemimpinan struktural itu. Misalnya, dengan

memunculkan terma ‘perampasan hak kepemimpinan’, yang terkesan mereduksi Imamah menjadi

Khilafah. Padahal, perampasan tidak ada dalam konteks imamah. Imamah tak bisa dirampas dan

diberikan oleh siapa pun. Menurut orang Syiah, syarat keterpilihan para khalifah terdahulu masih

patut dipertanyakan. Jadi, kritik Syiah atas keterpilihan para khalifah bukan pada soal perampasan

imamah, melainkan dalam hal proses pemilihan dan kebijakan mereka selama menjadi khalifah.

Sejarah menunjukkan bahwa Imam Ali tetap mendukung dan membaiat khalifah Abu Bakar,

meskipun setelah berlalu enam bulan. Pembaiatan tersebut justru menjadi indikator bahwa syarat

aksep-tabilitas publik telah terpenuhi dan kebijakan khalifah telah diakui. Hal ini bisa menjadi dasar

bahwa kekhalifahan tidaklah berada dalam posisi vis a vis dengan imamah. Sebaliknya, ucapan

selamat dari Umar atas Imam Ali pada hari Ghadir Khum adalah pengakuannya kepada Ali bin Abi

Thalib sebagai wali/Imam (spiritual) dan tidak menghilangkan peluangnya sebagai khalifah

(struktural) pada periode selanjutnya. Imam Ali jelas tidak pernah mundur dari posisinya sebagai

Imam, karena memang posisi Imam tidak bisa dianulir. Posisi Imam bukan kepemimpinan yang

bersifat struktural dan ditentukan berdasarkan banyaknya suara pemilih. Syiah berkeyakinan bahwa

Imam Ali ditunjuk langsung sebagai Imam oleh Nabi.

Dua Dimensi Kepemimpinan Nabi

Langkah dan kebijakan pertama yang diambil Nabi dalam upaya menjaga kelancaran dan membina

masyarakat ialah mengendalikan pemerintahan secara langsung. Langkah kedua ialah melakukan

serangkaian kebijakan dengan perencanaan matang agar program ini tidak mandek dengan

melancarkan aksi perombakan dan pembenahan total dalam tubuh masyarakat; moral, mental,

pola tindak, cara berfikir, watak dan seluruh aspek yang bertalian erat dengan umat.

6

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

6

Patut diingat bahwa reformasi menyeluruh memerlukan jangka waktu panjang dan menuntut

adanya SDM yang dapat diandalkan untuk mengawal pembinaan masyarakat sekaligus

mengantisipasi hambatan dan gejala-gejala kelesuan yang bisa mengganggu.

Syiah meyakini bahwa Rasulullah Saw mempersiapkan Ali seba-gai pemimpin spiritual (agama) dan

sekaligus struktural (politik). Karena masyarakat kala itu belum memiliki kematangan yang cukup

untuk menjalankan pemerintahan berdasarkan Syura.

Kemudian setelah diteliti secara seksama situasi dan kondisi yang ada, sistem kepemimpinan yang

disiapkan oleh Nabi Muhammad Saw sesungguhnya mengikuti situasi sosiologis yang melingkupi

umat Islam pada saat itu. Mengapa? Nabi sangat sadar bahwa masyarakat sepeninggalnya masih

belum bersih dari karakteristik tribal yang amat jauh berjarak dari masyarakat berperadaban yang

ideal.

Dalam pandangan ini hanya ada dua asumsi, yakni; Pertama, Nabi tidak memikirkan pentingnya

kepemimpinan sepeninggal beliau Saw. Asumsi ini tentu tertolak karena bertentangan dengan sifat

kepemimpinan Nabi yang harish, ra’uf dan rahim. Tidak mungkin Nabi membiarkan umat yang akan

ditinggalkannya terbengkalai tanpa pemimpin. Kedua, Nabi merencanakan suksesi sepeninggal

beliau Saw. Asumsi kedua ini terbagi menjadi dua kemungkinan, yaitu; pertama, bahwa Nabi telah

membentuk masyarakat yang matang dan ideal untuk menjalankan prinsip-prinsip syura dalam

menentukan pemimpin sosial, dan kedua, Nabi menyiapkan kader handal sebagai pemimpin yang

akan mengantar terbentuknya masyarakat beradab.

Fakta sejarah menunjukkan bahwa kondisi masyarakat sesaat setelah Nabi wafat belum memenuhi

syarat masyarakat pada kemungkinan pertama di atas. Hal ini ditunjukkan misalnya, tersisanya

karakter tribal jahiliyah dan sentimen primordial di balai Saqifah dengan saling mengunggulkan

klan masing-masing. Oleh sebab itu, kemungkinan ini juga tertolak.

Sedangkan kemungkinan kedua pada asumsi kedua di atas, sebagai seorang Nabi yang suci tentu

merencanakan sosok kader yang handal untuk membentuk masyarakat ideal. Sebagai seorang

Rasul beliau bertugas menghidupkan suatu gambaran dari pemahaman yang cocok dan relevan

menjadi jalan keluar yang mewakili Islam dalam menanggulangi problema kehidupan dengan

menunjuk figur terbaik dan handal sepeninggal beliau. Selain itu, figur tersebut berfungsi untuk

menerjemahkan dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran.

7

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

7

Umat Islam memerlukan pemahaman yang jelas dan sempurna tentang Islam dan ingin mengetahui

hukum halal dan haram dalam setiap perkara. Mereka niscaya memerlukan adanya kepemimpinan

spiritual yang ditetapkan oleh Allah Swt dan disampaikan melalui lisan Rasulullah Saw.

Kepemimpinan Spiritual dan Struktural

Kepemimpinan spiritual berbeda dengan kepemimpinan struk-tural (politik). Bila seorang khalifah

merasa berhak dan mampu menjadi pemimpin intelektual dan menjadi panutan pemikiran atas

dasar Alquran dan Sunnah dalam memahami teori tersebut. Dan terbukti bahwa para sahabat tidak

mempunyai kemampuan dan tidak memenuhi syarat penting tersebut, lain halnya bila kita melihat

Ahlul Bait dengan segala kemampuan mereka dan tergambar dalam nas serta bukti-bukti yang

sudah ada.

Karena itu, kepemimpinan spiritual lebih penting dari kepemimpinan sosial politik dan lebih

berperan selama beberapa dekade. Dan akhirnya, para penguasa dan khalifah memberikan kepada

Imam Ali fungsi pemimpin spiritual karena mempertimbangkan satu dan sebab lainnya. Sampai-

sampai Khalifah Kedua seringkali bersumpah dengan memuji kepandaian Ali dalam menyelesaikan

masalah-masalah spiritual. la selalu berkata, “Seandainya Ali tiada, maka pasti Umar celaka dan

binasa. Allah akan membiarkanku selamanya terbentur dengan kesulitan bila Abul Hasan (Ali) tidak

segera menyelesaikannya.”

Tapi setelah melalui beberapa masa sejak Rasul wafat dan muslimin luntur secara bertahap dari

loyalitas dan rasa hormatnya terhadap Ahlul Bait Rasul dan tidak lagi memfungsikannya sebagai

tokoh dan pemimpin dalam bidang spiritual, dan sebaliknya mereka sedikit demi sedikit

memandang Ahlul Bait sebagai orang-orang yang tidak lebih dari mereka dan bahkan menganggap

mereka sebagai awam.

Secara nyata terbukti bahwa Ahlul Bait kehilangan fungsi isti-mewa sebagai pemimpin-pemimpin

spiritual dan pudar di tengah-tengah para sahabat. Mereka berstatus tidak lebih sebagai sahabat

Rasul yang sama-sama berhak dan berfungsi sebagai pemimpin-pemimpin spiritual.

Sebagaimana telah terbukti dalam sejarah para sahabat, mereka selalu hidup di bawah situasi

pertikaian yang terkadang meminta darah dan korban yang tidak sedikit dalam setiap peperangan

8

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

8

yang mereka kobarkan sendiri. Masing-masing pasukan menganggap lebih konsekuen terhadap

nilai dan kebenaran serta saling tuduh sebagai pengkhianat dan penyeleweng.

Sebagai akibat dari perselisihan dan perang tuduh yang terjadi antara orang-orang yang berfungsi

sebagai para pemimpin itulah timbul aneka warna pertentangan ideologi dan pemikiran dalam

tubuh masyarakat Islam.

Ambiguitas Mekanisme dan Kebijakan dalam Khilafah

Apakah Nabi Saw mewariskan sistem atau format tertentu tentang kepemimpinan? Ada dua

jawaban, ya dan tidak. Ya, bila yang dimaksud adalah sistem kepemimpinan keagamaan. Tidak, bila

yang dimaksud adalah sistem kepemimpinan sosial kenegaraan. Sejak Abu Bakar sampai Ali tak ada

satu konsep baku mengenai mekanisme penunjukan khalifah. Bahkan seandainya peristiwa di

Saqifah Bani Saidah dianggap sebagai sistem pemilihan pemimpin yang terbaik, niscaya Abu Bakar

sendiri akan meniru sistem tersebut. Nyatanya, Abu Bakar lebih memilih untuk menunjuk Umar

secara langsung –kemudian diikuti sahabat lainnya—sebelum beliau wafat. Begitu pula ketika Umar

terluka, beliau lebih memilih enam orang pembesar sahabat untuk menjadi kandidat khalifah

setelahnya, dan begitu seterusnya.

Tak ada konsep baku dalam pemilihan khalifah. Ia terus menga-lami perubahan dari satu sistem ke

sistem lainnya. Sebagai bentuk ketegasan bahwa konsep khilafah adalah urusan furu’-ijtihadi, yang

suatu saat akan [pasti] mengalami perubahan. Penikmat sejarah akan tahu bahwa konsep khilafah

hanya satu dari sekian sistem yang pernah dipraktekkan dalam peradaban manusia. Sistem khilafah

sama dengan sistem lainnya: kesepakatan manusia yang kemudian membentuk konsep, yang

barangkali ideal pada masa tertentu. Khilafah, atau apa pun namanya, merupakan salah satu

temuan yang mencoba mewujudkan kemaslahatan dan keadilan di dunia.

Selain itu, bisa disimpulkan, tak semua kebijakan para khalifah (Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali)

sekali pun bisa ditafsirkan seba-gai keputusan keagamaan, karena semata kebijakan politik.

Banyak pihak menduga keputusan Abu Bakar memerangi kaum murtaddin (dianggap keluar dari

agama Islam karena tak mau bayar zakat) sebagai keputusan keagamaan. Padahal sesungguhnya

itu adalah kebijakan politik semata. Abu Bakar mempertimbangkan gejala tersebut sebagai sinyal

bahaya yang mengancam kesatuan negara setelah wafatnya Rasul Saw dan perlu segera diambil

tindakan. Memahami kebijakan harb al-riddah (perang terhadap kaum yang dianggap murtad)

9

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

9

sebagai konsekuensi logis agamis tidaklah tepat, sebab Umar sendiri sempat protes, “Bagaimana

bisa engkau hendak memerangi orang-orang yang masih menghadap kiblat (salat)?”

Selain itu, zakat termasuk salah satu devisa terbesar negara waktu itu di samping harta rampasan

(ghanimah). Kebijakan Abu Bakar kemudian dilanjutkan oleh Umar setelahnya. Namun di masa

Ustman, zakat tak lagi diurus oleh negara, tapi diserahkan sepenuhnya pada individu kaum

muslimin tanpa intervensi negara. Di sini, penamaan harb al-riddah bisa dipahami sebagai “tendensi

politik”, karena muslim yang tidak mengeluarkan zakat secara ijmak bukanlah murtad. Bisa jadi

keputusan Bani Tamim yang tak mau bayar zakat pada negara bermuatan politis karena

pengangkatan Abu Bakar dianggap tidak memenuhi quorum.

Khalifah kedua, Umar bin Khatthab, juga demikian. Khalifah yang terkenal pemberani ini banyak

melakukan terobosan kontroversial. Bahkan Umar dalam banyak kasus sering melabrak teks-teks

qath’i (hukum pasti), semisal kebijakannya untuk tidak memotong tangan pencuri tatkala masa

paceklik, atau kebijakan Umar yang tak mau memberi jatah golongan muallaf karena keislaman

mereka yang masih dianggapnya oportunistik.

Tribalisme atas Nama Khilafah

Faktor lain yang turut melanggengkan konflik ini adalah upaya Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah

memanipulasi isu kepemimpinan ini dengan memberi warna keagamaan atas kepemimpinan formal

administratif ini demi memberikan legitimasi atas kekuasaannya yang tidak memenuhi syarat

kepemimpinan spiritual (imamah) dan syarat kepemimpinan formal struktural, seraya

mengampanyekan bahwa kekuasaannya adalah kepanjangan dari kepemimpinan tiga khalifah.

Akibatnya, sebagian orang Sunni terpengaruh dan cenderung menganggap konsep kepemimpinan

Syiah sebagai antikepemimpinan yang diyakini Sunni. Selanjutnya, ditafsirkan secara ekstrem

sebagai penghinaan terhadap para khalifah tersebut. Konflik makin sengit manakala melebar ke

persoalan-persoalan keagamaan lainnya, sehingga terbelahlah tubuh umat yang satu menjadi dua;

Sunni dan Syiah.

Kritik terhadap Khalifah

Kritik Syiah terhadap khalifah-khalifah bersifat politis semata. Hal itu karena bagi Syiah,

kepemimpinan keumatan (imam) adalah masalah final yang tidak terkait secara langsung dengan

10

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

10

kepemimpinan struktural. Artinya, meski menerima dua jenis kepemimpinan; keumatan dan

kemasyarakatan, tidak niscaya Syiah tidak mengkritik dan mengajukan keberatan terhadap para

khalifah itu terkait elektabilitas, kredibilitas dan kebijakan-kebijakannya selama menjadi pemimpin

negara.

Tidak hanya Syiah yang meyakini khalifah bukanlah imam, tapi juga Sunni. Dengan meyakini tiga

khalifah bukan imam, dengan melakukan penunjukkan secara personal, itu semuanya

mengonfirmasi bahwa Sunni tidak sedang membicarakan kepemimpinan ketuhanan yang menjadi

pilar penting mazhab Syiah.

Dengan begitu kita bisa membedakan dua jenis kepemimpinan ini. Kepemimpinan ala Syiah adalah

jenis kepemimpinan spiritual yang sifatnya vertikal. Konsep kepemimpinan yang dibangun karena

meyakini Nabi sebagai orang yang mendapatkan legitimasi ketuha-nan pasti menunjuk orang untuk

menggantikannya. Sementara kepemimpinan struktural dibangun atas dasar akseptabilitas publik.

Sehingga boleh jadi seorang imam juga bisa sekaligus menjadi pemimpin struktural (khalifah) kalau

memang diterima oleh masyarakatnya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Hasan dan Husain adalah dua Imam, baik berkuasa maupun

tidak berkuasa.” Artinya baik saat kepemimpinan politik atau administrasi ia pegang atau pun tidak,

mereka tetaplah Imam.

Dalam konteks ini muncul dua istilah yang sebetulnya berbeda, tetapi sering disalahpahami sebagai

satu hal yang sama, yaitu kepemimpinan dan kekuasaan. Seorang pemimpin dalam pengertian

Imam tidaklah harus berkuasa. Karena kekuasaan dibangun de-ngan media pemilihan atau

kekuatan. Ia ambil kekuasaan itu dengan kekuatan (pemaksaan) atau dengan pemilihan

(akseptabilitas publik).

Meski berbeda basis, Imamah yang basisnya adalah legitimasi ketuhanan, sedangkan Khilafah yang

basisnya adalah pilihan dan akseptabilitas publik, bukan berarti keduanya tidak bisa bertemu dalam

satu bentuk dan beririsan antar keduanya. Bisa jadi Khilafah dan Imamah berlaku dalam satu

sistem, sebagaimana Imam Ali saat menjabat sebagai Khalifah keempat. Sehingga, jika sejak awal

Imamah dipahami sebagai kepemimpinan spiritual, maka tidak seperti anggapan sebagian Sunni,

imamah Ali bin Abi Thalib tidak gugur meskipun dia tidak menjabat sebagai khalifah.

11

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

11

Kesimpulan

Ternyata kesalahpahaman yang tidak segera diklarifikasi akan menjadi objek dramatisasi dan

bahan bagi pihak ketiga untuk me-ngadu domba dua kelompok besar umat Islam. Lemahnya posisi

umat Islam di dunia merupakan akibat nyata dari sektarianisme yang menjangkiti kedua kelompok

tersebut dan masuknya isu-isu lain ke dalam isu perbedaan interpretasi tentang kepemimpinan.

Mungkin hipotesa dan analisa di atas tidak direstui oleh para pemegang otoritas dalam dua

kelompok Sunni dan Syiah, namun yang perlu digarisbawahi ialah, reinterpretasi konsep

kepemimpinan setelah Nabi di atas tidak mereduksi konsep Khilafah yang umum diyakini oleh

kalangan mainstream Sunni dan tidak pula mendistorsi substansi kepemimpinan Imamah yang

dipegang teguh oleh kalangan Syiah.

Dengan paparan di atas, kalangan Sunni secara de facto menerima kepemimpinan esoterik Ali dan

Ahlulbait, sebagaimana terkonfirmasi melalui ragam riwayat dalam referensi-referensi utamanya,

terutama di kalangan sufi. Sementara kalangan Syiah secara de facto menerima kepemimpinan

eksoterik khilafah yang diusung oleh Sunni, yang dimulai dari Abu Bakar.

Tentu penerimaan de facto Sunni terhadap kepemimpinan esoterik (keagamaan) dan penerimaan

de facto Syiah terhadap kepemimpinan kenegaraan (sosial) tidak bisa menjadi alasan untuk fusi

atau peleburan dua bangunan peradaban yang telah berdiri menjulang ini. Keduanya adalah

realitas natural dan historis yang mesti diapresiasi sebagai kekayaan. Penunjukan Nabi

membuahkan legitimasi yang bersifat vertikal dan pemilihan publik menghasilkan akseptablitas

yang bersifat horisontal.

Menjadi Sunni atau Syiah bukanlah kesalahan. Seorang Muslim yang dibentuk karena asas

ketauhidan dan kerasulan Muhammad, sebagaimana tercakup dalam dua kalimat syahadat, harus

menafsirkan dua konsep kepemimpinan, Khilafah dan Imamah, sebagai konsekuensi dari dua

perspektif yang berbeda.

Selanjutnya para pemikir kedua kelompok ini harus mengubah energi gontok-gontokan menjadi

energi saling mendukung dan mem-bahu mencerdaskan akar rumput dan awamnya serta

membuang semua isu elementer yang menjadi biang kebencian mutual. Kalangan Sunni harus rela

memosisikan para khalifah dan sahabat sebagai manusia yang tidak sempurna, yang bila tidak

diyakini kekhalifa-hannya tidak berarti keluar dari Islam. Kalangan Syiah perlu makin aktif mene-

gaskan bahwa kepatuhan dan kecintaan kepada imam tidak bersifat primer, karena itu merupakan

12

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

12

konsekuensi dari kepatuhan dan kecintaan kepada Nabi Saw dan bahwa orang yang tidak

memosisikan mereka sebagai imam tidak menyebabkannya keluar dari Islam.

(Mohon tidak dishare. Tulisan ini dikutip dari buku SYIAH MENURUT SYIAH yang akan segera

diterbitkan oleh DPP ABI).

Trims ust Sinar Agama

Doeble Do Salam.

Afwan, pesan dari ustadz Muhsin Labib dalam komentar di bagian akhir bahwa 'Mohon tidak

dishare. Tulisan ini dikutip dari buku SYIAH MENURUT SYIAH yang akan segera diterbitkan oleh DPP

AB'

Muhammad Wahid

pesannya kontradiktif mas bro,. posting di FB mana ada yg tidak ke share, post sendiri otomatis ke

share kemana2. lagipula itu sudah terbit, bukunya sendiri sdh ke share.. hehe.. jadi pesannya sdh

lewat, karena hanya berlaku saat itu saja.

Doeble Do

Apapun yang di posting, mau pro atau kontra dan walupun menulis FB diketahui oleh orang, namun

lihat kalimat pesan terakhir. Maksudnya adalah jangan di copas di di share kembali mas

broooo..walaupun bukunya sudah terbit dan itu berlaku dari awal buat status pak bos....

Bintang Az Zahra

Berarti yg ngeshare gak amanah ,,, biarin aja deh. ,,,buku besok minggu juga udah 個sampai di hk

Muhammad Wahid

Ya, mungkin biar sekalian nambah pertanyaan ke ustad Sinar Agama.. mengenai hukum sharing2,.

utk postingan itu terhadap yg melanggarnya. Karena walaubagaimanapun itu sebuah wacana

pemikiran yang bisa salah bisa benar dan urusannya akhirat pula, dan apalagi di post secara

terbuka,.. afwan, menunggu ustad SA saja.

Haidar Husein

Silahkan konfirm di abi pers....krn saya rasa abi pers jg tdk sembarangan...

13

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

13

Muhammad Wahid

masyaAllah, yg dilink berikut kok begitu2 amat yah?.. link dibawah ini, menanggapi tulisan ust

Mukhsin Labib.. https://www.facebook.com/bocah.../posts/671809809601230:0

Sinar Agama

Salam dan terimakasih pertanyaannya:

Karena tulisannya panjang dan memiliki latar belakang, maka saya akan mencoba memberikan

tanggapan karena MEMANG WAJIB DITANGGAPI, MAU HALAL KEK PENULISNYA ATAU TIDAK.

Panduannya, saya akan mengutip atau menerangkan sub judul apa atau paragraf apa sebelum

dikomentari. Akan tetapi, saya tidak akan menulsikannya lagi tulisan yang cukup panjang tersebut.

Jadi, teman-temah, wajib teliti dalam menghubungkan komentarku dengan asal tulisannya:

Komentar:

Mukaddaimah Pertama (mukaddimah komentar):

a- Demi Allah saya sangat terkejut membaca tulisan ini. Saking tidak tahannya, kadang satu

paragraf, saya baca sampai beberapa kali. Hal itu karena saya tidak percaya dengan yang saya baca

dan takut salah memahami tulisan orang lantaran menahan emosi melihat tulisan yang benar-benar

telah merusak ajaran Islam dan mencela para ulama sepanjang sejarahnya.

b- Tulisan saya ini, tidak mewakili siapa-siapa sekalipun saya ingin menulis secara benar menurut

apa yang saya yakini sebagai seorang syi’ah. Akan tetapi, biarlah saya menulis ini sebagai orang yang

baru memahami syi’ah, dan bukan tokoh syi’ah apalagi, mewakili syi’ah.

c- Komentar ini, mesti saya berikan. Dan saya tidak akan taqiah dalam mengomentarinya, dalam arti

tidak akan memakai bahasa yang terlalu halus hingga tidak bisa dipahami maksudnya.

d- Namum demikian, tulisan saya ini, tidak memiliki muatan apapun, selain hanya masalah-masalah

keilmuan. Jadi, tidak bermuatan politis. Karena itulah, maka saya tidak akan taqiah sebagaimana

selama ini diskusi dengan teman-teman sunni atau bahkan wahabi.

14

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

14

Mukaddimah Ke Dua (mukaddimah isi komentar secara global):

a- Tulisan ini (tulisan penulis yang berikutnya akan disebut “tulisan”, dan komentar saya akan

disebut dengan “komentar”), secara gamblang keluar dari ajaran syi’ah sebagaimana akan

dijelaskan global di mukaddimah ini dan dalam setiap komentar yang dirasa perlu pada masing-

masing paragraf tulisannya.

b- Tulisan ini bukan hanya merusak konsep imamah dalam Islam yang diikuti secara istiqamah oleh

syi’ah, akan tetapi juga sangat merusak konsep kenabian menurut Islam yang, pada akhirnya

merusak keTuhanan.

c- Tulisan ini, bukan hanya merusak konsep imamah dari akar-akarnya, akan tetapi juga telah

melebihtauhui Tuhan, Nabi saww, imam maksum as dan para ulama syi’ah sepanjang sejarahnya.

d- Tulisan ini, sangat-sangat tidak bermuatan ilmiah sama sekali. Karena ketika mengatakan syi’ah,

bukan hanya sama sekali tidak mewakili syi’ah, akan tetapi tidak sebutir refrensipun yang diambil

dari sumber syi’ah. Lah, terus syi’ah yang mana ini?

e- Menurut saya, kalau tulisan itu dinukil dari buku “Syi’ah Menurut Syi’ah”, sebaiknya namanya

diganti menjadi “Syi’ah Menurut Beberapa Orang Yang Baru Menjadi dan Merasa Syi’ah”.

Mukaddimah Ke Tiga (Ajaran imamah/khilafah dalam Islam/Syi’ah secara global):

a- Imam adalah pemimpin umat, baik secara batin atau secara lahir. Dalam istilah penulis, vertikal

atau horisontal. Jadi imam, bukan seperti yang dikatakan penulis yang hanya merupakan

kepemimpinan vertikal dan hanya mentidakkontradiksikan dengan khilafah (dan bisa kompromi

menerima khilafah orang lain), akan tetapi benar-benar bahwa imamah dalam Islam itu adalah

kepemimpinan lahir dan batin atua kepemimpinan vertikan dan sekaligus horisontal.

Karena tulisan ini ala fb saja, dan hal ini merupakan yang lebih terang dari matahari di siang bolong

bagi yang sangat baru syi’ah sekalipun, maka saya tidak akan menyebutkan banyak refrensi. Cukup

saya ambil satu saja dari ribuan kitab akidah syi’ah, yaitu dari kitab Al-Syii’ah Fii al-Islaam, karya

‘Allaamah Thaba Thabai ra:

15

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

15

.

.

.

:

.

.

.

.

((Makna Imam: Imam dikatakan untuk orang yang memimpin umat atau kelompok dan memikul

beban tanggung jawab tersebut, baik dalam urusan-urusan sosial dan politik (horisontal) atau

keagamaan (vertikal) dan perbuatannya berhubungan erat dengan kehidupan sosialnya dimana ia

(imam) hidup, baik dapat leluasa dalam menerapkan keimamahannya atau tidak (karena terhalang

atau tidak diterima umat, penj).

Syari’at Islam yang suci (sebagaimana sudah dijelaskan di pasal-pasal sebelumnya) melihat

kehidupan manusia secara umum dan dari segala sisinya. Karena itu, ia (syari’at) memberikan

ajaran-ajarannya untuk membimbing manusia dalam kehidupan maknawiah (ibadah-ibadah vertika)

dan juga dalam kehidupan lahiriah (sosial-politik) pada setiap individu. Karena itu, ia (syari’at)

16

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

16

mengatur kehidupan pribadinya, sebagaimana juga mengatur kehidupan sosial dan

kepemimpinannya (pemerintahan, keterangan penulis buku sendiri, bukan penerjemah).

Sesuai dengan yang telah disebutkan di atas itu, maka IMAM atau PEMIMPIN AGAMA DALAM

ISLAM, penekanannya terletak pada tiga dimensi:

a-1- Dimensi pemerintahan Islam (horisontal).

a-2- Dimensi penjelasan tentang ilmu-ilmu keIslaman, fikih Islam dan penyi’arannya (horisontan

Vertikal).

a-3- Dimensi kepemimpinan dan pengarahan dalam kehidupan maknawiyyah/speritual (vertikal).

SYI’AH MEYAKINI bahwa pemimpin umat Islam yang memerlukan pemimpin dalam tiga dimensti di

atas itu secara fondasional (darurat) untuk memimpinnya dalam tiga hal tersebut, sebagai

pemimpin, harus ditentukan oleh Allah dan Nabi Agung saww, sebagaimana beliau saww juga dipilih

oleh Allah.))

..............bersambung...............

17

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

17

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 2 2.

https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-menurut-buku-syiah-

menurut-syiah-bagian-2/10152453555563937

29 October 2014 at 19:01

Sinar Agama

Dalam Tafsir Amtsal, karya Ayatullah Makaarim Syiraazii hf, dalam keterangannya mengenai ayat

pengangkatan nabi Ibrahim as yang ditingkatkan dari maqam kenabian/kerasulan ke maqam imam

(QS: 2:124). Beliau hf menulis:

2

.

:

1 .

2 .

3

.

.

.

.

18

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

18

((Apa imam itu?: Sudah menjadi jelas dengan pejabaran yang telah lalu di atas itu sehubungan

dengan ayat ini (pengangkatan dari kerasulan nabi Ibrahim as ke pangkat keimamahan), bahwa

derajat imamah telah dianugrahkan kepada nabi Ibrahim as setelah beliau as memiliki maqam

tersebut, yang melebihi dari pangkat kenabian dan kerasulan.

Untuk menjelaskan hal di atas, maka KAMI (ulama syi’ah, bukan yang baru menjadi dan merasa

syi’ah, penj.) berkata: Imamah itu, memiliki makna-makna yang berbeda:

b-1-1- Imamah adalah kepemimpinan dalam urusan-urusan keduniaan (horisontal). Pendapat ini

dinyatakan oleh beberapa ulama Ahlussunnah.

b-1-2- Imamah adalah kepemimpinan dalam urusan-urusan agama (vertikal) dan dunia (horisontal).

Pendapat ini, juga diutarakan oleh sebagian ulama Ahlussunnah.

b-1-3- Imamah adalah pengaktual atau pewujud atau penyata atau pelaksana sistem agama

sebagaimana ia merupakan sistem hukum dalam artian luasnya pemerintahan dan pelaksana bagi

hukuman-hukuman (seperti rajam, cambuk dst, penj.) dan hukum-hukum Allah. Begitu pula untuk

menegakkan keadilan terhadap umat dan membimbing setiatp individu daslam tatanan batinnya

dan cara hidup sosialnya. Derajat dan maqam ini, lebih tinggi dari maqam kenabian dan kerasulan.

Karena maqam kenabian dan kerasulan, terbatas pada penyampaian agama dan pemberi harapan

dan ancaman (vertikal) sementara imamah melingkupi/mencakupi tugas-tugas kenabian dan

kerasulan dengan penambahan “Pelaksanaan Hukum-hukum” dan “Membimbing jiwa-jiwa secara

lahir dan batin” (dan secara gamblang bahwa banyak nabi-nabi yang juga memiliki maqam imamah

ini).

Maqam imamah, pada hakikatnya, maqam pewujudan tujuan diturunkannya agama dan hidayah.

Yakni mengantarkan (umat) pada yang diinginkan (agama, horisontal). Karena itu, ia (imamah)

bukan hanya menunjukkan jalan (kepada umat, vertikal).

Selain itu, imamah juga memiliki dimensi “Hidayah Secara Natural”, yakni akses spiritual bagi imam

dan pengaruhnya terhadap qalbu-qalbu yang memiliki potensi untuk menerima hidayah secara

maknawiah (perhatikan hal ini dengan teliti, kata ayat Makaarim hf).

19

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

19

Sebagaimana matahari yang membuat tetumbuhan menjadi hidup, maka Imamah juga

menghidupkan kehidupan ruhaniah dan maknawiah dalam kehidupan natural (hal yang ini yang

sering difokus oleh orang yang baru syi’ah hingga mengira bahwa imamah itu hanya merupakan

wilayah takwiniah naturaliah hingga tidak memasukkan natural kehidupan sosial umat manusia dari

segala sisinya termasuk keluarga, tetangga, sosial, budaya, politik, kenegaraan dan

keinternasionalan, penj.).))

Kesimpulan:

Dengan beberapa penukilan dan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa maqam IMAMAH itu

justru maqam horisontalnya sedang maqam kerasulan/kenabian, adalah maqam vertikal.

b- Beda Istilah Imam dan Khilafah.

Setelah mengetahui makna Imamah dari ulama syi’ah (bukan dari kita-kita yang baru jadi syi’ah

wa....nggak tahu syi’ah kecuali secuil walau, merasa terlalu banyak tahu ini hingga berani

menyalahkan seluruh ulama syi’ah sepanjang sejarahnya), maka perlu kiranya mengetahui makna

Khilafah.

KHILAAFAH, adalah penerus atau wakil Nabi saww. Karena Nabi saww adalah rasul (vertikal) yang

sekaligus imam (horisontal), maka pengganti atau khalifahnya juga demikian. Jadi, khalifah dan

pengganti atau wakil atau penerus Nabi saww, adalah orang yang memimpin umat dalam hal-hal ke

agamaan (vertikal) dan penerapannya dalam suatu negara (pemerintahan/horisontal). Jadi, beda

imamah dan khilaafh, hanya terletak pada sisi melihatnya, bukan pada esensinya.

Esensi imamah dan khilafah dalam kekhalifaan Nabi saww, tidak beda seatompun. Memang, bisa

saja beda, kalau mengkhilafahi selain Nabi saww. Akan tetapi Nabi saww, karena di samping rasul

Allah yang berwenang menjelaskan agama dan memursyidi umat secara maknawi (vertikal), juga

berwenang memimpin umat dari sisi imamah atau imam (horisontal) sebagaimana posisi nabi

Ibrahim as yang baru diangkat menjadi imam (menegakkan pemerintahan agama, horisontal)

setelah tua dan setelah puluhan tahun menjadi rasul (wilayah keadaam, vertikal).

Sudah sering dijelaskan di fb ini, bahwa beda rasul dan imam, yang terjelaskan dalam pengangkatan

nabi Ibrahim as dan posisi kerasulan kepada posisi keimamahan, adalah dari sisi kepemimpinannya

secara takwini itu. Nah, kalau takwini ini hanya diartikan esensi alam dan tidak memasukkan sosial

politik manusia, itu kan namanya menjadikannya tidak beda dengan kerasulan yang bersifat vertikal

20

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

20

dan melingkupi semua keberadaan natural. Apalagi Nabi saww yang merupakan rahmat bagi semua

alam.

Jadi, pengangkatan dan penaikan nabi Ibrahim as dari kerasulan/kenabian menjadi keimamahan,

adalah wewenang untuk mengejawantahkan hukum-hukum dan syari’at Tuhan, pada kehidupan

sosial manusia. Yakni perintah untuk menegakkan aturan Islam dalam kehidupan sosial manusia.

Karena itu, imamah itu yang justru pangkat horisontal, dan bukan pangkat vertikal. Setidaknya,

merupakan kesalahan besar kalau imamah itu dieksklusifkan pada masalah-masalah vertikal.

Supaya saya tidak kelihatan ngibul dan sok tahu, maka saya nukilkan satu refrensi yang

menjelaskan perbedaan kedua, istilah tersebut (imamah dan khilafah):

Dalam kitab Al-Syii’ah Fii al-Islaam, karya ‘Allaamah Thaba Thabai ra, setelah merangkan imamah

seperti yang telah dinukil di atas itu, beliau ra, meneruskan penjelasannya. Karena takut

kepanjangan, saya mau meringkas poin-poinnya saja:

b-2-1- Bahwa tidak ada yang menolak bahwa kehidupan manusia yang berkelompok, walau hanya

dalam satu rumah tangga kecil saja, harus memiliki pemimpin di dalamnya.

b-2-2- Dari sisi lain, semua tahu bahwa pemimpin ini, tidak selalu ada dalam umat atau kelompok

yang dipimpinnya tersebut.

b-2-3- Semua orang tahu dengan mudah bahwa kalau seorang pemimpin mau meninggalkan umat

atau kelompoknya, maka selalu menentukan KHALIFAH menggantikan dirinya dalam masa

ketidakadaannya di tengah-tengah umat atau kelompok yang dipimpinnya.

b-2-4- Islam sebagai agama yang sempurna, juga tidak lengah dalam urusan kepemimpinan dan

keKHALIFAH-an ini.

b-2-5- Lalu setelah itu, beliau as mengatakan:

21

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

21

.

.

.

((Karena itu, Nabi yang mulia saww, tidak pernah meninggalkan kelompok yang baru masuk Islam,

atau kelompok yang telah dikuasai Islam, atau suatu kota/negeri atau deSa Yang telah dikuasai

pemerintahan Islam, tanpa mengutus dengan cepat kepada mereka seorang wakil atau pejabat

pelaksana, untuk mengatur urusan-urusan sosial-politik kelompok tersebut (yang baru masuk Islam

atau yang baru dikuasai Islam itu). Dan hal ini juga merupakan kebiasaan/ajaran Nabi saww, dalam

jihad. Karena itu, ketika mengirim surat ke suatu tempat, maka beliau saww menunjuk satu ketua

diantara mereka (pengantar surat). Dan kadang menentukan lebih dari satu ketua, sebagaimana

terjadi di perang Mu’tah dimana beliau saww menentukan 4 ketua yang bergilir dimana kalau yang

pertama mati, maka di-KHILAFAHI (diteruskan) oleh yang ke dua dan kalau yang ke dua mati, di-

KHILAFAHI oleh yang ke tiga dan begitu seterusnya.

Islam telah menunjukkan perhatiannya kepada masalah KHILAFAH dan PENGANGKATAN KHILAFAH

ini, secara penuh. Dan tidak pernah lengah dari masalah ini. Kapan saja Nabi saww ingin

meninggalkan kota Madinah, maka selalu mengangkat KHALIFAH (pengganti/wakil). Ketika Nabi

saww ingin berhijrah dari Makkah ke Madinah, mengKHALIFAHKAN imam Ali as di Makkah, untuk

mengurusi hal-hal tertentu di masa yang pendek itu, seperti menyerahkan amanat kepada

pemiliknya. Begitu pula telah mengKHALIFAHKAN imam Ali as, untuk melakukan pembayaran

hutang-hutang dan apa-apa yang berhubungan dengan beliau saww secara khusus setelah wafat

beliau saww.

Sesuai dengan kaidah dan rumus ini, maka SYI’AH mendakwa bahwa sama sekali tidak mungkin Nabi

saww, sebelum wafat beliau saww, tidak berwasiat kepada satu orang untuk mengKHALIFAHI beliau

saww (meneruskan) untuk mengurusi masalah-masalah umat, setelah beliau saww. Yakni tidak

22

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

22

mungkin beliau saww tidak menunjuk satu orang untuk memimpin pelaksanaan pemerintahan,

dalam daerah-daerah yang telah dikuasai Islam.))

Kesimpulan poin b:

Dengan semua penjelasan di atas dapat dipahami bahwa:

KEIMAMAHAN DAN KEKHILAFAAN, SAMA SEKALI TIDAK BERBEDA DARI SISI ESENSINYA, YAITU

SEBAGAI PEMIMPIN UMAT DARI SISI LAHIR (horisontal) DAN BATIN (vertikal), DARI SISI PRIBADI

DAN SOSIAL, DARI SISI IBADAH DAN PEMERINTAHAN, DARI SISI SOSIAL MANUSIA DAN BAHKAN

SELURUH KEBERADAAN SEMESTA. DIKATAKAN IMAM KARENA MEMIMPIN, DAN DIKATAKAN

KHALIFAH, KARENA MENERUSKAN MISI DAN TUGA-TUGAS KENABIAN saww (yang di samping

memiliki wilayah kerasulan/vertikal juga keimamahan umat, horisontal) DI SELAIN MENERIMA

WAHYU SYARI’ATNYA.

Alberto Mahaluby Miscionerry

Pak ust. Anwar Luthfi, sedikit hal yg d jelaskan oleh ustadz kalangan Syi'ah dalam mengomentari

konsep Imamah dalam tubuh Syi'ah

Semoga berkenan melihat alur dialognya secara berurutan...

Anwar Luthfi

insya Allah kalau sedang kambuh hobby membacanya, ane tengok tuntas om Alberto Mahaluby

Miscionerry

Muhammad Wahid

Ditunggu sekali sambungan nya ustad Sinar Agama,. ketika wacana berfikir pribadi

mengatasnamakan sebuah keyakinan dalam hal ini adalah mazhab Ahlulbait,. maka semua org yg

terkait terutama dari kalangan ulama berilmu dengan berbagai kapasitas & tingkatannya apalagi

ada yg lebih tinggi dari sang penulis link itu,. maka memang wajib menanggapi tulisan tsb,. karena

secara umum bisa mempengaruhi pola pikir umat terhadap istilah Imamah & Khalifah,. dan

tanggung jawabnya dibawa sampai ke akhirat,.. afwan

23

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

23

Sinar Agama

KOMENTAR TULISAN PERPARAGRAF:

(1). Paragraf

Kepemimpinan setelah Nabi

Biang Perbedaan

Bagaimana konsep ......

Secara etimologis, khalifah berasal ....

Dalam konteks Nabi sebagai pemimpin,......

Dengan demikian, khilafah yang dimaksud di sini .....

KOMENTAR:

1- Sudah dijelaskan di mukaddimah, bahwa dalam syi’ah, khilafah dan imamah, adalah sama.

Perbedaan nama, hanya karena perbedaan pandang pada hakikat yang satu, yaitu pemimpin umat.

Karena itu, tidak pantas mengatakan bahwa sebagian syi’ah yang mengatakan bahwa imamah itu

mencakupi kepemimpinan vertikal dan horisontal, akan tetapi semua syi’ah.

2- Apalagi imamah ini, dalam syi’ah, masuk dalam Ushuulu al-Diin, dimana WAJIB diimani dengan

dalil gamblang dan tidak boleh taklid. Nah, dengan demikian, maka makna yang mencakup itu,

diketahui dan diimani oleh semua orang syi’ah.

(2). Paragraf:

Sudah banyak polemik dan ......

KOMENTAR:

Mencari konsep keharmonisan, dengan menginjak-injak prinsip dasar sebuah golongan, bukan

hanya tidak akan pernah mampu membuatnya, melainkan akan menambah berantakannya sosial

keagamaan masing-masing golongan dan bahkan merupakan penghancuran tiang-tiang keagamaa,

DISAMPING, pembodohan kepada orang-orang awam, teruma yang baru menjadi anggota pada

masing-masing golongannya yang tidak tahu apa-apa selain kata-kata manis dan sastrais non

argumentatis.

24

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

24

(3). Paragraf:

Bila isu kepemimpinan ini ......

KOMENTAR:

Ketika benang yang sudah merah jelas dalam sepanjang ajarannya yang sudah 14 abad lebih,

dijatikan benang yang berwarna tidak karu-karuan (mending kalau dijadikan satu warta seperti

hitam), maka jelas bukan hanya menghilangkan benang merah itu sendiri, akan tetapi

menjadikannya menjadi debu sama sekali, hingga jangankan warnya, benangnya saja menjadi hilang

dari permukaan bumi DAN, sebagai gantinya banang lebah yang diindahkan dan dikuatkannya

sendiri, dengan menyalahi semua ajaran para ulama, maraaji’, imam maksum as, Nabi saww dan,

Tuhan sendiri.

(4). Paragraf (yang ini saya nukilkan):

Konflik menjadi makin rumit karena Sunni menganggap konsep kepemimpinan (Imamah) yang

diyakini Syiah sebagai tandingan konsep kepemimpinan (Khilafah) yang diyakini Sunni, dan Syiah

menganggap konsep kepemimpinan (Khilafah) yang diyakini Sunni sebagai antikonsep

kepemimpinan (Imamah) yang diyakini Syiah. Padahal, bila diperhatikan secara seksama dan bebas

dari sentimen sektarianisme, rincian konsep Khilafah dan Imamah berbeda secara substansial dan

tidak niscaya saling menafikan.

KOMENTAR:

Yang rumit itu justru ketika semua sudah memiliki dasar yang jelas dalam ajaran yang ditulis turun

temurun, tidak dijadikan pijakan untuk mencari persatuan. Apa tidak rumit kalau mau menyatukan

golongan, dengan meniadakan ajaran dari masing-masing golongannya tersebut?

Awal langkah mencari penyelesaian pertikaian adalah mendudukkan dulu pendapat masing-masing.

Dari sanalah baru dicarikan jalan keluarnya. Lah, kalau nilai-nilai gamblang sunni dan syi’ah yang

sudah terwarisi secara gamblang dalam qurun waktu 14 abad lebih (kecuali yang baru syi’ah dan sok

tahu syi’ah), tidak diperhatikan dan bahkan dibuangnya, bukan hanya tidak akan pernah mampu

menyelesaikan persoalan, akan tetapi akan dianggapnya anak kecil, yang menjual daging yang

berupa pelepah pisang dan teman sejawatnya membelinya dengan uang dari dedaunan.

25

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

25

Langkah paling jitu yang diambil Tuhan, Nabi saww, para imam maksum as dan para maraaji’ serta

para intelektual sejati (yang ilmunya tinggi dan tidak pernah berhenti belajar karena tidak

merasakan pandai walau sedetik) adalah:

MASING-MASING GOLONGAN BOLEH MEYAKINI DAN MENERANGKAN SERTA MENDAKWAHKAN

KEYAKINANNYA, AKAN TETAPI TIDAK BOLEH SALING MEMAKSAKAN KE GOLONGAN LAIN DAN

WAJIB MEMBERIKAN KEBEBASAN KEPADA MASING-MASING GOLONGAN SERTA, BEKERJA SAMA

DALAM BIDANG-BIDANG YANG SAMA UNTUK MEMBANGUN UMAT ISLAM DARI DALAM DAN

UNTUK MENGHADAPI MUSUH BERSAMA DARI LUAR. DALAM DISKUSI DAN DAKWAH BOLEH SALING

SALAH MENYALAHKAN DENGAN ARGUMENTASI KARENA HAL ITU MERUPAKAN KONSEKUENSI

GAMBLANG DARI BERGOLONGAN, AKAN TETAPI TIDAK BOLEH SALING MEMAKSAKAN. SEMUA

PIHAK MESTI MENYADARI BAHWA YANG DIYAKINI DAN DITABLIGHKANNYA, TIDAK LAIN HANYA

MERUPAKAN TUGAS KEMANUSIAN DAN KEMUSLIMAN MASING-MASING, TANPA MERASA SEBAGAI

NABI ATAU UTUSAN TUHAN UNTUK MENGHUKUM GOLONGAN LAIN DAN MEMUSUHINYA DI

DUNIA INI. KARENA TUHAN SAJA, MENUNGGUKAN KE AKHIRAT KELAK.

Sinar Agama

(13). Paragraf:

Bentuk

Sebagaimana pernah dijelaskan tentang ....

KOMENTAR:

Dari awal sudah dapat dirasakan dimana letak kekeliruan pemikiran dan keyakinannya tentang

imamah di syi’ah. Yaitu pada informasi yang tidak lengkap yang, dikiranya hal yang sudah final dan

lengkap. Merasa sudah puncak mengetahui syi’ah hingga tidak ngotot belajar tapi bahkan

sebaliknya, ngotot tabligh dan mengajar.

Pengangkatan nabi Ibrahim as sebagaimana sudah diterangkan di atas, yakni penaikan dari maqam

kenabian/kerasulan menjadi keimamahan, adalah justru dari sisi horisontalnya, yakni penerapan

hukum Islam sebagai suatu negara atau pemerintahan. Misalnya, bukan hanya mengajari bahwa

zina itu mesti dicambuk, akan tetapi diusahakan untuk diaplikasikan dalam bentuk, benar-benar

dicambuk dimana, hal ini jelas menuntut aktifnya kepemimpinan horisontal secara menyeluruh.

Karena ajaran Islam bukan hanya cambukan terhadap penzina, akan tetapi juga militer yang kuat,

pertanian, pendidikan ....dst... yang juga harus kuat. Ekonomi dan politik, apa lagi Tentu.

Kepemimpinan yang sesuai dengan konsep Tuhan, terlabih apa lagi.

26

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

26

Jadi, imamah itu merupakan kepemimpinan takwini yang, sangat jelas meliputi ketakwinian

kehidupan sosial manusia. Di sinilah letak kekeliruan berfikir dan berkeyakinan penulis tulisan itu.

Karena dikiranya, yang namanya takwini, hanya meliputi urussan-urusan malakuti hingga imamah

diartikan atau dilebih cocokkan kepada kepemimpinan vertikal. Padahal, justru horisontal itulah

yang dikatakan imamah. Tentu yang juga meliputi kepemimpinan takwini.

Sebenarnya takwini inilah yang justru horisontal itu, sekalipun terhadap urusan-urusan malakuti.

Karena itulah, dalam keyakinan syi’ah, seluruh malaikat dan makhluk-makhluk Tuhan, taat dan

wajib taat, pada imam. Di malam lailatu al-qadr, para malaikat dengan seluruh urusannya masing-

masing, wajib datang pada imam untuk mengajukan kerja-kerja setahun ke depannya. Dan imam

memeriksanya sesuai dengan pangkat keimamahan dan kekhilafaan yang diberikan kepada mereka

as.

Penulis tulisan, di samping telah mengkebiri makna imam itu sendiri, ia (atau mereka, karena

katanya penulis buku itu adalah tim yang terdiri dari beberapa orang), juga mengkebiri makna

khilafah. Karena khilafah di sini, bukan hanya sebagai nau’ dan untuk BUMI, melainkan khilafah yang

merupakan insan kamil dan mengimami seluruh makhluk, baik yang berada di atas bumi atau di luar

bumi, baik buminya sendiri atau planet-planetnya, baik materi atau non materinya.

Memahami kritik syi’ah terhadap ketiga khalifah pertama, harus dengan keyakinan dan makrifah

syi’ah itu sendiri, bukan dengan orang dengan pemahaman orang yang baru menjadi syi’ah dan

merasa memahami syi’ah. Karena itu, kritik syi’ah terhadap ketiga khalifah itu, dari semua sisi

kepemimpinannya. Apa saja yang dimaui dengan arti kepemimpinan mereka. Karena imamah dan

khilafah dalam syi’ah, benar-benar memiliki makna yang sama. Jadi kritikan syi’ah terhadap mereka

adalah dari sisi tidak memenuhi syaratnya, baik dari persyaratan spiritual sebagaimana diyakini

sebagian sunni hingga mereka wajib dihormati dan diikuti, juga dari persyaratan adiministrasi. Yakni

baik vertikalnya atau horisontalnya. Karena syi’ah yakin, bahwa pemegang kepemimpinan

horisontal dalam Islam (bukan agama-agama terhadahulu yang mungkin ada yang beda pada

beberapa obyek ajaran Tuhan yang biasanya disesuaikan dengan kondisi masing-masing), juga harus

pegang kepemipinan vertikal.

Jadi, yang mesti disayangkan itu, bukan ajaran syi’ah yang menyala sepanjang jaman, akan tetapi

penulis yang sama sekali tidak memahami syi’ah TAPI MENGATASNAMAKAN SYI’AH. Akhirnya saya

jadi ragu, mereka itu syi’ah siapa, yakni pengikut siapa? Wong semua tulisannya tidak ada

sandarannya kok, baik agama, akal dan ulama.

27

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

27

Jadi, PEREDUKSI MAKNA KHILAAFAH DAN IMAMAH itu bukan para ulama dan maraaji’, dan bukan

pula para imam maksum as yang mengajarkan semuanya dalam hadits-hadits gamblang mereka as,

dan bukan Nabi saww yang mengajarkan dalam hadits-hadits gamblang yang bertebaran di kitab

sunni dan syi’ah dan bukan pula Tuhan yang mengajarkannya dalam al-Qur an, AKAN TETAPI

PENULIS SENDIRI.

(13-1). Paragraf:

Kesalahpahaman tanpa Klarifikasi

Yang patut disayangkan, adanya orang-orang Syiah yang .....

Sejarah menunjukkan bahwa Imam Ali tetap mendukung dan membaiat khalifah Abu Bakar,

meskipun setelah berlalu enam bulan. Pembaiatan tersebut justru menjadi indikator bahwa syarat

aksep-tabilitas publik telah terpenuhi dan kebijakan khalifah telah diakui. Hal ini bisa menjadi dasar

bahwa kekhalifahan tidaklah berada dalam posisi vis a vis dengan imamah. Sebaliknya, ucapan

selamat dari Umar atas Imam Ali pada hari Ghadir Khum adalah pengakuannya kepada Ali bin Abi

Thalib sebagai wali/Imam (spiritual) dan tidak menghilangkan peluangnya sebagai khalifah

(struktural) pada periode selanjutnya. Imam Ali jelas tidak pernah mundur dari posisinya sebagai

Imam, karena memang posisi Imam tidak bisa dianulir. Posisi Imam bukan kepemimpinan yang

bersifat struktural dan ditentukan berdasarkan banyaknya suara pemilih. Syiah berkeyakinan bahwa

Imam Ali ditunjuk langsung sebagai Imam oleh Nabi.

KOMENTAR:

Yang sangat disayangkan itu adalah penulis sendiri. Karena perampasan khilafah itu telah

diterangkan oleh Nabi saww, para imam maksum as dan para ulama dan maraaji’ dalam seluruh

hidup mereka. Sebab sekali lagi, khilafah dan imamah itu sama sekali tidak ada bedanya. Memang

dimensi kecertikalan imamah itu, tidak bisa dirampas. Namun bukan berarti kehorisontalannya, juga

boleh dirampas atau, disyahkan untuk dirampas. Ketidak bisaan dirampasnya dimensi vertikal itu,

karena ia merupakan sesuatu yang non materi, bukan karena adanya pemilihan tugas imamah dan

khilafah. Karena keduanya memang satu hakikat yang disebut dengan dua latar belakang

penyebutan. Disebut imamah karena memimpin umat, dan disebut khilaafah karena meneruskan

tugas Nabi saww di selain menerima wahyu syari’at. Nah, kalau Nabi saww itu memiliki dua bentuk

kepemimpinan horisontal dan vertikal, maka khilaafahnya juga seperti itu mas.

Tentu saja, yang diajarkan Tuhan, Nabi saww dan para imam maksum as serta para ulama dan

maraaji’, bukan hanya tentang perampasan tersebut. AKAN TETAPI TERMASUK MENJAGA

28

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

28

PERSATUAN, TIDAK MEMAKSAKAN KEHENDAK DAN TIDAK MENGEJEK TOKOH GOLONGAN LAIN

SERTA DIBOLEHKANNYA BERTAQIAH DALAM RANGKA MENGGALANG DAN MEWUJUDKAN

PERSATUAN MUSLIMIN.

Dan yang dipahami oleh semua umat tentng MAULA di Ghadiir Khum, termasuk oleh Abu Bakar dan

Umar ketika mengucapkan selamat kepada imam Ali as di tempat tersebut, adalah dengan maksud

kemaula-an vertikal dan horisontal. Karena terlalu mudahnya memahami hal itu sebagaimana sering

dijelaskan dalam keterangan hadits Ghadiir Khum. Jadi, dakwa penulis, hanyalah dakwa kosong

yang dikarang-karang sendiri dan, barangkali telah diilhami syaithan yang biasa membesitkan hal-

hal unik dan rada sulit dipahami awam. Kesoktahuan penulis akan niat Abu Bakar dan Umar, sudah

merupakan hal yang kegamblangannya melebihi matahari. Sok tahu ghaib dan betul-betul sudah

melampai batas.

(14). Paragraf:

Dua Dimensi Kepemimpinan Nabi

Langkah dan kebijakan pertama yang diambil Nabi .....

Patut diingat bahwa .......

Syiah meyakini bahwa Rasulullah Saw .....

Kemudian setelah diteliti secara seksama .......

Dalam pandangan ini hanya ada dua asumsi, ........

Fakta sejarah menunjukkan bahwa kondisi masyarakat .......

Sedangkan kemungkinan kedua pada asumsi kedua di atas, ......

Umat Islam memerlukan pemahaman yang jelas dan sempurna tentang Islam ...

KOMENTAR:

Dalam ajaran syi’ah, imamah itu wajib maksum, karena kalau tidak maksum, tidak bisa ditaati secara

mutlak, padahal imam wajib ditaati secara mutlak kerena disejajarkan taat pada Allah dan Rasul

saww. Begitu pula wajib maksum, karena kalau tidak maksum tidak boleh ditaati (QS: 76:24). Imam

wajib maksum karena hanya yang maksum yang bisa mengatahui Qur an secara hakiki (QS: 56:79).

Imam wajib maksum karena ia jalan lurus yang wajib diminta, dicari dan diikuti (QS: 1:6-7).

Kalau keyakinan Islam yang disinambungkan dan diestafetkan oleh syi’ah, tentang imamah yang

harus maksum itu, maka jelas tidak akan tergantung apakah umat sudah bisa bersyura atau tidak.

Karena sekalipun seluruh umat manusia di dunia ini, baik sejak nabi Adam as sampai kelak imam

29

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

29

Mahdi as keluar, baik sudah layak bersyura atau tidak, berkumpul untuk mengetahui siapa yang

maksum, maka tidak akan pernah bisa. Karena kemaksuman itu sifat lahir dan batin manusia.

Batinnya juga baik dari sisi keseratuspersenan-lengkap dan benarnya ilmu-amalnya, juga dari sifat-

sifat lainnya seperti buruk sangka, syirik, riya’ ...dst. Yang tahu hal-hal seperti ini, hanya Allah.

Sementara kekasih-kekasihNya yang diberi tahu, akan tahu dengan bantuanNya, bukan dengan

syura para nabi atau para rasul dan imam.

(15). Paragraf:

Kepemimpinan Spiritual dan Struktural

Kepemimpinan spiritual berbeda dengan kepemimpinan struk-tural (politik). ....

Karena itu, kepemimpinan spiritual lebih penting dari .....

Tapi setelah melalui beberapa masa sejak Rasul wafat dan ......

Secara nyata terbukti bahwa Ahlul Bait kehilangan fungsi .....

Sebagaimana telah terbukti dalam sejarah para sahabat, mereka ......

Sebagai akibat dari perselisihan dan perang tuduh yang .....

KOMENTAR:

Beda kepemimpinan vertikal dan horisontal itu, apa hubungannya dengan masalah imamah yang

ada di syi’ah dengan khalifah yang ada di sunni mas??? Sebab imamah yang ada di syi’ah, memiliki

arti horisontal dan vertikal. Keberbedaan dimensi kepemimpinan, sama sekali tidak kena mengena

dengan bahasan imamah dalam syi’ah. Karena keduanya, sama sekali tidak bisa dipisahkan.

Bagaimana mungkin orang bisa menjadi pemimpin horisontal manakala ia bukan pemimpin

vertikal? Dengan apa seseorang bisa memimpin horisontal umat, kalau ia tidak maksum dalam ilmu

keIslamannya dari sisi kelengpakan ilmunya dan kepastianbenarnya??? Bagaimana bisa pemimpin

memimpin dengan adil atau bahkan benar, kalau ia tidak mengerti Islam dengan lengkap dan pasti

benar?

Kerana itu terlalu sangat ra’syih ketika tulisannya mengatakan kelebih pentingan dan

kelebihberperanan kepemimpinan spiritual. Sebab kepemimpinan politik, sama sekali tidak bisa

dipisahkan dari kepemimpinan spiritual. Wong dasar dari setiap amal itu adalah ilmu dan keyakinan

yang bersifat spiritual kok.

Kita/Syi'ah tidak menjadi bangga dengan perkataan Umar yang mengatakan bahwa kalau tidak ada

imam Ali as dia menjadi celaka hingga menjadikannya ukuran berakidah dan bermakrifah kita dalam

30

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

30

bersyi’ah. Karena dengan adanya imam Ali atau tidak adanya, yakni ditanyainya imam Ali as oleh

Umar atau tidak, permasalahannya sangat jelas, yaitu bahwa Umar sama sekali tidak layak menjadi

khalifah, karena khalifah itu adalah khalifah Nabi saww yang memiliki dua kepemimpinan sekaligus,

yaitu vertikal dan horisontal.

Karena itu, maka kesemakinmemudarnya penghormatan pada kepemimpinan vertikal atau spiritual

ini, sama sekali tidak bisa dijadikan pembenaran pada perujukan khalifah-khalifah kepada imam

manakala mereka menghadapi masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri. Karena bagi syi’ah,

apapun masalah yang mereka hadapi dan bisa diselesaikan sekalipun, maka tetap wajib merujuk

kepada imam dan, bahkan wajib menyerahkan kepemimpinannya itu kepada imam.

(16). Paragraf:

Ambiguitas Mekanisme dan Kebijakan dalam Khilafah

Apakah Nabi Saw mewariskan sistem atau format tertentu .....

Tak ada konsep baku dalam pemilihan khalifah. Ia terus.......

Selain itu, bisa disimpulkan, tak semua kebijakan para khalifah .....

Banyak pihak menduga keputusan Abu Bakar memerangi ......

Selain itu, zakat termasuk salah satu devisa .....

Khalifah kedua, Umar bin Khatthab, juga .....

KOMENTAR:

BUKAN HANYA AJARAN DAN KONSEP IMAMAH YANG DIRUSAK OLEH PENULIS, AKAN TETAPI JUGA

KONSEP KENABIAN. DIHANCUR LEBURKAN. Karena bukan hanya Nabi saww, Tuhan sendiri dalam

Qur an telah merumuskan kepemimpinan horisontal, alias sosial politik itu. Sungguh saya benar-

benar ragu terhadap kesyi’ahan penulis. Mana ada orang syi’ah yang tidak meyakini atau boleh

meyakini, bahwa Tuhan dan Nabi saww tidak merumuskan konsep kepemimpinan horisontal. Ngaco

amat.

Lah, terus kelengkapan Islam itu apakah hanya karena mengatur masuk WC mas???? Kalau ada

muslimin atau mayoritas muslimin atau bahkan seluruh muslimin sekalipun, yang menolak konsep

baku kepemimpinan Islam/Syi’ah, maka hal itu, bukan berarti Islam tidak mengajarkannya. Dalam

Islam, konsep itu bukan hanya baku di Qur an dan hadits syi’ah, akan tatapi juga baku di hadits

sunni. Opo hubungane menungso karo agomo Islam sing lengkap lan suci niku mas???!!!

mungkin dapat memudahkanmu memahaminya. Afwan dan wassalam

31

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

31

(17). Paragraf:

Kritik terhadap Khalifah

Kritik Syiah terhadap khalifah-khalifah bersifat politis semata. ......

Tidak hanya Syiah yang meyakini khalifah bukanlah imam, ......

Dengan begitu kita bisa membedakan dua jenis kepemimpinan ini. .....

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Hasan dan Husain adalah dua Imam, baik berkuasa maupun

tidak berkuasa.” Artinya baik saat kepemimpinan politik atau administrasi ia pegang atau pun tidak,

mereka tetaplah Imam.

Dalam konteks ini muncul dua istilah yang sebetulnya .....

Meski berbeda basis, Imamah yang basisnya .....

KOMENTAR:

Sekali lagi saya merasa menanggapi tulisan ini, tidak ada gunanya. Karena semuanya bersifat

mendakwa, tanpa dalil. Lagi-lagi mengaku dan mengatasnamakan syi’ah. Mana ada syi’ah menerima

dua bentuk kepemimpinan?

Kepemimpinan vertikal dan horisontal itu, keumatan dan kemasyarakatan, wajib dipegang oleh satu

orang yang maksum sebagaimana diajarkan Allah dan Nabi saww. Kritik syi’ah terhadap para

khalifah, bukan hanya dalam masalah-masalah kemasyarakatan (horisontal), akan tetapi juga

mencakup hal-hal kevertikalannnya. Artinya, bahwa pemegang tampuk kepemimpinan

horisontal/kemasyarakan itu, wajib orang yang memegang tampuk kepemimpinan

vertikal/keumatan. Kalau dalam obyek-obyeknya, banyak keritikan syi’ah terhadap Saqifah (yang

didakwa sunni sebagai akseptabiitas publik), penghapusan mut’ah (kebijakan politik), peperangan

dan pembantaian (kebijakan politik), semua dan semua, BUKAN KARENA TELAH MENGESAHKAN

KONSEP KEPEMIMPINAN HORISONTAL DARI ORANG YANG TIDAK MEMEGANG KEPEMIPIMPINAN

VERTIKAL, AKAN TETAPI KARENA DALAM BIDANG TERSEBUT, JUGA MEMBUKA PELUANG UNTUK

DIKERITIKI DAN JUGA MENJADI DALIL BAGI KETIDAKLAYAKAN KHALIFAHNYA SERTA KARENA

KEBANYAKANNYA, MEMANG HANYA DALAM URUSAN-URUSAN KEMASYARAKATAN/HORISONTAL

ITULAH TEMPAT TERJADINYA BUKTI KESALAHAN.

Sudah sering saya katakan di fb ini bahwa hanya mujtahid yang berhak memberikan penjelasan

tentang ayat dan riwayat secara langsung. Karena itu, kalau tidak, maka ia akan menjadi penafsir

dengan akalnya sendiri yang, sudah tentu, belum dijejeli dan dicekoki berbagai ilmu yang dalam.

32

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

32

Artinya, hanya ongkang sana sini, membuka hadits, mengkhayal paham, apalagi punya kepentingan

seperti umumnya wahabi, langsung dicarikan makna yang sesuai dengan khayalannya tersebut.

Maksud dari imam Hasan as dan imam Husain as itu imam walau tidak memegang kekuasaan,

adalah keduanya as tetapi imam vertikan dan horisontal, walau tidak diakui dunia sekalipun. Jadi,

merekalah imam dan khalifah yang syah sementara yang lainnya adalah batil. Bukan yang lain benar

karena hanya menjadi khalifah (horisontal) dan bukan pula karena keduanya tetap imam lantaran

kevertikalan kepemimpinan keduanya tidak bisa dirampas lantaran berupa spiritual non materi.

Begitu pula, maksud Nabi saww (Allahu A’lam) memberikan peringatan bahwa keduanya as yang

telah ditunjuk Allah sebagai imam dan khalifah itu, akan dikhianati setelah Nabi saww wafat. Karena

itulah Nabi saww menangisi mereka as selagi masih kecil atau bahkan selagi baru lahir ke muka

bumi ini.

Jadi, imam itu, wajib berkuasa. Dan kalau tidak berkuasa, maka umat yang tidak mendukungnya dan

perampas kekhalifaannya, dan bahkan pendukung mereka, semuanya akan dimintai tanggung

jawab kelak di akhirat. Bagi yang sengaja, yakni yang sudah tahu kebenaran imamah tapi tetap

seperti itu, maka mendapat hisab yang berat. Dan yang tidak tahu karena belum sampainya

penjelasan tentang hal itu dengan jelas, maka bisa dimaafkan oleh Allah swt. Namun demkian,

selama di dunia, para imam as dan, apalagi pengikutnya, tidak boleh memaksakan kebenarannya ke

atas umat yang tidak menerimanya. Karena asas Islam itu, adalah kesadaran, pengetahuan dan

iman, bukan paksaan lantaran masalah kepahaman, hati dan iman, sama sekali tidak bisa

dipaksakan karena bukan daerah materi badani, melainkan daerah spiritual non materi. Jangankan

memaksakan, mencela golongan yang beda saja tidak dibolehkan mereka as.

(18). Paragraf:

Kesimpulan

Ternyata kesalahpahaman yang tidak segera diklarifikasi ........

Mungkin hipotesa dan analisa di atas tidak direstui oleh para .......

Dengan paparan di atas, kalangan Sunni secara de facto ......

Tentu penerimaan de facto Sunni terhadap ........

Menjadi Sunni atau Syiah bukanlah kesalahan. .......

33

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

33

Selanjutnya para pemikir kedua kelompok ini harus mengubah energi gontok-gontokan menjadi

energi saling mendukung dan mem-bahu mencerdaskan akar rumput dan awamnya serta

membuang semua isu elementer yang menjadi biang kebencian mutual. Kalangan Sunni harus rela

memosisikan para khalifah dan sahabat sebagai manusia yang tidak sempurna, yang bila tidak

diyakini kekhalifa-hannya tidak berarti keluar dari Islam. Kalangan Syiah perlu makin aktif mene-

gaskan bahwa kepatuhan dan kecintaan kepada imam tidak bersifat primer, karena itu merupakan

konsekuensi dari kepatuhan dan kecintaan kepada Nabi Saw dan bahwa orang yang tidak

memosisikan mereka sebagai imam tidak menyebabkannya keluar dari Islam.

(Mohon tidak dishare. Tulisan ini dikutip dari buku SYIAH MENURUT SYIAH yang akan segera

diterbitkan oleh DPP ABI).

KOMENTAR:

Lemahnya posisi Islam, bukan karena tidak mengklarifikasi ala kamu mas, tapi karena secara umum,

saudara-saudara sunni, masih ada yang belum mampu beradabtasi dengan lingkungan yang

berbeda seperti layaknya para imam-imam Syi’ah yang bukan hanya beradabtasi, tapi bahkan kawin

dengan mereka. Karena itu, tidak heran kalau beberapa imam maksum as, justru dibunuh/diracun

para istri mereka sendiri, seperti imam Hasan as dan imam Hadi as, imam Haadi as.

Memang, ada dua model syi’ah yang bisa dikagorikan menghambar persatuan.

Pertama, adanya syi'ah yang ortodok dan ekstrim dimana dalam sepanjang sejarahnya hanya ada

satu dua tokoh saja.

Ke dua, orang yang sok tahu Islam dan Syi’ah, yang telah mengacaukan bukan hanya persatuan,

akan tetapi penyimpangan dan penipuan kepada saudara sunni dimana nantinya bisa meletupkan

perpecahan yang lebih parah karena merasa ditipunya.

Karena itu, bukan mungkin lagi bahwa hipotesa dan analisanya tidak akan direstuinya oleh kedua

belah pihak, akan tetapi juga akan membuat murka mereka. Karena telah menafsir keduanya

seenah udhelle (seenak sendiri).

34

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

34

Begitu pula, sekali lagi, yang mereduksi itu adalah kamu mas, karena itu, reinterpretasi kamu itu

terhitung seburuk-buruk bid’ah. Karena bukan lagi dalam masalah fikih, melainkan sudah meranah

ke masalah keimanan. Setidaknya dari kacamata syi’ah yang memiliki ushuulu al-diin keimamahan.

Tidak ada sunni yang menerima kepemimpinan imam Ahlulbair as secara Islami/syi’ah, yaitu yang

mencakup kepemimpinan vertikal/esoterik dan horisontal, kecuali imamah ala bid’ah kamu itu. Dan

tidak ada orang syi’ah yang menerima kekhalifaan selain Ahlulbait as, sekalipun secara de fakto.

KARENA YANG DE FAKTO ATAU YANG TERJADI ITU, BUKAN KEKHALIFAAN AJARAN ISLAM HINGGA

PERLU ATAU WAJIB DIAKUI. Yang diakui syi'ah’dari de fakto itu, justru telah dan sering terjadinya,

perampasan kekhilafaan.

Memang, di imam Ali as, seudara sunni juga menerima kekhifaan beliau as. Akan tetapi, bukan

kekhalifaan Islami yang mesti diyakini, melainkan kekhilafaan horisontalik non maksumik yang,

didukung oleh khayalanmu itu (afwan karena tidak bisa dikatakan analisa).

Penerimaan sunni terhadap kepempinnan esoterik Ahlulbait as, memang dapat mendekatkan dua

kubu untuk membuat persatuan. Akan tetapi, bukan berarti meresmikan dan membenarkan

interpretasi mereka hingga yang syi’ah, kamu suruh mereinterpretasikan lagi masalah imamah dan

khilafah yang, apalagi disertai dengan tuduhan keji kepada Allah, Nabi saww, para imam maksum as

dan para ulama dan maraaji’ sepanjang sejarah, dengan dikatakan telah mereduksi atau mendistorsi

pahaman keduanya.

Sekali lagi, Tuhan, Nabi saww dan para imam as, tidak ada yang pernah mengajarkan kedua jenis

kepemimpinan yang maknanya sudah kamu distorsi dan reduksi itu. Karena yang ditunjuk Nabi

saww adalah bermaksud penunjukan terhadap kedua bentuk kepemimpinan (vertikanl dan

horisontal). Karena itu, buah yang kamu maksudkan itu, hanya buah karanganmu sendiri dan selain

syi’ah. Sementara buah yang diinginkan Islam, adalah mencakupi kedua dimensinya.

Kedua kelompok tidak bisa saling dileburkan, dan yang bisa hanya dipersatukan. Dan

pemersatuannya, bukan dengan saling menerima konsep masing-masing seperti yang kamu

usahakan itu, karena hal itu mustahil dan seperti anak kecil yang tidak tahu barat dan timur lalu

jualan pelepah pisang yang dikatakan daging serta membelinya dengan dedaunan dengan

mengatakan sebagai uangnya. Tapi dengan saling manahan diri untuk tidak saling paksa. Karena di

ke dua atau banyak golongan Islam, Qur an-nya hanya satu dan di dalamnya mengajarkan “laa

35

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

35

ikraaha fii al-diin” yakni “tidak ada paksaan dalam agama”. Kalau dalam agama saja tidak ada dan

tidak boleh memaksakan, maka apalagi dalam madzhab dan kelompok.

Energi gontok-gontokan harus dirubah dan sudah dari abad-abad silam para ulama syi’ah dan

bahkan para imam as merubahnya. Para imam as bahkan kawin dengan selain syi’ah. Jangankan

teman, murid-muridnya, banyak yang bukan syi’ah. Jangankan muslimin yang tidak pernah

menyakiti imam as, yang menyakitipun, kalau bertaubat, segera dimaafkannya, misalnya Hur yang

ikut syahid di Karbala setelah sebelumnya menjendrali pasukan musuh dalam pengepungan dan

penyerangan terhadap imam Husain as.

Jadi, orang syi’ah dan sunni, tidak perlu konsep persatuan yang kamu berikan, karena ia adalah

hakikat kekacauan. Syi’ah dan sunni, sama-sama punya Tuhan dan Qur an serta Nabi saww yang,

semuanya mengajarkan tidak ada paksaan dalam agama. Jadi, yang diperlukan bukan kesadaran

dan pengetahuannya, karena semuanya sudah pada tahu, akan tetapi aplikasinya. Saling teman,

saling temu, saling tolong dan semacamnya, adalah jalan menuju pengurangan gontok-gontokan

itu, bukan dengan saling merubah interpretasinya dengan interpretasi buatanmu itu mas. Afwan.

Orang syi’ah, yang mengambil dari para imam as dan ulama mereka, tidak pernah mengatakan

bahwa imamah itu primer dari sisi hubungannya dengan kenabian mas. Karena imamah itu jelas

setelah kenabian, emangnya kamu tidak pernah belajar ilmu Kalam apa, yakni lima ushuluddin

hingga berani menganjurkan kepada syi’ah untuk tidak memprimerkan imamah sehubungan dengan

kenabian. Parah sekali mas. Imamah itu seconder (kalau bisa dikatakan sebeperti itu) dari sisi

urutannya, bahkan yang ke empat. Karena sebelumnya adalah Tuhan, Adil Tuhan dan kenabian.

Akan tetapi dilihat dari sisi ajaran Islamnya, maka IMAMAH JELAS PRIMER KARENA IA MERUPAKAN

USHULUDDIN ATAU DASAR AGAMA. EMANGNYA ADA DASAR YANG TIDAK PRIMER MAS????

Tidak ada dalam sejarah syi’ah yang tidak meng-Islamkan selain syi’ah, yakni yang tidak taat pada

imam maksum as. Wong para imamnya as saja kawin dengan mereka kok. Emangnya kalau selain

syi’ah itu kafir, boleh kawin mas? Jadi, para imam as dan ulama syi’ah, tidak perlu kamu ajari mas,

bahkan kamu yang harus belajar banyak dan jangan pernah mengira sudah pandai, alim dan tokoh

hingga memberikan jalan keluar kehidupan sendiri dan dari kocek sendiri (tidak taqlid), kepahaman

sendiri dan menyalahkan semuanya, terutama para ulama dan tokoh-tokohnya dalam sepanjang

sejarahnya. Kalau ingin tahu makna kafir di syi’ah, kamu tidak perlu merujuk ke ulama yang mungkin

tidak dapat kamu jangkau, tapi ana sendiri sudah menuliskannya dalam bentuk pasal dan nomor

yang, , mungkin dapat memudahkan pemahaman. Afwan dan wassalam.

36

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

36

Sinar Agama

Teman-teman, antara poin (13) dan (14), ada poin sisipan yang berupa poin (13-1). Hal itu karena

ada pelewatan kala mencopynya dari komputer ke fb. Trims.

Sang Pencinta

Arull Weaslete Rock, tlg tdk menganggu keindahan penjelasan ust sinar ini dgn ss antum yg tdk

relevan dgn komentar ust SA, kecuali mmg ingin mengomentarinya.

Meyo Yogurt

Mohon ijin menyela. Pembahasan ini sangat baik untuk saya pelajari dan, kalo umpama telah jelas

semua, saya mau bertanya apa yang terjadi ketika Nabi Adam as. belum turun dan belum ada

manusia yang jadi khalifah atau imamah, apa perbedaannya di alam bumi ini dengan setelah

ditunjuk Khalifah atau Imam. Trims.

37

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

37

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 3 3.

https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-menurut-buku-syiah-

menurut-syiah-bagian-3/10152453570878937

29 October 2014 at 19:46

Sa Yang

ini pak Sinar Agama salah memahami tulisan muhsin labib..

saya baca dan perbandingkan tulisan yang dikomentari dan komentari tampak sekali pak Sinar

Agama sedang terpancing emosi sebelum membaca tulisan pak labib.

tanggapan paragraf demi paragraf seolah tak da sisi benar yang ada dalam tulisan pak labib..

ada nada ego dan perasaan serba tahu duduk persoalan yang sedang dipermasalahkan.

pada hal biasa saja kalo ditilek kembali. memang ada sisi ilmiahnya dalam uraian pak sinar agama.

tapi yaitu tadi, karena tanggapan yang dibuatnya sarat dengan kemegap2an kerana terpancing adu

domba kelompok syaithan bentet laknatulllah dkk.

dan si emilia dan murid2nya yang tumpul otak.

ini dia yang sangat disayangkan dan sangat disedihkan. masa sekelas Sinar Agama bisa terkecoh

dengan tipu muslihat kelompok pelaknat yang terlaknat.

seharusnye pak Sinar Agama melakukan klarifikasi atau konfirmasi tertutup menyikapi tulisan pak

labib, yang saya perhatikan pak Sinar Agama salah paham pada apa2 yang pak labib maksudkan.

antum pak Sinar Agama perlu belajar sabar dari keinginan terburu2 membalas setiap soalan yang

masuk... sekarang ini saya amati antum sudah tidak berkualitas lagi dalam menyajikan jawapan.

walau pun saya masih memandang antum jauh lebih mulia dari sonni rosak minda apalagi dari

wahabiyyun otak petaik..

saya harap antum dan kita semua belajar lah mengerti sebelum berkata2 untuk menyedikitkan

kesalahan..

Rudi Suriyanto

jika seandainya berbaik sangka,,mungkin bentuk tulisan itu adalah bentuk dari taqiyah penulis agar

bisa bebaur dengan sunni secara baik-baik.mungkinkah itu ustadz Sinar Agama ??

tanggung sunni itu sesat,penulis sesatkan sekalian.

38

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

38

Sa Yang

tulisan itu mempertegas kecerobohan puak cilaka yassir annajis sahja , rud.

tentu sahja konsekuensinya menghindari efek tak elok di tengah khalayak..

Imam as mampu membimbing manusia di saat jaman pitnah tanpa melaknat seperti bentet

laknatullah dkk

Sa Yang

coba perhatikan pemain togel yang mendadak bicara agame tanpa mengikuti disiplin keilmuan yang

mapan seperti bentet laknatullah alayhi wa man tabi’ah ila yawmiddin

Babah

Salam... sangat jelas kritikan ustadz Sinar Agama sama sekali tidak didasari konsep penafsiran

sebuah teks, disini kritikan ustadz SA sangat jelas membredel wilayah sang otoritas outor( ustdz

muhsin labib), seakan-akan ustdz SA lebih mengetahui maksud tulisan ustdz muhsin ketimbang

ustadz muhsin sendiri.

Afwan jiddan

Salam.

Babah

Ooh iya... saya kira tulisan(ijtihad) ustadz muhsin sangat mendekati kesempurnaan..

Afwan..

Rudi Suriyanto

Untung hanya mendekati sempurna dan hampir maksum

Muhammad Wahid

Menurut hemat saya,. terlepas tuduhan ego masing2 penulis atau pengomentar,. dengan

mengesampingkan pribadi masing2,. murni hanya melihat kapasitas tulisan,. saya melihat

penjabaran ustad SA jauh lebih berdalil dan beralasan kuat mengenai Imamah & khalifah

dibandingkan tulisan ust ML yg penuh dengan maksud tersirat & semu abu2,. lagipula buat apa

menulis buku & menjualnya, kalau isi buku tsb hanya bisa dipahami maksudnya oleh penulisnya

sendiri ?? afwan, hanya sekedar pendapat saja.

39

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

39

Babah

Hehehehe.. Muhammad Wahid. Makanya ada istilah bedah buku,, heheh..

Rudi Suriyanto

Kalo menurut pendapatku,tulisan itu sebodoh-bodohnya tulisan atau sehebat-hebatnya tulisan

untuk membuat sunni tersesat lebih jauh lagi dan syiah dapat melenggang dengan tenang di

indonesia ini[taqiyah mode on]..tp itu hanya sekedar pendapat awam sepertiku dan seharusnya

tulisan itu hanya diperuntukkan kaum suni saja,bukan untuk syiah..

Muhammad Wahid

Babah .. iyaa memang perlu,.. hehe.. dan saya pikir ustd SA juga seorang Doktoral, tidak gegabah

menilai tulisan dalam sudut pandang keilmuannya,. setidaknya beliau aplikatif thdp ilmu & amalnya

semua tulisannnya di FB ini tanggung jawabnya kelak di akhirat, sampai2 catatannya pun tidak

dihalalkan utk diedit oleh org lain tanpa izinnya.. dan saya lihat beliau selama ini murni menanggapi

semua pertanyaan secara keilmuan pula bukan tendensi pribadi si penanya atau yg punya tulisan,.

Sang Pencinta

Sa yang, antum harus bedakan pahaman sindikat tukang laknat dan penjelasan ust Sinar di atas,

mana yg hanya sekedar provokasi tanpa keilmiahan, cuplak-cuplik sesuai hawa nafsunya, mana yg

penjelasan berdalil. Kalo sedikit menyimpan emosi dan mengedepankan akal, substansi yg ingin

disampaikan pasti didapat.

Babah

Heheheh.. rud.. rud... baca ulang dan teliti kem kembali tulisan ustdz muhsin.. bila perlu datengin

ustdz muhsin untuk dimintai keterangan seputar tulisan'nya.. nte jangan selalu berusaha mengadu

orang sunny-syiah, sebab berkali2 komenan nte selalu mengarah kesitu.

Babah

Sang Pencinta.. sebenarnya klatifikasi model seperti ini sangat tidak relevan, apa tidak bisa ustdz SA

klarifikasi lewat via tlp agar ust muhsin bisa lebih mempertanggung jawabkan tulisan-nya dan

kiranya ust SA nyapun akan mendapat penjelasan seputar tulisan-nya, kalo seperti ini terkesan ust

SA sedang melakukan pembunuhan karakter seorang tokoh, toh kita semua tahu setiap sesuatu

kalo mau dicari kekurangan-nya pasti akan ketemu kekurangan-nya,

40

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

40

Saya kira tulisan ust Muhsin masih tahal wajar kok, dan saya yakin beliau juga punya dasar atas

tulisan-nya.

Sang Pencinta

Babah, antum katakan diatas menurut antum tulisan ust ML mendekati kesempurnaan, nah lalu

mengapa org lain yg punya pandangan yg jauh berbeda atasnya sulit utk dimaklumi? Antum boleh

menilai, seyogyanya org kain jg boleh menilai.

Muhammad Wahid

Kalau dari kronologis dialog selama ini antara ustd SA dan ust ML,.. saya lihat ustd ML lebih

cendrung utk tidak mau dikritisi, siapapun bisa lihat dialog2 terdahulu.. ini yg menurut saya pribadi,

ustd SA enggan lagi masuk ke dalam tulisan/ posting ustd ML.. dan ustd SA merasa perlu

meluruskan wacana berfikir siapapun yang mengatasnamakan syiah,. karena itu menjadi

kewajibannya yg harus dia pertanggung jawabkan kelak di akhirat,.. saya pikir, ustd Sinar Agama

bisa memberikan jawabannya nanti,.. yg ini hanya sekedar tanggapan saya pribadi yg awam ini dan

bisa saja salah menilai.

Eman Sulaeman

Salam sgala hormat tuk SA , Kami menunggu sepak terjang antum lebih lama di Tanah Air Indonesia

....

Agar kami memiliki Ulama yang Paling yang....

Afwan

Quito Riantori

Setahu saya, kemampuan ilmu logika ML masih jauh dari layak. Saya sering baca status2nya dan

twit2nya yg melenceng dari logika. Apalagi setelah membaca penjelasan/kritik ust. SA di atas, saya

makin yakin kelemahan logika ML dlm memahami konsep Khilafah dan Imamah itu sendiri. Saya

sepakat dg ust. SA. Trims

Sa Yang

bagus kalo pak Sinar Agama bisa seperti yang kamu kata.

tapi saya perhatikan ada mis yang pak Sinar Agama ceroboh membantah. saya kata ceraboh kerana

semua point yang dia tanggapi terkesan sedang menampilkan dirinya menguasai soalan yang pak

labib ajukan dengan baik.

41

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

41

pada hal banyak masalah yang pak Sinar Agama tidak perlu tanggapi biar terlihat seolah ilmu pak

Sinar Agama melampaui pak labib.

itu dia yang saya katakan pak Sinar Agama terperangkap dalam permainan dalam bentuk

pertanyaan semacam yang diajukan oleh si rud. membenturkan dua celah pemikiran yang sepintas

tampak berbenturan, pada hal tidak. saya perhatikan lagi2 kelompok pelaknat yang terlaknat

sedang menggiring pertikaian antara sesama senior syiah. seolah dia awam yg butuh pertanyaan.

pada hal iblis yang berpura2 bertanya, kerana keberadaannya sedang dalam incaran pihak yang

tersinggung atas nya..

kerana itu kelompok ini mau nyari aman disebalik pertikaian yang dia ciptakan..

tulisan pak Sinar Agama walau pun beberapa point ada sisi ilmiahnya. pada sisi lain ada

ngawurnya.. kali cuma bisa ngutip satu, dua atau tiga dalil langsung dikatakan punya dalil, itu mah

perkara mudah.. saye katakan tuh berdalih, bukan berdalil..

saran saya kamu yang fasilitasi soal jawab ini berbekal soal yang direquets oleh si "merkesot" ngga

usah dituangkan ke media publik..

Rudi Suriyanto

Sa Yang : biar terlihat seolah ilmu pak Sinar Agama melampaui pak labib. >>memang benar beliau

berilmu kok,,apa masalahmu??

Titel keilmuan Hauzah -Ust SA

Kurikulum Hauzah yang dibagi pada tiga tingkatan pelajaran secara garis besarnya. Mukaddimah,

Pelajaran Tengah, Pelajaran Tinggi dan Tingkat Sangat Tinggi (bahtsu al-kharij).

(2). Mukadidimah itu 4-5 tahun; Pelajaran Tengah 3 tahun setelahnya; Pelajaran Tinggi 5 tahun

setelahnya dan Pelajaran Sangat Tinggih 10-20 tahun setelahnya.

(3). Pertama masuk hauzah dijuluki Tsiqatu al-Islam, yang Jujur atau yang Bisa Dipercaya. Hal itu

karena ia sudah meninggalkan apa-apa yang berbau dunia, seperti dosa atau hal-hal mubah yang

tidak penting, seperti model baju, warna baju dst. Karena itu, semua baju2nya yang berhias, seperti

bergambar bunga atau lain-lainnya, begitu pula levis dst sudah harus diberikan kepada orang lain.

Walhasil seperti calon pendeta budha yang digundul.

42

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

42

(4). Kalau sudah selesai pelajaran Tengah itu, dijuluki Hujatu al-Islam, yakni kalau sudah 7 tahun di

pesantren adal memakai serban. Karena memakai serban sudah mulai menjadi tempat bertanya

tiap orang yang menjumpainya di pasar, di jalan, di masjid dan dimana saja, kalau mereka memiliki

msalah fikih.

(5). Kalau sering memberikan ceramah umum dan banyak peminatnya, biasa juga disebut dengan

Hujatu al-Islam wa Muslimin.

(6). Hujatu al-Islam terus berlanjut sampai seseorang menjadi mujtahid penuh yang dikenal dengan

Mujtahid Mutlak, Ayatullah atau Faqih. Jadi, Hujjatu al-Islam ini dari sejak di hauzah 7 tahun, sampai

15-25 tahun berikutnya (ditambah pelajarang tinggi yang 5 th dengan bahtsu al-khoorij yang 10-20

th).

Quito Riantori

Dari sekian bnyk kengawuran ML dlm memahami konsep2 agama, saya contohkan satu twit ML yg

super ngawur, kata2nya kurang lbh sbb : "Kita tak boleh membenci pelaku kejahatan, yg kita benci

perbuatan jahatnya" Padahal Imam Ali as di dlm Nahjul Balaghahnya jelas dan tegas mengatakan :

"Pelaku kejahatan itu lebih jahat daripada perbuatan jahatnya sendiri." Lha bgmn dg Yazid???

Ini cuma satu dari sekian bnyk twit dan status2nya yg ngawur yg terus saya monitor. Adapun tulisan

ML yg dikritik oleh ust. SA di atas sangat jelas dan gamblang ngawur! Maksud saya tulisan ML yg

ngawur.

Rudi Suriyanto

Sa Yang : itu dia yang saya katakan pak Sinar Agama terperangkap dalam permainan dalam bentuk

pertanyaan semacam yang diajukan oleh si rud. membenturkan dua celah pemikiran yang sepintas

tampak berbenturan, pada hal tidak. saya perhatikan lagi2 kelompok pelaknat yang terlaknat

sedang menggiring pertikaian antara sesama senior syiah. seolah dia awam yg butuh pertanyaan.

pada hal iblis yang berpura2 bertanya, kerana keberadaannya sedang dalam incaran pihak yang

tersinggung atas nya..

kerana itu kelompok ini mau nyari aman disebalik pertikaian yang dia ciptakan..

43

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

43

itu hanya buruk sangkamu saja,,cukup sudah suni saja yang memiliki sifat-sifat seperti itu,,buruk

sangka-suka menyelewengkan cerita-mengada-ngada-pendusta dll sebagainya,,dan itu bukan tabiat

imam ali as serta tabiat para maksumin as

Vicky Manggala

tah kang bro Sang Pencinta cek uwing gek naon iyeu mah sanes masalah laknat melaknat...tapi

masalah bandera...kamari keur angin kakaler bandera hiji meuni sararenyum bungah ayeuna angin

malik ka kidul langsung weh nu kamari bungah jadi cambetut bari ngarendahkeun ustad SA....salute

lah ka ustda Sinar Agama tetep adil n bijaksana....salam

Rudi Suriyanto

ah,ngaranna ge syiah kufah syiah plin-plan syiah anu teu boga pendirian alias syiah waduk

Sang Pencinta

Rudi, ini out of topic di atas, mungkin uneg2 ini perlu diutarakan, sy yg tahu antum suka mengajak

tmn2 ke grup ust sinar mersa kasihan, mengapa antum mundur seribu langkah ke belakang. Satu

dua tahun antum eksis di grup ust tdkkah melihat sebongkah permata dalil yg menyingkap

kegelapan nun jauh di sana? Antum mau ikut siapa itu hak antum, tp seyogyanya memilih dalil

terkuat di antara dalil2 palsu nan reok.

Babah

Setelah saya baca lagi dan saya teliti tulisan udtdz mihsin, ternyata saya lebih yakin lagk bahwa

ustdz SA sangat tidak tahu alur yg dibahas ustdz muhsin,

Ketika menulis artikelnya tsb, sangat terlihat bawa ustdz muhsin sedang duduk sebagai seorang yg

bukan sunny-juga bukan syiah, dia duduk sebagai sebatas intepreter atas dua sekte tsb(sunny-

syiah). Dan ustdz SA berkali2 mengatakan bahwa ustdz muhsin menyalahkan seluruh ulama syiah,

padahal ustdz ML sama sekai tidak menyalahkan mreka, malah justru ust ML menerangkan

keterangan sebagian ulama syiah( awas,, sebagian ya, bukan semuanya seperti yg dikatakan SA)

tentang pendapat mereka terkait pemahaman soal "IMAMAH" Dań ust ML tidak menyalahkan

mereka kok, disinilah letak ngawurnya ust SA, .

44

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

44

Makanya seperti yg saya bilang tadi dalam komenan awal saya diatas bahwa ust SA sama sekali

tidak nenggunakan konsep penafsiran sebuah teks, beliau langsung membredel otiritas outor,

seakan-akan ust SA telah menganggap outor telah mati.

Muhammad Wahid

afwan Babah,.. berarti buku yang sudah terbit salah judul dong (SYIAH menurut SYIAH),. hehe..

harus dirubah tuh judulnya, hehe, afwan jadinya "SYIAH menurut Enterpreneur",.

Muhammad Wahid

sudahlah, sebaiknya yg bisa taq ustad ML, silahkan kalau mau memberikan klarifikasi dimari,. biar

clear, kalau tidak ya semua org bisa menilai.

Hasnulir Nur

Assalamu 'alaikum!

Sebagai pemirsa yang senantiasa berusaha mendapat pelajaran dari setiap argumentasi, saya

sangat senang walau dengan susah payah memetik pelajaran dari setiap detil argumentasi.

Tapi, terus terang, adanya beberapa interupsi berupa kalimat-kalimat yang bagi saya sama sekali

tidak ada kedudukannya dalam argumentasi, terkadang membuat saya berpaling meninggalkan

pelajaran dan mulai tergoda untuk turut menilai pribadi seseorang yng juga sering saya dapat

sesuatu darinya. Bagi saya, sangat menyayangkan...hehehe tapi bisa jadi karena saya yang labil...

Temanya ushul; imamah. Konteksnya penting; persatuan.

Mohon dengan serius pencerahannya, apakah saya salah; melihat retak saat berjihad membangun

persatuan...

Salam.

Vicky Manggala

tah eta kangbro Sang Pencinta teukedah kang rudi..akun abh gek baheula mah sy sok maca pasti nu

newbie2 disarankeun langsung nanya ka ust SA...da mungkin krn aya konflik n uda rudi nyangka ari

ust SA ngan milik sapihak makana malik badan....bukan bgitu uda rudi...maaf kalo sotoy hahaha

Denny Priyanto

seandainya pemahaman seluruh umat Islam seperti apa yg diformulasikan oleh Dr Muhsin Labib

maka kebenaran akan sirna yang ada hanyalah ke abu-abuan, tetapi itu mustahil, kebenaran akan

45

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

45

tetap ada selama masih ada Imam Mahdi as dan juga adanya Ulama2 yg lurus & ikhlas yg berada di

tengah-tengah Umat Islam

Rudi Suriyanto

Sang Pencinta : tenang aja bro,,perjalanan ini masih panjang,tak perlu jauh2 menilai awam seperti

saya,pembesarnyapun masih sulit disefahamkan,,saya pribadi,masih menelisik dan menelisik

terus..teruskan misimu,dan aku teruskan pula misiku.

Denny Priyanto

akibat buruk dari pemahaman ttg Imamah dan Khalifah yg diformulasikan oleh Dr Muhsin Labib

adalah munculnya generasi baru yg menganut Mazhab baru yaitu Mazhab SYISU/SUSYI Mazhab

Abu2

Babah

Sedangkan ust SA ketika memahami tulisan ust muhsin beliau duduk sebagai seorang syiah gotek

akhirnya jelaslah sudah kritikan yv sangat ngawoor...afwan..

Muhammad Wahid

setau saya dalam mazhab syiah, setiap orang bisa mendebat siapapun.. murid dengan gurunya,

ulama dengan umatnya, ulama dgn ulama lagi, senior dengan junior.. tentunya selain maksumin as,

karena sdh maksum apanya yg mau didebat,.. dan dengan cara2 sebagai seorang pencari ilmu.

Dalam hal ini, kalaulah ust ML lebih kompeten dalam penjabaran wacana berfikir & berdalil, maka

saya akan memberikan apresiasi thdp beliau,.. apalagi imamah adalah masalah ushuluddin,.. kalau

tidak ya sebaliknya,.. jadi buanglah fanatik buta dalam kelompok,.. kita di AB ini lebih

mengedepankan akal,.. tapi bukan akal2an,. hehe. afwan

Rudi Suriyanto

kirang langkungna sapertos kitu kang Vicky ,tapi tetep upami nu ngaranna ulama mah ulah

direndahkeun,,kajeun teuink eta ulama teu sapendapat sareng urang-urang.komo deui ieu ulama

sawilayah sareng urang,,sakumahana ge moal tega sampe ka di nyeungnyeuri mah..

46

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

46

Babah

Ust ML menulis melalui kajian epistem kebahasaan terkait imamah-khalifah sedang ust SA

menanggapinya dengan ( seolah-olah merasa) posisi sebagai tokoh agama ( sebut ustdz/kiyai) yg

akhirnya gak nyambung...maka terjadilah kritik ngawoor..

Denny Priyanto

sekalipun Dr Muhsin Labib mengatakan bhw "Tentu penerimaan de facto Sunni terhadap

kepemimpinan esoterik (keagamaan) dan penerimaan de facto Syiah terhadap kepemimpinan

kenegaraan (sosial) tidak bisa menjadi alasan untuk fusi atau peleburan dua bangunan peradaban

yang telah berdiri menjulang ini." akan tetapi interpretasi Dr Muhsin Labib diatas telah

memformulasikan sebuah gabungan/fusion itu sendiri.

Hasnulir Nur

Tak bermaksud mengkritik, karena memang tak mampu. Sekedar mengenalkan kalau ada pemirsa

seperti saya yang hati dan pikirannya tidak bisa terpecah; memahami argumentasi sembari menilai

orang. Apalagi kalau mengarah ke motif....atau barangkali forum ini bukan untuk pemirsa seperti

saya.....

Rudi Suriyanto

berarti judul bukunya 'Syiah Menurut Seseorang'

Denny Priyanto

apakah pd zaman Nabi ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup ada dua bentuk kepemimpinan yg

terpisah? itu yg harus di garis bawahi oleh setiap muslim

Ananda Kencana Tunggadewi

Ich,,, pd sok asik ngeributin siapa paling syi'ah yaa...?!?

Dr zaman thn jebot jg ulama kalangan ushuli & akhbari saling rebutan siapa paling eksis sbgai syi'ah

maksumin tuh,,, lagian klo khilafah dan imamah adlh hak maksumin, trus konsep2 dr WF Iran itu

ngadopsi kmana sich,,,?!?

Vertikalnya az apa jg horizontal,,,?????

Akidah ya akidah az, politik ya politik az,,, klo sudut pndang dicampur2, yg ada malahan anak

kuliahan pngen nyobain bangku SD,,,!!!!!!

Wkwkwkwkw,,,,,,

47

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

47

Faisal Akbar

Saya mendukung Ustad SA yg d Iran utk melaporkan Ustad Labib dan ABI ke Rahbar karena telah

merusak Agama Ilahi

Babah

Coba baca teliti tulisan ust ML kembali... dan coba netralkan dulu sekterism kalian dan buang jauh2

pahaman doktrin kalian dulu, baru kalian boleh menafsiri teks, wong sebelum kalian mengkaji teks

nya ust ML dalam diri kalian sudah ada penilaian duluan terhadap tulisan Ust ML, ya jelas saja

kalaian akan mendapat hasil yg sama dgn sebelum mengkritisi tulisan ust ML..

heheh

Ananda Kencana Tunggadewi

Yeee,,,, emang syi'ah mesti hrs apa kata rahbar,,,?!?

Rudi Suriyanto

maaf kang Faisal : ustad sa bermaja pada rahbar dan ustad ml bermarja pada Ayatullah Hussein

Fadhlullah jadi ga akan mengena

Babah

Xixxi.. Nirmala Malahayati... baru ukhti yg cerdas ... hebaaatt...

Faisal Akbar

Rudi: Ustad Labib marjakny Ayatullah Husain Fadhlullah? Wow.........

Ananda Kencana Tunggadewi

Spndpt sm sista Nirmala Malahayati,,,,,

Denny Priyanto

Dr ML sendiri mengatakan bhw "Tulisan ini tidak berpretensi untuk mengemukakan salah satu

pendapat yang mewakili satu mazhab, namun berusaha mencari sebuah konsep yang diharapkan

mampu mengharmoniskan keduanya." akan tetapi kenapa bukunya berjudul SYIAH menurut

SYIAH?? bukankah ini sebuah kontradiksi??

48

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

48

Faisal Akbar

Tarik Buku Sesat Perusak Akidah Syiah Menurut Syiah

Ananda Kencana Tunggadewi

Owh,,, jd syi'ah hrs sprti kata rahbar gt yach ,,?!? Hmm,,,,

Ananda Kencana Tunggadewi

Yg gx ssuai apa kt rahbar mk dianggap sesat,,,,!!!!

Bagguuuusss,,,,,

Muhammad Kamal

Yg ngeritik juga blm baca bukux, komentarx dah membabi buta. Ckckck....

Saran sy baca bagian awal buku ini dulu biar runut apa argumen2 yg disusun ust labib. Lg di buku

ituj g ditulis tafsir rekonsiliatif. Namax tafsir thdp teks ya bermacam2. SA jg pendapatx ttg Imamah

meskipun dg dalil teks jg bukan kebenaran mutlak tp persepsi dy thdp teks. Selow aja beda tafsir g

usah komentarin berlebihan nuduh org bid'ah, syusi masing2 aja bro nikmati keyakinanmu.

Ananda Kencana Tunggadewi Bocah Pembunuh Dajjal niy syp sich,,,?!? Koq bnci bngt ke ssama

kalangan syi'ah,,,?!?

Sinar Agama

Salam dan terimakasih atas semua tanggapannya. Saya melihat masih belum ada yang perlu

ditanggapi. Saya sudah menyampaikan yang perlu disampaikan dan sudah semaksimal mungkin

disesuaikan irama penulis baik dari sisi isi atau gelombang dan frekwensi cara penyampaian. Kalau

ada yang melihat tulisan saya ngawur, berarti tidak perlu gelisah. Karena sudah pasti tulisan yang

saya kritik, jempolan toh? Pesanku, amalkan dulu kritikan masing-masing, sebelum mengharap

orang lain melakukannya. Karena ia akan dimintai tanggung jawab di dunia ini dan di akhirat kelak.

Adzar Ali

Dia mah monyet2 yasiriyun

Rudi Suriyanto

shoheh stad

49

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

49

Sinar Agama

Teman-teman, kalau tidak ingin tulisannya dihapus dari dinding saya, maka jauhi kata laknat dan

semacamnya yang tdk berhubungan dengan diskusi ilmu. Karena saya tidak mengijinkan pelaknatan

di rumahku.

Sinar Agama

Saya tidak perduli apakan antum membelaku, tp kalau tdk dengan caraku yang sdh melampaui

batas, spt sampai ke tingkat laknat di media umum ini, maka saya akan delete. Afwan.

Ananda Kencana Tunggadewi

Memang laknat gx boleh ya oom ustadz,,,,?!?

Bukannya di qur'an ayt mngenai laknat itu ad,,,?!?

Klo boleh tw, dsarnya gx boleh laknat itu apa sich,,,?!?

Muhammad Kamal

Wuih ada fatwa dr bocah pembunuh dajjal. Nama aja dah ngawur. Klo nte syiah ngaku bener ngapa

sembunyi dg akun anonim?

Org sesat ko nte yg ngamuk2 ngelaknat?macam betul aja hidup ngelaknat org.

Singgih Djoko Pitono

Guru2 saya sedang berdiskusi hebat...

Yang bisa saya tangkap dari tulisan ust ML bahw sekuler itu islami...

Ini membenarkan seluruh bentuk kekhalifahan yg pernah exist yg diyakini sunni...

Ini membenarkan seluruh bentuk negara sekuler yg pernah ada hingga hari ini...

Dan yg paling mengerikan adalah penegasian syariat agama...

Yang ujung2nya yg seperti john lennon inginkan.. Yg tertuang dalam bait2 lagunya yg berjudul "

Imagine"..

Hanya karena ingin melihat seluruh manusia hidup damai berdampingan, tidak gontok2an...

Mengerikan....

Afwan...

50

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

50

Muhammad Kamal

Org yg tinggal di Iran mah g butuh sebuah tafsir yg sifatx rekonsiliatif. Lah mrk aman di Iran. G perlu

takut kena stigma syiah. Ribuan org syiah di Indonesia ini anak istrinya lama2 terancam jiwax kaya di

sampang klo g ada upaya untuk kita menemukan titik temu dgn saudara ahlusunnah.. Lah ini enak2x

secara membabi buta nuduh org menyimpang. Kalian apa diketahui org sekitar kalian syiah? Di fb

aja pke akun anonim sebahagian. Ama org tua aja taqiyah sok paling syiah dan terdepan membela

syiah.

Muhammad Kamal

Hidup Syiah Anonim !!!

Nuhu Nuhu

Bagi siapa saja yang belum bisa menerima perbedaan, itu artinya belum dewasa. Perbedaan bukan

hanya sunni syiah saja, sesama syiah pun bisa saja berbeda dalam memaknai teks dan konteks.

Sa Yang

pak sinar ana agama antum biasa saja lah kalo saya liat tulisan sanggahan yang antum buat.

pak Sinar Agama jelas saja saya perhatikan antum ngawur dalam tulisan komentar ini. apa yang

muhsin labib tulis, apa juga yang antum tulis.

saya tengok muhsin labib sedang bicara realita, bukan apa yang semestinya. pak labib bicara

tentang fakta historis mengenai penerapan kata imamah dan khilafah di sepanjang sjarah islam.

antum masih sibuk bicara imamah dan khilafah secara etimologis. lagi2 imamah dan khilafah

sebagaimana mestinya dalam literatur syiah.

semua komentar2 antum akhirnya memenuhi selera menyerang, yang dikompori oleh pelaknat,

bukan lagi apa yang dimaui kebenaran.

rekonsiliasi pemikiran dan mencari konvergensi di tengah kehidupan sosial bukan perkara mudah.

harus dapat direduksi dalam kalimat "kompromistis" dalam memandang sebuah kata kata.

51

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

51

benar sahja, saye tak da gelisah sikit pun dengan tulisan antum, yang saya perhatikan standar2

sahja. kerana di blog, website dsb sudah sangat berlimpah tulisan2 jernih yang lebih bagus dari milik

antum. dan saya sendiri juga mengakui antum ada juga tulisan bagusnya.

pak Sinar Agama ketika antum menulis tentang perangai yasir almal’un seburuk 2 perangai, mereka

yang seperti si bocoh pembunuh dajjal dan kawan2 nya mengutuk antum. si rud juga same, hanya

sahja dia masih bisa berpura2 santun dalam setiap komentarnya. itu trik dia agar bisa menjadi

wasilah mencari celah kisruh dalam internal syiah. lalu peluang itu dibagikan ke kaula taulan

seaqidah pelaknatannya, sebut sahja bentet. nah terbukti sekarang dengan adanya gesekan sudut

anggapan antum dan pak labib dijadikan medium provokatif.

rud, ini bukan apa yg ada di pikiran saye tapi semua selain orang rosak minda bisa menilai ko tu

adalah orang yang memanfaatkan kisruh internal syiah..

ingat sajalah rud, Allah selalu perhatikan tingkah licik ko tu. ada masanya ko akan merasakan azab

kerana sudah turut memperburuk kes yang ada.

Sa Yang

bocah pembunuh dajjal macam mana ko nak bunuh dajjal ? sementara dajjalnya adalah ko sendiri,

kawan ko si bentet, si ahras darien, si rud , si emilia dkk semua tu dajjal perosak. beranikah ko nak

bunuh semua dajjal itu hei budak lulusan SD ?

52

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

52

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 4 4.

https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-menurut-buku-syiah-

menurut-syiah-bagian-4/10152453662393937

29 October 2014 at 21:03

Sang Pencinta

tmn2, ini terakhir sy akan blokir dr pekaranganku kalo masih ngeyel laknat ini dan itu.

Sa Yang

kalo mau melaknat ayoo sini ajak saya melaknat ya bocah pembunuh dajjal ? kita cuba nak tengok

setajam apakah efek laknat pengikut neo yazidiyyan semacam ko dkk..

biar ko bisa tau dan berasa seelok ape laknat ku hei salah satu calon penghuni neraka..

ko nak tau kah musabab saya katakan ko salah satu calon penghuni neraka ?

yaaah saye nak beri tahu ko bahwa perangai yazid dan muawiyyah sudah mendaging pada ko.

kerananya orang yang ko laknat tu same dengan pribadi ko juga..

Sa Yang

saran ku pada mu pak Sinar Agama cukup konsen saja menanggapi soalan yang memperkecil kisruh.

dari pada antum membuat statement yang dapat dimanfaatkan oleh puak pelaknat dan kaula

radikalis. pada akhirnya selain antum dihujat, diisolir dari komunitas dsb..

sebagai orang yang lama belajar di bawah bimbingan ulama syiah, sebaiknya antum tidak

segampang ini diperalat oleh oknum tak bertanggungjawab.

kalo antum mencintai ilmu yang sudah antum gali, waspadalah dari manusia seperti si rud. di balik

pertanyaan dan pernyataan pujian dia pada antum ada misi penting yang dia perjuangkan. yaitu

keamanan diri setelah kawan2 nya terdesak.

dalam istilah psikilogis dia tu sedang main karakter. banyak pihak yang terpana dengan kelicikan

jenis ini.

seolah begitu sangat sabarnya, bgitu sangat santunnya, begitu sangat perhatiannya yang

ditampilkan.

hakikatnya busuk..

rud balik lah ke dunia servis jam tangan mu. jangan terlalu jauh berharap perpecahan dalam

internal syiah demi melindungi si bentet yang minus agama, minus akhlaq.

53

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

53

cukup nashiruddin albani dari puak nashibi sahja yang mendapat pengalaman dihujat kerana masuk

ke area di luar disiplin keahliannya sebagai tukang jam..

Babah

Salam ust Sinar Agama... kiranya antum bisa baca ulang tulisan ust muhsin labib, dan coba antum

utk lebih jelih memahami secara seksama, agar kritika yg dihasilkan antum tidak ngawoor..

Sekali lagi perhatikan tulisan ust ML dan coba perhatikan juga dalam konteks apa ust ML menulis

buku itu, agar antum tidak terjebak dalam ruang spekulasi. kebenaran sebuah teks dapat dijangkau

karena memiliki" kebenaran dalam dirinya sendiri yang permanen dan konstant, ini membuat

pemahaman yg bersifat metodis dan pasti merupakan keniscayaan"

Para pembaca diyakini akan mampu menjangkau kebenaran sebuah teks jika memahami hubungan

antata ungkapan dan muatan(isi) dengan memakai empati. Dan untuk memahami konsep empati

ini, orang pertama-tama harus memahami hubungan antara isi( pesan) dengan bentuk ungkapan.

Kiranya antum bisa memaklumi kesalahan dan salah sasaran dalam kritikan antum terhadap tulisan

ust ML.

Afwan jiddan..

Yudhas Kopula

[email protected] ustd.Sinar Agama baca ulang,maksud dari ustd.muhsin labib.

Irsavone Sabit

saya menjadi penasaran, seperti apa tanggapan balik Ustadz Muhsin Labib?

Muhammad Wahid

hehe,. seandainya judul bukunya "SYIAH menurut perspektif Liberalism/ Pluralisme",.. mungkin

ustad SA ga perlu capek2 ngomentarinya, yah biarin saja.. tapi isi maksud dan judul ga nyambung

alias kontradiksi,. karena ada justivikasi menurut Syiah, maka ya harus diterima kalo dikritisi dan

diobrak abrik isinya,.. karena sdh menjadi tanggung jawab para ulama berilmu utk meluruskan spt

dlm hal ini ustd SA.. Namun semuanya dikembalikan kepada masing2, ga ada paksaan kok utk

mengikuti ini dan itu,.. mau ikut ustd ML ya monggo, mau cendrung ke ustd SA juga ga ada yg

larang,.. semuanya tergantung akal masing2 mencerna mana yg lebih bisa dipertanggung jawabkan

54

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

54

kelak.. ustd SA juga sudah menjabarkan dari sisi pendapat para ulama a'lam.. jadi kurang apalagi,.

sebaiknya bukunya dirubah saja judulnya, dan kasi lebel dalam kajian sastrais/ hiperbolik atau

harapan.. non-ilmiah.. hehe,. afwan

Andika Karbala

Salam Ust Sinar Agama, Salam Mas Babah orang terganteng se Jawa barat.. Saya kurang mengenal

Ust ML ini oleh karenanya Informasiku terhadap beliau dan tulisannya sangat minim sekali.. tapi

dari tulisan Ust-ML dan sanggahan dari Ust-SA saya sangat setuju dengan Ust-SA bahwa Imamah

atau Khalifah itu haruslah maksum karena Allah telah mewajibkan kita untuk mengikutinya..

Imamah ini adalah janji Allah terhadap senantiasa adanya jalan yang lurus. menurutku inilah

pembeda kita dengan keyakinan mashab lain.. bahwa kita mencintai Ahlul Baith dan menjadikan

mereka sebagai Imam/kahlifah kita secara kaffah sempurna (Lahir-Bathin, Dunia-Akherat, Vertikal

dan horizontal) oleh karena itu tidak ada ruang untuk pemimpin lainnya selain meraka para Imam as

dan wakil-wakil mereka. Bahkan seandainya Rahbar dan Ust-SA tidak melarang untuk melaknat saya

akan laknat tokoh-tokoh yang telah menyakiti Imam-Imam kita di wall ini agar keyakinanku tidak

dimasuki keraguan atas Keimamahan a-Immah as.. Afwan hanya pandanganku mohon diluruskan

jika ada yang salah.. Afwan Ust- SA

Bima Biru Hitam

Sa Yang, kalem bro... Ust ML mnyebut pengertian scr etomologis, ust SA pun mnanggapi scr

etimologis. Ust mengkritik ust itu biasa. Mari kita nikmati saja. Perkara ada provokator di balik batu,

biarkan saja mereka. Piss

Bima Biru Hitam

Teman-teman yang lain, marilah kita nikmati saja, ust Sinar Agama kan hnya menanggapi krn ada

rikues, dan bliau mnjawab ssuai dsiplin ilmu bliau. Bg yg mmberikan sanggahan, alangkah nikmatnya

jika sanggahannya menunjuk kalimat mana yg salah de ust SA, dan bgmna sangghannya. Biar kita2

ini ikut menikmati layaknya diskusi. Kopi utk semua...

Hasnulir Nur

Sayang sekali! Tema ushul pada akhirnya diiringi lebih banyak komentar yang tidak berisikan

pendalaman tentang tema!

Karena ini di sosial media, jadinya penyebaran pengetahuan ushul madrasah ahlul bait ke

masyarakat luas berpacu dengan penyebaran indikasi adanya ketidakharmonisan. Bisa jadi yang

55

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

55

kedua mengungguli yang pertama karena mental gossiping tingkat awam di indonesia lumayan bisa

diandalkan.

Tapi, yah bukankah yang lebih berpengetahuan dan bijak lebih tahu tentang mana yang lebih

didahulukan dan bagaimana caranya!

Yudhas Kopula Hasnulir

[email protected] dijaga keharmonisanya.

Hidayat Constantian

Kounter yg dahsyat untuk pengatas-namaan, Syukran Katsira Ust SA

Hasnulir Nur

Ust Sang Pencinta; Soal Imamah dan khalifah yang dijelaskan bagi saya sangat meyakinkan walau

saya harus merangkak. Dalam hal ini saya ikut Uzt. SA sebagaimana persoalan-persoalan lain yang

sering disajikan oleh beliau melalui akun ini.

Saya cuma, terkadang harus berhenti mencerna tatkala membaca kalimat yang (bisa jadi karena

salah mengerti) saya anggap bukan bagian argumentasi Imamah. Misalnya "mengaku syiah padahal

bukan" dan ada beberapa lagi.

Saya bisa bilang bahwa saya bisa memahami duduk soalnya dan memperoleh penjelasan yng cukup

meyakinkan seperti biasa dari Ust. SA. Dan ternyata dapat "bonus" yang tak saya harapkan berupa

kesan adanya indikasi perseteruan. Diperkuat kemudian dengan "jual beli" komentar yang

mengiringinya.

Soal istidlal, terutama naqli, banyak sekali saya dapat dari Ust. SA. Ust. ML sendiri "kalau tidak salah

ingat" pernah buat status yang di dalamnya berisi pengakuan kalau dirinya masih "sabuk kuning"

dalam hal "kitab kuning".

Sa Yang

tidak perlu dirobah begini begitu judul bukunya. yang perlu dirobah itu cara pak sinar memahami

tulisan objek sanggahannya. sekali lagi pak sinar tidak membaca dengan baik tulisan pak labib , itu

yang perlu dirobah

56

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

56

Sa Yang

biru hitam justru itu saya tengok kritikan yang pak sinar ajukan ke pak labib inkonsisten dengan apa

yang pak labib kemukakan.

pak labib sedang mencermati peristilahan imamah dan khilafah di sepanjang sejarah sunni syiah.

sementara pak sinar berupaya bicara tentang peristilahan imamah dan khilafah sebagaimana

mestinya syiah memahami dua istilah itu, sampai2 menukil tulisan empu tafsir almizan,

thabathaba’i.

buat apa merepotkan diri buang energi menanggapi secara tidak tepat penasaran.

apalagi sepertinya pengakuannya di awal komentar pak sinar seolah sebegitu gusarnya dia dengan

tulisan pak labib.. buat apa seorang ustadz kayak begituan ber uneg2 ?

mengenai adanya provokator yang nunggang lewat pertanyaan itu sangat urgen dicermati. masa sih

pak cik Sinar Agama seceroboh itu bersikap sampai2 menurunkan sanggahan yg tak da kualitasnya.

hanya kutipan satu dua kitab, hadits dan pelengkapnya saja yang tampak ilmiah. karna memang

kutipan pak cik sinar itu bagus mutunya. namun komentarnya yang tidak bermutu. kerana salah

sasaran.

atau apa itu kerana soal maqom antara ustadz yang seharusnya saling membahu malah saling

menuding kualitas kesyiahan selain dirinya..

Sang Pencinta

Hasnulir Nur, ini dialog yg antum maksud.

http://sinaragama.org/947-logika-bgn-6-seri-tanya-jawab... http://sinaragama.org/933-logika-bgn-

5-seri-tanya-jawab...

Sang Pencinta

Nuhu Nuhu, meneruskan pesan ust, jangan kaitkan beliau dgn siapapun, ust sinar tdk ridha jika ada

yg mengaikatkan dgn ust ini dan itu.

57

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

57

Sang Pencinta

Rudi, lbh baik antum tdk mengira2 (atau memastikan) terkait ust Sinar spt bemarja pd siapa.

Rudi Suriyanto

oke bro,,harap dimaafkan

Hasnulir Nur

Ust. Sang Pencinta: yang kumaksud adalah penjelasan panjang ust. SA di status ini. Link yang Ust

tautkan tidak saya tanggapi, karena toh keduanya saling dialog dan itu beda di sini. Di beberapa

tempat dalam penjelasan itu ada yang nyerempet ke personal (kualitas dan sikap) penulis tulisan

yang ditanggapi. Dan jujur saja, saat saya sedang menyibukkan diri untuk bisa memperoleh

pengetahuan yang begitu penting, muncul "buruk sangka", jangan-jangan ada maksud

membanding-bandingkan dua orang yang (saya anggap tokoh) itu? Sangkaan yang ust pasti tidak

inginkan sebagaimana saya pun tak ingin. Dan itu cukup mengusik. Sangkaan itu usikannya kian

menguat ketika mengikuti komentar-komentar yang lebih bnyak menyangkut orang dan sikap

ketimbang komentar yang bersifat mengeksplorasi tema.

Karena itulah di awal saya (merasa perlu) walau agak canggung turut komen sekedar ingin minta

tanggapan, jangan sampai saya salah masuk kelas.

Sa Yang

rud sebaiknya ko fokus sahja sebagai tukang jam tangan. tak usah mencampuri apa yang bukan

bidang keahlian ko tu..

Nuhu Nuhu

Ga pake taqiyah...bila anda tidak suka dengan statement ane. Monggo di hapus. Rapopo

Sinar Agama

Salam untuk semuanya dan terimakasih tanggapannya. Tapi saya masih tidak perlu menanggapi,

karena memang tidak ada yang perlu ditanggapi. Kata-kata kasar yang terlihat mata, pasti saya

hapus, karena mohon dimaafkan. Kasar ke saya boleh saja dan tidak saya hapus. Tp kalau kepada

sesama tamu, atau laknat sana sini, bisa dipastikan akan saya hapus. Afwan.

58

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

58

Rudi Suriyanto

hajar aja stadz

Sinar Agama

Ada sebagian teman yang harus baca tulisan awalnya dengan sangat teliti tanpa berpihak. Lalu

teruskan ke tulisanku tanpa berpihak. Karena saya benar-benar sudah melakukan yang terhati-hati,

dan kalau ada nada yang naik, karena memang benar-benar perlu dinaikkan. Misalnya, pengusikan

ushuuluddin, peremehan pada ulama, seperti kata gontok-gontokan,....dst..., maka saya tidak akan

mentolerir hal-hal seperti itu. Kalau antum ejek saya, monggo saja, karena kalaulah saya tidak

memaafkanpun, maka kalau saya benar, dosa saya yang akan antum ambil. Dan kalau saya

memaafkan, tentu kalau saya benar, maka saya akan bertambah pahala. Tp kalau mengejek

ushuuluddin, ulama, saya dengan menangis air mata darah, tidak akan mentolerirnya. Btw. Semoga

kita semua kembali ke kebenaran, baik isi atau cara. Selama hayat masih dikandung badan, maka

Tuhan selalu menunggu kita tanpa bosan.

Rudi Suriyanto

amin,,insyaAllah stadz,,bihaqqi Muhammad wa aali Muhammad

Sinar Agama

Semua bisa salah (termasuk saya, apalagi), tapi jalan perubahan selalu dibuka Tuhan. Akan tetapi,

menunjukkan kepada jalan benar, wajib dengan argumentasi, tidak boleh hanya persepsi dan

nasihat ala umum. Nasihat harus benar, dan kebenaran harus dapat dibuktikan dengan argumentasi

yang gamblang yang tidak menyisakan jalan lain kecuali menerimanya. Nasihat-nasihat sebagian

antum yang panjang, sulit untuk dilakukan. Karena tidak didasari dengan argumentasi, baik akal

atau syariat. Andaikan ada diantara kita yang nabi, masih mending diterima dulu baru kelak

dipikirkan hikmahnya. Lah...wong nabi sudah tidak ada, lalu bagaimana mungkin menerima nasihat

orang yang tdk ada argumentasinya sama sekali?

Saya sudah sering menjelaskan bahwa nasihat jangan dicampur dengan diskusi ilmiah. Kita tidak

boleh meniru wahabi yang bisanya hanya berdalil di depan orang awam, tapi kalau sudah

menghadapi orang yang mempu, maka langsung mengatakan nasihat-nasihat dan menolak debat

karena tidak disukai Tuhan. Lah...wong dari awal dia sendiri yang nyesatin orang kok. Bisa-bisanya

tidak mau debat tapi membid'ahkan, mensyirikkan dan mengafirkan orang, sangat mau? Nah,

wahabi seperti itu. Kita tidak boleh menirunya. Btw, selamat berenung terus sampai menyala titik

penting yang dapat membantu kita semua, amin.

59

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

59

Akhirnya ketemu juga...ijin menandai dulu

Sa Yang

si rudi tukang jam tangan penghasud yang terselubung sila pak cik sinar belasah.

dia dan kawan2 nya yang ketika antum menulis keculasan si yassir annajis , lewat akun2 lain mereka

memperolok2an pak cik sinar.

syaitan jenis rudi perlu diagamai dengan baik pak cik sinar

Sa Yang

pak cik sinar sebaik nya antum tak usah nak kata siapa pun seenak hati antum tidak berargumentasi.

kerana mereka atau dia bukan Nabi as. dan terkesan hanya antum seorang yang ahli.

merendah itu jangan setengah2 pak cik sinar.

sedari awal saya tengok antum di sebalik kata merendah antum ada tekanan nada ego yang seolah

anti kritik, anti nasehat kerana antum dipandang seorang ustadz.

ketika orang mengejek antum jangan seenaknya juga antum tuding orang melakukan itu kerana

tanpa argumentasi.

saya tengok antum tergesa2 menyikapi tulisan pak labib dan tangan gatal serta pikiran gatal antum

terlalu berani menggiring opini yang pada akhirnya membuat stigma bahwa syiah nya pak labib itu

batil. dal kacamata antum. pada hal apa yang pak labib tulis, apa pula yang antum sanggah.

masa hanya kerana asumsi lewat ratusan kata2 antum , iman nya pak labib dikerdilkan dan

dianggap sudah di luar kaidah shahih.

pada hal saya sekali lagi menengok antum keliru merespons tulisan pak labib.

lucutilah setingkat demi setingkat perasaan risih dikritik pada diri antum agar tampak di mana galat

tulisan antum.

terlepas ini dianggap ceramah atau nasehat oleh antum. saya hanya berpesan, sebaiknya antum

fokus sahja menjawab soalan dengan kapasitas antum bisa lakukan.

tanpa mendikte orang lain harus diakui benar bila setakat dengan antum pak cik sinar.

saya berterimakasih antum tidak mengomentar lagi, dari pada semakin ngawur dan

menguntungkan puak cuti logika model si rud dan kawan2 nya yang suka melaknat.

yang se model dengan bentet dan emilia adalah person yang diuntungkan ketika syiah dan syiah

non pelaknat saling "memecut".

60

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

60

merekalah sebagai oknum yang pantas disebut dajjal oleh user "bocah pembunuh dajjal".. dan

sekali lagi harus diagamai.

termasuk si tukang jam(si rud) , albani versi pelaknat

Adzar Ali

Dari komentar-komentar Sinar Agama ini sudah ke tiga kalinya Sinar Agama merasa paling tinggi

sehingga dalam komentarnya menyiratkan dia anti kritik dan anti nasihat. Itu yang pertama.

Yang kedua, ini kedua kalinya kasus Sinar Agama mudah dipengaruhi dan mudah dimanfaatkan oleh

pihak-pihak tertentu apalagi khususnya dalam kasus ini malah dimanfaatkan oleh mereka yang anti

wilayatul faqih.

Ketiga, karenanya saya sendiri akhirnya meragukan gelar-gelar akademisi yang sering disematkan

pada sinar agama, karena secara emosionalitas Sinar Agama masih la8il dan 8elum pandai

menyikapi ikhwan wa akhwat yang lainnya, kecuali kalau gelar-gelar akademisi itu sekedar honoris

causa yang salah tempat.

Keempat, memang dapat dinyatakan lamanya seseorang sekolah dan dimana dia sekolah belum

tentu dapat dijadikan sandaran dalam menentukan kedewasaan dan kepiawaian seseorang dalam

menyikapi masalah-masalah yang dihadapi walau itu mempunyai kaitan dengan keilmuan yg dia

pelajari, namun pernyataan itu hanya dapat terjadi ketika sekolahnya diluar negeri para mullah yang

kondisi pengajarannya tak seim8ang, karenanya yaa seperti saya katakan di point ketiga tadi

"kecuali kalau gelar-gelar akademisi itu sekedar honoris causa yang salah tempat".

Sinar Agama

Salam untuk semuanya. Saya belum melihat ada yang perlu dikomentari. Pengulangan dan

pengulangan. Yang diulang hanya dakwaan dan nasihat. Mending kalau ada dalilnya. Btw, bisa

mengulang bacaan dengan lebih baik, dari pada mengulang komentar yg sama sekali tidak

menyentuh sedikitpun pada permasalahan dan ditulis dengan perasaan yang ngalor ngidul tidak

karuan. Tuduh sini dan sana, ejek sini dan sana. Persepsi, kecenderungan dan perasaan kok

dituliskan, terlabih mengharap ditanggapi.

Oh iya, siapapun mengejek yang lainnya di sini (bkn mengejek saya), maka saya akan hapus dengan

penuh maaf.

Rudi Suriyanto

di hapus saja stadz merusak kenikmatan dalam membaca.

61

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

61

Sang Pencinta

Ust, berhubung ini di pekarangan sy hanya sy yg bisa hapus komen. Bbrp komen ejekan yg ditujukan

ke selain ust sdh sy hapus. Kalo ada yg perlu dihapus, kbari sy saja ust.

Andika Karbala

Salam ust-SA semoga Ustad dan keluarga senantiasa dalam perlindungan Allah swt tetaplah sudi

berbagi ilmu pengetahuan kepada kami dan jangan bosan untuk mendidik kami..

Joko Kendil

Cukup saya baca tanggapan nak Sinar Agama di atas .... Mmg menurut saya nak Sinar Agama ini

lumayan pinter .... Tapi maaf dalam hal ini (ttg mengomentari pendapat ustad ML ) nak Sinar Agama

ini menurut pendapat saya pribadi ... Tdk menggunakan kepinteran nya secara bijaksana ....

Sehingga yg tertangkap dalam pandangan saya ... Dalam hal ini nak Sinar Agama ini cuma KEMINTER

.... sehingga MINTERI kalo sudah MINTERI (menggurui) motif yg saya tangkap adalah kalimat ( saya

lebih tau dari dia ) .... Dan ini mmg penyakit khusus yg biasanya menjangkiti para ahli .... Sperti kisah

iblis yg jg terkena penyakit ini ..... Afwan .... Urun rembug tapi mungkin agak vulgar .... Hahahaha

Babah

Salam.

Ust Sinar Agama... dalam komentar antu kepada ust muhsin labib, anda mengatakan kepada beliau(

ust ML) Dgn klaim bahwa ust ML menggurui seluruh ulama syiah bal aimmah sekalipun, dan antum

juga mengatakan bahwa ust ML telah mengaburkan pemahaman syiah, antum juga mengatakan

bahwa ust ML berpaham abu-abu.

Padahal tidak ada istilah syiah abu-abu, karena yang menjadi standart konsep seseorang bisa

diklaim syiah itu jika orang tsb termasuk dalam kategori konsep dalam kurung ini( siapakah orang yg

layak dosebut syiah? Hum , al-ladzina ya'taqiduna bi imamati 'aliyyin wa naslihi nash-shan wa

ta'yienan) yaitu orang2 yang meyakini ali dan keturunan-nya as sebagai imam( pengganti Rasulullah

saww) berdasarkan nash dan ketentuana.

berarti antumlah yg sudah mengaburkan paham kesyiahan karena antum sudah mebyalahi konsep

dasar yg saya tulis dalam kurung tadi.sebab antum sudah mengklaim bahwa ust ML berpaham abu-

abu.

Afwan

62

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

62

Babah

Padahal ust ML sama sekali tidak menggurui para ulama syiah apalgi aimmah ma'shumah.. jadi

antum jelas ngawooor..

Muhammad Wahid

Sekedar ngulang ==> "Ada sebagian teman yang harus baca tulisan awalnya dengan sangat teliti

tanpa berpihak. Lalu teruskan ke tulisanku tanpa berpihak. Karena saya benar-benar sudah

melakukan yang terhati-hati, dan kalau ada nada yang naik, karena memang benar-benar perlu

dinaikkan. Misalnya, pengusikan ushuuluddin, peremehan pada ulama, seperti kata gontok-

gontokan,....dst..., maka saya tidak akan mentolerir hal-hal seperti itu. Kalau antum ejek saya,

monggo saja, karena kalaulah saya tidak memaafkanpun, maka kalau saya benar, dosa saya yang

akan antum ambil. Dan kalau saya memaafkan, tentu kalau saya benar, maka saya akan bertambah

pahala. Tp kalau mengejek ushuuluddin, ulama, saya dengan menangis air mata darah, tidak akan

mentolerirnya. Btw. Semoga kita semua kembali ke kebenaran, baik isi atau cara. Selama hayat

masih dikandung badan, maka Tuhan selalu menunggu kita tanpa bosan." ust-SA.. afwan.

Muhammad Wahid

Mengejek ushuluddin dan ulama yg dimaksud ust SA disini, adalah bahwa ust ML tidak

menempatkan pahaman Imamah yg seharusnya. dan lebih parahnya tidak merujuk kepada para

ulama a'lam terdahulu juga riwayat2 maksumin as (dalil).. jadi ust ML terkesan berlogika hayal

dengan pemikirannya sendiri,. padahal Imamah itu ranah USHULUDDIN loh, .. masih mending kalo

beliau itu marja, mungkin bisa difahami maksudnya, lah ini kan tidak.. mudjahid saja tidak.. itu

maksudnya mas bro. afwan

Babah

Loooh... mengejek ushuluddin gmn nya??

Antum ngerti gak Muhammad Wahid..?

Ust ML dalam penulisannya sama sekali tidak meruntuhkan ushuluddin, itu hanya sekedar persepsi

ust SA saja.. dan sangat terlehat ust SA terjebak dgn persepsinya..

Muhammad Wahid

lah kan tinggal dibandingkan mas,. tulisan ustad ML dan tulisan ustd SA,.. jangan lihat gaya

penyampaiannya. lihat isi dan muatan tulisannya.. mana yg berdalil dan mana yg tidak? gitu lo mas,

afwan

63

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

63

Muhammad Wahid

Ushuluddin harus jelas dalilnya,. kalo tidak, maka setingkat ust ML yg harusnya lebih mengerti, jelas

namanya mengejek2,. dan pendapat ulama yg jauh lebih alim dari beliau meresa direndah2kan..

Babah

Hehehh... eh mas.. kalo cuma membawa seabrek dalil yg kagak nyambung mah, saya juva bisa..

Anda itu kayak orang baru lihat tulisan arab... hadeeecch.. udah dech. Yg ane butuhin bantahan ust

SA bukan nte..

Muhammad Wahid

ya sudah, jangan mengulang2 kata2 yg anda terlihat jadi tambah bodoh,.. ustad SA juga tidak akan

menanggapi anda dengan komentar spt itu,. diatas aja.. saya sudah terkesan mengajari anda cara

mencerna/ memaknai sebuah tulisan,.. kasihan sekali antum ini.

Babah

Justru yg terlihat tambah bodoh ya antum.. hehej makanya ana gak mau ngladenin antum. Heheh

Muhammad Wahid

Ya sudah, ga apa2.. berarti antum bisanya cuma segitu, sukron

Babah

Gara2 nglihat tulisan arab langsunh dibenarkan.. wkwkwk.. laaahhm.gmn klo gw bawain injil dari

mesir... huhajahah

Babah

Untuk ust Sinar Agama.. coba antum ss tulisan ust Muhsin Labib yg menurut antum sudah

meruntuhkan usuluddien..

Saya bener2 nunggu jawaban-nya..

Joko Kendil

Nak sinar jaya kok ga nongol lagi ....?

64

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

64

Bintang Az Zahra

Ribut trs kpn damaiannya,,,,tatap muka aja deh ,,,,biar clear beda argument klo di fb jd bahan

tertawaan orang bodoh

Muhammad Kamal

mudjahit itu apa ya? tukang jahit? wkwkek.... mujtahid keleeesss

Sinar Agama

Pencinta, saya juga bisa menghapus dan sdh saya hapus yang mesti dihapus. Enatah mengapa saya

bisa menghapus komentar di pekarangan/dinding antum, saya tidak tahu. Kalau benar saya bisa

menghapus, mk biar saja yang menghapusnya, jangan antum. Afwan.

Sinar Agama

Teman-teman, saya merasa belum perlu menanggapi. Karena tidak ada yang berdalil sesuai dengan

tulisan yang dibela dan yang dikritikinya. Saya tidk mau mengatakan bahwa ribut-ribut itu hanya

mau mengkaburkan, akan tetapi, bisa saja demikian. Karena itu, di samping saya lihat tidak ada

dalilnya, saya juga sangat merasa tidak perlu mengomentari komentar orang terhadap tulisan yang

sama sekali tidak dipahminya, baik dari tulisan yang dibelainya, atau yang dikritikinya.

Anjuranku, baca yang benar maka akan ketahuan. Wong tulisannya jelas dan saya sudah katakan

tidak pakai taqiah kok.

Rudi Suriyanto

bukan menghapus barangkali ustadz,tapi menyembunyikan komentar yang kita tidak mau

melihatnya,hanya ustadz yang tidak melihat komentar itu,tapi yang lain masih bisa meihatnya.,yang

kuasa menghapus komentar di thread ini cuma Sang Pencinta

Abi Dzar Algifari

Babah2...antum ini klo dipewayangan kyk sicepot...

Sinar Agama

Wahid:

65

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

65

Hampir bisa dikatakan bahwa hampir seluruh tulisannya itu adalah pengusikan ushuluddin dan

pelecehan pada ulama, imam maksum as, Nabi saww dan Tuhan sendiri. Jadi, bukan hanya

penempatan masalah imamah, tapi termasuk hal-hal lain seperti kenabian itu sendiri. Kalau

seseorang teliti, tentu setelah tahu apa arti nabi bagi Nabi saww, maka ia akan sangat melihat

dengan gamblang, kerancuan apa yang tertulis di sana. Sementara kenabian ini termasuk

ushuluddin yang ke tiga. Kalau imamahnya mah....sudah diludesin dengan tulisan itu. Sudah tidak

tersisa sampai ke akar-akarnya. Yang tersisa hanya bahwa orang syi'ah berimam pada Ahlulbait as,

tapi apa yang semestinya harus diimaninya tentang mereka as di selain menerima mereka sebagai

pemimpin, sudah tidak tersisa lagi.

Kalau pengejekan itu seperti "ngajari semua tokoh" dan bahkan mengatakan bahwa mereka gontok-

gontokan. Bisanya ulama syi'ah, dikatakan gontok-gontokan sementara mereka hanya

mempertahankan ajaran yang diterima dari para imam as yang bersumber dari Nabi saww dan

Tuhan.

"Selanjutnya para pemikir kedua kelompok ini harus mengubah energi gontok-gontokan menjadi

energi saling mendukung dan mem-bahu mencerdaskan akar rumput dan awamnya serta

membuang semua isu elementer yang menjadi biang kebencian mutual."

Kata-kata seperti ini, jelas tidak bisa diterima karena sudah mencederai semua tokoh syi'ah

sepanjang sejarah yang rajin dan ulet serta kokoh mengajar dan menulis kitab yang menerangkan

ushuuluddin keimamahan. Kata-kata di atas itu, di samping ulamanya yang serius menjaga agama

itu, dikatain sebagai penggontok-gontok-an, juga secara tidak langsung dikatain sebagai tidak jelas

melihat masalah dan akar rumput imamah ini DAN, tidak mencerdaskan umat. Karena itu ia

menasihati para tokoh kedua kubu yang termasuk para ulama syi'ah, untuk berhenti melakukan itu

dan menjadi seperti dia supaya jadi paham apa akar masalahnya atau akar rumputnya dan supaya

umat ini menjadi cerdas. Jadi, para ulama yang gontok-gontokan (menurut dia) dengan pengajaran

dan penulisan kitab-kitabnya itu, adalah kitab yang tidak benar karena tidak memahami akar

rumput masalahnya DAN, tidak mencerdaskan umat.

Sinar Agama

Yang lain tidak boleh ngiri pada wahid, karena dia semacam bertanya dan konfirmasi, bukan dalam

keadaan berdebat dan membantah. Kalau membantah, maka sudah semestinya memahami kedua

tulisannya dulu, baru menuliskan bantahannya. Tapi kalau seseorang itu sendiri belum paham lalu

membuat bantahan, maka saya hanya bisa merujukkannya kepada asal kedua tulisannya. Btw.

66

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

66

Ali Zayn Al-Abidin

Kalau boleh sy izin brtanya..

1. Apakah kewajiban seorang Imam menjadi pemimpin scr sosial dan politik (pemimpin negara) adl

wajib mutlak atau 'idealnya' wajib?

keterangan :

maksud beda wajib mutlak dgn ideal sprti "Syahadat" pd syarat ke-islam-an..

kan idealnya syahadat itu Kesaksian Dzati, tetapi diumumkan oleh fikih hanya "ucapan" saja.

2. Apakah Nabi Ibrahim melakukan langkah2 politis pula stlh menjadi IMAM?

3. Apakah dengan tidak menjadinya 9 imam syiah yg lain (mulai maulana wa sayyiduna Imam Husein

hngga Imam Hasan al-Askary) sbg pemimpin politis "menggimplikasikan" hilangnya fungsi/peran

imam?

4. Jika adanya imam itu mengharuskan brfungsinya kepemimpinan politik, apa peran Imam/Insan

Kamil mulai nb ibrahim hngga imam askary dlm bdng politik tnp mnjadi pemimpin?

titik berat soal sy pd "apakah kpemimpinan politis imam adl mas'uliyah dan fungsinya imam atau

hanya pengembangan sj dr wilayah mreka"

artinya wajib mutlak bg imam utk menjadi pemimpin politis dunia, atau itu hanyalah idealnya

semata.

arjuu tashrihaatakum. terima kasih.

Ali Zayn Al-Abidin

jika imam WAJIB mutlak mjd pemimpin politis, dimanakah para insan2 kamil semenjak nabi ibrahim

hngga imam askary (kec imam ali hngga imam husein)? mana pergerakan politik mrk sbg aktualisasi

tugasnya?

Sinar Agama

Ali, sekedar mengulang yang sudah ada di tulisan-tulisan di atas:

1- Imam itu wajib berkuasa dan memimpin. Jadi, kalau Allah sudah mengangkat seorang nabi/rasul

atau hamba maksum (seperti Ahlulbait as) menjadi imam, maka maksudnya diperintah untuk

menegakkan pemerintahan dengan hukum Islam. Bukan idealnya saja. Perintah Tuhan itu wajib

dilaksanakan. Jadi, imamah ini adalah kewajiban dan perintah yang mutalk. ARTINYA, tidak bisa

ditawa-tawar.

67

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

67

2- Sudah tentu.

3- Tidak. Karena imam ini, akan tetap imam. Yakni baik dia berkuasa atau tidak. Imam tetap imam

yang memiliki dua hak dan kewajiban, yaitu memimpin vertikal dan horisontal. Karena makna imam,

adalah memimpin di dua bagian tersebut. Sedang tidak bisa berlakukan salah satu dari tugas itu,

atau dua-duanya, maka penyebabnya, akan diminta tanggung jawab di akhirat.

Kalau imam itu tidak melaksanakan dua tugasnya, sudah pasti imamnya tidak salah karena mereka

maksum as hingga sudah pasti berbuat sesuai tugas yang diberikan, baik tersalurkan lewat

memeintah secara politik, atau diam taqiah atau bahkan baiat taqaiah (seperti yang dilakukan imam

Ali as yang tidak baiat kecuali setelah diseret ke masjid dan dihukumi oleh khalifah bahwa kalau

tidak baiat kala itu juga, maka kepalanya akan dipenggal, tidak seperti yang dikatakan orang yang

sok tahu yang mengatakan bahwa imam Ali as berbaiat karena menerima kepemimpinan horisontal

khalifah pertama). Walhasil yang dilakukan maksumin as, sudah pasti sesuai dengan tugas yang

diberikan Tuhan.

Karena itu, kalau imam itu tidak menjabat pemerintahan horisontal, maka yang akan dimintai

tanggung jawab kelak, akah umutnya.

Masih mending kalau tidak berkuasa saja. Sebab bisa lebih parah dari itu, yaitu dibunuh

sebagaimana seluruh imam maksum dibunuh dimana yang terparah seperti imam Husain as yang

kepalanya dibuat mainan oleh umat Islam ini sendiri.

Jadi, kebertugaan para imam atau kepemberian tugas imamah oleh Tuhan, sama sekali tidak

berhubungan dengan de faktonya. Persis seperti syariat dan para nabi yang diutus Tuhan itu.

Apakah syariat dan nabiNya akan diterima orang secara de fakto atau tidak, maka hal itu tidak ada

urusan. Karena Tuhan, hanya melakukan hidayah dan membantu manusia mencapai

kesempurnaannya, dan para nabi dan rasul hanya menjalankan tugasnya. Diterima atau tidak, di

alam nyatanya, maka hal itu sudah bukan lagi tanggung jawab Tuhan dan para nabi yang diutusNya.

BEGITU PULA DENGAN IMAMAH PARA AHLULBAIT as ATAU PARA NABI SEBELUMNYA as. KARENA

BERKUASA ATAU TIDAKNYA MEREKA as, SUDAH BUKAN LAGI TANGGUNG JAWAB KETUHANAN DAN

KEIMAMAHAN.

4- Fungsinya tidak berfungsi. Artinya, katika umat mengingkarinya dan tidak mengikutinya, maka

imamahnya tidak berfungsi. Persis seperti kalau Tuhan mengutus nabi dan rasul akan tetapi ditolak

68

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

68

dan bahkan dibunuh seperti nabi Yahya yang bahkan dibunuh dengan digergaji secara perlahan-

lahan itu.

Akan tetapi, karena tidak ada rotan akarpun jadi, artinya tidak ada pemaksimalan imamah, amar

makruf sebisanyapun jadi, maka para imam Ahlulbait as, tidak pernah berhenti untuk menjadi

pembimbing umat Islam ini (begitu pula imam-imam masa lalu terhadap umat mereka masing-

masing) SEKALIPUN BAHKAN KEPADA PERAMPAS IMAMAHNYA TERSEBUT. Karena itu, jangan heran

kalau imam Ali as selalu memberikan saran kalau diminta, memberikan jawaban kalau ditanya,

memberikan amr makruf kalau dirasa perlu....dst. Lah, perkara seperti ini, akan aneh banget kalau

diartikan sebagai telah menerima kekuasaan khilafah/politis penguaSa Yang disaraninya, yang

dibimbingnya, yang ditolongnya, yang diberikan anaknya ketika dipinang untuk dikawini (lantaran

taqiah),.....dst.

Saya sudah sering menjelaskan (tapi saya memang bukan apa-apa, tapi setidaknya telah berusaha

memberikan informasi-relatif semampunya tapi selalu diusahakan berdalil karena hanya itu tugas

kita yang tidak maksum) bahwa ketika imam harus taqiah itu, justru siksanya lebih berat ketimbang

berperang dengan pedang. Artinya, justru di situlah perjuangan para maksumin dari Ahlulbait as itu.

Artinya, bahwa semua itu, bukan tanda ridha dan memaafkan atau apalagi menerima kuasa

politisnya.

JADI MENJADI IMAM SECARA DE FAKTO (NYATA) ITU ADALAH MASUULIYYAH (TANGGUNG JAWAB)

DAN KEWAJIBAN, BUKAN HANYA IDEALNYA SAJA. AKAN TETAPI, KEWAJIBAN IN, TIDAK SEPERTI

SYAHADAT YANG HANYA MENYANGKUT SATU ORANG PRIBADI, KARENA IA MENYANGKUT SEMUA

UMAT MUSLIM. JADI, MENGAPLIKASIKAN IMAMAH ITU, KEWAJIBAN SEMUA ORANG SECARA

BERSAMA, TIDAK SEPERTI SYAHADAT YANG DILAKUKAN SENDIRI-SENDIRI. HAL ITU, LANTARAN

IMAMAH SECARA DE FAKTO, MEMILIKI BANYAK UNSUR, SEPERTI PEMIMPINNYA YANG MAKSUM,

UMATNYA YANG MAU MENERIMA SECARA PENUH (tidak menerima secara separuh-separuh seperti

oran-orang Kufah yang mengundang imam Husain as dimana sebagian mereka tidak meyakini imam

Husain as itu sebagai imam secara penuh karena hanya meyakini bahwa imam Husain as lebih

afdhal dari yang lain untuk menjabat pemerintahan sebagaimana pejabat/khilafah sebelumnya yang

mereka juga terima) DAN TANAH/WILAYAH YANG BISA DIJADIKAN TEMPAT MENDIRIKAN

PEMERINTAHAN HUKUM TUHAN. KALAU SATU SAJA DARI UNSUR-UNSUR TERSEBUT TIDAK ADA,

MAKA DE FAKTO DARI IMAMAH INI, TIDAK AKAN PERNAH ADA. DAN SEKALI LAGI, KETIADAAN

IMAMAH SECARA DE FAKTO DI LAPANGAN, SUDAH BUKAN TANGGUNG JAWAB TUHAN DAN PARA

IMAM ITU SENDIRI, MELAINKAN TANGGUNG JAWAB UMAT MEREKA MASING-MASING. Wassalam.

69

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

69

Tambahan: Kalau tidak pernah baca kitab, atau kurang banyak baca kitab, atau tidak lengkap ilmu

(terutama seperti saya ini) hingga membuatnya tidak tahu kabar apapun tentang sejarah para imam

sejak nabi Adam as, maka apa salah Tuhan dan Nabi saww yang mengajarkan ushuuluddin imamah

ini. Apa salah Islam dengan konsep imamahnya ini. Wong kita kok yang tidak tahu. Emangnya bisa

kita mengakatan "Mana perjuangan mereka?" dimana memaksudkan "Karena tidak ada(yang

semestinya mengatkaan 'karena saya tidak tahu'), maka konsep imamah yang ada dalam Qur an,

hadits Nabi saww, ajaran Ahlulbait as, ajaran para tokoh ulama dan marja' sejak jaman Nabi saww

itu, semuanya salah, tidak benar, tidak menyentuh akar rumput masalahnya ....dst."

Ali Zayn Al-Abidin

na'am ustadz, terima kasih banyak atas pnjelasannya sblmnya.

Saya tidak ragu utk bab kepemimpina vertikal n horizontal scr umum. Yg isykal di sini adl

kpemimpinannya dr cabang nya yg horizontal

70

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

70

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 5 5.

https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-menurut-buku-syiah-

menurut-syiah-bagian-5/10152453769278937

29 October 2014 at 22:13

Ali Zayn Al-Abidin

krna yg horizontal itu bukan hanya politis, ttp bhkan kalo kata ayt syd kamal, itu sya'nun min

syu'un..

pertanyaan sy khusus di bab politis.

Sinar Agama

Ali, ahsantum, semoga selalu dalam hidayahNya, begitu pula saya dan teman-teman yang lainnya,

amin. Ketidakberfungsian imamah itu, sudah tidak lagi merupakan tanggung jawab konsepnya.

Karena ia merupakan hal yang memerlukan kepada banyak unsurnya.

Ilustrasi:

Saya mendengar satu kisah menarik dari ulama hebat Indonesia yang mana sekarang sudah tidak

ada lagi, semoga Tuhan merahmati beliau. Beliau adalah ustadz Husain al-Habsyi ra yang bercerita

tentang diri beliau ra sendiri dikala masih dalam mempelajari syi'ah.

Beliau ra kagum sekali dengan umat Iran yang begitu hebatnya menyintai dan MENAATI imam

Khumaini ra. Karena itu, beliau ra memiliki masalah keilmuan yang sulit dipecahkan. Yaitu tentang

imam Ali as (sebagai wakil Ahlulbait as) dan imam Khumaini ra. Kebingungan beliau ra adalah apa

yang menjadi sebab dari keberbedaan yang mencolok dari kedua pemimpin tersebut, mana yang

lebih hebat diantara keduanya.

Ketika beliau ra berkesempatan berkunjung ke Iran untuk pertama kalinya, beliau ra bertanya

kepada salah satu ulama Iran dan mengutarakan kebingungannya tersebut. Beliau berkata ketika

bercerita itu:

"Ketika ulama Iran itu saya tanya, masyaAllah, dengan mudah dan gampangnya beliau menjawab."

71

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

71

Almarhum ra meneruskan penuturannya: "Ulama Iran itu menjawab: 'Imam Ali as dan imam

Khumaini ra itu, bagaikan matahari. Keduanya mengeluarkan sinar tanpa tedengan halangan

apapun. Akan tetapi, umat ini ibarat bumi. Karena itu, siapa saja yang menghadap matahari, maka ia

akan mendapatkan kecerahan dan hidayah. Dan barang siapan yang membelakanginya, maka ia

tidak akan mendapatkan cahaya tersebut dan sebagai gantinya, akan menjadi gelap gulita

sebagaimana gelapnya malam. Nah, yang membedakan imam Ali as dan imam Khumaini ra, adalah

di umatnya. Karena umat imam Ali as tidak menghadap beliau as dan bahkan membelakangi beliau

as, maka umat imam Ali as hidup dalam kegelapan. Sementara umat imam Khumaini ra, menghadap

kepada beliau hingga karenanya, menjadi cerah dalam dalam hidayah. Jadi, kehebtan Iran terletak

pada umatnya selain pada imamnya.'."

Sang Ulama Iran, memang tidak menjelaskan posisi sebenarnya. Karena yang bertanya, waktu itu

masih dalam madzhab Ahlussnnah Waljamaa'ah (Syafi'ii). Karena itu, walaupun imam Khumaini ra

tidak ada apa-apanya dibanding imam Ali as yang maksum, dan imam Khumaini ra sendiri justru

bangga menjadi syi'ah mati-matian imam Ali as, akan tetapi, sang ulama, hanya mencukupkan

penjelasannya, pada sebab keberhasilan Iran sekarang dan kegagalan umat di jaman imam Ali as.

Intinya, tugas/rahmat keTuhanan, tugas kenabian dan imam, sudah dipenuhi oleh yang memiliki

wewenang di dalamnya, sementara yang lainnya, tergantung kepada umat itu sendiri.

Ali Zayn Al-Abidin

Amin, wa iyyakum bi haqqi muhammad wa aalih.

Kalau boleh sy lnjut brtanya, bgmana dgn seorang wali faqih dlm tatanan kenegaraan iran yg

dbangun oleh Syd Imam Khumainy? Apa fungsi politisnya sm?

maksud sy bgini..

seorang waly faqih kan tidak menjadi presiden (pmimpin politik)? Lalu dimana letak kepemimpinan

politisnya?

Haidar Husein

Apakah wali faqih itu berwenang dalam skala internasional ataukah hanya di suatu negri???

Sinar Agama

Ali, wali faqih itu adalah pengganti imam maksum as. Ini menurut pandangan agama dan akal.

Karena itulah, untuk mengirim surat saja, kalau beberapa orang sekaligus, Nabi saww memilih wakil

72

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

72

diantara mereka untuk menjadi pemimpin. Nah, wakil tersebut wajib ditaati dan maksiat padanya

sama dengan maksiat ke Nabi saww itu sendiri.

Nah, kalau dalam hal menulis surat dan demi kepentingan di jalan saja sudah seperti itu, maka

apalagi kepemimpinan agama. Di jaman Nabi saww dan para imam maksum as juga seperti itu.

Yakni wakil-wakil agama itu ada dan diangkat, lantaran tidak semua orang ada bersama maksumin

as (satu kota) dan, wakil itu jelas wajib ditaati.

Begitu pula dengan wali faqih ini. Wali faqih adalah wewenang faqih. Dari mana wewenang itu

datangnya? Jawabannya sudah tentu dari Tuhan yang disalurkan melalui Nabi saww dan para imam

maksum dari sejak jaman Nabi saww dan diukirkan di Qur an (QS: 9:122).

Jadi wali faqih itu bukan ijtihadiah biasa, tapi merupakan bagian dan cabang juga dari keimanan.

Maksudnya, walau ia merupakan bagian dari keijtihadan sesuai dengan NASH YANG JELAS (Qur an

dan hadits serta akal), akan tetapi kewenangannya itu, kalau sudah tepat kepada orangnya, maka

merupakan cabang dari keimanan pada imamah. Memang, kecabangan ini, tidak menentukan

seseorang jadi kurang beriman kalau tidak percaya wali faqih, akan tetapi, setidaknya masuk dalam

maksiat kalau dia bukan mujtahid atau tidak taqlid pada mujtahid yang kebetulan memfatwakan

tidak wajib taat pada wali faqih yang mutlak. Karena dia sendiri pasti beriman dengan wali faqih

hingga karenanya mengeluarkan fatwa atas nama Tuhan, Nabi saww dan para maksumin as. Tapi

yang tidak mutlak. Rincian wali faqih mutlak dan tidak mutlak ini, bisa dilihat di tulisan-tulisan

terdahulu atau mintalah ke Pencinta.

Jadi, wali faqih itu bukan mainan politik dan bukan buatan imam KHumaini ra. Akan tetapi dari sejak

dulu sudah ada dan disepakati kebanyakan mujtahid dan marja'. Yang membedakan masa imam

Khumaini ra dengan sebelum-sebelumnya, adalah umat yang mendukungnya. Sebelum jaman imam

Khumaini ra bisa dikatakan tidak ada dukungan yang memadahi dari umat, baik kwalitas atau

jumlahnya. Akan tetapi di jaman Imam Khumaini ra, dukungan itu ada dan jadilah negara Islam

pertama di dunia ini yang dipimpin dan berundangan dasar di atas hukum Islam ajaran Ahlulbait as

yang hakiki, tidak berupa kerajaan yang dipimpin orang syi'ah seperti raja Iran yang digulingkan oleh

imam KHumaini ra dan umat itu.

Jadi, negara Islam itu bukan hanya menghukumkan negaranya dengan hukum-hukum Islam. Akan

tetapi, termasuk dasar keIslaman pemimpinnya, harus syah sesuai dengan agama. Beda dengan

73

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

73

raja-raja wahabi yang mengatasnamakan negara Islam, tapi posisi dia dari mana, ceritanya apa,

kewenangannya dari apa dan akan diapakan, ....dst...tidak mengikuti ajaran Islam.

Ali Zayn Al-Abidin

Saya terlalu sepakat kalau bab wilayatul faqih ustadz, wong saya cinta sm Sayyid Imam Khumainy,

setiap sy sdh mulai "males" shalat sy baca buku2 imam sprti adab shalat, sirr shalat, arbaun haddist.

dan buku itu obat mujarab buat sy.

Ali Zayn Al-Abidin Maksud ana yg g paham2 ini ustadz, apa waliy faqih yg tdk menjadi presiden

(pemimpin politis) tdk menyalahi konsep tsb?Alafu sblmnya ustadz, semoga Allah mengganjar ust

pd setiap hurufnya dgn CahayaNya, amin.

Ali Zayn Al-Abidin

Meski waliy faqih memiliki otoritas politis, tp kan tdk menjadi pemimpin politis? Bgmana itu ust?

Abu Alief Al Kepri

Alhamdulillah, sudah tahu masalah yg menjadi heboh ni.

Sangat banyak kesalahan tulisan ML yang bisa melemahkan Syiah dalam hal wala dan baraahnya.

yang hitam mau dianggap biru donker oleh ML sehingga terkesan sah-sah saja krn bukan hitam.

hahaha

Wajar saja jika U. Sinar Agama agak esmosi, soalnya tulisan ML ini bisa meracuni orang yang baru

mengenal Syiah.

Sebaiknya Tulisan ML ini dihilangkan saja agar tak meracuni banyak orang.

Nuhu Nuhu

Loh, bukunya dah beredar tuh. Justru dgn adanya hal seperti ini bisa menambah wawasan berpikir

yg kritis

Abu Alief Al Kepri

Judulnya diubah saja Syiah menurut Muhsin Labib itu baru cocok

74

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

74

Ali Zayn Al-Abidin

Kalo gitu gak bakal ada syiah menurut siapapun. Bisa jadi jg buku2 ulama dulu ttg aqidah syiah jg

salah judul. Atau salah isi mungkin.

Abu Alief Al Kepri

memang benar ko, tulisan ML sangat jauh dari apa yang diyakini Syiah

Nuhu Nuhu

TOLONG DI JELASKAN MAKSUD TEKS INI

Begitu pula dengan wali faqih ini. Wali faqih adalah wewenang faqih. Dari mana wewenang itu

datangnya? Jawabannya sudah tentu dari Tuhan yang disalurkan melalui Nabi saww dan para imam

maksum dari sejak jaman Nabi saww dan diukirkan di Qur an (QS: 9:122)

Ali Zayn Al-Abidin

Gmana dgn pandangan syaikh shoduq bhwa syiah yg tdk meyakini bhwa rosul pernah ketiduran g

sholat subuh maka dilaknat juga Salah mutlak dan harus dibuang embel2 syaikhnya dan diragukan

ke-syiah-an beliau.

Ali Zayn Al-Abidin

Syaikh Shoduq jg harus diragukan gak kesyiahannya dgn aqidah beliau itu? harus dicap "baru

mengenal syiah" dll gak?

Ali Zayn Al-Abidin

Syaikh mufid yg mendebat aqidah syaikh shoduq juga apa harus dicap merusak aqidah syiah,

mencela ulama2, dll?

Ali Zayn Al-Abidin

Diskusi ilmiyah dr dulu kalo kecampur emosi mmg jadinya ga masuk n rusak..Antum bisa cek

bgmana "pedes"nya komentar syaikh mufid pd syaikh shoduq di kitab beliau "risala fi adam shahw

nabiy" atau "tashih i'tiqadat imamiyah"

75

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

75

Ali Zayn Al-Abidin

Syiah ini unggul dlm bidang perkembangan keilmuannya, khususnya di bidang filsafat, aqidah n

irfan. nah di bab filsafat n aqidah itu mmg sngat disayangkan adanya komentar2 yg brbau opini

emosional yg merusak isi diskusi ilmiyahnya.

Ali Zayn Al-Abidin

Tapi mmg sy akui sngat sulit smbil brdiskusi ilmiyah smbil mengendalikan emosi..Nah intinya mari

kita bangun warisan budaya diskusi ilmiyah yg baik ini dan kita minimalisir sisi negatifnya itu.

Ali Zayn Al-Abidin

Kalo antum sbg pengikut (sprti ana) yg msh jahil sudah berani melecehkan ulama, skrg jg ana tunggu

jawaban antum utk memilih melecehkan syaikh shoduq atau syaikh mufid..Perdebatan mrk lebih

fatal.

Aqilla Husein Aqilla Husein Diskusi /Apapun yg sjenis nya,Akn berjalan Mulus.Tanpa di iringi rs

Emosi. Afuan.

Ali Zayn Al-Abidin

Itu sulit, bisa diminimalisir aja bagus.

Abu Alief Al Kepri

Nuhu Nuhu apa yang mau dijelaskan, emang begitu lah Islam menggariskannya.

Ali Zayn Al-Abidin

Saya ga pernah baca kisahnya. jadi ga mungkin bisa bandingkan.

Saya rasa esmosinya U. Sinar Agama itu wajar saja, jgnkan beliau, sy juga ga bisa terima apa yang

ditulis ML itu, meski tak semuanya salah, namun sedikit argumen beliau itu punya dampak fatal

dalam hal imamah lho

Ali Zayn Al-Abidin

Iya, sy maklumi emosi beliau, itu wajar. Tp baiknya dikurangi.Antum minta penjelasan deh sm ust

Sinar Agama ttg prdebatan itu dan komentar2nya yg pedas.

76

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

76

Abu Alief Al Kepri

Buat U. Sinar Agama saya setuju dengan SEMUA JAWABAN USTADZ DI ATAS.

Ali Zayn Saya rasa orang yang mengatakan bahasa SA sangat pedas dan tak punya etika, mungkin

perlu mandi kembang 7 rupa. hahaha

Maaf saya of dulu, anak minta laptop

Salam

Ali Zayn Al-Abidin

Lebih fatal mana, mempunyai pandangan masalah kpemimpinan politik itu tidak harus selalu

ditempati imam krna point akseptabilitas, atau aqidah bhwa nabi pernah ketiduran g sholat subuh

dan jika ada syiah yg tdk percaya dgn hal itu maka dilaknat oleh aimmah?

Ali Zayn Al-Abidin

Antum ana sarankan baca buku itu biar tau gmana komentar syaikh mufid yg jauh lbh pedas.

Aqilla Husein Aqilla Husein

@Sinar Agama. Ahsantum.

Abu Alief Al Kepri

Ali Zayn Saya rasa tak ada hubungan sama sekali antara status dgn apa yg anda sarankan. Kritik U.SA

adalah sangat tepat, krn tulisan ML buakn mewakili Syiah yang sebenarnya. Apakah dgn krikitkan ini

menyebabkan syiah itu terpecah lagi???? adalah keterlaluan orang yg menyangka demikian. Tulisan

ML bisa jadi hanyalah sebuah perbuatan taqiyahnya sebagai individu yang akan duduk di

pemerintahan, dan hanya utk kepentingan dirinya sendiri, bukan utk Islam. Tidaklah sama taqiyah

persatuan yg tidak mengorbankan prinsif wilayah, ianya sah-sah saja krn tidak sedikitpun

menganjurkan bahwa selain faqih bisa dijadikan imam atau pemimpin.

Beda dgn tulisan ML, yg jika saya simpulkan adalah mengaburkan makna wilayah, sehingga orang

akan beranggapan tak berdosa jika menganggap pemimpin pilihan manusia sebagai khalifah yang

sah. Ini sangat bahaya.

77

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

77

Ali Zayn Al-Abidin

Ahmadinejad dipilih oleh rakyat juga kan? Hasan Rouhani? atau bhkan Sayyid Ali Khamenei? apa

dgn ijtihad itu tdk menyalahi pakem "imamah/khilafah" pd dairoh siyasah formalitas pd org yg

dipilih oleh bkn Allah membuang keyakinan wilayahnya pd Imamah Insan Kamil?

Ali Zayn Al-Abidin

Kalau antum telah mengkaji banyak pandangan2 n ijtihad2 ulama syi'i khususnya pd bab aqidah,

antum akan kebingungan mencari pandangan mana yg asli milik syiah, antum tunggu ulasan ust SA

ttg sykh mufid n shoduq.

Nuhu Nuhu

Begitu pula dengan wali faqih ini. Wali faqih adalah wewenang faqih. Dari mana wewenang itu

datangnya? Jawabannya sudah tentu dari Tuhan yang disalurkan melalui Nabi saww dan para imam

maksum dari sejak jaman Nabi saww dan diukirkan di Qur an (QS: 9:122)

BAGAIMANA MENJELASKAN AYAT TERSEBUT DI ATAS SEHINGGA DAPAT DI AMBIL SEBUAH

KESIMPULAN BAHWA WALI FAQIH (iran) ADALAH WAKIL IMAM AS ?????

Ali Zayn Al-Abidin

Kadang kepemimpinan scr syuro dll yg bkn asli dr Allah ini mmg tetap harus ada..Saya meyakini

kepemimpinan tasyri'i maupun takwiny aimmah di bidang politik bukan me"wajib-mutlak"kan posisi

teratas/pemimpin politis, tetapi me-"wajib-ideal"kan. Tp sy hormati pndangan ust SA, aplg beliau

hujjatul islam sdng saya cuma siapa..

Ali Zayn Al-Abidin

Saya analogikan dgn posisi wali faqih di iran yg TIDAK MENJADI PRESIDEN.Bahkan yg Hjt.Islam Hasan

Rouhani ini dr kalangan moderat yg dlm sbgian kasus "tdk spndpt" dgn Sayyidul Qaid.

Abu Alief Al Kepri

Ali Zayn

pemilihan rahbar jangan disamakan dengan pemilihan PM oleh rakyat.

Rahbar itu dipilih oleh para faqih dan merupakan yang terfaqih.

78

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

78

Nuhu Nuhu

Artinya: "Hendaklah ada sekelompok dari orang-orang yang beriman yang mendalami masalah-

masalah agama untuk memberikan peringatan kepada kaumya." (Qs. at-Taubah: 122)

PENJELASAN

Ayat tersebut menunjukkan wajibnya menunjukkan "indzar" (memberikan dan menyampaikan

peringatan kepada umat manusia akan adanya siksa Allah Swt ketika mereka tidak mentaati dan

melanggar huku-hukum-Nya). Sudah barang tentu tidak sema orang mampu menentukan,

menetapkan dan menjelaskan hukum-hukum Allah Swt tersebut selain para ulama dan mujtahid

yang mengkaji masalah-masalah agama puluhan tahun.

Dengan demikian, ayat tersebut tidak secara langsung mewajibkan orang-orang Muslim yang awam

untuk bertaklid kepadapara ulama, maraji' dan mujtahidin yang telah memenuhi syarat Sehubungan

dengan ayat tersebut sebagian ulama Ahli Snnah berkata: "Maka dengan demikian Allah Swt telah

mewajibkan kaum Muslimin untuk menerima "indzar" dan peringatan yang disampaikan oleh para

ulama, dan hal itu berarti 'taklid' kepada mereka."

Ali Zayn Al-Abidin

Gampangnya gini lho..kalau kepemimpinan politis adl hak mutlak imam, kenapa wali faqih tdk jadi

presiden? Knp ada pemilu? Knp insan2 kamil sepanjang sejarah hanya sedikit yg menduduki posisi

itu. Saya yakin mmg idealnya Insan Kamil pemimpin di semua bidang, itulah nanti zaman ideal

dipimpin oleh alqaim afs.

Ali Zayn Al-Abidin

kenapa wali faqih yg menurut konsep imam khumayni (ra. qs. syarif) harusnya mengemban

mas'uliyat aimmah di masa ghaib kubro, tetapi di iran tdk dijadikan presiden (pemimpin politis).

huna isykal ustadz..

Ali Zayn Al-Abidin

Ana tdk membahas ttg urgensi wali faqih dll krna sy jg meyakini benar atas adanya waliy2 imam

mahdi.

79

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

79

Ali Zayn Al-Abidin

Dan komentar sy jauh dr penghinaan, dll kpd ustadz Hjjt.Islam Sinar Agama. Saya menghargai

adanya perbedaan cara pandang oleh para ulama, aplg sy cuma muqallid semata.

Abu Alief Al Kepri

Ali Zayn

Bukankah Presiden itu di bawah Rahbar. Dan ketentuan dlm WF menyebutkan "Mendahulukan

kepentingan WF atas Kepentingan Masyarakat Umum", jadi apa saja kepentingan presiden yang

bertentangan dgn WF adalah batal.

Jika presiden itu dibawah wali faqih, anggap saja mereka sebagai wakilnya WF. Saya rasa tak jadi

soal.

Ali Zayn Al-Abidin

Dan nuqtah muhimmah (point penting) lainnya adl bahwa PERBEDAAN PENDAPAT DLM SYIAH ITU

SUDAH TERJADI SEJAK ZAMAN SYAIKH ASSHODUQ, TETAPI HAL ITU MALAH MENGUATKAN

KEILMIYAHAN MADZHAB SYIAH.

Ali Zayn Al-Abidin

Makanya saya katakan IMAM TIDAK HARUS MENJADI PEMIMPIN POLITIS, TETAPI BAGAIMANA

MENGENDALIKAN SISTEM POLITIK ITULAH MAS'ULIYYAHNYA.kalau bgt antum artinya sependapat

dgn ana.

Nuhu Nuhu

Saya pernah menanyakan terkait hal penunjukkan wali fakih yg ada di iran. Lalu orang tersebut

berkata : ANTUM BILA MAU TAHU TENTANG BAGAIMANA IJTIHAD DALAM PENUNJUKKAN WALI

FAKIH, MAKA ANTUM MESTI JADI MUJTAHID... wak...wauw...

Aqilla Husein Aqilla Husein

@Ali Z. & Abu Alif. "Sepedapat jg kaaan.". Afuan.

Aqilla Husein Aqilla Husein

@Nuhu-Nuhu. "Ngawur Km". hehehehee

80

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

80

Abu Alief Al Kepri

Agama dan politik itu 1 adanya, adanya presiden yang mengurusi politik negara Iran namun masih

dalam kepentingan WF bukanlah pemisahan politik dan agama, namun adalah pembagian kerja. Tak

ada alasan orang buta agama diangkat menjadi pemimpin seperti di kebanyakan negara Islam, dan

inilah yg menyebabkan terjadi pemisahan antara agama dan politik.

Nuhu Nuhu

jawabannya sudah benar, anda saja yg ga faham

Ali Zayn Al-Abidin

Nah pandangan itu berbeda dgn ust SA yg (dr yg sy tangkap) mewajib-mutlakkan imam sbg

PEMIMPIN POLITIS (bukan cm sekedar mengamati sprti di iran). artinya dari sudut pndang ust SA

mengimplikasikan bhwa seharusnya jg g perlu ada ahmadinejad wala rouhani, semua kebijakan

politis jd mas'uliyah wali faqih.ini yg sy hendak konfirmasi kpd beliau

Nuhu Nuhu

Lalu siapa yg memberi otoritas kpd wali fakih iran adalah wakil imam as ?

Abu Alief Al Kepri

Aqilla Husein Aqilla Husein ya iya dung,

si Nuhu ini termasuk jenis produksi Gagal faham

Ali Zayn

Saya belum jumpa tulisan SA ttg hal itu.

Abu Alief Al Kepri

Maaf ya Sdr Ali Aqilla Husein Aqilla Husein...saya terpaksa of lagi. soalnya sibuk di rumah.

Salam

Ali Zayn Al-Abidin

@nuhu : afwan sblmnya, sy saran agar antum berkomentar ttg WF di catatan yg lain. agar tdk

memecah diskusi shg merusak kesimpulan.

Ali Zayn Al-Abidin

81

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

81

Kalau otoritas politis mutlak dipegang oleh WF maka kebijakan politik antara adanya ahmadinejad

dgn rouhani tdk akan beda sprti skrg..tapi nyatanya?

Nuhu Nuhu

Apakah di indonesia atau di negara lain tdk ada wali fakih (rahbar) seperti di iran ?

Kok cuman iran doang sih yg punya rahbar

Ali Zayn Al-Abidin

Kalau qta mau flashback kembali ke zaman presiden khattami, bgmn dgn kebijakan khattami (yg

brbeda 180 drjt) dgn kebijakan ahmadinejad. Kalau kebijakan ini otoritas mutlak bg WF bgmana

perbedaan itu bs terjadi? lalu jk bukan otoritas WF mk artinya sepakat dgn pndangan sy n ust. labib.

Ali Zayn Al-Abidin

Saya jg sarankan disini utk menyimak pnjelasan syd kamal haidary ttg perbedaan pendapat pd

intern syiah.Judulnya "masyru'iyah ta'addud al-qira'ah fi madrasah ahlbayt" (dlm bhs arab) ada 2

bag video, bs dlihat di youtube penjelasan beliau. Sbg khazanah saja.

Haidar Husein

Ooo jd WF itu hanya berlaku di iran saja???

Bukan internasional?

82

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

82

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 6 6.

https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-menurut-buku-syiah-

menurut-syiah-bagian-6/10152453831143937

29 October 2014 at 22:21

Sinar Agama

Ali, hanya sekedar nimbrung diskusi di atas yang nyampur antara dengan ana dan yang lain:

1- Pemimpin di negara manapun yang menjadikan hukum Islam itu sebagai hukum negaranya,

sudah tentu WAJIB wali faqih. Jadi, president, parlemen (MPR), ...dst...hanya merupakan bawahan

wali faqih. Emangnya Nabi saww dan para imam as, mengerjakan semua pekerjaannya sendiri? Jadi,

ada bagian-bagiannya. Karena itu, maka apapun keputusan MPR itu, wajib disetujui dulu oleh wali

faqih yang diwakili 12 orang dan baru bisa dikerjakan oleh presiden. Presiden ini dipilih rakyat

sebagai mukaddimahnya, bukan pengangkatannya. Karena pengangkatannya, harus melalui wali

faqih.

Untuk menjadi presiden, dua kali harus melewati persetujuan wali faqih. Pertama, di awal-awal mau

mencalonkan diri. Kalau diluluskan wali faqih yang melalui wakilnya (majlis nigahbon yang terdiri

dari 12 orang), maka bisa mencalonkan diri untuk dipilih atau tidak oleh rakyat.

Ke dua, kalau sudah terpilih, maka mesti juga diangkat oleh wali faqih. Kalau dalam masa kelulusan

mencaonkan diri sampai dengan terpilih itu, tidak terjadi apa-apa terhadapnya hingga membuatnya

tidak layak menjadi presiden, maka dia baru akan diangkat dan diresmikan oleh presiden.

Jadi, presiden itu hanya pembantu wali faqih, bukan pemimpin negara. Dan wali faqih ini, juga

dipilih rakyat melalui majlis Para Ahli (khubregon) yang dipilih rakyat. Yaitu yang terdiri dari ulama

mujtahid.

Jadi, posisi wali faqih bukan formalitas, akan tetapi asas. Karena tanpa wali faqih, maka tidak bisa

dikatakan negara Islam yang atas nama Tuhan. Karena jabatan wewenang mengurus umat itu,

hanya diberikan kepada para nabi as, para imam as, dan wakil-wakil para nabi as dan imam as

tersebut. Wakil-wakil ini ada yang ditunjuk langsung oleh para maksumin as itu, dan ada yang

melalui kreteria. Nah, para marja' itu, dipilih menjadi wakil para maksumin as melalui kriteria

sebagai banyak dalam perintah dan hadits-hadits mereka yang memerintahkan umat untuk

83

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

83

menaqlidi dan mengikuti serta menaati faqih yang mujtahid, tidak melakukan dosa besar dan kecil

(adil) dan tidak tamak kepada dunia sekalipun halal. Nah, ketika para maksum dan Tuhan sendiri

mewajibkan kita mengikuti para ulama yang memenuhi syarat tersebut, maka inilah yang disebut

dengan WEWENG itu yang, kalau disebutkan lengkapnya menjadi WEWENANG FAQIH atau WALI

FAQIH.

Jadi, wali faqih itu aktif tiap harinya. Bukan hanya aktif mengikuti perkembangan pemerintahan

wakil-wakilnya, akan tetapi, aktif dan terlibat dalam keaktifan bawahan-bawahan itu secara hakiki.

Memang, ada perintah-perintah yang sudah diberikan sebelumnya. Dalam hal-hal seperti itu, wali

faqih hanya mengawasi kerjanya dimana kalau keluar dari garis, diadakan peneguran dan

perubahan. Hal ini tidak ada anehnya sedikitpun. Karena siapapun pemimpin dan dimanapun dan

apapun sistemnya yang dipakai, maka pemimpin tertingginya, tidak langsung mendayung perahu di

laut, menjadi jendral perang di lapangan. Tidak mesti seperti itu. Karena itulah, maka ada mentri-

mentri dan wakil-wakil. Nah, untuk pemerintahan wali fakih ini, hanya ada semacam wakil-wakil

saja, seperti presiden itu sendiri. Baru mentri-mentri ada di bawah presiden. Jadi, jangan dikira

bahwa kalau presiden yang membawahi mentri lalu wali faqihnya tidak memerintah langsung

secara aktif. Terlebih langsung tidaknya presiden, dilihat dari hal ini, juga tidak langsung. Karena

dibawahi para wakil dan mentrinya. Btw, hal ini sangat mudah. Koncinya, jangan samakan dengan

pemerintahan yang pemimpin tertingginya presiden atau raja. Pemerintahan Islam yang disalurkan

melalui Nabi saww dan Ahlulbait as adalah melalui kewenangan atau kewalian. Yakni wewenang

yang diberikan Allah, baik langsung seperti Nabi saww, atau tidak langsung, seperti para imam dan

wakil-wakil Nabi saww dan para imam as, baik melalui penunjukan langsung atau dengan kriteria

sebagaimana sudah dijelaskan.

2- Tentang syaikh Shaduq ra dan syaikh Mufiid ra itu, sama sekali tidak bisa disamakan dengan

bahasan kita ini. Karena mereka berdua adalah mujtahid yang telah mengeluarkan pendapatnya.

Karena itu, mereka juga tidak menerakakan siapapun yang berbeda dengan ijtihadnya. Artinya,

sekalipun mereka saling menyalahkan walau dengan kata-kata yang pedas sekalipun, mereka sama-

sama menyadari bahwa sesama mujtahid sama-sama memiliki pandangan yang syah. Apalagi sudah

menjadi kemuttafaqan 'alaihi bahwa mujtahid yang salah itu tetap mendapat satu pahala dan kalau

benar mendapat dua pahala.

Lah,...kalau tulisan dan penulis dari tulisan itu terlalu sangat beda. Wong belajar agamnya baru alif

dan baa', kok sudah mengeluarkan pendapat DAN, menyalahkan semua ulama termasuk syaikh

Shaduq dan Syaikh Mufiidnya dan SELURU ulama dari sejak jaman Nabi saww. Dan bahkan

84

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

84

menyalahkan Nabi saww dan imam maksum as itu sendiri, lantaran mereka mengajarkan makna

imamah itu.

Para mujtahidpun tidak sembarang berbeda mas. Ada hal-hal yang jelas dan samar. Di yang samar

itulah mereka berbeda. Lah...kalau hal makna imam ini, tidak ada kesamaran sedikitpun dan

sepanjang sejarah adalah merupakan kesepakatan.

3- Warisan diskusi ilmiah itu memang wajib dipertahankan. Akan tetapi, tidak semua bisa

mengutarakan pendapatnya. Kalau orang awam leluasa mengutarakan pendapatnya di media masa

tentang kedokteran, maka jelas tidak ilmiah sama sekali. Mana ada diskusi dikatakan ilmiah kalau

pemberi pendapatnya saja, orang awam walau, sarjana di bidang lainnya, atau sama-sama sarjana

tapi di madzhab lainnya.

4- Tentang kecaman yang terhadap orang yang tidak percaya bahwa Nabi saww pernah ketiduran,

hal itu bukan karena hal tersebut. Akan tetapi maknanya adalah "Yang tidak mempercayai bahwa

Nabi saww itu bisa melakukan ketidaksengajaan". Kan ada akidah yang mengatakan bahwa

maksumin, seperti Nabi saww, mustahil melakukan kesalahan walau tidak sengaja. Nah, hal ini, oleh

sebagian orang/ulama, sudah dikatagorikan sebagai ghulu-kecil dan, karenanya dikecam/dilaknat.

Nah, jadi terhitung masalah besar, bukan kecil. Itu dalam pandangan mereka. Karena kalau masuk

ghulu, sebentar lagi sudah masuk ghulu besar dan akan menjadi syirik serta kafir, yaitu menuhankan

maksumin. Nah, ini yang dirasakan mereka hingga, di samping karena tidak masuk akal bahwa

maksumin tidak lupa dan kelupaan (bagi ijtihad mereka tentunya), juga berbahaya karena bisa

masuk keksyirikan. Kasarnya, tidak meyakini kelupaan maksumin as, hampir menyamakan dengan

Tuhan yang tidak pernah lupa. JADI, bagi mereka masalah sangat besar. Akan tetapi, bagi ijtihad

mereka.

Hal sepeerti ini, sudah dijawab oleh meyoritas ulama setelah generasi mereka. Ijthad mayoritas

ulama setelah mereka, malah sebaliknya. Yakni yang tidak meyakini bahwa maksumin tidak pernah

lupa itulah, yang melakukan kesalahan fatal. Karena kalau maksumin as bisa lupa dan terlupakan,

maka bagaimana manusia/umat bisa yakin terhadap kebenaran ucapan dan perbuatan mereka

hingga dijadikan ajaran dan hadits??? Tentang ketidaklupaan mereka, jelas karena Allah menjaga

mereka dari lupa, lantaran mereka sudah maksum sesuai dengan ikhtiar mereka hingga karena

itulah, maka masuk akal sekali kalau Allah memberikan pahala yang berupa penjagaan dari lupa

yang walau tidak dosa tersebut. Apalagi hal itu sangat diperlukan menjaga keyakinan dan

kemantapan beragama bagi umat.

85

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

85

5- Tentang syura, maka silahkan antum mau meyakini yang mana. Akan tetapi, dalam pandangan

Islam yang diajarkan Nabi saww dan Ahlulbait as, syura untuk kepemimpinan umat, sangat

menyesatkan. Karena itu, syura itu tidak ada ajarannya sedikitpun dalam hal kepemimpinan ini.

Yang ada, hanyalah syura dalam pelaksanaan tugas keseharian para maksumin as atau wakil-wakil

maksumin as seperti yang ditunjuk langsung atau dengan kriteria itu (mujtahid/faqih).

Artinya, syura dalam ajaran Islam, hanya bisa dilakukan untuk hal-hal di selain masalah

kepemimpinan tertinggi. Karena itulah, maka sebagaimana kenabian tidak disyurakan, maka wakil

mutlak nabi (imam) juga tidak disyurakan bahwak wakil yang tidka mutlak (seperti ketika Nabi saww

menunjuk satu orang untuk menjadi panglima atau memimpin Madinah ketika Nabi saww keluar

kota). Bagitu pula dengan wali faqih ini. Jadi, syura hanya bisa berlaku di masalah-masalah aplikasi,

seperti perang harus bagaimana, ekonomi harus bagaimana....dst. ITUPUN, sudah diterangkan oleh

semua ulama, bahwa kalau maksumin as mengajak rapat/syura para pengikutnya, bukan karena

mereka tidak tahu, akan tetapi supaya umatnya ikut berfikir, aktif dan terdidik hingga bisa menjadi

lebih dewasa dan matang serta bermutu.

Wali faqih di jaman maksumin as, juga tidak disyurakan.

Bahkan wali faqih di jaman dan tempat yang jauh dari maksumin as, juga tidak disyurakan. Karena

wali faqih adalah mujtahid yang a'lam yang sangat menguasai ilmu dan keadaan. Yakni melebihi

yang lain dari sisi ilmu agamanya, pengetahuan jamannya dan takwanya. Jadi, pada hakikatnya, di

Mata Tuhan, wali faqih itu tertentukan dengan sendirinya.

Akan tetapi di mata umat, karena umat tidak tahu lahir batin seseorang, maka Islam mengajarkan:

Pertama, pembuktian siapa yang a'lam. Ke dua, kalau masih sama-sama a'lam, maka dibuktikan

siapa yang paling takwa.....dst...sebagaimana sudah tertera dalam kitab-kitab fikih dan

semacamnya. Saya sudah pernah menulis hal ini sebelumnya.

Di Iran, sekalipun pembuktian dalam Islam tentang kea'laman dan semacamnya itu, cukup

disaksikan dua orang alim yang adil, dilakukan penyempurnaan. Yaitu tidak mencukupkan dua orang

alim yang adil saja (ahli khibrah). Akan tetapi, bahkan mengikutkan umat semuanya. Akan tetapi,

karena umat tidak alim agama, maka dibuatlah pemilu untuk memilih ulama/mujtahid untuk duduk

di majlis para ahli yang disebut khubregon itu. Maka duduklah puluhan ulama adil yang telah

dengan suka rela dipilih umat secara langsung dalam pemilu ulama khubregon tersebut.

86

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

86

Majlis khubregon ini, bertugas mengangkat wali faqih dan mengawasi kerja-kerjanya selama

menjabat.

Akan tetapi, karena seperti yang sudah saya katakan di atas, bahwa sebenarnya wali faqih itu adalah

yang ter-a'lam, maka sebenarnya ia sudah tertentukan dengan sendirinya di Mata Tuhan. Karena

itulah, maka ayatullah Jawadi Aamuli hf, mengatakan (maksudnya):

"Sekalipun dalam UU negara menyebutkan bahwa majlis Khubregon ini, bertugas mengangkat wali

faqih, akan tetapi sebenarnya, mereka hanya mengumumkan keberadaan dan siapanya dari wali

faqih itu. Karena wali faqih yang lebih a'lam dari mereka dimana sudah tertentukan di Mata Tuhan.

Jadi khubregon pada hakikatnya hanya mencari siapa yang sebenarnya wali faqih itu dan bertugas

mengumumkan kepada umat."

6- Tentang wali faqih, maka kebijakannya adalah, "Mengesahkan semua pendapat yang diambil oleh

para wakil, walau tidak sama dengan pandangan wali fakih, selama masih tidak bertentangan

dengan UU yang sudah disyahkan oleh wali faqih."

Jadi, sebenarnya, sekalipun ada perbedaan pandangan antara atasan dan bawahan, antara wali

faqih dan wakil-wakilnya seperti presiden, maka hal itu bukan berarti bertentangan yang dalam

makna pembangkangan atau tidak diijinkan wali faqih. Karena wali faqih sudah memutuskan dari

awal, sejak imam Khumaini ra, bahwa apapun keputusan yang diambil oleh para bawahan, maka ia

syah selama tidak bertentangan dengan hukum yang ada sekalipun, berbeda dangan pandan wali

faqih itu sendiri.

Hal seperti ini sangat wajar. Karena wali faqih, sekalipun sudah mendapat wewenang dari Tuhan,

Nabi saww dan Imam maksum as, akan tetapi mereka semua mengajarkan bawah wali faqih ini

tidak maksum dan harus menghormati ijtihad orang lain dan pendapat orang lain selama masih

dalam katagori Islam.

Jadi, bedanya bawahan dengan wali faqih, disyahkan oleh wali faqih selama tidak keluar dari

ketetapan yang ada. Jadi, bukan perbedaan yang memaksiati wali faqih.

87

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

87

Tentu saja, kalau perbedaannya itu sudah menyimpang dari UU yang sudash disyahkan wali faqih,

maka wali faqih akan bertindak sesuai dengan kondisi yang ada, apakah memecat presidennya, atau

menasihatinya dan semacamnya.

7- Dengan semua penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa GAMPANGNYA,

a- Wali faqih itu amanata dari Tuhan yang diberikan kepada faqih/mujtahid melalui Nabi saww dan

juga para imam maksum as.

b- Wali faqih itu adalah pewenang mutlak di dunia ini selama tidak ada imam maksum as. Pewenang

adalah pewali, yaitu yang berwenang.

c- Karena hanya faqih yang memiliki kewenangan dalam segala hal ke atas umat, maka selain wali

faqih, akan memiliki kewenangan juz-ii atau partikular atau bagian/bidang, dalam bidang masing-

masing, SETELAH DIANGKAT OLEH WALI FAQIH.

d- Jadi, Tuhan mengangkat Nabi saww sebagai pewali/pewenang mutlak (dalam segala urusan dan

jaman), dan Nabi saww mengangkat wakil mutlak (dalam segala urusan dan jaman) yang maksum

dan mengangkat wakil tidak mutlak (seperti dalam perang, utusan, wakil di semua tempat selain

Madinah....dst) yang tidak maksum. Lalu para imam maksum as mengangkat wakil mutlak yang

tidak maksum (karena tidak ada yang maksum, tidak seperti Nabi saww yang tidak mengangkat

wakil mutlak kecuali maksum yakni imam Ali as).

e- Wakil mutlak yang diangkat imam-imam maksum as itulah yang dikatakan wali faqih. Dan imam

maksum as, juga bisa mengangkat wakil tidak mutlak sebagaimana yang dilakukan Nabi saww, kalau

diperlukan di jaman mereka as masih hidup.

f- Jadi, kesalahan teman-teman dalam menatap presiden, karena dikira pemimpin tertinggi, adalah

penyebab kebingungannya. Karena presiden di pemerintahan Islam Ahlulbait, sama sekali bukan

pemimpin tertinggi. Karena pemimpin tertinggi yang aktif dan keaktifannya melebihi presiden itu

(bc: bukan hanya simbol agama) hanya dan hanya, wajib diterima dari Allah dan, karena itu, hanya

faqih a'lam dari segala hal, yang bisa mendapatkannya.

88

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

88

8- Ketika seseorang tidak bisa mengerti tentang kewenangan dan tugas maksum, yaitu tentang

kepemimpinan umat secara mutlak, baik wewenang Nabi saww atau para imam maksum as, maka

sudah jelas akan kebingungan sendiri hingga berkata, para maksum as itu, tidak harus duduk

sebagai pejabat. He he...ini namanya pendapat softoh/gurau. Terlebih hanya bernulis riya tanpa

dalil sedikitpun. Karena itu, layak dikatakan sebagai asnul (asal nulis).

9- Semoga teman-teman yang ngalor ngidul tidak karuan berpendapat tentang imam maksum as,

dapat melihat betapa marahnya imam Ali as, hadh Faathimah as dan para maksumin yang lainnya

ketika tugas mereka diganggu dengan perampasan kewenangan di masyarakat. Betapa imam Ali as

di Nahju al-Balaghah mengatakan bahwa sampai-sampai hidup beliau as seperti orang yang

ditenggorokannya akan tulang, di matanya ada pasir. Yakni tidak bisa membuka mata dan tidak bisa

makan. Dan betapa para imam mengatakan bahwa Islam sudah dibawa ke waadi/tempat yang jauh

dari yang diajarkan Nabi saww. Andaikan mereka punya pasukan, bahkan wasiat Nabi saww kepada

imam Ali as yang tergambar dalam ucapan imam Ali as sendiri, bahwa kalau beliau as memiliki 40

orang saja yang berani mati, maka mereka para imam sudah berperang. Betapa imam Hasan as juga

ditinggalkan tentaranya. Lah, ngapain perang kalau penguasa itu bisa dilakukan orang yang tidak

maksum dan tugas maksum hanya memonitor seperlunya??? Buat imam Husain as, karena sudah

sampai waktunya menghentak umat yang hanyut pada sistem khilafah/politis atau syura (dalam

kepemimpinan mutlak, bukan juz-i dan bagian/bidang terntentu) yang sama sekali tidka diajarkan

Islam itu, bangkit walau tahu akan dirajang-rajang di Karbala.

EMANGNYA IMAM HUSAIN as BERPERANG DENGAN TEKAD KEMENANGAN PEMBANTAIAN DAN

PERAJANGAN TERHADAP DIRI BELIAU as DAN KELUARGA BELIAU as ITU (ingin meraih kemenangan

dengan kesyahidan yang mengenaskan), HANYA KARENA YAZID TIDAK SYAH KARENA PEMINUM

KHAMR TAPI KALAU ORANG LAIN YANG TIDAK MINUM BIR MAKA BOLEH-BOLEH SAJA KARENA

YANG PENTING TUGAS IMAM HUSAIN as ADALAH MENGAWASI DAN MENGENDALIKAN SISTEM

POLITIK???!!! ATAU KARENA YAZID TIDAK MAKSUM DAN TIDAK LAYAK JADI PEMIMPIN MUTLAK

UMAT, ARTINYA SIAPAPUN TIDAK BERHAK MENJADI KHALIFAH???!!! HAIHAAT (jauh dari kami)

HAIHAAT KECEROBOHAN SEPERTI ITU DARI KAMI.

10- Saya sudah bersusah payah menulis hal di atas, begitu sampai ke gilirna tulisan antum yang ini,

saya jagi kaget:

89

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

89

"Nah pandangan itu berbeda dgn ust SA yg (dr yg sy tangkap) mewajib-mutlakkan imam sbg

PEMIMPIN POLITIS (bukan cm sekedar mengamati sprti di iran). artinya dari sudut pndang ust SA

mengimplikasikan bhwa seharusnya jg g perlu ada ahmadinejad wala rouhani, semua kebijakan

politis jd mas'uliyah wali faqih.ini yg sy hendak konfirmasi kpd beliau"

Saya kaget, jangan-jangan antum tidak baca tulisan yang didiksuikan penulis (ML) dan jawaban-

jawaban sebelumnya. Atau antum sedang membahas hal lain? Hal itu, karena imam yang harus

dijadikan pemimpin politik itu, yakni di selain kepmimpinan vertikal itu, adalah imam maksum mas,

bukan imam-imam lain yang tidak maksum seperti wali faqih. Jauhnya....

Memang, wali faqih sama sekali tidak beda dengan wali maksum (Nabi saww atau imam maksum

as), dari sisi kemestian dijadikan pemimpin politik. Yang mebedakan wewenang mereka, adalah

bahwa mereka bukan pemimpin vertikal atau, setidaknya tidak harus menjadi atau memiliki

kepemimpinan vertikal. Karena itu wali faqih tidak harus ulama irfan yang bisa memiliki berbagai

karamat atau mukjizat. Wassalam.

Sinar Agama

Nuhu, sepertinya antum mengetawakan diri antum sendiri. Sebab, tertawa antum itu, tertuju pada

penolakan spesialisasi. Coba antum pergi ke ahli bedah syaraf, lalu tanyakan ini dan itu. Apakah

antum akan tertawa juga kalau ia menjawab:

"Kalau ingin tahu, maka jadilah dokter umum dulu, lalu ambil mejester dan baru nanti kuterangkan

ilmu yang di tingkatan pertanyaanmu itu!" ???!!!

Sinar Agama

Untuk komentar-komentar yang lain-lain, afwan ana tidak menyempatkan membacanya.

Sinar Agama

Haidar, sudah jelas seperti yang mewenangi wali faqih, yakni internasional.

Tapi nanti kalau imam Mahdi as sudah datang, maka biasanya, akan menjadi lokal sesuai dengan

kebijakan yang diambil oleh para maksumin as sebelumnya.

Akan tetapi, kalau nanti ada perkembangan yang luar biasa, hingga wali faqih harus ada di negara

tertentu karena hal-hal yang membuatnya seperti itu, TAPI, dari sisi kea'laman tidak kalah dengan

yang ada di iran, maka bisa saja di negaranya tersebut, ada wali faqih. Tapi kalau tidak a'lam, maka

90

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

90

faqih yang ada di negara manapun, hanya bisa menjadi wakil dari wali faqih yang ada di iran karena

sudah dipilih dengan kea'lamannya dari segala bidang.

Ali Zayn Al-Abidin

Terima Kasih atas jawabnya ustadz..

Untuk pembahasan Ikhtilaf ahlul muhaddits Syaikh Shaduq dan ulama' segolongan beliau (seperti

Syaikh Majlisi, Syaikh Kulayni dll) dengan ahlul kalam seperti Syaikh Mufid sudah ada tempatnya

ustadz...

yang jawaban lain masih saya cerna..

Haidar Husein

Kalau WF scr internasional berarti pemilihan WF yg di lakukan oleh dewan marojik adlh jg dr dewan

marojik dr luar Iran pula..

Apakah begitu yg terjadi?

Dan apakah kewajiban WF jg menyelesaikan urusan2 orang2 yg ber WF ( yg di luar Iran ) ????

Abdurrahman Shahab

Meyakini Imamah sebagai kewajiban dan keharusan yang harus saya pegang, adalah keyakinan

mutlak bagi saya sebagai seorang syiah, tapi kewajiban itu bagi saya, tidak serta merta harus dimiliki

oleh saudara suni, sehinga menyebabkan mereka menjadi kafir dan masuk neraka karena mereka

tidak memiliki keyakinan yang sama dengan saya. DAN JIKA ADA ORANG MENGANGAP BAHWA

KEYAKINAN SYIAH ADALAH YANG MENGANGGAP BAHWA ORANG SUNI TELAH "KAFIR" DAN MASUK

NERAKA KARENA TIDAK MENG-IMAN-I IMAMAH, MAKA SAYA MENYATAKAN BERLEPAS DIRI DARI

SYAIH SEMACAM ITU !!!

Secara sederhana, mungkin Hal inilah yang tersirat yang ingin diutarakan oleh Ust Muhsin Labib

dalam tulisannya, agar akar masalah yang krusial yang menyebabkab perseteruan awal yang terus

berlanjut hingga kini antara suni-syiah bisa dipertemukan, paling tidak dalam perspektif kesadaran

untuk salin mencari kesejajaran/pertemuan dalam keyakinan baik suni maupun syiah dalam

perfektif sejarah....

91

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

91

wallahu a'lam bissowab...

Sinar Agama

Haidar, tidak begitu untuk sementara. Karena mujtahid yang terbukti menyintai hukum Islam dan

telah mengorbankan dirinya sepanjang hidupnya lantaran menegakkan negara Islam dan

mempertahankannya, adalah mujtahid dan marja'2 yang ada di Iran. Lagi pula, sangat tidak

mungkin ada mujtahid luar Iran yang a'lam tentang kondisi yang ada di Iran sehubungan dengan

kenegaraIslaman. Karena itulah, maka mujtahid-mujtahid dunia yang berijtihad tentang wali faqih

mutlak ini, semua sepakat dengan apa yang dipilih di Iran. Beda dengan para awam (bukan

mujtahid) atau mujtahid yang hasud dan dengki seperi selama ini yang selalu berusaha merongrong

wibawa negara Islam yang ada di Iran.

Sinar Agama

Abdurrahman, wong tulisan ada di depan mata kok antum bermungkin-mungkin. DIMANA ADA

ORANG ATAU ULAMA SYI'AH MENGAFIRKAN DAN MENERAKAKAN SUNNI MASS??? DAN DIMANA

TULISAN ML ITU BERKATA SEPERTI ITU MASSS???

TERLALU BANYAK TULISAN SAYA YANG SAYA TULIS DI FB INI, YANG ISINYA TENTU SAYA DAPATKAN

DARI PARA GURU, BAHWA ORANG KAFIR SEKALIPUN, JUGA BISA MASUK SURGA. KARENA

TERGANTUNG SEJAUH MANA HUJJAH TUHAN YANG SAMPAI KEPADANYA. APALAGI SAUDARA-

SAUDAR SUNNI YANG BERTAUHID DAN BERNUBUWWAH DLL. TOLONG JANGAN BERMUNGKIN-

MUNGKIN KETIKA TULISANNYA ADA DI DEPAN MATA KITA SEMUA.

Abdurrahman Shahab

maaf Ust SA, sangat banyak "orang Syiah" terutama yang dimotori kelompok pemecah belah

ukhuwah, yang memulai kembali misi konflik suni-syiah dengan mengatakan bahwa suni itu kafir

dan dineraka karena menolak imamah... apaka Ust, menganggap kelompok ini tidak ada ?

Lalu bagaimana Mungkin Rahbar HF dan marja'2 syiah lainnya juga harus turun tangan untuk

mengeluarkan fatwah, HARAM HUKUMNYA MELECEHKAN TOKOH2 YANG DIMULIAKAN OLEH

SAUDARA SUNI

atau mengadakan berjuta-juta upaya untuk membuat agar terjalin ukhuwah dan persatuan suni-

syiah

92

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

92

sepakat tidak sepakat sumber masalah utama dari timbulnya dua kelompok utama islam (suni-

syiah) adalah karena masalah imamah/khilafah.... lalau salahkah jika ada yang ingin membuat

sebuat perfektif tengah (mungkin dalam taqihnya) agar sumber persolaan itu bisa dilihat dan

memiliki jalan tengah yang lebih baik

Singgih Djoko Pitono

Dari tulisan Ustadz ML itu malah berkwmbang diluar sana pembicaraan, bahwa syiah sdang

kebingungan, akhirnya mereka bertanya2 beneran yakin engga sih mereka dg pemahaman syiah

mereka?

Maksud ustadz ML suci... Kita paham itu...

Tetapi ketika cara yg ditempuh memakai kaidah2 yg mengkompromikan sesuatu yg tidak mungkin

dikompromikan, maka alih2 nencapai tujuan suci itu, yg ada malah menghancurkan bangunan yg

kokoh itu sendiri...

Afwan

Sinar Agama

Haidar, para mujtahid yang tidak cinta dunia itu, tidak berlomba untuk jadi pemimpin. Ini secara

umum. Karena itu, mereka sama-sama tahu diri, terhadap apa yang diraihnya dalam ilmu, apa yang

telah dilakukannya untuk Islam dan seterusnya. Yakni tahu siapa yang selalu mengorbankan

nyawanya untuk Islam. Memang ada orang-orang sakit, seperti sayyid Kamaal Haidari, yang besar di

iran dan belajar di iran serta dilindungi dan dipromosikan iran di tv Kautsar, akan tetapi, belakagan,

sudah merasa sok jago padahal guru-guru besarnya ada di depan hidungnya dan masih hidup.

Karena itu, ia sekarang sudah tidak diberi waktu untuk siara langsung di tv Kautsar tersebut,

walaupun ia berkoar-koar di youtube bahwa video yuotube yang mengkritiki Rahbar hf itu adalah

fitnah.

Lah wong dia kok yang bicara, kok dikatakan fitnah. Btw, secara umum, dari sepuluh ribu ulama,

mungkin ada satu dua yang punya penyakit. Akan tetapi secara umum, mereka itu sangat-sangat

mementingkan umat dan agama Islam, bukan diri mereka sendiri. Mereka para mujtahid dunia

sangat bersyukur karena Iran dan umat Iran sudah berani menegakkan syariat Islam walau

menyumbangkan syahid sekitar satu juta dan walau ulamanya disiksai di penjara-penjara. Jadi,

mereka dari awal sudah malu. Tapi kalau punya penyakit hati, maka bukan hanya tidak malu,

melainkan mau berebut dengan wali faqih Iran yang dipilih dengan sangat hati-hati dan melalui

puluhan mujtahid yang duduk di majlis para ahli tersebut.

93

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

93

Walau begitu, sayyid Kamaal tidak diapa-apain dan dia bebas hidup di iran dengan seluruh

kegiatannya dan bahkan tetap dibantu. Hanya saja yang di kautsar sudah tdk diberi lagi siaran

langsung, dan hanya siaran rekaman saja. Karena takut ada yang gila-gilaan seperti yang direkam

kaula Enggris yang kemudian tersebar kemana-mana itu.

Haidar Husein

Apakah benar bahwa Sayyed Fadhlullah tdk sepakat dg adanya Wilayatul Faqih???

Sinar Agama

Haidar, tidak benar. Beliau paling getol dengan wali faqih. Sampai-sampai sewaktu kantornya

ditanya tentang MLM (menurut teman yang bertanya langsung), mengatakan bahwa sistemnya

halal asal tidak di iran. Kalau di iran haram. Maksudnya, karena di iran, dalam wilayah mutlak wali

faqih yang tdk bisa diganggun gugat. Yakni dalam menaati kepemimpinan politiknya. Jadi, sudah

bukan hanya masalah fatwa yang beda, tapi sudah logika taat pada wali faqih.

Fatimah Umukulsum

Subhannallah, MaasyaAllah, Laa haula wala quwata illa billah. --- betapa gamblangnya penjelasan

ustadz SA.

Haidar Husein

Masalah MLM kan itu berkenaan dg hukum fiqih...dan bs jd sama dg Rahbar...akan tetapi kesamaan

hukum itu kan tdk menunjjukkan urusan sepakat or tdk nya dg mslh WF

Sinar Agama

Haidar, sepertinya antum tidak teliti. Justru di MLM itu ayt Fadhlullah berfatwa beda dengan Rahbar

hf. Rahbar hf mengharamkan sistem tersebut, begitu pula marja'-marja' yang lain, akan tetapi yang

diberitakan kepada kami dari salah satu teman yang taklid kepada ayt Fadhlullah, bahwa beliau

menghalalkan MLM selama tidak di Iran.

94

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

94

Imamah & Khalifah menurut buku SYIAH MENURUT SYIAH bagian 7 7.

https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-menurut-buku-syiah-

menurut-syiah-bagian-7/10152455316408937

30 October 2014 at 18:03

Ali Zayn Al-Abidin

Sinar Agama Saya ikuti video2 beliau (syd kamal haidary) tapi saya belum menemukan beliau

mencaci Rahbar..tafadhdhol ustadz link nya..atau diacara apa lah..kalau mutharahat fil aqidah di tv

al-kautsar ana lengkap sudahan..

Ali Zayn Al-Abidin

mungkin untuk ustadz Sang Pencinta bisa dibuatkan status khusus yg membahas pandangan2 sayyid

kamal haidary..syukron katsiron..

Meyo Yogurt

Salam. Ijin berttanya, Ayatullah Fadhullah mengatakan menurut fatwanya bahwa MLM itu haram

kalau di luar iran. Sedangkan Rahbar berpendapat beda, dan Raahbar adalah wali fakih pemimpin

wilayah faqih seluruh dunia , karena tidak ada orang lagi yg memenuhi syarat syarat seperti beliau

(bener ya?). Nah sekarang umpama saya taklid pada Ayatullah Fadhullah , saya ngejalanin MLM di

luar iran , apa itu berarti saya melanggar perrintah Allah dan Rasul-Nya? Pada hal apa saja saya

boleh mengutamakan fatwa marja saya (umpama bila marja saya bukan wali fakih) daripada wali

fakih dan dalam hal apa saja saya harus mengutamakan wali fakih daripada marja saya?

Meyo Yogurt

Dalam hal apa? Kalo dalam semua hal sama aja dengan tidak boleh bermarja pada selain wf.

Ali Zayn Al-Abidin

Saya sdh dapat video syd kamal yg "mengkritisi" Rahbar ustadz. Saya dlm hal ini tentunya tdk

spndapat dgn syd kamal (jg ada bbrapa bab lain yg sy krng sependapat)

95

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

95

Sinar Agama

Meyo,

1- Penukilan fatwa antum dari ayt Fadhullah, terbalik. Yang benar, beliau ra menghalalkan ASAL

tidak di dalam Iran. Ini demi menghormati secara fikih (bukah akhlak) kewilayahfaqihan.

2- Kalau antum dulu selagi beliau hidup ra sempat taqlid kepada ayt Fadhlullah dengan benar

(karena kalau sudah meninggal tidak boleh ditaqlidi kalau dari permulaan taqlid), yakni bersandar

kepada dua ahli khibrah yang adil yang mengatakan bahwa beliau itu a'lam, maka MLM di lura iran,

tidak haram bagi antum.

Alasannya, kalau yang wajib taqlid kepada wali faqih, termasuk yang taqlid pada marja' lain atau

bahkan marja'nya itu sendiri, adalah kalau fatwanya sudah bersifat hukum universal, bukan lagi

pribadi. Misalnya, haram membeli produk-produk Isarael dan pendukung-pendukungnya. Atau

seperti haram mencerca dan membuat perpecahan dengan golongan lain. ...dst.

Ali Zayn Al-Abidin

Tapi izinkan sy brtanya..Jika mengkritisi rahbar saja antum sudah cap orang itu SAKIT (bathin nya),

lalu apa pendapat antum kpd syaikh shoduq, syaikh mufid, syaikh majlisi dan ulama2 qum sblm era

beliau yg BERBEDA SECARA AQIDAH??Sakit juga kah?

Sinar Agama

Ali, terimakasih usulannya. Akan tetapi, kami merasa kurang perlu mempromosikan dia. Karena

syukur pada Allah, kami-kami tidak kekurangan link ke maha guru dia yang merupakan filosof dan

arif besar.

Sinar Agama

Ali, antum tidak usah komentar yang tidak dipikir dulu deh....apalagi antum kan tidak melihat

omongan sayyid Kamaal di youtube itu. Kritik itu ada, menonjolkan dirinya ingin melebihi Rahbar itu

apa. Kritik itu dengan orangnya, bukan di tv.

96

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

96

Ali Zayn Al-Abidin

Kalau antum mengecek komentar2 syaikh mufid, antum akan temui bhwa beliau "meragukan" ke-

mujtahid-an syaikh shoduq..karena saking fatalnya kesalahan beliau

Sinar Agama

Ali, berpeda itu tdk sakit. Tapi berbeda untuk berebut, maka itu sakit. Begitu pula berbeda tanpa

ngaji dulu, tanpa belajar dulu.

Sinar Agama

Ali, ragunya orang terhadap kemujtahidan orang lain, bukan wahyu yang turun dari langit. Mujtahid

yang diragukan juga bisa meragukannya. Karena itu, para imam sudah memberikan jalannya untuk

memecahkan masalah terserbut, seperti mengikuti yang ter-a'lam, tertakwa...dst. Tentu kalau

dalam itaran fikih. Kalau akidah, maka Qur an dan para maksumin as sudah memberikan jalannya,

yaitu dipilih yang kuat argumentasinya, BUKAN YANG MENGULANG-ULANG DAKWAAANNYA.

Ali Zayn Al-Abidin

Antum kritik ust ML jg lgsg ke orangnya atau melalui media sosial juga ustadz?dan syd kamal jg tdk

"mengkritisi" khusus rahbar kok, tp keseluruhan ulama.

Sinar Agama

Ulama yang menyalahkan yang salah, itu karena kewajiban, bukan tendensi. Karena itu, kalau

kumpul, maka biasa-biasa. Karena semua melakukan kewajibannya. Tapi kalau saling tentang untuk

rebutan berkat atau bherkat, maka itu yang dikatakan sakit dan umumnya, kalau tidak terungkap,

hanya Tuhan yang tahu.

Sinar Agama

Ali, antum sudah mulai ngalor ngidul ini sayyid. Tulisan di dunia bisa dikreitiki di dunia juga, di buku

juga di buku, di fb juga di fb. Mana ada aturan tulisan buku harus mendatangi orangnya.

Sinar Agama

Sudah sayyid, antum jangan masuk dalam masalah aplikasi. Karena akan menggunakan selera dan

metode masing-masing. Kalau punya dalil tentang inti masalah yang dibahas silahkan tulis, kalau

tidak panjang2 saya akan tanggapi. Tapi kalau berdalil, bukan persepsi dan dakwaan tanpa ilmu,

97

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

97

Ali Zayn Al-Abidin

Ta'ajjabt..Antum terlalu melihat seakan2 syd kamal ingin merebut wilayatul faqih..padahal beliau

mengkritisi "ketidaksesuaian" antara konsep yg brjalan dgn konsep yg (menurut syd kamal)

seharusnya.

Sinar Agama

Ali, secara akhlak, antum haram berkomentar ttg sy Kamaal. Karena antum sendiri blm dengar

omongannya. Karena itu, cari di youtube baru komentar, itu omongan orang sakit atau tidak.

Ali Zayn Al-Abidin

Na'am, 'ala kulli haal meski ana krg mantap dgn komentar antum (terutama dgn kata2 sakit, gila,

cinta dunia dll yg mnurut ana tdk adil krna antum msh mendoakan sykh shoduq yg melaknat antum

dan kita semua)IHTARAMTUKUM LI 'ULUMIKUM MA FADHLIKUM,

Ali Zayn Al-Abidin

Dan ana (alfaqir n yg msh bodoh) tetap akan terbuka belajar DARI SIAPAPUN, MANAPUN tanpa

TENDENSI GOLONGAN.Syukron katsiron wa jazakumullah khayra jaza'Semoga sy tetap bs belajar dr

antum (tp tanpa melihat opini antum yg kadang tidak adil itu)

Sinar Agama

Sayyid, afwan kalau ada yang terlepas (tp sepertinya tdk sampai blg gila he he). Sepertinya saya

tidak pernah pedas kepada seseorang. Kalau yang sekarang ini, bukan ke antum tentunya, maka

tulisan terpahit dan yang paling tidak ana sukai. Ana tulis karena sudah melampaui batas. Bukan

hanya batas akhlak dan kesopanan, akan tetapi bahkan sudah menjarah daerah-daerah sakral

(ushuluddin nubuwwah, imamah dan bahkan ketauhid dalam hukuumah). Coba ana tidak pedas,

mungkin antum sudah termaskan tanpa bandingan. Nah, karena pedas (dimana kepedasannya ini

juga tidak sebanding dengan yang ditulisnya), maka antum terpancing mengomentari. WALAU

ANTUM MUNGKIN TIDAK SEPAHAM DENGAN ANA YANG HINA INI YA SAYYID, AKAN TETAPI,

SETIDAKNYA, ANTUM SUDAH MENGELUARKAN UNEG-UNEG DAN SUDAH PULA MENDENGARKAN

ALASAN ANANYA. INI SUDAH BAGUS. TOH NANTI KITA AKAN DIMINTAI TANGGUNG JAWAB

SENDIRI-SENDIRI, SIAPA BERPENDAPAT APA, SIAPA SEPAHAM DENGAN SIAPA, SIAPA TIDAK

SEPAHAM DENGAN SIAPA....DST.

98

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

98

Sa Yang

dari sini sahja pak cik sinar sudah keliru. berandai-andai, menerka-nerka dan kenyataannya terbalik

dari yang pak cik sinar duga.

perhatikanlah kekeliruan antum lewat perasan antum sendiri berikut ini pak cik sinar :

Pencinta, saya juga bisa menghapus dan sdh saya hapus yang mesti dihapus. Enatah mengapa saya

bisa menghapus komentar di pekarangan/dinding antum, saya tidak tahu. Kalau benar saya bisa

menghapus, mk biar saja yang menghapusnya, jangan antum. Afwan.

sekarang cuba pak cik jabar kan apakah mawla Ali sa pernah memerintahkan syiah nya melaknat

oknum AUU dan istri nabi saww yang sering dicemooh oleh gerombolan yasiriyyun. termasuk si rud,

si emikia renit, si ahras darien dkk ? mereka tu menyusup dan mengompori suasana agar ada

perpecahan yang dengan demikian setiap ketemu hal hal yang ganjil lalu di SS dan sebarkan.

apakah boleh seorang syiah melampai perintah dan contoh dari aimmah sa ?

Sa Yang *melampaui

Meyo Yogurt Salam ustadz. Maksudnya hukum universal itu apa? Apa hukum muamalah

internasional? Umpama wf berfatwa, haram bertanding dengan atlit israel , apa itu termasuk

hukum universal. Kalo umpama marjanya bilang halal, apa harus ninggalin fatwa marjanya dalam

hal ini?

Sang Pencinta Ali Zayn, silahkan rujuk

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/sayyid-kamal-haidari-dan-iran/648925971823979

Sayyid Kamal Haidari dan Iran

4 April 2014 pukul 23:40

Bismillah

Sang Pencinta

Salam, konfirmasi ust sekaligus utk merespon balik mereka,

99

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

99

sempat main sebentar ke situs takfiri, menemukan ini.

Sayyid Kamal Haidari : Al-Sistani Buatan Intelijen Yahudi

http://www.youtube.com/watch?v=ufSWt2IIcAI

Kamal al-Haidari : al-Sistani tidak menguasai bahsa Arab

http://www.youtube.com/watch?v=VEphXoofokg

Kl sempet, mohon didengarkan dan mohon penjelasan.

trims ust Sinar Agama

Sinar Agama

Salam dan trims pertanyaannya:

1- Karena pendek, mk saya mencoba mendengarkannya.

2- Ttg Sistani buatan yahudi itu, spt-nya, walau tdk terlalu jelas, terlalu dibuat-buat. Karena yg

dimaksud dg siasi/politik disini, hanya berkisar pelajaran hauzah. Yakni kurang lebih maksud sy

Kamaal adalah bhw di iraq itu pelajarannya memiliki kekurangan, tdk seperti di iran. Tp karena

nuansa politik saja, hingga digemborkan sebagai pelajaran paling tinggi. Yakni pelajaran hauzah di

sana spt sy Sistani, besar karena dibesarkan oleh nuansa politis. Tp disana, masih memiliki

kekurangan. Tp sy Kaamal mengatakan bhw ini pendapatnya ttg Islam, atau ijtihadnya ttg mereka

dan hauzah di iraq. Karena itu, mereka punya hak untuk membantahnya.

3- Tentang tdk menguasai bahasa arab itu maksudnya adalah jelas bagi orang yg ngerti bahasa

arab terhadap ceramahnya sy Kaamal tsb, yaitu bhs Sistani itu tdk bisa berbicara bahasa arab,

bukan tdk mengerti kaidah arab sampai ke sastra2nya sekalipun. Maksudnya tdk lancar bicara

karena tdk biasa dan bukan orang arab. Karena Sistani adalah orang asal Iran yg Parsi.

Btw, berbicara bahasa itu, bukan syarat ijtihad, tentunya. Karena ngobrol arab itu, tdk ada sangkut

pautnya dg ijtihad.

Sang Pencinta Satu lagi ust, audio Sy Kamal, Mujtaba Shirazi dan Ahmad Shirazi, mohon

keterangannya,

http://www.youtube.com/watch?v=h0gAd9H4hPYhttp://www.youtube.com/watch?v=NYehkJVwoj

Q http://www.youtube.com/watch?v=c4okZ01P4SI

100

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

100

Sinar Agama Tambahan:

1- Yg tentang sy Sistani dan sistem hauzah di iraq itu, yg dihubungkan dg Britania/ingris oleh sy

Kamaal ini, adalah bhw cara pikir di hauzah iraq (maksudnya yg tdk memasukkan dimensi politik

Islam dan wilayatulfaqih di dalamnya), sesuai dg pandangan Ingris yg jg selama ini, ikut bermain

disana. Artinya, pandangan itu, cocok dg pandangan dan dukungan ingris hingga mereka/ingris dpt

berbuat apa saja di masyarakat syi'ah. Jd, bukan maksudnya bhw pandangan marja' dan hauzah

disana dibuat ingris, tp didukung dan dikompori ingris melalui intel2nya.

2- Tentang hubungannya dg sy Imam Ali Khamenei hf, mmg sdh beberapa lama ini, sy Kamaal

terlalu percaya diri hingga masuk dlm fitnah besar di iran. Yaitu, terlalu ego dan sombong hingga

Rahbar-pun dilalap dlm kata2nya yg menyakitkan para hizbullah itu.

Rahbar hf mmg mazhlum, baik dari dlm Iran, yaitu dari sisi munafik2 anti revolusi atau dari selain

iran, yaitu bbrp kalangan tokoh ulama yg dibesarkan di iran sendiri, spt sy Kamaal ini.

Spt-nya sy Kamaal ini, kebelinger dg beberapa jilid buku yg dikarang dan dipajang di belakang

siaran video tsb. Kasihan.

Saya dari dulu tdk pernah datang ke ceramahnya satu kalipun, sekalipun bisa datang dg mudah

manakala saya berada dlm satu kota dg-nya (yakni saya turun ke bumi dari balik awan). Dan

bahkan saya tdk pernah mendengarkan satu kaset ceramahnyapun dlm hidup ini. Karena dlm

pandanganku, lebih baik saya mendengar langsung dari guru2nya sendiri karena mmg bisa

dikatakan saya sejaman dg-nya di hauzah walau, dia memiliki dasar yg lebih kuat.

Dia bukan hanya dibesarkan di iran, tp bahkan dipromosikan iran dg siarannya di al-Kautsar. Dia

bukan hanya tdk mensyukuri semua itu, tp malah balik menyerang kepemimpinan Rahbar hf.

Akhirnya, ia sdh tdk dipromosikan lagi dlm siaran langsung dan hanya diberikan siaran yg berupa

rekaman. Karena takut keluar dari masalah keilmuan dan masuk dlm penyakit para ulama, yaitu iri

dan dengki yg, pastinya akan merugikan umat. Dia sih, boleh saja berkata apa dan dimana saja. Tp

setidaknya, iran tdk akan mempromosikan penyakitnya tsb. Karena di dlm pemerintahan Islam,

jangankan hanya wali faqih, imam maksum as saja, kalau dikritik, tetap tdk memenjarakan mereka,

baik dlm arti penjara besi atau penjara pergaulan.

Contoh yg ia paparkan dlm video itu, adalah bhw keadaan ekonomi iran memburuk walau sdh 30 th

berdiri negara Islam. Ini berarti ada dua kemungkinan. Pertama, Islamnya yg didefinisikan itu salah.

Ke dua, salah dlm penerapan.

101

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

101

Karena itu, kata dia di video tsb (nukilan makna), yg duduk di wali faqih-lah yg tdk layak menjadi

wali faqih.

Kesombongannya ada di kata2nya ini (nukilan makna): Wali Faqih itu, bukan mujtahid dlm hal

halal-haram, tp dlm hal Islam. Artinya, ia harus menguasai semua ilmu2 Islam. Yakni bukan hanya

fiqih saja.

Maksudnya, karena Rahbar hf itu tdk menguasai semua ilmu, mk tdk layak jd wali faqih dan, sdh

tentu maksudnya adalah yg layak itu adalah spt dia sendiri yg, dlm benak dia, dia adalah pengajar

semua ilmu di hauzah, spt fikih, filsafat, irfan dst.

Dia sebegitu sombongnya sampai lupa bahwa guru2nya spt ayt Jawodi Omuli yg merupakan

pengajar dlm semua ilmu dan marja' besar, merupakan orang pertama dan yg berada di barisan

pertama dalam menaati wali faqihnya Rahbar hf.

Sy Haidar ini, menclong2 ngomongnya. Kadang ia mengatakan bhw Rahbar hf itu bukan marja'

agama (dlm hal ini halal-haram) dan hanya mengatakan sebagai marja' negara. Tp dlm sisi yg lain

ia mengatakan bhw Rahbar hf, tdk layak menjadi wali faqih karena tdk memenuhi syarat.

Yg saya heran, mengapa ia tdk menengok pada dirinya sendiri. Karena kalau ia seorang yg layak,

mk jelas ia tdk duduk di rumahnya spt itu, yang hanya mondar mandir dari rumah ke hauzah untuk

mengajar atau ke stasion tv untuk siaran atau rekaman.

Padahal, kalau dia layak, mk berjuta umat, beribu-ribu mujtahid di jaman ini, pasti akan memilihnya

untuk jadi wali faqih.

Kalau kita lihat potongan video serangannya ke Rahbar hf itu, terlihat sekali kedangkalannya. Ia

mengatakan bhw ekonomi iran tdk maju dan penyebabnya adalah ketidak layakan Rahbar hf.

Pandangannya ini, sangat mengenaskan.

- Pertama, karena terlihat sekali, bhw ia sama sekali tdk menguasai ekonomi, baik berupa tiori atau,

apalagi aplikasinya.

102

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

102

- Ke dua, contohnya ia menyindir ttg bank iran. Sepintas dpt dipahami (tdk terlalu jelas tuduhannya)

bhw bank di iran masih berbunga. Ini menunjukkan bhw ia, lemah dlm ijtihad ekonomi dan, sama

sekali tdk mengenal lapangan. Padahal, seorang mujtahid, kalau ingin mengomentari suatu

keadaan, mk ia harus membawa bukti2nya.

- Ke tiga, ia menyebutkan bhw ekonomi iran tambah merosot, spt dokter yg memberi obat, lalu

setelah satu atau dua minggu, pasiennya lebih parah. Pandangannya ini, benar2 sangat

mengherankan. Karena berarti ia tdk tahu ekonomi sama sekali. Karena ekonomi iran yg tambah

hebat itu, dikatakannya sebagai kemerosotan. Wallahi ini ajib/mengherankan sekali. Mungkin dia

pikir, bhw karena harga barang semakin hari semakin mahal, mk ekonomi iran tambah merosot. Dia

tdk tahu bhw semakin mahalnya barang itu masih dibawah semakin tingginya pendapatan rakyat.

Lagi pula, kenaikan itu, diakibatkan inflasi uang yg diakibatkan 30 th lebih dlm boikot dunia.

- Ke empat, anggap ekonomi iran merosot, tp dia dg menyebutkan dua sebab di atas itu, sangat naif

sekali. Karena justru sebab utamanya adalah boikot dunia. Andaikata iran tdk diboikot, mk jelas tdk

seperti keadaannya sekarang. Artinya, iran yg sdh maju ini, masih akan jauh tertinggal

kemajuannya, kalau dibandingkan dg iran kalau tdk diboikot.

Bayangin, untuk menjebol sebagian boikot saja, iran harus membuat nuklir sendiri yg penelitiannya

diperlukan sekitar 20 th lebih. Ketika iran mampu membuat uranium 5%, dunia blm takluk untuk

menghilangkan boikotnya. Karena itu, iran meneruskan sampai ke 20%. Akhirnya, barat yg tadinya

tertawa dg tantangan iran, menjadi terbelalak matanya. Hingga mereka belakangan ini, mau

memjebol sebagian boikotnya kalau iran menghentikan pembuatan uranium yg 20% itu.

Sebenarnya barat ingin menutup semua instalasi nukilrnya, tp iran tdk mau dan hanya meng-iyakan

yg peliburan 20%-nya.

- Ke lima, kalau semacam sy Kamaal ini mau membuka matanya, bukan membuka telinganya sj yg

dipergunakan untuk mendengar ucapan orang2 awam, mk ia akan mengerti bhw selama 30 th ini,

iran sdh banyak menjebol boikot2 itu dg berbagai cara yg canggih.

Misalnya, sekitar 25 th yg lalu, Malaysia yg sebagai negara muslim, mendapat musibah karena

minyak kelapa sawitnya yg menjadi handalan pemasukan negaranya, yg diekzpor ke amerika secara

besar2an, dihentikan amerika dg alasan minyak tsb mengandungi penyakit. Amerika menghentikan

ekspornya itu, lantaran asia tenggara sdh mulai nakal dan meniru-niru iran. Misalnya kadang usul

bhw hak boikot itu dihilangkan saja (mmg waktu usul ini muncul, dikirimlah Johs Syurush, petualang

103

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

103

saham dan menghajar ekonomi asia tenggara hingga semua negara asian bangkrut dan di ind

sampai terjadi reformasi) atau kenakalan2 yg lainnya kala itu.

Iran langsung berkata, "Sini kirim ke kami minyak kalian dan kirim sekalian penyakit2nya!"

Akhirnya malaysia yg berada dlm tanduk kehancuran, merasa hidup kembali dan segeralah minyak

tsb dikirim ke iran.

Iran, dg berbagai spekulasi membantu malaysia. Dan berkatnya, secara tidak langsung, adalah

jebolnya tembok boikot walau, masih selubang jarum saja.

Begitulah sedikit demi sedikit, dg mengorbankan satu hal, iran meraih pahala dunia yg berupa

penjebolan demi penjebolan. Sampai2 sktr 10 th lalu, eropapun (swastanya) sdh mulai menanam

saham di iran walau ditentang oleh amerika dan israel serta pemerintahan eropa. Padahal, tanam

saham di iran, bagi para usahawan itu, rugi dlm satu hal. Yaitu hak kepemilikan. Karena pemodal

asing di iran, walau ia pemilik 99% saham, tdk bisa menjadi pemiliknya dan, iran yg tetap menjadi

pemiliknya. Tp karena keuntungannya besar dan terjamin walau dlm ancaman dan boikot, mk

mereka tetap menanam modal di iran.

Jadi, iran yg tadinya mesti hancur di awal2 tahun revolusinya, dimana bukan hanya bisa bertahan

dan tambah maju, tp seandainya tdk ada boikot ini, mk iran sdh bukan maju lagi, tp melangit.

Nah, hal2 nyata spt ini, tdk terlihat oleh sy Kamaal tsb. Ini kan sangat naif. BUkan lagi iran diserang

dg perang 8 th. Kalau satu peluru kecil saja harganya 1/5 dollar, mk semenit perang di sepanjang

perbatasan iran-iraq yg seribu km lebih itu, sdh akan menghabiskan jutaan peluru. Nah, kalau dikali

sejam, lalu sehari, lalu seminggu, lalu sebulan, lalu setahun, lalu delapan tahun, sdh berapa milyard

uang terbuang di perang tsb. Belum lagi peluru yg agak besar dimana waktu itu iran terpaksa

membeli peluru anti tank yg sangat kecil (spt pepaya) yg namanya RPG itu saja, perbijinya 500 $.

Karena harus dibeli di pasar gelap lantaran boikot tsb. Akhirnya iran kerja keras dan akhirnya dpt

membuat sendiri, kala itu.

Nah, 30 atau 35 th umur negara Islam Iran, dipenuhi dg berbagai penghancuran daksyatnya tsb,

yakni perang, boikot dan bahkan perang dlm negeri yg dibuat oleh barat dg kerja sama dg orang2

anti pemerintahan Islam yg ada di dlm negeri iran spt Mujaahidin Khalg dsb.

104

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

104

Sy Kamaal, mungkin dpt dikatakan pengajar yg baik, disisi para pengajar baik lainnya. Tp jelas,

bukan pengamat yg baik. Sama sekali. Dia mengira, bhw dg hanya bisa menjadi pengajar hauzah,

sdh bisa menjadi wali faqih.

3- Kesimpulannya:

Sy Kamaal dg kebanggaannya pada dirinya sendiri, telah berusaha merendahkan marja'2 yg dikenal

tinggi walau, dg hal2 yg sepele, spt tdk bisa bercakap arabnya sy Sistani atau dg hal2 yg dia sendiri

tdk menguasainya spt ekonomi Iran yg dijadikan alat menyerang Rahbar hf.

Memang, sebagaimana diajarkan dlm agama dan hadits2 serta ayat2, bhw penyakit utama ulama

itu, bukan uang dan wanita, karena rata2nya tdk melakukan maksiat dlm bidang2 ini. Tp yg menjadi

atau yg bisa menjadi atau yg sangat bisa menjadi, penyakit ulama, adalah hasud, iri dan dengki.

Smg kita semua terjaga dari segala macam penyakit ini karena ia adalah keburukan yg dpt

membakar kebaikan2 kita sebagaimana api yg membakar kayu bakar, amin.

Cinta Damai Inilah ulama' yang sangat memalukan..Iri hati karena sudah merasa mengarang

puluhan kitab bahkan ratusan. Selama ini dia dibesarkan di Iran..Penyakit ulama' seperti ini.

Keblinger, gak tau diri, sombong. Usir saja dari Iran orang gak tau balas budi seperti ini.

Sinar Agama

Cinta, Iran itu Islam. Dan Islam mengajarkan kita untuk selalu ikhlash dlm bekerja, yakni tdk boleh

mengharap pamrih dari umatnya. Nah, Iran itu akan spt itu. Kitalah yg harus mengerti terimakasih

walau Iran tdk memintanya. Karena kata agama, yg tdk berterimakasih kepada makhluk, mk ia tdk

berterima kasih pada Khaliqnya.

Satu ulama gugur, masih ribuan ulama dan mujtahid yg beridiri tegak melakukan tugas2 sosial dan

agamanya. Jgn khwatir, Iran yg bernegara Islam itu, ada penjaganya. Smg sj Iran yg merupakan

contoh utama setelah pemerintahan Nabi saww dan imam Ali as, terjaga dari segala macam

serangan.

Mmg ana tahu maksud antum apa. Tp kita mesti jg berproses menjadi dewasa sedewasa

dewasanya. Disamping selalu mengutamakan keikhlashan. Mmg, profesionalisme itu diwajibkan. Tp

cukup dg mengurai hak dan tdk mau dibodohi orang lain serta membentengi diri untuk tdk

memaksa, mk hal itu sdh merupakan yg terwajib, terperlu dan termasuk akal dan agama.

105

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

105

Btw, trims simpatisanmu, smg Tuhan menerimanya. Saya jg gatal dan gemes. Tp apa boleh buat.

Bayangin, sampai sekarang ia tetap diperkenankan siaran rv al-Kautsar punya iran (tv bahasa arab

Iran) walau, dg rekaman. Itu artinya, Iran yg sebagai orang tua, tdk dendam pada anaknya ini

sekalipun tetap tdk mau dibodohi lagi. Karena itu, ia hanya dijinkan siaran tdk langsung.

Kan tdk lucu, seandarinya ia yg sdh dididik di iran, dipromosikan dg tv iran, lalu semua fasilitas itu

malah digunakan untuk menyerang iran. Ini kan tdk lucu sama sekali. Jadi, spy tdk terjadi hal2 spt

itu, mk ia hanya diijinkan untuk siaran rekaman saja.

Kalau saya, mungkin sdh tdk akan mengijinkannya siaran. Karena saya blm menjadi bapak spt Iran

dan Rahbar hf. Smg bapak kita yg sangat penyabar, Rahbar hf dan negara Islam Iran, selalu dlm

keadaan terjaga dan, smg anak2nya yg nakal, baik yg nyerang wilaytulfaqihnya RAhbar hf spt sy

Kamaal ini, atau spt yg meminikan wilayatulfaqih spt bbrp orang Indonesia, bisa kembali

kepangkuan Islam yg hakiki, wilayatulfaqih yg hakiki, amin.

Dzul Fadli Rahman

Amiinnn

Rahmawati Amin

betapa mulia hati Rahbar hf, jadi terharu

Arief Fadhillah

Dadaku kian bergelora seakan terbakar membaca jawaban ustadz yang sedemikian indah nan

penuh pembangkit semangat. Terimakasih Ustaz Sinar Agama.

http://m.youtube.com/watch?v=o7I76P6H270

Salaam, mohon yang fasih terjemahkan video ini. Di katakan Syed Kamal menafikannya.

Sinar Agama

Yusuf dan teman2, kita akan menyerahkan masalah tsb kepada Allah di akhirat, itu sdh pasti.

Tp untuk urusan dunia, kita telah mendengar dari orang shalih dan salah satu dari kantor Rahbar hf

yg mengatakan bhw yg terbongkar itu adalah rekaman dari suatu kelompok yg menjanjikan bhw

106

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

106

mereka tdk akan menyiarkannya dan hanya sebagai data dimana mereka itu datang dari orang2

syi'ah yg ada di eropa. Karena itu, mereka mengharap sy Kamaal untuk mengeluarkan pikiran

aslinya tanpa takiah.

Nah, disitulah sy Kamaal menceritakan ijtihadnya tsb yg jg berhubungan dg sebagian marja'

termasuk Rahbar hf sendiri.

Tp mungkin mmg sdh direkayasa dari awal, mk rekaman itu disiarkan oleh kelompok perekam tsb.

Akhirnya, terbongkarlah isi hati sy Kamaal ini.

Lagi pula, kalau kita perhatikan di video sebelumnya jg nampak normal2 saja dan terlihat tdk ada

pemalsuan.

Urusan ini tdk terlalu penting buat kita sebenarnya. Dan seorang muslim, sdh pasti akan lebih hati2

dlm bertindak. Maksud saya, apapun itu, kita mesti lebih memilih hati2 demi pembelaan kita

kepada Rahbar hf. Jadi, urusan sy Kamaal ini kita serahkan pada Tuhan dan kita tdk ada urusan dg

dia, karena mmg dia bukan marja' kita dan bukan apa2 kita. Ini yg saya maksudkan kehati-hatian

itu. Karena kalau kita tdk hati2, bisa saja kita menjadi orang yg akan terjauhkan dari Rahbar hf, baik

secara pandangan, jalan hidup dan garis kehidupan.

Sinar Agama

Yusuf, antum perlu melihat dan mendengar sendiri video sy Kamaal ini yg mencecar Rahbar hf dg

terang2an di alamat ini:

http://www.youtube.com/watch?v=h0gAd9H4hPY

http://www.youtube.com/watch?v=NYehkJVwojQ http://www.youtube.com/watch?v=c4okZ01P4SI

Sinar Agama

Lagi pula, di video yg antum nukil itu, terlihat hanya menafikan apa2 yg menghubungkan sebagian

marja' dg barat, tp tdk menyentuh sama sekali apa2 yg telah dicecarkannya kepada Rahbar hf yg

dianggapnya tdk memenuhi syarat kewali-faqihan dan kepemimpinan umat di Iran sebagaimana yg

kita bisa lihat di video yg ana nukil di atas itu. Btw, kita tdk ada hubungannya dg dia karena dia

bukan apa2 kita. Marja' kita jelas, dan ikutan kita jelas. Dia mau apa saja, sama sekali tdk ada

hubungannya dlm hidup ini, dg kita semua.

108

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

108

Bedah Buku SMS oleh Ust Sinar Agama, Dialog 8 8.

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/bedah-buku-sms-oleh-ust-sinar-agama-dialog-

8/769686543081254

December 21

Anggelia Sulqani Zahra

Salam ustad Sinar Agama... Bagaimana pandangan ustad ttg hal ini" sy mulai khuatir dan ragu dgn

ke maksuman para nabi dan para imama as... Mohon tanggapannya ustad >>>>>Tuhan adalah

Mutlak dan suci, sedangkan manusia adalah relatif dan tidak suci, ketika yang mutlak dan suci

berhubungan dengan yang tidak mutlak dan tidak suci, maka yang mutlak dan suci akan menjadi

tidak suci atau sebaliknya. Jaditidak ada hubungan langsung antara yang mutlak dan suci dengan

yang relatif dan tidak suci. Tuhan yang mutlak dan suci tidak akan pernah berhubungan secara logis

dengan manusia yang relatif. Begitu pula halnya dengan agama sebagai wahyu yang berasal dari

Tuhan kepada manusia...halaman 16 - 17 buku Syiah Menurut Syiah Penulis Tim Ahlulbayt Indonesia

Rudi Suriyanto

Nyimak.

Iqbal Malmsteen

Salam

Ammar Dalil Gisting

Salam. Kembali ke filsafat lg.. pembahasan yg sangat menarik nih!

Syamhudi Maksum

tu..dijaga atau dipelihara oleh yg maha suci..mf menurut pendapat saya..sekedar shering aja.

Bande Husein Kalisatti

Apakah NAbi as dan Imam as juga manusia relatif dan tidak suci...? sehingga tidak bisa berhubungan

langsung dgn Tuhan yg mutlak dan suci..?

109

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

109

Heriyanto Binduni waktu itu pernah dengar, kira'', hubungan itu mengambarkan hubungan tuhan

dan manusia pada umumnya, para nabi dan imam, adalah penghubungnya. karena kesuciannya,

tuhan tidak bisa berkomunikasi langsung dengan manusia. jika tuhan itu pena, dan manusia itu

kertas, maka nabi dan imam adalah tinta. pena tidak bisa langsung menyentuh kertas tanpa adanya

tinta. wahyu itu mutlak ditangan nabi dan imam tapi wahyu yg kita pahami ini, adalah relatif

terhadap pemahaman kita, hilang sifat mutlaknya.

Bande Husein Kalisatti

dibuku itu dijelsaknkan tidak, adanya penghubung Tuhan yg mutlak dan suci dgn manusia yng relatif

dan tidak suci..?

Kiki Overloadpro

Itu konsep shalawat yg sering kita baca bahwa filosofi yg mutlak dan yg relatif tidak akan bertemu

secara langsung karna tidak ada afinitasnya dapat diselesaikan dengan shalawat yg berkesadaran

akan sang penghubung cahaya Muhammad yg diwakili dalam sosok nabi dan Ahlulbait

Wie Yesenia Zeest R'Sophie

nyimak

Syamhudi

Nyimak..mudah2 ada mamfaat nya buat saya..sebagai perbandingan.

Firdaus Said

Nah mari kita lihat isinya lagi ..

Sinar Agama

Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Setelah menyimak beberapa tempat dari buku yang antum upload halaman depannya itu, dari

buku yang juga ada di tangan alfakir, maka sulit mengatakan masih halal bagi orang syi'ah untuk

membacanya, menyebarkannya dan menjualnya. Bagi saya, buku itu, termasuk buku yang

menyesatkan yang dalam katagori fatwa yang seperti ini "Diharamkan membaca buku yang

menyesatkan, kecuali bagi yang mampu memahami dan menanggulanginya".

110

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

110

Karena itu, disebabkan kurangnya ulama Syi'ah di tanah air, dan lahabnya teman-teman syi'ah yang

rata-rata sama dengan saya, yakni mustabshiriin (syi'ah hijrahan dari selain syi'ah), maka saya

dengan sangat berat di hari duka wafatnya kanjeng Nabi saww ini dan syahidnya imam Hasan as ini,

menulis hal di atas itu.

Saya sebagai orang terhina di Ahlulbait as (baca: Paling tidak berartinya orang syi'ah), ingin

menyatakan bahwa saya berlepas diri dari buku tersebut di dunia dan di akhirat kelak.

Ingat, pernyataan ini, dan diskusi ini atau yang sebelumnya serta yang berikutannya, sama sekali

tidak bermuatan politis, tapi benar-benar hanya bermuatan ilmu dan keilmuan. Karena itu,

pernyataan dan semua diskusi saya di fb ini, tidak ada hubungannya dengan ormas ABI sama sekali,

karena yang saya soroti dan niati, benar-benar hanya buku tersebut yang, kebetulan ditulis oleh

penulis-penulis yang kebetulan dari Tim ABI.

2- Kalau buku itu ingin menerangkan syi'ah, maka dia seperti di poin 1 di atas, yakni menyesatkan,

hingga tidak bisa dibaca orang syi'ah dan bahkan orang sunni sekalipun. Kalau buku itu untuk takiah,

maka jelas sekali bukan ditulis untuk orang syi'ah hingga orang syi'ah juga sulit dihalalkan

membacanya. Yakni syi'ah yang tidak belajar lama di hauzah. Sebab kalau belajar beberapa tahun

saja, mungkin belum bisa melihat kesalahannya.

3- Jawaban Soal:

Untuk menanggapi tulisan yang antum nukil itu, maka perlu adanya perhatian terhadap beberapa

hal sebagai berikut:

a- Penyatuan pahaman terhadap istilah-istilahnya terlebih dahulu, seperti:

a-1- Mutlak. Mutlak biasanya diartikan: 1- Mengenai segenapnya (sagalanya); seutuhnya: menyerah

secara ------; 2- Tiada terbatas; penuh: ia diberi kuasa ----- untuk menangani masalah itu; 3- Tidak

boleh tidak; harus ada: hal itu merupakan syarat -----.

a-2- Relatif. Tidak mutlak; nisbi: hasil produksinya dijual dengan harga yang ----- murah; terbatas.

a-3- Suci. Bersih; kudus; tidak berdosa; tidak bercela; tidak bernoda; keramat; murni; bebas; steril

dan semacamnya.

111

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

111

b- Kalau kita sudah punya gambaran dari makna masing-masing kata dan istilahnya, maka kita bisa

membahas dan meraba maksudnya sebelum kemudian, kita komentari.

c- Dari penjelasan kata di atas, maka pemakaiannya dalam tulisan tersebut, bisa bermakna:

c-1- MUTLAK dalam tulisan itu, bisa dimaknai dengan dua makna: Pertama, bermakna penuh yang

juga seirama dengan makna seutuhnya dan tiada terbatas. Ke dua, bermakna tidak boleh tidak

yang, seirama dengan pasti.

c-2- RELATIF, yakni tidak mutlak. Karena itu, bisa berarti “tidak penuh” dan juga tidak benar atau,

“belum tentu benar”.

c-3- SUCI, bisa diartikan sebagai kudus, tidak bercela, tidak bernoda, murni.

c-4- TIDAK SUCI, bisa diartikan, tidak kudus, tidak tidak bercela (bercela), tidak tidak bernoda

(bernoda) dan tidak murni.

d- Sekarang mari kita lihat apa yang bisa dihaml-kan atau dibebankan kepada kalimat yang tertulis

dalam pertanyaan antum itu, dengan penerapan istilah atau kata yang biasa terpakai dalam bahasa

Indonesia kita di atas. Kita akan lihat satu persatu kalimat yang bisa dijadikan telaah bersama,

seperti:

d-1- “Tuhan adalah Mutlak dan suci, sedangkan manusia adalah relatif dan tidak suci,...”

Dalam kalimat di atas, maka bisa memiliki arti seperti ini:

d-1-a- Tuhan adalah tidak terbatas dan tidak bercela, sedangkan manusia adalah terbatas dan

tercela.

d-1-b- Tuhan adalah pasti dan tidak bercela, sedangkan manusia adalah tidak pasti dan tercela.

d-2- “...ketika yang mutlak dan suci berhubungan dengan yang tidak mutlak dan tidak suci, maka

yang mutlak dan suci akan menjadi tidak suci atau sebaliknya.”

112

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

112

Dalam kalimat di atas, dapat diartikan sebagai berikut:

d-2-a- ketika yang tidak terbatas dan tidak tercela, berhubungan dengan yang terbatas dan tercela,

maka yang tidak terbatas dan tidak tercela, menjadi tidak tidak terbatas (terbatas) dan tidak tidak

tercela (tercela), dan sebaliknya (yakni yang yang terbatas dan tercela, menjadi tidak terbatas dan

tidak tercela).

d-2-b- ketika yang pasti dan tidak tercela, berhubungan dengan yang tidak pasti dan tercela, maka

yang pasti dan tidak tercela akan menjadi tidak pasti dan tercela, begitu pula sebaliknya (yang tidak

pasti dan tercela, akan menjadi pasti dan tidak tercela).

d-3- “Jadi tidak ada hubungan langsung antara yang mutlak dan suci dengan yang relatif dan tidak

suci. Tuhan yang mutlak dan suci tidak akan pernah berhubungan secara logis dengan manusia yang

relatif.”

Dalam kalimat di atas, dapat dipahami sebagai:

d-3-a- Jadi tidak ada hubungan langsung antara yang tidak terbatas dan tidak tercela dengan yang

terbatas dan tercela. Tuhan yang tidak terbatas dan tidak tercela tidak akan pernah berhubungan

secara logis dengan manusia yang terbatas.

d-3-b- Jadi tidak ada hubungan langsungantara yang pasti dan tidak tercela dengan yang tidak pasti

dan tercela. Tuhan yang pasti dan tidak tercela tidak akan pernah berhubungan secara logis dengan

manusia yang tidak pasti.

d-4- “Begitu pula halnya dengan agama sebagai wahyu yang berasal dari Tuhan kepada manusia.”

Dalam kalimat di atas dapat dipahami sebagai berikut:

d-4-1- Begitu pula halnya dengan agama yang tidak mutlak (terbatas) dan tercela yang berasal dari

Tuhan yang mutlak (tidak terbatas) dan tidak tercela kepada (sehubungan dengan) manusia yang

terbatas dan tercela.

113

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

113

d-4-2- Begitu pula halnya dengan agama sebagai wahyu yang berasal dari Tuhan dimana berarti

agama itu mutlak (tidak terbatas) dan tidak tercela, kepada (sehubungan dengan) manusia yang

terbatas dan tercela.

d-4-3- Begitu pula halnya dengan agama yang pasti dan tidak tercela yang berasal dari Tuhan yang

pasti dan tidak tercela, kepada (sehubungan) dengan manusia yang tidak pasti dan tercela.

d-4-4- Begitu pula halnya dengan agama yang berasal dari Tuhan dimana berarti agama itu pasti dan

tidak tercela kepada (sehubungan dengan) manusia yang tidak pasti dan tercela.

d-5- “Iman Relatif. Iman Relatif adalah iman yang diperoleh melalui konsepsi yang melahirkan

pengetahuan. Disebut relatif karena subyek penerimanya relatif dan terbatas, yaitu manusia.”

Dari kalimat lanjutan di buku itu, yakni yang saya jadikan pelengkap di poin d-5 di atas, maka dapat

dipastikan bahwa yang diinginkan penulis dari RELATIF, adalah TIDAK PASTI DAN TERBATAS. Jadi,

makna MUTLAK, seperti yang sudah dikatakan di atas itu, yaitu TIDAK TERBATAS DAN PASTI.

KOMENTAR:

a- Kalau yang dimaksudkan di poin d-2-a itu benar, yakni:

“ketika yang tidak terbatas dan tidak tercela, berhubungan dengan yang terbatas dan tercela, maka

yang tidak terbatas dan tidak tercela, menjadi tidak tidak terbatas (terbatas) dan tidak tidak tercela

(tercela), dan sebaliknya (yakni yang yang terbatas dan tercela, menjadi tidak terbatas dan tidak

tercela).”

Maka:

Karena lawanan Mutlak adalah relatif dan Suci adalah tidak suci, berarti Tuhan yang ada di manusia

yang relatif dan tercela itu, adalah TERBATAS DAN TERCELA.

Keterbatasan Tuhan di dalam manusia, tidak ada yang meragukan. Karena Tuhan Yang Tidak

Terbatas, sudah pasti tidak akan bisa dipahami oleh manusia yang terbatas, setinggi dan sesuci

apapun manusianya.

114

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

114

AKAN TETAPI, tidak mesti yang terbatas itu tercela. Karena yang terbatas ini, bisa suci dari

kesalahan. Jangan katakan maksud saya “tidak suci” itu adalah “terbatas”, sebab Anda sudah

melawankan terbatas dengan Mutlak. Karena itu, “tidak suci” berarti tercela. Dengan demikian,

maka kalimat di atas, tidak bisa dibenarkan dan bertentangan dengan Qur an sendiri. Seperti:

a-1- Allah sendiri memerintahkan untuk mengetahuiNya. Dan Tuhan, tidak mungkin memerintahkan

manusia, kepada yang tercela. Karena itulah, mengetahui Tuhan itu, wajib hukumnya secara akal

dan Qur an. Ini Qur annya:

--- QS: 47:19 (perintah mengetahui DiriNya):

“Ketahuilah (wajib kalian tahu dan mencari tahu) bahwa sesungguhnya tiada Tuhan, selain Allah!”

--- QS: 2:209 (perintah mengetahui SifatNya):

“Ketahuilah (sama perintah wajib) bahwa sesungguhnya Allah itu Maha Mulia dan Bijaksana!”

--- QS: 5:34:

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun dan Penyayang!”

--- QS: 8:40:

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah itu Tuan/penguasa kalian, senikmat-nikmatnya Penguasa

dan senikmat-nikmatnya Penolong.”

115

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

115

Masih banyak lagi ayat yang memerintahkan manusia untuk mengerti Allah dan Sifat-sifatNya.

KARENA TUHAN ITU TIDAK MEMERINTAH KEPADA YANG TIDAK DIMAMPUI MANUSIA, DAN TIDAK

MUNGKIN TUHAN MEMERINTAH KEPADA YANG TERCELA, MAKA MENGETAHUI TUHAN DAN

PENGETAHUAN TUHAN YANG ADA PADA MANUSIA, BUKAN SESUATU YANG TERCELA.

a-2- Allah sendiri menafikan pensifatan orang-orang yang mensekutukanNya dengan beberapa hal.

Ini berarti, bahwa tidak mensekutukanNya dengan hal-hal tersebut, pertanda telah mensucikanNya.

Mana ada pensucian Tuhan dikatakan TERCELA?? Perhatikan ayat berikut ini:

--- QS: 6:100:

“dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, Padahal Allah-lah yang

menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah

mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha suci Allah

dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan.”

Ayat ini, bukan untuk bercerita saja pada manusia. Yakni bercerita adanya orang-orang yang

mensukutukan Tuhan dengan jin dan mengatakan bahwasanNya mempunyai anak. Akan tetapi,

pelajaran buat manusia yang relatif ini, agar MENSUCIKANNYA DARI SEMUA ITU. Lalu mana ada

mensucikanNya dikatakan dengan TERCELA???

--- QS: 21:22:

“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah Rusak

binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.”

Jalas dalam ayat di atas, kita diperintahkan untuk mensucikanNya dari penyekutuan hingga Tuhan

sendiri berdalil bahwa kalau ada Tuhan lain selain Allah di langit dan di bumi, maka keduanya akan

binasa. Lah, terus untuk apa pengajaran ini tetap diajarkan olehNya, kalau pengajaranNya ini, tetap

tidak bisa dipahami manusia dan pemahaman manusianya itu, tetap dikatakan tercela??

116

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

116

--- Ayat yang sebangsa dengan ayat di atas, yaitu yang mengajarkan Pensucian Terhadap Allah,

banyak sekali. Kalau semua ayat itu tidak bisa dipahami dan/atau kalau masih saja pemahamannya

tercela, lah....terus untuk akan agama dan ayat-ayatNya itu diturunkan untuk manusia?

a-3- Allah sendiri, dengan tegas menerima pensifatan orang-orang yang tergolong Mukhlashiin. Ini

tandanya, selain tidak tercela, juga bahkan diterima Allah. Perhatikan ayat berikut:

--- QS: 37:108-109:

“Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. dan Sesungguhnya jin

mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka ), Maha suci Allah dari apa yang

mereka sifatkan, kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari (dosa, mukhlashiin).”

Catatan Ayat:

- Dilihat dari qarinah/kondisi ayatnya, maka mukhlashiin di atas bisa diartikan sebagai orang yang

banyak ikhlash dalam tidak mensifatiNya dengan keberanakanNya dan kebernasabanNya dengan

jin. Karena itu, Maha Suci Allah dari pensifatan mereka, kecuali pensifatan orang yang mukhlashiin,

memiliki arti, bahwa yang tidak mensifatiNya dengan kebernasaban Tuhan dengan jin itu, adalah

pensifatan mukhlashiin dan diterima Allah sebagai sifat SuciNya. KARENA ITU, MANA ADA

PENSUCIANNYA DIKATAKAN TERCELA??!!!

- Kalaulah mau diartikan secara umum, yaitu bahwa mukhlashiin di sini, tidak dikondisi-i oleh

pensifatanNya dengan penasabanNya dengan jin dan makhluk lainnya, hingga seperti dalam

peristilahan Kalam dan Filsafat, dimana Mukhlashiin (bukan mukhlishiin) adalah banyak ikhlash,

yaitu yang tidak mengaharp surga dalam taat kepadaNya dan tidak karena takut neraka, maka tetap

saja ada pensifatan manusia yang relatif ini, yang diterima oleh Allah swt. LAH, KALAU ALLAH

SENDIRI MENERIMANYA, MAKA MANA MUNGKIN MASIH DIKATAKAN SEBAGA TERCELA???!!! DAN

KALAU PENSIFATAN PARA MUKHLASHIIN SAJA SUDAH DITERIMANYA DAN SUDAH

DIGOLONGKANNYA KEPADA PENSUCIANNYA, LALU APALAGI PARA NABI, NABI saww DAN

AHLULBAIT as???!!!!

117

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

117

b- Kalau yang dimaksudkan di poin d-2-b itu yang benar, yakni:

“ketika yang pasti dan tidak tercela, berhubungan dengan yang tidak pasti dan tercela, maka yang

pasti dan tidak tercela akan menjadi tidak pasti dan tercela, begitu pula sebaliknya (yang tidak pasti

dan tercela, akan menjadi pasti dan tidak tercela).”

Maka:

b-1- Kalimat dan maksud ini, jauh lebih parah dari yang sebelumnya. Sebab berarti, pemahaman

manusia tentangNya, sudah tidak ada lagi yang pasti.

Saya sudah tidak perlu membahas dari sisi sucinya lagi, karena apapun pemahaman manusia yang

sudah selaras dengan keTidakterbatasanNya, jelas tidak tercela karena sudah mensucikanNya dan,

jelas sudah diterima Tuhan sebagaimana ayat-ayat di atas itu.

Mengapa dikatakan sudah tidak ada lagi yang pasti kalau kalimat dan maksud yang poin d-2-b ini

yang benar? Sebab semua ilmu manusia tentang Tuhan, sudah tidak bisa dipastikan lagi

kebenarannya. Bukan saja ilmu-ilmu kita, akan tetapi ilmu para nabi, Nabi saww dan Ahlulbait as

sendiri, sudah tidak pasti benar.

Dengan mentidakpastikanbenarnya ilmu para nabi, Nabi saww dan Ahlulbait as, sudah cukup untuk

dijadikan alasan menolak seluruh agama dan dakwah para utusan dan penerus utusan.

b-2- Di samping itu, karena ketika sudah dikatakan tidak pasti benar, berarti sudah tidak ada jalan

pembuktiannya. Karena pembuktinya tidak pasti benar, dan yang akan memahaminya, juga tidak

pasti benar.

b-3- Kalau sudah tidak ada jalan untuk membuktikannya, maka sejuta ayat Qur an diturunkan untuk

menjelaskan DiriNya, SifatNya dan PensucianNya, juga tidak akan ada gunanya. Lah, terus buat apa

ada pewajiban mengetahuiNya dan sifat-sifatNya dalam Qur an-Nya??? Lalu buat apa juga

agamaNya diturunkan? Bukankah sudah tidak bisa lagi menyembahNya karena tidak

mengetahuiNya. Atau bukankah menyembahNya berarti menyembah yang celaNya dan tidak

benarNya??

118

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

118

c- Kalau kalimat kelanjutannya, poin d-3-a yang benar dan dimaksudkan, yakni:

“Jadi tidak ada hubungan langsung antara yang tidak terbatas dan tidak tercela dengan yang

terbatas dan tercela. Tuhan yang tidak terbatas dan tidak tercela tidak akan pernah berhubungan

secara logis dengan manusia yang terbatas.”

Maka:

c-1- Dengan penjelasan-penjelasan sebelumnya, maka kata tidak logis di sini, benar-benar tidak

logis untuk kelogisan. Sebab yang dia katakan tidak logis, secara nyata, adalah kelogisan yang

mutlak kebenarannya. Dengan dalil:

c-1-1- Tuhan telah mengadakan hubungan tersebut, yakni dengan manusia yang relatif dan tercela

(menurut penulis). Bukan saja mengadakan hubungan, akan tetapi justru hubungan itu, merupakan

keLathiifanNya dan keMahapemurahNya serta keMahahidayahanNya kepada manusia. Sebab kalau

tidak logis, maka semua penjelasan tentang DiriNya di dalam Qur an, dan penjelasan tentang Sifat-

sifatNya, sungguh tidak bisa dikatakan logis lagi. Nah, karena Tuhan yang Maha Logis telah

mengadakan hubungan itu, dan telah mengenalkan Diri dan Sifat-sifatNya dengan ayat-ayatNya itu

(baik ayat Qur an atau ayat kauniyyah yang berupa alam semesta), maka sudah pasti inilah yang

logis dan yang penulis katakan tidak logis itu, benar-benar tidak logis.

c-1-2- Saya heran pada seorang muslim dan mengaku syi’ah lagi, yang berani mengatakan bahwa

manusia itu tidak suci. Sebab di dalamnya terdapat banyak sekali manusia-manusia suci.

Mentidaksucikan atau mentercelakan para nabi, Nabi saww dan Ahlulbait as, sungguh sulit masih

dapat dipertahankan dan dikatakan sebagai syi’ah.

c-1-3- Jangan katakan bahwa maksud tidak suci itu adalah terbatas, sebab yang terbatas ini, sudah

dilawankan dengan Mutlak. Jadi, perkataan manusia yang relatif (terbatas) dan tidak suci,

maksudnya adalah manusia yang terbatas dan tidak suci (tercela), bukan manusia yang terbatas dan

terbatas. Sebab kalau tidak suci itu diartikan terbatas, maka akan ada dua pensifatan yang jelas

tidak umum didankan sebagaimana telah dijelaskan itu, yakni manusia yang terbatas dan terbatas.

Nggak lucu bukan? Jadi, maksud dari manusia yang relatif dan tidak suci, adalah manusia yang

terbatas dan tercela.

119

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

119

c-1-4- Kalau yang dimaksudkan tercela itu, adalah tercela karena dosa, maka jelas hal ini adalah

kufur yang terang-terangan. Kalau tercela dari kebenaran pemahaman tentang Allah swt, maka jelas

bertentangan dengan akal sehat sebagaimana maklum dan bertentangan dengan ayat-ayat Qur an

di atas itu.

Bersambung ke note 9….

Dialog sisipan terkait note 8

Meyo Yogurt

Itu yang ada di status ini

Meyo Yogurt

Sebentar saya copaskan. Harus masuk browser dulu.

Meyo Yogurt

a-3- Allah sendiri, dengan tegas menerima pensifatan orang-orang yang tergolong Mukhlashiin. Ini

tandanya, selain tidak tercela, juga bahkan diterima Allah. Perhatikan ayat berikut:

--- QS: 37:108-109:

“Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. dan Sesungguhnya jin

mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka ), Maha suci Allah dari apa yang

mereka sifatkan, kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari (dosa, mukhlashiin).”

Catatan Ayat:

- Dilihat dari qarinah/kondisi ayatnya, maka mukhlashiin di atas bisa diartikan sebagai orang yang

banyak ikhlash dalam tidak mensifatiNya dengan keberanakanNya dan kebernasabanNya dengan

jin. Karena itu, Maha Suci Allah dari pensifatan mereka, kecuali pensifatan orang yang mukhlashiin,

memiliki arti, bahwa yang tidak mensifatiNya dengan kebernasaban Tuhan dengan jin itu, adalah

120

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

120

pensifatan mukhlashiin dan diterima Allah sebagai sifat SuciNya. KARENA ITU, MANA ADA

PENSUCIANNYA DIKATAKAN TERCELA??!!!

- Kalaulah mau diartikan secara umum, yaitu bahwa mukhlashiin di sini, tidak dikondisi-i oleh

pensifatanNya dengan penasabanNya dengan jin dan makhluk lainnya, hingga seperti dalam

peristilahan Kalam dan Filsafat, dimana Mukhlashiin (bukan mukhlishiin) adalah banyak ikhlash,

yaitu yang tidak mengaharp surga dalam taat kepadaNya dan tidak karena takut neraka, maka tetap

saja ada pensifatan manusia yang relatif ini, yang diterima oleh Allah swt. LAH, KALAU ALLAH

SENDIRI MENERIMANYA, MAKA MANA MUNGKIN MASIH DIKATAKAN SEBAGA TERCELA???!!! DAN

KALAU PENSIFATAN PARA MUKHLASHIIN SAJA SUDAH DITERIMANYA DAN SUDAH

DIGOLONGKANNYA KEPADA PENSUCIANNYA, LALU APALAGI PARA NABI, NABI saww DAN

AHLULBAIT as???!!!!

Rio Andrean

nyimak

Rahmawati Amin

Makasih ustadz Sinar Agama

Meyo Yogurt

Ya saya ulangi pertanyaannya : Kalo di tafsir mizan surat al fatihah tersebut, kalau saya tidak salah

tangkap, disitu dikattakan guruh dan malaikat bertasbih dulu lalu memuji Allah. Apa hal ini juga

berlaku untuk para ma'shum, mereka harus bertasbih dulu lalu memuji Allah ataukah mereka sudah

mampu memuji Allah tanpa bertasbih terlebih dahulu? Mohon penjelasannya ust Sinar Agama

121

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

121

Bedah Buku SMS oleh Ust. Sinar Agama, Dialog 9 9.

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/bedah-buku-sms-oleh-ust-sinar-agama-dialog-

9/769688923081016

Sinar Agama

c-2- Ketika Tuhan yang Mutlak dan Maha Suci, berhubungan dengan manusia yang tidak mutlak

TAPI BISA SUCI WALAU TIDAK MAHA SUCI, maka sudah pasti Tuhan, dapat diketahui manusia.

Artinya, Tuhan yang ada dalam pengetahuan manusia itu, walau tetap terbatas, akan tetapi bisa

suci dari kesalahan. Karena itulah, manusia dan ayat Qur an, memiliki padanan untuk pensucianNya

itu, yaitu Maha Suci, Subhaanallaah dan semacamnya.

c-3- Akal dan Tuhan sendiri, banyak memberikan jalan dan petunjuk untuk mensucikanNya. Karena

itulah, ketika imam Ali as dalam khotbah pertama Nahju al-Balaghah mengatakan:

Pangkal agama adalah mengetahuiNya, dan kesempurnaan mengetahuiNya adalah

membenarkanNya. Kesempurnaan membenarkanNya adalah mentauhidkanNya, kesempurnaan

mentauhidkanNya adalah ikhlash diri kepadaNya. Kesempurnaan ikhlash kepadaNya adalah

menafikan sifat-sifatNya, karena semua sifat itu, bukan yang disifati dan karena yang disifati,

bukanlah sifatnya. Barang siapa yang mensifatiNya, maka ia telah menyekutukanNya. Yang

menyekutukanNya berarti ia telah menduakanNya. Dan yang menduakanNya berarti telah

membagiNya. Yang membagiNya, berarti ia tidak menganalNya....”

Catatan hadits:

--- Kalau mengetahui Tuhan itu tidak logis, maka imam Ali as mengajari ketidaklogisan karena justru

menjadikan pengenalan terhadap Tuhan, sebagai dasar dan pondasi serta pangkal agama Allah.

--- Ikhlash tertinggi dalam makrifatullah ini, adalah meniadakan sifat-sifatNya. Karena yang namanya

sifat, bukan yang disifati, dan begitu pula sebaliknya.

122

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

122

--- Nah, ketika imam Ali as mengatakan bahwa kesempurnaan ikhlash itu adalah meniadakan sifat-

sifatNya, diterangkan oleh para ahli logika dan filsafat serta ahli agama dan cendikiawan, bahwa

maksudnya adalah menegasikan atau menolak sifat-sifat yang beda dengan DzatNya. Akan tetapi

kalau sifat-sifat yang tidak beda dengan DzatNya, maka jelas tidak diperintahkan untuk dinegasikan

atau ditolak.

c-4- Suci dan Terbatas, sama sekali tidak bertentangan. Jangan dikira bahwa kalau sudah terbatas,

maka berarti tidak suci. Terlalu banyak keterbatasan manusia, akan tetapi terlalu banyak pula

kebenarannya yang suci dan mutlak, yakni pasti benar. Milyarand ilmu manusia, memiliki sifat

mutlak ini, yakni pasti benar. Padahal, ia adalah tergolong yang tidak mutlak dalam arti terbatas.

Karena itu, keterbatasan dan kesucian dari kesalahan, tidak ada hubungannya sama sekali.

Pengetahuan manusia yang suci, dapat dimulai dari kesadaran akan keberadaannya sendiri, sampai

pada sifat-sifatnya serta lingkungan dan sifat-sifat mereka. Begitu pula terus melanglang dan

melambung tinggi sampai kepada kebenaran mutlak Tuhan (baca: tidak salah dan pasti benar,

bukan yang bermakna tidak terbatas).

Saya ada, saya begini dan begitu, lingkungan saya ada, lingkungan saya begini dan begitu, satu

tambah satu sama dengan dua, api itu panas, es itu dingin, gula itu manis, empedu itu pahit,

perkataannya tidak logis, perkataannya logis, ....dan seterusnya dari pelbagai pengetahuan, adalah

mutlak benar dan tidak mungkin salah. Tentu saja yang saya sorot adalah ilmu-ilmu yang benarnya,

bukan yang salahnya. Karena tujuannya, adalah ingin mengingatkan bahwa milyarand ilmu manusia

itu yang benat secara mutlak, yakni tidak bisa tidak.

c-5- Satu lagi yang tidak boleh dilewatkan. Yaitu, bahwasannya kesucian ilmu itu, yakni kesucian

yang seiring dengan keterbatasan ilmu itu, sangat bertingkat. Lengah terhadap kesucian yang

terbatas ini, akan membuat kita menafikan kebenaran dan kesucian ilmu manusia tentang Tuhan

sebagaimana yang dilakukan para penulis itu.

Karena banyaknya tingkatan ilmu yang terbatas akan tetapi suci dan pasti benar tentang Tuhan ini,

maka sebanyak itu pula tingkatan MUKHLASHIIN dalam ayat di atas itu.

Mulai dari yang sangat mudah seperti Allah itu ada, Allah itu Esa, Allah itu tidak beranak, Allah itu

tidak diperanakkan, Allah itu tidak bernasab dengan jin dan siapapun, Allah itu Maha Pemurah,

Allah itu Pencipta kita dan alam semesta, Allah itu Maha Melihat dan Mendengar, Allah itu Maha

123

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

123

Pengampun, Allah itu yang mengutus pada nabi dan rasul, Allah itu menerangkan DiriNya sendiri,

Allah itu memerintah manusia mengetahuiNya, Allah itu memerintah manusia mengatahui sifat-

sifatNya, .....dst..., sampai pada yang sangat tinggi seperti makna dari masing-masing pengetahuan

dan pensifatan terhadapNya itu.

Karena itu, sesuai qarinah yang ada pada ayat penerimaan Allah terhadap pensifatan Mukhlashiin di

atas itu, menolak penasaban Allah dengan selainNya seperti jin saja, sudah merupakan tingkatan

Mukhlashiin. Padahal, penolakan ini, tergolong bukan penolakan yang tinggi. Karena itulah, maka

yang akan diterima Allah, dimulai dari yang paling bawah dan sederhana, sampai kepada yang

paling tinggi. Ini tandanya, KEBENARAN ILMU MANUSIA TENTANG TUHAN DAN SIFAT-SIFATNYA ITU,

MEMILIKI BANYAK BATASAN DAN GRADASI SESUAI DENGAN KEMAMPUAN MASING-MASING

MANUSIANYA DAN, SEMUANYA TETAP TERSIFATI DEGNAN SUCI (baca: benar mutlak dalam artian

pasti) DAN DITERIMA ALLAH SERTA DIKATAKANNYA SEBAGAI MENSUCIKANNYA (baca: tidak

tercela).

Dengan kata yang lebih pendek:

ADANYA GRADASI PADA ILMU-ILMU MANUSIA YANG BENAR TENTANG TUHAN DAN SIFAT-

SIFATNYA ITU, MENUNJUKKAN BAHWA YANG TERBATAS ITU, TIDAK MESTI TERCELA DAN TIDAK

SUCI.

d- Kalau pada poin d-3-b di atas itu yang benar, yakni:

“Jadi tidak ada hubungan langsung antara yang pasti dan tidak tercela dengan yang tidak pasti dan

tercela. Tuhan yang pasti dan tidak tercela tidak akan pernah berhubungan secara logis dengan

manusia yang tidak pasti.”

Maka:

d-1- Kata-kata dan maksud di kalimat ini, jelas lebih parah dari yang sebelumnya. Sebab yang

ditolak, adalah kepastianbenarnya ilmu tentang Tuhan yang ada pada manusia. Kalau sudah tidak

pasti, maka tidak ada lagi jalan membuktikan kebenaran adaNya dan kebenaran agamaNya.

d-2- Saya heran, kok bisa seseorang atau beberapa orang penulis, mentidakpastikan ilmu orang lain,

sementara ia memastikan ilmunya sendiri tentangNya? Yaitu dengan mengatakan dan mengurai

semua tentang keilmuan tentang Tuhan di atas itu. Ketika mereka mensifati Tuhan dengan mutlak

124

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

124

kek, suci kek, tidak berhubungan dengan manusia yang tidak mutlak dan tidak suci kek, ....dst,

bukankah mereka sedang menceritakan ilmu mereka tentang Tuhan? Nah, kalau ilmu manusia pasti

salah atau tidak pasti benar tentangNya, maka berarti yang harus mereka tolak pertama kali, adalah

ilmu mereka yang dilontarkan dalam tulisan-tulisan di atas itu.

d-3- Lain-lain dalil kegamblangansalahnya pernyataan di poin d-3-b itu, sama dengan yang sebelum-

sebelumnya. Tinggal pembaca terapkan saja satu persatu. Karena nafasnya, seiring dan bisa

dikatakan sama saja.

e- Kalau yang dimaksudkan di poin d-4-1 itu yang benar, yakni:

“Begitu pula halnya dengan agama yang tidak mutlak (terbatas) dan tercela yang berasal dari Tuhan

yang mutlak (tidak terbatas) dan tidak tercela kepada (sehubungan dengan) manusia yang terbatas

dan tercela.”

Maka:

e-1- Sungguh keterlaluan ketika Tuhan mengatakan dalam agama dan ayat-ayatNya, sebagai Diri

dan Sifat-sifatNya, sebagai tidak sama dengan makhlukNya (laisa kamitslihi syaiun), sebagai Tuhan

Maha ini dan itu, dikatakan para penulis sebagai terbatas (salah satu makna dari tidak mutlak).

e-2- Sungguh keterlaluan ketika Tuhan mengatakan dalam agama dan ayat-ayatNya, bahwa

agamaNya, ayat-ayatNya, Rasul dan Ahlulbait RasulNya, fitrah manusia, lauhu al-mahfuuzh,

malaikat-malaikat, ...dst, sebagai suci, dikatakan oleh mereka sebagai tidak suci.

e-3- Agama itu, tidak sepenuhnya terbatas. Sebab manakala Tuhan menerangkan tentang Diri dan

sifat-sifatNya, sudah jelas tidak bisa dikatakan terbatas. Karena itu, yang mengatakan bahwa agama

itu terbatas, maka jelas ia tidak mengerti apa itu agama dan, terlebih lagi terhadap yang ia tulis

sendiri.

e-4- Jangan katakan bahwa tidak suci itu maksudnya terbatas, sebab tidak suci, sebagai lawanan

suci dan tidak terbatas, sebagai lawanan Mutlak sebagaimana maklum. Karena itu, maka

pernyataan di atas, merupakan pernyataan yang sama sekali tidak bisa diterima dan, tidak layak

dikatakan orang berakal dan, apalagi beragama dan bersyi’ah. Allahu A’lam.

f- Kalau yang dimaksudkan dalam poin d-4-2 itu yang benar, yakni:

125

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

125

“Begitu pula halnya dengan agama sebagai wahyu yang berasal dari Tuhan dimana berarti agama itu

mutlak (tidak terbatas) dan tidak tercela, kepada (sehubungan dengan) manusia yang terbatas dan

tercela."

Maka:

f-1- Ketika dari satu sisi agama disifati dengan tidak terbatas dan di lain pihak dikatakan bahwa

manusia itu tidak suci, maka jelas bahwa menurunkan agama kepada manusia, berarti menurunkan

sesuatu yang tidak mungkin bisa dipahami manusia. Sementara Tuhan, kita kenal sebagai wujud

Maha Bijaksana yang tidak akan memerintahkan manusia kepada hal-hal yang tidak bisa

dilakukannya. Karena itu, hal ini jelas bertentangan dengan akal gamblang.

f-2- Ketika dari satu sisi agama disifati dengan tidak terbatas dan di lain pihak dikatakan bahwa

manusia itu tidak suci, maka jelas bahwa menurunkan agama kepada manusia, berarti menurunkan

sesuatu yang tidak mungkin bisa dipahami manusia. Sementara Tuhan sendiri dalam QS: 2:286:

“Allah tidak memerintahkan manusia kecuali sesuai kemampuannya.”

Nah, kalau perintah-perintahNya sudah diturunkan, termasuk perintah wajib untuk mengetahui Diri

dan sifat-sifatNya, di samping perintah-perintah yang lainnya, maka jelas bahwa yang dinyatakan

penulis itu, bertentangan dengan ayat-ayat muhkamaatNya tersebut.

f-3- Dengan semua penjelasan di poin f ini, maka dapat dipahami bahwa Mutlak yang bermakna

tidak terbatas itu, bukan satu-satunya yang suci. Sebab yang tidak mutlak atau yang terbatas itu,

juga bisa tersifati dengan suci.

Karena itu, maka sekalipun Tuhan menerangkan Diri dan sifat-sifatNya yang tidak terbatas, pada

manusia yang terbatas, akan tetapi, di samping banyak sekali pengetahuan manusia tentang Tuhan

yang tidak berhubungan dengan ketidak terbatasanNya (seperti Tuhan Ada dan tidak beranak serta

tidak bernasab dengan jin sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat di atas itu), akan tetapi,

pengetahuan terbatasnya itu, tetap benar, suci, mutlak (dalam arti pasti benar) dan, ini yang

terpenting, diterima Tuhan dan disifatiNya dengan suci (Maha Suci Allah dari yang mereka sifatkan,

kecuali dari hamba-hambaNya yang mukhlashiin). Dengan kata lain, pensifatan selain mukhlashiin

126

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

126

itu, tidak mensucikanNya sementara pensifatan Mukhlashiin, sebaliknya. Nah, mana bisa pensucian

Tuhan, dikatakan ketercelaan?

g- Kalau maksud di poin d-4-3 itu yang benar, yaitu:

“Begitu pula halnya dengan agama yang pasti dan tidak tercela yang berasal dari Tuhan yang pasti

dan tidak tercela, kepada (sehubungan) dengan manusia yang tidak pasti dan tercela.”

Maka:

g-1- Sebagaimana agama itu bisa disifati dengan pasti dan tidak tercela, manusia juga bisa disifati

dengan pasti dan tidak tercela. Perhatikan penjelasan-penjelaran terdahulu. Sebab kepastibenaran

itu sangat seiring dengan ketidaktercelaan dan tidak bertentangan sama sekali.

Karena itu, membegitupulakan ketidaklogisan hubungan agama yang pasti dan tidak tercela kepada

manusia, seperti yang terjadi pada ketidaklogisan hubungan Tuhan dengan manusia dalam

pandangan para penulis itu, merupakan kata-kata yang tidak logis sama sekali dan, bahkan tidak

layak dikatakan oleh seorang muslim, apalagi seorang syi’ah.

g-2- Sebagaimana dalil-dalil sebelumnya, kalau agama yang disifati dengan tidak terbatas dan suci

ini, diturunkan kepada manusia yang terbatas dan tercela, maka ia merupakan penurunan yang

tidak sesuai dengan kemampuan manusia.

g-3- Jalan keluar yang bijak adalah, agama itu ada yang kandungannya tidak terbatas (seperti Tuhan

dan sifat-sifatNya) dan ada yang terbatas. Sedang ayat-ayatNya, merupakan jalan menujuNya dan

menuju hakikat-hakikat yang lainNya, seperti kesucian dan semacamnya. Selain Diri dan Sifat-

sifatNya, dapat dicapai manusia dan, karenanya dikatakan bahwa pahaman manusia tersebut,

adalah suci dan tidak tercela.

Sedang pahaman manusia tentang Diri dan Sifat-sifatNya, jelas tidak akan pernah mencapai

hakikatNya. Namun demikian, bagian benarnya, tetap dapat disifati dengan mutlak yang dalam

artian benar dan, dan disifati dengan suci yang dalam artian tidak salah dan tidak tercela.

127

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

127

g-4- Perhatian: Kalau saya mengatakan bahwa agamaNya, ada yang tidak terbatas, bukan berarti

ingin menyekutukanNya dengan ayat-ayat yang menjelaskan tentang Diri dan sifat-sifatNya. Sebab

Qur an, bagaimanapun, tetap terbatas. Akan tetapi, yang saya maksudkan agama, bukan Qur an dan

hadits. Karena keduanya, hanyalah berupa jalan menuju kepada agamaNya itu. Sementara agama,

adalah hakikat yang nyata, baik tentang Diri dan Sifat-sifatNya atau penjelasan tentang selainNya.

Nah, kalau agama itu adalah hakikat apa saja, dimana termasuk hakikat Diri dan Sifat-sifatNya, maka

jelas agama itu, memiliki dimensi yang tidak terbatas, yaitu yang merupakan Diri dan Sifat-sifatNya.

Para ulama seperti ayatullah Jawadi Omuli hf, sering mengatakan bahwa Qur an dan Hadits,

sebagaimana akal, adalah alat untuk mencapai agama. Jadi, semuanya, adalah obor menuju

agamaNya tersebut.

h- Kalau yang dimaksudkan di poin d-4-4 itu, benar, yaitu:

“Begitu pula halnya dengan agama yang berasal dari Tuhan dimana berarti agama itu pasti dan tidak

tercela kepada (sehubungan dengan) manusia yang tidak pasti dan tercela.”

Maka:

h-1- Membegipulakan ketidaklogisan hubungan antara Tuhan yang pasti benar dan suci dengan

manusia, kepada hubungan antara agama yang pasti dengan manusia, adalah sangat tidak logis.

Sebab, sebagaimana maklum, pentidaklogisan itu yang justru tidak logis sebagaimana sudah

diterangkan.

h-2- Selain masalah di poin h-1 itu, juga dapat dikatakan bahwa pentidaklogisan itu, jelas tidak logis.

Sebab, walaupun manusia itu terbatas, akan tetapi tetap tidak bisa dikatakan sepenuhnya tidak

suci. Karena milyarand dari ilmu manusia tentang hakikat wujud, baik Tuhan dan selainNya, yang

benar secara mutlak/pasti dan, karenanya adalah suci (dari kesalahan).

i- Penutup:

Sekali lagi, tidak ada maksud apapun dari penulisan ini selain menjawab pertanyaan dan masalah

keilmuan belaka. Kita semua bisa salah, akan tetapi tidak boleh putus asa untuk berusaha benar dan

128

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

128

merubah yang salah, kepada yang benar. Mungkin juga bisa terjadi perbedaan pandangan diantara

kita.

Karena itu, kita mesti bersikap dewasa hingga tidak menjadikan salah menyalahkan atau sesat

mensesatkan, sebagai sumbu penyulut bagi perpecahan umat. Sebab salah dan sesat itu kan,

menurut kitanya yang, belum tentu menurut Tuhannya. Karena itu, janganlah menyalahgunakan

kata-kata yang sekalipun pahit, pada tempat-tempat yang tidak pada tempatnya.

Kata salah dan sesat, sangat tidak dilarang oleh agama manakala disertai dengan argumentasi dan

kepala dingin. Karena tanpa mengatakannya, permasalahan yang dihadapi manusia, tidak akan bisa

didiskusikan dan dicarikan titik temu. Kasarnya, kalau tidak diucapkan di tempatnya, maka amar

makruf dan nahi mungkar, tidak terlaksa dengan baik.

Apalagi kalau kata-kata itu, diucapkan untuk orang yang telah mentidaklogiskan hubungan Tuhan

dan manusia, atau agama dan manusia dimana agama justru dibangun di atas keterhubungan

keduanya dengan manusia. Btw, semoga tulisan ini, tidak terlalu pahit dan semoga benar adanya

serta diridhai Tuhan. Saya tidak mengatasnamakan siapa-siapa dan hanya sebagai orang yang

ditanya dan merasa juga secara GR, sebagai orang yang merasa akan dimintai tanggung jawab di

akhirat kelak, tentang buku tersebut. Wassalam.

Azmy Alatas

Tanpa memberikan ulasan kok tiba-tiba mengeluarkan fatwa haram...???

Hendy Laisa

Azmy Alatas>SABAR BRO...

Azmy Alatas

Bakal jadi rame nih....hehehe...asiikkk..

Yoez Rusnika

Salam.. Ikut nyimak

Zaranggi Kafir

ikutan ah hehehe

129

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

129

Singgih Djoko Pitono

Nyimak

Agoest Irawan

Hmm

Marya Mukhlasoh

Nyimak..

Irsavone Sabit ...

Irsan Fadlullah Al Hajj

Diantara yang Mutlak dan Relative...

Diantara Sang Khalik dan Makhluk

Ada mediator Malaikat Jibril

Abdul GHofur .

Bora Sawerigading ..

Arief Bin As'ari

yg bicara relatif dan tidak suci berarti belum tentu benar

Irsan Fadlullah Al Hajj

Tdk ada yg makshum saat ini

Yaa Mahdi afs adrikni ...

Cataleya Kashva

Afwan, menurut pemahaman saya yg awam thd buku tsbt, yg dimaksud dgn manusia yg tdk suci

tidak mencakup Nabi saww dan Aimah. Tidak ada satu-pun yg dibahas dlm bagian pertama buku

tsbt yg mengesankan ketidak maksuman Aimah. Sementara bagian k-2 dan seterusnya benar2 sgt

mencerahkan baik bagi orang syiah sendiri yg tidak belajar di hauzah2 apalagi bagi sdra2 Sunni kita.

Bagaimana mungkin buku sebagus ini yg membela mati2an kemaksuman dan kehormatan para

130

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

130

Aimah dianggap menyesatkan???. Sebaiknya kita merenungkan kembali maksud dan tujuan untuk

apa buku tsbt diterbitkan, sehingga bisa lebih menjernihkan hati dan pikiran kita. Wallahu'alam.

Sinar Agama

Cataleya, ahsantum. Anjuranku, baca lagi tulisan yang sedang kita bahas itu dan tanggapannya

dengan seksama, in syaa Allah, akan ketemu ujung pangkalnya.

Cataleya Kashva

Salam ust, itu-lah seluruh pemahaman saya setelah membaca buku tsbt. Anggap-lah pendapat ust

benar, apakah ust menyadari dampak dari pernyataan ust terhadap buku tsbt bagi kehidupan Syiah

di Ind? Pendapat ust tsbt bisa dijadikan oleh para pembenci Syiah untuk melakukan pemukulan yg

lebih dahsyat lagi. Saya hanya bisa berdo'a dgn tulus kepada Allah swt agar niat ust dalam memberi

pernyataan thd buku tsbt juga benar2 tulus dan ikhlas karena Allah.

Sang Pencinta

Cataleya, mungkin ada baiknya antum membaca ulasan ust SA yg sblmnya di bln oktober lalu thp

mukaddimah buku itu.

Irsan Fadlullah Al Hajj

Apresiasi positif dubutuhkan untuk buku tsb

Krn smw membutuhkan proses sesuai dengan tingkatan pemahaman ummat pd umumnya

Irawati Vera

Salam ... ikut nyimak

Terkait ulasan ust SA yg di bln oktober tsb tolong minta linknya .... syukron Sang Pencinta

Andika Karbala

Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad

Sang Pencinta

Ira, ok nanti sy tukil link note ya.

131

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

131

Azmy Alatas

Ya elah ust...ga perlu jelasin panjang lebar, jadi lebay gini...saya sekali baca buku tsb lgsg paham

kok...

Edea Abdul Majid

simplenya itu hak, hak itu milik ALLAH. ALLAH yang netapin enggak boleh di bantah.

Andika Karbala

Salam ustad, mohon kroscek pemahaman saya, dari berbagai catatan Ust mengenai tauhid dan juga

catatan distatus ini maka menurut saya lebih enak jika kembali ke dalil awal bahwa tuhan itu tidak

terbatas, dan tidak mungkin dibatasi. karena apabila dibatasi maka berarti ada awal dan ada akhir,

sesuatu yang ada awal dan ada akhirnya sudah pasti bukan tuhan. Karena tuhan itu tidak terbatas

maka tidak ada sekutu bagiNya. Hubungan Manusia dengan Tuhan bukanlah teman juga bukan

sekutu. karena pada dasarnya manusia ( yang relatif ) hanyalah bayangan/atau kegelapan mutlak.

Yang adanya karena bergantung sedemikian rupa kepada Tuhan (yang Mutlak dan suci). ketika Ilmu

Manusia bersumber dari Ilmu tuhan yang Mutlak maka Ilmu Manusia yang relatif akan menjadi Ilmu

yang mutlak benarnya. dan Manusia (yang relatif ) bisa menjadi suci manakala Manusia telah

menjalani/melaksanakan ilmu tuhan tersebut dalam hal ini berarti ilmu Fiqih sehingga menjadi

insan taqwa dengan melaksanakan semua kewajiban dan tidak melakukan dosa-dosa baik kecil

maupun dosa besar. Namun demikian Mutlak dan sucinya Manusia tersebut tidak mungkin

menyentuh atau menjadi Tuhan yang yang Mutlak dan suci. karena mutlak dan sucinya manusia

bergantung sedemikian rupa kepada Allah a.w yang Mutlak dan tiada terbatas.

Azmy Alatas

Mbahas kok di partikel2 kan...

Kalo udah mbaca tuntas, ternyata ga ada yg perlu dipolemikkan, sudah amat sangat gamblang dan

tidak ada kontradiktif, kecuali bagi mereka yg menyumpan api ujub, dengki dan hasud.

Azmy Alatas

Sinar Agama : afwan ust..jadi intinya piye...???

Kok aku ga mudeng....hubungannya sama tulisan d buku itu apa???

Azmy Alatas

132

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

132

Sang Pencinta ni gmn....kok jawaban panjang lebar malah engga nyambung dg yg lg dibahas...??!!

Cb diskusikan dan dirapatkan dl dg para tim sukses antum ...

Sang Pencinta

Azmy, ust itu menjawab dr segala sisi, kemungkinan isykal dr segala penjuru sdh dipaparkan. Kl

antum punya dalil dan isykal utarakan saja poin2nya, slhnya dmn, benarnya dmn, jgn sampai

beretorika belaka.

Azmy Alatas

Hah...membahas maksud dari buku, atau membahas teks?

Yg q tanyakan nyambungnya dg maksud buku tsb dimananya?

Sang Pencinta

azmy, coba baca lg apa yg dimaui penanya.

Meyo Yogurt

Salam ijin tanya Ust Sinar Agama . saya sering memandang Allah itu seperti gravitasi aja. Maksud

saya Allah itu yang menyebabkan semua di dunia ini bisa berproses sesuai aturan aturan , walau

Allah nya sendiri tidak bisa dijamah. Dengan demikian kalo s...See More

Sinar Agama Meyo, saya tidak paham maksud antum. afwan

Merindu Surga

nyimak lg ah,hmm

Meyo Yogurt

Simpelnya gini ustadz. Saya menganggap Allah itu hukum alam.

Sinar Agama

Meyo, kalau begitu jelas salah. Wong antum sendiri katakan "hukum alam". Lah, terus kalau hukum

alam ini Tuhan, lalu apakah hukum alam ini ada sebelum alam?

Meyo Yogurt

133

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

133

Alam ini bisa tercipta dan musnah namun hukum alam tetap kekal. Yang saya maksud hukum alam

ini bukan aturan aturan yg mengatur tapi sesuatu dibaliknya. Dengan demikian saya mengira wajah

Allah adalah hukum alam tersebut.

Sinar Agama

Meyo, kalau hukum alam itu bukan hukum alam, dan sesuatu di baliknya, maka mengapa dikatakan

hukum alam?

Meyo Yogurt

Maksud saya begini. Kalo tanaman itu alam semesta, maka semenjak benihnya belum ada, ketika

tanamannya berkembang sampai tanamannya mati dan musnah, hukum alam atau wajah Allah

tetap sama , dengan hukum hukum yang sama tanaman itu muncul, berkembang dan musnah. Jadi

Wajah Allah atau kalau saya tidak salah tafsir,hukum alam, ada diatas alam itu sendiri. Karena itu

apapun gejala gejala alam yang kita lihat di sekeliling kita maupun yg kita rasakan dalam diri kita

sendiri itu wajah Allah semua.

Meyo Yogurt

Sama seperti gravitasi, tidak bisa dijamah. Namun wajah gravitasi itu bisa dilihat darii fenomena

benda benda yang jatuh kebawah.

Sinar Agama

Meyo, kalau dikatakan ada tiga hal Tuhan , Wajah Tuhan dan Hukum Alam, terus mana yang antum

maksudkankan masing2nya?

Meyo Yogurt

Hukum alam disebut hukum alam karena hukum itu yang mengatur perubahan alam , seperti

peraturan lalu lintas, peraturan monopoli dll.

Sinar Agama

Jadi, hukum alam itu mengerti hingga membuat perubahan alam?

Sinar Agama

Mana yang antum mau terangkan sehubungan degan Tuhan, wajah Tuhan dan hukum alam.

134

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

134

Meyo Yogurt

Tuhan itu hakikatnya, sedangkan yg bisa kita jamah atau kita ketahui dari Tuhan tersebut itu dari

hukum alam yang kita alami di sekitar kita. Ilustrasinya, Kalo kita memejamkan mata kita tidak tau

apa ada cahaya apa tidak. Namun kalo kita membuka mata , bila kita bisa melihat benttuk benda

benda di sekitar kita, kita tahu kalo ada cahaya. Kalo benda benda itu kurang atau tidak terlihat,

maka kita bisa bilang tidak ada cahaya. Karena itu saya berpikiran seperti ini, karena kita melihat

seluruh yg ada di sekitar kita tunduk pada hukum hukum fisika, maka kita yakin aturan atau hukum

Allah itu ada. Dan karena saya menganggap hukum hukum fisika itu Wajah Allah , maka seolah olah

dengan menyaksikan gejala gejala alam itu saya sudah makrifat pada Allah walau hanya lewat

ciptaannya yang berubah mengikuti hukum2 fisika tersebut.

Meyo Yogurt

Ijin ustadz saya mau off dulu. Terima kasih.

Nazriel Adam Ygselalucyangkkakninna

Salam, izin mnyimak

Meyo Yogurt

Jadi kalau antara cahaya dan sifat menerangi itu identik , maka antara Allah dan perbuatan-Nya

(yang saya sebut dengan hukum yang mengatur alam ) itu identik juga. Kalo cahaya ada maka

terang itu ada. Kalo Allah itu ada maka hukum alam itu ada. Kalo Allah itu kekal maka hukum alam

itu kekal juga. Begaimana dengan pandangan ini Ustadz? Apakah mellanggar tauhid apa tidak?

Sinar Agama Meyo, saya tidak mengerti yang antum bayangkan. Kalau mau dilihat dari lahiriahnya,

maka salah. Yang benar, Tuhan membuat alam dan hukumnya. Karena itu alam dan hukum

alamnya, sama-sama makhluk Tuhan, bukan Tuhan.

Irawati Vera

salam... izin nyimak

Meyo Yogurt

135

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

135

Salam Ustadz, saya hendak bertanya , apa maksud dari "wajah Allah" dalam surat Al Qoshosh ayat

88 ?

Yoez Rusnika

Nyimak..

Sinar Agama

Meyo, saya sudah menjelaskannya panjang lebar, coba antum baca catatan tentang wahdatulwujud

yang sudah sekeitar 14 seri itu.

Meyo Yogurt

Baik ustadz nanti saya cari di arsip.

Sinar Agama

Ringkasnya, wujud itu hanya Tuhan. SelainNya, adalah selain Wujud. Nah, ketika kita melihat atau

merasakan selainNya, yakni selain Wujud, meyakini adanya wujud/Dia. Itulah maksud selainNya

sebagai wajahNya. Ingat, wajah bukan ciptaan. Sebab kalau ciptaan, maka ia wujud dan dianggap

wujud. Yang kita bicarakan ini sudah di atas kalam dan filsafat, yakni tatapan irfannya, yakni

wahdatulwujudnya.

Persis kalau kita berbincang dengan bertatap wajah. Kalau pandangankita ke wajah dengan

perhatian pada wajah, maka kita melihat alam ini sebagai makhluk yang ada. Sebab ketika

memandang wajah masing-masing kita, dengan fokus pada wajah tersebut, seperti mempehtikan

alis atau hidung, maka kita sudah keluar dari memperhatikan lawan bicara kita, yakni pada jati

dirinya, karena sudah melihat wajah sebagai suatu kemandirian dalam fokus kita itu.

Tp makanala kita asyik saling pandang tapi fokusnya pada jati diri masing-masing, maka wajah

menjadi hilang dari kemandiriannya. Kaerna ia sudah tidak diperhatikan lagi dan yang diperhatikan

hanya jati diri yang di depannya itu. Nah, sementara jati dirinya, jelas tidak bisa dilihat dengan mata.

Karena itulah, baru wajah lawan bicara kita itu, benar-benar telah digunakan sebagai wajahnya,

yakni alat mengenalnya, bukan sesuatu yang mandiri.

Begitu pula dengan makhluk ini. Kalau ditatap sebagai makluk, maka ia ada dan terbatas, dan

ciptaanNya. Intinya, ada. Dikala menatap makhluk ini sebagai keberadaan, maka ia akibat yang

tergantung pada sebab yang tidak terbatas, yaitu Tuhan. Dalam keadaan seperti ini, fokus

136

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

136

seseorang, pada makhluk dan Tuhan sebagai dua wujud yang terkait. Yang satu sebab dan lainnya

akibat. Pandangan seperti ini, sama dengan meliaht Tuhan dari kejauhan.

Tp pandangan irfan, ketika sudah diyakini bahwa wujud itu hanya Tuhan, maka yang terlihat ada di

hadapannya ini, yaitu makhluk-makhluk ini, dipastikan tidak adanya. Akan tetapi, karena makhluk

ini dapat menyadarkan pada adanya yang ada itu, maka makhluk ini dikatakan wajahNya, yakni

wajah ada.

Jadi, makhluk ini tidak ada dan hanya sebagai wajah ada. Dan ada itu, sama sekali tidak akan bisa

dilihat dengan mata dan bahkan akal serta hati sekalipun. Yang bisa dilakukan hanyalah

kemerasaadaanNya saja. Itulah mengapa katakan "Kemana saja kalian berpaling, maka akan

mendapatkan wajahNya (wajah Ada)", yakni bukan ada itu sendiri.

Tp karena kita banyak hijab, maka biasa mengira bahwa alam ini ada, diri kita ini ada. Atau yang

kebablasan seperti para sok shufi yang mengatkaan bahwa alam ini Tuhan.

Meyo Yogurt

Cerita (Al-Qaşaş):88 - Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang

lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali

(wajah)Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Meyo Yogurt

Kullu syai'in haalikun illa wajhahu --> apa bisa diterjemahkan menjadi --> segala sesuatu akan

binasa kecuali Wajah Allah ? Kalo Wajah Allah dalam ayat ini diartikan sebagai makhluk Allah yang

menunjukkan pada keberadaan Allah sendiri maka bukankah harusnya bakal binasa juga? Sebab

bukankah semua ciptaan juga menunjukkan keberadaan Allah?

Satria Pmlg

Nyimak

Sang Pencinta

137

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

137

Meyo,

https://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/767875839928991?comment_id=76832988988

3586&offset=0&total_comments=27

Meyo Yogurt

Kalo saya nggak salah tangkap, wajah Allah yang dimaksud , kalo bukan makhluk Allahnya itu sendiri

yang menunjukkan keberadaan Allah , maka adalah sifat makhluk itu sendiri yang menunjukkan

keberadaan Allah. Kalo penyimpulan saya ini benar dan saya pilih definisi kedua, maka kalimat itu

mungkin bisa dipahami begini , segala makhluk yang menunjukkan keberadaan Allah akan binasa

namun akan selalu ada saja makhluk lainnya yang menunjukkan keberadaan Allah, sehingga wajah

Allah akan tetap ada. Kalau penyimpulan saya benar dan Wajah Allah ini adalah karakteristik

makhluk yang menunjukkan keberadaan Allah , maka kenapa kita tidak mengatakan hukum alam

sebagai wajah Allah. Bukankah Imam Ja'far ash shadiq as. pernah meyakinkan keberadaan Tuhan

pada seorang atheis dengan hukum hukum fisika. Seperti peredaran matahari dan bulan yang tidak

bebas semaunya, waktu yang berjalan ke depan (menurut hukum termodinamika kedua waktu

memang berjalan ke depan) dan lain lain.

Abu Madzhar Husain

"Sekiranya diberitahukan untuk Abadzar ilmu yang tersimpan di hati Salman niscaya ia (Abadzar)

membunuhnya (Salman)" Al Hadist "Tidaklah semua yang diketahui maka disampaikan (dibicarakan)

Al Hadist Perhatikan ciri yang berilmu tapi tak paham, mengumbar kata tanpa perduli kemaslahatan

Perhatikan bila ilmu tidak disimpan dalam kebersihan hati, hanya menghasilkan kesombongan

dalam kemasan sikap kerendahan hati. Mengumbar dalil pamerkan diri, jasadnya merunduk seakan

hina, hatinya pongah merasa bangga. Bagaimana mungkin mengenal Fatimah, yang menjaga rahasia

Allah demi maslahat agama. Menutup diri di rumah duka, sedangkan beliau hujjah yang nyata (ini

status copas dr status ust abdullah som, perlu dicermati bagi yg punya akal)

Sinar Agama

Abu, afwan saya tidak mau mengomentari tulisannya atau nukilannya atau

penulisnya. Tapi ana merasa wajib menulis ini untuk kita semua, bukan

dalam rangka mengomentari kata-kata yang antum nukil itu. Yaitu:

Kadang kata-kata itu diumbar tuk menutup luka. Luka karena tiada berilmu

nyata. Mengumbar ketawadhuan dan cinta Ahlulbait as semata. Padahal

138

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

138

cinta tanpa ilmu yg gamblang, merupakan petaka.

Gamblangkan ilmu yang nyata kalau memang ada, sembari melakukan ketawadhu'an. Sebab

ketawadhuan itu adanya di dada, dan argumentasi itu adanya di lisan dan tulisan. Jangan

campurkan keduanya.

IMAM ALI DAN AHLULBAIT as TELAH MENGUKIR SEMUA ILMU YANG BISA DIBUKA. DAN KITA TIDAK

PERNAH MELEBIHI TAKARAN YANG TELAH DIUKIRKAN MEREKA as. KALAU YANG KITA TULIS INI

MASIH TIDAK MENCAPAI DEBU YANG MENEMPEL DI KAKI

PENJELASAN-PENJELASAN MEREKA as (seperti di Nahju al-Balaghah,

hadits-hadits yang tertulis nyata dalam sepanjang sejarahnya) MAKA

MENGAPA DIKATAKAN MENGUNGKAP RAHASIA SEMBARI MEMFITNAH ORANG YANG TAK DIKENAL

ISI HATINYA DENGAN CONGKAK DAN PONGAH. EMANGNYA KITA MENGUNGKAP

YANG ADA DI HATI SALMAN ra, ABU DZAR ra...DST....HINGGA MENAKUTI KAMI DENGAN SUARA

PENUH KEBODOHAN YANG BERNAFASKAN PENGAJAKAN KEPADA KEGELAPAN TANPA ILMU DAN

ARGUMENTASI NYATA??!!! OPO HUBUNGANE ILMU YG DI HATI

SALMAN ra DENGAN TULISAN KITA, WONG KITA INI MENJELASKAN YANG SUDAH DIBUKAKAN PARA

MAKSUMIN as YANG ITUPUN SEBATAS KEMAMPUAN KITA YANG TIDAK SEDEBU

KAKI PENJELASAN-PENJELASAN MEREKA as SENDIRI KOK.

NASIHAT HANYA BERLAKU DI TEMPATNYA, BUKAN DIKALA BERADU AGUMENTASI MENCARI

KEBENARAN YANG NYATA.

MASLAHAT BUKAN DITENTUKAN ANDA, HINGGA SEENAKNYA KECAM SANA SINI DEMI MENUTUPI

KETIDAKTAHUANNYA. KALAU ADA YANG KELEBIHAN TAKARAN, SILAHKAN TUNJUKKAN

DENGAN NYATA. JANGAN MEMBOLDUSER YANG NYATA DENGAN KHAYALAN ANDA HANYA KARENA

INGIN MENUTUPI KETIDAKTAHUANNYA. TUNJUKKAN MANA YANG TIDAK BOLEH

DITULIS UNTUK UMAT. BARU SETELAH ITU BERNASIHAT TENTANG TAWADHU.

UMAT, TIDAK PERLU KETAWADHUAN KITA. UMAT MEMERLUKAN PENJELASAN YANG NYATA.

TERSERAH PENJELASNYA MAU KE NERAKA ATAU KE SURGA. UMAT LEBIH INGINKAN

PENJELASAN YANG NYATA, DARI PADA BUTA YANG DIBUNGKUS KETAWADHUAN PALSU YANG

HANYA ATAS NAMA.

139

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

139

Kita tidak boleh seperti wahabi yang kalau sudah kalah debat,

menganjurkan akhlak. Lah wong ilmu itu tempat hujat menghujat dalam

artian adu dalil kok. Jadi, kalau bahas ilmu, jangan campurkan dengan

seruan akhlak. Yakni akhlak tawadhu dan semacamnya.

KARENA AKHLAK DALAM DISKUSI YANG DIAJARKAN ALLAH, NABI saww, AHLULBAIT as DAN AKAL

SEHAT, ADALAH MENUNJUKKAN ARUGMENTASI GAMBLANG DAN TIDAK MENUTUPINYA, YANG

DISAMPAIKAN DENGAN BAHASA YANG SOPAN, JELAS DAN TIDAK

BERTELE-TELE. KEMUDIAN DALAM PENYAMPAIANNYA ITU, DIANJURKAN UNTUK DINIATI KARENA

ALLAH SEMATA.

JADI, AHKLAH DALAM DISKUSI ILMU, BUKAN MENGAJAK TAWADHU'. KAERNA TAWADHU' YANG

BERMAKNA TIDAK MENERIMA ARGUMENTASI GAMBLANG, KARENA TIDAK MENOLAKNYA DENGAN

ARGUMENTASI YANG GAMBLANG PULA, APALAGI KALAU DIBUNGKUS DENGAN KATA-KATA SEPERTI

"KITA TIDAK BOLEH MENGUNGKAP SEMUA HAL KARENA TAKUT

UMAT JADI KAFIR SEPERTI YANG DIKATAKAN IMAM KHUMAINI ra

ATAU NABI saww SENDIRI ATAU IMAM ALI as SEBAGAIMANA TENTANG ILMU SALMAN ra DAN

HUBUNGANNYA DENGAN ABU DZAR" (KOYOK-KOYOK-E ATAU

seperti-sepertinya sudah tahu semua hal hingga tidak bisa dipahami umat

dan umat akan kafir kalau tahu yang ada di dada dan akalnya, masyaAllah), MAKA JELAS INI BUKAN

KETAWADHUAN, MELAINKAN KESOMBONGAN YANG NYATA. KARENA HAKIKAT SOMBONG ITU

ADALAH "TIDAK MENERIMA KEBENARAN"

Satu lagi: Mengkhayal tahu hal bak Salman ra, sungguh telah merendahkan

Salman ra itu sendiri. Karena biar kita jungkir balik seperti apa, tidak

akan pernah menyamai ilmu Salman ra. Jadi, kalau memang punya

argumentasi, silahkan keluarkan supaya kita terobori. Jangan takut kita

atau umat akan jadi kafir, karena penjelasan Anda itu, tidak akan

melebihi jutaan kitab yang ada di depan mata kita ini.

Ketahuilah, ilmu-ilmu sir atau rahasia seperti yang ada di akal/hati Salman ra itu,

140

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

140

selamanya akan tertutup untuk umum. Pastikan kalau Anda tidak

memelikinya. Pastikan itu. Yang sir itu, hanya disampaikan ke orangnya

mas, tidak disampaikan untuk umum. Jadi, selama kita tidak memiliki

sedebu, atau sepermilyard debu dari Nahju al-Balaghah atau hadits-hadits

yang menyebar dalam jutaan kitab yang ada di depan mata kita ini,

jangan sok sudah memiliki ilmu ajaib yang kalau dituliskan untuk umat,

maka umat akan kafir. Dan jangan pernah berkata bagi yang menulis ilmu

yang tidak sedebu dari Nahju al-Balaghah itu, sudah mengungkap rahasia

dan congkak di muka bumi ini.

KALAU ANDA MEMANG SAUDARA, ATAU MUKMIN SEJATI, MAKA DOAKAN KAMI YANG JUNGKIR

BALIK DENGAN ARGUMENTASI INI, YANG PANTAT SAMPAI BERLUMUT KARENA KELAMAAN

BONGKAR-BONGKAR KITAB INI, DAN JEMARI SEAKAN MAU PATAH KARENA

KEBANYAKAN MENULIS INI, DENGAN DOA-DOA SUCI ANDA, AGAR KAMI BISA TAWADHU' SEPERTI

ANDA, MULIA SEPERTI ANDA. BUKAN MEMBENDUNG ARGUMENTASI DENGAN KEBODOHAN

YANG DIBUNGKUS KETAWADHUAN SERAYA MENAKUTI ORANG DAN MENUDUHNYA DENGAN

KEPONGAHAN. DAN KALAU MEMANG ADA YANG BERLEBIHAN, TUNJUKKAN YANG JELAS, HINGGA

SEMUA PEMBACA MELIHATNYA.

JANGAN-JANGAN MENUNJUKKAN KESALAHAN KAMI ITU, JUGA MERUPAKAN ILMU SIR DAN

RAHASIA HINGGA AKAN MEMUBAT UMAT JADI KAFIR DAN MEMBUNUH ANDA??? HE HE.. JANGAN

KHAWATIR, SEMUA ITU TIDAK AKAN TERJADI. KARENA SEPERTI YANG SUDAH DIKATAKAN TADI,

BAHWA ILMU KITA INI, WALLAAHI TIDAK ADA APA-APANYA. BORO-BORO DIBANDING DENGAN

ILMU SALMAN ra KESAYANGAN NABI saww DAN AHLULBAIT as.

Sekali lagi perlu kita tegaskan: BAHWA KITA HANYA MENGIKUTI ALLAH swt, NABI saww, AHLULBAIT

as DAN PARA MARJA' YANG SHALIH SEPERTI RAHBAR hf, TIDAK SELAINNYA YANG APALAGI .......

141

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

141

Bedah Buku SMS oleh Ust Sinar Agama, Dialog 10 10.

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/bedah-buku-sms-oleh-ust-sinar-agama-dialog-

10/769691253080783?pnref=lhc

Tinta Hitam

azmi kayaknya ilmumu belum bisa memahami tulisan ustad ya,?...penjelasan ustad sangat gamblng

dan jelas. ustad hanya mengomentari satu halamn saja pd buku itu, tp jawabannya lumayan banyak,

kenapa? karena penulis buku memakai2 istilah yang masih mubham, makanya ustad mencoba

memahamkan kepd kita dgn beberapa item dgn yang dimaksud penulis.

Tinta Hitam

inilah kita yang kadang cerobah dalam memahami sesuatu, maunya memahami instan dan umum.

sehingga kita terkadang salah makna..

Tinta Hitam

sekarang giliran kamu bung azmi, coba komentari pendapat dan jawaban ustad, jangan cuma jadi

provokasi dan sok tahu menahu. kalau memang bung azmi tahu maksud dariyang ditulis oleh buku

ini di hal 16, apa yang engkau pahami? kalau bertentangan dgn jawaban ustad, ayoo tuliskan

argumen antum jangan terkesan berkoar2, karena ini bukan hal yang biasa bung...

Hendy Laisa

Azmy Alatas> bikin kopi,siapin cemilan,baca baik2 penjelasan yg sangat panjang lebar tsb dengan

hati2,mudah2an antum bisa nangkap maksud penjelasan ustad

Azmy Alatas

Hendy Laisa sudah amat sangat paham, makanya saya tanya...korelasi topik yg dibahas di buku,

dimananya?!

Tinta Hitam

menurutku, sebelum buku ini tersebar lebih banyak lagi...maka sebaiknya ditarik dari pasaran

karena akan membahayakan orang syiah sendiri, apalagi orang yg bukan syiah, pasti bingungnya

berlapis2.

142

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

142

Azmy Alatas

Yang kedua, tanpa haris diarahkan oleh beliau, saat saya baca buku tsb di halaman itu, pun sudah

gamblang tanpa haris dijabarkan panjang seperti di atas.

Amat sangat gamblang kok.

Tinta Hitam

bung azmy kalau luh paham kenapa masih tanya lagi korelasi topik yang dibahas dibuku ini? itu

berarti kamu belum paham bung

Hendy Laisa

Azmy Alatas> "Sinar Agama : afwan ust..jadi intinya piye...???

Kok aku ga mudeng....hubungannya sama tulisan d buku itu apa???" katanya sudah baca tapi kok

gak mudeng2 juga mas???

Tinta Hitam

gamblangnya itu, ketidak jelasan makna yang penulis maksdkan, sehingga ustad mencoba

memakbai kata perkata. itu berarti ustad sangat teliti mengkritisi tulisan ini. kalau tidak ada

pendefenisian kata, maka semua akan bias makna, karena kita tidak tahu yg penulis maksud yang

relatif itu seperti apa?

Mufida Rahma Laila

kemarin saja diterangin maksudnya sampai 2 jam di kajian. malah pada mumet raut mukanya

Azmy Alatas

Hendy Laisa yg bikin ga mudeng itu mengkorelasi antara penjelasan ustad dg isi dan maksud buku.

Yang kontradiktif itu dimananya?!

Azmy Alatas

Tinta Hitam hahaaha....berarti soal metode penulisan saja to???

Azmy Alatas

Maksudnya metode penulisannya harus seperti yg ditulis oleh SA di atas?

143

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

143

Kok kayanya bodoh banget atau bagaimana, sampai harus didikte dan dituntun satu langkah satu

langkah...padahal jalanan di depan jelas banget dan anda tak terkendala oleh apapun...

Kalo kita bahas teks saja sekedar teks, bisa saja dikritisi dg metode di atas.

Tapi kalo kita bahas buku dan hal.16-17 itu nukilan dari keseluruhan buku. Maka apakah masih

tepat menyesatkan buku tsb hanya dr hal.16-17 yg padahal di bagian lain diterangkan pelengkap dr

hal.16-17.

Sehingga jelaslah maksud mutlak dan relatif.

Duh, gamblang..gamblang...

Hendy Laisa

Azmy Alatas>ahsan minum kopi dulu bro

Azmy Alatas

Hahaha...tapi dr dl kan emang begitu karakter SA, banyak was-was...sehingga kedetailan menurut

beliau sangat penting.

Sehingga krg cocok jika beliau jadi penulis. Lebih cocok jd tempat tanya jawab. Hehehe....musti

belajar bikin buku dulu...

Hendy Laisa

was2 penting daripada sembrono

Azmy Alatas

Yg penting hati-hati, bukan was-was....hehehe.

Tinta Hitam

@Azmi, segala sesuatu kadang kita ingin memahaminya secara umum. padahal yang sesuatu umum

itu masih mempunyai makna yang belum jelas. kenapa ustad sA menulis sedetail mungkin? supaya

kita lebih gamblang memahami tulisan tersebut. lihat saja ustad sAmendefenisikan kata relatif

144

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

144

supay apa yg kita pahami pd pernyataan yg ada di buku tersebut bisa lebih jelas. jangan kita

langsung memahami secara umum lantas ada kata yang menurut kita masih belum jelas.

Tinta Hitam

@azmi, bukan hanya soal metode bung tapi soal pemahaman, itu yang terpenting.

Azmy Alatas

Haahhaha...berarti kan ustad SA menjelaskan maksud dari ustad ML, terus dimana titik kontradiktif

antara tulisan ML dan SA?

Itu yg ditanyakan....hehehe...

Sinar Agama

Azmy, seandainya ana menanggapi tulisan antum, maka mungkin ana pakai cara tulis dan cara

paham antum. Akan tetapi karena saya mengomentari tulisan orang lain yang saya tahu tingkat

pendidikannya, maka sudah pasti saya tidak akan memakai cara yang seperti kalau menanggapi

tulisan antum. Jadi, afwan banget. Kalau antum sudah paham, mestinya sudah tidak bertanya lagi,

"hubungane opo?". Sebab kalau sudah paham, maka akan menyala sekali hubungan dan dari kedua

tulisan itu dan terlalu jelas perbedaannya.

Saya sebenarnya tidak perlu berjam-jam nulis tangapan kalau tidak mengomentari satu tim penulis

dan ratusan atau ribuan pembaca yang memiliki latar belakang dan tingkat pendidikan yang

berbeda. Akan tetapi, karena sebaliknya, maka ijinkan saya memakai cara saya sendiri.

Antum kok ribet dengan cara saya. Kan mudah saja. Kalau tidak setuju, yah,,,,tidak usah

diperhatikan. Kalau setuju dengan caranya, yah....diperhatikan baik-baik supaya kalau komentar,

bisa konek/nyambung.

Sinar Agama

Teman-teman:

- Pernyataan saya tentang buku itu, bukan hanya hal di atas itu. Akan tetapi banyak hal. Misalnya di

dalam masalah imamah yang sudah tidak terseisa sama sekali. Lihat diskusi sebelumnya.

- Yang lainnya, juga ada, seperti penulisan bahwa marja' itu hanya tempat konsultasi dan tidak wajib

ditaati. Lihat di halaman 37.

145

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

145

- Sudah tentu masih banyak yang lainnya.

- Yang paling parahnya adalah yang berkenaan dengan makna imamah dan khilafah sebagaimana

sudah diterangkan sebelum ini. Silahkan merujuk ke sana kalau mau. Wassalam.

https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-menurut-buku-syiah-

menurut-syiah-bagian-1/10152453504393937https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-

suhedi/imamah-khalifah-menurut-buku-syiah-menurut-syiah-bagian-

2/10152453555563937https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-

menurut-buku-syiah-menurut-syiah-bagian-

3/10152453570878937https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-

menurut-buku-syiah-menurut-syiah-bagian-

4/10152453662393937https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-

menurut-buku-syiah-menurut-syiah-bagian-

5/10152453769278937https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-

menurut-buku-syiah-menurut-syiah-bagian-

6/10152453831143937https://www.facebook.com/notes/teguh-bin-suhedi/imamah-khalifah-

menurut-buku-syiah-menurut-syiah-bagian-7/10152455316408937

Neo Hiriz

dikusi darat saja dengan tim penulis sms, spy buku itu bisa lebih disempurnakan. sekadar saranG

Azmy Alatas

Afwan, ustad Sinar Agama sulit bagi saya untuk melepaskan atau Menafikkan konteks dan tujuan

penulisan buku tsb..

Jadi ingat buku "makna haji" nya Ali Shariati, ia tidak menjelaskan ritus haji, tp dg bahasa berbeda

memaknai haji.

Sy menganggap buku SMS dlm rangka membangun pahaman umum soal syiah yg sedang

difitnahkan secara membabi buta di tanah air.

Pandangan2 yg ditulis terkait dg beberapa soalan umum dan populer yg saat ini sedang riskan.

Termasuk tuduhan BIN bahwa komunitas syiah di Indonesia akan melakukan ekspor revolusi iran

dan mengganti dasar negara Republik Indonesia.

Tuduhan gila yg mengatakan bahwa syiah di indonesia setali tiga uang dg wahabisme yg akan

memberangus NU dan Muhammadiyah.

Saya kira, pembahasan detail soal syiah bukan di buku tersebut pembahasannya.

146

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

146

Jadi ada teks dan konteks...itu sih menurut yg saya tangkap...

Azmy Alatas

Jadi, bagaimana mau konek kalo antara teks dan konteks dipisah-pisah...

Ahsan, bikin buku tandingan dan kritiknya, lalu kopi daratkan...

Neo Hiriz

sy pikir kurang perlu bikin tandingan, ust Hasan bagusnya menjadi tim perbaikan buku tersebut.

Manfaatnya banyak kalo seperti itu. saya kira anda semua tahu

Azmy Alatas

Neo Hiriz setujaa..kenapa beliau kemarin ga sekalian masuk tim penulisan aja ya...sayaaangg

banget...

Neo Hiriz

itu masalah teknis saja pak, sekaranglah waktunya ust Hasan masuk dalam tim

Neo Hiriz

penting banget ust. Hasan masuk dalam tim. ulama sekaliber beliau pasti akan banyak kontribusinya

dalam perbaikan buku itu.

Azmy Alatas

Tinta Hitam kok situ nyuruh aku mbantah paparan calon mujtahid, ya ga bakal mampu lah...

Yg saya tangkap malah paparan SA memperkuat pernyataan di SMS.

Makanya aku bilang, kontradiktifnya dimana?

Dany Douan Douan

Pak Sinar Agomo @...itu pertanyaan TS simple sebenarnya...ko mpe dijawabnya keliling dunia

bahkan angkasa antariksa...yg ditanya hubungan langsung Allah swt yg muthlaq dgn manusia tdk

muthlaq....HUBUNGAN LANGSUNG pak pertanyaannya ". itu aja dulu dijawab kalau udah clear baru

147

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

147

ke bab lainnya masalah agama.....ko sptnya bpk menjawab pada penulis buku SMS, yg terkesan

sentimen ...hati2, ujub dan hubbul jah bisa mencelakakan.

Tinta Hitam

@Neo, apakah pernah SA itu mengaku ustad hasan? atau cuma persangka antum saja?

Hendy Laisa

Dany Douan Douan >sdh menjadi ciri khas ust SA menjelaskan suatu persoalan dari awal,supaya

gampang dipahami.sy rasa tdk ada ujub disini,ini murni diskusi keilmuan tdk ada tendensi apa2

apalagi seperti yg antum sebutkan: sentimen,ujub,hubbul bla bla bla...afwan

Dany Douan Douan

Saya rasa kpd siapa khithab saya jelas.

Azmy Alatas

Tinta Hitam kl HAA pernah ngaku sebagai SA atau enggak ya?

Atau semacam bikin sumpah atau klarifikasi gitu, knapa kok namanya terus dikait2kan sama

SA....hehehe....(becanda)

Surya Hamidi

Membaca point pertama tanggapan koment, "saya sebagai orang terhina di Ahlulbayt as"

Oh... anda itu ahlulbayt siapa? Ngaku2 ahlulbayt pakai label terhina pula, tp hidup anda dihabiskan

utk memecah belah ummat.

Maaf, dulu saya respect sama anda, tp skrg sesuai dgn kehendak anda yg anda tulis di point

pertama, Anda ini hanya sampah.

Surya Hamidi

Aku pun berlepas diri dari anda karena anda hanyalah sampah yg paling hina

Surya Hamidi

Blom ada aku melihat sampah yg begitu jijiknya melihat orang lain berkarya.

148

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

148

Surya Hamidi

Salam sampah

Surya Hamidi

Ingat... aku mengikuti anda bukan skrg saja. Dulu anda juga menjelaskan pola hubungan khaliq dgn

makhluq, anda juga menggunakan analogi yg sama tp tdk dibantah orang. Namun ketika orang lain

yg menggunakan analogi tsb, anda muter2 ke angkasa luar utk membantah analogi yg pernah anda

gunakan sendiri.

Jadi sebenarnya anda ini hanya sampah... bukan orang yg ilmiah.

Surya Hamidi

Ini akhir komentku utk anda Hasad Abu Umar

Firdaus Said

Alhamdulillah ...kalau itu koment terakhir....amiiin

Sang Pencinta

Turut belansungkawa hilangnya penghormatan kpd ulama yg tingkat kemuannya jauh di atas dirinya

itu.Bergetar badanku tatkala membaca 'sampah' di atas. Inikah wajah tasyayu di tanah air yg tdk

kunjung bisa mengukur bayang2 dirinya? Lah mending kalo dia bisa menunjukkan kapasitas dirinya,

lah ini hanya mengumpat dan mengolok2?!?! Padahal sadar atau tidak sadar ia pernah bertanya pd

yg dikatai 'sampah' itu.

Sinar Agama

Neo, saya ini Sinar Agama, dan siapa saja yang menghubungkan saya dengan orang lain, maka saya

mendeletenya dari pertemanan. Tolong jangan diulang lagi. Kemarin karena fokus pada hal lain,

maka blm sempat mengingatkan antum. Kalau setelah peringatan ini masih saja hal itu berlaku,

maka dengan penuh maaf, kita akan berpisah pertemanan di maya (fb) ini. afwan.

Sinar Agama

Teman-teman, saya sudah memberikan paparan yang panjang lebar, kalau ada yang tidak benar,

maka itu saja yang dibahas. Kalau bisa, hindari kata-kata yang tidak berhubungan, terlebih kata-kata

yang tidak diajarkan Ahlulbait as. Malu pada Tuhan, Nabi saww, Ahlulbait as dan tetangga kita.

149

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

149

Biasakan untuk tidak menyempitkan dada. Jangan hanya kalau mengkritik saja bersemangat, tapi

tidak mau dikritik. Saya dulu sudah pernah mengatakan bahwa kadang kita yang sudah jadi syi'ah,

kembali kepada yang sebelumnya. Dulu aktif kritik, tapi sekarang aktif menolak kritik.

Kalau diskusi ilmu, maka itu hal yang dianjurkan agama. Niat masing-masing, maka diserahkan pada

Allah, toh sebentar lagi kita akan pada mati. Nanti di sana baru akan melihat amal kita masing-

masing, smg kita semua selamat di dunia dan di akhirat kelak, amin.

Dan siapa saja yang masih menghubungkan paling hinanya manusia ini, yakni saya sinar agama,

dengan orang lain, maka dengan sangat terpaksa saya akan delete dari pertemanan.

Sekali lagi, diskusi ilmu itu, tidak boleh bermuatan politik. Sebab kalau sudah politik, maka akan

keluar dari keilmuannya.

Kritik buku, di dunia manapun, sejak jaman Amirulmukminin as, sampai sekarang, tidak harus ke

orangnya atau penerbitnya. Kritik tulisan itu, di mana saja, selalu bisa dilakukan di mana saja.

Syaratnya menukil dengan benar yang mau dikritiki. Jadi, tidak ada syarat untuk mendatangi

orangnya. Di mana ada undang-undang atau akhlak seperti itu?

Kalau seseorang tidak ingin dikritiki, maka jangan menulis buku atau tulisan di media umum, seperti

majalah, koran dan semacamnya.

Buku yang menulis dengan terang-tarangan bahwa marja' dikatakan konsultan dan tidak wajib

ditaati, sudah jelas merupakan buku yang menyesatkan. Sebab semua mujtahid mengatakan bahwa

amal orang yang tidak taklid/taqlid itu adalah batal. Karena itulah, maka dengan sangat terpaksa

saya tuliskan pernyataan di atas. Belum lagi masalah imamah dan khilafah seperti yang sudah kita

diskusikan sebelumnya.

Sinar Agama

Surya, kalau benar komentar antum itu, bahwa saya sampah, maka semoga Tuhan mengampuniku,

dan kalau salah, semoga Tuhan mengampunimu, demi kesyahidan imam Ridha as yang bertepatan

dengan hari ini, amin.

150

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

150

oh iya, seandainya antum membawa bukti tulisanku yang sama dengan tulisan di buku SMS itu,

maka saya akan ucapkan terimakasih. Sebab saya yakin tidak pernah menulis seperti itu. Kalau

memang ada, tunjukkan buktinya, jangan hanya berimej saja.

Satria Pmlg

Nyimak ustadz,,,,teruskan ustadz,,,,sportiflah hai kawan semua dgn keilmuan ,,jangan mntang2

punya organisasi jdi bwat sombong,,,,kpd sesama,,,,,tdk ada gunanya,,,jangan jadikan oraganisasi

sebagai beaking kaya anak kecil aja,,,mandiri jgn kroyokan ,,

Azmy Alatas

Sinar Agama afwan, mungkin dinukil dr hal.16-29...biar utuh.

Sinar Agama

Azmy, silahkan nukil. atau nukil seluruh kitabnya biar swangat utuh.

Sinar Agama

Azmy, kalau mau sehat diskusi, maka nukilkan yang beda dengan persepsi lawan bicara atau teman

diskusi antum. Jangan menglobalkan masalah, seperti saya membaca di antara halaman ini dan itu,

maka saya beda pahaman. Lah....bok disebutkan bagian mana yang membuat beda dengan

pahaman kami2. Itu baru benar cara diskusianya. Ingat, jangan membuat rabaan dan persepsi tanpa

bukti nukilan, karena saya tidak akan menanggapinya sama sekali. Wong kita diskusi buku kok,

bukan diskusi dengan pandangan antum. Jadi, harus bersumber kepada buku, baru pahaman antum

tentang bukunya itu. Nah, kalau bukunya behalam-halaman, mak nukilkan yang antum maksud

dimana membuat antum berpersepsi tertentu yang, katakanlah membuat antum beda dengan kami

itu.

Denny Priyanto ...

....

Denny Priyanto

ak sedang mempelajari ap yg sedang di bahas Guun... jd jgn ggu deh

151

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

151

Siapa yg ganggu ente Denny Priyanto?ane jg mau belajar makanye ditandain...

Jgn su uz zhon broh

Denny Priyanto

biasanya kn km cm ngeLike doank... mkny ak curiga

Ah hidupmu itu cm penuh kecurigaan.. ckckck

Denny Priyanto

itu berlebihan Gun...

Yg penting jgm kekurangan bro

Abu Madzhar Husain

"Sekiranya diberitahukan untuk Abadzar ilmu yang tersimpan di hati Salman niscaya ia (Abadzar)

membunuhnya (Salman)" Al Hadist "Tidaklah semua yang diketahui maka disampaikan (dibicarakan)

Al Hadist Perhatikan ciri yang berilmu tapi tak paham, mengumbar kata tanpa perduli kemaslahatan

Perhatikan bila ilmu tidak disimpan dalam kebersihan hati, hanya menghasilkan kesombongan

dalam kemasan sikap kerendahan hati. Mengumbar dalil pamerkan diri, jasadnya merunduk seakan

hina, hatinya pongah merasa bangga. Bagaimana mungkin mengenal Fatimah, yang menjaga rahasia

Allah demi maslahat agama. Menutup diri di rumah duka, sedangkan beliau hujjah yang nyata (ini

status copas dr status ust abdullah som, perlu dicermati bagi yg punya akal)

Sinar Agama

Abu, afwan saya tidak mau mengomentari tulisannya atau nukilannya atau

penulisnya. Tapi ana merasa wajib menulis ini untuk kita semua, bukan

dalam rangka mengomentari kata-kata yang antum nukil itu. Yaitu:

Kadang kata-kata itu diumbar tuk menutup luka. Luka karena tiada berilmu

nyata. Mengumbar ketawadhuan dan cinta Ahlulbait as semata. Padahal

152

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

152

cinta tanpa ilmu yg gamblang, merupakan petaka.

Gamblangkan ilmu yang nyata kalau memang ada, sembari melakukan ketawadhu'an. Sebab

ketawadhuan itu adanya di dada, dan argumentasi itu adanya di lisan dan tulisan. Jangan

campurkan keduanya.

IMAM ALI DAN AHLULBAIT as TELAH MENGUKIR SEMUA ILMU YANG BISA DIBUKA. DAN KITA TIDAK

PERNAH MELEBIHI TAKARAN YANG TELAH DIUKIRKAN MEREKA as. KALAU YANG KITA TULIS INI

MASIH TIDAK MENCAPAI DEBU YANG MENEMPEL DI KAKI

PENJELASAN-PENJELASAN MEREKA as (seperti di Nahju al-Balaghah,

hadits-hadits yang tertulis nyata dalam sepanjang sejarahnya) MAKA

MENGAPA DIKATAKAN MENGUNGKAP RAHASIA SEMBARI MEMFITNAH ORANG YANG TAK DIKENAL

ISI HATINYA DENGAN CONGKAK DAN PONGAH. EMANGNYA KITA MENGUNGKAP

YANG ADA DI HATI SALMAN ra, ABU DZAR ra...DST....HINGGA MENAKUTI KAMI DENGAN SUARA

PENUH KEBODOHAN YANG BERNAFASKAN PENGAJAKAN KEPADA KEGELAPAN TANPA ILMU DAN

ARGUMENTASI NYATA??!!! OPO HUBUNGANE ILMU YG DI HATI

SALMAN ra DENGAN TULISAN KITA, WONG KITA INI MENJELASKAN YANG SUDAH DIBUKAKAN PARA

MAKSUMIN as YANG ITUPUN SEBATAS KEMAMPUAN KITA YANG TIDAK SEDEBU

KAKI PENJELASAN-PENJELASAN MEREKA as SENDIRI KOK.

NASIHAT HANYA BERLAKU DI TEMPATNYA, BUKAN DIKALA BERADU AGUMENTASI MENCARI

KEBENARAN YANG NYATA.

MASLAHAT BUKAN DITENTUKAN ANDA, HINGGA SEENAKNYA KECAM SANA SINI DEMI MENUTUPI

KETIDAKTAHUANNYA. KALAU ADA YANG KELEBIHAN TAKARAN, SILAHKAN TUNJUKKAN

DENGAN NYATA. JANGAN MEMBOLDUSER YANG NYATA DENGAN KHAYALAN ANDA HANYA KARENA

INGIN MENUTUPI KETIDAKTAHUANNYA. TUNJUKKAN MANA YANG TIDAK BOLEH

DITULIS UNTUK UMAT. BARU SETELAH ITU BERNASIHAT TENTANG TAWADHU.

UMAT, TIDAK PERLU KETAWADHUAN KITA. UMAT MEMERLUKAN PENJELASAN YANG NYATA.

TERSERAH PENJELASNYA MAU KE NERAKA ATAU KE SURGA. UMAT LEBIH INGINKAN

PENJELASAN YANG NYATA, DARI PADA BUTA YANG DIBUNGKUS KETAWADHUAN PALSU YANG

HANYA ATAS NAMA.

153

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

153

Kita tidak boleh seperti wahabi yang kalau sudah kalah debat,

menganjurkan akhlak. Lah wong ilmu itu tempat hujat menghujat dalam

artian adu dalil kok. Jadi, kalau bahas ilmu, jangan campurkan dengan

seruan akhlak. Yakni akhlak tawadhu dan semacamnya.

KARENA AKHLAK DALAM DISKUSI YANG DIAJARKAN ALLAH, NABI saww, AHLULBAIT as DAN AKAL

SEHAT, ADALAH MENUNJUKKAN ARUGMENTASI GAMBLANG DAN TIDAK MENUTUPINYA, YANG

DISAMPAIKAN DENGAN BAHASA YANG SOPAN, JELAS DAN TIDAK

BERTELE-TELE. KEMUDIAN DALAM PENYAMPAIANNYA ITU, DIANJURKAN UNTUK DINIATI KARENA

ALLAH SEMATA.

JADI, AHKLAH DALAM DISKUSI ILMU, BUKAN MENGAJAK TAWADHU'. KAERNA TAWADHU' YANG

BERMAKNA TIDAK MENERIMA ARGUMENTASI GAMBLANG, KARENA TIDAK MENOLAKNYA DENGAN

ARGUMENTASI YANG GAMBLANG PULA, APALAGI KALAU DIBUNGKUS DENGAN KATA-KATA SEPERTI

"KITA TIDAK BOLEH MENGUNGKAP SEMUA HAL KARENA TAKUT

UMAT JADI KAFIR SEPERTI YANG DIKATAKAN IMAM KHUMAINI ra

ATAU NABI saww SENDIRI ATAU IMAM ALI as SEBAGAIMANA TENTANG ILMU SALMAN ra DAN

HUBUNGANNYA DENGAN ABU DZAR" (KOYOK-KOYOK-E ATAU

seperti-sepertinya sudah tahu semua hal hingga tidak bisa dipahami umat

dan umat akan kafir kalau tahu yang ada di dada dan akalnya, masyaAllah), MAKA JELAS INI BUKAN

KETAWADHUAN, MELAINKAN KESOMBONGAN YANG NYATA. KARENA HAKIKAT SOMBONG ITU

ADALAH "TIDAK MENERIMA KEBENARAN"

Satu lagi: Mengkhayal tahu hal bak Salman ra, sungguh telah merendahkan

Salman ra itu sendiri. Karena biar kita jungkir balik seperti apa, tidak

akan pernah menyamai ilmu Salman ra. Jadi, kalau memang punya

argumentasi, silahkan keluarkan supaya kita terobori. Jangan takut kita

atau umat akan jadi kafir, karena penjelasan Anda itu, tidak akan

melebihi jutaan kitab yang ada di depan mata kita ini.

Ketahuilah, ilmu-ilmu sir atau rahasia seperti yang ada di akal/hati Salman ra itu,

selamanya akan tertutup untuk umum. Pastikan kalau Anda tidak

154

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

154

memelikinya. Pastikan itu. Yang sir itu, hanya disampaikan ke orangnya

mas, tidak disampaikan untuk umum. Jadi, selama kita tidak memiliki

sedebu, atau sepermilyard debu dari Nahju al-Balaghah atau hadits-hadits

yang menyebar dalam jutaan kitab yang ada di depan mata kita ini,

jangan sok sudah memiliki ilmu ajaib yang kalau dituliskan untuk umat,

maka umat akan kafir. Dan jangan pernah berkata bagi yang menulis ilmu

yang tidak sedebu dari Nahju al-Balaghah itu, sudah mengungkap rahasia

dan congkak di muka bumi ini.

KALAU ANDA MEMANG SAUDARA, ATAU MUKMIN SEJATI, MAKA DOAKAN KAMI YANG JUNGKIR

BALIK DENGAN ARGUMENTASI INI, YANG PANTAT SAMPAI BERLUMUT KARENA KELAMAAN

BONGKAR-BONGKAR KITAB INI, DAN JEMARI SEAKAN MAU PATAH KARENA

KEBANYAKAN MENULIS INI, DENGAN DOA-DOA SUCI ANDA, AGAR KAMI BISA TAWADHU' SEPERTI

ANDA, MULIA SEPERTI ANDA. BUKAN MEMBENDUNG ARGUMENTASI DENGAN KEBODOHAN

YANG DIBUNGKUS KETAWADHUAN SERAYA MENAKUTI ORANG DAN MENUDUHNYA DENGAN

KEPONGAHAN. DAN KALAU MEMANG ADA YANG BERLEBIHAN, TUNJUKKAN YANG JELAS, HINGGA

SEMUA PEMBACA MELIHATNYA.

JANGAN-JANGAN MENUNJUKKAN KESALAHAN KAMI ITU, JUGA MERUPAKAN ILMU SIR DAN

RAHASIA HINGGA AKAN MEMUBAT UMAT JADI KAFIR DAN MEMBUNUH ANDA??? HE HE.. JANGAN

KHAWATIR, SEMUA ITU TIDAK AKAN TERJADI. KARENA SEPERTI YANG SUDAH DIKATAKAN TADI,

BAHWA ILMU KITA INI, WALLAAHI TIDAK ADA APA-APANYA. BORO-BORO DIBANDING DENGAN

ILMU SALMAN ra KESAYANGAN NABI saww DAN AHLULBAIT as.

Sekali lagi perlu kita tegaskan: BAHWA KITA HANYA MENGIKUTI ALLAH swt, NABI saww, AHLULBAIT

as DAN PARA MARJA' YANG SHALIH SEPERTI RAHBAR hf, TIDAK SELAINNYA YANG APALAGI .......

Zulfiqor Al Indunisi

BUKU Syiah Menurut Syiah Menjadi Sangat Populer di Kalangan SYiah saat ini. seharusnya penerbit

dapat pernghargaan.. Mantabbbb... lanjutkan

155

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

155

Bedah Buku SMS oleh Ust. Sinar Agama, Dialog 11: Marja Hanya Sebagai Tempat Konsultasi 11.

?!?!

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/bedah-buku-sms-oleh-ust-sinar-agama-

dialog-1-marja-hanya-sebagai-tempat-konsult/770231563026752

Salam ustad Sinar Agama, terima kasih atas penjelasan pertanyaan sebelumnya...

Ustad sebagaimana telah ustad singgung dlm pertanyaan sebelumnya tentang marja dlm buku

tersebut" mohon penjelasan dan uraiannya ttg hal ini "Kemarjaan dalam syiah di indonesia yang

mengikuti marja diluar negeri bersifat konsultatif, tidak mengikat dan tidak mesti diikuti. Sama

halnya dengan kemantapan seseorang dengan seorang kiai dalam tradisi NU atau lebih jauh

sebagaimana yang terjadi antara earga indonesia pengikut para syaikh di Al-Azhar (mesir), syaikh

yusuf qardhawi (Qatar), Syaikh Al- Buthi (suriah), Syaikh Utsaimin (Saudi), Al-Albani (Yordania) dan

lainnya. Produknya disebut fatwa. Ia bersifat umum dan berkenaan dengan masalah2 fiqih/hukum

saja. Seperti wajib, sunnah, makruh, mubah dan haram atau sah dan batal, suci fan najisnya sesuatu

dan s ama sekali tidak berkaitan dengan persoalan aqidah. Semua persoalan yang difatwakan oleh

seorang marja' bersifat umum dan ijtihadiyyat, bukan persoalan yang qadh'iyyat, awwaliyyat, dan

muhkamat dalam al-quran dan sunnah. Misalnya keharaman zina tidak memerlujan fatwa karena

sudah jelas. Fatwa hanya berlaku bagi persoalan yang tidak diketahui oleh seorang muqallid. Hal.37

dan 337.

Marya Mukhlasoh Nyimak..

Ngetem

Irsavone Sabit

ikut ...

Sang Pencinta

ikut berduka banget. masalah taklid sdh sangat terang benderang di setiap awal bab risalah

amaliyah marja yg mulia. mgp jd spt ini?

Satria Pmlg

Nyimak

156

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

156

Yoez Rusnika

Andika Karbala

salam...

Hendy Laisa

Trims Anggelia Sulqani Zahra

Abdillah Alcaff

Hmmm...

Irsan Fadlullah Al Hajj Sinar Agama...

Sang Pecinta

Ust Hasan Tono

Ust Hasan Abu Ammar

Kalo mrk ini adlh 1 person....

Tunjukkan dirimu dgn terang benderang

Kalo pinter dan ber ilmu

Koq berada dlm tabir????

Para marja aza jelas wajahnya

.........

Enak tinggal di Iran

Hidup terjamin

Ingat .... ddlm darah antum mengalir amanah ummat... khususnya syiah indonesia lewat khumus....

Hendy Laisa

Irsan Fadlullah Al Hajj >sabar...pasti pulang kok,setelah selesai pelajarannya

Sang Pencinta

Pak Irsan, kalo sy salah dlm berdalil, menulis dan katakanlah sy mengada2, antum bisa unjukkan

salahnya dmn.

157

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

157

Syamhudi

taqlid hanya diperuntukkan bagi orang awam..

Satria Pmlg

Pa irsan,,,,bijaklah jd org,,,antum itu jgn berkata sekehendak hati njenengan,,hargai hormati prifasi

org,,,,segla sesuatu pasti ada sebabnya,,dan sgla tindakan pasti ada alasanya,,,,afwan hanya

mngingatkan saja,,,akhiy

Satria Pmlg Orang jawa bilang olih ngono mung ojo ngono,,,boleh bgtu cuman jngn

keterlaluan,,,,krn semuan sikon pasti punya sebab musabab dan punya alasan,,

Elok ZA ???

Bande Husein Kalisatti

terus kitab Risalah amlia yg dikelurkan para marja buat apa dong..??????

Bande Husein Kalisatti

Marja hanya berfungsi sebgai konsultan.....

Sang Pencinta

Menetes air mataku membaca 'marja itu sifatnya knsultatif saja', sungguh, demi Tuhan. mengapa

oh mengapa. Ya Rahbar maafkan kami, maafkan kami. maafkan..

Razai Razak Salam

Teguh Bin Suhedi

sy kira ahsan tanya lgs di wallnya ust Muhsin Labib...kan ini bedah buku ala fb...

Sang Pencinta

Teguh, utk potongan kalimat ini dpt dipahami (oleh siapa saja yg tlh tuntas pemahaman akan

urgensi fikih, taklid dan marjaiyyah) di mana letak kesalahan fatalnya Nanti akan sy tukil fatwa

terkait hal ini.

158

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

158

Sang Pencinta

Urgensi Taklid

SOAL 1:

Apakah masalah kewajiban bertaklid bersifat rasional saja,ataukah juga memiliki dalil syar'i?

JAWAB: Kewajiban bertaklid adalah masalah yang berdasarkan dalil syar'i, dan secara rasional, akal

juga mengharuskan orang yang tidak tahu akan hukum-hukum agama untuk merujuk kepada

seorangmujtahid yang memenuhi syarat

Urgensi Fikih

SOAL 6:

Apakah orang yang tidak mempelajari hukum-hukum syar'i (fikih) tergolong pelaku maksiat?

JAWAB: Apabila keengganannya untuk mempelajari hukum-hukum syar'i mengakibatkan ia

meninggalkan sesuatu yang wajib atau melakukan sesuatu yang haram, maka ia adalah pelaku

maksiat

Meyo Yogurt

Salam

Zahra Syuhada

Salam.. mnyimak

Azmy Alatas

Setahu saya jika anda sudah bermarja' tidak bisa seenaknya hati mengambil hukum dr marja'lain,

kecuali dlm kasus tsb secara hukum dibolehkan oleh marja' yg bersangkutan.

Teks dlm buku di atas sama sekali tak terkait dg masalah kemarjaan. Tapi dlm konteks pbahasan yg

situasinya sangat indonesia ini.

Bagaimana orang syiah memandang marja?

Berangkat dr pertanyaan itulah maka muncul tels dlm bukubtsb, itu dugaan saya.

159

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

159

Hendy Laisa

dugaan ya..hhmm

Azmy Alatas

Yang saya tangkap...boleh kan, katanya bedah buku?!

Azmy Alatas

Mungkin ada yg gagal paham atau memang gak pernah tahu lapangan karena cm hidup di menara

gading dan dunia maya dan seberang.

Begini pak, ini pandangan saya!

Anda pikir syiah irak, india, pakistan,qathif, dan syiah iran sama? Terlalu banyak bedanya. Apa yg

beda? Karakteristik, tradisi dan beberapa pola pengetahuan yg berkembang.

Syiah di Indonesia dalam konsepsi keseluruhan sama, yakni dengan konsep syiah 12 imam. Lantas

apa bedanya?

1.pilihan politik dan sikap politik kemungkinan beda.

2.tradisi dan budaya bisa jd beda.

3.situasi kondisi sosial jelas berbeda.

Artinya, sepahaman saya di Indonesia menggunakan konsep yg sama bahwa bermarja adalah wajib

dan ketaqlidannya mutlak. Begitu pula pandangan di dalam buku SMS, hanya saja ketika muncul

tuduhan ekspor revolusi, dan syiah masuk dlm radar pemusnahan karena informannya berasal dr

musuh2, maka fitnah yg berkembang adalah bahwa orang2 syiah taat mutlaq pada keseluruhan

aspek termasuk aspek politik,budaya,ekonomi,sains dan sebagainya, yang artinya para penganut

syiah sama seperti agen2 import lainnya yg dikirim untuk meruntuhkan NKRI.

Yg artinya Indonesia dg segala aturannya tak akan lagi ditaati, dan sistem perundangan di Indonesia

jg cm jd sampah di mata pengikut syiah.

Anda itu gagal paham karena guru anda jg kelamaan di negeri seberang, buku SMS menjawab,

"apakah yg dituduhkan para informan memang betul demikian?"

Dijawab, bahwa katakteristik syiah di Indonesia ini masih sekedar menjadikan marja sebagai rujukan

dan tempat konsultatif.

160

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

160

Makanya kalo membahas pake konteks, jangan cm teks!

Hehehehe...afwan ya kl ada bahasa yg agak kurang enak....cm biar rada anget aja...hehe..

Merindu Surga

nyimak ah, sambil ngupi

Zein Azzaki

okeh-okeh nambah lagi nih tontonan..

setelah sebelumnya disuguhi siaran syiah takfiri, anti WF skrg tambah tontonan baru, kermarjaan

hanya bersifat konsultatif..

Sang Pencinta

azmi, gampang saja, permintaanku sederhana saja, coba tukil 1. fatwa itu tdk mengikat dan tdk

mesti diikuti. 2. fatwa itu tdk mencakup utusan sosbud dll. kalo sekiranya mampu, monggo ditukil.

Mufida Rahma Laila

wiewww

Abdul Malik

Stok buku Syiah Menurut Syiah hampir habis terjual. menunggu cetakan selanjutnya. info

pemesanan: 0878-2311-4748 (sms/whatsApp)

Abdul Malik

Buku tersebut juga dapat dibeli di toko buku Gramedia

Azmy Alatas

Sang Pencinta 1 hal, tidak ada sama sekali perbedaan dlm memandang marjaiyah, yakni wajib bagi

kita mengikuti marja. Mengikat dan wajib ditaati. Dan sy punya pemahaman tsb jg dr ustad2 abi dan

yayasan.

Saya punya pandangan demikian. Clear?

161

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

161

Skrg kembali ke teks, dengan pahaman yg kita punya soal marja adalah sama, kenapa ketika

membaca buku tsb kita punya pendapat yg beda?

Aneh...

Sang Pencinta Azmy, kalo antum sepakat sm saya dan konsisten dgn ini, maka ini menunjukkan

kandungan buku itu ada yg salah dan salahnya tdk bisa ditoleransi.

Azmy Alatas Belum tentu, sebab anda hanya menukil sepotong kalimat2.

Jika anda sudah baca keseluruhan isi buku, kok ga ada masalah ya.

Dan kenapa saya dan anda punya masalah yg beda?

Abdul Malik

Sang Pencinta anda akan terlihat bijak kalau menyampaikan itu semua ke penulis buku, bukan

hanya posting sana-sini....

Azmy Alatas

Yg saya baca hal.34-41, bukan cm hal.37, itu yg menyebabkan pemahaman anda dan saya berbeda

mba/mas Sang Pencinta.

Sinar Agama

Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Sepertinya pembagian kepada Qath'iyyah dan Zhanniyyah itu, biasanya hanya dalam membagi

dalil hukum atau jalan menuju hukum yang, biasa disebut dengan Thariiqu al-Hukmi, bukan pada

hukum seperti yang diterangkan di buku itu.

Qath'ii adalah yang sanadnya meyakinkan seratus persen, yakni Qur an. Sedang Zhannii adalah yang

sandarannya belum tentu benar seperti hadits. Qur an disebut dengan Qath'ii/pasti dari sisi

periwayatannya, akan tetapi dari sisi maknanya, disebut dengan Zhannii. Sedang riwayat, sekalipun

dikatakan Zhanni, tapi maknanya disebut dengan Qath'ii.

Kalau tentang kepastian hukum seperti haramnya zina, seperti yang dicontohkan di buku itu,

mungkin biasa dipakai dengan istilah Hukum-waaqi'ii (hukum yang nyata, bukan qath'ii) dan, biasa

162

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

162

juga disebut dengan dharurat/badihi. Sedang yang tidak sejelas haramnya zina itu, atau wajibnya

shalat dan semacamnya, disebut dengan Hukum-Zhaahiri, yakni hukum secara lahiriahnya.

2- Buku itu juga telah salah mencontohkan hukum Wadh'ii pada halaman 38-nya. Karena

mencontohkan dengan cara-cara nikah. Padahal yang wadh'ii itu seperti hukum syah atau tidak

syahnya nikahnya, bukn tata cara nikah yang merupakan hukum takliifii secara nyata dan jelas.

Karena dalam cara-cara nikah, jelas diwajibkan begini dan betitu, diharamkan begini dan

begitu...dst.

3- Yang tidak perlu taklid/taqlid itu, sebagaimana di semua kita fatwa marja' dijelaskan, hanyalah

dalam hal-hal yang dharurat, yakni mudah diketahui muslimin, seperti wajibnya shalat, puasa, haji

....dst. Akan tetapi, dalam rincian-rincian shalat dan semacamnya dan dalam hukum-hukum lainnya

yang tidak mudah diketahui, maka disebut awam (sekalipun doktor atau profesor di bidang selain

fikih dan ushulfikih) dan wajib taqlid.

4- Teman-teman kadang perlu mengerti bahwa yang dimaksudkan wajib taqlid bagi orang awam,

adalah orang yang tidak sampai pada tingkatan ijtihad dan/atau ihtiyaath. Ijtihad adalah yang

mampu menyimpulkan fikih dari sumbernya langsung, yaitu Qur an, Hadits, Akal dan Ijmaa'. Sedang

ihtiyaath adalah belum sampai kepada ijtihad akan tetapi, dapat mengetahui tempat-tempat

ihtiyaath hingga ia bisa melakukan dan mengamalkan yang ihtiyaath (hati-hati) itu, tanpa mesti

bertaqlid pada marja'. Jadi, yang bukan mujtahid dan muhtaath, wajib taqlid.

5- Saking wajibnya taqlid ini, hingga bagi siapa saja yang beramal tidak dengan berdasarkan fatwa

marja' yang syah, maka semua amalnya menjadi batal dan wajib diqadhaa'. Tentu masih ada

rinciannya dan sudah diterangkan sebelumnya.

6- Saya dulu sering bertanya-tanya dalam hati, mengapa di jaman setelah wafatnya Nabi saww

shahabat dan shahabat melakukan peperangan diantara mereka dan jatuh korban puluhan ribu.

Apakah masalahnya kurang jelas? Tanyaku dalam hati.

Akan tetapi, dalam kehidupan kita saja, juga demikian. Banyak hal yang sudaj jelas, dibuatnya kabur.

Saya merabanya dalam beberapa sebab seperti, kecenderungan politik atau ada kecenderungan sok

tahu dan merasa lebih tahu dari marja'nya. Dan yang ke dua ini, tidak sedikit orang termakan.

Karena itu, selalu berdalil dengan keIndonesiaannya, lalu menampik marja'. Demi Allah swt,

kecenderungan seperti ini, sudah tercium puluhan tahun yang lalu. Tapi karena belum punya

163

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

163

sarana, maka tersembunyi dalam hati. Barulah setelah adanya sarana, maka tumpah ruahlah apa-

apa yang ada di dalam hatinya tanpa merasa malu sedikitpun, apalagi takut di pengadilan akhirat.

7- Bayangin, pembahasan berdalil, diganti dengan dugaan. Buku di depan mata, eh...malah

membuat rabaan. Bayangin, hanya dengan merasa lebih tahu indonesia saja, dan apalagi hanya

tahu bahwa budayanya berbeda saja, sudah menampik taqlid. Ini kan tajarri (berani) dalam

menentang kebenaran agama. Dan merasa lebih pintar dari mujtahid dan marja' hingga dikiranya,

marja' akan memfatwai politik yang beda, dengan hukum yang sama rata.

8- Saya sudah cukup memberikan pandangan seperlunya, semoga saja saya sudah melakukan taklif

yang semestinya, amin. Wassalam.

Bande Husein Kalisatti

Syukron...

Terima kasih

Abdul Malik

Anda akan lebih bijak jika mendiskusikan itu dengan penulisnya langsung ....

Bande Husein Kalisatti

Buku sudah tersebar...biar saja diskusi ini berlanjut,...Toh buku ini juga dijual lewat FB juga

Abdul Malik

Buku dapat dipesan via sms/whatsApp: 0878-2311-4748. Fatwa haram agar tidak menyebar buku

itu tidak berlaku buat saya.

Bande Husein Kalisatti

Mudah2an sukses jualan bukunya.

Hendy Laisa

Pengen jual buku lewat facebook tapi tidak boleh dikritisi di facebook juga

164

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

164

Azmy Alatas

Jika awam mengkritik dan masih terdapat balutan emosional, personal dan mencela itu hal wajar.

Namun jika mereka yg mengaku atau diakui sebagai sosok berilmu dg gelar seabrek masih sulit

menemukan metode yg pas utk mengkritik, ini masalah besar. Apalagi dianggap sebagai rujukan

agama yg meliputi segala sesuatu termasuk etika.

Berikut cb sy kutipkan tips dan trik agar kritikan kita tepat sasaran.

http://www.untukku.com/.../cara-tepat-memberikan-kritik...

Cara Tepat Memberikan Kritik | Semua Yang Terbaik Untukku

Tidaklah mudah melontarkan kritik. Salah-salah,...

untukku.com

Azmy Alatas

Yuk belajar dari tabloid NOVA bagaimana cara yg menkritik yang baik dan benar:

Tidaklah mudah melontarkan kritik. Salah-salah, kritik yang kita ucapkan bukannya berdampak

membangun, tetapi malah permusuhan yang kita dapat gara-gara rekan yang kita beri kritikan tidak

terima atas kritik membangun yang kita beri.

Berikut ini beberapa tips untuk memberikan kritik membangun agar kritikan Anda tidak percuma

dan juga tidak melukai perasaan orang yang Anda kritik, serta membuat orang tersebut

memberikan respon serta dengan senang hati mau memperbaiki kekurangannya.

Mengabaikan karakter

Bila ingin kritikan Anda mencapai sasaran yang tepat, usahakan untuk tidak mengungkapkan

kekurangan diri rekan yang Anda kritik di dalam kritikan Anda. Bila Anda mulai membicarakan

kekurangan dirinya, dia akan menginterpretasikan komentar Anda sebagai sebuah serangan dan hal

ini akan menggagalkan tujuan Anda semula. Memang tidak selalu mudah untuk memisahkan

seseorang dari pekerjaannya, tetapi di dalam memberikan kritikan Anda harus dapat memilahnya.

Gunakan bahasa yang tepat

Setiap kata yang Anda ucapkan dapat memberikan arti yang berbeda. Gunakan terminologi yang

berhubungan dengan masalah yang ingin Anda sampaikan secara profesional.

165

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

165

Usahakan jangan mencela. Bahkan kritikan yang sangat tajam pun dapat Anda sampaikan dengan

bahasa yang halus. Agar tidak tampak arogan ataupun kasar, Anda dapat memulai kritikan Anda

dengan: “Menurut saya, kelihatannya kamu….” Atau “Mungkin saya salah, tetapi …”.

Berikan fakta yang sesuai

Kemujaraban dari kritik yang membangun adalah dengan meyampaikannya sesuai dengan porsinya.

Sebaliknya hal-hal kecil yang tidak perlu disampaikan dapat menggagalkan usaha Anda. Bila Anda

melihat kritikan tidak mungkin diberikan, lebih baik Anda diam.

Kendalikan emosi

Memberikan kritikan yang efektif menuntut Anda untuk dapat menetralisir emosi Anda agar tidak

mengungkapkannya secara blak-blakan. Untuk situasi tertentu Anda harus memperhitungkan

perasaannya dan tidak mempermalukannya. Pada saat yang sama, perasaan Anda pun harus

diperhitungkan agar tidak memihak dan dapat membuat Anda menjadi tidak dapat dipercaya.

Fokus

Pusatkan pada apa yang dapat dilakukan, dan bukan pada apa yang telah dilakukan. Untuk

perbaikan, arahkan pada kesempatan yang spesifik dan hindari membeberkan kekurangannya.

Jaga agar kritikan Anda merupakan kritikan yang positif serta bijaksana dan berguna. Seseorang

tidak akan merasa diremehkan bila dia diberi kesempatan dan bukannya dikatakan bahwa

pendapatnya tidak kompeten atau kurang baik.

Empati

Salah satu langkah yang paling manjur yang dapat Anda lakukan sebelum memberikan kritikan

adalah dengan menempatkan diri Anda pada posisi orang yang akan Anda kritik.

Tidak semua orang senang dikritik dan biasanya seseorang akan merasa diserang dan bila hal ini

yang terjadi, sangat wajar bila orang yang dikritik menjadi bersikap membela diri.

Bersikap objektif

Berikan alasan yang dapat diterima, bukan p Andangan yang subyektif. Semua jenis kritikan dapat

mengandung berbagai prasangka tetapi Anda dapat mengatasinya dengan menyadari bahwa

komentar yang benar dan didasari dengan alasan yang kuat lebih dapat diterima.

Tidak mudah bagi seseorang untuk membela diri terhadap kritikan yang beralasan tetapi sangat

mudah mencampur adukkan kritikan yang didasari atas perasaan suka ataupun tidak suka.

Kemahiran Anda hilang dalam sekejap bila Anda memberikan komentar yang tidak beralasan dan

sembarangan.

Berikan kesempatan

166

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

166

Beri kesempatan kepada bawahan atau rekan yang Anda beri kritik untuk merespon. Secara

psikologis sangat penting adanya jeda antara saat Anda memberikan kritikan dan saat lawan bicara

Anda memberikan penjelasan dari sisinya.

Sikap menawarkan penjelasan memberikan kepuasan intelektual dan membantu orang tersebut

mempertahankan egonya. Lebih jauh lagi Anda memberikan kesan adil dan memiliki wawasan yang

terbuka, meningkatkan kredibilitas Anda dan mengurangi kesempatan komentar Anda diabaikan

atau dilupakan.

Sumber : Tabloid Nova

Abdul Malik

kritik terhadap isi buku ya kepada penulis to bro Hendy Laisa bukan kepada pedagangnya...

Abdul Malik

piye to

Tu Ki Jan

isih rung rampung to iki,,,

18 hours ago · Like

Hendy Laisa Abdul Malik >sy ngeritik penjual bukunya ya?hhmmm kyknya gak deh

18 hours ago · Like

Yudha Mayang Buwono Musa enek opo to iki...

18 hours ago · Like

Muhammad Iqbal ALLAHUMMA SHOLLI ALA MUHAMMAD WA AALIHI ATTOHIRIIN...

18 hours ago · Like

Abdul Malik Hendy Laisa nggak nyambung bro.... Emangnya kpn saya pernah bilang sampean

ngritik penjual.. Baca ulang berkali kali biar paham...

17 hours ago · Like

Ali Assegaf saya belum baca sms n no command ... tetapi melihat institusinya .. saya ragu karena

institusi ini anti kritik n merasa maksum ...

Abdul Malik Tergantung persepsi anda

167

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

167

Ali Assegaf ngga persepsi lagi .. sudah punya bukti .. setidaknya jk itu dianggab bukan bukti ( baca

persepsinya ) maka reaksinya menentang prinsip2 pengikut ahlulbait ...

sebuah kecelakaan ini institusi

Ali Assegaf alasan untuk menemui sendiri pada yg bersangkutan ... kata manipulasi yg penuh

kepura puraan institusi ini

saya sudah berkali kali n juga ngga sesuai dg ucapan kok ..

Abdul Malik Semua orang bisa berprasangka...

Abdul Malik Berkali kali apanya?

Abdul Malik Nggak sesuai apanya?

Hendy Laisa Buku ini isinya yg dikritik bukan institusi,kritik tidak kepada personal atau kritik bukan

atas dasar politik...murni kritik ilmiah

Ali Assegaf jg semua berprasangka .. taaruf jalannya ...

jk taaruf tidak bisa .. maka yg menutup diri yg harusnya diberi penilaian melawan sifat dasar

silaturahmi ...

itmam hujjah sudah ana lakukan .. sempurna sifat institusi ini jauh dari nama ahlulbait

Hendy Laisa Abdul Malik >sip..ana dah baca mmng kritik utk buku bukan penjual buku

Ali Assegaf ya awal ana belum baca sms jadi no command ucapan.sinar

tetapi sebagai institusi .. yg anti kritik n tidak terbuka n menolak silaturahmi n ucapan tak sesuai ...

bagi ana maklum karena institusi ini jauh dari nama ahlulbait

168

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

168

org benar sifatnya satria.n berani bersikap ... salah minta maaf atau memaafkan

jadi jelas ada pergeseran untuk mengatas namakan klaim ahlulbait yg tak layak blas

Ali Assegaf biar publik tahu ... coba aja hub teras abi ... atur ktemu dg saya sendiri ... ditunggu

jawabnya

ahlan wa sahlan li masaalihil ummah

Abdul Malik Wah, curhat ternyata

Abdul Malik Dalam institusi itu banyak oknum. Anda memiliki masalah dg siapa?

Ali Assegaf curhat sama siapa ?

untuk apa ?

buktikan cover publik hanya tahu jika yg menolak silaturahmi itu adl abi ...

semoga segera berubah .. makin lama makin beban memikul sikap

Abdul Malik Udah ngalor ngidul nggak jelas...

Firdaus Said Bib Ali Assegaf terasa hingga ke daerah2..

Ali Assegaf instutusi .. bukan oknum

klo oknum ngga perlu bgini ..

jd tanyakan ketum n sekjen n ketua dewan syuro nya

Ali Assegaf gagal paham tuh Abdul Malik

Abdul Malik Tanyakan tentang apa? Dari tadi tuduh tuduh blm jls

169

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

169

Firdaus Said Soalnya ... merasa paling syiahnya syiah di indonesia... Makanya judul bukunya SMS..

Firdaus Said Tp kayaknya judul buku SMS itu , merasa paling syiahnya syiah sedunia...

Ali Assegaf nama saya sudah memahamkan kenapa tidak mau diajak pertemuan ... itu cukup untuk

menilai ada apa dg abi

Firdaus Said

Makanya konsep imamah & marja ditabrak anpe amburadul..

Abdul Malik

Yg memiliki kepentingan ditemui siapa? Sehingga institusi harus menemui anda?

Abdul Malik

Anda menuduh institusi, lalu istitusi harus mengatur waktu ketemu dg anda?

Ali Assegaf

tidak lagi penting ...

karena saya sudah meminta dg ucapan baik n mendorong dg cara yg bertahap .. dan saya yg hub

telp .. saya yg mau datang dst ...

karena ucapan ngga lagi cocok untuk ktemu aja ngga mau .. mengatakan bisa n tidak jadi berulang

ulang ..

statmen saya abi sbg institusi jauh dari achlak n misi ahlilbait .. ini statmen apa yg sudah saya alami

..

wong saya yg mencoba direct kok .. imperator abi full ego

Ali Assegaf

saya tak melihat ormas ini mazhab ahlulbait as .. jd satunya sikap bukan wahdah

bahkan melihat prakteknya .. rubuhnya juga bukan ukuran rusaknya wahdah .. ...See More

Abdul Malik Yowis monggo terserah panjenengan mawon...

170

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

170

Ali Assegaf tentu ... saya terlepas dr pro kontra terhadap buku sms

hanya beritahu publik .. ucapan ktemu sendiri .. kritik pada orgnya langsung terkait ormas anti

watak dasar ahlulbait ini hanya seruan kosong n palsu .. atas dasar pengalaman dg saya

Anggelia Sulqani Zahra Terima kasih ustad atas jawabannya... Alhamdulillah argumentasi wajibnya

ber marja lebih berdalil daripada marja sebagai konsultatif...

Sinar Agama Ali, orang ngomong atau nganjurin ketemu sama penulisnya itu, karena sudah tidak

adanya dalil. Wong bukunya ada di depan hidung kok. Kan kalau masih punya dalil, bisa diambilin

sana sini yang bersangkutan. Tapi karena sudah tidak punya, maka jalan yang tersisa satu saja, yakni

tipuan yang nggak ketara. Yaitu nyuruh orang diam di manapun, kalau tidak kepada penulisnya.

Lah...dimana ada peraturan keritikan seperti itu. Sejak dahulu kala setiap ada kitab terbit, langsung

dibalas oleh yang tidak puas. Sudah ribuan kitab (kalau bukan jutaan) yang terbit dalam sepanjang

sejarah penulisan kitab dan karya tulis lainnya. Jutaan skepsi, tesis dan disertasi dibuat, dalam

rangka mengkritiki atau mendukung sebuah tulisan, buku dan semacamnya.

Hanya orang yang tidak pernah kuliah saja yang tidak mengerti hal itu atau, SEPERTI YANG ANTUM

KATAKAN ITU, KEEGOAN.

Kita dulu bangga karena ahli kritik dan tidak mau terima apa adanya. Lah, setelah benar-benar

masuk syi'ah, malah berubah lagi jadi sedia kala. Yah....tinggal kita tunggu saja di pengadilan kelak,

smg kita semua selamat di sana, amin.

Sinar Agama Anggelia, ok sama-sama.

Sinar Agama Tambahan:

Ada yang banggain buku itu sudah banyak terjual. Lah, yang ditanggapinya (walau mungkin tidak

langsung), yakni buku yang mengatasnamakan MUI itu, di Malaysia saja, sudah diperbanyak sekitar

1 atau 2 jutaan.

171

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

171

Nanti bilangin ke orang-orang yang ngeritikin buku MUI itu, untuk ke penulisnya dan jangan

ngomong di media manapun juga. Begitu pula terhadap tulisan-tulsian wahabi dalam semua kitab-

kitabnya.

Abdul Malik Wew

Sinar Agama Tambahan:

Membela kebenaran itu maham dan sulit, Karena kebenaran itu sendiri yang akan menolaknya

kalau tidak benar. Terutama Sang Maha Benar dan tajalli tertingginya, yaitu pada maksumin as.

Karena itu, sebelum kita membela kebenaran itu, maka pelajari dengan seksama walau puluhan

tahun. Baru setelah itu, walau tetap relatif, bisa ngomong. Itupun sikit-sikit dan harus peka serta

penuh perhatian pada yang mengkritik. Sebab biar belajar 50 tahun, tetap bisa salah. Lah, keke

(ghimana) kalau belajarnya hanya kayak sisit (kecapung) minum (istilah suku Madura yang pernah

ana kenal).

Ali Assegaf ana tidak sempat baca ...

wallah ana doakan mereka yg berselisih dg atau bukan dg ana

semua kita pengharap kebaikan kebersamaan ... yakin banyak sir ilahi ... yg kita tidak duga atau

yakini salah sekalipun tidak akan demikian selamanya

ana syukur dikenalkan maaf ..

dimana maaf memaafkan hanya pas bagi pemilik jiwa satria ...

ana berharap sekali .. sebelum semua menghadap Nya .. malaikat dilupakan catatan kotor ini ...

Sinar Agama Ali, kalau antum nyorotin institusinya, maka saya menyoroti ilmunya saja, karena

sementara secara GR, hal itu yang terasa sebagai kewajibanku.

Sinar Agama Abdul, afwan saya akan hapus promosi antum ttg penjualan itu. Karena saya takut

mendapatkan dosanya. Tapi tulisan antum yang lain, i-Allah pasti tidak dihapus. Apfwan.

172

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

172

Sang Pencinta Ust, hanya Anggelia yg bisa hapus, karena ini postingan miliknya.

Anggelia Sulqani Zahra Iye siap laksanakan ustad..

Sinar Agama oh iyya, saya lupa. Kalau begitu terserah Anggelia saja. Yang tugas ana sudah saya

sampaikan tentang buku tersebut.

Sinar Agama Anggelia, kalau mau hapus, hanya yang berupa alat jualannya, yang berisikan no

telpon itu, bukan yang lain2nya seperti pendapat dan semacamnya.

Anggelia Sulqani Zahra Sdh terhapus ustad komentar yg jualan buku SMS..

Ali Assegaf semoga saja ... kita jadi kaum yg tidak alergi kritik ... alhusein ibnu ali pencukup bagi

setiap kita ... pengukur yg memastikan kerendahan pikiran n perbuatan kita

hanya dg modal sifat maksum.ini yg bisa singgah dlm tutur n langkah yg bisa jadi tak mampu kita

pahami pd yg lain

ukurannya dhohir ... dan itu juga bukan hakim .. wallah ana masih doakan semua ... malu kalau

kelak ana harus dibuka buku diri ..

modal hujja kullu ihwaani minal mukminin

Sinar Agama

Kita tidak bermusuhan dengan siapapun, hanya beda pendapat dan menjaga diri sendiri, dari dosa

atau yang sangat dimungkinkan sebagai dosa.

Ali Assegaf

tanpa ucapan .. ilmu antum bicara itu ...

ucapan ditujukan pada yg membaca tak terkecuali diri ini

173

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

173

Sinar Agama

Demi Allah, semua ikhwan dan akhwat pengikut Ahlulbait as, selalu dalam qunut ana bahkan, dan

tidak perduli siapa dia, baik dalam pandangan politiknya atau apa saja. Tak perduli siapa antum

semua, aku adalah debu di bawah kaki antum. Ana menulis ini dengan menangis. Akan tetapi,

ijinkan saya untuk tidak takiah dalam ilmu, baik pada sunni, apalagi pada syi'ah sendiri. Itu saja.

Doakan ana tabah dalam segala cobaan hidup ini. Karena tidak ada hati yang sehat, yang suka

berbeda dengan yang lainnya. Semua ini karena terpaksa dan, kita batasi hanya dalam ilmu.

Ali Assegaf

ana uhibbukum ...

Sinar Agama

Satria, sopanan dikit, tirulah aku menulis, kalau mmg aku dianggap abang antum, afwan.

Sinar Agama

Ali, min qibalain..

Sinar Agama

Ali, antum tadi bilang tidak sempat baca. Ana sarankan untuk baca diskusi kita yang tentang bab

imamah dan khilafah yg ada di buku itu. Sekedar untuk tambah info saja. Mintalah ke akun Sang

Pencinta. Tapi baca dulu bagian buku aslinya, baru komentar nahna.

Satria Pmlg

Afwan ustadz

Ali Assegaf

waktu menghalangi ana untuk itu ... banyak mas'uliya yg tak terealisir ...

namun insya ... bi idnih .. filhidmah

Satria Pmlg

afwan ustadz,,udah ana hapus komenku pda abdul malik,,,,,,dan ucapan ,,maafkan kkurng

sopanan,,sya abdul malik,,,

174

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

174

Sinar Agama

Satria, ahsantum, semoga diterimaNya, amin.

Satria Pmlg

Amiin,,YA ROBB

Anggelia Sulqani Zahra

Aduuh gimana mau diskusi kalau akunnya tertutup untuk umum...

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=855549621162675&set=t.100001317636057&type=1

Ongen Amq

Nabi Muhammad saw : barang siapa di antara keturunanku yg menjaga dirinya dari hal-hal yang

diharamkan, maka dia adalah seorang FAQIH

Quito Riantori

...syukron, ustad Sinar Agama...

Sinar Agama

O.A: riwayatnya?

Ongen Amq

Boleh dirujuk dlm kitab karya ustad Ali Umar Alhabsy

Sinar Agama

O.A, di hal. berapanya?

Denny Priyanto

baru menyimak....

Roy Ibnu Rojay

Salam

175

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

175

Bedah Buku SMS oleh Ust. Sinar Agama, Dialog 12; Republik Islam Iran dan Substansi Islam di 12.

Dalamnya

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/bedah-buku-sms-dialog-12-republik-islam-

iran-dan-substansi-islam-di-dalamnya/776683702381538?pnref=story

4 January 2015 at 11:35

Bismillah

Anggelia Sulqani Zahra

Salam ustad Sinar Agama mau tanya tentang Republik Islam Iran yang termuat dalam buku Syiah

Menurut Syiah pada halaman 342 - 343

"hal penting yang kerap tidak diperhatikan ialah bahwa Republik Islam Iran tidak berarti islam telah

menjadi sistem negara di Iran. Disebut Republik islam Iran, yang lebih tepat diartikan Republik

Islami di iran ( jomhouriye islami-te iran atau Al-jumhuriyyah Al-Islamiyah Al-Iraniyyah), karena

bersifat islam. "islam" objektif bukan substantif. Artinya, dalam republik (negara yang

kedaulatannya dibangun dengan kontrak sosial melalui referendum) itu, islam merupakan sifat yang

diprediksikan atas "Republik" sebagai subtansi, bukan islam menjadi substansi dan Republik menjadi

predikat. Dengan kata lain, undang-undang negara iran disarikan (melalui penafsiran) dari teks suci

Alquran dan sunnah.

Sinar Agama

Salam dan terimakasih pertanyaannya yang kalau sudah sampai masalah SMS ini, jantung

berdebaran mata ingin menangis dada bergemuruh karena takut salah langkah. Akan tetapi, karena

saya sudah sering menjelaskan bahwa bahasan kita di fb ini, hanya dan hanya masalah keilmuan

dan tidak bernuansakan politik dan saya juga tidak menghalalkannya seperti itu, terutama

perpecahan umat, maka saya beranikan terus menulis setegas mungkin tanpa taqiah sedikitpun.

Hal ini perlu, karena kita baru syi'ah yang mana kalau tidak didudukperkarakan secara benar dalam

keilmuan, maka akan mengekarkan pohon yang tidak diharapkan dari tunas-tunas seperti kita ini di

masa sekarang dan terutama masa mendatang, dan juga membuat selain syi'ah bukan hanya salah

memahami syi'ah, akan tetapi bahkan akan terombang ambing.

Karena itulah, maka ajaran harus jelas dan gamblang, sementara persatuan umat dan keutuhan

bernegara, mengikuti perintah dan fatwa para ulama dan marja' yang tidak asing dalam sepanjang

176

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

176

sejarah mereka sampai sekarang di seantero dunia ini dimana mereka selalu mengajarkan santun

pada sesama muslimin dan bahkan sesama manusia (kafirin), seperti perintah imam Ali as kepada

Malik Astar ra ketika mengutusnya untuk menjadi wakil beliau as di Mesir. Karena itu, maka

jawabanku terhadap pertanyaan antum adalah:

1- Untuk mengomentari masalah yang dinukilkan di atas itu, perlu memperhatikan beberapa hal.

Tapi saya tidak akan membahas terlalu rinci, sebab di samping sebagiannya sudah dibahas di diskusi

sebelumnya, juga adanya berbagai hal. Semoga saja tidak terlalu mengecewakan.

2- Sepintas, tulisan di atas, berakar pada beberapa peristilahan yang perlu diketahui bersama hanya

sebagai penegasan dengan merujuk ke Kamus Besar Bhw Indoneisa –KBBI- dan Kamus Ilmiah

Populer Kontemporer –KIPK-, seperti:

a- Ajektif. Antum menulisnya Objektif. Yang benar di bukunya yang saya juga punya, adalah Ajektif.

Ajektif artinya adalah kata sifat; selalu disertai dengan sifat.

b- Substantif. Artinya adalah indipenden; berdiri sendiri; merdeka; hakiki; sesungguhnya.

c- Predikasi. Artinya adalah pendapat; pernyataan; ceramah tentang pelajaran (KPK).

d- Predikat. Artinya, gelar; sebutan; julukan; sifat; bagian kalimat yang menandai apa yang

dikatakan oleh pebicara tantang subyek; sebutan; kehormatan; ..dst.

e- Republik. Artinya bentuk negara yang pada umumnya dipimpin oleh presiden. Atau bentuk

pemerintahan yang berkedaulatan rakyat dan dikepalai oleh seorang presiden.

f- Jumhuuriy (bhs Parsi).

-

177

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

177

Kamus Mu’iin: Jumhuuriy adalah bentuk pemerintahan yang pemimpinnya dipilih oleh rakyat untuk

memimpin dalam waktu tertentu. Ia memiliki beberapa bentuk: Jumhuuriy Islaami; jumhuuriy

Sosialis; jumhuuriy Demokrasi; jumhuuriy Federal.

- -

.

Kamus ‘Amiid: 1- Sistem dan pemerintahan yang sebagai gantinya kerajaan, satu orang yang dipilih

rakyat, untuk memimpin dalam batas waktu tertentu, dipilih sebagai presiden. 2- (nama)

[majazi/tidak-hakiki] Sebuah negara yang sistem pemerintahan ini (makna no.1 di atas, yakni yang

dari rakyat) berkuasa: Jumhuuriye Islaamiye Iran (Republik Islam Iran).

3- Untuk memahami makna kalimat di atas (yang dipertanyakan itu), perhatikan potongan-

potongan berikut ini:

a- "Hal penting yang kerap tidak diperhatikan ialah bahwa Republik Islam Iran tidak berarti islam

telah menjadi sistem negara di Iran."

b- " Disebut Republik islam Iran, yang lebih tepat diartikan Republik Islami di iran...karena bersifat

islam"

c- ""Islam" ajektif bukan substantif."

d- "Artinya, dalam republik .... itu, islam merupakan sifat yang diprediksikan atas "Republik" sebagai

subtansi, bukan islam menjadi substansi dan Republik menjadi predikat.

e- “Dengan kata lain, undang-undang negara iran disarikan (melalui penafsiran) dari teks suci

Alquran dan sunnah.”

4- Perkiraan makna dan maksud kalimat:

a- Mengingkari kesistemIslaman republik Islam di Iran. Hal itu, dapat diperhatikan melalui perakitan

poin a yang jelas-jelas mengingkarinya. Dan poin d yang menerangkan bahwa Islam di Iran hanya

178

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

178

“dipredikasikan”, artinya hanya dinyatakan dan dipendapatkan. Kasarnya, keIslamanrepublik di Iran,

hanya sebagai dakwaan, pengakuan, pendapat (orang Iran) serta perkiraan dan penafsiran sesuai

dengan poin e.

b- Mengingkari kehakikian Islam, dalam sistem yang dipakai oleh pemerintahan Iran pasca revolusi,

dimana sangat tampak di poin c. Yaitu keajektifan Islam pada republik, bukan sebaliknya.

5- Perkiraan sasaran kalimat:

Melihat dari berbagai sisi di atas, maka sangat dimungkinkan bahwa kalimat itu memiliki sasaran

seperti berikut:

a- Negara Islam di Iran itu, bukan hakiki. Karena itu, jangan dianggap sebagai suatu yang benar

secara mutlak.

b- Apapun itu, mau hakiki kek atau tidak kek, kita orang Indonesia tidak harus megnikutinya. Karena

ia adalah sebuah keIslaman yang dipredikasikan alias dipendapatkan alias dinyatakan orang Iran

terhadap sistem pemerintahannya. Sementara ia adalah bukan sistem Islam yang substantif.

c- Meneruskan poin b, yang juga bisa menjadi sasaran penulis adalah, bahwa kalaulah

substansifpun, maka itu urusan Iran dan bukan urusan kita bangsa Indonesia.

Terutama kalau dihubungkan dengan dua paragraf setelahnya yang memulai penulisannya dengan:

“Iran yang relatif homogen (terdiri dari jenis yang sama, SA) berbeda dengan Indonesia yang

hiterogen (terdiri dari jenis yang berbeda, SA). Karena itu, pengalaman negara Islam di Iran, tidak

serta merta bisa diterapkan di Indonesia.......”

Yang kemudian dilanjutkan di paragraf ke tiga setelahnya, yaitu:

“Sebagai warga negara Indonesia ketaatan kepada wali faqih (bukan Rahbar) – yang saat ini

sebagian besar percaya dipegang Ali Khamenei – adalah sebatas ketaatan dalam hal fikih atau

ibadah, bukan ketaatan politis tentunya.”

179

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

179

6- Komentar terhadap penafsiran-penafsiran di atas:

a- Dalam bedah buku SMS itu, dimana lebih tepat dinamai SMTPABI (Syi’ah Menurut Tim Penulis

Ahlulbiat Indonesia) yang dilakukan di UIN Jakarta, dikatakan bahwa orang-orang yang tidak tahu

Syi’ah, diminta diam. Saya tahu maksud utamanya adalah wahabi-wahabi atau yang bukan syi’ah

walau, mungkin juga selain golongannya. Akan tetapi, menurut saya, obyek tergamblang dari

pernyataan itu, adalah tim penulis sendiri. Karena di samping tidak tahu syi’ah, telah

menyombongkan diri dengan mengatasnamakan Syi’ah dan telah sangat tidak mengormati ulama

Syi’ah di dalam sepanjang sejarahnya hanya karena mereka mengajarkan bahwa imamah maksum

itu meliputi vertikal dan horisontal, dengan diperintah-perintah dan diejek dengan gontok-

gontokan, seperti yang ditulis di hal. 357:

“Selanjutnya para pemikir kedua kelompok (ulama Syi’ah dan Sunni, SA) ini harus mengubah energi

gontok-gontokan menjadi energi saling mendukung dan membahu mencerdaskan akar rumput dan

awamnya serta membuang semua isu elementer yang menjadi biang kebencian mutual (imbal-balik,

SA).”

Perhatikan kalimat yang sangat tidak sopan di atas itu. Para ulama dan bahkan para imam maksum

as yang selalu dipenjara dan dibunuh sampai sesadis di Karbala karena mengajarkan kemencakupan

imamah untuk hal-hal vertikal dan horisontal itu, disalah-salahkan dan diperintah-perintahkan serta

diolok sebagai penggontok-gontokan dan, sudah tentu juga sebagai tidak mencerdaskan akar

rumput. Na’uzhubillah. Semoga Tuhan menghidayahi mereka kalau masih mau menerimanya, dan

mengembalikan semua ini kepada mereka sendiri, kalau tidak mau menerima hidayahNya, amin.

Emangnya para ulama kedua belah pihak, di samping tetap bersikokoh dengan pendapatnya

masing-masing, selalu gontok-gontokan dan tidak bersatu dan saling toleran? Emangnya kalau kita

lihat di ilmu hadits, para masyaayiikhulhadiits (guru besar, sumber perawi dan penghafal ribuan

hadits) tidak saling menghormati yang sama-sama tsiqah di antara mereka. Emangnya di dalam

berabad tahun ini, para ulama dari kedua belah pihak itu saling perang? Emangnya murid imam

Ja’far as dan murid-murid pada imam maksum as yang lain itu semuanya adalah orang syi’ah???!!!

Bukankah yang saling perang itu secara globalnya hanya wahabi yang kebiasaannya main kadir dan

paksa atau para raja-raja Bani Umayyah dan Bani Abbas yang berkepentingan politis dan

kekuasaan? Emangnya persahabatan para ulama itu tidak terjalin dari seribu tahun lebih itu sampai

detik hari ini??? Emangnya di Iran itu ulama dan umat golongan syi’ah dan sunni saling berperang,

begitu pula di Iraq, Pakistan, Hindia, Libanon, Mesir, Libia, Suriah, Turki, .................dan semua

180

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

180

negara? Bukankah yang ribut memerangi itu hanya wahabi dan, segelintir ulama dan umat

madzhab-madzhab yang tidak pernah merusak keutuhan mayoritas ulama dan umat masing-masing

dalam seibu tahunan lebih ini???!!!

DIMANA ADA AJAKAN DAN DENGUNGAN PERSATUAN DENGAN MENGORBANKAN AJARAN

MASING-MASING DALAM SEPANJANG SEJARAH MANUSIA DAN ISLAM KECUALI OLEH ORANG-

ORANG TIDAK TAHU TAPI MERASA TAHU SERAYA MENYERU KEPADA KETIDAKTAHUANNYA ITU DAN

MEREKAPUN TIDAK MENYERU KEPADA APA DAN DARI MANA??!! BUKANKAH LEBIH BAIK PARA

PENGAJAK INI BELAJAR BAIK-BAIK HINGGA JADI ALIM DAN BARU MENYERU KEPADA YANG

DIWAJIBKAN TUHAN, BUKAN KEPADA YANG DIWAJIBKAN KETIDAKTAHUANNYA DAN

KEPENTINGANNYA???!!!

b- Mengingkari keIslaman sistem pemerintahan di Iran, sama dengan mengingkari adanya matahari

di siang bolong. Dan, sudah tentu bertentangan dengan semua marja’ dan wali faqih sendiri serta

para maksumin as.

c- Saya sudah sering menjelaskan sesuai dengan terlalu cetek dan relatif dari informasi yang saya

dapatkan dari “belajar di hauzah” bahwa mengikuti dan menaqlidi marja’ itu adalah perintah Tuhan

dalam Qur an, Nabi saww dalam Hadits dan perintah para imam maksum as dalam Hadits-hadits

mereka as. Itulah mengapa dalam pendapat semua ulama sepanjang sejarahnya, dengan

mengambil dari Qur an dan hadits-hadits serta akal dan ijma’ itu, selalu menfatwakan bahwa

AMALAN SEORANG HAMBA YANG TIDAK SAMPAI KE TINGKAT MUJTAHID DAN MUHTAATH, KALAU

TIDAK BERTAQLI, MAKA AMALNYA BATAL.

AMALAN dalam fatwa mereka itu, bukan hanya ibadah-ibadah seperti shalat, puasa dan

semacamnya. AKAN TETAPI MENCAKUP SEMUA KEGIATAN HIDUP BERBUDAYA, BEREKONOMI,

BERSOSIAL DAN BERPOLOTIK.

KARENA ITU, YANG BERAMAL APAPUN, APAKAH IBADAH KHUSUS SEPERTI SHALAT, ATAU IBADAH

UMUM SEPERTI POLITIK, KALAU TIDAK BERTAQLID, MAKA SEMUA MENJADI BATAL.

Tentu masih ada kerinciannya (taqlid) di kitab fikih. Saya hanya menukilkan pokok-pokoknya saja

karena tujuannya hanya ingin menerangkan bahwa dasar keabsyahan atau kebenaran dan

penerimaan Tuhan, Nabi saww dan imam maksum as, terhadap perbuatn manusia yang bukan

mujtahid dan muhtaath, adalah taqlid kepada marja’ dan tidak bisa tanpa taqlid.

181

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

181

KARENA ITU, MENGINGKARI KEISLAMAN SISTEM NEGARA DI IRAN DAN MENGINGKARI KEWAJIBAN

SEORANG MANUSIA UNTUK MENAATI WALI FAQIH (marja’, baik mutlak atau tidak, baik marja’ atau

ulama seperti di golongan Akhbariah) DALAM SEGALA HAL SEPERTI POLITIK, BUKAN HANYA

MENGINGKARI DHARURIAT AGAMA (yang mudah dipahami dan bagian mesti ciri agama Islam),

AKAN TETAPI JUGA MENGINGKARI –SECARA KONSEKUENSI- KEWENANGAN PARA IMAM MAKSUM

as, NABI saww DAN WILAYAH TUHAN ITU SENDIRI.

d- Hubungan Islam dan Negara Islam. Islam sebagai ajaran yang meliputi akidah, ibadah, fikih,

ekonomi, sosial, akhlak dan politik, sudah tentu lebih luas cakupannya dibanding dengan Negara

Islam yang “boleh dikata secara global” hanya mengatur secara politisnya, baik politisnya politik,

politisnya ekonomi, politisnya pertanian, politisnya pertahanan, politisnya kepemimpinan, politisnya

budaya, politisnya pendidikan, politisnya kenelayanan, pertanian, pertamabangan.....dst.

Dengan demikian, maka Islam dan Negara Islam atau Sistem Kenegaraan, hubungannya adalah

“Lebih Umum dan Lebih Sempit”. Yakni lebih umum Islam dan lebih sempit pemahaman Negara

Islam atau Sistem Negara Islam.

Kalau kita sudah mengerti hal ini, yakni melihatnya dari ilmu logika tentang pengertian dan

hubungan keduanya, maka kita sekarang bertanya, apakah keduanya adalah substansi (substantif)

atau keduanya aksident (ajektif) atau salah satunya aksident dan yang lainnya substansi?!!

Sebelum menjawab hal itu, perlu diberikan isyarat, apakah setiap subyek kalimat itu berupa

substantif dan predikat itu ajektif, atau sebaliknya, atau bebas-bebas saja. Dengan melihat benarnya

kalimat-kalimat berikut ini:

“Manusia itu binatang rasional” + “Husain itu adalah manusia” + “Manusia itu berpendidikan” +

“Yang berpendidikan itu adalah manusia” + “Berpendidikan itu adalah baik” + “Kebodohan itu jelek”

+ ............dst =

Maka subyek dan predikat itu, yakni mubtada’ dan khabar itu, keduanya bebas-bebas saja, apakah

sama-sama ajektis seperti dua kalimat terakhir, atau sama-sama substantif seperti dua kalimat

pertama, atau campuran seperti kalimat ke tiga dan ke empat (dengan saling bergantian posisisi

dimana kalimat yang ke tiga subyeknya yang subsntantif dan di kalimat yang ke empat,

predikatnya).

182

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

182

Sekarang mari kita lihat maksud dari Jumhuuriye Islaamiye Iran atau Republik Islam Iran.

Penulis SMS (SMTPABI, baca: bukan semua anggota ABI) menuliskan bahwa Republik yang menjadi

obyek dan dipredikati dengan Islam, dipahaminya bahwa Islam di sini, adalah ajektif dan

Republiknya adalah subtantif.

Padahal bisa saja keduanya adalah substantif, yaitu kalau dilihat dari bahasa Indonesianya, Republik

Islam. Dan bisa juga satu substantif dan lainnya adalah ajektif sebagaimana dikatakan tim penulis,

yaitu manakala melihat ke bahasa Parsinya.

Keduanya tidak penting, karena tidak membawa kepada esensi masalah. Sebab inti masalahnya

adalah apakah keIslaman sistem negara di Iran itu hakiki atau tidak.

Sebagaimana saya sudah pernah menulis sebelum ini, tim penulis sepertinya tidak fokus dalam

beberapa atau banyak tulisannya. Alur tata arugmentasinya agak tidak teratus. Seperti yang

sekarang ini. Karena tim penulis ingin membuktikan bahwa di Iran itu buken bersistem negara Islam,

lantara Islam di sini, adalah ajektif. Padahal, tidak ada hubungannya antara keajektifan Islam di sini

atau kesubstantifannya.

Karena ketika menjadi ajektif dan sifat sekalipun bagi nizhaam atau sistem atau pemerintahan

negara di Iran, maka tidak serta merta menjadikannya relatif dilihat dari sisi keIslamannya atau

kepastian Islamnya.

Saya sudah sering menjelaskan bahwa kalau yang dimaksudkan relatif itu, selain maksum, maka

tidak ada pemerintahan atau ilmu siapapun, yang tidak relatif dan tidak predikatif. Artinya,

walaupun belajar kepada maksum atau sedang menjalankan pemerintahan maksum, maka akan

tetap bersifat predikasi atau penafsiran.

Kalau maksud penulis adalah mentidakhakikatkan Islam pada sistem negara di Iran lantaran Islam

pada penyebutan negara Islam itu predikasi dan penafsiran, di hadapan Islam substantif yang

maksum, maka jelas tidak hanya di Iran sekarang, akan tetapi di jaman Nabi saww dan para imam

maksum as serta pada pemerintahan imam Mahdi as sekalipun, yang memahami dan mengikuti

Islam substantif.

183

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

183

Kehakikatan Islam itu, bukan hanya dilihat dari kemaksuman pemahamannya. Akan tetapi, bisa

dilihat dari beberapa sisi sebagai berikut:

d-1- Dari sisi kewajiban memahaminya dan mengaplikasikannya sekalipun pada hal-hal yang bersifat

relatif atau predikasi (pendapat, penafsiran). Saya sudah sering menerangkan bahwa belajar agama

itu wajib kifayah untuk jadi panutan umatnya kalau sudah menjafi faqih (maksudnya bab taqlid dan

umat tidak mesti umat tertentu dan faqihnya mesti a’lam sebagaimana dirincikan dalam hadits-

hadits dan akal sehat serta gamblang), sebagaimana yang ada di QS: 9:122:

“...mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk

memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada

kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

Nah, di sini, yang belajar dan ditaati, atau yang menaatinya, jelas merupakan nash Qur an yang

gamblang dan muhkamaat. Tidak ada keraguan sedikitpun. Sementara dari satu sisi, Islam juga

menerangkan bahwa yang maksum dalam ilmu dan amal itu (ilmunya tentang Islam lengkap dan

benar seratus persen) hanya Nabi saww dan Ahlulbait as beliau saww.

Ini berarti, bahwa belajar sampai pada tingkatan faqih/mujtahid dan mengeluarkan pengajaran dan

perintah serta fatwa, serta mengikuti mujtahid dan faqih, adalah hakikat Islam sekalipun

mujtahidnya tidak maksum alias relatif dan predikasi serta penafsiran. Persis seperti kalau belajar ke

maksum as atau menerima perintah dalam pemerintahan maksum as. Sebab bagaimanapun, yang

namanya tidak maksum, ilmu dan kepahamannya untuk dijadikan pedoman taatnya dalam suatu

pelajaran dan pemerintahan maksum as, tetap bersifat tidak maksum dan tetap bersifat relatif dan

penafsiran serta predikasi.

ITULAH MENGAPA SAYA KATAKAN BAHWA YANG MENGINGKARI KEHAKIKATAN ISLAM DI

PEMERINTAHAN IRAN, YANG APALAGI DITAMBAHI DENGAN MENGINGKARI KEWAJIBAN TAAT PARA

MARJA’ WALI FAQIH (baik mutlak atau tidak, baik marja’ atau ulama seperti di Akhbari) DALAM

POLITIK LANTARAN BEDA NEGARA DAN SEMACAMNYA, ADALAH MENGINGKARI YANG SANGAT

JELAS DAN MERUPAKAN CIRI YANG TIDAK BISA TIDAK, DARI AGAMA ISLAM. KALAULAH

PENGINGKARNYA MUNGKIN TIDAK SAMPAI KE TINGKAT NAJIS, AKAN TETAPI, SUDAH SAMPAI KE

TINGKAT SANGAT BERBAHAYA.

184

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

184

AKAN TETAPI KALAU TENTANG WALI FAQIH YANG MUTLAK, MAKA MENGINGKARI KETAATAN

PADANYA, DARI SEORANG YANG BUKAN MUJTAHID YANG JUGA BUKAN KARENA TAQLID PADA

MARJA’ YANG TIDAK MEWAJIBKAN TAQLID MUTLAK (dalam segala urusan seperti politik) KEPADA

SEORANG WALI FAQIH, MAKA SANGAT BISA MASUK KE DALAM MURTAD DARI AGAMA DAN

MENJADI NAJIS.

PERHATIKAN FATWA BERIKUT INI:

MASALAH KE 17 (dari kitab fatwa Rahbar hf, Muntakhabu al-Ahkaam):

“WALI FAQIH ITU (yang mutlak/muthlaq) ADALAH HUKUM SYARI’AT YANG BERSIFAT KETAATAN

(kepada agama) YANG JUGA DIDUKUNG AKAL. KARENA ITU, BAGI YANG TIDAK MEYAKININYA

SECARA IJTIHADI (bagi yang sampai ke ijtihad dan sudah menjadi mujtahid) ATAU TAQLID KEPADA

MUJTAHID YANG TIDAK MEWAJIBKAN HAL ITU (taat mutlak dalam segala bidang kepada wali

faqih), MAKA TIDAK MENYEBABKAN KEMURTADAN DAN KELUAR DARI AGAMA ISLAM.”

ITU TANDANYA, KALAU TIDAK MEWAJIBKAN TAAT PADA WALI FAQIH DAN DIA BUKAN MUJTAHID

DAN TIDAK TAQLID PADA MUJTAHID YANG TIDAK MEWAJIBKAN TAAT MUTLAK KEPADA WALI

FAQIH TERSEBUT, MAKA BISA DIANGGAP DAN DIHUKUMI, MURTAD DAN TELAH KELUAR DARI

AGAMA ISLAM.

d-2- Dari sisi banyaknya hukum Islam yang bersifat nash yang muhkaamaat atau gamblang atau

jelas. Dari sisi ini, maka sistem negara Iran yang telah dirumuskan oleh marja’ dan bahkan dibantu

oleh para mujtahid-mujtahid yang lain, setidaknya di dalam masalah-masalah yang muhkam dan

gamblang ini, seperti wajib mengikuti mujtahid adil, wajibnya qishaash (hukum rajam), cambuk bagi

penzina, keadilan uang negara, dan ribuan hukum lainnya, adalah pasti merupakan hakikat Islam.

d-3- Kalau dalam yang tidak muhkaamaat sekalipun, tetap bisa dikatagorikan hakikat hukum Islam.

Hal itu karena di samping dilihat dari kewajiban berusaha tahu sampai mencapai faqih dan

kewajiban memimpin umat dan kewajiban taatnya umat seperti yang sudah dijelaskan di atas itu,

juga dari sisi bahwa seringnya, para marja’ itu, mengambil jalan yang paling hati-hati yang mana

185

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

185

maknanya adalah dapat diyakini sebagai kepastian benarnya. Misalnya, kalau tidak jelas apakah

membaca dzikir dalam rukuk itu tiga atau cukup satu, maka dihati-hatikan tiga. Hal ini, jelas

merupakan kepastian benarnya. Sebab satu itu dikandung dalam tiga. Sementara pentigaannya,

tidak dikatakan wajib, sehingga kalau salah dikatakan bid’ah dan menambah hukum, melainkan

dikatakan hati-hati atua ihtiyath. Begitu pula dalam hukum-hukum pemerintahan. Seperti tidak

memerangi kafirin kecuali kalau diperangi mereka.

d-4- Saya tidak mau berkata bahwa sistem di Iran sudah sempurna seperti yang dipahami dan

dibuat maksum as. Akan tetapi saya hanya mau berkata bahwa sistem pemerintahan Islam di Iran

itu, sekalipun ia berupa tafsiran dan predikasi serta relatif, akan tetapi ia adalah hakikat Islam yang

wajib dihormati, dicintai, dibelai dan ditaati. Sebab, sekalipun kelak imam Mahdi as sudah

keluarpun (semoga dipercepat keluarnya beliau as, amin), tetap saja pemahaman kita dari

pengajaran beliau as dan perintah beliau as dalam pemerintahan dan sistemnya, adalah predikasi,

relatif dan tafsiran. Karena itu, kehakikatan Islam itu, tidak melulu apa yang dipahami dan

diamalkan secara maksum.

d-5- Jangan lupa, bahwa yang saya bicarakan di sistem pemerintahan Iran, adalah sistemnya, bukan

pelaksanaanya. Sebab dalam pelaksanaannya, sebagaimana di jaman Nabi saww, imam Ali as, imam

Hasan as, imam Husain as, dan kelak di jaman imam Mahdi as, bisa saja ada kekurangan, kesalahan

atau bahkan pelanggaran. Hal seperti ini, akan selalu ada kecuali kelak di surga.

7- Penutup:

Sekali lagi, tulisan ini hanya dalam rangka menjawab pertanyaan dan merupakan tanggapan

keilmuan saja. Tidak ada hubungannya dengan sisi lainnya, seperti politisnya. Tulisan saya ini, tidak

mewakili siapa-siapa dan bisa saja telah terjadi kesalahan yang kalau nampak dengan jelas di

kemudian hari, apakah kesalahan tulisan atau materinya, in syaa Allah akan dirubah. Apalagi saya

sering tidak memeriksanya lagi, karena di samping seringnya kelelahan, juga mengandalkan mas

Daris yang selalu setia mengedit dan memeriksa tulisan-tulisanku dengan sabar.

Saya tidak rela, kalau tulisan saya yang ditujukan secara ilmiah ini, atau setidaknya ingin ilmiah ini,

dipergunakan di jalan-jalan politis yang terutama kalau membuat perpecahan di tengah-tengah

umat muslimin atau bangsa tercinta Indonesia. Wassalam.

186

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

186

Irsavone Sabit

“WALI FAQIH ITU (yang mutlak/muthlaq) ADALAH HUKUM SYARI’AT YANG BERSIFAT KETAATAN

(kepada agama) YANG JUGA DIDUKUNG AKAL. KARENA ITU, BAGI YANG TIDAK MEYAKININYA

SECARA

IJTIHADI (bagi yang sampai ke ijtihad dan sudah menjadi mujtahid) ATAU TAQLID KEPADA

MUJTAHID YANG TIDAK MEWAJIBKAN HAL ITU (taat mutlak dalam segala bidang kepada wali faqih),

MAKA TIDAK MENYEBABKAN KEMURTADAN DAN KELUAR DARI AGAMA ISLAM.”

ITU TANDANYA, KALAU TIDAK MEWAJIBKAN TAAT PADA WALI FAQIH DAN DIA BUKAN MUJTAHID

DAN TIDAK TAQLID PADA MUJTAHID YANG TIDAK MEWAJIBKAN TAAT MUTLAK KEPADA WALI

FAQIH TERSEBUT, MAKA BISA DIANGGAP DAN DIHUKUMI, MURTAD DAN TELAH KELUAR DARI

AGAMA ISLAM.

......................................

Afwan Ustadz, saya belum paham betul antara paragraf pertama dan kedua diatas meskipun saya

membacanya berulang-ulang takutnya saya salah memahaminya, apakah bisa diuraiakan dan

dijelaskan lagi...kalau saya bisa memahami nya, paragraf pertama dan kedua diperuntukkan pada

tingkatan orang yang berbeda, atau bagaimana?

Sinar Agama

I.S, kalau antum baca atau ingat catatan-catatan sebelumnya, maka wali fakih itu setidaknya dibagi

dua, mutlak (yang meliputi semua hal) dan tidak mutlak (spt yang tidak memasukkan hal-hal politik

dan semacamnya). Nah, wali faqih sebelum dua paragraf yang antum tanyakan itu, mencakup

keduanya dan bahkan ditambah sosok keulamaan di Akhbariah yang tidak mayakini ijtihad dan

hanya memakai sosok keulamaan.

Akan tetapi, di dua paragraf yang antum tanyakan itu, maka keduanya membaha wali faqih

muthlaqah atau mutlak saja. Yang hukumnya, kalau tidak mengimaninya, sementara ia bukan

mujtahid yang berpandangan lain (tdk wajib adanya dan menaati wali faqih yang umum spt politik)

tentang wali faqih mutlak ini, atau dia bukan mujtahid dan tidak taqlid pada mujtahid yang

berpandangan lain tersebut, maka bisa terancam murtad dan kafir.

Sinar Agama

Jadi, paragraf pertama itu fatwanya, yang menuturkan tentang tidak murtadnya orang yang tidak

mayakini wali faqih mutlak (bagi yang syi'ah tentunya) kalau disebabkan karena ia sendiri mujtahid

187

Akun| Fan Page | Situs | Grup | Kompilasi | Mekar Sari| Note|S P | NSP | Daftar Isi

187

dan berpandangan tidak adanya wali faqih mutlak dan tidak wajibnya taat pada yang dianggat dan

dianggap wali faqih mutlak, atau disebabkan ia taqlif kepada mujtahid yang beda ini.

Nah, kalau ketidakmurtadan itu disyarati dengan ijtihad dan taqlid, maka konsekuensinya, bagi

orang syi'ah yang tidak meyakini wali faqih mutlak ini, sedang dia bukan mujtahid dan juga bukan

karena menaqlidi mujtahid yang beda tersebut, maka ia murtad. Tapi saya, menghaluskan

konsekuensi ini dengan mengatakan "bisa terancam murtad".

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=860827723968198&set=a.427089434008698.120077.

100001229357851&type=1