benefience and autonomy

4
Secara garis besar, bioetika itu adalah suatu kajian kritis yang bersifat interdisipliner (berhubungan antar cabang ilmu pengetahuan) yang mengkaji perilaku manusia, dampak, masalah-masalah atau isu-isu etis, sosial, hukum, kependudukan, lingkungan hidup, dan lain-lain. Hal-hal yang dikaji timbul sebagai akibat perkembangan dan kemajuan dalam ilmu-ilmu biologi dan ilmu serta teknologi kedokteran, dan penerapan semua itu pada kehidupan dan pelayanan kesehatan manusia. Praktik kedokteran Indonesia mengacu pada 4 kaidah dasar moral(bioetika), yaitu : 1. Beneficence Beneficence atau sering diartikan berbuat baik. Dalam arti prinsip ini bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam kesehatan(patient walfare). Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien seperti mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada akibat buruk. Contoh-contoh tindakan berbuat baik (beneficence) : • General beneficence : Melindungi dan mempertahankan hak yang lain Mencegah terjadi kerugian pada yang lain Menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain • Specific beneficence : Menolong orang cacat Menyelamatkan orang dari bahaya • Ciri-ciri Beneficence : 1. Mengutamakan altruism (mementingkan kepentingan pasien)

Upload: ajeng-febriyanti

Post on 02-Jan-2016

40 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Benefience and Autonomy

Secara garis besar, bioetika itu adalah suatu kajian kritis yang bersifat interdisipliner (berhubungan antar cabang ilmu pengetahuan) yang mengkaji perilaku manusia, dampak, masalah-masalah atau isu-isu etis, sosial, hukum, kependudukan, lingkungan hidup, dan lain-lain. Hal-hal yang dikaji timbul sebagai akibat perkembangan dan kemajuan dalam ilmu-ilmu biologi dan ilmu serta teknologi kedokteran, dan penerapan semua itu pada kehidupan dan pelayanan kesehatan manusia.

Praktik kedokteran Indonesia mengacu pada 4 kaidah dasar moral(bioetika), yaitu :

1. Beneficence

Beneficence atau sering diartikan berbuat baik. Dalam arti prinsip ini bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter juga harus mengusahakan agar

pasiennya dirawat dalam kesehatan(patient walfare). Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien seperti mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada akibat buruk.

Contoh-contoh tindakan berbuat baik (beneficence) :

• General beneficence :

Melindungi dan mempertahankan hak yang lain

Mencegah terjadi kerugian pada yang lain

Menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain

• Specific beneficence :

Menolong orang cacat

Menyelamatkan orang dari bahaya

• Ciri-ciri Beneficence :

1. Mengutamakan altruism (mementingkan kepentingan pasien)

2. Memandang pasien atau keluarga bukanlah bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan dokter

3. Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu keburukannya

4. Menjamin kehidupan baik-minimal manusia

5. Memaksimalisasi pemuasan kebahagiaan pasien

6. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan

Page 2: Benefience and Autonomy

7. Memberikan suatu resep obat yang murah

3

2. Non-Maleficence :

Non-Malaficence atau tidak berbuat yang merugikan. Dalam prinsip ini seorang dokter tidak berbuat suatu hal yang dapat merugikan pasien. Dan praktik kedokteran haruslah memilih pengobatan yang paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya. Dalam hal ini juga haruslah doktern mendahulukan yang darurat. Prinsip non-maleficence ini, yaitu “primum non nocere” dan “first, do no harm”. Prinsip-prinsip ini menjadi suatu kewajiban bila tindakan dokter tersebut paling efektif.

• Sisi komplementer beneficence dari sudut pandang pasien, seperti :

Tidak boleh berbuat jahat atau membuat derita pasien

Minimalisasi akibat buruk

• Kewajiban dokter untuk menganut ini berdasarkan hal-hal :

Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting

Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan

Tindakan dokter terbukti efektif

Manfaat bagi pasien lebih besar daripada kerugian dokter

• Ciri-ciri Non-Maleficence :

1. Menolong pasien emergensi

2. Mengobati pasien yang luka

3. Tidak memandang psasien sebagai objek

4. Melindungi pasien dari serangan

5. Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter

6. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian

7. Tidak melakukan White Collar Crime dalam bidang kesehatan

4

3. Autonomy

Autonomy atau menghormati martabat manusia. Di dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap pasien harus diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi(hak menentukan nasib sendiri). Dalam hal imi pasien diberikan hak untuk berpikir secara logis dan

Page 3: Benefience and Autonomy

membuat keputusan sendiri. Dan jika ada pasien yang otonominya berkurang atau hilang perlu mendapatkan perlindungan. Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri.

Di dalam pandangan Kant : otonomi kehendak = otonomi moral, yaitu kebebasan bertindak, memutuskan dan menentukan nasib sendiri sesuai dengan kesadaran terbaik bagi dirinya yang ditentukan sendiri tanpa hambatan, paksaan atau campur-tangan pihak lain, suatu motivasi dari dakam berdasar prinsip rasional atau self-legislation dari manusia.

Kaidah dari autinomy adalah Tell the truth, maksudnya hormatilah hak privasi, lindungi informasi, dan mintalah consent untuk intervensi diri pasien, serta bantulah dalam membuat keputusan penting.

Ciri-ciri Autonomy :

1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri

2. Berterus terang menghargai privasi

3. Menjaga rahasia pasien

4. Melaksanakan Informed Consent

4. Justice

Justice atau keadilan. Di dalam prinsip ini seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap kebahagiaan dan kenyamanan pasien. Perbedaan kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pandangan politik, agama dan faham kepercayaan, kebangsaan dan kewarganegaraan, status perkawinan, serta perbedaan gender tidak boleh dan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Tidak ada pertimbangan lain selain kesehatan pasien yang menjadi perhatian utama dokter.

• Memberi perlakuan sama untuk setiap orang :

Memberi sumbangan relatif sama terhadap kebahagiaan diukur dari kebutuhan mereka.

5

Menuntut pengorbanan relatif sama, diukur dengan kemampuan mereka

• Tujuan : menjamin nilai tak berhingga setiap pasien sebagai makhluk berakal budi, khususnya yang hak dan yang baik.

• Ciri-ciri Justice dalam kasus kedokteran :

1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal

2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

3. Menghargai hak sehat pasien

4. Menghargai hak hukum pasien

Page 4: Benefience and Autonomy

Kaidah-kaidah dasar etika atau bioetik pada prinsipnya haruslah spesifik, dan pada praktiknya, satu prinsip dapat dibersamakan dengan prinsip yang lain. Tapi di dalam beberapa kasus kedokteran, karena kondisi berbeda satu prinsip menjadi lebih penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang lain