chapter 5.introduction of management

7
Chapter 5 Managing Social Responsibility and Ethics What Is Social Responsibility? Kita dapat memahami dengan lebih baik tanggung sosial jika pertama kali kita bandingkan dg dua konsep serupa: Kewajiban sosial: kewajiban perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab ekonomis dan hukum. Ketanggapan sosial: kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan keadaaan masyarakat yang berubah-ubah. DUA PANDANGAN TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL: o Pandangan Klasik Pandangan bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba. o Pandangan Sosial Ekonomi Pandangan bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Membandingkan kedua pandangan

Upload: peter-zhang

Post on 26-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

This file contains summary of Chapter 5 in Introduction Of Management

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter 5.Introduction Of Management

Chapter 5 Managing Social Responsibility and EthicsWhat Is Social Responsibility?

• Kita dapat memahami dengan lebih baik tanggung sosial jika pertama kali kita bandingkan dg dua konsep serupa:

• Kewajiban sosial: kewajiban perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab ekonomis dan hukum.

• Ketanggapan sosial: kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan keadaaan masyarakat yang berubah-ubah.

DUA PANDANGAN TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL:

o Pandangan Klasik

Pandangan bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba.

o Pandangan Sosial Ekonomi

Pandangan bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Membandingkan kedua pandangan

Pandangan Klasik

• Tangung jawab utama manajer adalah menjalankan bisnis sesuai kepentingan pemegang saham atau pemilik

Page 2: Chapter 5.Introduction Of Management

Pandangan Sosial Ekonomi

• Perusahaan bukan entitas independen yg bertanggung jawab hanya terhadap pemegang saham, tetapi juga thd masyarakat yg lebih besar melalui berbagai peraturan dan perundang-undangan dan mendukung mereka dg membeli produk dan jasa.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN KINERJA EKONOMI

Hubungan antara keterlibatan sosial dan kinerja ekonomi suatu perusahaan dapat menjadi rumit, tetapi ada sedikit pertanyaan bahwa tidak menghargai hal-hal sosial menjadi mahal akibatnya.

MANAJEMEN YANG RAMAH LINGKUNGAN

Kesadaran akan eratnya kaitan antara keputusan dan kegiatan dan dampaknya terhadap lingkungan alam. Organisasi menjadi ramah lingkungan dengan :

• Pendekatan hukum : mematuhi undang-undang tanpa memberi tantangan.

• Pendekatan pasar : menghasilkan produk ramah lingkungan.

• Pendekatan Stakeholder : menanggapi tuntutan dari karyawan, pemasok dan masyarakat.

• Pendekatan aktivis : melestarikan bumi serta sumber-sumbernya.

MANAJEMEN BERBASIS NILAI

Pendekatan pengelolaan dimana para manajer menetapkan dan mempraktekkan nilai bersama pada sebuah organisasi. Dengan tujuan menuntun keputusan dan tindakan para manajer,

Page 3: Chapter 5.Introduction Of Management

membentuk prilaku karyawan, mempengaruhi upaya pemasaran, dan membentuk semangat tim

ETIKA MANAJERIAL

Etika manajerial adalah peraturan dan prinsip yang mendefinisikan tindakan benar salah. Ada 4 pandangan dalam etika yaitu :

• Pandangan utilitarian : keputusan etika dibuat semata-mata berdasarkan hasil atau akibat keputusan itu. Seperti mendorong efisiensi dan produktifitas untuk memaksimalkan laba.

• Pandangan hak : fokus pada penghormatan dan perlindungan hak kebebasan pribadi

• Pandangan teori keadilan : para manajer memaksakan dan mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak. Itu dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang-undangan dibidang hukum.

• Pandangan kontrak sosial terpadu : keputusan etika harus berdasarkan norma etika yang ada, yang menyatakan benar atau salah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi etika karyawan

• Faktor yang paling utama dalam mempengaruhi perilaku etika karyawan adalah perkembangan moral. Sedangkan perkembangan moral dapat dibagi menjadi dua yaitu, ukuran kebebasan dari pengaruh luar dan tahap-tahap perkembangan moral.

• Ukuran kebebasan dari pengaruh luar dapat berada pada tingkat perkembangan moral individu yang akan berimbas ke karyawan lainnya. Sedangkan tahap perkembangan moral

Page 4: Chapter 5.Introduction Of Management

dapat dibagi menjadi karakteristik individu, desain struktur organisasi, budaya organisasi, perilaku etis dan tidak etis, dilema etis, dan intensitas dari issu etis.

• Semua tahapan saling berkaitan sangat erat, sehingga tidak dapat dipisah satu sama lain. Sehingga dapat disimpulkan orang akan melangkah melalui keenam langkah secara berurutan, tidak ada jaminan akan keberlangsungan perkembangan moral, dan mayoritas orang dewasa berada pada tahap ke empat (menjadi warga perusahaan yang baik).

• Sangat penting bagi manajer perorangan yang bekerja dalam kebudayaan asing untuk menyadari berbagai pengaruh sosial, budaya, serta politik dan hukum terhadap apa yang dianggap perilaku yang wajar dan dapat diterima. Dan organisasi global harus pula memperjelas garis pedoman etika organisasi tersebut agar para karyawan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka sewaktu bekerja dilokasi tertentu di luar negeri. Itu menambah dimensi lain ke dalam pembuatan keputusan etis.

Para manajer harus berusaha memperkerjakan orang-orang yang memiliki standar etika yang tinggi.

• Seleksi Karyawan

• Kode etik dan peraturan keputusan

• Audit Sosial Independen

• Mekanisme perlindungan formal

Kode etik dan peraturan keputusan

Kode etik adalah pernyataan formal mengenai nilai utama dan peraturan etika organisasi yang diharapkan akan diikuti oleh para karyawan.

Page 5: Chapter 5.Introduction Of Management

Audit Sosial Independen

Sebuah unsur penting prilaku yang tidak etis adalah rasa takut tertangkap. Audit Sosial Independen, yang mengevaluasi keputusan dan praktik manajemen berdasarkan kode etik perusahaan, menigkatkan kemungkinan pengungakapan tsb.

Merkanisme perlindungan formal

Melindungi karyawan yang menghadapi dilemma dilema etis sehingga mereka dapat melakukan sesuatu yang benar tanpa rasa takut akan dipermalukan di depan umum.

Kepemimpinan yang beretika

Manajer harus menjadi contoh yang baik karena akan menjadi panutan bagi karyawannya. Sehingga manajer harus selalu etis dan jujur dalam setiap waktu, berkata dengan benar, mengakui kegagalan dan tidak mencoba menutupinya, mengkomunikasikan nilai-nilai etika bersama pada karyawan melalui simbol, cerita dan selogan, memberikan penghargaan pada karyawan yang berperilaku etis dan memberikan sanksi pada mereka yang tidak, melindungi karyawan yang menginformasikan adanya perilaku tidak etis atau mengemukakan issu-issu etis.