canine keloidal fibroma (2)

8
TUGAS TERSTRUKTUR PENYAKIT INFEKSIUS DAN GANGGUAN METABOLIK CANINE KELOIDAL FIBROMA Disusun oleh: Dika Putri Edriyaningtyas ( 125130100111021) Riski Nurhidayati (125130101111021) Kelas 2012 B PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: diichaa-just-littlegirl

Post on 27-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyakit internal metabolisme , pada sistem intergumen canine

TRANSCRIPT

TUGAS TERSTRUKTUR

PENYAKIT INFEKSIUS DAN GANGGUAN METABOLIK

CANINE KELOIDAL FIBROMA

Disusun oleh:

Dika Putri Edriyaningtyas (125130100111021)

Riski Nurhidayati (125130101111021)

Kelas 2012 B

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

CANINE KELOIDAL FIBROMA

Latar Belakang

Tumor adalah sejenis penyakit yang timbul akibat adanya pertumbuhan jaringan yang tumbuh secara tidak normal di dalam tubuh. Jaringan abnormal tersebut timbul akibat dari pertumbuhan dan regenerasi sel yang tidak seimbang. Tumor yang kita kenal ada dua jenis antara lain tumor jinak dan tumor ganas (kanker). Tumor jinak, umumnya tidak selalu berarti tidak berbahaya. Tumor jinak masih dapat berkembang, dan bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan, syaraf atau organ di dekatnya. Gejala tumor biasanya berbentuk benjolan yang terlihat pada bagian tubuh dan tidak sakit. Bila sudah mengganggu jaringan sekitarnya, dapat dilakukan operasi pengangkatan (pembedahan). Fibromaadalah tumor yang mengacu pada semua jenis tumor yang mengandung serat jaringan epitel. Fibroma dapat berbentuk bermacam macam salah satunya ialah Keloidal Fibroma. Dimana fibroma atau tumor jaringan epitel yang berbentuk keloid. Keloidal Fibroma ini dilaporkan telah terjadi pada anjing dan belum terlaporkan pada kucing. Dengan adanya kasus tersebut maka perlu mengetahui etiologi, histopatologi, gejala kinis, diagnosa, patogenesa, sehingga dapat melakukan anamnesa secara tepat serta terapi yang diberikan.

Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Canine Keloidal Fibroma

2. Mengetahui Gejala klinis, Diagnosa, patogenesa Canine Keloida, Fibroma

3. Serta mengetahui terapi yang dilakukan

Etiologi

Istilah 'keloid' mengacu pada pertumbuhan berlebih ditandai dengan adanya bekas luka jaringan di kulit yang terkait dengan adanya pengendapan besar dari kumpulan kolagen. Keloid terbentuk setelah pembentukan luka kulit. Jaringan ini meluas melampaui batas batas luka asli, tidak mengalami regresi spontan , dan cenderung tumbuh kembali sesudah eksisi. Fibromas Keloidal menyerupai fibroma biasa, tetapi mereka ditandai dengan adanya kumpulan kolagen keloid yang besar. Fibromas Keloidal telah terjadi pada anjing, tetapi belum didokumentasikan atau belum terlaporkan pada kucing. Etiologi yang tepat dari fibromas keloidal tidak diketahui, tetapi mereka dianggap muncul dari suatu proses inflamasi. Lesi konsisten mengandung berbagai histiosit reaktif, yang mendukung hipotesis ini.

Gejala Klinis

Fibroma Keloidal pada anjing jarang terjadi. Biasanya muncul dengan keadaan buruk yang ditandai adanya nodul atau plak yang ukurannya 6 sampai 18 mm. Kebanyakan lesi memiliki Permukaan utuh, tapi kadang-kadang terjadi ulserasi. Fibromas Keloidal dapat berkembang di situs manapun dan telah dilaporkan telah terjadi pada dada, paha, bahu, panggul, dan daerah perineum. Fibromas Keloidal dapat berkembang pada usia berapa pun pada anjing. Penelitian ini dari Mikaelian & Gross (2002) melaporkan fibromas keloidal pada anjing dapat terjadi pada umur 2 sampai 12 tahun, dengan insiden yang lebih tinggi di anjing jantan. Manifestasi kliniknya lesi berupa papul, nodul, dan tumor keras, tidak teratur berbatas tegas, menebal, padat, berwarna coklat ,merah muda dan merah. Lesi awal biasanya kenyal, permukaan licin, seperti karet dan sering disertai rasa gatal, kerontokan pada rambut anjing. Sedangkan pada lesi yang lanjut biasanya mengeras, hiperpigmentasi, dan asimtomatik (Budi, 2008).

Gambar 1. Fibroma keloidal canine

Patogenesa

Lesi pada dasarnya terdiri dari jaringan parut fibrosa yang terkait dengan serat kolagen hyalinised besar. Patogenesis tidak pasti, namun kecenderungan genetik untuk faktor pertumbuhan yang berlebihan dan produksi jaringan parut yang berlebihan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seperti :1. Herediter dan ras2. Umur dan faktor endokrin3. Jenis luka. Dimana sering terjadi setelah adanya luka trauma.4. Dan lokasi trauma

Diagnosa

Diagnosa dapat diketahui dari gejala klinik yang tampak. Selain itu diagnosa dapat dilakukan dengan pembuatan histopatologi pada jaringan. Fibroma keloidal terbatas pada dermis atau memanjang ke subcutis. Biasanya menonjol di permukaan kulit atau timbul dari jaringan subkutan. Kebanyakan fibroma keloidal bertahap menyatu dengan jaringan. Kadang-kadang berbatas tegas, diskrit nodul yang diamati. Nodul terdiri dari aliran menebal serta serat kolagen hyalinized. Pertumbuhan fibroma keloidal terpisah. Fibroma keloidal dibedakan dari dermatofibrmas, fibromas, bekas luka hiperplastik nodular dan perubahan keloidal kolagen dalam tumor sel mast. Kecuali dari tumor sel mast dengan keloidal perubahan lesi kolagen, penyakit proliferatif lainnya tidak tampak, hyalinized besar dengan kolagen bundel. Tidak adanya perkembangbiakan sel mast memisahkan fibromas keloidal dari tumor sel mast.

Gambar 2.

Fibroma Keloidal dalam anjing. Nodul subkutan terdiri dari aliran nyata menebal kolagen.

Gambar 3.

fibroma keloidal pada anjing. Sel menebal dan tidak teratur, hyalinized kolagen yang

dikelilingi oleh berkembanngbiaknya fibrocytes.

Sel-sel spindle yang ditandai dengan sitoplasma pucat, tidak jelas batas sel, inti normokromik dengan nukleous basophilic yang kecil. Angka mitosis jarang terjadi. Banyak microhemorrhages tersebar di seluruh nodul.

Terapi

Beberapa terapi atau pengobatan yang dapat dilakukan seperti :

1. Pemberian kortikosteroid intra lesi

2. Bedah eksisi yang melibatkan margin yang luas pada jarigan normal

3. Bedah beku dengan nitrogen cair saja tidak efektif, namun bisa dikombinasikan dengan kortikosteroid intalesi dapat sangat efektif.

4. Dari sifat keloid itu sendiri tidak dapat mengalami resolusi spontan, tetapi dengan pengobatan yang sesuai progresinya dapat dihambat

Kesimpulan

Fibroma Keloidal merupakan neoplasma ganas fibroblas dan merupakan varian yang tidak biasa fibrosarcoma. Keloidal merujuk pada pengendapan besar bundel kolagen hyalinised dan ini adalah fitur histopatologi khas neoplasma keloidal. Fibroma Keloidal pada anjing jarang terjadi. Biasanya muncul dengan keadaan buruk yang ditandai adanya nodul atau plak yang ukurannya 6 sampai 18 mm. Kebanyakan lesi memiliki Permukaan utuh, tapi kadang-kadang terjadi ulserasi. Fibromas Keloidal dapat berkembang di situs manapun dan telah dilaporkan telah terjadi pada dada, paha, bahu, panggul, dan daerah perineum. Fibromas Keloidal dapat berkembang pada usia berapa pun pada anjing.

Beberapa terapi atau pengobatan yang dapat dilakukan seperti :

1. Pemberian kortikosteroid intra lesi

2. Bedah eksisi yang melibatkan margin yang luas pada jarigan normal

3. Bedah beku dengan nitrogen cair saja tidak efektif, namun bisa dikombinasikan dengan kortikosteroid intalesi dapat sangat efektif.

4. Dari sifat keloid itu sendiri tidak dapat mengalami resolusi spontan, tetapi dengan pengobatan yang sesuai progresinya dapat dihambat

DAFTAR PUSTAKA

Budi, Imam. 2008. Tumor Tumor Jinak Kulit. Universitas Sumatra Utara : Medan.

Gross, Thelma Lee; Peter J. Ihrke; Emily J.Walder; and Verena K. Affolter. 2005. Skin disease of the dogs and cat. Blackwell Publishing company