buku rancangan pendidikan sinkop dan dizziness

Upload: dey510

Post on 01-Mar-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

paper

TRANSCRIPT

BUKU RANCANGAN PENDIDIKANMODUL SINKOP DAN DIZZINESS PADA PASIEN GERIATRI

Ilmu Penyakit Dalam RS Saiful Anwar FK Universitas Brawijaya Malang

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sinkop adalah suatu gejala dengan karakteristik klinik kehilangan kesadaran yang tiba-tiba dan bersifat sementara, dan biasanya menyebabkan jatuh. Onsetnya relatif cepat dan terjadi pemulihan spontan. Kehilangan kesadaran tersebut terjadi akibat hipoperfusi serebral. Sinkop yang paling sering terjadi adalah sinkop vasovagal (21,1%), sinkop kardiak (9,5%) dan 36,6% sinkop yang tidak diketahui penyebabnya.Dizziness adalah sensasi, kepala terasa ringan, seperti akan pingsan, berputar, perasaan mabuk, dan bisa juga tidak mengarah, seperti gangguan mental, pandangan kabur, pusing, atau perasaan perih, dalam istilah bahasa Jawa disebut dengan nggliyer. Disamping itu juga pada individu dengan gangguan berj alan, mielopati, spastisitas, parkinsonism, atau ataksia serebelar mengeluh dizziness walaupun tanpa adanya vertigo atau sensasi abnormal kepala yang lain. Dizziness merupakan keluhan yang sering dijumpai pada lanjut usia (lansia), prevalensinya berkisar 30% pada individu yang berusia >65 tahun. Sebanyak 2% konsultasi di pelayanan primer menyangkut dizziness dan dizziness merupakan penyebab utama nomor 13 penderita datang berobat ke spesialis penyakit dalamDalam rangka menempuh pendidikan spesialis penyakit dalam di fakultas kedokteran universitas brawijaya diberikan modul Sinkop dan dizziness sebagai rangkaian ilmu yang terintegrasi dengan ilmu lain sebagai dasar kompetensi yang dicapai oleh dokter penyakit dalam. Modul Sinkop dan dizziness yang dirancang sebagai pendukung pelaksanaan pendidikan spesialis penyakit dalam ini akan diberikan pada tahap dasar selama 6 bulan semester pertama dengan beban setara 4sks.

TujuanTujuan UmumSetelah menyelesaikan modul Sinkop dan dizziness diharapkan peserta didik:1. Menguasai kompetensi penyakit sinkop dan dizziness pada pasien geriatri yang dibutuhkan sebagai dokter penyakit dalam.1. Mampu memberikan terapi komperehensif dan efektif pada kasus sinkop dan dizziness yang dihadapi.

Tujuan khusus1. Mampu Mengidentifikasi dan menginterpretasikan kemungkinan timbulnya sinkop dan dizziness berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan 2. Menguasai Kriteria Diagnosis , pencegahan, tatalaksana dan prognosis sinkop dan dizziness serta mampu melakukan monitoring dan edukasi pada pasien sinkop dan dizziness3. Melakukan kajian ulang terhadap adanya predisposisi dan precipitasi faktor terjadinya sinkop dan dizziness 4. Menguasai pengetahuan tentang indikasi dan kontraindikasi terhadap terapi yang diaplikasikan pada pasien

KARAKTERISTIK MAHASISWAMahasiswa yang dapat mengikuti modul praktik ini adalah mahasiswa program pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit dalam FKUB RSSA

Karakteristrik Peserta Didik

Peserta Didik yang dapat mengikuti Modul Sinkop dan dizziness adalah PPDS I Ilmu Penyakit Dalam FKUB pada tahap dasar pada semester pertama program pendidikan

SASARAN PEMBELAJARANSasaran Pembelajaran Peserta didik dalam hal ini adalah peserta pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit dalam, sesuai standar mampu mengelola mulai dari identifikasi masalah Sinkop dan dizziness lewat anamnesis, pemeriksaan klinis, melakukan pengkajian, melakukan dan merencanakan pemeriksaan penunjang, menetapkan masalah/diagnosis/disgnosis banding, menyusun rencana tatlaksana pasien dengan memperhatikan aspek etika, sosial, ekonomi, agama dan budaya, hingga menyusun rekam medik dengan mengacu pada catatan rekam medik berdasarkan masalah, serta mampu menjelaskan dasar masalah Sinkop dan dizziness, dasar penentuan penyebab penyakit, dasar rencana penatalaksanaan yang rasional berdasarkan etiologi dan patogenesis dan dasar rencana tindakan pencegahan.

Sasaran pembelajaran penunjangDiharapkan peserta PDS I memiliki kemampuan pada :0. Pengetahuan :1. Mampu menjelaskan definisi, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pencegahan komplikasi dan prognosis Sinkop dan dizziness1. Mampu menjelaskan tata laksana komprehensif pada kasus Sinkop dan dizziness

0. Sikap1. Menghargai keanekaragaman sifat, sikap dan selera pribadi pasien1. Bersedia mempertimbangkan pemikiran serta usulan pasien dalam pemeriksaan pasien dan merundingkan perencanaan terapi Sinkop dan dizziness1. Menyadari pentingnya empati dalam tatalaksana Sinkop dan dizziness1. Menyadari pentingnya pendekatan indisiplin1. Meyadari pentingnya mealkukan rujukan untuk kasus-kasus tertentu kepada ahli terkait

0. Ketrampilan1. Menunjukkan sikap santun dan cara komunikasi efektif1. Melakukan langkah-langkah pengumpulan data mulai dari anamnesis termasuk penilaian kejiwaan, pemeriksaan fisik, membuat catatan rekam medis sesuai buku dan petunjuk yang baku1. Melakukan analisis data dan sintesis untuk menetapkan masalah Sinkop dan dizziness serta menetapkan rencana pemeriksaan san pengobatan dasar1. Mengembangkan pola belajar mandiri

LINGKUP BAHASAN

Modul Sinkop dan dizziness memilki lingkup bahasan meliputi segala problem terkait Sinkop dan dizziness pada pasien yang dihadapi dengan mempertimbangkan segala aspek yang terkait.Tabel Daftar Lingkup Bahasan yang akan dicapai peserta didik pada modul Sinkop dan dizzinessLingkup BahasanPokok BahasanTingkat Kemampuan

0. Keterampilan identifikasi Sinkop dan dizziness0. Anamnesis0. Pemeriksaan Fisik0. Pemeriksaan Laboratorium0. Pemeriksaan Penunjang Lainnya3A

0. Tata laksana Sinkop dan dizziness1. Farmakologi2. Non farmakologi3A

3. Monitoring terapi Sinkop dan dizzinessa. Melakukan pemantauan penyakit penyerta atau hal lain yang menjadi penyabab sinkop dan dizziness b. Melakukan pemantauan terhadap mental status melalui tanda tanda vitalc. Melakukan pemeriksaan kognitif dan fungsional berkala untuk semua pasien usia lanjut lewat pemeriksaan atau instrument yang adad. Monitoring terhadap faktor faktor pencetus atau yang berkonstribusi terjadinya sinkop dan dizziness sebelum dan sesudah terapi

3A

3. Edukasi pada Sinkop dan dizzinessTehnik dan informasi edukasi penyakit3A

4. Diagnosis Sinkop dan dizziness pada kondisi khusus1. Home care nursing2. Palliative care setting3. Ethnic

3A

Daftar Keterampilan Klinis

Ketrampilan adalah kegiatan mental dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatan yang saling bergantung dariu awal hingga akhir. Dalam pelaksanaan praktik dokter, lulusan dokter spesialis penyakit dalam perlu menguasai ketrampilan klinis yang akan digunankan mendiagnosis maupun menjelaskan suatu masalah kesehatan. Ketrampilan klinis ini perlu dilatihkan sejak awal pendidikan secara berkesinambungan hingga akhir pendidikan. Pada setiap ketrampilan klinik ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller (knows, knows how, shows, does) yang diharapkan dicapai oleh peserta didik di akhir pendidikan. Beriku ini tingkat kemampuan menurut Piramid Miller:1. Tingkat kemampuan 1 (Knows) Mengetahui dan Menjelaskan Lulusan dokter spesialis penyakit dalam mempunyai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial ketrampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien dan keluarganya, teman sejawat serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi dan komplikasi yang mungkin timbul. Ketrampilan ini dapat dicapai melalui kuliah, diskusi, penugasan dan belajar mandiri, sedangkan penilainnya dapat melalui ujian tulis2. Tigkat Kemampuan 2 (Knows How) Pernah Melihat atau Pernah MendemonstrasikanLulusan dokter speislias penyakit dalam menguasai pengetahuan teoritis dari ketrampilan ini dengan penekanan pada clinical reasioning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat, mengamati ketrampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien dan masyarakat. Pengujian ketrampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan ganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan atau lisan (oral test)3. Tingkat Kemampuan 3 (Shows) Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisiLulusan dokter spesialis penyakit dalam menguasai teori ketrampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial ketrampilan tersebut, berkesempatan untukmmelihat dan mengamati ketrampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien, serta berlatih ketrampilan tersebut pada alat peraga dan atau standarized patient. Pengujian ketrampilan kemampuan 3 dengan menggunakan OSCE atau OSATS4. Tingkat kemampuan 4 (Does) Mampu melakukan secara mandiriLulusan dokter spesialis penyakit dalam dapat mmperlihatkan ketrampilannya tersebut dengan menguasai seluruh teori, prinsip, inidkasi, langkah-langkah cara melakukan, komplokasi dan pengendalian komplikasi,. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian ketrampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan workbooked a=ssessment alinnya misalnya mini-CEX, portfolio, logbook dsb.

METODE PENGAJARAN

Metode Pengajara modul Sinkop dan dizziness meliputi:

0. Keterampilan Identifikasi Sinkop dan dizziness

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat mengidentifikasi masalah terkait Sinkop dan dizziness berdasarkan pada kemampuan anamnesis dan pemeriksaan fisik

Keterampilan InterpersonalAnamnesis Sinkop: Pertanyaan seputar keadaan saat sebelum serangan. Pasien (duduk, terlentang atau berdiri) Aktivitas (istirahat, perobahan posisi, sedang/habis melakukan latihan fisik, sedang atau sesaat setelah berkemih, buang air besar, batuk atau menelan). Faktor-faktor predisposisi (misalnya tempat ramai atau panas, berdiri dalam waktu lama, saat setelah makan) dan faktor yang memberatkan (misalnya ketakutan, nyeri hebat, pergerakan leher) Pertanyaan mengenai saat terjadinya serangan. Mual, muntah, rasa tidak enak diperut, rasa dingin, berkeringat, nyeri pada leher atau bahu, penglihatan kabur. Pertanyaan mengenai serangan yang terjadi (saksi mata) Bagaimana cara seseorang tersebut jatuh (merosot atau berlutut), warna kulit (pucat, sianosis, kemerahan), lamanya hilangnya kesadaran, jenis pernafasan (mengorok), pergerakan (tonik, klonik, tonik-klonik), lama kejadiannya, jarak antara timbulnya pergerakan tersebut dengan kejadian jatuh, lidah tergigit) Pertanyaan mengenai latar belakang Riwayat keluarga dengan kematian mendadak, penyakit jantung aritmogenik kongenital atau pingsan. Riwayat penyakit jantung sebelumnya. Riwayat kelainan neurologis (parkinsonisme, epilepsi, narkolepsi) Gangguan metabolik (misalnya diabetes melitus) Obat-obatan (anti hipertensi, anti depresan, antiaritmia, diuretika dan obat-obatan yang dapat membuat QT memanjang) Bila terjadi sinkop berulang, keterangan mengenai berulangnya sinkop misalnya waktu dari saat episode sinkop pertama dan jumlah rekurensi yang terjadi

Anamnesis Dizziness:(l) Awitan , dan perjalanan dari simptom. (2) Simptom dari dizziness dijelaskan oleh pasien sendiri. Simptom yang dijelaskan menurut perkataan pasien sendiri penting, karena penelitian yang dilalrukan oleh Kwong dan Pimlott menunjukkan diagnosis umumnya dapat ditegakkan bila pasien menjelaskan dizziness-nya berdasarkan perkataannya sendiri. (3) Subtipe dari dizziness. (4) Terapi/ obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien

Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan fisik yang dilakukan berfokus pada potensi petunjuk etiologi ke proses penyakit yang mendasari. - Penilaian tanda penting : demam, takikardia, atau penurunan saturasi oksigen, yang masing-masing dapat menunjukkan proses penyakit tertentu. - Pemeriksaan ortostatik, kardiovaskular, neurootologik, tajam penglihatan, hiperventilasi selama 2 menit, tes Romberg, tes langkah tandem(tandem gail test), pemijatan sinus karotis, maneuver Hallpike, status kognitif, simptom depresi, dan ansietas. Pemeriksaan kardiovaskular dilakukan untuk mencari kemungkinan aritmia, kelainan katup jantung, dan bruitkarotis.

Pemeriksaan Penunjang : Tes laboratorium: Darah lengkap, cardiac enzyme, serum elektrolit, gula darah EKG Ekokardiografi ENG MRI BERA BAEP

Keterampilan Kontekstual Pengetahuan komunikasi efektif Epidemiologi dari gangguan Sinkop dan dizziness Pemberdayaan keluarga/ orang-orang terdekat dalam penanganan pasien secara holistik

Pengetahuan Klinis Kriteria bentuk sinkop: sinkop vasovagal, kardiak, neurologik-serebrovaskular, psikogenik, metabolik dan sinkop yang tidak diketahui penyebabnya.Kriteria bentuk Dizziness: vertigo, presinkop, disekuilibrium, dan kepala yang terasa ringan tapi samar-samar diluar vertigo, sinkop, ataupun disekuilibrium (vague lighl- headedness).Mengetahui diagnosis banding dari timbulnya sinkop dan dizziness pada usia lanjutPengetahuan tentang predisposisi dan precipitasi faktor dari sinkop dan dizziness Mengetahui penyebab-penyebab obat yang sering menginduksi terjadinya sinkop dan dizziness Pengetahuan tentang risk faktor untuk timbulnya sinkop dan dizzinessMengetahui tentang kriteria diagnosis untuk sinkop dan dizziness

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita sinkop dan dizzinessEvaluasi Pasien Jaga penderita sinkop dan dizziness

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan geriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-2

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

0. Keterampilan Tatalaksana Sinkop dan dizziness

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat melakukan tata laksana Sinkop dan dizziness

Keterampilan InterpersonalKeterampilan melakukan penatalaksanaan Sinkop dan dizziness

Keterampilan Kontekstual Pengetahuan komunikasi Pemberdayaan keluarga/ orang-orang terdekat

Pengetahuan Klinis Nonfarmakologi Pengobatan yang paripurna sinkop dan dizziness tergantung penyakit dan atau penyakit yang mendasarinya. Penghentian obat atau pencetusnya.Farmakologi Pengobatan simptomatik pada dizziness dapat menggunakan obat-obatan sedative (efek sementara). Setiap pemberian medikasi pada usia lanjut harus dipertimbangan untung ruginya (meperhatikan efek samping, misalnya falls, bingung). Pengobatan pada sinkop tergantung penyebab.

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita sinkop dan dizzinessEvaluasi Pasien Jaga penderita sinkop dan dizziness

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan GeriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-2

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

0. Keterampilan Monitoring Terapi Sinkop dan dizziness

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat melakukan monitoring terapi Sinkop dan dizziness

Keterampilan Interpersonal Melakukan pemantauan penyakit penyerta atau hal lain yang menjadi penyabab sinkop dan dizziness Melakukan pemantauan terhadap mental status melalui tanda tanda vital Melakukan pemeriksaan kognitif dan fungsional berkala untuk semua pasien usia lanjut lewat pemeriksaan atau instrument yang ada Monitoring terhadap faktor faktor pencetus atau yang berkonstribusi terjadinya sinkop dan dizziness sebelum dan sesudah terapi

Keterampilan Kontekstual Pengetahuan komunikasi Pemberdayaan keluarga/ orang-orang terdekat

Pengetahuan Klinis Pengetahuan patofisiologi tentang pemberian terapi sinkop dan dizziness dan efeknya

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita sinkop dan dizzinessEvaluasi Pasien Jaga penderita sinkop dan dizziness

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan GeriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-2

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

0. Keterampilan Edukasi pada Kasus Gangguan Nutrisi

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat melakukan edukasi pada kasus Sinkop dan dizziness

Keterampilan InterpersonalMampu menjelaskan edukasi dengan menggunakan model, foto-foto dan media lainnya kepada pasien dan keluarga tentang penyakit, faktor pencetus dan tindakan yang diderita

Keterampilan Kontekstual Komunikasi metode evaluasi

Pengetahuan Klinis Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan edukasi Sinkop dan dizziness Tingkat pengetahuan dan pendidikan pasien Sumber daya yang ada pada pasien

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita sinkop dan dizzinessEvaluasi Pasien Jaga penderita sinkop dan dizziness

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan GeriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-1

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

0. Keterampilan Melakukan Diagnosis Sinkop dan dizziness pada Kondisi Khusus (nursing home care)

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat melakukan diagnosis Sinkop dan dizziness pada kondisi khusus

Keterampilan Interpersonal Mampu melakukan identifikasi pasien Sinkop dan dizziness dalam setting tantangan nursing home setting (perawatan di rumah), paliative setting (terminal stage, end of life) dan terkait ethic

Keterampilan Kontekstual Pengetahuan komunikasi Mengenal berbagai sistem

Pengetahuan Klinis Mampu membedakan kebutuhan pada penderita home care nursing baik pada short term dan long term care Mengenali resiko apa saja yang muncul saat pasein berada pasa terminal end life Mengenali kekhususan tertentu pada kebiasaan tertentu yang menyebabkan terjadinya sinkop dan dizziness di suatu kelompok pasien

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita sinkop dan dizzinessEvaluasi Pasien Jaga penderita sinkop dan dizziness

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan GeriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-1

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

Sumber DayaMatriks Kegiatan

Tabel IKegiatan Kuliah Sinkop dan dizziness PPDS I IPD UBWaktuTempatPokok BahasanNarasumber

Minggu IRuang Pertemuan IKeterampilan identifikasi masalah nutrisi1. Anamnesis2. Pemeriksaan Fisik3. Pemeriksaan Laboratorium4. Pemeriksaan Penunjang LainnyaDr Gadis Nurlaili, Sp.PD FINASIM

Minggu IIRuang Pertemuan ITerapi1. Farmakologi2. Non farmakologiDr Sri Sunarti, Sp.PD KGEH

Minggu IIIRuang Pertemuan Ia. Melakukan pemantauan penyakit penyerta atau hal lain yang menjadi penyabab sinkop dan dizziness b. Melakukan pemantauan terhadap mental status melalui tanda tanda vitalc. Melakukan pemeriksaan kognitif dan fungsional berkala untuk semua pasien usia lanjut lewat pemeriksaan atau instrument yang adad. Monitoring terhadap faktor faktor pencetus atau yang berkonstribusi terjadinya sinkop dan dizziness sebelum dan sesudah terapi

Dr Gadis Nurlaili, Sp.PD FINASIM

Minggu IVRuang Pertemuan IEdukasi Tehnik dan informasi edukasi nutrisiDr Sri Sunarti SpPD

Minggu VRuang Pertemuan I1. Home care nursing2. palliative care setting3. Ethnic

Dr Gadis Nurlaili, Sp.PD FINASIM

Minggu I-V Kuliah + Diskusi1 SKS =10 jam kuliah +5 jam diskusi = 15/16

Minggu I-XXIV Pelayanan Rawat InapPelayanan Jaga Ruangan3 SKS = 30 mnt x 5hari kerja x 24 mingu + 45 menit x 2jagax24minggu

Sumber Daya ManusiaDepartemenNama Narasumber

Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Ketua ModulAnggotaDr Sri Sunarti, Sp.PD KGEHDr Gadis Nurlaili, Sp.PD FINASIM

Sarana dan prasaranaa. Waktu pembelajaranWaktu yang dibutuhkan seluruh penyelenggaraan/ kegiatan modul geriatri adalah 24 minggu. Dengan jam kuliah danb. Gedung/ ruangan/ kapasitas dan peralatan belajar Ruang rawat Inap 2 ruang diskusi dengan kapasitas 10 orang dengan akses wifi c. Perpustakaan 1 ruang perpustakaan dengan kapasitas 10 orang

AnggaranAnggaran

A. Honor koordinator

Nama kegiatanMinggu ke per jam Pelaksanaan (jam)Jumlah pertemuan (kali dalam seminggu)SDM (orang) Biaya (Rupiah)

Honor pembuat dan penanggung jawab modul1-8.---11,000,000

Rp. 1.000.000,-

B. Honor Narasumber

Nama kegiatanMinggu ke per jam Pelaksanaan (jam)Jumlah pertemuan (kali dalam seminggu)SDM (orang) Biaya (RP)

Kuliah

1 150,000 211300.000

2 150,000 211300.000

3 150,000 211300.000

4 150,000 211300.000

5 150,000 211300.000

Diskusi

175.000211150.000

275.000211150.000

375.000211150.000

475.000211150.000

575.000211150.000

675.000211150.000

Total

C. Bahan habis pakai

Nama kegiatanMinggu ke per jam Pelaksanaan (jam)Jumlah pertemuan (kali dalam seminggu)SDM (orang) Biaya (RP)Rp. 2.250.000-

Bahan habis pakai 1-24----500,000

Rp 500.000-

Total biaya pelaksanaan seluruh modul GeriatriRp. 2.750.000,-

Evaluasi Hasil PendidikanBentukSifatInstrumenFrekuensiBobotNilai Batas Lulus

Ujian Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Kemampuan Edukasi FormatifMini Cx320%7 (skala 1-9)

Penilaian afektifSumatif360 degree evaluation120%4 (skala 1-5)

Ujian pasienSumatifCase Based Discussion340%7 (skala 1-9)

Ujian TulisSumatifMCQ220%80

LogbookFormatifLogbook1-