budidaya tanaman pangan (jagung)
TRANSCRIPT
Pengertian
Tanaman
Pangan
Budidaya
Tanaman
Jagung
Budidaya
Tanaman
Pangan Secara
Umum
Macam
Macam Jenis
Tanaman
Pangan
Pengertian Tanaman Pangan
Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan
air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah. Pangan diperuntukkan bagi konsumsi
manusia sebagai makanan atau minuman, termasuk bahan tambahan pangan,
bahan baku pangan, dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Komoditas pangan harus mengandung zat gizi yang terdiri atas karbohidrat,
protein, lemat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Macam-macam Jenis Tanaman
PanganSEREALIA :
A. Padi (oryza sativa)
Padi atau nama latinnya adalah oryza sativa
memiliki batang yang tersusun dari rangkaian ruas-
ruas, antar ruas dipisahkan oleh buku. Ruas batang
padi, dalamnya berongga. Semakin ke bawah,
jarak antar buku semakin pendek dan bahkan
sangat sulit membedakannya sebagai ruas-ruas
batang yang berdiri sendiri.Peristiwa ini disebut
dengan pertunasan padi. Memiliki akar berserabut.
Padi juga merupakan tanaman pangan yang pokok utama bagi masyarakat indonesia
khususnya.
Gandum (Triticum spp.)
Gandum adalah sekelompok tanaman serealia
dari suku padi-padian yang kaya akan
karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk
memproduksi tepung terigu, atau pakan ternak.
Pada umumnya, biji gandum (kernel) berbentuk
opal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3
mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum
memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari
tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian
endosperma, dan bagian lembaga (germ).
Biji-bijian
A. Kacang tanah (arashis hypogeae)
Kacang tanah dapat ditanam dilahan kering
dan lahan sawah, sesudah panen padi.
Kacang tanah memiliki batang yang
bercabang dengan tinggi tanaman antara
38-68cm.
B. Kedelai (glycine
max)
Kedelai merupakan
tanaman semusim,
dengan tinggi
tanaman antara 40 –
90 cm, memiliki daun
tunggal atau daun
bertiga. Daun dan
polong kedelai
memiliki bulu.
c. Kacang hijau (phaseolus
vulgaris)
Tanaman kacang hijau
merupakan tanaman
pangan semusim yang
mempunyai umur panen
antara 55-65 hari setelah
ditanam. Kacang hijau
dapat ditanam di lahan
kering maupun di lahan
sawah sesudah panen padi.
Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim. Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama
dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan
paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun
tanaman jagung umumnya berketinggian 1 m sampai 3 m,
ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggitanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas
teratas sebelum bunga jantan.
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
Sumber Daya Yang Dibutuhkan Dalam Tanaman Pangan
1. Persiapan lahan/media tanaman
2. Persiapan benih dan penanaman
3. Pemupukan
4. Pengendalian Organisme pengganggu tanaman
5. Panen dan Pascapanen
1. Pengelohan Tanah
Pengertian: tindakan untuk persiapan lahan untuk menyiapkanpenanaman.
Pengolahan lahan dilakukan untuk menyiapkan lahan sampai siapditanami. Pengolahan dilakukan dengan cara dibajak atau dicangkul laludihaluskan hingga gembur. Pembajakan dapat dilakukan dengan caratradisional ataupun mekanisasi.
Standar penyiapan lahan
Lahan petani yang digunakan harus bebas dari pencemaran limbahberacun.
Penyiapan lahan/media tanam dilakukan dengan baik agar strukturtanah menjadi gembur dan beraerasi baik sehingga perakaran dapatberkembang secara optimal.
Penyiapan lahan harus menghindarkan terjadinya erosi permukaantanah, kelongsoran tanah, dan atau kerusakan sumber daya lahan.
2. Persiapan Benih dan
Penanaman
Benih yang akan ditanam sudah disiapkan sebelumnya. Umunya,
benih tanaman pangan ditanam langsung tanpa didahului dengan
penyemaian. Benih ditanam dengan cara ditugal (pelubang padatanah) sesuai jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap tanaman.
Penyiapan Bahan Tanaman
1.Pemilihan varietas
2.Bibit unggul
3.Pembibitan
3. Pemupukan
Pemupukan bertujuan memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pemupukan dilakukan setelah benih ditanam. Pupuk dapat
diberikan sekaligus pada saat tanam atau sebagian diberikan saat tanam dan sebagian
lagi pada beberapa minggu setelah tanam.
Pemberian pupuk mengacu pada hasil analisis kesuburan tanah dan kebutuhan
tanaman :
Penyemprotan pupuk cair pada tajuk tanaman (foliar sprays) tidak boleh
meninggalkan residu zat-zat kimia berbahaya pada saat tanaman dipanen
Mengutamakan penggunaan pupuk organic serta disesuaikan dengan kebutuhan
tanaman dan kondisi fisik tanah.
Penggunaan pupuk tidak boleh mengakibatkan terjadinya pencemaran air atau air
tanah dan sumber air.
4. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman, dan
pembumbunan.
Penyiraman : untuk menjaga agar tanah tetap lembab.
Penyulaman : Kegiatan menanam kembali untuk mengganti benih
yang tidak tumbuh atau tidak numbuh normal.
Pembumbunan : untuk menutup pangkal batang dengan tanah.
5. Pengendalian OPT (Organisme
pengganggu tanaman)
Pengendalian OPT harus disesuaikan dengan tingkat serangan.
Pengendalian OPT dapat dilakukan secara manual maupun
dengan pestisida.
6. Panen dan PascapanenPanen adalah tahap terakhir dari budidaya tanaman pangan. Setelah panen hasil
panen akan memasuki tahap pascapanen.
Standar panen
Pemanenan harus dilakukan pada umur/waktu yang tepat.
Cara pemanenan tanaman pangan harus sesuai dengan teknik dan anjuran baku
untuk setiap jenis tanaman sehingga diperoleh mutu hasil panen yang tinggi, tidak
rusak, tetap segar dalam waktu lama, dan meminimalkan tingkat kehilangan hasil
Panen bisa dilakukan dengan cara manual maupun dengan alat mesin pertanian.
Tanaman Jagung
Jagung merupakan tanaman pangan yang banyak digunakan
untuk bahan makanan pokok. Jagung juga merupakan tanaman
semusim. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruhpertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan
paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman
jagung umumnya berketinggian 1 m sampai 3 m, ada varietas yang
dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasa diukur dari
permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.
JENIS JAGUNG
Jagung Gigi Kuda (Dent Corn) biji kuning besar
Jagung Mutiara (Flint Corn) biji putih
Jagung Tepung (Flour Corn) biji kuning kecil lunak
Jagung Manis (Sweet Corn) biji kuning dan keriput jika kering
Jagung Brondong (Pop Corn) biji kuning lonjong runcing
Jagung Tunik (tiap biji berkelobot )
Jagung Ketan (waxy corn)
19
Budidaya Tanaman Jagung
Aspek Budidaya
Budidaya tanaman jagung pada umumnya tidaklah terlalu sulit,
karena tanaman ini sangat cocok tumbuh di Indonesia yang memilikiiklim tropis. Tanaman jagung mempunyai kemampuan beradaptasi
terhadap tanah, baik jenis tanah lempung berpasir maupun tanah
lempung dengan pH tanah 6-8. Jagung ini kebanyakan ditanam di
dataran rendah, baik sawah tadah hujan maupun sawah irigasi.
Sebagian terdapat juga di daerah pergunungan pada ketinggian
1000-1800 m di atas permukaan laut.
Syarat Tumbuh
i. Iklim
Faktor-faktor iklim yang terpenting adalah jumlah dan pembagian
dari sinar matahari, curah hujan, temperatur, kelembaban, dan angin. Tempat penanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari
cukup dan jangan terlindung oleh pohon-pohon atau bangunan. Bila
tidak terdapat penyinaran dari matahari, hasilnya akan berkurang.
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada
fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air.
Kami mulai menanam jagung pada awal musim hujan. Suhu
optimumnya antara 23 0C–300 C.
ii. Media TanamMedia tanam yang digunakan dalam budidaya jagung ini tidak memerlukan
persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur, dan kaya humus
agar berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5.
iii. Ketinggian TempatAerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Ketinggian
antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.
Pedoman Budidaya
I. Syarat Benih
Bermutu tinggi baik genetik, fisik, dan fisiologi (jagung manis hibrida varietas sweet boy).
Daya tumbuh benih lebih dari 90% dan bersetifikat. Kebutuhan benih pada lahan 20 m X 80
m ± 18 g atau sekitar 128 benih.
II. Pengolahan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa rumput yang cukup banyak dicangkul (dibalikan) untuk menjadi pupuk organik dikembalikan ke dalam tanah. Tanah
yang akan ditanami, dicangkul sedalam 20-30 cm, kemudian diratakan. Dibuat bedengan
atau jalur lahan seluas 80 cm X 40 cm.
III. Pemupukan
a. Seminggu sebelum benih di tanam ke lubang tanam, diberikan 0,31 kg pupuk kandang per lubang tanam untuk mengembalikan unsur hara dalam tanah
b. Pada saat tanam, diberikan Urea 12,5 gram/lubang tanam; SP36 6,25 gram/lubang tanam; dan KCl 2,08 gram/lubang tanam, cara pemberiannya adalah dengan tugal pada jarak 5 cm dari lubang tanam dan ditutup lagi
c. Susulan I, pada saat umur 21 HST dengan Urea 12,5 gram/lubang tanam; SP36 6,25 gram/lubang tanam; dan KCl 2,08 gram/lubang tanam ditugal dengan jarak 10 cm dari lubang tanam dan ditutup lagi
d. Susulan II, pada umur 35 HST pemberian Urea sebanyak 12,5 gram/lubang tanam; SP36 gram/ lubang tanam; dan KCl 2,08 gram/lubang tanam ditugal dengan jarak 15 cm dari tanaman jagung
e. Pemakaian furadan dapat diaplikasikan pada saat benih mulai ditanam dengan cara menyebarkannya di sekitar benih sebanyak 0,5 gram per tanaman.
f. Untuk mencegah dari serangan hama lalat bibit, maka diberi insektisida granul (WinGran 0,5 G) ke dalam lubang tanam dengan dosis 1 gram/lubang tanam.
Pemeliharaan Tanaman
a. Penjarangan dan Penyulaman
b. Penyiangan
c. Pembumbunan
d. Pengairan dan penyiraman
PERMASALAH UTAMA di LAPANGAN
Biofisik
Kesuburan tanah
Kesesuaian iklim
Varietas
Gangguan hama dan penyakit
Teknik budidaya
35
Sosial ekonomi– Ketidaktahuan– Ketersediaan sarana
produksi– Pasar– Modal usahatani– Prilaku ekonomi–Kepercayaan/tahayul
Pengendalian OPT Pengendalian hama dan penyakit hanya dilakukan jika
dianggap perlu. Umumnya 2-3 semprot selamapertumbuhan tanaman
Hama
Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
menyerang pada saat benih berkecambah.
Pengendalian : berikan insektisida butiran pada saat tanam(masukan dalam lubang benih) dengan dosis 10 kg/ha
Penggerek batang (Ostrinia furnacalis) dan tongkol(Heliothis armigera Hbn)
Menyerang saat tanaman muda dan saat tongkol mulaiterbentuk.
Pengendalian dengan menyemprot dengan insektisida cair yang selektif
Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hwfn.)
Menyerang daun terutama malam hari
Pengendalian dengan penyemprotan insektiisda cair
36
Pengendalian OPT Penyakit
Bulai (Perenosclerospora maydis Rac.)
penyakit penting jagung menyerang saat umur 2 – 3 minggu
Pengendalian yang baik adalah dengan menanam varietas yang tahan (Arjuna, Nakula, Kalingga, dan hibrida)
Jika terpaksa menggunakan fungisida gunakan Ridomil 35 SD dengan dosis 2 gram/kg sebagai perlakukan benih (campur dengan benih)
Hawar daun (Helminthosporium turcicum Pass.)
Gejalanya terdapat bercak coklat basah pada daun
Pengendalian dengan menanan varietas yang resisten
Gunakan fungisida yang efektif
Karat (Puccinia polysora Underw.)
Terdapat bercak kecil pada daun
Busuk tongkol ( Rhozictonia zeae Voorhess.)
Terlihat sebagai cendawan berwarna merah muda pada permukaan kelobot
Pengendalian dengan fungisida efektif
42