bimo

23
Muhammad Bimo Harmaji. Dkk. Pengaruh Pemberian Methopren… PENGARUH PEMBERIAN METHOPREN TERHADAP LARVA Aedes aegypti YANG DIAMBIL DARI KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR Muhammad Bimo Harmaji 1 , Istiana 2 , Nelly Al Audhah 2 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 2 Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin [email protected] Jl. Veteran No. Banjarmasin ABSTRAK: Methopren merupakan golongan pengatur pertumbuhan insekta (Insect Growth Regulator) yang mempunyai efektivitas tinggi sebagai agen pengendali nyamuk. Methopren bekerja dengan cara mengganggu maturitas dan reproduksi pada insekta yang menirukan aktivitas juvenile hormone murni yang terdapat pada insekta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian methopren terhadap perkembangan larva Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Posttest-Only with Control Group Design. Sampel yang digunakan memiliki variasi dosis yaitu 0 g/l; 0,0065 g/l; 0,0125 g/l; 0,025 g/l; 0,05 g/l dan 0,1 g/l. Dosis 0 g/l digunakan sebagai kontrol. Berdasarkan analisis probit didapatkan hasil bahwa dosis methopren yang efektif membunuh 50% larva (Lethal Concentration/LC 50 ) berkisar antara 0,002-0,009 g/l dengan rata-rata 0,0055 g/l dan LC 90 berkisar antara 0,022-0,082 g/l dengan rata-rata 0,03125 g/l. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian methopren terhadap larva Aedes aegypti yang diambil dari Kecamatan Banjarmasin Timur. Kata-kata kunci: Aedes aegypti, Methopren, Perkembangan Larva ABSTRACT: Methoprene is an insect growth regulator, which is highly effective as a control agent for mosquitoes. It interferes with maturation and 1

Upload: bimo-harmaji

Post on 17-Aug-2015

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

knknknk

TRANSCRIPT

Muhammad Bimo Harmaji. Dkk. Pengaruh Pemberian MethoprenPENGARUH PEMBERIAN METHOPREN TERHADAP LARVAAedes aegypti YANG DIAMBIL DARI KECAMATANBANJARMASIN TIMURM!a""ad Bi"# Ha$"a%i&' Istia(a)' Ne**y A* Ad!a!)1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas LambungMangkurat Banjarmasin2 Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasinbimoharmaji@mail!"om#l! $eteran %o!BanjarmasinABSTRAK+Met!#p$e( "e$pa,a( g#*#(ga( pe(gat$ pe$t"-!a( i(se,ta.Insect Growth Regulator)ya(g "e"p(yai e/e,ti0itas ti(ggi se-agai age(pe(ge(da*i (ya",1Metho&ren bekerja dengan "ara mengganggu maturitas danre&roduksi &ada insekta ang menirukan aktivitas juvenile hormone murni ang terda&at&ada insekta! 'ujuan &enelitian ini adalah untuk mengetahui &engaruh &emberianmetho&ren terhada& &erkembangan larvaAedes aegypti! Penelitian ini meru&akan&enelitian eks&erimental dengan Posttest-Only ith !ontrol "roup Design! Sam&el angdigunakan memiliki variasi dosis aitu ( g)l* (+((,- g)l* (+(12- g)l* (+(2- g)l* (+(- g)ldan (+1 g)l! Dosis ( g)l digunakan sebagai kontrol! Berdasarkan analisis &robit dida&atkanhasil bah.a dosis metho&ren ang e/ekti/ membunuh -(0 larva 1#ethal!on$entration%L2-(3 berkisar antara (+((24(+((5 g)l dengan rata4rata (+((-- g)l dan L25(berkisar antara (+(224(+(62 g)l dengan rata4rata (+(712- g)l! Penelitian ini menunjukkanbah.aada&engaruh&emberianmetho&renterhada&larvaAedesaegyptiangdiambildari Ke"amatan Banjarmasin 'imur! Kata2,ata ,(3i8 Aedes aegypti& Metho&ren+ Perkembangan LarvaABSTRACT:Methoprene is an insect growth regulator, which is highly effective as acontrol agent for os!uitoes" 't inter(eres ith maturation and reprodu$tion in inse$ts bymimi$king the a$tivity o( natural juvenile inse$t hormone. )he aim o( this resear$h is to(indout thein(luen$eo( givenmethopreneagainst Aedesaegypti larvagroth. )hisresear$hise*perimentalresear$hithPosttest-Onlyith!ontrol "roupDesign. )hesample as given varied dosage rate + g%, +&++-. g%l, +&+/0. g%l, +&+0. g%l, +&+. g%l and+&/ g%l. Dosage + g%l as used (or $ontrol. Based on probit analysis& e((e$tive doses o(methopren to kill .+1 larvae 2#ethal !on$entration%#!.+3 as beteen +&++0-+&++4 g%l2average5+&++.. g%l3 and #!4+ as beteen +&+00-+&+60 g%l 2average5+&+7/0. g%l3. )he$on$lusion(romthisresear$histhereisin(luen$eo( givenmethoprenagainst Aedesaegypti larva groth (rom 8e$amatan Banjarmasin )imur. #eyywor$s9 Aedes aegypti& Methoprene& #arva "roth1PENDAHULUAN8DemamBerdarahDengue1DBD3atauDengueHemorragi$:ever1D9F3adalah&enakitmos;uito-bornein(e$tionang&adabebera&adekadeterakhirmenjadi &erhatian utama masalah kesehatan internasional! Kasus DBD terda&at didaerah tro&is dan sub4tro&is seluruh dunia+ sebagian besar terjadi di daerah&erkotaan! Penakit ini sekarangtelahmenebar kelebihdari 1((negaradi:/rika+ :merika+ Mediterania 'imur+ :sia 'enggara dan Pasi/ik Barat! :sia'enggara meru&akan ka.asan ang &aling tinggi angka kejadianna 113!#umlah kasus DBD di ;ndonesia &ada tahun 2((< telah men"a&ai 175!,5-kasus+ denganangkakasusbaru,=kasus&er 1((!(((&enduduk! 'otal kasusmeninggal adalah 1!75- kasus! Kasus DBD saat ini da&at ditemukan di seluruh&rovinsi di ;ndonesia dan lebih dari 2(( kota telah mela&orkan adana kejadianluar biasa DBD! Peningkatan kasus terjadi sejak tahun 2((7 di bebera&a &rovinsiaitu Banten+ DK; #akarta+ #abar+ #ateng+ D;>+ Kalsel+ dan %'' 113!Penakit DBDmeru&akan&enakit angselaludi.as&adai di ProvinsiKalimantan Selatan! ?ilaah &enebaranna dari tahun ke tahun semakin meluas!Data dari Dinas KesehatanProvinsi KalimantanSelatanmenunjukkanbah.aselalu terjadi &eningkatan kasus DBD setia& tahun+ &ada tahun 2(12 dila&orkanjumlahkasusDBDsebanak1!--2kasusdan2-orangdiantaranameninggaldunia! Ka.asandenganangkakejadianDBDtertinggi adalahKabu&aten9uluSungai Selatan dengan 2-1 kasus+ disusul oleh Kota Banjarbaru dengan 217 kasusdanKabu&aten 'abalong sebanak 2(2 kasus sertaKota Banjarmasin angmem&unai ,- kasus DBD se&anjang tahun 2(12 123!2Muhammad Bimo Harmaji. Dkk. Pengaruh Pemberian MethoprenBerdasarkandataDinasKesehatanKota Banjarmasintahun2(12+ limake"amatan ang ada diKota Banjarmasin terda&at kasus DBD aitu Ke"amatanBanjarmasin Barat sebanak 1= kasus+ Ke"amatan Banjarmasin 'engah 17 kasus+Ke"amatanBanjarmasin'imur 2(kasus+Ke"amatanBanjarmasinSelatan1(kasus danKe"amatanBanjarmasinUtara1(kasus! Ke"amatandenganangkakematian tertinggi akibat &enakit DBDterjadi di Ke"amatan BanjarmasinSelatanaitusebanak2orang+ kemudiandi Ke"amatanBanjarmasin 'imur1orang 123!Ke"amatan Banjarmasin 'imur mem&uai 5 Kelurahan+ aitu Kuri&an+Kebun Bunga+ Pengambangan+ Banua :nar+ Sungai Bilu+ Peka&uran @aa+KarangMekar+Sungai Lulut danPemurusLuar!KejadianDBDdi Ke"amatanBanjarmasin 'imur terjadi di Kelurahan Kuri&an 7kasus+ KelurahanKebunBunga=kasus+ KelurahanPengambangan2kasus+ KelurahanBanua :nar 2kasus+ Kelurahan Sungai Bilu 7 kasus+ Kelurahan Peka&uran @aa - kasus danKelurahan Sungai Lulut 1 kasus 173!$ektor &enular &enakit DBD adalah namukAedes aegypti!Penanggulanganna dititikberatkan &ada &emutusan rantai &enularan melalui&engendalian vektorAedes aegypti! Pemberantasan namuk Aedes aegyptida&atdilakukandenganmemberantas namukde.asadanlarvana! Pemberantasanlarva dilakukan dengan dua "ara+ aitu meniadakan tem&at &erindukanna melaluimetode 7ManglaAimdigunakandanmenggunakanlarvasida untuktem&at&enam&ungan air ang sulit dikuras 1=3!3'eme/os 1abate3 meru&akanlarvasidautamaangtelahlamadigunakansebagai &engendali vektor dengue Aedes aegypti! Bebera&a negara se&erti BraAil+'hailand dan ;ndonesia dila&orkan telah terjadi resistensi terhada& teme/os!Untuk mem&erlambat terjadina resistensi+ &erlu dikembangkan altemati/&engendali vektor angaman+ tidakmembahaakanmanusiadanlingkungan!Salah satu altemati/na adalah dengan menggunakanmetho&ren&aitu suatubahan akti/ larvasida ang ber/ungsi sebagai hormon tiruan ang mengatur&ertumbuhan&adastadiumlarva2'nse$t "roth