cara investasi reksadana

24
1. Cara Investasi Reksadana, Banyak Pilihan dan Tidak Sulit reksadana? Pertanyaan ini kerap muncul karena banyak yang tertarik tetapi tidak tahu ba jika ingin membeli reksadana. Mari kita lihat apa saja pilihannya dan plus minus dari m masing pilihan tersebut. Berdasarkan itu, Anda bisa memilih channel mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda. Meskipun Reksadana adalah instrumen yang memberikan tingkat keuntungan relatif tinggi da menaarkan fleksibilitas berin!estasi, namun penetrasi masyarakat masih rendah. "idak sa #$% dari kelas menengah memiliki reksadana, menurut sebuah sur!ei majalah ibukota aal t ini. Masih banyak yang enggan in!estasi di instrumen ini. &ugaan saya, rendahnya penetrasi ini salah satunya karena meskipun paham keuntungan reks tetapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara membeli dan menjualnya. "ak kenal, maka tak sayang, begitu kata pepatah. 'etelah sejumlah posting di blog ini soal reksadana beberapa aktu lalu, banyak pertanya menanyakan bagaimana cara membeli reksadana. Mereka bilang baha sudah lama tahu soal reksadana tetapi karena tidak tahu dimana membelinya, ya tidak jadi berin!estasi. Pilihan (ara )n!estasi Reksadana Ada banyak lembaga yang menjajakan reksadana. *ang paling umum, reksadana dijual melalu Manajer )n!estasi, Bank Agen Penjual dan Asuransi +nit ink. #. Manajer )n!estasi -M) 'ebagai lembaga yang mengelola reksadana, Manajer )n!estasi -M) adalah pihak yang dapat hubungi. 'aat ini, menurut data /toritas 0asa 1euangan -/01 , jumlah M) adalah 23. Beber memiliki eb4site yang cukup informatif, seperti5 'chroders )ndonesia B6P Paribas Manulife Asset Management Mandiri )n!estasi &anareksa 1euntungan membeli leat M) adalah jumlah in!estasi yang kecil dibandingkan lembaga yang Misalnya, bisa mulai in!estasi dari jumlah Rp 7$$,$$$. (ocok buat Anda yang ingin mulai dalam jumlah kecil. 8anya saja, melalui M), pilihan reksadana terbatas. 8anya bisa membeli reksadana yang di tersebut.

Upload: indrafwib

Post on 04-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Cara Investasi Reksadana, Banyak Pilihan dan Tidak Sulit reksadana? Pertanyaan ini kerap muncul karena banyak yang tertarik tetapi tidak tahu bagaimana jika ingin membeli reksadana. Mari kita lihat apa saja pilihannya dan plus minus dari masing masing pilihan tersebut. Berdasarkan itu, Anda bisa memilihchannelmana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.MeskipunReksadanaadalah instrumen yang memberikan tingkat keuntungan relatif tinggi dan menawarkan fleksibilitas berinvestasi, namun penetrasi masyarakat masih rendah. Tidak sampai 10% dari kelas menengah memiliki reksadana, menurut sebuah survei majalah ibukota awal tahun ini. Masih banyak yang enggan investasi di instrumen ini.Dugaan saya, rendahnya penetrasi ini salah satunya karena meskipun paham keuntungan reksadana tetapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara membeli dan menjualnya. Tak kenal, maka tak sayang, begitu kata pepatah.Setelah sejumlah posting di blog ini soal reksadana beberapa waktu lalu, banyak pertanyaan masuk menanyakan bagaimana cara membeli reksadana. Mereka bilang bahwa sudah lama tahu soal reksadana tetapi karena tidak tahu dimana membelinya, ya tidak jadi berinvestasi.Pilihan Cara Investasi ReksadanaAda banyak lembaga yang menjajakan reksadana. Yang paling umum, reksadana dijual melalui Manajer Investasi, Bank Agen Penjual dan Asuransi Unit Link.1. Manajer Investasi (MI)Sebagai lembaga yang mengelola reksadana,Manajer Investasi(MI) adalah pihak yang dapat Anda hubungi. Saat ini, menurut dataOtoritas Jasa Keuangan(OJK), jumlah MI adalah 73. Beberapa MI memiliki web-site yang cukup informatif, seperti: Schroders Indonesia BNP Paribas Manulife Asset Management Mandiri Investasi DanareksaKeuntungan membeli lewat MI adalah jumlah investasi yang kecil dibandingkan lembaga yang lain. Misalnya, bisa mulai investasi dari jumlah Rp 200,000. Cocok buat Anda yang ingin mulai investasi dalam jumlah kecil.Hanya saja, melalui MI, pilihan reksadana terbatas. Hanya bisa membeli reksadana yang dikelola MI tersebut.Selain itu, prosesnya juga lebih panjang, tidak one-stop. Harus isi formulir pembelian, kemudian transfer dana, dan kirim dokumen tersebut ke MI. Walaupun saat ini sudah ada MI yang melayani pembelian secara online, sepertiDanareksa Online.2. Bank Agen PenjualAnda dapat membeli reksadana di bank yang memiliki ijin sebagai agen penjual. Sudah banyak bank yang memberikan layanan ini.Keunggulannya adalah Anda mendapatkan banyak pilihan reksadana dari berbagai MI. Misalnya, ada bank yang menjajakan 40 jenis reksadana. Ibarat, supermarket reksadana.Tinggal pilih yang sesuai selera.Pelayanan dan prosesnya jugaone-stop service. Anda tinggal membuka rekening di bank tersebut, nanti pembelian dan penjualan reksadana akan melewati rekening tersebut. Tidak perlu mengisi dan mengirimkan formulir pembelian dan bukti transfer, seperti waktu membeli lewat MI. Semuanya diselesaikan lewat satu pintu, yaitucustomer servicedi bank terkait.Saat ini juga sudah ada bank yang melayani pembelian dan penjualan reksadana secara online. Fasilitas ini ada diBank Commonwealth. Prosesnya jauh lebih nyaman, tidak perlu datang lagi ke bank, cukup lewat akses internet.Bank melakukan juga inovasi dengan program auto-invest. Daripada setiap bulan nasabah harus ribet datang ke cabang atau membeli lewat online, bank menyediakan fasilitas dimana investasi dilakukan melalui pendebetan secara otomatis (auto debit) dari rekening Anda setiap bulan. Anda hanya harus memastikan dana tersedia di rekening sejumlah yang sudah disepakati dan sebelum tanggal pendebetan rutin.Kekurangan investasi melalui bank, minimum investasi yang lebih tinggi dibandingkan melalui MI. Aturan minimum investasi ini bervariasi antara bank. Ada yang mensyaratkan cukup tinggi, seperti minimum investasi Rp 20 juta, namun ada pula yang hanya Rp 500,000 per investasi. Anda perlu melakukan survei ke beberapa bank untuk jelas soal ini.Anda juga perlu membuka tabungan terlebih dahulu, artinya perlu dana awal, meskipun relatif kecil. Beberapa bank mengijinkan seluruh dana tabungan nantinya diinvestasikan seluruhnya ke dalam reksadana. Namun, ada bank yang mewajibkan saldo tabungan tidak boleh kosong, jika tidak ingin kena biaya administrasi.3. Asuransi Unit LinkMembeli asuransi sekaligus melakukan investasi itu adalah unit-link. Investasi dilakukan di instrumen reksadana. Pembelian dilakukan melalui agen asuransi. Salah satu yang terbesar adalahAsuransi PrudentialdanAXA Mandiri.Prosesnyaconvenientkarena Anda tinggal membayar ke satu tempat yaitu, perushaan asuransi, yang kemudian akan membagi pembayaran untuk premi dan investasi reksadana. Proteksi dan investasi menjadi satu paket. Anda hanya harus memastikan pembayaran sesuai jumlah dan waktu yang sudah disepakati.Kelemahan unit-link adalah biaya yang tidak kecil. Pihak asuransi men-charge tambahan biaya atas pembelian reksadana. Selain fee pengelolaan portfolio yang dibayarkan ke ke MI, dana investasi Anda masih harus dipotong lagi biaya investasi yang dibayarkan ke pihak asuransi.Bisa dikatakan, pembelian reksadana lewat unit-link memakan biaya paling besar diantara ketigachannelini. Karena dalam pembelian lewat MI dan Bank Agen Penjual, Anda hanya membayar fee Manajer Investasi, sementara dalam pembelian reksadana dengan unit-link, Anda harus membayar fee Manajer Investasi plus fee ke perusahaan Asuransi.

Ada banyak pilihan cara investasi reksadana. Jika ingin membeli reksadana, silahkan pilih dan kaji cara investasi yang paling sesuai dengan preferensi dan kondisi Anda. Selamat berinvestasi!- See more at: http://www.duwitmu.com/cara-investasi-reksadana-banyak-pilihan-tidak-sulit/#sthash.M7vaCcIt.dpuf

2. Cara Pemesanan Investasi Reksa Dana SAM1. Mengisi formulir dan melengkapi dokumen untuk persyaratan pembukaan rekening Reksa Dana di PT Samuel Aset Manajemen, sebagai berikut:a.Formulir Pembukaan Rekening Reksa Dana hanya untuk pertama kalib.Kartu Spesimen Tanda Tangan(2 copy) hanya untuk pertama kalic.Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan Reksa Danad. Fotocopy Kartu Identitas dan NPWP (individu)e. Fotocopy Dokumen sesuai persyaratan (institusi)2. Menyetorkan dana ke rekening penampungan Reksa Dana sesuai produk reksadana yang dipilih.3. Mengirimkan dokumen (poin 1) dan fotocopy bukti transfer (poin 2) ke alamat:PT Samuel Aset ManajemenMenara Imperium Lt. 25Jl. HR Rasuna Said Kav.1Jakarta 129804. Untuk mendapatkan harga NAB pembelian hari yang sama, seluruh dokumen harus sudah diterima sebelum jam 12.00 WIB (cut off time) dan dana sudah masuk (fund in) ke rekening penampungan reksa dana. Dokumen dapat dikirimkan terlebih dahulu melalui fax ke no. +62-21-83703278 atau email [email protected]. Selanjutnya, dokumen asli dikirimkan via kurir atau pos ke PT Samuel Aset Manajemen.5. Untuk investasi selanjutnya (top up), dokumen yang perlu dilengkapi dan diserahkan:a. Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaanb. Fotocopy bukti transfer dana6. Pemberitahuan pemesanan investasi melalui formulir pemesanan pembelian unit penyertaan yang diterima sebelum jam 12.00 WIB akan dibukukan dengan NAB hari yang sama (H=0), sedangkan formulir dan pemberitahuan yang kami terima 12.00 WIB akan dibukukan keesokan harinya (H+1), dengan kondisi dana telah diterima di rekening penampungan Reksa Dana dimaksud.7. Sesuai ketentuan prospektus, surat atau bukti konfirmasi pembelian unit penyertaan Reksa Dana akan dikirimkan oleh bank kustodian melalui alamat surat menyurat, kurang lebih 7 hari kerja sejak formulir lengkap diterima pihak bank kustodian.

3. SUPERMARKET REKSADANAMerupakan salah satu produk dalam layanan BNI Emerald, berupa sarana pilihan lengkap investasi dalam Reksa Dana. Kami menyadari bahwa setiap pribadi adalah berbeda, untuk itu kami menyediakan beragam pilihan produk Reksa Dana dari beberapa Manajer Investasi terkemuka yang telah bekerja sama dengan BNI. Dalam Supermarket Reksa Dana ini, Anda akan memiliki keleluasaan dalam memilih jenis Reksa Dana yang sesuai dengan profil dan toleransi risiko yang Anda miliki.Reksadana :Merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi yang dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian

Jenis-Jenis & Manfaat ReksadanaJenis-jenis Reksa Dana:BNI Supermarket Reksa Dana menyediakan beberapa alternatif investasi Reksa Dana berdasarkan jenisnya, yaitu :1. Reksa Dana Pasar Uang Berinvestasi 100% kedalam instrument pasar uang (SBI, Deposito, dll) dan obligasi dengan sisa jatuh tempo kurang dari satu tahun.2. Reksa Dana Pendapatan Tetap Berinvestasi minimum 80% pada efek utang, umumnya pada obligasi.3. Reksa Dana Saham Berinvestasi minimum 80% pada efek saham.4. Reksa Dana Campuran Berinvestasi pada kombinasi efek utang dan efek saham dalam proporsi dan prosentase tertentu5. Reksa Dana Terproteksi Memberikan proteksi atas investasi awal investor melalui mekanisme pengelolaan portofolionyaManfaat Investasi di Reksadana : Diversifikasi investasi Transparansi terhadap instrumen investasinya dan Nilai Aset setiap saat, dengan adanya Surat Konfirmasi untuk setiap transaksi dan Laporan Rekening Bulanan Pengelolaan secara professional oleh Manajer Investasi Kemudahan akses investasi dengan berbagai pilihan produk yang sesuai dengan profil resiko dan kebutuhan. LikuiditasManajer Investasi yang bekerja sama dengan BNI :1. PT. Schroder Investment Management Indonesia2. PT. Danareksa Investment Management3. PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia4. PT. BNI Securities5. PT. BNP Paribas Investment Partners6. PT. Bahana TCW Investment Management7. PT. Batavia Prosperindo Aset Manajemen8. PT. Trimegah Asset ManagementPERSYARATANTata Cara Pembelian Reksa Dana : Menjadi nasabah BNI Minimum pembelian Rp. 10 juta untuk pertama kali dan untuk pembelian selanjutnya minimum Rp 1 juta Nasabah terlebih dahulu membaca dan memahami Prospektus Reksa Dana Nasabah mengisi & menandatangani formulir yang diperlukan di Kantor Cabang BNI terpilih dengan melampirkan fotokopi KTP yang masih berlaku. Nasabah melakukan penyetoran/transfer dana pembelian dan biaya pembelian sebelum pukul 11.30 WIB.Risiko Investasi : Risiko berkurangnya nilai Unit Penyertaan Risiko likuiditas Risiko wanprestasi Risiko perubahan politik dan ekonomiDisclaimer : Investasi melalui Reksa Dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang. Reksa Dana adalah produk Pasar Modal dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan pemerintah atau penjaminan simpanan. BNI bertindak sebagai Agen Penjual Reksa Dana BNI tidak bertanggung jawab atas segala tuntutan dan risiko atas pengelolaan potofolio Reksa Dana.

4. Panduan cara investasi Reksa DanaSaat ini investasi Reksa Dana amat popular di masyarakat. Reksa Dana merupakan sarana investasi yang mudah dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan menaruh uang kita di tabungan atau deposito. Dengan berinvestasi di Reksa Dana secara berkala, uang kita akan lebih cepat tumbuh.Reksa Dana adalah kumpulan dana yang dikelola untuk dibelikan saham, obligasi (surat hutang) atau instrument keuangan lainnya. Jadi misalnya untuk membeli saham yang harganya tinggi dan membutuhkan puluhan juta, sebagai pribadi mungkin kita sulit untuk melakukannya. Untuk itu kita berinvestasi di Reksa Dana dimana banyak orang yang menaruh uangnya di Reksa Dana tersebut dan uang tersebut dibelikan saham. Maka secara tidak langsung kita telah membeli saham tersebut.Keuntungan lainnya adalah Reksa Dana tersebut dikelola secara professional sehingga kita tidak perlu memikirkan saham apa atau surat hutang apa yang harus kita beli. Kita hanya perlu menentukan Reksa Dana mana yang akan kita beli, selanjutnya terserah Manajer Investasi yang menentukan akan dibelikan apa uang tersebut.Sebelum berinvestasi diReksa Dana, ada baiknya kita mengenal jenis-jenis Reksa Dana. Ada banyak jenis Reksa Dana di pasar misalnya Reksa Dana pendapatan tetap, saham, pasar uang, campuran, index, dollar, syariah, terproteksi dan penyertaan terbatas. Namun yang popular ada lima: pendapatan tetap, pasar uang, terproteksi, campuran dan saham.Reksa Dana Pasar UangReksa Dana ini 100% ditempatkan pada deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan obligasi yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksa Dana ini relatif lebih aman dari pada Reksa Dana lainnya namun potensi keuntungannya hanya sedikit diatas deposito.Reksa Dana Pendapatan TetapMinimal 80% dananya dialokasikan ke obligasi. Returnnya lebih tinggi dari pada Reksa Dana pasar uang. Umumnya returnya bisa mencapai lebih dari 10% per tahunReksa Dana TerproteksiReksa Dana ini menempatkan sebagian dananya dalam instrument obligasi yang sedemikian rupa dapat memberikan perlindungan atas nilai investasi pada saat jatuh tempo. Reksa Dana ini memiliki perlindungan 100% pada nilai pokok investasi jika dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya.Reksa Dana CampuranSesuai namanya Reksa Dana ini dapat mengalokasikan dana diberbagai instrumen keuangan seperti deposito, obligasi, dan saham. Karena dapat berinvestasi disaham, maka Reksa Dana Campuran lebih beresiko namun dapat menghasilkan return yang lebih tinggi dari pada Reksa Dana Pendapatan Tetap.Reksa Dana SahamReksa Dana ini menempatkan minimal 80% dananya ke saham sehingga mempunyai potensi keuntungan yang paling besar namun paling beresiko juga.Langkah langkah investasi di Reksa Dana1. Tentukan Reksa Dana mana yang sesuai dengan profil resiko anda. Misalnya jika anda ingin uang anda lebih aman dengan hasil keuntungan yang terbatas, maka anda bisa memilih Reksa Dana pasar uang, pendapatan tetap dan terproteksi. Jika anda ingin keuntungan yang lebih tinggi dan sanggup menerima resiko yang lebih tinggi, maka Reksa Dana campuran dan saham cocok untuk anda.2. Langkah kedua adalah memilih produk Reksa Dana sesuai dengan pilihan jenis Reksa Dana anda. Silakan kunjungihttp://www.infovesta.com/dimana terdapat daftar Reksa Dana dan tingkat keuntungannya dalam 1 hari, 1 bulan, 1 tahun dan 3 tahun. Pilihlah Reksa Dana yang tingkat keuntungannya dalam 3 tahun paling tinggi. Misalnya ada Reksa Dana A yang tahun ini untung 50%, namun tahun lalu rugi 10% dan dua tahun sebelumnya rugi 20%, dan Reksadana B yang tahun ini untung 30%, tahun lalu untung 15% dan dua tahun sebelumnya untung 5%. Pilihan kita akan jatuh pada Reksa Dana B yang lebih konsisten. Misalnya jika anda memilih Reksa Dana Saham, maka 3 besar Reksa Dana yang memiliki return 3 tahun paling tinggi adalah MNC Dana Ekuitas, Panin Dana Prima, dan Panin Dana Maksima.3. Selanjutnya anda bisa mencari informasi lebih lanjut mengenai Reksa Dana tersebut di internet dan menghubungi pihak yang menjual Reksa Dana tersebut. Anda perlu mengetahui biaya yang dikenakan pada Reksa Dana tesebut, misalnya berapa biaya pembelian dan penjualannya.4. Setelah menentukan akan berinvestasi di produk Reksa Dana yang mana, anda dapat mulai membelinya. Tips saya adalah rajinlah menyisihkan minimal 20% dari penghasilan anda untuk membeli Reksa Dana tersebut tiap bulannya.

5. Reksadana Pertama Gueee!! Cara-Cara Berinvestasi diReksadana.Posted:January 3, 2013|Author:gemasatria|Filed under:Uncategorized|Tags:Investasi,Reksadana,Saham,Tabungan|236Comments Waktu S1 (cie..), gue sempet ambil kuliah Financial Planning di SBM-ITB yang kerennya udah gak ngerti lagi. Ini kayanya satu-satunya kuliah di ITB yang bisa diaplikasiin secara nyata di kehidupan gue. Karena apa? Kuliah itu, yang bahasa Indo-nya Perencanaan Keuangan, lebih ngebahas persoalan keuangan personal terkait ke-BM-an kita (banyak mau) sebagai manusia.Di kuliah itu (gue pernah ngepost sebelumnya dihttp://gemasatriams.wordpress.comtentang FP ini yang dosen tamunya bahkan financial planner dan selebriti twitter terkenal Ligwina Hananto @mrshananto), gue disadarin bahwa pemikiran kita buat memenuhi berbagai ke-BM-an kita itu di masa depan akan sulit banget dicapai hanya dengan menabung. Nabung interestnya berapa sih di bank konvensional, palingan cuma 3-4,5%. Sementara itu, inflasi setiap tahunnya membuat harga barang naik 6-11%. Bahkan harga rumah gue aja barusan gue itung sendiri inflasinya mencapai lebih dari 17%. Tabungan kita kegerus sama inflasi? Jelas!Gambar di bawah ini, gue ambil dari FB Page-nya Commbank yang ngasih ilustrasi kenapa nabung di bank itu susah melawan investasi..

Salah satu cara untuk menabung dengan pertahanan melawan inflasi adalah Investasi. Investasi ini tentu aja berbagai macam rupa bentuknya, bisa dari logam mulia (LM), properti, saham, dan yang gue rasa nggak begitu populer (seengganya di lingkungan gue sesama anak muda), reksa dana. Nah, reksa dana ini lah yang akan gue bahas kali ini. (soalnya baru pulang dari Commonwealth beli reksadana pertama nih :) )Kenapa sih dari sekian banyak jenis investasi, gue pilih reksa dana? Ya jelas aja, emas kalo mau paling murah tapi optimal palingan beli yang 10 gram, sekarang harganya 5jutaan. Properti, duh, belom mampu deh kayanya. Saham, ini aja minimal beli 1 lot harganya bisa 10 juta sendiri, belom nanti maininnya, gak ngerti. Nah, kalo reksadana, kaya di bank gue, Commonwealth bisa mulai dengan 100 ribu aja. Murah kan!

Kalau bisa ngopi-ngopi 100ribu kenapa nggak bisa investasi?Reksa dana nih sebenarnya sama aja kaya main berbagai jenis investasi tadi, tapi yang mainin orang lain (disebut Manajer Investasi/MI. Setiap 1 produk reksadana, itu isinya macem-macem. Misal gue beli Reksadana Saham Otomotif Plus Istimewa (OPI), yang isinya Saham PT. Astra, Saham Toyota, Saham Honda, Saham Kymco, sama Saham Hyundai. Jadi otomatis, kalau kita punya reksa dana OPI, si MI ini akan mainin saham yang terdiri dari portfolio (kumpulan berbagai macam) saham-saham tadi itu, dan sekali lagi, MI yang akan mainin saham itu buat kita. Enak kan!Ilustrasi bermain RD itu mirip sama main saham, kaya quote dibawah ini nih..Misal kita akan taroh duit 1 juta di RD xyz, uang 1 juta itu akan di convert jadi Unit Penyertaan atau UP. (dalam bermain saham, UP = lembar saham, bedanya UP ini udah terdiri dari macem2 lembar saham kaya contoh RD Saham OPI tadi, berarti 1 UP tuh udah consist of lembar sahamnya PT. Astra, Toyota, dst..)Kalo Harga (istilahnya NAB, Nilai Aktiva Bersih, atau sebut sajalah Harga) 1 UP itu Rp. 1000, maka uang 1 juta tadi akan jadi 1000 UP.Berkembangnya uang kita ini diperoleh dari naik turunnya harga per UP tadi. Bisa jadi bulan ini 1 UP harganya Rp 1000, buldep Rp 1100, buldepnya lagi turun jadi Rp 900. dst. (yang optimisnya dari bulan ke bulan nilai 1 UP akan terus naik)Reksa dana sendiri ada 3 jenis yang paling populer: Reksadana Pasar Uang (RDPU), Reksadana Campuran, dan Reksadana Saham (RDS). Apa bedanya, googling sendiri ya, soalnya udah berlimpah artikel yang ngejelasin tentang hal ini. Yang pasti, RDPU itulow-risk, sementara RDS ituhigh-risk. Dan ingatlah selalu quote ini kalau berinvestasi:High-risk High return Long-term, Low-risk Low return Short-term.Pendek cerita, gue pilih jenis Reksadana Saham, karena profil resiko gue cenderung agresif (cenderung akan bersikap cukup tenang meskipun ngadepin resiko penurunan nilai saham), dan tujuan akhir gue berinvestasi ini (untuk beli rumah sendiri) masih lama banget kan.Buat yang mau ngikutin gue untuk investasi di reksadana, gue mau bagi cerita sekaligus tips nih ya (pake framework financial planningnya CommBank):1. Tentuin dulu tujuan investasinya apaKalo konsultasi sama Ligwina Hananto, dia pasti akan nanya paling pertama: Tujuan Lo Apa? (bisa dicek di situsnya dia: qmfinancial.com, bahkan ditulis gede disitu)Karena meskipun uang kita tumbuh cepat, tapi tanpa arah, kita nggak bakal tau harus berhenti dimana, apakah kita merugi atau sedang untung, dsb. Selain tau mau apa, harus tau juga kondisi keuangan pribadi, jangka waktu dicapainya mau berapa tahun dari sekarang? Kaya misalnya gue nih ya:-Pengen punya rumah dari uang sendiri-Kira-kira 8-10 tahun lagi-Asumsi inflasi 8-10% (ini liat aja di situsnya Bank Indonesia)-Inginnya return reksadananya punya interest rate 45-50% dari uang yang di-invest (