ca nasopharing & tonsilitis

31
Ca Nasofaring dan Tonsilitis KELOMPOK IV Rika Ananda Rita Darmayanti Sriwahyuni Sudarti Syahruddin Syarifah Ningsih Wellya Mazita Syarah Iliani Rahim Hendra

Upload: rhyka-ananda

Post on 27-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rhyka Ananda

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Ca Nasofaring dan TonsilitisKELOMPOK IVRika AnandaRita DarmayantiSriwahyuniSudartiSyahruddinSyarifah NingsihWellya Mazita SyarahIliani RahimHendraCa NasopharingKarsinoma nasofaring merupakan tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller dan atap nasofaring.

PengertianEtiologiInsiden karsinoma nasofaring yang tinggi dihubungkan dengan kebiasaan makan, lingkungan dan virus Epstein-Barr, karena pada semua pasien nasofaring didapatkan titer antivirus EEB yang cukup tinggi.Gejala KlinisGangguan pada telingaGangguan mata dan sarafKarsinoma yang lanjut akan mengenai saraf otakMetastasis ke kelenjar leher

ASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIANIdentitas klienRiwayat kesehatan sekarangRiwayat kesehatan Masa laluRiwayat kesehatan keluargaPemeriksaan PenunjangPemeriksaan FisikNyeri berhubungan dengan sumbatan tuba eustachiusGangguan sensori persepsi(pendengaran) berubungan dengan gangguan status organ sekunder metastase tumor3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang.DIAGNOSAIntervensiNyeri berhubungan dengan sumbatan pada tuba eustachiusTujuan : Rasa nyeri teratasi atau terkontrolKriteria hasil : klien mempelihatkan pengendalian nyeri yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut berikut (tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, selalu)IntervensiRasionalMandiriTentukan riwayat nyeri misalnya lokasi, frekuensi, durasiBerikan tindakan kenyamanan dasar (reposisi, gosok punggung) dan aktivitas hiburan.Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi) musik, sentuhan terapeutik.Evaluasi penghilangan nyeri atau control

KolaborasiBerikan analgesik sesuai indikasi misalnya Morfin, metadon atau campuran narkotik Tindakan kenyamanan dapat mengurangi nyeri yang dirasakan klienMeningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian. Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrolPenghilangan nyeri atau kontrol untuk menentukan intervensi selanjutnya

Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker, meskipun respon individual berbeda. Saat perubahan penyakit atau pengobatan terjadi, penilaian dosis dan pemberian akan diperlukan

Gangguan sensori persepsi(pendengaran) berubungan dengan gangguan status organ sekunder metastase tumor Tujuan : Mampu beradaptasi terhadap perubahan sensori pesepsi. Kriteria Hasil: mengenal gangguan dan berkompensasi terhadap perubahan.INTERVENSIRASIONALTentukan ketajaman pendengaran, apakah satu atau dua telinga terlibat .Orientasikan pasien terhadap lingkungan.Observasi tanda-tanda dan gejala disorientasi.

Mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan kebiasaan pasien .Lingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan proses penyembuhan.Mengetahui faktor penyebab gangguan persepsi sensori yang lain dialami dan dirasakan pasien.

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi Kriteria hasil : Berat badan ideal.Pasien mematuhi dietnya.Kadar gula darah dalam batas normal.Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.

INTERVENSIRASIONALKaji status nutrisi dan kebiasaan makan.Identifikasi perubahan pola makan.Timbang berat badan setiap seminggu sekaliAnjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.Penatalaksanaan pemberian obat

Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang adekuatMengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan.Mengetahui perkembangan berat badan pasien (berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet).Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia.Obat dapat mempercepat proses penyembuhan

TONSILITISDefinisiTonsillitis adalah peradangan tonsila palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. Cincin waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga mulut yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatine, tonsil lingual (tonsil pangkal lidah), tonsil tuba Eustachius ( lateral band dinding faring / Gerlanchs tonsil ). Penyebaran infeksi melalui udara (air borne droplets), tangan dan ciuman. Dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak (Soepardi A dkk, 2007).Tonsilitis AkutEtiologiStreptokokkus Beta HemolitikusStreptokokkus ViridansStreptokokkus PiogenesVirus influenza2.PatofisiologiBakteri dan virus masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limfe ke tonsil. Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara. Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil, sehingga menyebabkan timbulnya rasa sakit tenggorokan, nyeri telan, demam, otalgiaManifestasi KlinisNyeri tenggorokNyeri telanSulit menelanDemamMualAnoreksiaKelenjar limfa leher membesar4Penatalaksanaan.Pada umumnya penderita dengan tonsillitis akut serta demam sebaiknya tirah baring, pemberian cairan adekuat serta diet ringan. Analgetik oral efektif untuk mengurangi nyeri. Terapi antibiotik dikaitkan dengan biakan dan sensitivitas yang tepat.Tonsilitis KronisDefinisiTonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering terjadi dari semua penyakit tenggorokan yang berulang. Faktor predisposisi timbulnya tonsilitis kronik adalah rangsangan yang menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonslitis akut yang tidak adekuat. 2.EtiologiEtiologi penyakit ini dapat disebabkan oleh serangan ulangan dari tonsilitis akut yang mengakibatkan kerusakan permanen pada tonsil atau kerusakan ini dapat terjadi bila fase resolusi tidak sempurna. PatofisiologiKarena proses peradangan yang berulang dapat menyebabkan epitel mukosa jaringan lomfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti dengan jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripte melebar. Secara klinis kripte ini tampak di isi oleh detritus. Proses berjalan terus sehingga menembus kapsul tonsil dan akhirnya menimbulkan perlekatan dengan jaringan di sekitar fosa tonsilaris. 4.Gejala dan TandaGejala lokal, yang bervariasi dari rasa tidak enak di tenggorok, sakit tenggorok, sulit sampai sakit menelan.Gejala sistemis, seperti rasa tidak enak badan atau malaise, nyeri kepala, demam subfebris, nyeri otot dan persendian.

23ASUHAN KEPERAWATANTONSILITISPENGKAJIAN Wawancara Kaji adanya riwayat penyakit sebelumnya (tonsillitis) Apakah pengobatan adekuatKapan gejala itu munculApakah mempunyai kebiasaan merokokBagaimana pola makannyaApakah rutin / rajin membersihkan mulut Pemeriksaan fisikData dasar pengkajian (Doengoes, 1999)Intergritas EgoMakanan / Cairan HygieneNyeri / KeamananPernapasanHasil pemerisaan fisik secara umum di dapatPembesaran tonsil dan hiperemisLetargiKesulitan menelanDemamNyeri tenggorokanKebersihan mulut burukPemeriksaan diagnosticPemeriksaan usap tenggorokPemeriksaan ini sebaiknya dilakukan sebelum memberikan pengobatan, terutama bila keadaan memungkinkan. Dengan melakukan pemeriksaan ini kita dapat mengetahui kuman penyebab dan obat yang masih sensitif terhadapnya.

DIAGNOSANyeri berhubungan dengan pembekakan jaringan tonsilKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan oral akibat nyeri saat menelanAnsietas berhubungan dengan rasa tidak nyaman

No.DiagnosaIntervensiRasional1. Nyeri berhubungan dengan pembekakan jaringan tonsil

Pantau TTV tiap 8 jamAtur posisi pasien senyaman mungkinAjarkan teknik distraksi dan relaksasiAnjurkan pasien untuk beristirahatPenatalaksanaan pemberian obatNyeri yang meningkat akan mempengaruhi TTVPosisi yang nyaman akan meringankan nyeri yang dirasakanTeknik relaksasi akan merilekskan otot-otot pernafasanIstirahat yang adekuat akan membantu meredakan nyeriNo.DiagnosaIntervensiRasional2.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan oral akibat nyeri saat menelan

Amati masukan makanan dan timbang berat badan setiap hariBerikan makanan dalam porsi kecil tapi seringHidangkan makanan selagi hangatJelaskan pentingnya asupan makanan terhadap penyembuhan penyakit pasienPenatalaksanaan pemberian obat

Intake dan Output saling mempengaruhi dan sebagai pemantauan peningkatan BBMakanan yang sedikit tapi sering dapat menyeimbangkan kebutuhan nutrisiMakanan yang hangat akan merangsang nafsu makan klienAsupan makanan sangat penting agar proses penyembuhan adekuatObat dapat membantu dalam proses penyembuhan.No.DiagnosaIntervensiRasional3.Ansietas berhubungan dengan rasa tidak nyaman

Kaji TTV klien tiap 8 jamKondisikan suasana tenang pada ruangan pasien Libatkan keluarga untuk menenangkan pasienJelaskan tujuan tindakan ke pasien setiap kali akan melakukan tindakan keperawatanPenatalaksanaan pemberian obat Ansietas yang meningkat akan berpengaruh terhadap TTVKondisi tenang akan membuat pasien lebih tenangKeluarga akan lebih respek terhadap kondisi pasien dan tahu penangananyaInformasi yang tepat akan mengurangi kecemasan klienObat penenang jika ansietas tidak terkendali.TERIMA KASIH